BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sugiyono ( 2004 ...

127 downloads 21044 Views 504KB Size Report
Sugiyono ( 2004 : 6 ), “Menyatakan bahwa penelitian itu bermacam- macam jenisnya dan dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, metode, tingkat eksplanasi ...
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Sugiyono ( 2004 : 6 ), “Menyatakan bahwa penelitian itu bermacammacam jenisnya dan dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan analisis dan jenis data”. Dalam hal ini penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian yang berbentuk

deskriptif.

Metode

Deskriptif

yaitu

metode

dimana

penulis

mengumpulkan data-data penelitian yang diperoleh dari objek penelitian dan literatur-literatur lainnya kemudian menguraikan secara rinci untuk mengetahui permasalahan penelitian dan mencari penyelesaiannnya.

B. Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari : 1. Data Primer Data primer berupa data yang diperoleh langsung dari perusahaan. Diperoleh melalui wawancara dan diolah lebih lanjut oleh penulis. Wawancara langsung dengan bagian penggajian (Payroll) yaitu Bapak Ibrahim Nasution 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data pelengkap bagi data primer yang diperoleh dalam bentuk hasil pengolahan yang sudah jadi, baik berupa publikasi maupun data perusahaan. Data sekunder yang penulis kumpulkan dari pihak internal

Universitas Sumatera Utara

perusahaan antara lain berupa struktur organisasi perusahaan, sejarah singkat perusahaan dan prosedur pengawasan internal atas gaji dan upah pada PT. Bakrie Sumatera Plantations serta dokumen-dokumen pendukung seperti kartu jam hadir, daftar gaji dan upah.

C. Teknik Pengumpulan Data 1.

Teknik Dokumentasi Mengumpulkan data sekunder yang telah terdokumentasi baik data keuangan maupun non keuangan. Data ini bersumber dari perusahaan dan buku literatur yang ada.

Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data

sekunder, sedangkan wawancara merupakan teknik pengumpulan data primer. 2. Teknik Wawancara Dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan, khususnya pada bagian yang berkaitan dengan penelitian. Seperti wawancara kepada Bagian Penggajian yaitu Bapak Ibrahim Nasution di PT.Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Kisaran. Sugiyono ( 2004 : 130 ) mengatakan bahwa “Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang akan diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.”

D. Metode Analisis Data Untuk menganalisis data yang diperoleh, penulis menggunakan metode :

Universitas Sumatera Utara

1. Metode Deskriptif Sugiyono ( 2004 : 11 ), ”Mendefinisikan metode deskriptif sebagai penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.” 2. Metode Komparatif Supranto ( 2002 : 22), ”Mendefinisikan metode komparatif sebagai metode analisis yang membandingkan antara teori, konsep, standar atau prinsip yang ada dengan praktek yang diterapkan dalam objek penelitian”.

E.

Jadwal dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan mulai dari bulan Mei 2008 sampai selesai. Dilakukan di

PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Kisaran yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda Kisaran 21202 Kabupaten Asahan.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk berawal dari N.V. Hollandsch Americaansche Plantage Maatschappij (N.V. HAPM) yang didirikan pada tanggal 17 Mei 1911 dan merupakan perusahaan milik Amerika. Pada awalnya perusahaan ini merupakan perkebunan tembakau. Seiring dengan peningkatan kegiatan dan jumlah karyawan maka diperlukan adanya fasilitas kesehatan. Pada tahun 1914 perkebunan N.V. HAPM mendirikan rumah sakit yang bernama Chatarina Hospital di Tanah Radja Estate. Pada tahun 1965, saat perusahaan telah berada di bawah manajemen pemerintah Indonesia Chatarina Hospital berubah menjadi Rumah Sakit Ibu Kartini (RSIK). Pada tahun 1917 N.V. HAPM membentuk badan khusus penelitian tanaman dan penyakit. Badan khusus penelitian tersebut adalah Plantations Research Departmen (PRD) yang berlokasi di Bunut. Kemudian badan khusus penelitian ini berkembang menjadi tempat proses hasil produksi perkebunan yang dikenal dengan nama Bunut Factory. Pada masa perang pasifik tahun 1942, tentara Jepang mendarat di Desa Prupuk daerah Batu Bara. Jepang mengambil alih perusahaan perkebunan N.V.HAPM seluruhnya dan mengubah namanya menjadi Noyen Konri Kyoku. Pada bulan Agustus 1945 setelah Jepang menyerah, perusahaan Noyen Konri

Universitas Sumatera Utara

Kyoku diambil alih oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia dan mengganti namanya menjadi Perusahaan Perkebunan Negara Republik Indonesia Cabang IV (Perusahaan Perkebunan NRI Cabang IV) Pada bulan Juli 1947 semasa revolusi atau perang dengan Belanda, Perusahaan NRI Cabang IV direbut oleh pihak Belanda. Perusahaan Perkebunan NRI Cabang IV diubah namanya menjadi N.V. HAPM atau NIBI. Pada tanggal 8 Pebruari 1957, N.V. HAPM diubah menjadi PT. United States Rubber Sumatera Plantations (PT. USRSP). Perusahaan ini merupakan anak perusahaan Uniroyal Inc. Middlebury, Connecticut, USA. Pada tanggal 2 Maret 1965 pemerintah Indonesia mengambil alih manajemen PT. USRSP dan mengubah namanya menjadi Perusahaan Perkebunan Ampera II dan kemudian diubah menjadi Perusahaan Perkebunan Negara Karet XVIII (PPN Karet XVIII). Pada tanggal 30 Oktober 1967, manajemen Perusahaan Perkebunan Negara Karet XVIII ini diserah terimakan kembali kepada PT. USRSP dan diubah namanya menjadi PT.Uniroyal Sumatera Plantations yang berkantor pusat di Middlebury Connecticut, USA. Pada tanggal 21 April 1986, saham-saham PT. Uniroyal Sumatera Plantations dibeli oleh Bakrie & Brothers. Status PT. Uniroyal Sumatera Plantations berubah PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan pada tanggal 10 Desember 1986 PT. Uniroyal Sumatera Plantations berubah menjadi PT. United Sumatera Plantations. Pada tanggal 23 Nopember 1990, PT. Bakrie Sumatera Plantations (sebelumnya PT. United Sumatera Plantations) melaksanakan usaha patungan

Universitas Sumatera Utara

dengan pihak Globe, USA untuk mendirikan pabrik benang karet dengan nama PT. Bakrie Rubber Industry. Pabrik ini mulai berproduksi mulai tahun 1996. kemudian tahun 1991 perusahaan mengembangkan sayapnya dengan rencana pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit seluas 40.000ha di daerah Pasaman, Sumatera Barat yang lebih dikenal dengan PT. Bakrie Pasaman Plantations. Pada tanggal 19 Juli 1991, PT. Bakrie Sumatera Plantations (BSP) mengakuisisi PT. Agrowiyana yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit seluas 18.000ha di Sumatera Barat dan Jambi. Berdasarkan Surat N66/HGU/DA/85/A/G

