BAB V PENUTUP - Digilib ITS - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

13 downloads 145 Views 256KB Size Report
Karakteristik parameter-parameter konduktor pentanahan ... This PDF is Created by Simpo PDF Creator unregistered version - http://www.simpopdf.com. 90. 4.
This PDF is Created by Simpo PDF Creator unregistered version - http://www.simpopdf.com

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan tugas akhir ini adalah : 1. Karakteristik parameter-parameter konduktor pentanahan horisontal. Induktansi konduktor pentanahan L semakin bertambah terhadap perubahan panjang. Induktansi konduktor pentanahan bertambah secara linier. Sama halnya induktansi, kapasitansi konduktor pentanahan C semakin bertambah terhadap perubahan panjang. Kapasitansi konduktor pentanahan bertambah secara eksponensial. Dalam hal ini, peristiwa charge dan discharge terjadi. Konduktansi konduktor pentanahan G turun drastis untuk sesaat, kemudian bertambah secara linier. Sebagai contoh, untuk jenis tanah liat (10 Ω.m) dengan batas pengamatan 10 m, nilai terbesar induktansi, kapasitansi, dan konduktansi konduktor pentanahan horisontal secara berturutturut adalah 8,5.10-6 H, 2,2 nF, dan 1,5 mho. 2. Karakteristik konduktor pentanahan horisontal terhadap pengujian tegangan dc dengan menggunakan rumusan diagram lattice. Nilai impedansi dan konduktansi konduktor pentanahan mempengaruhi gradient (kecepatan) tegangan atau gelombang untuk mencapai nilai konstan. Misal pada Zo = 50 Ω, G = 1 mmho, Rs = 100 Ω nilai konstan pada t ≥ 1,8 µs (9T). Sedangkan nilai awal dan akhir tegangan dipengaruhi oleh impedansi dan tahanan pengujian. 3. Panjang efektif konduktor pentanahan horisontal. Konduktor pentanahan horisontal sesuai untuk jenis tanah yang mempunyai tahanan jenis tanah yang besar dengan batas domain frekuensi tertentu. Semakin besar tahanan jenis tanah, konduktor pentanahan horisontal semakin sesuai dengan domain frekuensi semakin besar. Sebagai contoh adalah jenis tanah berpasir dan berbatu (200 Ω.m), konduktor pentanahan mempunyai panjang efektif > 20 m dengan domain frekuensi 10 Hz. Sedangkan untuk jenis tanah pegunungan berbatu (400 Ω.m), konduktor pentanahan mempunyai panjang efektif 15 m dengan domain frekuensi 100 Hz.

89

This PDF is Created by Simpo PDF Creator unregistered version - http://www.simpopdf.com

4.

Dari hasil simulasi, konduktor pentanahan horisontal paling sesuai untuk daerah berbatu yaitu dengan nilai resistansi 200 100.000 Ω.

5.2. Saran 1. 2. 3.

Saran yang dapat dikemukakan adalah : Hasil simulasi adalah sebuah teori, tetapi dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam perencanaan sistem pentanahan menara transmisi. Eksperimen lebih lanjut dibutuhkan untuk membuktikan kebenaran daripada hasil simulasi. Pengembangan pentanahan konduktor pentanahan horisontal, yaitu grid (vertikal-horisontal) perlu dipelajari lebih lanjut untuk mendapatkan perbandingan sistem pentanahan efektif antara pentanahan konduktor secara horisontal dengan grid.

90

This PDF is Created by Simpo PDF Creator unregistered version - http://www.simpopdf.com

DAFTAR PUSTAKA [1] A. Haddad, D. Warne, Advances in High Voltage Engineering, IEE Proc. Power and Energy Series, Vol. 40. No. 8 2004, pp. 349. [2] Arismunandar, A, Teknik Tegangan Tinggi, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1994. [3] Hewitson L.G, Mark Brown, Ramesh Balakrishnan, Practical Power System Protection, Newnes, Elsevier, 2005. Pp. 26-28. [4] Hutauruk, T.S. Gelombang Berjalan dan Proteksi Surja, ITB, Bandung, 1989. [5] Hutauruk T.S, Pengetanahan Netral Sistem Tenaga dan Pengetanahan Peralata, Erlangga, Jakarta, 1991. [6] IGN Satriyadi, Handout Mata Kuliah Peralatan Tegangan Tinggi, ITS, Surabaya, 2007. [7] IGN Satryadi, Sistem Grouning dan Metoda Pengukuran Resistansi Grounding pada Instalasi, Surabaya, Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2006 [8] Kadir, Abdul, Transmisi Tenaga Listrik, UI-Press, Jakarta, 1998. [9 ] L. Tobing, Bonggas, Peralatan Tegangan Tinggi, Gramedia, Pustaka Utama, Jakarta, 2003. [10] Mahmudsyah S, Tegangan Sistem dan Pentanahan, Surabaya, Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2005 [11] Mahmudsyah S, Handout Mata Kuliah Teknik Tegangan Tinggi, ITS, Surabaya, 2006. [12] Mahmudsyah S, Fenomena Petir, Surabaya, Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2005. [13] Mahmudsyah S, Transmisi - SUTT, Surabaya, Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2005. [14] M.I.Lorentzou, N.D.Hatziargyriou, Modelling of Long Grounding Conductor Using EMTP, IPST, Juni 1999, pp. 346-351. [15] M. Khalifa, Advances in High Voltage Engineering, Dekker, New York, USA, 2000. [16] Mustofa, Arif, Handout Mata Kuliah Sistem Pengaman Petir, ITS, Surabaya, 2008. [17] R. Wahyudi, Handout Mata Kuliah Sistem Pengaman Tenaga Listrik, ITS, Surabaya, 2007. [18] Ralph Morrison Warren H. Lewis, Grounding And Shielding in Facilities, Wiley-Interscience, USA, 2005.

91

This PDF is Created by Simpo PDF Creator unregistered version - http://www.simpopdf.com

[19] Ronald P. O’Riley, 1988 Electrical Grounding, Delmar, USA. [20] S.Sekioka, M.I.Lorentzou, N.D.Hatziargyriou, A Simplied Formula of Surge Characteristic of a Long Grounding conductor, IPST, 2003, pp. 1-6 [21] Zoro, R, Proteksi Terhadap Tegangan Lebih Pada Sistem Tenaga Listrik, ITB, Bandung, 2000.

92

This PDF is Created by Simpo PDF Creator unregistered version - http://www.simpopdf.com

93