BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Umum 2.1.1 Pengertian ...

15 downloads 388 Views 471KB Size Report
mengenai pengertian informasi : - Menurut ... para ahli mengenai pengertian Sistem Informasi : .... Computing yang dapat menemukan aplikasi software.
BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Teori- teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Berikut adalah pendapat yang dikemukakan para ahli mengenai pengertian sistem : - Menurut O’Brien (2007, p. 4), Sistem adalah satu set komponen yang saling berhubungan dengan batasan yang jelas, bekerja sama untuk mencapai serangkaian tujuan. - Menurut Satzinger et al (2005, p. 6), Sistem adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu hasil. 2.1.2 Pengertian Informasi Berikut adalah pendapat yang dikemukakan para ahli mengenai pengertian informasi : -

Menurut Satzinger et al (2005, p. 6), Informasi merupakan data yang telah diubah atau dimanipulasi menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai pemakainya.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian Sistem Informasi : -

Menurut Satzinger et al (2005, p. 7), Sistem Informasi adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan yang 11

12

berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menghasilkan output informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis. Menurut Satzinger et al (2005, p. 7-8), Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen penting, antara lain sebagai berikut : 1.

Hardware (perangkat keras)

Adalah sekumpulan perangkat keras yang digunakan untuk menerima data dan informasi, memprosesnya, dan menampilkannya kembali. 2.

Software (perangkat lunak)

Adalah koleksi atau sekumpulan program yang dapat memerintah hardware-hardware yang ada untuk memproses data. 3.

Database (basis data)

Adalah basis data yang berisikan dari sekumpulan file atau table yang berkaitan dan berhubungan antara satu sama lain, dan di dalam file atau table tersebut berisikan data. 4. Adalah

Network (jaringan computer) sebuah

sistem

jembatan

perhubungan,

baik

menggunakan kabel (wireline) maupun tanpa menggunakan kabel (wireless) yang memiliki peranan penting dalam menghubungkan beberapa computer yang berbeda untuk berbagi sumber daya yang mereka miliki. 5.

Procedures (prosedur)

13

Adalah sebuah instruksi, aturan, dan prosedur yang berisikan cara bagaimana menggabungkan komponen-komponen diatas dalam rangka memproses informasi dan menghasilkan apa yang diinginkan. 6.

People (orang)

Adalah sumber daya manusia yang akan mengoperasikan hardware

dan

software,

berhubungan

dengan

mereka

dan

menggunakan hasil dari pemrosesan tersebut.

Gambar 2.1 Information Systems and Component Parts Sumber : Satzinger et al (2005, p. 8), Object Oriented Analysis and Design with the Unifed Process. -

Menurut O’Brien (2007, p. 4), Sistem informasi dapat

berupa penggabungan terorganisasi dari manusia, hardware, software, jaringan

komputer,

dan

sumber

data

yang

mengumpulkan,

mentransformasikan, dan menyebarkan informasi di dalam suatu organisasi.

14

-

Menurut O’Brien (2007, p. 26), Sistem yang menerima

sumber daya (data) sebagai sebuah masukan, memprosesnya kemudian menghasilkan sebuah produk (informasi). 2.1.4 Pengertian Proses Bisnis Menurut Jones dan Rama (2006, p. 18), Proses bisnis adalah tindakan

yang

dilakukan

oleh

bisnis

untuk

memperoleh,

memproduksi, dan menjual barang dan jasa. Terdapat cycle yang umumnya terdapat di suatu perusahaan, cycle tersebut yaitu: - Acquisition, mengacu kepada proses dari membeli barang dan jasa. - Conversion, mengacu kepada proses mengubah sumber daya yang ada menjadi barang dan jasa. - Revenue, mengacu kepada proses menyediakan barang dan jasa kepada customer. Dapat disimpulkan bahwa proses bisnis merupakan satu set aktivitas atau tindakan yang mengubah input, mengubahnya, lalu menghasilkan output berupa jasa dan barang, dan juga nilai bagi perusahaan, partner bisnis dan atau customer. 2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Penjualan Menurut Hollander et al ( 2000, p. 230 ), Sistem informasi penjualan adalah serangkaian peristiwa operasi yang kolektif berfungsi untuk menarik pelanggan, membantu pelanggan memilih barang dan jasa, memberikan barang dan jasa yang diminta. Di samping itu, proses tersebut harus meminimalisasi jumlah waktu antara