Keputusan

tertanggal

30

Departemen Januari

Dalam Negeri

1998

Nomor.

memutuskan

untuk

memberikan Hak Guna Usaha (HGU) atas PT. Bakrie Sumatera Plantations. Sampai saat ini, perusahaan perkebunan PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk mengusahakan perkebunan karet yang mencakup pengelolahan lahan dan tanaman, kebun bibit, pengolahan karet cair menjadi bahan baku serta pemasarannya. Perkebunan karet terletak di beberapa daerah yaitu Sumatera Utara (13.952 ha lahan tanaman), Kabupaten Tulang Bawang Lampung (3.699 ha lahan tanaman), serta Kabupaten Air Muring Bengkulu (2.470 ha lahan tanaman). Dan juga mengusahakan perkebunan kelapa sawit yang mencakup pengelolaan lahan dan tanaman, pengelolaan kebun bibit, pemanenan dan pengolahan buah segar dan inti kelapa sawit menjadi bahan baku industri minyak sawit serta kegiatan pemasarannya. Perkebunan kelapa sawit terletak di beberapa daerah yaitu Kabupaten Asahan Sumatera Utara (6.270 ha lahan tanaman), Kabupaten Pasaman Sumatera Barat (13.564 ha lahan tanaman), Kabupaten Tanjung Jabung

Universitas Sumatera Utara

Jambi (12.119 ha lahan tanaman), Kab. Tebo Jambi (684 ha), Kab. Sorolangun Jambi (255 ha) dan Kalimantan Tengah (62 ha).

2. Struktur Organisasi PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda menurut kegiatan usahanya. Struktur organisasi merupakan kerangka atau bagan yang menggambarkan jaringan hubungan yang menunjukkan kedudukan, tugas dan tanggung jawab secara hirarki yang terdapat dalam perusahaan. Struktur organisasi yang baik jika dikaitkan dengan pengawasan adalah struktur organisasi yang dapat menggambarkan secara tegas garis wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi. Tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsipprinsip adanya pemisahan tugas dan sekaligus diperlukan untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Pengorganisasian juga akan menjadikan kegiatan dan tugas-tugas suatu perusahaan dapat dijalankan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain organisasi berguna

untuk

menghindarkan

terjadinya

penyelewengan-penyelewengan

sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan demikian struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam organisasi serta bagaimana hubungannya antara satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal. Sehingga dapat tercipta

Universitas Sumatera Utara

suatu tim kerja yang kompak dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk adalah sebagai berikut : a. Commissioners (Dewan Komisaris) Dewan Komisaris bertanggung jawab dan berwenang mengawasi tindakan, kebijakan dan keputusan direksi agar sesuai anggaran dasar perseroan, regulasi yang berlaku dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta memberikan nasehat kepada direksi apabila diperlukan. Sejak tahun 2005, dewan komisaris telah didukung oleh 3 komite yaitu : 1) Komite Audit, 2) Komite Nominasi dan Renemurasi, 3) Komite Manajemen Resiko.

b. President Director (Direktur Utama) Sesuai anggaran dasar PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk

Direksi

mengelola perseroan dan kekayaan perseroan serta mempertanggungjawabkan tugasnya dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

c. Director of Finance (Direktur Keuangan) 1) Mengorganisir aktifitas bagian keuangan mulai dari penyusunan anggaran sampai pembuatan laporan keuangan baik secara internal atau eksternal perusahaan

Universitas Sumatera Utara

2) Mengorganisir sistem akuntansi keuangan yang Up To Date sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. 3) Mengawasi penerimaan dan pembayaran keuangan untuk proyek atau pengembangan perusahaan. 4) Mengkoordinir pengembangan SDM dan dokumentasi untuk ISO

d. Director of Commercial (Direktur Komersial) 1) Merancang strategi pasar dengan adanya informasi mengenai keadaan pasar dan permintaan pelanggan 2) Mengkoordinasi pihak kebun dan pabrik agar mutu dan jumlah produk yang dihasilkan sesuai dengan permintaan pasar. 3) Menjaga konsistensi kualitas dan kuantitas hasil perkebunan karet dan kelapa sawit guna meningkatkan nilai jual.

e. Director of Operations (Direktur Operasional dan Kebun) 1) Merencanakan, mengorganisir dan mengontrol secara profesional seluruh kegiatan di estate sesuai dengan prosedur yang berlaku di BSP guna mencapai target yang telah ditetapkan. 2) Mengorganisir masalah teknis proses permesinan tanaman karet untuk semua unit PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk serta operasional Engineering Workshop

Universitas Sumatera Utara

f. Director of Business Development 1) Merencanakan strategi bisnis perusahaan 2) Merencanakan proyek pengembangan usaha, baik pengembangan tanaman dan non tanaman.

g. Coorporate Secretary 1) Menjalankan peran penghubung antara BSP dengan otoritas pasar modal, pemodal dan masyarakat melalui berbagai kegiatan seperti RPUS dan RUPSLB 2) Mengupayakan pemenuhan ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam rangka tindakan korporasi perusahaan. 3) Menghadiri Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi dan Rapat Gabungan serta memberikan masukan kepada direksi untuk memastikan bahwa BSP memenuhi persyaratan keterbukaan dan ketentuan pasar modal yang berlaku.

h. Intern Audit (Pemeriksaan Internal) 1) Menganalisa laporan keuangan kurtal dan semester dan tahunan 2) Mengawasi sistem pengawasan yang berlaku di BSP untuk semua bagian dalam perusahaan (bagian keuangan, bagian personalia, dsb). Dimana Internal Audit bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

Universitas Sumatera Utara

i. Organisation & HR Development (Sumber Daya Manusia) Mempertanggung jawabkan perencanaan, pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (Recruitment, Training, Employment dan Carierr) PT.Bakrie Sumatera Plantations.

j. Quality Management Mengelolah operasional Quality Control sesuai dengan batasan ISO 9001, ISO Guide 25 dan Budget

dengan tujuan menjamin bahan baku, bahan

penolong dan produksi memenuhi spesifikasi yang ditentukan.

k. Manager Rumah Sakit Ibu Kartini Mengelolah rumah sakit Ibu Kartini. Merupakan rumah sakit yang disediakan pihak perkebunan guna perawatan kesehatan para pegawai dan keluarganya.

