internet dan rubrik kesehatan didalam koran sindo sebagai alternatif ...

6 downloads 1693 Views 9KB Size Report
14 Ags 2011 ... Media koran dan internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber alternatif ... Conothnya pada media koran dalam koran SINDO terdapat rubrik ...
INTERNET DAN RUBRIK KESEHATAN DIDALAM Author : Mohamad Tofan Hanib Publish : 14-08-2011 23:01:02

INTERNET DAN RUBRIK KESEHATAN DIDALAM KORAN SINDO SEBAGAI ALTERNATIF DALAM UPAYA PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR IPA ( BIOLOGI) DI SMAN 1 TORJUN Mohamad Tofan Hanib, S.Pd Guru Biologi SMAN 1 Torjun Kab. Sampang Abstrak : Sebagai bagian dari komponen pendidikan, teknologi pendidika memegang peranan penting. Bahkan dalam struktur konsep pendidikan Biologi pun, teknologi pendidikan adalah salah satu komponen yang ikut mempengaruhi komponen dua lainnya yaitu biologi sebagai ilmu dan subyek didik dengan segala karakteristiknya. Dalam proses belajara pada hakekatya merupakan proses interaksi antara subyek didik (siswa) dengan obyek ilmu dan impelementasinya media dan sumber belajar mempunyai peran penting. Guru sebagai fasilitator dan organisator bagi siswa semestinya mampu menyediakan sumber belajar yang tidak terbatas, tetapi kenyataannya dilapangan menunjukkan banyak guru masih mempertahankan model pembelajaran yang konvesional dan cenderung terbatas dalam penggunaan sumber belajar. Banyak guru lebih dari 90% yang masih menggunakan buku pelajaran (text book oriented) dan LKS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan masih banyak guru-guru di SMAN 1 Torjun belum memanfaatkan media internet dan koran sebagai sumber belajar. Media koran dan internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber alternatif pengembangan sumber belajar IPA. Conothnya pada media koran dalam koran SINDO terdapat rubrik kesehatan dan dalam media internet terdapat banyak situs atau website yang berisi tentang informasi IPA seperti http://www.biology4kids.com , atau http://www.coolscience.com htpp://lablink.or.id. Media koran dan internet memiliki kelebihan dan kekurangan. Impelementasi pemanfaatan media internet dan koran dalam proses pembelajaran coperative learning. Dalam proses pembelajaran hendaknya guru tidak terbatas dalam penggunaan sumber belajar, tetapi dapat juga mengembangkannya dengan pemanfaatan media koran dan internet. Kata Kunci : Internet, Media Koran, Sumber Belajar IPA, SMA Negeri 1 Torjun Teknologi pendidikan memegang peranan penting dan tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Bahkan dalam struktur konsep pendidikan Biologi pun, teknologi pendidikan adalah salah satu komponen yang ikut mempengaruhi komponen dua lainnya yaitu biologi sebagai ilmu dan subyek didik dengan segala karakteristiknya. Karena obyek pendidikan biologi itu merupakan suatu interaktif dari ketiga komponen tersebut (Wuryadi, 1991:1) dengan demikian gejala dan persoalan pendidikan Biologi tidak dapat dikaji secara terpisah, melainkan dalam pengkajiannya salah satu komponen harus dikaitakn dengan komponen lain dalam hubungan saling mempengaruhi. Dalam hal ini, teknologi menyangkut seluruh aspek yang ada yang bersifat hard ware maupun soft-ware. Menurut Wuryadi, teknologi pendidikan bersifat dinamis dan fleksibel dan sangat tergantung pada komponen ilmu, subyek didik (siswa) dan juga perkembangan teori pendidikan dan pembelajaran. Teknologi pembelajaran mencakup aspek-aspek kurikulum pendekatan dan strategi pembelajaran, metode dan media pembelajaran, serta belajar dan evaluasi. Media pembelajaran merupakan alat yang perlu difasilitasi kepada subyek didik agar proses pembelajaran dapat dilakukan secara optimal sedangkan sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan siswa untuk dapat mencari dan memperoleh obyek, persoalan , gejala, fakta dan informasi lain tentang apa yang dipelajari. Menurut Suhardi, peranan sumber belajar yang penggunaannya secara terencana dan terprogram

Page 1

INTERNET DAN RUBRIK KESEHATAN DIDALAM disajikan sebagai bahan ajar harus disiapkan dengan sebaik-baiknya. Tujuannya agar isi/kandungan sumber belajar tersebut diintepretasikan dengan mudah dan tidak membingungkan siswa. Idealnya dalam proses pembelajaran IPA guru yang seharusnya menjadi fasilitator organisator bagi siswa semestinya mampu menyediakan atau mengarahkan siswa kepada sumber-sumber belajar yang tidak terbatas. Hanya saja, kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa guru dengan masih mempertahankan model pembelajaran yang konvensional cenderung terbatas dalam penggunaan sumber-sumber belajar. Selama ini guru lebih banyak menggunakan buku-buku pelajaran yang diperoleh dari penerbit-penerbit dan ditambah dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). Yang lebih disayangkan lagi adalah bahwa diantara guru-guru yang menggunakan buku teks pelajaran, kurang menyeleksi dengan baik sehingga kadang-kadang buku teks yang digunakan kurang sesuai dengan kurikulum dan yang dibutuhkan. Dampak yang terjadi dengan adanya pembatasan penggunaan sumber belajar adalah siswa akan menjadi terpaku pada sumber-sumber tertentu saja, yang itu belum tentu cukup menyajikan informasi, fakta atau persoalan yang dibutuhkan oleh siswa. Akibatnya pola pembelajaran siswa terhadap pembelajaran terbatas pada apa yang mereka dapat dari buku yang mereka gunakan. Dengan kata lain siswa cenderung belajar dengan model text-book oriented. Orientasi terhadap buku teks ini merupakan kondisi nyata problematika pendidikan IPA saat ini. Lebih dari 90% guru-guru IPA mengajar dengan buku teks. Buku-buku tersebut menjadi sumber informasi utama yang harus dipelajari dan dihapalkan siswa, yang kemudian akan ditanyakan lagi dalam ulangan atau ujian. (Tedjo, 2003:3), Jika kondisi ini terus dibiarkan terus berlarut-larut maka harapan meningkatnya kualitas pembelajaran IPA di sekolah akan menjadi sebatas wacana saja. Dengan demikian sangatlah penting dan perlu adanya usaha-usaha untuk pengembangan sumber belajar yang sekiranya dapat menambah bahan referensi dan dapat digunakan dalam usaha mengoptimalkan pembelajaran IPA di sekolah. Menurut Suhardi, pembelajaran IPA merupakan suatu keharusan dalam sistem pembelajaran yang semakin berkembang pesat saat ini. Hal ini terjadi karena tuntutankebutuhan subyek didik yang sejalan dengan perkembangan IPTEK dewasa saat ini. Oleh sebab itu, dalam artikel ini akan dikaji alternatif pengembangan sumber belajar dengan menggunakan media koran dan internet. Pemilihan kedua media ini didasarkan pada pengamatan penulis, bahwa pada kedua media tersebut terdapat ruang-ruang khusus yang menyajikan fakta, persoalan dan informasi tentang IPA. Tujuan penulisan artikel ini adalah mencari alternatif pengembangan sumber belajar IPA, mencari dan memilih bahan-bahan dari media koran dan internet yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengembangan sumber belajar IPA dan implementasinya. Dengan harapan, artikel ini menjadi pandangan atau gambaran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA khususnya di SMA Negeri 1 Torjun. METODE Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan wawancara dengan populasi yang diambil yaitu guru-guru SMA Negeri 1 Torjun khususnya guru-guru IPA HASIL Dari pengamatan dan wawancara yang penuli lakukan menunjukkan bahwaguru-guru di SMAN 1 Torjun cenderung menggunakan sumber-sumber belajar tertentu seperti buku-buku pelajaran,, LKS, media koran hanya beberapa guru, itupun dari guru-guru yang mengajar mata pelajaran humanoria (sosial). Guru-guru IPA di SMA Negeri 1 Torjun belum memanfaatkan media internet dan koran dalam pengembangan sumber belajar IPA. PEMBAHASAN Sebagai suatu bangun keilmuan (body of knowledge), IPA terbentuk dari komponen proses dan produk keilmuan. Proses keilmuan merupakan suatu kegiatan ilmiah yang meliputi kegiatan pengamatan empirik dan penalaran logis. Dari proses tersebut kemudian dihasilkan produk keilmuan yang bersifat logis dan sistematis berupa konsep, teori, prinsip atau hukum.

Page 2

INTERNET DAN RUBRIK KESEHATAN DIDALAM Dalam proses pembelajaran, semua produk keilmuan tersebut biasanya tersaji dalam suatu bahan-bahan referensi yang dikemas lebih lanjut dalam buku-buku teks. Namun sayangnya, guru-guru kurang tepat dalam menggunakana bahan-bahan referensi tersebut. Seperti telah disajikan bahwa guru-guru IPA terlalu berorientasi dengan buku teks. Padahal, disisi lain bahan referensi tidak hanya terbatas pada buku teks saja, bahan refensi lain yang bisa digunakan sebagai alternatif sumber belajar adalah media internet dan koran sebagai contoh pada koran harian SINDO terdapat rubrik yang setiap harinya menyajikan tentang informasi dunia kesehatan tentang penyakit, masalah-masalah kesehatan yang banyak berkembang saat ini dan teknologi tentang perkembangan IPA lainnya. Secara kebetulan di SMAN 1 Torjun, berlangganan koran SINDO hal ini mempermudah guru dan siswa untuk memanfaatkan media ini sebagai pengembangan sumber belajar IPA. Tidak jauh berbeda dengan media koran, keberadaan internet ternyata dapt menjadi alternatif lain bag i penyediaan sumber belajar. Banyak sekali bahan-bahan referensi yang disajikan di internet yang dapat kita akses terutama yang berhubungan dengan matei IPA. Melalui situs-situs yang banyak tersedia kita dapat mudah mencari informasi atau penjelasan tentang kajian IPA. Sebagai contoh situs – situs diantaranya http://www.biology4kids.com yaitu situs tentang biologi yang diperuntukkan untuk siswa-siswa sekolah berisi tentang kajian-kajian biologi. http://www.coolscience.com yaitu situs yang berisi tentang ilmua pengetahuan secara umum. http://biologilover.com yaitu situs yang berisi tentang kajian biologi meliputi tumbuhan, hewan, manusia dan interaksinya dengan lingkungannya. Kelebihan dalam pemanfaatan media ini yaitu selain mudah didapat/ ditemukan juga dari segi format tampilan, koran memiliki bahasa yang lugas, padat dan jelas. Walaupun hanya terbatas pada tampilan lembaran teks saja, namun dengan sifat bahasanya itu media koran akan dengan mudah dan cepat dipahami. Berbeda dengan koran, internet memiliki keunggulan dalam tampilannya. Hal ini jelas karena internet merupakan teknologi informasi yang berbasis komputer dengan desain visual, model, bentuk, warna dan dipadu dengan eknik penyampaian, format internet memiliki daya tarik sendiri. Dari segi isi, jika pada buku teks keluasan masalah hanya terbatas untuk membahas suatu konsep tertentu, maka bahan-bahan kajian dari internet dan koran memberikan peluang untuk dapat mengembangakan permasalahannya. Bisa digunakan juga sebagai materi inti, meteri remdi dan materi pengayaan. Selain keluasan isi, keaktualan bahan kajian yang akan disajikan menjadi nilai yang lebih.Mengenai kekuranagn dalam pemanfaatan media internet dan koran ini diantaranya adalah diperlukan biaya tambahan untuk bisa mendapatkan atau menggunakan kedua media tersebut, keterbatasan wilayah atau daerah, kendala bahasa asing pada internet. Implementasinya dalam pembelajaran sebanrnya terkait dengan banyak aspek dan juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh guru yaitu dengan memberdayakan dan mengaktifkan siswa untuk mencari sendiri bahan-bahan tersebut dalam bentuk tugas terstruktur, karena disekolah belum memiliki jaringan internet sendiri, siswa bisa memanfaatkan layan internet yang ada di luar lingkungan sekolah

Page 3

INTERNET DAN RUBRIK KESEHATAN DIDALAM

DAFTAR RUJUKAN Sukardi, Arif.1998. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta:PT Mediatama Sarana Perkasa http://www.biology4kids.com http://hhmi.org/coolscience/ http://lablink.or.id Azhar, Arsyad.1997.Media Pengajaran.Jakarta:PT Raja Grafindo Perkasa Suhardi.2000.Pengembangan Karier dan Profesionalisme Guru. Makalah PGSMU. Wuryadi.1999.Pendidikan Biologi dan Implementasinya dalam Peneltian. Makalah Penelitian Pendidikan:UM

Page 4