pemilihan

barang dan

jasa

dan

pengumpulan

uang,

15

meminimalisasi jumlah uang yang tidak terkumpul dari pelanggan untuk barang dan jasa yang disediakan., menstrukturisasi kualitas barang dan harga untuk menyeimbangkan nilai pelanggan dan keuntungan organisasi. 2.1.6 Pengertian Sistem Informasi Persediaan Menurut Warren et al (2006, p. 452), Persediaan (inventory) digunakan untuk mengindikasikan barang dagan yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan, dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu. dalah barang-barang yang dimliki untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan.

2.2 Teori- teori Khusus 2.2.1 Cloud Computing 2.2.1.1 Sejarah Cloud Computing

16

Gambar 2.2 The Cloud Definition Framework Menurut

Mohammed

dalam

situs

computerweekly.com, Cloud computing merupakan hasil dari evolusi

bertahap

di

fenomena grid computing,

mana

sebelumnya

terjadi

virtualisasi, application

service

provision (ASP) dan Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui jaringan global sendiri dimulai pada tahun enam puluhan. Saat itu muncul “Intergalactic computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab atas pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di tahun 1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita-cita itu terdengar mirip

dengan

apa

yang

kini

kita

disebut

dengan cloud computing”. Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang sudah ada sejak tahun enam puluhan. Semenjak tahun enam puluhan, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth

17

yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing. Dan kini teryata

terlihat

bahwa

pendorong

utama cloud

computing adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan

berikutnya

adalah

adanya Amazon

Web

Services di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka. Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa teknologi seperti Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi

sangat

luas”,

menurut Dan

Germain,

Chief

Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya

yang

mempengaruhi

berkembangnya

komputasi cloudantara lain matangnya teknologi visual,

18

perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor

komputasi cloud.

Turner

menambahkan,

“cloud computing sudah menyebar luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.

2.2.1.2 Pengertian Cloud Computing

Gambar 2.3 Cloud Computing Menurut Yudi (2011) dalam jurnal Aplikasi Cloud Computing untuk mendukung collaborative research pada pembimbingan tugas akhir di jurusan teknik informatika FTI UII- 2011 dikatakan bahwa “Cloud computing adalah

19

gabungan pemanfaatan teknologi komputer (computing) dan pengembangan aplikasi berbasis internet (cloud). Cloud (awan) adalah metafora dari internet, dalam cloud computing, ‘awan’ adalah abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Cloud computing adalah suatu metoda komputasi di mana teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan, kemudian pengguna dapat memanfaatkannya melalui akses lewat internet tanpa harus mengetahui apa yang ada di dalamnya, atau ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantu dalam implementasinya. Cloud computing adalah hasil dari upaya integrasi antara virtualized physical sources, virtualized infrastructure, virtualized middleware platform dan aplikasi lain bisnis yang dibuat untuk kepentingan penggunanya. Dengan menggunakan cloud computing, user dapat fokus pada bisnis utamanya, dan tidak lagi dipusingkan dengan masalah pengelolaan TI. Divisi TI yang dimiliki bisa difokuskan untuk meningkatkan layanan TI yang spesifik, sementara hal- hal umum sudah ditangani oleh penyedia layanan. Istilah “awan / cloud” digunakan sebagai metafora untuk internet, berdasarkan gambar awan yang digunakan di masa lalu yang mewakili jaringan sebuah telepon, dan kemudian untuk menggambarkan internet dalam diagram jaringan komputer sebagai abstraksi dari infrastruktur yang

20

mendasarinya dana mewakili bahwa awan sering dijadikan lambang internet pada jaringan komputer. Cloud Computing atau komputasi awan merupakan gabungan

pemanfaatan

teknologi

komputer

dan

pengembangan berbasis internet. Suatu metode komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya.

