BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian ...

44 downloads 12382 Views 756KB Size Report
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan ... Menurut Sugiyono (2007: 8), mengemukakan bahwa “... paradigma penelitian ...
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. 1

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x (kegiatan kemahasiswaan) dan variabel y (motivasi berprestasi) yang kemudian akan diolah dengan instrumen penelitian. Kemudian kontribusi varians variabel dapat dicari menggunakan teknik statistik dengan menghitung besarnya koefisien determinasi.

3.2

Variabel dan Paradigma Penelitian

3.2.1

Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibedakan dalam dua kategori utama, yaitu

variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen). Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitas dan atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas. Oleh sebab itu variabel terikat menjadi indikator keberhasilan variabel bebas. Jumlah variabel dalam penelitian tergantung kepada luas dan sempitnya penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu : 1. Kegiatan Kemahasiswaan sebagai variabel bebas ( X ). 2. Motivasi Berprestasi mahasiswa JPTA-UPI sebagai variabel terikat ( Y ).

28

29

3.2.2 Paradigma Penelitian Menurut Sugiyono (2007: 8), mengemukakan bahwa “... paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan”. Paradigma penelitian dibuat untuk memperjelas langkah atau alur penelitian dengan menggunakan kerangka penelitian sebagai tahapan kegiatan penelitian secara keseluruhan, dalam penelitian secara umum paradigma penelitian digambarkan dalam bagan sebagai berikut :

Gambar 3.1 : Bagan Paradigma Penelitian

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR UPI

MAHASISWA JPTAUPI

KEGIATAN KEMAHASISWAAN -

Keorganisasian Keilmuan dan Profesi Informasi dan Komunikasi Pengabdian Pada Masyarakat (Variabel X)

MOTIVASI BERPRESTASI (Variabel Y)

TEMUAN PENELITIAN

Masukan

KESIMPULAN dan SARAN

30

3.3

Data dan Sumber Data

3.3.1

Data Keberadaan data merupakan hal terpenting dalam sebuah penelitian, sebab

segala informasi guna menunjang penelitian diperoleh dari data. Adapun data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah : 1.

Data mengenai kegiatan kemahasiswaan di JPTA-UPI, diperoleh melalui dokumentasi.

2.

Data mengenai keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan di organisasi kemahasiswaan diperoleh melalui dokumentasi.

3.

Data mengenai motivasi berprestasi mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan di JPTA-UPI diperoleh melalui angket.

4.

Berbagai kepustakaan yang relevan dengan permasalahan penelitian.

3.3.2

Sumber Data Adapun yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah sebagai

berikut : 1.

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI ( JPTA-UPI ).

2.

Dokumentasi organisasi mahasiswa di JPTA-UPI, yang menaungi seluruh kegiatan kemahasiswaan di JPTA-UPI.

3.

Mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan di JPTA-UPI angkatan 2006, 2007, dan 2008.

4.

Buku – buku sebagai sumber pustaka yang relevan dengan permasalahan penelitian ini.

31

Data-data tersebut diatas dapat dijadikan sebagai bahan infomasi dan kajian yang berguna dalam memecahkan masalah yang sedang diteliti.

3.4

Populasi dan Sampel

3.4.1

Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2009 : 81). Jumlah populasi secara keseluruhan adalah sebanyak 75 orang mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI yang terdiri dari angkatan 2006, 2007, dan 2008 yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan KMA-Kridaya. populasi tersebut ditentukan berdasarkan asumsi bahwa : 1.

Angkatan 2006, 2007,dan 2008 adalah angkatan yang paling potensial diangkat kedalam populasi karena mereka telah melalui tahap kaderisasi di dalam organisasi KMA – Kridaya dan memiliki jangka waktu keterlibatan yang cukup lama di organisasi kemahasiswaan.

2.

Mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan KMA-Kridaya memiliki pengalaman, pengetahuan, serta keterlibatan yang cukup besar dalam kegiatan kemahasiswaan.

3.4.2

Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat

32

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul betul representatif. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini termasuk kedalam teknik Probability Sampling, dimana tiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel penelitian. Sedangkan metode pemilihan sampel yang digunakan ialah Proportionate Stratified Random Sampling, Sampling yaitu metode yang digunakan bila populasi memiliki unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional, Sugiyono (2009:82). dan penelitian nelitian ini menggunakan metode tersebut untuk pemilihan sampel karena unsur populasi pada penelitian ini memiliki strata, yaitu terdiri dari mahasiswa angkatan 2006, 2007, dan 2008. Untuk menentukan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan standar nomogram Harry King (gambar 3.2) menghasilkan jumlah sampel sebanyak 60 orang dari total populasi sebanyak75 orang. Berikut adalah gambaran pengambilan ukuran sampel pada penelitian ini : Gambar 3.2 : Nomogram Harry King

Sumber : Sugiyono ( 2009:89)

33

Dengan meggunakan nomogram tersebut jumlah sampel dicari dengan tingkat ketelitian sebesar 95% dan didapatkan angka persentase populasi sebesar 75%. Ini berarti pengambilan sampel cukup 75% dari jumlah populasi, yaitu 58 orang. Karena populasi pada penelitian ini termasuk kedalam populasi yang berstrata, maka dilakukan penghitungan sebagai berikut : n 2006 = 20/75 x 58 = 15,46 dibulatkan menjadi 16 n 2007 = 27/75 x 58 = 20,88 dibulatkan menjadi 21

59 orang

n 2008 = 28/75 x 58 = 21,65 dibulatkan menjadi 22

Berdasarkan pada penghitungan tersebut maka diambil sampel dari angkatan 2006 sebanyak 17 orang, 2007 sebanyak 21 orang dan 2008 sebanyak 22 orang. Sampel pada angkatan 2006 ditambahkan menjadi 17 orang untuk menggenapkan jumlah total sampel menjadi 60 orang.

3.5

Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.5.1

Teknik Pengumpulan Data Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data, maka perlu

ditentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah membagikan kuesioner (angket) ke mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk dapat mengungkapkan data dari variabel X dan Y. Teknik ini merupakan sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pendapat dari

34

hal-hal yang diketahuinya. Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah ditetapkan. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dalam arti alternatif jawaban sudah tersedia, dimana responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan.

3.5.2

Instrumen Penelitian Untuk menguji hipotesis, diperlukan data yang benar, cermat, serta akurat

karena keabsahan hasil pengujian hipotesis bergantung kepada kebenaran dan ketepatan data. Sedangkan kebenaran dan ketepatan data yang diperoleh bergantung kepada alat pengumpul data yang digunakan (instrumen) serta sumber data. Dalam penelitian ini digunakan uji coba angket yang diharapkan sebagai alat ukur penelitian yang digunakan untuk mencapai kebenaran atau mendekati kebenaran. Sehingga dari angket inilah diharapkan data utama yang berhubungan dengan masalah penelitian dapat terpecahkan. Teknik

pengukuran

dalam

instrumen

pada

penelitian

ini

akan

menggunakan skala Likert, adapun pertimbangan digunakan angket skala Likert dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Skala Likert memiliki tingkat realibilitas tinggi dalam mengurutkan manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu 2. Skala Likert sangat luwes dan fleksibel daripada teknik pengukuran lainnya. Seperti yang dikutip Sugiyono dari buku yang ditulis S. Nasution (1987).

35

Dalam menjawab skala Likert ini, responden hanya memberi tanda, misalnya checklist atau tanda silang pada kemungkinan skala yang dipilihnya sesuai dengan pertanyaan. Selanjutnya angket yang telah diisi responden perlu dilakukan penyekoran. Untuk pemberian skor pada skala Likert berarah positif dan negatif. Sedangkan untuk skala negatif, kemungkinan skor tersebut menjadi sebaliknya tergantung kepada arah pertanyaan yang diberikan. Tabel 3.1 : Bobot Penilaian Skala Likert

Bobot Penilaian Arah Pertanyaan

Setuju (S)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

Positif

Sangat Setuju (SS) 4

3

2

1

Negatif

1

2

3

4

Sumber : Sugiyono ( 2009:94)

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian, instrument penelitian harus memiliki tingkat kesahihan (validitas dan reliabilitas). Pendapat Suharsimi Arikunto (1993: 135) menyatakan bahwa : ”Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu valid dan reliabel. Untuk mengetahui hal tersebut, instrumen penelitian harus diuji coba terhadap subjek yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan sampel penelitian.”

