TINDAK PIDANA PENCULIKAN DAN MODUSNYA - yimg.com

89 downloads 227 Views 86KB Size Report
(Paper ini untuk melengkapi kriteria penilaian mata kuliah Hukum Pidana). FAKULTAS ... Undanng-Undang Hukum Pidana (KUHP), bab XVIII pasal 328 tentang.
TINDAK PIDANA PENCULIKAN DAN MODUSNYA (Paper ini untuk melengkapi kriteria penilaian mata kuliah Hukum Pidana)

NAMA DOSEN

: HOLLYONE, S.H.

NAMA MAHASISWA

: RD. ENDEH SITI M.

NPM

: 09411733000158

MATA KULIAH

: HUKUM PIDANA

SMT/TA

: 2 (DUA) PAGI

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2009/2010

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Saya panjatkan Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayahnya Saya dapat menyelesaikan paper ini. Paper ini dibuat untuk memenuhi kriteria penilaian Mata kuliah Hukum Pidana yang ada di Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang.

Terima kasih Saya sampaikan kepada Bapak Hollyone, S.H. Selaku dosen mata kuliah Hukum Pidana yang telah membimbing Saya dan kepada pihak – pihak terkait yang telah membantu dalam proses pembuatan Paper ini.

Saya menyadari bahwa Paper ini jauh dari kesempurnaan baik dalam sistematika maupun dalam pembahasan materinya. Maka dari itu Saya akan selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran guna menjadi perbaikan dikemudian hari.

Akhirnya dengan kerendahan hati, semoga Paper ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Karawang, Juni 2010

Rd. Endeh Siti M.

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pada hakekatnya manusia hidup disertai dengan kebebasan kehendak baik dalam tindakan atau pernyataan pemikiran, selama kehendak itu masih dalam cakupan tindakan yang wajar dan tidak bersifat buruk. Pengekangan atau perampasan kemerdekaan suatu hak manusia merupakan tindak pidana yang sangat berkaitan dengan perampasan hak asasi manusia.

Tindak kejahatan terhadap kemerdeakaan orang sangat beragam modusnya. Seperti jual beli budak dan penculikan. Namun apapun modusnya, tindakan tersebut pada dasarnya tetap saja berupa kejahatan, dan pelaku kejahatan demikian dapat dikenakan sanksi yang tegas tergantung pada modus kejahatan perampasan kemerdekaan yang ia lakukan.

B. Pokok Permasalahan Adapun pokok permasalahan yang saya bahas dalam uraian materi dalam paper yang saya susun ini adalah tentang kajian suatu pasal dalam Kitab Undanng-Undang Hukum Pidana (KUHP), bab XVIII pasal 328 tentang penculikan.

2

BAB II PEMBAHASAN TINDAK PIDANA PENCULIKAN DAN MODUSNYA

A. Tindak Pidana Penculikan Penculikan merupakan tindakan yang sudah dianggap sebagai bentuk ketidakadilan, perampasan hak kebebasan atau kemerdaekaan hidup atau. Perampasan kemerdekaan dengan cara demikian telah ditetapkan sanksi hukumnya dalam pasal 328 KUHP tentang penculikkan.

B. Unsur-unsur Yang Terkandung Dalam Pasal 328 KUHP KUHP Pasal 328 ayat berbunyi: “Barang siapa membawa pergi seseorang dari tempat kediamannya atau tempat tinggalnya sementara dengan maksud untuk menempatkan orang itu secara melawan hukum di bawah kekuasaannya atau kekuasaan orang lain, atau untuk menempatkan dia dalam keadaan sengsara, diancam karena penculikan dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.”

Jika kita kaji pasal di atas maka kita akan dapat menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pasal tersebut, diantaranya adalah:

3

1. Unsur-unsur Objektif Unsur objektif adalah unsur tindak pidana yang menunjuk kepada keadaan lahir perbuatan tersebut. Dalam pasal ini, unsur-unsur objektif adalah sebagai berikut: a) Membawa pergi seseorang dari kediamannya Membawa seseorang pergi dari kediamannya sebetulnya bisa saja tidak merupakan perbuatan atau tindakan melanggar hukum selama tindakan tersebut dilakukan dengan unsur yang baik, seperti menyelamatkan seseorang dari bahaya bencana alam, tentu saja hal tersebut tidak termasuk ke dalam tindakan pidana. Tapi jika tindakan tersebut disertai niat untuk merampas kebebasan atau kemerdekaan si korban. Maka hal itulah yang dimaksud ke dalam delik yang terdapat dalam pasal ini. b) Membawa pergi seseorang dari tempat tinggal sementara Pada unsur yang ke dua ini, si penculik merampas hak kemerdekaan si korban yang sedang berada pada tempat kediaman sementaranya. Hal ini bahkan bukan hanya bisa terjadi dalam tempat kediaman sementara, bahkan pada saat korban berada di luar tempat tinggalnya pun hal ini bisa terjadi.

2. Unsur-unsur Subjektif Unsur subjektif adalah unsur tindak pidana yang menunjukan adanya niatan si pelaku tindak pidana untuk berbuat kriminal. Unsur

4

subbjektif ini terletak pada hati sanubari si pelaku delik. Dalam pasal ini, unsur-unsur subjektif adalah sebagai berikut: a) Dengan Maksud Dalam konteks ini, si pelaku delik dalam melaksanakan tindakan terlarangnya di sertai dengan kesengajaan. Atau dengan kata lain, si pelaku tindak pidana melakukan penculian tersebut dengan unsur kensengajaan yang bersumber pada kehendak hati untuk bertindak apa yang di perbuatnya itu, yaitu penculikan (perampasan kemerdekaan). b) Melawan Hukum Sebenarnya unsur ini adalah kunci bahwa si pelaku penculikan dinyatakan kbersalahannya. Sebab dengan unsur melawan hukumlah tindakan si pelaku delik ini dikatakan

sebagai perampasan

kemerdekaan. Dan sekaligus unsur ini menyatakan bahwa tindakan ini merupakan penculikan. Dari uraian unsur-unsur yang terkandung dalam pasal 328 KUHP di atas dapat kita ketahui bahwa tindak pidana yang dipaparkan dalam pasal ini termasuk kedalam delik dolus, sebab dalam pasal ini, tindak pidana yang dipaparkan yangat berkaitan erat dengan faktor niatan atau kesengajaan. Hal ini sangat terlihat jelas bila kita lihat pada unsur subjektif dari pasal ini. Dimana si pelaku delik melakukan tindakan pidana dengan unsur kesengajaan yang nyata dengan cara melawan hukum. bagi yang melanggar pasal ini, maka si pelaku karena penculikan dapat diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.

5

BAB III PENUTUP Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tindak pidana yang terdapat dalam pasal 328 KUHP merupakan tindak pidana perampasan kemerdekaan, pelanggaran HAM. Adapun unsur yang sangat berpengaruh dalam pasal ini adalah unsur subjektif. Karena sifat melawan hukumnya terletak pada tujuan pelaku tindak pidana, dan bagai mana sikap batinnya. Jadi merupakan unsur yang objektif. Dalam teori unsur yang melawan hukum yang demikian ini dinamakan unsur melawan hukum yang Subjektif

6