2.2.1.3 Deployment Models Cloud Computing

Gambar 2.4 Deployment Models Menurut situs opengroup.org, Pada dasarnya teknologi Cloud Computing memiliki 3 jenis atau tipe model cloud, dikenal dengan nama Private, Public, dan juga Hybrid. Ketiga model tersebut dibedakan atas dasar kekuasaan tertinggi sistem operasi. Penjelasan dari ketiga tipe tersebut adalah: •

Private Cloud Salah satu tipe cloud yang biasanya digunakan oleh kalangan tertentu dengan adanya batasan-batasan siapa

21

saja orang-orang yang menggunakan tipe ini, oleh sebab itu tipe cloud ini bersifat eksklusif dan hanya kalangan tertentu yang menggunakannya •

Public Cloud Salah satu tipe Cloud yang digunakan untuk kalangan masyarakat secara umum tanpa terkecuali jika yang menggunakan persesorangan, perusahaan atau ada organisasi atau suatu badan perusahaan yang ingin menggunakannya.



Hybrid Cloud Hybrid cloud menggabungkan fitur-fitur dari kedua jenis sistem cloud yang sudah dijelaskan diatas yaitu Private Cloud and Public Cloud. Hybrid Cloud banyak diminati oleh

banyak

perusahaan

karena

dapat

memanfaatkan keuntungan dari kedua jenis tipe yang lainnya. Biasanya perusahaan menyimpan data mereka yang rentan pada Private Cloud namun lebih kecil resikonya jika menggunakan Public Cloud

2.2.1.4 Service Models Cloud Computing

22

Gambar 2.5 Service Models Menurut situs opengroup.org, Terdapat 3 tingkatan layanan pada teknologi Cloud Computing yaitu sebagai berikut: •

Software as a Service (SaS) Merupakan urutan terakhir dari sebuah tipe Cloud Computing yang dapat menemukan aplikasi software yang khusus dikembangkan untuk internet. Contoh dari penerapan berdasarkan software dalam cloud computing adalah Email, CRM, Collaborative, dan juga ERP



Platform as a Service (PaS) Merupakan urutan tengah atau middle dari Cloud Computing yang dapat menyediakan sistem operasi dari aplikasi

yang

dijalankan,

operator

layanan

yang

menyediakan bahasa pemrograman dan server web yang memungkinkan pemngembang aplikasi untuk membuat dan menjalankan solusi software yang di pakai. Istilahnya

23

yaitu layanan dengan fokus pada aplikasi dimana sebuah developer tidak lagi memikirkan hardware, operating system, infrastructure scaling, load balancing dan lainnya namun akan fokus pada pengembangannya. Contoh yang bisa diterapkan dalam sebuah platform adalah Application Development, Decision Support, Web, Streaming •

Infrastructure as Service (IaS) Merupakan dasar dari Cloud Computing yang termasuk dalam insfrastruktur fisik seperti server, disk storage, dan fasilitas. Aplikasi yang biasanya diterapkan berdasarkan infrastructure yang dibentuk yaitu seperti Caching, Legacy, File, Networking, Technical, Security, dan System Management

2.2.1.5 Essential Characteristic Cloud Computing

Gambar 2.6 Essential Characteristic Menurut situs opengroup.org, Cloud Computing memiliki karakteristik penting yang harus di terapkan jika

24

suatu perusahaan ingin mengimplementasikan operating system kedalam kategori cloud. Karakteristik penting tersebut dibagi atas 5 kategori yaitu sebagai berikut: •

On-demand Self-service Dalam hal ini, seorang pengguna dapat melakukan tindakan konfigurasi dengan ketentuan kemampuan sebuah komputasi seperti pengaturan waktu server dan juga melakukan penyimpanan sesuai dengan kebutuhan secara otomatis, tanpa memerlukan interaksi pengguna dengan penyedia layanan.



Broad Network Access Suatu kemampuan yang disediakan sebagai penyedia layanan

melalui

mekanisme

jaringan

yang

dan

memiliki

diakses standarisasi

melalui yang

mempromosikan kepada pengguna misalnya ponsel, laptop, dan PDA serta software lainnya. •

Resource Pooling Suatu

sumber

dikumpulkan

daya untuk

penyedia melayani

komputasi pengguna

yang dengan

menggunakan multi-tenant model dengan sumber daya fisik secara virtual yang berbeda, yang ditetapkan secara dinamis dan dipindahkan sesuai dengan permintaan pengguna. Contohnya seperti sumber daya yang mencakup penyimpanan, pengolahan, memori, network bandwidth, virtual machines.

25



Rapid Elasticity Memiliki kemampuan yang cepat dan elastisitas, kemampuan yang tersedia untuk suatu pengadaan menjadi tidak terbatas dan dapat dibeli setiap saat dalam jumlah apapun.



Measured Service Sistem cloud secara otomatis dapat mengontrol dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan memanfaatkan

kemampuan

dibeberapa

tingkat

abstraksi yang sesuai dengan jenis layanan yang ada ( misalnya penyimpanan, pengolahan, bandwidth dan akun pengguna yang aktif ). Penggunaan sumber daya dapat dipantau, dikendalikan, dan melaporkan yang dapat memberikan transparasi bagi penyedia dan pengguna layanan tersebut

2.2.1 Enterprise Resource Planning 2.2.1.1 Pengertian ERP Menurut Wawan (2007, p. 2), ERP singkatan dari 3 elemen kata yaitu Enterprise (perusahaan/ organisasi), Resource (sumber daya), dan Planning (perencanaan). Tiga kata ini mencerminkan sebuah konsep yang berujung kepada kata kerja, yaitu “planning” yang berarti bahwa ERP menekankan pada aspek perencanaan.

26

Menurut Brady (2005, p. 2), ERP adalah program perangkat lunak berada di ujung tombak teknologi sistem informasi. Program ERP membantu untuk mengelola proses bisnis perusahaan secara luas, menggunakan database yang umum dan alat manajemen bersama pelaporan. ERP mendukung operasi yang efisien proses bisnis dengan mengintegrasikan

kegiatan

usaha,

termasuk

penjualan,

pemasaran, akuntansi manufaktur, dan staf. 2.2.1.2 Sejarah ERP

Gambar 2.7 Evolusi Sistem ERP Sumber: Buku ERP (Enterprise Resource Planning) dan Solusi Bisnis Menurut Wijaya et al (2009, p. 15- 16), Penjelasan dari evolusi sistem ERP adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Evolusi ERP Tahun 1960an

Peristiwa Sistem

Fabrikasi

fokus

inventory (inventory control).

kepada

pengendalian

27

1970an

Fokus bergeser pada MRP (Material Resource Planning), yang menerjemahkan jadwal utama suatu produk menjadi kebutuhan berbasis time- phased net, untuk perencanaan dan pengadaan barang sebagian jadi, komponen maupun bahan baku.

1980an

MRP

II

(Manufacturing

Resource

Planning)

berkembang mencakup pengelolaan operasi produksi dan aktivis pengelolaan distribusi.

1990an

MRP II dikembangkan lagi mencakup aktivitas rekayasa,

keuangan,

sumber

daya

manusia,

pengelolaan proyek yang melingkup hampir semua aktivitas sistem organisasi usaha, yang kemudian dikenal dengan istilah Enterprise Resource Planning (ERP).

2000an

Extended ERP menjadi ERP II

hingga sekarang

2.2.1.3 Infrastruktur ERP Menurut Wijaya et al (2009, p. 22), Secara umum, infrastruktur sistem ERP yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:  People

28

Orang yang terlibat dalam penerapan sistem ERP merupakan faktor yang sangat penting, terutama dalam hal komitmen waktu, dukungan top management, rasa memiliki, keterlibatan, semangat dan rasa perlawanan yang minimum.  Process Hal terpenting dalam proses yang merupakan acuan utama dalam melakukan implementasi sistem ERP adalah sebelum mengambil keputusan menggunakan sistem ERP, maka perusahaan harus sudah memiliki prosedur bisnis yang baik yang akan diterapkan dalam implementasi ERP  Technology Penerapan sistem ERP identik dengan investasi yang relatif besar, di mana teknologi meliputi infrastruktur jaringan, hardware, software. Jaringan yang dibangun untuk internal/ Local Area Network dan untuk eksternal/ Wide Area Network. 2.2.1.4 Konsep dan Arsitektur ERP

Gambar 2.8 Konsep Dasar ERP

29

Sumber: Buku ERP (Enterprise Resource Planning) dan Solusi Bisnis Menurut Wijaya et al (2009, p. 26), ERP terdiri dari kata Enterprise, Resource dan Planning yang merupakan sebuah konsep yang berujung kepada kata kerja yaitu planning. Integrasi dalam konsep sistem ERP berhubungan dengan interpretasi sebagai berikut:  Menghubungkan antara berbagai aliran proses bisnis  Metode dan teknik berkomunikasi  Keselarasan dan sinkronisasi operasi bisnis  Koordinasi operasi bisnis Konsep dasar ERP dapat diterjemahkan sebagai berikut:  ERP terdiri atas paket software komersial yang menjamin integrasi yang mulus atas semua aliran informasi di perusahaan, yang meliputi keuangan, akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok, dan informasi konsumen.  Sistem ERP adalah paket sistem informasi yang dapat dikonfigurasi, yang mengintegrasikan informasi dan proses yang berbasis informasi di dalam dan melintas area fungsional dalam sebuah organisasi.  ERP merupakan satu basis data, satu aplikasi dan satu kesatuan antarmuka di seluruh perusahaan. 2.2.1.5 Area Fungsional ERP

30

Menurut Brady (2005, p. 2), Perusahaan yang membuat produk untuk dijual memiliki area fungsional utama berikut terdiri dari berbagai fungsi bisnis, kegiatan usaha di dalam wilayah fungsional operasi. a. Pemasaran dan penjualan: area fungsional meliputi fungsi bisnis pemasaran, pemrosesan order penjualan, customer relationship management, dukungan pelanggan, peramalan penjualan dan iklan. b. Produksi dan manajemen bahan: area fungsional meliputi fungsi bisnis pembelian, menerima, transportasi, logistik, jadwal produksi, manufaktur dan pemeliharaan tanaman. c. Akuntasi dan keuangan: ini area fungsional termasuk fungsi bisnis dari akuntansi keuangan, alokasi biaya dan kontrol, perencanaan dan penganggaran dan pengelolaan arus kas. d. Sumber daya manusia: area fungsional termasuk fungsi bisnis

merekrut

dan

mempekerjakan,

pelatihan,

penggajian, dan manfaat. 2.2.1.6 Manfaat dan Kendala ERP Menurut Wawan (2007, p. 11), Manfaat dan kendala pemakaian ERP dalam perusahaan, sebagai berikut:

Tabel 2.2 Manfaat ERP Manfaat

Cara Mendapatkan

31

Akses informasi yang andal

DBMS

yang

fleksibel,

data

yang

konsisten dan akurat, sistem pelaporan yang lebih baik. Menghindari duplikasi data Modul- modul yang mengakses data dan operasi

dari satu database terpusat, sehingga menghindari proses pemasukan dan modifikasi data dari berbagai titik yang berbeda dan menyebabkan duplikasi.

Mempercepat

waktu Meminimalisasi

waktu

pengambilan

pemrosesan data

data dan pembuatan laporan

Mengurangi biaya

Menghemat

waktu,

meningkatkan

kontrol dengan melakukann analisis menyeluruh

terhadap

keputusan

organisasional. Kemudahan adaptasi

Perubahan pada proses bisnis dapat diadaptasi dengan mudah

Meningkatkan skalabilitas

Struktur sistem yang bersifat modular dan mudah dikostumisasi

Kemudahan pemeliharaan

Dukungan purna jual sistem yang berjangka panjang

Pengembangan global

Ekstensi modul hingga meliputi SCM

32

dam CRM E- Commerce

Bisnis internet, kultur kolaboratif.

Tabel 2.3 Kendala ERP Kendala

Memakan waktu

Cara Mengatasi

Minimalisasikan isu sensitif, politik internal,

dan

ciptakan

konsesnsus

umum. Mahal

Memilih paket dan strategi ERP yang sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan

Kesesuaian modul

Arsitektur dan komponen dari sistem yang dipilih sesuai dengan proses bisnis, kultur, dan sasaran strategis organisasi.

Kebergantungan pada vendor

Pertimbangkan multivendor,

pilihan

single

pertimbangkan

pemilihan

kombinasi

komitmen

dukungan

kriteria

terbaik dalam

vs

dan jangka

waktu yang cukup panjang. Fitur dan kompleksitas

Pilih fitur dan modul yang benar- benar diperlukan organisasi

33

Skalabilitas dan kompabilitas Perhatikan investasi vendor di bidang global

riset dan pengembangan, komitmen jangka

panjang

atas

produk

dan

layanan, dan pertimbangkan sistem yang dapat berjalan di internet. Pengembangan kemampuan

Pertimbangkan (middleware)

aplikasi dan

perantara

pengembangan

modul, misalnya SCM, CRM.

2.2.3 Acumatica Berdasarkan situs acumatica.com tertulis bahwa Acumatica adalah software akuntansi, ERP, CRM dan manajemen bisnis yang terintegrasi yang mendayagunakan teknologi ‘cloud’ sehingga kita dapat bekerja di mana saja menggunakan sebuah web. Acumatica merupakan software yang dapat meningkatkan kinerja bisnis dengan menyediakan seperangkat aplikasi software bisnis terintegrasi untuk mengotomatisasi seluruh proses organisasi dengan biaya lebih rendah daripada solusi tradisional. Acumatica memungkinkan untuk beralih ke model SaaS dari lisensi perangkat lunak tradisional sehingga dapat memfokuskan pada keputusan bisnis tanpa memerlukan teknologi yang spesifik. Acumatica adalah aplikasi software bisnis tingkat menengah yang dirancang untuk dijalan pada ‘cloud’ internal dan eksternal. Ini berarti Acumatica mempunyai kekuatan, kegunaan dan kecepatan aplikasi Client- server baik yang dikembangkan pada platform ‘cloud’

34

internal maupun eksternal atau dikelola dengan sebuah aplikasi SaaS. Dengan menggunakan Acumatica ada 3 keuntungan: 1. Dapat bekerja dari mana saja: Data dan dokumen bisnis dapat diakses dari data center, rumah, secara remote, atau pun ketika sedang berpergian. Semua yang dibutuhkan adalah komputer dan koneksi internet. 2. Meningkatkan produktivitas: Perkembangan ‘cloud’ memungkinkan kita untuk melibatkan setiap orang tanpa mengorbankan kegunaan dan kecepatan sebuah aplikasi desktop. 3. Tidak ada Client software yang perlu dilakukan installation: Acumatica tidak memerlukan ‘footprint’ pada Client. Tidak ada yang perlu diinstall ataupun diupgrade. Pengguna baru dapat ditambahkan dengan cepat karena yang dibutuhkan hanyalah sebuah web browser standar . 2.2.4 Accelerated SAP (ASAP) Menurut Anonim (2006, p. 433), Accelerated SAP (ASAP) adalah

suatu

metodologi

standar

untuk

menerapkan

dan

mengoptimalisasi software SAP secara efisien. ASAP juga mendukung dalam mengimplementasikan SAP. ASAP menyediakan alat untuk membantu dalam menyelesaikan semua tahapan proyek, dimulai dari proyek perencanaan sampai proyek perbaikan sistem SAP. Menurut Anonim (2000, p. 8- 9), ASAP roadmap menyediakan metodologi untuk melaksanakan dan mengoptimalkan software SAP. ASAP roadmap membagi proses implementasi menjadi lima tahap dan

35

menyajikan project plans yang rinci. Dokumentasi yang disimpan pada setiap tingkat dari struktur pohon roadmap berisi rekomendasi pada pelaksanaan perangkat lunak SAP dan menghubungkan ke alat pembantu dan akselerator. Untuk implementasi menggunakan metodologi ASAP mengikuti beberapa fase: •

Project Preparation: pada fase ini direncanakan mengenai

proyek

dan

meletakkan

dasar

bagi

keberhasilan pelaksanaan. Fase ini membuat keputusan strategis penting untuk proyek: o Menentukan tujuan dan sasaran proyek, o Memperjelas lingkup implementasi, o Menentukan jadwal proyek, rencana anggaran, dan urutan pelaksanaan, serta o Menetapkan organisasi proyek dan komite yang relevan dan menetapkan sumber daya. •

Business Blueprint: Pada fase ini dibuat dokumen blueprint, yang merupakan dokumen persyaratan dan kebutuhan perusahaan, serta menetapkan bagaimana proses bisnis dan struktur organisasi ditangani dalam perangkat lunak SAP. Dokumen blueprint

juga

menyempurnakan tujuan proyek asli serta untuk merevisi proyek secara keseluruhan sesuai dengan jadwal implementasi.

36



Realization: Pada tahap ini, dilakukan konfigurasi persyaratan yang terdapat dalam business blueprint. Baseline konfigurasi diikuti dengan final configuration, yang dapat terdiri dari empat siklus. Fokus utama lain dari fase ini adalah melakukan integrasi tes dan menyusun dokumentasi pengguna akhir.