100 LAMPIRAN 1. Kuesioner No Responden - Universitas Airlangga

128 downloads 6877 Views 716KB Size Report
Tamat SD. 6. Tidak tamat SMA 9. Sarjana. Berapa jumlah anggota keluarga ... 1. Suami/isteri. 2. Orang Tua. 3. Anak kandung. 4. Anak. Tiri. 5. Anak. Asuh. 6.
LAMPIRAN

1. Kuesioner No Responden : Pewawancara :

KUESIONER KULIAH LAPANGAN SOSIOLOGI PEDESAAN TAHUN 2012/2013

Kata Pengantar Tim lapangan adalah mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga yang saat ini sedang melakukan kuliah lapangan dengan cara melakukan tim lapanganan (belajar) tentang strategi petani miskin dalam memenuhi kebutuhan subsistensi di Desa Jeblog, Kecamatan talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Tim lapangan berharap Bapak/Ibu bersedia menjadi responden tim lapanganan ini dan memberikan informasi yang tim lapangan butuhkan. Seluruh data dan hasil tim lapanganan ini akan digunakan sebagai bahan kajian dan diskusi sebagai media lengkap yang menjadi sarana atau media untuk belajar. Tujuan lebih jauh dari kuliah lapangan ini adalah mendialogkan teori-teori yang ada dengan fakta-fakta atau fenomena-fenomena di lapangan. Atas kesediaan Bapak/Ibu menyediakan waktu luang untuk kegiatan wawancara ini tim lapangan sampaikan terima kasih. No. Item Pertanyaan Koding A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama Responden: ...................... 2. Alamat : Dusun/RT/RW: ....................../……./…… Desa : ...................... 3.

Umur Responden: .......... tahun

4.

Jenis Kelamin responden: 1. Laki-laki

5.

Status pernikahan responden: 1. Belum menikah 2. Sudah menikah 3. Duda 4. Janda Pendidikan terakhir responden: 1. Tidak Sekolah 4. Tidak tamat SLTP

6.

1( 2. Perempuan

7. Tamat SMA

100

) 2( 3(

)

4(

)

5(

)

)

2. Tidak Tamat SD 3. Tamat SD

7.

5. Tamat SLTP 6. Tidak tamat SMA

8. Diploma 9. Sarjana

Berapa jumlah anggota keluarga responden: …………… orang (Termasuk responden)

6(

)

7(

)

8(

)

9(

)

10(

)

Anggota keluarga responden? 8.

Nama

Keterangan : Jenis kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan

Umur

Jenis kelamin

Status dalam keluarga 1. Suami/isteri 2. Orang Tua 3. Anak kandung 4. Anak Tiri 5. Anak Asuh 6. Menantu 7. Saudara

Status dalam keluarga

Status kawin 1. Blm kawin 2. Kawin 3. Duda 4. Janda

Status kawin

Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan RENDAH 1. Tidak Sekolah 2. Tak tamat SD 3. SD 4. Tak tamat SLTP SEDANG 5. SLTP 6. Tak tamat SLTA 7. SLTA TINGGI 9. Tamat Diploma 10. Tamat PT

9.

Bagaimana sebagian besar tingkat pendidikan anggota keluarga responden? 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi

10.

Apakah kategori umur sebagian besar anggota keluarga responden? 1. Tidak Produktif (>55 tahun) 2. Produktif (???

I:

luas,e kiro-kiro rong hektar setengah(2hektar) mas ,.,..

P:

ha niku byasane njenengan angsal pinten pak ben wulan,..>???

I:

yo antarane 5juta nganti 6 jutanan,.,???

P:

woh ..,,ngeri inggeh ,,.,berarti kathah inggeh pak ???lha tunjangan,e enten mboten pak ,..???

161

I:

yo ono .,nek go kepala desa kui sak juta ,.ha nek go perangkat deso kui 600ewu aan.,.,..

P:

woh ,.,brarti ngantos 7 jutanan niki pak .,.>???

I:

iyo,..,.

P:

lho pak berarti gajine malah ngalahi tiang PNS inggeh ,..???

I:

lho yo ora le .,.,kan PNS iku tingkat-tingkatan ,..,

P:

oh inggeh nding ,,.,.tapi niku inggeh katah og pak .,..,.

I:

yo tko alhamdulillah og mas ,.,.

P:

hehe .,.inggeh pak leres .,.,.

P:

pun pak kadose pun cekap ,..,.kula nyuwun ngapunten menawi enten lepat .,kalian sampun ngerepoti,..,.,

I:

owalah iyo mas podo podo.,.,.,

P:

matur sembah nuwun inggeh pak ,..,.,

I:

yo iyo .,,

P:

monggo tak pamit wangsul .,.,

I:

inggih 2.,..,.

P:

assalamualaikum.,

I:

walaikum salam.,.,.

162

INDEPTH INTERVIEW

Daniel

Pewawancara

: DANIEL DWI WICAKSONO

Narasumber

: Pak Nawawi

Pekerjaan

: Petani penggarap lahan sempitnya Sendiri

: Permisi pak, selamat sore

Pak Nawawi : Iya selamat sore Daniel

: Dengan bapak Nawawi

Pak Nawawi : Iya saya sendiri .Ada apa ya deg ?? Daniel

: Begini pak saya mahasiswa dari Surabaya Universitas Airlangga . Saya dating kesini untuk melakukakan study lapangan di desa jeblog .Maaf pak sebelumnya , saya ingin minta waktunya buat wawacara sebentar .

Pak Nawawwi : Oh ya bisa silakan masuk mas Daniel

: Apakah bapak punya lahan ???

