FAKULTAS BAHASA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS ...

42 downloads 5534 Views 381KB Size Report
Code Karya Dan Brown, yang mengandung percakapan dalam Bahasa .... mengambil beberapa contoh percakapan berbahasa Inggris dan Perancis dalam .
ALIH KODE PADA PERCAKAPAN NOVEL THE DAVINCI CODE KARYA DAN BROWN KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat Ujian Sarjana Pada Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Bahasa Universitas Widyatama

Oleh Marcelina Pereira Guterres 0708007

FAKULTAS BAHASA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG 2013

ABSTRAK

Judul skripsi ini adalah Alih Kode pada Percakapan novel The Davinci Code Karya Dan Brown:Kajian Sosiolinguistik. Dalam penelitian ini penulis menganalisis penggunaan alih kode dalam percakapan berdasarkan faktor sosial, dimensi sosial dan fungsi ungkapan dari Janet Holmes. Metode yang digunakan dalam peneliatian ini adalah metode deskriptif, metode yang menggambarkan suatu keadaan, hal-hal atau peristiwa secara sistematis, aktual, dan akurat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sebuah novel The Davinci Code Karya Dan Brown, yang mengandung percakapan dalam Bahasa Perancis sehingga menyebabkan terjadinya alih kode. Tujuan penelitian ini adalah menemukan faktor sosial dan dimensi sosial yang penggunaannya paling dominan digunakan dalam novel tersebut serta fungsi ungkapan yang melatarbelakangi seseorang menggunakan alih kode. Dari hasil analisis ditemukan faktor sosial yang paling dominan adalah participant karena orang-orang yang terlibat dalam percakapan berasal dari negara Perancis, sedangkan untuk dimensi sosial yang paling dominan adalah jarak kedekatan dikarenakan bentuk hubungan kedekatan antara orang-orang yang terlibat dalam percakapan tersebut.

ABSTRACT

The title of this thesis is Code Switching in the Conversations of the Novel Davinci Code by Dan Brown: a Sociolinguistic Research. In this research, the author analyzes the use of code switching based on social factors, social dimensions and the functions of expressions by Janet Holmes. The method used in this research is descriptive method which describes situation, things, or events systematically, actually, and accurately. The data source used in this thesis are obtained from Dan Brown‟s novel Davinci code, which contains French conversations which form a background for code switching. The objectives of this research are to find out the most dominant social factors and social dimensions that are used in the novel, and the functions of expressions which encourage someone to use code switching. As a result from reviewing the novel, the most dominant social factor is participant for the ones involved in the conversation are French, while the most dominant social dimensions is distance because of the close relationship between the persons involved in the conversations.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Sarana komunikasi yang paling penting pada masyarakat adalah bahasa. Oleh karena kedudukannya yang sangat penting, maka membuat bahasa tidak akan lepas dari kehidupan manusia dan selalu ada dalam setiap aktivitas dan kehidupannya. Pemakaian bahasa dalam komunikasi selain ditentukan oleh faktor linguistik juga ditentukan oleh faktor nonlinguistik atau bahasa luar, antara lain faktor sosial yang merupakan faktor yang berpengaruh dalam penggunaan bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat bertukar pikiran, menyampaikan gagasan, dan berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini sejalan dengan pendapat Atmazaki (2006:5) yang menyatakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang dapat menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain secara lebih tepat. Selain itu, Holmes (2001:3) mengatakan bahwa languages provide a variety of ways of saying the same thing-addressing and greeting others. Bahasa dapat memberikan banyak variasi dengan cara mengungkapkan hal yang sama dengan yang dituju dan menyampaikan pesan antara satu sama lain. Di dalam komunikasi biasanya terdapat sebuah percakapan dari karakter-karakter didalamnya dan biasanya ada hal-hal yang menarik dari percakapan tersebut. Percakapan merupakan bentuk kegiatan yang mendasar yang dilakukan oleh manusia untuk menjalin komunikasi satu dengan yang lainnya. Pada percakapan, manusia dapat

saling mengungkapkan pikiran dan perasaannya, menyatakan pendapat, bertukar informasi dan berinteraksi untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Ilmu yang mempelajari kaitan antara bahasa dan hubungannya dengan masyarakat pemakai bahasa adalah sosiolinguistik. Sebagai objek dalam sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat sebagai bahasa, melainkan dilihat sebagai sarana interaksi atau berkomunikasi di dalam masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui perbedaan-perbedaan yang akhirnya menimbulkan pertanyaan mengapa setiap orang berbicara dengan cara yang berbeda terhadap orang-orang yang lain, tempat dan suasana yang berbeda pula. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian bahasa adalah status sosial, tingkat pendidikan, umur, tingkat ekonomi dan jenis kelamin. Hal itu dapat disebabkan oleh faktor sosial dan dimensi sosial itu sendiri. Faktor Sosial terdiri dari participant, tempat, topik dan fungsi. Sedangkan Dimensi sosial terdiri dari jarak kedekatan, status sosial dan formalitas. Dalam penggunaan bahasa faktor tersebut dapat mempengaruhi pemilihan kode. Pemilihan kode terdiri dari dua bagian yaitu alih kode dalam istilah bahasa Inggris disebut sebagai code switching dan campur kode yang disebut sebagai code mixing. Holmes (2001:41-41) mengungkapkan pendapatnya mengenai alih kode dan campur kode: “Code switching between codes with such rapidity the village effectively draws on the different associations of the two codes”.

Alih kode yang merupakan pengalihan dengan menggunakan alih kode dalam percakapan karena memiliki hubungan yang berbeda tetapi berasal dari daerah yang sama sehingga dengan mudah menggunakan kedua kode tersebut. “Code mixing indiscriminately or perhaps because of incompetence, whereas the switches are very well motivated in relations to the symbolic or social meanings of the two codes”. Pencampuran

kode

tanpa

ketidakmampuan, sedangkan

pandang

hubungan

atau

mungkin

karena

menggunakan campur kode sangat termotivasi

dengan hubungan dan makna simbolis atau sosial dari dua kode". Pada penelitian ini, penulis memfokuskan hanya pada alih kode. Alih kode yang menggunakan bahasa Perancis dalam melakukan percakapan yang berhubungan dengan faktor sosial dan dimensi sosial. Ini semua yang menginspirasi penulis untuk meneliti faktor sosial apa dan pada level demensi apa yang mempengaruhi penggunaan alih kode dan apa fungsi ungkapan yang terkandung dalam alih kode pada percakapan tersebut. Penulis akan mengambil contoh analisis dari sebuah novel Bahasa Inggris yang memiliki percakapan yang berbeda. Pada novel tersebut akan ditemukan cara mereka melakukan percakapan dengan orang-orang berbeda, pokok pembicaraan yang berbeda, tempat yang berbeda dan makna yang terkandung dalam percakapan tersebut. Berdasarkan hal ini, penulis tertarik untuk menganalisis percakapan yang mengandung unsur-unsur yang berkaitan dengan alih kode dari novel tersebut ke dalam sebuah penelitian yang berjudul “Alih Kode pada percakapan novel The Davinci Code Karya Dan Brown Kajian Sosiolinguistik.

1.2 Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini, masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1. Faktor sosial apa dan pada level dimensi apa yang paling dominan yang mempengaruhi penggunaan alih kode dalam percakapan tersebut? 2. Apa fungsi ungkapan yang terkandung dalam alih kode pada percakapan tersebut? 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan judul penelitian ini, yaitu Alih Kode pada percakapan novel The Davinci Code kajian Sosiolinguistik. Sumber data novel yang akan diteliti adalah The Davinci Code Karya Dan Brown, oleh karena itu data-data yang digunakan dalam penelitian ini hanya dikaji dari sudut pandang sosiolinguistik khususnya yang berkaitan dengan faktor sosial dan dimensi sosial. Masalah yang dianalisis yaitu faktor sosial dan dimensi soaial yang terdapat dalam novel The Davinci Code setiap data-data yang terdapat dalam skrip dianalisis berdasarkan faktor sosial dan dimensi sosial, penulis ingin mengetahui manakah faktor sosial dan dimensi sosial yang paling dominan digunakan dalam novel tersebut. Masalah terakhir yang akan penulis analisis yaitu fungsi ungkapan yang terkandung dalam alih kode pada percakapan tersebut. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengidentifikasi faktor penyebab pada percakapan-percakapan tersebut. 2. Mengidentifikasi fungsi ungkapan yang terkandung dalam alih kode pada percakapan tersebut.

1.5 Objek dan Metode Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah percakapan yang terdapat pada novel The Da Vinci Code berdasarkan faktor sosial, dimensi sosial dan fungsi ungkapan. Alasan menggunakan novel ini sebagai objek penelitian karena pada novel ini ditemukan banyaknya

percakapan yang mengandung alih kode. Penulis

mengambil beberapa contoh percakapan berbahasa Inggris dan Perancis dalam novel ini sesuai dengan judul yang penulis analisis. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi analisis, yaitu metode yang mengunakan suatu keadaan secara sistematis atau peristiwa secara aktual dan akurat. Untuk mendapatkan gambaran yang sistematis diperlukan penjelasan, analisis, dan pengklasifikasian data yang ada. Hal tersebut disebut proses studi deskriptif. Seperti yang diungkapkan oleh Djadjasudarma (1993:8) yaitu “metode deskriptif adalah metode yang bertujuan membuat gambaran, lukisan secara faktual, dan akurat mengenai data dan sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diteliti”. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode ini memiliki berbagai cara dalam mendeskripsikan sebuah gambaran dengan sistematis dan teliti. 1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut, yaitu Bab I Pendahuluan; Bab II Kajian Pustaka; Bab III analisis data; Bab IV Simpulan dan saran. Pada Bab I Pendahuluan, penulis menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, objek dan metode penelitian, serta sistematika penulisan skripsi ini.

Bab II Kajian pustaka; berkaitan dengan landasan teori yang memberikan penjelasan tentang alih kode yang digunakan dalam skripsi ini untuk menganalisis data yang ada, penulis memperoleh dari studi pustaka mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian skripsi ini. Bab

