BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Institutional Repository UIN ...

46 downloads 286 Views 451KB Size Report
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 10 Cipondoh Kota Tangerang, .... 8 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rieneka Cipta, 2005), h.
35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana persepsi guru tentang kinerja kepala sekolah di SMA Negeri 10 Cipondoh Kota Tangerang. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 10 Cipondoh Kota Tangerang, sedangkan yang menjadi responden adalah guru-guru di SMA Negeri 10 Cipodoh Kota Tangerang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2010. C. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif analisis yaitu dengan menjelaskan dan menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat objek penelitian. Dimana objek penelitian ini mengenai persepsi guru tentang kinerja Kepala SMA Negeri 10 Cipondoh Kota Tangerang.

36

D. Populasi dan Sampel Populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan di tarik kesimpulannya. 1 Sedangkan menurut S. Margono, populasi merupakan “keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia, hewan, benda-benda, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian”. 2 Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dalam penelitian ini, subjek populasi adalah guru negeri pada SMA Negeri 10 Cipondoh Kota Tangerang. Adapun jumlah guru negeri pada SMA Negeri 10 tersebut sebanyak 50 orang sampel. Sedangkan sampel ialah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi”.3 Sedangkan menurut Nurul Zuriah, sampel adalah “bagian dari populasi sebagai contoh (master) yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu”.4 Untuk mempermudah proses penetapan sampel, penulis berpedoman kepada pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa “Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya

sehingga

penelitiannya

merupakan

penelitian

populasi.

5

Selanjutnya jika subyeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10 % - 15 % atau 20 % - 25 % atau lebih”.

1 2

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 117. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. RINEKA CIPTA, 2004), h.

118. 3

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, h. 118. Nurul Zuriyah, metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 119. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2002), h. 113. 4

37

E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan proses pengadaan data untuk keperluan suatu penelitian yang merupakan langkah penting dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang di butuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang penulis gunakan pada penelitian ini, sebagai berikut: 1. Studi Dokumentasi Teknik ini merupakan penelaahan terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian. Dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang profil kepala sekolah, sejarah berdirinya sekolah, struktur organisasi, visi, misi, dan tujuan sekolah serta keadaan guru, siswa dan sarana prasarana sekolah. 2. Kuesioner Kuesioner/Angket adalah pengumpulan data yang mengunakan angket dengan memberikan beberapa pernyataan atau pertanyaan disertai pilihan jawaban yang telah disediakan. Angket ini diberikan kepada responden yang berjumlah 50 orang. Instrument ini disusun dalam bentuk pernyataan positif dan negatif. 3. Wawancara Melakukan pengamatan dan pencatatan yang sitematis terhadap gejalagejala yang diteliti dan melakukan dialog tanya jawab (wawancara) yang dilakukan oleh peneliti dengan wakil kepala SMAN 10 Cipondoh Kota Tangerang untuk memperoleh informasi atau data yang diperlukan dalam penelitian ini. 4. Studi Pustaka Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan melihat refrensi atau literatur yang berhubungan dengan objek penelitian.

38

F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang sudah di peroleh diuraikan dengan keterangan agar data tersebut dapat di pahami oleh penulis dan orang lain yang akan mengetahui hasil penelitian ini. Untuk mengolah data hasil penelitian, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Editing Pada tahap ini penulis mengecek kelengkapan dan kebenaran pengisian angket agar terhindar dari kekeliruan atau kesalahan. 2. Skoring Penulis memberikan skor terhadap butir-butir pernyataan yang terdapat dalam angket dengan Skala Linkert. Skala Linkert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 6 Butir jawaban yang terdapat dalam angket ada 5 yaitu SS (sangat setuju), S (Setuju), RR (ragu-ragu), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju). Maka skor yang diberikan penulis untuk pernyataan positif yaitu: 5 untuk SS, 4 untuk S, 3 untuk RR, dan 2 untuk TS, dan 1 untuk STS. Sedangkan untuk kategori pernyataan negatif, masing-masing diberi bobot 1 untuk SS, 2 untuk S, 3 untuk RR, 4 untuk TS, dan 5 untuk STS. Teknik analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk

yang

mudah

dibaca

dan di

interpretasikan. Penelitian ini

menggunakan analisis kualitatif dekriptif yaitu suatu teknik analisis data yang analisisnya dilakukan dengan memberi gambaran peristiwa yang terjadi yang berkaitan dengan persepsi guru tentang kinera kepala sekolah. Adapun metode yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif deskriptif analisis. Setelah data atau informasi diperoleh dari lapangan, langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan, mengolah dan menganalisis serta menjelaskan data yang kemudian hasilnya diambil dan di jadikan sebagai kesimpulan. 6

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Jakarta: CV. Alrfabeta, 2009). Cet. Ke-7, h. 93.

39

Dalam penghitungan data yang penulis dapatkan, penulis akan menghitung rumus distribusi frekuensi relatif, yaitu: F P=

x 100 % N

Ket :

P

= Angka persentase

F

= Number of Case (jumlah frekuensi/banyaknya individu

N

= Jumlah responden7

Setelah di dapat hasil prosentase dari angket yang telah di sebarkan kepada guru-guru SMAN 10 Cipondoh Kota Tangerang, maka untuk menentukan katagori penilaian dari hasil pelitian tersebut, peneliti menentukan kriteria penilaian data-data kualitatif berdasarkan nilai-nilai angket, yakni sebagai berikut: Tabel 1.1 Kriteria Penilian Data

43.

8

No

Persentase

Penafsiran

1

81 - 100%

Sangat Baik

2

61 – 80%

Baik

3

41 – 60%

Cukup Baik

4

21 – 40%

Tidak baik

5

0 – 20%

Sangat Tidak Baik

7

Anas sudiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.

8

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rieneka Cipta, 2005), h. 44.

40

G. Instrument Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik skala likert yaitu teknik yang memberikan suatu nilai skala untuk tiap alternatif jawaban dari lima katagori. Dengan demikian instrumen itu akan menghasilkan total skor bagi tiap responden. Berdasarkan sudut pandang tertentu, semua pernyataan yang memilih alternatif-alternatif dibawah ini diberi skor sebagai berikut: misalnya sangat setuju nilainya 5, setuju nilainya 4, tidak menjawab/memutuskan (ragu-ragu) nilainya 3, tidak setuju nilainya 2, dan sangat tidak setuju nilainya 1. 9 Instrument yang digunakan dalam penelitian ini merupakan instrumen yang dibuat dan di kembangkan sendiri dengan melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut dilakukan untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel serta representatif terhadap variabel penelitian. Tahapan-tahapan tersebut, adalah: pertama, pengkajian teori yang berkaitan dengan variabel yang diteliti sehingga dapat ditentukan konstruk dari variabel tersebut. Kedua, penentuan indikator dari variabel yang di teliti. Ketiga, penyusunan kisi-kisi instrumen. Keempat, penyusunan item-item pernyataan, kemudian dilanjutkan dengan penetapan skala penilaiannya. Keenam, penentuan item-item instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data di lapangan, Untuk memberikan batasan yang jelas dalam penyusunan instrumen, berikut ini di kemukakan definisi konseptual dan definisi operasional kinerja kepala sekolah.

9

Siti Nurlaela, Persepsi Guru Tentang Kinerja Kepala Sekolah Dalam Pengelolaan Pendidikan, Skripsi Sarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009, h. 28.

41

1. Kinerja Kepala Sekolah a. Definisi Konseptual Kinerja kepala sekolah adalah suatu prestasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif yang terukur dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi sekolah yang telah di tetapkan secara bersama-sama sesuai dengan

wewenang

dan

tanggung

jawabnya.

Adapun

bayangan

indikatornya adalah kemampuan kepala sekolah dalam : memimpin, mengadministrsi dan mengawas. b. Definisi Operasional Kinerja kepala sekolah adalah skor responden yang di peroleh melalui angket sehingga dapat menggambarkan baik tidaknya kinerja kepala sekolah yang mempunyai lima alternatif - alternatif pernyataan. Adapun alternatif jawaban dari pernyataan terdiri dari; Sangat setuju, setuju, raguragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Adapun skor yang diberikan penulis untuk pernyataan positif yaitu: 5 untuk SS, 4 untuk S, 3 untuk RR, dan 2 untuk TS, dan 1 untuk STS. Sedangkan untuk kategori pernyataan negatif, masing-masing diberi bobot 1 untuk SS, 2 untuk S, 3 untuk RR, 4 untuk TS, dan 5 untuk STS. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat di bawah ini. Tabel 1.2 Skor Penilaian No.

Alternatif Jawaban

Bobot Skor (+)

Bobot Skor (-)

1.

Sangat setuju

5

1

2.

Setuju

4

2

3.

Ragu-ragu

3

3

4.

Tidak setuju

2

4

5.

Sangat tidak setuju

1

5

Responden hanya memilih satu dari lima alternatif jawaban tersebut, sesuai dengan pendapat / keadaan sebenarnya.

42

2. Kisi-kisi Instrumen (Persepsi guru tentang kinerja kepala SMAN 10 Cipondoh Kota Tangerang) Tabel 1.3 Kisi-kisi Istrumen

Indikator

No. 1

2

Memimpin

Mengadministrasi

1. Mampu menyusun perencanaan sekolah dengan baik 2. Mampu menggerakkan bawahan untuk mencapai tujuan sekolah 3. Kemampuan kepala sekolah dalam memimpin sesuai dengan harapan bawahan sehingga menjadi panutan bagi meraka 4. Melakukan kerjasama yang baik antara pimpinan dan bawahan 5. Kemampuan kepala sekolah dalam berkomunikasi dengan baik terhadap para bawahan 6. Mampu mengarahkan bawahan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik 7. Mampu memberikan penghargaan terhadap bawahan yang berprestasi 8.Mampu mendokumentasikan kegiatan-kegiatan organisasi sekolah

Nomor Butir

Jumlah

1

1

2-3

2

4-6

3

7

1

8

1

9

1

10

1

11

1

43

3

Mengawas

9. Mampu mengelola keuangan dan kurikulum berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan 10. Mampu menerima saran dan kritik yang membangun dalam mengadakan pengawasan 11. Menjaga dan mengurusi sarana dan prasaran sekolah

12-13

2

14

1

15

1

12. Membahas hasil pengawasan kepada bawahan 13. Kemampuan kepala sekolah dalam melakukan supervisi secara rutin 14. Melakukan pengontrolan untuk mengetahui keadaan kelas pada KBM 15. Mampu membantu guru dalam mengatasi masalah belajar mengajar 16. Kemampuan melakukan hubungan yang baik dengan sekolah mapun dengan masyarakat Total

16

1

17

1

18

1

19

1

20

1

20