Jurnal Skripsi

61 downloads 353 Views 969KB Size Report
1. Jurnal Skripsi. Alat mesin mini voting digital ini adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemilihan suara, dikarenakan dalam pelaksanaanya banyaknya ...
Jurnal Skripsi Alat mesin mini voting digital ini adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemilihan suara, dikarenakan dalam pelaksanaanya banyaknya terjadi kecurangan dalam perhitungan jumlah hasil akhir suara, maka diperlukanlah sebuah alat agar jumlah hasil pemilih dan hasil suara akan sama. Apabila dengan menggunakan sistem perhitungan secara manual panitia pemilihan suara bisa saja melakukan kesalahan dalam perhitungan jumlah hasil akhir suara. 1.1 Latar Belakang Alat voting adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemilihan suara, sehingga dapat diketahui jumlah pemilih dan jumlah hasil akhir pemilihan suara dengan cepat serta akurat. Seiring dengan marak dan pesatnya pemilihan suara yang dilaksanakan di setiap daerah, sering terjadi kesalahan di dalam sistem pemilihan suara secara manual diantaranya kesalahan dalam perhitungan hasil akhir suara tidak sama dengan jumlah pemilih. Kesalahan ini mungkin saja disebabkan oleh kehilangan kertas suara, kesalahan perhitungan jumlah kertas suara, atau bahkan kesalahan dalam pencatatan jumlah hasil penulisan suara. Maka diperlukan sebuah alat agar jumlah hasil pemilih dan hasil suara akan sama. Oleh karena itu penulis akan membuat judul proyek tugas akhir sebagai berikut :

“ Mesin Mini Voting Digital ” 1.2 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan pada tugas akhir ini adalah bagaimana merancang dan merealisasikan suatu perangkat mesin penghitung suara dengan sistem yang cepat dan akurat untuk skala kecil. 1.3 Batasan Masalah Obyek yang dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah Mesin Mini Voting Digital yang terdiri dari :

1

2

Tombol Pemilih

Output Indikator

Reset Automatic

Pengontrol Dan Pengunci

Reset Pengunci

Counter

Counter Reset

BCD to 7-Segment Decoder

1.4 Metode Penulisan Metode dari penulisan tugas akhir yang dipergunakan oleh penulis dari pembuatan sampai dengan penyelesaian tugas akhir ini berdasarkan pada beberapa faktor yaitu : 1. Studi pustaka, dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan penulisan proyek tugas akhir ini. 2. Perencanaan pembuatan alat, yaitu dengan cara melakukan penggalian dan perumusan ide dengan bantuan informasi yang didapat pada studi pustaka. 3. Melakukan pengujian terhadap alat yang telah dibuat dan melakukan pendataan. 4. Analisa data, penulis melakukan pendataan dengan cara perhitungan teori dan membandingkan dengan hasil yang diperoleh pada saat pengujian modul.

3

1.5 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran secara garis besar guna memudahkan pembaca dalam memahami penulisan ini, penulis memberikan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan gambaran secara singkat mengenai latar belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan tentang teori-teori dasar yang mendukung pembuatan rangkaian Mesin Mini Voting Digital. BAB III CARA KERJA ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai penjelasan cara kerja tiap-tiap bagian rangkaian ini. BAB IV PENGAMBILAN DATA DAN ANALISA Pada bab ini berisi percobaan rangkaian dan hasil-hasil pengambilan data dan analisa yang di dapat dari percobaan tersebut. BAB V KESIMPULAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir yang dibuat. 3.1.1 Sumber Tegangan (Power Supply) Fused 9V AC 220V

1

1N4002

1A

7805 a1

GND

b1

2

0

CT 4700uF/35V 9V

1N4002

Gambar 3.1 Rangkaian Power Supply Dengan 2 Dioda Penyearah

4

Pada gambar 3.1 diatas, tegangan dari jala-jala listrik diturunkan oleh transformator penurun tegangan (trafo step down), dimana transformator yang digunakan adalah transformator bertahap tengah (CT) atau dianggap ground. Transformator bersama dengan 2 buah dioda penyearah (rectifier) 1N4002 akan membentuk penyearah gelombang penuh (full wave). Tegangan DC yang dihasilkan oleh penyearah gelombang penuh ini akan difilter oleh kapasitor 4700 µF. Tegangan DC yang dihasilkan ini akan diumpankan ke IC Voltage Regulator tipe LM7805 yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan DC sebesar 5V yang stabil sesuai dengan kebutuhan rangkaian-rangkaian yang ada pada alat ini. 3.1.2 Blok Tombol Pemilih Pada blok rangkaian tombol pemilih ini digunakan gerbang NOT IC SN74LS04 dan gerbang AND IC SN74LS08. +5V Vcc

2.2K

S1

2.2K

S2

1

3

2

4

2.2K

S3

2.2K

S4

5

9

6

8

Gnd

SN74LS04

Blok Pengontrol Dan Pengunci 1

2

4

10

5

9

12

13

SN74LS08 3

6

8

11

Blok Counter Dan Blok Display

Gambar 3.3 Rangkaian Blok Tombol Pemilih Blok tombol pemilih ini digunakan untuk memilih salah satu kandidat dari keempat tombol kandidat yang ada (S1-S4). Bila pemilih menekan salah satu tombol misal S1 sebagai tombol kandidat yang ke-1 maka input gerbang NOT pada pin 1 IC SN74LS04 akan kondisi low atau logika 0 sehingga output pada pin 2 IC SN74LS04 akan kondisi high atau logika 1. Kemudian akan diteruskan ke pin 1 gerbang AND IC SN74LS08 dan pin 5 gerbang XOR IC SN74LS86 pada blok pengontrol dan pengunci. Input pin 2 gerbang AND IC SN74LS08 kondisi awalnya adalah berlogika 1 yang berawal dari pin 3 (K), 13 (Q’) dan 14 (J) pada IC SN74LS73 gerbang JK flip-flop sehingga output pin 3 IC SN74LS08 akan

5

kondisi high atau logika 1 dan diteruskan kembali ke blok counter dan blok display. 3.1.3 Blok Pengontrol Dan Pengunci Untuk blok pengontrol dan pengunci digunakan gerbang XOR IC SN74LS86 dan gerbang dual JK negative edge-triggered flip-flop IC SN74LS73. Gambar rangkaian blok pengontrol dan pengunci dapat dilihat pada gambar 3.4. +5V Vcc

2.2K

(S5) Reset

SN74LS86 1

Blok Tombol Pemilih

13 (Q’)

3 9

2 4

14 (J) 8

10 5

3 (K) 2 (Clear)

1 (CP)

6

S N 7 4 L S 7 3

4 (Vcc)

12 (Q)

Blok Output Indikator

11 (GND)

Gambar 3.4 Rangkaian Blok Pengontrol Dan Pengunci

3.1.4 Blok Reset Pengunci Atau Monitoring Untuk blok reset pengunci atau monitoring mengunakan saklar pushbutton atau saklar bel dan sebuah resistor 2K2 Ω. Gambar rangkaian dari blok reset pengunci atau monitoring dapat dilihat pada gambar 3.5. +5V Vcc

2.2K

(S5) Reset

SN74LS86 1

Blok Tombol Pemilih

13 (Q’)

3 9

2 4

10 5

3 (K) 2 (Clear)

6

14 (J) 8 1 (CP)

S N 7 4 L S 7 3

4 (Vcc)

12 (Q)

Blok Output Indikator

11 (GND)

Gambar 3.5 Rangkaian Blok Reset Pengunci Atau Monitoring

6

Adapun cara kerja dari blok ini dalam kondisi normal pada kaki 2 (Clear) IC SN74LS73 adalah kondisi high atau logika 1, apabila telah terjadi proses pemilihan maka untuk melakukan pemilihan kembali harus menekan tombol reset yakni S5. Tombol reset ini terdapat pada meja petugas pemilihan suara yang digunakan untuk mengesahkan hasil pemilihan suara, apabila hasil suara telah masuk kedalam mesin mini voting digital kemudian petugas menekan tombol reset (S5) tersebut bahwa mesin telah siap untuk melakukan pemilihan kembali. 3.1.5 Blok Output Indikator Untuk blok output ini digunakan transistor npn dengan tipe 2N2222. Fungsi transistor ini sebagai saklar elektronik. Gambar rangkaian output indikator dapat dilihat pada gambar 3.6. +5V Vcc

Extended To Poliing Officer’s Table 220 Green

1N4001

220 RB Blok Pengontrol Dan Pengunci

10K

2N2222 Red

Gambar 3.6 Rangkaian Output Indikator Blok output ini berfungsi sebagai indikator bahwa kondisi sebelum dan setelah penekanan pada salah satu tombol pemilih. Pada kondisi awal LED hijau menyala menandakan tombil pemilih siap ditekan untuk pemilihan suara dan jika LED merah menyala menandakan kondisi saat setelah penekanan bahwa suara telah masuk. Rangkaian penggerak relay ini mendapat tegangan input dari blok pengontrol dan pengunci pada kaki 12 (Q) IC SN74LS73 gerbang JK flip-flop, dimana saat mendapatkan tegangan tinggi atau high, maka transistor akan saturasi dan menyebabkan relay dalam kondisi aktif atau Normally Open (NO) sehingga indikator LED merah menyala. Namun kondisi awal dari transistor adalah cut off

7

yang membuat relay tidak aktif atau Normally Close (NC) sehingga indikator LED hijau menyala. 3.1.6 Blok Pencacah atau Counter Rangkaian pencacah ini terdiri dari 2 buah IC SN74LS90 Decade Counter yang berkonfigurasi pencacah bertingkat, artinya ialah setiap tingkat pencacah merupakan tingkatan cacahan satuan dan puluhan. Jadi pencacah ini disebut pencacah 2 tingkat dengan penampilan 2 digit. Gambar rangkaian pencacah bertingkat penampilan 2 digit dapat dilihat pada gambar 3.7. Dari Blok Tombol Pemilih +5V Vcc A 220

6(MS1) 7(MS2) 10(GND) 3(MR2)

5(Vcc)

SN74LS90

14(CP0)

6(MS1) 7(MS2) 10(GND) 3(MR2)

5(Vcc)

SN74LS90

14(CP0)

2(MR1)

2(MR1)

11(Q3) 8(Q2) 9(Q1) 1(CP1) 12(Q0)

11(Q3) 8(Q2) 9(Q1) 1(CP1) 12(Q0)

Satuan

Ke Blok Display

Gambar 3.7 Rangkaian Pencacah Bertingkat 2 Digit 3.1.7 Blok BCD to 7-Segment Decoder BCD to 7-Segment ini menggunakan IC SN74LS47 yang merupakan IC decoder yang merubah BCD (Binary Code Decimal) menjadi logika yang diteruskan ke tampilan 7-segment. Gambar rangkaian BCD to 7-Segment dapat dilihat pada gambar 3.8.

8

Counter Puluhan

Counter Satuan

A(7) B(1) C(2) D(6) LT(3) RBI(5) BI/RBO(4)

A(7) B(1) C(2) D(6) LT(3) RBI(5) BI/RBO(4)

SN74LS47

SN74LS47

GND(8)

GND(8)

a(13) b(12) c(11) d(10) e((9) f(15) g(14) Vcc(16)

a(13) b(12) c(11) d(10) e((9) f(15) g(14) Vcc(16)

a f

a b

g

f

c

e

c

e

d

b

g

d

Gambar 3.8 Rangkaian BCD to 7-Segment 3.1.8 Blok Counter Reset Untuk blok counter reset (S6) mengunakan saklar push-button atau saklar bel dan sebuah resistor 220 . Gambar rangkaian blok counter reset dapat dilihat pada gambar 3.9. +5V Vcc

Counter Reset (S6) 220

6

7

10

IC 7490

5

3

6

14

2

7

10

IC 7490

5

3 14

2 11

8

9

1 12

11

8

9

Blok Tombol Pemilih

1 12

Blok Display

Gambar 3.9 Rangkaian Blok Counter Reset Adapun cara kerja dari blok ini adalah kondisi normal pin 3 (MR2) pada IC SN74LS90 adalah kondisi low atau logika 0, apabila proses pemilihan telah selesai maka untuk membersihkan display secara keseluruhan hanya menekan tombol reset counter reset (S6). Tombol counter reset digunakan untuk membersihkan tampilan secara keseluruhan sehinga tampilan akan kembali normal yakni kedelapan tampilan 7-segment menampilkan 00.

9

3.1.9 Blok Reset Automatic Untuk blok reset automatic digunakan IC Timer 555 dengan konfigurasi mode kerja sebagai multivibrator monostable. Gambar rangkaian dari blok reset automatic sebagai multivibrator monostable dapat dilihat pada gambar 3.10. +5V Vcc

39K

39K

8(Vcc) 4(Reset) 6(Threshold) 555

Output

A 3(Output)

7(Discharge) 2(Trigger) 5(Ctrl Voltage) 1(GND)

100µF

1µF

100µF

Gambar 3.10 Rangkaian Reset Automatic Sebagai Multivibrator Monostable Sedangkan gambar dari gelombang multivibrator monostable dapat dilihat pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 Gelombang Multivibrator Monostable

10

4.1 Titik Pengambilan Data Titik-titik pengujian meliputi rangkaian-rangkaian sebagai berikut : 1.

Tes Point 1, pada rangkaian blok tombol pemilih Pada Tes Point (TP) ini ditempatkan pada blok tombol pemilih untuk mengukur besar tegangan input dan output di setiap pin pada gerbang NOT IC SN74LS04 dan gerbang AND IC SN74LS08 dan membandingkan dengan data sheet IC tersebut. Besar tegangan diukur dalam kondisi sebelum dan sedang penekanan tombol pada setiap tombol pemilih yang mewakilinya.

2.

Tes Point 2, pada rangkaian blok pengontrol Pada Tes Point (TP) ini ditempatkan pada blok pengontrol untuk mengukur besar tegangan input dan output di setiap pin pada gerbang XOR IC SN74LS86.

3.

Tes Point 3, pada rangkaian blok pengunci Pada Tes Point (TP) ini ditempatkan pada gerbang JK flip-flop IC SN74LS73 dan membandingkan dengan data sheet IC tersebut. Besar tegangan diukur dalam kondisi sebelum dan sesudah penekanan salah satu tombol pemilih dan tombol reset pengunci (S5).

4.

Pada IC Timer 555 sebagai Multivibrator Monostable. Menghitung pulsa yang keluar dari IC Timer 555 dan mengamati pulsa kotak dengan osciloscope pada output pin 3.