Pak Nawawi

: iya

Daniel

: luasnya berapa pak ??

Pak Nawawi

: 0,5 m/2

Daniel

: Jenis tanaman yang di Tanami apa pak??

Pak Nawawi

: Jagung,Palawija ,dan padi

163

Daniel

: Itu lahannya sendiri di garap sendiri ataukah dekerjakan oleh orang lain untuk dikelola ??

Pak Nawawi Daniel

: saya garap sendiri .saya tidak pernah mempekerjakan orang lain : Kira-kira hasil yang di peroleh dari hasil tanaman bapak ini di gunakan untuk apa ?

Pak Nawawi :Untuk saya jual karena ini bisa menambah penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan

sehari-hari

sedangkan

sisanya

untuk

kebutuhan makan Daniel

: Hasilnya berapa pak kalau setiap panen ?

Pak Nawawi :3-4 juta sekali panen Kalau di sini orang menghitungnya bukan meter tetapi ruw .Tujuh meter pewrsegi itu satu ruw. Daniel

: Apakah bapak perlu bibit untuk menanam dan bibit itu di peroleh dari mana ??

Pak Nawawi : iya perlu,bibitnya beli mas kadang-kadang dapat bantuan dari pemerintah setempat Daniel

: Bantuan dari pemerintah apakah sering dilakukan ??

Pak Nawawi : tidak tentu kadang-kadang tim lapangan tidak bisa menentukan mas dan sering kali pembagiannya tidak merata soalnya tim lapangan tidak tau cara pembagiannya itu seperti apa . Daniel

: Kalau yang beli ini biasanya bapak ini belinya di mana ?

Pak Naawi

: Di took pertanian

164

Daniel

: Harga bibitnya berapa ?

Pak Nawawi : Harga bibitnya untuk jagung lokal seperti BC2 setim lapanganr delapan puluh ribu/kg Daniel

: Kalau harga bibitnya delapan puluh ribu kira-kira hasil panennya itu berapa kg ?

Pak Nawawi : Kalau mulai tanam , pengolahan lahan pokoknya biaya garap semuanya itu setim lapanganr satu juta lebih itu termasuk juga biaya garap,pupuk,dan sebagainya . Daniel

: Apakah itu mencakup keseluruhan pak ?

Pak Nawawi : iya mencakup keseluruhan .Umumnya biaya produksi kemudian untuk hasil panennya yaitu tiga sampai empat juta sekali panen Setiap 100 ruw Daniel

: Selain itu apa saja pak hasil panen yang diperoleh dari lahan bapak

? Pak Nawawi

: Kacang .Biaya produksinya termasuk bibit setim lapanganr satu juta per 100 ruw kemudian hasilnya kisaran tiga juta sampai empat juta.

Daniel

: Apakah bapak pernah mengalami gagal panen

Pak Nawawi

: oh ya ini aja gagal saya jagung yang saya tanam ini gagal

Daniel

: Sebabnya apa kok bisa gagal panen ?

Pak Nawawi

: Karena hama dan musim yang tidak kondusif

165

Daniel

: Kalau kebutuhan bapak ini dalam sehari-harinya tercukupi atau mengalami kekurangan pak ?

Pak Nawawi : Kalau menurut saya yam mas untuk keadaan sehari-harinya tidak cukup karena untuk makan saja pas-pasan belum untuk pendidikan anak yang kulia yang satunya di unmu dan UM ya gak tau ya dalam kedaan hidup yang serba pas-pasan bisa menyekolahkan anak sampai kulia . Daniel

: Bagaimana usaha bapak untuk memenuhi kebutuhan yang serba paspasan ?

Pak Nawawi : Ada istri saya yang bekerja di rumah sakit sebagai perawat jadi ya alhamdulillah kebutuhan yang kurang bisa terpenuhi selain itu ada saudara yang membantu . Daniel

: Bagaimanan cara bapak untuk mensiasati kebutuhan yang kurang

Pak Nawawi : Ya cari pekerjaan sampingan mas ngirim barang ke orang-orang ya seperti Daniel

: Apa kendalanya ketika bapak melakukan pekerjaan sampingan itu ?

Pak Nawawi : Selama ini tidak ada kendalanya tetapi kebanyakan saudara yang memberi kebutuha jika kebutuhan mangalami serba kekurangan . Daniel

: Apakan bapak pernah utang intuk mencukupi kebutuhan bapak yang pas-pasan

166

Pak Nawawi : alhamdulillah tidak pernah .ya kalua untuk makan keluarga cukup untuk tercukupi yang penting tiap harinya kebutuhan makan seharihari terpenuhi ya syukur-syukur mas gak ada kekurangan. Daniel

: Ya saya rasa cukup pak wawancaranya saya berterimaksih banyak lho pak ,atas kesediaannya untuk meluangkan waktunya

Pak Nawawi : Ouw gak apa-apa deg hahahahhaha kalau butuh informasi yang mendetail silakan aja dating kesini lagi Daniel

: Kalau gitu saya permisi dulu pak

Pak Nawawi

: Iya mas hati-hati

167

INDEPTH INTERVIEW

Pewawancara

: FENITA DWI WINDASARI

Responden

: Ibu Giah

Pekerjaan

:Buruh Tani Wanita

Sebagai mahasiswa jurusan Sosiologi, mahasiswa dituntut untuk tidak hanya pintar berteori dan kritis dalam berpendapat dan mengkritisi, namun juga harus berjiwa peka terhadap fenomena sosial yang ada dan berkembang di masyarakat baik yang bersifat manifest maupun yang bersifat laten. Oleh karena itu, metode pembelajaran tidak lagi metode pembelajaran yang bersifat tatap muka di dalam kelas tetapi ada juga kegiatan-kegiatan di luar kelas yang salah satunya adalah kuliah lapangan. Kuliah lapangan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa agar memperoleh pengalaman yang langsung dan terarah mengenai arti dan makna kehidupan masyarakat, selain itu dengan adanya kuliah lapangan ini diharapkan dapat

menumbuhkan perasaan keterlibatan para mahasiswa baik di

dalam permasalahan sosial, serta mahasiswa memperoleh pengalaman-pengalaman praktis sehingga dari pengalaman tersebut mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan teori keilmuan yang telah diperoleh untuk memahami dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan di lapangan.

168

Saya adalah mahasiswa semester tiga program studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosila dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. Tepat pada hari Tim lapangans tanggal 6 Desember 2012 setim lapanganr pukul 8 pagi, saya beserta teman-teman sosiologi angkatan 2011 berangkat menuju Kabupaten Blitar untuk melakukan kegiatan kuliah lapangan mata kuliah Sosiologi Pedesaan. Kelompok tim lapangan yaitu kelompok 2, mendapatkan tempat tim lapanganan di desa Jeblog, Kecamatan Talun. Kegiatan kuliah lapangan ini akan berlangsung selama 4 hari 3 malam hingga hari Minggu 9 Desember 2012. Kuliah lapangan sosiologi pedesaan menugaskan tim lapangan banyak hal, mulai dari menyebar kuesioner, wawancara responden, pengecekan, koding, meng-input data kedalam excel dan melakukan wawancara mendalam, dimana masing-masing mahasiswa melakukan satu wawancara mendalam. Tugas indepth interview ini saya lakukan pada hari pertama kuliah lapangan dikarenakan informan yang dituju juga merupakan salah satu responden kuesioner kelompok tim lapangan, jadi saya dapat melakukan dua tugas sekaligus. Pada indepth interview ini, saya berkesempatan untuk mewawancarai seorang buruh tani wanita di Dusun Pundensari. Pencarian untuk menemukan rumah responden tidaklah sulit, karena kelompok tim lapangan telah mendapatkan monografi desa sebelumnya. Setelah sempat bertanya dengan masyarakat setim lapanganr, akhirnya saya bertemu langsung dengan Ibu Giah, seorang buruh wanita. Saya pun menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan saya, bahwa kedatangan tim lapangan hanyalah untuk belajar

169

dari kehidupan responden dan segala bentuk hasil wawancara hanyalah untuk memenuhi tugas kuliah. Saya pun dipersilahkan masuk, ke dalam rumah yang tidak begitu besar, tidak ber-cat, hanya dilapisi oleh dinding berbatako. Saya pun dipersilahkan duduk di bangku dan meja kayu. Indept interview dengan ibu Giah saya mulai dengan menanyakan lama keeksistensian ibu Giah sebagai buruh tani, ternyata wanita berumur 61 ini telah menjadi buruh tani selama 20 tahun. Meskipun ibu Giah tidak mengerti mengenai pertanian, namun kehidupan buruh tani sudah menjadi pemandangan sehari-hari bagi beliau lantaran, keluarga ibu Giah juga merupakan keluarga buruh tani, salah satunya adalah adiknya yang juga seorang buruh tani di Malang. “ya, buruh gajine sedikit toh mbak, yang penting bisa untuk makan.” Begitulah pernyataan beliau saat saya menanyakan perihal pendapatan. Pendapatan pokok ibu Giah sebagai buruh tani dihargai Rp 30.000 perhari. Untuk menambah penghasilan sehari-hari, ibu Giah melakukan pekerjaan sampingan sebagai pencari rumput untuk ternak yang diupahi Rp 5.000 – 10.000 perhari. Meskipun sudah dapat dikatakan wanita paruh baya, ibu Giah tetap berusahan untuk mencukupi kebutuhan dirinya, apalagi setelah suami ibu Giah meninggal. Jika dilihat dari pendapatan ibu Giah perhari, bisa dikatakan ibu Giah mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam menyiasati kebutuhan sehari-hari, ibu Giah menggunakan beberapa strategi

seperti

melakukan

swadaya,

mengencangkan

170

ikat

pinggang,

dan

memanfaatkan hubungan alternatif relasi. Kesulitan kebutuhan yang dialami ibu Giah biasanya dalam hal pangan, dan kesehatan. Untuk kebutuhan sandang tidaklah menjadi suatu kendala, begitupun dalam hal papan, ibu Giah menceritakan bahwa suatu hari beliau mendapat rezeki suatu program acara televisi „Bedah Rumah‟. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, ibu Giah tidak pernah melakukan puasa atau mengurangi kuantitas makan, namun beliau memerhatikan kualitas makanan, bagi ibu Giah makan harus tiga kali sehari, tidak peduli apa lauk dan sayurnya. Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan situasi mendesak, ibu Giah biasanya meminjam uang kepada tetangga yang sudah seperti keluarga ibu Giah, ibu Giah merasa sungkan apabila meminta uang kepada anaknya. Strategi yang ibu Giah lakukan dilakukan apabila ibu Giah sudah benar-benar kesulitan, karena ibu Giah adalah seseorang yang sangat sungkan untuk meminta tolong, jika tidak benar-benar terdesak, maka ibu Giah lebih memilih menahan segala keinginannya, saat tim lapangan tanyakan, ibu Giah menjawab bahwa ia tidak mau orang lain mengenal ibu Giah sebagai orang yang suka meminta. Sudah pasti ibu Giah memiliki kendala-kendala dalam memenuhi kebutuhan subsistensinya, misalnya pada saat tidak ada tawaran ibu Giah untuk „ngarit wedus‟ milik orang lain atau saat tetangga tidak dapat memberi pinjaman. Adapun dampak yang dihasilkan adalah ibu Giah dapat tetap survive untuk memnuhi kebutuhan subsistensi meskipun terkadang hanya bertahan satu hari dan ibu Giah harus melakukan subsistensi yang sama setiap harinya.

