kebijakan pemerintah dalam kepemilikan saham reksa dana pada ...

28 downloads 188 Views 47KB Size Report
merupakan milik bersama atau berdasarkan bentuk reksa dana yang ditetapkan, yang diperoleh melalui ... Kata Kunci: Pasar Modal, Reksa Dana dan Kebijakan Pemerintah. PENDAHULUAN ..... Jurnal Hukum Bisnis. Kansil & Cristine Kansil.
102 ______Kebijakan Pemerintah dalam Kepemilikan Saham Reksa Dana pada Kegiatan..., Andi Kasmawati

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM KEPEMILIKAN SAHAM REKSA DANA PADA KEGIATAN PASAR MODAL ANDI KASMAWATI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar Abstrak: Pasar Modal merupakan kegiatan persekutuan dengan penawaran umum dan perdagangan Erfek, perusahaan publik yang berkaiatan dengan Efek diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaiatan dengan Efek. Salah satu bentuk kegiatan dalam pasar modal adalah reksa dana. Reksa Dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portopolio efek oleh manajer investasi, yang kepemilikannya merupakan milik bersama atau berdasarkan bentuk reksa dana yang ditetapkan, yang diperoleh melalui pembelian saham. Kegiatan Pasar Modal dilaksanakan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan melalui pereundang-undangan. Kata Kunci: Pasar Modal, Reksa Dana dan Kebijakan Pemerintah PENDAHULUAN Pasar Modal disebut juga bursa efek dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Securitas Exchange atau Stock Market, seperti nampak pada islilah yang berbeda, namun intinya sama yaitu merupakan tempat bertemunya penjual dana dan dan pembeli dana di pasar modal atau bursa tersebut yang diperantarai oleh para anggota bursa selaku pedagang perantara perdagangan efek untuk melakukan trans saksi jual beli. (Yulfasni, 2005:1) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pasar Modal diartikan sebagai seluruh kegiatan yang mempertemukan penawaran dan permintaan atau merupakan aktivitas yang memperjual belikan surat-surat berharga. Pengaturan tentang pasar modal oleh pemerintah dilakukan melalui kebijakannya yang diatur dalam undang-undang pasar modal yaitu UU No. 8 Tahun 1995, pada ketentuan tersebut diatur bahwa pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. (Pasal 1 angka 13 UU. No. 8 Tahun 1995 UUPM).

Adapun fungsi dari kegiatan pasar modal adalah menjembatani hubungan antara pemilik dana (investor) dengan yang akan menggunakan dana atau perusahaan (Emiten). Investor akan menggunakan instrumen pasar modal untuk keperluan investasi portofolionya dengan tujuan untuk memaksimalkan penghasilan. Instrumen pasar modal terbagi atas dua kelompok besar yaitu instrumen kepemilikan (eguity) seperti saham, dan instrumen utang seperti obligasi, pasar modal juga memiliki instrumen lain seperti reksa dana, asset-backed securities, dan rights atau warrants. (Gunawan Wijaya dan Almira Prajna Ramaniya, 2006:2) Lebih lanjut di jelaskan bahwa pasar modal tidak berdiri sendiri, melainkan dijalankan oleh berbagai pihak. Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan pasar modal antara lain : 1. Otoritas Pasar Modal, yaitu Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM); 2. Bursa Efek; 3. Emiten (perusahaan); 4. Perusahaan Efek yang terdiri dari Underwriter atau Penjamin Emisi Efek (PEE), broker atau Perantara Pedagang Efek (PPE), dan Manajer Investasi (MI); 5. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP); 6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP);

