Chapter II.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

31 downloads 2917 Views 873KB Size Report
Pengertian Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain di Medan ... setara, yang termasuk tipe yang sama serta memiliki fungsi yang tidak .... Seni Rupa Murni.
BAB II DESKRIPSI PROYEK

2.1.

Terminologi Judul

2.1.1. Pengertian Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain di Medan

Bila ditinjau dari segi bahasa memiliki pengertian antara lain :

1. Sekolah Tinggi : perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan ilmiah dan/atau pendidikan profesional dalam satu disiplin ilmu tertentu. 4

2. Seni Rupa

: seni pahat dan seni lukis. 5

3. Dan

: penghubung satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan kalimat) yang

setara, yang termasuk tipe yang sama serta memiliki fungsi yang tidak berbeda. 6

4. Desain

: kerangka bentuk; rancangan. 7

5. Di

: kata depan untuk menandai tempat; kata depan untuk menandai

waktu; akan, kepada; dari. 8

6. Medan

: Medan yang dimaksudkan adalah kotamadya Medan sebagai pusat

aktifitas dan kehidupan masyarakat Sumatera Utara.

______________________________ 4

7

5

8

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Hlm.1014 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Hlm.1038

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Hlm.257 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Hlm. 260

6

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Hlm.234

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tinjauan pengertian judul diatas dapat diambil suatu definisi : Sekolah Tinggi Seni Rupa Dan Desain di Medan adalah sebuah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional dalam disiplin ilmu Seni Rupa dan Desain yang berada di kotamadya Medan.

2.2.

Tinjauan Umum

2.2.1.

Tinjauan Terhadap Seni

2.2.2.

Pengertian Seni Seni merupakan proses yang berasal dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Kesenian adalah segala sesuatu mengenai seni yang merupakan ekspresi hasrat manusia akan rasa keindahan dan dilahirkan melalui perantara alat-alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pengelihatan atau dilahirkan melalui perantara gerak. 9 Pemahaman kesenian mencakup makna cantik, anggun, lembut, utuh, seimbang, padu, hening, tenang, tegang hampa, suram, dinamik, kokoh, hidup, bergerak, selaras, hambar, sentimental, penting, berharga dan tragis.10 Keindahan di sini pada hakekatnya mengacu pada pengertian berbagai hal yang mensyaratkan adanya persentuhan selera, pemahaman, dan kepekaan, guna membedakan dan mengapresiasi makna dari karya seni yang mengakibatkan tumbuhnya perasaan elok, cantik, selaras, bagus, dan lain-lain seperti dikemukakan di atas. Persentuhan selera, pemahaman, dan penghayatan yang

Universitas Sumatera Utara

menumbuhkan rasa pesona itu akan memperoleh maknanya jika orang yang terlibat di dalamnya menggunakan simbol yang dipahami bersama dalam konteks kebudayaannya. 2.2.3. Jenis-jenis Seni Berdasarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, jenis dan bentuk kesenian dibagi menjadi 2 diantaranya : • Kesenian Tradisional Yaitu suatu bentuk seni yang bersumber dan berakar, serta telah dirasakan sebagai milik oleh masyarakat di lingkungannya. Pengolahan didasarkan atas cita rasa masyarakat pendukung dan diterima sebagai tradisi. • Kesenian Modern Yaitu merupakan seni yang penggarapannya didasarkan atas cita rasa masyarakat pendukungnya. Cita rasa baru umumnya merupakan pembaharuan atau penemuan sebagai akibat dari pengaruh luar.11 2.2.4. Tinjauan Terhadap Pendidikan •

Sistem Edukasi Seni di Indonesia

A. Edukasi Informal

1. Cara Tradisional Masih dilakukan di desa-desa yang berpotensi adatnya menonjol, edukasi ini dimulai dari usia kanak-kanak. Latihan dilakukan di pendopo atau pusat-pusat pelatihan baik pagi ataupun sore hari. Pada edukasi cara tradisional ini cenderung tidak terjadi perubahan teknik dari tahun ke tahun.

2. Kursus-kursus Seni Umumnya terdapat di kota-kota, dimana murid-murid atau pesertanya beragam, mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa. Jenis-jenis latihannya pun bermacam-macam mulai dari menggunakan teknik daerah (tradisional) hingga ke teknik yang modern.

___________________________ 9

www.wikipedia.com American Heritage Dictionary, 1982

10

11

Garis-garis Besar Estetika, PT Karya, Yogyakarta, 1979, hal 61.

Universitas Sumatera Utara

B. Edukasi Formal Pendidikan Menengah (Sekolah Menengah Kejuruan/SMK Jurusan Seni) Edukasi meliputi 60% kelas praktek dan teori 40%, dengan dua jalur studi:  Studi Vocational, yaitu menghasilkan seniman untuk masyarakat.  Studi Akademis, menghasilkan calon mahasiswa pendidikan tinggi seni. 1. Pendidikan Tinggi Indonesia memiliki pendidikan tinggi seni, contohnya: Institut Kesenian Jakarta, Akademi Seni Rupa Indonesia di Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung jurusan seni dan sebagainya. Tahap edukasi adalah untuk mencapai sarjana muda atau sarjana penuh, dengan lingkup pendidikan 60% praktek dan 40% kelas teori. •

Sistem Edukasi Seni di Luar Negeri Sistem edukasi seni di luar negeri pada dasarnya sama dengan di Indonesia. Namun yang membedakannya adalah jenis-jenis budaya serta majunya kesadaran akan apresiasi seni sehingga memungkinkan kesenian di luar negeri lebih tergali. Edukasi seni informal di luar negeri dapat diperoleh dari art center dan kursus-kursus seni yang ada sedangkan edukasi formal dapat diperoleh dari tingkat college sampai universitas.



Sistem Perguruan Tinggi Universitas negeri dan swasta merupakan wadah penyelenggaraan program diploma dan sarjana di lingkungan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Disamping itu, penyelenggaraan program diploma dan sarjana pada perguruan tingggi negeri dan swasta dapat diwadahi dalam bentuk akademi dan sekolah tinggi, dengan ketentuan bahwa akademi dapat menyelenggarakan program studi setinggitingginya hanya sampai dengan jenjang D III, sedangkan sekolah tinggi hanya sampai dengan jenjang D IV. Program pendidikan didalam Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain adalah merupakan jenjang pendidikan tinggi yang dikembangkan, mengingat mendesaknya kebutuhan akan ahli professional yang berpengalaman dan terampil. A. Pola Pendidikan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain memenuhi pola pendidikan seperti dibawah ini : Universitas Sumatera Utara

Lulusan SMA

Diploma 3 (D3)

Strata 1 (S1)

Skema 1. Pola Pendidikan Program pendidikan tersebut diatas merupakan program pendidikan berjenjang, yakni merupakan proses pendidikan yang berkelanjutan, yang setiap jenjang dapat menghasilkan lulusan yang siap bekerja professional. B. Sasaran Sasaran dari Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain adalah : ~ Menghasilkan diploma dan sarjana yang memiliki keahlian dan ketrampilan tertentu ~ Melengkapi keahlian yang sudah dimiliki oleh tenaga kerja ~ Meningkatkan produktivitas mutu dan efisiensi kerja C. Sistem Pendidikan Mengingat program pendidikan pada Art and design College menitikberatkan pada ketrampilan, berdasarkan PP No. 3 Tahun 1980 mengenai pendidikan maka sistem pertimbangan kurikulumnya adalah sebagai berikut : Proporsi pelajaran antara teori dan praktek adalah : Teori berkisar antara 40 – 50% dari jumlah keseluruhan mata pelajaran Praktek berkisar antara 50 – 60% dari jumlah keseluruhan mata pelajaran Paket kurikulum yang diajukan adalah : URAIAN

