Download - digilib - UIN Sunan Kalijaga

27 downloads 3383 Views 4MB Size Report
Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu ..... Menurut Jogiyanto (2007: 3) bahwa DeLone dan McLean (2003) melakukan studi.
PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (SIPUS TERPADU VERSI 3) TERHADAP KINERJA PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana (S1) di Fakultas Adab, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

DISUSUN OLEH: Haryanta NIM 06140096

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN KELAS KHUSUS JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2008

Kupersembahkan karya ini untuk: Yang Maha Agung Alloh SWT, Istriku tercita Dwi Supriyati, Kedua anakku tercinta Alwan Nabil Hanif dan Nadia Lutfiana, Orangtuaku tercinta Ayahanda Dwi Harjono dan Ibunda Sukilah

iv

Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) Terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Oleh : Haryanta

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan Sistem Informasi Perpustakaan terhadap kinerja Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Model penelitian ini, menggunakan variabel penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) sebagai variabel independen, dan variabel kinerja pelayanan sirkulasi sebagai variabel dependen. Dimana variabel Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) diurai menjadi subvariabel-subvariabel berdasarkan karakteristik sistem informasi menurut Delone dan McLean (2003). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui kuesioner di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada dengan menyebarkan kuesioner pada staf perpustakaan yang bertugas di bagian layanan sirkulasi dan bagian lainnya yang bertugas perpanjangan waktu (lembur) di pelayanan sirkulasi. Dari 40 kuesioner yang distribusikan, kembali semuanya dan layak untuk dianalisis lebih lanjut. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi menggunakan Program SPSS versi 12 for Windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif yang ditunjukan dengan angka signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (signifikan) dan koefisien regresi sebesar 0,175 (positif) antara Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) dan Kinerja Pelayanan Sirkulasi. Berdasarkan pedoman Uji Signifikansi korelasi Product Moment, diperoleh koefisien determinasi adjusted R2 sebesar 0,413 yang termasuk dalam kategori sedang. Dari pengujian model diperoleh bahwa variabel penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu versi 3) mempengaruhi kinerja pelayanan sirkulasi sebesar 41,3% sedangkan sisanya 58,7% (100% - 41,3%) dipengaruhi oleh variabel yang lain diluar model.

Kata kunci: Sistem Informasi Perpustakaan, Karakteristik Sistem Informasi, Kinerja, Pelayanan Sirkulasi

v

The Influence of Library Information System Application (SIPUS Terpadu Versi 3) to Circulation Service Activity at the Library of Gadjah Mada University Yogyakarta by Haryanta ABSTRACT This research is to know how the influence of library information system application to circulation service activity in the library of Gadjah Mada University. The research uses library information system (SIPUS Terpadu Versi 3) variable application as independent variable and circulation service variable activity as dependent variable. The first variable is devided into several variables based on information system characteristic according to Delone and McLean ( 2003 ). Data collection method used is questionnaire. It was distributed to the staffs working at the circulation service at the Library of Gadjah Mada University. The data collected will be analysed using regression analysis through SPSS Program version 12 for Windows. The result of the research shows that there is a significant and positive relationship showed by value 0,000 smaller than 0,05 (significance) and regression coefficient about 0,175 (positive) between library information system (SIPUS Terpadu Versi 3) application and circulation service activity. Based on the orientation of significant correlation test Product Moment, it was resulted in determination coefficient adjusted R2 about 0,413 which are included in middle category. From the model of experiment we find that variable application of library information system (SIPUS Terpadu Versi 3) has an effect to circulation service activity by about 41,3% then 58,7% ( 100% - 41,3% ) is effected by other variable outside model. Keywords : Library information system, characteristic of information system, activity, circulation service.

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penelitian dan penulisan laporan ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat meraih gelar Kesarjanaan pada Jurususan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab, Universitas Islam Negeri (UIN) “Sunan Kalijaga” Yogyakarta. Penulis yakin bahwa terselesaikannya sekripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Ida Fajar Priyanto, M.A., selaku Kepala Perpustakaan Universitas Gadjah Mada yang memberikan ijin kepada penulis untuk melanjutkan studi. 2. Bapak Dr. H. Syihabuddin Qalyubi, Lc, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Adab, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3. Bapak Anis Masruri, S.Ag., SIP., M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab, Universitas Islam Negeri (UIN) “Sunan Kalijaga” Yogyakarta. 4. Bapak Tafrikhuddin, S.Ag., M.Pd., selaku pembimbing utama dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini. 5. Rekan-rekan

pembahas

dalam

seminar

proposal

penelitian:

Bandono,A.Md, Ismulyana, A.Md, Rini Iswandari, A.Md, Anwar Ardianto

vii

A.Md, dan Supriyana, A.Md. yang telah memberikan masukan untuk penyempurnaan proposal penelitian ini. 6. Rekan-rekan Staf Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, selaku responden dalam penelitian ini. 7. Semua pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penelitian ini adalah penelitian yang pertama kali dilakukan oleh penulis, untuk itu segala bentuk saran, kritik dan usulan sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya, dan bagi ilmu perpustakaan pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Yogyakarta, Penulis

Haryanta

viii

Agustus 2008

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………….. ……… i HALAMAN NOTA DINAS………………………………………………………ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………..…… iii HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………………iv INTISARI … ………………………………………………………………….. v ABSTRACT ……………………………………………………………... ….. vi KATA PENGANTAR ………………………………………………………. …vii DAFTAR ISI ……………………………………………………………... ……ix DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. xiv DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………

xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang …..…………………………………………………… 1 1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………… … 5 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………….. 5 1.3.1. Tujuan …………………………………………………………… 5 1.3.2. Manfaat Penelitian ………………………………………… …….5 1.4 Hipotesis ………………………………………………………………. 6 1.5 Sistematika Pembahasan ………………………………………… …….6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ………………………………………………........... 8 2.2. Landasan Teori ……………………………………………… ……… 11 ix

2.2.1 Definisi Teori

…………………………………………………. 11

2.2.1.1 Sistem ………………………………………………………… 11 2.2.1.2 Informasi ………………………………………………..........12 2.2.1.3 Sistem Informasi

........................................................... ...... 12

2.2.1.4 Sistem Informasi Perrpustakaan........................................ ...... 13 2.2.1.5 Otomasi Perpustakaan ............................................................... 16 2.2.1.6 Kinerja ..................................................................................... 19 2.2.1.7 Pelayanan Sirkulasi .......................................................... ....... 20 2.2.2 Tingkatan Sistem Informasi ………………………………………22 2.2.2.1 Sistem Pemrosesan Transaksi ........................................... ....... 22 2.2.2.2 Sistem Informasi Manajemen ........................................... ........22 2.2.2.3 Sistem Pendukung Keputusan .......................................... .........23 2.2.2.4 Sistem Informasi e-Business ........................................... ......... 23 2.2.3 Karakteristik Sistem Informasi ................................................. ........23 2.2.3.1 Kualitas Sistem ................................................................ ........ 24 2.2.3.2 Kualitas Informasi ............................................................ .........24 2.2.3.3 Kualitas Pelayanan .......................................................... .........26 2.2.3.4 Minat Penggunaan Sistem ................................................. .........27 2.2.3.5 Kepuasan Pengguna Sistem .............................................. .........28 2.2.4 Kinerja Pelayanan Sirkulasi ..................................................... ........28 2.2.5 Hubungan Sistem Informasi Dengan Kinerja Pelayanan Sirkulasi ................................................................. ........ 29

x

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek dan Obyek Penelitian …………………………………………32 3.2 Jenis Penelitian ………………………………………………….. ….. 32 3.3 Variabel Penelitian ........................................................................ ...... 33 3.4 Populasi dan Sampel ...................................................................... ......34 3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ................................................35 3.6 Metode Analisis Data ...........................................................................37 3.6.1 Langkah-langkah Analisis Data ......................................................38 3.6.2 Uji Validitas ....................................................................................39 3.6.3 Uji Reliabilitas ……………………………………………………40 3.6.4 Uji-t (Uji Signifikansi)……………………………………………..41 3.6.5 Analisis Data ………………………………………………………42 3.6.6 Analisis Regresi ………………………………………………… 44 3.6.7 Koefisien Determinasi ...................................................................45 BAB IV PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 4.1 Gambaran Umum Perpustakaan Universitas Gadjah Mada …….. ….. 47 4.1.1 Profil Perpustakaan ………………………………………………. 47 4.1.2 Visi dan Misi …………………………………………………….. 48 4.1.3 Struktur Organisasi ………………………………………….. ….. 49 4.1.4 Tugas Pokok …………………………………………………….. 50

xi

4.1.5 Koleksi Perpustakaan UGM ………………………………… ……52 4.1.6 Pelayanan Perpustakaan ……………………………………………52 4.1.7 Fasilitas ……………………………………………………………58 4.1.8 Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu versi 3) …...........59 4.1.8.1 Tentang SIPUS Terpadu Versi 3 ……………………………. 59 4.1.8.2 Bahasa Pemrograman ………………………… ………………59 4.1.8.3 Prasarana TI …………………………………………….. ……59 4.1.8.4 Fitur-fitur SIPUS Terpadu Versi 3 …………………………….60 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………………… 62 4.2.1 Pelaksanaan Penelitian ……………………………………... … 62 4.2.2 Hasil Analisis dan Pembahasan ……………………………… … 63 A. Pengujian Instrumen Penelitian …………………………… 63 1. Uji Validitas ……………………………………………….63 2. Uji Reliabilitas ……………………………………………65 B. Data Sebaran Jawaban Responden tentang Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) Terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi di perpustakaan Universitas gadjah Mada …………………………………. 66 C. Analisis Hubungan dan Pengaruh Antar Variabel …………. 72 1. Uji-t (Uji Signifikansi) …………………………….. ……72 2. Model Regresi ………………………………………….. 73 3. Koefisien Determinasi ……………………………… …. 74 D. Pembahasan …………………………………………… …. 75

xii

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ……………………………………………………… …. 78 5.2 Saran ………………………………………………………….. ….. 79 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… ….. 81

xiii

DAFTAR TABEL Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian……………………………………. 34

Tabel 3.2

Pedoman untuk memberikan Interpretasi Uji Signifikan …………. 46

Tabel 4.1

Rekapitulasi Spesifikasi Unit PC di Pelayanan Sirkulasi…………. 60

Tabel 4.2

Rekapitulasi Unit Printer…………………………………………… 60

Tabel 4.3

Rekapitulasi Uji Validitas Variabel ………………………………. 64

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Angket Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) …………………………. 64

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Angket Kinerja Pelayanan Sirkulasi …………. 65

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabiltas Variabel …………………………………….. 66

Tabel 4.7

Penghitungan Skor Indikator Sub Variabel Kualitas Sistem dari Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) …………67

Tabel 4.8

Penghitungan Skor Indikator Sub Variabel Kualitas Informasi dari Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) ……….. 68

Tabel 4.9

Penghitungan Skor Indikator Sub Variabel Kualitas Pelayanan dari Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu 3) ……………… 69

Tabel 4.10

Penghitungan Skor Indikator Sub Variabel Minat Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) ………… 70

Tabel 4.11

Penghitungan Skor Indikator Sub Variabel Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu versi 3) …………. 70

Tabel 4.12

Penghitungan Skor Indikator Kinerja Pelayanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada …………………………. 71

Tabel 4.13

Rekapitulasi Penghitungan Skor Data Sebaran Jawaban Responden Tentang Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan SIPUS Terpadu Versi 3 di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.. 72

xiv

Tabel 4.14

Hasil SPSS Uji-t ………………………………………………….. 73

Tabel 4.15

Koefisien Determinasi

…………………………………………..74

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pikir Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu versi 3) Terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi ………… 31 Gambar 2. Struktur Organisasi Perpustakaan UGM ………………………………… 50

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian …………………………………………..

84

Lampiran 2. Tabel Tabulasi Jawaban Responden …………………………….. 90 Lampiran 3. Hasil Uji Validitas ……………………………………………… 92 Lampiran 4. Hasil Uji Reliabilitas ……………………………………………. 112 Lampiran 5. Tabel Frekuensi Jawaban Responden ……………………………114 Lampiran 6. Hasil Uji Regresi ………………………………………………. 121 Lampiran 7. Surat Keterangan/Ijin …………………………………………….123

xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak dalam pengelolaan perpustakaan. Perpustakaan sebagai pengelola informasi dan pengetahuan banyak memanfaatkan komputer untuk berbagai keperluannya. Beberapa pertimbangan perpustakaan memanfaatkan komputer antara lain, meningkatnya; (1) tuntutan kualitas pelayanan perpustakaan, (2) tuntutan untuk menggunakan koleksi secara bersama, (3) kebutuhan untuk lebih mengefektifkan tenaga, (4) kebutuhan akan efisien waktu, (5) ragam informasi yang dikelola, dan (6) kebutuhan akan kecepatan pelayanan (Dikti, 2004:20). Pendapat senada, tentang alasan perpustakaan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dinyatakan oleh Saleh (2006:1) : (1) tuntutan terhadap kuantitas dan pelayanan perpustakaan, (2) tuntutan terhadap penggunaan koleksi secara bersama, (3) kebutuhan untuk mengefektifkan sumberdaya manusia, (4) tuntutan terhadap efisien waktu, dan (5) keragaman informasi yang dikelola. Dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan, banyak ahli berpendapat bahwa sistem informasi merupakan alternatif atau solusi yang tepat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rockart dan Short yang dikutip Malhotra (1992) dalam Tjokronolo (2007:18) bahwa sistem informasi akan memungkinkan organisasi dapat menghadapi tekanan, kekuatan persaingan dan peningkatan kinerja perpustakaan dengan dilengkapi dengan sistem pengelolaan yang efektif dan saling ketergantungan antar fungsi / struktur dalam organisasi.

1

2

Disamping itu perkembangan teknologi informasi (TI) telah memberikan berbagai sarana dan kemudahan bagi manajemen dalam mengelola bisnis dan pembuatan keputusannya. Sistem informasi yang didukung TI dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi jika didesain menjadi informasi yang efektif, sistem informasi yang menandakan bahwa sistem tersebut sukses. Namun demikian, pengukuran atau penilaian kualitas suatu sistem informasi yang efektif sulit dilakukan secara langsung seperti pengukuran biaya-manfaat (Laudon dan Laudon (2000) dalam Radityo dan Zulaikha (2007:2). Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasikan

faktor-

faktor yang menyebabkan kesuksesan sistem informasi. Salah satu penelitian yang terkenal di area ini adalah yang dilakukan oleh DeLone and McLean (2003). Menurut Jogiyanto (2007: 3) bahwa DeLone dan McLean (2003) melakukan studi yang mendalam mengenai kesuksesan sistem informasi. Mereka menemukan bahwa kesuksesan sebuah sistem informasi dapat direpresentasikan oleh karakteristik kualitatif dari sistem informasi itu sendiri (system quality), kualitas output dari sistem informasi (information quality), kualitas dari pelayanan sistem (service quality), konsumsi terhadap output (use), respon pengguna terhadap sistem informasi (user satisfaction), pengaruh sistem informasi terhadap kinerja organisasi (organizational impact). Universitas Gadjah Mada dalam usaha memperlancar kegiatan Sistem Informasi Terintegrasi membuat sebuah komite yang disebut Komite Sistem Informasi (KSI), yang tugasnya mengarahkan, membina, dan mengawasi pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. Secara umum tugas KSI

3

dibebankan pada dua lembaga yaitu tugas mengkoordinir pengembangan layanan hardware oleh Pusat Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPTIK), dan pengembangan perangkat lunak oleh PT Gamatechno. Perpustakaan Universitas Gadjah Mada melalui PT. Gamatechno telah mengembangkan dan menerapkan sebuah sistem informasi perpustakaan yaitu Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS) Terpadu versi 3 (tiga) untuk menjawab kebutuhan internal akan adanya sistem informasi perpustakaan yang baik dan sesuai kebutuhan. SIPUS Terpadu versi 3 (tiga) merupakan pengembangan dari SIPUS versi sebelumnya. Ditilik dari pengembangan SIPUS, SIPUS mulai dikembangkan sejak tahun 2000 hingga saat ini, yakni SIPUS versi 1 (2000/2001), versi 2 (dua) tahun 2002/2003, versi 3 (tiga) tahun 2004/2006, dan versi web yang merupakan versi 4 (empat) tahun 2006/2008 (masih dalam tahap pengembangan belum diterapkan). Pengembangan SIPUS selanjutnya mulai bulan Juli 2008 diserahkan ke Pusat Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPTIK) UGM. Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu versi 3) bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelayanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Kegiatan pelayanan sirkulasi menurut Qalyubi (2003:221), antara lain: peminjaman, pengembalian, pemungutan denda, pendaftaran anggota, baca di tempat, penagihan, pembuatan statistik, dan hubungan masyarakat. Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu versi 3) telah mampu untuk mendukung kegiatan pelayanan sirkulasi karena beberapa kegiatan sirkulasi seperti peminjaman, pengembalian, pemungutan denda, histori

4

anggota, histori buku, rekap laporan untuk statistik, penagihan keterlambatan pengembalian, dan penelusuran koleksi telah terakomodasi pada Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu versi 3). Hasil pengamatan sementara yang dilakukan penulis terhadap penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Pada saat transaksi peminjaman di pelayanan sirkulasi sering dijumpai ketidaksesuaian antara barcode pada database dengan barcode yang ada pada buku, yang mana barcode adalah sebagai wakil dari record eksemplar buku. Disamping itu pencari informasi menemukan suatu judul buku yang terjawab tersedia dalam OPAC atau tidak dalam status terpinjam, tetapi tidak ditemukan di rak buku. Juga ada ketidak konsistenan tanggal kembali pada transaksi peminjaman dan perpanjangan pinjaman. Meski demikian penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) sangat membantu dan meningkatkan kinerja pelayanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Adapun penelitian ini menggunakan karakteristik sistem informasi menurut DeLone dan McLean (2003), dimana karakteristik dari suatu sistem informasi menyangkut kualitas informasi, kualitas dari sistem, kualitas dari jasa sistem, minat penggunaan sistem, dan tingkat kepuasan pengguna sistem. DeLone dan McLean (2003) menyatakan bahwa karakteristik tersebut dibutuhkan agar dapat menilai suksesnya suatu sistem informasi. Karakteristik tersebut menjadi sub variabel yang menggambarkan sukses atau tidaknya Sistem Informasi Perpustakaan di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.

5

Melihat pentingnya sistem informasi untuk perpustakaan dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) terhadap kinerja pelayanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, maka perlu diuji kesuksesan sistem informasi tersebut. Adapun judul penelitian yang penulis angkat adalah ”Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) Terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pelayanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah : Dapat

mengetahui

bagaimana

pengaruh

penggunaan

Sistem

Informasi

Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) terhadap kinerja pelayanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan evaluasi bagi pengembang yakni Perpustakaan Universitas Gadjah Mada dan Pusat Pelayanan Teknologi Informasi

6

dan Komunikasi

(PPTIK) UGM untuk pengembangan SIPUS

selanjutnya. 2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti yang lain guna penelitian lebih lanjut dan sekaligus mengetahui kegunaan dari sistem informasi perpustakaan. 3. Bagi penulis, terpenuhi prasyarat meraih jenjang pendidikan sarjana di Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab, Univeristas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. 1.4. Hipotesis H0 : Tidak ada pengaruh positif dan signifikan penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) terhadap kinerja pelayanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. H1 : Ada pengaruh positif dan

signifikan penggunaan Sistem Informasi

Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) terhadap kinerja pelayanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. 1.5. Sistematika Pembahasan Sistematika penulisan dalam menyusun penelitian ini, dapat diuraikan sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, dan sistematika pembahasan Bab II. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori: pada bab ini penulis akan menjelaskan dan menjabarkan tinjauan pustaka dan landasan teori yang dijadikan pijakan bagi penelitian yang akan dilakukan. Penjelasan berupa definisi atau

7

pengertian

dari

sistem,

informasi,

sistem

informasi,

sistem

informasi

perpustakaan, otomasi perpustakaan, tingkatan sistem informasi dan karakteristik sistem informasi. Bab III. Metode Penelitian: pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai subyek dan obyek penelitian, jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, metode dan teknik pengumpulan data, dan metode analisis data yang digunakan. Bab IV. Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan Terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi: pada bab ini penulis akan menjelaskan gambaran umum Perpustakaan Universitas Gadjah Mada dan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3), dan akan menguraikan hasil-hasil penelitian dalam bentuk tabel beserta hasil analisis statistiknya. Bab V. Penutup, pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan juga memberikan saran-saran yang diperlukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang kesuksesan sistem informasi pernah dilakukan oleh Surachman (2007) dengan judul “Analisis Penerimaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS) Terpadu versi 3 (tiga) di lingkungan Universitas Gadjah Mada”. Penelitian yang dilakukan Surachman (2007) bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna sistem informasi perpustakaan terhadap SIPUS Terpadu versi 3 (tiga) dengan menggunakan Technology Acceptance Model, dan untuk mengetahui penerimaan staf perpustakaan terhadap penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS) Terpadu versi 3 (tiga) di Universitas Gadjah Mada. Model penelitiannya dengan mengadobsi dari model penelitian TAM Davis dan Oktavianti dengan menggunakan variabel kebermanfaatan (perceived usefulness –PU) dan variabel kemudahan (perceived ease of use-PEOU) sebagai variabel independent dan variabel penerimaan terhadap SIPUS (Acceptance of IT-ACIT) sebagai variabel dependen. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui kuesioner, wawancara dan dokumentasi di empat perpustakaan di Universitas Gadjah Mada pengguna SIPUS Terpadu versi 3 (tiga) yakni UPU Perpustakaan, Perpustakaan Fakultas Ekonomi, Perpustakaan Fakultas Filsafat dan Perpustakaan Fakultas MIPA. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kebermanfaatan dan kemudahan berpengaruh terhadap variabel penerimaan, baik secara individu (dengan Uji-T) maupun secara bersama-sama (Uji-F). Secara statistik deskriptif

8

9

menunjukan bahwa persepsi pengguna terhadap kebermanfaatan dan kemudahan SIPUS Terpadu versi 3 (tiga) adalah cukup. Dari pengujian model diperoleh bahwa kedua variabel merupakan faktor yang mempengaruhi penerimaan terhadap SIPUS sebesar 63,8%, sedangkan sisanya sebesar 36,2% adalah faktor lain, seperti kualitas software, kualitas informasi, kepuasan pengguna, kenyamanan, dan sebagainya. Penelitian yang lain dilakukan oleh Radityo dan Zualikha (2007) dengan judul “Pengujian Model DeLone and McLean Dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (Kajian Sebuah Kasus)”. Penelitian yang dilakukan adalah menguji kesuksesan Sistem Informasi Manajemen Akademik Berbasis Website (SIMAWEB) di Universitas Diponegoro Semarang, dengan menggunakan model DeLone and McLean (1992). Penelitian dilakukan terhadap 150 responden sebagai partisipan. Data hasil survei dianalisis dengan Structural Equation Model (SEM), dengan hasil penelitian, ada pengaruh intensitas penggunaan SIMAWEB terhadap kinerja individu, dan intensitas penggunaan SIMAWEB memiliki pengaruh paling dominan terhadap kinerja individu. Pada sisi lain, system quality dan information quality tidak berpengaruh terhadap user satisfaction, dan user satisfaction tidak berpengaruh terhadap kinerja individu. Penelitian yang sama dilakukan oleh Tjokronolo (2007) dengan judul “Peranan Sistem Informasi Keuangan terhadap Kinerja Perusahaan”. Penelitian yang dilakukan Tjokronolo (2007) mempunyai tujuan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas (Information Quality, System Quality, Service Quality, Intention to Use, dan User Satisfaction) terhadap kinerja perusahaan di PT.

10

Perkebunan Nusantara XII Surabaya dengan menggunakan sistem informasi sukses model yang dikembangkan oleh Delone dan Mclean. Analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara simultan, maupun secara parsial dan untuk mengetahui variabel mana diantara kelima variabel tersebut yang paling berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Untuk menjelaskan hubungan antara variabel dan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, penelitian ini menggunakan model analisis jalur yang diselesaikan dengan bantuan metode SEM (Structrural Equation Model) menggunakan Program AMOS versi 6.0 Adapun bentuk penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Explanatory dengan pendekatan survey dimana menggunakan analisis data kuantitatif statistik untuk meneliti hubungan variabel-variabel penelitian. Sampel yang diambil adalah bagian-bagian yang memiliki hubungan dengan Sistem Informasi Keuangan di PTPN XII. Sampel diambil menggunakan metode Cluster Proportional Sampling. Berdasarkan pertimbangan dan kriteria yang telah ditentukan maka yang menjadi sampel penelitian sebanyak 43 responden. Setelah dilakukan pengumpulan data dan uji

instrumen pengumpulan data, hasil

penelitian membuktikan bahwa secara simultan Information Quality, System Quality, Service Quality, Intention to Use dan User Satisfaction yang diikutsertakan sebagai variabel bebas dengan taraf signifikansi 0,05 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa Information Quality memiliki peranan yang paling dominan, sedangkan System Quality tidak berpengaruh langsung pada Kinerja Perusahaan.

11

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, dan sepengetahuan penulis belum ada penelitian yang secara spesifik meneliti pengaruh penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) terhadap kinerja pelayanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 2.2. Landasan Teori 2.2.1 Definisi Teori Sebagai dasar dalam membangun landasan teori yang mendukung dalam penelitian ini maka perlu kiranya mengetahui definisi teoritis dari setiap istilah utama yang digunakan dalam penelitian. Berikut ini adalah beberapa definisi teoritis yang penting untuk diketahui. 2.2.1.1 Sistem Menurut Fuad (1988:1) sistem adalah kumpulan dari beberapa prosedur yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mencapai suatu sasaran (objective) yang telah ditetapkan. Sedangkan Indrajit (2000:2) mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya. Menurut Jogiyanto (2001:1) ”Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka penulis mendefinisikan sistem adalah suatu hal yang saling terkait satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.

12

2.2.1.2 Informasi Menurut Jogiyanto (2005:8) definisi informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Menurut Davis dalam Wahyono (2005:1), informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan. Berdasar definisi di atas maka dapat dikatakan bahwa sebuah informasi adalah data yang mempunyai makna, artinya ketika sesuatu hal (data) tidak mempunyai makna maka belum dapat dikatakan sebagai sebuah informasi. 2.2.1.3 Sistem Informasi Istilah sistem informasi menyiratkan suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaannya yang mencakup lebih jauh daripada sekadar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaannya. Keberhasilan suatu sistem informasi diukur berdasarkan maksud pembuatannya tentu bergantung pada tiga faktor utama, yaitu (1) keserasian dan mutu data, (2) pengorganisasian

data,

Notohadiprawiro, 1990:1).

dan

(3)

tatacara

penggunaannya

(Cook

dalam

13

Setiap sistem informasi menyajikan tiga gatra pokok: (1) pengumpulan dan pemasukan data, (2) penyimpanan dan pengambilan kembali (retrieval) data, dan (3) penerapan data, yang dalam hal sistem informasi terkomputer termasuk penayangannya (display) (Lynch dalam Notohadiprawiro, 1990:1). Sistem informasi didefinisikan menurut Leitch dan Davis dalam Jogiyanto (2005:11) sebagai berikut: ”Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Sedangkan menurut Gede Karya (2004:1), sistem informasi adalah sekumpulan

komponen

yang

saling

berhubungan

yang

mengumpulkan

(collect/retrive), memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi mendukung pembuatan keputusan dan pengendalian suatu organisasi. Dari definisi tersebut terlihat bahwa sistem informasi merupakan sebuah rangkaian komponen sistem (sub sistem) yang disusun dan dirancang untuk mengumpulkan, menyebarkan, menyimpan dan memproses data agar informasi dapat diberikan untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan. Jadi jelas terlihat bahwa sistem informasi merupakan bentuk keterpaduan yang akan menghasilkan sebuah informasi yang digunakan untuk pengambilan tindakan selanjutnya. 2.2.1.4 Sistem Informasi Perpustakaan Sistem informasi perpustakaan termasuk dalam kajian sistem informasi manajemen

(SIM).

Oetomo

(2006:173)

memasukan

sistem

informasi

14

perpustakaan dalam sistem informasi manajemen berdasarkan bidang minat perusahaan/organisasi. Berdasar definisi sistem informasi manajemen menurut Oetomo (2006:169) maka definisi sistem informasi perpustakaan adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung keputusan pada kegiatan manajemen perpustakaan seperti perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, dan pengendalian dalam suatu organisasi perpustakaan. Lancaster (1988) dalam Hak (2005:8) membagi kegiatan-kegiatan yang ada di perpustakaan itu menjadi dua kelompok. Kegiatan pertama berhubungan dengan organisasi dan pengawasan sumber-sumber informasi. Kegiatan-kegiatan ini berupa layanan teknis yang menghasilkan berbagai macam alat bantu (katalog, bibliografi, klasifikasi rak, dan sejenisnya) yang akan membantu kegiatan kelompok keduanya, yaitu pelayanan publik. Layanan publik kemudian dibagi lagi menjadi dua kelompok: demand service dan notification service. Layanan yang pertama bersifat pasif menunggu respon atas permintaan para pengguna, sedangkan yang kedua lebih dinamis dengan mencoba mendisain pelayanan untuk di informasikan kepada para pengguna sehingga menjadi tertarik. Tiwari (2002) dalam Hak (2005:8) menjelaskan bahwa yang menjadi fokus dalam otomasi perpustakaan adalah sistem, sumber informasi dan pengguna yang terkoneksi, dimana perkembangan komputer akan diikuti dengan perkembangan dalam penggunaan jaringan dan internet. Sistem informasi manajemen perpustakaan terintegrasi yang menerapkan modul-modul standar seperti sirkulasi, pengkatalogan, pengadaan, akses katalog online dan jaringan kerjasama melalaui fasilitas internet.

15

Cohn dkk. (2001) yang sejalan dengan Clayton dan Batt (1992) dalam Hak (2005:8) memberikan sebuah gambaran bahwa desain sistem yang sedang berkembang akhir-akhir ini lebih menekankan pada manfaat pendekatan otomasi terintegrasi. Otomasi terintegrasi memanfaatkan sebuah basis data dan program aplikasi yang mendukung pelaksanaan fungsi-fungsi teknis: pengadaan, sirkulasi, pengawasan serial dan katalog yang dapat diakses secara online, dan sistem terintegrasi dengan basis data tunggal ini akan mengurangi duplikasi data sehingga dapat meningkatkan efesien dan mengurangi pemborosan. Hak (2005:9) dengan mengambil apa yang disampaikan Tiwari dan Cohn, mengatakan bahwa modul dasar sistem informasi perpustakaan setidaknya mencakup fungsi pengadaan, pengatalogan (pengolahan), sirkulasi, pengawasan serial, dan penelusuran katalog online. Sedangkan Rowley (1998) dalam Hak (2005:9) menyatakan bahwa fokus sistem informasi manajemen perpustakaan adalah untuk mendukung pelayanan secara efektif bagi pengguna, manajemen pengadaannya, dan secara umum manajemen pelayanan-pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan dan badan-badan lainnya yang menyelenggarakan akses terhadap koleksi-koleksi dokumen. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, sistem informasi perpustakaan mengandung pengertian

sebuah sistem informasi yang terotomasi dan

terintegrasi, untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasional, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah perpustakaan.

16

2.2.1.5 Otomasi Perpustakaan Pengertian otomasi perpustakaan menurut Sulistyo-Basuki (1994: 96) adalah penerapan teknologi informasi untuk kepentingan perpustakaan, mulai dari pengadaan hingga ke jasa informasi bagi pembaca. Pengertian tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Siregar (2006 : 66), otomasi perpustakaan adalah suatu kegiatan pengkomputerisasian rutinitas dan operasi sistem kerumahtanggaan perpustakaan (library housekeeping), mencakup beberapa bidang kegiatan antara lain: pengadaan, pengatalogan, pengawasan sirkulasi dan pengawasan serial. a. Sistem Katalog Pengembangan sistem pengatalogan berkaitan dengan Online Public Access Catalog (OPAC) atau Katalog Akses Umum Talian. OPAC merupakan sistem pengatalogan berbasis komputer yang berkembang sejak tahun 1980an, yang merupakan pengganti kartu-kartu dan lemari katalog. Perkembangan teknologi informasi telah mampu menjadikan OPAC cepat meluas tidak saja di dalam suatu gedung perpustakaan tetapi mencakup satu institusi seperti kampus universitas. Kemudian dengan tersedianya jaringan global internet, OPAC di berbagai perpustakaan dapat diakses dari tempat yang jauh (remote access) tanpa mengenal batas negara. Peralihan katalog manual ke bentuk online menurut Siregar (2004:67) disamping menghemat pengguna dalam penelusuran, juga mampu meningkatkan efisiensi pekerjaan pengatalogan bahan-bahan pustaka baru. OPAC mampu mempromosikan koleksi suatu perpustakaan sehingga tingkat penggunaanya semakin tinggi. Hal ini dapat terjadi karena disamping daya tarik dan jangkauan

17

yang lebih luas, juga karena sistem ini menawarkan berbagai kelebihan fasilitas akses yang tidak dimiliki oleh katalog manual seperti penelusuran melalui nomor panggil dan penerbit, ditambah Boolean Logic dan pembatasan penelusuran seperti bahasa dan bentuk dokumen. b. Pengadaan Sistem pengadaan terotomasi menurut Siregar (2004: 67) menggantikan pengarsipan kartu-kartu usulan pengadaan secara manual seperti halnya dalam sistem sirkulasi. Dengan sistem ini, staf dapat dengan mudah memanipulasi cantuman untuk menghasilkan daftar bahan-bahan yang dipesan, termasuk mempermudah perhitungan biaya dan pengelompokan berdasarkan penerbit dan sumber anggaran yang digunakan. Kemudian, setelah bahan-bahan yang dipesan diterima, cantuman yang sama dapat dimanipulasi untuk menghasilkan lembar buku induk atau inventaris. Sistem pengadaan yang dibuat oleh vendor komersial pada umumnya dapat pula digunakan pemesanan secara online ke perusahaan pemasok. c. Pengawasan sirkulasi Pengawasan sirkulasi (circulation control) menurut Siregar (2004: 66) merupakan sistem sirkulasi terotomasi menggantikan pengarsipan manual kartukartu buku yang dipinjamkan, perhitungan denda, pencetakan tagihan keterlambatan dan pembuatan kartu tanda anggota. Pencatatan transaksi dilakukan tanpa kertas (paperless). Penggunaan label barcode pada kartu dan dokumen memungkinkan proses pencatatan dapat dilakukan lebih cepat dan lebih akurat sehingga dapat memperpendek antrian peminjam khususnya pada jam sibuk.

18

Sistem ini juga dapat mempercepat penyelesaian akhir dokumen baru karena tidak diperlukan lagi pembuatan kartu dan kantong buku. Rush dalam Qalyubi (2003: 414) menguraikan tujuan dukungan otomasi (automation support) untuk pengawasan sirkulasi sebagai berikut : 1). Keakuratan dalam pencatatan dan pemeliharaan data transaksi peminjaman secara tepat waktu. 2). Keakuratan dalam penanganan pengembalian yang terlabat, denda, dan kondisi-kondisi secara tepat waktu. 3). Pencatatan dari, akses ke, status dan informasi lain tentang koleksi (misalnya dalam peminjaman, terlamabt, atau hilang). 4). Mengurangi waktu staf dalam menjalankan fungsi-funsgi sirkulasi. 5). Meningkatkan kecepatan dan efisiensi pelayanan kepada pemakai. 6). Mengurangi beban kerja dalam penanganan kolesi tandon. 7). Efisiensi dalam menjaga cantuman peminjaman. 8). Penyediaan statistik yang akurat, andal, dan tepat waktu. 9). Evaluasi bahan-bahan dan peraltan perpustakaan berdasarkan penggunaan. 10). Peningkatan akses dalam interaksi pinjam antar antaruniversitas. d. Pengawasan serial Sistem terotomasi untuk pengawasan serial (serial control) menurut Siregar (2004: 68) berfungsi terutama untuk mengawasi penerimaan setiap nomor terbitan berkala menggantikan fungsi kartu majalah dengan cara manual. Lebih lanjut, sistem ini dapat membantu kegiatan pemesanan (termasuk pemesanan

19

secara online), pengajuan klaim nomor-nomor yang tidak diterima, peminjaman (kalau dipinjamkan) dan penjilidan serta penelusuran seperti halnya pada sistem yang lain. 2.2.1.6 Kinerja Jika dilihat dari asal katanya, kata kinerja adalah terjemahan dari kata performance, yang menurut The Scribner-Bantam English Dictionary, terbitan Amerika Serikat dan Canada (1979) dalam Rivai (2005:14), berasal dari kata ”to perform” dengan beberapa ”entries” yaitu: (1) melakukan, menjalankan, melaksanakan (to do or carry out, execute); (2) memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat atau nazar (to discharge of fulfill; as vow); (3) melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab (to executeor complete an understaking); dan (4) melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin (to do what is expected of a person machine). Stolovith and Keeps (1992) dalam Rivai (2005:14) mendefinisikan kinerja adalah seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta. Sedangkan Schermerhorn dkk (1991) dalam Rivai (2005:15) kinerja sebagai kualitas dan kuantitas dari pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan individu, kelompok maupun perusahaan. Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.

20

2.2.1.7 Pelayanan Sirkulasi Kata sirkulasi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Inggris circulation berarti perputaran, peredaran seperti pada ”sirkulasi udara, sirkulasi uang”, dan lain sebagainya (Badudu, 1994: 1335) Salah satu kegiatan utama atau jasa

utama perpustakaan adalah

peminjaman buku dan materi lainnya. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal dengan nama pelayanan sirkulasi juga sering disebut dengan pelayanan peminjaman.

Pelayanan sirkulasi merupakan ujung tombak pelayanan

perpustakaan karena bagian inilah yang pertama kali berhubungan dengan pemakai serta paling sering digunakan pemakai. Menurut Sulistyo-Basuki (1993:257) pelayanan sirkulasi memiliki tugas sebagai berikut: 1. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan. 2. Pendaftaran anggota, penggantian kartu hilang, dan pemberian Surat Bebas Pinjam Pustaka. 3. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu peminjaman. 4. Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan. 5. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya, atau melakukan penagihan keterlambatan pengembalian buku. 6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak.

21

7. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman. Pelayanan sirkulasi bertanggung jawab atas berkas anggota, peminjaman buku, buku terlambat dikembalikan, uang denda untuk keterlambatan buku, uang ganti rugi buku hilang dan rusak. 8. Membuat statistika peminjaman. Statistika diperlukan untuk mengetahui perkembangan perpustakaan. Statistika ini dibuat untuk mengetahui jumlah pengunjung, peminjam, pengembalian, buku dibaca ditempat, buku difotokopi dan lain sebagainya. 9. Peminjaman antar perpustakaan. 10. Tugas tambahan lainnya seperti mengembalikan buku ke rak. Metode peminjaman sering kali disebut dengan sistem kendali sirkulasi atau sistem sirkulasi. Sistem peminjaman mengalami banyak perubahan, mulai dari sistem manual hingga ke sistem berbantuan komputer. Menurut Sulistyo-Basuki (1993:260) sistem peminjaman harus mampu memberikan jawaban atas pertanyaan berikut: 1. Siapakah yang meminjam buku tertentu? Kapan tanggal kembalinya? 2. Buku apa saja yang dipinjamkan pada tanggal tertentu? 3. Buku dalam subyek apa saja yang dipinjam pada hari tertentu? Berapakah jumlah buku per subyek yang dipinjam? 4. Buku apa saja yang harus dikembalikan pada tanggal tertentu? 5. Berapa buku yang dikembalikan pada tanggal tertentu? Dengan demikian sistem informasi perpustakaan yang dipilih hendaknya sistem yang memerlukan waktu tersedikit dalam hal peminjaman buku dan

22

pengembalian buku, serta ekonomis sifatnya yang menyangkut hal tenaga, uang dan materi. 2.2.2 Tingkatan Sistem Informasi Menurut Oetomo (2002:17) beberapa jenis sistem informasi berbasis teknologi informasi dikembangkan berdasarkan lini manajerial. Masing-masing dari sistem informasi tersebut memiliki fungsi dan manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. Berikut ini akan dijelaskan tingkatan sistem informasi yang dimaksud. 2.2.2.1 Sistem Pemrosesan Transaksi Sistem pemrosesan transaksi (Transaction Processing System) merupakan hasil perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, di mana sebagian dari pekerajaan rutin diotomasi termasuk pemrosesan transaksi. Sistem pemrosesan transaksi ini merupakan data-data transaksi yang terjadi, yang menghasilkan datadata yang akurat yang akan digunakan sesuai kebutuhan. Pada kasus perpustakaan, maka tingkatan sistem ini adalah untuk memenuhi kebutuhan transaksi yang dilakukan di pengadaan, pengolahan, sirkulasi dan keanggotaan. 2.2.2.2 Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna mendukung operasi-operasi pembuatan keputusan dalam organisasi. Ada tingkatan ini masukan yang diberikan berupa data transaksi yang telah diproses yang akan dijadikan sebuah laporan ringkas, keputusan-keputusan rutin, dan jawaban dari permintaan yang diberikan. Pada sistem informasi perpustakaan maka laporan transaksi peminjaman, pengembalian, buku yang sering dipinjam, denda, jumlah

23

anggota dan lainya adalah bahan yang diproses dalam tingkatan sistem informasi manajemen ini. 2.2.2.3 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan merupakan peningkatan dari sistem informasi manajemen dengan prosedur-prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan membantu manajer dalam memperoleh alternatif-alternatif keputusan. Pada sebuah sistem informasi perpustakaan, maka sistem pendukung keputusan ini yang akan berguna bagi pengambil keputusan untuk menentukan langkahlangkah strategis dalam menghadapi berbagai kendala dalam pengelolaan perpustakaan. 2.2.2.4 Sistem Informasi e-Business Sistem informasi e-Business dibangun untuk menjawab tantangan pengintegrasian data dan informasi dari proses bisnis berbasis internet. 2.2.3

Karakteristik Sistem Informasi Dalam penelitian yang dilakukan DeLone dan McLean (2003) seperti yang

dikemukakan Jogiyanto (2007) dalam bukunya yang berjudul “Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi” bahwa karakteristik dari sistem informasi berguna untuk mengetahui kesuksesan suatu sistem yang terdiri dari (1) kualitas sistem (system quality), (2) kualitas informasi (information quality), (3) Minat pemakaian sistem (intention to use), (4) kepuasan pengguna (user satisfaction), dan (5) kualitas jasa sistem informasi (service quality).

24

2.2.3.1 Kualitas Sistem (System Quality) Pada karakteristik ini beberapa peneliti karakteristik dari sistem informasi yang menghasilkan informasi. Dalam mengevaluasi kontribusi sistem teknologi informasi kepada perpustakaan, beberapa peneliti telah melakukan studi pada sistem itu sendiri. Diantaranya Hamilton dan Chervany (1981) dalam Jogiyanto (2007:13) menggunakan pengukuran-pengukuran kualitas sistem sebagai berikut ini, yang digunakan untuk mengukur kualitas sistem informasi: (1) kekinian data diusulkan (proposes data currency), (2) waktu respon (response time), (3) keakuratan data (data accuracy), (4) keandalan (reliability), (5) kelengkapan (completeness), (6) keluwesan sistem (system flexibility), dan (7) kemudahan penggunaan (ease of use). Ketujuh alat ukur kualitas sistem informasi tersebut di atas yaitu kekinian data, waktu respon, keakuratan data, keandalan, kelengkapan, keluwesan sistem, dan kemudahan penggunaan akan digunakan sebagai indikator untuk mengukur tingkat kesuksesan sistem informasi berdasarkan karakteristik kualitas sistem. 2.2.3.2 Kualitas Informasi (Information Quality) Pada karakteristik ini beberapa peneliti mengukur kualitas informasi dari akurasi, output sistem, dampak kegunaan, waktu dan kualitas informasi dari sistem dan yang utama adalah informasi yang dihasilkan untuk menyajikan sebuah laporan. Menurut Amsyah (2001:316) kualitas informasi ditentukan oleh lima faktor, yaitu : 1) Ketelitian (accuracy)

25

Artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias, dan tidak menyesatkan. Kesalahan-kesalahan itu dapat berupa kesalahan perhitungan maupun akibat gangguan (noise) yang dapat merusak informasi tersebut. 2) Ketepatan waktu (timeliness) Informasi harus disajikan secara tepat waktu, mengingat informasi akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Keterlambatan informasi akan mengakibatkan kekeliruan dalam pengambilan keputusan. 3) Kelengkapan (complete) Kadang-kadang manajer menghadapi suatu keputusan yang harus dibuat dengan informasi yang teliti, waktu yang tepat, tetapi informasinya tidak lengkap. Ketidaklengkapan informasi sering kali kegiatan bisnis yang memerlukan pengambilan keputusan secara cepat menjadi tertunda. 4) Ringkas (compendious) Informasi yang bernilai adalah informasi yang ringkas dan langsung mengenai sasaran yang diperlukan (to the point). 5) Kesesuaian (relevancy) Informasi hendaklah sesuai dengan keperluan pekerjaan atau keperluan manajemen dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Kelima faktor tersebut di atas yaitu ketelitian, ketepatan waktu, kelengkapan, ringkas, dan kesesuaian dijadikan sebagai mengukur karakteristik kualitas informasi.

indikator untuk

26

2.2.3.3 Kualitas Pelayanan (Service Quality) Perpustakaan sebagai penyedia informasi (information provider) sangat membutuhkan suatu sistem informasi yang tidak hanya menghasilkan produk informasi tetapi juga berupa pelayanan, maka pengukuran keefektifan sistem informasi tidak hanya terbatas pada kualitas informasinya saja, tetapi juga seharusnya kualitas pelayanannya juga. Pengukuran kualitas pelayanan (service quality) awalnya digunakan di penelitian pemasaran. Penelitian-penelitan yang memasukan pengukuran kualitas pelayanan ke dalam model DeLone dan McLean meminjamnya dari peneliti pemasaran. Intrumen-intrumen yang dapat untuk mengukur kualitas pelayanan (service quality) menurut Jogiyanto (2007:97) berisi dimensi-dimensi sebagai berikut: 1.

Keandalan (reliability), seperti sistem informasi dapat diandalkan dalam mendukung pelayanan sirkulasi,

2.

Daya tanggap (responssiveness), dengan menggunakan

sistem

informasi, staf perpustakaan dapat memberikan pelayanan segera kepada pengguna perpustakaan 3.

Jaminan (assurance), dengan menggunakan sistem informasi, menjadikan

staf

perpustakaan

mempunyai

pengetahuan

dan

kemudahan untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. 4.

Empati

(empathy),

dengan

sistem

informasi,

perpustakaan

berkemampuan untuk memberikan perhatian yang bersifat individual

27

atau pribadi kepada pengguna perpustakaan dan berusaha untuk memahami keinginan pengguna. 5.

Bukti fisik (tangibles), penggunaan sistem informasi didukung dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang mutakhir.

Kelima dimensi tersebut di atas yaitu keandalan, daya tanggap, jaminan, dan bukti fisik dijadikan sebagai indikator untuk mengukur karakteristik kualitas pelayanan. 2.2.3.4 Minat Penggunaan Sistem (Intention to Use) Penggunaan informasi (information use) adalah penggunaan keluaran suatu sistem informasi oleh penerima (Jogiyanto, 2007:19). Lebih lanjut Jogiyanto menjelaskan bahwa konsep penggunaan (use) dari suatu sistem dapat dilihat dari beberapa perspektif, yaitu penggunaan nyata (actual use), dan penggunaan persepsi (perceived use). Beberapa penelitian menggunakan penggunaan nyata dengan mengukur banyaknya permintaan informasi dari manajer, atau dengan mencatat jumlah banyaknya waktu koneksi dari pemakai, atau jumlah penggunaan fungsi-fungsi komputer, jumlah catatan klien yang diproses, atau aktual biaya yang dibebankan untuk penggunaan komputer. Penggunaan persepsi adalah persepsi pemakai tentang penggunaan sistem informasi yang dianggap dilakukan olehnya. Intensitas penggunaan nyata dan persepsi penggunaan dijadikan sebagai indikator untuk mengukur karakteristik minat penggunaan sistem.

28

2.2.3.5 Kepuasan Pengguna Sistem (User Satisfaction) Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai (Tjiptono dan Chandra, 2005:195) Dengan demikian kepuasan pengguna sistem adalah persepsi seseorang pengguna sistem tentang harapannya yang telah terpenuhi atau terlampaui. Kepuasan pengguna sistem (user satisfaction) merupakan respon dan umpan balik yang dimunculkan pengguna setelah memakai sistem informasi. Sikap pengguna terhadap sistem informasi merupakan kriteria subyektif mengenai seberapa suka pengguna terhadap sistem informasi yang digunakan. Pada karakteristik ini McGill dkk (2003:32) dalam penelitiannya menggunakan 3 (tiga) indikator untuk mengukur kepuasan pengguna, yaitu efisiensi (efficiency), keefektifan (effectiveness), dan kepuasan (satisfaction). Tiga indikator tersebut juga digunakan oleh Radityo dan Zulaikha (2007) dan Tjokronolo (2007) untuk mengukur kepuasan pengguna sistem, tetapi kedua peneliti terakhir masing-masing menambahkan 1 (satu) indikator kebanggaan menggunakan sistem (proudness) dan kebenaran (correctness) Alat

ukur

pada

karakteristik

kepuasan

pengguna

ini,

penulis

menggunakan 4 (empat) indikator, sama dengan yang dilakukan oleh Tjokronolo (2007)

yaitu

kebenaran

(correctness),

efisiensi

(efficiency),

keefektifan

(effectiviness), dan kepuasan (satisfaction). 2.2.4 Kinerja Pelayanan Sirkulasi Keberadaan dan pemakaian sistem informasi berpengaruh terhadap kualitas kinerja pengguna (pelayanan sirkulasi) secara organisasi dalam hal ini

29

institusi yang menerapkan sistem informasi, termasuk di dalamnya produktivitas, efisiensi, dan efektivitas kerja (Radityo dan Zulaikha, 2007:14). Siagian (1993:154) mendefinisikan produktivitas adalah kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal. Produktivitas mempunyai pengertian yang berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi. Efisiensi lebih menekankan pada hasil kerja, efektivitas berhubungan

dengan pencapaian tujuan yang telah dikaitkan dengan kerja

manusia atau peningkatan tenaga kerja manusia, pembaharuan hidup dan kultural dan sikap mental memuliakan kerja serta perluasan upaya untuk meningkatkan mutu kehidupan masyarakat (Anoraga dan Suyati, 1995:123). Produktivitas, efisiensi, dan efektifitas dijadikan sebagai indikator pengukuran kinerja pelayanan sirkulasi.. 2.2.5

Hubungan

Sistem

Informasi

Perpustakaan

Dengan

Kinerja

Pelayanan Sirkulasi Sistem informasi memberikan lima manfaat yang dapat diperoleh dengan penggunaan sistem informasi (Oetomo, 2006:24), yaitu: 1. Integrasi data dan informasi. Penggunaan sistem informasi dengan berbasis jaringan komputer, memungkinkan perpustakaan mengintegrasikan data baik berupa data setup maupun data transaksi yang dilakukan dari berbagai terminal dalam lingkungan jaringan tersebut.

30

2. Sistem pengorganisasian data memungkinkan sistem bebas dari redudansi data. Penggunaan

sistem

informasi

yang

bertumpu

pada

sistem

pengorganisasian data, akan menghindarkan sistem dari bahaya duplikasi data atau sering disebut redundansi. 3. Meningkatkan

kecepatan

dan

keakuratan

penyusunan

laporan

manajerial. Sistem informasi akan membantu para manajer dalam menghasilkan laporan. 4. Meningkatkan kualitas produk dan kecepatan pelayanan konsumen. Kualitas produk dan keputusan dapat ditingkatkan melalui penggunaan sistem informasi. Melalui sistem informasi, semua bagian dalam perpustakaan akan mendapatkan aliran informasi yang dibutuhkan tepat pada waktunya sehingga kualitas pelayanan dapat ditingkatkan. 5. Meningkatkan citra perpustakaan. Penggunaan sistem informasi akan meningkatkan citra perpustakaan dari sudut pandangan staf maupun dari pihak ekternal perpustakaan. Layanan pengguna akan sangat cepat dilakukan, sementara staf juga cukup ringan dalam mengolah ribuan transaksi yang terjadi. Sebelum

memahami

konsep

hubungan

antara

sistem

informasi

perpustakaan dengan kinerja pelayanan sirkulasi akan dijelaskan lebih dulu model kajian yang merupakan penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) tersebut dalam mempengaruhi kinerja pelayanan sirkulasi.

31

Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3)

Kinerja Pelayanan Sirkulasi

Gambar: 1. Kerangka Pikir Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) Terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi

Kerangka acuan berpikir ini adalah bahwa kinerja pelayanan sirkulasi dipengaruhi secara signifikan oleh penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3).

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam sebuah penelitian, baik orang itu bertindak sebagai peneliti maupun yang diteliti, sedangkan obyek penelitian adalah obyek yang dijadikan penelitian atau dengan kata lain apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian atau variabel (Arikunto, 1997:114). Pada penelitian ini, subyek penelitiannya adalah staf Perpustakaan Universitas Gadjah Mada khususnya yang bertugas di bagian Pelayanan Sirkulasi dan staf bagian lain yang bertugas perpanjangan waktu

(lembur) pelayanan

sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Obyek penelitiannya adalah Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun, 1989:3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) terhadap kinerja pelayanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Pelaksanaan penelitian antara Juli – Agustus 2008.

32

33

3.3 Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1997: 99). Menurut Sugiyono (2007:4) hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, ada beberapa macam variabel dalam penelitian, tetapi dalam penelitian ini hanya digunakan dua macam variabel, yaitu: variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent): Variabel bebas (independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent). Sedangkan yang dimaksud dengan variabel terikat (dependent) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (independent) (Sugiyono, 2007:4). Penelitian yang akan dilakukan penulis, sebagai variabel bebas adalah Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3), dalam penelitian ini diberi notasi - X, kemudian variabel bebas tersebut masih diurai dalam bentuk sub-variabel-sub-variabel yang meliputi: Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan, Minat Penggunaan Sistem, dan Kepuasan Penggunaan Sistem. Selanjutnya dari sub variabel-sub variabel tersebut akan diuraikan dalam bentuk indikator-indikator penelitian. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja Pelayanan Sirkulasi dan diberi notasi - Y.

34

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Dimensi/Variabel

Sub Variabel

Kualitas Sistem

Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (X)

Kualitas Informasi

Kualitas Pelayanan

Minat Penggunaan Sistem Kepuasan Pengguna Sistem Kinerja Pelayanan Sirkulasi (Y)

Indikator 1. Kekinian data diusulkan 2. Waktu respon 3. Keakuratan data 4. Keandalan 5. Kelengkapan 6. Keluwesan 7. Kemudahan penggunaan 1. Akurasi 2. Tepat pada waktunya 3. Kelengkapan 4. Keringkasan 5. Kesesuaian 1. Reliabilitas 2. Daya tanggap 3. Jaminan 4. Empati 5. Bukti fisik 1. Penggunaan nyata 2. Persepsi penggunaan 1. Kebenaran 2. Efisiensi 3. Keefektifan 4. Kepuasan 1. Produktivitas 2. Efisiensi 3. Efektifitas

No. Item Pertanyaan



1 2 3 4 5 6

7

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

5

5

18, 19 3 20 21 22 23 24 25, 26, 27 28, 29 30

4

6

3.4 Populasi dan Sampel Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteiliti. Objek atau nilai yang

35

akan diteliti dalam populasi disebut unit analisis atau elemen populasi. Unit analisis dapat berupa orang, perusahaan atau media dan sebagainya (Hasan, 2002:58). Menurut Arikunto (1997: 117), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Selanjutnya populasi dalam penelitian ini adalah semua operator SIPUS Terpadu Versi 3 modul sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Jumlah populasi 40 orang, semua dijadikan responden. Karena semua populasi digunakan sebagai sampel maka secara teknis penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus (Arikunto, 1997:115). 3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode penelitian yang penulis lakukan adalah metode korelasi. Menurut Hasan (2002:23) metode korelasi bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan sistem informasi perpustakaan (SIPUS Teradu Versi 3) terhadap kinerja pelayanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien. Kuesioner berupa pertanyaan/pernyataan diberikan kepada responden secara langsung.

36

Kuesioner

atau

daftar

pertanyaan

disusun

dengan

memperhatikan/menerapkan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang variabel penelitian. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2004:86). Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Setuju (SS)

diberi nilai 5

Setuju (S)

diberi nilai 4

Kurang Setuju (KS)

diberi nilai 3

Tidak Setuju (TS)

diberi nilai 2

Sangat Tidak Setuju (STS)

diberi nilai 1

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan sistem informasi perpustakaan terhadap kinerja pelayanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, disusun daftar pertanyaan (kuesioner), yang dibagikan kepada staf perpustakaan yang bertugas di pelayanan sirkulasi dan staf bagian lain yang mengambil perpanjangan waktu (lembur) di Pelayanan Sirkulasi Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.

37

2. Observasi Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap subyek penelitian. Dalam pengumpulan data khususnya penyebaran dan penarikan kuesioner peneliti yang menangani langsung tanpa dibantu oleh siapapun, karena sekupnya yang kecil dengan lokasi yang sangat dekat sehingga pelaksanaanya bisa dilakukan sendiri. 3. Dokumentasi Untuk memperoleh data dan informasi yang mendukung penelitian ini, penulis mempelajari dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini. Dokumen tersebut meliputi buku-buku, majalah/jurnal, laporan ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan sistem informasi perpustakaan dan kinerja pelayanan sirkulasi perpustakaan. 3.6 Metode Analisis Data Metode analisis data adalah uraian jalan fikiran manusia untuk mengadakan pengolahan terhadap hasil penyelidikan yang diperoleh dengan menggunakan prosedur ilmiah, sehingga memperoleh kebenaran kesimpulan yang berupa faktor ilmiah yang sangat berguna bagi ilmu pengetahuan (Surachmad (1975:125). Adapun jenis-jenis analisis data akan penulis uraikan sebagai berikut: 1. Analisis data statistik adalah analisis data yang dilakukan dengan menggunakan penghitungan angka secara tepat dan teliti.

38

2. Analisis data non statistik adalah analisis data yang dilakukan dengan garis besarnya saja tanpa menggunakan perhitungan dengan angka-angka dan rumus. Adapun jenis dari metode analisis data non statistik terbagi menjadi tiga macam, yaitu : a. Metode filosofis yaitu metode penyelidikan yang tertuju pada pemecahan masalah yang menggunakan ilmu filsafat. b. Metode studi komparatif yaitu penyelidikan yang tertuju pada pemecahan masalah dengan menggunakan perbandingan. c. Metode deskriptif yaitu penyelidikan yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode analisis data statistik dengan jenis metode ini penulis anggap sesuai dengan data-data yang berhasil penulis kumpulkan maupun sesuai dengan permasalahan yang penulis hadapi sehingga sangat mendukung di dalam penyelesaian dalam penulisan karya tulis ini. 3.6.1 Langkah-langkah Analisis Data Setelah semua data terkumpul, kemudian dilakukan analisis data. Menurut Arikunto (1997:240) langkah-langkah analisis data sebagai berikut : 1. Persiapan Pada langkah persiapan ini dilakukan pengecekan tentang nama dan kelengkapan identitas responden, kelengkapan pengisian dan pengecekan lain yang bertujuan agar data yang terkumpul sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian.

39

2. Tabulasi Tabulasi merupakan kegiatan pengelompokan data dalam tabel frekuensi untuk mempermudah dalam menganalisis. Kegiatan ini meliputi : a. Memberikan skor yaitu memberikan skor untuk item-item yang perlu diberi skor. b. Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor. 3. Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknis analisis yang akan digunakan. 4. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Penerapan data penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan terhadap kinerja pelayanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. 3.6.2 Uji Validitas Validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 1997: 158). Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen mampu mengukur apa yang diinginkan oleh peneliti. Untuk menguji validitas kuesioner digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson, yaitu: (Arikunto, 1997: 161)

40

rXY =

N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )

{N ∑ X 2 − (∑ X 2 )}{N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 }

Keterangan : rXY

= koefisien korelasi Product Moment Pearson

Y

= skor rata-rata dari Y

X

= skor rata-rata dari X

N

= jumlah pertanyaan

Untuk mengetahui koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut valid atau tidak, perlu dibandingkan dengan r tabel, dengan taraf kesalahan tertentu. Bila taraf kesalahan 5%, (taraf kepercayaan 95%) dan N=40, maka harga r tabel = 0,312. Jika diperoleh r hitung > r tabel, butir pertanyaan tersebut valid, tetapi jika r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. 3.6. 3 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan kriteria tingkat kemantapan atau konsisten suatu alat angket (kuesioner) (Arikunto, 1997:170). Suatu kuesioner dapat dikatakan mantap bila dalam pengukurannya secara berulang-ulang dapat memberikan hasil yang sama (dengan catatan semua kondisi tidak berubah). Jadi suatu kuesioner disebut reliabel atau handal apabila jawaban seorang pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Untuk mengukur reliabilitas digunakan alat ukur dengan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut (Arikunto, 1997:193)

41

2 ⎡ k ⎤⎡ ∑σ b ⎤ r11 = ⎢ ⎥ ⎥ ⎢1 − σ t 2 ⎥⎦ ⎣ (k − 1) ⎦ ⎢⎣

keterangan : r11

= reliabilitas instrumen

k

= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σ

2

= jumlah varian butir

b

σt2

= varians total

Dengan level of significance 95% atau α =0,05 maka apabila : r hitung > r tabel (α = 0,05) berarti item tersebut reliabel, dan jika r hitung < r tabel (α = 0,05) berarti item tersebut tidak reliabel. 3.6.4

Uji-t (Uji Signifikansi) Uji t digunakan untuk membuktikan signifikan pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat secara sendiri-sendiri atau secara individual (Sugiyono, 2004: 181). Dalam uji-t ini dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

t=

r n−2 1− r2

Keterangan : t = t hitung n = banyaknya responden r = nilai koefisien korelasi Harga t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel, dimana harga t tabel dengan signifikansi 5% adalah 2,024. Jika harga t hitung lebih besar dari

42

t tabel, berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan sistem informasi perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) dan kinerja pelayanan sirkulasi. Untuk mengetahui hubungan dua variabel bersifat signifikan atau tidak dapat juga dengan melihat angka signifikansi (sig). Jika angka signifikansi (sig) < 0,05 hubungan kedua variabel signifikan; sebaliknya jika angka signifikansi (sig) > 0,05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan. (Sarwono, 2007:44) Sedangkan koefisien korelasinya dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Hasan, 2002:103): r =

n ∑ xy − ∑ x − ∑ y (n ∑ x − (∑ x) 2 )(n ∑ y 2 − (∑ y ) 2 ) 2

Keterangan : r = korelasi korelasi Pearson x = variabel bebas y = variabel terikat 3.6.5

Analisis Data Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui skor kesetujuan

responden tentang pengaruh penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Data yang diperoleh dikumpulkan dan diolah, selanjutnya dianalisis sesuai dengan data yang dibutuhkan untuk mengetahui skor kesetujuan responden dalam menjawab pertanyaan penelitian secara per-indikator.

43

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Pengukuran jawaban responden dengan menggunakan Skala Likert terhadap pertanyaan yang harus dijawab oleh responden tersebut akan diberi skor, jika Sangat Setuju diberi skor 5, Setuju diberi skor 4, Kurang Setuju diberi skor 3, Tidak Setuju diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju diberi skor 1. Skor-skor tersebut berbilangan bulat. Jika bilangannya pecahan, digunakan skala linier. Untuk mendapatkan skala tersebut, dengan mencari dulu rentang skala (RS) dengan rumus sebagai berikut (Simamora, 2004:130): RS =

m−n b

Keterangan: m = angka teringgi di dalam pengukuran, dimana angka teringgi adalah 5 n = angka terendah dalam pengukuran, yaitu 1 b = banyak kelas yang dibentuk, yaitu 5 Dengan rumus di atas, maka rentang skala dapat dihitung sebagai berikut : RS =

5 −1 5

RS = 0,8 Dengan rentang skala 0,8 maka skala numeriknya adalah sebagai berikut: Sangat Tidak Setuju : 1 s/d 1+0,8 Æ 1 0,6 maka dapat dikatakan reliabel. Dengan demikian seluruh kuesioner variabel penelitian telah lolos Uji Reliabilitas. B. Data Sebaran Jawaban Responden tentang Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) Terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 1. Jawaban responden terhadap indikator sub variabel Kualitas Sistem dari Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) disajikan pada tabel 4.7 sebagai berikut:

67

Tabel 4.7 Penghitungan Skor Indikator Sub Variabel Kualitas Sistem dari Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3)

Indikator Sub Variabel Kualitas Sistem Kekinian data diusulkan Waktu respon Keakuratan data Keandalan Kelengkapan Keluwesan Kemudahan penggunaan

STS 1

TS KS 2

S

SS

3

4

5

SKOR

Ratarata

Interprestasi

0

2

12

21

5

149

3,73 Setuju

0 0

1 17

6 12

20 11

13 0

165 114

4,13 Setuju 2,85 Kurang Setuju

5 0 0 0

17 3 1 0

15 6 13 1

3 26 23 34

0 5 3 5

96 153 148 164

2,40 3,83 3,70 4,10

Rata-rata keseluruhan Sumber : Olah data primer 2008

Tidak Setuju Setuju Setuju Setuju

3,53 Setuju

Tabel 4.7 di atas menunjukan ada 5 (lima) indikator sub variabel kualitas sistem diinterprestasikan setuju yaitu kekinian data diusulkan, waktu respon, kelengkapan, keluwesan dan kemudahan penggunaan, 1 (satu) indikator diinterprestasikan kurang setuju yaitu indikator keakuratan data, dan 1 (satu) indikator diinterprestasikan tidak setuju yaitu keandalan. Berdasarkan rata-rata hitung keseluruhan yaitu 3,53 menunjukan skor kesetujuan responden dalam menjawab indikator sub variabel kualitas sistem Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) dapat diinterprestasikan setuju. 2. Jawaban responden terhadap indikator sub variabel Kualitas Informasi dari Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) disajikan pada tabel 4.8 sebagai berikut:

68

Tabel 4.8 Penghitungan Skor Indikator Sub Variabel Kualitas Informasi dari Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) Indikator STS TS KS S SS Sub Variabel 1 2 3 4 5 SKOR Kualitas Sistem Akurasi 3 18 14 4 1 102 Tepat pada 1 16 12 11 0 113 waktunya Kelengkapan 2 7 12 19 0 128 Keringkasan 0 2 10 28 0 146 Kesesuaian 0 0 3 34 3 160 Rata-rata keseluruhan Sumber : Olah data primer 2008

Ratarata

Interprestasi

2,55 Tidak Setuju 2,83 Kurang Setuju 3,20 3,65 4,00 3,25

Kurang Setuju Setuju Setuju Kurang Setuju

Tabel 4.8 menunjukan ada 2 (dua) indikator sub variabel kualitas informasi diinterprestasikan setuju yaitu keringkasan, dan kesesuaian, 2 (dua) indikator diinterprestasikan kurang setuju yaitu tepat pada waktunya dan kelengkapan, 1 (satu) indikator diinterprestasikan tidak setuju yaitu akurasi. Berdasarkan ratarata hitung yaitu 3,25 menunjukan skor kesetujuan reponden dalam menjawab indikator sub variabel kualitas informasi dari Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) dapat diinterprestasikan kurang setuju. 3. Jawaban responden terhadap indikator sub variabel Kualitas Pelayanan dari Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) disajikan pada tabel 4.9 sebagai berikut:

69

Tabel 4.9 Penghitungan Skor Indikator Sub Variabel Kualitas Pelayanan dari Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3)

Indikator Sub Variabel Kualitas Sistem Reliabilitas Daya tanggap Jaminan Empati Bukti fisik

STS TS KS 1 2 3 0 0 0 0 0

2 0 0 0 2

S 4

SS 5 SKOR

9 26 3 150 3 33 4 161 9 29 2 153 2 29 9 167 17 17 4 143 Rata-rata keseluruhan Sumber : Olah data primer 2008

Ratarata 3,75 4,03 3,83 4,18 3,58 3,87

Interprestasi Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju

Tabel 4.9 di atas menunjukan kesemua indikator sub variabel kualitas pelayanan diinterprestasikan setuju. Berdasarkan rata-rata hitung keseluruhan yaitu 3,87 menunjukan skor kesetujuan responden dalam menjawab indikator sub variabel kualitas pelayanan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) dapat diinterprestasikan setuju. 4. Jawaban responden terhadap indikator sub variabel Minat Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) disajikan pada tabel 4.10 sebagai berikut:

70

Tabel 4.10 Penghitungan Skor Indikator Sub Variabel Minat Penggunaan dari Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) Indikator Sub Variabel Minat Penggunaan Penggunaan nyata Persepsi penggunaan

STS TS KS 1 2 3

6 5 1

SS 5

7 10 16 5 11 29

17 14 5

SKOR

Ratarata

Interprestasi

158 148 163

3,95 Setuju 3,70 Setuju 4,08 Setuju

Rata-rata keseluruhan Sumber : Olah data primer 2008

3,91 Setuju

Tabel

0 0 0

S 4

4.10 di atas menunjukan kesemua indikator sub variabel

minat

penggunaan sistem diinterprestasikan setuju, dengan rata-rata hitung keseluruhan yaitu 3,91. Hal ini menunjukan skor kesetujuan responden dalam menjawab indikator minat penggunaan

Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu

Versi 3) dapat diinterprestasikan setuju. 5. Jawaban Responden terhadap indikator sub variabel Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) disajikan pada tabel 4.11 sebagai berikut: Tabel 4.11 Penghitungan Skor Indikator Sub Variabel Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3)

Indikator Sub Variabel Kualitas Sistem Kebenaran Efisiensi Keefektifan Kepuasan

STS TS KS 1 2 3

0 0 0 1

0 0 0 5

S 4

SS 5

SKOR

6 29 5 159 6 27 7 161 7 26 7 160 9 23 2 140 Rata-rata keseluruhan Sumber : Olah data primer 2008

Ratarata 3,98 4,03 4,00 3,50 3,88

Interprestasi Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju

71

Tabel

4.11 menunjukan kesemua indikator sub variabel kepuasan pengguna

sistem diinterprestasikan setuju, dengan rata-rata hitung keseluruhan yaitu 3,88. Hal ini menunjukan skor kesetujuan reponden dalam menjawab indikator sub variabel kepuasan pengguna Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) dapat diinterprestasikan setuju. 6. Jawaban Responden terhadap indikator Kinerja Pelayanan Sirkulasi disajikan pada tabel 4.12 sebagai berikut:

Tabel 4.12 Penghitungan Skor Indikator Kinerja Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada

Indikator Kinerja Pelayanan Sirkulasi Produktivitas

Efisiensi Efektifitas

STS TS KS 1 2 3

0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 1 0

S 4

SS 5

SKOR

Ratarata

5 33 2 157 8 30 2 154 6 32 2 156 6 30 4 158 7 26 6 157 19 20 1 142 Rata-rata keseluruhan

3,93 3,85 3,90 3,95 3,93 3,55 3,85

Interprestasi Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju

Tabel 4.12 di atas menunjukan kesemua indikator kinerja pelayanan sirkulasi diinterprestasikan setuju, dengan rata-rata hitung keseluruhan yaitu 3,85. Hal ini menunjukan skor kesetujuan jawaban responden untuk indikator kinerja pelayanan

sirkulasi

di

Perpustakaan

Universitas

Gadjah

Mada

dapat

diinterprestasikan setuju. Rekapitulasi Data Sebaran Jawaban Responden tentang Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) Terhadap

72

Kinerja Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, disajikan pada tabel 4.13 berikut ini. Tabel 4.13 Rekapitulasi Penghitungan Skor Data Sebaran Jawaban Responden tentang Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) Terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta NO 1 2 3 4 5 6

Indikator / Sub Variabel Rata-rata Kualitas Sistem 3,53 Kualitas Informasi 3,25 Kualitas Pelayanan 3,87 Minat Penggunaan Sistem 3,91 Kepuasan Pengguna Sistem 3,88 Kinerja Pelayanan Sirkulasi 3,85 Rata-rata keseluruhan 3,71

Interprestasi Setuju Kurang Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju

Berdasarkan tabel 4.13 menunjukan skor kesetujuan jawaban responden 4 (empat) indikator karakteristik sistem informasi yaitu kualitas sistem, kualitas pelayanan, minat penggunaan sistem, kepuasan pengguna sistem diinterprestasikan setuju, dan indikator kualitas informasi diinterprestasikan kurang setuju. Sedangkan skor kesetujuan jawaban responden untuk indikator Kinerja Pelayanan Sirkulasi diinterprestasikan setuju. C. Analisis Hubungan dan Pengaruh Antar Variabel 1. Uji-t (Uji Signifikansi) Uji t digunakan untuk menguji adanya pengaruh yang signifikan variabel independent Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) terhadap variabel dependent Kinerja Pelayanan Sirkulasi. Hasil olah data SPSS Uji-t dapat terlihat pada tabel 4.14

73

Tabel 4.14 Hasil SPSS Uji-t Descriptive Statistics Mean

Std. Deviation

N

Kinerja Pelayanan Sirkulasi

23.13

2.311

40

Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi3)

88.38

8.649

40

Data Kuesioner Diolah Jumlah Pertanyaan

Variabel Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3 (X) Kinerja Pelayanan Sirkulasi (Y)

24 6

Coefficients(a) Unstandardized Coefficients

Model

1

(Constant)

B 7.672

Standardized Coefficients

Std. Error 2.911

Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan .175 (SIPUS Terpadu Versi3) a Dependent Variable: Kinerja Pelayanan Sirkulasi

t

Sig.

Beta

.033

.654

2.635

.012

5.333

.000

Sumber: Data diolah SPSS ver. 12 for windows Berdasar tabel tersebut di atas diketahui nilai 5,333,

dan t tabel dengan signifikansi 5% adalah

t hitung

t hitung adalah 2,024, maka nilai

> nilai t tabel. Berarti terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) dan Kinerja Pelayanan Sirkulasi. Berdasarkan tabel 4.14 tersebut di atas angka signifikansi (sig) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (signifikan)

dan koefisien regresi

sebesar 0,175 (positif) maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) mempunyai pengaruh

74

positif dan signifikan terhadap kinerja pelayanan sirkulasi. Dengan demikian hipotesis penelitian dapat dibuktikan, dan H1 diterima yang berarti penggunaan sistem informasi perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pelayanan sirkulasi. 2. Model Regresi Dari tabel 4.14 di atas dapat diketahui persamaan atau model regresi yang menggambarkan pengaruh Penggunaan Sistem Informasi (SIPUS Terpadu Versi 3) terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi sebagai berikut: Y = 7,672+ 0,175X Keterangan : Y

= Kinerja Pelayanan Sirkulasi

X

= Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan

3. Koefisien Determinasi Untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat digunakan uji koefisien determinasi (KD), dari harga adjusted R2.

Perhitungan regresi hasil olah data SPSS

ditunjukkan pada tabel 4.15 Tabel 4.15 Koefisien Determinasi Model Summary Model 1

R .654(a)

R Square .428

Adjusted R Square .413

Std. Error of the Estimate 1.771

a Predictors: (Constant), Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi3)

Sumber: Data diolah SPSS ver. 12 for windows

75

Tampilan output SPSS model summary, besarnya adjusted R2 adalah 0,413. Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi dengan cara menghitung Koefisien Determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: KD = adjusted R2 X 100% KD = 0,413 X 100% KD = 41,3% Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi adalah 41,3% .

Adapun sisanya 58,7% (100% -

41,3%) disebabkan oleh variabel yang lain diluar model. D. Pembahasan Berdasarkan

data

sebaran

jawaban

responden

tentang

Pengaruh

Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) Terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Dari 30 item pertanyaan dengan 26 indikator dan jumlah responden 40 orang, didapat 25 item pertanyaan dengan jawaban responden interprestasinya setuju, 3 item pertanyaan dengan jawaban responden interprestasinya kurang setuju dan 1 item pertanyaan dengan jawaban responden interprestasinya tidak setuju. Indikator yang jawaban responden dengan interprestasi kurang setuju adalah indikator keakuratan data pada sub variabel kualitas sistem, tepat pada waktunya pada sub variabel kualitas informasi dan kelengkapan pada sub variabel

76

kualitas informasi. Indikator yang jawaban responden dengan interprestasi tidak setuju adalah indikator keandalan pada sub variabel kualitas sistem dan akurasi pada sub variabel kualitas informasi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi, dengan ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 5,333 yang lebih besar dari nilai t tabel dengan signifikansi 5% sebesar 2,024.

Hal ini diperkuat juga dengan diperolehnya angka signifikansi (sig)

sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (signifikan) dan koefisien regresi sebesar 0,175 (positif) yang berarti ada pengaruh secara positif dan signifikan antara Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) dan Kinerja Pelayanan Sirkulasi. Berdasarkan Pedoman Uji Signifikansi Korelasi Product Moment, maka koefisien determinasi adjusted R2 sebesar 0,413 yang termasuk dalam kategori sedang, terdapat pengaruh yang tingkatannya sedang antara Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) dan Kinerja Pelayanan Sirkulasi. Jadi dari uji koefisien determinasi tersebut didapati hasil kategori yang termasuk dalam kategori sedang. Hal ini dapat diterangkan bahwa Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) yang digunakan di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dapat mempengaruhi Kinerja Pelayanan Sirkulasi, dan yang menjadi fokus dalam otomatisasi perpustakaan adalah sistem, sumber informasi dan pengguna terkoneksi, dimana perkembangan komputer akan

77

diikuti dengan perkembangan dalam penggunaan jaringan dan internet. Sistem informasi manajemen perpustakaan terintegrasi yang menerapkan modul-modul standar seperti: sirkulasi, pengkatalogan, pengadaan, akses katalog online dan jaringan kerjasama melalui fasilitas internet dapat lebih mempermudah pengguna pelayanan perpustakaan lebih baik lagi. Namun demikian, dilihat dari nilai koefisien determinasi atau adjusted R square, kebenaran model Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) mempengaruhi Kinerja Pelayanan Sirkulasi dalam kategori sedang, yaitu 41,3%. Kinerja pelayanan sirkulasi dapat ditingkatkan dengan variabel-variabel lain misalnya pemberdayaan sumber daya manusia, kompensasi, lingkungan kerja fisik. Dalam penelitian ini, variabel-variabel lain yang mempengaruhi terhadap kinerja pelayanan sirkulasi tersebut tidak diteliti, sehingga tidak dibahas lebih lanjut.

BAB V PENUTUP

5.1 SIMPULAN Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Hasil skor kesetujuan jawaban responden didapat 4 (empat) indikator sub variabel sistem informasi perpustakaan yaitu kualitas sistem, kualitas pelayanan,

minat

penggunaan

sistem,

kepuasan

pengguna

sistem

diinterprestasikan setuju, dan 1 (satu) indikator sub variabel kualitas informasi diinterprestasikan kurang setuju. Sedangkan skor kesetujuan jawaban

responden

untuk

indikator

Kinerja

Pelayanan

Sirkulasi

diinterprestasikan setuju. 2. Hasil penelitian ini menunjukan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, dapat diterima. 3. Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) dengan segala macam indikatornya mempengaruhi Kinerja Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. 4. Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Pelayanan

78

79

Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, dengan ditunjukkan oleh angka signifikansi (sig) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (signifikan) dan koefisien regresi sebesar 0,175 (positif). 5. Variabel Kinerja Pelayanan Sirkulasi dipengaruhi oleh variabel Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) sebesar 41,3%, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai adjusted R square sebesar 0,413, sedangkan sisanya sebesar 58,7% (100% - 41,3%) dijelaskan oleh variabel yang lain diluar model. 5.2 SARAN 1. Berdasarkan hasil penelitian ini penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) terdapat pengaruh yang tingkatannya sedang antara Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan dan Kinerja Pelayanan Sirkulasi, maka seyogyanya Perpustakaan UGM dapat lebih meningkatkan lagi keakuratan datanya, sehingga dapat meningkatkan Kinerja Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. 2. Kepada pihak pengembang untuk meningkatkan kualitas SIPUS Terpadu Versi 3 dengan menjadikan Sistem Informasi Perpustakaan yang memiliki kekonsistenan waktu atau tepat pada waktunya, informasi yang akurat, dan sistem yang handal yaitu terhindar dari error atau macet ditengah jalan, sehingga ke depan tercapai kesuksesan Sistem Informasi Perpustakaan di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.

80

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kesuksesan Sistem Informasi Perpustakaan dengan menguji Model Kesuksesan Sistem Informasi Delone dan McLean (2003).

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Zulkifli. 2001. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Anoraga, Pandji dan Sri Suyati. 1995. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya. Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Badudu, 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Dikti, 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. Jakarta : Depdiknas RI Dirjen Dikti. Fuad, Noor. 1988. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: Intermedia. Gamatechno. tt. SIPUS versi 3.0 : Panduan Bagi Operator. Yogyakarta : Gamatechno. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Gibson, James dkk. 1996. Organisasi. Jakarta : Binarupa Aksara. Gujarati, Damodar Cardosa. 1995. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga. Gunawan, Ade. 2002. ”Memanage Performance Karyawan melalui Pemberian Kompensasi”. Dalam Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis. Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Vol. 02 No. 02 Oktober 2002 Hak, Ade Abdul. 2005. Rencana Strategis dan Standar Cobit untuk Sistem Informasi Perpustakaan Terintegrasi dalam Mewujudkan Universitas Bertaraf Internasional. Jakarta: (t.p.). Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia. Indrajit, Richardus Eko. 2000. Pengantar Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Jogiyanto, 2005. Analisis & Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.

81

82

Jogiyanto. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Karya, Gede. 2004. ”Pengembangan Model Audit Sistem Informasi Berbasis Kendali”. Dalam Integral, Vo. 9 No. 1. Maret 2004. Notohadiprawiro, Tejoyuwono. 1990. Sistem Informasi dan Kepentingannya. Makalah Seminar Nasional Plantagama, Fakultas Pertanian UGM. 27 Oktober 1990. McGill, Tanya dkk. (2003). “User-Developed Applications and Information Systems Success: A Test of DeLone and McLean’s Model”. Dalam Information Resources Management Journal, 16(1), 24-45, Jan-Mar 2003. Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2006. Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. 2007. Buku Panduan Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta : Perpustakaan UGM Qalyubi, Syihabuddin dkk. 2003. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta : Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Radityo, Dody dan Zulaikha. 2007. ”Pengujian Model DeLone and McLean Dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (Kajian Sebuah Kasus). Dalam Simposium Nasional Akuntansi UNHAS Makasar 26-28 Juli 2007 Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd. Basri. 2005. Performance Appraisal : Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Saleh, Abdul Rahman. 2006. “Program Otomasi untuk Meningkatkan Kinerja Perpustakaan”. Dalam http://bpib-teknologi.blogspot.com/2006 06 01 archive.html, tanggal 18 Februari 2008, pukul 15.30 WIB Sarwono, Jonathan. 2007. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS. Yogyakarta : ANDI Siagian, Sondang P. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara -----------------------. 1993. Organisasi, Kepemimpinan & Perilaku Administrasi. Jakarta: Haji Masagung

83

Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES. Siregar, A. Ridwan. 2004. Perpustakaan: Energi Pembangunan Bangsa. Medan : USUPress. Sugiyono, 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. _______, 2004. Metode Penelitian untuk Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama _____________. 1994. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung : Remaja Rosdakarya Surachman, Winarno. 1975. Dasar dan Teknik Research. Bandung : Tarsito Tjokronolo, Lutvi Hadib. 2007. ”Peranan Sistem Informasi Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan” (thesis). Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

LAMPIRAN

84

Hal

: Kuesioner

Lamp.

: 6 lembar

Yogyakarta, Agustus 2008

Kepada : Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i Staf Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Dengan hormat, Dalam rangka penyusunan tugas akhir berupa penulisan skripsi yang disyaratkan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (SIP.), maka dengan ini saya mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Staf Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi kuesioner dan saya mengambil judul “Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi 3) Terhadap Kinerja Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta”. Hasil yang diperoleh dari pengisian kuesioner ini tidak disajikan pihak luar, peran serta, kejujuran dan obyektifitas Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Staf Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, dalam pengisian kuesioner akan sangat berguna terhadap hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Atas kesediaan bantuan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Staf Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Haryanta NIM: 06140096

85

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (SIPUS Terpadu Versi 3) TERHADAP KINERJA PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

A. Identitas Responden 1. Nomer Responden

:

2. Nama

: …………………………………………….

3. Bagian Kerja

: ……………………………………………

4. Jenis Kelamin

: Laki-laki / Perempuan

5. Umur

: …………………………………………….

6. Pendidikan Terakhir

: …………………………………………….

7. Lama bekerja

: ……………………………………………

B. Petunjuk Pengisian 1. Pilihlah

pernyataan

yang

sesuai

dengan

pendapat

Bapk/Ibu/Saudara/Saudari Staf Perpustakaan Univeristas Gadjah Mada, dengan memberi tanda silang (X) pada kolom jawaban yang telah tersedia. 2. Semua pernyataan adalah benar, dijamin kerahasiaannya dan tidak mempengaruhi penilaian prestasi kerja di tempat kerja Anda. 3. Mohon diisi dengan sebenar-benarnya demi diperoleh data penelitian yang obyektif. 4. Keterangan : Sangat Setuju

=

(SS)

Setuju

=

(S)

Kurang Setuju

=

(KS)

Tidak Setuju

=

(TS)

Sangat Tidak Setuju =

(STS)

86

C. Pertanyaan I. Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan No.

Jawaban

Pertanyaan SS

a. Kualitas Sistem 1

Data buku baru selalu ter-update pada SIPUS Terpadu versi 3

2

Dibutuhkan waktu yang cepat dalam merespon permintaan tindakan

pengguna atau

aksi

perpustakaan, dan

memberi

untuk jawaban

permintaan pengguna. 3

SIPUS Terpadu versi 3) memiliki keakuratan data

4

SIPUS Terpadu versi 3 tidak pernah terjadi kerusakan baik data maupun sistemnya

5

SIPUS Terpadu versi 3 telah mengakomodasi semua kegiatan sirkulasi

6

SIPUS Terpadu versi 3 memiliki kemampuan untuk berubah atau melakukan penyesuaian sebagai

jawaban

atas

kondisi-kondisi

baru,

permintaan dan keadaan 7

SIPUS Terpadu versi 3 mudah untuk digunakan

b. Kualitas Informasi 8

Keluaran informasi SIPUS Terpadu versi 3 selalu akurat dan terhindar dari kesalahan

9

Keluaran Informasi yang disajikan dari SIPUS Terpadu versi 3 tepat waktu

S

KS

TS

STS

87

No.

Jawaban

Pertanyaan SS

10

Keluaran informasi yang disajikan dari SIPUS Terpadu versi 3 sudah lengkap

11

Keluaran

informasi

dari

Sistem

Informasi

Perpustakaan (SIPUS Terpadu versi 3) disajikan secara

ringkas dan langsung mengenai sasaran

yang diperlukan (to the point)

12

Keluaran informasi dari SIPUS Terpadu versi 3 sesuai dengan keperluan pekerjaan pelayanan sirkulasi

c. Kualitas Pelayanan 13

SIPUS Terpadu versi 3 dapat diandalkan dalam menangani kegiatan pelayanan sirkulasi

14

SIPUS Terpadu versi 3 mendukung

staf

perpustakaan dapat memberikan pelayanan yang segera kepada pengguna perpustakaan 16

SIPUS Terpadu versi 3 memegang peranan dalam kegiatan pelayanan sirkulasi

17

Sistem informasi Perpustakaan didukung oleh perangkat keras dan telah memakai sistem informasi yang mutakhir

d. Minat Penggunaan Sistem 18

Anda menggunakan modul sirkulasi pada SIPUS Terpadu versi 3 pada hari kerja dan berapa banyak waktu yang Anda gunakan: (SS) lebih dari 3 jam, (S) 2 – 3 jam, (N) 1 – 2 jam, (TS) kurang dari 1 jam, (STS) tidak pernah

S

KS

TS

STS

88

No.

Jawaban

Pertanyaan SS

19

Rata-rata, seberapa sering Anda gunakan SIPUS Terpadu versi 3 dalam kegiatan pelayanan sirkulasi: (SS) beberapa kali dalam sehari, (S) sehari sekali, (N) beberapa kali dalam seminggu, (TS) sekali sebulan, (STS) hampir tidak pernah.

20

Berkenaan dengan kebutuhan pekerjaan Anda dalam

pelayanan sirkulasi, harap indikasikan

kegunaan

SIPUS

Terpadu

versi

3

untuk

melaksanakan tugas Anda: (Harap melingkari salah satu) a. Pembuatan kartu anggota dan pembuatan surat bebas pinjam pustaka: (SS) seringkali, (S) sering, (N) kadang-kadang, (TS) sekali, (STS) tidak sama sekali b. Statistik

pengunjung

perpustakaan:

(SS)

seringkali, (S) sering, (N) kadang-kadang, (TS) sekali, (STS) tidak sama sekali c. Penelusuran informasi: (SS) seringkali, (S) sering, (N) kadang-kadang, (TS) sekali, (STS) tidak sama sekali d. Transaksi peminjaman atau pengembalian: (SS) seringkali, (S) sering, (N) kadangkadang, (TS) sekali, (STS) tidak sama sekali. e. Pembuatan

tagihan

keterlambatan

pengembalian buku: (SS) seringkali, (S) sering, (N) kadang-kadang, (TS) sekali, (STS) tidak sama sekali

S

KS

TS

STS

89

No.

Jawaban

Pertanyaan SS

S

KS

TS

STS

e. Kepuasan Pengguna Sistem 21

Saya dapat menyelesaikan tugas

pekerjaan

pelayanan sirkulasi dengan menggunakan SIPUS Terpadu versi 3 22

Saya merasa adanya efisiensi pada SIPUS Terpadu versi 3 dalam penggunaannya

23

Saya

merasa

dengan

menggunakan

SIPUS

Terpadu versi 3 pekerjaan pelayanan sirkulasi dapat dilakukan dengan efektif 24

Secara keseluruhan saya merasa puas dengan menggunakan SIPUS Terpadu versi 3

II. Kinerja Pelayanan Sirkulasi Jawaban

No. 25

Pertanyaan SIPUS

Terpadu

versi

3

SS membantu

untuk

menyelesaikan pekerjaan sirkulasi 26

SIPUS Terpadu versi 3 dapat meningkatkan produktifitas kerja kerja pelayanan sirkulasi

27

SIPUS Terpadu versi 3 meningkatkan pelayanan pengguna

28

SIPUS Terpadu versi 3 menghemat waktu kerja pelayanan sirkulasi

29

SIPUS Terpadu versi 3 menghemat sumber daya manusia

30

SIPUS Terpadu versi 3 efektif untuk melakukan pengambilan keputusan pelayanan sirkulasi

S

KS

TS

STS

90

112 Lampiran 4. Uji Reliabilitas Reliability Test Variabel X, Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan Case Processing Summary N Cases

Valid Excludeda Total

40 0 40

% 100.0 .0 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .867

N of Items 24

Item-Total Statistics

X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X110 X111 X112 X113 X114 X115 X116 X117 X118 X119 X120 X121 X122 X123 X124

Scale Mean if Item Deleted 84.65 84.25 85.53 85.98 84.55 84.68 84.28 85.83 85.55 84.65 84.73 84.38 84.63 84.35 84.55 84.20 84.80 84.43 84.68 84.30 84.40 84.35 84.38 84.55

Scale Variance if Item Deleted 66.746 69.013 69.692 70.281 68.767 69.815 70.820 67.020 70.305 66.746 71.538 71.779 69.317 71.669 70.562 69.446 66.113 69.071 67.404 68.985 68.503 68.233 67.728 68.767

Corrected Item-Total Correlation .611 .415 .317 .285 .442 .422 .602 .490 .255 .611 .299 .432 .452 .413 .475 .612 .669 .245 .347 .341 .686 .655 .681 .442

Cronbach's Alpha if Item Deleted .857 .863 .867 .867 .862 .863 .861 .861 .869 .857 .866 .864 .862 .864 .862 .859 .855 .873 .868 .866 .857 .857 .856 .862

113

Reliability Test Variabel Y, Kinerja Pelayanan Sirkulasi Case Processing Summary N Cases

Valid Excludeda Total

40 0 40

% 100.0 .0 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .817

N of Items 6

Item-Total Statistics

Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16

Scale Mean if Item Deleted 19.18 19.27 19.20 19.18 19.20 19.60

Scale Variance if Item Deleted 4.199 3.999 3.856 4.148 3.395 3.477

Corrected Item-Total Correlation .510 .575 .677 .459 .628 .675

Cronbach's Alpha if Item Deleted .803 .791 .771 .813 .781 .767

114

Lampiran 5. Tabel Frekuensi Jawaban Responden Frequency Table X11

Valid

2 3 4 5 Total

Frequency 2 12 21 5 40

Percent 5.0 30.0 52.5 12.5 100.0

Valid Percent 5.0 30.0 52.5 12.5 100.0

Cumulative Percent 5.0 35.0 87.5 100.0

X12

Valid

2 3 4 5 Total

Frequency 1 6 20 13 40

Percent 2.5 15.0 50.0 32.5 100.0

Valid Percent 2.5 15.0 50.0 32.5 100.0

Cumulative Percent 2.5 17.5 67.5 100.0

X13

Valid

2 3 4 Total

Frequency 17 12 11 40

Percent 42.5 30.0 27.5 100.0

Valid Percent 42.5 30.0 27.5 100.0

Cumulative Percent 42.5 72.5 100.0

X14

Valid

1 2 3 4 Total

Frequency 5 17 15 3 40

Percent 12.5 42.5 37.5 7.5 100.0

Valid Percent 12.5 42.5 37.5 7.5 100.0

Cumulative Percent 12.5 55.0 92.5 100.0

115

X15

Valid

2 3 4 5 Total

Frequency 3 6 26 5 40

Percent 7.5 15.0 65.0 12.5 100.0

Valid Percent 7.5 15.0 65.0 12.5 100.0

Cumulative Percent 7.5 22.5 87.5 100.0

X16

Valid

2 3 4 5 Total

Frequency 1 13 23 3 40

Percent 2.5 32.5 57.5 7.5 100.0

Valid Percent 2.5 32.5 57.5 7.5 100.0

Cumulative Percent 2.5 35.0 92.5 100.0

X17

Valid

3 4 5 Total

Frequency 1 34 5 40

Percent 2.5 85.0 12.5 100.0

Valid Percent 2.5 85.0 12.5 100.0

Cumulative Percent 2.5 87.5 100.0

X18

Valid

1 2 3 4 5 Total

Frequency 3 18 14 4 1 40

Percent 7.5 45.0 35.0 10.0 2.5 100.0

Valid Percent 7.5 45.0 35.0 10.0 2.5 100.0

Cumulative Percent 7.5 52.5 87.5 97.5 100.0

116

X19

Valid

1 2 3 4 Total

Frequency 1 16 12 11 40

Percent 2.5 40.0 30.0 27.5 100.0

Valid Percent 2.5 40.0 30.0 27.5 100.0

Cumulative Percent 2.5 42.5 72.5 100.0

X110

Valid

2 3 4 5 Total

Frequency 2 12 21 5 40

Percent 5.0 30.0 52.5 12.5 100.0

Valid Percent 5.0 30.0 52.5 12.5 100.0

Cumulative Percent 5.0 35.0 87.5 100.0

X111

Valid

2 3 4 Total

Frequency 2 10 28 40

Percent 5.0 25.0 70.0 100.0

Valid Percent 5.0 25.0 70.0 100.0

Cumulative Percent 5.0 30.0 100.0

X112

Valid

3 4 5 Total

Frequency 3 34 3 40

Percent 7.5 85.0 7.5 100.0

Valid Percent 7.5 85.0 7.5 100.0

Cumulative Percent 7.5 92.5 100.0

X113

Valid

2 3 4 5 Total

Frequency 2 9 26 3 40

Percent 5.0 22.5 65.0 7.5 100.0

Valid Percent 5.0 22.5 65.0 7.5 100.0

Cumulative Percent 5.0 27.5 92.5 100.0

117

X114

Valid

3 4 5 Total

Frequency 3 33 4 40

Percent 7.5 82.5 10.0 100.0

Valid Percent 7.5 82.5 10.0 100.0

Cumulative Percent 7.5 90.0 100.0

X115

Valid

3 4 5 Total

Frequency 9 29 2 40

Percent 22.5 72.5 5.0 100.0

Valid Percent 22.5 72.5 5.0 100.0

Cumulative Percent 22.5 95.0 100.0

X116

Valid

3 4 5 Total

Frequency 2 29 9 40

Percent 5.0 72.5 22.5 100.0

Valid Percent 5.0 72.5 22.5 100.0

Cumulative Percent 5.0 77.5 100.0

X117

Valid

2 3 4 5 Total

Frequency 2 17 17 4 40

Percent 5.0 42.5 42.5 10.0 100.0

Valid Percent 5.0 42.5 42.5 10.0 100.0

Cumulative Percent 5.0 47.5 90.0 100.0

X118

Valid

2 3 4 5 Total

Frequency 6 7 10 17 40

Percent 15.0 17.5 25.0 42.5 100.0

Valid Percent 15.0 17.5 25.0 42.5 100.0

Cumulative Percent 15.0 32.5 57.5 100.0

118

X119

Valid

2 3 4 5 Total

Frequency 5 16 5 14 40

Percent 12.5 40.0 12.5 35.0 100.0

Valid Percent 12.5 40.0 12.5 35.0 100.0

Cumulative Percent 12.5 52.5 65.0 100.0

X120

Valid

2 3 4 5 Total

Frequency 1 11 12 16 40

Percent 2.5 27.5 30.0 40.0 100.0

Valid Percent 2.5 27.5 30.0 40.0 100.0

Cumulative Percent 2.5 30.0 60.0 100.0

X121

Valid

3 4 5 Total

Frequency 6 29 5 40

Percent 15.0 72.5 12.5 100.0

Valid Percent 15.0 72.5 12.5 100.0

Cumulative Percent 15.0 87.5 100.0

X122

Valid

3 4 5 Total

Frequency 6 27 7 40

Percent 15.0 67.5 17.5 100.0

Valid Percent 15.0 67.5 17.5 100.0

Cumulative Percent 15.0 82.5 100.0

X123

Valid

3 4 5 Total

Frequency 7 26 7 40

Percent 17.5 65.0 17.5 100.0

Valid Percent 17.5 65.0 17.5 100.0

Cumulative Percent 17.5 82.5 100.0

119

X124

Valid

2 3 4 5 Total

Frequency 3 6 26 5 40

Percent 7.5 15.0 65.0 12.5 100.0

Valid Percent 7.5 15.0 65.0 12.5 100.0

Cumulative Percent 7.5 22.5 87.5 100.0

Frequency Table Y11

Valid

3 4 5 Total

Frequency 5 32 3 40

Percent 12.5 80.0 7.5 100.0

Valid Percent 12.5 80.0 7.5 100.0

Cumulative Percent 12.5 92.5 100.0

Y12

Valid

3 4 5 Total

Frequency 8 30 2 40

Percent 20.0 75.0 5.0 100.0

Valid Percent 20.0 75.0 5.0 100.0

Cumulative Percent 20.0 95.0 100.0

Y13

Valid

3 4 5 Total

Frequency 6 31 3 40

Percent 15.0 77.5 7.5 100.0

Valid Percent 15.0 77.5 7.5 100.0

Cumulative Percent 15.0 92.5 100.0

Y14

Valid

3 4 5 Total

Frequency 6 30 4 40

Percent 15.0 75.0 10.0 100.0

Valid Percent 15.0 75.0 10.0 100.0

Cumulative Percent 15.0 90.0 100.0

120

Y15

Valid

2 3 4 5 Total

Frequency 1 7 26 6 40

Percent 2.5 17.5 65.0 15.0 100.0

Valid Percent 2.5 17.5 65.0 15.0 100.0

Cumulative Percent 2.5 20.0 85.0 100.0

Y16

Valid

2 3 4 5 Total

Frequency 1 18 20 1 40

Percent 2.5 45.0 50.0 2.5 100.0

Valid Percent 2.5 45.0 50.0 2.5 100.0

Cumulative Percent 2.5 47.5 97.5 100.0

121

Lampiran 6. Hasil Uji Regresi Regression Kinerja Pelayanan Sirkulasi Descriptive Statistics Mean Kinerja Pelayanan Sirkulasi Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi3)

Std. Deviation

N

23.13

2.311

40

88.38

8.649

40

Correlations Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi3)

Kinerja Pelayanan Sirkulasi Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Kinerja Pelayanan Sirkulasi Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi3) Kinerja Pelayanan Sirkulasi Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi3) Kinerja Pelayanan Sirkulasi Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi3)

1.000

.654

.654

1.000

.

.000

.000

.

40

40

40

40

122

Variables Entered/Removedb Model 1

Variables Entered Pengguna an Sistem Informasi Perpustak aan (SIPUS Terpadu a Versi3)

Variables Removed

Method

.

Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Pelayanan Sirkulasi Model Summary Model 1

R R Square .654a .428

Adjusted R Square .413

Std. Error of the Estimate 1.771

a. Predictors: (Constant), Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi3)

ANOVAb Model 1

Regression Residual Total

Sum of Squares 89.199 119.176 208.375

df 1 38 39

Mean Square 89.199 3.136

F 28.442

Sig. .000a

a. Predictors: (Constant), Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi3) b. Dependent Variable: Kinerja Pelayanan Sirkulasi Coefficientsa

Model 1

(Constant) Penggunaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS Terpadu Versi3)

Unstandardized Coefficients B Std. Error 7.672 2.911 .175

a. Dependent Variable: Kinerja Pelayanan Sirkulasi

.033

Standardized Coefficients Beta

.654

t 2.635

Sig. .012

5.333

.000