Buku Panduan Akademik Prodi MPsi

39 downloads 4621 Views 2MB Size Report
BAB 2 GAMBARAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA DAN PENGAMBILAN. KASUS PROGRAM MAGISTER ... Buku Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi disusun .... pada Buku Laporan Perkembangan Kemajuan Bimbingan. Tesis yang ...
PANDUAN AKADEMIK MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI Perancang sampul: Agung Budi Lay Out: Fransina Mairuhu Tim Penyusun: Dr. Magdalena Halim, Psikolog Prof. Dr. Benedicta Dwi Riyanti, Psikolog Rendy Wirawan, MPsi, Psikolog Ratri Atmoko, MPsi, Psikolog Prof. Dr. phil. Hana Panggabean, Psikolog Esther Kembaren, MSi, Psikolog Ignatius Darma Juwono, MPsi, Psikolog Tirza Laluyan, MPsi, Psikolog Agustus 2014

8850-91-2 ISBN 978-979-16334-5-1 Diterbitkan oleh Penerbit Universitas Diterbitkan oleh Atma Jaya (PUAJ) Jalan Jenderal 51, Jakarta 12930 Fakultas Sudirman Psikologi Unika Atma Jaya [email protected] Jenderal Sudirman 51, Jakarta 12930

Dicetak oleh Mandaka Mitra Media Hak cipta © 2014 Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya

Daftar Isi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR BAB 1 PANDUAN ADMINISTRASI AKADEMIK MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI 1. RENCANA PENGAMBILAN MATA KULIAH 2. KARTU RENCANA STUDI (KHS) 3. PROSES KARTU RENCANA STUDI (KRS) 4. MUNDUR DARI MATA KULIAH 5. CUTI KULIAH 6. BOLOS KULIAH 7. BERHENTI DAN PUTUS KULIAH 8. EVALUASI PRESTASI MAHASISWA 9. INDEKS PRESTASI 10. UJIAN DAN PEMBOBOTAN 11. KEJUJURAN AKADEMIK 12. MATRIKULASI 13. PENULISAN TESIS 14. NILAI KELULUSAN 15. PENGAMBILAN IJAZAH 16. WISUDA 17. PERSYARATAN MENDAPATKAN GELAR

BAB 2

16

GAMBARAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA DAN PENGAMBILAN KASUS PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI BIDANG KEKHUSUSAN INDUSTRI DAN ORGANISASI

BAB 4

4 4 4 5 5 6 7 7 8 9 10 10 10 11 14 14 14 14

GAMBARAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA DAN PENGAMBILAN KASUS PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI BIDANG KEKHUSUSAN KLINIS DEWASA

BAB 3

3

21

GAMBARAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA DAN PENGAMBILAN KASUS PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI BIDANG KEKHUSUSAN PENDIDIKAN ANAK DAN REMAJA

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

27

1

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

BAB 5

PANDUAN PENYUSUNAN TESIS 1. 2. 3. 4.

FORMAT UMUM PENULISAN TESIS TAHAPAN PENULISAN TESIS TESIS: DARI ABSTRAK S/D DISKUSI PANDUAN PENULISAN PROPOSAL TESIS

34 34 37 42 50

BAB 6

PANDUAN PENULISAN ARTIKEL

55

BAB 7

LAMPIRAN

61

2

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Kata Pengantar

KATA PENGANTAR Buku Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi disusun untuk membantu para mahasiswa dalam mengikuti proses belajar di Program Studi Magister Psikologi Profesi. Buku ini juga diharapkan dapat membantu menyamakan persepsi para staf pengajar dalam mendidik dan mengarahkan proses belajar mahasiswa dalam mencapai tujuan studi mereka. Buku Panduan Magister Psikologi Profesi yang terakhir diterbitkan adalah tahun 2010, sebagai bagian dari Buku Panduan Sekolah Pascasarjana. Sejalan dengan perubahan organisasional yang terjadi pada prodi-prodi pascasarjana, yaitu kembalinya pengelolaan prodi pascasarjana di bawah Fakultas, Magister Psikologi Profesi merasa perlu untuk menyusun Buku Panduan yang mandiri. Selain itu, sejumlah perubahan lain juga terjadi. Prodi Magister Psikologi Profesi semakin berkembang, adanya peraturan dan ketentuan baru dari induk organisasi profesi maupun asosiasi perguruan tinggi sebidang (AP2TPI) dan sejumlah kebijakan pendidikan nasional. Dengan perubahan-perubahan ini, kebutuhan untuk menyesuaikan dan memperbarui buku panduan menjadi tidak terhindarkan. Kami berharap agar Buku Panduan ini dapat berguna bagi staf pengajar dan mahasiswa untuk memperlancar proses belajar mengajar di Magister Psikologi Profesi. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada buku panduan ini dan masukan perbaikan tentunya kami terima dengan senang hati. Jakarta Juli 2014 Tim Penyusun

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

3

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

PERATURAN ADMINISTRASI AKADEMIK Bab

1

MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI

Peminat Magister Psikologi Profesi (MPsi) disarankan untuk melihat informasi penerimaan mahasiswa baru lewat media masa cetak atau lewat website prodi yang diminatidengan alamat www.atmajaya.ac.id. Formulir pendaftaran dapat diperoleh secara cuma-cuma. Setelah diisi, formulir dikembalikan dengan membayar uang pendaftaran. Selanjutnya ikuti prosedur yang berlaku untuk tes seleksi masuk. 1. Rencana Pengambilan Matakuliah (RPM) Setiap mahasiswa sebelum semester berakhir wajib mengisi Rencana Pengambilan Matakuliah (RPM) secara online. Mahasiswa menuliskan matakuliah-matakuliah mana yang rencananya akan diambil pada semester berikutnya. 2. Kartu Hasil Studi (KHS) Kartu Hasil Studi (KHS) merupakan informasi tentang hasil studi mahasiswa pada semester yang bersangkutan. KHS diambil di Bagian Pendaftaran beberapa minggu setelah Ujian Akhir Semester. Mahasiswa yang masih memiliki hutang uang kuliah tidak mendapat KHS. Mahasiswa wajib melunasi hutangnya untuk memperoleh KHS. Uang yang dibayarkan pada saat ini hanyalah Uang Pendaftaran Semester (UPS), Uang Kuliah Pokok (UKP), dan Iuran Kegiatan Mahasiswa (IKM). Bukti setoran dari bank harus dikembalikan ke Bagian Pendaftaran agar mahasiswa secara resmi telah terdaftar.

4

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Administrasi Akademik

3. Proses Kartu Rencana Studi (KRS) Mahasiswa memproses Kartu Rencana Studi setelah berdiskusi dan mendapat persetujuan dari Pembimbing Akademik (KPS atau Ketua Jurusan masing-masing) untuk memastikan mata-mata kuliah yang akan diambil. Pada saat ini mahasiswa membayar uang kuliah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mahasiswa menyerahkan bukti pembayaran dari bank ke Bagian Pendaftaran. Matakuliahmatakuliah pada KRS itulah yang secara resmi diambil oleh mahasiswa. Mahasiswa yang terlambat menyerahkan KRS ke Bagian Pendaftaran terkena sanksi denda. Mahasiswa yang tidak menyerahkan bukti pembayaran dari bank ke Bagian Pendaftaran dianggap tidak mendaftar pada semester yang bersangkutan. 4. Mundur dari Matakuliah Setelah pengisian KRS, mahasiswa dapat mundur dari satu atau beberapa matakuliah yang tercantum dalan KRS tersebut. Untuk tiap matakuliah yang mundur, mahasiswa mendapat nilai “M” (Mundur) dan nilai ini tidak ikut diperhitungkan dalam perhitungan IPS/IPK. Nama mahasiswa masih akan tetap tercantum di dalam daftar hadir kuliah, atau ujian, namun terdapat catatan bahwa statusnya telah mundur. Mahasiswa tidak mendapat pengembalian uang kuliah untuk mundur kuliah. Mahasiswa yang baru mulai kuliah pada semester pertama tidak dapat mundur dari seluruh matakuliah. Apabila karena satu dan lain hal mahasiswa harus menggunakan fasilitas ini, mahasiswa akan menerima kembalian uang 50% dari seluruh biaya untuk semester pertama.

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

5

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

5. Cuti Kuliah Mahasiswa dapat mengambil cuti kuliah. Cuti kuliah tersebut tidak diperhitungkan sebagai bagian dari masa studinya. Dia akan mendapat tambahan masa studi sesuai dengan cuti kuliah yang telah diambilnya yang tidak melebihi dua semester. Masa pengajuan cuti kuliah dimulai pada saat pendaftaran KRS dan berakhir pada hari terakhir penyerahan KRS. Biaya cuti kuliah adalah sebesar Uang Pendaftaran Semester (UPS), dan uang Iuran Kegiatan Mahasiswa (IKM) sesuai dengan program studi, jenjang, dan angkatannya. Setelah proses KRS berakhir, mahasiswa masih dapat mengajukan cuti kuliah hingga hari terakhir masa Mundur (lihat jadwal administrasi akademik S1), yakni, dua minggu sebelum dimulainya Ujian Tengah Semester (UTS). Untuk itu mahasiswa terkena sanksi administrasi sebesar 100% dari biaya cuti kuliah. Setelah berakhirnya masa mundur, mahasiswa tidak diperkenankan mengambil cuti kuliah dan akan terkena sanksi status bolos kuliah. Permohonan cuti kuliah diajukan secara tertulis kepada KPS. Mahasiswa penerima beasiswa tidak diperkenankan mengambil cuti kuliah, kecuali jika mendapat izin tertulis dari sponsornya. Mahasiswa juga tidak diijinkan mengambil cuti kuliah pada semester pertama mereka memasuki program. Prosedur dan syarat untuk mengambil cuti kuliah adalah sebagai berikut: Mahasiswa (a) mengisi formulir permohonan cuti kuliah yang dapat diperoleh dari Bagian Pendaftaran, (b) mengajukan permohonan cuti ke KPS, (c) dengan sepengetahuan Pembimbing Akademik, Kepala Perpustakaan dan persetujuan KPS,mahasiswa menyerahkan formulir ke Bagian Pendaftaran, disertai satu pas foto ukuran 2 x 3 cm 6

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Administrasi Akademik

dan bukti pembayaran dari bank sebesar Uang Pendaftaran Semester dan uang IKM, (d) melunasi piutang bila ada, dan (e) mengambil surat cuti kuliah satu minggu setelah penyerahan formulir cuti kuliah. 6. Bolos Kuliah Mahasiswa yang tidak terdaftar pada suatu semester, termasuk mahasiswa yang terlambat mengajukan cuti kuliah setelah berakhirnya masa mundur, terkena sanksi membolos kuliah. Bolos kuliah diperhitungkan sebagai masa studi. Mahasiswa yang membolos kuliah dan ingin aktif lagi harus mengajukan permohonan aktif kembali kepada KPS. Apabila KPS menyetujui permohonan tersebut, mahasiswa dapat melakukan pendaftaran kembali pada masa pendaftaran dan terkena sanksi denda membolos sebesar: (i) Uang Kuliah Pokok, (ii) Uang Pendaftaran Semester, dan (iii) Uang IKM. Sanksi ini berlaku untuk tiap semester dia membolos. Jumlahnya sesuai dengan biaya kuliah di Sekolah Pascasarjana dan angkatannya. Mahasiswa yang membolos lebih dari dua semester berurut-turut dianggap telah mengundurkan diri (DO). 7. Berhenti dan Putus Kuliah Berhenti kuliah (prakarsa mahasiswa): Mahasiswa yang atas kehendak sendiri menghentikan studinya dinyatakan berhenti kuliah. Putus kuliah (prakarsa penyelenggara): Mahasiswa dinyatakan putus kuliah jika: (i) Ia melakukan perbuatan yang melanggar akhlak, (ii) Masa studinya telah habis tanpa perpanjangan waktu, (iii) IPK pada akhir semester pertama kurang dari 2.50. Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

7

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

Mahasiswa yang telah menyelesaikan semua matakuliah dengan baik tetapi tidak selesai menulis tesis/disertasinya pada kurun waktu yang diberikan akan diberi surat keterangan yang menyatakan bahwa mahasiswa telah menyelesaikan perkuliahan tersebut. 8. Evaluasi Prestasi Mahasiswa Penilaian keberhasilan studi dilakukan dengan berbagai ujian, kuis, dan tes sepanjang semester. Ujian semester dapat berupa ujian tertulis, ujian lisan, makalah, tugas lapangan, atau kombinasinya. Nilai ujian yang diperoleh mahasiswa selalu diberitahukan oleh pengajar. Pengajar mengembalikan hasil UTS kepada mahasiswa dan membicarakannya di kelas. Dalam sistem kredit semester nilai hasil studi diberikan dalam bentuk huruf A hingga E, sebagai konversi nilai angka 100 hingga 0. Setiap nilai diberi bobot 4 hingga 0 yang digunakan untuk menghitung Indeks Prestasi (IP). Program Studi Magister Psikologi Profesi menetapkan batas minimal nilai untuk kelulusan ujian adalah B. Konversi dari nilai angka ke markah huruf dengan bobot nilai adalah sebagai berikut:

8

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Administrasi Akademik

Nilai Angka Markah Huruf Bobot 80 – 100

A

4

75 – 79

A-

3,7

71 – 74

B+

3,3

67 – 70

B

3

63 – 66

B-

2,7

59 – 62

C+

2,3

55 – 58

C

2

45 – 54

D

1

< 45

E

0

9. Indeks Prestasi Indeks Prestasi adalah nilai rata-rata seluruh matakuliah yang telah diambil oleh mahasiswa. Indeks prestasi dibedakan antara Indeks Prestasi Semester (IPS), yaitu, nilai rata-rata dari satu semester, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), yaitu, nilai rata-rata dari seluruh matakuliah yang telah diambil. Untuk menghitung indeks prestasi, nilai kualitatif yang berupa huruf dikuantifikasi ke angka bobot. Indeks Prestasi (IP) dihitung dengan formula sebagai berikut:

Indeks Prestasi =

ΣNxK ΣK

dengan ketentuan: N = Nilai matakuliah K = Kredit matakuliah Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

9

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

10. Ujian dan Pembobotan Perbandingan bobot penilaian yang menyangkut hasil ujian tengah semester, tugas-tugas, dan akhir semester disesuaikan dengan yang tertulis dalam Satuan Acara Perkuliahan setiap mata kuliah. 11. Kejujuran Akademik Mahasiswa harus selalu jujur dalam proses belajar mengajar, penelitian, penulisan karya tulis, dan penyelesaian ujian. Termasuk tindak tak jujur ialah penyontekan, pembocoran naskah ujian, pemalsuan jawaban ujian atau karya tulis, dan pemberian bantuan yang tidak halal. Mahasiswa yang melanggar kejujuran akademik dikenai sanksi berupa nilai E, pemecatan sementara (skorsing), atau pembatalan status kemahasiswaan. Keputusan jenis sanksi ditentukan oleh Direktur Pascasarjana, berdasar pertimbangan Ketua Program Studi. Pembatalan status kemahasiswaan ditentukan oleh Rektor. 12. Matrikulasi Mahasiswa semester pertama yang diterima diwajibkan mengikuti matrikulasi untuk bidang-bidang tertentu sesuai dengan keputusan yang dikeluarkan oleh Mpsi. Kegiatan matrikulasi diselenggarakan sebelum perkuliahan dimulai pada awal perkuliahan mahasiswa setiap angkatan. Selama masa matrikulasi, mahasiswa diharuskan mengikuti matakuliah dasar untuk memungkinkan mereka mengikuti kelas-kelas selanjutnya. Mahasiswa wajib lulus dalam matrikulasi dengan nilai minimal B. Mahasiswa yang sudah lulus matrikulasi akan memperoleh Surat Keterangan Lulus Matrikulasi dan surat ini menjadi syarat mengikuti ujian

10

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Administrasi Akademik

sidang tesis. Nilai matrikulasi tidak diperhitungkan dalam IPS dan IPK. 13. Penulisan Tesis Syarat Penulisan Tesis Penulisan tesis dimulai pada semester lima setelah semua mata kuliah diambil, termasuk mata kuliah kemagisteran dan mata kuliah kerja praktek. Mahasiswa mengajukan proposal kepada Ketua Program Studi (KPS) dan apabila disetujui mahasiswa dapat mulai menulis tesisnya. KPS akan menunjuk seorang pembimbing yang bidang keahliannya sesuai dengan topik yang akan dibahas dalam tesis. Syarat penulisan tesis: • •

Sudah mengambil semua mata kuliah dari semester I-IV, mencakup mata kuliah kemagisteran dan mata kuliah kerja praktek. Lulus ujian proposal tesis.

Pembimbingan Tesis. Mahasiswa wajib menemui pembimbing tesis minimal sekali dalam satu bulan untuk melaporkan perkembangan penulisan tesisnya dan menyerahkan hasil yang telah dicapai saat itu. Pembimbing wajib memberikan masukan pada karya tesis mahasiswa, baik berupa masukan lisan maupun memberikan petunjuk secara tertulis untuk langkah-langkah berikutnya yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Bimbingan tidak harus dilakukan secara tatap muka tetapi dapat memanfaatkan media-media teknologi komunikasi yang ada seperti surat elektronik, ataupun media sosial. Proses pembimbingan mahasiswa dicatatkan

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

11

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

pada Buku Laporan Perkembangan Kemajuan Bimbingan Tesis yang ditandatangani pembimbing. Syarat menjadi pembimbing/ penguji tesis adalah harus bergelar doktor di bidang psikologi dan seorang psikolog. Panduan penulisan tesis diatur dalam Buku Panduan Penulisan Tesis Magister Psikologi Profesi. Penyerahan dan Ujian Pertahanan Tesis Setelah pembimbing menyatakan bahwa tesis layak untuk diujikan, mahasiswa menyerahkan tiga eksemplar kepada KPS. KPS menentukan para calon penguji dan membagikan tesis kepada mereka sekaligus menjadwalkan ujian pertahanan tesisdan Dekan mengeluarkan SK untuk melaksanakan ujian pertahanan tesis. Sebelum ujian dilaksanakan, mahasiswa sudah harus menyerahkan bukti pembayaran ujian tesis dari bank serta persyaratan lain yang harus dipenuhi seperti hasil tes TOEFL Ujian pertahanan tesis berlangsung maksimal dua jam.Keanggotaan panitia penguji terdiri dari Ketua Sidang, Sekretaris Sidang, Pembimbing dan dua orang penguji. Pada saat tesis dipertahankan mahasiswa dapat dinyatakan lulus atau belum lulus dengan revisi. Mahasiswa yang lulus mendapatkan waktu untuk melakukan revisi sesuai dengan masukan dari Panitia Penguji selama dua minggu. Mahasiswa harus menyerahkan artikel yang sudah dikirim ke jurnal nasional bersamaan dengan revisi tesisnya. Setelahnya kelulusannya akan diumumkan lewat Yudisium. Bila mahasiswa menyelesaikan revisi dalam kurun waktu yang diberikan, dia dapat mengambil ijazah dalam jangka waktu maksimal dua bulan. Revisi harus telah disetujui oleh pembimbing dan dengan sepengetahuan para 12

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Administrasi Akademik

penguji. Sementara itu, dia dapat memperoleh surat pernyataan lulus yang berlaku selama dua bulan. Apabila pada batas waktu yang diberikan oleh Panitia Penguji mahasiswa belum menyerahkan hasil revisinya, mereka harus menempuh ujian ulang dan menanggung semua biaya untuk pelaksanaan ujian ulang tersebut. Apabila dalam ujian ulang ini mahasiswa dinyatakan lulus, mereka akan diberi waktu revisi maksimal satu bulan. Apabila pada kesempatan kedua ini mahasiswa masih juga belum menyelesaikan revisinya dalam kurun waktu yang diberikan, mahasiswa dinyatakan gagal dan tidak akan memperoleh ijazah. Pertimbangan akan kelulusan mahasiswa juga dapat ditinjau ulang jika mahasiswa tidak berhasil mempublikasikan artikelnya. Mahasiswa dapat mengikuti wisuda hanya apabila revisi telah diserahkan dan disetujui oleh KPS. Publikasi Tesis Tesis mahasiswa wajib dipublikasikan dalam bentuk artikel pada berkala ilmiah, diutamakan yang terakreditasi Dikti. Mahasiswa yang lulus ujian sidang tesis, dapat mengikuti yudisium (pengumuman kelulusan dan nilai sidang ujian thesis) jika sudah memasukkan artikel hasil penelitian untuk diterbitkan di salah satu jurnal nasional ilmiah(termasuk e-journal), diutamakan yang terkakreditasi Dikti. Pada saat menyerahkan tesis yang sudah direvisi (versi final), mahasiswa harus melampirkan artikel dan bukti penerimaan artikel dari pengelola jurnal.

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

13

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

14. Nilai Kelulusan Mahasiswa jenjang magister dapat predikat/judicium seperti berikut: Lulus “dengan pujian” Lulus “dengan sangat memuaskan” Lulus “dengan memuaskan”

lulus

dengan

: IPK 3,71 – 4,00 : IPK 3,41 – 3,70 : IPK 2,75 – 3,40

Jumlah ini diperoleh setelah menggabungkan nilai ujian pertahanan tesis dengan IPK seluruh matakuliah yang telah diambil. Untuk Program Studi Psikologi Profesi , predikat “dengan pujian” diberikan apabila mahasiswa dapat menyelesaikan tesisnya dalam waktu 5 semester. 15. Pengambilan Ijazah Ijazah akan diberikan setelah ada clearance dariPerpustakaan Pusat yang menyatakan bahwa mahasiswa telah mengembalikan semua buku yang dipinjam. Ijazah diberikan paling lambat dua bulan setelah ujian tesus. Sementara itu, mahasiswa dapat memperoleh surat keterangan yang menyatakan bahwa dia telah berhak memakai gelar doktor dan hanya tinggal menunggu ijazah. 16. Wisuda Mahasiswa dapat mengikuti wisuda setelah dia lulus dalam ujian tesis dan ujian kerja praktek. Biaya wisuda ditanggung oleh mahasiswa. 17. Persyaratan mendapatkan gelar Untuk memperoleh gelar Magister Psikologi Profesi (M.Psi) diperlukan 50sks yang terdiri dari 44sks untuk kelompok

14

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Administrasi Akademik

inti dan 6 sks tesis. Mahasiswa berhak menyandang gelar MPsi setelah: a. Lulus ujian kompetensi berupa ujian kerja praktek yang dilakukan oleh Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan memperoleh sertifikat dari HIMPSI. b. Lulus sidang tesis.Mahasiswa yang lulus ujian tesis dengan revisi diwajibkan untuk menyerahkan revisi tesis yang telah disetujui oleh pembimbing, penguji, dan KPS untuk syarat memperoleh gelar. Sebelum revisi diselesaikan, mahasiswa belum berhak menyandang gelarnya dan tidak akan ada surat pernyataan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah lulus. Mahasiswa juga sudah harus mengirimkan tesis dalam bentuk artikel ke jurnal untuk dipublikasikan bersamaan dengan menyerahkan revisi tesis. c. Menunjukkan hasil TOEFL minimum 450.

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

15

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

GAMBARAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA Bab

2

DAN PENGAMBILAN KASUS PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI BIDANG KEKHUSUSAN KLINIS DEWASA

1. GAMBARAN UMUM Kerja praktek dan pengambilan kasus adalah pengalaman aplikasi klinis yang ditempuh mahasiswa melalui: (a) pendampingan individual (meliputi pemeriksaan psikologis secara individu termasuk pelaksanaan intervensi pada minimal dua dari sejumlah kasus individu yang ditangani),(b) pendampingan kelompok (pemeriksaan psikologis terhadap sejumlah orang (antara 5 – 8) yang memiliki masalah tertentu dan dilanjutkan dengan intervensi secara kelompok, seperti konseling kelompok, group therapy atau family therapy), maupun (c) pendampingan komunitas (program psikoedukasi bagi komunitas tertentu yang dapat dilakukan dalam bentuk penyuluhan dll.). Khusus bagi mahasiswa program magister psikologi profesi bidang kekhususan klinis dewasa UAJ hanya dua jenis kasus yang wajib diambil mahasiswa selama menjalani praktek, yaitu: 1) Kasus individu sebanyak 8 kasus (minimal 2 diantaranya disertai intervensi) dan 2) Kasus kelompok (setara 2 kasus individu) sebanyak 1 kasus disertai intervensi. Sedangkan kasus komunitas tidak wajib diambil namun jika memungkinkan(tergantung ketersediaan kasus) tetap diperbolehkan untuk dijadikan kasus. Periode pelaksanaan praktek kerja klinis dewasa terbagi dalam 4 periode yang berbeda, dengan ketentuan @ 2 kasus untuk periode pertama dan kedua, dan sisanya masing-masing 3 kasus untuk periode ketiga dan keempat. Masa praktek kerja 16

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Gambaran Kegiatan Praktek Kerja.....Bidang Kekhususan Klinis Dewasa

di setiap institusi berkisar antara 1,5 – 2 bulan. Permasalahan yang dapat ditangani adalah kasus normal bermasalah, neurotik/ psikosomatis maupun kasus-kasus lain termasuk skizofrenia dan gangguan organic. 2. RINCIAN KEGIATAN I. Pendampingan Individual 1. Mahasiswa di bawah supervisi para pembimbing dari Magister Psikologi ProfesiUnika Atma Jaya Jakarta mengadakan pemeriksaan psikologis (wawancara, observasi dan pemberian tes-tes psikologi yang relevan) terhadap pasien yang mengalami masalahmasalah pribadi yang mempengaruhi kehidupan sehari-harinya. 2. Berdasarkan hasil pemeriksaan psikologis tersebut, mahasiswa akan membuat rancangan intervensi dan melakukan intervensi terhadap minimal 2 dari 8 kasus individu yang ditangani. Intervensi dapat berupa konseling maupun dengan menggunakan pendekatan psikoterapi tertentu. Pembuatan rancangan intervensi dan pelaksanaan intervensi di bawah supervisi para dosen pembimbing kasus dari Magister Psikologi Profesi Unika Atma Jaya Jakarta. 3. Setiap mahasiswa akan melakukan pemeriksaan psikologis dengan (atau tanpa) melakukan intervensi terhadap klien yang ditangani selama kurang lebih 1,5 bulan- 2 bulan 4. Mahasiswa diwajibkan membuat laporan hasil pemeriksaan psikologis, rancangan intervensi, dan laporan hasil dan evaluasi intervensi (jika dilakukan) sesuai dengan format laporan yang ada di Magister Psikologi Profesi Unika Atma Jaya Jakarta. Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

17

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

5. Laporan tertulis akan masuk menjadi salah satu komponen penilaian, di mana penilaian akan dilakukan oleh pembimbing dari Magister Psikologi Profesi Unika Atma Jaya Jakarta. 6. Hasil pemeriksaan psikologis dan intervensi akan diujikan. Ujian kasuistik dilaksanakan di Unika Atma Jaya Jakarta. 7. Di akhir masa kerja praktek pada setiap institusi, mahasiswa diwajibkan untuk menulis surat keluar kepada institusi sebagai laporan atas kasus-kasus yang ditangani selama di institusi tersebut. Surat keluar dibuat di bawah supervisi dosen pembimbing dan ditandatangani oleh dosen pembimbing kasus. II. Pendampingan Kelompok 1. Mahasiswa di bawah supervisi para pembimbing dari Magister Psikologi Profesi Unika Atma Jaya Jakarta melakukan asesmen terhadap sejumlah pasien/karyawan dalam satu kelompok yang diduga memiliki permasalahan sama berdasarkan hasil observasi dan asesmen lainnya. Kelompok wajib berisikan anggota antara 5 – 8 orang dengan area permasalahan yang sama. Di dalam asesmen tersebut, mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan psikologis baik melalui wawancara, observasi ataupun penggunaan alat tes maupun kuesioner tertentu sesuai dg tujuan pemeriksaannya. 2. Berdasarkan hasil asesmen tersebut, mahasiswa akan membuat rancangan intervensi dan melakukan intervensi. Intervensi dapat berupa konseling kelompok ataupun intervensi dengan menggunakan pendekatan terapi tertentu, seperti misalnya group therapy, family therapy dll. Pembuatan rancangan intervensi dan pelaksanaan intervensi di bawah 18

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Gambaran Kegiatan Praktek Kerja.....Bidang Kekhususan Klinis Dewasa

supervisi para dosen pembimbing kasus dari Magister Psikologi Profesi Unika Atma Jaya. 3. Pelaksanaan asesmen, pembuatan rancangan intervensi dan pelaksanaan intervensi akan dikerjakan secara individu, oleh masing-masing mahasiswa yang melakukan praktek kerja. Pendampingan kelompok dapat dikerjakan dalam periode waktu yang bersamaan dengan kegiatan pendampingan individual, yaitu selama 2 bulan. 4. Mahasiswa diwajibkan membuat laporan asesmen, rancangan intervensi, dan laporan hasil dan evaluasi intervensi sesuai dengan format laporan yang ada di Magister Psikologi Profesi Unika Atma Jaya. 3. JADWAL PELAKSANAAN 1. Praktekkerja dan pengambilan kasus di setiap institusi akan dilaksanakan kurang lebih mulai bulan Oktober s/d Mei. 2. Mahasiswa melakukan praktek kerja pada dasarnya setiap hari kerja dari Senin s/d Jumat untuk setiap minggunya dengan jam kerja mengikuti aturan yang ditetapkan oleh supervisor dari institusi yang bersangkutan. Namun demikian, pada hari-hari tertentu di setiap minggu (biasanya hari Selasa) mahasiswa diperkenankan untuk ke kampus Unika Atma Jaya Semanggi guna berkonsultasi dengan dosen pembimbing kasus. Jika dibutuhkan terutama berkaitan dengan intervensi kelompok, mahasiswa dapat melakukannya di hari Sabtu/ Minggu sesuai dengan ijin yang diberikan oleh Supervisor Lapangan di institusi ybs.

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

19

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

3. Pelaksanaan pemeriksaan psikologis, intervensi individual, dan intervensi kelompok harus dengan sepengetahuan supervisor di institusi dan seijin dosen pembimbing kasus. 4. Ujian kasuistik akan dilaksanakan satu kali untuk masing-masing periode praktek kerja. Selama periode ujian kasuistik, semua mahasiswa diwajibkan untuk hadir di kampus Semanggi, kecuali jika ada kasus yang harus ditangani pada saat itu dan tidak mungkin ditangguhkan setelah periode ujian kasuistika berakhir. 4. EVALUASI Ada beberapa penilaian yang dilakukan selama periode praktek kerja Klinis Dewasa, yaitu: 1. Laporan kasus yang ditangani dari kasus 1 – 10, penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing kasus sesuai dengan format penilaian yang ada 2. Ujian kasuistika, dilakukan oleh dua orang penguji di luar dosen pembimbing kasus. Ujian kasuistika dilakukan satu kali pada setiap periode praktek, jadi secara total terdapat 4 ujian kasuistika. 3. Ujian komprehensif internal, dilakukan oleh dua orang penguji. Ujian dilakukan terhadap 10 kasus yang sudah ditangani, setelah periode praktek kerja berakhir. 4. Ujian kompetensi HIMPSI, dilakukan oleh satu orang penguji dari HIMPSI. Ujian ini dapat ditempuh apabila mahasiswa sudah lolos ujian komprehensif internal. 5. Nilai minimal untuk semua laporan maupun ujian pada poin 1 – 3 di atas adalah B, jika kurang dari nilai tersebut maka mahasiswa diwajibkan mengulang ujian atau mengambil kasus baru kembali. 20

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Gambaran Kegiatan Praktek Kerja.....Bidang Kekhususan Industri dan Organisasi

GAMBARAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK Bab

3

DAN PENGAMBILAN KASUS PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI BIDANG KEKHUSUSAN PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

1. GAMBARAN UMUM Kerja praktek di institusi merupakan media interaksi mahasiswa dengan realita yang sekaligus menjadi kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu Psikologi Industri dan Organisasi. Sejumlah kasus yang diwajibkan untuk ditangani oleh mahasiswa meliputi asesmen dan intervensi individual, pelatihan kelompok, pengelolaan Sumber Daya Manusia dan pengembangan organisasi. 2. RINCIAN KEGIATAN I. Kasus Asesmen Individual 1. Mahasiswa di bawah supervisi dari pembimbing lapangan dan pembimbing kasusterlibat aktif dalam proses pemeriksaan psikologis (wawancara, observasi dan pemberian tes-tes psikologi yang relevan, serta intervensi individual) yang disesuaikan dengan konteks dan tujuan asesmen. 2. Berdasarkan hasil pemeriksaan psikologis tersebut, mahasiswa diwajibkan membuat laporan yang berisi gambaran dinamika psikologis dari individu yang mengikuti proses asesmen. Kesimpulan akhir laporan dirumuskan sesuai dengan tujuan dari proses asesmen. Proses penulisan laporan ada di bawah supervisi para pembimbing dari Magister Profesi Psikologi Unika Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

21

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

3.

4. 5.

6.

7.

Atma Jaya Jakarta. Formatnya dapat disesuaikan dengan format laporan yang berlaku di institusi atau yang ada di Magister Profesi Psikologi Unika Atma Jaya Jakarta. Setiap mahasiswa wajib mengerjakan minimal 4 (empat) laporan dari individu yang berbeda selama kurang lebih 2 (dua) bulan. Minimal 1 (satu) dari laporan tersebut sampai pada proses pemberian intervensi individual. Khusus untuk kasus asesmen individual, mahasiswa wajib disupervisi oleh supervisor lapangan yang memiliki gelar sebagai psikolog. Laporan tertulis akan masuk menjadi salah satu komponen penilaian, di mana penilaian akan dilakukan oleh pembimbing dari Magister Psikologi Profesi Unika Atma Jaya Jakarta dan mempertimbangkan pula penilaian dari supervisor lapangan. Mahasiswa diwajibkan untuk dapat melakukan presentasi akhir (case conference) sebagai bentuk pertanggungjawaban atas laporan yang telah disusunnya. Presentasi akhir dapat dilakukan secara terpisah atau digabungkan pelaksanaannya dengan ujian kasuistik. Mahasiswa akan menyerahkan laporan tertulis kepada supervisor di institusi atas persetujuan Kajur Magister Psikologi Profesi Unika Atma Jaya Jakarta.

II. Kasus Pelatihan Kelompok 1. Mahasiswa terlibat aktif dalam prosesPenyelenggaraan Pelatihan sebagai bagian dari program pengembangan karyawan yang disesuaikan dengan konteks kebutuhan di institusi. 2. Dalam menyelenggarakan pelatihan, mahasiswa berada di bawah supervisi dari pembimbing lapangan yang berasal

22

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Gambaran Kegiatan Praktek Kerja.....Bidang Kekhususan Industri dan Organisasi

3.

4. 5.

6.

7. 8.

dari pihak institusi dan pembimbing kasusyang adalah dosen di Program Magister Psikologi Profesi Unika Atma Jaya. Proses penyelenggaraan pelatihan diharapkan dapat memenuhi 4 (empat) tahapan, yakni: a. Analisa kebutuhan pelatihan, b. Rancangan model pelatihan, c. Pemberian pelatihan, dan d. Evaluasi pascapelatihan. Masa kerja praktek untuk Kasus Pelatihan Kelompok berlangsung selama 3 (tiga) bulan. Setiap mahasiswa diwajibkan membuat laporan tertulis yang mencakup seluruh tahapan pelatihan yang dilakukan. Format laporan sesuai dengan format laporan yang ada di Magister Psikologi Profesi Unika Atma Jaya Jakarta. Laporan tertulis akan masuk menjadi salah satu komponen penilaian, di mana penilaian akan dilakukan oleh pembimbing dari Magister Psikologi Profesi Unika Atma Jaya Jakarta dan mempertimbangkan pula penilaian dari supervisor lapangan. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti ujian kasuistik sebagai pertanggung jawaban atas laporan yang dibuat. Mahasiswa akan menyerahkan laporan tertulis kepada institusi atas persetujuan Kajur Magister Psikologi Profesi PIO Unika Atma Jaya Jakarta

III. Kasus Pengembangan Organisasi dan Pengelolaan SDM: 1. Pada prinsipnya, dalam program kerja praktek lapangan bidang pengembangan organisasi dan pengelolaan SDM, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam proses pendidikan sebelumnya, baik di jenjang S1 maupun dalam pembekalan di S2. Kelompok pengetahuan tersebut antara lain adalah:

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

23

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

2.

3.

4. 5.

