BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis ...

15 downloads 78 Views 121KB Size Report
Dunia bisnis semakin berkembang pesat dari tahun ke tahun. Hal ini ditunjukkan ... dalam meramal prospek aliran kas dan laba masa depan. Tujuan ketiga ...
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis semakin berkembang pesat dari tahun ke tahun. Hal ini ditunjukkan dengan semakin bertambahnya jumlah daftar perusahaan-perusahaan go public di BEJ. Perkembangan bisnis sudah dapat dipastikan akan menyebabkan persaingan perusahaan dalam memperoleh laba semakin besar. Tetapi untuk memperoleh laba yang besar itu perusahaan harus memiliki suatu jajaran manajemen yang terstruktur dengan baik dan kondisi yang baik dari dalam perusahaan itu sendiri. Selain itu juga perusahaan harus dapat mempublikasikan laporan keuangannya secara konsisten sehingga dapat menjaga kestabilan antara laba dan harga sahamnya. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memanfaatkan peluang bisnis, aktivitas operasi dan investasi perusahaan dengan sebaik-baiknya. Pelaporan keuangan bagi suatu perusahaan yang maju merupakan sumber informasi yang sangat penting. Menurut SFAC No.1, terdapat tiga tujuan penerbitan laporan keuangan. Tujuan pertama yaitu menunjukkan kemampuan laporan keuangan dalam memberikan informasi yang berguna untuk membuat keputusan investasi dan keputusan kredit. Tujuan kedua yaitu menunjukkan kemampuan laporan keuangan dalam meramal prospek aliran kas dan laba masa depan. Tujuan ketiga yaitu menunjukkan kemampuan laporan keuangan dalam memberikan informasi tentang sumberdaya perusahaan, klaim terhadap sumberdaya tersebut, dan perubahan

sumberdaya tersebut. Berdasarkan informasi di atas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa fokus utama dari laporan keuangan adalah informasi tentang laba dan komponennya. Studi tentang laba telah banyak dilakukan sebelumnya. Pada penelitian yang dilakukan Beaver (1968) disimpulkan bahwa laba pelaporan keuangan berhubungan dengan peristiwa yang dianggap investor mempengaruhi harga saham sehingga investor dapat menggunakan informasi tersebut untuk merubah peramalan labanya dan menyesuaikan harga dengan tepat. Menurut Ball dan Brown (1968) yang menguji laba melalui komponen Unexpected Return, disimpulkan bahwa laba pelaporan akuntansi merefleksi faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dan merupakan informasi akuntansi yang sangat berguna

dalam aktivitas operasi dan investasi

perusahaan. Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian-penelitian terdahulu hanya berfokus pada perhitungan total laba usaha yang sering disebut sebagai laba agregat yaitu perhitungan laba yang digunakan untuk memprediksi laba atau aliran kas masa depan, sehingga belum bisa diketahui apakah laba agregat tersebut merupakan indikator yang baik untuk memprediksi, atau adakah komponen lain di dalam laba agregat yang bisa menyebabkan prediksi menjadi bias dan bahkan berkurang tingkat keakuratannya. Revsine et al. (2001) menjelaskan ada tiga komponen yang berbeda di dalam angka laba pelaporan yaitu komponen laba permanen, laba transitori dan komponen pengganggu atau disebut juga laba yang tidak relevan terhadap nilai (value-irrelevant

2

earnings). Laba permanen merupakan laba yang relevan digunakan untuk memprediksi laba dan aliran kas masa depan dan diharapkan untuk tetap ada di masa depan. Laba transitori juga merupakan laba yang relevan digunakan untuk memprediksi laba dan aliran kas masa depan tetapi tidak diharapkan untuk tetap ada di masa depan. Sedangkan laba yang tidak relevan terhadap nilai (value-irrelevant earnings) tidak berhubungan dengan laba dan aliran kas masa depan. Beberapa penelitian menggambarkan tentang kemampuan laba memprediksi laba masa depan (Foster, 1977; Finger, 1994; Assih, 1999) tetapi belum ada yang mencoba untuk membandingkan keakuratan model dengan laba permanen, transitori dan agregat dalam memprediksi laba masa depan. Karena laba permanen dan transitori sama-sama mempunyai nilai yang relevan untuk memprediksi laba dan aliran kas masa depan, maka Galuh Artika Febriyanti (2004) melakukan penelitian mengenai perbandingan keakuratan model dengan komponen laba permanen, laba transitori dan laba agregat dalam memprediksi laba masa depan pada periode sebelum krisis tahun 1995 dan disimpulkan bahwa model dengan komponen laba permanen merupakan model yang paling akurat dalam memprediksi laba masa depan. Karena pertimbangan tersebut, maka peneliti tertarik untuk memperdalam penelitian Galuh Artika Febriyanti (2004) dengan mengujinya secara empiris dan membandingkan keakuratan model dengan komponen laba permanen, laba transitori, dan laba agregat dalam memprediksi laba masa depan. Dalam hal ini perusahaan yang dijadikan sampel yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ pada periode tahun 1997 sampai dengan tahun 2004.

3

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Di antara model dengan komponen laba permanen, transitori dan laba agregat manakah yang lebih akurat ketika digunakan dalam memprediksi laba masa depan perusahaan?”

1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi oleh beberapa hal sebagai berikut: a. Sampel data yang diambil merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ dan mempublikasikan laporan keuangan secara konsisten dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2004 dengan perioda laporan keuangan yang berakhir setiap tanggal 31 Desember. b. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang rupiah. c. Perusahaan dalam sampel penelitian ini dibatasi hanya perusahaan-perusahaan memperoleh laba pada perioda penelitian yaitu perioda tahun 1997 sampai dengan tahun 2004.

1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui model manakah yang lebih akurat di antara laba permanen, transitori dan laba agregat untuk memprediksi laba masa depan pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.

4

1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.5.1

Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan yang telah didapat di bangku kuliah dan menambah wawasan khususnya tentang komponen laba permanen, transitori dan agregat dalam memprediksi laba masa depan.

1.5.2

Bagi Perusahaan Dari hasil penelitian ini, diharapkan perusahaan dapat memprediksi dan meningkatkan aktivitas investasi maupun operasi perusahaan sehingga mampu menghasilkan laba maksimal yang sesuai dengan prediksi laba masa depannya.

1.5.3

Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi investor dalam memilih investasi dengan melihat seluruh faktor-faktor laba yang ada di laporan keuangan perusahaan.

5