III

Analisis

data;

penulis

menjelaskan,

mengklasifikasikan,

mendeskripsikan, dan menganalisis data-data yang diperoleh, terutama mengenai alih kode. Bab IV Simpulan dan saran; merupakan bab penutup dari penulisan skripsi ini. Kesimpulan diperoleh dari hasil analisis data yang terdapat pada bab III, serta saran ditujukan pada peneliti berikutnya agar dapat melakukan penelitian lebih luas dari penelitian ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sosiolinguistik Sosiolinguistik merupakan ilmu yang mengkaji linguistik yang dihubungkan dengan faktor sosiologi. Dengan demikian, sosiolinguistik tidak meninggalkan linguistik. Apa yang dikaji dalam linguistik (ilmu yang mengkaji bahasa sebagai fenomena yang independen) dijadikan dasar bagi sosiolinguistik untuk menunjukkan perbedaan penggunaan bahasa yang dikaitkan dengan faktor sosial. Dalam

bukunya

Alen

dan

Corder

(1975:156)

mengungkapkan

bahwa

“Sociolinguistics is the study of language in operation its purpose is to investigate how the convention of the language relate to other aspects of social behavior.” Hal ini berarti sosiolinguistik merupakan kajian bahasa dalam pengunaanya, dengan tujuan untuk meniliti bagaimana konvensi pemakaian bahasa itu sendiri yang berhubungan dengan aspek-aspek lainnya dari tingkah laku sosialnya. Senada Alen dan Corder, Holmes (2001:1) menyatakan “Sociolinguists study the relationship between language and society. They are interested in explaining why we speak differently in different social contexts, and they are concerned with identifying the social functions of language and the ways it is used to convey social meaning.” Kajian sosiolinguistik mempelajari hubungan antara bahasa dengan masyarakat sosial. Dalam hal ini, sosiolinguistik lebih tertarik dalam menjelaskan kenapa kita berkomunikasi secara berbeda dalam situasi sosial yang berbeda pula dan juga mengkaji dengan mengenai fungsi sosial dari suatu

bahasa dan cara bahasa tersebut digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan melalui penggunaan sebuah bahasa tertentu. Ilmu sosiolinguistik merupakan kajian kontekstual terhadap variasi penggunaan bahasa masyarakat dalam sebuah komunikasi yang alami. Menurut O‟Grady (1996 :4), “The subdiscipline of linguistics that treats the social aspects of language is called sociolinguistics.” Hal ini berarti bahwa disiplin ilmu bahasa yang mempelajari aspek sosial dari bahasa disebut sosiolinguistik. Menurut pendapat Radford, Andrew et.al (1999:20), “Sociolinguistics is the study of the relationship between language use and the structure of society.” Pengertian tersebut menunjukan bahwa sosiolinguistik mempelajari hubungan anatara bahasa yang digunakan dan struktur dalam masyarakat. Perbedaan dalam penggunaan bahasa ini akan berbeda, apakah bahasa formal, tidak formal, halus, sopan atau bergantung pada stuktur sosial dan faktor keadaan yang sedang dihadapi oleh penuturnya ketika sedang berkomunikasi. Dalam masyarakat yang bilingual dan multilingual sering terjadi kontak bahasa. Kontak bahasa meliputi segala peristiwa campur kode atau alih kode diantara bahasa yang mengakibatkan adanya kemungkinan percampuran bahasa atau campur kode (code mixing) dan pengalihan bahasa atau alih kode (code switching) oleh penutur dalam bertutur. Menurut Pateda (1990: 17), bahasa itu bersifat dinamis, kedinamisan bahasa itu disebabkan oleh pemakai bahasa itu yang bersifat dinamais. Sedangkan Collins (1997:30), menyatakan “Clearly sociolinguistics studies in multilingual must include “code switching, “code mixing”, and the use

of mixed code. Maksud dari pernyataan tersebut bahwa dengan jelas sosiolinguistik mempelajari suatu komunitas yang beranekaragaman dengan bahasa yang di dalamnya terdapat alih kode, campur kode, dan bahkan penggunaan dari campur kode-kode. Keimpulannya dari penjelasan-penjelasan di atas adalah sosiolinguistik merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dengan masyarakat. Sosiolinguistik

merupakan

ilmu

yang

mendasari

pemikiran

tentang

keanekaragaman berbahasa dalam ruang lingkup bermasyarakat.

2.2 Alih Kode Alih kode atau dalam bahasa Inggris lebih dikenal sebagai code switching termasuk dalam salah satu kajian dari sosiolinguistik. Alih kode adalah pemahaman lanjutan dari pengertian kode. Menurut Soeporno (1976:6), alih kode terjadi apabila seorang penutur menggunakan suatu bahasa secara dominan mendukung suatu tuturan disisipi dengan unsur bahasa lainya. Hal ini biasanya berhubungan dengan karakteristik penutur, seperti latar belakang sosial, tingkat pendidikan, ras dan keagamaan. Sedangkan menurut McCarthy (1991), menjelaskan bahwa ciri yang menonjol Amuda (1989 : 12), mengungkapkan bahwa alih kode dibagi menjadi dua dan memiliki beberapa wujud serta latar belakang terjadinya alih kode yaitu: 1. Alih kode ke dalam (inner code - switching). Alih kode yang bersumber dari bahasa asli dengan segala variasi.

2. Alih kode ke luar (outer code - switching). Alih kode yang berasal dari bahasa asing. Sedangkan latar belakang terjadinya alih kode digolongkan menjadi dua bagian yaitu: 1. Sikap (attitudinal type). Latar belakang sikap penutur, dan 2. Kebahasaan (linguistic type). Latar belakang keterbatasan bahasa, sehingga ada alasan peranan, ragam, dan keinginan untuk menjelaskan atau menafsirkan. Dengan demikian alih kode terjadi karena adanya hubungan timbal balik antara peranan penutur, bentuk bahasa dan fungsi bahasa.

dalam alih kode ialah situasi Informal dalam situasi bahasa yang Formal, jarang terdapat alih kode. Kalaupun terdapat alih kode dalam keadaan demikian, hal itu disebabkan karena tidak ada istilah atau ungkapan yang tepat dalam bahasa yang sedang dipakai sehingga perlu memakai kata atau ungkapan dari bahasa asing. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alih kode itu terjadi karena adanya hubungan timbal balik antara peranan (penutur), bentuk bahasa dan fungsi bahasa. Hal ini berarti penutur mempunyai latar belakang sosial tertentu yang cenderung memilih bentuk alih kode untuk mendukung fungsi-fungsinya. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terjadinya alih kode apabila seorang penutur menggunakan suatu bahasa asing secara dominan dan memiliki latar belakang yang berhubungan dengan sosial, tingkat pendidikan ras,

dan keagamaan sehingga mempermudah seorang penutur untuk melakukan alih kode dalam bertutur.

2.3 Fator Penyebab Penggunaan Alih Kode Dalam proses terjadinya alih kode dikarenakan penutur kurang menguasai kedua bahasa yang dimilikinya secara baik.

“code switching suggests the speaker is mixing up the code indiscriminately or perhaps because of incompetence, whereas the switches are very well motivated in relation to the symbolic or social meaning of the two codes” (Trask, 1992:50).

Alih kode terjadi karena kebiasaan seorang penutur dalam mencampur dua atau lebih ragam bahasa dalam situasi informal. Dengan kata lain alih kode sebenarnya adalah suatu keadaan bahasa dimana orang mencampur dua atau lebih ragam bahasa dalam suatu tindakan berbahasa tampa ada suatu tuntunan untuk melakukan percampuran. Menurut Nababan (1992:24), alih kode terjadi dalam situasi informal atau tidak resmi. Namun jika dalam situasi formal masih muncul alih kode, hal ini disebabkan karena tidak adanya ungkapan atau pandangan yang tepat, atau bahkan mungkin dalam hal tertentu penutur ingin memamerkan “kedudukanya” atau “keterpelajarannya” (Chaer; 1990:32)

Hoffman

(19991:115),

menyatakan

beberapa

faktor

yang

dapat

menyebabkan terjadnya alih bahasa, yaitu: a. The content of the conversation: isi dari pembicaraan b. The formality of the conversations: keformalan sebuah pembicaraan c. The participants: pendengar d. The effectiveness of the message: keeftifan dari pesan yang disampaikan. Ditambahkan pula menurut Chambers (2000:69) faktor penyebab Terjadinya alih kode yaitu mencakup alasan dalam melakukan alih kode.

2.4 Tipe Pembentukan Alih Menurut Apple (1976:79), alih kode adalah gejala peralihan dalam pemakaian bahasa karena berubahnya situasi. Menurut Hymes (1875) dalam Chaer (2004), alih kode tidak hanya terjadi antara bahasa, tetapi dapat juga terjadi antar ragam-ragam atau gaya-gaya yang terdapat pada suatu bahasa. Dari kedua pendapat dapat disimpulkan bahwa alih kode adalah gejala peralihan antara bahasa yang melibatkan ragam-ragam atau gaya-gaya yang terdapat pada suatu bahasa dan disebabkan berubahnya situasi. Sedangkan menurut Holmes (2001 : 35), Alih Kode mengalami beberapa tipe pembentukan yaitu: a. Participant and solidarity a code switch may be related to a particular participant or addressed. Alih kode yang berhubungan langsung dengan orang-orang yang melakukan pembicaraan.

Tipe pembentukan Alih Kode ini pada umumnya penggunaan terjadi karena adanya hubungan antara sesama daerah maupun situasi sosial. Ketika seseorang menggunakan Alih Kode biasanya dengan orang yang baru menetap dan berasal dari daerah yang sama sehingga dengan mudah untuk melakukan alih kode. 1) Sarah : John :

I think everyone‟s here except Mere. she said she might be a bit late but actually I think that‟s Her arriving now.

Sarah :

you‟re right. Kia ora Mere Haere mai Kei te pehea koe? Hi Mere

Mere :

Come in

How are you?

Kia ora e hoa Kei te pai Have you started yet? Hello my friends. I‟m fine.

Maori / English: Holmes 2001: 35

b. Status switches motivated by the identity and relationship between participants often express a move long the solidarity / social distance. Alih kode termotivasi oleh identitas dan hubungan antara penutur dan petutur sehinga sering menggunakan alih kode untuk jarak sosial / solidaritas. Tipe pembentukan Alih Kode ini terjadi karena disebabkan oleh hubungan solidaritas dan status antara orang-orang yang melakukan pembicaraan baik secara formal maunpun tidak formal. 2) Jan : Petter :

Hello Petter. How is your wife now? Oh she‟s much better thank you Jan. she‟s out of hospital

And convalescing well. Feels Jan :

that‟s good I‟m pleased to hear it. Do you think you could Help me with this Pesky form? I am having a great deal of Difficulty with it.

Petter :

of course. Give it here.

Bokmal / English: Holmes : 35 Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa alih kode yang diungkapakan dalam kedua percakapan tersebut bersifat sebagai kalimat yang kompleks dalam melakukan percakapan. Ungkapan alih kode juga terjadi disebabkan karena adanya perpindahan tempat, hubungan solidaritas dan status.

2.5 Faktor Sosial dan Dimensi Sosial Faktor sosial akan menentukan bahasa yang dipergunakan. Faktor sosial itu misalkan umur, kelamin, latar belakang ekonomi, tempat, dan sebagainya. Bahasa yang kita pergunakan saat berhadapan dengan guru atau pemimpin perusahan kita akan otomatis mengubah cara bicara kita dari informal ke formal karena status sosial mereka. Menurut Holmes (2001:8) membagi bahwa ada dua faktor yang sangat memengaruhi seseorang dalam menggunakan variasi-variasi yang berbeda seperti dibawah ini, yaitu:

2.5.1 Faktor Sosial Teori tersebut menunjukkan adanya komponen-komponen yang menyebabkan terjadinya perubahan cara berbicara yang pada setiap percakapan yaitu faktor pelaku percakapan, tempat percakapan, topik pembicaraan dan manfaat dari pembicaraan mereka. “in any situation linguistic choices will generally reflect the Influence more of the following components: 1. The participants : who is speaking and who are they speaking to 2. The setting or social context of the interaction: where are they speaking? : what is being talked about? 3. The topic 4. The function : why are they speaking?

Yang artinya : 1. The participants (peserta) Orang yang berpartisipasi dalam melakukan sesuatu atau dalam hal ini melakukan sebuah pembicaraan. 2. The setting (tempat) Tempat dan waktu yang berlangsung dalam sebuah film, drama atau novel. Poin ini adalah di mana tidak disadari bahwa perbedaan tempat, waktu, dan situasi di mana kita berbicara maka berbeda pula cara kita berbicara. 3. The topic (topik) Hal yang sedang dibicarakan atau diutarakan dalam sebuah diskusi atau pembelajaraan.

4. The function (fungsi) Tujuan topik pembicaraan mengenai sesuatu atau seseorang. Hal ini guna mengetahui tujuan dari pembicaraan atau pengungkapan tentang sesuatu hal. Dari penjelasan-penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa empat faktor sosial tersebut merupakan penjelasan dari sosiolinguistik dan itu semua dapat diidentifikasi berdasarkan komponen-komponen dari social Factor yaitu Participans, settng, topic dan Function.

2.5.2 Dimensi Sosial Dimensi sosial sedikit berbeda dengan faktor sosial yang lebih menekankan pada topik pembicaraan, tempat berbicara atau orang yang terlibat dalam percakapan. Dimensi sosial lebih menitik beratkan pada hubungan para peserta percakapan, status sosialnya atau bahkan keformalitasan pembicara. Seperti klasifikasi yang diuraikan oleh Holmes (2001:9) bahwa :

“In addition to these components it is useful to take account of four Different dimensions for analysis which relate to the factors above And which have been only implicit in the discussion so far. These are 1. A social distance scale concern with participant relationships 2. A status scale concerned with participant relationships 3. A formality scale relating to the setting or type of interaction

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dimensi sosial berkaitan dengan status hubungan kedekatan antara pembicara dengan lawan

bicara, status sosialnya, fungsi pembicaraan dan keformalitasan bahasa yang mereka gunakan dalam melakukan percakapan. Yang artinya : 1. Social distance (Jarak kedekatan) Definisi kedekatan bukanlah jarak kedekatan mereka dalam melakukan percakapan melainkan jarak kedekatan hubungan mereka. Ada dua indikasi jarak kedekatan: Tabel 2.1: Jarak Kedekatan (Social Distant) Intimate High solidarity Distant

Low Solidarity

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jarak kedekatan untuk Intimate berhubungan dengan High Solidarity karena memiliki hubungan yang dekat antara satu sama lain. Sedangkan Distant berhubungan dengan Low Solidarity karena hubungan kedekatan yang tidak terlalu intim. a. Intimate

:

Hal ini menjelaskan tentang bagaimana sebuah hubungan yang dekat antara satu dan lainnya. Dan hubungan intim atau dekat antara seseorang yang saling mengenal dengan kapasitas yang lebih dalam dari karakterkarakter orang lain tersebut bahkan untuk hal-hal yang bersifat pribadi sekalipun. b. High Solidarity

:

Solidaritas, kesetiakawanan, kekompakan, keakraban dan kepedulian yang tinggi satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini disebabkan

karena adanya kedekatan yang nyaman yang dirasakan manusia saat saling berinteraksi. c. Distant

:

Sebuah hubungan dalam sebuah percakapan yaitu poin kedua dan ketiga. d. Low Solidarity

:

Solidaritas, kesetiakawanan, kekompakan, keakraban, dan kepedulian yang rendah satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini disebabkan hubugan kedekatan yang tidak terlalu intim sehingga tidak menimbulkan tingkat kenyamanan yang dapat menimbulkan rasa kesolidaritas yang tinggi. 2. Social Status (Status Sosial) Definisi status sosial adalah tingkatan status para pelaku percakapan seperti jabatan atau umur seseorang. Ada dua indikasi untuk status sosial: Tabel 2.2 : Status Sosial (Social Status) Superior High Status Subordinate

Low Status

Defenisi dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa status sosial untuk Superior berhubungan dengan High Status karena memiliki status dan kapasitas yang lebih tinggi. Sedangkan Subordinate berhubungan dengan Low Status karena memiliki status atau kapasitas yang lebih rendah. a. Superior

:

Sesuatu atau seseorang yang memiliki kapasitas lebih tinggi atau lebih baik dari segi jabatan, kepentingan, kualitas, status atau jabatan dan

bahkan umur pun dapat dimasukan dalam kategori Superior ini. Salah satu cara mengindikasikannya dapat dilihat dari cara memangil seseorang tersebut dengan jabatannya (sir, Mr/Mrs. etc). b. High status

:

Status, keadaan atau suasana dengan kapasitas yang tinggi. Seperti status sosial seorang petinggi daerah dalam masyarakat, itu menunjukan status sang petinggi daerah tersebut yang tinggi dibandingkan masyarakat umum lainnya. c. Subordinate

:

Sesuatu atau seseorang yang memiliki kapasitas lebih rendah dari segi kepentingan, status atau jabatan dibandingkan yang lainnya. biasanya dapat tidak terlihat dengan tidak digunakannya ciri penggunaan Sir, Mr/ Mrs. Melainkan langsung dengan kata you atau nama dari orang tersebut. d. Low Status

:

Status, keadaan atau suasana dengan kapasitas yang rendah. Seperti posisi seorang karyawan swasta yang lebih rendah jika dibandingkan dengan status seorang yang menjabat sebagai pemimpin perusahaan. 3. Formality (Formalitas) Keformalitasan bahasa dalam sebuah percakapan terlihat dari konteks isi bahasa yang dipergunakan pembicara. Ada dua kategori untuk formality: Tabel 2.3: Keformalitasan Bahasa (Formality) Formal High formality Informal

Low formality

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa keformalitasan bahasa Formal berhubungan dengan High Formality karena konteks bahasanya bersifat formil, kaku dan serius sedangkan bahasa Informal berhubungan dengan Low Formality karena konteks bahasanya tidak formal, resmi dan serius. a. Formal

:

Sesuatu yang resmi, formil, kaku, ofisial, dan serius. Dalam bahasa Inggris bahasa formal dapat dilihat dengan kata-kata yang sesuai dengan grammatically, spelling atau lebih ke konteks bahasa yang lebih sopan. b. High Formality

:

Formalitas yang tinggi biasanya menunjukan kesopanan, keseriusan dan keformalan dalam suatu kondisi atau situasi saat sedang berhadapan dengan hal-hal atau orang-orang yang berperang penting dalam suatu hal. c. Informal

:

Informal berarti sesuatu yang tidak formal, tidak resmi, tidak serius atau situasi yang santai dan tidak kaku. d. Low Formality

:

Formalitas yang rendah lebih menunjukan kenyamanan dan suasana santai tampa sebuah aturan yag membuat suasana menjadi kaku dan cangung. Dalam hal ini formalitas yang rendah lebih sering dipakai dalam kehidupan manusia sehari-hari dalam pekerjaan atau pendidikan.

BAB III ANALISIS DATA

Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara terperinci mengenai objek metode penelitian yang akan dianalisis dan dibahas dalam percakapan pada novel The

Davinci

Code

yang

terdapat

identifikasi

masalah.

Penulis

akan

mendeskripsikan mengenai alih kode yang berdasarkan faktor sosial, dimensi soaial dan fungsi ungkapan pada percakapan tersebut. Faktor sosial, dimensi sosial dan fungsi ungkapan menurut novel The Davinci Code setiap data akan ditandai dengan suatu kode, pengodean tersebut dimaksudkan untuk memudahkan proses analisis data. Berikut ini adalah jenis percakapan berdasarkan faktor sosial, dimensi sosial dan fungsi ungkapan.

3.1 Faktor Sosial dan dimensi sosial. Data 1 : Langdon :

Langdon felt a familiar tinge of wonder as his eyes made a futile Attempt to absorb the entire mass of the edifice.

Agent :

Agent pulled out a handheld walkie-talkie and spoke in rapid –fire French. Monsieur Langdon est arrive Deux minutes the agent Stowed the device, turning now to Langdon. You‟ll meet the Capitaine at the main entrance. Percakapan di atas merupakan percakapan antara Langdon dan seorang

Agent kepolisian yang tiba di persimpangan di Rue de Rivoli yang merupakan

gerbang utara masuk ke taman, dan Agent itu memcoba menjelaskan kepada Langdon mengenai taman tersebut dan Langdon merasa takjub ketika matanya tak melihat keseluruhan bangunan besar itu. Namun saat itu Agent mengeluarkan walkie-talkie genggam dan berbicara dalam bahasa Perancis Monsieur Langdon Mr. est arrive Deux minutes Kemudian menyimpan kembali alat itu dan menoleh just two minutes kepada Langdon Anda akan bertemu dengan Capitaine di pintu masuk. Captain

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Agent

: merupakan seorang agen dari kepolisian

Langdon

: merupakan seorang tersangka.

2. The setting

: perjalanan menuju taman Rue de Rivoli

3. The topic

: membicarakan tentang kedatangan Langdon

4. The function : untuk tidak menyinggung perasaan Langdon Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan agent dari kepolisian menggunakan alih kode karena agent dan kapten Fache berasal dari Perancis dan juga untuk tidak menyinggung perasaan Langdon. Demensi sosial. 1. A Social Distance Scale Distant

: karena mereka barulah saling mengenal terutama Langdon yang baru tiba di Perancis.

Low solidarity

: karena mereka baru saling mengenal maka tingkat Kesolidaritasan mereka masih rendah.

2. A Status Scale Superior

: karena jabatan mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Langdon adalah Tersangkah sedangkan Agent adalah seorang Polisi.

3. A Formality Informal

: percakapan antara sesama polisi sehingga Membuat mereka berbicara tidak formal. Dapat Kita lihat pada saat Agent mengunakan alih kode “Monsieur Langdon est arrive. Deux minutes untuk Memberitaukan kepada capten dan juga kepada Langdon dengan sebutan Capitaine.

Low Formality

: percakapan antara teman sehingga menunjukan Tingkat keformalitasan yang rendah karena tidak Melakukan percakapan yang serius.

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang tidak terlalu intim, status yang berbeda cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang tidak formal dengan menggunakan alih kode untuk memberitahukan kedatangan Longdon. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode ““Monsieur Langdon est arrive. Deux minutes dan juga Capitaine dalam percakapan di atas adalah untuk

memberitahukan kepada Captain bahwa Langdon telah tiba di taman yang mereka janjikan, dan juga kepada Langdon bahwa dia akan bertemu dengan Kapten mereka. Walaupun Capten dan Agen berasal dari negara yang sama tetapi Agen tetap mengunakan alih kode untuk meberitahukan kepada Kapten dan sebaliknya Langdon.

Data 2 : Langdon :

any of them real? Langdon mentioning to the cameras.

Bezu Fache : of course not. Captain:

office of the curator.

Bezu Fache : „Messieurs,‟ ne nous derangez pas sous aucun pretext. Entendu?‟

Percakapan di atas merupakan percakapan antara Langdon, Bezu Fache dan seorang Captain yang berada dalam ruang kerja Kurator yang merupakan tempat DCPJ atau tempat untuk penyelidikan atas kematian Jacques Sauniere. Tiba-tiba Fache berseru dengan menggunakan bahasa Perancis „Messieurs,‟ Gentlment Ne nous derangez pas sous aucun pretext. Entendu. Fache menggunakan alih dont disturb under any circumstance understood kode untuk para anggota kepolisian karena mereka adalah orang-orang Perancis.

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Langdon

: merupakan seorang tersangka

Bezu Fache

: merupakan seorang Kapten Kepolisian

Captain

: merupakan seorang petugas Kepolisian.

2. The setting

: di ruang kerja Kurator

3. The topic

: membicarakan tetang kamera

4. The function : tidak boleh diganggu dengan alasan apapun Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan Bezu Fache menggunakan alih kode untuk para anggota kepolisian karena orang-orang yang berpartisipasi dalam percakapan tersebut merupakan petugas kepolisian yang sedang berada diruang kerja Kurataor di Paris. Demensi sosial. 1. A Social Distance Scale Distant

: karena mereka barulah saling mengenal.

Low solidarity

: karena mereka baru saling mengenal maka tingkat Kesolidaritasan mereka masih rendah.

2. A Status Scale Superior

: karena jabatan mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Langdon adalah Tersangkah sedangkan Bezu Fache adalah seorang Kapten.

3. A Formality Formal

: percakapan antara seorang Kapten dengan seorang Tersangka maka membuat mereka berbicara sangat formal. Pada saat Fache mengunakan alih kode “Messieurs,‟ ne nous derangez pas sous aucun pretext. Entendu?” kepada para anggota kepolisian

High Formality

: percakapan antara seorang Kapten dengan Tersangka sehingga menunjukan tinkat Keformalitas yang sangat tinggi karena mereka Bebicara mengenai penyelidikan terhadap Langdon.

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang tidak terlalu intim, status yang berbeda tetapi cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang sangat formal dengan menggunakan alih kode untuk peringatan kepada para petugas kepolisian agar tidak menganggu Fache dan Langdon selama proses penyeledikan berlangsung. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode„Messieurs,‟ ne nous derangez pas sous aucun pretext. Entendu?‟dalam percakapan diatas merupakan sebuah peringatan kepada para petugas kepolisian yang ada di ruangan Kurator untuk segera meninggalkan ruangan tersebut dan tidak boleh di ganggu oleh siapaun selama proses penyeledikan berlangsung

Data 3 : Abbe :

soeur Sandrine Eglise Saint-Sulpice.

Sister Sandrine :

what time is it?

Abbe :

I apologize if I have awoken you, Sister. I have a favor to to ask of you. I just received a call from an influential American Bishop. Perhaps you know him Manuel Aringarosa?.

Sister Sandrine :

the head of Opus Dei? Of course I know him.

Abbe :

Bishop Aringarosa called to ask me a favor. One of his Numeraries is in Paris tonight.

Sister Sandrine :

I‟ m sorry, you say this visiting Opus Dei numerary cannot Wait until morning? I‟m afraid not. His plane leaves very early. He has always

Abbe :

Dreamed of seeing Saint-Sulpice. Sister Sandrine :

but the Church is far more interesting day by day.

Abbe :

I agree, and yet I would consider it a personal favor if you Could let him in tonight. He can be there at one o‟clock.

Sister Sandrine :

of course. It would be my pleasure.

Percakapan di atas merupakan percakapan telepon antara Abbe dan Suster Sandrine yang berada di dalam kamar Suster Sandrine. Percakapan tersebut diawali dengan menggunakan bahasa Perancis untuk menyapa Suster Sandrine soeur Sandrine EgliseSaint-Sulpice juga untuk meminta bantuan Suster Sister Sandrine Church Saint-Sulpice

Sandrine untuk menjemput salah satu anggota Opus Dei yang akan berada di Paris malam ini.

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Abbe

: merupakan seorang pimpinan Biara Wanita

Sister Sandrine

: merupakan seorang Suster di Biara Wanita

2. The setting

: didalam kamar Suster Sandrine

3. The topic

: membicarakan tentang kunjungan anggota Opus Dei di Paris

4. The function : untuk menyapa suster Sandrine Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan Abbe menggunakan alih kode untuk menyapa Suster Sandrine melalui telepon karena mereka merupakan anggota di Biara Saint Sulpice. Demensi sosial. 1. A Social Distance Scale Intimate

: karena mereka sudah saling mengenal

High solidarity

: karena mereka sudah mengenal satu sama lain Maka tingkat kesolidaritas mereka tinggi.

2. A Status Scale Superior

: karena status mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Abbe

Merupakan seorang pimpinan Biara sedangkan Suster Sandrine merupakan anggota Biara. 3. A Formality Informal

: percakapan antara sesama anggota Biara sehingga Menggunakan bahasa yang tidak formal saat Abbe menggunakan alih kode soeur Sandrine. Eglise Saint-Sulpice untuk menyapa Sister Sandrine.

Low Formality

: percakapan antara sesama anggota Biara sehingga Tidak menunjukkan keseriusan dalam bertutur.

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang intim, status yang berbeda dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang tidak formal dengan menggunakan alih kode untuk menyapa Suster Sandrine melalui telepon. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode soeur Sandrine. Eglise Saint-Sulpice dalam percakapan diatas adalah untuk menyapa Suster Sandrine yang tinggal di Biara Saint-Sulpice. Abbe menggunakan bahasa Perancis untuk menyapa Suster Sandrine karena mereka merupakan anggota di Biara SaintSulpice.

Data 4 : Bezu Fache :

he gave Langdon a calm look of apology. One moment Please. Qui?

Captain Collet :

Capitaine. un agent du department de Cryptographie est arrive.

Bezu Fache :

I‟m busy at the moment. Ask the cryptographer to wait at the command post. I‟ll speak to him when I‟m done.

Sophie Neveu :

it‟s agent Neveu.

Captain Collet :

agent Neveu insisted on speaking to you immediately, Captain. I tried to stop her, but she‟s on her way into the Gallery.

Percakapan diatas merupakan percakapan antara Bezu Fache, Captain Collet dan Sophie Neveu yang melakukan percakapan melalui telepon walkietalkie. Fache menekan tombol penerima dengan menjawab Qui? Dan sebaliknya Who juga Captain Collet menjawab pertanyaan dari Fache Capitaine. un agent Captain an agent du department de Cryptographie est arrive. Collect memberitahukan Fache From department Crytograpie just arrive bahwa salah seorang Agent telah tiba.

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Bezu Fache

: merupakan seorang Kapten Kepolisian

Captain Collet

: merupakan anggota Kepolisian

Sophie Neveu

: merupakan seorang agen kriptografer

2. The setting

: diruang kerja Kurator

3. The topic

: membicarakan tentang kunjungan agen dari kriptografer

4. The function : untuk memberitahukan bahwa seorang agen telah tiba Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan Bezu Fache menggunakan alih kode untuk bertanya pada Kapten Collect, dan Kapten Collect juga memberitahukan Fache dengan menggunakan alih kode bahwa seorang agent dari Kriptografer telah tiba karena mereka merupakan petugas kepolisian dan petugas penyidikan diruang Kurator. Demensi sosial 1. A Social Distance Scale Intimate

: karena mereka sudah saling mengenal

High solidarity

: karena mereka sudah mengenal satu sama lain Maka tingkat kesolidaritas mereka tinggi.

2. A Status Scale Superior

: karena jabatan mereka bertiga berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Bezu Fache Merupakan seorang Kapten kepolisian, Collet Adalah anggota kepolisian sedangkan Sophie Merupakan agen dari kriptografer.

3. A Formality Formal

: percakapan antara sesama anggota kepolisian Sehingga menggunakan bahasa yang Formal. Fache bertanya dengan menggunakan alih Kode Qui? Dan Collect memberitahukan Fache un

agent du department de Cryptographie est arrive. High Formality

: percakapan antara sesama anggota kepolisian Sehingga menunjukan keseriusan.

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang intim, status yang berbeda dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang tidak formal dengan menggunakan alih kode untuk bertanya dan juga untuk memberitahukan bahwa ada seorang agen yang ingin melakukan penyidikan dan juga ingin segera berbicara dengan Bezu Fache. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode Qui? Dan Capitaine. un agent du department de Cryptographie est arrive. Untuk bertanya pada Capten Collet dan juga untuk memberitahukan Fache bahwa seorang Agen dari kriptografer ingin berbicara dengan BeZu Fache segera.

Data 5 : Sophie Neveu :

Excusez-moi, messieurs Monsieur Langdon, I‟m agent Neveu from DCPJ‟S Cryptology Department. It is pleasure to meet you. -----Captain, she said, turning quickly and beating him to the punch, please excuse the interruption but------

Bezu Fache :

ce n‟est pas le moment!

Sophie Neveu :

I tried to phone you. But your cell phone was turned off.

Bezu Fache :

I turned it off for a reason.

Sophie Neveu :

I‟ve deciphered the numeric code. Before I explain I‟ve an

urgent message for Mr. Langdon. You need to contact the US embassy, Mr. Langdon. They have a message for you from the States. Percakapan diatas merupakan percakapan antara Bezu Fache dan Sophie Neveu yang sedang melangkah menuju ruang Galeri untuk bertemu dengan Fache dan juga Langdon, kemudian Langdon mendengar suara seorang perempuan bergema di belakangnya Excusez-moi, messieurs saya adalah agen Sophie Neveu Exucuse me Sir. dari kriptografer dan langsung meminta maaf pada Fache karena telah menganggu mereka tetapi Fache berseru ce n‟est pas le moment! This is not the time

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Bezu Fache

: merupakan seorang Kapten Kepolisian

Sophie Neveu

: merupakan seorang agen dari kriptografer

2. The setting

: diruang kerja Kurator

3. The topic

: membicarakan mengenai nomor kode

4. The function : untuk menyapa Langdon dan sebaliknya untuk Sophie Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan Sophie Neveu menggunakan alih kode untuk menyapa Langdon karena Sophie merupakan seorang agent Kriptografer dari Perancis.

Demensi sosial 1. A Social Distance Scale Intimate

: karena mereka sudah saling mengenal

High solidarity

: karena mereka sudah mengenal satu sama lain Maka tingkat kesolidaritas mereka tinggi.

2. A Status Scale Superior

: karena jabatan mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Bezu Fache Merupakan seorang Kapten kepolisian, sedangkan Sophie merupakan agen dari kriptografer.

3. A Formality Formal

: percakapan antara seorang polisi dan anggota Kriptografer sehingga menggunakan bahasa yang Formal. Sophie mengggunakan alih kode Excusezmoi, messieurs. Monsieur Langdon tetapi Fache langsung mencegahnya ce n‟est pas le moment!

High Formality

: percakapan antara seorang polisi dengan agen dari Kriptografer sehingga penggunaan bahasanya Sangat tinggi dan serius.

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang intim, status yang berbeda dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang sangat formal dengan menggunakan alih kode untuk menyapa dan juga untuk memberitahukan Sophie bahwa dia datang pada saat yang tidak

tepat karena mereka sedang melakukan penyidikan untuk memecahkan kode yang ditulis oleh Jacques Sauniere. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode Excusez-moi, messieurs Dan ce n‟est pas le moment! Untuk menyapa Landong tetapi Langdon tidak terkejut dengan bahasa yang digunakan oleh Sophie karena dia mengerti arti dari ucapan tersebut. Tetapi Fache langsung mencegah Sophie dengan menggunakan bahasa Perancis pula.

Data 6 : Bezu Fache :

how would they know to find Mr. Langdon here?

Sophie Neveu :

apparently they called Mr. Langdon‟s hotel, and the Concierge told them Mr. Langdon had been collected by a DCPJ agent----Mr. Langdon this is the number for your Embassy‟s messaging service. They asked that you phone in as soon as possible. While I explain the code to Captain Fache, you need to make this call.

Langdon :

thank you. Where do I find a phone?

Sophie Neveu :

this line is secure, Mr. Langdon. You may use it.

Langdon :

the line began to ring. Langdon expected to hear an Embassy operator but he found himself instead listening to an answering machine.

Sophie Neveu :

Bonjour, vous etes bien chez Sophie Neveu Je suis absent pour le moment. Mais----

Langdon :

I‟m sorry, Ms Neveu? I think you may have given me----

Sophie Neveu :

no, that‟s the right number.

Percakapan di atas merupakan percakapan antara Bezu Fache, Sophie Neveu dan juga Langdon mengenai pesan dari Kedutaan Amerika untuk Langdon mereka

ingin

Langdon

segera

menelepon

mereka.

Kemudian

Sophie

mengeluarkan handphoneya untuk dipakai Langdon, namun ternyata suara dari sebuah mesin yang menjawab dalam bahasa Perancis Bonjour, vous etes bien chez Hello, you are bein Sophie Neveu.. Je suis absent pour le moment. Mais--- dan suara itu adalah suara Sophie Neveu I‟m away at the moment Sophie Neveu sendiri.

