Chapter I.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

58 downloads 245 Views 222KB Size Report
Verhaar (2001:161) secara singkat menyatakan ... Kalimat deklaratif atau dikenal dengan nama kalimat berita, dalam ragam ... Contoh kalimat berita : (1) Anak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi mengenai kalimat

memang telah banyak ditulis orang.

Pendefinisian kalimat, baik segi struktur, fungsi, maupun maknanya banyak ditemukan dalam buku-buku tata bahasa. Verhaar (2001:161) secara singkat menyatakan kalimat adalah satuan yang merupakan suatu keseluruhan yang memiliki intonasi tertentu sebagai pemarkah keseluruhan. Dalam gambaran bunyi bahasa yang berupa tulisan, biasanya pada akhir kalimat dilambangkan dengan tanda titik atau dengan tanda akhir lain yang sesuai, misalnya tanda seru atau tanda tanya. Menurut fungsinya, kalimat dapat dirinci menjadi kalimat imperatif, kalimat deklaratif, kalimat interogatif, dan kalimat eksklamatif. Semua jenis kalimat itu dapat disajikan dalam bentuk positif dan negatif. Tiap-tiap kalimat yang berada dalam klasifikasi tersebut memiliki konstruksi khusus yang menjadi ciri formalnya. Kalimat deklaratif atau dikenal dengan nama kalimat berita, dalam ragam tulis diakhiri dengan tanda titik, sedangkan dalam ragam lisan, intonasi suara berakhir dengan nada turun. Kalimat tersebut umumnya memiliki paling sedikit dua unsur, yaitu S dan P. Kalimat deklaratif biasanya digunakan pembicara/ penulis untuk memberikan pernyataan sehingga isinya merupakan berita bagi pendengar atau pembacanya (Mulyani, 2004:1). Contoh kalimat berita : (1) Anak

Universitas Sumatera Utara

yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya. (2) Menyerah kepada takdir bukan berarti menyerah untuk kalah karena sesungguhnya manusia ditakdirkan untuk menang. Kalimat interogatif yang dikenal dengan nama kalimat tanya, secara formal ditandai oleh kehadiran kata tanya, seperti apa, siapa, kapan, di mana dan bagaimana dengan atau tanpa partikel –kah sebagai penegas (Mulyani, 2004:1). Kalimat tanya berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Kalimat ini memiliki intonasi yang berbeda dengan intonasi kalimat berita. Perbedaannya terutama terletak pada nada akhirnya. Pola intonasi kalimat berita bernada akhir turun, sedangkan pola intonasi kalimat tanya bernada akhir naik (Ramlan, 1995:33). Contoh kalimat interogatif : (1) Siapa menurut Anda yang akan lulus? (2) Bagaimana kiat menjadi seorang pengusaha sukses? Kalimat eksklamatif atau kalimat seru, secara formal ditandai oleh kata alangkah, betapa, atau bukan main pada kalimat berpredikat adjektival. Kalimat eksklamatif isinya menyatakan perasaan kagum dan heran (Mulyani, 2004:1). Contoh kalimat eksklamatif : (1) Alangkah indahnya pemandangan ini! (2) Bukan main merdu sekali suara penyanyi jalanan itu! Kalimat imperatif atau kalimat perintah secara formal memakai partikel penegas, penghalus, dan kata tugas ajakan, harapan, permohonan, dan larangan yang mengandung maksud atau meminta agar mitra tutur melakukan sesuatu sebagaimana diinginkan si penutur. Ciri lain kalimat imperatif dapat diawali kata seperti tolong, coba, mari, silahkan dan biar (Mulyani, 2004:2). Contoh kalimat imperatif: (1) Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau

Universitas Sumatera Utara

menjadi bijak di masa depan. (2) Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan. Pada penelitian ini, objek yang dipakai peneliti dari kumpulan lirik lagu Ebiet G Ade. Beliau dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu yang telah melegenda. Peneliti tertarik untuk meneliti struktur dan pemarkah kalimat imperatif dalam lirik lagu Ebiet G Ade pada tahun 1980-an, karena dalam karyanya Ebiet menggunakan kata-kata yang unik yang memiliki gaya bahasa. Sebagian besar lirik lagu tersebut memiliki kalimat imperatif dengan kadar suruhan yang tinggi dan dikemas dalam bentuk yang cukup menarik, yaitu melalui seruan,

permohonan,

permintaan,

pengharapan,

peringatan,

ajakan,

dan

sebagainya. Sebagai contoh, berikut akan saya kutip beberapa lirik yang menyiratkan kalimat imperatif. Harumkan jiwa cinta kita Dengar aku yang bernyanyi, pasti bagi kamu Ikrarkan kita tak lagi bertengkar Pegang erat tanganku dan jangan lepaskan Ikatkan benang kasih sayang Nampaknya mendung segera lewat, matahari bersinar Semuanya telah dirancang untuk menyambut kita Tersenyumlah, mari tersenyum (Nyanyian Cinta Satu Ketika, 1982) Struktur kalimat lirik lagu tersebut menyiratkan ragam kalimat imperatif. Dalam penggalan lirik lagu tersebut tampak struktur kalimat yang imperatif pada

Universitas Sumatera Utara

verba harumkan, dengar, ikrarkan, pegang, ikatkan, dan tersenyumlah. Sedangkan kata jangan sebagai adverbia dan kata mari sebagai partikel. Penelitian mengenai kalimat imperatif sudah banyak dilakukan oleh para linguis dan peneliti bahasa. Namun, sepengetahuan peneliti, penelitian tersebut belum ada yang meneliti mengenai struktur dan pemarkah kalimat imperatif dalam lirik lagu Ebiet G Ade. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian mengenai kalimat imperatif dalam lirik lagu Ebiet G Ade, yaitu dari segi struktur dan pemarkahnya.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka pokok masalah yang akan dibahas adalah : 1. Bagaimanakah struktur kalimat imperatif dalam lirik lagu Ebiet G Ade tahun 1980-an? 2. Bagaimanakah pemarkah kalimat imperatif dalam lirik lagu Ebiet G Ade tahun 1980-an?

1.3 Pembatasan Masalah Batasan masalah merupakan uraian terhadap suatu masalah yang akan diteliti seorang peneliti, sehingga penelitian yang dilakukan dapat efektif dan efisien. Peneliti menyadari bahwa kemampuan peneliti dalam pengumpulan dan menganalisis data sangat terbatas. Oleh karena itu, peneliti membatasi objek penelitian ini hanya dari struktur dan pemarkah kalimat imperatif dalam lirik lagu

Universitas Sumatera Utara

Ebiet G Ade pada tahun 1980-an dan yang diteliti hanya sepuluh judul lirik lagu saja yang diperoleh dari situs internet.

Kesepuluh judul lirik lagu tersebut yaitu: 1. Doa Sepasang Petani Muda ( Album Camelia 4 Tahun 1980) 2. Untuk Kita Renungkan (Album Tokoh-tokoh Tahun 1982) 3. Tentang Seorang Sahabat (Album Tokoh-tokoh Tahun 1982) 4. Seruling Malam (Album Tokoh-tokoh Tahun 1982) 5. Kado Kecil Buat Istri (Album Langkah Berikutnya Tahun 1982) 6. Biduk Telah Sarat Dan Kutambatkan (Album Langkah Berikutnya Tahun 1982) 7. Catatan Seorang Penyair (Album 1984 Tahun 1984) 8. Konserto Doa (Album 1984 Tahun 1984) 9. Hemat Cintamu (Album Isyu Tahun 1986) 10. Ketegaran Hati Seorang Pengemis Dan Anaknya (Album Menjaring Matahari Tahun 1987) Kesepuluh judul lagu yang dipilih adalah lagu yang mengandung kalimat imperatif.

Universitas Sumatera Utara

1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu: 1. Menjelaskan struktur kalimat imperatif dalam lirik lagu Ebiet G Ade tahun 1980 -an. 2. Menjelaskan pemarkah kalimat imperatif dalam lirik lagu Ebiet G Ade tahun 1980-an.

1.4.2 Manfaat Penelitian Setiap penelitian yang dilaksanakan akan memberikan manfaat. Adapun manfaat penelitian ini antara lain: 1. Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang struktur dan pemarkah kalimat imperatif dalam lirik lagu Ebiet G Ade. 2. Menambah sumber bacaan, memperkaya ilmu pengetahuan dan dapat digunakan sebagai perbandingan kepada peneliti-peneliti lainnya yang ingin menganalisis mengenai struktur dan pemarkah kalimat imperatif. 3. Memberikan sumbangan pikiran untuk pengajaran sintaksis bahasa Indonesia, khususnya dalam kalimat imperatif.

Universitas Sumatera Utara