103 7. Lembaga Penunjang Pasar Modal (LPPM) yang terdiri dari kustodian, Wali Amanat, dan Biro Administrasi Efek (BAE); 8. Profesi Penunjang Pasar Modal (PPPM) antara lain Akuntan Publik, Konsultan Hukum, Notaris, dan Perusahaan Penilai (appraisal); 9. Investoer yang terdiri dari investor perorangan atau individual dan investor institusi atau lembaga. (Gunawan Wijaya dan Almira Prajna Ramaniya, 2006:2) Investasi dalam pasar modal dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah sartunya dapat dilakukan melalui investasi portofolio, yaitu dengan membeli instrumeninstrumen di pasar modal. Dalam hal ini investor tidak berkepentingan untuk menjalankan usahanya dari perusahaan dimana ia menanam modalnya dalam bentuk saham atau obligasi, tetapi investor lebih berkepentingan kepada laba atau deviden dari saham tersebut atau bunga obligasi. Selain investasi portofolio juga ada infestasi langsung yaitu investor terlibat langsung dalam pendirian suatu perusahaan. Dalam hal ini investor berkepentingan dalam menguasai dan menjalankan langsung usaha investasinya atau Foreigen Direct Investment. (Gunawan Wijaya dan Almira Prajna Ramaniya, 2006:3) Salah satu Instrumen yang tersedia di pasar modal adalah reksa dana. Filosofis dibentuknya reksa dana adalah memberikan kesempatan kepada investor-investor kecil maupun pihak-pihak yang tidak mempunyai keahlian dalam melakukan analisis terhadap efek untuk turut serta dalam pasar modal. Reksa dana bertugas mengumpulkan dana dari masyarakat pemodal dan menginvestasikannya ke dalam berbagai macam/jenis (portofolio) efek. (Jono, 2006:46) Reksa dana menawarkan saham atau unit penyertaan kepada masyarakat, oleh karena itu ia diwajibkan untuk melakukan penawaran umum dan juga mengajukan pernyataan pendaftaran, membuat prokpektus dan untuk reksa dana tertutup, juga mencatat sahamnya di Bursa Efek. Jadi memang mirip Supremasi, Volume V Nomor 2, Oktober 2010

proses Go Publiknya perusahaan biasa, walaupun untuk reksa dana semuanya diatur dengan suatu ketentuan khusus. (Munir Fuadi, 2001:106) Karena sifat reksa dana yang khas dibanding dengan jenis saham lainnya dalam hal pengelolaan, maka kegiatan reksa dana pada pasar modal menggunakan manajer investasi, dengan demikian dana tersebut menjadi tanggunjawab manajer investasi yang disimpan pada bank kustodian, yang menjadi permasalahan adalah apakah dana yang telah diivestasikan dalam reksa dana dari berbagai invertor dapat dikatakan sebagai milik bersama? sebagaimana layaknya sebuah persekutuan, dan bagaimanakah kebijakan pemerintah dalam melindungi kepemilikan saham reksa dana tersebut? PEMBAHASAN A. Pengertian Reksa Dana. Reksa Dana merupakan padanan kata dari “unit trust” yang digunakan di Inggris. Dalam bahasa malaysia disepadankan dengan “Amanah Saham”. Di Amerika Serikat digunakan istilah “Mutual Fund” Kata ”fund” berarti dana dan ”mutual” berarti saling menguntungkan. (Jono, 2006:49) Ada beberapa pengertian Reksa Dana yang diberikan oleh para ahli hukum, dalam perturan, maupun dalam kamus hukum diantaranya adalah : a. Menurut Amy L. Damony dan Peter D.Kinder, Mutual Fund artinya menghimpun dana dari pemegang sahamnya dibawah pengelolaan manajemen profesional untuk tujuan tertentu. Manajer reksa dana menetapkan tujuan tersebut sewaktu memulai reksa dana dan mencantumkannya dalam prospektus reksa dana. Tujuan tersebut mungkin bersifat abstrak, seperti menjanjikan penghasilan yang besar, atau dapat dibuat secara spesifik, seperti investasi pada perusahaan yang baru bangkit dari kebangkrutan atau pada efek-

ISSN 1412-517X

104

______Kebijakan Pemerintah dalam Kepemilikan Saham Reksa Dana pada Kegiatan..., Andi Kasmawati

efek yang diterbitkan pemerintah. (Jono, 2006:49) b. Fisher dan Jordan memberi batasan reksa dana sebagai perusahaan yang mengumpulkan dana dari berbagaimacam dana dari berbagai macam kelompok investor dan sebagai bukti pinjaman, kepada investor diberikan tanda titipan dana (unit trust), untuk kemudian dana tersebut dialihkan kepada portofolio efek. Investor yang meminjamkan dananya berhak suaktu-waktu (stands ready) membeli kembali unit trust-nya di reksa dana. (Jono, 2006:49) c. Dalam Undang-Undang No. 8 tahun pasal 1 angka 27 Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun danan dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manjer investasi. B. Bentuk Reksa Dana Pada Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, mengatur tentang bentuk reksa dana yaitu reksa dana mempunyai dua bentuk yaitu reksa dana berbentuk Perseroan dan reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK). a. Reksa Dana Berbentuk Perseroan (corporate type) Pada penjelasan pasal 18 ayat (1) huruf (a) UUPM mengatur bahwa : Reksa Dana berbentuk perseroan adalah emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dan penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang. Rekasa Dana yang berbentuk perseroan ini merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang melakuakan penawaran umum atau menerbitkan saham yang dapat diperjual belikan kepada masyarakat pemodal (investor). Investor yang membeli saham otomatis akan menjadi pemegang saham atas perseroan tersebut. Dana yang diperoleh dari investor tersebut (hasil penjualan saham perseroan) akan dikelola oleh manajer investasi. Dimana

manajer investasi akan menginvestasikan kembali dana tersebut keberbagai portofolio efek baik di pasr modal maupun di pasar uang. Bentuk Perseroan Reksa Dana ini tidak sepenuhnya sama dengan perseroan pada umumnya. Dilihat dari segi sifatnya atau proses jual beli saham, reksa dana yang berbentuk perseroan dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu : 1) Reksa Dana Tertutup (closed- end fund) Reksa Dana Tertutup adalah reksa dana yang tidak dapat membeli kembali saham-saham yang telah dijual kepada pemodal. Dengan kata lain, ketika investor telah membeli kembali saham perseroan reksa dana, saham tersebut tidak dapat dijual kembali kepada perseroan reksa dana tersebut. Jadi manajer investasi (dalam hal ini mewakili reksa dana) tidak dapat membeli kembali saham-saham yang telah dijualnya. Untuk reksa dana yang tertutup ini, jumlah surat berharga yang diterbitkan terbatas, dan surat berharga ini tidak dapat ditarik kembali oleh perusahaan reksa dana. (Jono, 2006:50) 2) Reksa Dana Terbuka (open-end fund) Reksa Dana terbuka adalah reksa dana yang dapat menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari pemodal sampai dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan. (Jono, 2006:50) Dalam arti bahwa pemegang saham perseroan reksa dana dapat menjual kembali saham setiap saat apabila diinginkan. Sesuai yang diatur pada Pasal 19 ayat (2) UUPM, manajer investasi pada reksa dana terbuka wajib membeli saham-saham yang akan dijual oleh investor reksa dana tersebut. b. Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) (contrctual type). Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) adalah reksa dana yang dibentuk berdasarkan antara manajer investasi dan Bank Kustodian. Sebagaiman diatur pada penjelasan Pasal 18 ayat (1) huruf (b) UUPM bahwa ”Kontrak Investasi Kolektif adalah Kontrak manajer investasi dan bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan dimana manajer investasi

105 diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif menghimpun dana dengan menerbitkan unit penyertaan kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan dipasar modal atau pasar uang. Bentuk reksa dana ini selalu bersifat terbuka atau open-end fund. (Jono, 2006:51) C. Jenis Reksa Dana Reksa Dana adalah suatu portofolio investasi. Artinya atas inisiatif /persetujuan Manajer Investasi kemudian dikeluarkan semacam surat kepemilikan dalam bentuk saham atau unit penyertaan bagi investor yang akan melakukan investasi dalam reksa dana. Dengan dikeluarkannya surat kepemilikan tersebut, investor dapat melakukan investasi secara keseluruhan. Reksa Dana mempunyai beberapa alternatif investasi diantaranya adalah : a. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Fund) Reksa Dana ini melakukan pilihan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun. Bentuk instrumen investasinya antara lain adalah Time Deposit (Deposito Berjangka), Certificate of Deposit (Sertifikat Deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Daya tarik instrumen investasi ini adalah karena sifatnya sangat likuid serta mempunyai tingkat risiko lebih rendah dibandingkan dengan jenis instrumen investasi lainnya. (Gunawan Wijaya dan Almira Prajna Ramaniya, 2006:24) b. Reksa Dana Obligasi atau Reksa Dana Pendapatan (Fixed Income Fund) Reksa Dana ini mempunyai jenis portofolio investasi dalam efek yang berbentuk surat utang, seperti obligasi dengan komposisi jumlah minimal sebanyak 80 % dari total asetnya. (Gunawan Wijaya, 2006:26). Jenis Reksa Dana ini Supremasi, Volume V Nomor 2, Oktober 2010

mengandalkan penghasilannya dari tingkat suku bunga (kupon) yang sifatnya stabil dari instrumen obligasi tersebut. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari reksa dana pasar uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. c. Reksa Dana Saham (Equiti Fund) Reksa Dana saham adalah Reksa Dana yang portofolio investasinya pada instrumen berbentuk saham (equity) dengan jumlah sekurang-kurangnya 80 % dari total asset investasi. Manajer Investasi yang melakukan pembelian pada instrumen saham ini selalu melakukan seleksi pada saham ”blue chip” (saham unggulan dan pada jenis saham likuid). Agar sifat investasi Reksa Dana lebih konservatif, maka pemilihan saham dilakukan dengan analisis pertimbangan investasi yang sangat ketat dan penuh kehati-hatian. (Jono, 2006:51) Investor yang membeli Reksa Dana saham akan mendapatkan hasil keuntungan yang berbentuk deviden dan capital gain. Keuntungannya yang berbentuk deviden didapatkan ketika emiten membagikan sebagain laba bersihnya untuk pembanyaran dividen kepada para pemegang saham. Walaupun resikonya lebih tinggi dibanding dua jenis reksa dana sebelumnya, reksa dana saham ini menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi. Tingginya resiko tersebut dikarenakan sifat harga sahamnya yang lebih berfluktuasi. Akan tetapi sebaliknya, dalam jangka panjang tingkat pengembaliannya lebih tinggi dibanding jenis lainnya. Jenis ini sesuai untuk investor yang mempunyai jangka waktu investasi yang panjang. (Jono, 2006:51) d. Reksa Dana Campuran (discretionary funds) Reksa Dana ini mengalokasikan dana investasinya dalam bentuk portofolio investasi yang bervariasi. Instrumen investasi reksa dana campuran dapat berbentuk saham dan dikombinasikan dengan instrumen obligasi. Kombinasi portofolio reksa dana campuran dapat berbeda dengan aturan baku sebelumnya dan bisa juga sangat bervariasi. ISSN 1412-517X

106

______Kebijakan Pemerintah dalam Kepemilikan Saham Reksa Dana pada Kegiatan..., Andi Kasmawati

(Gunawan Wijaya Ramaniya, 2006:26)

