Chapter I.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

4 downloads 84 Views 452KB Size Report
Tanaman kelapa yang juga disebut sebagai pohon kehidupan, merupakan ... Pengupasan sabut kelapa yang dilakukan dengan cara manual/tradisional ini.
PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman kelapa yang juga disebut sebagai pohon kehidupan, merupakan tanaman serba guna, karena dari setiap bagian dapat diambil hasilnya untuk memenuhi sebagian kebutuhan hidup manusia. Di samping itu, tanaman kelapa juga merupakan komoditi sosial, mengingat tanaman ini dibudidayakan oleh jutaan petani pengebun dan mampu menopang kehidupan puluhan juta keluarga. Karena tanaman kelapa merupakan komoditi sosial, dengan demikian setiap kali terjadi perubahan harga terhadap komoditi kelapa, maka akan secara langsung mempengaruhi tingkat hidup dan kehidupan petani pengebun beserta seluruh keluarganya (Suhardiyono, 2000). Indonesia merupakan salah satu negara tropika yang terkenal karena hasil kelapanya, bahkan pernah menjadi pengekspor kelapa terbesar di dunia. Di Jawa dan Bali tanaman kelapa lebih banyak ditanam sebagai tanaman pekarangan, sedangkan di pulau-pulau lain tanaman kelapa ditanam dalam areal luas berbentuk monokultur perkebunan kelapa. Tanaman kelapa merupakan tanaman asli daerah tropis dan dapat ditemukan di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari daerah pesisir pantai hingga daerah pegunungan yang agak tinggi. Bagi rakyat Indonesia kelapa merupakan salah satu komoditas terpenting sesudah padi dan merupakan sumber pendapatan yang dapat diandalkan (Warsiono, 2002). Pada mulanya, semua tanaman budidaya untuk kebutuhan pangan manusia dihasilkan dan disiapkan dengan menggunakan tenaga otot-otot manusia. Berabad-abad telah lalu sebelum tenaga otot hewani digunakan untuk meringankan tenaga otot manusia. Dengan ditemukannya besi, diciptakan

1 Universitas Sumatera Utara

2

perkakas yang selanjutnya mengurangi tenaga otot manusia. Peralihan dari usaha tani dengan menggunakan tangan ke abad usaha tani dengan menggunakan tenaga modern mula-mula berjalan sangat lambat, tetapi perkembangan bajak baja, motor bakar, traktor usaha tani dan mesin usaha tani modern lainnya mendorong pekembangan ke arah yang lebih maju. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam dua dasawarsa terakhir ini sangat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi manusia terutama dalam pemenuhan dari kesejahterahan manusia Peralatan pertanian ditingkatkan ukuran dan efisiensinya, sehingga petani dapat menghasilkan lebih banyak dengan tenaga kerja dan biaya yang lebih rendah. Bagian yang merupakan kunci revolusi teknologi dalam pertanian yang sedang berlangsung, dan sebagian besar merupakan hasil revolusi teknologi itu sendiri, adalah meningkatnya dengan cepat keluaran (output) per jam kerja dalam usaha tani (Smith dan Wilkes, 2000). Pengolahan dari hasil-hasil pertanian menjadi suatu bahan pangan yang nanti dapat berguna bagi kehidupan menjadi hal menarik untuk diketahui lebih dalam. Banyak dari hasil-hasil pertanian langsung dipasarkan setelah dipanen namun itu tidak memberikan nilai ekonomis yang tinggi tetapi setelah mengalami proses olahan tambahan dapat maka produk pertanian memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan sebelum dilakukan proses pengolahan. Hal ini menimbulkan banyak pemikiran dan kreatifitas untuk mengembangkan teknologi pengolahan bahan hasil-hasil pertanian menjadi produk olahan lebih lanjut sehingga meningkatkan nilai tambah dan ekonomis yang tinggi. Seperti halnya negara-negara di Samudera Pasifik, Indonesia merupakan penghasil kelapa utama dunia. Hal ini memungkinkan karena tanaman kelapa

Universitas Sumatera Utara

3

yang juga sering disebut pohon kehidupan (the tree of life) tumbuh dominan di kawasan pantai. Disebut pohon kehidupan karena seluruh bagian tanamannya sangat bermanfaat bagi manusia. Buah kelapa yang terdiri atas sabut kelapa, tempurung, daging buah dan air kelapa tidak ada yang terbuang dan dapat dimanfaatkan untuk dapat menghasilkan produk industri, antara lain sabut kelapa dapat dibuat coir fibre, keset, sapu dan matras (Sukamto, 2001). Hingga saat ini, untuk mengupas sabut kelapa dari kelapanya masih banyak yang menggunakan peralatan tradisional ataupun konvensional yang ada dimasyarakat yaitu dengan menggunakan suatu alat yang berbentuk “linggis” yang terbuat dari besi ataupun kayu yang dipasang berdiri vertikal dengan ujung yang runcing mengarah keatas, dengan tinggi alat sekitar ± 70 cm di atas tanah. Pengupasan sabut kelapa yang dilakukan dengan cara manual/tradisional ini memiliki keterbatasan antara lain: operator yang mengupas sabut kelapa harus berpengalaman dan memiliki tingkat ketelitian yang tinggi apalagi jika menggunakan alat yang terbuat dari besi jika tidak akan mencederai diri sendiri serta kapasitas kerja manusia yang relatif terbatas. Untuk mengatasi keterbatasan ataupun kelemahan dari alat pengupas sabut kelapa manual itu maka dibuatlah suatu alat pengupas sabut kelapa mekanis yang mampu mengupas sabut kelapa dengan kapasitas yang tinggi serta dapat digunakan atau dioperasikan oleh siapapun operatornya. Pada alat ini penulis menggunakan motor bensin (Otto) sebagai sumber tenaganya. Kemudian motor bensin (Otto) dihubungkan dengan roller agar berputar. Putaran roller yang telah terdapat pisaunya tersebut nantinya akan mengupas sabut dari bahan.

Universitas Sumatera Utara

4

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji rpm dengan cara menggantikan jumlah alur sproket yang berbeda pada alat mekanis pengupas sabut kelapa. Kegunaan Penelitian 1. Bagi penulis yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. 2. Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai alat pengupas sabut kelapa mekanis. 3. Bagi masyarakat, khususnya bagi petani kelapa agar dapat membantu proses produksi lebih efektif dan efisien. Hipotesa Penelitan Diduga adanya pengaruh dari besar masing-masing jumlah alur sproket terhadap kapasitas produksi yang dihasilkan.

Universitas Sumatera Utara