Struktur organisasi PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Kisaran adalah berbentuk garis. Struktur organisasi perusahaan terdiri dari Direktur Utama sebagai pimpinan tertinggi yang langsung membawahi Direktur Keuangan dan Direktur Komersial. Direktur utama, direktur keuangan dan direktur komersial dibantu oleh sekretaris (Coorporate Secretary) dan Financial Inspector. Kesatuan jenjang direktur langsung membawahi beberapa departemen / bidang yang dikepalai oleh manajer. Masing-masing bidang membawahi beberapa sub bidang, dimana ada beberapa sub bidang yang membawahi beberapa sub-sub bidang dengan tugas dan fungsi yang lebih spesifik.

Universitas Sumatera Utara

3. Prosedur Pengawasan Gaji dan Upah pada PT. Bakrie Sumatera Plantations,Tbk Kisaran Jaringan-jaringan prosedur yang membentuk akuntansi gaji dan upah pada PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Kisaran yaitu : a. Prosedur Penerimaan Pegawai dan Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja (HRD) Prosedur penerimaan dan pemutusan hubungan kerja dilaksanakan oleh Bagian Personalia (Organisation & HR Development). Bagian personalia melakukan penerimaan pegawai atau karyawan jika ada bagian yang memerlukan pegawai/karyawan. Bagian tersebut membuat pemohonan kepada bagian personalia dengan suatu formulir yang berisikan kriteria pegawai atau karyawan yang dibutuhkan. Penerimaan pegawai atau karyawan biasanya dapat dilakukan dari pegawai/ karyawan dalam perusahaan atau penerimaan dari luar perusahaan. Penerimaan pegawai/ karyawan dari dalam perusahaan biasanya memilih pegawai yang dianggap mampu berdasarkan promosi oleh kepala bagiannya. Sedangkan penerimaan pegawai dari luar perusahaan dilakukan dengan pembukaan lowongan kerja sesuai dengan anggaran tahunan yang telah ditetapkan. Penerimaan pegawai di PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Kisaran di informasikan melalui internet dengan situs www.bsp.co.id. Calon pegawai atau karyawan mengikuti training selama 1,5 bulan. Jika memenuhi kriteria maka akan menjadi pegawai atau karyawan di perusahaan. Atas penerimaan tersebut, bagian personalia akan membuat surat perjanjian kerja antara pegawai yang bersangkutan dengan pihak perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Surat ini juga merupakan bukti pengangkatan kerja pegawai/karyawan baru. Surat tersebut dibuat rangkap 4 dimana surat yang asli dipegang oleh pegawai/karyawan yang bersangkutan, 1 lembar dikirimkan ke bagian yang membutuhkan pegawai/karyawan, lalu ke bagian keuangan dan 1 lembar disimpan oleh bagian personalia. Penerimaan pegawai pada PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Kisaran ada 3 klasifikasi yaitu : a. Penerimaan Pegawai Staff Pegawai staf dalam perusahaan adalah para pegawai yang memiliki tanggung jawab yang besar dan berperan penting dalam pengambilan keputusan. Pegawai staf juga merupakan pegawai yang mempunyai keahlian dari pendidikan dan pengalaman. Yang termasuk dalam bagian pegawai staf adalah dewan direksi dan para manajer. Jumlah pegawai staf pada perusahaan ini adalah 96 orang. Penerimaan pegawai dilakukan secara desentralisasi yaitu bagian kepegawaian melakukan seleksi langsung para pelamar yang masuk sesuai dengan pendidikan dan bidang pekerjaan yang dibutuhkan. Adapun tahap seleksi dilakukan dengan beberapa tahap yaitu tahap test pengetahuan umum, physicotest, wawancara, test kesehatan dan administrasi. Gaji yang diterima pegawai staf adalah gaji yang dibayarkan setiap bulannya yang jumlahnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Besarnya gaji yang diterima pegawai staf sesuai dengan keputusan manajemen terdiri dari gaji pokok ditambah tunjangan-tunjangan seperti bonus, tunjangan perumahan, tunjangan pengobatan, tunjangan beras dan dikurangi dengan potongan-

Universitas Sumatera Utara

potongan seperti Pph Pasal 21, asuransi tenaga kerja (Astek), dan koperasi. Pembayaran gaji dilakukan setiap akhir bulan. Besarnya jumlah gaji yang diterima diperngaruhi oleh jabatan.

b. Penerimaan Pegawai Bulanan Pegawai bulanan adalah pegawai yang tingkatannya berada di bawah pegawai staf. Jumlah pegawai bulanan dalam perusahaan ini adalah 1147 orang. Yang termasuk pegawai bulanan adalah kerani kantor pria, kerani kantor wanita, kerani distribusi, kerani timbang getah, kerani timbang sawit, mandor besar, mandor deres, mandor panen sawit, mador harian, mantri obat, perawat, supir, satpam, pelayan bungalow, dan semua pegawai yang gajinya dibayar secara bulanan. Tahap penerimaan sama seperti penerimaan untuk pegawai staf kecuali untuk physicotest. Besarnya jumlah gaji yang diterima sesuai dengan ketentuan perusahaan. Disamping gaji pokok, pegawai bulanan juga menerima tunjangan beras, tunjangan kontrakan rumah, tunjangan pengobatan, upah lembur, jaminan sosial seperti kecelakaan, kematian, kesehatan dan tunjangan hari tua. Ketentuan untuk gaji pokok pegawai bulanan ada lima kelompok, yaitu :

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1 Ketentuan Gaji Pokok untuk Pegawai Bulanan PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk Kisaran Golongan

Besar Gaji

A1 – A30

Rp.

580.000 – Rp.

750.000

B1 – B30

Rp.

760.000 – Rp.

960.000

C1 – C30

Rp.

970.000 – Rp. 1.170.000

D1 – D30

Rp. 1.300.000 – Rp. 1.500.000

E1 – E10

Rp. 1.500.000 – Rp. 1.800.000

Sumber : PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Kisaran

c. Penerimaan Karyawan Harian Tetap dan Karyawan Harian Lepas Karyawan harian tetap adalah karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi seperti karyawan deres, karyawan pemanen buah, pekerja laki-laki dan pekerja wanita. Jumlah karyawan harian tetap dan karyawan harian lepas adalah 4276 orang. Untuk penerimaan karyawan harian tetap dan karyawan harian lepas, bagian kepegawaian hanya melaksanakan tugas menyeleksi secara administrasi saja. Balas jasa yang diberikan kepada karyawan harian tetap biasa disebut upah. Besarnya upah perhari minimum karyawan harian tetap disesuaikan dengan Upah Minimum Propinsi (UMP) dan ketentuan oleh Badan Kerjasama Perusahaan Perkebunan Sumatera (BKSPPS) yaitu sebesar Rp. 33.000,- per hari. Besarnya upah yang diterima karyawan juga bervariasi, sesuai dengan jumlah produksi yang dihasilkan serta ketentuan yang ditetapkan perusahaan. Walaupun upah untuk karyawan harian tetap dihitung secara harian namun pembayarannya dilakukan sekali sebulan yaitu pada

