Chapter I.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

8 downloads 36 Views 504KB Size Report
Etika memainkan peranan penting dalam kehidupan organisasi, baik publik maupun swasta. Etika organisasi biasanya tumbuh dan berkembang sejalan.
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir penelitian tentang etika bisnis mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini tentunya tidak mengherankan mengingat betapa kompleknya etika bisnis dalam organisasi-organisasi dan pentingnya etika bisnis dalam ajang internasional. Situasi-situasi etika bisnis menjadi semakin kompleks, mencangkup hal-hal seperti pengharapan sosial, kompetisi yang jujur, perlindungan dan hak-hak legal, serta tanggung jawab sosial. Etika bisnis juga menimbulkan konsekuensi potensial bagi banyak pihak, seperti konsumen, pegawai, pesaing usaha, dan masyarakat umum. Dalam ajang internasional, pesatnya globalisasi usaha semakin banyak menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang etika dalam lingkunagn yang baru dan berbeda (Hyan,2001 ; 309 ) Penelitian etika bisnis umumnya meyelidiki tentang bentuk dan landasan penilaian-penilaian moral, serta standard antara etika berperilaku dalam situasisituasi yang melibatkan keputusan bisnis. Penelitian etika bisnis kebanyakan bersifat normatif ( berurusan dengan landasan teoritis etika bisnis dan model pengambilan keputusan etis), dengan bentuk penelitian empiris yang sekarang ini lebih mendominasi. Etika memainkan peranan penting dalam kehidupan organisasi, baik publik maupun swasta. Etika organisasi biasanya tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan organisasi. Kode etik atau yang sejenis tumbuh dari misi, visi, strategi, dan nilai-nilai organisasi. Kode etik organisasi berfungsi sebagai

14 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

pedoman dalam pengambilan setiap keputusan organisasi yang etis dengan menyeimbangkan semua kepentingan yang beragam. Biasanya etika organisasi dibuat dalam bentuk tata tertib berperilaku atau kode etik tertulis dan dimuat dalam manual kepegawaian atau dipajang pada dinding yang dapat dilihat dengan jelas (Salfhefni, 2010 : 3). Penelitian terdahulu yang dilakukan menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara ketiga tolak ukur etika organisasi yaitu dorongan manajer untuk berperilaku etis, iklim etika organisasi, dan hubungan antra perilaku etis dan kesuksesan karir dengan kepuasan kerja. Hal ini menandakan bahwa etika organisasi dapat menjadi salah satu sarana dimana pemimpin dapat menciptakan sikap atau perilaku kerja yang baik atau menguntungkan. Konsep kepuasan kerja merupakan hal yang sangat penting bagi kinerja perusahaan. Hubungan yang positif antara kepuasan kerja dengan etika organisasi telah dikemukakan oleh beberapa peneliti.( Hyan dan Elfred,

2001 ; 324 )

menemukan hubungan yang signifikan antara ketiga tolak ukur etika organisasi dengan berbagai segi kepuasan kerja yang berbeda yaitu ( gaji, promosi, rekan Kerja, pengawasan dan pekerjaan ). (Visweswaran dkk , 1999 ) dalam ( Hyan 2001 : 320) menemukan satu korelasi positif yang signifikan yaitu dorongan manajer untuk berprilaku etis dengan kepuasan kerja terhadap pengawasan.( Visweswaran dkk 1999 ) dalam ( Hyan 2001 ; 320 ) menemukan satu korelasi positif yang signifikan yaitu dorongan manajer untuk berprilaku etis dengan kepuasan kerja terhadap pengawasan.

15 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Sekolah

sebagai

lembaga

pendidikan

formal

merupakan

tempat

berlangsungnya proses pendidikan secara teratur dengan melibatkan sejumlah sumber daya yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebab Lembaga Pendidikan formal atau sekolah merupakan suatu organisasi kerja yang diselenggarakan secara sengaja, sistematik dan terarah. Sebagai organisasi kerja, setiap personal sarana dan programnya harus dikendalikan untuk menciptakan proses atau serangkaian kegiatan yang terarah pada tujuan tertentu untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas (Salfhefni, 2010 : 5). . Di masa era moderenisasi saat ini sekolah merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat mengingat kebutuhan akan pendidikan dan karier seseorang di masa depan. Pada umumnya seseorang akan memasuki tingkatantingkatan dalam sekolah dimulai dari TK A sampai kepada tingkatan SMA atau SMK hingga ketingkatan yang paling tinggi yaitu perguruan tinggi. Namun pada masa sekarang ini khususnya bagi masyarakat yang memiliki kondisi ekonomi yang kurang mampu tingkatan perguruan tinggi terasa sangat sulit untuk dicapai. Sehingga seseorang akan lebih memilih menyelesaikan tahapan SMA atau SMK saja. Oleh karena itu pemerintah saat ini memikirkan bagaimana seseorang yang hanya lulusan tingkatan SMA atau SMK dapat langsung bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu pemerintah sedang menggalakkan program SMK bisa, dimana setiap lulusan dari SMK diharapkan bisa menjadi seseorang yang memiliki keahlian khusus sehingga nantinya keahlian tersebut dapat dipakai dalam dunia pekerjaan. Dengan adanya program ini banyak masyarakat yang memilih SMK sabagai salah satu alternative pilihan untuk mencapai tujuan masa depan seseorang. Oleh karena itu peran sekolah dan guru sangat besar untuk bisa

