1. Sumber sejarah - Digilib ITS

126 downloads 4511 Views 8MB Size Report
Sumber sejarah. Berikut merupakan pendapat R. Moh. Ali ”Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidakberwujud. Serta berguna bagi ...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Tinjauan Ilmu Sejarah 2.1.1.1 Pengertian Sejarah Sejarah : (1) kesusastraan lama : silsilah; asal usul; (2) kejadian dan peristiwa yang benar-benar telah terjadi pada masa lampau; (3) ilmu, pengetahuan, cerita, pelajaran tentang kejadian dan peristiwa yang benar-benar telah terjadi pada masa lampau; riwayat. Definisi-definisi dalam beberapa bahasa itu menunjukkan dengan tegas bahwa yang disebut dengan sejarah adalah tiga hal yang bulat: Pertama, kejadian-kejadian peristiwa seluruhnya yang berhubungan dengan kehidupan nyata di sekitar manusia.

2.1.1.2 Manfaat Mempelajari Sejarah Manfaat dalam mempelajari sejarah antara lain: 1. Kegunaan edukatif Sejarah berguna sebagai sarana edukatif atau belajar. Sebagian besar manusia belajar dari sejarah, belajar dari pengalaman yang pernah dialami. Pengalaman tidak hanya terbatas pada peristiwa pribadi yang dialami, melainkan kejadian generasi-generasi sebelumnya. 2. Kegunaan inspiratif Sejarah berguna sebagai sarana inspiratif. Berbagai kisah sejarah dapt memberikan inspirasi pada pembaca dan pendengarnya. 3. Kegunaan rekreatif Sejarah juga berguna sebagai sarana rekreatif.

2.1.1.3 Sumber, Bukti, dan Fakta Sejarah 1. Sumber sejarah Berikut merupakan pendapat R. Moh. Ali ”Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidakberwujud Serta berguna bagi penelitian sejarah indonesia sejak zaman purba sampai sekarang”. Zidi Gozalba mengemukakan ”Sumber sejarah adalah warisan yang berebentuk lisan, tertulis dan visual”. Sedangkan menurut Moh. Yamin ”Sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk mengumpulkan sejarah. Sumber sejarah terbagi menjadi tiga : 1. Sumber Tertulis 2. Sumber Lisan 3. Sumber Benda Sumber sejarah juga dapat dibedakan menjadi : 1. Sumber Primer 2. Sumber Sekunder

2. Bukti sejarah Bukti sejarah terbagi menjadi: 1. Bukti Tertulis Bukti tertulis hampir sama dengan sumber tertulis pada sumber sejarah yang memuat fakta-fakta sejarah secara jelas. 2. Bukti Tidak Tertulis Bukti tidak tertulis adalah bukti yang tidak berwujud yang memilii nilai-nilai sejarah. Bukti tertulis dapat berupa cerita atau tradisi. 3. Fakta sejarah Fakta sejarah adalah data terseleksi yang berasal dari berbagai sumber sejarah. Dalam fakta sejarah terdapat beberapa unsur, yaitu: 1. Fakta Mental 2. Fakta Sosial

2.1.2 Tinjauan Tentang Buku 2.1.2.1 Pengertian Buku Buku (Bel.:Boek, Ing.:Book). Di dalam arti luas buku mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukis atas segala macam lembaran papyrus, lontar, perkamen, dank etas dengan segala bentuknya: berupa gulungan, dilubangi dan diikat, dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton, maupun kayu. Buku merupakan hasil perekaman dan perbanyakan (multiplikasi) yang paling popular dan awet. Berbeda dengan majalah, apalagi surat kabar, buku direncanakan untuk dibaca dengan tak seberapa mempedulikan kebaruannya, karena tanggal terbitnya tidak terlalu berpengaruh. Dengan demikian buku memiliki masa yang cukup panjang dan dapat memberikan pengaruh yang cukup besar pada kehidupan manusia. Isi buku lebih dipusatkan dan dihimpun pada hasil pemikiran dan pengalaman manusia.

