53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini ... - repository@UPI

10 downloads 37 Views 700KB Size Report
METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan penelitian ...... Moral/Keyakinan. 4. 3.73 6. Etika pergaulan remaja  ...
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan penelitian dalam rangka penyusunan tesis. Bab ini membahas tentang metode dan desain penelitian , prosedur penelitian, lokasi dan subyek penelitian, definisi operasional variabel, pengembangan instrument penelitian dan prosedur pengolahan data. A. Metode dan Desain Penelitian Proses suatu penelitian ilmiah dimulai dari perencanaan, pengumpulan data dan pengolahan data yang harus diputuskan secara tepat dalam bentuk metode penelitian yang sesuai. Ketepatan dimaksudkan mengenai relevansi antara metode penelitian yang digunakan dengan masalah yang diteliti, sehingga penelitian akan berjalan efektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena tujuan akhir penelitian adalah memecahkan masalah dan menghasilkan kesimpulan yang sebenarnya serta tidak diragukan lagi. Hal cukup penting bagi seorang peneliti adalah menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Dengan penggunaan metode penelitian yang tepat dan sesuai diharapkan penelitian dapat berjalan dengan baik, terarah dan sistematis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Borg menjelaskan bahwa eksperimen adalah salah satu metode penelitian kuantitatif yang membuktikan hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel. Lebih lanjut dikutip sebagai berikut :

53

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

The experiment is one of the quantitative research method for establishing cause and effect relationship between two or more variables (Borg,2003;365). Tidak berbeda jauh dengan yang dijelaskan oleh Nana (2004:232) bahwa penelitian eksperimen mengukur pengaruh satu atau beberapa variabel terhadap variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang akan diukur adalah apakah variabel bimbingan kelompok memiliki pengaruh terhadap peningkatan konsep diri siswa. Sedangkan desain yang digunakan menggunakan one group pretest posttest design dengan tiga langkah sebagai berikut : a. Administration of a pretest measuring the dependet variable b. Implementation of the experimental treatment (independent variable) for participants, and; c. Administration of a posttest that measures the dependent variable again. The effects of the experimental treatment are determined by comparing the pretest and posttest scores. (Borg,2003; 389) Borg menjelaskan bahwa langkah awal yang dilakukan adalah melakukan pretest untuk mengukur variabel terikat, dalam penelitian ini yaitu konsep diri. Langkah selanjutnya adalah melakukan tindakan/perlakuan terhadap subyek penelitian sesuai dengan hasil pretest yang didapatkan. Tindakan yang dilakukan berupa metode diskusi kelompok yang dalam penelitian ini merupakan variabel bebas. Langkah yang terakhir adalah melakukan posttest terhadap subyek penelitian. Sedangkan hasil dari metode eksperimen adalah perbandingan antara hasil pretest dan postest yang diperoleh. Apakah dengan adanya tindakan/perlakuan terhadap subyek penelitian hasil postest dapat meningkat/lebih besar daripada pretest. Atau

54

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan kata lain apakah dengan digunakannya metode diskusi kelompok dapat meningkatkan konsep diri siswa.

B. Prosedur Penelitian Prosedur merupakan tata cara yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Adapun prosedur kegiatan penelitian yang dilakukan adalah. 1. Tahap Persiapan Persiapan merupakan tahap awal dari penelitian, oleh karena itu harus ada persiapan yang matang sehingga penelitian berjalan dengan lancar. Adapun tahap persiapan yang dilakukan adalah: a. Melakukan penjajagan terhadap subjek dan lokasi penelitian untuk memperoleh data awal sehingga mendapat gambaran yang lengkap dan jelas mengenai masalah yang akan diteliti. b. Melakukan pendalaman materi bacaan yang berhubungan dengan masalah penelitian. c. Penyusunan desain penelitian. d. Penyusunan kisi-kisi dan instrumen penelitian. e. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada Direktur Pascasarjana UPI untuk melakukan penelitian di SMP Terbuka 13 Kota Serang. f. Menghubungi Kepala SMP Terbuka 13 Kota Serang.dengan memberikan surat izin penelitian dari Direktur Pascasarjana UPI untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. 55

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Penyempurnaan instrumen jika diperlukan setelah diujicobakan. Dalam hal ini instrumen yang akan digunakan dinilai oleh dua orang tim penilai ahli dan berkompeten di bidangnya meliputi substansi, struktur bahasa dan isi. Setelah disetujui, instrument tersebut diujicobakan kepada responden yaitu siswa kelas VIII SMPN Satap Curug Kota Serang. Selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Hanya instrumen hasil uji coba yang valid dan reliabel yang akan digunakan dalam pretest bagi subyek penelitian yang sesungguhnya. 2. Tahap Pelaksanaan Setelah persiapan cukup, penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Setelah terpilih subjek penelitian, diberikan pretest. b. Melaksanakan bimbingan kelompok dengan metode diskusi

kelompok.