171

Suatu kehormatan untuk dapat mengetahui kehidupan sosok ibu Giah, karena meskipun hanya bekerja sebagai buruh tani, ibu Giah sempat bercerita mengenai penyesalannya karena malas waktu kecil, bahkan beliau memberikan saran kepada saya untuk berpikir masa depan. Suatu keunikan tersendiri, karena sebagian besar masyarakat menengah kebawah memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan subsistensi, ibu Giah justru memberikan nasihat pada saya untuk berpikir jauh kedepan. Setelah merasa cukup dengan data yang telah diperoleh, saya pun pamit untuk kembali ke balai desa dan meminta maaf karena telah mengganggu dan atas segala sikap dan tindakan yang mungkin tidak berkenan. Dengan senyum ramah seorang wanita, beliau pun mengantarkan saya hingga ke depan rumah beliau. Setelah bertanya dengan salah satu warga, saya pun menghampiri rumah Ibu Giah dan melihat seseorang wanita paruh baya. P

: “Assalamualaikum ibu, ini dengan ibu Giah?”

I

: “Walaikumsalam, nggeh, wonten nopo?”

P

: “Begini bu, saya dari Universitas Airlangga, ingin melakukan wawancara untuk tugas kuliah mengenai kehidupan petani, saget bu?”

I

: “Oh, enggeh, mari masuk.”

Di dalam rumah ibu Giah P

: “Begini bu, ibu ngastone buruh tani nggeh?”

I

: “Enggeh” Mengangguk dan tersenyum

P

: “Kalau boleh tau ibu sudah berapa lama bekerja sebagai buruh tani?”

172

I

: “20 tahun, wes suwi, ibu dulu cuma lulusan SD, yowes lah jadi buruh tani saja.”

P I

: “Ibu ngerti soal nanam padi?” : “Ora, mboten ngerti, tapi keluarga ibu itu buruh tani semua, jadi ya wes terbiasa. Adik ibu itu juga buruh tani, tapi di Malang.”

P

: “Maaf bu, sebelumnya. Kalau boleh tau gajinya ibu pinten?”

I

: “Ya, buruh gajine sedikit toh mbak, yang penting bisa untuk makan, gajine ibu telung puluh ewu, tapi kalau cuma setengah hari biasane dikasih lime belas ribu.”

P

: “npo wonten pekerjaan lain npo cara lain damel nyekapne kangelan kebutuhan maeme bu selain buruh tani?”

I

: “Enggeh, iku ngarit wedus, lumayan dapet lima ewu kalau enggak sepuluh ewu.”

P

: “Misalnya ya bu, hidup itu kan tim lapangan gak tau, kadang ada rezeki, kadang gak ada, nah itu ibu gimana kalau sedang tidak ada rezeki?”

I

: “Ya, ndak ngapa-ngapain.”

P

: “Gak, pinjem tetangga atau PT bu?”

I

: “Malu mbak, saya iku sungkan pinjem pinjem gitu, kalau PT saya ndak berani pinjem ke PT, takut ndak iso bayar.”

P

: “Jadi ibu kalau butuh apa-apa bagaimana?”

173

I

: “Ya, diam saja, kadang tetangga sini suka kasih ibu makanan, ya ibu biasanya nangis, opo ya...terharu gitu, senang. Pernah ibu dijalan nemu uang sepuluh ewu, terus ibu jalan pulang sambil nangis, senang ada rezeki.”

P

: “Ya alhamdulillah bu.” Senyum

I

: “Enggeh, ini omah ibu dulu dibedah rumah, sekarang iso ada dindingnya, itu tetangga ibu yang minta tolong untuk bedah rumah ku.” Senyum

P

: “Ibu disini tinggal sendirian?”

I

: “Enggeh, sendiri, anak ibu wes kerja.”

P

: “Maaf, suami ibu dimana?”

I

: “Wes ndak ada, sudah meninggal.”

P

: “Oh, maaf ya bu.”

I

: “Oh enggeh mbak, mboten nopo nopo.” Senyum

P

: “Anak ibu kan, wes kerja, kenapa gak minta tolong anak bu?”

I

: “Wes duwe keluarga, ibu gak mau ngrepotin anak, wes ben urus keluargane dewe-dewe.”

P

: “Tapi anak suka kirim uang bu?”

I

: “Iya, tapi saya suka marah, wes ndak usah, buat keluargamu saja.”

P

: “Kalau panganan pernah ada masalah mboten bu?”

I

: “Ya..gitu mbak, makane cuma karo tempe, tahu, ya, kalau ora duwe lauk, yo kulo mboten maem. Kadang dikasih sama tonggo. Kadang malu mbak dikasih terus, kayaknya nyusahin orang terus.”

P

: alasane npo buk kok maem kale tempe?

174

I

: ngge keadaane kyok ngene mbak, wong mlarat penghasilane ngak nyukupi nak, ngge sak anane dmaem

P

: “Bagaimana kondisi ibu setelah dibantu tonggo?”