2.1.2.3 Pengembangan Buku Proses menghasilkan buku yang berkualitas melalui beberapa tahap berikut: 1. Membaca sumber informasi 2. Meringkaskan informasi informasi 3. Merancang sistematika informasi informasi 2.1.2.4 Aspek-aspek yang dapat dikembengkan dari Penerbitan sebuah Buku: 1. Content 2. Context 3. Creativity 4. Community 5. Customer

2.1.2.5 Aspek-aspek Dalam Membangun Desain Layout Menurut buku ”How to Design grids and use them effectively” karya Alan Swan, terdapat beberapa aspek effectively dalam membangun desain layout, antara lain: 1. Heading, Sub Heading, and Body Copy Sebuah Elemen yang mengikuti heading adalah sebuah text, dan text tersebut dinamakan body copy.

Gambar 2.1 Headings, Sub Headings dan Body Copy

1. Grid Fungsi Grid pada bagian awal proses dalam mebuat project adalah sebagai acuan untuk desainer. Berikut adalah contoh dari pembagian grid: a.) Three column and six column grids

Gambar 2.2 Three column and six column grids

b.) Two column and four column grids

Gambar 2.3 Two column and four column grids

c.) Mixing Grid formats

Gambar 2.4 mixing grids format

2.1.2.6 Tata aturan halaman buku: 1. Cover adalah bagian terluar dari buku berfungsi sebagai penarik perhatian konsumen serta untuk melindungi isi buku. 2. Halaman kosong adalah halaman kedua setelah cover atau sampul buku. 3. Halaman baru adalah halaman kosong yang berhadapan dengan halaman belakang sampul. 4. Halaman judul adalah halaman yang berisi teks berupa judul tanpa disertai apapun. Pada halaman ini teks judul merupakan point of interest dari halaman tersebut. 5. Halaman ilustrasi adalah halaman pendukung (ada atau tidak adanya, tidak terlalu berpengaruh dengan isi buku) ilustrasi hanya sebagai pendukung atau bagian yang berfungsi untuk mempercantik buku. 6. Pembuka adalah halaman yanga hampir mirip dengan halaman judul namun terdapat beberapa ornamen atau ilustrasi pendukungnnya. 7. Halaman identitas penerbitan, halaman ini berisikan identitas buku yaitu berupa judul buku, pengarang, tahun penerbitan, designer, designer nama pencetak, banyak halaman, serta ukuran buku. 8. Halaman isi adalah halaman inti dari karya pengarang.

2.1.2.7 Karakter buku dengan gambar Jika sebuah buku dalam kontennya banyak mengandung gambar atau foto sebaiknya tidak terlalu kecil, atau setidaknya tidak jauh dari ukuran 20cm x 27cm, 21cm x 28cm, 21x29,7cm, Adapun peletakan page number pada tiap halaman sebaiknya mengikuti aturan untuk halaman ganjil diletakkan pada bagian kanan buku, sedangkan halaman genap pada bagian halaman kiri buku. 2.1.3 Tinjauan Teori Desain Komunikasi Visual 2.1.3.1 Layout dan Tipografi 2.1.3.1.1 Layout Dasar membuat desain adalah menetukan penataan layout sebuah halaman, diantaranya: 1. Struktur Ruang (Space) Sebuah kertas kosong adalah tempat pengolahan geometris yang dipersiapkan untuk pembagianpembagian yang lebih kecil, seperti aksara (type) dan citra (image).

2. Orientasi atau Tanda-tanda Halaman Dalam sebuah halaman terdapat pembagian kecil yang memberi petunjuk tentang isi halaman, seperti: (1) kepala judul (2) sub heading (3) body copy (teks) (4) segnmentasi halaman (5) nomor halaman, seta penandaan halaman lainnya. 3. Penataan Tipografi Teks Mengeksplorasi variasi cara mengatur body copy (text) dan display text. 4. Pengaliran Informasi Grid sebagai garis besar panduan terhadap alur baca dari teks yang menuntun pembaca mengikuti cerita atau atau berita. Sehingga pembaca dengan mudah mengikuti isi bacaan dari awal hingga akhir. 5. Penentuan piktorial Faktor dalam menuliskan tipografi timbangkan font yang akan digunakan.

adalah

memper-

Unsur yang harus ada dalam tipografi adalah: a. Kejelasan dan keterbacaan (Legibility) b. Menarik (Attractiveness) c. Memiliki karakter (Characterized) Elemen komposisi adalah sebagai berikut: 1. Huruf 2. Kata 3. Garis 4. Kolom 5. Margin 2.1.3.1.2 Typografi Pengertian tipografi menurut buku Manuale Typographicum adalah : Typography can defined a art of selected right type printing in accordance with specific purpose ; of so arranging the letter, distributing the space and controlling the type as to aid maximum the reader's.