Pelaksanaan oleh guru Bimbingan dan Konseling didampingi oleh peneliti dan dilakukan sesuai jadwal pelajaran bimbingan dan konseling di SMP Terbuka 13 Kota Serang yaitu pada setiap hari Kamis pukul 13.00 WIB dan ditambah pada hari Sabtu pukul 16.00 WIB. c. Melakukan posttest. d. Mengumpulkan dan mengolah data. e. Membuat kesimpulan. f. Merekomendasikan hasil temuan penelitian kepada pihak yang berkepentingan Agar lebih jelas maka dipaparkan dalam bagan 3.1 di bawah ini :

56

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1 Alur Penelitian Studi Pendahuluan Perumusan Masalah

Studi Literatur Konsep Diri dan Layanan Bimbingan Kelompok

Penyusunan Instrumen konsep diri siswa

Penyusunan Rencana layanan bimbingan

Validasi, uji coba, revisi

Test awal / Pretest Layanan bimbingan kelompok

Test akhir / Postest

Pengolahan dan analisa data 57

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pembahasan

Kesimpulan

C.

Lokasi dan Subyek Penelitian

1.

Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di SMP Terbuka 13 Kota Serang, jalan

Batokbali, depan Kampus UPI Serang. SMP Terbuka dianggap layak untuk dijadikan tempat penelitian karena belum memiliki program kegiatan yang khusus dilaksanakan untuk mengembangkan konsep diri. Selain itu berdasar hasil observasi beberapa fakta menunjukan adanya pelanggaran dilakukan siswa yang mengarah pada konsep diri yang negative diantaranya banyak siswa yang membolos, sering berkata-kata kasar, dan cenderung acuh/tidak peduli terhadap peraturan yang ditetapkan di sekolah. 2.

Subyek Penelitian Dalam penelitian ini subyek penelitian meliputi populasi siswa kelas VIII

SMPN Terbuka 13 Kota Serang sebanyak 23 orang. Populasi dikutip dari Sugiyono (2006:90) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Sudjana 58 Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2002:6) menyatakan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Jadi disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek yang memiliki karakteristik tertentu untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya.

D.

Variabel Penelitian. Variabel menurut Sugiyono (2006:37) diartikan sebagai atribut seseorang

atau obyek yang memiliki variasi antara satu orang dengan yang lain, atau satu obyek dengan obyek yang lain. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah : 1.

Variabel Bebas (x)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang diteliti pengaruhnya. Atau bisa dikatakan bahwa variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah metode diskusi kelompok. 2.

Variabel Terikat (y)

Berupa variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (x) dalam penelitian ini adalah konsep diri siswa. Hubungan antar variabel dapat dijelaskan sebagai berikut :

Metode bimbingan kelompok (x) Nining Fitriyaningsih, 2013

59

Konsep diri (y)

Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Gambar 3.2: Hubungan antar variabel

3. Definisi Operasional Variabel a. Konsep Diri Konsep diri menurut Burns (1978:3), adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan tentang bagaimana orang-orang lain berpendapat mengenai diri kita dan harapan kita terhadap diri kita.

Brooks (Burns, 1978:40)

mendefinisikan konsep diri sebagai pandangan dari perasaan kita tentang diri kita, sebagai ‘those physical, social and psychological perceptions of ourselves that we have derived from experiences and our interaction with others’. Persepsi terhadap diri ini boleh bersifat psikologi, sosial dan fisik yang diperoleh dari berbagai pengalaman dan hasil interaksinya dengan orang lain. Rogers (Nelson dan Jones,2006:141) menyatakan bahwa konsep diri adalah persepsi terhadap diri kita. Konsep diri adalah diri seperti yang dipersepsi dan nilai-nilai yang dilekatkan pada persepsi tersebut. Konsep diri berperan sentral dalam tingkah laku manusia. Bahwa semakin besar kesesuaian antara konsep diri dan realitas akan semakin meningkatkan penerimaan terhadap dirinya sendiri. Dari berbagai pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa konsep diri adalah inti dari pola kepribadian seseorang, berupa gambaran pikiran tentang dirinya, tentang bagaimana orang-orang lain berpendapat mengenai dirinya dan 60