36

3.5.3

Kisi – Kisi Instrumen Penelitian Setelah menentukan jenis instrumen, langkah selanjutnya adalah

menyusun pertanyaan-pertanyaan. Penyusunan pertanyaan diawali dengan membuat kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen memuat berbagai aspek yang akan diungkap melalui pertanyaan. Aspek yang akan diungkap bersumber dari masalah penelitian yang merujuk pada teori – teori pendukung seputar fenomena maupun gejala yang terjadi.

3.5.4

Uji Coba Instrumen Penelitian Pada uji coba instrumen ini, yang diujicobakan adalah mengenai validitas

dan reliabilitasnya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukaan oleh Suharsimi Arikunto (1998: 158) bahwa, ”Instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu valid dan reliabel”. Alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur, artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama”. Secara rinci penjabaran uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

3.5.4.1 Uji Validitas Uji validitas dalam angket penelitian dilakukan untuk menguji valid atau tidaknya item instrumen penelitian. Validitas item angket ini ditentukan dengan rumus koefisien korelasi Pearson Product Moment melalui uji t yaitu Jika  >  dengan taraf kepercayaan 95% dan dk = n – 2 maka butir soal

37

dinyatakan valid dan jika sebaliknya maka butir soal tidak signifikan atau tidak valid. Pada perhitungan validitas penelitian ini penulis menggunakan bantuan software SPSS versi 14.0. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur atau angket, dalam penelitian ini item-item pernyataan terlebih dahulu dihitung harga korelasinya dengan rumus yang dikemukakan oleh Pearson atau lebih dikenal dengan rumus Pearson Product Moment (  ), sebagai berikut:

Rumus 3.1 : Pearson Product Moment

 =

 ∑   ∑  ∑  

 ∑  ∑    ∑  ∑   

Sumber : Sugiyono ( 2007 : 215 )

dengan:  ∑  ∑  n

= koefisien korelasi = jumlah skor item = jumlah skor total (seluruh item) = Jumlah Responden

Setelah harga r diperoleh, kemudian disubstitusikan kedalam rumus uji-t tanpa menggunakan tabel : Rumus 3.2 : Rumus uji-t

 =

√ √ ! 

Sumber : Sugiyono ( 2007 : 215 )

dengan :  r n

= nilai  = koefisien korelasi hasil  = jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n - 2). Maka taraf signifikan atau tidaknya dapat diketahui dengan syarat:

38

Jika  >  berarti item tersebut signifikan. Jika  <  berarti item tersebut tidak signifikan. Apabila telah memenuhi syarat signifikan, maka item pernyataan yang diuji dapat dinyatakan valid.

Uji validitas instrumen penelitian ini dilakukan pada instrumen uji coba variabel X (kegiatan kemahasiswaan) dan pada instrumen uji coba variabel Y (motivasi berprestasi). Pada pengujian validitas angket ujicoba, penulis menggunakan sistem perhitungan dengan menggunakan software SPSS.14.0. Setelah dilakukan analisis, maka didapatkan : •

Pada angket uji coba variabel X yang berisi 24 item, ditemukan 1 item

yang tidak memenuhi uji validitas,yaitu pada item 7, dan item tersebut dihilangkan, kemudian 23 item lainnya digunakan sebagai instrumen penelitian, •

Pada angket uji coba variabel Y yang berisi 24 item, ditemukan 6 item

yang tidak memenuhi uji validitas,yaitu pada item 4, 6, 13, 15, dan 18. Item soal yang tidak memenuhi uji validitas tersebut dihilangkan, kemudian 19 item lainnya digunakan sebagai instrumen penelitian, Hasil perhitungan uji validitas 24 item pertanyaan variabel X dinyatakan valid dengan tingkat kepercayaan 95%, sebagai contoh untuk item soal nomor 1 diperoleh nilai validitas  = 0,628, selanjutnya hasil tersebut di uji t, diperoleh  = 5,65 Sedangkan tingkat validitas yang diterima dalam tabel adalah 1,684. Jika  >  , maka item soal nomor 1 dinyatakan valid pada taraf signifikansi 95 %.

39

3.5.4.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa yang hendak diukur, artinya kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Untuk menguji reliabilitas alat ukur atau angket, dalam penelitian ini menggunakan test - retest menggunakan skala likert yang merupakan salah satu bentuk skala sikap dan dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. Pada uji reabilitas, penelitian ini menggunakan metode alpha : Rumus 3.3 : Rumus alpha

dengan:

* * k

#$

∑ ( % &'  ) % (

= nilai reliabilitas = jumlah varians skor tiap item = varians total =jumlah item

Setelah harga diperoleh, Kemudian harga

dikonsultasikan dengan

Tabel r untuk α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n — 1, Reliabilitas angket akan terbukti jika: Harga >  , berarti reliabel. Harga <  , berarti tidak reliabel. Apabila telah memenuhi syarat reabilitas yaitu dinyatakan reliabel, maka item pernyataan yang diuji dinyatakan realiabel.

40

Uji reliabilitas pada intstrumen uji coba kedua variabel juga dilakukan dengan memanfaatkan kemudahan dari software SPSS.14.0 yang mampu melakukan perhitungan lebih cepat dan lebih akurat. Dari hasil analisis didapat angket ujicoba variabel X memiliki cronbach’s alpha sebesar 0,932, dan pada variabel Y sebesar 0,726. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap besar atau kecilnya koefisien korelasi yang ditemukan, maka dapat berpedoman pada tabel iterpretasi koefisien korelasi seperti yang terlihat pada tabel berikut. Tabel 3.2 : Iterpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000

Sangat Kuat

0,60 - 0,799

Kuat

0,40 - 0,599

Cukup Kuat

0,20-0,399

Rendah

0,00 - 0,199

Sangat Rendah

Sumber : Sugiyono ( 2009 : 184 )

Tabel 3.3 : Hasil Pengujian Reliabilitas Angket Penelitian

Variabel X Cronbach's Reliability Statistics N of Alpha Items .932

23

Sumber : Hasil penghitungan uji reliabilitas

Variabel Y Cronbach's Alpha

N of Items

.726

18

41

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen uji coba tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi untuk variabel X dan tingkat reliabilitas kuat pada variabel Y.

3.6

Teknik Analisis Data Teknik analisis data harus dilakukan dengan hati-hati guna menjawab

secara tepat rumusan masalah penelitian serta menguji hipotesis yang diajukan di dalam penelitian ini. Secara garis besar teknik analisa data meliputi langkah-langkah sebagai berikut : a. Menghitung, memeriksa, kelengkapan beberapa pengisian angket yang dilakukan oleh responden b. Memberikan bobot nilai untuk jawaban angket, yaitu dengan nilai 5 sampai dengan 1 untuk item positif dan sebaliknya untuk item negatif. c. Menyusun nilai dan menghitung skor angket. d. Mentabulasikan data dengan langkah-langkah sebagai berikut : e. Menghitung skor yang diperoleh dari tiap responden. f. Memberikan skor untuk data hasil penyebaran angket ke dalam Z-skor dan T-skor, Hal ini dilakukan karena skor mentah yang didapat dari korelasi belum mempunyai arti apa-apa sebelum diolah artinya di konversikan ke dalam nilai akhir (NA), misalnya ke dalam Z-skor atau T-skor. Z – skor =

+ ,-

42

T-skor =

+ ,-

x 10 + 50

Sumber : Sanafiah Faisal ( 1982 : 86 ) Ket : Xi = Data untuk masing-masing pengamat M = mean untuk seluruh data SD = standar deviasi

g. Mengolah data dengan uji statistik h. Menguji hipotesis berdasarkan jenis hasil pengolahan data Teknik analisis data uji instrumen yang diukur adalah normalitas dan perhitungan koefisien korelasi.

3.6.1

Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang kita olah

berdistribusi normal atau tidak. Hal ini penting untuk menentukan jenis statistik yang digunakan, jika data tersebut tidak berdistribusi normal, maka kita gunakan metode statistik non-parametrik. Sedangkan jika data tersebut berdistribusi normal, maka kita dapat menggunakan statistik parametrik. Kenormalan data diuji dengan menggunakan distribusi Chi-Kuadrat. Langkah yang dilakukan untuk uji normalitas adalah sebagai berikut :

43

Langkah 1 : menentukan jumlah kelas interval. Langkah 2 : menentukan panjang kelas interval PK =

-  . ! ( !-  . !% / % 01  % (  !2 

Langkah 3 : Menyusun tabel distribusi frekuensi Langkah 4 : Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan) Langkah 5 : Memasukkan harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung harga 34 − 36 7 Dan Harga chi kuadrat 34 − 36 7 8 = 36 7

Langkah 6 : Membandingkan Harga Chi Kuadrat dengan Tabel    ≤    , artinya data berdistribusi normal, dan    ≥    , artinya distribusi data tidak normal. Jika data-datanya berdistribusi normal, statistik dilanjutkan dengan statistik prametrik, tetapi bila data-datanya tidak berdistribusi normal atau salah satunya tidak berdistribusi normal statistik dilanjutkan dengan statistik nonparametrik. Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan bantuan software SPSS (Statistic Programme for Social Scient) versi 14.0 dengan menggunakan perbandingan skewness dan kurtosis dimana hasil perbandingan skewness dan kurtosis harus berada pada jangkauan -2 sampai 2 agar data berdistribusi normal,

44

diluar itu, maka data tidak berdistribusi normal. Untuk lebih memperkuat pengujian normalitas dilakukan juga pengujian dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan SPSS versi 14.0. Kriteria normalitas pada One Sample Kolmogorov-Smirnov adalah Jika Asymp sig (2-tailed) > α (0,05), maka sampel berdistribusi normal. Jika Asymp sig (2-tailed) < α (0,05), maka sampel tidak berdistribusi normal.

3.6.2

Pengujian Hipotesis Analisis data pada penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis

yang diajukan, apakah diterima atau ditolak. Berdasarkan pertimbangan hipotesis yang diuji, tujuan penelitian, jenis data dan variabel penelitian, penulis melakukan pendekatan statistik untuk mengolah data.

3.6.2.1 Analisis Korelasi Product Moment Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan terutama untuk data kuantitatif digunakan koefisien korelasi. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari kegiatan kemahasiswaan terhadap motivasi berprestasi mahasiswa JPTA-UPI. Sebagai perhitungannya digunakan rumus korelasi Pearson sebagai berikut :

Rumus 3.4 : Rumus Korelasi Product Moment

rxy =

∑ 

9∑ ²²

Sumber : Sugiyono ( 2009 : 183 )

45

Keterangan : rxy

: Nilai korelasi product moment

x

: (xi - x; )

y

: (yi - y; )

3.6.2.2 Analisis Korelasi Spearman Rank Analisis korelasi ini umum digunakan pada statistik non parametrik, yaitu jika salah satu variabel tidak berdistribusi normal. Kegunaan analisis korelasi ini ialah untuk mengukur eratnya hubungan anatara dua variabel bebas dan terikat. Rumus korelasi yang digunakan yaitu :

Rumus 3.5 : Rumus Spearman Rank > ∑  

= = 1-  



Sumber : Sugiyono ( 2007 : 229 ) Ket: = ∑?@  n

= koefisien korelasi spearman rank = jumlah beda ranking antara variable X dan variable Y yang dikuadratkan = jumlah responden

3.6.3 Keberartian Korelasi Keberartian korelasi dimaksudkan untuk mengetahui berati atau tidaknya hubungan antara variabel X dan Y, dengan menggunakan kriteria penafsiran koefisien korelasi.. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut :

46

Tabel 3.4 : Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000

Sangat Kuat

0,60 - 0,799

Kuat

0,40 - 0,599

Cukup Kuat

0,20-0,399

Rendah

0,00 - 0,199

Sangat Rendah

Sumber : Sugiyono ( 2009 : 184 )

Setelah koefisien korelasi didapatkan, maka perlu untuk meyakinkan kontribusi dari variabel X terhadap Y dengan menguji hipotesisnya.

3.6.4

Uji koefisien Determinasi Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel x terhadap y dapat

ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut : Rumus 3.6 : Koefisien Determinasi KP =  x 100 % KP = Nilai Koefisien Diterminan r = Nilai Koefisien Korelasi

47

3.6.5

Menguji Hipotesis Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang telah

dilakukan pada penelitian ini diterima atau tidak. uji signifikasi untuk mencari makna hubungan variabel x terhadap Y, uji signifikansi dengan rumus : Rumus 3.7 : Uji Signifikansi

 =

r√n − 2

√1 − 

Sumber : Sugiyono ( 2009 : 184 )

dengan :  r n

= nilai  = koefisien korelasi hasil  = jumlah responden

jika  >  berarti Ho ditolak artinya signifikan jika  <  berarti Ho diterima artinya tidak signifikan Bila hasil uji menyatakan Ho ditolak yang artinya signifikan,maka Ada hubungan yang signifikan antara Kegiatan Kemahasiswaan dengan Motivasi Berprestasi.