Berikut beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sebagai berikut: 1. Roman Contoh Times new roman ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&*() 2. Egyptian Contoh Egyptian ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&*() 3. Sans_Serif Contoh Sans_Serif ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&*()

4. Script Contoh Ford Script ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&*() 2. Miscellaneous Contoh Miscellaneous ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&*() 2.1.3.1.3 Warna Pemahaman tentang warna dapat dibagi dalam dua bagian berdasarkan sifat warna antara lain sebagai berikut : 1. Warna Menurut Ilmu Fisika Adalah sifat cahaya yang bergantung dari panjang gelombang yang dipantulkan benda tersebut.

2. Warna Menurut Ilmu Bahan Adalah sembarang zat tertentu yang memberikan warna. Pigmen memberikan warna pada tumbuhtumbuhan, hewan, juga pada cat, plastik dan barang produksi lainnya kecuali pada tekstil yang menggunakan istilah zat celup untuk mewarnainya. 2.1.4 Tinjauan Tentang Ornamen Ukir Ornamen berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata "ornare" yang artinya hiasan atau perhiasan. Pada dasarnya jenis motif terdiri dari :6 1. Motif geometris berupa garis lurus, garis patah, garis sejajar, lingkaran, dan sebagainya. 2. Motif naturalis berupa tumbuh-tumbuhan, hewan, dan sebagainya.

Gambar 2.5 Motif geometris

Gambar 2.6 Motif naturalis

Gambar 2.7 Bagian Ornamen Jawa

2.1.4.1 Mengenal Motif-motif Ukiran Jawa gambar Motif ukiran tradisional yang ada di Jawa sangat beraneka coraknya, sehingga untuk mengenal satu persatu motif tersebut sangat sulit apabila kita tidak mengetahui pola dasarnya. Adapun nama-nama motif ukiran kerajaan yang dimaksud adalah : - Motif Pajajaran - Motif Mataram - Motif Majapahit 2.1.4.2 Aneka Motif Kerajaan Jawa Berikut motif-motif dalam kerajaan jawa6: a. Motif Pajajaran ciri-cirinya : - Daun pokok berbentuk ikal dan mempunyai cula di mukanva. - Bentuk ukiran daun semua berbentuk cembung. Gambar 2.7 Bagian Ornamen Jawa

b. Motif Mataram ciri-cirinya : - Daun pokok berbentuk daun patran. - Ukiran daun semua berbentuk cekung.

Gambar 2.9 Motif Mataram

c. Motif Majapahit ciri-cirinya : - Daun pokoknya berbentuk ikal dan mempunyai jambul dimukanva serta memiliki angkup cekuno berikal. - Bentuk ukiran daun berbentuk campuran, yaitu bentuk cembuno dan cekung.

Gambar 2.10 Motif Majapahit

2.1.4.3 Aneka Motif Kedaerahan Dalam perkembangan berikutnya, motif-motif kerajaan tadi lebih bersifat kedaerahan, sehingga dikenal sebagai : - Motif Madura - Motif Cirebon - Motif Surakarta - Motif Yogyakarta - Motif Pekalongan - Motif Semarangan a. Motif Madura ciri-cirinya : Daun pokok berbentuk melengkung dan pada ujung daun terdapat ikal. Pecahan cawen pada daunnya menyerupai gergaji. Ukiran daun berbentuk cekung dan miring.

Gambar 2.11 Motif Madura

b. Motif Cirebon ciri-cirinya : - Ukiran daun motif ini berbentuk campuran, yaitu cembung dan cekung. - Ada pula yang berbentuk awan dan karang.

