download - eJournal Unesa

88 downloads 1233 Views 286KB Size Report
quantitative. The result of this study shows that powerpoint is the most usually media being ... Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 ... belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 .... (b) Narasi atau bahasa harus jelas dan.
ANALISIS TENTANG PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 22 SURABAYA Nurul Kurniawati Luqman Hakim Prodi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya

ABSTRAK Media pembelajaran merupakan alat bantu untuk menyampaikan materi ajar dari pendidik kepada peserta didik agar tercapai suatu tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media pembelajaran yang digunakan, alasan guru menggunakan media tersebut dalam pembelajaran dan kelayakan media pembelajaran yang digunakan pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi, wawancara dan telaah ahli media. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan kelayakan media pembelajaran menggunakan teknuk analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa media yang digunakan guru adalah powerpoint. Selain itu, berdasarkan hasil telaah oleh dosen telaah ahli media menunjukkan bahwa media pembelajaran powerpoint yang digunakan pada Kompetensi Dasar 1 hingga Kompetensi Dasar 5 layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran Akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Surabaya. Kata kunci: media, akuntansi, SMA

ABSTRACT Instructional media is use to gain the aims in teaching learning process. This study aimed to describe the materials used, the reasons teachers use instructional materials and to investigate the feasibility of teaching materials used in XI IPS Class at SMA Negeri 22 Surabaya. This study is kind of descriptive study with quantitative approach. Techniques of data collection are documentation, interviews and expert review of the media. Technique of data analysis is descriptive analysis and to measure the feasibility of the media instructional is descriptive quantitative. The result of this study shows that powerpoint is the most usually media being used by the teacher. Beside that, based of the media expert reviewer shows that powerpoint which is used in first Base Competence to fifth Base Competence in XI IPS class of SMA Negeri 22 Surabaya is feasible. Keywords: media, accounting, SMA

Suatu negara yang baik merupakan negara

meningkatkan

kualitas

SDM

dengan

cara

yang memiliki SDM berkualitas. Upaya yang telah

meningkatkan kualitas pendidikan mengacu pada

dilakukan

proses pendidikan khususnya di dalam sekolah.

oleh

negara-negara

mengenai

peningkatan kualitas SDM semakin banyak. Begitu

Dunia pendidikan di sekolah memerlukan

halnya dengan negara Indonesia, salah satu cara

perhatian banyak untuk tercapainya suatu tujuan

1

pendidikan

dan

peningkatan

kualitas

SDM.

daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran

Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-

yang sulit dan rumit dapat terjadi dengan bantuan

Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

alat bantu. Kesulitan anak didik memahami konsep

tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3

dan prinsip tertentu dapat diatasi dengan bantuan

menyatakan :

alat bantu atau media. Media dapat melahirkan

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

umpan balik yang baik dari anak didik. Dengan memanfaatkan media yang akseptabel, guru dapat membuat anak didik tertarik dalam pembelajaran. Menurut Bahri (2010:3) pengembangan variasi mengajar yang dilakukan oleh guru pun salah satunya adalah dengan memanfaatkan variasi alat bantu, baik variasi media pandang, variasi media dengar, maupun variasi media taktil. Dalam pengembangan variasi mengajar harus ada tujuan

Sistem pendidikan nasional mengacu pada

yang hendak dicapai, yaitu meningkatkan dan

standar nasional pendidikan yang dalam hal ini

memelihara perhatian anak didik terhadap relevansi

mengacu pada delapan standar pendidikan nasional

proses belajar mengajar, memberikan kesempatan

yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi

kemungkinan berfungsinya motivasi, membentuk

lulusan, standar tenaga kependidikan, standar sarana dan

prasarana,

pembiayaan,

standar

standar

pengelolaan,

penilaian.

Pada

sikap positif terhadap guru dan sekolah, memberi

standar

kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual,

media

dan mendorong anak didik untuk belajar.

pembelajaran mencakup standar isi, standar proses,

Pada umumnya tenaga pendidik Indonesia

standar kompetensi kelulusan, standar sarana dan prasarana. Faktor yang memerlukan perhatian dalam

masih menggunakan pembelajaran

yang terpusat

pada

pembelajaran

guru

sehingga

kegiatan

cenderung monoton dan membuat daya serap siswa

tercapainya tujuan pendidikan yaitu bisa berupa

pada pelajaran tidak optimal. Hal serupa juga

metode, media, maupun sumber atau bahan ajar

dikemukakan oleh Harian Republika online yang

yang digunakan dalam suatu sekolah. Seorang

menyatakan bahwa sebagian besar guru memang

pendidik atau guru harus pandai dalam memilih

belum mampu menerapkan metode pengajaran yang

ketepatan media pembelajaran yang akan digunakan

interaktif dan menggunakan media pembelajaran

karena hal tersebut akan memudahkan siswa dalam

yang efektif untuk mendorong siswanya terlibat

proses belajar mengajar, baik berupa media visual,

secara aktif di dalam kelas. Masih banyak guru

audio, audio visual maupun multimedia.

yang mengajar menggunakan metode ceramah

Media merupakan alat bantu yang berguna

(Anissa, 2010).

dalam kegiatan belajar mengajar. Alat bantu dapat

Penggunaan media yang baik dalam proses

mewakili sesuatu yang tidak dapat disampaikan

pembelajaran diharapkan dapat membawa pengaruh

guru melalui kata-kata ataupun kalimat. Keefektifan

positif serta meningkatkan prestasi belajar siswa.

2

Hal ini didukung oleh jurnal penelitian yang

papan tulis, powerpoint, kartu, dokumen-dokumen

dilakukan oleh Rohmawati (2012) dimana dalam

transaksi dan form-form. Dalam hal ini media papan

penelitiannya

pembelajaran

tulis tetap penting penggunaannya karena siswa

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi

lebih paham menggunakan media papan tulis.

belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2

Materi Akuntansi merupakan materi perhitungan

Bantul Tahun Ajaran 2011/2012.

sehingga siswa kurang begitu paham ketika

Selain

penggunaan

itu,

media

penelitian

pembelajaran tanpa disertai dengan papan tulis.

Ratnasari (2012) yang berjudul “Pengaruh Persepsi

Standar Kompetensi Memahami Siklus Akuntansi

Siswa

dan

Perusahaan Jasa dengan Kompetensi Dasar mulai

Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Prestasi

dari Mendeskripsikan Akuntansi sebagai Sistem

Belajar Akuntansi Keuangan Siswa Kelas XI

Informasi,

Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Depok

Mencatat Transaksi Berdasarkan Mekanisme Debit

Tahun Ajaran 2011/2012”. Dari hasil penelitian

dan Kredit, Mencatat Transaksi/Dokumen ke dalam

diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dan

Jurnal Umum, Melakukan Posting dari Jurnal ke

signifikan persepsi siswa tentang profesionalisme

Buku Besar, Membuat Ikhtisar Siklus Akuntansi

guru dan penggunaan media pembelajaran secara

Perusahaan Jasa, dan Menyusun Laporan Keuangan

bersama-sama terhadap prestasi belajar Akuntansi

Perusahaan Jasa. Pada Kompetensi Dasar 3, guru

Keuangan siswa kelas XI AK di SMK Negeri 1

menggunakan media berupa bukti-bukti transaksi.

Depok. Oleh karena itu, guru yang profesional

Guru menyuruh siswa untuk mencari bukti transaksi

seharusnya dapat menguasai dan memanfaatkan

untuk kemudian dijurnalkan ke dalam jurnal umum.

penggunaan media dengan baik.

Sehingga mereka mengerti tentang bentuk asli bukti

tentang

berdasarkan

jurnal

Profesionalisme

Guru

Menafsirkan

Persamaan

Akuntansi,

Materi Akuntansi merupakan materi yang

transaksi dan cara menjurnalkan secara langsung.

menggunakan praktek langsung dan tidak dapat

Guru juga mengajak siswa untuk ke koperasi siswa

dibayangkan. Tanpa menggunakan papan tulis

dan bukti-bukti transaksi yang langsung ada pada

materi akuntansi sulit untuk diserap oleh siswa.

koperasi siswa digunakan siswa untuk menjurnal ke

Tanpa bimbingan tenaga pendidik pun materi

dalam jurnal umum. Pada materi atau KD yang lain

akuntansi sulit untuk diterapkan. Media yang paling

guru menggunakan media papan tulis dan form yang

tepat dalam materi akuntansi adalah media papan

telah dicetak oleh guru untuk kemudian dibagikan

tulis, akan tetapi penggunaan media ini harus

ke siswa agar siswa dapat hemat waktu dan praktis

divariasi agar siswa tertarik dan

dalam mengerjakan tugas dari guru. Selain itu guru

tidak merasa

bosan. Selain papan tulis, guru bisa menampilkan

juga

powerpoint atau program lain yang mendukung dan

membahas materi yang berupa teori.

menarik perhatian siswa dalam pembelajaran dan

sering

menggunakan

Sedangkan

disesuaikan dengan materi.

berdasarkan

powerpoint

hasil

untuk

wawancara

dengan siswa kelas XI IPS di SMAN 22 Surabaya,

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru

siswa merasa bosan karena media yang digunakan

mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di SMAN 22

monoton. Siswa juga mengatakan seringkali LCD

Surabaya, media yang digunakan selama ini adalah

kelas yang digunakan rusak. Sehingga siswa harus

3

pindah ke ruang lain yang ada LCD. Hal ini tidak

perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan

menciptakan kepraktisan serta kehematan waktu

peserta didik sedemikian rupa sehingga proses

dalam

sedang

belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan

berlangsung, karena materi akuntansi membutuhkan

pembelajaran secara efektif. Media pembvelajaran

waktu yang sangat banyak. Namun semua ruangan

merupakan alat bantu dalam menyampaikan materi

kelas terdapat LCD sehingga untuk permasalahan

ajar dari pendidik kepada peserta didik dalam proses

tersebut bisa diantisipasi.

belajar mengajar.

proses

pembelajaran

yang

Berdasarkan uraian yang telah tersebut di atas, penulis

ingin

melakukan

penelitian

tentang

Karakteristik Bahan Ajar

penggunaan media pembelajaran dalam proses

Media Visual

belajar mengajar pada mata pelajaran akuntansi

Secara

garis

besar,

unsur-unsur

yang

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa. Oleh karena itu

terdapat pada media visual terdiri dari garis,

dalam penelitian

memilih judul

bentuk, warna dan tekstur. Garis merupakan

“Analisis tentang Penggunaan Media Pembelajaran

kumpulan dari titik-titik. Bentuk adalah sebuah

pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi

konsepsi simbol yang dibangun atas garis-garis

kelas XI IPS di SMAN 22 Surabaya”

atau gabungan garis dengan konsep lainnya.

ini, peneliti

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

Untuk mempertinggi dan menciptakan respon

media apa saja yang digunakan guru dan alasan

emosional diperlukan warna. Sementara tekstur

guru menggunakan media tersebut pada materi

digunakan untuk menimbulkan kesan kasar dan

Akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Surabaya

halus.

sefrta bagaimanakah kelayakan media pembelajaran

Dalam mengembangkan

yang digunakan oleh guru pada materi akuntansi

pembelajaran

perlu

kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Surabaya.

prinsip

media

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui

agar

pengaruh efektif

sebuah

diperhatikan tersebut

media

beberapa

memberikan

dalam pencapaian tujuan

media apa dan alasan guru menggunakan media

pembelajaran. Arsyad (dalam Asyhar, 2012:53)

yang

materi

menyatakan simbol pesan visual hendaknya

akuntansi perusahaan jasa kelas XI IPS di SMA

memiliki prinsip kesederhanaan, keterpaduan

Negeri 22 Surabaya. Untuk mengetahui kelayakan

dan penekanan.

digunakan

dalam

pembelajaran

media pembelajaran yang digunakan oleh guru

Media visual dibagi menjadi 2, yaitu media

dalam pembelajaran materi akuntansi perusahaan

visual non proyeksi dan media visual proyeksi.

jasa kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Surabaya.

Beberapa jenis media visual non proyeksi yang sering digunakan dalam pembelajaran antara lain: benda realita, model dan prototype dan

Pengertian Media Pembelajaran Media

Sukiman

media grafis. Sedangkan media visual proyeksi

(2012:29) merupakan segala sesuatu yang dapat

dapat berupa hasil potretan kamera, hasil kreasi

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim

dengan program aplikasi misalnya Microsoft

ke

powerpoint, film bingkai, Overhead Projector

penerima

pembelajaran

sehingga

menurut

merangsang

pikiran,

4

(OHP), gambar digital dan Liquid Crystal

(a)Tampilan harus menarik baik dari sisi bentuk

Display (LCD).

gambar

Media Audio

digunakan. (b) Narasi atau bahasa harus jelas dan

Media pesannya

audio adalah media hanya

pendengaran

diterima

kombinasi

warna

yang

mudah dipahami oleh peserta didik. Penggunaan

melalui

indera

istilah perlu disesuaikan dengan pengguna media

audio

dalam

agar pembelajaran bisa efektif. (c) Materi

keterampilan-keterampilan

disajikan secara interaktif artinya memungkinkan

saja.

pengembangan

yang isi

maupun

Media

mendengarkan untuk pesan-pesan lisan.

partisipasi dari siswa. (d) Kebutuhan untuk

Media Audio-Visual

mengakomodasi berbagai model (style) yang

Media ini dapat menampilkan unsur gambar

berbeda dalam belajar. (e) Karakteristik dan

(visual) dan suara (audio) secara bersamaan pada

budaya personal dari populasi yang akan

saat mengkomunikasikan pesan atau informasi.

dijadikan target. (f) Sesuai dengan karakteristik

Media audio-visual dibagi menjadi 2, yakni: (1)

siswa, karakteristik materi dan tujuan yang ingin

audio visual murni yaitu baik unsur suara

dicapai. (g) Sesuai dengan sarana pendukung

maupun unsur gambar berasal dari satu sumber

yang tersedia. (h) Memungkinkan ditampilkan

seperti video kaset. (2) Audio visual tidak murni

suatu virtual learning environment (lingkungan

yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal

belajar virtual) seperti web based application

dari sumber yang berbeda.

yang menunjang. (i) Proses pembelajaran adalah

Multimedia

suatu kontinuitas utuh, bukan sporadic dan

Heinich menyatakan

(dalam bahwa

Asyhar,

2012:75)

multimedia

merupakan

kejadian terpisah-pisah (disconnected events).

penggabungan atau pengintegrasian dua atau

Kegunaan Media Pembelajaran

lebih format media yang berpadu seperti teks,

Sudjana

&

Rivai

(Sukiman,

2012:43)

grafik, animasi dan video untuk membentuk

mengemukakan manfaat media pendidikan dalam

aturan informasi ke dalam system computer.

proses belajar siswa yaitu:

Multimedia dapat digolongkan menjadi 2 yaitu

(a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian

(1) Multimedia Content Production, adalah

siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi

pemrosesan beberapa media yang berbeda untuk

belajar. Karena siswa akan mudah memahami

menyampaikan informasi atau menghasilkan

pembelajaran sehingga siswa termotivasi dalam

produk

Multimedia

belajar. (b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas

Communication adalah penggunaan media massa

maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh

seperti

siswa dan memungkinkannya menguasai dan

multimedia.

televisi

dan

(2)

surat

kabar.

Contoh

multimedia antara lain Microsoft PowerPoint,

mencapai

Macromedia

Camtasia

pembelajaran akan membuat siswa paham

Recorder dan sebagainya. Menurut Asyhar

terhadap materi. (c) Metode mengajar akan

(2012:175) beberapa karakteristik multimedia

lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

yang baik yaitu:

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,

Flash,

Goldwave,

5

tujuan

pembelajaran.

Media

sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak

kemampuan mental siswa. (c) Praktis, luwes, dan

kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar

bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau

pada setiap jam pelajaran. (d) Siswa dapat lebih

sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak

banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak

perlu dipaksakan. Media yang mahal dan memakan

hanya mendengarkan untaian guru, tetapi juga

waktu lama untuk memproduksinya bukanlah

aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,

jaminan sebagai media yang terbaik. Kriteria ini

mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain,

menuntun para guru atau instruktur untuk memilih

sehingga siswa aktif dalam pembelajaran.

media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih

Kriteria Pemilihan Media yang Baik Menurut Arsyad (2005:75) bersumber dari

sebaiknya

dapat

kapanpun

dengan

digunakan

dimanapun

peralatan

yang

dan

tersedia

konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem

disekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa

instruksional secara keseluruhan. Berikut kriteria

ke mana-mana. (d) Guru terampil menggunakannya.

yang perlu diperhatikan dalam memilih media :

Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apapun

(a) Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin

media itu, guru harus mampu menggunakannya

dicapai.

dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat

Media

dipilih

berdasarkan

tujuan

instruksional yang telah ditetapkan yang secara

media

umum mengacu kepada salah satu atau gabungan

menggunakannya. Proyektor transparasi (OHP),

dari dua atau tiga ranah kognitif, efektif, dan

proyektor slide dan film, komputer, dan peralatan

psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam

canggih lainnya tidak akan mempunyai arti apa-apa

bentuk

atau

jika guru belum dapat menggunakannya dalam

dipertunjukkan oleh siswa, seperti menghafal,

proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi

melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik

mutu dan hasil belajar. (e) Pengelompokan sasaran.

atau pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan

Media yang efektif untuk kelompok besar belum

akibat,

tugas

yang

harus

melakukan

yang

atau

hubungan-

kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang

hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-tugas

tepat untuk jenis kelompok besar, sedang, kelompok

yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih

kecil

tinggi. (b) Tepat untuk mendukung isi pelajaran

Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf

yang

harus

sifatnya

fakta,

konsep,

prinsip,

atau

perorangan.

memenuhi

jika

guru

tentu

dan

efektifnya

oleh

melibatkan

konsep-konsep

sama

ditentukan

yang

pemahaman

tugas

dikerjakan

amat

(f)

persyaratan

digunakan

Mutu

teknis

pada

teknis.

tertentu.

generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film

Misalnya, visual pada slide harus jelas dan

atau grafik memerlukan simbol atau kode yang

informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin

berbeda, dan oleh karena itu memerlukan proses dan

disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain

keterampilan

yang berupa latar belakang.

memahaminya.

mental Agar

yang dapat

berbeda

untuk

membantu proses

pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai

kebutuhan

tugas

pembelajaran

dan

6

penggunaan media pembelajaran secara bersama-

Materi Akuntansi Standar Kompetensi Memahami penyusunan

sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

siklus akuntansi perusahaan jasa. Dibawah ini akan

prestasi belajar Akuntansi siswa KELAS XI IPS

dijelaskan secara singkat yang termasuk kedalam

SMA Negeri 2 Bantul tahun ajaran 2011/2012.

standar kompetensi yaitu: (1) Akuntansi Sebagai Sistem Informasi, (2) Persamaan Dasar Akuntansi,

METODE PENELITIAN

(3) Mencatat Transaksi atau Dokumen ke dalam

Jenis Penelitian

Jurnal Umum, (4) Posting dari Jurnal ke Buku

Menurut

Arikunto

(2010:3)

penelitian

Besar, (5) Neraca Saldo, (6) Jurnal Penyesuaian, (7)

deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan

Neraca Lajur, (10) Laporan Keuangan

untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian ini

Kajian Penelitian Terdahulu Ratnasari

penelitian

merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

tentang

kuantitatif. Dengan metode ini, peneliti berusaha

media

mendeskripsikan mengenai media pembelajaran

pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi

yang digunakan dan alasan pemilihan menggunakan

keuangan siswa kelas XI program Keahlian

media oleh guru mata pelajaran akuntansi kelas XI

Akuntansi SMK Negeri 1 Depok tahun ajaran

IPS di SMA Negeri 22 Surabaya.

mengenai

(2012)

pengaruh

profesionalisme

guru

melakukan persepsi dan

siswa

penggunaan

2011/2012, hasil penelitian terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang

Tahapan Penelitian

profesionalisme guru terhadap prestasi belajar

Tahapan penelitian pada penelitian ini adalah :

akuntansi keuangan, terdapat pengaruh positif dan

(1) Studi pendahuluan, (2) Studi kepustakaan, (3)

signifikan persepsi siswa tentang penggunaan media

Studi Lapangan, (4) Analisis data

pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan, terdapat pengaruh positif dan signifikan

Tempat dan Waktu Penelitian

persepsi siswa tentang profesionalisme guru dan

Penelitian ini dilakuakn di kelas XI IPS SMA

penggunaan media pembelajaran secara bersama-

Negeri 22 Surabaya dan penelitian ini dilaksanakan

sama terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan.

pada bulan Februari hingga Mei.

Rohmawati

(2012)

melakukan

penelitian

Subjek dan Objek Penelitian

mengenai pengaruh cara belajar dan penggunaan media

pembelajaran

terhadap prestasi

Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata

belajar

pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 22

Akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul

Surabaya.

tahun ajaran 2011/2012, hasil penelitian, cara

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap

seluruh data dan informasi yang berkaitan dengan

prestasi belajar Akuntansi, penggunaan media

media pembelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA

pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan

Negeri 22 Surabaya yang diperoleh dari hasil

terhadap prestasi belajar Akuntansi, cara belajar dan

wawancara dan hasil telaah ahli.

7

Definisi Operasional

HASIL DAN PEMBAHASAN

Media Pembelajara dan Akuntansi

Daskripsi Hasil Hasil yang diperoleh dari penelitian deskriptif ini adalah:

Sumber dan data penelitian Data primer dalam penelitian ini diperoleh

Media Pembelajaran yang Digunakan oleh Guru dan

dari hasil wawancara terhadap guru akuntansi

Alasan Guru Memilih Media dalam Pembelajaran

yang kemudian akan diolah dan dideskripsikan

Akuntansi Materi Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas

di pembahasan dalam penelitian ini.

XI IPS di SMA Negeri 22 Surabaya

Data sekunder dalam penelitian ini adalah

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru

dokumen mengenai silabus, RPP, dan bahan ajar

mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA

yang digunakan.

Negeri 22 Surabaya dan hasil pengamatan serta dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti, pada kompetensi dasar (KD) akuntansi sebagai sistem

Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah

informasi sampai dengan KD menyusun laporan

lembar wawancara dan lembar telaah ahli.

keuangan perusahaan jasa, guru mata pelajaran akuntansi

di

menggunakan

Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh

SMA

Negeri

media

multi

22

Surabaya

yaitu

media

pembelajaran powerpoint yang dibantu dengan

peneliti adalah wawancara, dokumnetasi dan telaah

menggunakan

papan

tulis

(whiteboard),

ahli media.

dokumen-dokumen transaksi, media kartu dan form-form. Setiap kompetensi dasar tidak hanya menggunakan media powerpoint namun ada

Teknik Analisis Data Data hasil analisis dianalisis menggunakan

variasi media lain. Alasan mengapa guru

deskriptif sedangkan data hasil telaah ahli media

menggunakan

media

powerpoint

karena

dianalisis dengan cara :

pembelajaran akuntansi khususnya pada KD-KD tertentu yang sebagian besar berupa teori-teori dinilai

sangat

cocok

jika

disajikan

dan

Keterangan :

disampaikan dengan menggunakan powerpoint.

K = Persentase kriteria kelayakan

Sedangkan untuk alasan penggunaan media

F = Jumlah keseluruhan jawaban responden

pendukung lainnya seperti media papan tulis

N = Skor tertinggi dalam angket

karena media papan tulis dirasa mudah dipahami

I = Jumlah pertanyaan dalam angket

siswa ketika proses pemyampaian materi, media

R = Jumlah responden

dokumen-dokumen transaksi karena siswa harus

(Riduwan, 2011: 15)

mengetahui bentuk-bentuk asli dari dokumen transaksi, media kartu karena dirasa siswa tertarik dan siswa tidak merasa bosan dengan pembelajaran, media form karena pada materi

8

posting ke buku besar diperlukan media yang

persentase kelayakan sebesar 55,56%. Hal ini

praktis dan menghemat waktu yaitu form berupa

dikategorikan layak digunakan.

form jurnal dan buku besar. Pada Kompetensi

KD 5 Melakuakn Posting dari Jurnal ke

Dasar 6 dan Kompetensi Dasar 7, guru tidak

Buku Besar memproleh hasil rata-rata persentase

menggunakan media pembelajaran, jadi hanya

kelayakan sebesar 57,84%. Hal ini dikategorikan

menggunakan buku ajar dan papan tulis.

layak digunakan.

Alasannya karena materi pada KD tersebut banyak dan juga disesuaikan dengan kondisi atau

Pembahasan

karakteristik

Media Pembelajaran yang Digunakan dan Alasan

siswa,

sehingga

dirasa

guru

cocoknya menggunakan buku ajar tanpa disertai

Guru

Memilih

Media

dalam

Pembelajaran

media pembelajaran.

Akuntansi Materi Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Surabaya

Kelayakan Media Pembelajaran yang Digunakan

Berdasarkan

Guru dalam Pembelajaran Akuntansi Materi

IPS

SMA Negeri 22 Surabaya

dan

SMA

Negeri

22

Surabaya,

media

pembelajaran yang digunakan oleh guru mata

Ahli media menelaah media powerpoint KD

pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 22

1 hingga KD 5. Karena pada KD 6 dan KD 7

Surabaya dalam kegiatan pembelajaran adalah

guru tidak menggunakan media pembelajaran

powerpoint,

namun hanya menggunakan buku ajar dan papan

permainan

kartu,

dokumen-

dokumen transaksi, form-form dan papan tulis.

tulis. Berikut hasil kelayakan media powerpoint

Guru menggunakan semua media tersebut dalam

KD 1 sampai KD 5.

proses pembelajaran.

KD 1 Mendeskripsikan Akuntasni sebagai

Pada KD 1 media powerpoint sudah sesuai

Sistem Informasi memproleh hasil rata-rata

dengan

persentase kelayakan sebesar 73,11%. Hal ini

tepat

untuk

terampil dalam menggunakannya, cocok untuk

memproleh hasil rata-rata persentase kelayakan dikategorikan

pembelajaran,

luwes dapat dibawa kemana-mana, guru bisa dan

KD 2 Menafsirkan Persamaan Akuntansi

dan

tujuan

mendukung isi pelajaran, powerpoint praktiS,

dikategorikan layak digunakan.

66,24%

wawancara

dokumentasi dengan guru Akuntansi kelas XI

Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas XI IPS di

sebesar

hasil

kelas besar, dan bermutu teknis yaitu powerpoint

layak

pada KD ini rapi, bersih, dan penulisan jelas.

digunakan.

Pada KD 2 media powerpoint sudah sesuai

KD 3 Mencatat Transaksi Berdasarkan

dengan

Mekanisme Debit dan Kredit memproleh hasil

tujuan

pembelajaran,

tepat

untuk

mendukung isi pelajaran, powerpoint praktis,

rata-rata persentase kelayakan sebesar 58%. Hal

luwes dapat dibawa kemana-mana, guru kurang

ini dikategorikan layak digunakan.

terampil dalam menggunakannya karena media

KD 4 Mencatat Transaksi/Dokumen ke

didownload dari internet dan di edit oleh guru,

dalam Jurnal Umum memproleh hasil rata-rata

cocok untuk kelas besar, dan kurang bermutu teknis yaitu powerpoint pada KD ini warna

9

layout

monoton

dari

awal

hingga

akhir

tersebut contoh soal, latihan sioal dan ilustrasi

menggunakan background dengan warna yang

serta animasi kurang banyak. Sehingga perlu

sama. Seharusnya warna layout beragam agar

ditanbahkan lagi.

siswa tertarik dan tidak bosan. Pada KD 3 media powerpoint sudah sesuai dengan

tujuan

pembelajaran,

tepat

Kelayakan Media Pembelajaran yang Digunakan

untuk

Guru dalam Pembelajaran Akuntansi Materi

mendukung isi pelajaran, powerpoint praktis,

Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas XI IPS di

luwes dapat dibawa kemana-mana, guru bisa dan

SMA Negeri 22 Surabaya

terampil dalam menggunakannya, cocok untuk

Menentukan media pembelajaran yang

kelas besar, dan bermutu teknis yaitu powerpoint

layak dapat dinilai dari beberapa komponen dan

pada KD ini rapi, bersih, dan penulisan jelas.

tiap-tiap butir komponen yang diadaptasi dari

Pada KD 4 media powerpoint sudah sesuai dengan

tujuan

pembelajaran,

tepat

BSNP yaitu meliputi komponen kelayakan isi,

untuk

kelayakan kebahasaan dan kelayakan penyajian.

mendukung isi pelajaran, powerpoint praktis,

Penilaian Kelayakan Media Pembelajaran

luwes dapat dibawa kemana-mana, guru bisa dan

Powerpoint Setiap Kompetensi Dasar

terampil dalam menggunakannya, cocok untuk

Penilaian Kelayakan Kompetensi Dasar 1

kelas besar, dan bermutu teknis yaitu powerpoint

Persentase ideal kelayakan media

pada KD ini rapi, bersih, dan penulisan jelas.

pembelajaran 100%. Pada KD 1 untuk

Pada KD 5 media powerpoint sudah sesuai dengan

tujuan

pembelajaran,

tepat

komponen

kelayakan

isi

diperoleh

untuk

persentase 71,25% maka untuk mencapai

mendukung isi pelajaran, powerpoint praktis,

persentase ideal kurang 28,75%. Namun

luwes dapat dibawa kemana-mana, guru bisa dan

komponen isi meliputi cakupan

terampil dalam menggunakannya, cocok untuk

sesuai dengan SKKD, akurasi materi

kelas besar, dan kurang bermutu teknis yaitu

sesuai dengan fakta, materi yang disajikan

powerpoint pada KD ini antara warna tulisan dan

sesuai masa kini, uraian mengandung dan

warna background kurang sinkron sehingga

mengembangkan wawasan kontekstual.

tulisan tidak dapat terbaca dengan jelas. Hal ini

Komponen

kelayakan

materi

kebahasaan

tidak sesuai dengan teori Arsyad tentang kriteria

diperoleh persentase 75%, maka untuk

pemilihan

media

baik

yautu

mencapai presentase ideal kurang 25%.

anatara

warna

Karena bahasa dalam media kurang sesuai

tulisan dan warna background disesuaikan agar

dengan tingkat perkembangan peserta

dapat terbaca oleh siswa dengan jelas./

didik, bahasa kurang komunikatif, kurang

bermutubteknis.

yang

Seharusnya

Dari media powerpoint KD 1 hingga KD 5

lugas, alur pikir kurang runtut, tidak

sebagian besr sudah sesuai dengan kriteri Arsyad

semua kalimat mengacu pada kaidah

tentang

kriteria pemilihan media yang baik.

Bahasa Indonesia yang baik dan benar,

Hanya pada KD 2 dan KD5 yang kurang

namun penggunaan istilah asing sudah

bermutu teknis, namun dari semua powerpoint

benar.

10

Komponen

kelayakan

penyajian

kurang

jelas, animasi sesuai dengan

diperoleh persentase 73,08%, maka untuk

materi,

mencapai persentase ideal kurang 26,92%.

karakteristik mata pelajaran, tampilan

Teknik penyajian runtut, gambar jelas,

warna menarik dan teks jelas.

penyajian

materi

sesuai

tidak ada animasi, penyajian materi sesuai

Persentase rata-rata keseluruhan dari

karakteristik materi, tampilan warna dan

ketiga komponen diatas pada KD 2 adalah

teks jelas.Persentase rata-rata keseluruhan

66,24%. Jadi, media powerpoint yang

dari ketiga komponen diatas pada KD 1

digunakan pada KD 2 layak digunakan

adalah 73,11%. Jadi, media powerpoint

dalam kegiatan pembelajaran akuntansi.

yang

digunakan

pada

KD

1

layak

digunakan dalam kegiatan pembelajaran Penilaian Kelayakan Kompoetensi Dasar 3

akuntansi.

Persentase ideal kelayakan media

Penilaian Kelayakan Kompetensi Dasar 2

pembelajaran 100%. Pada KD 3 untuk

Persentase ideal kelayakan media

komponen

pembelajaran 100%. Pada KD 2 untuk komponen

kelayakan

isi

komponen isi meliputi cakupan materi

persentase ideal kurang 37,5%. Namun

sesuai dengan SKKD, akurasi materi

materi

sesuai dengan fakta, materi yang disajikan

sesuai dengan SKKD, akurasi materi

sesuai masa kini, contoh peristiwa kurang

sesuai dengan fakta, materi yang disajikan masa

mengandung

kini, dan

uraian

mencerminkan kondisi terkini dan uraian

sudah

kurang

mengembangkan

kelayakan

Komponen

kebahasaan

dengan

Indonesia,

bahasa

perkembangan peserta didik dan kaidah Bahasa

kurang

Indonesia,

bahasa

komunikatif, kurang lugas,

komunikatif, kurang lugas alur yang

kurang alur tidak

runtut dan penulisan istilah asing benar

kurang runtut, namun penulisan istilah

dan tepat.

asing benar. Komponen

kebahasaan

Bahasa kurang sesuai dengan tingkat

tingkat

perkembangan peserta didik dan kaidah Bahasa

kelayakan

mencapai persentase ideal kurang 40,62%.

mencapai presentase ideal kurang 29,17%. sesuai

wawasan

diperoleh persentase 59,38%, maka untuk

diperoleh persentase 70,83%, maka untuk

Bahasakurang

mengembangkan

kontekstual.

wawasan kontekstual. Komponen

diperoleh

persentase ideal kurang 45%. Namun

persentase 62,5% maka untuk mencapai

sesuai

isi

persentase 55% maka untuk mencapai

diperoleh

komponen isi meliputi cakupan

kelayakan

kelayakan

Komponen

penyajian

kelayakan

penyajian

diperoleh persentase 59,62%, maka untuk

diperoleh persentase 65,38%, maka untuk

mencapai persentase ideal kurang 40,38%.

mencapai persentase ideal kurang 34,62%.

Teknik penyajian runtut, gambar jelas,

Teknik penyajian kurang runtut, gambar

11

animasi dalam media tidak sesuai dengan

dengan materi, penyajian materi sesuai

materi,

sesuai

karakteristik mata pelajaran, tampilan

karakteristik mata pelajaran, tampilan

warna kurang menarik, teks jelas dan

warna menarik, teks jelas dan ilustrasi

penempatan ilustrasi tidak sesuai.

penyajian

materi

tidak ada.

Persentase rata-rata keseluruhan dari

Persentase rata-rata keseluruhan dari

ketiga komponen diatas pada KD 4 adalah

ketiga komponen diatas pada KD 3 adalah

55,56%.

58%. Sehingga media powerpoint yang

powerpoint yang digunakan pada KD 4

digunakan pada KD 3 layak digunakan

layak

dalam kegiatan pembelajaran akuntansi.

pembelajaran akuntansi.

Penilaian Kelayakan Kompetensi Dasar 4

Dengan

demikian

digunakan

media

dalam

kegiatan

Penilaian Kelayakan Kompetensi Dasar 5

Persentase ideal kelayakan media

Persentase ideal kelayakan media

pembelajaran 100%. Pada KD 4 untuk

pembelajaran 100%. Pada KD 5 untuk

komponen

komponen

kelayakan

isi

diperoleh

kelayakan

isi

diperoleh

persentase 52,5% maka untuk mencapai

persentase 57,5% maka untuk mencapai

persentase ideal kurang 47,5%. Namun

persentase ideal kurang 42,5%. Namun

komponen isi meliputi cakupan materi

komponen isi meliputi cakupan

sesuai dengan SKKD, akurasi materi

sesuai dengan SKKD, akurasi materi

sesuai dengan fakta, materi yang disajikan

kurang sesuai dengan fakta, materi yang

tidak mencerminkan kondisi masa kini,

disajikan sesuai masa kini, uraian kurang

uraian kurang mengembangkan wawasan

mengembangkan wawasan kontekstual.

kontekstual. Komponen

Komponen kelayakan

kebahasaan

diperoleh

kelayakan

persentase

materi

kebahasaan

58,33%,

untuk

diperoleh persentase 59,38%, maka untuk

mencapai persentase ideal kurang 41,67%.

mencapai presentase ideal kurang 40,62%.

Bahasa sudah sesuai dengan tingkat

Bahasa sudah sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik dan kaidah

perkembangan peserta didik dan kaidah

Bahasa

Bahasa Indonesia, namun bahasa kurang

komunikatif, kurang lugas, alur kurang

komunikatif, kurang lugas, alur tidak

runtut, penulisan istilah asing sudah tepat.

runtut, dan penulisan istilah asing benar

Komponen

dan tepat. Komponen

Indonesia,

bahasa

kelayakan

kurang

penyajian

diperoleh persentase 57,69%, maka untuk kelayakan

penyajian

mencapai persentase ideal kurang 42,31%.

diperoleh persentase 54,81%, maka untuk

Teknik penyajian runtut, gambar jelas,

mencapai persentase ideal kurang 45,19%.

animasi tidak sesuai dengan materi,

Teknik penyajian tidak runtut, gambar

penyajian materi sesuai karakteristik mata

kurang jelas, animasi

kurang sesuai

12

pelajaran, tampilan warna menarik dan

Berdasarkan hasil telaah ahli yang telah

beberapa teks tidak jelas.

dipaparkan diatas, media powerpoint yang

Persentase rata-rata keseluruhan dari

digunakan secara keseluruhan dinilai layak.

ketiga komponen diatas pada KD 5 adalah

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

57,84%.

powerpoint yang digunakan telah memenuhi

Dengan

demikian

media

powerpoint yang digunakan pada KD 5

kriteria

layak

berdasarkan kriteria multimedia yang baik

digunakan

dalam

kegiatan

pembelajaran akuntansi. Penilaian

Kelayakan

yang

baik.

Hal

ini

terbukti

menurut Asyhar (2012:173) yang antara lain:

Media

Powerpoint

tampilan menarik dari sisi bentuk gambar

Setiap Komponen Kelayakan

maupun kombinasi warna yang digunakan

Berdasarkan hasil telaah dari kedua

serta proses pembelajaran sebagai kontinuitas

dosen penelaah terhadap kelayakan media

utuh

powerpoint yang digunakan oleh guru mata

penyajian, narasi dan bahasa jelas dan

pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri

dipahami oleh peserta didik dinilai layak

22 Surabaya

dalam

pada

Standar Kompetensi

telah

dinilai

aspek

layak

kebahasaan,

aspek

materi

yang

Memahamai Penyusunan Siklus Akuntansi

disajikan

Perusahaan Jasa dapat di deskripsikan sebagai

mengakomodasi

berikut :

karakteristik budaya dan populasi yang

Komponen persentase

kelayakan

rata-rata

isi

sebesar

diproleh 59,75%

.

berbagai

model

untuk belajar,

materi, tujuan dan siswa, juga dinilai layak dari aspek kelayakan isi.

digunakan pada komponen kelayakan isi.

Jadi, media powerpoint yang digunakan

kebahasaan

oleh guru mata pelajaran akuntansi di sekolah

64,58%.

tersebut pada Kompetensi Dasar 1 sampai

Sehingga media powerpoint dinilai layak

Kompetensi Dasar 5 layak digunakan karena

digunakan pada aspek ini.

termasuk dalam kriteria interpretasi layak

diperoleh

persentase

Komponen diperoleh

kelayakan

kebutuhan

menjadi target, sesuai dengan karakteristik

Sehingga media powerpoint dinilai layak

Komponen

interaktif,

dalam

sebesar

kelayakan

persentase

sebesar

yaitu dengan skor ≥ 50%.

penyajian 62,12%.

Sehingga media powerpoint juga dinilai layak

SIMPULAN DAN SARAN

digunakan pada aspek komponen penyajian.

Simpulan

Dari rata-rata ketiga penilaian komponen

Media pembelajaran yang digunakan oleh guru

kelayakan tersebut secara keseluruhan dapat

mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA

disimpulkan bahwa media powerpoint yang

Negeri

digunakan oleh guru mata pelajaran akuntansi

didukung

di kelas XI IPS SMA Negeri 22 Surabaya

(whiteboard),

layak digunakan sebagai media pembelajaran

transaksi dan form-form. Media pembelajaran hanya

dengan persentase sebesar 62,15 %.

digunakan pada KD 1 sampai KD 5. Sedangkan

13

22 Surabaya dengan media

adalah

powerpoint

penggunaan kartu,

papan

dan tulis

dokumen-dokumen

pada KD 6 dan KD 7 tidak menggunakan media

Ratnasari. 2012. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Profesionalisme Guru dan Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Depok Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia (online), Halaman 208-225, ((http://www.uny.ac.id, diakses 05 maret 2013)

pembelajaran karena dirasa materi banyak sehingga cukup dengan menggunakan buku ajar dan papan tulis. Selain itu, media pembelajaran powerpoint pada mata pelajaran akuntansi KD 1 sampai KD 5 dinilai layak digunakan sebagai media pembelajaran Akuntansi berdasarkan hasil telaah dosen ahli media

Riduwan. 2011. Skala Pengukuran Variable Penelitian. Bandung: Remaja rosdakarya

yang meliputi komponen kelayakan isi, komponen kelayakan kebahasaan, dan komponen kelayakan

Rohmawati. 2012. Pengaruh cara belajar dan penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Kajian Pendidkan Akuntansi Indonesia, (Online), Vol. X, no. 2, (http://www.uny.ac.id, diakses 05 maret 2013)

penyajian.

Saran Media pembelajaran sebaiknya digunakan juga pada KD 6 dan KD 7 karena dengan adanya penggunaan

media

pembelajaran

akan Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia

mempermudah siswa dalam memahami materi dan mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan guru sebaiknya tidak hanya menggunakan

media

powerpoint

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

namun

menggunakan media lain yang berbasis multimedia dalam pembelajaran Akuntansi.

DAFTAR RUJUKAN Anissa. 2010. Profesionalisme Guru Perlu Direformasi. (online). (http://www.republika.co.id, diakses 21 April 2012) Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta Bahri Djamarah, Syaiful dan Zain Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

14