1 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BAHASA JAWA ...

53 downloads 16863 Views 296KB Size Report
Kata kunci: pengembangan LKS bahasa Jawa, LKS dengan ilustrasi komik, kelas ... dari Skripsi Program Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan  ...
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BAHASA JAWA DENGAN ILUSTRASI KOMIK UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER I Duwi Wahyuningtiyas1 Imam Suyitno2 Ida Lestari2 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145 E-mail: [email protected] ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mengembangkan LKS bahasa Jawa dengan ilustrasi komik untuk siswa kelas VII semester. Penelitian ini menggunakan model pengembangan. Produk pengembangan berupa LKS bahasa Jawa dengan ilustrasi komik untuk siswa SMP semester 1. LKS diujicobakan kepada ahli, praktisi, dan siswa. Hasil ujicoba kelayakan isi, bahasa, dan tampilan LKS secara keseluruhan menunjukkan bahwa LKS cukup layak digunakan dalam pembelajaran bahasa Jawa. Adapun revisi yang dilakukan tertuju pada ketepatan bahasa dan penulisan, kejelasan isi, dan tata tampilan pada komik. Kata kunci: pengembangan LKS bahasa Jawa, LKS dengan ilustrasi komik, kelas VII SMP ABSTRACT: This research aims to develop Javanese student worksheet with comic illustrations for seventh graders at the first semester. This research uses research and development model. The product of this development is Javanese worksheet with comic illustrations for Junior High School students in the first semester. Such student worksheet was tried out to experts, practitioners, and students. The Results of the tests to the feasibility of content, language, and the performance show that the student worksheet generally is feasible enough to be used in Javanese learning. Revision was focused on the precision of language and writing, clarity of content and comic performance. Keywords: development of Javanese student worksheet, student worksheet with comic illustrations, seventh graders of Junior High School

Pembelajaran bahasa Jawa merupakan pembelajaran muatan lokal yang bertujuan, (1) menghargai bahasa dan sastra daerah, (2) melestarikan bahasa dan sastra daerah, dan (3) agar siswa memiliki keterampilan membaca, menyimak, dan menulis dalam bahasa daerah (Utomo, Sumiyati, & Suwandi, 1997:21). Berdasarkan hal tersebut pembelajaran bahasa Jawa diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan siswa untuk mempelajari dan menggunakan bahasa Jawa sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Usaha yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan LKS yang dapat membantu dan mempermudah siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa. LKS merupakan lembar-lembar kerja yang akan menyajikan materi, uji keterampilan, dan latihan soal yang membantu siswa _______________________ 1

Duwi Wahyuningtiyas adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Artikel ini diangkat dari Skripsi Program Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Universitas Negeri Malang. ² Imam Suyitno dan Ida Lestari adalah dosen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang.

1

2

belajar bahasa Jawa. Namun, berdasarkan observasi di lapangan, 40 persen dari 35 siswa SMP Brawijaya Smart School kota Malang berpendapat, LKS yang mereka gunakan tidak menarik dan tidak mudah untuk dipahami. Ketika siswa diberikan pilihan antara LKS dan komik, hasilnya 51 persen dari 35 siswa SMP Brawijaya Smart School kota Malang lebih tertarik membaca komik daripada memanfaatkan LKS untuk belajar. Berdasarkan hasil analisis fakta tersebut, maka dilakukan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan LKS bahasa Jawa untuk siswa SMP dengan ilustrasi komik. Materi yang diilustrasikan dalam bentuk komik membuat tampilan LKS lebih menarik dan materi yang disajikan mudah dimengerti serta pesan atau informasi yang ingin disampaikan akan mudah diikuti dan diingat. Hal itu didukung oleh pendapat Maharsi (2011:7) yang menyatakan kolaborasi teks dan gambar yang menyusun alur cerita membuat pesan dan informasi yang disampaikan melalui cerita mudah diserap dan diingat. Adapun pendapat Sadiman (2009:45) bahwa gambar kartun merupakan alat komunikasi grafis yang menyampaikan pesan dengan gambar sederhana. Makna yang dituangkan dalam gambar kartun akan mengena dan tahan lama, karena pesan yang besar pun akan disajikan secara ringkas. Penelitian pengembangan LKS dengan ilustrasi komik sebelumnya telah dilakukan oleh Kristian (2011) yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar Menbaca Dongeng Berbentuk Komik untuk Siswa Kelas III SD. Hasil penelitian pengembangan tersebut berupa bahan ajar berbentuk komik yang digunakan untuk membantu siswa membaca dongeng dan digunakan sebagai alternatif bahan pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik dalam pembelajaran membaca dongeng. Penelitian tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian pengembangan LKS bahasa Jawa ini. Pada penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Kristian (2011) menghasilkan bahan ajar berupa buku teks membaca dongeng berbentuk komik yang bertujuan membantu siswa dalam pembelajaran membaca dongeng. Produk yang dihasilkan digunakan sebagai alternatif bahan ajar pembelajaran membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia sedangkan pada penelitian ini mengembangkan LKS dengan ilustrasi komik yang digunakan dalam pembelajaran membaca dan menulis dalam mata pelajaran Bahasa Jawa. Adapun tujuan penelitian dan pengembangan LKS bahasa Jawa dengan ilustrasi komik ini yaitu mengembangkan LKS bahasa Jawa dengan ilustrasi komik untuk siswa SMP kelas VII semester 1. Pengembangan LKS bahasa Jawa dengan ilustrasi komik ini akan menyajikan pembahasan materi dan sebagian latihan dengan format komik. LKS juga menampilkan lebih banyak visualisasi atau gambar dibanding LKS yang terdapat di lapangan, serta menyajikan dua keterampilan yaitu keterampilan membaca dan menulis. Pengembangan LKS ini diharapkan akan membantu siswa mempelajari dan menguasai keterampilan membaca dan menulis dalam pembelajaran bahasa Jawa. METODE Penelitian ini menggunakan model penelitian menurut Sugiyono (2010:298). Adapun langkah-langkah pelaksanaan model pengembangan ini meliputi (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) ujicoba pemakaian, (6) revisi produk, (7) ujicoba produk, (8)

3

revisi desain, (9) revisi produk, dan (10) produk massal. Penelitian ini menerapkan empat tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pengembangan, (3) tahap ujicoba, dan (4) tahap revisi. Pertama, tahap persiapan penelitian pengembangan LKS ini meliputi (1) analisis kebutuhan dan kesenjangan di lapangan, (2) pengkajian kurikulum, yang terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar, (3) pengkajian LKS bahasa Jawa yang digunakan di lapangan, dan (4) pengumpulan data dan materi. Analisis kebutuhan bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan yang terdapat di lapangan. Pengkajian kurikulum dilakukan dengan menganalisis kurikulum yang digunakan di lapangan sedangkan pengkajian LKS yang digunakan di lapangan bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kekurangan dan kelebihan LKS tersebut. Pengumpulan data dan materi dilakukan untuk memperoleh data dan materi yang digunakan sebagai dasar penyusunan LKS. Kedua, tahap pengembangan LKS yang meliputi (1) perincian materi yang digunakan dalam LKS bahasa Jawa, (2) perancangan draf LKS, dan (3) penyusunan LKS bahasa Jawa berbentuk komik. Ketiga, tahap uji kelayakan, dalam tahap ini dilakukan uji kelayakan materi dan tampilan LKS. Uji kelayakan ini menggunakan tiga jenis angket uji kelayakan yang meliputi angket uji ahli, angket uji praktisi, dan angket uji siswa. Keempat, tahap revisi, merupakan tahap perbaikan LKS yang dilakukan jika LKS belum layak atau kurang layak. Revisi dilakukan dengan berpedoman pendapat, kritik, dan saran dari ahli yang didapatkan dari hasil uji kelayakan produk. Namun, jika LKS tersebut sudah layak menurut hasil uji ahli maka tidak perlu dilakukan revisi. Desain ujicoba pada penelitian ini dilakukan melalui uji perseorangan dan uji kelompok kecil. Uji perseorangan dilakukan oleh pakar bahasa Jawa dan desain komik sedangkan uji kelompok dilakukan oleh guru dan beberapa siswa sebagai perwakilan siswa keseluruhan di lapangan. Adapun tahap-tahap desain ujicoba, yaitu (1) desain produk, (2) validasi desain, (3) ujicoba pemakaian, (4) revisi produk, (5) ujicoba Produk, dan (6) revisi akhir. Sumber data ujicoba penelitian ini adalah (1) ahli pembelajaran bahasa Jawa yaitu Drs. Sunoto, M.Pd., dosen Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang dan ahli desain grafis, Mitra Istiar Wardhana, S. Kom, M.T., dosen Seni dan Desain Universitas Negeri Malang, (2) praktisi, yaitu Endang Pujiastuti, S.Pd., guru bahasa Jawa SMP Brawijaya Smart School, dan (3) siswa kelas VII-B SMP Brawijaya Smart School, Malang. Instrumen terdiri atas dua instrumen, yaitu (1) instrumen tahap prapengembangan, (2) instrumen tahap pelaksanaan, dan (3) instrumen tahap pemantapan. Instrumen yang digunakan untuk tahap prapengembangan berupa angket guru, siswa, dan pedoman wawancara dengan guru. Angket guru berisi pertanyaan tentang respon siswa terhadap pembelajaran bahasa Jawa dan pendapat terkait LKS berilustrasi komik untuk pembelajaran bahasa Jawa. Angket siswa berisi pertanyaan tentang kendala dalam pembelajaran bahasa Jawa, isi dan tampilan LKS yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Jawa, dan LKS berilustrasi komik untuk pembelajaran bahasa Jawa. Pedoman wawancara dengan guru berisi pertanyaan lanjutan dari angket tentang pembelajaran bahasa Jawa dan kurikulum yang digunakan. Instrumen yang digunakan pada tahap pelaksanaan berupa angket uji kelayakan oleh ahli dan praktisi yang berisi penilaian kelayakan LKS dari segi isi, bahasa, dan tampilan. Instrumen yang digunakan pada tahap

4

pemantapan berupa angket siswa yang berisi penilaian siswa terkait kelayakan produk dari segi isi, bahasa, dan tampilan. Teknik pengumpulan data dengan cara menyusun kriteria yang dijawab dan ditanggapi melalui angket yang diberikan kepada ahli, praktisi dan siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu data analisis kebutuhan dan data ujicoba. Data analisis kebutuhan diperoleh dari hasil angket guru dan siswa, serta wawancara bebas dengan guru pada tahap prapengembangan. Data ujicoba diperoleh dari hasil angket penilaian kelayakan oleh ahli dan guru pada tahap pelaksanaan serta penilaian kelayakan produk oleh siswa pada tahap pemantapan. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Wujud data kuantitatif berupa persentase responden tentang kelayakan produk, yang diperoleh dari skor angket saat ujicoba produk. Data kualitatif berupa pendapat dan catatan yang terdapat pada angket dan hasil wawancara bebas ketika uji kelayakan produk. Di samping itu, juga terdapat data berbentuk dokumen berupa LKS bahasa Jawa dan kurikulum yang disusun oleh MGMP kota Malang. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis data menurut Arikunto (2006:235-241) yang meliputi (1) persiapan, (2) tabulasi, dan (3) penerapan data sesuai dengan tujuan penelitian. Persiapan, peneliti mengecek kelengkapan identitas pada angket ujicoba produk, mengecek kelengkapan data atau isi pada angket ujicoba produk, dan mengecek macam isian data pada angket ujicoba. Tabulasi, kegiatan tabulasi meliputi memberikan skor pada angket ujicoba dan memberikan kode-kode terhadap item yang tidak diberi skor pada angket. Penerapan data sesuai dengan tujuan penelitian merupakan kegiatan pengolahan data yang diperoleh menggunakan rumus-rumus, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Pengolahan data atau analisis data kuantitatif yang diperoleh, diolah menggunakan rumus dan hasilnya diubah dalam bentuk persentase. Selanjutnya, diinterpretasikan dengan kalimat yang bersifat kualitatif. Kriteria kelayakan LKS, jika persentase 75-100% termasuk kategori layak sehingga tidak perlu dilakukan revisi, persentase 50-75% termasuk kategori cukup layak sehingga perlu dilakukan revisi,