IMPLEMENTASI DAN PENGENDALIAN PEMASARAN - Dosen

550 downloads 3062 Views 77KB Size Report
Implentasi pemasaran merupakan tahapan perusahaan mengambil langkah untuk merealisasikan rencana pemasaran ke ..... Jurnal DASI Vol. III No. 1.
IMPLEMENTASI DAN PENGENDALIAN PEMASARAN 8.1. Implementasi Pemasaran Implentasi pemasaran merupakan tahapan perusahaan mengambil langkah untuk merealisasikan rencana pemasaran ke usaha-usaha nyata, yang juga menunjukkan siapa mengerjakan apa, kapan dan bagaimana. melaksanakan perencanaan strategi pemasaran. Jika implentasi pemasaran tersebut tidak efektif, maka perencanaan strategi pemasaran tidak ada gunanya. Pelaksanaan pemasaran merupakan proses Pelaksanaan yang efektif memerlukan keahlian mengalokasi,memonitor, mengorganisasi dan berinteraksi di tingkat-tingkat fungsi-fungsi pemasaran, program pemasaran dan kebijakan pemasaran. Implematasi pemasaran mencakup tiga aktivitas, yaitu pengorganisasian, pembentukan staf, dan pengarahan. 8.1.1. Pengorganisasian Pemasaran Perusahaan-perusahaan harus mengorganisasikan berbagai macam fungsi yang melekat pada mereka sedemikian rupa sehingga memungkinkan kerja sama tim yang berorientasi pada pasar sejak dini dalam proses pengembangan produk baru, bukannya baru memperhitungkan pertimbangan-pertimbangan pemasaran setelah produk siap dijual. Bab ini memeriksa bagaimana mengorganisasikan fungsi pemasaran, bagaimana kaitan fungsi pemasaran itu dengan fungsi-fungsi lainnya, dan bagaimana melaksanakan rencana pemasaran itu supaya berhasil dengan baik di pasar. Departemen pemasaran modern berkembang melalui beberapa tingkatan. Bermula dari bagian penjualan. Kemudian bagian ini mempunyai fungsi tambahan, seperti riset, periklanan dan pemasaran. Karena fungsi tambahan menjadi makin penting maka banyak perusahaan membentuk bagian pemasaran yang berdiri sendiri untuk mengelola kegiatan pemasaran lainnya. Tetapi para pemimpin bagian penjualan dan pemasaran sering berselisih pendapat, dan akhirnya kedua bagian muncul menjadi bagian pemasaran modern yang dikepalai oleh Wakil Presiden Direktur Pemasaran. Namun bagian pemasaran modern tidak secara otomatis menerima dan mempraktekkan

orientasi konsumen. Bagian pemasaran yang modern diorganisasi dalam beberapa cara. Bentuk yang paling umum adalah organisasi pemasaran fungsional di mana fungsi pemasaran dikepalai oleh beberapa manajer yang bertanggung-jawab kepada Wakil Presiden Direktur Pemasaran. Bentuk lain adalah organisasi manajemen produk dimana produk diserahkan kepada manajer produk yang bekerjasama dengan ahli-ahli fungsional dalam mengembangkan dan melaksanakan rencana mereka. Bentuk lain lagi adalah organisasi manajemen pasar dimana pasar-pasar utama dikelola oleh manajer pasar yang bekerjasama dengan para ahli fungsional dalam mengembangkan dan melaksanakan rencana mereka. Beberapa perusahaan besat menggunakan organisasi manajemen pasar dan menajemen produk. Akhirnya, perusahaan multidivisi biasanya membentuk bagian pemasaran jperusahaan di pusat dan bagian pemasaran divisional dengan beberapa variasi, sesuai dengan pembagian tugas-tugas masing-masing. Wakil Presiden Direktur Pemasaran

Manajer Administrasi Pemasaran

Manajer Periklanan & Promosi Penjualan

Manajer Penjualan

Manajer Riset Pemasaran

Manajer Produk Baru

Gambar 8.1.Organisasi Pasar (Geografis)

Manajer Umum Pemasaran

Manajer Analis Pemasaran

Manajer Kartu As

Manajer Kartu Simpati

Manajer Kartu Halo

Gambar 8.2. Organisasi Produk PT Telekomsel Pemasaran harus bekerja sama dengan fungsi lain di dalam perusahaan,. Di dalam mengikuti keinginan konsumen,

pemasaran mungkin mengalami konflik dengan bagian-bagian Litbang, teknik, pembelian, produksi, persediaan, keuangan, kredit dan fungsi-fungsi lainnya. Konflik ini bisa dikurangi bila Presiden Direktur perusahaan mengarahkan perusahaan sesuai orientasi konsumen dan bila Wakil Presiden Direktur Pemasaran belajar bekerja efektif dengan pejabat-pejabat yang lain. Untuk menganut orientasi pemasaran modern, maka diperlukan dukungan presidential, gugus tugas pemasaran, bantuan konsultan pemasaran dari luar, bagian pemasaran perusahaan terpusat, seminar pemasaran secara intern, ahli-ahli pemasaran cekatan yang diambil dari luar dan dipromosikan ke dalam, dan sistem perencanaan pemasaran yang berorientasi pasar. 8.1.2. Pembentukan Staf Perncanaan untuk memperoleh hasil yang diharapkan membutuhkan karyawaqn yang mempunyai ketrampilan dan dedikasi yang baik. Pemilihan karyawan bagian pemasaran sangatlah penting yang disesuaikan dengan jenis organisasi. PT. Unilever Indonesia menerapkan 11 kompetensi bagi calon karyawan pemasaran yang akan direkrut, yang dikelompokkan menjadi empat kriteria. Pertama, keinginantahu, inovasi dan kemampuan untuk memahami informasi dari berbagai sumber dan menggunakannya dalam menciptakan komunikasi yang baik. Kedua, ketertarikan yang kuat kepada pelanggan, memahami secara intuitif perilakunya dan mengetahui apa yang dikerjakan serta apa yang tidak dikerjakan dalam pasar yang spesifik. Ketiga, ketrampilan analisis dan interpersonal sangat kuat. Keempat, kreatifitas yang dapat diterapkankan untuk mencapai hasil yang dapat diukur. 8.1.3. Pengarahan Pengarahan eksekusi rencana pemasaran merupakan tahapan ketiga dari implementasi pemasaran. Kesuksesan dalam tahap ini bergantung pada empat aspek dalam mengelola karyawan, yaitu delegasi, koordinasi, motivasi dan komunikasi. PT. Unilever Indonesia untuk memotivasi karyawan bagian pemasaran terlebih dahulu dilakukan penilaian kinerja yang disebut Personal Development Plan dan dilakukan setiap tahun. Variabel untuk menilai para pemasar tesebut adalah target penjualan dan pangsa pasar. Berdasarkan penilaian tersebut karyawan bagia pemasaran memperoleh kompensasi yang kopetitif dibanding perusahaan lain di Indonesia. Alat untuk memotivasi lainnya adalah kesempatan untuk menangani merek besar dan menjadi bagian dari seluruh pasar di Indonesia. PT. Unilever Indonesia juga memberikan budaya yang membuat setiap orang untuk belajar dan termotivasi.

”Tidak ada yang namanya berhenti belajar di Unilever” kata Dicky Saelan, Marketing Manager SCP & Cooking PT. Unilever Indonesia.

8.2. Pengendalian Pemasaran Pengendalian pemasaran merupakan lanjutan yang wajar dari perencanaan, organisasi dan pelaksanaan pemasaran. Meskipun sistem pengendalian harus dibuat sesuai dengan situasi yang khusus, tetapi sistem pengendalian mengikuti proses dasar yang sama, biasanya mengikuti enam langakah sebagai berikut : • Menentukan apa yang dikendalikan • Menetapkan standar • Mengukur kinerja • Membandingkan kinerja dengan standar • Menentukan alasan penyimpangan • Melakukan tindakan koreksi Umpan balik dari evaluasi keefektifan strategi pemasaran kemungkinan berpengaruh pada fase lain dalam proses manajemen pemasaran strategis. Sistem pengendalian yang dirancang baik akan mencakup umpan balik dari informasi pengendalian untuk individu atau kelompok yang membentuk aktivitas yang terkendali. Sistem umpan balik secara sederhana mengukur keluaran dari proses dan menjadikan masukan dari tindakan korektif untuk memperoleh keluaran yang diinginkan. Konsekuensi dari penggunaan sistem pengendalian umpan balik adalah bahwa keberlangsungan kinerja yang tidak memuaskan sampai kesalahan fungsi ditemukan. Salah satu teknik untuk mengurangi masalah yang berhubungan dengan pengendalian umpan balik adalah pengendalian umpan ke depan. Sistem umpan ke depan memantau masukan ke dalam sebuah proses untuk memastikan apakah masukan sesuai dengan yang direncanakan, jika tidak maka masukan atau mungkin proses diubah agar memperoleh hasil yang diinginkan. Langkah kedua dalam proses pengendalian adalah membangun standar. Standar pengendalian merupakan sebuah target yang terhadapnya kinerja nantinya akan dibandingkan. Standar merupakan kriteria yang memungkinkan manajer untuk mengevaluasi tindakan yang lalu, saat ini dan masa depan. Standar merupakan diukur dalam berbagai cara, mencakup bentuk secara fisik, kuantitatif dan kualitatif. Lima aspek kinerja dapat dikelola dan dikendalikan, yaitu jumlah, kualitas, waktu, biaya dan perilaku. Masing-masing aspek pengendalian, mungkin membutuhkan pengelompokan tambahan. General Electric menggunakan delapan

jenis standar, yaitu standar profitabilitas, standar posisi pasar, standar produktivitas, standar kepemimpinan produk, standar pengembangan sumberdaya manusia, standar sikap karyawan dan standar pertanggungjawaban publik. Langkah ketiga adalah mengukur kinerja pemasaran. Kinerja aktual harus dibandingkan dengan standar. Di beberapa tempat, langkah ini kemungkinan diperlukan hanya untuk pengamatan visual. Di situasi yang lainnya, penentuan secara teliti diperlukan. Banyak macam pengukuran untuk fungsi pengendalian didasarkan pada beberapa bentuk standar secara historis. Misalnya, standar yang didasarkan pada data yang diturunkan dari program PIMS (profit impact of market strategy), informasikan yang ditayangkan tersedia secara umum, misalnya ratings of product / service quality, innovation rates, sales volume dan relative market shares standings. Ukuran tradisional kinerja pemasaran berdasarkan profitabilitas, misalnya Return on Investment (ROI), yang tidak banya dibedakan dengan Return on Asset (ROA), yaitu hasil bagi antara pendapatan bersih sebelum pajak dengan total aktiva. Ukuran tradisional lainnya adalah Return on Equity (ROE) dan Earning per Share (EPS). Metode pengukuran kinerja korporasi dan devisi yang populer adalah Economic Value Added (EVA) yang merupakan selisih antara nilai sebuah bisnis sebelum dan sesudah strategi diimplentasikan. EVA inilah yang akhirnya menggantikan ROI. Nilai yang akan datang dari EVA adalah MVA atau Market Value Added, yang merupakan selisih antara nilai pasar perusahaan dan kotribusi modal dari pemegang saham dan pemberi pinjaman. Perusahaan seperti General Electric, Microsoft, Intel, Coca-Cola mepunyai MVA yang tinggi. Standar pengendalian strategis didasarkan pada praktek competitive benchmarking (patok duga bersaing), yaitu sebuah proses pengukuran kinerja perusahaan dibandingkan terhadap kinerja terbaik dalam industri tersebut. Perusahaan yang memelopori benchmarking di Amerika Serikat adalah Xerox. Sebagian besar perusahaan yang dikagumi dunia melakukan benchmarking terhadap produk dan jasa yang mereka hasilkan. Langkah keempat adalah membandingkan kinerja aktual dengan standar. Jika langkah-langkah sebelumnya telah berjalan baik, maka membandingkan kinerja dengan standar akan menjadi lebih mudah. Meskipun, kadang-kadang membandingkan kinerja dengan standar ini sulit untuk membuat perbandingan yang diperlukan, misalnya standar perilaku. Beberapa penyimpangan dari standar dapat dibenarkan, karena kondisi lingkungan yang berubah dan alasan lainnya.

Langkah kelima dari proses pengendalian melibatkan penggalian ”mengapa kinerja menyipang dari standar?”. Karena penyimpangan dapat bergeser menuju sasaran organisasi yang dipilih. Terutama, organisasi membutuhkan untuk mencari penyimpangan baik yang datang dari internal maupun perubahan eksternal di antara pengendalian organisasi. Langkah berikutnya dalam proses pengendalian adalah menentukan kebutuhan untuk melakukan tindakan koreksi. Paramanajer pemasaran dapat memilih dari tiga hal, yaitu • Tidak melakukan apa-apa • Melakukan revisi standar • Melakukan koreksi kinerja aktual Tidak melakukan apa-apa dapat dilakukan jika kinerja secara meyakinkan sesuai dengan standar. Bila standar tidak sesuai, maka manajer harus secara hati-hati menilai alasan mengapa dan mengambil tindakan koreksi. Lebih dari itu, kebutuhan untuk mengecek standar secara periodik untuk memastikan bahwa standar dan dihubungkan dengan ukuran kinerja masih relevan untuk masa yang akan datang. Akhirnya manajer harus memutuskan tindakan untuk mengoreksi kinerja, bila terjadi penyimpangan. Tindakan koreksi bergantung pada penemuan penyimpangan dan kemampuan untuk mengambil tidakan penting dibutuhkan. Seringkali kasus nyata penyimpangan harus ditemukan sebelum tindakan koreksi akan diambil. Karena penyimpangan bergeser dari sasaran yang tidak realistis ke strategi yang salah. Perusahaan perlu melaksanakan empat jenis pengendalian pemasaran, yaitu pengendalian rencana-tahunan, pengendalian atas profitabilitas, pengendalian efisiensi dan pengendalian strategis yang ditunjukkan pada Tabel 8.1. Pengendalian rencana-tahunan terdiri dari tugas memonitor usaha pemasaran yang sekarang dan hasil-hasilnya untuk memastikan bahwa penjualan tahunan dan sasaran laba akan bisa dicapai. Perangkat yang penting adalah analisis penjualan, analisis pangsa pasar, analisis biaya pemasaran dan penjualan, analisis keuangan dan mengamati/melacak sikap pelanggan. Jika prestasi jelek telah disadari, perusahaan bisa mengambil beberapa tindakan koreksi, termasuk mengurangi produksi, mengubah harga, meningkatkan tekanan terhadap gugus wiraniaga dan mengurangi biaya pengeluaran tambahan. Pengendalian atas profitabilitas adalah tugas untuk menentukan profitabilitas yang sebenarnya mengenai produk perusahaan, wilayah, pangsa pasar dan saluran niaga. Analisis kemampulabaan pemasaran mengungkapkan kegiatan pemasaran

yang lebih lemah, meskipun tidak menunjukkan apakah unit-unit yanglebih lemah itu harus didukung atau dihilangkan. Tabel 8.1. Jenis Pengendalian Pengendalian rencana tahunan

Pokok

Tanggungjawab Pengawasan Menguji apa hasil yang direncanakan dapat dicapai

Tujuan pendekatan

Pengendalian Controller kemampulaba- pemasaran an/profitabi litas

Memeriksa dimana perusahaan memperoleh keuntungan dan menderita kerugian

Profitabilitas dari:produk, wilayah, konsumen, kelompok, saluran dagang, jumlah pesanan

Pengendalian Manajemen lini dan Efisiensi Staf Controller pemasaran

Mengevaluasi dan meningkatkan efisiensi pengeluaran dan dampak pengeluaran pemasaran

Efisiensi dari gugus wiraniaga, periklanan, promosi penjualan dan distribusi

Pengendalian Manajemen puncak Strategi Auditor pemasaran

Mengkaji apakah perusahaan mengejar peluang terbaik sesuai dengan pasar, produk dan saluran

Instrumen penilai efektifitas pemasaran

Manajemen Puncak Manajemen menengah

Analisis penjualan Analisis pangsa pasar Perbandingan antara pengeluaran dan Penjualan Analisis keuangan Riset Pelacakan sikap

Sumber : Philip Kotler and Kevin Keller, Marketing Management, 2006

Pengendalian efisiensi merupakan tugas untuk meningkatkan efisiensi kegiatan pemasaran, seperti misalnya: penjualan personal/perorangan periklanan, promosi penjualan dan distribusi. Paramanajer harus mengamatirasio-rasio penting tertentu yang menunjukkan seberapa jauh fungsi-fungsi tadi dilaksanakan secara efektif. Manajer juga harus memperkenalkan sumbersumber pemasaran untuk meningkatkan prestasi.

Pengendalian strategis adalah tugas untuk menjamin bahwa tujuan, strategi dan sistem pemasaran perusahaan secara optimal diselaraskan dengan lingkungan pemasaran yang diramalkan nanti dan yang sekarang. Suatu perangkat yang dikenal sebagai instrumen untuk menilai efektivitas pemasaran menunjukkan profil efektivitas pemasaran di seluruh divisi atau perusahaan dalam hal; filsafat pelanggan,organisasi pemasaran, informasi pemasaran, perencanaan strategis dan efisiensi operasional. Perangkat lain,yang dikenal sebagai audit pemasaran, merupakan suatu pengamatan berkala, bebas, sistematis dan menyeluruh terhadap lingkungan, tujuan-tujuan, strategi-strategi dan kegiatan-kegiatan pemasaran perusahaan. Tujuan audit pemasaran adalah untuk menentukan bidangmasalah pemasaran dan merekomendasikan rencana tindakan koreksi bersifat jangka panjang maupun jangka pendek guna meningkatkan efektivitas pemasaran secara menyeluruh dari organisasi tersebut. Sejumlah perusahaan yang sedang bertumbuh telah menciptakan pengawas pemasaran untuk memonitor biaya pemasaran dan mengembangkan analisis keuangan yang disempurnakan, mengenai dampak yang ditimbulkan oleh pengeluaran-pengeluaran tadi.

DAFTAR PUSTAKA

Alsem, Karl Jan. 2007. Strategic Marketing : An Applied Perspective. New York : McGraw-Hill. Arens, William F. 2002. Contemporary Advertising. New York : McGraw-Hill Bearden, W.O., Ingram, T. N. and LaForge, R. W. 2007. Marketing : Principles and Perspectives. Fifth Edition. New York : McGraw-Hill. Cateora, Philip R. and Graham, John L. 2002. International Marketing, Eleventh Edition. New York : McGraw-Hill Cravens, David W. and Piercy, Nigel F. 2006. Strategic Marketing. Eighth Edition. New York : McGraw-Hill Cristine Y. Chen. 2002. The Wold’s Most Admired Companies 2002. March 11. Fortune. David Martin, Marc Ryan. 2002. Fortune 500 Companies Grow Fonder of Internet Advertising. Jupiter Media Metrix David Miller. 1996. Web Multimedia Development. New Riders.. Dooly, Michael. 1992. Kicking Up A Little Dust: Print, September. Seventh Edition. New York : McGraw-Hill Dwyer, F. Robert and Tanner, John F. 2006. Business Marketing : Connecting Strategy, Relationship and Learning. Third Edition. New York : McGraw-Hill. Elliot, Stuart. 1996. Big, Bold, Outside and in Fashion. The New York time, 11 Juli, C1. Elsom Cook. 2001. Principles of Interactive Multimedia. New York : McGrawHill. England, E. and Finney. A. 2002. Managing Multimedia : Project Management for Web and Convergent Media. Addison Wesley Publishers. Etzel, M. J., Walker, B. J. and Stanton, W. J. 2007. Marketing. Fourteenth Edition. New York : McGraw-Hill. Ferrell, O.C. and Hartline, Michael D. 2005. Marketing Strategy. Fourth Edition. Natorp Boulevard Mason : Thomson SouthWestern. Fisher, Christy. 1995. King of Road : American Demographics. Agustus, hal.55 Friedman, Mildred,. 1989. Graphic Design In America : A Visual History. Mineapolis, MN, Walker Art Center and New York, Harry N. Abrams. Fred T. Hofstetter. 2001. Multimedia Literacy. Third Edition. McGrawHill Goldfarb, Roz. 1997. Careers by Design : A Headhunter’s Secrets for Succes and Survival in Graphic Design. New York, Allworth. George E. Belch, Michael A. Belch. 2004. Advertising and

Promotion : An Integrated Marketing Communications Perspective, Fourth Edition. New York : McGraw-Hill Goldman, Kevin. 1994. Spending On Billboards Is Rising: Video Tool Makes Buying Easier. Wall Street Journal, 27 Juni. B6. Gonnella, Rose, Anderson, Landa. 2000. Creative Jolt Inspirations. Cincinnati, OH, North Light Books. Grover, Ronald. 1998. Billboard Aren’t Boring Anymore. Business Week 21 September, hal. 88-89 Heller, Steven. 1993. Graphic Design, New York, Rockport, Allworth Press Holland, Bierut, Drenttel. 1993. Graphic Design : America, New York, Rockport, Allworth Press Jeff Foster. 1997. Photoshop Web Magic. Hayden Books. Johansson, Johny K. 2006. Global Marketing : Foreign Entry, Local Marketing & Global Management. Fourth Edition. New York : McGraw-Hill Keegan, Warren J. And Green, Mark S. 2000. Global Marketing. Second Edition. New Jersey : Printice-Hall. Keyes, J. 1990. Multimedia Offers Managers Multiple Business Solutions. Computer World. Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management. 12th Edition. New Jersey : Pearson Education. Labuz, Ronald. 1991. Contemporary Graphic Design, New York, Van Nostrand Reinhold Landa, Robin, 1998. Thinking Creatively, Cincinnati, North Light Books. Landa, Robin, 2001. Graphic Design Solutios, Cincinnati, North Light Books Majalah Marketing. 2004. Majalah Pemasaran dan Penjualan, No.1-12. Jakarta: PT. Info Cahaya Hero. Majalah Marketing. 2005. Inspiring The Leadership, No.1-12. Jakarta: PT. Info Cahaya Hero. Majalah Marketing. 2006. Inspiring The Leadership, No.1-12. Jakarta: PT. Info Cahaya Hero. Majalah Marketing. 2007. Inspiring The Leadership, No.1-8. Jakarta: PT. Info Cahaya Hero. Majalah Marketing. 2007. Top Brand 2000-2007, Edisi Khusus No.1. Jakarta: PT. Info Cahaya Hero. Majalah Marketing. 2007. 10 Karakter Unik Konsumen Indonesia, Edisi Khusus. Jakarta: PT. Info Cahaya Hero. Majalah Swa Sembada. 2004. No.1-24. Jakarta: Yayasan Sembada Swakarya. Majalah Swa Sembada. 2005. No.1-24. Jakarta: Yayasan Sembada Swakarya.

Majalah Swa Sembada. 2006. No.1-24. Jakarta: Yayasan Sembada Swakarya. Majalah Swa Sembada. 2007. No.1-15. Jakarta: Yayasan Sembada Swakarya. Meggs, Philip B. 1983. A History of Graphic Design. New York, Van Nostrand Reinhold Michael E. Porter, 1985. Competitive Advantages. Free Press. Miller, Cyndee. 1995. Outdoor Gets a Makeover. Marketing News, 10 April, hal. 26. Nichols, John. 1995. Outdoor New York Tops Ideas, Gannetteer, September, hal.8 Nielson, J. 1995. Multimedia and Hypertext : The Internet and Beyond. New York. Harcourt Braco. Neubourne, Ellen. 2000. Road Show : The New Face of Billboards. Business Week, 8 Mei hal.75 OAAA. 2005. Introduce Yourself to Outdoor Advertising. OAAA. New York OAAA. 2000. Creating Award Winning Outdoor. OAAA. New York Peter, J. Paul and Donnelly, James H. 2006. A Preface to Marketing Management.Tenth Edition. New York:McGraw-Hill Richardson, Margaret. 1993. Best Selling Design : Book Jackets andCovers, Three Case Study, U&lc, Vol.20, No.2, Summer / Fall Robert Levering, Milton Moskowitz. 2002. The 100 Best Companies To Work For . March 11. Fortune Ries, Al dan Jack Trout. 2001. Positioning : The Battle for Your Mind. New York : McGraw-Hill. Ries, Al and Jack Trout. 1993. The 22 Immutable Laws of Marketing, New York, Harper Business. Robisn Landa. 2001. Graphic Design Solutions. Second Edition. OnwordPress-Thomson Learning Richard Raysman & Jeffrey D. Neuburger. 2003. Multi-media Publishing: Legal Issues To Consider. Published in MusiCopyright Intelligence Shamms Moprtier. 2001. Flash 5 : Weekend Crash Shimp,Terence A. 2000. Advertising and Promotion : Supplemental Aspects of Integrated Marketing Communications, Fifth Edition. The Dryden Press Sloane, A. 1996. Multimedia Communication. . New York : McGraw-Hill Publishing. Suyanto, M.. 2007. Strategic Management : The Most Admired Companies. Andi Yogyakarta Suyanto, M.. 2005. Strategi Periklanan Televisi Perusahaan Top

Dunia. Andi Yogyakarta Suyanto, M.. 2003. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Andi Yogyakarta Suyanto, M.. 2003. Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia. Andi Yogyakarta Suyanto, M. 2003. Multimedia alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Yogyakarta Suyanto, M.. 2002. Strategi Pemasaran Global Berbasis Internet. Jurnal DASI Vol. III No. 1. AMIKOM Yogyakarta. Suyanto, M.. 2002. Evaluasi Efektivitas Periklanan Berbasis Internet. Jurnal DASI Vol. III. No. 2. AMIKOM Yogyakarta Suyanto, M.. 2001. Manajemen Periklanan. Jurnal DASI Vol. II No. 4. Desember. AMIKOM Yogyakarta The Editors of PC Magazine. 2002. Top 100 Undiscovered Web Sites. PC Magazine The Editors of PC Magazine. 2002. The Best Product for 2002. PC Magazine The Editors of PC Magazine. 2002. The Eighteenth Annual Awards for Technical Excellence. PC Magazine. Thomas J. Kueglen, Jr. 2000. Web Advertising and Marketing : Make The Web Work for You. Third Edition. A Devision of Prima Publishing Thomas Russel, W. Ronald Lane. 1999. Kleppner’s Advertising Procedure, Fourteenth Edition. Prentice-Hall Walker, O. C., Mullins, J. W., Boyd, H. W. and Larreche, J. L. 2006. Marketing Strategy. Fifth Edition. New York : McGrawHill Ward Hanson. 2000. Principles of Internet Marketing. South Western College Publishing. White, Roderick. 2005. Best Practice – Outdoor Advertising : Solus or Support ?. Admap. Mei. Hal.12-14. Williams, Roy H. 2003. Outdoor Ads That Get Results. Sales & Marketing. 4 Agustus. Wong, Wucius, Benjamin, 1994. Visual Design on the Computer. New York, Design Books WWW.CAKRAM.CO.ID Yin, Sandra. 2002. Counting Eyes On Billboards. American Demographic. Desember