Bekerja Dengan Mesin Bubut CNC - WordPress.com

43 downloads 3557 Views 2MB Size Report
Saya dapat menyebutkan dasar-dasar dalam pemrograman. Tes formatif 5. 2. Mengeset mesin dan program mesin. NC/CNC. Unsur Pelayan- an dalam Pe-.
BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI Modul ini merupakan panduan Peserta diklat untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dalam bekerja dengan menggunakan Mesin bubut CNC. Kompetensi ini merupakan gabungan beberapa kompetensi dasar diantaranya : mengeset mesin dan program mesin NC/CNC (dasar) yang meliputi memahami instruksi kerja dari lembar

kerja,

memasang

fixture/perlengkapan/alat

pemegang

sesuai

tuntutan, menentukan keperluan pekerjaan sesuai gambar, melakukan pemeriksaan awal dan prosedur keselamatan kerja, Pengaturan mesin NC/CNC (numerical control/computer numerical control) terhadap tuntutan operational dan spesifikasi, memberikan instruksi kepada operator mesin dan mengganti tooling yang retak/rusak berdasarkan SOP. mengeset dan mengedit program mesin/process NC/CNC yang meliputi memahami instruksi kerja dari lembar kerja, memasang fixture/perlengkapan/alat pemegang sesuai tuntutan, mengatur tool offset pada pengontrol mesin, menentukan keperluan pekerjaan sesuai gambar, mengujicoba program NC/CNC dan mengedit program sesuai tuntutan pekerjaan, memberikan instruksi kepada operator mesin dan mengganti tooling yang retak/rusak berdasarkan SOP. Dan memprogram mesin NC/CNC (dasar) yang meliputi kegiatan mengenal dasar bagian-bagian program mesin NC/CNC pada pengontrol mesin, menulis dasar program mesin NC/CNC dalam format kode standar, lembar penulisan operasi NC/CNC dihasilkan sesuai SOP, mencoba program dan mengdit program sesuai tuntutan pekerjaan.

1

B. PRASYARAT Untuk mempelajari modul ini Peserta diklat terlebih dahulu harus memiliki dasar: 1 Mengukur Menggunakan ALat Ukur 2 Membaca Gambar Teknik 3 Mengoperasikan dan Mengamati Mesin/Proses 4 Bekerja dengan Mesin Umum C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Petunjuk bagi Guru a. Ciptakanlah suasana kelas yang cocok untuk memulai pelajaran b. Siapkanlah peralatan yang diperlukan sesuai petunjuk modul c. Jelaskanlah tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh Peserta diklat d. Awasi kegiatan, dan bantulah Peserta diklat yang mengalami kesulitan e. Berilah tes kepada Peserta diklat pada setiap akhir kegiatan belajar f. Berikanlah umpan balik kepada Peserta diklat berdasarkan hasil tesnya g. Buatlah catatan yang diperlukan untuk penyempurnaan modul. 2. Petunjuk bagi Peserta diklat a. Teliti kelengkapan halaman modul, jika tidak lengkap konfirmasikan kepada guru b. Pelajari modul ini, dimulai dengan membaca kegiatan belajar 1 terlebih dulu. Apabila menemui kesulitan dalam memahaminya bertanyalah kepada guru. c. Cocokkan informasi yang ada dalam modul dengan mesin CNC d. Kerjakanlah tugas-tugas yang ada dalam modul, sampai anda yakin bahwa tugas tersebut telah dapat diselesaikan dan dipahami dengan baik dan benar.

2

e. Jangan berpindah ke kegiatan belajar berikutnya jika satu kegiatan belajar belum dikuasai dengan baik f. Bertanyalah kepada guru apabila anda mengalami kesulitan dalam memahami modul ini.

D. TUJUAN AKHIR Setelah

mempelajari

modul

ini

peserta

diklat

diharapkan

memiliki

pengetahuan dan keterampilan dalam mengoperasikan mesin bubut CNC yang meliputi memahami instruksi kerja, melakukan pemeriksaan awal, mengeset mesin, memprogram, menjalankan program dan mengawasi proses produksi.

3

E. KOMPETENSI MATERI POKOK PEMELAJARAN

KOMPETENSI

SUB KOMPETENSI

KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR

SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1. Mengoperasikan mesin NC/CNC dasar

1. Memahami instruksi kerja

-

Lembar kerja atau perintah sejenis dapat dipahami dan diterapkan/

-

Instruksi kerja

- Memahami instruksi kerja

2. Melakukan pemeriksaan awal

-

Pemeriksaan awal dilakukan sesuai prosedur operasi standar. Prosedur keselamatan kerja diamati dan peralatan keselamatan kerja untuk operasional diperiksa.

-

Pemeriksaan awal Keselamatan dan kesehatan kerja

- Memahami pemeriksaan awal. - Memahami keselamatan dan kesehatan kerja

- Melaksakan pemeriksaan awal

Program NC/CNC yang terpasang dengan instruksi kerja dipilih dan dipastikan pemakaiannya. Mesin NC/CNC dioperasikan dengan aman untuk membuat produk sesuai dengan spesifikasi menurut prosedur operasi standar. Kesalahan fungsi mesin diidentifikasi dan dilaporkan Pemeriksaan contoh benda yang diproduksi untuk pemeriksaan berdasar spesifikasi dilakukan berdasarkan operasi standar.

-

Memeriksa program NC/CNC Mengoperasikan mesin NC/CNC berdasarkan prosedur operasi standar. Identifikasi kesalahan fungsi mesin yang terdeteksi berdasarkan prosedur operasi standar. Pemeriksaan benda hasil pekerjaan

- Memahami cara memeriksa program NC/CNC - Mengidentifikasi kesalahan fungsi mesin berdasarkan prosedur operasi standar. - Memahami pemeriksa-an benda hasil pekerjaan.

- Mengoperasikan mesin NC/CNC berdasarkan prosedur operasi standar. - Melaksanakan pemeriksaan benda hasil pekerjaan

-

3. Mengoperasikan

-

mesin CNC/NC

-

-

-

-

-

-

4

- Mengoperasikan mesin NC/CNC berdasarkan prosedur operasi standar.

(1)

(2) 4. Pengawasan mesin/proses

(3) -

-

2. Mengeset mesin dan

program

mesin NC dan CNC

1. Memahami instruksi kerja

Keausan alat, dan bila diperlukan, penggantian perkakas, mengidentifikasi tools offsets pada program NC/CNC dan disesuaikan atau tindakan koreksi lainnya berdasarkan prosedur operasi standar dapat diawasi. Deviasi produk dari spesifikasi dilaporkan berdasarkan prosedur operasi standar dapat dilaporkan.

− Lembar kerja dan dokumen sejenis lainnya dipahami dan diikuti − Perkakas untuk pengesetan awal dipasang pada mesin sesuai tuntutan − Fixture/perlengkapan/ pencekam diatur pada mesin berdasarkan tuntutan menggunakan prosedur operasi standar. − Pengaturan tool offsett atau data diidentifikasi/dipastikan terhadap lembar kerja menggunakan prosedur operasi standar. − Program NC/CNC yang dimasukkan, dipilih dan diresifikasi sesuai dengan instruksi kerja.

(4) - Pengawasan keausan alat - Penggantian perkakas - Identifikasi tools offsets - Memperbaiki kesalahan - Deviasi benda hasil pekerjaan

− Instruksi kerja − pengesetan awal pada mesin NC/ − CNC − Fixture/perlengkapan/pencekam pada mesin − − Pengaturan tool ofset sesuai dengan prosedur dan operasi standar − Program NC/CNC dan instruksi kerja

5

(5)

(6) - Memahami keausan alat - Memahami pengganti-an perkakas - Mengidentifikasi tools offsets - Memahami perbaikan kesalahan program - Memahami deviasi benda hasil pekerjaan

Pemahaman − Memahami insurutan proses truksi kerja pengerjaan − Memahami cara Pemahaman pengesetan awal nama/ nomor pada mesin fixture NC/CNC Memperhatikan − Memahami cara petunjukpemasangan fixpetunjuk yang ture/ perlengkatertera pada pan/ pencekam gambar pada mesin sesuai prosedur − Memahami cara mengatur tool ofset sesuai dengan prosedur dan operasi standar − Memahami cara me-masukkan program pada mesin NC / CNC

(7) - Mengganti perkakas - Memperbaiki kesalahan program dan penyetelan alat

− Mengeset perlengkapan mesin NC/CNC − Mengatur tool ofset sesuai dengan prosedur dan operas standar − Memasukkan program pada mesin NC/CNC

(1)

(2)

(3)

(4)

2. Melakukan pemeriksaan awal

− Tanggung jawab pemeriksaan awal berdasarkan prosedur operasi standar. − Prosedur keselamatan kerja dan perlengkapan operasi diamati dan diperiksa dengan tepat.

− Pemeriksaan awal pada mesin NC/ CNC − Perlengkapan keselamatan kerja sesuai prosedur



3. Pengaturan mesin NC/CNC.

− Pengaturan/penyesuaian mesin disesuai dengan persyaratan operasional dan spesifikasi. − Contoh produksi diperiksa sesuai spesifiksi menggu-nakan prosedur operasi standar.

− Pengaturan operasional mesin dan spesifikasi − Contoh hasil produksi sesuai standar

− Pengenalan tombol-tombol dan istilahistilah. − Jangan menjalankan mesin tanpa didampingi supervisor /instruktur. − Pemahaman gambar kerja.

− Memahami pengaturan operasional mesin dan spesifikasi − Memahami contoh produksi sesuai spesifikasi dan standar

4. Menginstruksi operator mesin

− Operator diberi instruksi untuk memastikan bahwa prosedur dan peralatan keselamatan kerja ada ditempat kerja.

− Instruksi tentang operasi, prosedur keamanan kerja dan prosedur operasi standar





5. Mengganti tooling yang retak/rusak

− Preset tool diganti, tool offset disesuaikan atau diperbaiki berdasarkan prosedur operasi standar.

− Perbaikan dan penggantian tool sesuai prosedur

6

(5)



Pemahaman istilah-istilah pada mesin NC/CNC

Pemahaman prosedur keselamatan kerja Pemahaman istilahistilah khusus

(6) −





Memahami istilah-istilah pada mesin NC/ CNC Memahami prosedur keselamatan kerja

(7) − Memeriksa alat keselamatan kerja

− Melakukan pengaturan operasional mesin dan spesifikasi

Memahami cara memberikan instruksi Memahami cara penggatian preset tool dan perbaikan tool offset

− Melakukan penggantian preset tool dan tool offset

(1)

3. Memprogram Mesin CNC dasar

(2)

(3)

(4)

6. Melakukan pemeriksaan awal

− Tanggung jawab pemerik- − Pemeriksaan awal saan awal berdasarkan pada mesin NC/CNC prosedur operasi standar. − Perlengkapan − Prosedur keselamatan kerja keselamatan kerja dan perlengkapan operasi sesuai prosedur diamati dan diperiksa dengan tepat.

1. Mengenal dasar bagian-bagian program mesin NC/CNC

− Elemen program yang sesuai yang dipilih untuk pengontrol mesin.

− Pengenalan program mesin CNC − Pemilihan program yang sesuai



(5)

(6)

Pemahaman istilahistilah pada mesin NC/CNC

Memahami istilahistilah pada mesin NC/ CNC Memahami prosedur keselamatan kerja

(7) −

Memeriksa alat keselamatan kerja

Memahami program mesin CNC Memahami pemilihan program yang sesuai

2. Menulis dasar

− Gambar teknik dan me- − Identifikasi gambar

program mesin

mahami arti fungsi dasar

NC/CNC

mesin dan bentuk-bentuk − Identifikasi bentuk

kerja

gerakan perkakas dapat

gerakan

dimengerti.

tong

− Koordinat dihitung untuk − Menulis lintasan perkakas seder-

alat

po-

program

operasi mesin.

hana atau fungsi dasar − Menentukan koordinat untuk mem-

permesinan − Program

dalam

standar

buat program.

kode format yang sesuai − Penulisan Program dengan pro-sedur operasi

NC/CNC

standar ditulis.

standar kode for-

dengan

mat pada prosedur operasi standar.

7

− Memahami gam- − bar kerja − Memahami bentuk gerakan alat potong − Menulis program operasi mesin. − Memahami cara menentukan koordinat untuk membuat program. − Memahami penulisan program NC/ CNC dengan standar kode format pada prosedur operasi standar.

Membuat program dengan format dan prosedur operasi standar

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

3. Lembar penulisan − Lembar operasi dihasilkan − Menulis informasi operasi NC/CNC sesuai dengan spesifikasi dalam lembar berdasarkan dengan operasi NC/CNC. prosedur operasi standar.

− Memahami cara menyusun informasi dalam lembar operasi NC/CNC.

4. Mencoba program − Mesin dioperasikan deng- − Mengoperasikan

− Memahami cara − mengoperasikan mesin NC/CNC − sesuai manual − Memahami editing program NC/ CNC sesuai standar prosedur. − Memahami pemeriksaan komponen mesin

an

cara

manual

untuk

mengetest dan membukti-

mesin NC/CNC sesuai manual

kan program sesuai per- − Mengedit program syaratan

NC/CNC

− Program diedit untuk penyetelan

operasi

sesuai

standar prosedur.

sesuai − Pemeriksaan

persyaratan.

komponen mesin

− Komponen komponen diperiksa untuk kesesuaian terhadap spesifikas sesuai persyaratan.

8

(7)

Mengoperasikan mesin NC/CNC sesuai manual Melaksanakan pemeriksaan komponen mesin

F. CEK KEMAMPUAN Berilah tanda (v ) pernyataan pada kolom 3 dan 4 dalam Tabel Cek Kemampuan dengan sejujurnya untuk mengetahui kemampuan awal anda sebelum mempelajari modul ini.

Kompetensi

Sub Kompetensi

Pernyataan

1. Mengopeasikan mein NC/CNC dasar

Memahami instruksi kerja

Saya memahami dasardasar operasional mesin NC/CNC Saya dapat melakukan pemeriksaan awal sebeum mengoperasikan mesin NC/CNC sesuai SOP Saya dapat mengoperasikan mesin NC/CNC sesuai SOP Saya dapat membedakan jenis-jenis tool terhadap kemungkinan aus dan penggunaannya. Saya dapat menyebutkan dasar-dasar dalam pemrograman Saya dapat menyebutkan unsur-unsur dalam pemrograman Saya dapat menulis dasar pemrograman mesin NC/CNC Saya dapat menjalankan program pada mesin NC/CNC

Saya dapat melakukan pekerjaan ini dengan kompeten

Ya

Melakukan pemeriksaan awal Mengoperasikan Mesin CN/CNC Pengawasan mesin/proses

2. Mengeset mesin dan program mesin NC/CNC 3. Memprogram mesin CNC dasar

Mengenal dasar –dasar pemrograman Unsur Pelayanan dalam Pemrograman Menulis dasar program mesin NC/CNC Mencoba program

Tidak

Bila Anda menjawab “YA” kerjakan Tes formatif 1 Tes formatif 2 Tes formatif 3 Tes formatif 4 Tes formatif 5 Tes formatif 6 Tes formatif 7 Tes formatif 8

Apabila jawaban anda “TIDAK” pada salah satu pernyataan cek kemampuan di atas, maka pelajarilah modul ini.

9

BAB II PEMELAJARAN A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT Kompetensi : Bekerja dengan Mesin Bubut CNC Rencana belajar untuk mencapai kompetensi disusun menggunakan acuan mesin CNC merk EMCO tipe training (TU-2A). Materi kegiatan belajar terlihat sebagai berikut : Jenis Kegiatan

Tanggal

Waktu

Mengenal mesin CNC Mengeset cekam dan mengeset benda kerja Mengeset pahat Mengoperasikan mesin CNC Mengatur mesin NC/CNC Mengenal dasardasar pemrograman Unsur-unsur pelayanan dalam pemrograman Membuat program Menjalankan program

10

Tempat Belajar

Alasan Perubahan

Tanda Tangan Guru

B. KEGIATAN BELAJAR 1. Kegiatan Belajar 1 Pengelan Mesin CNC TU-2A a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1 Setelah memperlajari materi ini Peserta diklat memiliki kompetensi : 1) Menjelaskan elemen utama mesin CNC TU-2A 2) Memahami bentuk dan format instruksi kerja yang digunakan 3) Memahami isi instruksi kerja dengan benar 4) Melaksanakan isntruksi kerja memasang cekam sesuai prosedur dan standar kerja yang ditetapkan. 5) Melaksanakan instruksi kerja memasang benda kerja sesuai prosedur dan standar kerja yang ditetapkan. b. Uraian Materi 1 1) Elemen Utama Mesin CNC TU-2A Elemen mesin TU-2A terdiri dari : a) Motor utama Motor

utama

sumbu.

berfungsi

menggerakkan

Motor ini digerakkan oleh motor

arus searah magnet permanent, dengan jenjang putaran 1 : 7. Jenjang putaran 600 – 700 rpm.

Motor dilindungi dari over load

dengan cara membatasi arus yang masuk maksimum 4A. Jika terjadi kelebihan beban, dapat menyebabkan motor terbakar. b) Sabuk penggerak puli. Puli penggerak sumbu utama terdiri dari 6 tingkatan yang memungkinkan pengaturan kecepatan

putaran

sumbu

utama.

Memindahkan sabuk dilakukan dengan cara :

11

-

Kendorkan mur segi enam (1).

-

Angkat motor

-

Pasang sabuk ke puli yang diinginkan.

-

Tekan motor kebawah dan kecangkan mur yang tadi dikendorkan.

c) Penggerak eretan Eretan pada mesin CNC TU-2A digerakkan oleh motor langkah. Seperti namanya, putaran motor ini dibagi dalam langkah-langkah. Satu putaran pada motor compact 5 CNC terbagi dalam 72 langkah. Ini berarti setiap langkah membentuk sudut putar 5o. Data Teknis : -

Kecepatan gerakan eretan memanjang 700 mm/menit, jenjang asutan variable (pelayanan manual) 5 – 400 mm/menit dan kecepatan asutan yang dapat diprogram (pelayanan CNC) 2 – 449 atau

setara

dengan

0,002-0,499

mm/menit -

Jalan eretan terkecil 0,0138 mm terbaca 1 .

-

Gerakan eretan memanjang maksimum 300 mm

-

Gerakan eretan melintang maksimum 50 mm.

-

Daya asutan pada eretan ± 1000 watt.

Jika eretan digerakkan sampai pada batas maksimum, pada posisi akhir disaat gerakan eretan tertahan, akan terdengar bunyi tak-tak. Ini disebabkan karena motor menerima pulsa putaran, sementara eretan tidak lagi dapat bergerak. Untuk itu hentikan asutan. Jika pada pelayanan CNC, hentikan sementara program.

12

Langkah (Sudut motor langkah) 1. langkah (50) 2. langkah (100) 3. langkah (150) 4. langkah (200) 5. langkah (250) 6. langkah (300) 7. langkah (350) 8. langkah (400) 9. langkah (450)

Jalannya gerakan 0,0138 0,0277 0,0416 0,0555 0,0694 0,0833 0,0972 0,1110 0,1250

Penunjukkan (1/100 mm) 1 3 4 6 7 8 10 11 12

d) Pemegang pahat Pemegang pahat dapat dipasang didepan atau

dibelakang

eretan

melintang.

Penampang pahat yang dapat dipasang maksimum 12 x 12 mm. e) Kepala lepas Kepala lepas berfungsi sebagai pendukung benda kerja dengan menggunakan senter. Pada keadaan tertentu dapat juga untuk pekerjaan pengeboran. Bor yang dapat digunakan maksimum ∅ 8 mm. Jika lebih besar dari itu harus menggunakan pemegang. f) Revolver pahat Revolver

adalah

pemegang

pahat yang dapat berputar. Pada revolver pahat TU-2A dapat dipasang 3 pahat untuk pengerjaan luar dan 3 pahat untuk

pengerjaan

dalam

secara bersamaan, termasuk bor.

13

2) Unsur-unsur Pelayanan Mesin CNC

Perhatikan diagram mainboard dari mesin CNC TU-2A, pada diagram tersebut terdapat 16 unsur pelayanan yaitu : (1) Saklar utama berfungsi sebagai saklar pemutus dan penghubung arus dari sumber tegangan. Putar kunci ke kanan, mesin dan pengendali akan bekerja karena arus sudah mengalir dengan ditandai oleh lampu indicator (2) yang menyala. (2) Lampu control saklar utama. (3) Saklar untuk menggerakkan sumbu utama. (4) Tombol untuk mengatur putaran sumbu utama. (5) Penunjukan jumlah putaran sumbu utama. (6) Tombol untuk pengaturan asutan. Dalam arah sumbu Z (eretan memanjang) dapat diatur kecepatan asutan dari 10 – 400 mm/menit. (7) Lampu kontrol pelayanan manual. Pada posisi ini eretan dapat digerakkan secara manual. (8) Tombol asutan arah X dan Z sesuai dengan penunjukan. (9) Tombol gerak

cepat. Jika tombol ini ditekan dan dikombinasikan

dengan tombol asutan arah X atau Z, maka eretan akan bergerak dengan cepat sesuai dengan arah asutan yang ditekan (memanjang atau melintang).

14

(10) Sajian yang menunjukkan arah gerakkan asutan sumbu X atau sumbu Z dalam per seratus mm. Tanda minus dalam sajian ditampilkan dengan tanda titik.

(11) Tombol penglihan dari pelayanan manual ke CNC atau sebaliknya. Jika tombol ini ditekan, lampu indikator akan berpindah dari lampu dibawah gambar tangan yang hidup ke lampu di atas tombol ini, atau sebaliknya.

(12) Amperemeter. Amper ini merupakan penunjukan pemakaian arus actual dari motor penggerak sumbu utama untuk melindungi motor terhadap beban berlebih. Pemakaian arus tidak boleh melebihi 2 amper pada pengerjaan secara terus menerus. Beban dapat dikurangi dengan cara mengurangi kedalaman pemotongan, asutan atau menukar posisi sabuk pada puli penggerak. (13) Tombol darurat. Tombol ini digunakan pada keadaan darurat dengan jalan ditekan. Jika tombol ditekan, arus ke motor penggerak, motor asutan dan unit pengendali akan terputus. Untuk melepas tombol darurat, putar tombol ke kiri. Dan untuk menghidupkan kembali putar ke kanan kunci pada saklar utama. (14) Tombol DEL berfungsi untuk menghapus sajian jalannya sumbu X atau sumbu Z. (15) Tombol

berfungsi untuk mengalihkan sajian dari X ke Z dan

seterusnya. (16) Tombol INP berfungsi sebagai tombol memori. (17) Sabuk penggerak puli.

15

3) Pelayanan Manual. Dengan pelayanan manual memungkinkan melakukan pembubutan tanpa melalui pemrograman. Asutan dapat diatur dengan menekan tombol X atau Z sesuai dengan arah yang dikehendaki. Jika mesin dihidupkan, sajian menunjukkan angka 0, jika ditekan salah satu tombol X atau Z , lampu indicator akan menyala dan setelah tombol dilepas akan muncul penunjukkan baru. Titik awal dan referensi untuk menunjukkan ± adalah selalu posisi eretan ketika mesin dihidupkan. Jika pergerakan menuju arah positif, dalam sajian tertulis angka tanpa ada tanda titik di depannya dan jika pergerakan menuju arah negative, pada sajian terdapat tanda titik didepan angka. Pengalihan penunjukan juga dapat dilakukan tanpa harus menggerakkan eretan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui posisi eretan saat ini. Penunjukan dapat dilakukan dengan menekan tombol

.

Jika tombol tersebut ditekan, secara otomatis lampu indicator akan berpidah ke kanan dan pada sajian muncul angka yang menunjukkan posisi bagian sesuai lampu yang menyala. Dengan pelayanan manual juga dapat digunakan untuk mengubah posisi eretan (nol) eretan baik terhadap sumbu X maupun terhadap sumbu Z. Hal ini dilakukan untuk mengeset atau menentukan titik nol (referensi) benda kerja dengan jalan menekan tombol DEL pada posisi yang dikehendaki. Pelayanan manual dapat digunakan untuk menggerakkan eretan dengan harga tertentu. Misalnya eretan akan digerakkan dari posisi 0 ke posisi 1 sejauh X± 3,25 mm. Langkah yang harus dilakukan adalah : a)

Lampu X harus menyala.

b)

Tekan tombol INP, lampu X akan berkedip.

c)

Masukkan nilai 3,25 dengan menekan tombol 3, 2, dan 5 secara berurutan.

d)

Tekan tombol INP lalu gerakkan eretan menuju arah X. Jika telah mencapai tempat yang dituju, sajian akan menunjukkan angka 0.

16

Jika yang akan dimasukkan berharga negative, lakukan hal yang sama seperti pada langkah kerja di atas. Setelah memasukkan angkanya dan sebelum menekan tombol INP, tekan dulu tombol ( - ). Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan gerakkan ini adalah : jika gerakan yang diinginkan searah sumbu X maka lampu indokator X harus menyala dan jika yang diinginkan gerakan searah sumbu Z maka lampu indicator Z juga harus menyala. 4) Mengatur motor asutan tidak berarus. Bila mesin dihidupkan, seluruh motor dan unit pelayanan akan dialiri oleh arus listrik. Ini ditandai dengan aktifnya beberapa indicator, diantaranya lampu akan menyala, dan motor berdengung.Jika ini dibiarkan terlalu lama, motor akan panas dan dapat terbakar. Untuk menghindari kejadian itu, dapat dilakukan dengan menginput perintah G 64. Perintah G 64 dimaksudkan untuk memutus arus yang masuk ke motor. Langkah yang dilakukan : a) Jika berada pada pelayanan manual, pindahkan operasional pelayanan ke CNC dengan menekan tombol b) Tekan tombol panah (

H/C

) hingga lampu G menyala.

c) Tekan angka 6 dan 4 sehingga angkanya muncul pada sajian. d) Tekan tombol

INP

.

Perintah G 64 merupakan fungsi pengatur asli, perintah ini tidak tersimpan pada memori mesin. Untuk itu setiap dibutuhkan, perintahnya harus dimasukkan terlebih dahulu.

c. Rangkuman 1 1) Elemen utama mesin CNC terdiri dari : motor utama, sabuk penggerak puli, penggerak eretan, pemegang pahat/revolver pahat dan kepala lepas. 2) Unsur pelayanan mesin CNC meliputi : tombol-tombol yang berfungsi untuk mengoperasikan dan

mengendalikan mesin CNC baik secara

manual maupun terprogram (program CNC). 3) Pelayanan manual adalah unsure pelayanan yang memungkinkan dapat mengoperasikan mesin CNC secara manual. Pelayanan ini dapat

17

dilakukan apabila lampu indikator pelayanan manual dalam keadaan menyala.

d. Tugas 1 Perhatikan gambar berikuti ini : 2

3 4

5

1. Tuliskan nama komponen dan fungsinya dari gambar di atas

18

2. Tuliskan nama dan fungsi dari tombol-tombol yang tertera pada gambar mainboard diatas 3. Tuliskan langkah kerja mengoperasikan mesin CNC secara manual.

e.

Tes Formatif 1 1. Yang tidak termasuk komponen utama pada mesin CNC adalah … a. motor utama

d. kepala lepas

b. penggerak eretan

e. revolver pahat

c. unit kontrol 2. Motor yang digunakan untuk menggerakkan mesin CNC dinamakan motor … a. motor AC

d. motor langkah

b. motor DC

e. motor rotari

c. Motor listrik 3. Revolver pahat pada mesin TU-2A dapat dipasangi … tools. a. 1

d. 4

b. 2

e. 6

c. 3

19

4. Saklar utama berfungsi untuk … a. menggerakkan sumbu utama b. memutus atau menghubungkan sumber arus c. mengatur putaran sumbu utama d. menggerakkan eretan e. mengatur kecepatan asutan 5. Tombol untuk mengalihkan dari pelayanan CNC ke pelayan manual atau sebaliknya digunakan tombol … a.

H/C

d. FWD

b.

INP

e.

c.

REV

6. Untuk menggerakkan/mengalihkan kursor dari fungsi N ke fungsi G, X, Z dan seterusnya digunakan tombol a.

H/C

d. FWD

b.

INP

e.

c.

REV

7. Jika terjadi permasalahan pada saat mengoperasikan mesin CNC yang berakibat dapat terjadi kerusakan pada mesin atau benda kerja (kecelakaan kerja), langkah yang harus dilakukan adalah … a. berteriak minta tolong b. memutus sumber arus c. melarikan diri d. mematikan mesin dengan saklar utama e. mematikan mesin dengan tombol darurat

20

8. Yang berfungsi sebagai tombol memori (penyimpanan) adalah tombol … a.

DEL

d. FWD

b.

INP

e.

c.

REV

-

9. Untuk menggerakkan eretan mendekati kepala tetap (cekam), tombol yang ditekan adalah … a.

X+

d.

Z-

b.

X-

e.



c.

Z+

10. Gerak cepat eretan secara manual akan terjadi apabila ditekan tombol X atau Z yang dikombinasikan dengan menekan tombol … a.

REV

d.



b.

FWD

e.



c.



21

f. Kunci Tes Formatif 1 1.

c

6. e

2.

d

7. d

3.

e

8. b

4.

b

9. d

5.

a

10. e

g. Lembaran kerja Instruksi Mengoperasikan Mesin CNC secara Manual 1. Hidupkan mesin dengan memutar kunci saklar utama ke kanan, amati apa yang terjadi. Catat perubahan yang terjadi pada mesin. 2. Tekan tombol H/C, perhatikan apa yang terjadi. Lakukan beberapa kali, tuliskan pembelajaran yang Anda peroleh. 3. Alihkan pelayanan CNC ke pelayanan manual. 4. Tekan tombol Z+ beberapa saat amati apa yang terjadi. 5. Tekan tombol Z- beberapa kali apa yang terjadi, kombinasikan dengan tombo ∼. Catat perbedaannya 6. Tekan tombol X+, ke mana arah pergerakan eretan. 7. Tekan tombol X- beberapa kali, kombinasikan dengan tombol ∼, apa perbedaannya. 8. Perhatikan diagram mainboard! Putar tombol no. 3 ke kanan, lalu putar tombol no. 4 secara perlahan ke kanan. Amati apa yang terjadi. 9. Tekan tombol darurat. Apa yang terjadi. 10. Hidupkan kembali mesin.

22

2. Kegiatan Belajar 2 Instruksi memasang cekam dan benda kerja mesin bubut CNC a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 2 Setelah mempelajari kompetensi ini diharapkan Peserta diklat mampu : 1) Mengetahui bentuk dan format instruksi kerja yang digunakan 2) Memahami isi instruksi kerja dengan benar 3) Melaksanakan instruksi kerja memasang cekam sesuai prosedur dan standar kerja yang ditetapkan 4) Melaksanakan instruksi kerja memasang benda kerja sesuai prosedur dan standar kerja yang ditetapkan. b. Uraian Materi 2 1) Cekam Mesin Bubut Berdasarkan jumlah rahangnya, cekam dibedakan menjadi 2 yaitu cekam rahang tiga, dan cekam rahang empat (lihat gambar 1). Cekam rahang tiga, memiliki rahang memusat, disebut cekam universal (universal chuck). Cekam rahang empat terdiri dari dua jenis, yaitu cekam rahang memusat, dan cekam tidak memusat yang tiap rahangnya bisa digerakkan sendirisendiri. Cekam rahang empat tidak memusat disebut cekam bebas (independent chuck).

Gambar 1. Jenis-jenis Cekam

23

2) Nama-nama bagian cekam dan fungsinya Bagian utama cekam (lihat Gambar 2) adalah: -Rumah (silinder) cekam Rahang (dalam/luar) -Plat/piring penggerak rahang -Gigi pinion -Baut pengikat

Rumah (silinder) cekam Rahang dalam

Plat penggerak rahang

Rahang luar

Gigi pinion

Baut pengikat

Gambar 2. Bagian-bagian Utama Cekam 3) Cara memasang cekam Cekam berfungsi untuk memegang benda kerja yang berputar mengikuti putaran poros utama. Cekam dipasang pada poros utama mesin bubut. Pemasangan cekam dilakukan dengan cara mengencangkan baut-baut pengikatnya yang tertanam pada cekam, terhadap lubang-lubang baut pada poros utama menggunakan mur segi enam. Cekam harus terpasang pada poros utama dengan kuat agar tidak terjadi penyimpangan putar baik aksial maupun radial.

24

4) Cara memasang benda kerja pada cekam

Benda kerja pendek

Benda kerja panjang

Penjepitan rahang luar

Penjepitan rahang dalam

c. Rangkuman 2 1) Cekam terdiri dari: a) cekam rahang tiga dan cekam rahang empat memusat (cekam universal) b) cekam rahang empat tidak memusat (cekam rahang bebas) 2) Rahang cekam terdiri dari: a) rahang dalam dan b) rahang luar 3) Cara memasang cekam adalah dengan mengikatkan cekam pada poros utama menggunakan baut pengikat. Pemasangan cekam yang baik adalah terikat kuat pada posisi dan dudukannya dengan benar.

25

d. Tugas 2 1. Ambil salah satu cekam yang ada dihadapan anda. Amati dan coba gerakkan rahangnya. Termasuk jenis apakah cekam yang sedang anda amati? 2. Ambil kembali cekam yang lain, lakukan seperti tugas nomor (1). 3. Ambil salah satu cekam rahang tiga. Identifikasi jenis rahangnya. Bertanyalah kepada guru apakah fungsi tiap jenis rahang tersebut. e. Tes Formatif 2 1. Cekam pada mesin bubut berfungsi untuk : a. memasang benda kerja b. menjepit benda kerja c. memutar benda kerja d. menjepit pahat e. memutar pahat 2. Cekam universal (universal chuck) adalah; a. cekam dengan rahang memusat b. cekam dengan rahang tidak memusat c. cekam rahang empat d. cekam rahang empat tidak memusat e. cekam rahang tiga tidak memusat 3. Cekam rahang bebas (independent chuck) adalah; a. cekam dengan rahang memusat b. cekam dengan rahang tidak memusat c. cekam rahang empat d. cekam rahang tiga e. cekam rahang dua 4. Bagian-bagian dari cekam adalah … a. rumah b. rahang c. rahang lunak (reversible jaw) d. piringan pengerak rahang e. baut pengikat

26

5. Untuk memasang cekam pada poros utama dilakukan dengan dengan cara … a. mengencangkan baut pengikatnya dengan mur segi enam. b. mengikatnya dengan pasak c. mengikatnya dengan bantuan piring terhadap kedudukannya d. mengikatkannya pada ulir yang terdapat pada sumbu utama e. mengikatnya dengan penjepit 6. Untuk mengikat benda kerja yang berdiameter besar digunakan cekam … a. cekam dengan rahang luar b. cekam dengan rahang dalam c. cekam dengan rahang tiga d. cekam dengan rahang empat e. cekam dengan rahang memusat 7. Untuk mengikat benda kerja yang tidak beraturan digunakan cekam … a. cekam dengan rahang luar b. cekam dengan rahang dalam c. cekam dengan rahang tiga d. cekam dengan rahang empat e. cekam dengan rahang memusat 8. Pada saat memasang benda kerja yang panjang, agar tidak melentur sebaiknya digunakan … a. cekam dengan rahang luar b. cekam dengan rahang dalam c. kaca mata jalan d. pahat setinggi senter e. senter kepala lepas 9. Untuk mengikat benda kerja dengan diameter kecil digunakan cekam … a. cekam dengan rahang luar b. cekam dengan rahang dalam c. cekam dengan rahang tiga d. cekam dengan rahang empat e. cekam dengan rahang memusat 10. Pada bagian-bagian cekam, yang diputar dengan kunci cekam pada saat menjepit atau melepaskan benda kerja adalah … a. rumah cekam d. gigi pinion b. rahang penjepit e. baut pengikat c. pelat penggerak rahang

27

f. Kunci jawaban tes formatif 2 1. 2. 3. 4. 5.

b a b d c

6. a 7. d 8. e 9. b 10. d

g. Lembar Kerja 2 Instruksi Memasang Cekam dan Benda Kerja 1. Persiapan. Siapkan peralatan sebagai berikut: a. Cekam universal (rahang tiga atau rahang empat) b. Kunci pas 17/19 c. Palu plastik d. Benda kerja (pendek, panjang) e. Kunci cekam f. Kain pembersih (lap) g. Papan kayu 20 x 50 x 2 mm 2. Keselamatan Kerja a. Pada saat memasang cekam, mesin harus dalam keadaan mati (saklar utama pada posisi off) b. Gunakan palu plastik untuk melepaskan cekam dari dudukan c. Bersihkan bagian cekam yang menyatu dengan poros utama dari beram dan kotoran lain sebelum dipasang 3. Langkah Kerja Memasang Cekam a. Siapkan peralatan yang akan digunakan b. Siapkan cekam yang akan dipasang, dan bersihkan dengan kain lap bagian yang dipasang bersatu dengan poros utama c. Pasang cekam pada poros utama dengan cara memasukkan baut pengikat yang tertanam, pada lubang baut poros utama

28

d. Pasang mur segi enam pada baut pengikat e. Keraskan mur segi enam dengan kunci pas bergantian secara merata dan seimbang untuk setiap baut f. Tes ketepatan posisi pemasangan cekam dengan mengamati adakah penyimpangan putar saat poros utamam diputarkan 4. Langkah Kerja Memasang Benda Kerja a. Ambil benda kerja diameter 29 mm panjang 130 mm b. Ambil kunci cekam c. Cekam benda kerja dengan didukung senter (lihat gambar) d. Cek kesenteran putaran benda kerja, dengan cara: 1) Putar benda kerja pada putaran yang direncanakan 2) Pegang senter kepala lepas 3) Jika terasa goyang (oleng), lepas kembali benda kerja dan ubah atau perbaiki posisi penjepitan.

29

3. Kegiatan Belajar 3 Instruksi Memasang Pahat pada Mesin Bubut CNC a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 3 Setelah mempelajari modul ini, Peserta diklat mampu 1) Mengetahui bentuk dan format instruksi kerja yang digunakan 2) Memahami isi instruksi kerja dengan benar 3) Melaksanakan instruksi kerja memasang berbagai pahat bubut sesuai prosedur dan standar kerja yang ditetapkan b. Uraian Materi 3 1) Jenis-jenis pahat bubut Sesuai dengan bentuk dan fungsinya, pahat bubut dibedakan menjadi 6 macam yaitu; pahat rata kanan, pahat rata kiri, pahat netral, pahat ulir luar kanan/ulir dalam kanan, pahat alur/pahat potong dan pahat dalam (lihat gambar).

30

2) Cara memasang pahat bubut pada revolver Pada revolver pahat dapat dipasang 3 buah pahat luar dan 3 buah pahat dalam. Pemasangan pahat luar: Pasang pahat dan atur tepat setinggi senter menggunakan plat (ganjal pahat). Variasi ketebalan plat 0,2 mm, 0,5 mm, dan 1 mm. Jepit pahat dengan bagian menonjol keluar maksimum 13 mm.

Mata pahat setinggi senter

Pemasangan pahat dalam: a) Gunakanlah lubang yang sesuai b) Ujung pahat harus setinggi senter c) Untuk mengatur ketinggian pahat gunakan

benda

kerja

yang

terpasang pada cekam. Pahat dalam setinggi senter

31

Susunan

pahat

dan

letak

pe-

masangan pahat pada revolver diperlihatkan

gambar

samping.

Apabila ujung mata potong pahat dalam tidak setinggi senter, atur ketinggian dengan mengendorkan tiga buah baut pemegang revolver.

c. Rangkuman 3 1) Pahat bubut terdiri dari: a) Pahat sisi kanan c) Pahat netral e) Pahat alur b) Pahat sisi kiri d) Pahat Ulir f) Pahat dalam 2) Pemasangan pahat bubut a) Pahat luar Pahat luar harus dipasang setinggi senter. Untuk mengatur tinggi pahat digunakan plat penyisip (ganjal pahat) dengan variasi tebal 0,2 mm; 0,5 mm, dan 1 mm. Pahat luar dijepit dengan bagian menonjol maksimum sepanjang 13 mm. b) Pahat dalam Pahat dalam dipasang pada lubang pahat yang sesuai. Ujung pahat dalam juga harus setinggi senter. Untuk mengatur ketinggian pahat dalam gunakan benda kerja yang terpasang pada cekam. 3) Apabila ujung mata potong pahat dalam (mata bor) tidak setinggi senter, atur ketinggian dengan mengendorkan tiga buah baut pemegang revolver.

32

d. Tugas 3 1. Ambilah beberapa buah pahat bubut yang berbeda, amati dan tentukan termasuk jenis pahat apakah masing-masingnya? 2. Bertanyalah kepada guru jika Anda tidak menemukan perbedaan dari masing-masing pahat tersebut. e. Tes Formatif 3 1. Pahat bubut luar adalah pahat … a. menyayat dari dalam ke luar

d. dengan sisi potong ke luar

b. menyayat bagian luar

e. letaknya di luar

c. dengan sisi potong di luar 2. Pahat bubut dalam adalah pahat … a. menyayat bagian dalam

d. dengan sisi potong ke dalam

b. menyayat dari luar ke dalam

e. letaknya di dalam

c. dengan sisi potong di dalam 3. Pahat sisi kanan adalah … a. pahat dengan sisi potong di sebelah kanan b. pahat dengan gerak penyayatan dari kanan c. pahat dengan gerak penyayatan ke kanan d. pahat untuk ulir kanan e. pahat untuk rata kanan 4. Pahat sisi kiri adalah; a. pahat dengan sisi potong di sebelah kiri b. pahat dengan gerak penyayatan dari kiri c. pahat dengan gerak penyayatan ke kiri d. pahat untuk ulir kiri e. pahat untuk rata kiri

33

5. Dari gambar di bawah ini, yang merupakan pahat netral adalah … a.

b.

6. Yang merupakan pahat ulir adalah a. b.

c.

d.

e.

c.

d.

e.

7. Pahat dengan konstruksi seperti tergambar digunakan untuk … a. mengalur

d. bubut luar

b. mengulir

e. bubut dalam

c. bubut rata 8. Mengatur pahat dalam agar setinggi senter dilakukan dengan … a. mengendorkan tiga baut

d. menukar pahat yang lain

b. menambah plat penyisip

e. menambah dengan pemegang

c. memutar pemegang pahat 9. Pahat dengan bentuk seperti tergambar digunakan untuk … a. mengalur

d. bubut luar

b. mengulir

e. bubut dalam

c. bubut rata 10. Mengatur pahat sisi kanan agar setinggi senter dilakukan dengan … a. mengendorkan tiga baut

d. mengganti pahat yang lain

b. menambah plat penyisip

e. diberi pegangan

c. memutar pemegang pahat

34

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 3 1. b

6. d

2. a

7. e

3. b

8. a

4. b

9. b

5. e

10. b

g. Lembar Kerja 3 Instruksi Memasang Pahat Bubut 1. Persiapan. Siapkan peralatan sebagai berikut : a. pahat sisi kanan, pahat alur, pahat ulir luar, pahat dalam, mata bor b. Kunci L ukuran 5 mm dan 3 mm c. Senter tetap d. Benda kerja dengan ukuran 10 cm dan 15 cm e. Kunci cekam f. Kain pembersih (lap) 2. Keselamatan Kerja a. Jangan memegang pahat pada bagian yang tajam. b. Jangan gunakan kunci L yang sudah rusak bentuk sudutnya c. Bersihkan pemegang pahat dan dudukan pemegang pahat pada revolver dari beram dan kotoran lain sebelum dipasang 3. Langkah Kerja Mengeset pahat a. Siapkan peralatan yang akan digunakan b. Siapkan pahat yang akan dipasang, dan bersihkan pemegang dan dudukan pahat dengan kain lap c. Pasang pahat pada dudukannya di revolver kemudian keraskan baut penekan menggunakan kunci L 35

d. Cek ketinggian pahat apakah sudah setinggi senter e. Jika belum tepat perbaiki pemasangannya dengan menambah atau mengurangi ketebalan plat penyisip (ganjal pahat) f. Cek kembali ketinggian pahat, jika sudah tepat keraskan baut pengikatnya

36

4. Kegiatan belajar 4 Instruksi Pengoperasian Mesin Bubut CNC a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 4. Kegiatan belajar 4 bertujuan agar Peserta diklat mampu : 1) Mengetahui bentuk dan format instruksi kerja yang digunakan 2) Memahami isi instruksi pengoperasian mesin bubut CNC dengan benar 3) Melaksanakan instruksi pengoperasian mesin bubut CNC sesuai prosedur dan standar kerja yang ditetapkan 4) Menggunakan instruksi pengoperasian mesin bubut CNC sesuai prosedur dan standar kerja yang ditetapkan. b. Uraian Materi 4 Instruksi Pengoperasian Pengoperasian mesin bubut CNC dilakukan dengan saklar-saklar dan tomboltombol yang terpasang pada panel pengendali mesin. Secara garis besar saklar dan tombol-tombol itu dibedakan atas 3 kelompok yaitu :

1) Jenis tombol dan saklar pada papan pengendali seperti : Saklar utama berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin. Saklar utama pada posisi “off” arus listrik dari sumber ke mesin CNC tidak tersambung (mesin

37

dalam keadaan mati), sedang pada posisi “on” arus listrik dari sumber ke mesin CNC tersambung atau mesin siap dioperasikan (ready). Tombol darurat (emergency stop) berfungsi untuk mematikan mesin dalam keadaan

darurat

apabila

terjadi

sesuatu

yang

mungkin

dapat

membahayakan keselamatan operator, mesin, maupun benda kerja. Saklar penggerak sumbu utama berfungsi untuk memutarkan dan menghentikan putaran sumbu utama. Tombol pengatur putaran sumbu utama berfungsi sebagai pengatur jumlah putaran sumbu utama. Putaran sumbu utama dihitung dalam satuan putaran per menit (rpm). Tombol pengatur asutan (feeding) berfungsi mengatur kecepatan gerak translasi eretan mesin bubut. Kecepatan gerak diukur dalam satuan mm/menit. Tombol

pemilih

pelayanan

“H/C”

berfungsi

untuk

memilih

mode

pelayanan/operasi, mode manual atau CNC 2) Tombol pelayanan manual. Tombol ini berfungsi untuk menggerakkan eretan secara manual. Tombol-tombol pelayanan manual terdiri dari : - Tombol “X+”

-Tombol “Z-“

-Tombol “X-“

-Tombol “~”

-Tombol “Z+” Dengan menekan tombol pelayanan manual eretan akan bergerak ke arah yang dipilih. Tombol pelayanan manual terutama digunakan untuk mengeset posisi titik nol. Kecepatan gerak eretan dapat diatur dengan menggunakan tombol pengatur kecepatan asutan. 3) Tombol pelayanan CNC Tombol-tombol pelayanan CNC Berfungsi untuk: (a) memasukkan dan program CNC secara manual ke dalam memori mesin (b) menyenting (editing) program, (c) mengubah (modifikasi), dan (d) mengatur operasi mesin pada waktu program CNC dijalankan.

38

Tombol pelayanan CNC meliputi : (a) Tombol untuk memasukkan program, terdiri dari: (1) Tombol-tombol huruf dan angka (alphanumeric) (2) Tombol minus “ - “. Tombol-tombol tersebut sama fungsinya dengan tombol pada papan ketik, yaitu untuk menuliskan program CNC langsung di atas mesin. (b) Tombol untuk penyuntingan (editing) program, meliputi: (1) Tombol “INP” berfungsi untuk memasukkan data ke memori mesin (2) Tombol “DEL” berfungsi untuk menghapus karakter (huruf atau angka) yang telah tertulis (3) Tombol “REV” berfungsi untuk menggerakkan kursor mundur dari satu blok/baris ke blok/baris sebelumnya (4) Tombol “FWD” berfungsi untuk menggerakkan kursor maju dari satu blok/baris ke blok/baris berikutnya (5) Tombol “

Berfungsi menggerakkan kursor ke kanan dalam

satu blok/baris (6) Tombol “~” + “INP” berfungsi untuk menyisipkan blok/baris (7) Tombol “~” + “DEL” berfungsi untuk menghapus blok/baris (8) Tombol “INP” + “DEL” berfungsi untuk menghapus program (c) Tombol pengendalian meliputi : (1) Tombol “ – “ pada mesin bubut berfungsi untuk melakukan uji jalan program secara matematis apabila tombol tersebut ditekan pada saat kursor berada pada awal program (blok 00). (2) Tombol “START” berfungsi untuk mulai menjalankan mesin CNC dengan program yang dipilih. Hal ini dapat dilakukan apabila fungsi pelayanan berada pada fungsi CNC bukan pada fungsi manual. (3) Tombol

“INP”

+

“FWD”

berfungsi

untuk

menghentikan

sementara jalannya eksekusi program (3) Tombol

“INP”

+

“REV”

berfungsi

untuk

menghentikan/

membatalkan eksekusi program yang sedang berjalan.

39

Ringkasan tombol pelayanan CNC

c. Rangkuman 4 Untuk mengoperasikan mesin CNC dilakukan melalui tombol-tombol yang ada pada unit pengendali. Secara garis besar tombol-tombol tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu : 1. Jenis

tombol

dan

saklar,

berfungsi

untuk

menghidupkan

dan

mematikan mesin. 2. Tombol pelayanan manual, berfungsi untuk mengoperasikan mesin (menggerakkan eretan) secara manual. 3. Tombol pelayanan CNC, berfungsi : a. memasukkan program b. menyetting (editing) program c. mengubah (modifikasi) program d. mengatur operasi mesin pada saat program CNC dijalankan.

40

d. Tugas 4 1. Hidupkan mesin dengan cara memutar saklar utama ke kanan. 2. Pilih system operasi pada pelayanan manual. 3. Catat angka yang tertera pada sumbu X dan sumbu Z. 4. Gerakkan eretan searah sumbu Z dengan menekan tombol Z+ sampai mencapai angka 2000. Ke mana arah pergerakan eretan tersebut, berapa millimeter pergerakan secara aktual. 5. Gerakkan eretan searah sumbu X dengan menekan tombol X+ sampai pada sajian menunjukkan angka 2000. Ke mana arah pergerakan eretan tersebut, berapa millimeter pergerakan eretan secara aktual. 6. Sesuai dengan perintah no. 4 dan 5, dari mana jarak yang tertera pada sajian itu diukur? 7. Putar saklar penggerak sumbu utama, atur kecepatannya hingga 700 rpm. Setelah putaran tercapai, hentikan. 8. Pindahkan system operasi pada pelayanan CNC. 9. Mintalah contoh lembaran program kepada guru, lalu inputlah contoh program tersebut kedalam mesin.

41

e Tes Formatif 4 1. Fungsi utama pelayanan manual adalah untuk … a. mengerjakan benda kerja secara manual b. menempatkan alat potong pada awal pemrograman c. latihan awal mengoperasikan mesin CNC d. menggerakkan pahat searah sumbu X e. menggerakkan pahat searah sumbu Z 2. Yang tidak termasuk fungsi pelayanan CNC adalah untuk … a. memasukkan program ke memori b. mengedit program c. menghentikan jalannya program d. menjalankan program e. menggerakkan eretan 3. Untuk menghentikan sementara jalannya eksekusi program CNC dapat dilakukan dengan menekan tombol … a. INP + DEL

d. ∼ + INP

b. INP + REV

e. ∼ + DEL

c. INP + FWD 4. Untuk menghapus baris digunakan tombol a. INP + DEL

d. ∼ + INP

b. INP + REV

e. ∼ + DEL

c. INP + FWD 5. Untuk menyisipkan satu blok pemrograman digunakan tombol … a. INP + DEL

d. ∼ + INP

b. INP + REV

e. ∼ + DEL

c. INP + FWD 6. Yang akan terjadi apabila tombol DEL ditekan kemudian diiringi dengan menekan tombol INP adalah … a. tersisip blok baru pada program b. terhapus program c. terhapus satu blok program

42

d. terhapus angka dalam sajian e. berhenti antara 7. Untuk memulai eksekusi program tombol yang ditekan adalah tombo… a. INP

d. START

b. REV

e. minus (-)

c. FWD 8. Untuk menggerakkan kursor ke satu baris diatasnya digunakan tombol … a. INP

d. START

b. REV

e. minus (-)

c. FWD 9. Untuk menggerakkan kursor ke satu baris dibawahnya digunakan tombol … a. INP

d. START

b. REV

e. minus (-)

c. FWD 10. Untuk menghapus alarm digunakan tombol … a. INP + DEL

d. ∼ + INP

b. INP + REV

e. ∼ + DEL

c. INP + FWD

43

f. Jawaban Tes Formatif 4 1. b

6. b

2. e

7. d

3. c

8. b

4. a

9. c

5. d

10. b

g. Lembaran Kerja 4 Instruksi Pengoperasian Manual Mengatur Posisi Pahat pada Awal Pemrograman. 1. Persiapan Siapkan peralatan sebagai berikut : a. Benda kerja alumunium φ 22 mm dan panjang 100 mm. b. Kunci cekam c. Kain pembersih d. Pahat bubut 2. Keselamatan Kerja a. Gunakanlah alat-alat keselamatan kerja pada saat melakukan praktek. b. Pastikan bahwa mesin pada kondisi aman untuk dioperasikan, cek kelengkapannya. c. Gunakan kecepatan minimum pada saat pahat akan mencapai benda kerja. d. Menyentuhkan pahat ke benda kerja dilakukan pada saat benda kerja berputar. 3. Langkah Kerja Menentukan Titik Referensi Benda Kerja. Menentukan X = 0 pada benda kerja. a. Pasang benda kerja pada cekam, lalu kencangkan. b. Pasang pahat yang akan digunakan pada revolver, lalu kencangkan baut pengikatnya. c. Hidupkan mesin, alihkan pada pelayanan manual. d. Putar benda kerja dengan kecepatan sedang (200 – 300) rpm

44

e. Gerakkan eratan secara perlahan mendekati permukaan benda kerja dengan menekan tombol X-. Anda dapat menggunakan kombinasi tombol ∼ jika pahat masih jauh dari benda kerja. Tombol gerak cepat ini tidak boleh digunakan apabila pahat sudah dekat dengan benda kerja (lihat gambar). f. Sentuhkan pahat terhadap benda kerja secara

perlahan

tombol

X-

satu

dengan per

satu.

menekan Setelah

tersentuh, lihat pada sajian. g. Hapus angka yang tertera pada sajiana dengan menekan tombol DEL. Dengan demikian titik nol benda kerja terhadap

Gbr : Cara Menyentuhkan pahat untuk mendapatkan X =0

sumbu X sudah ditemukan. Menentukan Z = 0 pada benda kerja. h. Tarik pahat menjauh dari benda kerja, kemudian arahkan menuju ujungnya (lihat gambar). i. Usahakan mata pahat berada dihadapan benda kerja. Gerakkan secara perlahan mendekati ujung benda kerja dari arah depan dengan menekan tombol Z- satu persatu sampai menyentuh.

Gbr : Cara Menyentuhkan pahat untuk mendapatkan Z =0

j. Setelah tersentuh, hapus angka yang tertera pada sajian dengan menekan tombol DEL. Dengan demikian X = 0 dan Z = 0 sudah ditemukan, untuk seterusnya titik tersebut dijadikan sebagai titik referensi. Hal ini dapat dilakukan sepanjang mesin tidak dimatikan atau titik referensi diganti.

45

5. Kegiatan belajar 5 Mengenal Dasar-dasar Pemrograman CNC TU-2A a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 5. Kegiatan belajar 5 bertujuan agar Peserta diklat mampu : 1) Mengenal format pemrogram mesin CNC TU-2A 2) Memahami isi pemrograman mesin bubut CNC dengan benar b. Uraian Materi 5 1) Program dan Bagian Program CNC Program CNC adalah sejumlah urutan perintah logis yang disusun dengan kode-kode huruf dan angka yang bisa dimengerti oleh unit kontrol mesin. Program CNC dibuat khusus untuk suatu mesin tertentu dan untuk pembuatan produk tertentu. Program CNC di dalamnya terdiri dari sejumlah kode-kode perintah yang tersusun dalam bentuk kombinasi huruf dan angka. Kode berupa huruf, misalnya N, G, M, F. Ini disebut adres. Suatu kode huruf yang di belakangnya diikuti angka (kombinasi huruf dan angka) disebut “kata” (word). Gabungan dari beberapa kata disebut “blok”. Blok merupakan gabungan dari beberapa kata yang membentuk satu tahapan perintah, misalnya eretan melintang bergerak lurus sejauh 4 mm mendekati sumbu dengan kecepatan 80 mm/menit. Di dalam sebuah program CNC satu tahapan perintah ditulis dalam satu baris, berarti “blok” adalah gabungan beberapa kata yang ditulis dalam satu baris

program.

Komputer

(unit

kontrol)

mesin

menjalankan program per blok, bukan per kata.

46

membaca

dan

2) Sistem Persumbuan Sistem persumbuan pada mesin CNC diatur berdasarkan standar ISO 841 dan DIN 66217. Untuk berbagai macam mesin, system penentuan sumbunya mengikuti kaedah tangan kanan. Telapak tangan kanan pada posisi menghadap ke atas, jari tengah diatur

diatur arahnya

tegak lurus bidang telapak tangan, jari telunjuk searah dengan telapak tangan dan ibu jari diatur tegak lurus dengan telunjuk serta sebidang dengan telapak tangan. (lihat gambar)

Sumbu Z adalah sumbu referensi dan selalu diorientasikan sebagai sumbu poros utama. Untuk mesin freis vertikal, posisi sumbu Z adalah tegak, sumbu Y arah melintang dari meja, dan sumbu X adalah arah memanjang meja

Untuk mesin bubut, karena sumbu poros utamanya mendatar, maka sumbu Z adalah sumbu memanjang dari alas mesin bubut, sedang sumbu X adalah arah yang melintang (lihat gambar)

47

3) Metoda pemrograman Metoda pemrograman terdiri dari 2 macam yaitu : a) Pemrograman harga Absolut Pada pemrograman harga absolute, titik-titik yang harus dicapai oleh pahat dinyatakan dari 1 titik nol. Perhatikan gambar berikut, ini merupakan salah satu contoh penentuan titik koordinat yang harus dicapai oleh pahat dengan metode absolute.

b) Pemrograman harga Inkremental Pada pemrograman harga incremental, titik-titik yang harus dicapai oleh pahat dinyatakan dari beberapa titik nol (referensi). Titik akhir pergerakan

setiap

pahat

merupakan

titik

referensi

untuk

gerakanberikutnya. Perhatikan gambar berikut, ini merupakan salah satu contoh penentuan titik koordinat yang harus dicapai oleh pahat dengan metode inkremental.

48

c. Rangkuman 5 1) Program CNC adalah urutan perintah yang disusun dalam kode-kode perintah yang bisa dimengerti unit kontrol mesin. 2) Program CNC tersusun dari bagian-bagian program yang disebut blok, kata (word), dan adres. Blok terdiri dari beberapa kata, dan ditulis dalam satu baris program. 3) Sistem persumbuan pada mesin CNC distadarisasi menurut ISO 841 dan DIN 66217. Untuk menentukan sumbu X, Y, dan Z dugunakan kaidah tangan kanan, jari tengah sumbu Z, jari telunjuk sumbu Y, dan ibu jari sumbu X. 4) Metoda pemrograman terdiri dari metoda harga absolut dan metoda inkremental.

d. Tugas 5 1. Ambil dokumen gambar kerja. Pelajarilah informasi yang ada di dalamnya. Catat persyaratan pengerjaan, toleransi ukuran, posisi, dan ukuran bahan 2. Ubahlah penunjukan ukuran gambar kerja tersebut menurut pengkuran absolut. Adakah perubahan harga penunjukan ukuran? 3. Ambil gambar kerja sejenis. Susunlah penunjukan harga ukurannya menjadi penunjukan inkremental.

49

e. Tes Formatif 5 1. Yang dimaksud dengan pemrograman CNC adalah … a. urutan perintah yang tersusun dari kode-kode b. urutan huruf dan angka c. susunan kata-kata d. gabungan antara blok dan baris e. perintah melalui fungsi-fungsi 2. Program CNC terdiri dari … a. sejumlah blok program

d. sejumlah alamat

b. sejumlah huruf

e. terdiri dari huruf dan angka

c. sejumlah kata 3. Gabungan beberapa buah kata yang ditulis dalam satu baris program memiliki satu arti perintah dinamakan … a. instruksi

d. blok

b. perintah

e. baris

c. kata (word) 4. Simbol notasi huruf dalam pemrograman CNC dinamakan … a. kata

d. kolom

b. blok

e. adres

c. baris 5. Gabungan antara huruf dan angka dalam pemrograman CNC dinamakan … a. kata

d. kolom

b. blok

e. adres

c. baris 6. Sumbu yang terdapat pada mesin bubut CNC adalah … a. X dan Z

d. X, Y dan Z

b. X dan Y

e. X, Y dan G

c. Y dan Z

50

7. Pemrograman absolute memiliki cirri-ciri … a. titik referensi pada pahat sebagai titik nol b. titik referensi selalu berubah c. langkah terakhir dari pergerakan tool sebagai titik nol d. titik nol lebih dari satu e. titik nol tetap 8. Pemrograman incremental memiliki cirri-ciri … a. titik referensi pada pahat sebagai titik nol b. titik nol diambil dari mesin c. titik nol referensi selalu berubah d. titik nol lebih dari satu e. titik nol tetap 9. Sistem persumbuan pada mesin bubut CNC ada … a. 2

d. 6

b. 3

e. 8

c. 4 10. Program CNC dapat digunakan pada … a. semua jenis mesin b. mesin CNC jenis tertentu c. mesin CNC merk tertentu d. mesin CNC dengan jenis dan merk tertentu e. semua produk permesinan

51

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. a

6. a

2. b

7. e

3. d

8. c

4. e

9. a

5. a

10. d

g. Lembaran Kerja 5 1. Persiapan. Siapkan peralatan sebagai berikut: a. Gambar kerja

d. pensil

b. Lembar latihan

e. Penggaris

c. kertas millimeter 2. Keselamatan Kerja a Hati-hati terhadap bagian yang tajam pada benda kerja b. Gunakan kain/kuas untuk membersihkan benda kerja c. Jangan meletakkan alat ukur saling ditumpangkan atau ditindih dengan benda keras lain 4. Langkah Kerja a. Ambil gambar kerja Identifikasi persyaratan kualitas produk yang meliputi: 1) Toleransi ukuran 2) Toleransi posisi 3) Standar kehalusan permukaan b. Ambil lembar tugas, tentukan titik koordinat X dan Z dengan sistem absolut! c. Buatlah tabel untuk memudahkan bekerja, lalu pindahkan gambar kerja pada kertas millimeter. d. Tentukan titik-titik pembentuk kontur benda kerja dimulai dari titik referensi (0), koordinat X dan Z pada posisi (0, 0). e. Lanjutkan titik berikutnya : 1, 2, 3, dan seterusnya. 52

f. Isikan koordinat yang diperoleh ke dalam tabel yang telah disiapkan.

Titik

X

Z

1 2 3 4 dst

g. Buatlah satu tabel lagi, isi dengan system absolut

Titik

X

Z

1 2 3 dst

53

6. Kegiatan Belajar 6 Unsur Pelayanan dalam Pemrograman Mesin Bubut CNC a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 6 Tujuan kegiatan belajar ini agar peserta diklat mampu : 1) Mengetahui unsur-unsur yang digunakan dalam pemrograman mesin bubut CNC TU-2A 2) Memahami format penulisan kode pemrograman mesin bubut CNC 3) Menuliskan kode-kode pemrograman pada lembaran program CNC dengan benar dan sesuai standar b. Uraian Materi 6 1) Unsur Pelayanan dalam Pemrograman CNC TU-2A Program CNC didalamnya terdiri dari sejumlah kode perintah yang tersusun dalam bentuk kombinasi huruf dan angka yang dinamakan adres. Adres pada pemrograman mesin CNC TU-2A terdiri dari : a) Adres N : adres ini merupakan urutan blok (nomor blok) yang berjumlah 222 blok yaitu dari blok 000 – 221. b) Adres G : Adres ini merupakan fungsi jalan yang terdari G 00 – G 95 c) Adres X : adres ini merupakan penunjukan koordinat jalannya gerakan arah X dalam per seratus mm, angka yang dapat dimasukkan dari 0 – 5999 atau gerakan maksimum setara dengan 59,99 mm. d) Adres Z : adres ini merupakan penunjukan koordinat jalannya gerakan arah Z dalam per seratus mm, angka yang dapat dimasukkan dari 0 – 32760 atau gerakan maksimum setara dengan 327,60 mm. e) Adres F : adres ini merupakan kecepatan asutan. Angka yang dapat dimasukkan dari 2 – 499. Jika dalam pemrograman digunakan G 94, maka kecepatan asutan dihitung dalam mm/menit dan jika digunakan G 95, kecepatan asutan dihitung dalam 1/1000 mm/putaran.

54

f) Adres H : adres H didefinisikan berdasarkan perintah yang diikutinya yaitu : (1) parameter pembagian pemotongan 0 – 999 (1/100 mm), (2) parameter lebar pahat 10 – 999 (1/100 mm) dan (3) parameter keluaran pulsa 0 – 999. g) Adres M : adres ini merupakan fungsi tambahan yang terdiri dari M 00 – M 99. h) Adres I : adres ini merupakan koordinat titik pusat lingkaran terhadap X, angka yang dapat dimasukkan dari 0 – 5999. i) Adres K : adres ini merupakan koordinat titik pusat lingkaran terhadap Z, angka yang dapat dimasukkan dari 0 – 32760 j) Adres L : adres ini merupakan fungsi untuk melompat dari satu blok ke blok lainnya. Angka yang dapat dimasukkan sejumlah nomor blok yaitu dari 000 – 221 k) Adres K : adres ini akan muncul apabila di-input-kan perintah G 33 atau G 78, merupakan kisar pada proses pembuatan ulir. Angka yang dimasukkan dari 2 – 499. l) Adres T : adres ini merupakan urutan alat potong yang digunakan. Angka yang dapat dimasukkan dari 0 – 499.

55

Ringkasan

unsur

pelayanan

dalam

ditampilkan oleh tabel di bawah ini

56

pemrograman

CNC

TU-2A

Jika ada data yang masuk dan disimpan pada unit pelayanan CNC yang tidak dikenal oleh computer, maka pada sajian akan muncul alarm dengan kode AL yang diikuti oleh angka. Istilah dari kode tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

57

C. Rangkuman 6 Unsur pelayanan dalam dalam pemrograman CNC terdiri dari huruf dan angka. Huruf terdiri dari huruf utama N, G, X, Z, F dan H dan huruf tambahan M, I, K, L, K dan T. Disini huruf K sebagai fungsi tambahan ada 2, K yang pertama merupakan parameter lingkaran searah Z, letaknya dibawah Z

dan K yang kedua meruapakan besaran kisar apabila

menginput fungsi pemrograman ulir letaknya dibawah F. Sedangkan untuk angka, angka yang digunakan sebagai parabeter perintah terdiri dari dua digit yang dimulai dari 00 sampai 99 misalnya perintah gerak G00, G01, G03, G84, M99 dan sebagainya. Dan angka yang menunjukkan besaran nilai atau urutan digitnya dibatasi sampai nilai tertinggi yang disyaratkan dari mesin misalnya nomor blok N0, N01, N1100, X2700, Z-7800 dan sebagainya. d. Tugas 6 1. Ambil dokumen gambar kerja yang sederhana. Pelajarilah informasi yang ada di dalamnya. Catat persyaratan pengerjaan, toleransi ukuran, posisi, dan ukuran bahan 2. Pilihlah salah satu medota pemrograman yang Anda anggap lebih mudah, lalu pidahkan ke kertas millimeter. 3. Susunlah langkah kerja pembuatan benda tersebut menurut ketentuan pemrograman CNC. e. Tes Formatif 6 1. G00 adalah perintah untuk melakukan gerakan … a. gerakan melingkar d. gerakan cepat tanpa menyayat b. gerakan cepat dan menyayat e. gerakan siklus c. gerakan dengan penyayatan cepat 2. Perintah G00 terutama digunakan untuk … a. gerak pengeboran d. gerak penguliran b. gerak penyayatan e. gerak pemosisian c. gerak yang memerlukan program kecepatan

58

3. Perintah G01 adalah perintah yang berarti… a. gerak lurus ke segala arah b. gerak penyayatan lurus c. gerak lurus dan interpolasi

d. gerak lurus tanpa penyayatan e. gerak lurus cepat

4. Format perintah G01 adalah; a. N … / G01 / X … / Z … / F … / H … b. N … / G01 / X … / Z … / F … c. N … / G01 / X … / Z … / K …

d. N … / G01 / X … / Z … e. N … / G01 / X …

5. Perintah G02 adalah perintah yang berarti pahat bergerak relatif … a. membentuk sudut d. melingkar searah jarum jam b. lurus melintang e. membentuk lingkaran c. melingkar berlawanan arah jarum jam 6. Perintah G03 adalah perintah yang berarti pahat bergerak relatif … a. membentuk sudut d. melingkar searah jarum jam b. lurus melintang e. membentuk lingkaran c. melingkar berlawanan arah jarum jam 7. Perintah G78 adalah perintah untuk; a. siklus penguliran b. siklus pembubutan memanjang c. siklus pengeboran

d. siklus reamer e. siklus pembuatan alur

8. Perintah G84 adalah perintah untuk; a. siklus penguliran b. siklus pembubutan memanjang c. siklus pengeboran

d. siklus reamer e. siklus pembuatan alur

9. Jika memprogram gerak melingkar yang kurang dari 90°, maka setelah memasukkan memasukan perintah gerak (G …) makan harus dimasukkan perintah … a. M 03 b. M 17 c. M 30

d. M 64 e. M 99

10. Untuk menghindari motor asutan mengalami panas yang berlebih, maka pada saat memasukkan program sebaiknya diinput perintah… a. M 03 b. M 17 c. M 30

d. M 64 e. M 99

59

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 6 1. d

6. c

2. e

7. a

3. b

8. b

4. b

9. e

5. d

10. d

g. Lembar Kerja 6. Latihan menulis program mesin bubut CNC 1. Persiapan. Siapkan peralatan sebagai berikut: a) Lembar program b) Buku petunjuk pemrograman EMCO TU-2A c) gambar kerja d) Kertas milimeter 2. Keselamatan kerja a. Pelajari ukuran dan informasi lain dalam gambar kerja dengan teliti b. Perhatikan kedalaman penyayatan (depth of cut) maksimum yang diijinkan c. Perhatikan besarnya asutan (feeding), jangan sampai diprogram melebihi nilai yang diijinkan. d. Perhatikan dan ikuti format pemrograman seperti yang diminta dalam buku petunjuk pemrograman 3. Langkah kerja latihan menulis program a. Siapkan lembar program yang belum digunakan b. Buatlah pemrograman G00 pada titik 1, 2, 3, 4, dan 5, pada lembar program yang ada.

60

c. Dari contoh latihan dalam Gambar 1 akan dibubut sekali jalan, dengan kedalaman pembubutan 0,3 mm. Setelah dibubut ukuran benda kerja menjadi seperti terlihat pada Gambar 2. Buatlah dengan pemrograman G01 pada lembar program berikut. Posisi pahat pada awal program terlihat pada Gambar 3.

Lembar Program N

G

X

Z

61

F

H

d. Selesaikan bentuk benda kerja seperti pada gambar dengan pemrograman siklus G84. Dalam penyayatan maksimal 1 mm, posisi pahat pada awal program lihat gambar.

Lembar Program N

G

X

Z

62

F

H

7. Kegiatan Belajar 7 Membuat Program Mesin Bubut CNC a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 7 Kegiatan belajar bertujuan agar peserta diklat mampu : 1) Mengetahui cara membuat program CNC untuk mesin bubut dengan benar 2) Terampil membuat program CNC untuk mesin bubut sesuai standar yang ditetapkan b. Uraian Materi 4 1. Pemrograman Mesin NC/CNC Pengetahuan pembuat program untuk masing-masing mesin atau jenis pengendali adalah penting. Pelaksana harus sadar akan berbagai kemungkinan masukan (masukan langsung pada mesin atau melalui mekanisme lain). Pemrograman adalah memberikan data kepada computer yang dapat dipahami olehnya. Dengan kata lain, dalam memrogram sama artinya menyuapi computer/mesin dengan data yang sudah tersusun dalam urutan yang teratur yang dikenal dan dipahami oleh computer/mesin tersebut. Pemrograman pada mesin bubut CNC pada dasarnya menentukan koordinat akhir

setiap gerakan pahat saat penyayatan. Untuk perintah

eretan memanjang digunakan Z dan untuk perintah melintang digunakan X. Untuk penetapan arah digunakan tanda positif (+) dan tanda negative (-). Untuk itu seorang pembuat program harus memahami dengan benar langkah pengerjaan benda yang akan diprogramnya. Dalam pembuatan program CNC sama artinya membentuk kontur benda melalui titik-titik koordinat pergerakan pahat. Perintah yang sering digunakan untuk membentuk kontur benda diantaranya adalah :

63

1) Kontur lurus (gerak lurus) Gerak lurus dapat dilakukan dengan 3 perintah yaitu : a) G 00, gerakan ini mempunyai kecepatan gerakan 700 mm/menit. Untuk itu perintah ini hanya digunakan untuk gerak pemosisian tanpa pemakanan. Format yang digunakan N…/G 00/X± …/Z± …

b) G 01, kecepatan gerakan dapat diatur sesuai kebutuhan. Perintah ini digunakan untuk gerakan lurus satu kali jalan. Format yang digunakan N…/G 00/X± …/Z± …/F …

64

c) G 84, perintah ini menghasilkan siklus pembubutan memanjang yang merupakan gabungan dari perintah G 00 dan G01.

d) G 86, gerakan yang dihasilkan perintah ini sama dengan G 84, benda adalah gerak pemakanan dilakukan arah melintang. Siklus ini dikatakan juga siklus pembubutan alur.

65

Perintah G 84 dan G 86 menghasilkan gerakan beberapa kali langkah G84 /X± …/Z± …/F …/H … G86

(siklus). Format yang digunakan N…/ Banyaknya

langkah

dapat

diatur

dengan

mengisikan

besarnya

premakanan pada H. Jika fungsi H tidak diberi harga, computer menganggapnya pemakanan dilakukan satu kali jalan. 2) Kontur melengkung Gerak melengkung (melingkar) dapat dilakukan dengan perintah G 02 untuk gerakan searah jarum jam dan G 03 untuk berlawanan dengan jarum jam. Untuk menyatakan searah jarum jam atau berlawanan, harus ditetapkan arah pengamatannya. Untuk mesin bubut CNC arah pengamatan diambil dari arah mata pahat. Format yang dimasukkan ada 2 kemungkinan yaitu : (a) jika busur lingkaran membentuk sudut 90° adalah N…/

G 02 /X± …/Z± …/F … G 03

(b) jika busur lingkaran kurang dari 90° setelah format diatas ditambahkan N…/M 99/I± …/K± ….

I K Jika sudut yang dibentuk lebih besar dari 90°, dilakukan 2 kali langkah kerja.

66

3) Kontur ulir Untuk membuat ulir dapat dilakukan dengan 2 perintah yaitu : (a) G 33 untuk pemrograman satu kali jalannya pemotongan. Penyelaman

dan

penarikan

kembali

dilakukan

dengan

pemrograman G 00 atau G 01. Format yang digunakan N…/G 33/Z± …/K … (b) G 78 untuk siklus ulir. Pada perintah ini, setelah ulir terbentuk posisi pahat akan kembali pada posisi awal saat perintah G 78 di input. Format yang digunakan N…/G 78/X± …/Z± …/K …/H … Sama pada perintah G 84 dan G 86, jika fungsi H tidak diberi harga, maka proses pemotongan ulir dilakukan satu kali jalan.

4) Proses pengeboran Proses pengeboran dapat dilakukan dengan 4 perintah yaitu : (a) G 73 untuk siklus pengeboran dengan pemutusan tatal. Langkah kerja siklus ini adalah setiap gerakan maju 2 mm, bor akan kembali sebesar 0,2 mm. Gerakan

ini terus dilakukan sampai

kedalaman lubang yang dikehendaki tercapai. Format yang digunakan adalah N…/G 73/Z± …/F … (b) G 81 untuk siklus pengeboran yaitu proses pengeboran akan berlangsung sampai titik tujuan dan setelah itu kembali ke posisi awal perintah G 81. Format yang digunakan N…/G 81/Z± …/F … (c) G 82 untuk siklus pengeboran dengan tinggal diam. Proses

67

pengeboran akan berlangsung beberapa saat, kemudian mata bor berhenti maju 0,5 detik dan maju kembali, kemudian berhenti. Demikian seterusnya sampai titik tujuan tercapai, setelah itu kembali pada posisi awal perintah G 82. Format yang digunakan N…/G 82/Z± …/F … (d) G

83

untuk

siklus

pengeboran dengan penarikan.

Gerakan

ini

dilakukan untuk mengeluarkan

tatal

bekas

pengeboran keluar dari lubang. Format yang digunakan N…/G 83/Z± …/F … 5) Proses pereameran Proses reamer pada dasarnya sama dengan proses bor, bedanya bahwa reamer adalah untuk memperhalus permukaan dan membuat ukuran lubang presisi. Siklus reamer ada 2 macam yaitu (a) setelah proses sampai ukuran yang dikehendaki, reamer kembali. Format yang digunakan N…/G 85/Z± …/F … (b) siklus reamer tinggal diam. Pada siklus ini sebelum reamer kembali, proses berhenti beberapa saat dengan reamer tetap berputar lalu kembali. Format yang digunakan N…/G 89/Z± …/F … 6) Proses pembubutan melintang untuk faceing, perintah yang digunakan N…/G 88/Z± …/F …/H … Selain yang telah dikemukakan di atas, perintah-perintah yang harus diingat dalam pemrograman mesin CNC TU-2A adalah : 1) Perintah G 92 (pencatatan penetapan). Perintah ini digunakan untuk memindahkan titik nol referensi benda kerja terhadap titik nol referensi tool. Jika perintah ini yang digunakan mengawali pemrograman, secara otomatis metode pemrograman absolute.

68

2) Perintah G 90 untuk pemrograman absolute atau G 91 untuk pemrograman incremental. 3) Perintah M 02 atau M 03 untuk memerintahkan spindle utama berputar. 4) Perintah M 06 apabila menggunakan tool lebih dari 1 jenis. 5) Perintah M 05 untuk menghentikan putaran sumbu utama 6) Perintah M 30 untuk mengakhiri program. 2. MEMBUAT PROGRAM Berikut ditampilkan salah satu contoh benda dan cara membuat programnya. 1) Pembubutan lurus Pembubutan lurus dapat dilakukan dengan dua tahap, misalnya untuk pembubutan kasar (roughing) dengan perintah G 84 dan untuk pembubutan penghalusan (finishing) dengan perintah G 01.

2) Menentukan kondisi penyayatan Kondisi penyayatan (cutting condition) ditentukan oleh bahan benda kerja dan bahan pahat yang digunakan dalam proses pembubutan. Parameter yang menentukan kondisi penyayatan dalam proses pembubutan diantaranya adalah kecepatan putaran benda kerja, kecepatan asutan, dan kedalaman penyayatan. Besar nilai kecepatan putar, kecepatan asutan dan kedalaman penyayatan diperoleh dari diagram kecepatan potong.

69

3) Pembuatan program CNC Dalam pembuatan program CNC, agar program yang dihasilkannya dapat digunakan dengan baik, dan bisa dipertanggungjawabkan secara teknis, langkah-langkah berikut harus diikuti: a) Menentukan rencana penjepitan benda kerja Untuk membubut benda kerja seperti dalam gambar salah satu alternatif

penjepitannya

adalah

dengan

memberinya

senter

(disangga dengan senter). Hal ini untuk menghindari terjadinya getaran yang berlebih pada saat proses pembubutan berlangsung.

b) Pahat yang digunakan Pahat bubut yang digunakan pada mesin CNC TU-2A umumnya mempunyai data sebagai berikut : Jenis pahat

: Pahat sisi kanan

Bahan

: HSS

Dari diagram diperoleh : Jumlah putaran poros : Pembubutan kasar 900 rpm : Pembubutan halus 1000 rpm Besar asutan

: Pembubutan kasar 70 mm/menit : Pembubutan halus 50 mm/menit

Kedalaman penyayatan : Maksimum 1 mm c) Struktur program Struktur program adalah langkah pengerjaan yang sebenarnya merupakan urutan atau proses pelaksanaan pekerjaan. Untuk

70

membuat benda kerja seperti gambar, langkah kerja atau struktur programnya adalah: (1) Menetapkan titik nol benda kerja (2) Pembubutan kasar diameter 18+ sepanjang 20 mm (3) Pembubutan kasar diameter 12 sepanjang 15 mm (4) Finishing dengan G01 d) Penulisan program CNC dalam lembar program Menulis program CNC dalam lembar program diperlukan karena bagi pemula akan sangat membantu dalam menentukan urutan pengerjaan, dapat sebagai bentuk dokumentasi (arsip) program, dan memudahkan mengadakan koreksi jika terjadi kesalahan dalam pembuatan program. C. Rangkuman 7 1. Pemrograman CNC dapat diistilahkan sebagai pemberian instruksi yang diberikan kepada mesin dengan langkah yang sudah tersusun secara sistematis dan dengan bahasa yang dipahami oleh mesin (bahasa program). 2. Struktur utama dalam pemrograman adalah : a. Pembukaan program seperti G90, G91 atau G92; M02 atau M03 dan M06. b. Isi program berupa perintah gerakan untuk membentuk kontur benda. 1) Gerak lurus : G00, G01, G84, G86 dan G88. 2) Gerak melingkar : G02 dan G03 3) Gerak pembuatan ulir : G33 dan G78 4) Gerak pengeboran : G73, G81, G82 dan G83 5) Gerak pereameran : G85 dan G89 c. Penutup program : M 05 dan M30 3. Penyayatan pada proses pembubutan dilakukan dua tahap, yaitu pembubutan kasar dan finishing 4. Kondisi penyayatan (cutting condition) ditentukan oleh bahan benda

71

kerja dan bahan pahat yang digunakan dalam proses pembubutan. Yang menentukan kondisi penyayatan dalam proses pembubutan diantaranya adalah kecepatan putaran benda kerja, kecepatan asutan, dan kedalaman penyayatan. 5. Pembuatan program CNC dilakukan dengan tahapan; Menentukan rencana penjepitan benda kerja, menentukan pahat yang akan digunakan, menentukan langkah pengerjaan.

d. Tugas 7 1. Ambil gambar kerja yang akan dibuat program CNCnya. Tentukan kecepatan putaran benda kerja jika bahan benda kerja alumunium dan bahan pahat dari HSS. 2. Tentukan pula besarnya asutan untuk pengkasaran dan untuk finishing serta kedalaman penyayatan maksimum. 3. Buat urutan pengerjaan yang menurut anda paling mungkin dan mudah untuk dilaksanakan. e. Tes Formatif 7 1. Susunan perintah yang terbentuk dari huruf dan angka yang diinputkan ke dalam mesin CNC dinamakan … a. instruksi b. perintah c. komando

d. data e. program

2. Bahasa yang dipahami oleh mesin dinamakan … a. bahasa isyarat b. bahasa program c. bahasa kode

d. bahasa tulisan e. bahasa latin

3. Perintah berikut ini yang merupakan unsur pembuka pada pemrograman CNC adalah … a. G 88 b. G 91 c. G 92

d. M 02 e. M 06

72

4. Untuk mengakhiri program digunakan perintah … a. M 02 b. M 03 c. M 05

d. M 17 e. M 30

5. Fungsi huruf yang menyatakan perintah eretan bergerak adalah … a. fungsi G b. fungsi X c. fungsi Z

d. fungsi F e. fungsi H

6. Proses penyayatan pada mesin bubut CNC dilakukan dua tahap. Pembubutan awal dinamakan … a. pembubutan pendahuluan b. pembubutan halus c. pembubutan penyelesaian

d. pembubutan permulaan e. Pembubutan kasar

7. Proses penyayatan pada mesin bubut CNC agar tercapai kualitas permukaan dan ukuran yang diminta dinamakan … a. pembubutan pendahuluan

d. pembubutan permulaan

b. pembubutan penghalusan

e. Pembubutan kasar

c. pembubutan awal 8. Unsur yang tidak berpengaruh terhadap kondisi penyayatan pada mesin bubut CNC adalah … a. kecepatan putaran benda kerja b. kecepatan asutan c. kedalaman penyayatan d. keadaan mesin e. kekerasan benda kerja 9. Kondisi penyayatan setiap proses pembubutan berbeda, tergantung dari a. jenis bahan mesin yang dipakai untuk mengerjakan b. konstruksi mesin yang dipakai untuk mengerjakan c. jenis mesin yang dipakai untuk mengerjakan d. jenis bahan yang dikerjakan dan bahan pahat e. kecepatan putaran spindel 73

10. Untuk memindahkan titik nol benda kerja ke posisi tertentu (penetapan pencatatan) digunakan perintah … a. G 92

d. menekan tombol “DEL”

b. G 91

e. menyentuhkan pahat

c. G 90 f. Kunci jawaban tes formatif 7 1. e

6. e

2. b

7. b

3. a

8. d

4. e

9. d

5. a

10. a

g. Lembar Kerja 7. Membuat program CNC mesin bubut 1. Persiapan. Siapkan peralatan sebagai berikut: a. Lembar program b. Gambar kerja c. Buku petunjuk Pemrograman EMCO TU-2A 2. Keselamatan Kerja a. Gunakan kecepatan putaran benda kerja sesuai kecepatan potong yang dianjurkan b. Gunakan Kecepatan asutan sesuai dengan diagram asutan c. Gunakan kedalam penyayatan maksimum 1 mm 3. Langkah Kerja Membuat program CNC a. Pelajari gambar kerja b. Pahami penjepitan benda kerja yang direncanakan c. Buatlah pemrograman G92,

74

bila diameter bahan mentah

22 mm, jarak ujung mata potong

pahat dengan benda kerja 5 mm, maka pemrograman G92: N

G

X

Z

00

92

3200

500

01







F

H





d. Pada N01, buat perintah poros utama berputar searah jarum jam M03. e. N02, posisikan pahat untuk persiapan pemrograman G84 dengan G00 pada posisi X= diameter benda paling besar dan Z=1 mm dari ujung benda kerja (lihat gambar penjepitan) N

G

X

Z

00

92

3200

500

01

M03

02

00

2200

100

F

H

f. Lakukan pemrograman G84, yaitu: 1) N3, G84 diameter 18+, sepanjang 20 mm 2) N4, pemosisian persiapan G84 yang kedua 3) N5, G84 diameter 12+ sepanjang 15 mm N

G

X

Z

00

92

3200

500

01

M03

02

00

2200

100

03

84

1820

-2000

04

00

1820

100

05

84

1220

-1500

75

F

H

70

100

70

100

g. N6, lakukan pemosisian pahat untuk persiapan finishing h. N7, lakukan penyayatan finishing dengan G01, sebanyak 4 kali, yaitu N8, N9, dan N10. i. N11, mematikan putaran poros utama dengan M05 j. N12, kembali ke posisi awal program k. N13 penutup program M30 N

G

X

Z

F

H

00

92

3200

500

01

M03

02

00

2200

100

03

84

1820

-2000

70

100

04

00

1820

100

05

84

1220

-1500

70

100

06

00

1200

100

07

01

1200

-1500

50

08

01

1800

-1500

50

09

01

1800

-2000

50

10

01

2200

-2000

50

11

M05

12

00

3200

500

13

M30

Buatkan program untuk mengerjakan benda seperti gambar di bawah ini.

76

8. Kegiatan Belajar 8 Menjalankan Program Mesin Bubut CNC a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 8 Kegiatan belajar bertujuan agar peserta diklat mampu : 1) Meng-input program CNC dengan benar 2) Menguji jalan program. 3) Meng-edit program CNC dengan benar 4) Melakukan plotter 5) Menjalankan program CNC dengan benar b. Uraian Materi 8 Urutan kegiatan menjalankan program CNC meliputi : 1) Menginput program. Menginput progam adalah memasukkan kode-kode perintah kerja pada mesin CNC. Persiapan yang diperlukan adalah : a) Lembaran program b) Buku petunjuk pemrograman. c) Keselamatan kerja pada saat memasukkan program adalah agar motor asutan tidak panas inputlah perintah G64. Memasukkan program Untuk memulai memasukkan program, karena langkah ini cukup memakan

waktu,

pastikan

motor

tidak

berarus

(aktif).

Untuk

mengetahui motor berarus atau tidak lihat pada layar monitor. Jika pada layar monitor terdapat gambar motor, ini menandakan motor sedang aktif. Biasanya akan kedengaran suara berdengung. Jika motor asutan berarus Lakukanlah langkah berikut : Jika tidak ada program tersimpan (a) Pilih pelayanan CNC, dengan menekan tombol “H/C” (b) Tekan tombol “—>" sehingga lampu G menyala. (c) Ketik angka “6” dan “4” (d) Tekan tombol “INP”

77

Jika ada program tersimpan (a) Pilih pelayanan CNC (b) Tekan tombol “—>” sehingga lampu G menyala (c) Jika pada sajian/kursor muncul angka, tekan tombol “DEL” (d) Ketik angka 64 (e) Tekan tombol “INP” Berikut adalah contoh lembaran program!

00

G (M) 92

01

M03

02

00

2700

100

03

84

2000

-3700

04

00

2000

100

05

84

1500

-2000

06

00

1500

100

07

01

1500

-2000

50

08

01

2000

-2000

50

09

01

2000

-3700

50

10

01

2700

-3700

50

11

00

2900

100

12

M05

13

M30

N

X (I) 2900

Z (K) 100

F (L) (K) (T)

H

60

50

60

50

Keterangan

Memasukkan program dilakukan secara manual dengan menginputkan huruf dan angka yang tertera pada lembaran program. Misalnya untuk menginput langkah 1, N00 : (a) Pilih mode pelayanan CNC dengan menekan tombol H/C hingga lampu pelayanan CNC menyala (Jika posisi berada pada pelayanan manual). (b) Ketik angka 00 lalu tekan tombol INP, kursor akan berpindah ke G, lampu G menyala. (c) Ketik angka 92 lalu tekan tombol INP, kursor akan berpindah ke X, lampu X menyala. (d) Ketik angka 2900 lalu tekan tombol INP, kursor akan berpindah ke Z dan lampu Z menyala. 78

(e) Ketik angka 100, lalu tekan tombol INP. Secara otomatis kursor akan berpindah ke N01 dan lampu N akan menyala. Pada layar monitor/sajian akan muncul angka 10. Jika akan digunakan nomor blok dengan kelipatan sepuluh, tekan saja tombol INP maka kursor akan berpindah ke G dan lampu G akan menyala. Untuk memasukkan

perintah

G,

tidak

perlu

dituliskan,

tetapi

untuk

memasukkan perintah M harus dituliskan dengan menekan tombol negative (-). Demikian seterusnya untuk menginput langkah berikutnya sampai program ditutup dengan perintah M30. 2) Menguji jalan program Uji jalan program bertujuan mengetahui apakah program yang dibuat secara struktur dapat berfungsi dengan baik. Uji coba program dapat dilakukan dengan meletakkan kursor pada N00 kemudian tekan tombol minus (-). Kursor akan bergerak selangkah dengan selangkah menuju N10, N20 dan seterusnya sampai program selesai. Jika terjadi masalah atau ada instruksi dalam program yang tidak dimengerti oleh mesin, pada blok tersebut kursor akan berhenti. Uji jalan program dapat mengetahui beberapa jenis kesalahan, diantaranya: (1) Kesalahan bahasa, format pemrograman, dan matematis (2) Kesalahan tulis (ketik) dalam pemasukan data secara manual 3) Meng-edit program Jika kursor berhenti pada salah satu blok, ini berarti pada blok tersebut ada kesalahan. Kesalahan ini dapat diperbaiki dengan mengalihkan pelayanan ke pelayanan manual. Selanjutnya hapus sajian dengan tombol DEL pada angka dimana kursor berhenti, kemudian ganti dengan yang benar. Untuk bergerak ke atas tekan tombol REV dan untuk bergerak ke bawah tekan tombol FWD. Dan untuk menghapus tekan tombol DEL. Jika dirasa sudah benar lakukan kembali uji jalan.

79

4) Memploter (Uji lintasan pahat) Memploter adalah menguji jalan gerakan pahat diatas kertas. Ini dilakukan apabila uji jalan program sudah berhasil. Langkah ini bertujuan untuk melihat apakah gerakan pahat sudah sesuai dengan kontur benda yang direncanakan. Menjalankan plot sama seperti menjalankan program, bedanya yang menjadi benda kerja adalah kertas dan yang menjadi pahat adalah pensil atau pena. Hasilnya berupa gambar. Uji lintasan pisau dapat dideteksi: (1) Kesalahan arah gerak pahat (2) Kesalahan jenis gerak pahat, gerak pemakanan (feeding) atau pemosisian (3) Analisis kesalahan produk Analisis kesalahan perlu dilakukan apabila terjadi penyimpangan kualitas produk dari standar yang ditetapkan Untuk memploter, letakkan kursor pada N00 lalu fungsi pelayanan harus pada fungsi CNC kemudian tekan tombol START. Mesin CNC akan bergerak selangkah demi selangkah sampai program selesai. Jika ada gerakan yang salah, perhatikan kembali gambar kerjanya, sesuaikan dengan program yang dibuat. Setelah cocok, lakukan kembali langkah edit. Jika sudah selesai dan hasilnya benar, langkah terakhir adalah uji coba program. 5) Uji coba program Tujuan mencoba adalah untuk mengetahui apakah suatu program CNC dapat dan aman untuk digunakan, dan mengetahui kualitas produk yang dihasilkan. Ini dilakukan dengan mengeksekusi langsung pada benda kerja. Prosedur uji coba program dilaksanakan dengan urutan langkah tertentu, yang merupakan standar baku. Urutan langkah tersebut harus diikuti agar terhindar dari kemungkinan resiko kesalahan program yang dapat berakibat pada kerusakan mesin, benda kerja, maupun keselamatan operator mesinnya. Hasil benda kerja yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui :

80

(1) Kemungkinan adanya kesalahan dimensi dan penyebabnya (2) kemungkinan adanya kesalahan posisi dan penyebabnya (3) kemungkinan adanya kesalahan kualitas permukaan dan penyebabnya

c. Rangkuman 8 1) Dalam menginput program, pastikan bahwa data yang diinput sudah tersimpan pada memory mesin dengan cara setiap selesai mengetik perintah jangan lupa untuk menekan tombol INP. 2) Tujuan uji coba program CNC adalah a) Memastikan bahwa program CNC tidak membahayakan jika dijalankan b) Untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan 3) Prosedur atau urutan uji coba program adalah a) Uji jalan program, untuk mengetahui: (1) Kesalahan format dan bahasa pemrograman (2) Kesalahan ketik saat pemasukan data secara manual (3) Kesalahan pembacaan pada pemasukan data b) Uji lintasan pisau/alat potong, untuk mengetahui: (1) Kesalahan arah gerak pahat (2) Kesalahan jenis gerak c) Analisis kesalahan produk, meliputi (1) Kesalahan dimensi (2) Kesalahan posisi (3) Kesalahan kualitas permukaan

81

d. Tugas 8 1. Ambil latihan membuat program sebagaimana diinstruksikan pada lembar kerja 7, lalu masukkan ke memori mesin CNC. 2. Coba lakukan tes jalan program. Dapatkah program dibaca sampai selesai? Jika tidak coba identifikasi penyebabnya, dan perbaiki. 3. Jika program dapat terbaca sampai selesai, coba lakukan uji lintasan pahat menggunakan pentograf 4. Amati adakah gerakan pahat yang tidak seharusnya. Jika terjadi salah gerakan, coba identifikasi letak kesalahannya! 5. Lakukan pembetulan terhadap bagian program yang salah. 6. Lakukan kembali uji lintasan pahat sampai diperoleh hasil yang diinginkan. e. Tes Formatif 8 1. Sebelum memasukan program diajurkan untuk menginput perintah G64. Maksud perintah itu adalah … a. agar mesin aktif b. agar motor berputar c. agar motor berhenti berputar d. agar motor tidak berarus e. agar monitor hidup 2. Agar perintah yang diinputkan dapat tersimpan pada memori CNC, pada saat berpindah harus ditekan tombol a.

H/C

b. DEL c.

d.



e

INP



3. Untuk menguji jalan program dilakukan dengan menekan tombol … a.

H/C

b. DEL c.



82

d.



e

INP

4. Uji jalan program dimaksudkan untuk mengetahui, kecuali … a. kesalahan prosedur b. kesalahan bahasa c. kesalahan format

d. kesalahan matematis e. kesalahan pengetikan

5. Berikut merupakan tujuan melakukan plotter, kecuali … a. mendeteksi kesalahan arah gerakan pahat b. mendeteksi kesalahan gerak pemakanan c. mendeteksi kesalahan pengetikan d. mendeteksi kesalahan pemosisian e. mendeteksi kesalahan produk 6. Untuk menjalankan program dilakukan dengan menekan tombol … a. REV

d.

b.

START

e

c.



− INP

7. Langkah terakhir dalam uji coba program adalah … a. uji jalan program b. analisis kesalahan produk c. uji coba produk

d. menjalankan program e. memplotter

8. Analisis kesalahan produk dilakukan apabila terjadi … a. kesalahan format b. kesalahan ketikan c. kesalahan data

d. kesalahan gerak pahat e. kesalahan kualitas permukaan

9. Langkah terakhir dalam uji coba program dilakukan pada … a. benda kerja b. kertas c. layar monitor

d. tanpa benda kerja e. simulator

10. Tujuan akhir dilakukannya uji coba program adalah … a. mengetahui kesalahan format pemrograman b. mengetahui kesalahan pengetikan c. memastikan bahwa program aman untuk dijalankan d. mengetahui kesalahan gerakan pahat e. mengetahui kualitas hasil

83

f. Kunci jawaban tes formatif 8 1. d

6. b

2. e

7. b

3. d

8. e

4. a

9. a

5. c

10. c

g. Lembar Kerja 6 Uji Coba Program 1. Persiapan. Siapkan peralatan sebagai berikut : a. Program CNC untuk mesin bubut. b. Blok ukur tebal 5 mm c. Benda kerja diameter 30 mm panjang 150 mm d. Pahat sisi kanan, pahat alur, dan pahat ulir e. Lembar tabel data kompensasi pahat f. Mikrometer dan jangka sorong 2. Keselamatan Kerja a. Pada saat memasang pahat hati-hati dengan bagian yang tajam b. Gunakan putaran poros utama sesuai standar c. Sebelum program dijalankan, cek kembali bahwa benda kerja dan pahat telah terikat dengan kuat f. Lakukan perbaikan jika terjadi lintasan gerak pahat yang keliru, kemudian lakukan kembali uji lintasan pahat g. Pasang benda kerja dengan teknik pemasangan seperti ditunjukkan gambar pemasangan benda kerja berikut

84

j. Jalankan program yang diuji coba. k. Periksa kualitas benda kerja (produk) hasil uji coba, kemudian bandingkan kualitasnya dengan standar yang ditentukan l. Jika belum sesuai lakukan analisis kesalahan dan penyebabnya, perbaiki program, dan jalankan kembali program uji coba.

85

BAB III EVALUASI A. PERTANYAAN 1. Buatlah program untuk mengerjakan benda seperti tergambar! 2. Lakukan uji coba program. 3. Buatkan benda kerjanya.

86

B. KRITERIA PENILAIAN Lembaran Penilaian Nama

: …………………

Program Keahlian : ………………………

NISN

: …………………

Kompetensi

: ………………………

Kode

: ………………………

Nama Pekerjaan : …………………

Skor Maks Tercapai

No

Aspek Penilaian

I

Sikap Kerja A. Langkah kerja B. Penggunaan alat C. Keselamatan kerja Sub total 1 Hasil Kerja A. Membuat program 1. Pembukaan 2. Isi program 3. Penutup B. Menulis program 1. Menginput program 2. Mengedit program 3. Menguji jalan program C. Membuat benda kerja 1. Setting awal benda kerja a. menetapkan X = 0 b. menetapkan Z = 0 c. menetapkan kebabasan pahat 2. Kualitas produk a. konstruksi geometris b. kehalusan Sub total 2 Waktu A. Kurang dari 120 menit B. 120 – 180 menit C. Lebih dari 180 menit

II

III

Total (sub total 1 + sub total 2 + waktu)

Ket

2 2 2 6

7 30 3 5 3 7

5 5 5 10 5 87 7 7 5 1 100

…………………, …………………… Instruktur/Penilai

NIP. 87

C. KRITERIA KELULUSAN Peserta diklat yang dinyatakan lulus apabila mendapatkan penilaian minimal 70 dengan ketentuan : 70 – 79

: Memenuhi kriteria minimal, dapat bekerja dengan bimbingan.

80 – 89

: Memenuhi kriteria minimal, dapat bekerja tanpa bimbingan.

90 – 100 : Di atas kriteria minimal, dapat bekerja tanpa bimbingan.

88

BAB IV PENUTUP

Peserta diklat yang telah memenuhi syarat batas kelulusan minimal untuk bidang teori maupun praktik dinyatakan lulus dan telah memiliki kompetensi untuk bekerja pada mesin bubut CNC TU-2A. Kepada peserta diklat yang bersangkutan dapat melanjutkan mempelajari kompetensi Bekerja dengan mesin frais CNC TU-3A. Sedangkan peserta diklat yang dinyatakan belum lulus harus mengulang kembali modul ini dan belum diperkenankan untuk mempelajari modul berikutnya.

89

DAFTAR PUSTAKA

Emco Maier & Cc. (1988). Petunjuk pemrograman TU-2A. Hallein, Austria: Friedmann-Maier. Jufri

Sinaga

(2004).

Pengoperasian

Mesin

TU-2A.

Medan.

Pusat

Pengembangan Penataran Guru Teknologi Medan. Taufiq Rochim. (1993). Teori & teknologi proses pemesinan. Jakarta: Higher Education Development Support Project.

90