D III

SI

Paket kurikulum

6 semester

8 semester

110-120 SKS

144-160 SKS

Beban Studi Proporsi SKS : MKDU

10 %

10 %

MKDK

20-25 %

20-25 %

MKK

65-70 %

65-70 %

Tabel 1. Paket Kurikulum Universitas Sumatera Utara

D. Staf Pengajar Dalam program pendidikan Art and college kedudukan ketenagaan antara lain sebagai berikut : 1. Tenaga Edukatif Tenaga edukatif terdiri dari tenaga akademik (dosen) dan instruktur. Tenaga edukatif tetap adalah tenaga edukatif perguruan tinggi yang bersangkutan. Tenaga edukatif tidak tetap adalah tenaga edukatif bantuan dari instansi lain di luar perguruan tinggi yang bersangkutan yang berstatus pegawai pemerintah, perusahaan Negara, atau swasta. Tenaga akademik mempunyai fungsi menjamin penyelenggaraan kurikulum dan program akademik lainnya melalui peningkatan ketrampilan professional. 2. Tenaga Non Edukatif Tenaga non edukatif terdiri dari tenaga administratif dan tenaga teknis. - Tenaga Administratif Tenaga administratif mempunyai fungsi menjamin terselenggaranya administrasi pendidikan dengan baik, yang menyangkut tata usaha umum program, kepegawaian, keuangan, dan administrasi pendidikan. - Tenaga teknis Tenaga teknis mempunyai fungsi menjamin kesinambungan penyelenggaraan kurikulum melalui pengadaan, pemeliharaan, penyimpanan, dan pengaturan sarana fisik yang diperlukan.

E. Persyaratan Mahasiswa

Calon mahasiswa yang akan ditampung dalam program diploma maupun sarjana, memiliki persyaratan lulusan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan. Tidak ada aturan mengenai batasan umur, karena sasaran calon mahasiswa adalah para siswa lulusan SMA atau SMK, praktisi yang sudah berkecimpung dibidangnya dan ingin menambah ilmu, para ibu rumah tangga yang berkeinginan melanjutkan sekolah, dan semua lapisan masyarakat yang memiliki kemauan dan minat di bidang seni dan desain.

Universitas Sumatera Utara

2.3. Program studi 1. Desain Komunikasi Visual Program studi Desain Komunikasi Visual adalah program studi yang berlandaskan pada ilmu desain berbasis komunikasi visual dan estetika yang memanfaatkan serta memberdayakan elemen-elemen visual/rupa sebagai alat untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan suatu pesan atau informasi yang akan dikomunikasikan agar pesan tersebut dapat mempengaruhi dan merubah perilaku sasaran sesuai dengan tujuan yang diinginkan, secara informative, komunikatif dan persuasive melalui pemahaman yang baik mengenai budaya rupa Nusantara. Sejalan dengan ilmu desain, dimana penemuan dimungkinkan melalui jalur praktika dan teori, maka program studi ini menyelenggarakan program sarjana yang merujuk pada penelitian melalui praktika. Program Studi Desain Komunikasi Visual bertujuan mempelajari, memahami, menguasai teori dan praktek wawasan keilmuan dan pengetahuan, perancangan desain Komunikasi Visual agar mampu mengolah data, memecahkan masalah dan mencari solusi kebutuhan desain dan informasi, yang meliputi penguasaan cetak informasi,

publikasi,

media

penerbitan,

kampanye

dan

promosi.

Lulusan Program Studi Desain Komunikasi Visual diharapkan dapat menciptakan peluang pekerjaan, menjadi sarjana mandiri yang mampu berkarya, berwirausaha sebagai perancang grafis profesional , bekerja pada biro iklan/advertensi, percetakan/penerbitan, koran/majalah, media TV dan film.

Gambar 1. Beberapa Karya Desain Komunikasi Visual

Universitas Sumatera Utara

2. Desain Interior Program studi Desain Interior adalah salah satu bidang studi keilmuan yang diasarkan pada ilmu desain. Bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun non fisik, sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik. Ada tiga hal utama yang menjadi kajian dalam desain interior, yaitu ruang, alat dan manusia penggunanya.

Gambar 2. Hasil Karya desain Interior

3. Desain Produk Program Studi Desain Produk bertujuan untuk mempelajari, memahami, menguasai teori dan praktek wawasan keilmuan dan pengetahuan, perancangan desain Produk - penguasaan dari bentuk-bentuk barang produksi massa, dengan analisa bentuk yang estetis, ergonomis dan ekonomis dalam pemenuhan kebutuhan kehidupan manusia. Lulusan Program Studi Desain Produk diharapkan dapat menciptakan peluang pekerjaan, menjadi sarjana mandiri yang mampu berkarya, berwirausaha sebagai ahli desain Produk R&D, dalam skala industri massa/ besar, industri menengah maupun industri kecil.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3. Hasil Karya desain Produk

4. Kriya Tekstil dan Mode Bidang keilmuan yang mempelajari pengetahuan dan keterampilan berkarya rupa yang bertolak dari pendekatan medium, kepekaan estetik, kebutuhan keseharian (utiliatrian) dan mengandalkan keterampilan manual (manual dexterity). Hasil karya kriya dapat mengandung nilai keunikan konseptual, tema, imajinatif, emosional dan inderawi.

Program Studi Kriya Seni Tekstil dan Mode bertujuan mempelajari, memahami, menguasai teori dan praktek wawasan keilmuan dan pengetahuan, perancangan Kriya seni Tekstil yang berorientasi kepada dunia “Mode” maupun penciptaan seni tekstil dengan

mempertimbangkan aspek

fungsi,

estetika,

kecenderungan gaya hidup, proses teknis dan memotivasi pasar.

Lulusan Program Studi Kriya seni Tekstil dan Mode diharapkan dapat menciptakan peluang pekerjaan, menjadi sarjana mandiri yang mampu berkarya, berwirausaha sebagai ahli dalam bidang tekstil dan mode, dapat sebagai perancang bentuk dan motif tekstil, perancang mode, pekerja di industri tekstil, studio fashion, pengamat tekstil dan mode .

Gambar 4. Hasil Karya Desain Kriya Tekstil dan d

Universitas Sumatera Utara

5. Seni Rupa Murni Program studi seni rupa merupakan program bidang seni yang diawali dari pemahaman tradisi “Fine Art” yakni sebuah wacana yang bersumber dari modernisme. Dalam perjalanannya kemudian dikembangkan dalam kesadaran nilainilai lokal dan global. Program studi seni rupa tidak bertujuan praktis, tetapi berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Lingkup pendidikan seni rupa secara garis besar memberikan kemampuan berlatih dan belajar berpikir melalui penalaran deduktif dan induktif secara rupa dengan menggunakan logika rupa yang menghubungkan kepekaan dan struktur, proses kreatif dan sistim perancangan serta kaidah estetik serta pengembangan pada kemampuan keterampilan dan penguasaan bahan serta teknik penunjangnya.

Gambar 5. Hasil Karya Desain Seni Murni

Universitas Sumatera Utara

2.4. Lokasi 2.4.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Untuk memilih lokasi yang tepat, keadaan disekitar proyek harus diperhatikan karena sangat berpengaruh pada keberadaan proyek. Kriteria Pemilihan Lokasi ini adalah sebagai berikut : •

Lokasi dapat diakses dengan mudah dari berbagai arah



Lokasi berada pada kawasan pusat kota



Tidak berada pada lokasi yang dapat menggangu kegiatan



Lokasi termasuk wilayah pengembangan kota medan



Lokasi cukup strategis dalam lingkungan pendidikan

Pemilihan lokasi untuk sekolah tinggi seni rupa dan desain tidak terlepas dari peraturan pemerintah dengan memperhatikan RUTRK (Rencana umum Tata Ruang Kota) Medan. Dalam pengembangannya kota medan dibagi menjadi lima kawasan pengembangan antara lain :

WPP

Cakupan Kecamatan

Pusat

Sasaran Peruntukkan

Pengembangan A

1. Kec. Medan Belawan

Belawan

Pelabuhan, industri, pemukiman,

2. Kec. Medan Marelan

rekreasi, maritim, usaha kegiatan

3. Kec. Medan Labuhan

pembangunan jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan

B

Kec. Medan Deli

Tanjung Mulia

Kawasan perkantoran, perdagangan, rekreasi indoor, pemukiman, pembangunan jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah, dan sarana pendidikan

C

1. Kec. Medan Timur

Aksara

Pemukiman, perdagangan, dan

2. Kec. Medan perjuangan

rekreasi, pembangunan

3. Kec. Medan Tembung

sambungan air minum, septic tank,

4. Kec. Medan Area

jalan baru, rumah permanen, Universitas Sumatera Utara

5. Kec. Medan Denai

sarana pendidikan dan kesehatan

6. Kec. Medan Amplas

D

1. Kec. Medan Johor

Inti Kota

Kawasan perdagangan,

2. Kec. Medan Kota

perkantoran, rekreasi indoor dan

3. Kec. Medan Baru

pemukiman, dengan program

4. Kec. Medan Maimoon

kegiatan pembangunan perumahan

5. Kec. Medan Polonia

permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan

E

1. Kec. Medan Barat

Sei Sikambing

Kawasan pemukiman,

2. Kec. Medan Petisah

perdagangan, dan rekreasi dengan

3. Kec. Medan Sunggal

program kegiatan sambungan air

4. Kec. Medan Selayang

minum, septic tank, jalan baru,

5. Kec. Medan Tuntungan

rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan

(Sumber: RUTRK Kota Medan)

Berdasarkan RUTRK lokasi yang sesuai adalah dikawasan WPP C dan D. No 1

Kriteria Tinjauan Terhadap Struktur Kota

2

Pencapaian

3

Area Pelayanan

Lokasi • Berada pada kawasan pusat dengan kepadatan sedang. • Berada pada kawasan dengan popularitas dan citra kawasan yang baik. • Terletak diantara fungsi-fungsi lain yang menunjang aktivitas pada bangunan. • Dekat dengan sarana pendidikan, perdagangan, pemukiman, serta rekreasi. • Berada dikawasan pusat kota, dimana terdapat bangunan yang dirancang dengan fungsi Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor dan pemukiman, dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan tabel Potensi Pengembangan Wilayah Kota Medan diatas dapat kita simpulkan proyek ini cocok di kawasan WPP D (Sumber: RUTRK Kota Medan Tahun 2005) • Dapat diakses dari segala penjuru kota, baik angkutan umum maupun pribadi (Sumber: NAD dan TSS) •

Tidak di kawasan macet, karena dapat menambah kekacauan lalu lintas



Melayani kebutuhan masyarakat Kota Medan akan pelayanan pendidikan.



Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan Universitas Sumatera Utara

seperti fasilitas pelayanan pendidikan lainnya. 4

Peraturan



Tanah milik swasta.



Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersil.



Untuk pengembangan kawasan pemukiman, perdagangan, sarana pendidikan dan kesehatan, WPP D



KDB : 60%



KLB : 3-5 lantai

Tabel 2. Kriteria Pemilihan Lokasi

2.4.2. Analisa Pemilihan Lokasi

WPP D Pusat Bisnis(CBD), pusat pemerintahan, perumahan, hutan kota dan pusat pendidikan

WPP E Kawasan pemukiman, perdagangan, rekreasi, sarana pendidikan dan kesehatan

WPP A Merupakan Kawasan Pelabuhan, industri, pergudangan dan permukiman

WPP B Merupakan kawasan perkantoran dan perdagangan

WPP C Merupakan kawasan pemukiman,pendidikan ,rekreasi, dan perdagangan

Gambar 6. Peta Pembagian WPP Kota Medan

Universitas Sumatera Utara

2.4.3. Alternatif Lokasi

Kec. Medan Baru

Kec. Medan Tembung

Alternatif Pemilihan Lokasi

Kec. Medan Johor Peta Medan

Gambar 7. Pemilihan Alternatif Lokasi

Universitas Sumatera Utara

1. Alternatif lokasi A

Pada kawasan seberang dari lokasi terdapat beberapa para pedagang Disebelah kanan site terdapat perkebunan yang mungkin akan beralih fungsi

U

Disebelah kiri site terdapat jalan karya budi yang merupakan salah satu jalan menuji UISU

Lokasi berada tidak jauh dari asrama haji medan dan memiliki luas sekitar 2,4 Ha

Gambar 8. Alternatif Lokasi A •

Lokasi

: Berada dipersimpangan Jl.AH. Nasution dengan Jl. Karya Budi



Kecamatan

: Medan Johor (WPP D)



Luas Site

: 2,4 Ha



Batas-Batas

:

Utara

: Jl.AH. Nasution, area komersil

Selatan

: perumahan penduduk

Timur

: perkantoran

Barat

: Jl. Karya Budi, perkantoran

Universitas Sumatera Utara

Kelebihan lokasi : o Berada pada kawasan perkantoran, komersil, dan pendidikan o Akses untuk menuju site cukup mudah dengan tersedianya angkutan umum o Berada pada kawasan hijau kota medan Kekurangan lokasi : o Peruntukan lokasi umunya diutamakan bangunan perkantoran dan perumahan o Kurang tersedianya kawasan komersil yang menyediakan kebutuhan akan kegiatan belajar-mengajar

2. Alternatif Lokasi B

Didepan lokasi terdapat jalan pancing dan Gedung Serba Guna Medan

U

Disebelah kiri lokasi terdapat perumahan penduduk dan pintu gerbang kompleks perumahan

Disebelah kanan lokasi terdapat kompleks perumahan yang siap huni

Dan dibelakang lokasi juga merupakan kompleks perumahan (lokasi ditengah kompleks)

Gambar 9. Alternatif Lokasi B Universitas Sumatera Utara



Lokasi

: Berada dipersimpangan Jl. Pasar 5 Barat dengan Jl. Pancing



Kecamatan

: Medan Tembung (WPP C)