16 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

mewujudkan siswa SMK yang berkualitas,bermutu dan beretika, sehingga nantinya siswa-siswa SMK dapat bersaing dengan orang-orang dari lulusan perguruan tinggi. Dalam mewujudkan semua itu tentunya peran sekolah sangat beperngaruh terhadap pencapaian siswa-siswa SMK yang berkualitas. Sebagai suatu sistem organisasi dalam sekolah , sekolah menggunakan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimaksud meliputi sumber daya manusia (kepala sekolah, guru,tenaga administratif dan siswa) dan sumber daya bukan manusia (kurikulum atau sumber belajar, fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana). Namun diantara sumber daya tersebut, sumber daya manusia merupakan faktor yang paling penting, karena yang dapat menggerakkan sumber daya yang lainnya untuk mencapai tujuan organisasi hanyalah sumber daya manusia (Simamora, 1995: 1). Penataan terhadap sumber - sumber daya tersebut perlu dilakukan agar tujuan organisasi dapat tercapai. Tujuan-tujuan tersebut berkaitan dengan usaha pemenuhan berbagai macam jenis kebutuhan. Pencapaian pemenuhan kebutuhan individu dalam organisasi sangat penting sebab jika kebutuhan individu sudah terpenuhi maka akan menimbulkan rasa kepuasan kerja bagi individu tersebut. Guru Sangat berperan aktif dalam mewujudkan siswa yang SMK yang professional dan beretika.. Profesi guru merupakan salah satu dari banyak profesi lainnya yang telah diakui keberadaannya oleh masyarakat. Sejalan dengan semakin berkembangnya zaman, profesi dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan. Untuk menghadapi persaingan global, profesi dalam hal ini termasuk profesi guru perlu meningkatkan kemampuan profesionalnya.

17 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Sebab menurut Purwanto dalam ( Muhson 2004:95) mengatakan bahwa disadari atau tidak tugas guru dimasa mendatang akan semakin berat. Guru tidak hanya bertugas mentransfer ilmu pengetahuan, ketrampilan dan teknologi saja melainkan juga harus mengemban tugas yang dibebankan masyarakat kepadanya. Tugas tersebut meliputi mentransfer kebudayaan dalam arti luas, keterampilan dalam menjalani hidup (life skill) dan nilai serta beliefs. Melihat tugas yang demikian berat tersebut maka sudah selayaknya bila kemampuan profesional guru juga harus terus ditingkatkan agar mereka mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Dalam menjalankan tugas profesinya guru harus mematuhi etika dalam organisasi profesinya yang telah ditetapkan. Etika yang harus dimiliki oleh seorang pendidik sesuai kode etik profesi keguruan. Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Yayasan Putra Anda sebagai salah satu SMK ( Sekolah Menengah Kejuruan) yang berada di daerah Binjai, Sumatera Utara merupakan sekolah kejuruan pertama yang menawarkan hingga mencapai 13 jurusan keahlian. Dengan memiliki 96 guru, 15 staf administrasi dan kurang labih 3000 siswa membuat sekolah ini menjadi sekolah yang sangat besar, dan telah mampu bersaing dengan sekolah-sekolah kejuruan lain yang berada di daerah binjai khususnya. Pihak

manajemen

Yayasan

Putra

Anda

melihat

bahwa

untuk

meningkatkan kinerja sekolah, salah satu permasalahan yang dihadapi adalah masalah kepuasan kerja. Dari hasil wawancara pendahuluan dengan pihak guruguru maupun pihak manajemen sekolah, diperoleh indikasi bahwa perlu diteliti

18 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

lebih lanjut masalah kepuasan kerja diyayasan tersebut dikaitkan dengan etika organisasi yang ada karena pada umumnya, dari hasil wawancara keluhan yang dirasakan guru-guru antara lain ialah masalah kurangnya dukungan manajemen terhadap pekerjaan mereka, lingkungan kerja yang kurang menyenangkan, dan ketidakpuasan atas kebijakan-kebijakan etis yang diambil pihak manajemen. Dukungan yang dapat diperoleh dari pihak yayasan terhadap perilaku etis dalam organisasi menurut Robbins dapat berupa pemberian seminar-seminar lokal karya dan program pelatihan . Namun para guru merasa hal ini tidak mereka terima dari pihak manajemen sekolah , sehingga mereka harus bertindak sendiri dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan diluar tanpa atas nama dari yayasan sekolah. Dalam hal etika organisasi, (A sonny 1998 ; 60-67) mengatakan bahwa manajemen harus mampu mengelola bisnis dalam relasi sosial yang tanggap terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat, mementingkan kepentingan masyarakat dan tidak merugikan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam hal etika organisasi adalah komitmen moral, integritas moral, disiplin, loyalitas, kesatuan visi moral, pelayanan, sikap mengutamakan mutu, penghargaan terhadap perilaku yang manusiawi dan jaminan terhadap hak-hak karyawan. Sedangkan menurut ( Henry 2001 :127-131), iklim etika organisasi dapat dijelaskan melalui kombinasi antara nilai dan tujuan manajemen puncak, kebijakan mendasar tertentu, dan juga implementasi dan pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut. Apabila manajemen puncak sebuah organisasi tidak memiliki integritas dan tidak dapat dipercaya tidak perduli terhadap karyawan, maka hanya sedikit keraguan bahwa sikap seperti itu bakal menjadi presepsi negative dan dampaknya terhadap seluruh organisasi.

19 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Mengenai tolak ukur yang ketiga yaitu Hubungan antara perilaku etis dengan kesuksesan karier, (A.Sonny 1998 : 60-67 ) telah menyimpulkan bahwa organisasi yang memperhatikan kepentingan semua pihak yang berkaitan dalam kegiatan bisnisnya. Demikian juga menurut Kenneth Blanchard dan Norman Vincent dalam, (A .Sonny 1998 : 60-67 ) bahwa sebuah kode moral yang dalam suatu bisnis merupakan langkah pertama menuju sukses. Mereka yakin bahwa manajer yang berperilaku etis adalah manajer yang akan berhasil dalam kariernya. Dari hasil wawancara dengan reponden mengenai ketertarikan antara perilaku etis dengan kesuksesan karier mereka juga berkeyakinan bahwa nilai perilaku etis dengan kesuksesan karier , mereka juga berkeyakinan bahwa nilai etika mereka dihargai oleh organisasi maka kepuasan kerja mereka juga meningkatkan yang secara langsung akan menunjang kesuksesan mereka. Secara umum masalah kepuasan kerja selalu dikaitkan dengan kemangkiran. Absen atau kemangkiran dalam perusahaan atau organisasi merupakan masalah karena kemangkiran yang berarti kerugian yang akan mengakibatkan terhambatnya penyelesaian pekerjaan, penurunan efesiensi, produktivitas, dan lain sebagainya ( Robbins, 2001 ; 17-18 ) Ada beberapa indikator yang menunjukkan kepuasan kerja guru-guru di sekolah SMK Putra Anda yang masih memerlukan pengkajian guna memperoleh solusi atas permasalahan yang ada. Indikator-indikator yang ada antara lain: 1. Adanya turn over yang tinggi pada guru-guru. Dari data diperoleh bahwa dari tahun 2010 hingga 2012, jumlah turn over tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebanyak 10 guru yang keluar dan guru baru sebanyak 5 orang.

20 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2. Absensi , berakitan dengan tingkat kemangkiran ( tidak masuk kerja tanpa suatu alasan yang jelas. Hal ini mungkin ada kaitanya dengan kebijakan yang diambil oleh pihka manajemen sekolah, misalnya dalam hal tata tertib yang diberlakukan disekolah, jumlah jam kerja yang berlebihan dan tidak sesuiai dengan upah yang diberikan hingga, pemberian upah yang sering mengalami keterlambatan.Hal ini tentunya akan menurunkan semangat kerja guru dan mempengaruhi perilaku guru sehingga enggan untuk masuk kerja pada hari berikutnya atau guru tersebut akan bekerja dengan tidak sepenuh hati sehingga mengakibatkan produktivitas menurun. Tingkat kemangkiran guru-guru SMK putra anda selama bulan terakhir Juli sampai dengan bulan Oktober dapat dilihat dibawah ini Tabel 1.1. Data Jumlah Absensi Guru di SMK Putra Anda Binjai Sumatera Utara Tahun 2012 Keterangan

Juli

Agustus

September

Oktober

Izin 5 3 8 5 Sakit 10 14 9 8 Absen 12 13 10 12 total 27 30 27 24 Sumber : Bagian Tata Usaha Yayasan SMK Putra Anda Binjai Berdasarkan Tabel 1.1. diketahui bahwa setiap bulannya terjadi peningkatan absensi dari para guru. Selain itu diketahui berdasarkan data ketenagaan guru

sebanyak 42 orang guru (43,7%) dari 96 orang guru

mengajarkan mata pelajaran lebih dari satu. Hal ini di duga menurunnya jumlah absensi guru disebabkan beban kerja yang berlebihan. Berikut ini data beban mata pelajaran yang diajarkan oleh guru adalah :

21 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 1.2 Beban Mata Pelajaran Yang Diajarkan Guru di Yayasan SMTK Putra Anda Binjai Sumatera Utara Tahun 2012 Jumlah Mata Pelajaran

Jumlah

Persentase (%)

1 mata pelajaran 54 57,2% 2 mata pelajaran 26 27.1% 3 mata pelajaran 12 12,5% 4 mata pelajaran 4 4,2% Jumlah 96 100,0 Sumber : Bagian Tata Usaha Yayasan SMK Putra Anda Binjai

Sementara itu tata tertib yang diberlakukan oleh pihak manajemen sekolah menjadi tuntutan tersendiri bagi semua guru untuk lebih baik dan lebih professional lagi dalam proses belajar mengajar yang pada harapnnya seluruh guru memiliki rasa etika organisasi yang tinggi. Adapun tata tertib guru dalam proses pembelajaran SMK Putra Anda Binjai adalah sebagai beriku Tabel 1.3 Tata Tertib Guru Dalam Proses Pembelajran SMK Putra Anda Binjai Tahun 2012 TATA TERTIB GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN

N0 1

Wajib hadir paling lambat 10 menit sebelum jam pembelajaran diruangan kelas dimulai

2

Mengisi daftar hadir guru di meja setiap hari kerja

3

Hadir diruangan kelas tepat waktu sesuai dengan roster pembelajaran untuk melaksanakan proses pembelajaran ( jam pelajaran pertama, jam pertukaran pelajaran jam pelajaran setelah istirahat. )

4

Mentertibkan susunan tempat duduk peserta didik sebelum memulai proses pembelajran

22 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

5

Berdoa bersama dengan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dan pada jam pelajaran terakhir sebelum pulang

6

Tidak dibenarkan memulangkan peserta didik sebelum bertandanya berakhirnya pembelajran dibunyikan

7

Tidak dibenarkan meninggalkan ruangan kelas pada saat jam pelajaran pembelajaran berlangsung

9

Hanya satu orang peserta didik yang diperbolehkan izin / permisi keluar dari ruangan kelas pada saat jam pembelajaran berlangsung

TATA TERTIB GURU DALAM PROSES

N0

PEMBELAJARAN

10

Melengkjapi perlengkapan pembelajran ( RPP, Silabus, Data Base, Analisis MInggu Effektif, Kalender Pendidikan, Dastar Nilai, Daftar Hadir, Modul )

11

Guru yang berhalangan hadir ( sakit, izin, cuti, diklat ) wajib memberikan bahan materi pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan diberikan.

12

Berpakain Sopan / rapi tidak memakai pakaian ketat

13

Tidak memakai perhiasan / aksesoris yang berlabihan

14

Hadir didepan barisan upacara setiap hari senin bagi para guru yang masuk jam pelajaran pertama dan pada hari sabtu sore bagi guru yang masuk jam pelajaran terakhir

15

Menegur peserta didik yang berada diluar kelas pada saat jam pelajaran

Sumber : Bagian Tata Usaha Yayasan SMK Putra Anda Binjai Namun pada survey awal dari informasi yang didapat diketahui masih banyak guru yang tidak sepenuhnya menjalankan tata tertib yang diberlakukan pihak manajemen sekolah untuk guru-guru . misalkan saja keterlambatan masuk ke ruang kelas yang ditetapkan 10 menit tetapi mereka enggan untuk

23 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

melaksanakan peraturan tersebut, dan juga seperti peraturan tidak dibenarkan meninggalkan ruang kelas ketika sedang melaksanakan proses belajar mengajar, bagi sebagian guru hal ini masih tidak dilaksanakan. Hal ini terjadi akibat beberapa guru merasa tidak puas dengan penerepan etika manajemen yaitu kepala sekolah beserta jajarannya terhadap seluruh guru-guru di yayasan tersebut.

1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah

etika organisasi berpengaruh terhadap

kepuasan kerja guru pada Yayasan SMK Putra Anda Binjai Sumatera Utara?” 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh etika organisasi terhadap kepuasan kerja guru pada Yayasan SMK Putra Anda Binjai Sumatera Utara. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini: a. Bagi penulis, sebagai usaha untuk mendalami masalah yang berkaitan dengan etika organisasi selama ini. b. Bagi yayasan, sebagai bahan masukan dalam membuat kebijakan, terutama mengenai meningkatkan kepuasan kerja guru. c. Bagi peneliti lanjutan, sebagai referensi yang dapat menambah bahan penelitian.

24 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA