Chapter I.pdf - USU Institutional Repository

20 downloads 1577 Views 20KB Size Report
BAB I. PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang. Ampas kelapa adalah sumber selulosa, dimana bahan pangan yang sudah dimanfaatkan untuk memproduksi ...
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ampas kelapa adalah sumber selulosa, dimana bahan pangan yang sudah dimanfaatkan untuk memproduksi sirup glukosa adalah ubi kayu yang merupakan sumber amilum yang disebut dengan High Fructose Syrup (HFS) dan sudah dimanfaatkan oleh industri minuman pada tahun 1973. Maksud dari pengunaan High Fructose Syrup adalah untuk mengantikan penggunaan sakarin (biang gula) dan natrium siklamat (bibit gula) yang kualitas kemanisannya kurang serta cenderung memberikan rasa yang kurang enak apabila pemakaiannya dalam konsentrasi yang tinggi bahkan tekanan osmosinya rendah, sehingga sanggat membatasi kemungkinan pengunaan dalam industri. Karena itu pada tahun – tahun terakhir ini pemakaian sakarin dan natrium siklamat dibatasi oleh peraturan kesehatan dibanyak negara termasuk di Indonesia.

Sampah ampas kelapa memberikan dampak negatif kepada lingkungan hidup dan apabila dibiarkan akan memberikan bau busuk, karena itu kepada ibu – ibu rumah tangga dan para pengusaha restoran, kedai nasi, pabrik dodol, pabrik minyak kampong diharapkan dapat menanggulangi pencemaran lingkungan dengan membantu pemerintah dalam pengolahan ampas kelapa menjadi sirup glukosa. (Suhardiyono,1995)

Hasil hidrolisis selulosa oleh asam kuat yang encer dapat menghasilkan sirup glukosa yang selanjutnya sirup glukosa ini dapat dimanfaatkan untuk : 1. Menaikkan kandungan glukosa dari gula kelapa (gula jawa). 2. Membantu menyediakan bahan baku bagi industri High Fructose Syrup (HFS) karena ubi kayu gini banyak dimanfaatkan manusia sebagai penganti beras lebih – lebih bila panen gabah mengalami kegagalan. 3. Sebagai penganti bahan- bahan pemanis sakarin dan Na-siklamat yang dapat membahayakan kesehatan.

4. Dapat juga menyediakan bahan baku bagi pabrik yang menyediakan alkohol. Prosedur

pengolahan

ampas

kelapa

menjadi

sirup

glukosa

dapat

disederhanakan agar dapat dilaksanakan oleh masyarakat khususnya masyarakat pedesaan, sehingga dapat menambah income para petani kelapa dan juga dapat memungkinkan UKM di pelosok kota dapat didirikan, sehingga dapat memberikan lapangan kerja bagi para pemuda yang putus sekolah.

1.2 Permasalahan

Sesuai dengan uraian diatas, maka yang menjadi permasalahan pada penelitian ini adalah apakah selulosa pada ampas kelapa dapat dijadikan pemanis pada pembuatan gula jawa/ gula merah.

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat begitu luasnya permasalahan dalam pemanfaatan gula jawa, maka dalam penelitian ini objek masalah dibatasi sebagai berikut : 1. Sampel diperoleh dari salah satu pajak sore di Padang Bulan 2. Varietas kelapa tidak ditentukan 3. Varietas Aren tidak ditentukan 4. Menentukan kadar glukosa dan uji Organoleptik cita rasa

1.4.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh penambahan sirup glukosa hasil hidrolisa ampas kelapa terhadap kemanisan pada gula jawa/gula merah.

1.5.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kandungan ampas kelapa yang dapat dijadikan sebagai pemanis. 2. Memberikan sumbangan bagi industri sirup glukosa untuk memberdayakan ampas kelapa sebagai salah satu bahan dasar pembuatan sirup glukosa. 3. Meningkatkan dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

1.6

Metodologi Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan eksperimen yang dilakukan di laboratorium yang terdiri dari : 1. Sampel berupa ampas kelapa yang diperoleh dari pajak sore di daerah Padang Bulan. 2. Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : - Variabel Bebas : Perbandingan nira dengan sirup glukosa ( 1:1, 1:2, 1:3, 1:4 ) -Variabel terikat : kadar glukosa dan nilai organoleptik -Variabel tetap

: Berat ampas kelapa dan volume nira

3. Sirup glukosa diperoleh dengan menghidrolisa ampas kelapa dengan HCl 30%. Kadar glukosanya ditentukan dengan metode Nelson Somogyi menggunakan alat Spektrofotometer pada panjang gelombang 714 nm. Sirup glukosa hasil hidrolisis digunakan untuk penambah rasa manis pada gula jawa/ gula merah.

1.7 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Biokimia / KBM ( Kimia Bahan Makanan ) FMIPA USU, laboratorium Penelitian FMIPA USU.