evaluasi sistem manajemen rantai dingin di pt. terminal ... - Digilib ITS

10 downloads 65 Views 179KB Size Report
Sistem manajemen rantai dingin (cold chain management system) adalah salah satu jenis rantai suplai dimana pada prosesnya bertujuan untuk menjaga ...
EVALUASI SISTEM MANAJEMEN RANTAI DINGIN DI PT. TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA (TPS) UNTUK HORTIKULTURA;JERUK DAN ANGGUR Nama Mahasiswa : Ali Taufiq Hidayat NRP : 4209 100 091 Jurusan : Teknik Sistem Perkapalan Dosen Pembimbing : R.O. Saut Gurning, S.T., M.Sc., Ph.D. Sutopo Purwono F., S.T., M.Eng., Ph.D.

ABSTRAK Sistem manajemen rantai dingin (cold chain management system) adalah salah satu jenis rantai suplai dimana pada prosesnya bertujuan untuk menjaga temperatur agar produk tetap terjaga selama proses distribusi. Pada proses manajemen rantai dingin ada dua hal penting yang perlu diperhatikan yaitu menjaga temperatur dan meminimalkan waktu distribusi sehingga produk bisa sampai di tempat tujuan sesuai yang direncanakan. Proses menjaga temperatur sangat tergantung dari jenis model sistem yang digunakan. Dalam skripsi ini terdapat tiga jenis model sistem pendingin. Model ini diusulkan berdasarkan hasil evaluasi berbasis observasi mengenai kondisi existing yang saat ini berjalan di PT. Terminal Petikemas Surabaya (TPS). Ketiga model tesebut adalah model 1 (reefers-warehouse), model 2 (pallets-warehouse), dan model 3 (pallets-warehouse, semiautomatic). Dari ketiga model tersebut kemudian dilakukan pemilihan model mana yang cocok untuk diterapkan. Dalam pemilihan model-model tersebut terdapat kriteria-kriteria seperti Coefficient of Performance (COP), Heat Balance (HB), Electrical Consumption (EC), dan Horticulture Criteria (HC). Pemilihan model ini menggunakan metode Analytic Network Process (ANP) dengan dibantu software Super Decisions. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa model 1 (reefers-warehouse) merupakan model yang cocok diterapkan. Dari model terpilih tersebut kemudian disimulasikan menggunakan ARENA 14.0 (Student Version). v

Simulasi ini bertujuan untuk mengamati distribusi produk hortikultura impor yang masuk ke Surabaya melalui PT. Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang didistribusikan ke Jakarta menggunakan dua jalur yaitu darat (head truck) dan jalur laut (ship) dan mencari berapa komposisi optimum untuk jalur darat dan laut (dalam persentase) dengan mempertimbangkan waktu distribusi dan biaya transportasi. Dari hasil simulasi diperoleh komposisi yang optimum yaitu sebesar 40 % jalur darat dan 60 % jalur laut. Keyword: cold chain management, distribusi, hortikultura, reefer, pallet, warehouse, ANP, Super Decisions, ARENA

vi