Buku Saku (Tukang) - gapeksindo

108 downloads 182 Views 6MB Size Report
saku jilid 3 tentang “Jenis Pekerjaan Pembangunan Rumah Sederhana”, ... Buku saku ini amatlah sederhana dalam berbagai aspek, namun semoga ...
Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

1

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

2

PENGANTAR Buku saku “PETUNJUK KERJA RAMAH LINGKUNGAN UNTUK TUKANG BANGUNAN”   Pembangunan, adalah sebuah upaya umat manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, dan dalam parameter global, pembangunan infrastruktur adalah sebuah variable positif yang berbanding lurus terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk hal mana Indonesia sebagai salah satu negara besar di dunia yang berpenduduk 240 juta jiwa menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat yang bermuara pada perekonomian Negara. Namun dibalik kegemerlapan pembangunan diseantero negeri, disadari bahwa dampak pembangunan juga menyertakan secara bersamaan kerusakan lingkungan, sekaligus kontribusi terhadap pemanasan global sebagai dampak dari akumulasi berbagai hal, di antaranya penggunaan material infrastruktur dan termasuk di dalamnya inefisiensi berbagai aspek sebagai akibat kurangnya wawasan Pembangunan Ramah lingkungan dikalangan pekerja konstruksi Indonesia yang secara umum terbatas dalam akses pengetahuan . GAPEKSINDO, selaku assosiasi yang beranggotakan 25.000 badan usaha Konstruksi Indonesia, yang secara langsung membawahi ratusan ribu pekerja konstruksi (dari sekitar 5,7 juta pekerja konstruksi Indonesia), merasa perlu serta dalam program Nasional, bahkan Global, dalam bentuk pembinaan langsung terhadap anggotanya, atau minimal mengawali sebuah knowledge perihal bagaimana sebuah Pembangunan Ramah lingkungan dalam aspek implementasi terendah ditingkat pekerja tukang.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

3

Berpijak dari sebuah langkah awal dengan menerbitkan buku saku jilid 1 pada tahun 2011 yang telah dicetak hingga ketiga kalinya, serta kehadiran buku saku jilid 2 yang diterbitkan berbarengan dengan buku saku jilid 3 tentang “Jenis Pekerjaan Pembangunan Rumah Sederhana”, menunjukkan sebuah komitmen dan atensi pembinaan Gapeksindo terhadap lahirnya tenaga tukang Indonesia, yang peduli terhadap GREEN DEVELOPMENT, sekaligus sebagai pijakan langkah awal pembentukan tenaga tukang Indonesia berkualitas Internasional. Buku saku ini amatlah sederhana dalam berbagai aspek, namun semoga kesederhanaan inilah justru yang akan mampu menyadarkan bahwa, kita semua memiliki kontribusi langsung/tidak langsung terhadap kerusakan sekaligus perbaikan lingkungan hidup sebagai pekerja Konstruksi Indonesia yang bertanggung jawab.   Wassalam,

   Irwan Kartiwan Ketum Gapeksindo

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

4

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 KATA SAMBUTAN Penerbitan Buku saku “Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan” ini merupakan suatu bentuk kreativitas penyusun dan pemrakarsa yang mencerminkan komitmen kepedulian terhadap isu lingkungan dan upaya mengimplementasikan prinsip-prinsip ekonomis, efisiensi dan efektif dalam setiap tahapan pelaksanaan pembangunan guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Keunikan buku saku ini terletak pada penyajian materinya yang mengarah pada prosedur pelaksanaan pekerjaan yang ekonomis, efisien dan efektif serta bukan semata menyangkut pemanfaatan bahan/material yang ramah lingkungan sebagaimana umumnya ditemukan pada buku-buku lainnya. Oleh sebab itu, Badan Pembinaan Konstruksi sebagai suatu unit di Kementerian Pekerjaaan Umum yang mempunyai tugas membina penyedia jasa dan tenaga kerja konstruksi tentunya sangat menyambut gembira atas diterbitkannya buku saku ini karena niscaya akan bermanfaat untuk masyarakat dan dapat digunakan sebagai acuan praktis para pekerja dan tukang bangunan yang bertugas di lapangan.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