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

harapannya terhadap dirinya. Persepsi terhadap diri ini terus berkembang, bersifat psikologi, sosial dan fisik yang diperoleh dari berbagai pengalaman dan hasil interaksinya dengan orang lain dan akan mempengaruhi berbagai bentuk perilaku individu. Setiap individu akan bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Jika konsep diri yang dimiliki positif, maka individu akan mengembangkan sikap yang juga positif dan sebaliknya. b. Metode Bimbingan Kelompok Bimbingan kelompok merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu melalui suasana kelompok yang memungkinkan setiap anggota untuk belajar berpartisipasi aktif dan berbagi pengalaman dalam upaya pengembangan wawasan, sikap, dan atau ketrampilan yang diperlukan dalam upaya mencegah timbulnya masalah atau mengembangkan pribadi (Nandang, 2009:13). Bimbingan kelompok menggunakan situasi kelompok sebagai media dalam memberikan layanan bantuan kepada individu. Menurut Gazda (Prayitno dan Amti, 1999:309) bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu siswa menyusun rencana dan keputusan yang tepat. Pengertian ini menekankan pada kegiatan pemberian informasi dalam suasana kelompok dan adanya penyusunan rencana untuk mengambil keputusan. Menurut Prayitno (1995:61) bahwa bimbingan kelompok adalah memanfaatkan dinamika kelompok. Untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan konseling, bimbingan kelompok kebih menekankan suatu upaya bimbingan kepada individu melalui kelompok. 61

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Pengembangan Instrumen Penelitian 1.

Instrumen Penelitian Instrumen

penelitian

sangat

diperlukan

karena

dipergunakan

untuk

mengumpulkan informasi atau keterangan-keterangan tentang obyek penelitian. Instrumen yang dikembangkan bertujuan untuk mengukur konsep diri siswa sebelum dan setelah dilakukan treatment berupa bimbingan kelompok. Indikator dari setiap aspek yang ada dalam konsep diri dijadikan bahan penyusunan butirbutir pernyataan dalam angket. Kisi-kisi instrumen konsep diri yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Konsep Diri Siswa (Sebelum Uji Coba) NO ASPEK

INDIKATOR a. Mampu menerima dirinya

1

Fisik

Nomor item

Jum lah

1, 2, 3, 4

4

5, 6, 7, 8

4

9, 10, 11, 12,

7

(penampilan fisiknya) apa adanya b. Mampu menjaga kesehatan /kondisi tubuhnya sendiri c. Memiliki sikap positif

2

Psikis

terhadap

diri sendiri (memiliki kematangan

13, 14, 15

emosi) terhadap pikiran, kemampuan intelektual, pengembangan pengetahuan dan bakat d. Memiliki pandangan positif terhadap perasaannya sendiri

16, 17, 18, 19, 9 20, 21, 22, 23, 24.

62

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Moral

Memiliki

.

keyakinan

moral, nilai nilai memberi

arti

dan

terhadap

25,

26,

prinsip yang

27,

28,

arah

7

bagi

29, 30, 31

Memiliki hubungan yang baik

32, 33,34,

dengan sesama anggota keluarga

35, 36

Memiliki hubungan yang baik

37, 38

2

39, 40, 41,

7

kehidupan 4

Sosial

a

. b.

dengan c .

sesama

anggota

masyarakat Mampu

melakukan tugas di

sekolah d .

42, 43, 44, 45

Memiliki

hubungan yang baik

dengan teman sebaya dan guru

46,

47,

5

48, 49, 50

Jumlah

2.

5

50

Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang

ditempuh untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan masalah penelitian. Dalam pengumpulan data digunakan teknik-teknik tertentu sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dan benar-benar relevan dengan permasalah yang akan dipecahkan. Penelitian ini menggunakan tiga macam cara pengumpulan data yaitu observasi, angket dan wawancara. Angket (kuesioner) sebagai salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaaan berupa pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. 63

Kuesioner ini

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan alternatif

jawaban dengan lima skala dari 1 sampai dengan 5.

Pilihan jawaban tertinggi adalah SS (Sangat Setuju) dengan nilai 5, kemudian S (Setuju) dengan nilai 4 dan seterusnya adalah RR (Ragu Ragu), KS (Kurang Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju). Setiap pernyataan dijawab dengan disesuaikan pada kesan, perasaan, ataupun penilaian subyek terhadap dirinya sendiri. Butir pernyataan dibuat positif untuk menghindari kerancuan jawaban responden. Tabel 3.3. Kriteria Penilaian (Skor) Alternatif Jawaban Untuk Setiap Item No 1 2 3 4 5

Option SS (Sangat Setuju) S (Setuju) RR (Ragu-Ragu) KS (Kurang Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju)

Skor 5 4 3 2 1

Adapun metode pengumpulan data secara lengkap dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini : Tabel 3.3. Metode Pengumpulan Data No.

Sumber Data

1.

Siswa

2

Siswa dan Guru

3.

Siswa

3.

Jenis Data

Metode Pengumpulan Konsep diri siswa Pretest dan postes sebelum dan setelah mendapat perlakuan Aktifitas keseharian Observasi siswa di sekolah Penilaian siswa Wawancara terhadap dirinya sendiri

Instrumen Angket

Pedoman Observasi Pedoman Wawancara

Prosedur Pengolahan Data 64

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari aspek yang ada dalam konsep diri meliputi aspek fisik, psikis, moral dan social disusun indikator-indikator yang kemudian dikembangkan menjadi butirbutir pernyataan/instrumen. Instrumen yang ada dinilai oleh ahli uji instrumen dalam hal ini adalah para dosen yang kompeten di bidangnya. Instrumen yang telah dinilai dan disetujui dalam segi konstruk, isi dan bahasa akan digunakan untuk uji coba.

Adapun uji coba yang dilakukan meliputi uji validitas dan

reliabilitas. Proses yang dilakukan bagi keperluan analisa data sebagai berikut: a. Uji Instrumen Penelitian Ukuran bagi memadai atau tidaknya instrumen sebagai alat pengumpul data dan sebagai alat pengukur variabel penelitian harus memenuhi syarat utama adalah syarat validitas atau keshahihan dan syarat reliabilitas atau keajegan. Seperti yang dijelaskan oleh Nana (2004:250) sebagai berikut : Suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur. Sedangkan suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama/ajeg. Item yang digunakan sebanyak 50 butir pernyataan diujicobakan kepada siswa kelas VIII SMP Satu Atap Curug, Kota Serang. Item ini kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya. 1) Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk menentukan tingkat kelayakan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Sugiyono (2006:137) menjelaskan maksud validitas sebagai berikut :

65

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Meteran yang valid dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang alat untuk mengukur panjang. Meteran tersebut menjadi tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat. Validitas butir instrumen digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir instrumen observasi terhadap skor total. Untuk menguji validitas setiap butir instrumen, skor-skor yang ada pada butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment sebagai berikut: ∑ √{ ∑

∑ ∑



}{ ∑



}

Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel X (jawaban responden untuk item yang akan dicari validitasnya) dan variabel Y (skor total yang dicapai) = banyaknya sampel ∑

= jumlah variabel item soal tertentu



= jumlah variabel keseluruhan



=jumlah variabel item soal dan jumlah keseluruhan

Berdasarkan ujicoba instrumen yang sudah dilakukan terhadap 50 butir pernyataan dan dianalisa menggunakan rumus product moment maka didapatkan 10 pernyataan yang tidak valid yaitu pada nomor 1, 3, 5, 6, 9, 10, 11, 25, 37 dan 47. Butir pernyataan yang tidak valid tidak digunakan sebagai instrumen penelitian karena dianggap bahwa setiap indikator sudah terdapat pernyataan yang 66

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mewakili. Dengan demikian maka item yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 pernyataan. Untuk lebih jelasnya data pernyataan yang valid dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4. Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Konsep Diri Siswa No butir pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 No butir pernyataan 25 26 27 28 29 30 31 32

‘t hitung

‘ t tabel

Keputusan

0.164 0.574 0.319 0.458 0.276 0.343 0.458 0.465 0.046 0.118 0.276 0.594 0.539 0.626 0.545 0.454 0.445 0.702 0.697 0.447 0.586 0.472 0.458 0.215 ‘t hitung

0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 ‘ t tabel

Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Keputusan

0.565 0.734 0.592 0.537 0.577 0.758 0.428 0.656

0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404

Hitungan validitas

Setelah ditabulasikan menggunakan rumus Product moment maka kaidah keputusan adalah : Jika ‘t hitung > ‘t tabel, berarti VALID Jika ‘t hitung < ‘t tabel, Berarti TIDAK VALID

No butir pernyataan

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

67

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

0.562 0.484 0.576 0.637 0.215 0.622 0.781 0.729 0.530 0.488 0.516 0.422 0.551 0.597 0.305 0.688 0.578 0.543

0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404

Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid

2) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menentukan ketepatan instrumen yang digunakan dalam penelitian. Dalam uji reliabilitas ini hanya digunakan instrument yang terbukti valid saja, yaitu sebanyak 40 butir instrumen.

Untuk itu peneliti

menggunakan rumus alpha Cronbach sebagai berikut : rkk

2 K   St  = 1   2 K  1  S t 

Keterangan : K = Jumlah butir soal yang valid St2 = Variansi skor total 2  St = Jumlah varians butir soal Adapun variansi skor total dan jumlah varians butir soal didapat sebagai berikut : Tabel 3.5. Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen Konsep Diri Siswa No butir pernyataan

Varians

No. Responden

68

Total (x)

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 4 7 8 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 38 39 40 41 42 43 44 45 46 48 49 50 Jumlah varians butir soal

0.799 0.632 0.450 0.537 0.452 0.528 0.790 1.229 1.974 0.970 0.545 0.712 0.799 1.041 1.229 1.403 0.989 1.093 1.013 0.848 1.041 0.632 0.617 1.171 0.600 0.946 1.229 0.871 0.970 1.275 0.989 0.823 0.779 0.799 0.981 1.160 0.684 0.658 0.338 0.537 37.13

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

150 154 133 146 186 171 121 140 148 167 136 159 135 183 181 169 184 174 175 171 113 172

Variansi skor total

455.8615

Harga – harga yang diperlukan K

= 40 69

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

St2

= 455.8615

 St2 = 37.13

rkk =

=

40  37.13  1  40  1  455.86 

40 1  0,08145 39

= 1,02564 ( 0,919 ) rkk

= 0,94210 Arikunto (1997: 260) memberikan kategori tingkat reliabilitas sebagai

berikut: 0,80 sampai dengan 1,00 = Tinggi 0,60 sampai dengan 0,80 = Cukup 0,40 sampai dengan 0,60 = Agak rendah 0,20 sampai dengan 0,40 = Rendah 0,00 sampai dengan 0,20 = Sangat rendah Jadi dapat disimpulkan bahwa reliabilitas instrumen konsep diri adalah 0.9421 yang berarti cukup tinggi. Karena berdasarkan uji coba instrumen ini dinyatakan cukup valid dan reliabel seluruh butirnya, maka instrumen dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data.

Tabel 3.6. Kisi-Kisi Instrumen Konsep Diri Siswa 70

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Setelah Uji Coba) NO ASPEK

a. Mampu menerima dirinya 1

Fisik

Jum lah

Nomor item

INDIKATOR

2, 4

2

7, 8

2

(penampilan fisiknya) apa adanya b. Mampu menjaga kesehatan /kondisi tubuhnya sendiri c. Memiliki sikap positif

2

Psikis

terhadap

12, 13, 14, 15 4

diri sendiri (memiliki kematangan emosi) terhadap pikiran, kemampuan intelektual, pengembangan pengetahuan dan bakat d. Memiliki pandangan positif

16, 17, 18, 19, 8

terhadap perasaannya sendiri.

3

Moral

e. Memiliki

.

keyakinan

moral, nilai nilai memberi

arti

dan

20,21, 22, 23

terhadap

25,

26,

prinsip yang

27,

28,

arah

bagi

29, 30, 31

Memiliki hubungan yang baik

32, 33,34,

dengan sesama anggota keluarga

35, 36

7

kehidupan 4

Sosial

f.

.

g. Memiliki hubungan yang baik dengan

sesama

5

38

1

39, 40, 41,

7

anggota

masyarakat h. Mampu

melakukan tugas di

sekolah

42, 43, 44, 45

i.

Memiliki

hubungan yang baik

dengan teman sebaya dan guru

Jumlah

46,

48,

4

49, 50

40

71

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3)

Pengelompokkan Konsep Diri Siswa Berdasarkan hasil pretest, siswa dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu

tinggi, sedang dan rendah. Rakhmat dan Solehuddin (1988) mengelompokkan tiga kategori dengan menggunakan rumus: Tinggi : > Mean + Standard Deviasi (0,5). Sedang : Mean - Standard Deviasi (0,5) sampai Mean + Standard Deviasi (0,5). Rendah : < Mean - Standard Deviasi (0,5). F. Rencana Pengembangan Program Perencanaan dan pengembangan program perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut yaitu karakteristik siswa serta kebutuhan bimbingan dan konseling, dasar dan tujuan lembaga pendidikan tersebut, kemampuan lembaga menyediakan dana dan fasilitas yang diperlukan, lingkup sasaran dan prioritas kegiatan, jenis kegiatan serta layanan yang menjadi prioritas serta ketersediaan tenaga profesional untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling (Nurikhsan, 2005:40). Karakteristik serta kebutuhan siswa menjadi hal utama yang harus diperhitungkan. Berdasar hal tersebut perencanaan program dalam penelitian ini didasarkan atas analisa kebutuhan siswa, berdasarkan profil konsep diri yang diukur menggunakan 40 butir instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Tahapan rencana pengembangan program yang disusun adalah sebagai berikut :

72

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Melakukan pretest terhadap 23 siswa menggunakan instrumen konsep diri yang telah valid dan reliable. 2. Hasil pretest yang diperoleh dianalisa untuk mengetahui analisa kebutuhan bimbingan baik secara individu maupun kelompok. 3. Berdasar analisa pretest siswa disusun rumusan program hipotetik untuk mengembangkan konsep diri siswa. Landasan pengembangan program disusun berdasar hasil analisa kebutuhan konsep diri siswa yang memiliki kategori terendah seperti ditunjukan dalam tabel 3.7 di bawah ini. Tabel 3.7 Aspek Indikator Penelitian dan Hasil rata-Rata Nilai Pretest No.

1

Aspek

Fisik

2

Psikis

3

Moral

4

Sosial

Indikator

Mean

1. Mampu menerima dirinya apa adanya 2. Mampu menjaga kondisi tubuhnya 1. Memiliki sikap positif 2. Memiliki pandangan positif Keyakinan terhadap moral 1. Hubungan baik dengan keluarga 2. Hubungan baik dengan masyarakat 3. Mampu melakukan tugas di sekolah 4. Hubungan baik dengan guru dan teman

3.1

Rangking Rendah ke Tinggi 1

3.9

8

3.53 3.62 3.73 3.85 4

2 3 4 7 9

3.84

6

3.8

5

Adapun rumusan program hipotetik untuk mengembangkan konsep diri siswa berdasar rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal yang diterbitkan oleh Dirjen Peningkatan Mutu 73

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendidik dan Kependidikan Depdiknas memiliki struktur program yang memuat rasional, visi misi, deskripsi kebutuhan, tujuan program, komponen, materi, pelaksanaan, rencana operasional dan evaluasi program. Penjabaran struktur program adalah sebagai berikut : 1. Rasional berupa penjelasan tentang dasar teori serta dasar empiris sebagai need assessment pembuatan program bimbingan kelompok untuk mengembangkan konsep diri siswa. 2. Visi dan Misi menjelaskan tentang visi misi sekolah serta visi misi program bimbingan kelompok. 3. Deskripsi Kebutuhan berupa penjelasan tentang pencapaian konsep diri siswa, sebagai dasar pembuatan satuan layanan bimbingan kelompok. Rumusan

hasil

needs

assessment

(penilaian

kebutuhan)

siswa

diaplikasikan ke dalam rumusan perilaku-perilaku yang diharapkan dikuasai siswa. 4. Tujuan Program adalah rumusan tujuan yang akan dicapai dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai oleh siswa setelah memperoleh layanan bimbingan kelompok. Selain itu penyadaran dilakukan untuk membangun pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap perilaku yang harus dipelajari dan dikuasai. Pada akhirnya adalah proses tindakan yaitu mendorong siswa untuk mewujudkan perilaku yang harus dikuasai dalam tindakan nyata sehari-hari.