24

a. Menyusun dan merencanakan profil kebutuhan tenaga kerja. b. Melakukan dan menyusun sistem untuk personnel administration seperti: pemetaan demografi dan kompetensi SDM. c. Melakukan employee research dengan topik-topik: kepuasan kerja, produktivitas, dan sebagainya. d. Melakukan dan mengembangkan sistem employee assistant programme (EAP), misalnya : konseling karyawan, sistem kesehatan dan keselamatan kerja. e. Melakukan evaluasi dan pengembangan sistem organisasi yang mendorong kualitas pengelolaan SDM. Setiap mahasiswa minimal wajib mengerjakan 1 (satu) laporan untuk kasus pengembangan organisasi (OD) dan 1 (satu) laporan untuk kasus pengelolaan sumber daya manusia (PSDM), selama kurang lebih 3 (tiga) bulan berpraktik kerja. Laporan tertulis akan masuk menjadi salah satu komponen penilaian, di mana penilaian akan dilakukan oleh pembimbing dari Magister Psikologi Profesi Unika Atma Jaya Jakarta dan mempertimbangkan pula penilaian dari supervisor lapangan. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti ujian kasuistik sebagai pertanggung jawaban atas laporan yang dibuat. Mahasiswa akan menyerahkan laporan tertulis hasil karya mahasiswa kepada pihak institusi atas persetujuan Kajur Magister Psikologi Profesi PIO Unika Atma Jaya Jakarta.

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Gambaran Kegiatan Praktek Kerja.....Bidang Kekhususan Industri dan Organisasi

3. JADWAL PELAKSANAAN 1. Praktekkerja dan pengambilan kasus di setiap institusi akan dilaksanakan kurang lebih mulai bulan September s/d Mei. 2. Mahasiswa melakukan praktek kerja pada dasarnya setiap hari kerja dari Senin s/d Jumat untuk setiap minggunya dengan jam kerja mengikuti aturan yang ditetapkan oleh supervisor dari institusi yang bersangkutan. Namun demikian, pada hari-hari tertentu di setiap minggu (biasanya hari Selasa) mahasiswa diperkenankan untuk ke kampus Unika Atma Jaya Semanggi guna berkonsultasi dengan dosen pembimbing kasus. 3. Pelaksanaan pemeriksaan psikologis, intervensi individual, pelatihan kelompok, serta asesmen dan intervensi organisasi harus dengan sepengetahuan supervisor di institusi dan seijin dosen pembimbing kasus. 4. Ujian kasuistik akan dilaksanakan satu kali untuk masing-masing periode praktek kerja. Selama periode ujian kasuistik, semua mahasiswa diwajibkan untuk hadir di kampus Semanggi, kecuali jika ada kasus yang harus ditangani pada saat itu dan tidak mungkin ditangguhkan setelah periode ujian kasuistik berakhir. 4. EVALUASI Ada beberapa penilaian yang dilakukan selama periode praktek kerja Psikologi Industri dan Organisasi, yaitu:

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

25

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

1. Laporan kasus yang ditangani pada semua jenis kasus, penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing kasus sesuai dengan format penilaian yang ada. 2. Penilaian dari supersivi lapangan berdasarkan format penilaian yang disediakan oleh Magister Psikologi Profesi. 3. Ujian kasuistik, dilakukan oleh dua orang penguji di luar dosen pembimbing kasus. Ujian kasuistik dilakukan satu kali pada setiap periode praktek, jadi secara total terdapat 3 (tiga) ujian kasuistik. 4. Ujian komprehensif internal, dilakukan oleh dua orang penguji. Ujian dilakukan terhadap seluruh kasus yang sudah ditangani, setelah periode praktek kerja berakhir. 5. Ujian kompetensi HIMPSI, dilakukan oleh satu orang penguji dari HIMPSI. Ujian ini dapat ditempuh apabila mahasiswa sudah lolos ujian komprehensif internal. 6. Nilai minimal untuk semua laporan maupun ujian pada poin 1 – 3 di atas adalah B, jika kurang dari nilai tersebut maka mahasiswa diwajibkan mengulang ujian atau mengambil kasus baru kembali.

26

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Gambaran Kegiatan Praktek Kerja.....Bidang Kekhususan Pendidikan Anak dan Remaja

GAMBARAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA Bab

4

DAN PENGAMBILAN KASUS PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI BIDANG KEKHUSUSAN PENDIDIKAN ANAK & RAMAJA

1. JENIS KASUS Penanganan kasus pada Magister Psikologi Profesi Pendidikan Anak dan Remaja dijalani sepanjang semester 3 dan 4. Ruang lingkupnya mencakup tiga level analisis: individual, kelompok, dan sistem, yang keseluruhannya mencakup 7 kasus (setara 10 kasus). Ketujuh kasus tersebut mencakup: 1) Kasus individual di tingkat pendidikan anak usia dini (sebanyak 1 kasus) 2) Kasus individual di tingkat pendidikan dasar (sebanyak 1 kasus) 3) Kasus individual di tingkat pendidikan luar biasa/inklusi (sebanyak 1 kasus) 4) Kasus individual di tingkat pendidikan menengah pertama (sebanyak 1 kasus) 5) Kasus individual di tingkat pendidikan menengah atas/kejuruan (sebanyak 1 kasus) 6) Kasus kelompok di institusi pendidikan (sebanyak 1 kasus setara dengan 3 kasus individual) 7) Kasus sistem di institusi pendidikan (sebanyak 1 kasus setara dengan 2 kasus individual) 7 kasus tersebut terbagi ke dalam tiga mata kuliah di bawah ini: 1) Laporan dan pengerjaan pendampingan terhadap kasus 1 (KB/TK), kasus 2 (SD), dan kasus 3 (ABK) merupakan Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

27

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

cakupan matakuliah PYE 617 Praktik Kerja Pendidikan Anak & Remaja 1 (3 SKS, 3 Kasus) 2) Laporan dan pengerjaan pendampingan terhadap kasus 4 (SMP) dan kasus 5 (SMA/SMK) merupakan cakupan matakuliah PYE 618 Praktik Kerja Pendidikan Anak & Remaja 2 (3 SKS, 2 Kasus). 3) Laporan dan pengerjaan terhadap kasus 6 (kasus kelompok) dan kasus 7 (kasus sistem) merupakan cakupan matakuliah PYE 619 Praktik Kerja Pendidikan Anak & Remaja 3 (4 SKS, 2 Kasus). 2. PEMBIMBINGAN KASUS Setiap mahasiswa akan memiliki 1 supervisor kasus dan supervisor lapangan. Pembimbing kasus adalah dosen yang ditunjuk dari Magister Psikologi Profesi Pendidikan Anak dan Remaja.Tugas pembimbing adalah memberikan arahan pada aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa (mulai dari pengambilan data, penegakan diagnosis atau kesimpulan, penyusunan rancangan intervensi, dan pelaksanaan intervensi). Supervisor lapangan adalah praktisi di tempat kerja praktek yang akan mendampingi dan berperan sebagai mentor bagi mahasiswa. Tugas supervisor lapangan adalah memfasilitasi proses pengambilan data dan pelaksanaan pemaparan hasil kepada pihak sekolah. 3. PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK Setiap mahasiswa akan melakukan pendampingan terhadap kasus yang dirujuk oleh pihak sekolah dalam kurun waktu tertentu. Pada prosesnya mahasiswa akan melakukan 28

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Gambaran Kegiatan Praktek Kerja.....Bidang Kekhususan Pendidikan Anak dan Remaja

perkenalan dengan pihak sekolah dengan didampingi oleh supervisor kasus dan supervisor lapangan. Setelah berkenalan dengan pihak sekolah, pihak sekolah akan memperkenalkan mahasiswa ke calon klien yang telah ditunjuk oleh sekolah sebelumnya. Mahasiswa memiliki waktu selama 3 minggu untuk mengambil data guna memahami permasalahan klien yang sesungguhnya. Dalam periode ini, kegiatan yang dilakukan meliputi: a) Pembinaan rapport dengan klien dan significant others klien b) Wawancara dengan klien c) Wawancara dengan pihak-pihak yang merujuk (guru, orangtua, teman, dll.) d) Observasi dalam kelas (bila diperlukan) e) Observasi dan kunjungan ke rumah (bila diperlukan) f) Asesmen psikologis g) Kegiatan lain yang diperlukan untuk memahami permasalahan klien. Setelah periode pengambilan data, mahasiswa bersama pembimbing kasus melakukan analisis kasus dan mempersiapkan rancangan yang sesuai dengan kondisi kliennya. Analisis dan rancangan intervensi ini kemudian akan diujikan dalam ujian kasuistik, di mana mahasiswa akan memperoleh masukan dari dua dosen penguji tentang analisis dan rancangan intervensinya. Setelah menerima masukan dalam ujian kasuistik, mahasiswa kemudian dapat melaksanakan intervensi yang dirancang. Selain penulisan laporan akhir, mahasiswa juga diminta untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan kerja praktik pada pihak institusi mitra dengan melakukan konferensi kasus serta penyusunan surat keluar yang menjadi arsip untuk pihak sekolah. Selain pihak sekolah, mahasiswa juga diminta untuk Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

29

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

menjelaskan hasil pelaksanaan kerja praktiknya kepada pihak klien dan orangtua dalam bentuk konseling hasil. 4. PENILAIAN KERJA PRAKTIK Mahasiswa akan mendapatkan penilaian kerja praktik dari: 1) Penilaian dari dosen pembimbing selama proses bimbingan yang meliputi: a. Komponen yang berhubungan dengan kompetensi seorang psikolog, meliputi komponen keterampilan pengambilan data, penyusunan diagnosis, dan ketepatan penyusunan intervensi. b. Komponen yang berhubungan dengan sikap kerja selama penyusunan kasus 2) Proses ujian dalam kasuistik oleh dua dosen penguji. 3) Proses konferensi kasus yang dinilai oleh dosen pendamping saat konferensi kasus. Mahasiswa perlu mendapatkan nilai akhir B (minimal 67) pada semua kasus untuk dinyatakan lulus. Bila mahasiswa mendapatkan nilai akhir pada salah satu matakuliah kerja praktik B atau lebih tinggi, namun di salah 1 kasus mahasiswa mendapatkan nilai B- atau lebih rendah, mahasiswa tetap harus menjalani ulang kasus yang dinyatakan tidak lulus tersebut. Pengambilan ulang kasus yang dinyatakan tidak lulus dilakukan setelah siklus kasus 1-7 diselesaikan terlebih dahulu.

30

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Gambaran Kegiatan Praktek Kerja.....Bidang Kekhususan Pendidikan Anak dan Remaja

5. PENGUMPULAN DAN PENYERAHAN KASUS Setelah mengalami bimbingan secara penuh, mahasiswa akan mengumpulkan laporan kasus sesuai dengan batas waktu pengumpulan laporan kasus dari Kajur dengan alur dan ketentuan sebagai berikut: SELAMA MASA KERJA PRAKTIK 1) Laporan kasus dikumpulkan setelah mendapat persetujuan pembimbing yang ditunjukkan melalui tanda tangan pembimbing pada Lembar Persetujuan Kasus. 2) Setelah ditandatangani pembimbing, laporan kasus difotokopi 2x lalu masing-masing copy dimasukkan ke dalam map (hasil tes cukup dimasukkan pada 1 map saja, tidak perlu di-copy). 3) Isi map laporan kasus terdiri dari: - Kasus Individual Laporan yang sudah di-ACC, hasil tes, informed consent, copy rancangan konseling, contoh materi yang digunakan dalam intervensi (misalnya booklet, lembar aktivitas, dsb), copy surat keluar, atau berbagai data yang terkait dengan kasus harus dilampirkan dalam map laporan kasus individual. - Kasus Kelompok Laporan yang sudah di-ACC, modul kegiatan (boleh terpisah atau digabung dalam laporan), contoh materi yang digunakan dalam intervensi (misalnya booklet, lembar aktivitas, dsb). - Kasus Sistem Laporan yang sudah di-ACC, contoh materi yang dirancang sebagai rekomendasi (misalnya modul kegiatan, booklet, lembar aktivitas, dsb), copy handout slide presentasi yang disampaikan pada case conference di tempat kerja praktek. Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

31

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

4) Map kasus memiliki warna sebagai berikut: - Kasus Individual TK, SD, SMP, SMA : map merah - Kasus ABK: map kuning - Kasus Kelompok: map biru - Kasus Sistem: map hijau 6. UJIAN KOMPREHENSIF INTERNAL Setelah dinyatakan lulus (minimal nilai B) untuk ketujuh kasus, mahasiswa akan menjalani ujian kompetensi dalam dua tahap: 1) ujian komprehensif internal oleh dua dosen yang ditunjuk oleh Kajur dan 2) ujian kompetensi oleh perwakilan yang ditunjuk oleh HIMPSI. Sebelum melakukan ujian komprehensif internal, mahasiswa diminta untuk mempersiapkan ringkasan kasus 1-7 sebanyak 2 copy untuk diserahkan kepada penguji komprehensif internal. Saat ujian komprehensif internal, mahasiswa diminta untuk membawa semua berkas kasus 1-7 lengkap (termasuk dengan berkas tes yang digunakan, rancangan intervensi yang dijalankan, dan informed consent). Dalam ujian ini, mahasiswa akan dinilai berdasarkan kelayakan menjadi seorang psikolog yang ditetapkan oleh HIMPSI. Bila mahasiswa dinyatakan lulus ujian komprehensif internal, maka hal-hal berikut 1) Laporan kasus dikumpulkan kepada Kajur setelah mahasiswa dinyatakan lulus ujian komprehensif internal dan sudah melakukan perbaikan laporan sesuai dengan masukan dari penguji 1 dan penguji 2.

