BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

38 downloads 11429 Views 133KB Size Report
pengambilan sample yang digunakan adalah dengan teknik Accidental samping dimana peneliti menentukan sampelnya dari konsumen yang membeli
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan menggunakan metode deskriptif statistik, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan dan pengaruh antara variabel-variabel bebas dan terikat. Yaitu antara variabel harga dan promosi serta kualitas dengan keputusan pembelian XL.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Keputusan pembelian Keputusan pembelian dapat diartikan sebagai kekuatan kehendak konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk XL. Dalam penelitian

ini

keputusan

pembelian

produk

XL

diukur

dengan

menggunakan indikator : b. Kualitas Produk XL c. Harga XL d. Strategi promosi XL 2. Promosi Promosi adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi persepsi konsumen Craven (1995). Indikator dari promosi yang mempengaruhi perpsepsi konsumen produk XL adalah:

1

2

a. Media promosi yang digunakan produk XL b. Frekuensi promosi produk XL c. Daya tarik d. Jangkauan 3. Tarif Harga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan merek yang berkaitan dengan keputusan membeli konsumen (Doyle dan Saunders, 1985). Indikator harga dari produk XL adalah: a. Harga beli dibanding kualitas b. Kesesuaian harga c. Harga merek pesaing 4. Kualitas Kualitas produk XL dipengaruhi oleh beberapa faktor yang akan dipakai sebagai pertimbangan yang menentukan konsumen dalam menetapkan keputusan pembelian. Indikator yang mempengaruhi kualitas adalah : a. Kemasan b. Keawetan (masa aktif dan masa tenggang) c. Kehandalan d. Mudah digunakan

C. Populasi dan sampel Populasi adalah kumpulan individu atau obyek penelitian yang memiliki kualitas dan ciri-ciri yang telah ditetapkan. Berdasarkan kualitas dan

3

ciri-ciri tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau obyek pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli alat-alat kesehatan di kota Semarang. Mengingat populasi yang diteliti jumlahnya banyak dan adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, maka dalam memperoleh data untuk penelitian ini digunakan cara sampling, dimana penelitian tidak dikenakan pada semua obyek, tetapi hanya sebagian obyek. Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Singarimbun, 1995:171). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk XL di Kota Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang membeli produk XL. Karena keterbatasan waktu dan biaya maka dari sejumlah populasi yang ada diambil sebagian untuk dijadikan sample dalam penelitian. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah dengan teknik Accidental samping dimana peneliti menentukan sampelnya dari konsumen yang membeli produk XL pada saat peneliti melakukan penelitian. Dalam penentuan sampel menurut Rao Purba (1996) dengan menggunakan rumus sebagai berikut : n=

Z2 4 (moe) 2

1,96 2 n= 4 (0,1) 2

4

n = 96,04

Pembulatan = 100 Keterangan : n

= jumlah sampel

Z

= tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penelitian (95 persen = 1,96)

moe = margin of error (kesalahan maksimum yang bisa ditolerir sebesar 10 persen. Menurut hasil perhitungan di atas, sampel yang dapat diambil adalah 96 orang, akan tetapi pada prinsipnya tidak ada aturan yang pasti untuk menentukan persentase yang dianggap tetap dalam menentukan sampel (Rao Purba, 1996). Maka dalam hal ini peneliti mengambil sampel sebanyak 100 orang responden yang cukup mewakili untuk diteliti.

D. Jenis dan Sumber Data Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian,

yaitu

(Mulyono, 2000 : 16) : Data Primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari jawaban para responden terhadap rangkaian pertanyaan yang digunakan oleh

5

peneliti. Sedangkan responden yang menjawab daftar kuesioner tersebut adalah konsumen yang membeli produk XL. Data Sekunder yaitu data yang tidak diperoleh langsung oleh peneliti, tetapi diperoleh dari data yang diterbitkan oleh perusahaan, laporan suatu lembaga, studi kepustakaan, literatur, jurnal penelitian terdahulu, dan majalah yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti ( Algifari, 1997:164 ).

E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket. Metode angket dalam bentuknya mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri (self report) atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan keyakinan pribadi. Adapun anggapan yang dipegang peneliti dalam menggunakan metode ini adalah bahwa subyek penelitian merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya dan pernyataan subyek yang diberikan kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua macam pertanyaan, yaitu : 1. Pertanyaan tentang identitas responden, yaitu yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, dan pendidikan. Pertanyaan ini digunakan untuk menganalisa jawaban yang diberikan responden pada pertanyaan tertutup, karena taraf pendidikan akan menjadi faktor penting dalam menjawab pertanyaan tertutup.

6

2. Pertanyaan Tertutup, yaitu yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan digunakan untuk mendapatkan data tentang keunggulan produk dan pemahaman pelanggan. Pertanyaan-pertanyaan dalam pertanyaan tertutup dibuat mengacu pada Skala Likert (Likert Scale), dimana masing-masing dibuat dengan menggunakan skala 1 – 5 agar mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor sebagai berikut: Sangat Tidak Setuju 1

2

Sangat Setuju 3

4

5

F. Metode Analisis Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Kuantitatif. Dimana untuk mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis ada tidaknya hubungan (korelasi) antara kualitas, harga dan strategi pemasaran dengan keputusan pembelian alat kesehatan, adalah dengan menggunakan metode korelasional. Urutan analisis data dilakukan sebagai berikut : a. Analisa Deskriptif. Analisa deskriptis adalah suatu analisa metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskripsi tentang keadaan responden produk XL secara objektif. Langkah-langkah penelitian ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan/analisis data, membuat kesimpulan dan laporan. Analisis deskriptif ini merupakan susunan angka yang memberikan gambaran tentang data yang disajikan dalam bentuk-

7

bentuk tabel, diagram, poligon frekuensi, ozaiv, (ogive), ukuran penempatan (median, kuartil, desil, dan persentil), ukuran gejala pusat (rata-rata ukur, rata-rata harmonik, dan modus), simpangan baku, angka baku, kurva normal, korelasi dan regresi linier. (Usman, 2000) b. Analisis Inferent Analisis inferent meliputi statistika dalam arti luas dan statistika dalam arti sempit. Statistika dalam arti luas yaitu salah satu alat untuk mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan. Statistika dalam arti luas ini meliputi penyajian data, yang berarti meliputi statistik dalam arti sempit. (Usman, 2000) 1.

Uji Reliabilitas Tingi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas (Azwar, 2003). Pada awalnya tinggirendahnya reliabilitas tes tercermin oleh nilai cronbach alpha (Ghozali, 2001, p.39). Dimana apabila nilai cronbach alpha diatas 0,60 maka variabel dalam penelitian dapat dikatakan reliabel atau handal, sehingga apabila tes terhadap pertanyaan yang diajukan dilakukan secara berulang-ulang maka jawaban responden akan sama (Ghozali, 2001, p.39).

2.

Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang artinya sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

8

ukurnya (Azwar, 2003). Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas yang rendah (Azwar, 2003). Uji

validitas dapat dilihat dengan menggunakan koefisien

korelasi product moment. Adapun rumus untuk mengetahui koefisien korelasi product moment (r) adalah sebagai berikut (Azwar, 2003, p.19): ∑XY – (∑X) (∑Y) / n rxy = [∑X2 – (∑X)2 / n] [∑Y2 – (∑Y)2 / n] Keterangan : X dan Y : Skor masing-masing variabel n

3.

: Banyaknya sampel

Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini untuk mengolah data dari hasil penelitian ini dengan menggunakan Analisis Inferensial (kuantitatif). Dimana dalam analisis tersebut dengan menggunakan paket program SPSS. Analisis data dilakukan dengan bantuan Metode Regresi Linear Berganda, tetapi sebelum melakukan analisis regresi linear berganda digunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik adalah uji untuk mengukur indikasi

9

ada tidaknya penyimpangan data melalui hasil distribusi, korelasi, variance indikator-indikator dari variabel. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas,

uji

multikolinearitas,

uji

autokorelasi

dan

uji

heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini uji autokorelasi tidak digunakan karena data observasi tidak berurutan sepanjang waktu dan tidak terkait (longitudinal), Gujarati (1995). a). Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, dependent variable dan independent variable keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Imam Ghozali, 2001). Mendeteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. Adapun pengambilan keputusan didasarkan kepada: 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

10

b). Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Imam Ghozali, 2001). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah dengan menganalisa matrik korelasi variabel bebas jika terdapat korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi (lebih besar dari 0,90) hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. c). Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas itu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi dengan residualnya, adapun dasar untuk menganalisisnya adalah : 1) Jika ada pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit)

maka

mengindikasikan

telah

terjadi

heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

11

c. Analisis Regresi Setelah melakukan uji asumsi klasik lalu menganalisis dengan metode regresi linear berganda dengan alasan variabel bebas terdiri dari beberapa variabel. Berdasarkan hubungan dua variabel yang dinyatakan dengan persamaan linear dapat digunakan untuk membuat prediksi (ramalan) tentang besarnya nilai Y (variabel dependen) berdasarkan nilai X tertentu (Variabel independent). Ramalan (prediksi) tersebut akan menjadi lebih baik bila kita tidak hanya memperhatikan satu variabel yang mempengaruhi (variabel independen) sehingga menggunakan analisis regresi linear berganda (Djarwanto, PS, 1985). Adapun bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan dapat dirumuskan: (Gujarati, 1995) Y1 = α + βlXl + β2X2 + β3X3 + e .................................................(1) Keterangan : Y

:

variabel tidak bebas : Keputusan pembelian.

α

:

koefisien konstanta.

β1, β2, β3,

:

koefisien variabel bebas kualitas produk, tarif, strategi promosi

X1, X2, X3, : variabel bebas kualitas produk, tarif, strategi promosi e

:

faktor pengganggu

d. Uji Hipotesis 1. Pengujian secara parsial (Uji t)

12

Pengukuran uji t dimaksudkan untuk mempengaruhi apakah secara individu ada pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan melihat tingkat signifikansi nilai t pada 5% rumus yang digunakan (Gujarati, 1995):

th =

β1 .............................................................................................(2) Se (β1 )

Keterangan: th : t hitung.

β i : parameter yang diestimasi Se : standar error. Pengujian

setiap koefisien regresi dikatakan signifikan bila nilai

mutlak th > tt maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai th < tt maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternative (Ha) ditolak.

13

2. Pengujian secara simultan (Uji F) Untuk menguji secara bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan melihat tingkat signifikansi F pada α=5% rumus yang digunakan (Gujarati, 1995):

R2 Fh = K - 12 ..........................................................................................(3) ⎛ 1- R ⎞ ⎜⎜ ⎟⎟ N K ⎝ ⎠ Keterangan: R : koefisien korelasi ganda. Fh : F hitung. K : jumlah variabel bebas. N : jumlah sampel yang dipakai. Pengujian setiap koefisien regresi bersama-sama dikatakan signifikan bila nilai mutlak Fh≥

Ft maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis

alternative (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai Fh < Ft maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

0

F

14

3. Uji Koefisien Determinan (R2) Koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa baik sampel menggunakan data (Gujarati, 1995). R2 mengukur besarnya jumlah reduksi dalam variabel dependen yang diperoleh dari penggunaan variabel bebas. R2 mempunyai nilai antara 0 sampai 1, dengan nilai R2 yang tinggi berkisar antar 0,7 sampai 1. R2 yang digunakan adalah nilai adjusted R2 yang merupakan R2 yang telah disesuaikan. Adjusted R2 merupakan indikator untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel independen ke dalam persamaan.