Gambar 2.12 Motif Cirebon

c. Motif Surakarta ciri-cirinya : - Ukiran daun motif ini berbentuk campuran, yaitu cembung dan cekung. - Ada pula yang berbentuk awan dan karang.

Gambar 2.13 Motif Surakarta

d. Motif Pekalongan ciri-cirinya : - Ukiran daun motif ini berbentuk campuran, yaitu bentuk cembung, cekung, dan miring.

e. Motif Semarang ciri-cirinya : - Motif ini mempunyai daun pokok relung dengan bentuk ukiran daun campuran cembung dan cekung.

Gambar 2.14 Motif Pekalongan Gambar 2.15 Motif Semarang

f. Motif Yogyakarta ciri-cirinya : - Motif Jogjakarta ini terkenal dengan nama ukiran perak Jogja. - Bentuk daun pokok merelung-relung lemah-gemulai dengan ukiran daun cembung dan cekung.

Gambar 2.16 Motif Jogjakarta

2.1.4.4 Pengembangan Motif Corak motif yang bersifat kedaerahan inipun dalam perkembangannya tidak selalu mengikuti pola sudah ada. Hal ini tentunya sejalan dengan perkembangan masyarakat di masing-masing daerah, sehingga kreasi lain bermunculan. Motif-motif yang dimaksud antara lain : - Motif Teratai - Motif Awan - Motif Karang - Motif Bunga cengkih - Motif Bunga, Buah, dan sebagainya Motif-motif diatas dapat kita lihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.18 Motif karang

Gambar 2.17 Motif teratai

Motif Bunga Teratai ciri-cirinya : Motif bunga teratai merupakan gubahan daun dan bunga teratai yang disusun, sehingga sangat indah, terutama pada daun-daun yang tampak melipat-lipat

Gambar 2.19 Motif awan

Gambar 2.20 Motif bunga cengkeh

Gambar 2.21 Motif bunga

Gambar 2.22 Motif buah

Gambar 2.23 Motif bunga

2.1.4.5 Motif Bunga Teratai Bunga teratai adalah suatu bentuk hiasan bunga yang memiliki kelopak tersusun indah. Bunga teratai berbentuk seperti segi empat menonjol meruncing bagaikan mahkota. Teratai diukir bagaikan kuncup bunga.

Gambar 2.24 Motif Teratai

Gambar 2.25 Ornamen Teratai

Gambar 2.26 Bunga Teratai yang mendominasi bangunan depan Keraton

Gambar 2.27 Ornamen Teratai pada pintu gerbang Taman Sari

Gambar 2.28 Ornamen bunga Keben yang mendominasi kota Jogjakarta

2.1.5 Tinjauana Tentang Promosi 2.1.5.1 Pengertian Promosi Promosi adalah perkenalan (dalam rangka memajukan usaha, dagang, dsb);Promosi dagang adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yang bersifat persuasif; Promosi domestik adalah promosi untuk meningkatkan wisatawan dalam negeri 8. 2.1.5.2 Ruang Lingkup Promosi10 Ruang lingkup promosi memiliki sasaran dan tempat yang berbeda-beda sesuai dengan media yang diigunakan dalam promosi.Di Indonesia, surat kabar bisa dibaca oleh oleh minimal satu keluarga (rata-rata antara 3-8 orang), dan setelah dibaca koran tersebut disimpan untuk kemudian dijual atau ditukar dengan bumbu dapur.

2.1.5.3 Media Promosi Media adalah (1) alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk;(2) perantara, penghubung.8 Media cetak adalah (1)sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar, majalah.8 Media elektronik adalah sarana media massa yang mempergunakan alat-alat elektronik modern, misal: radio, televisi, film. Media film adalah sarana media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film (film, proyektor, layar), alat penghubung yang berupa film. Media massa adalah sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. Media pendidikan adalah alat dan bahan yang digunakan dalm proses pembelajaran atau pengajaran. Media periklanan adalah sarana komunikasi massa yang menyediakan beberapa bentuk periklanan, misal: surat kabar, televisi dan radio.

2.1.5.4 Metode – metode Segmentasi Pasar Segmentasi merupakan unsur pertama strategi. Menurut Hermawan Kartajaya dkk (2003) dalam bukunya Rethinking Marketing segmentasi berarti ‘melihat pasar secara kreatif’. Segmentasi merupakan seni mengidentifikasikan serta memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. 2.1.5.4.1 Segmentasi Demografi Konsumen dibedakan berdasarkan karakteristik demografi, seperti usia, gender, ukuran keluarga, tahap siklus hidup keluarga, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, ras, agama dan kebangsaan. Segmentasi berdasarkan demografi pada dasarnya adalah segmentasi yang didasarkan oleh peta kependudukan. Usia, jenis kelamin atau gender, besarnya anggota keluarga, tahap yang dilalui dalam keluarga (family life circle), pendidikan tertinggi yang pernah dicapai, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, agama, suku dan sebagainya adalah variabel-variabel demografi.

Tahapan dalam rentangkehidupan seseorang menurut Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya yang berjudul Psikologi perkembangan anatra laian adalah sebagai berikut: 12 a. Periode pranatal : konsepsi kelahiran b. Bayi :Kelahiran sampai akhir minggu kedua c. Masa bayi: akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua d. Awal masa kanak-kanak: dua sampai enam tahun e. Akhir masa kanak-kanak: enam sampai sepuluh atau dua belas tahun f. Masa puber atau pra masa remaja: sepuluh atau dua belas tahun sampai tiga belas atau empat belas tahun. g. Masa remaja: tiga belas atau empat belas tahun sampai delapan belas tahun h. Awal masa dewasa: delapan belas sampai empat puluh tahun i. Usia pertengahan: empat puluh sampai enam puluh tahun j. Masa tua atau usia lanjut: enam puluh tahun sampai meninggal.

2.1.5.4.2 Segmentasi Geografis Daerah, ukuran populasi, kepadatan, iklim. 2.1.5.4.3 Segmentasi Behavioris Manfaat-manfaat yang dicari, penggunaan volume dan loyalitas produk 2.1.5.4.4 Segmentasi Psikografis Pendekatan psikografis, mencoba melihat consumer insight dengan meneropong aktifitas, kepentingan dan opini (activities, interest & opinion/AIO) konsumen yang dilatarbelakangi gaya hidup mereka. Pendekatan AIO konsumen dipadukan dengan nilai-nilai dan gaya hidup (value added & life style) mereka. Lowe menggambarkan tipikal konsumen Indonesia menjadi 8 segmen psikografi konsumen yang bisa dibedakan satu dengan yang lainnya dari cara mereka menidentifikasikan diri di lingkungan sosialnya, pola pikir, kepercayaan, prilaku dan sebagainya. Ke delapan konsumen ini antara lain: 14

1. Established Confident (Bapak baik-baik, 15,2% populasi)

Tabel 2.1 Face of Indonesia

2. The Optimistic Domestic Goddes (ibu PKK, 13,5%),

Tabel 2.2 Face of Indonesia

3. The Change-Expecting Lad (Demi teman, 10,5%),

Tabel 2.3 Face of Indonesia

4. The Cheerful Humanist (Si Lembut Hati, 12,1%),

Tabel 2.4 Face of Indonesia

5. The Introvert Wallflower Wallflower, Si Pasrah, 8,1%),

Tabel 2.5 Face of Indonesia

6. The Savvy conqueror/City Slicker (main untuk Menang, 16%),

Tabel 2. 6 Face of Indonesia

7. The Networking pleasure Seeker (Gaul Glam, 11%),

Tabel 2.7 Face Of Indonesia

8. The Spontaneous Fun-Loving (Bintang Panggung,13,6%).

Tabel 2.8 Face of Indonesia

Logika Berpikir

1. Segmentasi Demografis : 12 tahun (setara Siswa SD kelas 6) Usia sampai 60 tahun. Jenis Kelamin : Unisex (Laki-laki dan Perempuan) Pendidikan : SD, SMP, SMA, S1, S2. Pekerjaan : Siswa, Mahasiswa, Peneliti, Akademisi, Guide wisata, Budayawan 2. Segmentasi Geografis Tinggal di kota-kota besar 3. Karakter Target Segmen The Networking pleasure Seeker (Gaul Glam, 11%)