74

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Komponen Program adalah penjelasan tentang empat komponen layanan yaitu layanan dasar, responsif, perencanaan individual serta dukungan sistem. 6. Materi Program berupa penjelasan tentang rencana materi yang akan disampaikan sesuai dengan deskripsi kebutuhan yang telah dibuat. 7. Pelaksana Program adalah pihak-pihak yang turut terlibat dalam penelitian. 8. Rencana Operasional Bimbingan Kelompok diperlukan untuk menjamin layanan program bimbingan kelompok dapat berjalan efektif dan efisien. Rencana program adalah uraian detil program yang menggambarkan struktur isi program. 9. Evaluasi program diperlukan untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektivan layanan bimbingan yang telah dilaksanakan. Melalui evaluasi dapat diketahui tingkat keberhasilan layanan yang dilakukan serta ditetapkan langkah-langkah tindak lanjut untuk memperbaiki dan mengembangkan program selanjutnya. Adapun aspek yang dievaluasi meliputi aspek proses dan hasil layanan berupa (1) kesesuaian antara program dan pelaksanaan, (2) keterlaksanaan program, (3) kendala yang dihadapi, (4) respon siswa terhadap layanan bimbingan, (5) perubahan kemajuan siswa ditinjau dari pencapaian tujuan layanan bimbingan kelompok. Perumusan program bimbingan kelompok yang efektif dapat diketahui dari dilakukannya penimbangan kelayakan terhadap program oleh pakar dan 75

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

praktisi bidang bimbingan dan konseling dalam hal ini adalah Prof. Dr. Syamsu Yusuf, M.Pd, Dr. Ipah Sarpah M.Pd serta Dra. Ida Farida M.Pd. Validasi dilakukan untuk mengetahui ketepatan isi program dengan tujuan penelitian, sistematika perumusan program serta bahasa/redaksional program. Selain itu validasi juga dilakukan untuk mengetahui keefektivan layanan yang diberikan. Penimbang dimohon untuk memeriksa dan memberikan masukan bagi perbaikan program sebelum diujikan ke lapangan. Berdasarkan hasil pertimbangan tersebut, diperoleh program yang layak diujicobakan. Hasil validasi program bimbingan kelompok berupa perbaikan substansi maupun redaksional, diantaranya aspek rasional agar dibuat menjadi lebih ringkas, visi dan misi dihilangkan, pembuatan action plan serta evaluasi program agar lebih spesifik. Program yang telah divalidasi diujicobakan kepada siswa berdasarkan analisa kebutuhan siswa. Tabel 3.8 memuat rancangan materi layanan yang diberikan pada siswa sebagai berikut. Tabel 3.8 Materi Layanan berdasar Analisa Kebutuhan Siswa No.

Aspek/Indikator

1

Fisik/Mampu menerima dirinya apa adanya Psikis/Memiliki sikap positif Psikis/Memiliki pandangan positif Moral/Keyakinan

2

3

Rangking Rendah ke Mean Tinggi 1 2

3.1 3.53

3

3.6

4

3.73

76

Materi Layanan 1. Pengertian Konsep Diri 2. Pemahaman Diri 3. Bersikap Percaya Diri 4. Bersikap Optimis 5. Menjadikan diri pribadi berkonsep diri positif 6. Etika pergaulan remaja

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

terhadap moral Sosial/Hubungan baik dengan guru dan teman

5

3.8

7. Beribadah dengan baik 8. Komunikasi dan hubungan antar pribadi

Deskripsi implementasi program bimbingan kelompok dilaksanakan melalui delapan pertemuan tatap muka dengan metode klasikal, permainan, diskusi, menulis serta pemutaran video yang menunjang pengembangan konsep diri siswa.Pemberian layanan bimbingan kelompok dilaksanakan pada bulan November dan Desember 2012 sebanyak delapan kali pertemuan, dengan jadwal sebagai berikut. Tabel 3.9. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok No

Tanggal

Materi Layanan

1

14 Oktober 2012

Pretest

2

22 November 2012

Pengertian konsep diri

3

24 November 2012

Pemahaman diri

4

29 November 2012

Bersikap percaya diri

No

Tanggal

Materi Layanan

5

1 Desember 2012

Bersikap optimis

6

6 Desember 2012

Etika pergaulan remaja

7

8 Desember 2012

Beribadah dengan baik

8

17 Desember 2012

Komunikasi dan hubungan antar pribadi

9

20 Desember 2012

Menjadikan diri pribadi berkonsep diri positif

10

21 Desember 2012

Posttest

Penjelasan secara operasional tentang kegiatan layanan bimbingan kelompok yang dituangkan dalam Satuan Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling (SKLBK) diuraikan secara rinci di bagian lampiran.

77

Nining Fitriyaningsih, 2013 Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dalam Mengembangkan Konsep Diri Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMPT Kota Serang) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu