KARAKTERISASI JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DI KABUPATEN ...

170 downloads 9812 Views 3MB Size Report
ATT. (ml/100g). Vit C. (mg/100g). Jambu. Biji. Putih. I, II, III. 1. 8.030. 0.028. 274.603. 2. 9.400. 0.035. 273.283. 3. 8.470. 0.023. 218.840. Jambu. Biji. Merah. V, VI,.
Tanaman Buah Berstruktur Semak Winarso D Widodo & Ketty Suketi

Tanaman Semak (Shrub) • Tanaman dengan cabang primer rendah (< 2 m) atau tanpa batang pokok dominan • Alami: jambu biji, jeruk siem, kopi, • Buatan (hasil pruning & training): tabulampot (aneka tanaman), apel, jambu, sawo, belimbing • Akan dibahas tentang APEL dan JAMBU BIJI

APEL (Malus sylvestris Mill.) Khaerunnisa, 2010. Pengelolaan Pemangkasan Apel (Mallus sylvestris Mill) di PT Kusuma Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur

Botani Ringkas • Tanaman buah tahunan berasal dari Asia Barat Daya (temperate) • Famili: Rosaceae • Tunas : Dimorfism dengan 3 macam tunas: 1. Tunas campuran (1 tunas pembawa bunga disusul oleh 1 atau 2 tunas vegetatif)  dimorf 2. Tunas taji (beruas-ruas pendek dan padat) 3. Tunas ranting (vertikal)  tunas air

Syarat Tumbuh • Beriklim temperate: semi (pecah dormansi – berbunga) – panas (buah – panen) – gugur (rontok) – dingin (dorman).

• Adaptif di tropika: – 700 – 1200 m d.p.l; Suhu: 16 – 270C – RH: 75 – 85%; CH: 1600 – 2600 mm/tahun – Intensitas cahaya > 50%

Keuntungan di Tropika • Perlu pemangkasan, perompesan daun dan pelengkungan cabang • Perompesan  simulasi musim gugur untuk membuang zat-zat penghambat pada daundaun setelah panen • Pemangkasan  penyerempakan pertumbuhan tunas  dominansi apikal • Pelengkungan  pemerataan bunga

Keuntungan di Tropika • Dapat dibungakan 2 – 3 kali setahun pada 1 pohon (blok), dengan pergiliran yang baik dapat berproduksi sepanjang tahun • Jarak tanam rapat : 3m x 3m di lahan berlereng dapat jarak antar tanaman dapat 2.5 m  populasi 1111 – 1500 tan/ha • Varietas: Rome Beauty, Manalagi (mutan Rome Beauty), Anna, Wanglin, Princess Noble.

Pembungaan

Pembungaan

Ethylene u/ Apel

Tergolong klimakterik, produksi ethylene tinggi, tetapi cukup toleran terhadap ethylene eksogen; Apel triploid (Fuji-pink  non-klimakterik)

BUDIDAYA JAMBU BIJI

Dr.Ir. KETTY SUKETI MSi. Pelatihan Budidaya Jambu Biji Kristal Pusat Kajian Buah Tropika - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, IPB. 30 November 2011

• •

Buah jambu biji sepanjang tahun Puncak bulan Januari-Maret Sentra produksi di Sumatera Utara, DKI Jakarta (Jakarta Selatan dan Jakarta Timur), Jawa Barat (Bekasi, Bogor, Karawang, Pandeglang), Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Kalimantan.

• Manfaat: 1. pohon penghijauan 2. batang kerajinan tangan & perkakas rumah tangga 3. daun obat 4. buah buah segar & produk olahan • Permintaan jambu merah DBD • Buah vitamin C • Kandungan Vitamin C bisa 3-6x jeruk, > 10x pepaya, & 10-30x pisang • ∑ Asam askorbat kultivar, iklim & tempat tumbuh.

Kandungan gizi 100 g buah jambu biji masak segar: Kalori 49 kal; Vitamin A 25 SI; Vitamin B1 0.05 mg; Vitamin C 87 mg; Kalsium 14 mg; Fosfor 28 mg; Besi 1.1 mg; Protein 0.9 mg; Lemak 0.3 g dan air 86 g

Kandungan PTT, ATT dan Vitamin C BuahJambu Merah Bulat,Jambu Merah Lonjong dan Jambu Merah Getas di Bogor Barat. (Sumber : Kurniawati, Suketi dan Nurjanah, 2007) • Vitamin C - Terendah (165.098 mg/100 g) - Tertinggi (335.889 mg/100 g) PTT (Padatan Terlarut Total) - Terendah (7.7°Brix) - Tertinggi (9.3°Brix)

ATT (Asam Tertitrasi Total) - Terendah (0.024 ml/100 g) - Tertinggi (0.054 ml/100 g)

Kandungan PTT, ATT dan Vitamin C Buah Jambu Biji (Sumber: Kurniawati, Suketi dan Mutiaranie, 2007) Kulti var Jambu Biji Putih

Gerom bol I, II, III

Jambu Biji Merah

V, VI, VII

Jambu Biji Susu

IV

Ulang an 1 2 3 1 2 3 1 2 3

PTT ATT Vit C (Brixo) (ml/100g) (mg/100g) 8.030 0.028 274.603 9.400 0.035 273.283 8.470 0.023 218.840 8.100 0.033 285.827 7.830 0.037 162.319 7.770 0.028 203.906 10.270 0.051 296.825 11.270 0.026 279.920 9.330 0.053 218.232

Agroklimat Tiga Kecamatan Contoh di Kabupaten Bogor Barat Kecamatan

Cibunbulang (kebun B, C, D)

Leuwisadeng (kebun A, E, G, H, I)

Tenjo (kebun F)

300

350

350

Suhu (C)*

25-32

25-30

25-32

Curah Hujan (mm/thn)^

4051.4

4051.4

4051.4

Hari Hujan/tahun^

237.2

237.2

237.2

Elevasi (m dpl)*

Sumber: *Laporan Tahunan Unit Pelaksana Teknis Daerah ^ Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Agroklimat dan Kondisi Budidaya Jambu Biji di Kabupaten Bogor Tengah Kecamatan

Bojong Gede Luas wilayah (ha)

Kemang

Rancabungur

2 628.033

2 588.64

3 651.754

142

200

165

27-32

28-32

30-34

Curah hujan (mm/th)

2500

33

257.57

Hari hujan/th

145

5

28

Ketinggian (m dpl)

Suhu (oC)

Sumber: Monografi Kecamatan Bojong Gede, Kemang, Rancabungur

Kondisi Budidaya Jambu Biji di Bogor Barat • Jambu biji dibudidayakan secara komersial. • Tanaman berumur 1 tahun 4 bulan sampai 5 tahun. Bibit cangkokan Citayam, Cilebut, Bojong dan Yogyakarta. • Jarak tanam 2 x 2.5 m, 2.5 x 2.5 m, 3 x 3 m, 3 x 3.5 m, dan 5 x 5 m.

• Pemupukan pupuk organik dan anorganik. • Petani pemangkasan cabang, penjarangan daun, pelengkungan cabang. • Penjarangan bunga dan buah tidak dilakukan oleh petani. • Pengairan air hujan & air sumur.

Lahan irigasi dan drainase yang baik. Hama lalat buah, ulat penggerek batang, ulat bulu. Penyemprotan pestisida anorganik. Panen pagi hari sebanyak 2 x seminggu.

∑ Produksi per pohon berkisar 0.1-0.2 kuintal tiap tahun. Pemasaran: petani tengkulak pasar setempat, pasar Jakarta dan Tanggerang. ∑ Produksi 3 kecamatan di Bogor barat 30% produksi kabupaten Bogor Produksi jambu biji di kabupaten Bogor tidak terpusat pada satu kecamatan saja.

Sebaran Tanaman dan Produksi Jambu biji Tahun 2000-2004 di Kabupaten Bogor Barat

Wilayah

Cibungbulang (kebun B, C, D) Leuwiliang (kebun A, E, G, H, I) Tenjo (kebun F) Kabupaten Bogor

∑ Pohon Menghasilkan (pohon)

∑ Produksi Produktivitas (kuintal) (kuintal/pohon)

1 755

813.4

0.463

5 583

7 825

1.402

910

285.8

0.314

67 063

29 420

0.433

Sumber : Laporan Tahunan Dinas Pertanian Kabupaten Bogor

Produksi Jambu Biji Tahun 2000-2005 di Kabupaten Bogor Tengah dan Kabupaten Bogor.

Kebun

Bojong Gede

F, G, H, I

Kemang

C, D, E

Ranca Bungur

A, B

Kab. Bogor

Produksi (kuintal)

Produktivitas (kg/pohon)

Jumlah Pohon Menghasilkan (pohon)

3 617.17

77.29

4 822

309.50

113.51

180

86.33

48.69

171

21 754.83

30.79

73 484

Sumber: Seksi Data dan Statistik Dinas Pertanian Cibinong

• Kecamatan Bojong Gede

16.63%

produksi Kabupaten Bogor • Ketiga Kecamatan

18.45% produksi

jambu biji Kabupaten Bogor Produksi jambu biji masih tersebar di kecamatan-kecamatan lainnya di

Kabupaten Bogor http://groups.yahoo.com/group/agh442

Produksi Buah Buahan di Indonesia Produksi (ton) Tahun Komoditas 2006

2007

2008

2009

2010

Mangga

1.621.997

1.818.619

2.105.085

2.243.440

1.287.287

Jeruk

2.565.543

2.625.884

2.467.632

2.131.768

2.028.904

Pepaya

643.451

621.524

717.899

772.844

675.801

Pisang

5.037.472

5.454.226

6.004.615

6.373.533

5.755.073

Nanas

1.427.781

1.395.566

1.433.133

1.558.196

1.406.445

Durian

747.848

594.842

682.323

797.798

492.139

72.634

112.722

78.674

105.558

84.538

Manggis

Produksi Buah Buahan di Indonesia Produksi (ton) Tahun Komoditas 2006

2007

2008

2009

2010

239.463

201.635

244.215

257.642

224.278

70.298

59.984

72.397

72.443

69.089

Duku

157.655

178.026

158.649

195.364

228.816

Jambu Biji

196.180

179.474

212.260

220.202

204.551

Jambu Air

128.648

94.015

111.495

104.885

85.973

Nangka

683.904

601.929

675.455

653.444

578.327

Salak

861.950

805.879

862.465

829.014

749.876

Alpukat

Belimbing

Produksi Buah Buahan di Indonesia Produksi (ton) Tahun Komoditas 2006

2007

2008

2009

2010

Rambutan

801.077

705.823

978.259

986.841

522.852

Sawo

107.169

101.263

120.649

127.876

122.813

Sirsak

84.373

55.798

55.042

65.359

60.754

119.683

106.788

138.027

120.796

132.011

Sukun

88.339

92.014

113.778

110.923

89.231

Melinjo

239.209

205.728

230.654

221.097

214.355

Markisa

Tanaman buah-buahan di Indonesia dengan Syarat Ekologisnya No.

16

17

Nama Latin

Spasi Curah hujan Elevasi Tanam dan tinggi air (m d.p.l.) (m) tanah

Musim berbunga

Waktu Berbuah Lebat

Biasa

Eugenia javanica LAM

8-12

1-1000

A-abcd-B-ab-Cm. kemarau Jul-Sep Sep-Jun ab

Eugenia malacensis L.

8-12

1-300

A-abcd-B-ab-Cm. kemarau Agt-Sep ab

Eugenia uniflora L.

3-4

1-1000

B-abc-C-abc

m. kemarau

Psidium guajava L.

6-8

1-800

A-abcd-B-abcdCabc

am. kemarau

Averhoa bilimbi L.

6

1-300

A-abcd-B-abcdsep. tahun sep. tahun Cabc

Averhoa carambola L.

6

1-300

A-abcd-B-abcdsep. tahun Cabc

Jul-Agt

Zalacca edulis REINW

3-5

1-400

A-abcd-B-abcdsep. tahun Cab

Jan-Apr Mei-Des

-

Okt-Jul ?

Peb-Mar Apr-Jan

Jan-Peb

Faktor Lingkungan- Faktor Pembatas • Suplai air • Suhu • Cahaya • Hara Laju proses ditentukan oleh faktor yang paling minimum atau terbatas

Suplai Air • Suplai Mencukupi – Laju absorpsi = laju transpirasi – Karbohidrat untuk pertumbuhan melimpah

• Suplai Kurang (defisit) – Penurunan ukuran sel – Buku pendek, daun, bunga dan buah kecil – Penurunan laju fotosintesis – Absorpsi < transpirasi, stomata tertutup – Pertumbuhan lambat – Kuantitas dan kualitas hasil rendah

Suplai Air • Suplai Kelebihan – Efek yang tak diinginkan (crack-pecah) – Absorpsi >> transpirasi ---> turgor sel tinggi, sel membesar melebihi kapasitas  crack – Peningkatan ukuran sel, buku panjang, sel pecah – Pembungaan/pembuahan terhambat

Suhu malam • Suhu di atas optimum – Respirasi malam tinggi, tidak ada karbohidrat untuk disimpan – Hasil rendah

• Suhu di bawah optimum: – Laju respirasi turun, fotosintesis juga rendah – Tidak tersedia karbohidrat untuk disimpan – Laju pembentukan protein dan sel baru rendah

Cahaya • Cahaya di bawah optimum: – Klorofil turun, fotosintesis turun – Pertumbuhan lambat – Hasil turun

• Cahaya di atas optimum: – Klorofil juga bisa turun – Cahaya tinggi  Suhu daun tinggi, transpirasi >> absorpsi air, turgor sel penjaga turun, stomata menutup, CO2 ke daun terhambat- fotosintesis > – Karbohidrat untuk disimpan sangat rendah – Hasil rendah

Hara esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman

• Karbon, oksigen, hidrogen • Nitrogen, fosfor, kalium • Kalsium, magnesium,mangan, besi, sulfur, boron, seng, tembaga, molibdenum

Pembungaan-Pembuahan

Courtesy: Widodo WD

Courtesy: Widodo WD

Courtesy: Widodo WD

Kondisi Pertanaman Jambu Biji di Bogor

Jambu Biji Putih

Jambu Biji Merah

Jambu Kristal

Pink Guava di Batu Malang

Pertanaman Pink Guava

Transportasi

Penyakit Kanker Berkudis (Pestalotiopsis psidii)  Penyakit ini disebabkan oleh jamur Pestalotiopsis psidii  Jamur berkembang baik pada suhu dan kelembaban yang

tinggi.  Gejala buah yang terserang: • Terdapat bercak coklat tua berupa jaringan mati • Buah berwarna coklat kehitaman membentuk kepundan dengan kulit menebal dan memiliki pusat yang mengendap

P. psidii

Rekomendasi pengendalian Penyakit Kanker Berkudis (Pestalotiopsis psidii)

 Melakukan pembungkusan buah (pembrongsongan) untuk menghindari terjadinya pelukaan buah  Sanitasi kebun

Mengumpulkan buah dan daun gugur untuk dibakar atau dipendam yang bertujuan untuk mengurangi sumber infeksi.

Lalat buah Bactrocera dorsalis (Tephritidae : Diptera)  Imago Bactrocera dorsalis berwarna kuning kecoklatan

 Kerusakan yang ditimbulkan, • Buah jambu biji busuk berair, • Gugur sebelum waktu panen, • Serangan lebih lanjut menyebabkan buah hitam mengeras serta kering.

Spesies lalat buah yang ditemukan di Bogor (Sumber : Rahayu dan Harahap. 2011) Spesies

Jumlah

B. carambolae

11287

B. dorsalis

763

B. papayae

753

B. umbrosa

22

B. occipitalis

7

B. curcurbitae

5

B. albistrigata

2

Total

12839

Spesies lalat buah

B. dorsalis

B. carambolae B. dorsalis kompleks

B. papayae

B. occipitalis

B. albistrigata

B. umbrosa B. curcurbitae

Rekomendasi pengendalian Lalat buah Bactrocera dorsalis (Tephritidae : Diptera)

 Pengumpulan dan pemungutan sisa buah yang tidak dipanen  Pembungkusan buah  Pengasapan  Penggunaan perangkap (atraktan)

Metil eugenol 0.2 ml diteteskan dengan suntikan 1 ml .

Bola perangkap

Permukaan bola diolesi dengan lem.

50 ml protein hidrolisat dalam air 450 ml Larutan protein hidrolisat disemprotkan.

Digantungkan di pohon jambu biji Mengoleskan lem beraroma ke seluruh permukaan bola.

Kondisi Lapang Kebun Jambu Biji di Bogor Tengah

Gambar pohon jambu biji yang terdapat di desa

Gambar. pohon jambu biji yang terdapat di pekarangan

Gambar pohon jambu biji yang terdapat di ladang

Gambar keadaan lahan tempat penanaman jambu biji di ladang

• Bentuk daun Jambu Biji (Sumber: Kurniawati, Suketi dan Syukrika, 2007)

Gerombol I

Gerombol V

Gerombol II

Gerombol VI

Gerombol IX

Gerombol III

Gerombol IV

Gerombol VII

Gerombol VIII

Gerombol X

Gerombol XI

• Bentuk Buah

Gerombol I

Gerombol II

Gerombol III

Gerombol IV

Gerombol V

Gerombol VI

Gerombol VII

Gerombol VIII

Gerombol IX

Gerombol X

Gerombol XI

• Warna daging buah Jambu Biji

Gerombol I

Gerombol II

Gerombol V

Gerombol VI

Gerombol IX

Gerombol III

Gerombol VII

Gerombol X

Gerombol IV

Gerombol VIII

Gerombol XI

DAFTAR PUSTAKA •



Kurniawati A, K Suketi, I Mutiaranie. 2007. Karakterisasi Jambu biji (Psidium guajava L.) di kecamatan Rancabungur, Kemang dan Bojong gede, Kabupaten Bogor. Kurniawati A, K Suketi, E Nurjanah. 2007. Karakterisasi Jambu biji (Psidium guajava L.) di kecamatan Cibungbulang, Leuwisadeng dan Tenjo, Kabupaten Bogor.

DAFTAR PUSTAKA •



Rahayu GA, IS Harahap. 2011. Keefektifan tiga atraktan menggunakan bola berwarna dalam menangkap imago lalat buah pada jambu biji di kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Skripsi Departemen Proteksi Tanaman IPB Kurniawati A , K Suketi dan SR Sunda. 2007. Karakterisasi jambu biji (Psidium guajava L) berdasarkan karakter morfologi dan kimia di kecamatan Cileungsi, Cariu dan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. hal: 317-322. Dalam N. Rostini, T. Nurmala, A. Kurniawan, A. Nuraini, S. Amien, D.Ruswandi, W.A. Qosim. Prosiding Simposium, Seminar dan Kongres IX Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI). Bandung 15-17 November 2007.

DAFTAR PUSTAKA • Widodo WD, K Suketi, SS Harjadi, R Poerwanto, Adiwirman, A Kurniawati. 2011. Buah. Bahan Kuliah Tanaman Buah. Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB.