BAB I

139 downloads 282 Views 38KB Size Report
untuk menganalisa produktivitas dari aktivitas mesin, proses, atau pekerja. Metode ini merupakan metode pengukuran kerja secara langsung karena.
BAB II LANDASAN TEORI

2.1

Pengertian Work Sampling. Telah dikemukakan berbagai cara menetapkan waktu baku dimana

terdapat diantaranya sampling pekerjaan. Cara ini, bersama-sama dengan pengukuran waktu jam henti merupakan cara langsung yang pengukurannya langsung di tempat berjalannya pekerjaan. Jadi, work sampling adalah teknik untuk menganalisa produktivitas dari aktivitas mesin, proses, atau pekerja. Metode ini merupakan metode pengukuran kerja secara langsung karena pengamatan dilakukan secara langsung terhadap objek pengamatan (Sutalaksana, 1979). Metode work sampling sangat baik digunakan dalam melakukan pengamatan atas pekerjaan yang sifatnya tidak berulang dan memiliki waktu yang relatif panjang. Pada dasarnya prosedur pelaksanaanya cukup sederhana, yaitu melakukan pengamatan aktifitas kerja untuk selang waktu yang diambil secara acak terhadap satu atau lebih mesin atau operator dan kemudian mencatatnya apakah mereka ini dalam keadaan bekerja atau menganggur (Sritomo, 1992). Metode work sampling cocok digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak berulang. Pengamatan dengan work sampling dilakukan pada waktu yang telah ditentukan secara acak sehingga sangat efektif dan efisien untuk mengumpulkan informasi mengenai kinerja mesin atau pekerja, karena tidak memerlukan waktu yang lama. Pengamatan metode work sampling tidak perlu dilakukan pada keseluruhan jumlah populasi, cukup dengan menggunakan sampel yang diambil secara acak dari populasi (http://digilib.petra.ac.id). Metode work sampling awalnya dikembangkan di Inggris oleh seorang yang bernama L.H.C. Tippet di pabrik-pabrik tekstil di Inggris. Cara ini kemudian dipakai oleh negara-negara lain, dimana pada work sampling pengamat melakukan pengamatan terhadap aktifitas kinerja dari mesin, proses dan operator (Sutalaksana, 1979). CII-1

CII-2

2.2

Berbagai Kegunaan Work Sampling Work sampling mempunyai beberapa kegunaan pada umumnya di bidang

produksi selain untuk menghitung waktu-waktu penyelesaian. Kegunaan dari metode work sampling tersebut ialah (Sutalaksana, 2006): 1. Mengetahui distribusi pemakain waktu sepanjang waktu kerja oleh pekrja atau kelompok kerja. 2. Mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat di pabrik. 3. Menentukan wakti baku bagi pekerja-pekerja tidak langsung. 4. Memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan.

2.3

Langkah-Langkah Sebelum Melakukan Work Sampling Langkah-langkah dalam melakukan work sampling tidak berbeda dengan

cara jam henti. Begitu pula langklah-langkah yang dijalankan sebelum sampling dilakukan, yaitu: 1. Menetapkan tujuan pengukuran, yaitu untuk apa sampling dilakukan yang akan menentukan besarnya tingkat ketelitian dan keyakinan. 2. Jika sampling ditunjukan untuk mendapatkan waktu baku, lakukanlah penelitian pendahuluan untuk mengetahui ada tidaknya sistem kerja yang baik. Jika belum, perbaikan-perbaikan sistem kerja harus dilakukan dahulu. 3. Memilih operator yang terbaik. 4. Mengadakan latihan bagi para operator yang dipilih agar bisa dan terbiasa dengan sistem kerja yang dilakukan. 5. Melakukan pemisahan kegiatan sesuai yang ingin didapatkan, secara terperin. 6. Menyiapkan peralatan yang diperlukan berupa papan pengamatan, lembaranlembaran pengamatan, pena atau pensil, dan alat lain yang diperlukan untuk melakukan pengamatan (Sutalaksana, 2006).

CII-3

2.3

Melakukan Sampling Cara melakukan sampling pengamatan dengan sampling pekerjaan juga

tidak berbeda dengan yang dilakukan untuk cara jam henti yaitu yang terdiri dari tiga langkah yaitu melakukan sampling pendahuluan, menguji keseragaman data, dan menghitung jumlah kunjungan yang diperlukan. Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkapnya (Sutalaksana, 2006). 1.

Sampling Pendahuluan Melakukan sejumlah kunjungan yang banyaknya ditentukan oleh pengukur, biasanya tidak kurang dari 30. semua pekerjaan yang dilakukan pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan disebut sebagai kegiatan produktif dan non produktif.

2. Pengujian Keseragaman Data Tentukan batas-batas kontrol yaitu batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Rumus batas kontrol atas (BKA) dan batas kotrol bawah (BKB) adalah sebagai berikut (Sutalaksana, 2006):

BKA p 

 

3 p 1 p n

p

BKB  p 

p k

i



3 p 1 p n



 100%

Keterangan: P1

= Persentase produktif dihari ke-i dan k adalah jumlah pengamatan.

BKA

= Batas ckntrol atas.

BKB

= Batas kontrol bawah.

N

= Jumlah pengamatan yang dilakukan.

3. Menghitung Waktu Baku Waktu baku adalah waktu penyelesaian yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja terbaik pada saat itu. Hal yang terakhir dilakukan dalam sampling

CII-4

pekerjaan adalah menghitung waktu baku. Waktu normal adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dalam kondsi wajar dan kemampuan rata-rata. Rumus waktu normal dan waktu baku adalah sebagai berikut (Sutalaksana, 2006): Wn  Ws  p

Wb  Wn  l (Wn )

Keterangan: Wn : Waktu normal. Wb : Waktu baku. P

: Faktor penyesuaian.

l

: Kelonggaran atau allowance yang diberikan kepada pekerja menyelesaikan pekerjaannya disamping waktu normal.

2.4

Produktivitas Kinerja Produktivitas merupakan perbandingan antara output dan input, pengertian

tersebut digunakan untuk ukuran produktivitas kinerja. Formulasinya menjadi output yang dihasilkan oleh pekerja dibagi dengan jam kerja. Ada dua unsur yang dapat digunakan sebagai kriteria dari produktivitas kinerja, yaitu besar kecilnya keluaran yang dihasilkan dan waktu kerja yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Pengukuran produktivitas secara akurat dan tepat akan membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama. Namun, metode work sampling dapat digunakan untuk mengukur produktivitas pekerja, karena salah satu manfaat dari work sampling adalah mengetahui distribusi pemakaian waktu kerja oleh pekerja. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui persentase produktivitas dan persentase non produktif dari pekerja, dimana persentase produktivitas pekerja dilihat dari pemakaian waktu kerja untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif (http://digilib.petra.ac.id).