Universitas Sumatera Utara

akhir bulan. Seluruh pegawai tersebut merupakan tenaga kerja pria dan wanita yang terdapat di tujuh wilayah atau estate, pabrik bunut, instalasi belawan, kantor medan dan kantor besar Kisaran. Kebijakan lain yang diterapkan oleh PT. Bakrie Sumatera Plantations dalam rangka mensejahtrakan pegawainya adalah : 1) Bonus Bonus diberikan kepada pegawai staff, pegawai bulanan dan karyawan harian tetap / karyawan harian lepas secara tahunan. Besarnya bonus ditetapkan berdasarkan jumlah laba perusahaan, yaitu : Tabel 4.2 Penentuan Besarnya Bonus Tahunan PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Laba Sebagai Penentu Besarnya Bonus

Besarnya Bonus Per Tahun

Laba sampai dengan Rp. 2 Miliar

1 Bulan Gaji/ Upah

Laba Rp.2 Miliar s/d Rp. 4 Miliar

11/2 Bulan Gaji/ Upah

Laba Rp. 4 Miliar s/d Rp. 6 Miliar

2 Bulan Gaji/ Upah

Laba sampai dengan Rp. 45 Miliar

2 /2 Bulan Gaji/ Upah

1

Sumber : PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk 2) Tunjangan Kesehatan Kepada pekerja yang dengan sepengetahuan perusahaan berhalangan bekerja disebabkan sakit akan ditanggung perusahaan selama berobat ke rumah sakit yang diunjuk oleh perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

3) Tunjangan Beras Tunjangan beras diberikan kepada karyawan harian tetap sebanyak 15kg untuk karyawan, 9 kg untuk istri dan 7,5 kg untuk 1 orang anak (Maksimal 3 orang anak). 4) Uang Makan Kepada pekerja yang melakukan pekerjaan di luar kebun dan tidak dapat pulang ke rumah diberi uang makan sebagai berikut : Serapan Pagi

Rp. 5.000,-

Makan Siang

Rp. 8.000,-

Makan Malam

Rp. 8.000,-

5) Uang Lembur Uang lembur diberikan apabila karyawan bekerja melebihi jam kerja. Jam kerja maksimal seorang karyawan adalah 40jam per minggu. Untuk menghitung uang lembur satu jam dipakai dasar sebagai berikut : Pegawai harian Tetap : 3 x (Upah sehari berupa uang + nilai catu beras sehari dari pekerja sendiri) 20 Pegawai Bulanan : (Upah sebulan berupa uang + nilai catu beras sebulan dari pekerja sendiri) 173 6) Tunjangan Hari Raya Setiap tahun dibayarkan kepada pekerja Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan berkenaan dengan Hari Raya Keagamaan. Besarnya THR ditentukan berdasarkan ketetapan BKS-PPS

Universitas Sumatera Utara

7) Tunjangan Kontrakan Rumah Diberikan kepada pegawai bulanan sebesar 25% dari jumlah kontrakan rumah. Setiap pegawai perusahaan juga dikenakan potongan-potongan atas gaji dan upah untuk setiap bulannya, yaitu : 1) Pph pasal 21 (Pajak Penghasilan Pasal 21) Perusahaan memotong gaji karyawan untuk pajak penghasilan (Pph pasal 21) bagi karyawan yang gajinya melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) menurut Undang-undang Perpajakan. 2) Catu mangkir Catu mangkir merupakan pemotongan penghasilan atas ketidakhadiran karyawan dalam hari kerja. Mangkir mengurangi tunjangan beras mingguan sebesar 1/30 nilai catu beras. 3) Iuran Astek Besarnya iuran 2% dari jumlah penghasilan. 4) Iuran Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Iuran SPSI ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara Perwakilan Unit Kerja (PUK) dengan para karyawan di pabrik. 5) Koperasi Besarnya potongan koperasi sesuai dengan anggaran dasar koperasi

Universitas Sumatera Utara

b. Prosedur Pencatat Waktu Hadir Setiap hari kerja pegawai/karyawan wajib mengisi daftar hadir. Sistem pencatatan waktu pada perusahaan dilakukan sesaat sebelum melakukan pekerjaan dan saat pulang. Absensi dilakukan secara manual. Untuk pegawai bulanan pengisian daftar hadir diawasi oleh kepala bagian masing-masing dan untuk karyawan harian tetap dilakukan oleh mandor dan dilaporkan kepada assisten afdeling. Pada akhir jam kerja setiap harinya mandor bagian produksi akan mencatat absensi karyawan harian tetap untuk penimbangan hasil yang di dapat pada hari itu. Mandor bagian produksi juga membuat laporan lembur karyawan yang diperoleh dari daftar lembur. Absensi dan daftar lembur akan dilaporakan kepada assisten afdelling dan mencatatnya ke dalam daftar masuk kerja sebanyak 2 lembar dan diotorisasi oleh kepala bagian produksi. Daftar hadir ini berfungsi untuk menilai kinerja para pegawai/karyawan. Bagi pegawai/karyawan yang terlambat hadir akan mengurangi gaji pokok. Dan jika keterlambatan sudah sering terjadi pihak perusahaan akan mengeluarkan surat teguran. Daftar hadir juga dijadikan dasar penilaian kinerja karyawan, jika kinerjanya baik maka akan dipromosikan ke posisi yang lebih baik.

c. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji dan Upah Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah melibatkan Bagian Penggajian (Payroll), Bagian Akuntansi, Bagian Personalia. Pembuatan daftar gaji/upah dilakukan

oleh

bagian

penggajian

berdasarkan

laporan

status

pegawai/karyawan berupa daftar masuk kerja, daftar hadir, kartu keadaan

Universitas Sumatera Utara

keluarga, kartu catatan pegawai dan daftar hutang karyawan. Daftar gaji terdiri dari rincian gaji pokok, tunjangan yang diperoleh berdasarkan ketentuan dan besarnya potongan yang dikenakan. Data-data diatas diproses oleh EDP (Edit Data Processing)Bagian penggajian dan pengupahan. Bagian EDP adalah bagian yang berperan untuk mengolah data yang ada melalui media elektronik. Untuk proses perhitungan gaji/upah dilakukan melalui media elektronik dengan menggunakan software tertentu ssehingga dapat memproses data yang kompleks tanpa adanya kekeliruan dan perhitunganperhitungan yang tepat.

d. Prosedur Pembayaran Gaji dan Upah Prosedur ini melibatkan departemen keuangan bagian penggajian dan pengupahan, bagian akuntansi dan kasir. Berdasarkan rekap daftar gaji yang dibuat oleh

