Download - Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia ...

95 downloads 326 Views 79KB Size Report
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata keyakinan diambil dari kata ... Menurut Kamus Kedokteran Dorland, Health artinya keadaan kesejahteraan.
KEYAKINAN TERHADAP KESEHATAN PADA REMAJA PEROKOK

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi sebagian Dari Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 Psikologi

Oleh : AGUSTINA RAHMAH FITRIATI 01 320 103

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA JOGJAKARTA 2005

1

KEYAKINAN TERHADAP KESEHATAN PADA REMAJA PEROKOK

BAB I PENGANTAR

A. Latar Belakang Masalah Dalam rokok terdapat berbagai macam zat yang membahayakan tubuh, yaitu: Karbon monoksida (CO), Nikotin, Tar, Aceton (penanggal cat) , Toluidine (pelarut industri), Ammonia (pencuci lantai), Methanol (bahan api roket), Napthalene (ubat gegat), DDT (ubat pembunuh serangga), Butane (minyak lighter), Hydrogen cyanide (gas yang digunakan untuk hukuman bunuh). Berdasarkan data survei kesehatan rumah tangga tahun 2004, sebanyak 59,04 persen laki-laki dan 4,83 persen perempuan merokok. Bila dilihat dari jumlah penduduk (laki-laki dan perempuan), total perokok di Indonesia sebanyak 31,4 persen. Artinya, sebanyak 62,8 juta orang merokok. Menurut Smolkowski 1995 (dalam Safarino 1998), merokok biasanya dimulai pada usia muda, dan faktor-faktor psikososial merupakan kekuatan utama yang mendorong remaja memulai merokok. Beberapa aspek dari perilaku sosial berpengaruh dalam membentuk anak-anak berumur belasan tahun dalam hal sikap, keyakinan, dan maksud tentang merokok. Dalam hal ini banyak penelitian yang menemukan bahwa remaja lebih senang memulai merokok jika orang tua dan teman-

2

temannya merokok. Leventhal dkk 1985 (Safarino 1998) mengungkapkan, saat remaja mencoba rokok pertama mereka, mereka khususnya merokok dalam kelompok teman-teman sebaya. Hal itu menunjukkan bahwa model dan tekanan teman sebaya mempengaruhi dalam merokok. Menurut Aydid (1996), perilaku merokok dilihat dari sudut pandang manapun tetap merugikan baik bagi diri sendiri ataupun orang lain. Hingga saat ini belum ada fatwa yang mengharamkan atau menghalalkan merokok karena tidak adanya petunjuk dari Al Qur’an, hadits-hadits Nabi Muhammad SAW, maupun dari pendapat mazhab yang benar-benar langsung menetapkan hukum merokok.

B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keyakinan para perokok remaja terhadap kesehatannya dan alasan mereka tidak mau atau sukar berhenti merokok.

C. Manfaat Penelitian : Secara teoritis, penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan dalam bidang Psikologi Sosial dan Psikologi Kesehatan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan permasalahan rokok seperti yang diungkap dalam penelitian ini. Secara praktis penelitian ini diharapkan bisa memberi manfaat bagi remaja untuk memberikan pemahaman yang benar tentang rokok dan dapat mengubah keyakinan tentang kesehatan. Serta bagi yang belum pernah mencoba rokok,

3

diharapkan penelitan ini menjadi acuan agar mereka tidak mencoba untuk mengkonsumsi rokok.

D. Keaslian Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan judul “Keyakinan terhadap Kesehatan pada Remaja Perokok”, menggunakan subjek remaja berusia 17 21 tahun (remaja akhir) dengan jenis kelamin laki-laki. Dan menggunakan metode analisis data kualitatif. Adapun pemilihan kriteria tersebut dimaksudkan agar sesuai dengan tema dan sesuai dengan apa yang ingin diungkap oleh peneliti. dengan judul. Hubungan antara empati dengan perilaku merokok di tempat umum pada remaja laki-laki. Dengan subjek Laki-laki SMK YPT Tanggamus Lampung, usia 16-18 tahun, berstatus siswa dan telah memiliki perilaku merokok. Menggunakan teknik analisis korelasi product moment dari Karl Pearson. Sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji linieritas. Wida Ariesi (2002) tentang Perilaku merokok dengan strategi menghadapi masalah (coping) pada remaja putri. Subjek wanita usia 18-23 tahun yang merokok di Yogyakarta. Menggunakan teknik analisis statistik. Dan pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi product moment dari Karl Pearson Sito Meiyanto (1991) tentang Sikap perokok dan bukan perokok di Yogyakarta terhadap program anti rokok. Dengan subjek pria usia 25-35 tahun, pendidikan minimal SMU. Dan menggunakan teknik analisis uji T.