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Bezu Fache

: merupakan seorang Kapten Kepolisian

Sophie Neveu

: merupakan seorang agen dari kriptografer

Langdon

: merupakan seorang tersangka

2. The setting

: diruang kerja Kurator

3. The topic

: membicarakan tentang pesan dari kedutaan Amerika Untuk Langdon.

4. The function : untuk memberitaukan keadaan Sophie Neveu

Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan suara dari sebuah mesin menggunakan alih kode untuk memberitahukan keadaan Sophie Neveu pada Langdon karena mesin tersebut merupakan handphone dari Perancis. Demensi sosial 1. A Social Distance Scale Distant

: karena mereka baru saling mengenal

Low solidarity

: karena mereka baru mengenal satu sama lain Maka tingkat kesolidaritas mereka rendah

2. A Status Scale Superior

: karena status mereka bertiga berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Bezu Fache Merupakan seorang Kapten kepolisian, Sophie merupakan agen dari kriptografer dan Langdon adalah seorang tersangka.

3. A Formality Formal

: percakapan antara seorang polisi, anggota Kriptografer dan seorang tersangka sehingga menggunakan bahasa yang formal. Dapat kita lihat

saat

suara

dari

mesin

hadphone

menggunakan alih kode Bonjour, vous etes bien chez Sophie Neveu Je suis absent pour le moment. Mais untuk Langdon.

High Formality

: percakapan antara seorang polisi, agen dari Kriptografer dan tersangka sehingga penggunaan bahasanya Sangat tinggi dan serius.

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang tidak terlalu intim, status yang berbeda dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang sangat formal dengan menggunakan alih kode untuk memberitahukan keadaan Sophie untuk sementara.Walaupun Bezu Fache dan agen Sophie sudah saling mengenal tetapi Langdon baru pertama kali mengenal Sophie sehingga pembicaraan mereka sangat formal. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode Bonjour, vous etes bien chez Sophie Neveu Je suis absent pour le moment. Mais--- merupakan pesan dari sebuah mesin hadphone yang mberitahukan keadaan Sophie Neveu untuk sementara dia sedang tidak ada di tempat, Langdon bingung karena mengira akan mendengar suara operator dari Kedutaan namun ternyata suara Sophie sendiri.

Data 7 : Bezu Fache :

une plaisanterie numerique?

Sophie Neveu :

this code? Explained in rapid French, is simplistic to the Point of absurdity. Here is the decryption.

Bezu Fache :

this is it? All you did was put the numbers in increasing Order. Agent Neveu, I have no idea where the hell you‟re Going with this, but I suggest you get there fast.

Sophie Neveu :

captain, the sequence of numbers you have in your hand Happens to be one of the most famous mathematical Progressions in history.

Percakapan di atas merupakan percakapan antara Bezu Fache dan Sophie Neveu mengenai une plaisanterie numerique? yang telah di tulis oleh Jacques a joke number Sauniere sebagai sebuah pesanan sebelum dia meninggal. Sophie memberitahukan nomor kode karena dia telah memecahkan kode tersebut tetapi Bezu Fache sangat marah dan tidak percaya dengan sebuah lelucon dari nomor kode tersebut.

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Bezu Fache

: merupakan seorang Kapten Kepolisian

Sophie Neveu

: merupakan seorang agen dari kriptografe

2. The setting

: diruang kerja Kurator

3. The topic

: membicarakan tentang kode dari Jacques Sauniere

4. The function : untuk mengetahui tentang kode dari Jacques Sauniere Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan Sophie Neveu menggunakan alih kode pada Bezu Fache menggenai sebuah nomor kode karena mereka sedang membicarakan tentang kode yang ditulis oleh Jaques Sauniere diruang kurator.

Demensi sosial 1. A Social Distance Scale Intimate High solidarity

: karena mereka sudah saling mengenal : karena mereka sudah mengenal satu sama lain Maka tingkat kesolidaritas mereka sangat tinggi

2. A Status Scale Superior

: karena jabatan mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Bezu Fache Merupakan seorang Kapten kepolisian, Sophie merupakan agen dari kriptografer.

3. A Formality Formal

: percakapan antara seorang polisi dan anggota Kriptografer sehingga menggunakan bahasa yang sangat formal. Fache dengan emosi menggunakan alih kode untuk bertanya pada sophie une plaisanterie numerique?

High Formality

: percakapan antara seorang polisi dan agen dari Kriptografer

sehingga

penggunaan

bahasanya

Sangat tinggi dan serius. Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang intim, status yang berbeda dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang sangat formal dengan menggunakan alih kode untuk membuktikan nomor kode matematika.

Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode une plaisanterie numerique? Untuk membuktikan kode rahasia yang di tulis oleh Jacques Sauniere. Sophie menjelaskan pada Fache pada saat-saat terakhir hayatnya Sauniere telah terinspirasi untuk meninggalkan lelucon matematis.

Data 8 : Collect :

why did Crypto call?

Bezu Fache :

to tell us that they had just identified the numeric‟s as Fibonacci numbers, but they suspected the series was Meaningless.

Collect :

but they already sent Agent Neveu to tell us that.

Bezu fache :

they didn‟t send Neveu.

Collect :

what? –

Agents:

Alarme! eyeing his feed from the Louvre security centre. Grande Galerie! Toilettes Messieurs!.

Bezu Fache :

where‟s Langdon?

Collect :

still in the men‟s room. Collect pointed to the blinking red Dot on his laptop schematic. He must have broken the Window.

Percakapan di atas merupakan percakapan antara Bezu Fache, Collect dan seorang Agents mengenai telepon dari Crypto mengenai angka-angka Fibonacci dan juga mengenai agen Neveu untuk memberikan menjelaskan mengenai angka Fibonacci tetapi Fache berkata pada Collect bahwa mereka tidak mengirim Neveu,

Collect sangat kaget dengan apa yang dikatakan oleh Fache. Namun tiba-tiba seorang agen berteriak Alarme! Sambil melihat pemberi tanda itu, pusat keamanan Alarm Louvre Grande Galerie! Toillets Messiuers! Big Galelery toilet gentlemen Analisis : Faktor sosial 1. The participants Collet

: merupakan seorang anggota kepolisian

Bezu Fache

: merupakan seorang kapten kepolisian

Agents

: merupakan seorang petugas kepolisian

2. The setting

: didalam Museum

3. The topic

: membicarakan tentang Agen Sophie Neveu

4. The function : memberitahukan tentang bunyi alaram yang ada di pusat Keamanan Louvre. Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan seorang agents yang merupakan petugas kepolisian menggunakan alih kode pada Fache dan Collect karena mereka merupakan polisi dari Perancis yang sedang berada didalam Museum. Demensi sosial 1. A Social Distance Scale Intimate

: karena mereka sudah saling mengenal

High solidarity : karena mereka sudah mengenal satu sama lain Maka tingkat kesolidaritas mereka sangat tinggi

2. A Status Scale Superior

: karena jabatan mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Bezu Merupakan seorang Kapten kepolisian, Collet Adalah Adalah anggota kepolisian

3. A Formality Formal

: percakapan antara sesama polisi sehingga Menggunakan bahasa yang formal. Pada saat Agent menggunakan alih kode alarme! Dan juga Grande Galerie! Toillets Messiuers!

High Formality

: percakapan antara polisi sehingga Penggunaan Bahasanya sangat tinggi.

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang intim, status yang berbeda dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang sangat formal dengan menggunakan alih kode untuk memberitahukan Fache dan Collect mengenai bunyi alarm yang ada didalam kamar mandi. Mereka berbicara secara formal karena mereka merupakan seorang polisi. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode alarme! Dan juga Grande Galerie! Toillets Messiuers! untuk memberitahukan Fache dan juga Collect mengenai bunyi alarm yang ada dipusat keamanan Louvre di dalam galeri besar yang ada didalam kamar mandi Pria. Fache sangat kaget karena dia tahu bahwa Langdon sedang berada didalam kamar mandi tersebut.

Data 9 : Grandfather :

up ahead is the salle des Etats.

Sophie Neveu :

„C‟est ennuyeux,

Grandfather :

boring he corrected. French at school and english at home

Sophie Neveu :

le Louvre ce n‟est pas chez moi!

Grandfather:

right you are. Then let‟s speak English just for fun.

Percakapan di atas merupakan percakapan antara Grandfather dan Sophie Neveu didalam Museum Louvre, Sophie diajak oleh kakeknya ketika dia masih kecil untuk berkunjung ke Museum Louvre. Museum Louvre merupakan tempat lukisan Mona Lisa tetapi Sophie tidak menyukainya sama sekali sehingga dia bergerutu C‟est ennuyeux dan le Louvre ce n‟est pas chez moi! Pada kakeknya. Boring

the Louvre

is not

at home

Analisis : Faktor sosial 1. The participants grandfather

: merupakan kakek dari Sophie Neveu

Sophie Neveu

: merupakan seorang cucu dari Jacques Sauniere

2. The setting

: didalam Museum Louvre

3. The topic

: membicarakan tentang lukisan Mona Lisa

4. The function : memberitahukan kakeknya bahwa dia tidak suka museum Louvre

Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan Sophie menggunakan alih kode pada kakeknya karena mereka sedang membicarakan tentang lukisan Mona Lisa yang berada didalam Museum Louvre, Sophie tidak suka berada di tempat tersebut. Demensi sosial 1. A Social Distance Scale Intimate

: karena mereka berdua merupakan anggota keluarga

High solidarity : karena mereka sudah mengenal satu sama lain Maka tingkat kesolidaritas mereka sangat tinggi 2. A Status Scale Superior

: karena jarak umur mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Granfather adalah kakek Dari Sophie sebaliknya Sophie adalah cucunya.

3. A Formality Informal

: percakapan antara sesama anggota keluarga Sehingga menggunakan bahasa yang tidak formal, Dapat dilihat Sophie menggunakan alih kode C‟est ennuyeux dan le Louvre ce n‟est pas chez moi!

Low Formality

: percakapan antara keluarga sehingga penggunaan Bahasa mereka tidak terlalu serius.

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang intim, status yang berbeda dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang sangat informal dengan menggunakan alih kode untuk

memberitahukan kakeknya bahwa dia tidak suka berada didalam ruangan tersebut. Mereka melakukan pembicaraan yang sangat informal karena mereka berdua adalah kakek dan cucu. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode C‟est ennuyeux dan le Louvre ce n‟est pas chez moi! Untuk memberitahukan kakeknya bahwa dia tidak suka berada didalam Museum Louvre dan juga Museum Louvre tidak seperti dirumah, namun kakeknya tertawa letih dan menggatakan pada sophie bener sekali Louvre memang bukan rumahmu dan mengajaknya berbahsa Inggris supaya membuat Sophie senang.

Data 10 : Sophie Neveu :

Robert! Whisper yanking him back. Someone‟s coming! over here!

Langdon :

over where?

Agent Security :

Arretez!

Langdon :

felt his arms raise instinctively for the ceiling.

Agent Security :

couchez-vous! Mauvaise idee, Monsieur Langdon.

Percakapan di atas merupakan percakapan antara Sophie Neveu, Landong dan petugas Louvre, Langdon sedang tidur didalam Museum Louvre tetapi tibatiba Sophie membangunkannya karena ada yang datang mereka berusaha untuk bersembunyi tetapi sseorang lelaki memerintahkan dari ambang pintu Arretez!

stop Dan couchez-vous! Perintah petugas keamanan Louvre dan juga menendang lie down you tungkai Langdon hingga terentang lalu berkata Mauvaise idee, Monsieur Langdon Bad idea Mr

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Sophie Neveu

: merupakan cucu dari Jacques Sauniere

Langdon

: merupakan seorang tersangka

Angent Security : merupakan seorang petugas keamanan Louvre 2. The setting

: didalam Museum Louvre

3. The topic

: memberitahukan Langdon bahwa ada orang datang

4. The function : memberitahukan Langdon untuk berhenti dan tiarap Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan seorang petugas Louvre menggunakan alih kode untuk menyuruh Langdon berhenti dan tiarap karena Sophie dan Langdon sedang berada didalam Museum Louvre. Demensi sosial 1. A Social Distance Scale Distant

: karena mereka bertiga belum saling mengenal

Low solidarity : karena mereka belum saling mengenal maka tingkat kesolidaritas mereka sangat rendah

2. A Status Scale Superior

: karena jabatan mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Langdon dan sophie Adalah teman sedangkan Agent Security merupakan Petugas Louvre

3. A Formality Formal

: percakapan antara seorang petugas dan seorang Tersangka sehingga menggunakan bahasa yang Formal. Agent menggunakan alih kode Arretez! Dan couchez-vous! Mauvaise idee, Monsieur Langdon.

High Formality

: percakapan antara seorang petugas dan seeorang Tersangka maka penggunaan bahasanya sangat Serius

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang tidak terlalu intim, status yang berbeda dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang sangat formal dengan menggunakan alih kode untuk memberitahukan Langdon untuk berhenti dan tiarap karena dia tahu Langdon merupakan seorang tersangka yang sedang dicari oleh polisi. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode Arretez! Dan couchez-vous! Mauvaise idee, Monsieur Langdon untuk berhenti, tiarap sambil berkata ide yang buruk tuan Langdon, dia segera berbaring dengan wajah menghadap lantai sambil menekankan pistolnya keras pada punggung langdon. Walaupun petugas Louvre

menggunakan Bahasa Perancis untuk menyuruhnya berhenti dan tiarap namun Langdon tidak bingung karena dia mengerti dengan bahasa tersebut.

Data 11 : Sophie Neveu :

An address! My grandfather wrote down an address!

Langdon :

where is this?

Sopie Neveu :

asked the driver “connaissez vous la rue Haxo?

The driver :

it was out near the tennis stadium on the western outtskirts of Paris.

Sophie Neveu :

please take us to go there immediately.

Percakapan di atas merupakan percakapan antara Sophie Neveu, Landong dan supir taksi. Sophie dan Langdon sedang membicarakan tentang sebuah kunci yang diberikan kakeknya untuk Sophie, ternyata kakeknya meninggalkan tulisan ungu di punggung kunci itu sebuah alamat 24 Rue Haxo, dengan riang Sophie bertanya kepada pengemudi taksi dengan menggunakan bahasa Perancis connaissez vous la Rue Haxo? Know you

Rue Haxo

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Sophie Neveu

: merupakan cucu dari Jacques Sauniere

Langdon

: merupakan seorang tersangka

The driver

: merupakan seorang supir taksi

2. The setting

: didalam taksi

3. The topic

: mencari alamat yang akan mereka tuju

4. The function : untuk menanyakan alamat Haxo Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan Sophie menggunakan alih kode pada supir taksi karena mereka sedang berada didalam taksi sehingga Sophie bertanya alamat dengan menggunakan bahasa Perancis karena supir taksi merupakan orang Perancis. Demensi sosial 1. A Social Distance Scale Distant

: karena mereka bertiga belum saling mengenal

Low solidarity : karena mereka belum saling mengenal maka tingkat kesolidaritas mereka sangat rendah 2. A Status Scale Superior

: karena status mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Langdon dan sophie Adalah teman dan seorang supir taksi

3. A Formality Informal

: percakapan antara supir taksi maka penggunaan Bahasa mereka sangat tidak formal. Sophie Bertanya

dengan

menggunakan

alih

kode

“connaissez vous la rue Haxo? Kepada supir taksi Low Formality

:percakapan dengan supir taksi sehingga percakapan Mereka sangat santai dan tidak serius

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang tidak terlalu intim, status yang berbeda dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang tidak formal dengan menggunakan alih kode untuk bertanya kepada supir taksi mengenai alamat yang diberikan oleh kakeknya Rue Haxo. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode “connaissez vous la rue Haxo? Untuk bertanya kepada supir taksi, apakah dia tahu alamat Rue Haxo kemudian pengemudi itu mengangguk dan memberi tahu Sophie bahwa jalan itu ada di dekat stadion tenis di lingkar luar sebelah barat Paris. Sophie menggunakan bahasa Perancis karena supir taksi berasal dari Perancis.

Data 12 : Sophie Neveu :

Laissez-le!

Langdon :

sophie! What the hell-----------

Sophie Neveu :

Arretez!

The Radio crackled : qui s‟appelle Agent Sophie Neveu. Et un Americain, Robert Langdon…. Langdon :

they fund us already?

Sophie Neveu :

Descendez. Robert she said quietly, take the wheel. You‟re driving.

Percakapan diatas merupakan percakapan antara Sophie Neveu, Landong dan radio di dasbor taksi yang sedang menuju Rue Haxo tiba-tiba Sophie berteriak Laissez-le! Langdon sangat kaget, Sophie memerintahkan pengemudi itu untuk

Put it down Arretez dengan gemetar pengemudi itu mematuhinya, lalu menghentikan dan stop memarkirkan mobilnya kemudian mereka mendengar suara radio di dasbor taksi qui s‟appelle Agent Sophie Neveu. Et un Americain, Robert Langdon dengan Called Agent Sophie Neveu and American Robert Langdon segera Sophie menyuruh pengemudi itu untuk Descendez. out

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Sophie Neveu

: merupakan cucu dari Jacques Sauniere

Langdon

: merupakan seorang tersangka

The radio crackled

: petugas radio

2. The setting

: didalam taksi

3. The topic

: memberikan peringatan kepada supir taksi

4. The function

: menyuruh supir taksi untuk berhenti dan Mendengar suara dari radio.

Berdasarkan hasil analisis data untuk fator sosial sehingga menyebabkan Sophie menggunakan alih kode pada supir taksi karena mereka sedang berada didalam taksi menuju Rue Haxo yang ada di Perancis.

Demensi sosial 1. A Social Distance Scale Distant

: karena mereka bertiga belum saling mengenal

Low solidarity : karena mereka belum saling mengenal maka tingkat kesolidaritas mereka sangat rendah 2. A Status Scale Superior

: karena status mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Langdon dan sophie Adalah teman dengan seorang supir taksi

3. A Formality Formal

:percakapan antara supir taksi maka penggunaan bahasa mereka sangat formal. Dengan marah Sophie menggunakan alih kode Laissez-le! Arretez! Dan suara dari radio qui s‟appelle Agent Sophie Neveu. Et un Americain, Robert Langdon dan Descendezu

High Formality

:percakapan dengan supir taksi sehingga percakapan Mereka sangat serius.

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang tidak terlalu intim, status yang berbeda dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang sangat formal dengan menggunakan alih kode untuk menyuruh supir taksi untuk berhenti dan segera turun dari taksi.

Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode Laissez-le! Arretez! qui s‟appelle Agent Sophie Neveu. Et un Americain, Robert Langdon dan Descendezu Untuk menyuruh supir taksi meletakan radio dan menghentikan taksi kemudian mereka mendengar suara radio yang sudah menemukan mereka dengan segera Sophie menyuruh pengemudi untuk turun dari taksi.

Data 13 : An old Banker :

„bonsoir‟. s‟ll vous plait?

Langdon :

clockwork.

An old Banker :

leave it to the Swiss. I sense this is your first visit to us?

Sophie Neveu :

yes

An old Baker :

understood. Keys are often passed on as inheritance, and Our first time users are invariably uncertain of the protocol. He mentioned to the table of drinks. This room is yours as Long as you care to use it.

Sophie Neveu :

you say keys are sometimes inherited?

An old Banker :

indeed. Your key is like a Swiss numbered account, which Are often willed through generations.

Percakapan di atas merupakan percakapan antara Sophie Neveu, Landong dan penerima tamu, mereka turun ke bawah dengan menggunakan lift keteika pintu lift terbuka seorang penerima tamu telah siap menyambut mereka. Seorang pegawai tua di Bank menyapa „bonsoir‟. s‟ll vous plait? Dia langsung

Good evening please you follow me berputar dan berjalan cepat memasuki koridor sempit berdinding metal.

Analisis : Faktor sosial 1. The participants An old baker

: pekerja Bank

Sophie Neveu

: merupakan cucu dari Jacques Sauniere

Langdon

: merupakan seorang tersangka

2. The setting

: di Bank

3. The topic

: membicarakan tentang kunci dan kunjungan mereka

4. The function : untuk menyapa Langdon, Sophie dan memberikan arahan Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan seorang pekerja Bank menggunakan alih kode karena merupakan Bank dari Perancis sehingga dengan mudah menyapa mereka sekaligus memberikan arahan dalam bahasa Perancis. Demensi sosial 1. A Social Distance Scale Distant

: karena mereka bertiga belum saling mengenal

Low solidarity : karena mereka belum saling mengenal maka tingkat kesolidaritas mereka sangat rendah

2. A Status Scale Superior

: karena jabatan mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Langdon dan sophie Adalah teman dengan seorang petugas Bank

3. A Formality : percakapan antara petugas Bank maka penggunaan

Formal

Bahasa mereka sangat formal. Dapat dilihat saat Petugas menyapa dengan menggunakan alih kode „bonsoir‟. s‟ll vous plait? High Formality

: percakapan dengan petugas Bank sehingga Melakukan percakapan yang sangat serius

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang tidak intim, status yang berbeda dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang sangat formal dengan menggunakan alih kode untuk menyapa selamat malam dan menyuruh mereka untuk mengikuti dia. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode „bonsoir‟. s‟ll vous plait? Untuk menyapa selamat malam dan juga menyuruh mereka untuk mengikuti dia memasuki ruangan yang mereka tuju. Ruangan kecil didepan mereka tampak seperti ruang duduk yang mewah di hotel mahal.

Data 14 : Langdon :

something tells me it will fit.

Sophie Neveu :

you‟d better leave the gun here.

Langdon :

with pleasure... keeps out the slow learners

Sophie Neveu :

here we go.

Langdon :

who‟s their decorator? Allied steel?

Security Bank :

„Bonsoir‟ how may I help you?

Sophie Neveu :

laid the gold key on the counter in front of the man.

Security Bank :

of course. Your elevator is at the end of the hall. I will alert Someone that you are on your way.

Sophie Neveu :

which floor?

Security :

your key instructs the elevator which floor?

Sophie Neveu :

yes.

Percakapan di atas merupakan percakapan antara Sophie Neveu, Landong dan petugas Bank ketika mereka berjalan memasuki sebuah ruangan besi, seseorang lelaki di belakang loket menatap ketika mereka masuk dan menyapa mereka dengan senyum ramah „Bonsoir‟ „ada yang bisa saya bantu? Sambutan Good evening tuan rumah dalam dua bahasa merupakan trik ramah terbaru dari orang Eropa.

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Sophie Neveu

: merupakan cucu dari Jacques Sauniere

Langdon

: merupakan seorang tersangka

Security Bank

: petugas Bank

2. The setting

: di Bank

3. The topic

: membicarakan tentang dekorasi Bank

4. The function : untuk menyapa Langdon dan Sophie Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan seorang petugas Bank menggunakan alih kode pada Langdon dan Sophie untuk menyapa mereka karena mereka sedang berada didalam Bank yang ada di Paris. Demensi sosial 1. A Social Distance Scale Distant

: karena mereka bertiga belum saling mengenal

Low solidarity : karena mereka belum saling mengenal maka tingkat kesolidaritas mereka sangat rendah 2. A Status Scale Superior

: karena jabatan mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Langdon dan sophie Adalah teman sedangkan lelaki itu adalah petugas Keamanan Bank

3. A Formality Formal

: percakapan antara petugas keamanan Bank maka Penggunaan bahasa mereka sangat formal. Disaat Petugas Bank menggunakan alih kode „Bonsoir‟ Untuk menyapa mereka.

High Formality

: percakapan dengan petugas Bank sehingga Melakukan percakapan yang serius

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang tidak terlalu intim, status yang berbeda dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang formal dengan menggunakan alih kode untuk menyapa selamat malam kepada Langdon dan Sophie. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode „Bonsoir‟ adalah untuk menyapa selamat malam kepada Langdon dan Sophie yang sedang berdiri didepan petugas Bank, sapaan itu tidak berdasarkan dugaan apapun dan si tamu bisa menjawab dengan bahasa apapun yang ia sukai.

Data 15 : Agent :

Do you like our pyramid?

Langdon :

Mitterrand was a bold man, Langdon replied . What is the captain‟s Name? Langdon asked changing the topics. Bezu Fache, approaching the pyramid‟s main entrance. We call

Agent :

Him le Taureau. Langdon :

you call your captain the bull?

Agent :

the man arched his eyebrows. Your French is better than you admit Percakapan di atas merupakan percakapan antara Langdon dan seorang

Agent kepolisian yang sedang berada didalam Louvre Paris. Louvre merupakan sebuah museum piramid kaca yang controversial dan bergaya neomodern. kemudian agen itu mengajukan sebuah pertanyaan mengenai piramid tersebut dan Langdon menjawabnya dengan menyebutkan nama seseorang “Mitterrand”.

Beberapa menit kemudian Langdon juga mengajukan sebuah pertanyaan yaitu siapa nama Kapten itu? Le Taureau jawab agen itu dengan bahasa Perancis. The Bull Analisis : Faktor sosial 1. The participants Agent

: merupakan seorang agen dari kepolisian

Langdon

: merupakan seorang tersangka.

2. The setting

: sedang berada didalam Louvre Paris

3. The topic

: membicarakan tentang museum Piramid

4. The function : untuk mengenal lebih dekat lagi dengan Langdon. Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan agent dari kepolisian menggunakan alih kode pada Langdon karena agent ingin Langdon merasa aman selama berada didalam Museum Louvre Pari. Demensi sosial. 1. A Social Distance Scale Distant

: karena mereka barulah saling mengenal terutama Langdon yang baru pertama kali mengunjungi Tempat museum tersebut.

Low solidarity

: karena mereka baru saling mengenal maka tingkat Kesolidaritasan mereka masih rendah.

2. A Status Scale Superior

: karena jabatan mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Langdon adalah Tersangkah sedangkan Agent adalah seorang Polisi.

3. A Formality Informal

: percakapan antara sesama teman membuat mereka berbicara tidak formal. Dapat Kita lihat pada saat agen mengunakan alih kode le Taureau untuk menjawab pertayaan dari Langdon.

Low Formality

: percakapan antara teman sehingga menunjukan Tingkat keformalitasan yang rendah karena tidak Melakukan percakapan yang serius.

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang tidak terlalu intim, status yang tidak sama dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang tidak formal dengan menggunakan alih kode untuk menjawab pertanyaan dari Langdon. Namun Langdon tidak terkejut dengan bahasa yang digunakan oleh Agen karena Langdon tahu arti kata tersebut. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode “le Taureau” dalam percakapan di atas adalah untuk mengenal lebih dekat lagi dengan Langdon. Walaupun baru pertama kali bertemu dengan Langdon tetapi Agen itu tidak takut untuk menggunakan alih kode yang bersifat menjelekkan nama Kapten-nya

sendiri di depan Langdon karena Dia ingin Langdon merasa nyaman dengannya dan juga sebaliknya Langdon juga memahami alih kode yang digunakan oleh Agen yang sedang bersama-nya.

Data 16 : Lagdon :

„and the museum‟s regular security staff?

Bezu Fache : „En quarantaine‟ My own agents have taken over museum Security for the evening. Bezu Fache : how well did you know Jacques Sauniere? Langdon :

actually, not at all. We‟d never met.

Bezu Fache : your first meeting was to be night? Langdon :

yes. We‟d planned to meet at the American University reception Following my lecture, but he never showed up.

Percakapan di atas merupakan percakapan antara Langdon dan seorang Kapten yang bernama Bezu Fache di dalam ruangan serambi bawah tanah di kedalaman 57 kaki di bawah permukaan tanah. Saat mereka berada diruangan Langdon bertanya kepada Kapten kemana para petugas keamanan museum yang biasa? Karena Dia merasa lobinya gelap dan mati“En quarantaine” jawab Kapten In quarantined Fache.

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Bezu Fache

: merupakan seorang Kapten Kepolisian

Langdon

: merupakan seorang tersangka.

2. The setting

: sedang berada di dalam ruangan serambi bawah tanah

3. The topic

: membicarakan tentang Jacques Sauriere

4. The function : melakukan interogasi atas kematian Jacques Sauniere Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan Bezu Fache menggunakan alih kode karena mereka sedang berada diruangan Serambi yang merupakan tempat untuk melakukan interogasi atas kematian seorang kurator terhormat Demensi sosial. 1. A Social Distance Scale Distant

: karena mereka barulah saling mengenal.

Low solidarity

: karena mereka baru saling mengenal maka tingkat Kesolidaritasan mereka masih rendah.

2. A Status Scale Superior

: karena jabatan mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Langdon adalah Tersangkah sedangkan Bezu Fache adalah seorang Kapten.

3. A Formality Formal

: percakapan antara seorang Kapten dengan seorang Tersangka maka membuat mereka berbicara sangat formal. Pada saat Fache mengunakan alih kode “En quarantaine” menjawab Langdon.

High Formality

: percakapan antara seorang Kapten dengan Tersangka sehingga menunjukan tinkat Keformalitas yang sangat tinggi karena mereka Bebicara mengenai kematian Jacques Sauniere.

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang tidak terlalu intim, status yang berbeda dan cara pembicaraan

mereka

adalah

pembicaraan

yang

sangat

formal

dengan

menggunakan alih kode untuk menjawab pertanyaan dari Langdon. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode “En Quarantaine” dalam percakapan di atas adalah untuk menjawab pertayaan Langdon. Walaupun baru pertama kali bertemu dengan Langdon dan sebaliknya juga dengan Kapten Bezu Fache namun Fache masih tetap menggunakan alih kode karena Dia tahu Langdon pernah melakukan kunjungan ke Perancis.

Data 17 : Bezu Fache : containment security, as they neared the grate. Bezu fache:

after you, Mr. Langdon

Langdon :

after me, where?

Bezu Fache:

motioned toward the floor at the base of the grate. This area is still Off limits to Louvre security. My team from police technique et Scientifique has just finished their investigation.

Percakapan di atas merupakan percakapan antara Langdon dan Bezu Fache yang berada dalam Galeri Agung menuju ruang jeruji dimana tempat tersebut merupakan area terlarang bagi keamanan Louvre dan juga sebagai tempat penyidikan dari tim kepolisian technique et Scientifique dan mereka baru saja Technical and cientific menyelesaikan penyidikan.

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Bezu Fache

: merupakan seorang Kapten Kepolisian

Langdon

: merupakan seorang tersangka

2. The setting

: diruang jeruji besi di dalam Galeri Agung

3. The topic

: membicarakan tentang keamanan Louvre

4. The function : untuk penyidikan Jacques Sauniere Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan Bezu Fache menggunakan alih kode karena memberitahukan Langdon bahwa petugas kepolisian mereka yang sedang melakukan penyidikan di dalam Galeri Agung.

Demensi sosial. 1. A Social Distance Scale Distant

: karena mereka barulah saling mengenal.

Low solidarity

: karena mereka baru saling mengenal maka tingkat Kesolidaritasan mereka masih rendah.

2. A Status Scale Superior

: karena jabatan mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Langdon adalah Tersangkah sedangkan Bezu Fache adalah seorang Kapten.

3. A Formality Formal

: percakapan antara seorang Kapten dengan seorang Tersangka maka membuat mereka berbicara sangat formal. Pada saat Fache menggunakan alih kode technique et Scientifique kepada Langdon

High Formality

: percakapan antara seorang Kapten dengan Tersangka sehingga menunjukan tinkat Keformalitas yang sangat tinggi karena mereka Bebicara mengenai penyidikan.

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang tidak terlalu intim, status yang berbeda dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang sangat formal dengan menggunakan alih kode

untuk memberitahukan Langdon bahwa di ruangan Galeri Agung baru saja di lakukan penyidikan. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode technique et Scientifique dalam percakapan diatas adalah untuk memberitahukan Langdon bahwa tim kepolisian mereka yang berasal dari polisi teknis dan ilmiah yang sedang melalukan penyidikan di ruang Jeruji besi di dalam Galeri Agung tersebut.

Data 18 : Bezu fache :

fine, if there is no coincidence, would you tell me why Jacques Sauniere chose to do this. What is he saying? What does this mean?

Sophie Neveu :

absolutely nothing. That‟s the point. It‟s a simplistic Cryptographic joke.

Bezu Fache :

I certainly hope you have a much more satisfying Explanation than.

Sophie Neveu :

I thought you might appreciate knowing that Jacques Sauniere might be playing games with you. Apparently not. I‟ll inform the director of cryptography you no longer need Our services.

Bezu Fache :

is she out of her mind. Le suicide prefessionnel.

Percakapan di atas merupakan percakapan antara Bezu Fache dan Sophie Neveu mengenai nomor kode yang ada di tangan Fache dan Dia ingin Sophie

memberikan penjelasan yang lebih memuaskan, namun Sophie menjadi marah dengan kata-kata Fache sehingga Dia mengunakan kata le suicide prefessionnel Suicide professional Pada Fache dan akan memeberitahukan direktur Kriptografi bahwa Fache tidak akan lagi memerlukan bantuan mereka.

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Bezu Fache

: merupakan seorang Kapten Kepolisian

Sophie Neveu

: merupakan seorang agen dari kriptografe

2. The setting

: diruang kerja Kurator

3. The topic

: membicarakan mengenai pesan dari Jacques Sauniere

4. The function : menyatakan bunuh diri yang professional Berdasarkan hasil analisis untuk faktor sosial sehingga menyebabkan Bezu Fache menggunakan alaih kode karena mereka sedang membicarakan tentang sebuah pesan dan Fache menggunakan alih kode karena mereka menggenal satu sama lain. Demensi sosial 1. A Social Distance Scale Intimate High solidarity

: karena mereka sudah saling mengenal : karena mereka sudah mengenal satu sama lain Maka tingkat kesolidaritas mereka sangat tinggi

2. A Status Scale Superior

: karena jabatan mereka berbeda

High status

: karena status mereka tidak sama Bezu Fache Merupakan seorang Kapten kepolisian, Sophie merupakan agen dari kriptografer.

3. A Formality Formal

: percakapan antara seorang polisi dan anggota Kriptografer sehingga menggunakan bahasa yang sangat formal untuk penyelidikan sebuah kode sophie

menggunkan

alih

kode

Le

suicide

prefessionnel untuk memberitahukan Fache. High Formality

: percakapan antara seorang polisi dan agen dari Kriptografer

sehingga

penggunaan

bahasanya

Sangat tinggi dan serius. Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang intim, status yang berbeda dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang sangat formal dengan menggunakan alih kode untuk menyatakan bahwa sesorang melakukan bunuh diri secara profesional. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode Le suicide prefessionnel. Untuk memberitahukan Fache tentang seseorang telah melakukan bunuh diri secara profesional dan Sophie menyatakannya dengan serius sehingga membuat Fache merasa binggung dengan kata yang diungkapkan oleh seorang peniliti dari Kriptografi.

Data 19 : Sophie Neveu :

thanks God you came. We don‟t have much time. Do not React to this message. I just listen calmly. You are danger Right now. Follow my directions very closely. I wanted to Warn you, Mr. Langdon, that you are sous surveillance Cache.

Langdon :

but…why?

Sophie Neveu :

because Fache‟s primary suspect in this murder is you. look In your jacket‟s left pocket, you‟ll find proof they are Watching you.

Langdon :

look in my pocket? It sound like some kind of cheap magic Trick…..wahat this?

Sophie Neveu :

GPS tracking dot, continuously transmits its location to a Global positioning system satellite that DCPJ can monitor. The agent who picked you up at the hotel slipped it inside Your pocket before you left your room.

Percakapan di atas merupakan percakapan antara Sophie Neveu dan Langdon mengenai titik pelacak GPS (Global Position Syastem) yang dapat memantau posisi orang lain. Sophie ingin memperingatkan bahwa Langdon dalam sous surveillance Cache. Langdon sangat terkejut ketika melihat benda tersebut Strict observation didalam saku kiri jas wonya, sebuah cakram metal berbentuk kancing baju seukuran beterei jam tangan.

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Sophie Neveu

: merupakan seorang agen dari kriptografer

Langdon

: merupakan seorang tersangka

2. The setting

: didalam kamar mandi

3. The topic

: membicarakan tentang titik pelacak GPS

4. The function : memberitahukan Langdon bahwa dia dalam pengamatan Ketat. Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan Sophie Neveu menggunakan alih kode karena mereka sedang membicarakan titik pelacak GPS dan juga untuk memberitahukan langdon bahwa dia dalam pengamatan ketat sebab dia merupakan tersangka pertama bagi Bezu Fache. Demensi sosial 1. A Social Distance Scale Intimate

: karena mereka sudah saling mengenal

High solidarity : karena mereka sudah mengenal satu sama lain Maka tingkat kesolidaritas mereka sangat tinggi 2. A Status Scale Subordinate

: karena jarak umur mereka sama

Low status

: karena status mereka sama.

3. A Formality Formal

: percakapan antara Kriptografer dan seorang Tersangka sehingga penggunaan bahasa mereka Sangat formal Sophie Memberitahukan Langdon dengan menggunakan Alih kode sous surveillance Cache

High Formality

: percakapan antara Kriptografer dan tersangka sehingga Penggunaan bahasa mereka sangat serius.

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang intim, status yang sama dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang sangat formal dengan menggunakan alih kode untuk memberitahukan Langdon bahwa dia merupakan seorang tersangka dalam pembunuhan tersebut. Mereka berbicara secara formal karena sudah pernah bertemu dan sudah saling kenal antara satu sama lain. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode sous surveillance Cache untuk memberitahukan Langdon bahwa dia dalam pengamatan ketat oleh pemantau dari DCPJ (Director Central police Judicial) karena Langdon merupakan tersangka pertama dalam pembunuhan Jacques Sauniere.

Data 20 : Langdon :

why are you telling me all this?

Sophie Neveu :

because, I believe you are innocent. And also because it is Partially my fault that you‟re in trouble. That message

Wasn‟t for the police. He wrote it for me. Langdon :

but why do you think he message was for you?

Sophie Neveu :

the vitruvian man.

Langdon :

because of the vitruvian man?

Sophie Neveu :

yes. And the letters P.S. P.S are my initials.

Langdon :

but your name is Sophie Neveu?

Sophie Neveu :

P.S is the nickname he called me when I lived with him. It Stood for Princesse Sophie. But it was years ago. When I Was a little girl.

Langdon :

you knew him when you were a little girl?

Sophie Neveu :

Jacques Sauniere was my grandfather.

Percakapan di atas merupakan percakapan antara Sophie Neveu dan Langdon mengenai pesan yang ditulis oleh Jacques Sauniere sebelum dia dibunuh, dia meningalkan sebuah surat yang berisi inisial P.S Princesse Sophie Queen Sohpie untuk sophie cucunya tetapi para petugas DCPJ (Director Central Police Judicial) menyanka kalau pesan tersebut ditunjukan untuk Langdon.

Analisis : Faktor sosial 1. The participants Sophie Neveu

: merupakan cucu dari Jacques Sauniere

Langdon

: merupakan seorang tersangka

2. The setting

: didalam kamar mandi

3. The topic

: membicarakan tentang pesan yang ditulis oleh Jacques Sauniere

4. The function : memberitahukan Langdon mengenai inisial P.S Berdasarkan hasil analisis data untuk faktor sosial sehingga menyebabkan Sophie Neveu menggunakan alih kode karena mereka sedang membicarakan tentang pesan yang ditulis oleh kakeknya didalam kamar mandi dan juga memberitahukan Langdon mengenai inisial P.S. Demensi sosial 1. A Social Distance Scale Intimate

: karena mereka sudah saling mengenal

High solidarity : karena mereka sudah mengenal satu sama lain Maka tingkat kesolidaritas mereka sangat tinggi 2. A Status Scale Subordinate

: karena jarak umur mereka sama

Low status

: karena status mereka sama.

3. A Formality Informal

: percakapan antara sesama teman sehingga Menggunakan bahasa yang tidak formal disaat Sophie menggunakan alih kode Princesse Sophie Untuk inisial P.S

Low Formality

: percakapan antara teman sehingga Penggunaan Bahasa tidak terlalu tinggi.

Dari indetifikasi di atas untuk dimensi sosial disimpulkan bahwa mereka memiliki hubungan yang intim, status yang sama dan cara pembicaraan mereka adalah pembicaraan yang sangat informal dengan menggunakan alih kode untuk memberitahukan inisial P.S kepada Langdon dan juga bahwa dia adalah cucu dari Jacques Sauniere. Sophie menceritakan semuanya pada Langdon karena dia tahu bawha inisial tersebut bukan ditunjukan untuk Langdon tetapi untuk dirinya sendiri. Fungsi ungkapan yang mengandung alih kode Princesse Sophie untuk memberitahukan Langdon mengenai inisial P.S yang ditulis oleh kakeknya, ternayata Jacques Sauniere merupakan kakek Sophie. Inisial P.S adalah nama panggilannya pada Sophie ketika dia masih tinggal bersamanya dan juga saat dia masih kecil.

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4. 1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis data pada Bab III, dapat disimpulkan bahwa Faktor Sosial dan Dimensi Sosial dan juga fungsi ungkapan pada percakapan tersebut adalah sebagai berikut:

4.1.1

Faktor Sosial dan Dimensi Sosial

Faktor sosial yang mempengaruhi penggunaan alih kode adalah: participant, setting, topic, dan fuction. Participant dalam hal ini adalah orang-orang yang berpartisipasi atau terlibat dalan percakapan. Setting adalah tempat dimana mereka melakukan percakapan. Percakapan dapat terjadi di mana saja, baik itu di dalam ruangan maupun di luar ruangan serta berada dalam situasi bersifat resmi maupun tidak resmi. Sedangkan untuk topic adalah perihal yang menjadi poin dalam sebuah percakapan. Pada novel ini topic yang mereka bicarakan adalah mengenai seorang Kurator terhormat. Hal yang terakhir yang terdapat dalam faktor sosial adalah function. Dalam hal ini, fungsi ungkapan yang mempengaruhi terjadinya alih kode bertujuan untuk tidak menyinggung perasaan lawan bicara. Dimensi Sosial yang mempengaruhi penggunaan alih kode adalah: jarak kedekatan, status sosial, dan formalitas. Jarak kedekatan dalam hal ini adalah hubungan kedekatan antara orang-orang yang terlibat dalam percakapan tersebut. Bentuk hubungan kedekatan mereka dapat bersifat intim maupun tidak intim.

Sedangkan untuk status sosial dqpat dilihat dari status dan jabatan yang dimiliki oleh para partisipan. Ada yang memiliki status yang lebih tinggi dan ada juga yang memiliki status yang lebih rendah. Hal yang terakhir yang terdapat mempengaruhi terjadinya alih kode adalah formalitas. Keformalitasan bahasa yang digunakan oleh mereka dapat terjadi dalam bersifat formal maupun tidak formal. Dari hasil analisis data yang paling dominan pada bab III untuk faktor sosial adalah: participant karena orang-orang yang terlibat dalam percakapan berasal dari negara Perancis, sedangkan untuk dimensi sosial yang paling dominan adalah jarak kedekatan dikarenakan bentuk hubungan kedekatan antara orang-orang yang terlibat dalam percakapan tersebut.

4.1.2

Fungsi Ungkapan Berdasarkan hasil analisis, fungsi ungkapan yang terkandung dalam alih kode sehingga

memungkinkannya terjadinya alih kode bertujuan untuk tidak menyinggung perasaan lawan bicara, dan juga memiliki hubungan kedekatan antara pimbicara dan lawan bicara.

4.2 Saran Penelitian ini hanya fokus pada faktor sosial dan dimensi sosial dan juga fungsi ungkapan yang menyebabkan terjadinya alih kode pada percakapan novel The Davinci Code. Penulis berharap penelitian ini dapat diteruskan oleh peneliti

berikutnya dengan pembahasan yang lebih luas misalnya tentang pengkodean yang berkaitan dengan alih kode, campur kode, language shift dan gender sehingga dapat memperkaya variasi-variasi bahasa.

DAFTAR PUSTAKA Alen, J.P.B. dan S. Pit Corder (Ed,). 1975. Paper in Applied Linguistics, Vol. II. London: Oxford University Press. Apple Chaer Amuda. A. 1989. Attitudes to Code-Switching: The Case of Yoruba and English. Odu, New Series, No 35 Chambers, Natalie. 2000. Cultural Functions of code-swicthing among Bilingual Speaker from Different Communities. http://www.google.co.id Holmes, Janet. 2001. An Introduction to Sociolinguistics. New York: Longman. Hoffman, C. 1999. An Introduction to Bilingualism. New York: Longman. McCarthy, C. 1991. A Study of Code Mixing: Bilingual Speech: A Type of Code Mixing. New York: Cambridge University Press. Muskyen, Peter. 2000. A Study of Code Mixing: Bilingual Speech: A Typology Of Code Mixing. New York: Cambridge University Press. http://wwww.Cambridge.org/ Nababan, P. W. J., dkk. 1992. Sosiolinguistik, Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia. O‟Grady, William and Michael Dobbrovolsky. 1996. Contemporary Linguistics An Introduction Second Edition. New York: St. Martin‟s Press. Pateda, Mansur. 1990. Pengantar Sosiolinguistik. Jakarta: Angkasa. Radford, Andrew et.al. 1999. Linguistics: An Introduction. UK. Cambridge

University Press. Soepomo. Bahasa-bahasa di dalam kontak penemuan dan persoalan-persoalannya. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Trask, R.L. 1992. Key Concepts in Language and Linguistics. First Published. Landon: Routledge.