EDP bagian penggajian dan pengupahan membuat surat

permintaan pengeluaran uang untuk gaji dan upah yang ditujukan ke bagian akuntansi. Berdasarkan surat permintaan pengeluaran uang bagian akuntansi akan mengadakan verifikasi

antara surat permintaan pengeluaran uang

dengan rekap daftar gaji dan upah. Apabila jumlah yang dimasudkan telah sesuai maka bagian akuntansi akan mengeluarkan bukti kas keluar. Kemudian bagian akuntansi akan melakukan pencatatan terhadap beban gaji dan upah. Lalu kasir mengisi cek yang telah diotorisasi tersebut sebesar bukti kas keluar dan mengirimkan ke pihak Bank Mandiri. Pembayaran gaji dan upah oleh perusahaan dilakukan dengan dua cara. Bagi beberapa pegawai staff ada yang

Universitas Sumatera Utara

gajinya ditransfer ke rekening masing-masing pegawai dan untuk pegawai bulanan atau karyawan harian biasanya pihak bank menyerahkan langsung kepada masing-masing kepala bagian dan assisten afdelling. Teknik pembayaran gaji/ upah kepada para pegawai bulanan dan karyawan harian tetap dilakukan dengan cara memanggil satu per satu karyawan sesuai dengan bagiannya dan menandatangani daftar penerimaan gaji dan upah. Pembayaran gaji dan upah dimasukkan ke dalam amplop gaji/ upah. Jika pegawai atau karyawan berhalangan hadir pada saat pembayaran gaji/ upah maka kepala bagian/ assisten afdelling akan menyimpan uang tersebut sampai diambil oleh yang bersangkutan atau pihak yang diberi kuasa. Pembayaran gaji dan upah dilakukan setiap tanggal 30 tiap bulannya.

e. Prosedur Pencatatan Pembayaran Gaji/ Upah Setelah pembayaran gaji/ upah dilakukan, maka bagian akuntansi melakukan pencatatan setiap transaksi ke dalam buku jurnal kemudian di posting ke buku besar. Dasar pencatatannya adalah daftar gaji dan upah dari bagian penggajian. Adapun jurnal-jurnal yang dibuat oleh bagian akuntansi yaitu : 1) Jurnal distribusi gaji dan upah ke masing-masing bagian Biaya (sesuai klasifikasinya)………………....xxx Gaji dan upah…………………………………xxx 2) Jurnal untuk mencatat besarnya gaji dan upah Gaji dan Upah……………………………...….xxx Hutang Pph karyawan…………………………xxx

Universitas Sumatera Utara

Hutang gaji dan upah…………………………..xxx 3) Jurnal pembayaran gaji dan upah Hutang gaji dan upah………………………….xxx Kas…………………………………………….xxx 4) Jurnal pembayaran Pph ke kas negara Hutang Pph……………………………………..xxx Kas……………………………………………..xxx

Berikut ini contoh perhitungan gaji / upah pada PT. Bakrie Sumatera Plantations : Contoh 1 : Iwan seorang pegawai bulanan bagian keuangan, golongan C1. mempunyai seorang istri dan 2 orang anak. Iwan mendapat tunjangan kontrakan rumah sebesar 25% dari biaya kontrakan. Pada bulan Maret 2008, iwan memperoleh izin tidak bekerja 1 hari dan lembur bekerja hari rabu 3 jam dan hari jum’at 4 jam. Maka jumlah gaji yang diterima iwan adalah: Gaji Pokok

Rp.

970.000,-

Tunjangan beras [15+9(2x7,5)] x Rp. 3.000

Rp.

117.000,-

Tunjangan kontrakan rumah

Rp.

25.000,-

Tunjangan pengobatan (15% x Rp. 970.000)

Rp. 145.500,-

Uang lembur Hari Rabu : 3 x 2 = 6 jam Hari Jum’at : 2 x 2 = 4 jam Total jam kerja lembur 10 jam Upah lembur per jam : Rp.970.000,- + (15kg x Rp. 3.000,-) 173 : Rp. 5.868,-

Universitas Sumatera Utara

Maka jumlah upah lembur : 10 jam x Rp. 5.868,- = Penghasilan Kotor

Rp. 58.680,Rp.1.316.180,-

Potongan-potongan Iuran Astek (2% x Rp. 1.316.180)

Rp.

26.324,-

Iuran SPSI

Rp.

1.000,-

Koperasi Penghasilan Bersih

Rp. 2.500,Rp. 1.286.356,-

Dokumen – dokumen yang digunakan oleh PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk dalam sistem akuntansi gaji dan upah yaitu : a. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah Dokumen ini merupakan surat keputusan pengangkatan dan pemberhentian pegawai yang dibuat oleh bagian personalia yang diotorisasi oleh direktur utama. Surat pengangkatan pegawai diikutsertakan dengan Kartu Keadaan Keluarga dan Kartu Distribusi untuk karyawan harian tetap. Sedangkan untuk karyawan bulanan ditambah dengan Kartu Catatan Pegawai. Dokumen pendukung lainnya yaitu catatan penilaian terhadap pegawai yang merupakan dasar untuk kenaikan golongan, untuk promosi jabatan. Dokumen lain berupa Surat Keputusan Pemindahaan Pegawai ke wilayah kerja lainnya. b. Daftar Hadir Pegawai Daftar hadir ini dilakukan secara manual. Baik untuk pegawai di kantor pusat dan karyawan harian lepas di masing-masing perkebunan. Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu hadir. Daftar hadir pegawai ini berisi nama karyawan, bagian, tanggal mulai kerja, jumlah jam kerja,, premi dan

Universitas Sumatera Utara

tanda tangan. Untuk pegawai kantor dikontrol oleh kepala bagian dan untuk karyawan harian tetap dilakukan oleh assiaten afdeling. Daftar hadir dibuat dalam rangkap 3 yaitu masing – masing untuk bagian personalia, bagian pencatat waktu hadir, bagian penggajian dan dikirim ke kasir untuk pembayaran gaji dan upah pegawai. c. Daftar Gaji dan Upah Merupakan dokumen yang berisi jumlah gaji yang diterima pegawai. Dokumen ini berisi nama pegawai, bagian, jumlah gaji, potongan-potongan, tunjangan dan jumlah gaji bersih yang diterima pegawai. Dokumen ini dibuat rangkap 4 yaitu masing – masing ke bagian personalia, bagian penggajian dan ke kasir untuk pembayaran gaji dan upah dan ke pihak Bank yang diunjuk perusahaan yaitu Bank Mandiri Kisaran. d. Rekap daftar Gaji dan Upah Merupakan dokumen yang berisi iktisar gaji dan upah dari masing – masing bagian dalam perusahaan. e. Slip gaji dan Upah Lembaran

yang

berisikan

rincian

gaji/upah

masing



masing

pegawai/karyawan. Dimana terdiri dari nama pegawai, bagian, golongan, gaji pokok, tunjangan, potongan yang dikenakan untuk karyawan tersebut dan jumlah gaji bersih yang diterima. f. Daftar Lembur Pegawai/ karyawan Dokumen ini merupakan rincian jumlah jam kerja lembur masing-masing karyawan.

Universitas Sumatera Utara

g. Bukti Kas Keluar Dokumen ini dibuat oleh Departemen Keuangan bagian penggajian (Payroll) untuk otorisasi. Lalu diberikan ke kasir untuk pembuatan cek dan diserahkan ke pihak Bank Mandiri atas otorisasi direksi. Adapun catatan – catatan akuntansi yang digunakan oleh pihak perusahaan dalam sistem akuntansi gaji dan upah yaitu : a. Buku Jurnal b. Buku besar Kedua catatan ini berada di Departemen keuangan.

4. Pengawasan Internal gaji dan upah sebagai sarana pengawasan pada PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Kisaran. Ada beberapa unsur-unsur pengawasan internal atas gaji dan upah pada PT.Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Kisaran yaitu : a. Lingkungan pengawasan gaji dan upah (Control Environment) Lingkungan pengawasan memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan

pengawasan

internal.

Dimana

lingkungan

pengawasan

mencakup tindakan, kebijakan dan prosedur yang mencerminkan sikap keseluruhan manajemen puncak, direktur, dewan komisaris dan pemilik perusahaan. Struktur organisasi merupakan bagian penting dalam lingkungan pengawasan gaji dan upah. Dalam struktur organisasi perusahaan dapat diketahui pembagian tugas dan tanggung jawab. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas akan memudahkan pekerjaan, mengurangi

Universitas Sumatera Utara

kesempatan terjadinya penyelewengan dalam proses penggajian dan pengupahan misalnya dengan Internal Check. Berikut ini penjelasan akan fungsi-fungsi yang terkait dalam proses penggajian dan pengupahan pada PT.Bakrie Sumatera Plantations, Tbk yaitu: 1) Fungsi Kepegawaian/ Personalia Bertanggung jawab untuk merekrut karyawan baru, menyeleksi calon pegawai dan karyawan, penempatan pegawai, kenaikan pangkat, mutasi dan pemberhentian karyawan. 2) Fungsi Pencatatan Waktu Bertanggung jawab menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua pegawai/ karyawan. Untuk pegawai bulanan dilakukan oleh kepala bagian dan untuk karyawan harian dilakukan oleh mandor. 3) Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah Bertanggung jawab untuk memeriksa daftar hadir, lembur karyawan. Dan membuat daftar gaji dan upah. 4) Fungsi Akuntansi Bertanggung jawab untuk mengeluarkan bukti kas keluar, mencatat semua transaksi termasuk kewajiban yang berkaitan dengan pembayaran gaji dan upah seperti hutang gaji/upah, hutang pajak dan pencatatan ke buku jurnal serta posting ke dalam buku besar. 5) Fungsi Keuangan Bagian penggajian dan pengupahan serta kasir termasuk bagian dari fungsi ini. Bertanggung jawab untuk pembuatan daftar gaji dan upah, proses

Universitas Sumatera Utara

perhitungan gaji dan upah melalui proses EDP, membuat surat permintaan pengeluaran uang untuk pembayaran gaji dan upah, otorisasi pengeluaran cek dan pencairan cek ke Bank Mandiri dan bertanggung jawab untuk pembayaran gaji dan upah tersebut ke kepala bagian atau mandor.

Unsur lain yang mencakup dalam lingkungan pengawasan atas gaji dan upah adalah Internal Audit. Peranan Internal Audit pada perusahaan ini cukup memadai. PT. BSP, Tbk mengadakan pemeriksaan secara langsung setiap bulannya. Pemerikasaan ini dilakukan oleh Finance Inspector yang berada di bawah dewan direksi. Internal Auditor membuat laporan setiap tiga bulan dan melaporkannya kepada pimpinan perusahaan beserta saran-saran perbaikan.

b. Pertimbangan Resiko (Risk Assesment) PT.Bakrie Sumatera Plantation, Tbk menyadari perlunya mengambil tindakan yang dianggap dapat mencegah terjadi terjadinya kecurangan terhadap gaji dan upah antara lain : 1) Merancang sistem pecatatan, perhitungan gaji dan upah dengan prosedur memadai yang dibuat untuk mengurangi kesempatan melakukan penyelewengan. 2) Merancang sistem pengaman fisik terhadap dokumen-dokumen penting terutama dokumen keuangan. Perusahaan melindunginya dalam brankas tahan api yang ditempatkan dalam ruangan khusus. Ruangan ini hanya

Universitas Sumatera Utara

dapat dimasuki oleh orang-orang tertentu yang berwenang dan dijaga oleh satpam selama 24jam. 3) Menganalisa kemungkinan yang akan terjadi seperti kenaikan UMR (Upah Minimun Regional) dan perubahan perhitungan PPh karyawan. 4) Setiap tahun perusahaan membayar asuransi untuk perlindungan seluruh aset perusahaan 5) Dalam memproses data untuk gaji dan upah menggunakan sistem komputerisasi dengan software khusus untuk proses perhitungan gaji dan upah melalui bagian EDP di Bagian Penggajian dan Pengupahan.

c. Komunikasi dan Informasi atas Gaji dan Upah (Communication and Information) pada PT. Bakrie Sumatera Plantaions, Tbk Kisaran Pada bagian ini membahas tentang dokumen- dokumen dan catatan yang digunakan dalam proses penggajian dan pengupahan dalam perusahaan. Seperti dokumen pendukung perubahan gaji dan upah, daftar hadir pegawai, daftar gaji dan upah, rekap daftar gaji dan upah, slip gaji dan upah, daftar lembur pegawai dan bukti kas keluar sedangkan catatan yang digunakan berupa buku jurnal dan buku besar. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan pada PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk juga cukup efektif dalam mendukung dalam pengawasan internal atas gaji dan upah. Uraian untuk setiap prosedur penggajian dan pengupahan sudah dibahas sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara

d. Kegiatan Pengawasan (Control Activities) Pengawasan gaji dan upah yang dijalankan PT.Bakrie Sumatera Plantations, Tbk adalah : 1) Pemisahan tugas dan wewenang yang tegas Pemisahan tugas yang tepat ini sangat mempengaruhi terjadinya kecurangan dalam perusahaan. Dimana departemen keuangan yang berwewenang dalam pembayaran gaji dan upah harus dpisahkan dengan departemen akuntansi yang bertanggung jawab dalam pencatatan transaksi gaji dan upah. Untuk departemen keuangan sendiri,posisi seorang kasir dengan bagian penggajian harus dipegang oleh orang yang berbeda.

2) Prosedur otorisasi yang memadai Otorisasi harus diberikan oleh bagian yang berwenang yang ada hubungannya dengan transaksi. Setiap kegiatan mulai dari persiapan, perhitungan serta pendistribusian gaji dan upah harus mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang guna menghindari adanya transaksi yang menyimpang. Misalnya dalam pembayaran gaji dan upah harus di otorisasi oleh departemen keuangan (bagian Payroll) dan mendapat persetujuan dan departemen akuntansi kemudian dibayarkan kepada karyawan yang bersangkutan. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan juga didasarkan atas surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh bagian kepegawaian. Setiap pegawai dan karyawan yang namanya tercantum dalam daftar gaji

Universitas Sumatera Utara

dan upah harus memiliki surat pengangkatan yang ditandatangani oleh direktur. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah di otorisasi oleh departemen akuntansi. Daftar hadir diotorisasi oleh bagian kepegawaian sebagai fungsi pencatat waktu. Tarif gaji dan upah dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh departemen akuntansi sebelum dibayarkan. 3) Dokumen dan catatan yang cukup Dokumen pada PT. BSP Kisaran merupakan faktor yang sangat penting, karena jika terjadi penyelewengan maka dokumen tersebut dapat dijadikan sebagai bukti nyata. Misalnya setiap dokumen memiliki nomor urut. Dan dalam penulisan nominal dengan huruf dan angka.

e. Pemantauan (Monitoring) Dengan terlaksananya sistem pengawasan internal pada PT. BSP Kisaran, maka dengan sendirinya kegiatan monitoring telah terlaksana. Kegiatan monitoring merupakan kegiatan mengawasi, menilai, mengoreksi masalah yang berhubungan dengan kegiatan penilaian resiko. Misalnya jika terjadi kesalahan terhadap pembayaran gaji/upah, maka masalah ini akan diidentifikasi dengan melihat dokumen dan catatan yang berhubungan dengan proses pembayaran.

Universitas Sumatera Utara

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Prosedur Pengawasan Internal Atas Gaji dan Upah Pada PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Unsur-unsur akuntansi gaji dan upah terdiri dari dokumen-dokumen, catatan-catatan dan prosedur-prosedur yang digunakan mengolah data untuk menghasilkan laporan yang dibutuhkan pihak-pihak yang berkepentingan. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan atas dokumen yang digunakan dan catatan akuntansi yang digunakan, maka penulis membuat beberapa evaluasi sebagai berikut : a. Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan oleh PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk sudah cukup efektif dalam mendukung pengawasn internal atas gaji dan upah. Dokemen yang digunakan mulai dari pegawai/karyawan diterima di perusahaan sampai pembayaran gaji/ upah. Dalam setiap dokumen terdapat otorisasi pejabat yang berwenang. Misalnya untuk daftar gaji/upah yang dibuat oleh bagian penggajian juga harus di otorisasi oleh bagian kepegawaian mengenai kebenaran daftar gaji tersebut. Dokumen yang digunakan adalah dokumen pendukung perubahan gaji dan upah, daftar hadir pegawai/ karyawan, daftar gaji dan upah, rekap daftar gaji dan upah, slip gaji dan upah, daftar lembur dan bukti kas keluar. b. Catatan Akuntansi yang digunakan Adapun catatan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan ini adalah buku jurnal dan buku besar. Pencatatan di buku jurnal dibuat secara lengkap dan

Universitas Sumatera Utara

terperinci. Setiap transaksi di jurnal berdasarkan urutan tanggal transaksi. Misalnya pencatatan pembayaran gaji dan upah dalam buku jurnal, yang didasarkan dari rekap gaji dan upah. Catatan akuntansi lainnya adalah buku besar. Setiap akhir bulan perkiraan yang berkenaan dengan transaksi gaji dan upah akan diposting ke buku besar masing-masing akun.

Prosedur-prosedur penggajian dan pengupahan dan fungsi-fungsi yang terkait merupakan unsur penting lainnya yang mendukung sistem akuntansi gaji dan upah dalam pengawasan gaji dan upah dalam perusahaan. Mulai dari prosedur penerimaan pegawai dan pemutusan hubungan kerja oleh bagian kepegawaian (HRD), prosedur pencatat waktu hadir, prosedur pembuatan daftar gaji dan upah, prosedur pembayaran gaji dan upah serta prosedur pencatatan pembayaran gaji dan upah. Semua prosedur, dokumen yang digunakan dan catatan akuntansi yang digunakan sangat memiliki keterkaitan yang erat satu dengan lainnya. Untuk prosedur pencatatan waktu yang dilakukan oleh bagian kepegawaian, dimana perusahaan ini masih menggunakan cara manual yaitu dengan menandatangani daftar hadir. Cara manual ini dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya kecurangan. Karena sewaktu-waktu dapat terjadi persekongkolan antara fungsi pencatat waktu dengan pegawai/karyawan yang datang terlambat. Penulis menyarankan alangkah lebih baik jika proses absensi dilakukan dengan bantuan media elektronik yang lebih safety misalnya dengan menggunakan kartu jam hadir

Universitas Sumatera Utara

seperti clock card atau finger scan. Sehingga hal tersebut akan membuat para pegawai dan karyawan lebih bertanggung jawab atas tugasnya.

2. Pengawasan Internal Atas Gaji dan Upah Sebagai Sarana Pengawasan Manajemen pada PT.Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. Pengawasan internal atas penggajian dan pengupahan

pada PT.Bakrie

Sumatera Plantations, Tbk dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Lingkungan pengawasan gaji dan upah (Control Environment) Seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, kondisi yang dibentuk oleh lingkungan pengawasan sangat mempengaruhi keefektifan kebijakan dan prosedur yang dijalankan. Lingkungan pengawasan internal dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti struktur organisasi. Dalam pembahasan mengenai struktur organisasi, penulis tidak membahas seluruh fungsi setiap tingkatan manajemen dalam perusahaan. Struktur organisasi PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk seperti yang terlihat dalam lampiran, mengikuti model struktur garis. Dari struktur ini dapat dilihat dengan jelas adanya pemisahan tugas dari setiap bagian. Dimana setiap bagian dipimpin oleh seorang manajer saja, sehingga garis wewenang dan tanggung jawab yang dilaksanakan dari atasan hingga bawahan jelas terlihat. Ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dengan menggunakan struktur organisasi garis yaitu : 1) Terdapat kesatuan perintah. Dimana bawahan hanya menerima perintah dari orang yang menjadi atasan secara langsung kepada siapa dia akan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya.

Universitas Sumatera Utara

2) Pengambilan tindakan terhadap kecurangan-kecurangan yang terjadi lebih mudah dilakukan karena garis wewenang dan tanggung jawab jelas. Sehingga dapat segera ditelusuri unit mana yang bertanggung jawab terhadap kecurangan-kecurangan tersebut. Walaupun prosedur-prosedur penggajian sudah dijalankan, diperlukan adanya pemeriksaan dan pengecekan atas adanya indikasi penyelewengan yang dilaksanakan oleh internal auditor yang berasal dari finance Inspector yang memiliki garis tanggung jawab yang jelas dan sah sesuai dengan struktur organisasi.

Intenal

auditor

melaksanakan

pemeriksaan

dan

menilai

pengawasan internal dan efesiensi pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi secara langsung dan berkelanjutan. Kedudukan internal auditor adalah independen (bebas), memiliki garis tanggung jawab yang jelas dan sah sesuai struktur organisasi perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

b. Pertimbangan Resiko (Risk Assesment) Dalam menanggulangi resiko yang diakibatkan oleh proses gaji dan upah, perusahaan telah menerapkan berbagai cara penanggulangan yang cukup memadai seperti melakukan penyesuaian jika sewaktu-waktu terjadi kenaikan UMP (Upah Minimum Propinsi), penggunaan komputer dalam proses pencatatan akuntansi gaji dan upah melalui proses EDP di departemen keuangan. Sehingga menjamin kebenaran data akuntansi. Kecuali pihak yang EDP

yang

salah

melakukan

input

data

gaji

dan

upah

pegawai.

Universitas Sumatera Utara

Penanggulangan lainnya dilakukan melalui sistem pengaman fisik terhadap dokumen kepegawaian dengan melindunginya dalam brankas tahan api dan ditempatkan di dalam ruang khusus.

c. Komunikasi dan Informasi atas Gaji dan Upah (Communication and Information) Menurut penulis, dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan perusahaan telah cukup baik untuk menunjang tertib administrasi gaji dan upah untuk menghasilkan informasi biaya tenaga kerja. Namun penulis masih mendapatkan sedikit kekurangan yaitu perusahaan tidak mempunyai bentuk khusus untuk surat izin meninggalkan pekerjaan apabila pegawai/karyawan ingin permisi saat pekerjaan sedang berlangsung. Untuk pegawai bulanan hanya dengan meminta izin kepada kepala bagiannya dan untuk karyawan harian meminta izin kepada assisten afdelling atau kepada sesama karyawan atau pegawai yang sedang bertugas. Hal ini menyebabkan terjadinya persekongkolan antara karyawan dengan pegawai atau kepala bagian karena tidak adanya otorisasi dari pimpinan yang lebih tinggi seperti manajer personalia. Masalah komunikasi yang meliputi pemahaman yang baik antara tugas dan tanggung jawab setiap individu yang berkaitan dengan gaji dan upah telah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari komunikasi yang baik antara sesama karyawan, atasan dengan karyawan atau sebaliknya, bahkan komunikasi sesama atasan. Sistem penggajian dan pengupahan pada PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk telah sesuai dengan teori yaitu dimulai dari

Universitas Sumatera Utara

prosedur penerimaan pegawai sampai prosedur pembayaran gaji/upah pegawai

d. Kegiatan Pengawasan (Control Activities) Prosedur pengawasan gaji dan upah pada perusahaan sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari adanya pembagian tugas dalam proses penggajian dan pengupahan, otorisasi yang jelas, adanya dokumen dan catatan akuntansi yang memadai, adanya pengawasan fisik dokumen/catatan yang berhubungan dengan proses gaji dan upah.

e. Pemantauan (Monitoring) Seperti telah diketahui dalam penjelasan sebelumnya bahwa perusahaan menggunakan sistem anggaran gaji dan upah. Sistem anggaran yang diterapkan perusahaan ini tentunya mempermudah penelusuran apabila terjadi penyelewengan sehingga kegiatan monitoring lebih mudah untuk dilakukan. Penerapan

kegiatan monitoring gaji dan upah dalam perusahaan dapat

dilakukan dengan cara Internal Check. Monitoring biasa dilakukan oleh bagian Finance Inspector yang berada di bawah dewan direksi. Pemeriksaan dilakukan secara langsung dan berkelanjutan setiap bulannya dan setiap tiga bulan sekali Internal Audit

akan membuat laporan kepada pimpinan

perusahaan tentang hasil pemeriksaan beserta saran-saran perbaikannya.

Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Struktur organisasi PT Bakrie Sumatera Plantations, Tbk adalah berbentuk garis, yang menggambarkan secara tegas garis wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi. 2. Proses pelaksanaan pengawasan internal atas gaji dan upah mulai dari penggunaan

dokumen,

catatan

akuntansi

dan

prosedur-prosedur

pengawasan penggajian dan pengupahan. Namun untuk prosedur pencatatan waktu hadir hanya diawasi oleh kepala bagian masing-masing atau mandor saja karena media yang digunakan cukup sederhana yaitu hanya dengan mengisi daftar hadir. Hal seperti ini memiliki peluang untuk terjadinya penyelewengan. 3. Proses perhitungan gaji dan upah dikelola oleh Bagian EDP (Edit Data Processing) di bagian keuangan dan pendistribusian gaji dan upah kepada pegawai dilakukan oleh pihak Bank yang ditunjuk melalui 2 cara yaitu mentransfer ke rekening masing-masing pegawai dan menyerahkan uang tunai kepada masing-masing kepala bagian atau mandor atau assistan afdelling. Sehingga pendistribusian gaji dan upah dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.

Universitas Sumatera Utara

4. Pengawasan internal atas gaji dan upah telah banyak membantu pengawasan manajemen pada PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk karena telah memiliki beberapa tahap yaitu penyusunan program atas proses gaji dan upah, penyusunan anggaran atas gaji dan upah, pelaksanaan bahkan sampai pelaporan dan analisis dari proses penggajian dan pengupahan.

B. Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan maka penulis mencoba memberikan saran guna meningkatkan pengawasan internal atas gaji dan upah, sebagai berikut: 1. Sebaiknya prosedur pencatatan waktu hadir dilakukan oleh bagian kepegawaian. Sehingga jika terbukti adanya persekongkolan maka akan lebih mudah untuk diselidiki di bagian yang telah ditentukan. 2. Sebaiknya

dibuat

pegawai/karyawan

ketentuan bagi

pegawai

khusus bulanan.

mengenai Hal

ini

keterlambatan bertujuan

untuk

meningkatkan disiplin kerja yang tinggi dan meningkatkan pengawasan internal atas gaji dan upah. 3. Sebaiknya media pencatatan waktu hadir ditingkatkan, misalnya dengan menggunakan media elektronik seperti penggunaan clock card atau finger scan. Dan bagi karyawan yang ingin izin permisi di dalam waktu kerja sebaiknya perusahaan mempunyai bentuk khusus surat izin meninggalkan pekerjaan dan di otorisasi oleh bagian kepegawaian. Hal ini dapat memaksimalkan waktu kerja sesuai ketentuan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara