download file artikel - PPPPTK Matematika

9 downloads 140 Views 68KB Size Report
Adi Wijaya – P4TK Matematika. ARTIKEL. PENTINGNYA ANALISIS BUKU SISWA. DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013. Oleh. Adi Wijaya, S.Pd, MA.
ARTIKEL

PENTINGNYA ANALISIS BUKU SISWA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Oleh Adi Wijaya, S.Pd, MA

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA 2013

Adi Wijaya – P4TK Matematika

PENTINGNYA ANALISIS BUKU SISWA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Abstrak Perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya salah satunya adalah adanya buku siswa dan buku guru yang sudah disediakan oleh pemerintah pusat sebagai buku wajib sumber belajar di sekolah. Buku siswa menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Dalam proses belajar, peserta didik dipacu untuk mencari dari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Oleh karenanya peran guru sangat penting dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersedian kegiatan pada buku tersebut. Guru diharapkan dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam daerah masing-masing. Dengan demikian, guru sebagai pengendali utama di dalam proses belajar mengajar di kelas perlu mencermati terlebih dahulu terhadap buku siswa maupun buku pegangan guru yang sudah disediakan pemerintah. Hal ini diperlukan mengingat buku yang disediakan oleh pemerintah ditujukan untuk keperluan skala nasional. Dengan demikian, sebelum menggunakan di kelas, tentunya guru diharapkan sudah membaca dan mencermati dengan melakukan analisis buku terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar jika terdapat ketidaksesuaian atau ketidaktepatan yang ada dalam buku tersebut, dapat dilakukan langkah-langkah tindak lanjut untuk mengatasinya lebih awal. Kata Kunci: buku siswa, kurikulum 2013, tindak lanjut

A. PENDAHULUAN Salah satu perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya buku siswa dan buku guru yang sudah disediakan oleh pemerintah pusat sebagai buku wajib sumber belajar di sekolah. Dalam kata pengantar buku siswa maupun buku Adi Wijaya – P4TK Matematika

guru dinyatakan bahwa buku siswa menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan dalam Kurikulum 2013, peserta didik dipacu untuk mencari dari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersedian kegiatan pada buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. Oleh karena itu, guru sebagai pengendali utama di dalam proses belajar mengajar di kelas perlu mencermati terlebih dahulu terhadap buku siswa maupun buku pegangan guru yang sudah disediakan pemerintah. Hal ini diperlukan mengingat buku yang disediakan oleh pemerintah ditujukan untuk keperluan skala nasional. Artinya, buku tersebut dibuat secara umum untuk kondisi siswa di Indonesia, tentunya belum mengakomodasi kebutuhan khusus pada masing-masing sekolah yang ada kemungkinan mempunyai karakteristik masing-masing. Disebutkan pula bahwa buku siswa maupun buku guru merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Dengan demikian, sebelum menggunakan di kelas, tentunya guru diharapkan sudah membaca dan mencermati dengan melakukan analisis buku terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar jika terdapat kekeliruan atau ketidaktepatan yang ada dalam buku tersebut, dapat dilakukan langkahlangkah tindak lanjut mengatasinya lebih awal.

B. PEMBAHASAN Sebelum buku siswa digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas, guru sebaiknya sudah membaca dan melakukan analisis buku terlebih dahulu. Sehingga jika di dalam buku tersebut ditemukan adanya kekeliruan atau ketidaktepatan, guru dapat mengatasinya dengan melakukan langkah-langkah tindak lanjut yang diperlukan. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa pentingnya melakukan analisis buku siswa. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis buku adalah sebagai berikut: a. Kesesuaian isi buku dengan SKL, KI, dan KD Buku yang hendak digunakan di kelas hendaknya sudah dicek kesesuaiannya dengan kurikulum yang digunakan. Buku siswa yang disediakan oleh pemerintah saat ini untuk

Adi Wijaya – P4TK Matematika

menunjang pelaksanaan implementasi kurikulum 2013. Oleh karena itu, buku siswa yang akan digunakan perlu dianalisis apakah sudah sesuai dengan standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar yang sudah ditentukan. Jika masih ditemukan adanya ketidaksesuaian, guru dapat menindaklanjutinya lebih awal. b. Kecukupan materi Materi yang terdapat dalam buku siswa perlu dianalisis dari segi kecukupan materi yang ditinjau dari segi cakupan konsep atau materi esensial dan alokasi waktu yang dibutuhkan/disediakan. c. Kedalaman materi Dalam melakukan analisis terhadap kedalaman materi, materi yang tertuang dalam buku siswa perlu ditinjau dari pola pikir keilmuan dan karakteristik siswa. Jika ada yang dianggap kurang sesuai dengan karakteristik siswa di sekolahnya, diharapkan guru dapat menindaklanjuti dengan memberikan tambahan-tambahan penjelasan seperlunya. d. Kebenaran materi Analisis buku juga sekaligus melihat kebenaran akan materi, contoh, maupun latihanlatihan yang dituliskan. Jika ditemukan adanya materi/contoh/soal yang dituliskan dalam buku terjadi kesalahan, baik kemungkinan salah dalam penulisan konsep maupun salah ketik, maka guru diharapkan sesegera mungkin untuk menindaklanjutinya. Tidak lanjut dapat berupa ralat perbaikan yang segera disampaikan kepada siswa agar tidak berdampak lebih lanjut kepada siswa (membuat siswa bingung/ragu). e. Kesesuaian pendekatan yang digunakan Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific, oleh karena itu buku siswa perlu ditinjau dari segi penerapan pendekatan scientific. Apakah penyajiannya sudah memfasilitasi siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti yang diharapkan dalam pendekatan scientific atau belum. f. Kesesuaian penilaian Bentuk penilaian yang digunakan dalam Kurikulum 2013 menggunakan penilaian autentik. Oleh karena itu, buku siswa yang akan digunakan perlu ditinjau dari ketersediaan penilaian autentik yang terdapat dalam buku siswa tersebut. Dari beberapa komponen hasil analisis yang telah dilakukan, jika masih ditemukan adanya ketidaksesuaian atau ketidaklengkapan, guru perlu menindaklanjutinya dengan

Adi Wijaya – P4TK Matematika

membuat tambahan-tambahan materi, contoh ataupun bentuk penilaian yang disarankan sesuai dengan karakteristik siswa sekolah masing-masing. C. KESIMPULAN Buku siswa yang disediakan oleh pemerintah dalam kurikulum 2013 ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sedangkan dalam proses belajar, peserta didik dipacu untuk mencari dari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Oleh karena itu peran guru menjadi sangat penting dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersedian kegiatan pada buku tersebut. Guru diharapkan dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam daerah masing-masing. Dengan demikian, sebelum menggunakan di kelas, tentunya guru diharapkan sudah membaca dan mencermati dengan melakukan analisis buku terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar jika terdapat ketidaksesuaian atau ketidaktepatan yang ada dalam buku tersebut, dapat dilakukan langkah-langkah tindak lanjut untuk mengatasinya lebih awal. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan analisis buku siswa adalah: (1) kesesuaian isi buku dengan SKL, KI, dan KD; (2) kecukupan materi; (3) kedalaman materi; (4) kebenaran materi; (5) kesesuaian dengan pendekatan yang disarankan; dan (6) kesesuaian dengan penilaian yang digunakan.

REFERENSI ................. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs Matematika. Jakarta: BPSDMP dan PMP Kemdikbud. ................. (2013). Matematika Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Bio Data Penulis: Nama : Adi Wijaya, S.Pd, MA NIP : 196809211994031002 Jabatan : Widyaiswara Madya Kantor : PPPPTK Matematika Yogyakarta Email : [email protected]

Adi Wijaya – P4TK Matematika