Fiqh Wanita Dalam Masa Iddah - Syariah Online

48 downloads 4175 Views 365KB Size Report
Fiqh Wanita Dalam Masa Iddah. Rifa Aradea. Assalamualaikum Wr. Wb. Bagaimana hukum wanita dalam massa iddah 2. Apakah benar wanita dalam massa ...
Fiqh Wanita Dalam Masa Iddah

Rifa Aradea

Assalamualaikum Wr. Wb. Bagaimana hukum wanita dalam massa iddah 2. Apakah benar wanita dalam massa iddah tidak boleh keluar 3. Apa syarat dan yang harus dihindarkan wanita yang dalam massa iddah? Wassalam.

Jawaban:

Assalamu `alaikum Wr. Wb. Bismillahirrahmanirrahiem. Alhamdulillahi Rabbil `Alamin. Wash-shalatu Was-Salamu `alaa Sayyidil Mursalin. Wa ba`d,

1. Hukum Iddah

Wanita yang dicerai atau ditinggal mati suaminya akan mengalami masa iddah, yaitu masa menunggu sebelum dia dihalalkan untuk menikah lagi dengan laki-laki lainnya. Khusus wanita yang ditalak, maka masa iddahnya adalah tiga kali masa suci dari haidh. (QS. Al-Baqarah : 228). Namun bila dia adalah wanita yang tidak haidh entah karena belum cukup usia atau lanjut usia, maka masa iddahnya adalah 3 bulan. Sedangkan bila dalam kondisi hamil maka hingga lahir bayinya. Sedangkan wanita yang ditingal mati suaminya masa iddahnya 4 bulan 10 hari. (QS. Al-Baqarah : 234) Masa iddah itu adalah masa menunggu dan dalam kasus wanita yang ditalak raj`i (talak satu dan dau) oleh suaminya, masa iddah itu menjadi sebuah peluang untuk kembali menyambung tali pernikahan tanpa dengan mengulangi proses akad nikah dari awal. Cukup dengan melakukan rujuk saja. Sedangkan untuk mereka yang ditalak bain (talak 3) atau ditinggal mati suaminya, maka masa iddah itu menjadi semacam jarak waktu untuk memastikan tidak adanya janin di dalam kandungannya bila dia berniat menikah lagi dengan laki-laki lain.

2. Hukum Keluar Rumah Bagi Wanita Yang Sedang Iddah

1/2

Fiqh Wanita Dalam Masa Iddah

Allah SWT berfirman: “Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat iddahnya dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang . . . (QS. At-Talak: 1) Para ulama umumya sepakat bahwa para wanita yang dalam masa `iddah tidak diperkanankan keluar rumah. Namun Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah membolehkannya keluar rumah karena uzur/kepentingan. Misalnya takut adanya perampok, runtuhnya bangunan, bahaya banjir dan seterusnya. Dan sebagian mengatakan bahwa wanita yang dalam `iddah boleh keluar rumah di siang hari untuk memenuhi kebutuhannya.

3. Larangan Ketika Iddah

Diantara mereka yang tidak boleh dilakukan oleh wantia yang sedang ber`iddah adalah: Tidak boleh menerima khitbah (lamaran) dari laki-laki lain kecuali dalam bentuk sindiran.

Seorang wanita yang sedang dalam masa iddah dilarang untuk berhias atau bercantik-cantik. Dan diantara kategori berhias itu antara lain adalah:

1. Menggunakan alat perhiasan seperti emas, perak atau sutera 2. Menggunakan parfum atau wewangian 3. Menggunakan celak mata, kecuali ada sebagian ulama yang membolehkannya memakai untuk malam hari karena darurat. 4. Memakai pewarna kuku seperti pacar kuku (hinna`) dan bentuk-bentuk pewarna lainnya. 5. Memakai pakaian yang berparfum atau dicelup dengan warna-warna seperti merah dan kuning.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

2/2