32

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Gambaran Kegiatan Praktek Kerja.....Bidang Kekhususan Pendidikan Anak dan Remaja

2) Laporan kasus yang dikumpulkan hanya 1 map lengkap (tidak perlu copy laporan), lembar persetujuan supervisor kasus diambil dari laporan lama. 3) Mahasiswa menyiapkan ringkasan kasus 1 – 7 untuk diantarkan langsung kepada penguji HIMPSI yang telah dijadwalkan maksimal H-3 dari tanggal pelaksanaan ujian HIMPSI. Ringkasan kasus dimasukkan di dalam amplop coklat yang tertutup. 7. UJIAN KOMPETENSI HIMPSI Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus ujian komprehensif internal kemudian menjalani ujian kompetensi oleh perwakilan dari pihak HIMPSI. Kajur akan mengajukan permohonan ke pihak HIMPSI dan kemudian menyusun tanggal sesuai kesediaan waktu dari pihak penguji HIMPSI. Mahasiswa wajib mengantarkan sendiri berkas ringkasan kasus yang telah diselesaikan ke pihak penguji HIMPSI. Bila mahasiswa dinyatakan lulus dalam ujian kompetensi HIMPSI, maka hal-hal berikut perlu dilakukan: 1) Laporan kasus dikumpulkan kepada Kajur setelah mahasiswa dinyatakan lulus ujian komprehensif HIMPSI dan sudah melakukan perbaikan laporan sesuai dengan masukan dari penguji HIMPSI. 2) Laporan kasus yang dikumpulkan hanya 1 map lengkap (tidak perlu copy laporan), lembar persetujuan supervisor kasus diambil dari laporan lama.

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

33

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

PANDUAN PENYUSUNAN TESIS Bab 1.

5

Format umum penulisan Tesis

Tesis ditulis dengan mengikuti ketentuan sbb: 1. Kertas A4, margin 1 inci (2.54 cm) untuk semua sisi 2. Huruf Times New Roman 12 3. Spasi 2 tanpa jeda tambahan antar paragraf 4. Sertakan header berisi judul essai Anda di bagian atas kiri di setiap halaman 5. Nomor halaman di sudut kanan bawah. Halaman pertama akan berisi halaman sampul dan halaman kedua akan berisi halaman abstrak, diikuti halaman berikutnya secara berturut-turut: kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar gambar . Selanjutnya, barulah Anda mulai menuliskan bab I, II dst. … sampai lampiran. Penulisan judul untuk setiap bab di bagian tengah atas. 6. Gunakan format dalam tanda kutip dan menjorok masuk (indent) untuk menandakan sumber yang Anda gunakan 7. Tabel dan gambar/diagram juga perlu diberikan format a. Berilah label pada tabel Anda dengan nomor arab dan kemudian berilah juga judul yang sesuai. Label dan judul tabel ini terletak satu baris di atas tabel, tulisan menjorok masuk (indent), dan berspasi satu.Jika Anda mengutip tabel dari sebuah sumber, kutiplah sumber tabel di bawah tabel.

34

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Penyusunan Tesis

Contoh 1 Tabel 1 Jumlah dosen tetap di PTS Jakarta Nama PTS di Dosen Jakarta Tetap Universitas A Universitas B Universitas C Universitas D STMIK E STT F STIE G Jumlah Sumber: Riyono (2012)

51 40 26 11 13 8 8 157

Contoh 2 Tabel 1. Deskripsi karakteristik partisipan Karakteristik partisipan Usia pernikahan Jenis Kelamin

Karakteristik partisipan Dibawah 5 tahun 5 - 10 tahun 10 - 15 tahun 15 - 20 tahun Pria Wanita

Frekuensi

Persentase

5 50 92 59

2,4% 24,3% 44,7% 28,6%

60 40

60% 40%

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

35

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

b. Untuk gambar dan diagram, berilah label pada gambar atau diagram Anda dengan nomor arab dan kemudian berilah juga judul yang sesuai. Label dan judul ini terletak satu baris di bawah gambar atau diagram, tulisan menjorok masuk (indent) dan berspasi satu. Jika Anda mengutip gambar dari sebuah sumber, kutiplah sumber gambar atau diagram di bawah label dan gambar/ diagram. Contoh 1

Gambar 1. Dinamika stress-adaptasi (Kim, 1988 dalam Kim, 1996). Contoh 2 Budaya Organisasi (X2)

Kepemimpinan (X1)

Perilaku Kerja (Y1)

Kinerja Dosen (Y2)

Gambar 3. Model Penelitian 36

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Penyusunan Tesis

c. Penomoran nomor urut tabel terpisah dari penomoran nomor urut gambar 8. Jumlah halaman dari Pendahuluan s/d Daftar Pustaka maksimal 100 halaman untuk tesis kuantitatif dan 130 halaman untuk tesis kualitatif. 9. Daftar pustaka harus ada jurnal terkait topik yang diteliti minimal 10 artikel (5 diantaranya merupakan artikel jurnal yang terbit dalam 5 tahun terakhir). 10. Cara menuliskan rujukan atau kutipan mengikuti Panduan Penulisan American Psychological Association (APA) versi 6. Untuk lebih detilnya Anda dapat mengaksesnya dari link http://www.apastyle.org/ 2. Tahapan penulisan Tesis Gambaran umum tahapan penulisan Tesis 1. Mahasiswa wajib mengajukan proposal untuk tesis dan mengikuti ujian proposal tesis 2. Jika mahasiswa sudah dinyatakan LULUS dalam ujian proposal tesis, maka mahasiswa berhak mendapatkan pembimbing tesis dan secara prinsip sudah dapat mulai proses bimbingan tesis. Secara formal bimbingan dapat dilakukan setelah terdaftar di MK Tesis 3. Setelah melakukan pengambilan data, mahasiswa wajib mempresentasikan hasil penelitian s/d analisis data di dalam seminar ilmiah nasional / regional sesuai dengan topik penelitian. a. Fakultas dalam hal ini Prodi Magister Psikologi Profesi perlu menginformasikan berbagai kegiatan seminar.

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

37

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

b. Presentasi dapat dilakukan di berbagai seminar yang tidak hanya diselenggarakan oleh Prodi Magister Psikologi Profesi selama terkait dengan topik penelitiannya. c. Biaya keikutsertaan seminar dapat dibantu dengan IKM mahasiswa selama ini. 4. Mahasiswa dapat mengajukan permohonan ujian tesis apabila sudah mempublikasikan hasilnya dalam sebuah seminar/konferensi dan sudah mendapatkan surat persetujuan dari pembimbing thesis untuk ujian. 5. Mahasiswa yang lulus ujian sidang tesis, dapat mengikuti yudisium (pengumuman kelulusan dan nilai sidang ujian thesis) jika sudah memasukkan artikel hasil penelitianuntuk diterbitkan di salah satu jurnal nasional ilmiah (termasuk e-journal), diutamakan yang terakreditasi Dikti. Artikel tidak perlu sudah terbit, namun perlu ada bukti bahwa artikel sudah diterima oleh pengelola jurnal. Pada saat menyerahkan tesis yang sudah direvisi (versi final), mahasiswa harus melampirkan artikel dan bukti penerimaan artikel dari pengelola jurnal. Jika artikel diterima untuk diterbitkan namun masih membutuhkan revisi, maka sejauh masih dimungkinkan mahasiswa harus melakukan revisi tersebut. Apabila karena alasan tertentu yang bersangkutan tidak bisa memperbaiki, maka dosen pembimbing wajib memperbaikinya hingga artikel tersebut bisa diterbitkan. Berikut adalah bagan mengenai tahapan untuk mengerjakan tesis, mulai dari penulisan proposal sampai dengan yudisium

38

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Penyusunan Tesis

Menulis proposal tesis

Mengikuti ujian proposal tesis

Memperoleh dosen pembimbing

Merencanakan dan mengambil data penelitian (Bab 1-4)

Menyajikan temuan dalam sebuah seminar hasil

Mendaftarkan diri untuk ujian dan mengikuti ujian tesis

Menyusun dan mengirim artikel ke jurnal hingga diterima serta memperbaiki tesis sesuai hasil ujian

Yudisium

Bagan 1.Tahap-tahap Penulisan Tesis di Prodi MPsi UAJ

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

39

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

Hal yang perlu dipersiapkan saat mendaftar ujian Tesis 1. Persyaratan administratif sbb: a. Mengisi form layak uji yang ditandatangani oleh pembimbing tesis b. Apabila sudah dinyatakan layak, dokumen tesis digandakan rangkap 3 dengan cover warna ungu, apabila belum layak uji, tesis akan dikembalikan untuk dikonsultasikan ke Pembimbing. c. Menyerahkan print out PERSYARATAN PENDAFTARAN UJIAN TESIS yang sudah dilengkapi (ukuran kertas A4). d. Pas photo warna Biru 8 lembar dengan rincian • 5 lbr: 4x6 • 3 lbr: 2x3 Pakaian Jas dan berdasi untuk Pria dan Blouse putih untuk wanita e. Bukti Setor Mahasiswa (BSM) untuk Biaya Ujian Tesis f. Bukti Setor Mahasiswa pembuatan Ijazah

(BSM)

untuk

Biaya

g. Menyerahkan bukti nilai TOEFL MINIMAL 450 h. Fotocopy Ijazah S1 dan copy surat ganti nama bagi yang mengubah nama i.

40

Melengkapi formulir permohonan ijazah dan memeriksa rekapitulasi nilai (beres hutang )

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Penyusunan Tesis

j.

Melengkapi/menyertakan buku daftar tatap muka mahasiswa dengan dosen pembimbing tesis minimal 6 kali pertemuan

2. Bukti sudah mempresentasikan hasil penelitian di seminar (baik oral/poster) ditandai dengan fotocopy sertifikat pemakalah atau peserta seminar, serta fotocopy abstrak penelitian yang diterima untuk dipresentasikan dari buku acara atau prosiding (buku kumpulan makalah seminar) apabila ada. Atau surat keterangan dari Kaprodi MPsi bahwa sudah mengikuti seminar hasil yang diselenggarakan di Prodi MPsi UAJ. 3. Surat persetujuan maju sidang ditandatangani oleh pembimbing

tesis

yang

telah

Hal yang perlu dipersiapkan saat ujian Tesis 1. Lampiran hasil perhitungan uji statistik/hasil wawancara (verbatim maupun rangkuman dsb.) 2. Contoh kuesioner/alat ukur yang dipergunakan 3. Contoh: Informed consent dari partisipan penelitian 4. Detil rancangan dilakukan

intervensi/intervensi

yang

sudah

5. Surat bukti sudah melakukan penelitian jika penelitian dilakukan pada lembaga/institusi (individual cukup dengan informed consent) 6. Log book selama bimbingan tesis

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

41

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

Hal yang wajib diserahan setelah lulus ujian Tesis 1. Soft copy artikel yang sudah diperbaiki sesuai masukan saat ujian Tesis dalam bentuk CD, berikut rancangan intervensi, sertabukti tanda terima artikel untuk dipublikasikan dari pengelola jurnal 2. Lembar Pengesahan Tesis rangkap 3, dengan tanda tangan asli dari pembimbing 3. Surat pernyataan kesediaan untuk memperbaiki artikel yang telah di-submit ke jurnal sampai dengan diterbitkan dengan diketahui oleh pembimbing. 3. Tesis: dari abstrak s/d diskusi Abstrak  Pada baris pertama dari halaman abstrak, terdapat tulisan “Abstrak” ditulis rata tengah tanpa dicetak tebal, miring, bergaris, maupun dengan tanda petik.  Baris berikutnyaberisi ringkasan yang singkat, padat, dan jelas mengenai inti-inti penting dari penelitian Anda. Ringkasan ini ditulis tanpa indentasi. o Abstrak Anda setidak-tidaknya memuat topik penelitian, pertanyaan penelitian, peserta penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, analisis data, dan kesimpulan penelitian. o Anda juga dapat memasukkan implikasi lain yang juga muncul dari penelitian Anda dan juga hal-hal yang dapat dikerjakan di masa mendatang berkaitan dengan hasil yang Anda temukan  Anda juga dapat menuliskan daftar kata kunci dari tulisan Anda ke dalam bagian abstrak ini. Untuk menuliskan hal 42

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Penyusunan Tesis

ini, buatlah sebuah identasi seperti ketika Anda akan membuat paragraf baru, ketik “Kata Kunci” (italic), dan kemudian tulislah daftar kata kunci Anda. Bab 1. Pendahuluan Bab 1 penulisan tesis biasanya membahas 4 hal utama yaitu latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Latar Belakang: latar belakang penelitian berisi penjelasan mengapa penelitian perlu dilakukan. Rumusan Masalah: menjelaskan secara singkat, padat dan jelas dari literature yang ada. Tujuan Penelitian: menjelaskan tujuan diadakannya penelitian, berisi hasil atau hal yang ingin dicapi melalui penelitian. Manfaat Penelitian: berisi tentang manfaat yang bisa diambil dari penelitian yang akan dilakukan, berisi kontribusi konkret dari penelitian ini. Manfaat biasanya dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktis.Manfaat teoritis menjelaskan sumbangan bagi pengembangan ilmu dalam bidang kajian tersebut sedangkan manfaat praktis menjelaskan implikasi nyata hasil penelitian dalam menjawab permasalahan di kehidupan sehari-hari. Sistematika Penulisan:struktur penulisan tesis dan isinya. Bab 2. Landasan Teori Bab dua tesis biasanya menjelaskan landasan teori dari variabel-variabel penelitian.Biasanya penjelasan teori dimulai dari variabel dependen, setelah itu baru menjelaskan variabelindependen.Landasan teori juga bisa memuat Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

43

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

penjelasan tentang gambaran tempat penelitian. Bagian akhir dari babduaadalah penjelasan dinamika variabel-variabel penelitian, biasa diringkas dalam bentuk skema penelitian dan diakhiri dengan penjelasan tentang hipotesis penelitian. Bab 3. Metode penelitian Metode penelitian akan terdiri dari enam sub judul, yaitu jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan partisipan penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data, serta prosedur penelitian. Jenis Penelitian: berisi disain penelitian yang digunakan, misalnya penelitian deskriptif, eksperimental, action research. Variabel Penelitian: berisi nama dan definisi operasional dari variabel, yaitu indikator terukur dari variabel penelitian. Populasi dan Partisipan Penelitian berisi: a. Populasi: kelompok kepada siapa hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Tidak perlu dicantumkan untuk penelitian kualitatif karena tidak berorientasi pada generalisasi. b. Karakteristik Partisipan: demografi umum dari sampel penelitian yang diambil.Istilah yang dapat diterima dalam menyebutkan mereka yang berpartisipasi di dalam penelitian adalah partisipan, bukan subjek penelitian c. Teknik Sampling: teknik pengambilan partisipan yang digunakan beserta jumlah partisipan. Instrumen Penelitian berisi penjelasan mengenai alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel penelitian. Pada penelitian kuantitatif, bagian ini mencakup dimensi/domain yang akan diukur, contoh item, cara skoring, serta uji psikometrik yang dilakukan (validitas & reliabilitas). 44

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Penyusunan Tesis

Pada penelitian kualitatif bagian ini mencakup penjelasan tentang aspek yang digali, kisi-kisi panduan yang disusun (panduan lengkap boleh dimasukkan dalam lampiran), dan prosedur uji coba yang dilakukan pada panduan (jika ada). Juga dapat ditambahkan perlengkapan penelitian lain yang digunakan,misalnya alat perekam, kamera video. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data: berisi cara mengumpulkan data dan cara pengolahan data yang dilakukan. Selain menyebutkan tekniknya, juga dijelaskan alasan memilih teknik tersebut. Prosedur Penelitian: berisi tahap-tahap bagaimana penelitian dilakukan. Jika penelitian menggunakan disain eksperimental laboratorium, maka bagian ini juga mencakup: a. Sebuah deskripsi dari desain eksmerimen dan bagaimana memasukkan partisipan ke dalam kelompok yang sudah Anda rancang. b. Identifikasi variabel bebas (Independent Variabel(s)/ IV), variabel terikat (Dependent Variabel(s)/ DV), dan variabel kontrol. c. Instruksi-instruksi penting yang disampaikan kepada partisipan. d. Sebuah daftar berisi tahap demi tahap mengenai apa yang dilakukan oleh partisipan secara kronologis selama eksperimen berlangsung. Bab 4. Hasil Penelitian a. Mengorganisasikan hasil penelitian o Lanjutkan tulisan Anda pada bagian hasil penelitian. Bagaimana hasil penelitian Anda sesuai dengan cerita yang secara umum Anda ceritakan? Apa hasil penelitian yang paling menonjol? Anda akan mulai

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

45

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

mendiskusikan hasil penelitian Anda dengan mengingatkan kembali kepada pembaca apa yang menjadi hipotesis penelitian Anda dan bagaimana cerita yang sudah Anda jelaskan sebelumnya. Setelah itu, jelaskan setiap hasil penelitian sebagaimana hasil tersebut berkaitan dengan cerita Anda. Hasil penelitian yang paling penting sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu. o Diskusi awal: terkadang, menyediakan diskusi awal di dalam hasil penelitian mengenai kelompok partisipan merupakan sesuatu yang perlu dilakukan. Di dalam usaha untuk meyakinkan pembaca bahwa hasil penelitian yang Anda dapatkan merupakan sesuatu yang benar-benar bermakna, pertama-tama Anda perlu mendemonstrasikan bahwa kondisi-kondisi di dalam penelitian ini telah tercapai.  Misalnya, jika Anda secara acak memasukkan partisipan ke dalam dua kelompok, apakah kedua kelompok ini dapat dibandingkan satu sama lain? Anda tidak dapat mendiskusikan perbedaan antar kelompok sampai Anda dapat menegaskan bahwa kedua kelompok ini dapat diperbandingkan. b. Sediakan informasi mengenai analisis data yang Anda lakukan. o Pastikan Anda juga mendeskripsikan analisis yang Anda lakukan. Anda juga perlu menyediakan pertimbangan-pertimbangan mengapa Anda menggunakan cara tersebut.

46

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Penyusunan Tesis

Bab 5. Kesimpulan, Diskusi dan Saran Kesimpulan penelitian: memuat ringkasan hasil penelitian sebagai jawaban atas permasalahan di bab 1. Diskusi: Inilah beberapa anjuran yang dapat Anda gunakan dalam menulis bagian diskusi: a. Mulailah dengan menjelaskan interpretasi dari hasil penelitian Anda: apa saja yang Anda pelajari dari penelitian Anda? b. Diskusikan setiap hipotesis penelitian atau pertanyaan penelitian secara lebih mendalam. c. Tidak mengulang apa yang sudah Anda tulis pada bagian hasil penelitian, sebaliknya, berfokuslah dalam menambah informasi baru dan perluaslah sudut pandang pembaca dalam menelaah hasil penelitian Anda d. Diskusikan perbandingan antara penelitian sebelumnya dengan hasil penelitian Anda. Sekiranya terdapat perbedaan, diskusikan apa yang Anda pikirkan mengenai mengapa perbedaan ini muncul dan bagaimana implikasinya. e. Pertimbangkan keterbatasan penelitian Anda secara umum, namun jangan memfokuskan diri pada kekurangan ini. f. Pertimbangkanjuga pertanyaan-pertanyaan penelitian baru yang muncul dari hasil penelitian Anda, apa pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh penelitian Anda dan apa penelitian yang mungkin dilakukan di masa mendatang berkaitan dengan topik penelitian Anda.

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

47

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

Saran: Akhir dari bab 5 berisi tentang saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian. Salah satu saran bisa dipilih untuk diteruskan di bab 6 sebagai intervensi penelitian. Apabila intervensi tidak terlalu panjang, dapat juga dimasukkan sebagai bagian dari Subbab Saran pada bab 5. Bab 6. Intervensi Jika intervensi yang dilakukan berupa program panjang, maka sebaiknya dipisahkan ke dalam satu bab tersendiri, yaitu Bab 6. Sebagai mahasiswa Magister Psikologi Profesi yang akan menjadi psikolog, Anda diminta menyusun intervensi dari temuan penelitian Anda. Di sub bab intervensi ini Anda diminta memberi ulasan tentang hal-hal berikut: Latar Belakang Intervensiberisi: kaitan dengan temuan dan fenomena permasalahan awal (bab 1) yang akan dicoba untuk dijawab. Landasan Teori Intervensi konsep/teori yang digunakan.

berisi

penjelasan

singkat

Usulan / Rancangan Intervensiberisi uraian tentang program intervensi yang disusun, termasuk hasil validasi dari intervensi. Rancangan intervensi harus divalidasi untuk menghindarkan mahasiswa menghasilkan rancangan intervensi yang terlalu teoritis sehingga tidak aplikatif dan tidak realistis.Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya aspek validasi ini dapat dibuat realistis juga dengan mengingat sejumlah limitasi di lapangan (budget, waktu, sumber daya). Oleh karena itu, mahasiswa dapat memilih jenis validasi yang akan dilakukan dengan melihat keterbatasan lapangan:

48

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Penyusunan Tesis

a. Expert validation: validasi dilakukan oleh pakar dari topik internvensi (termasuk juga dapat dilakukan oleh pembimbing tesis selama memenuhi kualifikasi ini). b. User validation: validasi dilakukan oleh pihak institusi yang menjadi konteks penelitian. c. Pilot Study: validasi dilakukan dengan mengujicobakan program (piloting). Jenis validasi apapun yang dipilih, hasil validasi tetap harus dilaporkan. 6.5. Kesimpulan dan Saran Intervensi Daftar Pustaka Daftar pustaka adalah hal yang wajib harus ada dalam suatu penelitian atau penulisan ilmiah.Daftar pustaka lazimnya ditulis urut sesuai urutan abjad. Gunakan cara penulisan sumber pustaka sesuai ketentuan yang berlaku di APA.Untuk lebih detilnya Anda dapat mengaksesnya dari link http://www.apastyle.org/ Lampiran 1. Kapan sebuah lampiran mungkin diperlukan o Lampiran memungkinkan Anda memasukkan informasi detil ke dalam tulisan Anda yang mungkin dapat mengalihkan perhatian apabila diletakkan di dalam bagian utama tulisan Anda. o Beberapa contoh hal yang mungkin Anda lampirkan adalah: profil institusi tempat Anda mengambil data, kuesioner yang digunakan di dalam penelitian, sebuah deskripsi detil mengenai sebuah perlengkapan/peralatan yang

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

49

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

digunakan di dalam penelitian, hasil analisis penelitian secara lengkap, dan seterusnya. 2. Format lampiran o Tulisan Anda dapat memiliki lebih dari satu lampiran o Bila tulisan Anda hanya memiliki satu lampiran, berilah label “Lampiran” (tanpa tanda kutip, tanpa format italic.) bila ada lebih dari satu lampiran, berilah label “Lampiran A,” “Lampiran B,” dan seterusnya sesuai dengan urutan kemunculan mereka pada bagian tulisan utama. Di dalam tulisan Anda, Anda dapat merujuk lampiran ini sesuai dengan label mereka masing-masing. 4. Panduan Penulisan Proposal Tesis Proposal tesis ditulis dengan mengikuti ketentuan sbb: 1. Kertas A4, margin 1 inci (2.54 cm) untuk semua sisi 2. Huruf Times New Roman 12 3. Spasi 2 tanpa jeda tambahan antar paragraf 4. Sertakan header berisi judul essai Anda di bagian atas kiri di setiap halaman 5. Nomor halaman di sudut kanan bawah. Halaman pertama akan berisi halaman sampul dan halaman kedua akan berisi halaman abstrak sehingga tulisan Anda resmi dimulai pada halaman ketiga. Mulailah halaman ketiga dengan judul essai Anda di bagian atas tengah.

50

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Penyusunan Tesis

6. Gunakan format dalam tanda kutip dan menjorok masuk (indent) untuk menandakan sumber yang Anda gunakan 7. Tabel dan gambar/diagram juga perlu diberikan format a. Berilah label pada tabel Anda dengan nomor arab dan kemudian berilah juga judul yang sesuai. Label dan judul tabel ini terletak satu baris di atas tabel, tulisan menjorok masuk (indent), dan berspasi satu. Kutiplah sumber tabel di bawah tabel. Contohpenamaan tabledapat dilihat pada point 7 Format Penulisan Tesis. b. Untuk gambar dan diagram, berilah label pada gambar atau diagram Anda dengan nomor arab dan kemudian berilah juga judul yang sesuai. Label dan judul ini terletak satu baris di bawah gambar atau diagram, tulisan menjorok masuk (indent) dan berspasi satu. Kutiplah sumber gambar atau diagram di bawah label dan gambar/ diagram.Contoh penamaan gambardapat dilihat pada point 7 Format Penulisan Tesis. c. Penomoran nomor urut tabel terpisah dari penomoran nomor urut gambar 8. Jumlah halaman dari Pendahuluan s/d Daftar Pustaka maksimal 35 halaman. 9. Daftar pustaka harus ada jurnal terkait topik yang diteliti minimal 10 artikel (5 diantaranya merupakan artikel jurnal yang terbit dalam 5 tahun terakhir)

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

51

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

5. BAGIAN-BAGIAN PROPOSAL TESIS 1. Bagian awal Bagian awal dari proposal penelitian terdiri dari halaman judul dan halaman pengesahan persetujuan. a. Halaman Judul Judul adalah aspek paling kritis dalam suatu proposal.Judul seharusnya merangkum ide pokok tulisan.Karena itu judul harus ringkas dan mampu mengidentifikasi variabel-variabel yang diteliti. Judul harus pendek (10 sampai 12 kata) b. Halaman pengesahan persetujuan dari KPS 2. Bagian utama Bagian utama penelitian terdiri dari: a. Latar Belakang Masalah b. Tujuan dan Manfaat Penelitian c. Tinjauan Pustaka / Kerangka Teori d. Hipotesis e. Metode Penelitian f. Daftar Pustaka a. Latar Belakang Masalah Latar Belakang masalah bertujuan untuk menjelaskan kepada pembaca mengapa masalah itu penting untuk diteliti. Latar belakang masalah merangkum argument dan data yang relavan. Latar belakang masalah menjelasan kepada pembaca apa yang sudah dilakukan dan apa yang akan dilakukan. Selain itu latar belakang masalah juga menjelaskan implikasi teoritis penelitian dan merangkum literature yang relevan yang melatar belakangi dan berkaitan dengan studi yang akan 52

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Penyusunan Tesis

dilakukan. Kemudian latar belakang menguraikan maksud, alasan dan rancangan untuk melakukan penelitian dengan mengembangkan hipotesa atau prediksi yang memandu penelitian. b. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian menjelaskan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai Manfaat penelitian menjelaskan manfaat dari melakukan penelitian.Manfaat penelitian biasanya diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. c. Tinjauan Pustaka / Kerangka Teori Tinjuan pustaka merupakan suatu penjelasan tentang serangkaian hasil penelitian peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Fakta yang dikemukakan di tinjauan pustaka ini disarankan diambil dari sumber asli, dan semua sumber yang digunakan harus disebutkan (cantumkan nama dan tahun penerbitan). Peneliti dibagian ini juga menjelasakan bahwa permasalahan yang ada belum terjawab atau belum dapat dipecahan secara memuaskan. Diakhir penjelasan tinjauan pustaka, mahasiswa membuat penjelasan tentang kerangka teoritis yang disusun sendiri.Kerangka teoritis ini merupakan tuntutan bagi mahasiswa untuk memecahkan masalah penelitian dan untuk merumuskan hipotesis.

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

53

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

d. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang masih harus dibuktikan kebenarannya.Hipotesis biasanya berupa pernyataan singkat sebagai kesimpulan dari tinjauan pustaka. e. Metode Penelitian Metode penelitian menjelaskan tentang jenis penelitian, variabel penelitian, definisi variabel penelitian, populasi, sampel penelitian, tehnik sampling, alat ukur untuk mengumpulkan data dan tehnik analisis data. 3. Bagian Akhir Bagian akhir dari sebuah proposal adalah daftar pustaka dan lampiran. Daftar pustaka Buku Panduan Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. (2010). Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Hidajat, L. L. dkk. (2007). Panduan penyusunan dan penulisan skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya. Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya. (2013). Jakarta: Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Pedoman Umum Penulisan Tesis dan Disertasi. (2008). Jakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. 54

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Penulisan Artikel

PANDUAN PENULISAN ARTIKEL Bab

6

Sejalan dengan himbauan Dikti tentang publikasi karya ilmiah(Surat Edaran No. 152/E/T/152) dan ketentuan Sekolah Pascasarjana UAJ tentang publikasi tesis dan disertasi (KT-UAJ07-12-R0), maka tiap tesis mahasiswa Magister Psikologi Profesi wajib dipublikasikan dalam bentuk artikel untuk mendukung kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah mahasiswa pascasarjana. Artikel wajib diterbitkan dalam jurnal nasional terutama yang terakreditasi Dikti dan merupakan syarat untuk mengikuti Yudisium. Artikel ilmiah sebagai publikasi tesis memuat intisari dan temuan terpenting dari tesis, meskipun bukan berarti hanya sekedar ringkasan isi tesis. Oleh karena itu, dalam penulisannya mahasiswa harus menulis ulang, tidak sekadar menyalin ulang isi tesis. Setiap jurnal ilmiah memiliki format dan aturan penulisan yang berbeda-beda. Mahasiswa diminta mencermati baik-baik format penulisan jurnal yang dipersyaratkan oleh pengelola jurnal dan menyesuaikan penulisan artikelnya sesuai fomat yang dituntut tersebut. Panduan yang diberikan berikut ini hendaknya dipandang sebagai arahan umum untuk selanjutnya disesuaikan menurut format jurnal ilmiah nasional yang akan dituju.

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

55

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

Format penulisan artikel Judul  Harus menggambarkan isi tulisan dengan singkat, padat, dan menarik  Tidak harus sama dengan rumusan permasalahan penelitian atau hipotesis penelitian, dapat dibuat dengan kreatif sehingga lebih menarik. Abstrak  Pada baris pertama dari halaman abstrak, terdapat tulisan “Abstrak” ditulis rata tengah tanpa dicetak tebal, miring, bergaris, maupun dengan tanda petik.  Baris berikutnya berisi ringkasan yang singkat, padat, dan jelas mengenai inti-inti penting dari penelitian Anda. Ringkasan ini ditulis tanpa indentasi. o Abstrak Anda setidak-tidaknya memuat topik penelitian, pertanyaan penelitian, peserta penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, analisis data, dan kesimpulan penelitian. o Anda juga dapat memasukkan implikasi lain yang juga muncul dari penelitian Anda dan juga hal-hal yang dapat dikerjakan di masa mendatang berkaitan dengan hasil yang Anda temukan  Anda juga dapat menuliskan daftar kata kunci dari tulisan Anda ke dalam bagian abstrak ini. Untuk menuliskan hal ini, buatlah sebuah identasi seperti ketika Anda akan membuat paragraf baru, ketik “Kata Kunci” (italic), dan kemudian tulislah daftar kata kunci Anda.

56

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Penulisan Artikel

Pengantar  Pada kebanyakan jurnal nasional, bagian ini berisi Latar Belakang Permasalahan dan Kerangka Teoritis.  Biasanya berisi: gejala atau fenomena konkret permasalahan yang mendasari penelitian, studi/penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian, rumusan permasalahan, tujuan dan kontribusi dari penelitian, serta teori/konsep yang dibutuhkan untuk menjelaskan variabel penelitian.  Inilah struktur dari pengantar yang direkomendasikan: o Tampilkan sebuah pengantar dari topik Anda o Tampilkan sebuah rangkuman singkat, padat, dan jelas dari kajianliteratur yang ada o Nyatakan hipotesis Anda dan jelaskan bagaimana hipotesis ini terkait dengan literatur Metode penelitian Metode penelitian akan terdiri dari tiga subjudul, yaitu partisipan penelitian, instrument penelitian dan prosedur penelitian.  Partisipan/responden penelitian: berisi karakteristik demografik dari partisipan penelitian dan bagaimana peneliti memilih partisipannya (teknik sampling yang digunakan).  Instrumen Penelitian: berisi informasi mengenai alat ukur yang digunakan, teori yang mendasari alat ukur tersebut, contoh item, cara skoring, serta skor validitas dan reliabilitas.  Prosedur Penelitian: berisi prosedur pengumpulan data dan prosedur pengolahan/analisi data, mencakup bagaimana data dikumpulkan, instruksi yang diberikan, jumlah data aktual yang diperoleh, teknik analisis data yang dilakukan dan prosedur analisis data. Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

57

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

Hasil Penelitian  Sajikan hasil deskriptif penelitian dan hasil utama yang menjawab hipotesis penelitian.,  Cara untuk mengorganisasikan hasil penelitian o Apa hasil penelitian yang paling menonjol? Anda akan mulai mendiskusikan hasil penelitian Anda dengan mengingatkan kembali kepada pembaca apa yang menjadi hipotesis penelitian Anda dan bagaimana cerita yang sudah Anda jelaskan sebelumnya. Setelah itu, jelaskan setiap hasil penelitian sebagaimana hasil tersebut berkaitan dengan cerita Anda. Hasil penelitian yang paling penting sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu. o Diskusi awal: terkadang, menyediakan diskusi awal di dalam hasil penelitian mengenai kelompok partisipan merupakan sesuatu yang perlu dilakukan. Di dalam usaha untuk meyakinkan pembaca bahwa hasil penelitian yang Anda dapatkan merupakan sesuatu yang benar-benar bermakna, pertama-tama Anda perlu mendemonstrasikan bahwa kondisi-kondisi di dalam penelitian ini telah tercapai.  Misalnya, jika Anda secara acak memasukkan partisipan ke dalam dua kelompok, apakah kedua kelompok ini dapat dibandingkan satu sama lain? Anda tidak dapat mendiskusikan perbedaan antar kelompok sampai Anda dapat menegaskan bahwa kedua kelompok ini dapat diperbandingkan.

58

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Panduan Penulisan Artikel

 Sediakan informasi mengenai analisis data yang Anda lakukan o Pastikan Anda juga mendeskripsikan analisis yang Anda lakukan. Anda juga perlu menyediakan pertimbangan-pertimbangan mengapa Anda menggunakan cara tersebut. Diskusi Inilah beberapa anjuran yang dapat Anda gunakan dalam menulis bagian diskusi:  Mulailah dengan menjelaskan interpretasi dari hasil penelitian Anda: apa saja yang Anda pelajari dari penelitian Anda?  Diskusikan setiap hipotesis penelitian atau pertanyaan penelitian secara lebih mendalam.  Tidak mengulang apa yang sudah Anda tulis pada bagian hasil penelitian, sebaliknya, berfokuslah dalam menambah informasi baru dan perluaslah sudut pandang pembaca dalam menelaah hasil penelitian Anda  Diskusikan perbandingan antara penelitian sebelumnya dengan hasil penelitian Anda. Sekiranya terdapat perbedaan, diskusikan apa yang Anda pikirkan mengenai mengapa perbedaan ini muncul dan bagaimana implikasinya.  Pertimbangkan keterbatasan penelitian Anda secara umum, namun jangan memfokuskan diri pada kekurangan ini.  Pertimbangkan juga pertanyaan-pertanyaan penelitian baru yang muncul dari hasil penelitian Anda, apa pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh penelitian Anda dan apa penelitian yang mungkin dilakukan di masa mendatang berkaitan dengan topik penelitian Anda.

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

59

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

Simpulan dan Saran  Simpulan berisi jawaban atas rumusan masalah atau hipotesis.  Dalam simpulan dan saran kalimat singkat dan jelas, tanpa perlu merujuk lagi kepada teori ata ukonsep.  Saran dapat berupa saran untuk perbaikan penelitian serupa di masa depan berdasarkan keterbatasan penelitian yang dirasakan/dijumpai selama penelitian, juga dapat berupa saran untuk penelitian selanjutnya berdasarkan temuan penelitian.  Saran harus didasarkan atas apa yang diperoleh dari penelitian, bukan bersifat umum dan tanpa kejelasan kaitan dengan data.

60

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

LAMPIRAN

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

Running head: VARYING DEFINITIONS OF ONLINE COMMUNICATION

1

Green text boxes contain explanations of APA style guidelines.

The title should summarize the paper’s main idea and identify the variables under discussion and the relationship between them.

Blue boxes contain directions for writing and citing in APA style.

Varying Definitions of Online Communication and Their Effects on Relationship Research

The title should be centered on the page, typed in 12point Times New Roman Font. It should not be bolded, underlined, or italicized.

Elizabeth L. Angeli The author’s name and institution should be doublespaced and centered.

State University

Author Note Elizabeth L. Angeli, Department of Psychology, State University. Elizabeth Angeli is now at Department of English, Purdue University. This research was supported in part by a grant from the Sample Grant

Program. Correspondence concerning this article should be addressed to Elizabeth Angeli, Department of English, Purdue University, West Lafayette, IN 55555. Contact: [email protected]

The running head is a shortened version of the paper’s full title, and it is used to help readers identify the titles for published articles (even if your paper is not intended for publication, your paper should still have a running head). The running head cannot exceed 50 characters, including spaces and punctuation. The running head’s title should be in capital letters. The running head should be flush left, and page numbers should be flush right. On the title page, the running head should include the words “Running head.” For pages following the title page, repeat the running head in all caps without “Running head.”

The author note should appear on printed articles and identifies each author’s department and institution affiliation and any changes in affiliation, contains acknowledgements and any financial support received, and provides contact information. For more information, see the APA manual, 2.03, page 24-25. Note: An author note is optional for students writing class papers, theses, and dissertations.. An author note should appear as follows: First paragraph: Complete departmental and institutional affiliation Second paragraph: Changes in affiliation (if any) Third paragraph: Acknowledgments, funding sources, special circumstances Fourth paragraph: Contact information (mailing address and e-mail)

62

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Lampiran

VARYING DEFINITIONS OF ONLINE COMMUNICATION

2

Abstract The abstract is a brief summary of the paper, allowing readers to quickly review the main points and purpose of the paper. The abstract should be between 150-250 words. Abbreviations and acronyms used in the paper should be defined in the abstract.

This paper explores four published articles that report on results from research conducted on online (Internet) and offline (non-Internet) relationships and their relationship to computer-mediated communication (CMC). The articles, however, vary in their definitions and uses of CMC. Butler and Kraut (2002) suggest that face-to-face (FtF) interactions are more effective than CMC, defined and used as “email,” in creating feelings of closeness or intimacy. Other articles define CMC differently and, therefore, offer different results. This paper examines Cummings, Butler, and Kraut’s (2002) research in relation to three other research articles to suggest that all forms of CMC should be studied in order to fully understand how CMC influences online and offline relationships. Keywords: computer-mediated communication, face-to-face communication

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

63

The word “Abstract” should be centered and typed in 12 point Times New Roman. Do not indent the first line of the abstract paragraph. All other paragraphs in the paper should be indented.

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi The title should be centered on the page, typed in 12point Times New Roman Font. It should not be bolded, underlined, or italicized.

The introduction presents the problem that the paper addresses. See the OWL resources on introductions: http://owl.en glish.purdue.e du/owl/resou rce/724/01/

VARYING DEFINITIONS OF ONLINE COMMUNICATION

3

Varying Definitions of Online Communication and Their Effects on Relationship Research Numerous studies have been conducted on various facets of Internet relationships, focusing on the levels of intimacy, closeness, different communication modalities, and the frequency of use of computer-mediated communication (CMC). However, contradictory results are suggested within this research because only certain aspects of CMC are investigated, for example, email only. Cummings, Butler, and Kraut (2002) suggest that face-to-face (FtF) interactions are more effective than CMC (read: email) in creating feelings of closeness or intimacy, while other studies suggest the opposite. To understand how both online (Internet) and offline (non-Internet) relationships are affected by CMC, all forms of CMC should be studied. This paper examines Cummings et al.’s research against other CMC research to propose that additional research be conducted to

In-text citations that are direct quotes should include the author’s/ authors’ name/s, the publication year, and page number/s. If you are paraphrasing a source, APA encourages you to include page numbers: (Smith, 2009, p. 76).

The title of the paper is centered and not bolded.

If an article has three to five authors, write out all of the authors’ names the first time they appear. Then use the first author’s last name followed by “et al.”

better understand how online communication affects relationships. In Cummings et al.’s (2002) summary article reviewing three empirical studies on online social relationships, it was found that CMC, especially email, was less effective than FtF contact in creating and maintaining close social relationships. Two of the three reviewed studies focusing on communication in non-Internet and Internet relationships mediated by FtF, phone, or email modalities found that the frequency of each modality’s use was significantly linked to the strength of the particular relationship (Cummings et al., 2002). The strength of the relationship was predicted best by FtF and phone communication, as participants rated email as an inferior means of maintaining personal relationships as compared to FtF and phone contacts (Cummings et al., 2002).

64

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

APA requires you to include the publication year because APA users are concerned with the date of the article (the more current the better).

Lampiran

VARYING DEFINITIONS OF ONLINE COMMUNICATION

4

Cummings et al. (2002) reviewed an additional study conducted in 1999 by the HomeNet project. In this project, Kraut, Mukhopadhyay, Szczypula, Kiesler, and Scherlis (1999) compared the value of using CMC and non-CMC to maintain relationships with partners. They found that participants corresponded less frequently with their Internet partner (5.2 times per month) than with their non-Internet partner (7.2 times per month) (as cited in Cummings et al., 2002). This difference does not seem significant, as it is only two times less per month. However, in additional self-report surveys, participants responded feeling more distant, or less intimate, towards their Internet partner than their non-Internet partner. This finding may be attributed to participants’ beliefs that email is an inferior mode of personal relationship communication. Intimacy is necessary in the creation and maintenance of relationships, as it is defined as the sharing of a person’s innermost being with another person, i.e., selfdisclosure (Hu, Wood, Smith, & Westbrook, 2004). Relationships are facilitated by the reciprocal self-disclosing between partners, regardless of non-CMC or CMC. Cummings et al.’s (2002) reviewed results contradict other studies that research the connection between intimacy and relationships through CMC. Hu et al. (2004) studied the relationship between the frequency of Instant Messenger (IM) use and the degree of perceived intimacy among friends. The use of IM instead of email as a CMC modality was studied because IM supports a non-professional environment favoring intimate exchanges (Hu et al., 2004). Their results suggest that a positive relationship exists between the frequency of IM use and intimacy, demonstrating

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

65

To aid readability in manuscript drafts, APA suggests using two spaces after a period throughout your paper.

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

VARYING DEFINITIONS OF ONLINE COMMUNICATION

5

that participants feel closer to their Internet partner as time progresses through this CMC modality. Similarly, Underwood and Findlay (2004) studied the effect of Internet relationships on primary, specifically non-Internet relationships and the perceived intimacy of both. In this study, self-disclosure, or intimacy, was measured in terms of shared secrets through the discussion of personal problems. Participants reported a significantly higher level of self-disclosure in their Internet relationship as compared to their primary relationship. In contrast, the participants’ primary relationships were reported as highly self-disclosed in the past, but the current level of disclosure was perceived to be lower (Underwood & Findlay, 2004). This result suggests participants turned to the Internet in order to fulfill the need for intimacy in their lives. In further support of this finding, Tidwell and Walther (2002) hypothesized CMC participants employ deeper self-disclosures than FtF participants in order to overcome the limitations of CMC, e.g., the reliance on nonverbal cues. It was found that CMC partners engaged in more frequent intimate questions and disclosures than FtF partners in order to overcome the barriers of CMC. In their 2002 study, Tidwell and Walther measured the perception of a relationship’s intimacy by the partner of each participant in both the CMC and FtF conditions. The researchers found that the participants’ partners stated their CMC partner was more effective in employing more intimate exchanges than their FtF partner, and both participants and their partners rated their CMC relationship as more intimate than their FtF relationship.

66

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Lampiran

VARYING DEFINITIONS OF ONLINE COMMUNICATION A Level 1 heading should be centered and bolded. If you use more than two levels of headings, consult section 3.02 of the APA manual (6th ed.) or the OWL resource on APA headings: http://owl. english.pur due.edu/ow l/resource/ 560/16/

Because all research has its limitations, it is important to discuss the limitations of articles under examination.

6

Discussion In 2002, Cummings et al. stated that the evidence from their research conflicted with other data examining the effectiveness of online social relationships. This statement is supported by the aforementioned discussion of other research. There may be a few possible theoretical explanations for these discrepancies. First, one reviewed study by Cummings et al. (2002) examined only email correspondence for their CMC modality. Therefore, the study is limited to only one mode of communication among other alternatives, e.g., IM as studied by Hu et al. (2004). Because of its many personalized features, IM provides more personal CMC. For example, it is in real time without delay, voice-chat and video features are available for many IM programs, and text boxes can be personalized with the user’s picture, favorite colors and text, and a wide variety of emoticons, e.g., :). These options allow for both an increase in self-expression and the ability to overcompensate for the barriers of CMC through customizable features, as stated in Tidwell and Walther (2002). Self-disclosure and intimacy may result from IM’s individualized features, which are not as personalized in email correspondence. In addition to the limitations of email, Cummings et al. (2002) reviewed studies that focused on international bank employees and college students. It is possible the participants’ CMC through email was used primarily for business, professional, and school matters and not for relationship creation or maintenance. In this case, personal self-disclosure and intimacy levels are expected to be lower for non-relationship interactions, as this communication is primarily between boss and employee or student

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

67

Panduan Akademik Magister Psikologi Profesi

VARYING DEFINITIONS OF ONLINE COMMUNICATION

7

and professor. Intimacy is not required, or even desired, for these professional relationships. Instead of professional correspondence, however, Cummings et al.’s (2002) review of the HomeNet project focused on already established relationships and CMC’s effect on relationship maintenance. The HomeNet researchers’ sole dependence on email communication as CMC may have contributed to the lower levels of intimacy and closeness among Internet relationships as compared to non-Internet relationships (as cited in Cummings et al., 2002). The barriers of non-personal communication in email could be a factor in this project, and this could lead to less intimacy among these Internet partners. If alternate modalities of CMC were studied in both already established and professional relationships, perhaps these results would have resembled those of the previously mentioned research. In order to gain a complete understanding of CMC’s true effect on both online and offline relationships, it is necessary to conduct a study that examines all aspects of CMC. This includes, but is not limited to, email, IM, voice-chat, video-chat, online journals and diaries, online social groups with message boards, and chat rooms. The effects on relationships of each modality may be different, and this is demonstrated by the discrepancies in intimacy between email and IM correspondence. As each mode of communication becomes more prevalent in individuals’ lives, it is important to examine the impact of all modes of CMC on online and offline relationship formation, maintenance, and even termination.

68

The conclusion restates the problem the paper addresses and can offer areas for further research. See the OWL resource on conclusions: http://owl. english.pur due.edu/ow l/resource/ 724/04/

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Lampiran

VARYING DEFINITIONS OF ONLINE COMMUNICATION

8

References Cummings, J. N., Butler, B., & Kraut, R. (2002). The quality of online social relationships. Communications of the ACM, 45(7), 103-108. Hu, Y., Wood, J. F., Smith, V., & Westbrook, N. (2004). Friendships through IM: Examining the relationship between instant messaging and intimacy. Journal of Computer-Mediated Communication, 10(1), 38-48. Tidwell, L. C., & Walther, J. B. (2002). Computer-mediated communication effects on disclosure, impressions, and interpersonal evaluations: Getting to know one another a bit at a time. Human Communication Research, 28(3), 317-348. Underwood, H., & Findlay, B. (2004). Internet relationships and their impact on primary relationships. Behaviour Change, 21(2), 127-140.

Start the reference list on a new page, center the title “References,” and alphabetize the entries. Do not underline or italicize the title. Double-space all entries. Every source mentioned in the paper should have an entry.

Magister Psikologi Profesi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

69