dan

Almira

Prajna

D. Kepemilikan Saham Reksa Dana 1. Pengertian Hak Milik Kepemilikan dalam Kitab UndangUndang Hukum Perdata diatur pada buku III tentang Hak Milik (eigendom) dalam Pasal 570 yaitu: Hak milik adalah hak untuk menikmati suatu kegunaan suatu kebendaan dengan leluasa dan bebas terhadap kebendaan itu dengan kedaulatan sepenuhnya, asal tidak bersalahan dengan undang-undang atau peraturan ilmu yang ditetapkan oleh suatu kekuasaan yang berhak untuk menetapkannya dan tidak menggangu hak-hak orang lain; kesemuanya itu dengan tidak mengurangi kemungkinan akan pencabutan hak itu demi kepentingan umum berdasarkan atas ketentuan undang-undang dan dengan pembanyaran ganti rugi. Pengertian tentang hak milik tersebut terdiri dari beberapa unsur yaitu : 1. hak untuk menikmati; 2. dikuasai secara leluasa dean bebas; 3. penguasaanya tidak bertentangan dengan undsang-undang; 4. tidak menganggu hak orang lain; 5. tidak mengurangi kemungkinan akan pencabutan hak demi kepentingan umun melalui ganti rugi. Kepemilikan satu benda sebagaimana dikemukakan unsur-unsurnya tersebut, apakah benda bergerak maupun tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud, tujuannya adalah untuk menikmatinya, apakah secara langsung maupun tidak langsung. Kepemilikan yang secara langsung dinikmati adalah milik sekaligus dikuasai, sedangkan milik yang tidak secara langsung dinikmati adalah milik yang tidak dikuasai, karena ada pihak lain yang menguasai dan menikmatinya. Hak milik dapat dikategorikan ke dalam bentuk, hak milik pribadi (individu) maupun hak milik bersama (kolektif), dan hak milik negara. Hak milik dalam pembahasan makalah ini adalah hak milik

kebendaan, benda berupa harta kekayaan. Harta kekayaan adalah setia benda yang berada dalam pemilikan seseorang, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, atau badan hukum tertentu (Gunawan dan Almira Prajna Ramaniya, 2006:41). 2. Benda atau Saham dalam Reksa Dana Sebagai Harta Kekayaan Pengertian benda dalam KUHPer dapat ditemui dalam ketentuan pasal 499 yang menyatakan bahwa “menurut paham undangundang yang dinamakan kebendaan ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik” (Gunawan Wijaya dan Almira Prajna Ramaniya, 2006:42). Dari rumusan tersebut dapat diketahui bahwa dalam pandangan undang-undang (KUHPerdata) yang dimaksud dengan kebendaan adalah segala sesuatu yang dapat dikuasai dengan hak milik, tanpa memedulikan jenis atau wujudnya. Umumnya diketahui bahwa setiap ada harta kekayaan, ada pemiliknya, namun dalam KUHPer Pasal 519 yang menyatakan bahwa: Ada kebendaan yang bukan milik siapa pun juga; kebendaan lainnya adalah milik negara, milik badan kesatuan atau milik seseorang. Dapat diketahui bahwa undangundang mengakui adanya benda yang belum pernah dimiliki sebelumnya (res nullis). Benda ini menurut ketentuan KUHPerdata hanya terdiri dari benda bergerak sematamata, oleh karena menurut paham KUHperdata, benda-benda tidak bergerak khususnya tanah dan segala sesuatu yang melekat padanya, yang tidak dimiliki perorangan atau badan kesatuan adalah milik negara. (Gunawan Wijaya dan Almira Prajna Ramaniya, 2006:42). Dalam undang-undang diatur bahwa ada kepemilikan perorangan dan kepemilikan kesatuan atau badan hukum, kepemilikan dalam badan hukum dapat berupa hasrat benda maupun sahan. Melalui perkumpulan atau badan hukum setiap orang dapat menanamkan modalnya sesuai dengan kesepakatan dengan melakukan perjanjian sebagaimana yang diterapkan pada kegiatan

107 reksa dana yang merupakan salah satu instrumen dalam pasar modal. Pemilik saham dalam reksa dana adalah sebagai pemilik harta kekayaan, dalam hukum disebut sebagai subjek hukum, yaitu orang pribadi atau badan hukum, sedangkan reksa dana atau mutual fund, bukan pemilik karena bukan badan hukum. Reksa dana atau mutual fund, adalah sarana yang memungkinkan dilakukannya investasi kolektif dari sejumlah harta kekayaan tertentu yang dapat terdiri dari saham-saham, obligasi-obligasi, maupun surat-surat berharga pasar uang maupun pasar modal lainnya, baik yang dijamin maupun tidak. Reksa Dana ini merupakan satu bentuk Trusts yang digunakan untuk menunjukan keadaan hukum, dimana settlor (pemilik benda sejati) mengalihkan hak milik dari satu benda miliknya kepada Trustee (pemilik dalam hukum) untuk digunakan oleh beneficiary (yang menikmati benda tersebut). (Gunawan, 2006, 39). Dengan demikian maka dalam trusts terjadi pemisahan kepemilikan atas suatu benda pada saat yang bersamaan, walaupun hubungan hukum yang menjadi dasar kepemilikian masing-masing atas benda tersebut adalah berbeda satu dengan yang lainnya. Hukum kebendaan membagi kepemilikan menjadi harta bersama yang bebas dan harta bersama yang terikat. 1. Harta bersama yang bebas Dalam konsep milik bersama yang bebas, merupakan tujuan para pihak, dengan kesadaran mereka, bahwa mereka bermaksud untuk memilih secara bersama suatu benda dengan cara membeli benda tersebut dengan menggunakan uang bersama. Benda dengan pemilikan (harta) bersama yang bebas diatur dalam Pasal 527 KUHPer yaitu “Dengan kebendaan milik seseorang yang dimaksud adalah kebendaan milik satu orang atau lebih dalam perorangan” (Gunawan Wijaya dan Almira Prajna Ramaniya, 2006, 43-44) 2. Harta bersama yang terikat Dalam kepemilikan harta bersama yang terikat, pemilik bersama merupakan Supremasi, Volume V Nomor 2, Oktober 2010

pemilik dari benda yang tidak dapat dibagibagi yang dapat dimiliki badan hukum maupun bukan badan hukumn ketentuan pasal 526 KUHPer menyatakan bahwa “Dengan kebendaan milik badan-badan kesatuan yang dimaksud ialah kebendaan milik bersama dari perkumpulanperkumpulan. E. Cara Memperoleh Kepemilikan Saham Dalam Reksa Dana Investor atau pemilik dana yang diinvestasikan menjadi pemegang saham dalam kegiatan bursa efek, adapun bentuk kepemilikan dapat dilakukan dengan jalan pengambil alihan atau akuisisi. Menurut Peter Salim, Akuisisi adalah pengambil alihan suatu perusahaaan oleh perusahan lain, biasanya dicapai dengan pembelian saham perusahaan lain. Selain pendapat tersebut oleh Retnowulkan Sutanto berpendapat bahwa akuisisi adalah kepemilikan suatu perusahaan diambil alih dengan cara membeli seluruh saham atau sebagian sahamsahamnya. (Syahrin, 2007:141). Pada dasarnya ada beberapa tahapan yang perlu diketahui oleh investor, yaitu : 1) investor harus mampu melakuka analisi kinerja atau penghasilan (total return) dari unit penyertaan reksa dana atau yang dikenal dengan nama tingkat petumbuhan NBA/Unit penyertaan. 2) investor juga harus mampu melakukan evaluasi kinerja atas kualitas manajemen dari manajer investasi dengan melihat beberapa kinerja reksa dana yang menjadi portofolio pengelolaan. (Gunawan Wijaya dan Almira Prajna Ramaniya, 2004:33). F. Kebijakan Pemerintah dalam Melindungi Kepemilikan Saham Reksa Dana dalam Pasar Modal Pemerintah dalam mengatur jalannya kegiatan pasar modal, memberikan ramburambu berupa norma, standar, kriteria, dan prosedur sebagai acuan dalam menjalankan kegiatan tersebut, diantaranya adalah lahirnya undang-undang no. 8 Tahun 1995 ISSN 1412-517X

108

______Kebijakan Pemerintah dalam Kepemilikan Saham Reksa Dana pada Kegiatan..., Andi Kasmawati

tentang Pasar Modal, yang kemudian dilengkapi dengan PP No. 46 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, dan PP No. 46 Tahun 1995 tentang Pemeriksaan Bidang Pasar Modal. Karena dianggap belum lengkap maka pada saat itu dilahirkan lagi keputusan menteri keuangan yaitu Kepmen Keuangan No. 645/KMK.010/1995, Kepmen Keuangan No. 646/KMK.010/1995, dan Kepmen Keuangan No. 647/KMK.010/1995. Peraturan-peraturan tersebut masih harus dilengkapi dengan berbagai peraturan BAPEPAM sebagai petunjuk pelaksanaan teknisnya. (Iputu Gede Ary Suta dalam Irsan Nasarudin, 2004:45) PENUTUP Kepemilikan saham reksa dana adalah kepemilikan secara perseorangan, sebagaimana yang diatur dalam ketentuan unit trusts, namun dalam bentuk milik bersama yang bebas, dalam pengertian bahwa benda yang dikuasai dapat dibagi-bagi dan cara memperoleh benda tersebut secara bersama-sama, dan masing-masing dapat memperoleh kembali sesuai proporsi dana yang mereka tawarkan pada saat membeli benda tersebut, dan dalam bentuk milik bersama yang terikat, dalam pengertian pemilik harta bersama adalah pemilik harta benda yang tidak dapat dibagi-bagi. Kebijakan pemerintah terhadap kepemilikan saham reksa dana dituangkan dalam peraturan perundang-undangan, termasuk dalam KUHP Pasal 511 butir 4, UU No. 8 Tahun 2995 tentang Pasar Modal Pasal 19 dan PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraann kegiatan di bidang Pasar Modal, serta berbagai keputusan BAPEPAM, yang pada intinya mengatur menganai kepemilikan saham reksa dana. Cara memperoleh kepemilikan saham dalam reksa dana diantaranya adalah melalui pembelian saham dengan mematuhi ketentuan yang ada. Mengacu pada pembahasan mengenai kegiatan reksa dana yang memperoleh dana masyarakat kecil yang tidak memiliki

pengetahuan tentang kegiatan pasar modal, maka diharapkan pada pihak yang berkompeten dalam hal ini BAPEPAM, secara intensif mensosialisasikan instrumen baru dalam kegiatan pasar modal. DAFTAR BACAAN Gunawan Wijaya dan Almira Prajna Ramaniya 2006, Reksa Dana dan Peran serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal, Prenada Media, Jakarta. ___________ 2004, Reksa Dana Kontrak Investasi Sebagai Bentuk Hukum dan Bisnis Moderen dari Persekutuan, Esai Lepas, Newsletter Kajian Hukum dan Bisnis, Jakarta. Irsan Nasaruddin & Indra Surya. 2004 Aspek Hukum Pasar Modal, Prenada Media Jakarta. Jono. 2006, Tinjauan Yuridis Reksa Dana yang Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Sebagai bentuk Trusts, Jurnal Hukum Bisnis. Kansil & Cristine Kansil. 2002, PokokPokok Pengetahuan Hukum Dagang Inonesia, Sinar Grafika, Jakarta Munir Fuadi, 2001, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum) Buku Satu, Citra Aditya Bakti, Bandung Munir Fuadi. 2001, Pasar Modal Moderen (Tinjauan Hukum) Buku Satu, Citra Aditya Bakti, Bandung. Sunariyah. 2006, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Unit Penertbit Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta. Syahrin Naihasy, 2007, Hukum Bisnis (Business Law), Mida Pustaka, Jogyakarta Yulfasni. 2005, Hukum Pasar Modal, Badan Penerbit IBLAM, Jakarta Pusat. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.