Chapter I.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

35 downloads 109 Views 477KB Size Report
Di dalam kehidupan sosial atau keluarga kita juga dapat mengetahui ... Banana Yoshimoto” , maka skripsi ini akan membahas mengenai konsep kazoku dalam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan dan dibesarkan dalam sebuah kelompok yang disebut dengan istilah keluarga. Keluarga adalah suatu lembaga sosial yang berkembang dalam masyarakat (William, 1983:2). Keluarga merupakan suatu satuan tempat tinggal yang ditandai oleh adanya kerja sama ekonomi, dan keluarga juga merupakan satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia. Keluarga menurut Befu dalam Tobing (1999:18) adalah merupakan suatu unit kehidupan rumah tangga yang anggota-anggotanya terdiri atas individu-individu yang mempunyai hubungan darah atau ikatan perkawinan. Masyarakat dinegara-negara barat juga memakai istilah keluarga, tetapi pada Negara tersebut memakai istilah kata keluarga dengan sebutan family. Keluarga adalah suatu pranata yang sangat penting artinya bagi kehidupan sosial , dimana pada sejak dini masyarakatnya dipersiapakan untuk kelak dapat melakukan peranya dalam dunia bahasa (Ihromi, 1999:284). Masyarakat merupakan struktur yang terdiri dari keluarga, dan ciri khas dari suatu masyarakat dapat digambarkan dengan hubungan kekeluargaan. Seperti yang dikatakan Goode dalam tobing (1999:29), semua orang yang hidup terikat dalam jaringan hak dan kewajiban yang disebut dengan hubungan peran. Dalam keluarga juga terdapat suatu proses sosialisasi, dimana berlangsung sejak anak-anak, yaitu proses tempat seseorang belajar, untuk mengetahui apa yang dikehendaki oleh anggota keluarga lain. Dalam bahasa Jepang keluarga biasa disebut dengan kazoku, menurut Kiyomi dalam Hasibuan (2001:5) adalah, kelompok yang membentuk hubungan saudara dekat yang penting

Universitas Sumatera Utara

seperti kakak, adik, dan orang tua, anak dengan suami istri sebagai dasar dan didukung dengan rasa persatuan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan. Kazoku terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Kazoku merupakan keluarga yang dasarnya adalah perkawinan dan melahirkan suatu keluarga baru, dimana terdapat keluarga yang berasal dengan yang tidak ada hubungan darah. Keluarga yang berhubungan darah ini dapat dibagi menjadi vertical dan horizontal. Hubungan vertical seperti hubungan ego dengan kakek, ayah, anak, dan cucu. Sementara yang dimaskusd dengan hubungan horizontal yaitu hubungan antar ego dengan saudara-saudara kandung atau dengan saudara sepupu. Di dalam kehidupan sosial atau keluarga kita juga dapat mengetahui mengenai sastra, secara intuitif, memang kita mengetahui apa yang disebut sastra itu. Namun, deskripsi dari pengertian yang ada pada pikiran kita itulah yang masih sulit dirumuskan dalam bentuk kalimat yang tepat.. Sastra misalnya dalam bahasa Sansekerta berasal dari kata sas yang berarti mengarahkan , memberi petunjuk atau instruksi, sedang tra berarti alat atau sarana (Teeuw, 1984: 23). Padahal dalam pengertian sekarang (bahasa Melayu), sastra banyak diartikan sebagai tulisan. Pengertian ini kemudian ditambah dengan kata su yang berarti indah atau baik. Jadilah susastra yang bermakna tulisan yang indah. Panuti Sudjiman mendefinisikan sastra sebagai "karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya" (1986 : 68). Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan salah satu karya sastra yang dijadikan media untuk mengabadikan sesuatu yang menarik atau luar biasa atau untuk merekam zaman dan juga digunakan sebagai media untuk menggambarkan situasi yang terjadi saat itu dan melihat kehidupan tokoh utama dalam novel. Novel adalah jenis sastra berupa cerita yang mudah dibaca dan dicerna ( Jacob sumarjo:11-12 ). Novel menyuguhkan tokoh-

Universitas Sumatera Utara

tokoh dan menampilkan serangakaian peristiwa secara umum tetapi jalan ceritanya bisa menjadi pengalaman hidup yang nyata dan mempunyai tugas mendidik bagi para pembacanya. Novel karya salah satu sastrawan Jepang adalah kitchen karya Banana Yoshimoto. Novel berisi 143 halaman menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Mikage Sakurai yang hidup sebatang kara sejak neneknya meninggal, neneknya adalah keluarga yang dimiliki satusatunya, setelah kehilangan kakeknya diwaktu ia masih duduk dibangku SMP, sementara ayah dan ibunya sudah meninggal sewaktu ia masih kecil akibat kecelakaan. Dan saat ini pun ia juga harus kehilangan satu-satunya keluarga yang dimilikinya selama ini. Seorang nenek yang telah membesarkannya sebagai pengganti kedua orangtuanya yang telah tiada, nenek yang sangat mikage sayangi. Ia pun harus kehilangan satu-satunya sosok yang menjadi pegangan hidupnya selama ini. Mikage tidak bisa merasakan lagi kehadiran keluarga, ia pun tak mengerti arti keluarga yang sesungguhnya itu seperti apa. Mikage harus tinggal sendirian diapartemennya yang luas peninggalan neneknya. Satusatunya tempat diruangan yang paling mikage sukai diapartemenya adalah dapur. Dapur menjadi satu-satunya tempat dimana mikage tidak merasa kesepian, dimana saja ia dikelilingi panci bekas pakai dan sisa ceceran sayur,serta ditemani sepetak langit malam berbintang dijendela. Namun rasa kesepiannya tidak berlangsung lama karena tidak lama setelah mikage kehilangan neneknya ia menemukan keluarga baru yaitu keluarga Tanabe. Disana pula ia temukan sebuah keluarga yang tak pernah dimilikinya selama ini yaitu keluarga, bersama Yuichi Tanabe yang dingin dan Eriko Tanabe yang mempesona. Eriko merasa ia harus membesarkan Yuichi dengan sosok sebagai seorang ibu dan juga sebagai seoarang ayah. Dirumah keluarga Tanabe lah ia benar-benar bias merasakan arti kelyarga yang sesungguhnya seperti apa.

Universitas Sumatera Utara

Namun tidak berapa lama Eriko meninggal, hal ini yang menyebabkan Mikage dan Yuichi menjauh dan saling terasing dalam kesedihan namun hal ini juga yang membuat mereka bersatu kembali dan mencoba bangkit dari kesdihan mereka karena harus kehilangan keluarga yang sangat mereka sayangi. Hal ini lah yang membuat mereka bersatu kembali dan membuat keluarga baru yang baru lagi sebagai ganti keluarga mereka yang hilang. Dengan demikian penulis dalam penulisan skripsi ini ingin mencoba membahas tentang kosep kazoku yang, melalui analisis teks novel kitchen dengan judul “Analisis Konsep Kazoku dalam Novel Kitchen Karya Banana Yoshimoto.

1.2 Perumusan Masalah untuk memberikan arahan pada suatu penelitian, maka perlu dibuat sesuatu rumusan masalah. Hal ini penting untuk mempermudah penulis untuk menemukan permasalahan yang lebih terfokus. Dengan adanya perumusan masalah suatu penelitian akan lebih terarah dan spesifik, sehingga permasalahan aka lebih mudah untuk dipahami. Sesuai dengan judul skripsi, yaitu “ Analisis Konsep Kazoku dalam Novel Kitchen Karya Banana Yoshimoto” , maka skripsi ini akan membahas mengenai konsep kazoku dalam masyarakat Jepang melalui analisis cerita dalam novel Kitchen. Konsep kazoku di dalam masyarakat Jepang sangat beragam, dimana bagi masyarakat Jepang konsep kazoku berperan besar di dalam keluarga, serta kazoku di Jepang dewasa ini. Adapun rumusan masalah bagi penulis untuk diteliti lebih lanjut lagi dalam penulisan skripsi ini adalah:

Universitas Sumatera Utara

1. Seperti apa konsep kazoku dalam masyarakat Jepang dewasa ini? 2. Seperti

apa konsep kazoku yang tercermin dalam novel kitchen karya Banana

Yoshimoto?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Agar masalah penelitian tidak berkembang terlalu luas, maka dalam penelitian ini penulis hanya membahas tentang masalah konsep Kazoku didalam masyarkat Jepang melalui analisis cerita dalam novel Kitchen karya Banana Yoshimoto. Penulis juga membatasi ruang lingkup pembahasan ini hanya terbatas pada penerapan konsep Kazoku dalam masyarakat Jepang berdasarkan kepustakaan. Penelitiam dilakukan melalui analisis-analisis tokoh dalam cerita pada novel Kitchen

1.3 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka Menurut Freeman, (1973:109) hubungan kekerabatan merupakan aksioma kesetiakawanan (the axiom of family). Kesetakawanan mengacu pada saling membantu (mutual support) diantara kerabat yang satu dengan kerabat yang lainya, sepreti halnya keluarga. Menurut Ihrom dalam Tobing (1999:3) mengatakan , keluarga merupakan tempat untuk bersosialisasi bagi setiap anggotanya, dan didalam keluarga juga anggota-anggotanya sudah sejak dini dipersiapkan untuk melakukan peran-peranya kelak di dalam masyarakat, dan melalui pelaksanan peran-perannya itu nilai-nilai budaya dapat tercapai didalam masyarakat. Suparlan dalam Tobing (1999:73) mengatakan,bentuk dasar dalam sebuah keluarga terdiri dari seorang laki-laki yang berperan sebagai suami dan ayah, seorang perempuan yang berperan sebagai

Universitas Sumatera Utara

seorang istri dan ibu, dan ditambah dengan anak-anak yang semuanya tinggal dalam satu rumah dan didakam ilmu antropologi disebut dengan keluarga. Seperti ysng dikatakan goode dalam Tobing (1999:29), semua orang yang hidup terikat dalam jaringan hak dan kewajiban yang disebut dengan hubungan peran.sedangkan menurut Goode dalam Hasibuan (2001:1), keluarga adalah kelompok yamg terkecil dalam suatu masyarkat yang dapat digambarkan dengan hubungan kekelurgan yang berlangsung didakamnya. Keluarga merupakan sistem universal

yang terlihat dalam masyarakat. Hanya melalui keluarga, masyarakat dapat

memperoleh dukungan yang diperlukan, dan keluarga dapat bertahan jika didukung oleh masyarakat yang lebih luas. Seperti yang dikemukakan Brown dalam Tobing (1999:53) manusia merupakan kelompok manusia yang hidup bersama dan tidak mempermasalahkan mengenai jumlah, ada tiga faktor terbentuknya keluarga, yaitu keluarga yang anggotanya terdiri dari satu suami, atau suami yang istrinya lebih dari satu, atau suami yang mempunyai satu anak atau lebih. Mudokc dalam Tobing 1999:58) membagi keluarga kedalam tiga jenis, yaitu keluarga batih yaitu keluarga yang anggota-anggotanya terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang belum menikah. Kelompok keliarga batih merupakan kelompok yang bersifat universal dan bukan satu-satunya bentuk keluarga yang ada didalam masyarakat, tapi keluarga batih juga sebagai unit dasar penggabung unruk keluarga komplek yaitu keluarga luas (extended family) dan keluarga polygami (polygamus family). Keluarga batih ini masih hidup terus didalam masyarakat. Jadi sebagaimana dipahami keluarga adalah kelompok kecil dalam masyarakat yang mempunyai fungsi pengantara pada masyarakat besar. Horton dan Hunt (1999:274-279) mengemukakan bahwa keluarga sebagai lembaga masyrakat mempunyai beberapa fungsi yaitu :

Universitas Sumatera Utara

1. Fungsi pengaturan seksual, yaitu keluarga sebagai lembaga pokok yang merupakan wahana bagi masyarakat untuk mengatur dan mengorganisasikan kepuasan dan keinginan seksual. 2. Fungsi reproduksi, yaitu keluarga sebagai lembaga utama dalam hal “memproduksi” anak sebagai penerus keluarga. 3. Fungsi sosialisasi, yaitu keluarga sebagai lembaga utama untuk mensosialisasikan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam suatu masyarakat kepada anak-anak. Sehingga menjadi pedoman bagi meraka menuju alam dewasa. 4. Fungsi afeksi, yaitu salah satu fungsi yang dimiliki keluarga dalam pemenuhan kebutuhan akan kasih sayangatau rasa dicintai. 5. Fungsi penerus status, yaitu keluarga berfungsi sebagai dasar untuk memberikan beberapa status sosial kepada anggotanya, karena setiap proses kehidupan dan pertumbuhan dalam keluarga adalah persiapan bagi status kelasnya, sedangkan status kelas keluarga yang dimiliki seseorang akan sangat menentukan peluang yang akan diperoleh dalam masyarakat. 6. Fungsi perlindungan, yaitu keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomi, dan psikologis bagi seluruh keluarga. 7. Fungsi ekonomi, yaitu keluarga merupakan unit ekonomi dasar dalam masyarakat. Anggota keluarga sebagai astu tim dalam menghasilkan sesuatu. Fungsi keluarga diatas tidak brsifat statis melaainkan akan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Mayashi oscada (1991:9-10) mengemukakan bahwa pada umunya ada lima fungsi keluarga dalam masyarakat Jepang dewasa ini yaitu, fungsi ekonomi, fungsi seksual, fungsi reproduksi, fungsi pendidikan, dan fungsi afeksi serta rasa aman.

Universitas Sumatera Utara

Istilah pemakaian kata keluarga berbeda-beda pada setiap masyrakat, dimana pada setiap suku bangsa dan negara memiliki pengertian keluarga masing-masing, sedangkan pada masyrakat Jepang memakai istilah kata keluarga dengan sebutan Kazoku. Menurut Befu dakam Tobing (1999:2), kazoku adalah suatu unit kehidupan rumah tangga yang anggotaanggotanya terdiri dari individu-individu yang ada hubungan darah atau perkawinan. Menurut Hasibuan (2001:6), kazoku berfungsi sebagai tempat dilaksanakanya proses sosialisasi anak, alat untuk menstabilkan moril dan materil anggotanya, serta pemenuhan kebutuhan seksual. Melalui perkawinan, akan melahirkan sebuah keluarga yang disebut dengan inzoku, yaitu dari pihak keluarga istri. Maka, hubungan keluarga dalam keluarga Jepang ada yang disebut dengan shinrui, enrui, dan enja. Shunrui adalah hubungan keluarga yang dibentuk oleh orangorang yang mempunyai hubungan darah langsung berdasarkan garis keturunan patrilineal. Enrui adalah hubungan keluarga yang terjadi dengan para sepupu. Sedang yang dimaksud dengan enja adalah hubungan keluarga yang terjadi karena adanya ikatan perkawinan (Situmorang, 2004:49). Sedangkan menurut kiyomi dalam Hasibuan (2001:5) kazoku adalah kelompok yang membentuk hubungan sauadara yang penting seperti kakak, adik dan orang tua, anak dan suami istri sebagai dasar dan dengan didukung oleh rasa kesatuan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan.

2. Kerangka Teori

Setiap penelitian memiliki titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana penelitian akan disoroti (Nawawi,2001:39-40).

Universitas Sumatera Utara

Suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Penelitian merupakan sarana bagi ilmu pengetahuan untuk mengembangkan ilmu yang bersangkutan.

Penelitian kebudayaan ini dilakukan melalui sebuah novel yang merupakan sebuah karya sastra. Imajinasi pengarang dalam karya sastra tersebut sebenarnya mengandung nilainilai budaya yang tinggi. Sastra dapat dipandang sebagi suatu gejala sosial. Sastra yang ditulis pada suatu kurun waktu tertentu langsung berkaitan dengan norma-norma dan adat istiadat zaman itu. Sastra pun dipergunakan sebagai sumber untuk menganalisa system masyarakat. Sastra juga mencerminkan kenyataan dalam masyarakat dan merupakan sarana untuk memahaminya

Dengan demikian teori yang dipakai penulis adalah teori pendekatan sosiologis, yaitu telaah yang objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat. Menurut Rene wellek (1972:109) bahwa sastra adalah lembaga sosial yang memakai medium bahasa dalam menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah gambaran sosial

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Sesuai dengan pokok masalah sebagaimana dengan yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan tentang konsep kazoku dalam masyarakat Jepang dewasa ini.

Universitas Sumatera Utara

2. Mendeskripsikan konsep kazoku yang terdapat dalam novel Kitchen karya Banana Yoshimoto.

2.Manfaat Penelitian

Suatu penelitian dapat bermanfaat baik bagi orang lain, maupun bagi diri sendiri. Dengan mengadakan penelitian pada novel Kitchen karangan Banana Yoshimoto diharapkan dapat memberikan manfaat yakni :

1. Bagi penulis dan masyarakat umum diharapkan dapat menambah informasi mengenai konsep kazoku dalam masyarakat Jepang. 2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa Jurusan Sastra Jepang sebagai Referensi dalam menganalisis novel.

1.6. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tidak mengutamakan angka-angka, tapi menggunakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antara konsep yang sedang dikaji secara empiris (Endraswara 2004:5). Dalam novel ini cocok dengan menggunakan metode kualitatif karena penelitian kualitatif cocok dengan fenomena sastra, sehingga perlu ditafsirkan maknanya agar mudah dipahami.

Dalam penelitian ini penulis juga banyak menggunakan metode penelitian kepustakaan, metode penlitian kepustakaan adalah dengan menggunakan penelitian

Universitas Sumatera Utara

kepustakaan dengan jalan menyelusuri referensi-referensi yang terkait dengan tema permasalahan. Study kepustakaan merupakan suatu aktifitas yang penting dalam kegiatan penelitian. Beberapa aspek yang perlu dicari dan diteliti meliputi: masalah, teori, konsep dan penarikan kesimpulan (Nasution,1996:14).

Adapun teknik pengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku atau referensi yang berhubungan dengan penulisan ini, kemudian membaca dan menganalisis masalah-masalah yang ada dengan teori-teori yang berhubungan dengan penulisan ini.

Universitas Sumatera Utara