Chapter II.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

29 downloads 210 Views 485KB Size Report
BAB II. KERANGKA TEORITIS. 2.1. Produktivtias Kebun Kelapa Sawit. Pengertian produktivitas secara umum adalah menghasilkan lebih, dengan kata lain ...
BAB II KERANGKA TEORITIS

2.1. Produktivtias Kebun Kelapa Sawit Pengertian produktivitas secara umum adalah menghasilkan lebih, dengan kata lain lebih baik, optimal dalam jumlah kerja yang sama dari usaha manusia yang dikeluarkan (Glaser, 1996). Produktivitas dapat didefenisikan sebagai perbandingan antara totalitas keluaran pada waktu tertentu dengan totalitas masukan selama periode tersebut, atau suatu tingkat efesiensi dalam memproduksi barang atau jasa (Filippo, 1994). Mahoney dalam Campbell (1990) mendefenisikan produktivitas sebagai suatu pengertian efisiensi secara umum yaitu sebagai rasio antara hasil dan masukan dalam suatu proses yang menghasilkan suatu produk atau jasa. Hasil (output) itu meliputi (penjualan, laba, kepuasan konsumen), sedangkan masukan meliputi alat yang digunakan, biaya, tenaga, keterampilan dan jumlah hasil individu. Sejalan dengan pendapat di atas, Glaser (1996) menjelaskan produktivitas tidak dapat dipisahkan dengan pengertian produksi karena keduanya saling berhubungan. Apabila permasalahan produktivitas maka produksi selalu tersangkut di dalamnya. Pengertian produktivitas secara teknis, ekonomis, dan psikologis adalah rangkuman atau gambaran antara unsur efektivitas, efesiensi dan kepuasan kerja yang harus mengandung volume produksi, hemat masukan serta optimalisasi kepuasan kerja secara manusiawi Hadipranata dalam Risza (2005).

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows applicationUniversitas you can use Sumatera pdfMachine.Utara Get yours now!

Produktivitas dapat dikatakan meningkat jika memenuhi keadaan atau kriteria sebagai berikut : a.

Volume outputbertambahbesarsedangkan volume input tetap.

b.

Volume output tetap sedangkan volume input berkurang.

c.

Volume

outputbertambahlebihbesarbiladibandingkandenganpertambahan

volume inputnya. d.

Volume outputnya berkurang lebih sedikit bila dibandingkan dengan pengurangan volume inputnya Disamping itu ada 4 (empat) bidang pekerjaan yang mempunyai dampak

besar terhadap produktivitas, yaitu : a.

Investasi mesin untuk menggantikan tenaga manusia.

b.

Upaya yang diarahkan pada penentuan dan penerapan metode kerja yang paling cocok.

c.

Usaha untuk menghilangkan praktek yang tidak produktif, yang biasanya menghambat peningkatan produktivitas.

d.

Metode personalia yang dapat digunakan oleh manajemen untuk memanfaatkan keterampilan yang dimiliki pekerja. Pertumbuhandanproduktivtiaskelapasawitdipengaruhiolehbanyakfaktorbai

kfaktor yang dipengaruhi alam atau faktor yang dipengaruhi manusia. Faktorfaktor yang mempengaruhi produktivitas dapat dikelompokkan dalam 3 faktor, yakni faktor lingkungan, faktor bahan tanaman dan faktor tindakan kultur teknis (Risza, 2005). Ketiga faktor tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows applicationUniversitas you can use Sumatera pdfMachine.Utara Get yours now!

2.2. RendemenCrude Palm Oil (CPO) Tanaman kelapa sawit menghasilkan tandan yang mengandung minyak sawit/crude palm oil (CPO) 25% danintisawit 7%. Tandan tersebut harus mendapat perlakuan fisika dan mekanik dalam pabrik sehingga diperoleh minyak dan inti. Menurut Pahan (2010), rendemen merupakan perolehan dari minyak sawit mentah/crude palm oil (CPO) ataupun inti sawit/palm kernel dari proses pengolahan TBS yang seharusnya dicapai pada produksi kelapa sawit yang dinyatakan dengan satuan persen. Cara perolehan persentase rendemen adalah :

Rendemen =

Minyak yang diperoleh (kg) TBS yang diolah

x 100%

Hasil CPO yang diharapkan oleh setiap pengelola sawit adalah rendemen minyak yang tinggi (20-24%) dengan kadar ALB yang rendah (< 5%) serta kadar air yang rendah (< 0,15%). Rendemen minyak yang tinggi dapat diperoleh dari buah yang matang (fraksi 4 dan 5) selain itu buah yang telah lepas dari tandan buah (berondolan) akan memiliki kandungan minyak yang tinggi. Salah satu penyebab rendahnya rendemen adalah material, yakni TBS itu sendiri. Tandan buah yang masih mentah sangat sedikit mengandung minyak. Pengolahan tandan buah mentah akan menghasilkan minyak dalam jumlah kecil. Hal ini menyebabkan pasokan TBS dengan proporsi buah mentah yang tinggi akan menyebabkan turunnya rendemen (Budiyanto dan Siregar, 2003).

2.3. Tingkat Kematangan Buah Kelapa Sawit Buahsawit yang telahmatangakanmembrondol, keadaan ini digunakan sebagai tolok ukur kematangan buah sawit. Buah sawit yang semakin banyak

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows applicationUniversitas you can use Sumatera pdfMachine.Utara Get yours now!

membrondol maka semakin matang. Menurut Risza (2005), criteria matang panen yang ditetapkan untuk mempermudah pengolahan dan penyeragaman kualitas tandan, didasarkan pada : a. Kandungan minyak di dalam tandan semaksimal mungkin Tujuan dari budidaya kelapa sawit adalah untuk menghasilkan minyak dan inti sawit, oleh sebab itu ukuran yang dipakai bukan berat tandan per ha tetapi jumlah minyak dan inti sawit per ha. Kandungan minyak sebagai ukuran kematangan dianjurkan agar buah sawit yang dipanen ialah buah brondol, akantetapi hal ini tidak mungkin karena mengalami kesulitan pengutipan brondol dan asam lemak bebasnya (Free Fatty Acid) meningkat. b. Kandungan asam lemak bebas yang rendah Konsumen pada umumnya menginginkan minyak sawit dan inti sawit yang mengandung asam lemak bebas yang rendahHal ini dapat dicapai jika buah yang dipanen masih mentah, akan tetapi memotong buah sawit yang mentah menimbulkan masalah di pabrik yaitu rendahnya efisiensi ekstraksi minyak dan inti sawit. Secara umum TBS yang dipanen dikenal memiliki 7 (tujuh) tingkatan fraksi, yang dapat dilihat pada Tabel 2.1.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows applicationUniversitas you can use Sumatera pdfMachine.Utara Get yours now!

Tabel 2.1. Tingkatan Fraksi matang panen TBS No Kematangan 1 Mentah

2

Matang

Fraksi F 00 F0 F 1 F2 F3

3

Lewat matang

F4 F5

Jumlahbrondolan Tidakmembrondol 1-12,5 % buahluarmembrondol 12,5 – 25 % buah luar membrondol 25 – 50 % buah luar membrondol 50 – 75 % buah luar membrondol 75 – 100 % buah luar membrondol Buah dalam juga membrondol, ada buah yang busuk

Keterangan Sangat mentah Mentah Kurang matang Matang I Matang II Lewat matang I Lewat matang II

Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian, 1995

Derajat kematangan yang baik adalah jika TBS yang dipanen berada pada posisi fraksi 1, 2 dan 3 ( F1, F2, F3). Apabila pemanenan TBS dilakukan dalam keadaan lewat matang, maka minyak yang dihasilkan mengandung Asam Lemak Bebas (ALB) dengan persentase yang tinggi (lebih dari 5 %). Sebaliknya, jika pemanenan dilakukan dalam keadaan buah belum matang, maka selain kadar ALB-nya rendah, rendemen minyak yang diperoleh juga rendah. Hubungan antara rendemen dan kadar ALB minyak dengan derajat kematangan seperti tertera pada Tabel 2.2 berikut: Tabel 2.2. Hubungan Rendemen, ALB dan derajat kematangan Fraksi Rendemen Minyak (%) ALB Minyak (%) 0 16,0 1,6 1 21,4 1,7 2 22,1 1,8 3 22,2 2,1 4 22,2 2,6 5 21,9 3,8 Sumber : Mangoensoekarjo dan Semangun, 2005

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows applicationUniversitas you can use Sumatera pdfMachine.Utara Get yours now!

Dapat dikatakan bahwa tandan yang dikehendaki adalah fraksi 2 dan 3, yaitu rendemennya tinggi, sedangkan ALBnya cukup rendah. Fraksi 1 menghasilkan ALB rendah, tetapi rendemennya juga agak rendah, dengan demikian dapat dikatakan buah kurang matang. Fraksi 0 dan 00 tidak disukai karena mentah. Fraksi 4 dan 5 lewat matang, walaupun rendemennya tinggi, namun ALB juga tinggi (Mangoensoekarjo dan Semangun, 2005). Rendemen tertinggi terdapat pada varietas Tenera yakni 22-24%, sedangkan pada varietas Dura 17-18% (Fauzi, 2003). Derajat kematangan buah tidak sepenuhnya mempengaruhi mutu rendemen dan kehilangan minyak, tetapi masih dipengaruhi oleh sistem pengolahan dan kondisi peralatan pabrik.

2.4. Konsep Pengembangan Perkebunan Peranan perkebunan besar sebagai lokomotif perkembangansubsektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah terbukti dengan luas areal Perkebunan Besar Swasta Nasional (PBSN) tahun 2003 yang telah mencapai 52,78% dari luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia, sedangkan luas perkebunan negara (PTPN) dan rakyat berturut-turut yaitu 12,33% dan 34,89%. Menurut Pahan (2010), konsep pengembangan perkebunan yang ingin sukses seyogyanya mengacu pada beberapa faktor kunci, yaitu faktor lingkungan (lahan), faktor sumber daya manusia, faktor bahan tanaman, faktor perizinan, faktor keuangan dan faktor keamanan. Bebrapa faktor yang akan dilihat adalah faktor lahan, faktor sumber daya manusia dan faktor bahan tanaman. Sedangkan faktor perizinan, faktor

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows applicationUniversitas you can use Sumatera pdfMachine.Utara Get yours now!

keuangan dan faktor keamanan tidak dibahas, berikut ini diuraikan ketiga faktor tersebut : a.

Faktor Lingkungan (Lahan). Lahan adalah matriks tempat tanaman berada. Tanaman kelapa sawit tidak akan ekonomis untuk diusahakan secara komersial diatas lahan yang tidak sesuai. Lahan yang optimum untuk kelapa sawit harus mengacu pada 3 (tiga) faktor yaitu lingkungan, sifat fisik lahan, dan sifat kimia tanah atau kesuburan tanah. Mengacu pada konsep tersebut, lahan dinilai mempunyai prospek ekonomis yang baik apabila memenuhi semua kriteria yang ideal.

b.

Faktor Sumber Daya Manusia. Mengacu pada perkebunan sebagai unit usaha pertanian tanaman komersial skala besar yang memiliki organisasi tenaga kerja banyak (padat karya) dengan pembagian kerja rinci, menggunakan lahan yang luas, teknologi modern, spesialisasi, sistem administrasi, dan birokrasi, membuat faktor sumber daya manusia (modal insani) menjadi penting. Kualitas modal insani sangat menentukan keberhasilan suatu perkebunan. Mempersiapkan staf lapangan yang mampu mengelola pekerjaannya dengan baik tidak dapat dilakukan secara seketika karena modal insani gaya perkebunan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan sektor industri.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows applicationUniversitas you can use Sumatera pdfMachine.Utara Get yours now!

c.

Faktor Bahan Tanaman. Investasi yang sebenarnya bagi perkebunan komersial berada pada bahan tanaman yang akan ditanam karena merupakan sumber keuntungan perusahaan kelak. Pemilihan bahan tanaman yang tidak tepat akan membawa resiko yang sangat besar. Perusahaan akan menderita rugi dana, waktu dan tenaga jika bibit yang ditanam ternyata tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.

2.5. Pengertian dan PenggolonganBiaya Menurut Supriyono (2000) dikorbankan

atau

digunakan

biaya

adalah

dalam

rangka

harga

perolehan

memperoleh

yang

penghasilan

atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan, sedangkan menurut Mulyadi (2005), biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Menurut Mulyadi (2005), biaya digolongkan sebagai berikut; a. Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut “biaya telepon”. b. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: (1). Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows applicationUniversitas you can use Sumatera pdfMachine.Utara Get yours now!

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. (2). Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll. (3). Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll. c. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. Ada 2 golongan, yaitu: (1). Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.(2). Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik. d. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan, biaya dibagi menjadi 4, yaitu (1). Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur produksi. (2). Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. (3). Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows applicationUniversitas you can use Sumatera pdfMachine.Utara Get yours now!

digunakan. (4). Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu. e. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian, yaitu; (1). Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang. (2). Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows applicationUniversitas you can use Sumatera pdfMachine.Utara Get yours now!