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Keyakinan Terhadap Kesehatan

1. Pengertian Keyakinan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata keyakinan diambil dari kata dasar yakin, yaitu : a. Percaya (tahu, mengerti) sungguh-sungguh; (merasa) pasti (tentu, tidak salah) b. Sungguh; sungguh-sungguh Sedangkan pengertian ”keyakinan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, juga mempunyai 2 pengertian, yaitu : a. Kepercayaan dan sebagainya yang sungguh-sungguh; kepastian; ketentuan b. Bagian agama atau religi yang berwujud konsep-konsep yang menjadi keyakinan (kepercayaan pada penganutnya).

2. Pengertian Kesehatan Menurut Kamus Kedokteran Dorland, Health artinya keadaan kesejahteraan optimal fisik, mental dan sosial, dan bukan hanya ketiadaan penyakit dan kecacatan.

5

Menurut Moeljono dan Latipun (2002), sehat (health) adalah konsep yang tidak mudah diartikan sekalipun dapat kita rasakan dan diamati keadaannya. Misalnya, orang tidak memiliki keluhan-keluhan fisik dipandang sebagai orang yang sehat. Ogden (2000) mengemukakan ada beberapa teori yang dapat memperjelas pemahaman kita tentang perilaku sehat (health behaviour), yaitu ; 1. Health Belief Model a. Susceptibility to illness (rentan terhadap penyakit). b. Severity of the illness. c. The costs involved in carrying out the behaviour d. The benefits involved in carrying out the behaviour e. Cues to action 2. Theory of Reasoned Action (TRA) Teori

ini

menghubungkan

keyakinan

(beliefs),

sikap

(attitude),

kehendak/intensi (intention), dan perilaku. Intensi merupakan predictor terbaik dari perilaku. Jika ingin mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik untuk meremalkannya adalah mengetahui intensi orang tersebut. 3. The Protection Motivation Theory Rogers (1975, 1983, 1985) mengembangkan the protection motivation theory (PMT), yang merupakan perluasan HBM dengan memasukkan factor-faktor tambahan. a. Severity b. Susceptibility (kerentanan).

6

c. Response effectiveness (respon efektif). d. Self Efficacy 4. Social Cognition Models Expectancies (harapan) memasukkan aspek-aspek : a. Situation outcome expectancies b. Outcome expectancies c. Self Efficacy expectancies

3. Pengertian Keyakinan terhadap Kesehatan Berdasarkan penjabaran antara pengertian keyakinan dan kesehatan di atas, maka penulis mencoba untuk menyimpulkan pengertian dari Keyakinan terhadap Kesehatan. Keyakinan terhadap Kesehatan adalah keyakinan seseorang dalam memandang keadaan fisik, mental dan sosial baik untuk dirinya ataupun untuk orang lain, serta selalu berpikir positif tentang segala sesuatu.

B. Remaja Perokok 1. Pengertian rokok Perokok berasal dari kata dasar “rokok” yang diberi awalan pe- yang artinya pemakai atau pengguna rokok. Jadi, perokok adalah individu yang menggunakan atau memakai rokok. Sedangkan rokok adalah gulungan kertas yang berisi tembakau dan

7

untuk menikmatinya dengan cara membakar tembakau tersebut. Sedangkan merokok adalah membakar tembakau yang kemudian diisap asapnya, baik menggunakan rokok meupun menggunakan pipa. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti ”rokok” adalah gulungan tembakau (kira-kira sebesar kelingking) yang dibungkus (daun ripah, kertas, dan sebagainya). Dan masih menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti ”perokok” adalah (orang) yang suka merokok. Klasifikasi

perokok

dibagi

dalam

4

bagian,

yaitu

Http://www.e.psikologi.com/remaja/050602 : 1. Perokok sangat berat 2. Perokok berat 3. Perokok sedang 4. Perokok ringan 2. Pengertian Remaja Penggunaan istilah untuk menyebutkan masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa, ada yang memberi istilah: puberty (Inggris), puberteit (Belanda), pubertas (Latin), yang berarti kedewasaan yang dilandasi oleh sifat dan tanda-tanda lelaki atau wanita. Sedangkan Hurlock (1990) dalam Sri Rumini dan Siti Sundari (2004) membagi dalam 3 tahap : 1. Tahap prapuber

