1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Kota ...

26 downloads 7930 Views 86KB Size Report
terletak di pesisir Utara Pulau Jawa yang kaya akan peninggalan budaya dan sejarah. ... Ong Tien), merupakan sebuah wujud akulturasi kebudayaan Islam dan ...
BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Penelitian Kota Cirebon di Propinsi Jawa Barat, merupakan salah satu kota tua yang terletak di pesisir Utara Pulau Jawa yang kaya akan peninggalan budaya dan sejarah. Cirebon berasal dari kata Caruban yang berarti “tempat pertemuan atau persimpangan jalan”, ada juga yang meyakini bahwa Cirebon berasal dari kata Carub atau Choroboarn yang berarti “campuran”. Karena letaknya yang sangat strategis, dengan adanya dukungan pelabuhan yang ramai dan sumber daya alam dari pedalaman, kota Cirebon kemudian menjadi sebuah kota besar yang memiliki pelabuhan penting dan dijadikan sebagai tempat persinggahan bangsa-bangsa luar seperti Arab, Melayu, China, Persia, India dan lain sebagainya. Dalam pertemuan antar bangsa tersebut, terjalin semacam jaringan kerjasama yang harmonis antara masyarakat Jawa dengan bangsa China dalam menjalankan misi politik, ekonomi dan keagamaan. Salah satu peran penting bangsa China dalam misi keagamaan adalah proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Pulau Jawa pada abad ke-15 dan ke-16. Adanya partisipasi orang-orang Tionghoa dalam proses Islamisasi di kota Cirebon, menimbulkan adanya perpaduan budaya antara kebudayaan Islam dan kebudayaan Tionghoa. Pernikahan antara Syech Syarief Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati (杜亞波), pelopor dan penggerak Islam di kota Cirebon dengan Puteri China bernama Tan Hong Tien Nio (Puteri

1

2

Ong Tien), merupakan sebuah wujud akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan Tionghoa pada masa proses Islamisasi di kota Cirebon Jawa Barat. Syech Syarief Hidayatullah merupakan salah satu anggota perkumpulan para Sunan dari Wali Songo, yang dibentuk oleh Sunan Ampel ( 溫 瑞 和 pada tahun 1474. Kesembilan Wali tersebut, mendapatkan gelar Sunan atau biasa disebut guru agama (Ustadz). Pada tahun 1479, Wali Songo mengutus Syech Syarief Hidayatullah yang dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati (杜亞波) untuk menetap di kota Cirebon, guna menyebarkan dan mengembangkan ajaran Islam diseluruh Jawa Barat. Sunan Gunung Jati yang dikenal sangat dekat dengan komunitas Muslim Tionghoa di kota Cirebon, bersama sang Sunan para Muslim Tionghoa tersebut saling bahu-membahu dalam menyebarkan agama Islam sekaligus

memperluas

teritorial

kesultanan

Kasepuhan

sebagai

pusat

pengembangan ajaran Islam di kota Cirebon dan seluruh Jawa Barat. Satu hal yang menarik dari sejarah Sunan Gunung Jati adalah sikap akomodatifnya dalam menyebarkan agama Islam di kota Cirebon dan seluruh Jawa Barat. Dalam rangka menarik simpati bangsa China, Sunan Gunung Jati selalu menampilkan kesenian budaya yang mencerminkan 3 identitas, seperti kebudayaan Arab, India dan China. Bentuk perwujudan dari ketiga budaya tersebut, dapat dibuktikan dengan berbagai macam peninggalan sejarah yang mengisyaratkan adanya pengaruh budaya Islam Tionghoa yang cukup kuat. Sehingga terjalin apa yang dinamakan Sino – Javanese Muslim Culture (Kebudayaan China – Jawa Islam) pada bangunan-bangunan tua di kota Cirebon, yang dapat dilihat pada bangunan Kompleks Keraton Kasepuhan, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Taman

3

Air Goa Sunyaragi, Kelenteng Talang serta Kompleks Pemakaman Astana Gunung Sembung yang merupakan bangunan cagar budaya peninggalan sejarah Sunan Gunung Jati beserta para Muslim Tionghoa yang memiliki peran penting dalam proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Pulau Jawa, khususnya di kota Cirebon. Adanya fakta sejarah mengenai kontribusi Islam Tionghoa pada masa kesultanan Cirebon tersebut, menyebabkan hubungan masyarakat Jawa dan bangsa China berlangsung sangat harmonis. Sehingga akulturasi kebudayaan Islam Tionghoa pada masa itu menjadi semacam perekat budaya yang tidak dapat kita lupakan begitu saja.

1. 2. Identifikasi Permasalahan Akulturasi budaya terjadi dalam berbagai bidang, seperti pada kesenian, pendidikan, serta pada bentuk sebuah bangunan. Identifikasi permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah bentuk perwujudan akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan Tionghoa pada bangunan-bangunan tua di kota Cirebon Jawa Barat, sehingga terjalin apa yang dinamakan Sino – Javanese Muslim Culture (Kebudayaan China – Jawa Islam)?”.

1. 3. Ruang Lingkup Dalam penelitian ini, dilakukan penelitian tentang proses terbentuknya akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan Tionghoa serta bentuk perwujudan akulturasi dari dua kebudayaan tersebut yang terdapat pada bangunan-bangunan

4

tua peninggalan sejarah Sunan Gunung Jati beserta para Muslim Tionghoa di kota Cirebon Jawa Barat, sehingga terjalin apa yang dinamakan Sino – Javanese Muslim Culture (Kebudayaan China – Jawa Islam) pada bangunan Kompleks Keraton Kasepuhan, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Taman Air Goa Sunyaragi, Kelenteng Talang dan Kompleks Pemakaman Astana Gunung Sembung.

1. 4. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui perpaduan kebudayaan Islam dan kebudayaan Tionghoa di kota Cirebon, sehingga terjalin apa yang dinamakan Sino – Javanese Muslim Culture (Kebudayaan China – Jawa Islam ) pada bangunan-bangunan tua peninggalan sejarah Sunan Gunung Jati beserta para Muslim Tionghoa di kota Cirebon Jawa Barat. Adapun manfaat diadakan penelitian ini adalah untuk menambah referensi atau informasi tentang adanya partisipasi Muslim Tionghoa dalam proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Pulau Jawa, khususnya di kota Cirebon.

1. 5. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kepustakaan dengan sifat Deskriptif Kualitatif yaitu dengan mencari referensi yang diperlukan melalui buku-buku, koran maupun media internet dan memusatkan pada satu fokus secara jelas. Selain itu, untuk memperoleh data sebagai konsep dan penyusunan data dalam skripsi, juga dilakukan penelitian lapangan yaitu dengan melakukan metode

5

wawancara terhadap narasumber serta pengamatan langsung ketempat yang akan diteliti.

1. 6. Sistematika Penulisan BAB 1

PENDAHULUAN Bab ini berisikan Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Permasalahan, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas landasan teori tentang : 2. 1. Teori Akulturasi Budaya 2. 2. Masuknya Bangsa China di Kota Cirebon 2. 3. Tokoh-Tokoh Muslim Tionghoa di Kota Cirebon 2. 3. 1. Sunan Gunung Jati dan Puteri Ong Tien 2. 3. 2. Haji Tan Eng Hoat (Maulana Ifdhil Hanafi) 2. 3. 3. Tan Sam Cai (Muhammad Syafi’i) 2. 4. Identitas Kebudayaan China, Jawa dan Islam di Kota Cirebon BAB 3 ANALISIS DATA Bab ini membahas analisis tentang : 3. 1. Perpaduan Budaya Islam dan Budaya Tionghoa Pada Bangunan Kompleks Keraton Kasepuhan 3. 1. 1. Sejarah Kompleks Keraton Kasepuhan 3. 1. 2. Unsur Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Tionghoa Pada Kompleks Keraton Kasepuhan

6

3. 2. Perpaduan Budaya Islam dan Budaya Tionghoa Pada Bangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa 3. 2. 1. Sejarah Masjid Agung Sang Cipta Rasa 3. 2. 2. Unsur Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Tionghoa Pada Masjid Agung Sang Cipta Rasa 3. 3. Perpaduan Budaya Islam dan Budaya Tionghoa Pada Bangunan Taman Air Goa Sunyaragi 3. 3. 1. Sejarah Taman Air Goa Sunyaragi 3. 3. 2. Unsur Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Tionghoa Pada Taman Air Goa Sunyaragi 3. 4. Perpaduan Budaya Islam dan Budaya Tionghoa Pada Bangunan Kelenteng Talang 3. 4. 1. Sejarah Kelenteng Talang 3. 4. 2. Unsur Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Tionghoa Pada Kelenteng Talang 3. 5. Perpaduan Budaya Islam dan Budaya Tionghoa Pada Bangunan Kompleks Pemakaman Astana Gunung Sembung 3. 5. 1. Kompleks Pemakaman Astana Gunung Sembung 3. 5. 2. Unsur Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Tionghoa Pada Kompleks Pemakaman Astana Gunung Sembung BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi simpulan yang merupakan jawaban dari permasalahan penelitian serta berisi saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait dalam penelitian ini.

7

BAB 5 RINGKASAN Bab ini berisi ringkasan isi skripsi dari bab-bab sebelumnya.