34 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1 ...

13 downloads 137 Views 78KB Size Report
23 April 2012 Observasi di kelas IV MI Negeri Pekuncen. 3. 30 april 2012. Olah data hasil ... sama dengan guru pengampu mata pelajaran Fiqih terlebih dahulu untuk menyiapkan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), membuat atau  ...
34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian 1.

Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini direncanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2012. Sebagi pedoman pelaksanaan dari rencana waktu penelitian tersebut, penulis menggunakan jadwal atau time schedule sebagai berikut : No

Tanggal

1.

16 April 2012

Kegiatan Ijin riset ke MI Negeri Pekuncen kecamatan Kroya kabupaten Cilacap.

2.

23 April 2012

3.

30 april 2012

Observasi di kelas IV MI Negeri Pekuncen. Olah data hasil observasi dari kelas IV dan persiapan pelaksanaan pembelajaran.

4.

14 Mei 2012

Pelaksanaan pembelajaran siklus I.

5.

21 Mei 2012

Pelaksanaan Pembelajaran siklus II. Pengumpulan data dan pengolahan hasil

6.

28 Mei 2012 penelitian sebagai bahan penulisan skripsi.

7.

4 Juni 2012

Penulisan laporan dalam bentuk tulisan skripsi.

35

2.

Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pekuncen Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap.

B. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IVB MI Negeri Pekuncen Kabupaten Cilacap tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah peserta didik sebanyak 20 terdiri dari 14 peserta didik laki – laki dan 6 peserta didik perempuan. Kelas tersebut dipilih karena terdapat beberapa peserta didik yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran Fiqih yaitu 70. C. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK ) yaitu penelitian yang bersifat kolaboratif dan didasarkan pada permasalahan yang muncul di MIN Pekuncen Kecamatan Kroya kabupaten Cilacap. Menurut Suharsimi Arikunto ( 2009 : 16 ) peneliti dalam penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas yang bersifat kolaboratif, dengan tahapan – tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing – masing tahap adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan ( Planning ) Dalam perencanaan peneliti bekerja sama dengan guru pengampu mata pelajaran Fiqih terlebih dahulu untuk menyiapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran ( RPP ),

membuat atau

36

melengkapi alat peraga pembelajaran, lembar kerja peserta didik ( LKS ), buku paket Fiqih, lembar observasi guru dan peserta didik. 2. Pelaksanaan ( Action ) Guru melaksanakan aktifitas mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dengan memaksimalkan alat peraga yang disertai dengan berbagai variasi pengajaran yang sesuai dengan kaidah dalam metode pembelajaran demonstrasi. Setiap siklus dilaksanakan selama 2 x 35 menit yang terdiri dari apersepsi, kegiatan inti, pembahasan materi, dan kesimpulan. Selama proses pembelajaran pendidik diamati oleh observer untuk mencatat kelemahan-kelemahan yang ada sebagai bahan perbaikan pada siklus berikutnya. 3. Pengamatan ( Observation ) Kegiatan observasi dilakukan untuk

mengatasi aktivitas

pembelajaran guru dalam proses belajar mengajar dan mengamati peserta didik. Dalam hal ini peneliti telah menyiapkan lembar observasi yang dilengkapi dengan data pengukurannya. 4. Refleksi ( Reflection ) Pada tahap ini peneliti dan pendidik dapat mengetahui besarnya peningkatan hasil evaluasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Data – data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, pendidik mengevaluasi diri tentang kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan dan dapat diketahui keberhasilan serta kelemahan selama tindakan, sehingga

37

peneliti bersama – sama guru merencanakan perbaikkan pada pelaksanaan selanjutnya. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan peneliti yaitu dengan menggunakan dokumentasi dan observasi. 1. Observasi Metode Observasi adalah kegiatan pengamatan yang meliputi pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2006: 156). Menurut Anas Sujiono (2007 : 76) observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan atau data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomenafenomena yang dijadikan sasaran pengamatan. Metode Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan dan sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. (Ngalim Purwanto, 2002:149). Metode Observasi digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data kualitatif yang berkaitan dengan proses pembelajaran yaitu abservasi terhadap guru dan peserta didik dalam pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Adapun lembar observasi guru dan peserta didik pada proses pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut :

38

a. Lembar Observasi Guru Tabel 3.1.1. Lembar Obeservasi Guru

No. 1.

2.

3.

Aspek yang Dinilai

Skor Kinerja Guru 1 2 3 4

Kegiatan awal a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran b. Guru menginformasikan metode pembelajaran yang akan digunakan c. Guru memotivasi peserta didik d. Guru melakukan apersepsi e. Guru menjelaskan materi secara garis besar dan memberikan permasalahan kepada peserta didik f. Guru membagi kelompok diskusi Kegiatan Inti a. Guru mendemonstrasikan salat ‘Idain b. Guru membagi LKS kepada peserta didik c. Guru meminta peserta didik untuk diskusi dengan kelompoknya d. Guru meminta setiap kelompok untuk bekerjasama dengan temannya dalam satu kelas e. Guru berkeliling kelas membantu peserta didik yang mengalami kesulitan f. Guru meminta salah satu peserta didik dalam kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi g. Guru membantu jalannnya diskusi Penutup a. Guru memberikan pujian b. Guru membantu menyimpulkan

b. Lembar Observasi Peserta didik Ada pun lembar observasi peserta didik adalah sebagai berikut :

39

Tabel 3.1.2. Lembar Observasi Peserta Didik No.

Indikator Aktivitas Peserta Didik

1.

Peserta didik semangat dan antusias mengikuti pembelajan Salat ‘Id dengan metode demonstrasi Peserta didik memperhatikan penjelasan guru dengan baik Peserta didik aktif bertanya, menjawab dan berkomentar tentang materi yang dijelaskan Peserta didik terlibat langsung dalam pelaksanaan pembelajaran Salat ‘Id melalui metode demonstrasi Peserta didik membuat catatan penting tentang materi Salat ‘Id melalui metode demonstrasi Hubungan peserta didik dengan guru selama kegiatan pembelajaran Hubungan peserta didik dengan peserta didik lain selama pembelajaran dalam kerja kelompok Peserta didik mengerjakan tugas dengan kelompoknya masing-masing.

2. 3. 4.

5.

6. 7.

8.

1

Skor 2 3

4

2. Metode tes Metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan

atau

bakat

yang

dimiliki

individu

atau

kelompok

(Arikunto,2006: 150). Anas Sujiono (2007:67) mengemukakan tes adalah cara yagn dapat digunakan atau prosedur dalam rangka mengukur dan penilaian dibidang pendidikan, yang berbentuk pembrian tugas atau serangkaian tugas berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, atau perintah-perintah yang

40

harus dikerjakan oleh testee sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee; nilai mana yang dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu. Penilaian ini

berfungsi sebagai alat ukur keberhasilan program

pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah berapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat tercapai. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa tes tertulis dalam bentuk essay dengan menggunakan indikator pada kompetensi dasar ; menjelaskan macam-macam salat ‘Id, menjelaskan ketentuan salat ‘Id dan mendemonstrasikan tata cara salat ‘Id dengan standar kompetensi, Mengenal Ketentuan Salat ‘Id. 3. Dokumentasi Dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan untuk mencari data – data yang berupa dokumen , nilai UTS II dan nilai harian, foto – foto dalam

proses

pembelajaran

berlangsung,

dan

sebagainya

yang

berhubungan dengan MI Negeri Pekuncen Kroya sebagai tempat pelaksanaan penelitian dan peserta didik kelas IVB sebagai obyek penelitian. E. Teknik Analisis Data Pada tahap ini dilakukan analisis data dari hasil – hasil yang akan dicapai. Menurut Sugiono ( 2010 : 335 ), analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

41

catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasi data ke dalam kategori, menjabarkan ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun dalam pola, memilih mana yang penting, dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Dalam hal ini penulis akan mengalisis observasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan nilai dari hasil belajar peserta didik. Menurut Sugiono (2010:134-148) sumber data yang dianalisis antara lain, Observasi guru, Observasi Peserta didik, Observasi pelaksanaan pembelajaran dan Tes. a.

Observasi guru Observasi ini dilaksanakan pada pelaksanaan siklus. Data yang diperoleh dari lembar observasi akan dianalisis dengan rumus : Nilai Rata-rata =

, dimana:

n = Jumlah nilai yang diperoleh N = Jumlah indikator Kriteria : 0,0 – 1,0 : kinerja guru sangat buruk 1,1 – 2,0 : kinerja guru buruk 2,1 – 3,0 : kinerja guru baik 3,1 – 4,0 : kinerja guru sangat baik (Sudjana.2010:78) b.

Observasi Peserta Didik Sebagai langkah dari kinerja guru, peneliti juga ingin mengetahui bagaimana peserta didik menerima dari kegiatan yang

42

diciptakan guru melalui lembar observasi Peserta didik. Data yang diperoleh dari lembar observasi peserta didik akan dianalisis dengan skor maksimal 4. Kriterianya sebagai berikut : n , dimana : N n = Jumlah nilai yang diperoleh

Nilai Rata – rata =

N = Jumlah indikator Kriteria : 0,0 – 1,0

: kinerja Peserta didik sangat buruk

1,1 – 2,0

: kinerja Peserta didik buruk

2,1 – 3,0

: kinerja Peserta didik baik

3,1 – 4,0

: kinerja Peserta didik sangat baik

(Depdiknas.2007:25)

c.

Tes Tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek tertentu (Zainal, 2011:2) . Tes ini berfungsi sebagai pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaanpertanyaan. Dalam tes prestasi belajar, aspek perilaku yang hendak diukur adalah tingkat kemampuan peserta didik dalam menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan. Tes ini akan dilaksanakan pada setiap akhir siklus untuk mengukur prestasi peserta didik. Untuk memperoleh nilai digunakan rumus :

Prosentase =

Skor yang diperoleh siswa x 100% Skor maksimal

43

F. Indikator Keberhasilan Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam penelitian ini adalah daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapi hasil belajar tinggi. Untuk perorangan daya serap peserta didik dinyatakan tuntas belajar apabila peserta didik

telah mencapai skor atau nilai lebih dari Nilai

Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan oleh madrasah atau sekolah yaitu nilai >70 (KTSP,2011) .Sedangkan daya serap klasikal atas suatu kelas dinyatakan tuntas apabila kelas tersebut mencapai 85% yang telah mencapai daya serap >70.(Depag,2004:61).

44