I

: “Alhamdulillah mbak, iso maem, ndak sakit. Walaupun cuma sehari dua hari tapi yo alhamdulillah”

P

: “Yowes ibu, matur suwun, maaf sudah ganggu ibu.”

I

: “Mboten nopo-nopo mbak.” Senyum

P

: “Mari bu, Assalamualaikum.”

I

: “Walaikumsalam.” Senyum

175

INDEPTH INTERVIEW Pewawancara : GALANG PUTRA BANGSA Narasumber

: Imam Naim

Pekerjaan

: Agen PT

Tim lapangans 6 Desember 2012, tim lapangan mahasiswa Universitas Airlangga mengadakan tim lapanganan mengenai Strategi Petani Miskin dalam Memenuhi Kebutuhan Subsistensi yang berada di desa Jeblog, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Saya sebagai bagian dari anggota kelompok dua mendapatkan bagian indept interview pada Perantara/Agen pemberi modal untuk para petani miskin. Dalam hal ini saya menemui Bapak Imam Naim yang bekerja sebagai agen dari PT tertentu yang berperan mencarikan lahan untuk di tanami sekaligus membantu petani miskin dalam hal pembibitan. Seperti yang diungkapkan dalam dialog berikut : Galang

:Assalamualaikum pak

176

Pak Imam

:Walalaikumsalam

Galang

:Nuwunsewu pak,niki leres kaleh bapak Imam engkang ngasto daeteng

Pak Imam

PT Phioner nggeh pak?

:Ngene mas aku iki agen. Kerjone yo golek lahan, aku ki gak ngerti soal jagung, seng ngerti nggor kordese kui. Golek lahan berapa hektar utowo berapa ru. Terus ditanduri. Lak masalah Phioner ngonowi aku gak ngerti. Dadi aku iki nuruti pengene petani mas. Pengene, keluhane petani nopo nggeh kulo turuti. Umpomo phioner yo phioner kabeh. Lak Bisi yo Bisi kabeh.

PT yang sering menjadi ladang pekerjaan untuk pak Imam yaitu diantaranya Phioner, Bisi, dan Musanto. Namun yang menentukan pak Imam dalam pengambilan bibit untuk ditanam yaitu sesuai dengan permintaan petani dan musim yang sedang terjadi. Seperti yang diungkapkan dalam dialog berikut : Galang

: Niku PT ne nggeh pak?

Pak Imam

: iyo mas. Dadi PT ne gak cumak sitok tok mas. Tergantung petani nyuwon nopo, museme koyok opo?

Galang

: lha niku nopo mawon pak PT ne ?

Pak Imam

: Enek Phioner, Bisi, karo Mosanto

Pak Imam berprofesi sebagai agen PT sudah berjalan sejak 10 tahun yang lalu hingga sekarang ini. Namun selain itu pak Imam juga bekerja di bidang perikanan. Ia mulai menjadi agen setelah diberi kepercayaan dari perkumpulan petani

177

yang ada di desa Jeblog tersebut. Karena pak Imam sering ikut juga serta dalam musyawarah para petani. Seperti yang diungkapkan dalam dialog berikut : Galang

:Umm... Pun sejak kapan pak jenengan ngasto sebagai Agen PT niki pak?

Pak Imam

:Emm... Aku iki dadi agen kiro-kiro wes enek 10 tahunan mas. Tapi sak durunge dadi agen, aku bien kerjone ndek perikanan mas. Dadi bien ki aku di wenehi blumbang utowo kolam karo ibuk mertuo. Terus dikongkon ngopeni iwak e ngono wi.

Galang

: Ikane nopo mawon pak?

Pak Imam

:Yo akeh. enek gurami, Koi, lele. Tapi seng paling laris didole kui seng koi mbek guramine mas.

Galang

: Larise niku pripun pak?

Pak Imam

: OOO.... Laris e kui lak seng Koi kui sering di tuku wong-wong Cino mbek wong seng sugeh mas. Soal e akeh seng percoyo bawa hoki ngunu. Lha lak koyok gurami aku seng ngirimne sampe Kalimantan ngono. Aku moro ndek Suroboyo, terus teko kono wes enek seng gowo iwake mas.

Selain itu dalam musyawarah di kumpulan petani, pak Imam juga memanfaatkan musyawarah tersebut untuk membehas masalah pemilihan bibit dari PT mana yang akan ditanam untuk satu musim saat itu juga. Dari musyawarh ini pak Imam memanfaatkan untuk mencari lahan. Namun tidak semua petani setuju dengan hasil musyawarah tersebut tentang bibit dari PT tertentu. Jadi sebagian besar menurut

178

pak Imam petani serempak untuk menanam bibit dari PT tertentu dari hasil musyawarah. Seperti yang diungkapkan dalam dialog berikut : Galang

:Ngoteniku jenengan saget dapat lahan saking pundi pak? Kados carane ngoten lo pak.

Pak Imam

:Yo lewat diskusi musyawaroh petani ndek kumpulan petani kui mas. Diskusi enke nandur opo? Bibit e teko PT endi? Aku gak masalah mas.

Galang

:Ooo... Lha ngoten niku nggeh wonten pak petani engkang mboten setuju kalihan keputusan diskusi? Dados mboten purun menawi jenengan nandur bibit dateng lahane petani niku pak.

Pak Imam

: Lak kui enek mas, tapi sebagian besar ngonowi akeh seng setuju dari pada yang gak setuju mas.

Sedangkan hal-hal yang dikerjakan pak Imam sebagai agen yaitu seperti mencari lahan untuk ditanami bibit dari PT dan masalah utang dari petani kepada PT melalui pak Imam. Jadi petani bisa meminjam dana untuk keperluan pribadi maupun dalam hal pertanian. Sehingga PT selain menyuplai bibit juga membantu petani dalam bentuk uang. Seperti yang diungkapkan dalam dialog berikut : Galang

:Selain nyaluraken bibit saking PT, wonten pak engkang petani niku ngutang arto kaleh PT namung nggeh lewat e jenengan?

Pak Imam

:Yo mesti lewat e aku mas. Yoa aku iki seng langsung berhubungan sama PTnya.

179

Galang

:O.. dados saking petani minjam kaleh jenengan terus jenengan moro dateng PT ne mriko pak? Terus artonipun lajeng jenengan parengaken petani ngoten pak?

Pak Imam

: Nggeh ngoten mas.

Dalam hal meminjam uang kepada PT tidak dikenakan persyaratan tertentu. Karena menurut pak Imam PT sudah mengalami keuntungan besar dari hasil panen petani tersebut. Jadi meskipun utang tersebut tidak dibayar pihak PT pun tidak merasa dirugikan. Karena sebelum berhutang petani dan pihak PT sudah mengadakan janji. Dari pihak PT hanya atas dasar percaya terhadap petani. Perjanjian juga bisa berlaku bila petani tidak bisa mengembalikan uang yang dipinjam, petani bisa melunasi hutangnya dengan hasil panennya. Seperti yang diungkapkan dalam dialog berikut : Galang

:Pak misale petani ngutang ngoteniku, wonten nopo mboten pak syarat tertentu untuk bisa ngutang ngoten pak?

Pak Imam

:Ga enek. Yo lak ngutang yo ngutang mas. Teko PT cumak percoyo ae mas mbe petani. Soal e sak durunge wes enek perjajiane mas antara petani mbek PT.

Galang

: OOO... dados petani nggeh merasa diuntungkan ya pak?

Pak Imam

:nggeh mas. Dadi petani kui ngutang ndek PT malah penak. Dan PT pun juga untung dari hasil panen petani niku mas.

Galang

:Nggeh pun pak sakmoten mawon. Pun cekap. Ngapuntene engkang katah pun ngrepotne jenengan.

180

Pak Imam

:Hahahaa.. yo gak mas. Gak opo opo ngeneki. Seneng lak enek tamu mas.

Galang

: hehehe nggeh pun pak, Assalamualaikum

Pak Imam

: Nggeh monggo, walalaikumsalam.

Demikian indepth priview yang saya lakukan dengan pak Imam Naim. Indepth interview saya juga disertai rekaman percakapan dan foto besama Pak Imam Naim untuk membantu saya dalam membuat laporan indepth interview.

181

4. Foto

FOTO SARANA DAN PRASARANA 

Kondisi Desa

Gambar Kantor Kepala Desa Jeblog Gambar di atas merupakan kantor kepala Desa Jeblog, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Ini adalah kantor pemerintahan daerah yang ada di Desa Jeblog.Kantor ini adalah tempat penduduk Desa Jeblog melapor keluhan atau masalah yang berkaitan dengan kenyamanan bersama di Desa Jeblog. Ketika melapor bisa menemui kepala desa, carik, sekretaris, ataupun perangkat desa lainnya. Tempat ini selain digunakan untuk urusan administrasi desa, biasanya juga digunakan untuk musyawarah atau rapat para tokoh-tokoh Desa Jeblog. Biasanya musyawarah ini membahas mengenai kepentingan desa atau acara yang akan diselenggarakan di desa

182

Gambar Suasana Desa Gambar di atas merupakan suasana Desa Jeblog. Terlihat jalan yang lebar danberbagai aktivitas penduduk setempat. Jalan tersebut adalah jalan utama Desa Jeblog yang menghubungkan dengan desa lainnya. Setiap harinya penduduk desa dari luar maupun dari dalam Desa Jeblog berlalu lalang melintasi jalan tersebut menuju tempat kerja, sekolah, melakukan olahraga, dan berbagaijenis kegiatan

183

lainnya. Bahkan terlihat pada gambar di atas terdapat penduduk yang sedang berkuda.

Jagung

Cabai

Hasil Pertanian Cabai Gambar Jenis Tanaman Pertanian

184

Gambar di atas adalah jenis tanaman yang di tanam oleh para petani Desa Jeblog saat ini,yaitu jagung dan cabai. Pada gambar di atas juga terlihat hasil panen dari pertanian cabai. Hasil panen cabai ini biasanya oleh pemilik lahan/sawah akan disetorkan pada pengepul yang ada di dalam desa atau juga di luar Desa Jeblog. Hal ini tergantung pada keinginan pemilik lahan kemana ingin menyetorkan hasil panennya. Sedangkan pada hasil panen jagung, biasanya ada yang menyerahkan hasil panen tersebut kepada PT yang telah membantu petani pemilik lahan dalam memberikan bibit jagung. Namun selain itu itu juga ada yang hasil penennya langsung dijual sendiri atau di setorkan kepada pengepul karena tidak memiliki keterkaitan dengan PT.

Gambar Bendungan Sungai Gambar di atas adalah bendungan sungai yang berada dekat dengan persawahan yang ada di Desa Jeblog. Para petani sering menyebut dengan nama DAM. Bendungan atau DAM ini tidak hanya sekedar bendungan sungai seperti

185

biasanya, namun bendungan ini memiliki fungsi bagi para petani. Fungsi dari bendungan sungai ini yaitu sebagai pusat pengairan untuk sawah para petani yang ada di Desa Jeblog. Bendungan ini tidak hanya satu, namun masih terdapat banyak juga bendungan lainnya yang ada di persawahan Desa Jeblog.Di Desa Jeblog tersebar beberapa wilayah persawahanyang berada pada dusun Sumberasri dan Pundensari. Pada gambar merupakan salah satu contoh dari sekian banyak bendungan yang terdapat di Desa Jeblog.

Gambar Perikanan di Desa Jeblog Dalam gambar tersebut terlihat kolam ikan koi. Namun sebenarnya macam ikan yang diternakan di sini tidak hanya ikan koi saja melainkan juga ada ikan gurami, lele, dan nila. Ikan-ikan ini diternak sejak dalam bentuk bibit. Kemudian dirawat hingga dewasa dan akhirnya dijual. Ikan ini oleh pemilik kolam biasanya langsung di jual di luar kota, misalnya seperti Surabaya. Namun ada juga yang dijual

186

ke restoran atau warung makan seperti ikan gurami dan lele. Di Desa Jeblog juga banyak tim lapangan temui penduduk yang bekerja pada sektor perikanan tersebut

FOTO STRATEGI YANG DIPILIH PETANI MISKIN  Pekerjaan Pokok Responden

Gambar Pekerjaan Pokok Responden Gambar di atas adalah potret buruh tani yang sedang bekerja di sawah. Mayoritas mereka bekerja mulai pukul 06.00 WIB kemudian pulang pukul 10.00 WIB untuk beristirahat. Selanjutnya pada pukul 13.00 WIB mereka kembali bekerja di sawah hingga pukul 16.00 WIB. Terlihat pada gambar di atas buruh tani sedang mencangkul mengolah tanah sedemikian rupa untuk memulai menanam bibit kembali.

187

 Strategi Alternatif Subsistensi

Gambar Strategi Alternatif Subsistensi Gambar di atas ini adalah Gambar di atas merupakan salah satu strategi alternatif subsistensi yang dipilih buruh tani di Desa Jeblog, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar dalam memenuhi kebutuha subsistensi.. Kegiatan ini merupakan aktivitas yang dilakukan oleh buruh tani sesampainya di rumah setelah menyelesaikan pekerjaannya di sawah. Waktu luang yang dimiliki buruh tani tersebut digunakan untuk istirahat dan berjualan di warung yang ia bangun bersama istrinya. Warung ini dimanfaatkan untuk menambah penghasilan karena penghasilan dari hasil bekerja sebagai buruh tani yang didapat tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan pokok lainnya.

188

Gambar Strategi Alternatif Subsistensi Gambar di atas adalah wujud dari strategi alternatif subsistensi yang dilakukan oleh buruh tani di Desa Jeblog dengan cara memilih pekerjaan serabutan. Pada gambar di atas terlihat buruh tani yang sedang merumput (ngaret). Rumput hasil ngaret tersebut digunakan sebagai bahan pangan untuk sapi milik saudaranya yang ia rawat. Penghasilan dari pekerjaan merawat sapi milik saudara ini ia gunakan sebagai tambahan penghasilan sekaligus untuk mencukupi kebutuhan pokok rumah tangga.

189



Strategi Mengikat Sabuk Lebih Kencang

Gambar Makanan ketika Mengikat Sabuk Lebih Kencang Gambar di atas adalah bahan makanan yang dikonsumsi respondenketika mengalami kesulitan dalam memnuhi kebutuhan subsitensinya. Langkah yang digunakan yaitudengan mengkonsumsimakanan seadanya. Kuantitas maupun kualitasnya makanan dikurangi guna menghemat uang supaya uang tersebut dapat digunakan juga untuk memnuhi kebutuhan pokok lainnya.

190

5. Biodata Tim Lapangan

BIODATA

Nama

: ERIKA ISNAINI MAULIDA

NIM

: 071114016

Prodi

: Sosiologi

Ttl

: Gresik, 21 November 1992

Alamat Surabaya

: Jl. Karangmenjangan Gang 3 no 33

Riwayat Pendidikan : TK 14 Al Falah Sembayat MI Al Falah Sembayat SMP YP Sunan Dalem Gumeno MAN 1 Gresik Mahasiswi Sosiologi Universitas airlangga Surabaya Cita-Cita

: Jadi Sosiolog yang Bermanfaat

Kesan selama Sosdes :Seperti Permen Nano-Nano, Susah, Seneng Campur Jadi Satu.

191

BIODATA

Nama

: Muhammad Alhada Fuadillah Habib

NIM

: 071114030

Prodi

: Sosiologi

TTL

: Blitar, 26 April 1993

Alamat

: Ds.Ringinanyar, Kec.Ponggok, Kab.Blitar, RT 03, RW 02, No 30.

Cita-cita

: Guru Besar dan Pengusaha

Riwayat Pendidikan : TK Pertiwi Ringinanyar SDN Ringinanyar 01 SMPN 1 Udanawu SMAN 1 Srengat Universitas Airlangga Kesan

: Pengalaman kuliah lapangan yang tak kan pernah terlupakan

192

BIODATA

Nama

: Galang Putra Bangsa

NIM

: 071114065

Prodi

: Sosiologi

TTL

: Nganjuk, 28 Agustus 1992

Alamat tempat tinggal : Jl. Dharmawangsa Gg.8 No.51C, Surabaya Riwayat Pendidikan : 1. TK Aisyah 2. SDN Payaman 2 Nganjuk 3. SMP Negeri 2 Nganjuk 4. SMA Negeri 2 Nganjuk 5. S-1 Sosiologi Universitas Airlangga Surabaya Cita-cita

: Dosen, Guru

Kesan

: Menurut saya Sosdes sangat kompleks rasa yang saya rasakan. Karena saya merasa sedih, senang, bingung, dan lain sebagainya.Sosdes mengajarkan saya untuk disiplin dan lebih baik lagi untuk tim lapanganan selanjutnya.

193

BIODATA

Nama

: Daniel Dwi Wicaksono

NIM

: 071114021

TTL

: Surabaya ,17 Mei 1993

Alamat

: Perumahan Tanggulangin Sidoarjo

Kota Asal

: Sidoarjo

Riwayat Pendidikan : TK Kartini Surabaya SDK Petra 9 Surabaya SMPN 2 Sidoarjo SMAN 2 Sidoarjo S 1 Sosiologi Universitas Airlangga Surabaya Cita-Cita

: Anggota DPR, Elit Politik dan Aktivis

Kesan

: Enak Sekali Ternyata Kulia Lapangan Tetapi Sayang Sekali Kulia Ini Mbayar Seharusnya Pihak Fakultas Memfasilitasi Seluruh Keperluan Mahasiswa Untuk Pkl Ini

194

BIODATA

Nama

: Sonny Hendra Septian

Nim

: 071114081

Prodi

: Sosiologi

Ttl

: Jombang, 26 September 1992

Alamat

: Jl. Gerilya No.39 Mancar Barat

Kota Asal

: Jombang

Riwayat Pendidikan : TK Pertiwi Jombang SDN 1 Mancar SMPN 2 Jombang SMAN 2 Jombang S1- Sosiologi Universitas Airlangga Cita-cita

: GURU

Kesan Sosdes

: Banyak Pengalaman Berharga yang Di Dapatkan

195

BIODATA

Nama

: WILDAN NUR MUSTAQIM

NIM

: 071114002

Prodi

: Sosiologi

Ttl

: Magelang, 2 November 1992

Alamat Tempat

: Sepanjang Tani Rt 006 Rw 006

Kota Asal

: Magelang

Riwayat Pendidikan : TK Pertiwi 1 Magelang SDN Rejowinangun Utara 2 Magelang SMPN 8 Magelang SMAN 5 Magelang S1 SOSIOLOGI UNAIR Cita-cita

: masuk surga

Kesan Sosdes

:Semangat 45 Boss,.,, 196

BIODATA

Nama

: M. GIBRAN HP.

NIM

: 071114042

Prodi

: SOSIOLOGI

TTL

: GRESIK, 8 MARET 1992

Alamat tempat tinggal : JL. KINAMENG INDAH NO.57 Kota asal

: Lamongan

Riwayat Pendidikan : TK Nusa Indah Lamongan SDN Jetis Iv Lamongan SMPN 1 Lamongan SMA Darul Ulum 2 Jombang Cita-Cita

: Pebisnis

Kesan Sosdes

:Pengalaman Yang Tak Terlupakan

197

BIODATA

Nama

: Ayla Karina Budita

Nim

: 071114055

Ttl

: Bojonegoro, 7 Februari 1993

Alamat Asal

: Jl. Ikan Mujaer Iv Lamongan

Alamat Kos

: Gubeng Kertajaya Vf 6a Surabaya

Riwayat Pendidikan :  SDN Made Iv Lamongan  SMP Negeri 1 Lamongan  SMA Negeri 2 Lamongan  Mahasiswi Sosiologi Angkatan 2011 Fisip Universitas Airlangga Kesan dan Pesan Sosdes

:

Pengalaman Menarik Dan Berharga yang Memberikan Saya Pelajaran Untuk Mengerjakan Tugas-Tugas Selanjutnya

198

BIODATA

NAMA

: FENITA DWI WINDASARI

NIM

: 071114054

TTL

,: Jakarta, 13 Juli 1993

ALAMAT ASLI

: Bekasi, Jawa Barat

ALAMAT KOST

: Jl. Darmawangsa VIII no. 37, Surabaya, Jawa Timur

RIWAYAT PENDIDIKAN

:

 SDN Kaliabang Tengah VII  SMP Cindera Mata  SMA Cindera Mata  Mahasiswa Sosiologi FISIP Universitas Airlangga KESAN DAN PESAN : Memberikan suatu pembelajaran yang berarti untuk kehidupan saya pribadi dan untuk kehidupan saya terhadap masyarakat luas.

199

BIODATA

Nama

: Qolbi Albar

NIM

: 071014033

Prodi

: SOSIOLOGI

TTL

: Surabaya, 8 Mei 1992

Alamat tempat tinggal : Pondok Sidokare Indah Q.25, Sidoarjo Riwayat Pendidikan : TK BAKTI SIDOARJO SDN SIDOKARE 2 SIDOARJO SMP MUHAMMADIYAH 1 SIDOARJO SMA 2 SIDOARJO Cita-cita Kesan

: PNS : Kesan saya Sosde mengesankan, menyenangkan, membuat saya ingin terus belajar dan meniliti lagi kehidupan sosial.

200

BIODATA

Nama

: Anin Khoirunnisa

NIM

: 071014071

Tempat, Tanggal Lahir

: Surabaya, 14 November 1992

Alamat

: Jl. Simorejo II / 71

Riwayat Pendidikan : - TK Muhammadiyah 11 - SDN Asemrowo 8 - SMP Negri 5 Surabaya - SMA Negri 5 Surabaya Kesan : sangat banyak pengalaman yang bisa diambil, mulai dari kerjasama tim, pengetahuan tentang masyarakat bertambah, pengalaman berkomunikasi, pengalaman tim lapanganan, dan pelatihan mahasiswa sebelum nantinya benar – benar terjun mengabdi kepada masyarakat.

201