III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual ...

18 downloads 8763 Views 441KB Size Report
METODE PENELITIAN. 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual. Setiap organisasi apapun jenisnya baik organisasi non profit maupun organisasi yang mencari ...
III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Setiap organisasi apapun jenisnya baik organisasi non profit maupun organisasi yang mencari keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi ruh dalam setiap aktivitas organisasi tersebut. Dari visi dan misi organisasi ini diturunkan menjadi kumpulan tindakan organisasi. Kumpulan tindakan itulah yang diukur

untuk

mendapatkan kinerja organisasi secara

keseluruhan. Mencapai visi dan misi yang ada serta menghadapi persaingan industri yang semakin ketat, maka perusahaan harus memiliki strategi-strategi yang tepat. Strategi-strategi tersebut antara lain strategi bidang keuangan, pemasaran, sumberdaya manusia (SDM), dan strategi bidang produksi. Strategi keuangan terkait dengan keuangan perusahaan secara keseluruhan seperti alokasi modal, laporan laba rugi dan deviden. Strategi pemasaran terkait dengan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan seperti, berapa target penjualan, bagaimana promosi yang akan dilakukan, bagaiamana penetapan harga, posisi persaingan dan segmen pasar yang dimasuki. Strategi sumberdaya manusia mencakup perekrutan dan penyeleksian, pengadaan pelatihan, penentuan kompensasi dan pemeliharaan hubungan dengan organisasi pekerja. Strategi produksi berkaitan dengan transformasi masukan bahan-bahan, modal dan tenaga kerja menjadi produk atau jasa. Strategi ini mencakup juga penentuan lokasi pabrik, pemilihan peralatan pengendalian persediaan, penetapan upah dan rekayasa produk. Bila ditelaah maka strategi sumberdaya manusia merupakan strategi yang terbaik untuk dapat menciptakan karyawan yang berkualitas dengan kinerja optimal, yang sangat berperan dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan perusahaan. Strategi sumberdaya manusia (SDM) ini menetapkan kebijakan-kebijakan untuk menciptakan SDM yang berkualitas dengan kinerja optimal antara lain seperti kebijakan rekrutmen dan seleksi, kebijakan

penilaian

kinerja,

kebijakan

kompensasi,

kebijakan

pengembangan SDM, dan kebijakan program K3. Kebijakan program K3

29

merupakan kebijakan yang dibuat perusahaan menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja untuk melindungi karyawan dari kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja. Penerapan program K3 ini karyawan akan merasa diperhatikan perusahaan, sehinggga diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kerjanya. Bila K3 dan kepuasan kerja karyawan meningkat maka akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dengan demikian, perusahaan akan semakin diuntungkan dalam upaya pengembangan usahanya dan pada akhirnya perusahaan dapat mencapai visi, misi, dan tujuannya. Kerangka pemikiran konseptual dapat dilihat pada Gambar 1. 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional PT. DyStar Colours Indonesia (DCI) merupakan sebuah perusahaan multinasional terkemuka kimia di Indonesia merupakan perusahaan yang bersifat industri yang bergerak di bidang produksi zat warna kimia. PT. DCI menyadari pentingnya akan keselamatan dan kesehatan karyawannya saat bekerja karena setiap perusahaan yang berproduksi tentu saja membutuhkan faktor-faktor seperti modal, sumber daya alam, mesin, teknologi dan semua itu tidak dapat beroperasi tanpa dikendalikan oleh sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang sangat penting dan dibutuhkan,

terutama

dalam

merencanakan,

melaksanakan

dan

mengendalikan sehingga menentukan proses produksi itu sendiri. Industri didirikan dengan menggunakan metode kerja, teknologi dan lainnya untuk mendapatkan tingkat produktivitas yang tinggi, tetapi seringkali tanpa mempertimbangkan efek samping yang ditimbulkannya. Salah satu dari sekian banyak yang timbul dari keadaan ini adalah terjadinya suatu kecelakaan kerja dan tidak jarang pekerja menderita sakit yang pada akhirnya sangat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. PT.

DyStar

Colours

Indonesia

telah

menerapkan

program

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini menunjukkan bahwa PT. DyStar Colours Indonesia sangat memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya, terutama dalam kegiatan produksinya karena memiliki risiko terjadinya kecelakaan kerja yang paling besar.

30

Visi, Misi dan Tujuan PT. DCI

Strategi Perusahaan

Strategi Produksi

Kebijakan Rekrutmen dan Seleksi

Strategi SDM

Kebijakan Penilaian Kinerja

Strategi Keuangan

Kebijakan Program K3

Strategi Pemasaran

Kebijakan Kompensasi

Kebijakan Pengembangan SDM

Penerapan program K3

Kepuasan Kerja Karyawan

Aspek K3:

Faktor Higienis:

1. Pelatihan Keselamatan.

1. Kebijakan Perusahaan.

2. Publikasi Keselamatan Kerja.

2. Supervisi.

3. Kontrol Lingkungan Kerja.

3. Hubungan Interpersonal.

4. Inspeksi dan Disiplin.

4. Kondisi kerja.

5. Peningkatan Kesadaran K3.

5. Gaji dan Tunjangan.

Hubungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kepuasan kerja karyawan Peningkatan K3 dan kepuasan kerja karyawan Implikasi Manajerial Rekomendasi

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Konseptual

31

Dengan adanya program ini akan memberikan kepuasan kerja karyawan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Penerapan program K3 di PT. DyStar Colours Indonesia dapat diketahui melalui wawancara langsung, pengamatan beberapa dokumen perusahaan, dan kuesioner. Adapun faktor-faktor K3 yang menjadi dasar pencarian data penelitian ini berdasarkan kesepakatan dengan pihak PT. DyStar Colours Indonesia yaitu, (1) Pelatihan Keselamatan, (2) Publikasi Keselamatan Kerja, (3) Kontrol Lingkungan Kerja, (4) Inspeksi dan Disiplin, dan (5) Peningkatan Kesadaran K3. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yang digunakan adalah Faktor Higienis berdasarkan Teori Herzberg. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Melalui alat analisis Rank Spearman akan diperoleh kesimpulan apakah terdapat hubungan antara keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kepuasan kerja karyawan. Uraian diatas dapat menjadi pedoman dalam penelitian ini, dapat dilihat pada Gambar 2. 3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian mengenai analisis hubungan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan dilakukan di PT. Dystar Colours Indonesia yang terletak di Jl. Australia I Kav. F1. Cilegon. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011. 3.4. Metode Penelitian 3.4.1. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Umar, 2004). Data primer diperoleh dengan menggunakan metode yaitu kuesioner, wawancara dan pengamatan langsung.

32

PT. DyStar Colours Indonesia

Karyawan PT. DyStar Colours Indonesia

Penerapan Program K3

Kepuasan Kerja Karyawan

Aspek K3 :

Faktor Higienis :

1. Pelatihan Keselamatan.

1. Kebijakan Perusahaan.

2. Publikasi Keselamatan Kerja.

2. Supervisi.

3. Kontrol Lingkungan Kerja.

3. Hubungan Interpersonal.

4. Inspeksi dan Disiplin.

4. Kondisi kerja.

5. Peningkatan Kesadaran K3.

5. Gaji dan Tunjangan.

Uji Korelasi Rank Spearman

Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram (Umar, 2004). Data sekunder diperoleh dari studi literatur berupa gambaran umum perusahaan, jurnal, internet, atau hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan materi penelitian, buku-buku, serta sumbersumber lain yang dapat menunjang penelitian.

33

3.4.2. Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non-probabilitas (non-probability sampling) dengan metode sensus, yaitu populasi diambil secara keseluruhan sehingga jumlah sampel sama dengan jumlah populasi (Nazir, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. DyStar Colours Indonesia yang berjumlah 113 orang baik dibagian kantor maupun pabrik. 3.4.3. Uji Validitas Validitas merupakan derajat ketepatan antara yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2009). Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen ynag digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2009). Menurut Umar (2004), dalam menetapkan

validitas

suatu

instrumen

pengukuran

adalah

menghasilkan derajat yang tinggi dari kedekatan data yang diperoleh dengan apa yang kita yakini dalam pengukuan. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas yaitu dengan teknik korelasi product moment :

r

N  XY    X .  Y 

N .  X

2



  X  N .  Y 2   Y  2

2



………………… (1)

Keterangan : N = Jumlah responden X = Skor masing-masing pernyataan dari responden Y = Skor total tiap pernyataan dari tiap responden Setelah mendapatkan nilai r, selanjutnya dibandingkan dengan r tabel dan ditarik kesimpulan. Bila nilai r > r tabel, maka pernyataan tersebut valid atau signifikan dalam penelitian ini, sedangkan nilai r