: Wanita 11-13 tahun; pria 14-16 tahun

2. Tahap puber

: Wanita 13-17 tahun; pria 14-17 tahun 6 bulan

8

3. Tahap pasca puber

: Wanita 17-21 tahun; pria 17 tahun 6 bulan - 21 tahun

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi rokok Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mantan pecandu rokok untuk kembali mengkonsumsi rokok, atau mempengaruhi seseorang untuk mencoba mengkonsumsi rokok, antara lain (Http://www. e.psikologi.com/remaja/050602) : 1. Pengaruh orang tua 2. Pengaruh teman sebaya 3. Faktor kepribadian 4. Pengaruh iklan

B. Pertanyaan Penelitian

Dari beberapa uraian di atas menimbulkan beberapa pertanyaan yaitu : 1. Bagaimana keyakinan terhadap kesehatan pada remaja perokok? 2. Apa saja yang mungkin membuat remaja tergerak untuk berhenti atau tidak berhenti merokok?

9

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Desain penelitian kualitatif bersifat alamiah, dimana peneliti tidak memanipulasi setting penelitian melainkan melakukan studi terhadap suatu fenomena dalam situasi dimana fenomena tersebut ada. Sehingga kemungkinan adanya manipulasi data yang didapat dari penelitian tersebut sangat minim karena pengambilan data dilakukan secara langsung sesuai data yang ada di lapangan.

B. Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian ini adalah keyakinan para remaja usia 17 sampai 21 tahun yang masih aktif merokok, terhadap kesehatannya. C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah remaja berumur 17 sampai 21 tahun dengan jenis kelamin laki-laki. Jumlah subjek tiga orang yang mewakili remaja perokok usia 17 sampai 21 tahun. Tapi jumlah subjek bisa berubah tergantung kondisi lapangan dan kelengkapan data yang diperoleh peneliti.

10

D. Metode Pengumpulan Data Poerwandari (1998) menambahkan bahwa data penelitian kualitatif tidak berbentuk angka, tetapi lebih banyak berupa narasi , deskripsi, cerita, dokumen tertulis, dan tidak tertulis (gambar, foto) ataupun bentuk-bentuk non angka lain. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi. E. Metode Analisis Data Analisis data dilakukan secara kualitatif. Analisis dilakukan dengan model interaktif dari Miles dan Huberman (1992) sebagai berikut :: 1. Pengumpulan data ; 2. Mereduksi data berdasar tema-tema 3. Menyajikan data dalam bentuk teks dan tabel. 4. Menyimpulkan dengan cara melakukan penarikan dan reduksi

11

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi kancah Penelitian Lokasi penelitian tidak akan terfokus pada satu tempat saja, tetapi mencakup area yang luas untuk menyesuaikan dengan maksud penelitian. Lokasi pengambilan data diutamakan yang jauh dari keramaian sehingga subjek dapat terfokus pada pertanyaan peneliti. Selain itu, lokasi pengambilan data disesuaikan dengan keinginan subjek penelitian. Hal ini dimaksudkan agar subjek merasa nyaman dan tenang dengan lokasi yang dipilihnya tersebut.

2. Persiapan Penelitian a. Proses administrasi Proses administrasi yang dimaksud disini adalah proses perijinan kepada responden penelitian agar mau menjadi responden dalam penelitian ini. Jika responden penelitian bersedia menjadi interviewee, maka penelitian dapat dilanjutkan. Tetapi jika responden penelitian tidak bersedia, maka peneliti tidak bisa memaksa, sehingga peneliti harus mencari responden yang lain. Peneliti juga menyiapkan guide wawancara yang berupa panduan dalam melakukan wawancara.

12

b. Proses pengumpulan data Sebelum melakukan wawancara terhadap responden penelitian, diharuskan melakukan pendekatan atau yang lebih akrab dikenal dengan istilah building rapport agar peneliti dan responden dapat mengenal lebih jauh satu sama lain, dan agar nantinya percakapan tidak terkesan kaku.

B. Pelaksanaan Penelitian Pada subjek pertama, awalnya mau diwawancarai menggunakan tape recorder tapi pada pertengahanwawancara, subjek meminta menghentikan penggunaan tape recorder. Sedangkan pada subjek lainnya bersedia menggunakan tape recorder.

C. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Responden a. Responden pertama Nama

: Surya Adi Anggoro

Umur

: 21 tahun

b. Responden Kedua Nama

: Rachmat Pratama King

Umur

: 21 tahun

c. Responden Ketiga Nama

: Trisunu Doni Wibowo

13

Umur

: 21 tahun

2. Hasil Analisis Keuntungan : a. Lebih percaya diri b. Rileks Kerugian

: a. kesehatan

Alasan merokok : 1. Internal a. Penasaran 2. Eksternal a. .Teman b. Dari keluarga

D. Pembahasan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti, diperoleh sebuah temuan bahwa remaja mengenal rokok dari orang-orang terdekatnya, seperti dari ayah, om, dan teman-temannya. Meskipun para subjek penelitian tidak ingin menyalahkan siapapun karena kebiasaanya merokok, tapi para subjek penelitian juga tidak mengelak bahwa dari keluarga dan teman-teman mereka lah, mereka pertama kali mengenal rokok dan ingin mencoba rokok.

14

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Keyakinan remaja perokok terhadap kesehatannya adalah sebagai berikut : A. Untung rugi merokok 1. Untungnya merokok a. Rileks b. Lebih PD c. Bisa lebih mudah akrab dengan teman baru 2. Ruginya merokok a. Kesehatan b. Penyakit B. Kerentanan terhadap penyakit Pada dasarnya, para perokok menyadari bahwa mereka rentan terkena penyakit jika mereka tetap mengkonsumsi rokok. C. Keyakinan untuk berhenti merokok Dari data yang didapat oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya, para perokok ingin berhenti merokok, tapi mereka sendiri tidak mengetahui kapan hal itu dapat terlaksana.

15

B. Saran 1. Bagi para remaja 2. Bagi remaja perokok 3. Bagi peneliti selanjutnya 4. Bagi pemerintah atau instansi terkait

16

DAFTAR PUSTAKA

Adler, Alfred. 2004. What Life Should Mean You. Jadikan Hidup Lebih Bermakna. Yogyakarta : Alenia Alsa, Asmadi. 2003. Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif Serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ariesi, Wida. 2002. Perilaku Merokok dengan Strategi Menghadapi Masalah (Coping). Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada

Aydid, M. H. 1996. Sehat Itu Nikmat. Telaah Hadits Tentang Kesehatan. Jakarta : Gema Insani Press Heaven, Patrick.C. L. 1996. Adolescent Health. The Role of Individual Differences. London dan New York. Routledge Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1999. Jakarta : Balai Pustaka Kamus Kedokteran Dorland. 1996. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional Markowitz, M. A. Karen. 2003. Otak Sejuta Gigabyte : Buku pintar membangun Ingatan Super. Bandung : PT Mizan Pustaka. Meiyanto, Sito. 1991. Sikap Perokok dan Bukan Perokok di YogyakartaTerhadap Program Anti Rokok. Laporan Penelitian. Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada

17

Moleong, J. Lexy. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya Mu’tadin, Zainun. 2002. Remaja dan Rokok. Http://www. e.psikologi.com/remaja/050602. 12 April 2005 Muhadjir, Noeng. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin Nadeak, Wilson. 1991. Memahami Anak Remaja. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Notosoedirdjo, M dan Latipun. 2002. Kesehatan Mental. Universitas Muhammadiyah Malang Ogden, Jane. 2000. Health Psychology. Second edition. Buckingham Philadelphia : Open University Press. Poerwandari, K. E. 1998. Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi. Jakarta. LPSP3 UI. Rifai, Melly Sri Sulastri. 1987. Psikologi Perkembangan Remaja Dari Segi Kehidupan social. Bandung: Bina Aksara. Rejeki, R. P. W. R. A. 2003. Hubungan Antara Empati Dengan Perilaku Merokok di Tempat Umum pada Remaja Laki-laki (Skripsi tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Rumini, Sri & Siti Sundari. 2004. Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta: PT Rineka Cipta Santrock, John W. 2003. Adolescence. Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga Safarino, E. P. 1998. Health Psychology. New York : John Wiley dan Sons Inc

18

Sarwono, S. W. 1994. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada. Sitepoe, Mangku. 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. Mempermasalahkan PP No. 81 tahun 1999 Tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Sutopo, H. B. 2002. Metode Penelitian dan Penerapannya Dalam Penelitian. Surakarta. University Press. Smet, Bart. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Tim Penyusun. 2004. Pedoman Penyusunan Usulan Skripsi dan Penyusunan Skripsi. Jogjakarta. Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia. Wojowasito, S & W, Tito Wasito. 1980. Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia Inggris. Bandung : Angkasa Offset. Yulianie, N., Prihanto, S., Sinambela, Frickson C. 2003. Rasa Percaya, Komitmen Organisasi, dan Rasa Percaya Tim (Empowered Team) pada Karyawan Instansi Pemerintah di Surabaya. ANIMA (Indonesian Psychological Journal), Volume. 18, No. 3, 255 – 273 Zein, Asmar Yetty dan Eko Suryani. 2005. Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta : Fitramaya. --------------. -----. Depkes. http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=462 &Itemid=2. 15 Mei 2005