BAB III METODOLOGI

34 downloads 301 Views 291KB Size Report
pilihan metode untuk mengukur hal tersebut yakni TAM ( Technology. Acceptance ..... Penting. Berikut adalah contoh kuesioner yang akan diberikan pada.
BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Di dalam metodologi pengembangan sistem yakni spiral methodology, setelah proses implementasi selesai biasanya tahapan bisa kembali ke dalam tahapan perencanaan setelah diadakan customer evaluation dan customer communication yang hasilnya biasanya berupa feedback-feedback yang diperoleh dari user untuk perbaikan sistem ke depannya (Whitten, 2007). Hal ini yang akan dilakukan oleh penulis terhadap PT Ciptadana Securities, yakni menganalisa sistem remote trading yang diimplementasikan di perusahaan tersebut. Sebelum analisa yang akan dilakukan oleh penulis ini, belum pernah dilakukan analisa maupun evaluasi terhadap sistem ini sehingga belum pernah diketahui seberapa efektif sistem tersebut. Efektivitas suatu sistem informasi dapat diukur dari user acceptance sistem itu sendiri, dalam kemajuan teknologi informasi saat ini ada terdapat dua pilihan metode untuk mengukur hal tersebut yakni TAM ( Technology Acceptance Model ) dan UTAUT ( The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology ). Dari penelitian sebelumnya Technology Acceptance Model atau yang biasanya dikenal dengan istilah TAM (Davis, 1989) telah menghasilkan sebuah metodologi user acceptance dari sebuah sistem informasi.

26   

27   

Gambar 3.1 Technology Acceptance Model (sumber : Davis , 1989)

Untuk meningkatkan tingkat kepercayaan, beberapa studi empiris pun telah dilakukan. Pada tahun 2003 Venkatesh, Morris dan beberapa peneliti lain mengeluarkan sebuah ide metodologi user acceptance yang lain yakni yang disebut dengan istilah UTAUT.

Gambar 3.2 Model UTAUT (sumber : Venkatesh et al. , 2003)

Melihat pengembangan tersebut maka penulis memutuskan untuk mengambil metode yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan user saat ini yakni metode UTAUT.

28   

Hal – hal yang akan dilakukan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan seluruh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan dan menganalisa data-data yang berkaitan dengan sistem remote trading, menyebarkan kuesioner kepada seluruh user remote trading PT Ciptadana Securities, mewawancara user-user terkait apabila dimungkinkan. Data-data yang didapatkan dari kuesioner yang telah disebarkan kemudian akan dianalisa lebih lanjut dan kemudian digambarkan menggunakan metode IPA Analysis yang mengukur hubungan antara persepsi konsumen dan prioritas peningkatan kualitas produk/jasa yang dikenal pula dengan quadrant analysis. Setelah semua hal di atas sudah selesai maka langkah selanjutnya adalah perancangan sistem remote trading baru berupa rancangan antarmuka atau interface beserta fungsi-fungsinya yang mana rancangan serta fungsi-fungsi ini dapat memenuhi kekurangan atau ketidakpuasan user terhadap sistem remote trading yang sedang berjalan saat ini. Hal ini merupakan tujuan akhir atau hasil yang diinginkan daripada penelitian ini. Dari hasil penelitian di atas penulis mengharapkan agar proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan menggunakan sistem remote trading tersebut dapat membantu proses bisnis berjalan lebih baik daripada ketika menggunakan sistem remote trading yang sebelumnya.

29   

Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan : Sistem yang belum pernah dianalisa dan dievaluasi Penyelesaian masalah : mengukur efektivitas sistem remote trading dengan cara mengukur user acceptance menggunakan metode UTAUT Penyebaran Kuesioner : menyebarkan kuesioner kepada seluruh user sistem remote trading Penganalisaan Data Kuesioner :mengumpulkan data-data kuesioner dan digambarkan menggunakan IPA Analysis

Hasil Penelitian : merancang desain interface atau antarmuka dan fungsi-fungsi sistem remote trading yang baru untuk memenuhi ketidakpuasan user terhadap sistem berjalan

Penyusunan Laporan Gambar 3.3 Kerangka Pikir

30   

3.2 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk data penelitian terapan (Applied Research) yang digunakan

untuk

memperbaiki

praktek-praktek

yang

ada

sekaligus

meningkatkan efektivitas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan pada analisis data-data numerikal, yang diolah dengan metode statistik. Dari sudut pandang tujuannya, penelitian ini termasuk kategori penelitian pengembangan karena dibuat dengan tujuan menemukan dan mengembangkan suatu model dalam rangka penyempurnaan dan pengembangan sehingga diperoleh hasil yang lebih produktif, efektif dan efisien. Dari sisi metodenya sendiri, penelitian ini menggunakan metode survey yang dicirikan sebagai berikut : •

Bertujuan memperoleh fakta dari gejala yang ada



Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok/daerah



Dilakukan terhadap sejumlah individu/unit dalam sampel atau populasi

Survey dilakukan satu kali dengan maksud agar peneliti tidak berusaha untuk mengatur ataupun menguasai situasi. Jadi perubahan-perubahan yang mungkin dalam variabel adalah murni dari peristiwa yang terjadi dengan sendirinya. 3.3 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah seluruh pengguna system remote trading di PT Ciptadana Securities, yakni seluruh karyawan yang bekerja sebagai sales di PT Ciptadana Securities yang berjumlah 150 orang. 

31   

3.3.1 Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian adalah di Kantor Pusat PT. Ciptadana yang terletak di Jakarta. Penentuan lokasi penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa di lokasi ini adalah pusat Departement IT berada dan merupakan pusat data dan informasi, sehingga mempermudah peneliti untuk memperoleh data dan informasi-informasi yang diperlukan di sepanjang penelitian. Selain itu System Remote Trading yang menjadi objek utama penelitian ini berada di bawah pengawasan dan pemeliharaan langung dibawah departemen IT secara keseluruhan. Berkenaan dengan waktu, proyek Remote Trading itu sendiri telah dimulai sejak tahun 2009, diawali dengan tahap perencanaan oleh tim user dan Business Analyst. Terhitung sejak awal bulan April tahun 2010, proyek ini sudah memasuki tahap implementasi dan sistem sudah dapat digunakan oleh user di kantor pusat dan kantor cabang yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Sedangkan berkaitan dengan waktu penelitian, diperkirakan penelitian ini akan berlangsung selama empat bulan, dimulai pada bulan April 2011 sampai dengan bulan September 2011. Berikut ini adalah rancangan jadwal penelitian :

32   

Tabel 3.1 Table Jadwal Penelitian Task Name Jadwal Penelitian Persiapan Observasi awal Persiapan instrumen pengumpulan data Pengumpulan Data Penyebaran kuesioner Wawancara dengan Project Manager dan User Pengumpulan dokumentasi proyek dan kuesioner Pengolahan Data Perhitungan hasil kuesioner Analisis data dan penetapan penerimaan / penolakan hasil thesis Penyusunan Laporan

Duration (working time) 94 days 15 days 5 days 10 days 34 days 15 days 5 days 14 days 15 days 10 days 20 days 30 days

Start

Finish

6-Apr-11 6-Apr-11 13-Apr-11 29-Apr-11 29-Apr-11 24-May-11 1-Jun-11 23-Jun-11 23-Jun-11 10-Jul-11 2-Aug-11

28-Apr-11 12-Apr-11 28-Apr-11 22-Jun-11 23-May-11 31-May-11 22-Jun-11 16-Aug-11 6-Jul-11 30-Jul-11 2-Sep-11

3.3.2 Profil Perusahaan PT Ciptadana Securities adalah sebuah perusahaan sekuritas terkemuka di Indoensia serta merupakan salah satu anggota dari Ciptadana Group. PT Ciptadana Securities memiliki sales yang profesional dengan pengalaman panjang dan merupakan salah satu pelopor pengguna remote trading. Saat ini kurang PT Ciptadana Securities memiliki kurang lebih 7.000 nasabah yang tersebar di kantor pusat yang terletak di Jakarta dan 8 cabang yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia dengan total karyawan 150 orang. Kepercayaan masyarakat terhadap PT Ciptadana Securities bisa dilihat dari banyaknya penghargaan yang diterima setiap tahunnya oleh PT Ciptadana Securities dan pertumbuhan nasabah PT Ciptadana Securities yang signifikan setiap tahunnya.

33   

3.3.3 Visi & Misi Visi o

Menjadi Financial Partner terbaik yang memberikan layanan, informasi dan solusi tepat bagi customer .

Misi o

Memberikan solusi inovatif sesuai kebutuhan klien / customer

o

Meningkatkan kepercayaan pelanggan dengan menjaga komunikasi dengan klien

o

Menggunakan teknologi terbaik dan terkini untuk memenuhi kebutuhan informasi dan data dengan cepat.

3.3.4 Remote Trading 3.3.4.1 Mekanisme Remote Trading Sistem remote trading dapat diartikan sebagai sistem perdagangan jarak jauh, dimana setiap order transaksi di kantor broker ( perusahaan efek ) langsung dikirim ke sistem perdagangan Bursa Efek ( sistem JATS ), tanpa perlu memasukkan order dari lantai bursa ( trading floor ). Dengan demikian, order dapat dilakukan di kantor broker dimana

saja

sepanjang

terhubung

dengan

sistem

perdagangan bursa. Mengingat teknologi remote trading berkaitan erat dengan proses transaksi, maka tentu saja investor mendapatkan beberapa manfaat, antara lain: •

Proses transaksi menjadi lebih cepat.



Konfirmasi menjadi lebih cepat.

34   



Order investor di luar kota dapat langsung dieksekusi ke sistem perdagangan bursa. Berikut adalah gambaran bagaimana langkah-

langkah order suatu transaksi sebelum Remote Trading yang terdiri dari 8 langkah dan menjadi 5 langkah setelah penerapan sistem Remote Trading. Sebelum diimplementasikan sistem Remote Trading, proses transaksi jual beli saham dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Nasabah melakukan order (dilakukan oleh perusahaan efek) 2. Proses order (dilakukan oleh perusahaan efek) 3. Verifikasi dan validasi order (dilakukan oleh perusahaan efek) 4. Penyampaian order ke floor trader via telepon (dilakukan oleh perusahaan efek) 5. Memasukkan order ke JATS (dilakukan oleh BEI) 6. Konfirmasi status order ke kantor broker (dilakukan oleh BEI) 7. Konfirmasi matched order ke nasabah (dilakukan oleh perusahaan efek) 8. Proses Back Office (dilakukan oleh perusahaan efek)

35   

Sementara itu, setelah diimplementasikan sistem remote trading proses transaksi jual beli saham dapat dipersingkat menjadi terdiri dari 5 langkah saja: 1. Nasabah melakukan order (dilakukan oleh perusahaan efek) 2. Proses order (dilakukan oleh perusahaan efek) 3. Verifikasi dan validasi order (dilakukan oleh perusahaan efek) 4. Konfirmasi matched order ke nasabah (dilakukan oleh perusahaan efek) 5. Proses Back Office (dilakukan oleh perusahaan efek)

3.3.4.2 Fitur-Fitur Remote Trading • Ordering o Reguler Buy ƒ

Fitur Reguler Buy memungkinkan user / sales untuk menginput

order pembelian saham

untuk seorang client melalui sistem remote trading untuk kemudian dikirimkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk diproses lebih lanjut. o Reguler Sell ƒ

Fitur Reguler Sell memungkinkan user / sales untuk menginput order penjualan saham yang

36   

dimiliki oleh seorang client melalui sistem remote trading untuk kemudian transaksi tersebut dikirimkan ke BEI untuk diproses lebih lanjut. o Advertisement Buy & Advertisement Sell ƒ

Fitur Advertisement Buy & Advertisement Sell memungkinkan user / sales untuk menginput promosi atau iklan penjualan atau pembelian suatu saham melalui sistem remote trading untuk kemudian dikirimkan dan dipasang di BEI.

o Negotiation Offer Two Side ƒ

Fitur Negotiation Offer Two Side memungkinkan user / sales untuk melakukan negosiasi transaksi jual – beli saham antar sales tetapi dari perusahaan efek / broker yang berbeda melalui sistem remote trading.

o Negotiation Offer Crossing ƒ

Fitur Negotiation Offer Crossing memungkinkan user / sales untuk melakukan negosiasi transaksi jual – beli saham antar sales di satu perusahaan efek / broker yang sama.

• Trading Status o Advertisement List

37   

ƒ

Daftar ini menampilkan iklan-iklan penawaran jual-beli saham yang telah diinput oleh user / sales dan telah dikirimkan dan dipasang di BEI melalui sistem remote trading.

o GTC Order List ƒ

Daftar ini menampilkan seluruh order yang telah diinput oleh user / sales yang akan dikirimkan kembali secara otomatis oleh sistem walaupun order tersebut sudah di-flush setelah jam trading berakhir. Order tersebut akan dikirimkan kembali setelah jam trading dimulai kembali, hal ini akan terus dilakukan sampai order tersebut match di BEI atau sudah mencapai batas tanggal yang diinput oleh user / sales.

o Pooling Viewer ƒ

Daftar ini menampilkan seluruh order jual-beli saham yang diinput oleh user / sales pada saatsaat tertentu, yakni : 9 Pooling Session 08.00 s/d 09.10 9 Pre-Opening Session 09.10 s/d 09.30 9 Sessi pembentukan harga 09.25 s/d 09.30

38   

9 Sessi Break yaitu antara pukul 12.00 s/d 13.30 dan khusus hari Jum’at, sessi Break diperpanjang menjadi 11.30 s/d 14.00. Di pooling viewer seluruh order yang telah diinput dapat dirubah sesuai dengan keinginan user / sales dengan metode amend dan withdraw. o Trade Done List ƒ

Daftar ini menampilkan seluruh order jual-beli saham yang diinput oleh user / sales dan setelah order tersebut dikirimkan ke bursa, order tersebut match di BEI.

o Rejected Order List ƒ

Daftar ini menampilkan seluruh order jual-beli saham yang diinput oleh user / sales dan order tersebut dikirimkan ke BEI dan ditolak oleh BEI.

o Order Activity List ƒ

Daftar ini menampilkan seluruh order jual-beli saham yang diinput oleh user / sales dan telah dikirimkan ke BEI, di dalam order activity list order tersebut bisa dirubah sesuai keingin user dengan metode amend dan withdraw .

39   

• Order Received & Market Info o Advertisement Received ƒ

Fitur ini menampilkan seluruh penawaran dari pihak / broker lain atas promosi / iklan jualbeli saham yang diinput oleh user / sales melalui sistem remote trading dan telah dikirimkan dan dipasang di BEI.

o Negotiation Received ƒ

Fitur ini menampilkan data seluruh negosiasi atau

transaksi

yang

terjadi

pada

fitur

Negotiation Offer Crossing dan Negotiation Offer Two Side . • Report o Sales Report ƒ

Report ini berfungsi untuk menampilkan seluruh data trading done list yang sudah dilakukan oleh user / sales.

o Portofolio ƒ

Fitur ini menampilkan informasi saham yang dimiliki oleh seorang client dan akan terjadi perubahan

pada

kepemilikikan

sahamnya

apabila client tersebut melakukan transaksi.

40   

o Share Info ƒ

Fitur ini menampilkan informasi saham yang dapat ditransaksikan di BEI berdasarkan tipe market dan tipe client.

o Client Order Power ƒ

Fitur ini menampilkan informasi mengenai client order power atau bisa diartikan sebagai credit atau limit trading seorang client dapat melakukan transaksi di bursa dan akan terjadi perubahan pada client order power ini apabila client tersebut melakukan transaksi .

o Customer Position ƒ

Fitur ini menampilkan informasi mengenai data client secara keseluruhan.

o Cutomer Exposure ƒ

Fitur ini menampikan informasi mengenai kepemilikan saham dari seorang client, dan informasi ini akan berubah apabila client tersebut melakukan transaksi.

o Market Capping ƒ

Fitur ini menampilkan informasi seluruh saham yang dimiliki oleh perusahaan

41   

3.4 Model Penelitian Pengimplementasian system remote trading dalam sebuah perusahaan sekuritas seperti PT. Ciptadana Securities ini sangatlah menunjang aspek efektifitas dan kinerja karyawannya, terutama di bidang trading saham secara online. Adapun hal-hal yang akan dinilai sebagai keberhasilan dan peningkatan efektifitas daripada sistem remote trading ini. Dengan adanya penggunaan sistem remote trading dalam perusahaan, maka diharapkan adanya peningkatan performa dan kinerja para pegawai, sehingga diduga adanya hubungan antara Performance Expectancy (X1) dengan Behavioral Intention (Y), sementara itu interaksi yang baik antara user dan system juga saling menunjang, terlebih kemudahan sistem digunakan oleh user, pemahaman user akan pengoperasionalan sistem dari sini diduga adanya hubungan antara Effort Expectancy (X2) dengan Behavioral Intention (Y). Dan tingkat pengaruh lingkungan sekitar user dalam hubungannya faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem remote trading, kenyamanan user dalam menggunakan sistem ini dari lingkungan di luar dirinya sendiri akan menciptakan suatu dugaan hubungan antara Social Influence (X3) dengan Behavioral Intention (Y). Selain daripada itu semua pengaruh kebiasaan user menggunakan sistem pada keseharian pekerjaan mereka akan mempengaruhi perilaku mereka sehari-hari dalam menggunakan sistem remote trading ini, sehingga diduga adanya hubungan antara Behavioral Intention (Y) dan Use Behavior (Z). Sementara itu faktor sumber daya dan keahlian-keahlian serta pemahaman user akan mempengaruhi mereka dalam penggunaan system

42   

remote trading, sehingga diduga adanya hubungan antara Facilitating Condition (X4) dan Use Behavior (Z). Di dalam penelitian ini, variabel moderator Age, Gender, Experience dan Voluntariness of Use tidak dimasukkan ke dalam model penelitian dikarenakan sistem remote trading yang diimplementasikan dan dipakai di dalam perusahaan merupakan suatu sistem yang sifatnya wajib dan harus dipakai oleh seluruh sales baik institusi maupun retail. Apabila sistem ini tidak digunakan maka secara otomatis seluruh sales tersebut tidak dapat menjalankan transaksi jual-beli saham ke bursa. Jadi pada dasarnya penggunaan dari sistem ini tidak mempunyai kaitan ataupun pengaruh dengan proporsi dari variabel moderator Age, Gender, Experience dan Voluntariness of Use karena penggunaannya bersifat wajib dan harus dipakai oleh seluruh sales. Data yang terkumpul diukur menggunakan statistical analysis tools seperti software SPSS 18.0 atau microsoft excel, dan metode regresi linier sederhana dan correlation model. Berikut ini adalah model penelitian yang terdiri dari variabel laten dan variabel operasional yang akan digunakan untuk mempermudah penilaian kepuasan user terhadap system remote trading.

43   

Behavioral Intention (Y) 

Performance Expectancy  (X1)  X1.1  X1.2 

 

Y1

Y2 

H1,H6 X1.3 

Y3 

X1.4  H2,H7 H5,H10 

Effort  Expectancy (X2)     

X2.1

X2.2 

X2.3

X2.4

Use Behavior (Z) 

H3,H8  

Z1

Z2 

Z3

Z4 

Social Influence (X3)   

X3.1 

X3.2 

X3.3 

X3.4 

H4,H9

Facilitating Condition  (X4)  X4.1  X4.2  X4.3 

X4.4 

Gambar 3.4 Model Penelitian

44   

Keterangan : X1 = Performance expectancy X1.1 = Sistem membantu pekerjaan user X1.2 = Sistem menyelesaikan pekerjaan lebih cepat X1.3 = Sistem meningkatkan produktifitas kerja X1.4 = Sistem meningkatkan kenaikan insentif X2 = Effort expectancy X2.1 = Sistem mudah dimengerti X2.2 = Sistem mudah dioperasionalkan X2.3 = Sistem mudah digunakan X2.4 = Pengoperasionalan Sistem mudah dipelajari X3 = Social influence X3.1 = Sistem digunakan berdasarkan pengaruh perilaku orang lain X3.2 = Sistem digunakan menurut pendapat orang penting disekitar user X3.3 = Sistem membantu management tingkat senior X3.4 = Sistem ini mendukung keseluruhan perusahaan X4 = Facilitating condition X4.1 = User memiliki sumber daya untuk menggunakan sistem X4.2 = User memiliki pengetahuan untuk menggunakan sistem X4.3 = Sistem tidak sesuai dengan sistem lain X4.4 = Ada team untuk membantu kesulitan pada penggunaan sistem

45   

Y = Behavioral intention Y1 = Niat user menggunakan sistem dalam beberapa bulan ke depan. Y2 = Prediksi user mereka akan menggunakan sistem dalam beberapa bulan ke depan Y3 = Rencana user untuk menggunakan sistem dalam beberapa bulan ke depan Z = Use Behavior Z1 = Menggunakan sistem merupakan ide yang baik Z2 = Sistem membuat pekerjaan lebih menarik Z3 = Menggunakan sistem menyenangkan bagi user Z4 = User suka bekerja dengan menggunakan sistem

3.5 Variabel Penelitian Dalam hipotesis ini, pengukuran variable sulit diukur nilainya, maka diperlukan variable operasional, sehingga variable laten dapat diukur nilainya. •

Variabel Independent Dalam variable laten ini didapat variable operasional sebagai berikut : 1. Performance Expectancy •

System remote trading dapat berguna dalam pekerjaan para karyawan sehari-hari (X1.1).



System remote trading mampu membuat pekerjaan para karyawan menjadi lebih cepat selesai (X1.2).

46   



System

remote

trading

mampu

meningkatkan

mampu

meningkatkan

produktifitas karyawan (X1.3). •

System

remote

trading

kesempatan untuk memperoleh kesempatan karyawan dalam hal kenaikan salary (X1.4). 2. Effort Expectancy •

Interaksi para karyawan dengan system remote trading sangat jelas dan mudah dipahami (X2.1).



System

remote

trading

mudah

dimengerti

dan

dioperasionalkan (X2.2). •

System remote trading mudah digunakan oleh para karyawan (X2.3).



Pengoperasionalan

sistem

remote

trading

mudah

dipelajari (X2.4). 3. Social Influence •

Pengaruh lingkungan di sekitar yang mempengaruhi tingkah laku user dalam menggunakan system remote trading (X3.1).



Orang-orang yang penting bagi user, berpendapat bahwa user harus menggunakan sistem remote trading ini (X3.2)



Manajemen tingkat menengah keatas merasa terbantu dengan adanya system remote trading ini (X3.3).

47   



Secara keseluruhan, perusahaan merasa terbantu dengan adanya system remote trading ini (X3.4).

4. Facilitating Condition •

User merasa mengetahui sumber daya apa saja yang penting dalam menggunakan system remote trading (X4.1).



User merasa memiliki knowledge yang berguna dalam pengaplikasian system remote trading (X4.2).



Sistem remote trading tidak sesuai dengan sistem lain yang digunakan (X4.3).



User merasa harus memiliki assistance saat ditemui kesulitan dalam pengaplikasian system remote trading (X4.4).



Variabel Dependen Dalam variabel laten dependen ini ada beberapa variabel operasional yang membantu untuk mengukur nilai daripada variabel latennya, sebagai berikut : 1. Behavioral Intention •

User akan menggunakan system remote trading selama (n) bulan kedepan (Y1).



User memprediksikan bahwa sistem remote trading dapat digunakan selama (n) bulan kedepan (Y2).

48   



User merencanakan bahwa sistem remote trading dapat digunakan selama (n) bulan kedepan (Y3).

2. Use Behavior •

Menggunakan sistem remote trading merupakan ide yang baik (Z1).



Sistem remote trading membuat pekerjaan lebih menarik (Z2).



Bekerja menggunakan sistem remote trading merupakan hal yang menyenangkan bagi user (Z3).



User suka bekerja menggunakan sistem remote trading (Z4).

3.6 Hipotesis HYPOTHESIS A (CORRELATION ANALYSIS) Hypothesis 1 H0 :

Ada hubungan yang positif antara Performance Expectancy

dengan Behavioral Intentions dalam penggunaan sistem remote trading . H1 :

Tidak ada hubungan yang positif antara Performance

Expectancy dengan Behavioral Intentions dalam penggunaan sistem remote trading .

Hypothesis 2

49   

H0 :

Ada hubungan yang positif antara Effort Expectancy

dengan Behavioral Intentions dalam penggunaan sistem remote trading . H1 :

Tidak ada hubungan yang positif antara Effort Expectancy

dengan Behavioral Intentions dalam penggunaan sistem remote trading . Hypothesis 3 H0 :

Ada hubungan yang positif antara Social Influence dengan

Behavioral Intentions dalam penggunaan sistem remote trading . H1 :

Tidak ada hubungan yang positif antara Social Influence

dengan Behavioral Intentions dalam penggunaan sistem remote trading . Hypothesis 4 H0 :

Ada hubungan yang positif antara Facilitating Conditions

dengan Use Behavior dalam penggunaan sistem remote trading . H1 :

Tidak

ada hubungan yang positif antara Facilitating

Conditions dengan Use Behavior dalam penggunaan sistem remote trading . Hypothesis 5 H0 :

Ada hubungan yang positif antara Behavioral Intentions

dengan Use Behavior dalam penggunaan sistem remote trading.

50   

H1 :

Tidak ada hubungan yang positif antara Behavioral

Intentions dengan Use Behavior dalam penggunaan sistem remote trading. HYPOTHESIS B (REGRESSION ANALYSIS) Hypothesis 6 H0 :

Ada pengaruh antara Performance Expectancy dengan

Behavioral Intentions dalam penggunaan sistem remote trading . H1 :

Tidak ada pengaruh antara Performance Expectancy dengan

Behavioral Intentions dalam penggunaan sistem remote trading . Hypothesis 7 H0 :

Ada pengaruh antara Effort Expectancy dengan Behavioral

Intentions dalam penggunaan sistem remote trading . H1 :

Tidak ada pengaruh antara Effort Expectancy dengan

Behavioral Intentions dalam penggunaan sistem remote trading . Hypothesis 8 H0 :

Ada pengaruh antara Social Influence dengan Behavioral

Intentions dalam penggunaan sistem remote trading. H1 :

Tidak ada pengaruh antara Social Influence dengan

Behavioral Intentions dalam penggunaan sistem remote trading . Hypothesis 9

51   

H0 :

Ada pengaruh antara Facilitating Conditions dengan Use

Behavior dalam penggunaan sistem remote trading . H1 :

Tidak ada pengaruh antara Facilitating Conditions dengan

Use Behavior dalam penggunaan sistem remote trading. Hypothesis 10 H0 :

Ada pengaruh antara Behavioral Intentions dengan Use

Behavior dalam penggunaan sistem remote trading. H1 :

Tidak ada pengaruh antara Behavioral Intentions dengan

Use Behavior dalam penggunaan sistem remote trading. 3.7 Pengukuran Data 3.7.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua user daripada system remote trading yang ada di PT. Ciptadana Securities. Sample dalam penelitian ini sebanyak 150 orang yang merupakan karyawan dari PT. Ciptadana Securities. 3.7.2 Teknik Sampling dan Jumlah Sample Teknik sampling dalam penelitian ini adalah non probabilistic sampling, yaitu metode judgment sampling, dimana tidak semua elemen populasi memiliki peluang / kesempatan sama untuk menjadi sampel. Dimana sampel yang akan diambil adalah para user yang langsung menggunakan system remote trading di PT. Ciptadana Securities yakni para sales yang berjumlah 90 orang .

52   

3.7.3 Penggunaan Skala Likert Skala pengukuran dalam jawaban kuesioner yang akan dipakai pada penelitian ini adalah skala Likert, dimana jawaban akan didefinisikan terlebih dahulu, sehingga dapat menghasilkan sebuah jawaban yang berkualitas dan berarti. Bentangan jawaban dalam skala Likert dalam penelitian ini diberi ukuran dari 1 – 6, dimana setiap skala memiliki definisi sebagai berikut : 1= Paling Tidak Penting / Sangat Tidak Puas 2= Tidak Penting / Tidak Puas 3= Netral 4= Cukup Penting / Cukup Puas 5= Penting / Puas 6= Paling Penting / Sangat Puas Penggunaan skala ini ditujukan untuk mengevaluasi kinerja mana yang paling relevan di bawah keadaan tertentu dalam suatu perusahaan. Tujuannya untuk menguraikan secara efektif faktor-faktor yang penting bagi perusahaan. 3.8 Pengumpulan Data 3.8.1 Metode Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data primer dan juga data sekunder. Data primer yang dimaksudkan disini adalah data-

53   

data yang menyangkut identitas peruusahaan serta kumpulan data lain yang dapat menunjang penghitungan pengukuran variabel, untuk memperoleh data primer dapat digunakan beberapa cara berikut :

1. Observasi Dengan cara mengamati langsung situasi dan kondisi perusahaan khususnya untuk bagian Remote dan Online Trading Security, proses dan penggunaan sistem Remote Trading dalam perusahaan ini sendiri. 2. Kuesioner Merupakan sekumpulan daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada para responden yang terpilih menjadi responden. 3. Wawancara Dilakukan guna mencari informasi yang berkaitan dengan semua yang telah diamati, yang belum jelas ataupun tidak tertulis dalam SOP (Standard Operasional Perusahaan) untuk digali lebih dalam pada instrummen kuesioner. 4. Dokumentasi Merupakan metode pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen-dokumen

perusahaan

yang

diperlukan

seperti

dokumen-dokumen SDLC, User Requirement dan sebagainya. Sementara data sekunder, merupakan data yang digunakan sebagai landasan teori dalam penulisan thesis ini dan merupakan konsepkonsep dasar penelitian yang dapat menunjang data primer, peneliti

54   

menggunakan

studi

kepustakaan,

yang

merupakan

metode

pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen tertulis, seperti buku, jurnal referensi, artikel ilmiah dan bahan tulisan lainnya.

3.8.2 Instrumen Pengumpulan Data 3.8.2.1 Alat Survey Pada penelitian ini, kuesioner digunakan sebagai alat survey yang utama. Pertimbangannya adalah bahwa kuesioner merupakan metode yang sudah umum digunakan dan juga mudah dibagikan secara serentak pada para responden. Tetapi kuesioner juga memiliki beberapa kelemahan, seperti banyak responden yang tidak memberikan jawaban yang jujur, sehingga kevaliditasan data sulit dicari, untuk mengatasi kelemahan-kelemahan

tersebut,

peneliti

menggunakan

metode lain untuk mencocokan data yaitu dengan metode wawancara dengan alat bantu recorder. 3.8.2.2 Perancangan Kuesioner Teknik pengumpulan data akan digunakan kuesioner yang isinya mewakili dari variabel-variabel yang ada dalam hipotesis ini. Untuk perhitungan statistik yang akan digunakan

adalah

menggunakan

kuesioner

yang

menggunakan skala Likert dimana skala yang digunakan adalah skala 6 point, dimana skala 1 adalah skala yang paling

55   

Tidak Penting sampai skala 6 dimana merupakan skala paling Penting. Berikut adalah contoh kuesioner yang akan diberikan pada para karyawan yang menggunakan sistem remote trading :

Tabel 3.2 Kuesioner Penelitian

Pertanyaan

Kepentingan Kepuasan 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

1. Performance Expectancy

  

a. Menurut saya sistem remote trading ini membantu pekerjaan saya sehari-hari. b. Dengan menggunakan sistem remote trading memungkinkan saya untuk menyelesaikan pekerjaan saya dengan lebih cepat. c. Dengan menggunakan sistem remote trading ini akan meningkatkan produktifitas kerja saya. d. Jika saya menggunakan sistem remote trading, saya akan dapat meningkatkan kesempatan saya untuk mendapatkan kenaikan gaji.

  

  

  

  

56   

Pertanyaan 2. Effort Expectancy a. Saya memiliki interaksi yang jelas dan mudah dimengerti dengan sistem remote trading ini. b. Merupakan sebuah hal yang sangat mudah bagi saya untuk mengerti dan mengoperasionalkan sistem remote trading ini. c. Menurut saya sistem remote trading ini mudah untuk digunakan. d. Mempelajari cara mengoperasionalkan sistem remote trading ini merupakan hal yang mudah bagi saya. 3. Attitude Toward Using Technology a. Menurut saya menggunakan sistem remote trading ini merupakan ide yang baik. b. Sistem remote trading ini membuat pekerjaan menjadi lebih menarik. c. Bekerja dengan menggunakan sistem remote trading adalah sesuatu hal yang menyenangkan bagi saya. d. Saya suka bekerja dengan menggunakan sistem remote trading. 4. Social Influence a. Orang-orang yang mempengaruhi perilaku saya, berpendapat bahwa saya harus menggunakan sistem remote trading ini. b. Orang-orang yang penting bagi saya, berpendapat bahwa saya harus menggunakan sistem remote trading ini. c. Management tingkat senior dari bisnis saham ini merasa tertolong dengan adanya sistem remote trading ini. d. Secara keseluruhan, perusahaan telah mendukung adanya penggunaan sistem remote trading ini.

Kepentingan Kepuasan 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6   

  

     

           

        

  

  

  

  

57   

Kepentingan Kepuasan 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

Pertanyaan 5. Facilitating Condition a. Saya memiliki sumber daya yang diperlukan untuk menggunakan sistem remote trading. b. Saya memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan sistem remote trading. c. Sistem remote trading tidak sesuai dengan sistem lain yang saya gunakan. d. Sebuah team yang spesifik diperlukan untuk membantu kesulitan pada penggunaan sistem remote trading. 6. Behavioral Intention To Use The System a. Saya berniat untuk menggunakan sistem remote trading dalam ( ) bulan kedepan.

  

  

     

        

b. Saya memprediksikan bahwa saya akan menggunakan sistem remote trading ini dalam ( ) bulan kedepan.

  

c. Saya merencanakan untuk menggunakan sistem remote trading ini dalam ( ) bulan kedepan.

  

3.9

Metode Analisis 3.9.1

Model Statistik Model Statistik akan menggunakan persamaan regresi linear yang akan menghitung ßn = 0 atau akan menghasilkan ßn ≠ 0. Maka persamaan regresi (1) yang akan dipakai untuk mengukur hubungan Behavioral Intention dengan Performance Expectancy: Y = α + ß1X1

58   

Dimana : Y

= Behavioral Intention

X1

= Performance Expectation

Persamaan regresi (2) yang akan dipakai untuk mengukur hubungan Behavioral Intention dengan Effort Expectancy : Dimana : Y

= Behavioral Intention

X2

= Effort Expectation Y = α + ß2X2

Persamaan regresi (3) yang akan dipakai untuk mengukur hubungan Behavioral Intention dengan Social Influence: Y = α + ß3X3 Dimana : Y

= Behavioral Intention

X3

= Social Influence

59   

Sementara untuk mengukur hubungan antara Behavioral Intention dengan Use Behaviour akan digunakan persamaan regresi (4) yang berbunyi : Z = α + ßY Dimana : Z

= Use Behaviour

Y

= Behavioral Intention

Persamaan regresi (5) yang akan dipakai untuk mengukur hubungan Facilitating Condition dengan Use Behaviour : Z = α + ß4X4 Dimana :

3.9.2

Z

= Use Behaviour

X4

= Facilitating Condition

Analisa Statistik Dalam penelitian ini langkah pertama yang akan diukur adalah korelasi antar variabel X1, X2, X3, X4, Y dan Z, melalui ujid validitas dan reliabilitas. Selanjutnya juga akan diukur korelasi antar variabel X1, X2, X3, X4, Y dan Z. Pada bagian ini, peneliti

60   

akan menggunakan Pearson Moment dan Correlation Analysis, seperti yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya. Setelah mengetahui ada tidaknya korelasi tersebut, penelitian dilanjutkan pada pengukuran dampak antara variabel X1, X2, X3, X4, Y dan Z yang dalam hal ini akan menggunakan metode uji regresi linier. Uji regresi linier dapat membuktikan apakah ada dampak dari masing-masing variabel di dalam model penelitian perihal pemakaian sistem informasi remote trading, hal ini diperlukan agar dapat memberikan pembuktian mengenai dampak sistem informasi remote trading terhadap efektifitas perusahaan yang lebih kuat. 3.10

Derajat Kepentingan dan Kepuasan Analisis terhadap Remote Trading System dalam penelitian ini melibatkan dua dimensi, yaitu Kepentingan yang diukur melalui derajat kepentingan dan tingkat kepuasan user melalui Kepuasan. Digunakan kedua dimensi ini dengan tujuan untuk menganalisa penilaian user terhadap

hubungan

tingkat

kesesuaian

kepuasan

dengan

tingkat

kepentingan user. Langkah-langkah analisis yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Merekapitulasi hasil distribusi skor jawaban kuesioner yang telah dibagikan kepada user. 2. Butir pertanyaan distratakan dengan menggunakan Skala Likert. 3. Menghitung keterkaitan antara nilai-nilai frekuensi (langkah 1) dengan nilai bakunya (langkah 2).

61   

4. menghitung nilai rata-rata hasil perhitungan pada langkah 3 dengan cara membagi hasil perhitungan langkah 3 dengan jumlah pertanyaan untuk unsur bauran pemasaran yang bersangkutan dan kemudian dengan jumlah responden. 5. Melakukan hal yang sama (langkah 1 s.d.4) untuk tingkat kepuasan user. 6. Selanjutnya skor rata-rata tingkat kepuasan dan kepentingan dari setiap butir pertanyaan dijabarkan dalam diagram kartesius seperti dalam gambar dibawah ini.

Quadrant 4

Quadrant 1

Quadrant 3

Quadrant 2

Gambar 3.5 Pembagian Kuadran Importance Performance Analysis (sumber : Brandt, 2000)