5

Kehadiran buku saku bagi tukang bangunan yang disajikan dengan menggunakan bahasa sederhana dan disertai gambar-gambar yang menarik ini dapat pula dikatakan sebagai wujud sumbangan terhadap pembentukan karakter bangsa, karena buku ini tentunya dapat menarik minat anak-anak usia sekolah sebagai generasi penerus bangsa untuk memahami pentingnya etos kerja yang baik dan budaya “hijau” sejak dini. Mudah-mudahan setelah terbitan Jilid 3 tentang “Jenis Pekerjaan Pembangunan Rumah Sederhana” akan disusul dengan serial selanjutnya dengan jangkauan materi yang lebih luas hingga ke semua jenis pekerjaan dan tingkat pelaksanan lapangan. Akhirnya, tak lupa diucapkan selamat dan terima kasih kepada “Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia”, GAPEKSINDO, yang telah memprakarsai diterbitkannya buku saku ini dengan harapan semoga buku saku ini benar-benar dapat bermanfaat bagi masyarakat luas sekaligus sebagai sumbangan nyata bagi dunia jasa konstruksi Indonesia. Jakarta, November 2012

Ir. Bambang Goeritno, MSc, MPA Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

6

MENUJU PROSEDUR KONSTRUKSI HIJAU Karakteristik bangunan ramah lingkungan umumnya berkaitan dengan perencanaan, proses pembangunan dan pemanfaatan material bangunan yang mengarah pada aspek fisik konstruksi bangunan menuju keseimbangan lingkungan hidup dan kelayakan kehidupan yang berkelanjutan. Demikian pula isu pemanasan global juga sering dihubungkan dengan produk konstruksi bangunan. Hal ini disebabkan karena umumnya pembuatan komponen-komponen bangunan banyak memanfaatkan material yang dalam proses produksinya turut memberi kontribusi pada pemanasan global melalui emisi gas rumah kaca dalam bentuk gas karbon, metana maupun jenis gas tertentu lainnya. Kondisi ini perlu dikendalikan untuk meminimalisir dampak negatifnya terhadap efek pemanasan global di muka bumi. Berdasarkan dokumen IPCC (Intergovernmental Panel and Climate Change), selama kurun waktu dari tahun 1861 sampai 2005 telah terjadi kenaikan suhu global rata-rata 0.6 – 0.7 derajat celcius, sedangkan prediksi para ahli pada tahun 2100 peningkatan suhu bumi rata-rata sekitar 1.4 – 5.8 derajat celcius yang diakibatkan oleh emisi gas rumah kaca. Peningkatan yang cukup drastis ini terutama disebabkan oleh pelepasan karbondioksida dan gas-gas lainnya ke atmosfer bumi yang dikenal sebagai gas rumah kaca terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi (yang diolah menjadi bensin, minyak tanah, avtur, pelumnas oli) dan gas alam sejenis yang tidak dapat diperbaharui. Semakin atmosfir bumi banyak mengandung gas-gas rumah kaca ini, maka atmosfir seakan berubah fungsi menjadi insulator yang akan menahan lebih banyak pantulan radiasi panas matahari dari bumi ke atmosfir, (gambar 1).

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

7

Sunlight passes through the atmosphere and warms the Earth’s surface. This heat is radiated back toward space.

Most of the outgoing heat is absorbed by greehouse gas molecules and re-emitted in all directions, warming the surface of the Earth and the lower atmosphere

NASA Gambar 1 : Atmosfir berubah fungsi menjadi INSULATOR

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

8

Pemanasan global akan terus meningkat sejalan dengan waktu. Harapan untuk menahan atau mengendalikannya, lebih banyak tergantung pada perilaku umat manusia penghuni bumi. Upaya gerakan pembangunan berwawasan ”hijau” dan penghijauan ”nyata” sambil menghambat laju deforestasi serta gerakan lain untuk mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi andalan dalam menghadapi bencana akibat pemanasan global tersebut. Para perencana bangunan, arsitek dan konstruktor seyogyanya sudah memiliki kepekaan dalam menerapkan konsep atau ide desain dan metode konstruksi bangunan yang berwawasan lingkungan dengan orientasi pada konsep ”konstuksi hijau” (Green construction) ataupun ”bangunan hijau” (Green Building). Dunia internasional melalui Protokol Kyoto 1997 (gambar 2) telah menetapkan enam jenis gas rumah kaca yaitu CO2, NH4, N2O, HFC, PFC dan SF6 yang kesemuanya diekivalensikan terhadap takaran produk masa CO2. Ini berarti, kandungan keseluruhan emisi gas rumah kaca di atmosfir disetarakan dengan kandungan CO2 diudara (ekivalen kg CO2). Kesepakatan internasional ini yang dijadikan standar ukuran besar kecilnya pengaruh suatu produk terhadap lingkungan secara fisik dalam konteks pemanasan global. Indonesia sendiri telah meratifikasi protokol Kyoto 1997 melalui UU no 17 Tahun 2004, sehingga sudah harus menerapkan pola pembangunan berwawasan lingkungan untuk mengendalikan peningkatan pemanasan global. Berbagai dokumen hasil kajian telah mengungkapkan bahwa bangunan dapat memproduksi emisi gas karbon sampai lebih dari 40% di beberapa tempat di dunia. Oleh sebab itu, setiap upaya mereduksi emisi gas karbon melalui bangunan dengan klasifikasi bangunan komersial, bangunan rumah tinggal dan bangunan utilitas atau bangunan industri menjadi langkah strategis untuk menahan laju pemanasan global.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