Luas Site

: 3 Ha



Batas-Batas

:

Utara

: Jl. Pasar 5 Barat, kawasan pendidikan

Selatan

: perumahan penduduk

Timur

: kawasan pendidikan, kawasan komersil

Barat

: perumahan penduduk, Jl. Pancing

Kelebihan lokasi : o Disekitar lokasi merupakan kawasan pendidikan baik swasta maupun negeri o Akses untuk mencapai lokasi cukup mudah o Lokasi berada tidak jauh dari pemukiman penduduk Kekurangan lokasi : o Pada waktu dimulai dan akhir dari kegiatan pendidikan dikawasan ini sering terjadi kemacetan lalu lintas o Kurangya vegetasi yang berfungsi sebagai buffer disekitar site

Universitas Sumatera Utara

3. Alternatif Lokasi C

Disebelah kiri lokasi terdapat kawasan komersil, perkantoran dan jalan Al ti

Didepan lokasi terdapat jalan brigjend. katamso dan kawasan komersil

U

Perumahan penduduk, beberapa kawasan komersil, dan sungai deli merupakan bagian belakang site

Disebelah kanan site terdapat kawasan perkantoran dan kawasan komersil

Gambar 10. Alternatif Lokasi C



Lokasi

: Berada dipersimpangan Jl. Brigjend. Katamso dengan Jl. Almantri



Kecamatan

: Medan Baru Kotamadya Medan (WPP D)



Luas Site

: 1,5 Ha



Batas-Batas

:

Utara

: kawasan perkantoran, kawasan komersil, Jl. Almantri

Selatan

: kawasan perkantoran, kawasan komersil

Timur

: Jl. Brigjend. Katamso, kawasan komersil

Barat

: perumahan penduduk, kawasan komersil, sungai deli

Universitas Sumatera Utara

Kelebihan lokasi : o Pencapain menuju lokasi cukup mudah o Keberadaan proyek dapat didukung oleh kegiatan-kegiatan komersil yang ada disekitar site o Berada pada kawasan komersil, perkantoran, dan perumahan

Kekurangan lokasi : o Kawasan berada pada jalur kenderaan bermotor yang cukup mengggangu dikarenakan polusi udara dan suara 2.4.4. Penilaian Alternatif Lokasi No.

Kriteria

1.

Alamat dan Luas lahan

2.

Tingkatan Jalan

Jalan Arteri Primer

Jalan Arteri Primer

Jalan Arteri Primer

3.

Pencapaian Ke Lokasi

Dapat diakses oleh kenderaan bermotor atau pejalan kaki dekat dengan Asrama Haji Medan

Dapat diakses oleh kenderaan bermotor atau pejalan kaki dekat dengan kompleks kampus Unimed, UMA dan lainnya

Dapat diakses oleh kenderaan bermotor atau pejalan kaki dekat dengan istana maimun dan beberapa kantor dan retail komersil

Jangkauan Terhadap Struktur Kota

Lokasi berada pada kawasan perkantoran, perumahan, komersil, dan pendidikan Bangunan komersil dan bangunan perkantoran

Lokasi berada pada kawasan perkantoran, perumahan, komersil,

Lahan kosong

Lokasi berada pada kawasan perumahan, pendidikan , dan komersil Bangunan perumahan , komersil dan bangunan pendidikan Lahan kosong

Relatif datar Berada dipersimpangan jalan arteri

Relatif datar Berada ditengah jalan arteri

Relatif datar Berada dipersimpangan jalan arteri

4.

5. 6. 7. 8.

Fungsi pendukung sekitar Lokasi Fungsi Eksisting Kontur Entrance Peringkat

(Sumber: Hasil Survey)

Alternatif lokasi A

Lokasi Alternatif lokasi B

Jl.AH. Nasution, Kec. Medan Johor. 2,4 Ha

Jl. Pancing, Kec. Medan Tembung. 3 Ha

2

1

Alternatif lokasi C Jl. Brigjend. Katamso, Kec. Medan Baru. 1,5 Ha

Bangunan komersil dan bangunan perkantoran Lahan kosong

3

Tabel 3. Penilaian Alternatif Lokasi Universitas Sumatera Utara

2.4.5. Analisa dan Penetapan Lokasi No.

Kriteria

1.

Kawasan inti dari pusat pendidikan yang ada

2.

3.

Alternatif lokasi A

Lokasi Alternatif lokasi B

Alternatif lokasi C

++

+++

+

Daerah komersil dan pendidikan Pencapaian:

+++

+++

+

Kenderaan pribadi

+++ +++ +++

+++ +++ +++

+++ +++ ++

++

++

+ +++

+ +++

++ ++ +

++

+++

+++

+++

+ +++

Kesesuaian dengan RUTRK Medan

++

+++

+

Jumlah

+27

+30

+20

Kenderaan umum Pejalan kaki Sarana pendukung disekitar Site

4.

pusat perbelanjaan Hotel Pemukiman penduduk Rumah makan Sarana dan prasaran

5.

Tabel 4. Analisa dan Penetapan Lokasi (Sumber: Hasil Survey)

Berdasarkan Kriteria diatas maka penentuan lokasi yang tepat untuk Proyek Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain adalah pada alternatif 2 yaitu dijalan Pancing kecamatan Medan Tembung. ]

Universitas Sumatera Utara

2.5. Tinjauan Fungsi Masyarakat medan yang saat ini diperkirakan berjumlah kurang lebih 2.036.185 jiwa. Tidak kurang 90% diantaranya adalah orang yang membutuhkan atau terlibat langsung dalam dunia seni. Dan 50% lainnya adalah orang-orang yang rela mengeluarkan uang lebih untuk melihat dan menikmati kegiatan seni. Karena kurangnya fasilitas merupakan salah satu faktor kurangnya promosi kesenian di Medan. Dibawah ini merupakan tabel minat masyarakat terhadap kesenian di Sumatera Utara khususnya kota Medan. Presentase penduduk 10 tahun keatas yang menonton kesenian menurut golongan umur dan jenis kesenian yang paling sering ditonton : Gol. Umur 1 10-14 15-19 20-24 25-29 30-64 65+ Jlh

Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Seni Seni Seni Seni Seni Seni Musik Tari Teater Pahat Lukis Lainnya 2 3 4 5 6 8 37.98 53.62 0.00 0.00 0.00 0.00 40.23 44.83 6.90 2.30 1.15 3.45 53.62 33.33 5.80 0.00 0.00 7.25 59.32 25.42 5.08 0.00 0.00 10.17 60.12 17.34 6.36 0.00 0.58 8.67 66.67 0.00 0.00 0.00 0.00 33.33 51.96 31.30 5.22 0.43 0.43 7.31

Jlh

9 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Tabel 5. Presentase Jumlah Pecinta Seni di Sumber : Direktorat Kesenian Ditjen. NBSF

Jenis usaha jasa dibidang seni merupakan salah satu golongan pokok usaha yang diminati, terlihat pada tingkat pertumbuhan rata-rata sektor jasa komersial Sumatera Utara, dipengaruhi pula dengan angka seni dan budaya, seperti pada tabel : Sektor Jasa Komersial Presentase Per Tahun Pasar, Perdagangan, Hotel, dan Restoran 27 % Pengangkutan dan Komunikasi 18.24 % Seni dan Sosial Kemasyarakatan 9.31 % Keuangan, Asuransi, Sewa Bangunan dan Tanah, dan Jasa 16.86 % Perusahaan Tabel 6. Tingkat Pertumbuhan Rata-Rata Sektor Jasa Sumber : Rancangan Umum Tata Ruang Kota Medan Universitas Sumatera Utara

Hal ini terlihat dengan tabel presentase penduduk 10 tahun keatas yang menonton kesenian menurut golongan rata-rata pengeluaran rumah tangga sebulan, yaitu :

Gol. Rata-rata pengeluaran rumah tangga/bln (Rp)

Seni Musik

500.000

0.00 0.00 25.00 33.33 41.88 45.24 57.06 63.39 55.24 53.39 51.04

Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Seni Seni Seni Seni Tari Theatre Pahat Lukis

0.00 0.00 50.00 19.44 22.22 21.55 17.15 16.95 24.37 21.53 22.17

0.00 0.00 0.00 11.11 4.27 6.02 6.72 4.80 6.04 7.96 5.54

0.00 0.00 0.00 0.00 1.71 0.19 1.27 0.40 1.78 0.88 3.00

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.14 0.08 0.18 0.59 0.92

JUMLAH Seni Lainnya

0.00 0.00 25.00 19.44 10.26 10.29 8.23 7.35 7.64 10.91 13.16

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Tabel 7. Pengeluaran Penduduk Kota Medan untuk Kegiatan Seni Komersial Tahun 2009 merupakan tahun Indutri Kreativitas yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia.12 Yang dikategorikan dalam 14 Industri kreatif yakni: 

Periklanan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan produksi iklan, antara lain: riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak dan elektronik.



Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan cetak biru bangunan dan informasi produksi antara lain: arsitektur taman, perencanaan kota, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, dokumentasi lelang, dll.



Pasar seni dan barang antik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan perdagangan, pekerjaan, produk antik dan hiasan melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet.

12

Departemen Perdagangan Republik Indonesia Universitas Sumatera Utara



Kerajinan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan distribusi produk kerajinan antara lain barang kerajinan yang terbuat dari: batu berharga, aksesoris, pandai emas, perak, kayu, kaca, porselin, kain, marmer, kapur, dan besi.



Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, interior, produk, industri, pengemasan, dan konsultasi identitas perusahaan.



Desain Fesyen: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.



Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi Video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video,film. Termasuk didalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.



Permainan interaktif: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi.



Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, distribusi, dan ritel rekaman suara, hak cipta rekaman, promosi musik, penulis lirik, pencipta lagu atau musik, pertunjukan musik, penyanyi, dan komposisi musik.



Seni Pertunjukan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha yang berkaitan dengan pengembangan konten, produksi pertunjukan, pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk tur musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan.



Penerbitan & Percetakan : kegiatan kreatif yang terkait dengan dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita.

Universitas Sumatera Utara



Layanan Komputer dan piranti lunak: kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak & piranti keras, serta desain portal.



Televisi & radio: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan, penyiaran, dan transmisi televisi dan radio.



Riset dan Pengembangan: kegiatan kreatif yang terkati dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Fakta menunjukkan industri kreaktif di Tanah air berkembang pesat dengan potensi yang masih sangat luas untuk dieksplorasi. Sejauh ini kontribusinya sudah mencapai 6,3 % dari Produk Domestik Bruto (PDB) den telah menciptakan 5,4 juta lapangan kerja. Potensi pasarnya masih sangat luas, mencakup 47% penduduk Indonesia, yang berumur dibawah 29 tahun. Untuk 2009, menurut Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, menyatakan sebanyak 6% lebih dari PDB diperkirakan berasal dari industri kreatif. Dari angka itu sebesar 44% akan berasal dari industri fashion. Kontribusi sejumlah industri kreatif lain adalah industri kerajinan sebesar 28%. Kemudian, desain dan perikanan masing-masing sebesar 7%. Selanjutnya, percetakan dan penerbitan sebesar 3,5%; arsitektur sebesar 3,2%; radio dan TV sebesar 2%; penelitian dan pengembangan serta konsultan teknologi informasi (TI) dan piranti lunak masingmasing sebesar 1%; pasar seni dan barang antik sebesar 0,6%; film, video, dan fotografi serta game masing-masing sebesar 0,3%; serta seni pertunjukan sebesar 0,1%. Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain dapat meningkatkan taraf pendapatan masyarakat kota Medan dengan impian masyarakat kota untuk membuka lapangan kerja sendiri di bidang-bidang yang berkaitan dengan industri kreatif, seperti fotografi, seni pertunjukkan, musik, berbagai jenis desain, periklanan, maupun usaha pertokoan barangbarang seni.

Universitas Sumatera Utara

2.5.1. Tinjauan Pengguna dan Kegiatan



Berdasarkan pelaku atau pengguna kegiatannya dibagi ke dalam tiga pelaku utama : Mahasiswa/i a. Mahasiswa/i adalah orang-orang yang berkuliah di Art and Design College dan melaksanakan kegiatan perkuliahan, baik yang bersifat praktek maupun teori. b. Usia mahasiswa/i 17-40 tahun tergabung didalam satu kelas yang dibedakan menurut tingkatan pendidikan. Masing-masing kelas melaksanakan perkuliahan dengan 30 orang mahasiswa/i diluar para pengajar. c. Kegiatan yang dilakukan: o Berkuliah baik praktek maupun teori, frekuensi setiap hari o Diskusi o Pertunjukan dan pameran

Latihan

Datang

Pulang

Istirahat

Diskusi

Pameran

Skema 2. Analisa Kegiatan Mahasiswa



Staf Pengajar Universitas Sumatera Utara

a. Staf pengajar adalah orang-orang yang memberikan materi perkuliahan. b. Staf pengajar merupakan orang yang ahli di bidangnya masing-masing, setiap kelas memiliki 1 (satu) orang staf pengajar. c. Kegiatan yang dilakukan adalah mengajar. Mengajar

Datang

Pulang

Istirahat

Diskusi

Pameran

Skema 3. Analisa Kegiatan Staf Pengajar



Pengunjung a. Pengunjung adalah warga yang mendomisili di kota Medan serta turis dalam dan luar negeri. b. Kegiatan yang dilakukan pengunjung: o Menonton pertunjukan atau melihat pameran o Membeli dan melihat-lihat produk yang disediakan oleh retail-retail pengunjung. o Menikmati makanan yang ada di kafetaria dan coffe shop o Rekreasi Melihat Pertunjukan Datang

Istrahat

Pulang

Melihat Pameran

Skema 4. Analisa Kegiatan Pengunjung



Pengelola Universitas Sumatera Utara

Pengelola adalah yang mengendalikan kegiatan bangunan. Terdiri dari manager, staf (promosi dan publikasi), teknisi (pada pencahayaan, sound system, dan penataan panggung) serta bagian servis yang membersihkan dan merawat peralatan utilitas.

Bekerja

Datang

Penelitian

Istirahat

Pulang

Administrasi

Skema 5. Kegiatan Pengelola

2.5.2. Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang Fasilitas Publik/umum

Pemakai Karyawan

Pengunjung

kegiatan Menjaga keamanan gedung Melakukan kegiatan sanitair Melakukan kegiatan sanitair

Kebutuhan Ruang R. satpam Toilet pengujung Toilet pengujung Mushalaa Hall plaza

shalat

Fasilitas Galeri

Pemakai Karyawan

kegiatan Menjual tiket galeri Menerima titipan barang Menjaga keamanan Melakukan kegiatan ekhsibisi tetap Melakukan kegiatan ekhsibisi temporer Menyimpan alat Melakukan

Kebutuhan Ruang Lobby Loket tiket galeri Area penitipan barang Area jaga galeri R.ekhsibisi tetap R.ekhsibisi temporer R.penyimpanan koleksi R.bongkar pasang Gudang R.konservatori/restorasi Universitas Sumatera Utara

restorasi/konservasi brg Mengambil makanan dan minum Melakukan kegiatan sanitair Menaikturunkan barang Pengunjung

Fasilitas Ruang Pendidikan/Latihan

Pemakai Karyawan

Pantry Toilet karyawan Toilet pengunjung Loading dock

Membeli tiket galeri Menitipkan barang Melihat pameran visual arts Melakukan kegiatan sanitair

kegiatan Kebutuhan Ruang Mengkoordinir R.Tata Usaha jadwal, tata usaha dsb. R.pendaftaran Gudang seni lukis Gudang fotografi Menerima Gudang seni patung pendaftaran dsb R.pengajar Studio seni lukis Menyimpan alat seni Studio fotografi R.prosessing lukis R.gelap Studio seni patung Menyimpan alat seni Studio interior fotografi Area persiapan bahan Area alat Menyimpan alat kriya Studio lansekap keramik Studio grafis Toilet peserta Toilet karyawan Menyimpan alat seni Lobby patung Pantry R. Bebas Ekspresi Mengambil makanan dan minuman Melakukan kegiatan sanitair Universitas Sumatera Utara

Pengajar edukasi seni informal

Menyiapkan bahan pelajaran Memberi konsultasi pada peserta edukasi Melakukan kegiatansanitair

Peserta edukasi

Melukis Mendapat pengajaran teori dan teknik Memproses film Mematung Membentuk dan mengolah tanah liat menjadi suatu obyek Membiarkan obyek tanah liat untuk dikeringkan Memasukkan obyek tanah liat ke dalam oven untuk dikeringkan Memasukkan obyek tanah liat yang telah dikeringkan ke tungku untuk dibakar Mengolah bahan Melakukan kegiatan sanitair

Fasilitas Perpustakaan seni

Pemakai karyawan

kegiatan Memberikan pelayanan Mengembalikan buku Memberi pelayanan meminjam buku Menerima titipan barang

Kebutuhan Ruang Counter pengembalian Counter peminjaman Tempat penitipan barang R.fotokopi R.administrasi

Universitas Sumatera Utara

Pengunjung

Melakukan kegiatan fotokopi Mengkoordinir administrasi perpustakaan Mengambil makanan dan minuman Memberikan pelayanan multimedia Mencari buku seni anak-anak Mencari buku seni dewasa Mencari majalah Mencari uku referensi seni Pelayanan meminjam buku Pelayanan pengembalian buku Melihat catalog Menitipkan barang Menggunakan jasa fotokopi Membaca buku Menggunakan fasilitas multimedia

R.staff R.buku seni dewasa R.buku seni anakanak R.majalah R.buku referensi Area catalog R.baca R.baca anak-anak Pantry Lobby R.multimedia

kegiatan Mengelola bangunan Melakukan kegiatan sanitair Menyimpan barang

Kebutuhan Ruang Lobby

Kegiatan Penunjang

Fasilitas Ruang Pengelola

Pemakai Pengelola bangunan

R.tunggu R.pimpinan R.divisi R.rapat R.tamu Gudang

Tamu

Menunggu

Lobby Universitas Sumatera Utara

Pengelola operasional& promosi

Melakukan tranksasi dan negosiasi Mengelola kegiatan operasional Sanitair Meyimpan barang

R.tunggu R.pimpinan R.divisi R.rapat R.tamu Gudang

Tamu

Service

Karyawan

Pengunjung

Menunggu Melakukan tranksasi dan negosiasi Mengawasi keamanan Mengawasi kebersihan Mengawasi mekanikal dan elektrikal Menganti pakaian Melakukan kegiatan sanitair Mendapatkan perawatan medis Parkir Mendapatkan perawatan medis

Lobby R.keamanan Gudang R.istirahat karyawan Pantry R.ganti/ loker R.ME R.pengudaraan R.plumbing R.P3K Toilet karyawan Parkir

Tabel 8. Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang

Universitas Sumatera Utara

2.5.3. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang Fasilitas utama Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain adalah sebagai berikut : 1. Fasilitas Galeri Didalam Galeri ini berisi ruang pamer yang mengkomunikasikan karya-karya visual arts atau seni visual. Salah satu faktor penting dalam fasilitas galeri adalah membangkitkan suasana dan ritme yang baik. 2. Ruang Kelas Teori Seperti ruang-ruang kelas yang lain, ruang ini memiliki fungsi sebagai kegiatan belajar-mengajar seperti mata kuliah umum, sejarah seni dan komposisi, dsb. Didalam kelas dibutuhkan loker untuk menyimpan peralatan perkuliahan, layar OHP, kursi tangan, white board, dsb.

3. Studio Gambar Didalam studio digunakan sebagai mata kuliah menggambar, ilustrasi, imajinasi desain grafis dll. Di studio ini tersedia berbagai macam alat gambar yang diperlukan seperti meja gambar yang dilengakapi pencahayaan, serta perlengkapan lainnya yang mendukung kegiatan ini. 4. Studio Desain Grafis Studio ini digunakan untuk kegiatan desain grafis. Ruangan ini dilengkapi dengan ruang kerja, ruang komputer/ animasi ruang proyeksi, ruang materi/ alat dan gudang. 5. Studio Fotografi Studio ini digunakan untuk kegiatan fotografi berbagai objek model. Ruangan ini dilengkapi dengan ruangan potret model, ruang gelap untuk cuci cetak film, ruang peralatan fotografi, dan ruang proyeksi.

2.5.4.

Studi Banding Proyek sejenis

Universitas Sumatera Utara

1. Institut Seni Indonesia -Yogyakarta Walaupun usianya sebagai institut seperti sekarang ini masih muda, namun perguruanperguruan yag merupakan komponen pembetukannya sudah lama ada dan telah banyak menghasilkan seniman-seniman yang kini tersebar di masyarakat dalam berbagai fungsi dan keahlian. Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia "ASRI" sebagai komponennya yang tertua telah ada sejak awal tahun 1950 sebagai hasil usaha para seniman yang pada waktu itu berkumpul di Yogyakarta. Indonesia memiliki tradisi seni yang tinggi akan mampu memelihara dan mengembangkan

Gambar 11. Gedung ISI

kemapuannya. Maka lahirlah Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) yang bermula dari status akademi dan baru pada tahun 1968 memperolah bentuknya sebagai sekolah tinggi yang memberinya kewenangan untuk membuka tingkat sarjana. Akademi Musik Indonesia (AMI) komponen yang lain, lahir pada tahun 1961 berkembang dari Sekolah Musik Indonesia (SMIND) yang berdiri tahun 1952; dan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) lahir pada tahun 1963; merupakan kelanjutan dari Konservatori Tari Indonesia (KONRI) yang lahir agak jauh di belakang, yaitu pada tahun 1961. Sama halnya dengan ASRI, berdirinya AMI an ASTI adalah juga karena dorongan yang kuat dari para pecinta seni budaya Indonesia untuk mengmbangkan apa yang dimilikinya. Walaupun jauh sebelum itu pendidikan seni secara tradisional sudah ada, tetapi untuk meningkatkan baik secara vertikal maupun horisontal diperlukan lembaga-lembaga pendidikan seni yang formal dan moderen. Pada awal tahun 1973 sidang antara para pimpinan STSRI "ASRI", AMI, ASTI dan beberapa akademi kesenian yang lainnya dengan pejabat-pejabat dari Departeman Pedidikan dan Kebudayaan, sepakat untuk membentuk suatu lembaga pendidikan tinggi seni yang lebih luas cakupannya dan lebih besar kewenangannya baik di bidang seni maupun dari segi ketentuan-ketentuan pendidikan tinggi. Universitas Sumatera Utara

Fasilitas Kampus ISI Yogyakarta berada di atas tanah seluas 18 hektar yang berlokasi di sebelah selatan pusat kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Parangtritis Km. 6 Sewon, Bantul. Di atas tanah seluas tersebut di atas berdiri fasilitas yang terdiri fasilitas umum, pendidikan dan fasilitas penunjang.

Rektorat Berupa gedung di mana rektor dan pembantu-pembantunya berkantor, selain itu merupakan gedung administrasi induk sebagai pusat kegiatan administrasi umum, akademik, lembaga-lembaga dan student center.

Fakultas Seni Pertunjukan Memiliki 7 unit gedung, meliputi gedung Dekanat 2 lantai, Jurusan Tari 4 lantai, Jurusan Teater 4 lantai, Jurusan Musik 4 lantai, Jurusan Etnomusikologi 2 lantai, Jurusan Pedalangan 2 lantai, Jurusan Karawitan 2 lantai. Masing-masing gedung jurusan memiliki ruang-ruang kuliah, studio serta peralatan-peralatan pendidikan yang sesuai dengan tiaptiap jurusannya.

Fakultas Seni Rupa Memiliki 4 unit gedung, meliputi gedung Dekanat, Jurusan Seni Murni, Jurusan Kriya dan gedung Jurusan Disain. Masing-masing gedung terdiri dari ruang kuliah, studio dan kantor administratif. Keseluruhan ruang kuliah di Fakultas Seni Rupa berjumlah 21, 61 ruang studio beserta peralatannya meliputi ruang studio Tugas Akhir, Seni Lukis, Seni Patung, Seni Grafis, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Kriya Kayu, Kriya Logam, Kriya Kulit, Kriya Tekstil, Kriya Keramik, Ruang Komputer, Fotografi, Intaglio, Screen, Ttah batu, Cukil Kayu, Gambar Model, Seni Lukis Potret, Nirmana, Sketsa, Pewarnaan, Glasir, Pengolahan Tanah Liat, Las, Cor, dan Tenun. Selain itu juga terdapat 9 ruang sidang atau seminar dan 10 ruang dosen.

Fakultas Seni Media Rekam Selain ruang administratif dan ruang dosen terdapat ruang kuliah teori, ruang kuliah Universitas Sumatera Utara

audio visual, ruang studio fotografi, ruang gelap / kamar gelap, studio komputer, studio editing. Masing-masing ruang diperlengkapi dengan peralatan canggih sesuai dengan perkembangan jaman.

Perpustakaan dan Galeri Saat ini Perpustakaan ISI Yogyakarta memiliki koleksi buku tidak kurang 125.377 buku, yang meliputi 40.549 judul. Sejak tahun 1988 UPT perpustakaan ISI Yogyakarta ditunjuk oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi sebagai Pusat Lyanan Disiplin Ilmu (Pusyandi) bidang Seni dan Budaya. dan berperan sebagai sumber utama dalam pelayanan penelusuran informasi dan dokumen bagi seuruh sistem layanan bibliografi di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi seni.

2. Sekolah Tinggi Seni Indonesia - Bandung

Berawal dari aspirasi masyarakat Jawa Barat yang menghendaki adanya lembaga pendidikan tinggi seni tari di Bandung, dengan melalui Surat Keputusan Walikota-madya Bandung nomor 5539/68, tanggal 31 Maret 1968 di Bandung didirikan Konservatori Tari (KORI) yang pengelolaannya ada di bawah Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Bandung.

Gambar 12. Gedung STSI Bandung

Atas meningkatnya animo masyarakat dan besarnya perhatian pemerintah, maka KORI ber-upaya agar keberadaannya dapat diakui sebagai lembaga formal. Dengan adanya kesepakatan antara Dirjen Kebudayaan Kantor Daerah Kodya Bandung, Pemerintah Kodya Bandung, Inspektorat Pendidikan Kesenian Jawa Barat, dan Direktur Akademi Seni Tari Indonesia di Yogyakarta, lahirlah Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 016/A.I/1970 tentang Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Bandung yang merupakan kelas jauh ASTI Yogyakarta.

Universitas Sumatera Utara

Dengan demikian, sejak tanggal 27 Februari 1971, Konservatori Tari berubah menjadi Akademi Seni Tari Indonesia Jurusan Sunda di Bandung. Sebagai bagian dari ASTI Yogyakarta, kegiatan pendidikan di ASTI Jurusan Sunda di Bandung menginduk kepada peraturan dan ketentuan-ketentuan ASTI Yogyakarta. Dalam hal kurikulum, ASTI Jurusan Sunda di Bandung menginduk kepada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor: 088/0/1973 tentang Kurikulum ASTI Yogyakarta. Pada salah satu bagian dari Surat Keputusan tersebut tersurat teknis penggunaan kurikulum untuk ASTI Bidang Tari Sunda. Pada tahun 1976 ASTI Jurusan Sunda di Bandung berada dalam pembinaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Depdikbud bersama dengan perguruan tinggi lainnya, yaitu Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta, Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Yogyakarta, Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Padangpanjang, dan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Denpasar. Semuanya dihimpun dalam satu proyek, yaitu Proyek Pengembangan Institut Kesenian Indonesia (IKI) Jakarta. Di antara perguruan tinggi tersebut, yaitu ASTI Yogyakarta, ASKI Surakarta, dan ASTI Denpasar, statusnya telah ditingkatkan. ASTI dan akademi-akademi lainnya yang ada di Yogyakarta dilebur dan kemudian ditingkatkan statusnya menjadi Institut Seni Indonesia (ISI), ASKI Surakarta menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), ASTI Denpasar menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), dan ASTI Bandung mendapat giliran menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 59 Tahun 1995. STSI Bandung terdiri dari jurusan Tari, Karawitan, Teater, dan Seni Rupa Pertunjukan.

A. Fasilitas Kampus STSI Bandung memiliki beberapa gedung sebagai penunjang proses belajar mengajar. Beberapa gedung berfungsi sebagai sarana penunjang pertunjukan dan pameran, dimana kegiatan pertunjukan dan pameran merupakan salah satu kiegiatan penting dari proses belajar mengajar di STSI Bandung ini. Gedung tersebut dikelompokkan sesuai peruntukannya seperti disebutkan di bawah ini : 1. Gedung Administrasi Pusat, luas 800m2 2. Gedung Penunjang Pendidikan ; Universitas Sumatera Utara

a. Mundinglaya, luas: 500m2 b. Gedung Dewi Asri, luas: 800m2 c. Gedung Serbaguna, luas: 216m2 d. Gedung Sunan Ambu, luas: 2.292m e. Gedung Olah Seni Patanjala, luas: 880m2 3. Gedung Perpustakaan, luas: 600m2 4. Gedung Perkuliahan 5. Masjid 6. Gedung Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

B. Studio dan Laboratorium 1. Studio Tari Studio Tari merupakan sarana penunjang jurusan tari dalam satu atau sebagian cabang ilmu tertentu sesuai dengan keperluan dari bidang studi yang bersangkutan dan unit sumber daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan.

2. Studio Karawitan Studio Karawitan merupakan sarana penunjang jurusan karawitan dalam satu atau sebagian cabang ilmu tertentu sesuai dengan keperluan dari bidang studi yang bersangkutan dan unit sumber daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan.

3. Studio Teater Studio Teater merupakan sarana penunjang jurusan teater dalam satu atau sebagian cabang ilmu tertentu sesuai dengan keperluan dari bidang studi yang bersangkutan dan unit sumber daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan.

4. Studio Seni Rupa Studio Seni Rupa merupakan sarana penunjang jurusan seni rupa dalam satu atau sebagian cabang ilmu tertentu sesuai dengan keperluan dari bidang studi yang bersangkutan dan unit sumber daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan.

Universitas Sumatera Utara

5. Laboratorium Komputer Laboratorium Komputer merupakan sarana penunjang jurusan seni rupa dalam satu atau sebagian cabang ilmu tertentu yang sesuai dengan keperluan dari bidang studi yang bersangkutan dan unit sumber daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan.

6. Laboratorium Bahasa Laboratorium bahasa merupakan sarana penunjang jurusan dalam satu atau sebagian cabang ilmu tertentu khususnya bahasa yang sesuai dengan keperluan dari bidang studi yang bersangkutan dan unit sumber daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan.

3. Institut Seni Indonesia Denpasar Institut Seni Indonesia Denpasar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar adalah perguruan tinggi seni yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pendidikan Nasional. ISI Denpasar secara fungsional dibina oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. ISI Denpasar didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2003 tanggal 26 Mei 2003 yang merupakan integrasi dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar dan Program Studi Seni Rupa dan Desain (PSSRD) Universitas Udayana. STSI Denpasar semula bernama Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Denpasar, didirikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Bali pada tanggal 28 Januari 1967 dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Nomor 2/Pem/5/I/a/1967, atas prakarsa Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (Listibya). Pendirian ASTI Denpasar dilandasi Pola Dasar Kebijaksanaan Pembinaan Kebudayaan Daerah Bali yang memperhatikan sifat-sifat pertahanan, penggalian, pembinaan dan pengembangan kebudayaan daerah Bali. Makin intensifnya interaksi antara kebudayaan dan teknologi, Universitas Sumatera Utara

serta bertambah banyaknya seniman yang meninggal dunia, menyebabkan beberapa bentuk kesenian tradisional Bali dikhawatirkan akan punah, sehingga perlu diadakan pendidikan kesenian bagi generasi muda sebagai pewaris dan penyelamat kebudayaan bangsa. Sesudah dua tahun berdiri, ASTI Denpasar menerima status penegerian dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat Keputusan Nomor 066/1969 tanggal 7 Agustus 1969 dan ASTI Denpasar dinyatakan sebagai jurusan dari ASTI Yogyakarta yang pengelolaannya ditangani oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Selama 8 (delapan) tahun berlangsung, karena adanya perubahan struktur organisasi dalam tubuh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maka sejak tahun 1976 pengelolaan ASTI Denpasar ditangani oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, serta pembinaannya diarahkan kepada pembentukan Institut Seni Indonesia (ISI) bersama dengan Akademi-akademi kesenian lainnya di Indonesia. Dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 0445/0/1988, Akademi Seni Tari Indonesia Denpasar ditingkatkan statusnya menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar. Pendirian STSI Denpasar dikukuhkan dengan Surat Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1992. Sejak 1 Oktober 1965 PSSRD merupakan Jurusan Seni Rupa Fakultas Teknik Unud berdasarkan Keputusan Menteri PTIP RI Nomor 240/Sek/PU/1965 tanggal 20 Oktober 1965. Berdasarkan Keputusan Rektor Unud Nomor 483/SK/ PT.17/R.VIII/1983 tanggal 10 Mei 1983, PSSRD Unud dibentuk menjadi program studi antar fakultas, diperkuat dengan Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud Nomor 5/DIKTI/Kep/1984 dalam fungsinya melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan pertimbangan konsentrasi pendidikan tinggi seni untuk mempertahankan budaya, atas dukungan Ditjen Dikti Depdiknas. Pemda Bali dan masyarakat Bali maka mulai dipersiapkan mengintegrasikan dua lembaga kesenian STSI Denpasar dengan PSSRD Unud menjadi satu perguruan tinggi seni, sejak tahun 1993 dilanjutkan tahun 1999. Pada tanggal 28 Juli 2003 Menteri Pendidikan Nasional (Prof. Drs. Abdul Malik Fadjar, M.Sc) meresmikan pendirian ISI

Universitas Sumatera Utara

Denpasar, ditandai dengan penandatanganan prasasti bertempat di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar. Program Studi Saat ini ISI Denpasar menawarkan 8 program studi yang tergabung dalam dua fakultas (Fakultas Seni Pertunjukan dan Fak. Seni Rupa dan Desain) :

4.



PS Seni Tari



PS Seni Pedalangan



PS Seni Karawitan



PS Seni Rupa Murni



PS Kriya Seni



PS Desain Interior



PS Desain Komunikasi Visual



PS Fotografi (rintisan bagi Fakultas Media Rekam)

The One Academy of Communication Design

The One Academy of Communication Design didirikan pada tahun 1991. Memiliki misi untuk meningkatkan daerah sebagai pusat rekomendasi kreatif tingkat dunia.

Penghargaan Pendidikan

Gambar 13. Gedung The One

Pada tahun 2003, memperoleh penghargan sebagai Multi Super Corridor (MSC), penghargaan di bidang IT- berkenaan dengan beberapa organisasi terkait atas kemudahan dan fasilitasi kepada ekonomi Malaysia. Program terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional - Malaysian Qualifications Agency (MQA) dan dianugrahi

Universitas Sumatera Utara

penghargaan khusus oleh Menteri Pendidikan Malaysia sebagai penghargaan atas kesuksesan tingkat dunia. Kepemimpinan Kreatif Sekarang ini The One Academy merupakan institusi yang paling dihormati di Asia dalam bidang media baru dan desain komunikasi. The One Academy tidak hanya mengembangkan profesionalisme tetapi juga komunikasi kreatif dan kepemimpinan. Karir Global Banyak para lulusan menduduki karir tertinggi di Kuala Lumpur, Hong Kong, Beijing, New Zealand, San Fransisco, New York dan masih banyak lagi tersebar di kota-kota metropolitan di dunia.

Universitas Sumatera Utara