9

UNITED NATION CONFERENCE on the HUMAN ENVIRONMENT, STOCKHOLM,1972 20 tahun

KONPERENSI “BUMI” RIO de JENEIRO, 1992

25 tahun 5 tahun

15 tahun

PROTOKOL KYOTO (UNFCCC), 1997 10 tahun

KONPERENSI “BUMI” JOHANNESBURG, 2007

10 tahun

3 bulan 2 tahun

KONPERENSI PERUBAHAN IKLIM BALI, 2007 (gambar 3) 2 tahun

WORLD OCEAN CONFERENCE, MANADO 2009

2 tahun

7 bulan

KONPERENSI PERUBAHAN IKLIM KOPENHAGEN, 2009 Gambar 2 : Komitmen Kepedulian Lingkungan Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

10

http://en.wikipedia.org/wiki/File:ClimateMap_Word.png#file Gambar 3 : Peta Iklim Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

11

Mekanisme Pembangunan Bersih (”Clean Development Mechanism”) yang merupakan produk dari protokol Kyoto, sebagaimana dijelaskan dalam UU No 17 Tahun 2004, adalah prosedur penurunan emisi gas rumah kaca dalam rangka kerjasama negara industri dan negara berkembang. Negara industri melakukan investasi di negara berkembang untuk mencapai target penurunan emisinya. Sementara itu negara berkembang berkepentingan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Annex A protokol Kyoto menyebutkan sektor utama yang menjadi perhatian pokok sebagai sumber emisi gas rumah kaca meliputi: enerji, proses industri, bahan pelarut, pertanian dan limbah. Pengukuran pengurangan emisi karbon yang terkait langsung dengan bidang konstruksi yaitu sektor-sektor enerji, proses industri dan limbah. Ketiga sektor tersebut menjadi tolok ukur utama baik dalam desain dan mekanisme atau proses konstruksi suatu bangunan maupun dalam pekerjaan-pekerjaan sipil lainnya yang kesemuanya mengarah pada tata cara serta prosedur “konstruksi ramah lingkungan”. Dengan demikian dapat dipahami bahwa, lingkup desain, konstruksi hemat enerji, penggunaan produk industri ramah lingkungan, serta tidak memproduksi limbah berlebihan merupakan intisari jiwa “konstruksi hijau”. Sehubungan dengan konstruksi hijau, pemahaman bangunan hijau (Green Building) yang telah disepakati secara internasional antara lain berhubungan dengan faktor-faktor lingkungan/ekosistem dan memenuhi kinerja yang diantaranya menyangkut perihal: - bijak guna lahan, - hemat air, - hemat energi, - hemat bahan / kurangi limbah, - kualitas udara ruangan. Kinerja tersebut menjadi tolok ukur dalam penilaian atau pemeringkatan suatu bangunan tergolong sebagai bangunan hijau atau tidak. Hal yang senada juga perlu dilakukan dalam proses pelaksanaan konstruksi menuju “konstruksi hijau”, yang akan berkontribusi besar pada pemenuhan standar bangunan hijau. Jadi dalam proses pelaksanaan konsrtuksi juga perlu menerapkan pola bijak guna lahan, hemat air, hemat energi, kurangi limbah/hemat bahan serta menjaga kualitas udara bersih dan segar. GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

12

Pelaku pelaksana konstruksi dalam hal ini berperan signifikan dalam upaya mereduksi emisi gas rumah kaca melalui penerapan prosedur atau manajemen konstruksi berbasis “hijau”. Para pelaku tersebut di antaranya meliputi para pekerja, tukang, sampai tenaga ahli manajemen konstruksi. Upaya penghematan air, energi (listrik, BBM), bahan bangunan (semen, batu bata, dll), serta meminimalisir limbah menjadi tindakan prioritas dalam kontribusinya mengurangi emisi gas rumah kaca. Jumlah tukang dan pekerja bangunan di Indonesia yang kini mencapai sekitar 5,7 juta orang dalam berbagai bidang bila diequivalensikan dapat mengurangi “ceceran” semen sekitar 2 kg dalam sehari misalnya, maka secara keseluruhan dapat mengeliminasi emisi CO2 sebesar sekitar 3 juta ton CO2 per tahun. Belum lagi apabila mereka mampu menghemat pemanfaatan air, energi listrik, bahan bakar minyak, kayu, material alam lainnya dan energi manusia seraya dapat mengurangi limbah dalam pelaksanaan pekerjaannya, maka total dampak kontribusinya (termasuk semen) terhadap pengurangan emisi CO2 per tahun sekitar 10 juta ton CO2 yang setara dengan penyerapan CO2 oleh 500 ribu pohon besar dalam setahun (asumsi 1 pohon besar rata-rata dapat menyerap 20 ton CO2/tahun). Perlu disadari, jumlah tersebut hanya diperoleh dari optimalisasi proses pelaksanaan pekerjaan yang tidak lebih dari 10% bila ditinjau terhadap keseluruhan pemanfaatan material dan energi dalam pekerjaan pembangunan. Oleh sebab itu, berdirinya suatu bangunan “hijau” tidak berlebihan bila dikatakan sebenarnya berawal dari peran para pekerja bidang konstruksi. Di sisi lain, melalui optimalisasi pemanfaatan material dan energi sebesar 10% yang terbuang sia-sia tersebut, seakan industri jasa konstruksi telah melakukan penghijauan dengan menumbuhkan 500 ribu pohon besar yang sekaligus berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan dan perekonomian industri jasa konstruksi itu sendiri seraya ikut mengurangi bencana akibat pemanasan global. GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

13

Untuk mencapai kondisi positif tersebut maka, kiranya perlu mengembangkan suatu standar operasional prosedur (SOP) yang berkaitan dengan cita-cita “konstruksi hijau” yang secara khusus berlaku bagi para pekerja konstruksi. Kriteria-kriteria tersebut menjadi fokus bahasan dalam buku saku ini yang direfleksikan dengan kata BETA Hemat. Dengan demikian, maka berbagai manual atau pedoman teknis bagi pekerja atau tukang bangunan yang sudah ada saat ini perlu kiranya diadaptasikan pada upaya cita-cita menuju “konstruksi hijau”. Namun demikian, bahwa upaya pengembangan SOP konstruksi hijau perlu dilakukan secara kolektif sampai pada tingkatan tenaga ahli maupun bagi supplier bahan bangunan dan sektor terkait lainnya, karena pada hakekatnya tindakan para pekerja untuk melaksanakan kegiatan berorientasi “konstruksi hijau” tidaklah berdiri sendiri namun merupakan satu mata rantai kegiatan manajemen konstruksi yang didalamnya meliputi peran tenaga ahli. Sebagai penutup sekali lagi perlu ditekankan bahwa peran pelaku konstruksi cukup signifikan dalam mewujudkan “clean development mechanism” yang menjadi jiwa UU No 17 tahun 2004. Apresiasi perlu diberikan kepada para pekerja konstruksi yang senantiasa melaksanakan kegiatannya berbasis pada “konstruksi hijau” yang berarti mereka juga berperan aktif dalam mengurangi emisi karbon, menghambat laju pemanasan global demi mewujudkan pembangunan berkesinambungan seraya menjadi budaya etos kerja hijau. Jakarta, November 2012 Penyusun.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

14

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

15

Hemat Bahan

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

16

Gunakan bahan sesuai aturan yang ditentukan. l Gunakan alat ukur/ takaran yang benar. l Upayakan sisa bahan/bahan yang tercecer Hindari bahan terbuang percuma untuk digunakan pada pekerjaan lainnya. l Gunakan bahan kertas semen bekas dan lain sejenisnya untuk menampung spesi yang tercecer/terbuang. l Setiap 15 menit, sisa/ceceran spesi terbuang yang ditampung dapat dimanfaatkan/diproses kembali sebagai bahan adonan spesi baru. Manfaatkan bahan sehemat mungkin

l

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

17

Hemat Energi

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

18

Hemat tenaga listrik dan waktu

l

Matikan peralatan listrik (AC, Kipas Angin, TV, …) bila sudah tidak perlu difungsikan/ dipakai.

Manfaatkan waktu kerja sebaik-baiknya. l Matikan penerangan dan alat listrik lainnya bila sudah tidak digunakan. l Gunakan waktu kerja secara efisien dan efektif. l Gunakan tenaga secara efisien dan efektif. l

Manfaatkan listrik seperlunya Hindari boros waktu Manfaatkan tenaga sebaik-baiknya

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

19

Hemat Tempat

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

20

Manfaatkan tempat sebaik-baiknya Atur tempat sesuai dengan jenis dan klasifikasi material/pekerjaan Manfaatkan tempat sesuai fungsinya

Gunakan tempat/ruang secara efisien. l Atur/tempatkan material/pekerjaan sesuai jenis/klasifikasinya untuk memudahkan pengambilan dan pengontrolan. l Gunakan tempat yang memadai dengan jenis dan karakteristik material/ pekerjaan. l

l

Hindari penempatan material yang tidak sesuai agar tidak terjadi kerusakan material/bahan.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

21

Hemat Air

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

22

Manfaatkan air seperlunya

l

l

l

Matikan kran sebelum bak air meluber

l

Gunakan drum/wadah lain sejenisnya sebagai tempat penampungan air. Gunakan air sesuai kebutuhan. Hindari menggunakan air langsung dari kran/slang atau pompa air. Tutup kran air sebelum air tumpah.

Hindari menumpahkan air

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

23

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

24

Penyiapan Lokasi

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

25

Menyiapkan tempat kerja yang rapi dan teratur

l

Pastikan tersedia ruang/lokasi yang cukup untuk penempatan material bangunan.

Letakan material secara rapi dan teratur tanpa mengganggu area kerja. Denah tata letak gudang bahan dan peralatan, lokasi kerja, penumpukan bahan dan lainnya harus diatur dan dipahami dengan benar untuk efisiensi waktu dan tenaga. l

l

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

26

Pekerjaan Bouwplank / Penentuan Tapak

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

27

Penempatan material jangan mengganggu bouwplank Jaga kelurusan dan kerapian papan bouwplank

Gunakan patok yang lurus

l

l

l

l

Gunakan alat-alat sesuai petunjuk ahli

l

Untuk menjamin tidak terjadi perubahan posisi dan ketinggian benang. Kesalahan pada penentuan bouwplank akan berdampak pemborosan dan kerugian yang bersifat kumulatif di berbagai aspek. Memudahkan penyetelan sudut dan ketinggian. Usahakan gunakan patok dari bahan yang dapat dipakai berulang-ulang. Gunakan alat-alat yang sesuai dengan jenis pekerjaan.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

28

Pekerjaan Galian Pondasi

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

29

Pakai alat dan cara yang sesuai

l

Hindari tanah runtuh/rontok saat penggalian

l

l

Hindari buangan jatuh kembali ke dalam lubang galian Gunakan pembatas sebagai penahan tanah buangan

l

l

l

Gunakan peralatan dan cara yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan galian tanah. Hindari penggalian secara vertical untuk mencegah longsornya tanah ke dalam lubang galian. Galian tanah untuk pondasi dibuat berbentuk trapesium dengan lebar dan ke dalaman minimal 80 cm. Upayakan tanah hasil galian dibuang/di tempatkan agak jauh dari lubang galian. Untuk mencegah agar tanah buangan tidak jatuh kembali ke dalam lubang galian, gunakan pembatas dari anyaman bambu. Hindari menggunakan pembatas dari bahan kayu.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

30

Pekerjaan Pondasi Batu Kali

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

31

Hemat air

l

Hemat bahan

l

Susun sesuai bentuk dan ukuran butiran batu

l

Hindari spesi yang terbuang

l

l

Gunakan air sesuai kebutuhan dengan takaran yang benar. Gunakan bahan sesuai kebutuhan dan takaran yang benar. Pilih bentuk dan ukuran/tekstur batu yang sesuai dalam pekerjaan pasangan batu untuk meminimalisir pemakaian adonan spesi. Tampung ceceran spesi dengan menggunakan kertas semen/koran bekas. Setiap 15 menit, gunakan kembali ceceran spesi yang telah ditampung untuk diproses sebagai bahan baku adonan spesi baru.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

32

Pekerjaan Kayu

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

33

Potong bahan secara efisien dan efektif

l

l

Serbuk dan sisa potongan jangan dibakar Serbuk dan sisa potongan bisa digunakan untuk bahan industri lain

l

l

l

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

Pemotongan kayu hendaknya dipertimbangkan agar setiap sisa potongan dapat digunakan pada pekerjaan lain. Gunakan peralatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan kayu untuk meminimalisir bahan terbuang percuma. Untuk mengurangi emisi gas karbon ke atmosfir. Sebagai bahan baku industri papan, bahan baku makanan ternak dan pupuk tanaman atau lain sebagainya. Bila tidak memungkinkan, timbun serbuk dan sisa potongan kayu dalam tanah pada kedalaman 1 m untuk menjadi humus.

34

Pekerjaan Pembesian

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

35

Potong bahan secara efisien dan efektif

l

Besi hasil potongan agar dapat dipakai lagi

l

l

Hindari kawat bendrat berceceran

l

Bengkokan besi tulangan sesuai aturan

l

Potong bahan besi tulangan dengan mempertimbangkan agar setiap sisa potongannya dapat digunakan pada pekerjaan lain. Kecuali bila semua ukuran sisa potongan tidak memungkinkan untuk itu. Umumnya, sisa potongan besi tulangan dengan ukuran tertentu (40 kali diameter besi/baja tulangan) masih dapat digunakan sebagai panjang penyaluran/sambungan sebagai overlap. Sisa potongan yang tidak dapat digunakan agar dikumpul dan dijual kiloan. Upayakan kawat bendrat ditempatkan pada suatu wadah yang diikat pada tali/ban pinggang di tiap pekerja. Pembengkokan besi tulangan agar disuaikan dengan aturan penempatannya masing-masing tulangan.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

36

Pekerjaan Beton

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

37

Campuran diaduk sampai rata

Hemat air Pakai alat yang baik dan sesuai

Siapkan media/tempat pencampuran beton yang kedap air. Tuangkan bahan-bahan pembentuk beton sesuai komposisi campuran dengan takaran yang benar berturut-turut sebagai berikut. 1. Tuangkan dan sebarkan bahan kerikil/batu pecah pada tempat pencampuran. 2. Tuangkan dan sebarkan bahan pasir di atas bahan kerikil/batu pecah. 3. Tuangkan dan sebarkan bahan semen di atas bahan pasir. 4. Aduk ketiga bahan tersebut hingga tercampur secara merata dalam keadaan kering. 5. Tuangkan air tidak melebihi 50% berat semen dan aduk kembali hingga tercampur secara merata. l Siapkan volume adukan beton sesuai kebutuhan/volume pekerjaan. Catatan. Bila menggunakan alat mixer beton dapat dilihat pada buku saku jilid 2. l Gunakan air sesuai kebutuhan dengan takaran yang benar. l Air yang terbuang hendaknya ditampung untuk digunakan pada pekerjaan lain yang memungkinkan untuk itu. l Gunakan alat-alat yang sesuai dengan jenis pekerjaan. l l

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

38

Pekerjaan Mal Sloof dan Kolom

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

39

Hemat pemakaian papan Hemat pemakaian balok Tutup rapat celah pada sambungansambungan papan agar air semen tidak mengalir keluar

l

l

Gunakan balok/papan seefisien mungkin dan hindari terjadinya sisa potongan yang tidak dapat digunakan lagi. Gunakan kertas semen/koran berkas untuk mencegah keluarnya air semen melalui sambungan-sambungan papan.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

40

Pekerjaan Perancah dan Perakitan Besi Tulangan

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

41

Perancah harus bisa menjamin mal berada pada posisi dan ketinggian yang ditentukan Hemat bahan

l

l

l

l

l

l

Pilih bambu yang sudah tua dan lurus

l

l

Pasang perancah dengan baik. Atur ketinggiannya dan yakinkan bertumpu pada landasan yang stabil agar tidak terjadi penurunan. Gunakan bahan sesuai kebutuhan dan peruntukannya. Rakit bahan sesuai aturan yang benar ditinjau dari jumlah dan diameter bahan serta jarak penempatannya. Tempatkan kawat bendrat pada suatu wadah yang diikat pada tali/ban pinggang di tiap pekerja. Hindari terjadinya sisa potongan yang terbuang percuma. Gunakan perancah dari bahan bambu yang tua dan lurus agar dapat digunakan berulang-ulang/tidak mudah rusak. Hindari penggunaan perancah dari bahan kayu karena masa pertumbuhan kayu lebih lama dibandingkan bambu.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

42

Pekerjaan Pengecoran Sloof

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

43

Pekerjaan Pengecoran Kolom

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

44

Hemat mal

l

l

Hemat air Hemat bahan Hindari Cor terbuang

l l l

l

l

Hindari terjadinya sisa potongan bahan yang tidak dapat digunakan. Upayakan agar mal dapat digunakan berulang-ulang selama memungkinkan untuk itu. Gunakan air sesuai kebutuhan dengan takaran yang benar. Pastikan pemanfaatan bahan sesuai kebutuhan/volume pekerjaan. Pakai wadah berbentuk saluran untuk menghindari cor terbuang saat penuangan adukan beton pada pengecoran elemen kolom. Perhatikan syarat tinggi jatuh penuangan adukan beton pada pengecoran kolom tidak bisa melebihi 1 meter. Setiap 15 menit, ceceran beton yang tertampung dapat diproses kembali sebagai bahan baku adonan beton baru.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

45

Pekerjaan Peyusunan Dinding Bata

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

46

Hindari spesi yang terbuang

l

l

l

Hemat air

l

Hindari air terbuang percuma

l

Tampung ceceran spesi dengan menggunakan kertas semen/koran bekas. Setiap 15 menit, gunakan kembali ceceran spesi yang telah ditampung untuk diproses sebagai bahan baku adonan spesi baru. Pastikan takaran adonan spesi sesuai dengan kebutuhan/volume pekerjaan. Gunakan air sesuai kebutuhan dengan takaran yang benar. Gunakan wadah untuk menampung air yang terbuang/merendam bata.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

47

Pekerjaan Pemasangan Dinding Tripleks

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

48

Hemat paku, hindari tercecer di mana-mana

l

l

Tempatkan bahan paku pada suatu wadah yang diikat pada tali/ban pinggang di tiap pekerja. Hindari paku menjadi bengkok saat di palu.

Gunakan peralatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan. Pastikan setiap sisa potongan tripleks masih dapat digunakan pada bagian dinding lainnya. l

l

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

49

Pekerjaan Rangka Atap

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

50

Hemat bahan

l

l

Pastikan setiap sisa potongan bahan masih dapat digunakan pada bagian/pekerjaan lainnya. Hindari pemotongan dan pemasangan bahan yang tidak sesuai.

Gunakan peralatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan. l Gunakan ukuran bahan sesuai Ingat kekuatan peruntukannya. l Yakinkan setiap sambungan telah dilakukan Periksa sambungan-sambungan dengan benar serta sesuai aturan penyambungan dan kekuatan. l Gunakan alat pengamanan sesuai karakteristik dan jenis pekerjaan. l

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

51

Pekerjaan Atap

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

52

Hemat bahan

l

l

l

l

l

Ingat kekuatan

l

l

Ingat, periksa pemasangan sekrup, baut, dan paku-paku

l

l

Pastikan setiap sisa potongan bahan atap masih dapat digunakan pada bagian/pekerjaan atap lainnya. Hindari pemotongan dan pemasangan bahan atap yang tidak sesuai aturan. Gunakan peralatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan atap. Tempatkan bahan baut/sekrup/paku atap pada suatu wadah yang diikat pada tali/ban pinggang di tiap pekerja. Hindari paku atap menjadi bengkok saat di palu. Gunakan ukuran dan spesifikasi bahan atap sesuai peruntukannya. Gunakan jumlah paku/baut/sekrup yang sesuai dengan jenis atap yang digunakan. Yakinkan atap telah terpasang dengan baik dan diikat/ditahan dengan jumlah paku/sekrup/baut yang sesuai mengikuti aturan pemasangan. Pastikan overlaping sambungan telah dilakukan dengan benar sesuai aturan penyambungan agar tidak terjadi kebocoran.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

53

Pekerjaan Pintu dan Jendela

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

54

Hemat bahan

Pastikan setiap sisa potongan bahan masih dapat digunakan pada bagian/pekerjaan lainnya. l Hindari pemanfaatan, pemotongan dan pemasangan bahan yang tidak sesuai aturan dan peruntukannya. l Gunakan peralatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan. l Tempatkan bahan baut/sekrup/paku pada suatu wadah yang diikat pada tali/ban pinggang di tiap pekerja. l Hindari paku menjadi bengkok saat di palu. l Gunakan besaran ukuran engsel dengan jumlah Pastikan jumlah dan besaran engsel yang sesuai dengan ukuran dan berat pintu/ kuat menahan pintu/jendela jendela. l Gunakan jumlah paku/sekrup yang sesuai dengan jenis dan besaran engsel yang digunakan. l Yakinkan pintu dan jendela telah terpasang dengan baik. l

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

55

Pekerjaan Lantai

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

56

Hemat air

l l

l

Hati-hati potong/pasang ubin

l

l

Pakai alat yang baik dan sesuai Hindari spesi terbuang

l

l

Gunakan air sesuai kebutuhan pelaksanaan pekerjaan. Gunakan wadah penampungan air untuk membasahi/ merendam ubin sebelum dipasang. Jangan membasahi ubin dengan menyiram langsung dari kran melalui selang air. Pemotong ubin secara hati-hati dengan alat manual terutama pada bagian-bagian yang sulit agar tidak terjadi kerusakan. Hindari membongkar kembali ubin yang sudah terpasang. Gunakan alat-alat yang sesuai dengan jenis pekerjaan.

Gunakan wadah 1,5 x volume adukan sebagai tempat mengaduk spesi. l Gunakan volume spesi yang sesuai saat pemasangan ubin. l Hindari pembuatan spesi melebihi kapasitas penggunaan. Manfaatkan sisa potongan-potongan ubin yang masih dapat dipakai/digunakan. l

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

57

Pekerjaan Lantai

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

58

Pekerjaan Menyemen Lantai

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

59

Pekerjaan Plesteran dan Pengecatan

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

60

Hemat air Pakai alat yang baik dan sesuai Hindari bahan terbuang

l l l l

Hindari spesi yang terbuang

l

l

l

Hemat cat

l l l

Jaga kebersihan

l

Gunakan air sesuai kebutuhan pelaksanaan pekerjaan. Gunakan alat-alat yang sesuai dengan jenis pekerjaan. Gunakan bahan sesuai takaran dan fungsinya. Jangan gunakan kuas/roller bekas yang sudah tidak baik. Tampung spesi yang jatuh saat plesteran dengan wadah/kertas semen/kertas Koran bekas. Setiap 15 menit, ceceran spesi yang tertampung dapat digunakan dan diproses kembali sebagai bahan campuran. Takar adonan spesi sesuai kebutuhan/volume pekerjaan. Campurkan cat dan air sesuai petunjuk pemakaian. Pastikan cat pada kuas/roller tidak akan menetes. Pastikan pengecatan dilakukan setelah dinding tidak berpori. Hindari ceceran cat dan spesi di mana-mana.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

61

Pekerjaan Pemasangan Pipa dan Kran Air

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

62

Perhatikan jangan bocor

l

l

Sambungan harus kuat dan benar

l

l

Pastikan pemasangan kran dan sambungan pipa air telah dilakukan dengan benar tanpa kebocoran. Balut bagian yang diulir dengan plester/ pita khusus pembalut. Kancingkan kran dan sambungan pipa dengan hati-hati jangan sampai menimbulkan kerusakan. Pastikan pipa ditopang/ditahan dengan kuat dan benar.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

63

Pekerjaan Pembuatan Septic Tank

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

64

Perhatikan jangan sampai bocor/rembes l l

l

Pastikan tidak ada kebocoran pada bagian bak pengendapan/ pembusukan.

Pastikan tidak akan terjadi penyumbatan. Pastikan jarak bak penyerapan dan sumber mata air/sumur memenuhi persyaratan.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

65

Pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

66

Perhatikan sambungan kabel yang sempurna

l

l

l l

Kabel disambung dengan menggunakan konektor agar tidak terjadi loncatan aliran listrik yang dapat menimbulkan panas berlebihan. Pastikan diameter kabel yang terpasang sesuai dengan besaran watt aliran listrik. Pastikan arde berfungsi dengan baik. Hindari penyambungan kabel dengan cara memutar karena akan menyebabkan terjadinya loncatan aliran listrik yang dapat menimbulkan panas berlebihan.

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

67

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

Jl. Minangkabau No. 35 F Pasar Manggis Jakarta-Selatan 12970 Telp : (021) 837 87 219 Fax : (021) 837 87 218 http : //www.gapeksindo.co.id E-mail : [email protected]

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan

ISBN 978-602-97495-3-368