Laporan Tahunan UPI BHMN 2008 - Universitas Pendidikan ...

69 downloads 533 Views 8MB Size Report
(12) Direktorat, (13) Biro, (14) Sekretariat Universitas, (15) Perpustakaan, dan (16 ) ... serta menyusun dan menyampaikan laporan tahunan bersama MWA.
LAPORAN TAHUNAN un i v e r s i ta s p e n d i d i k an i n d on e s i a b a d an hu k u m m i l i k n e g ara ( b h m n ) TAHUN 2008 ( L A P O R A N l e n g k ap )

U N IV E R SI T AS P E LO P O R DAN U NGGU L ( A LEAD ING AND OU TSTANDI NG UNIV E R S ITY)

2 0 0 9

LAPORAN TAHUNAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BADAN HUKUM MILIK NEGARA (BHMN) TAHUN 2008 (LAPORAN LENGKAP)

 Visi Universitas Pelopor dan Unggul (a leading and outstanding university)

 Misi 

Menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan tenaga pendidik profesional dan tenaga profesional lainnya yang berdaya saing global;  Mengembangkan teori-teori pendidikan dan keilmuan lain yang inovatif serta penerapannya, untuk menjadi landasan dalam penetapan kebijakan pendidikan nasional;  Menyelenggarakan layanan pengabdian kepada masyarakat secara profesional dalam rangka ikut serta memecahkan masalah nasional baik dalam bidang pendidikan, politik, ekonomi, sosial, maupun budaya;  Menyelenggarakan internasionalisasi pendidikan melalui pengembangan dan pengokohan jejaring dan kemitraan pada tingkat nasional, regional, dan internasional.

 Kebijakan 1. Pendidikan 2. Penelitian dan Pengembangan 3. Pengabdian Kepada Masyarakat 4. Kemahasiswaan 5. Modernisasi Kampus dan Fasilitas 6. Peningkatan Jaringan ICT 7. Penataan Kelembagaan dan Sistem Manajemen 8. Penataan SDM 9. Pengembangan Usaha 10. Peningkatan Kesejahteraan 11. Pengokohan Kehidupan Beragama 12. Peningkatan Citra UPI.

PRAKATA Memasuki tahun ke-4 dalam perjalanan perubahan status kelembagaan sebagai PT BHMN sesuai dengan PP No. 6/2004 tentang UPI sebagai PT BHMN (Anggaran Dasar), Tahun 2008 ini merupakan kelanjutan dari proses yang sudah berjalan dari tahun sebelumnya, dengan rujukan pada visi dan misi, kebijakan, dan program yang tertuang dalam Renstra 2006-2010, serta implementasi dari time frame sebagai penjabaran operasional pelaksanaan Anggaran Rumah Tangga UPI (Tap MWA No.15/TAP MWA UPI/2006). Pada tahun 2008 fokus yang dilakukan adalah penguatan seluruh proses yang terjadi, terutama dikaitkan dengan penataan kelembagaan, dan tahun 2008 merupakan tahun penuntasan pelaksanaan amanat AD/ART mengenai penataan struktur organisasi, dan diharapkan hal ini akan memberikan dampak pada penguatan tatakelola menuju good university governance, yang pilarnya akuntabilitas, dan transparansi dengan pemberdayaan semua lini untuk mendukung kesadaran perlunya akselerasi perubahan mindset yang mengarah pada corporate culture. Keberhasilan yang sangat menggembirakan dalam hal good university governance, khususnya akuntabilitas, dan transparansi terutama dalam bidang keuangan, hal ini ditunjukkan dengan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memberikan predikat unqualified (wajar tanpa pengecualian/WtP) atas laporan keuangan UPI Tahun 2008. Prestasi ini diraih tidak dengan mudah karena perlu didukung adanya komitmen yang kuat dari seluruh jajaran universitas. Terkait dengan penataan aset dan fasilitas, pada tahun 2008 terjadi ”penyerahan” pengelolaan gedung-gedung baru dari IDB untuk sebagian gedung, dan penyerahan secara menyeluruh belum dilakukan. Hal ini memberikan peningkatan layanan dalam penyiapan sarana dan prasarana terutama untuk kegiatan akademik yang diharapkan akan mampu meningkatkan mutu lulusan, walaupun di sisi lain beban pemeliharaan secara linier juga bertambah. Keberhasilan upaya peningkatan citra UPI pada tahun 2008 meningkat dengan signifikan, hal ini bisa dilihat dari indikator kinerja yang diperoleh antara lain meningkatnya keketatan calon mahasiswa, bertambahnya jumlah penelitian, kerjasama dengan berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta di dalam dan luar negeri, prestasi lainnya adalah menjadi peringkat ke-4 di Indonesia dan ke 2035 dunia dalam webometrics. i|Laporan

Tahunan UPI BHMN 2008

Laporan ini mengangkat dan menguraikan aspek-aspek: 1. Normatif dan kebijakan; 2. Akademik dan kemahasiswaan; 3. Ketenagakerjaan dan penataan sumber daya manusia; 4. Kelembagaan dan manajemen; 5. Keuangan dan akuntabilitas; 6. Isu-isu kritis dan rekomendasi. Pada tahun 2008 ini pula masih banyak hal yang masih dirasakan belum tertata dengan baik dan tepat, namun itu semua merupakan bagian dari proses transformasi yang harus ditata secara berkelanjutan dengan berpegang pada kaidah good university governance.

Bandung,

Mei 2009

Rektor,

Sunaryo Kartadinata

ii | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

RINGKASAN EKSEKUTIF Memasuki tahap akhir masa transisi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menuju Perguruan Tinggi berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN) penuh sejak keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2004 tentang Penetapan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Badan Hukum Milik Negara, UPI terus berbenah diri. Hal ini dilakukan terutama dalam upaya memantapkan dan memosisikan diri agar siap menerima status tersebut. Ada dua hal yang dilaksanakan Pimpinan UPI bersama dengan seluruh jajarannya terkait dengan penyelenggaraan dan proses transformasi kelembagaan yang berkelanjutan ini. Pertama, terkait dengan implementasi kebijakan penetapan UPI sebagai PT BHMN penuh, dan kedua dikaitkan dengan penyiapan UPI memasuki masa transisi menuju Perguruan Tinggi Badan Hukum Pendidikan (BHP). Hal ini merupakan salah satu sikap UPI sejalan dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan. Implementasi Rencana Strategis UPI Tahun 2006–2010 pada tahun ketiga ini (2008) telah memosisikan transformasi kelembagaan sebagai muatan inti dari kebijakan dan program prioritasnya. Tujuannya adalah agar UPI berhasil mewujudkan visinya sebagai Universitas Pelopor dan Unggul, serta agar dapat menyelesaikan transformasi kelembagaan PT BHMN pada tahun 2009 (lima tahun setelah berubah menjadi PT BHMN). Dalam konteks itu, program kerja UPI Tahun 2008 yang ditetapkan MWA dengan Nomor 25/TAP/MWA UPI/2007 tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) UPI Tahun 2008, berintikan kegiatan-kegiatan yang secara sinergis mendorong proses transformasi kelembagaan UPI secara menyeluruh, baik dalam aspek manajemen, organisasi, maupun penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. Ringkasan ini memaparkan proses transformasi kelembagaan yang telah terjadi dan capaian kinerja yang telah diperoleh. Isinya meliputi kebijakan, strategi, implementasi, dan hasil dari berbagai bidang manajemen akademik dan nonakademik yang menjadi muatan Program UPI Tahun 2008. Pada bagian awal disajikan paparan terkait kebijakan dan manajemen yang menyangkut keseluruhan program yang termuat dalam RKAT. Sementara itu, pada bagian akhir disajikan ikhtisar capaian kinerja selama tahun 2008 tersebut.

A. Kemajuan Proses Transformasi Kelembagaan UPI ART UPI Pasal 146 Ayat (2) memberi mandat kepada Pimpinan UPI untuk melaksanakan penataan kelembagaan secara bertahap selama tiga tahun sejak ART tersebut ditetapkan, yakni tanggal 31 Mei 2006. Untuk melaksanakan mandat tersebut Rektor telah menyusun time frame kegiatan penataan kelembagaan dalam kerangka waktu tiga tahun mulai bulan Juni 2006 sampai dengan Mei 2009 dan implementasi lanjutan sampai akhir periode kepemimpinan 2010. Time frame ini telah dikonsultasikan dengan MWA dan telah memperoleh persetujuan. Pada tahun 2008 telah selesai pengembangan tata pamong, dengan kegiatan-kegiatan penataan tugas pokok dan fungsi serta deskripsi tugas unit-unit kerja, reorganisasi,

iii | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

penataan kepemimpinan unit-unit kerja, restrukturisasi sistem-sistem manajemen (akademik, SDM, keuangan, aset dan fasilitas, informasi, dan usaha), penguatan sistem audit dan penjaminan mutu, serta pengembangan mindset seiring dengan implementasi reorganisasi dan restrukturisasi yang dilaksanakan. Agenda berikutnya adalah penguatan tata pamong, yang terdiri atas kegiatan-kegiatan lanjutan reorganisasi dan staffing secara bertahap, implementasi sistem manajemen yang telah dikembangkan, penguatan mindset dan kultur baru organisasi, serta pelaksanaan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan. Sosok UPI BHMN diharapkan terwujud pada awal tahun 2009 sesuai target yang tercantum dalam Anggaran Dasar UPI, yakni PP Nomor 6 tahun 2004. Rancangan penataan kelembagaan yang ditetapkan UPI mulai dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Hingga akhir tahun 2006, UPI telah mengembangkan dua model struktur organisasi, yakni struktur organisasi de jure yang sesuai dengan ART, dan struktur organisasi ideal yang mengantisipasi perkembangan internal dan eksternal organisasi UPI. Dalam rangka implementasi struktur organisasi UPI, konsultasi Pimpinan UPI kepada MWA melahirkan persetujuan MWA yang dituangkan dalam Ketetapan MWA No. 21/TAP/MWA UPI/2007 tanggal 28 Mei 2007 tentang Struktur Organisasi Universitas Pendidikan Indonesia, yang memberikan mandat kepada Pimpinan UPI untuk melakukan penataan organisasi sesuai kebutuhan masa depan. Menindaklanjuti ketetapan MWA tersebut UPI merencanakan jadwal proses reorganisasi ke arah struktur organisasi ideal pada tahun 2008. Struktur organisasi yang telah disetujui MWA dan jadwal implementasi reorganisasi disosialisasikan kepada sivitas UPI pada tanggal 22-25 Juni 2007. Reorganisasi tahap pertama dilaksanakan dengan dikeluarkannya Keputusan Rektor UPI Nomor 3791/H40/KL/2007 tanggal 6 Juli 2007 tentang pendirian Sekretariat Universitas dan Keputusan Rektor UPI Nomor 3792/H40/KL/2007 tanggal 6 Juli 2007 tentang pembentukan Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Direktorat TIK sebagai penjelmaan dari integrasi sejumlah unit pelaksana teknis yang terkait teknologi informasi dibentuk untuk meningkatkan efisiensi, peran dan fungsi TIK sebagai tulang punggung manajemen akademik dan administrasi UPI ke depan. Sementara itu kehadiran Sekretariat Universitas dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan administrasi kepada Pimpinan UPI dalam memformulasikan kebijakan kelembagaan dan melaksanakan komunikasi internal dan eksternal organisasi. Reorganisasi kelembagaan UPI pada tahun 2008 dimulai dengan reposisi tugas dan fungsi para Pembantu Rektor. diikuti dengan pembentukan Direktorat dan Biro (lihat bagian C.1. di bawah). Tujuan utama reposisi tugas para Pembantu Rektor dan pembentukan unit-unit Direktorat dan Biro ini adalah agar dapat menunjang efektivitas dan efisiensi manajemen UPI secara keseluruhan. Selanjutnya, penataan unit-unit organisasi di bawahnya seperti Divisi dan Seksi pada Direktorat serta Bagian dan Subbagian pada Biro akan dituntaskan pada tahun 2009. Demikian pula penataan pada unit organisasi Lembaga yang akan dituntaskan pada tahun 2009.

iv | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Sebuah isu stratejik terkait dengan penataan kelembagaan ini adalah rekrutmen pimpinan dan staf pada keseluruhan unit-unit baru hasil penataan. Sejumlah langkah perlu diambil, terutama dikaitkan dengan pembinaan dan penumbuhan mindset personel ke arah yang kondusif bagi tumbuhnya kultur organisasi yang mengetengahkan akuntabilitas, transparansi, efisiensi, efektivitas dan produktivitas. Dengan demikian, penataan kelembagaan dapat berjalan beriringan dengan transformasi kultur kerja sehingga kedua aspek ini bersinergi dalam upaya mewujudkan visi UPI menjadi Universitas Pelopor dan Unggul.

B. Garis-garis Besar Renstra UPI 2006-2010 Renstra UPI 2006-2010 (Ketetapan Majelis Wali Amanat No. 12/TAP/MWA UPI/2005) memuat visi, misi, dan tujuan kelembagaan UPI, strategi pengembangan, program-program prioritas dan target capaian dalam periode tersebut. Untuk mewujudkan visi dan misinya, UPI menetapkan sejumlah kebijakan dan program prioritas, yang lebih lanjut dioperasionalkan ke dalam program dan target capaian kerja tahunan dalam dokumen “Rambu-Rambu Penjabaraan Renstra UPI Tahun 2006-2010”. Program-program prioritas UPI mencakup pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, modernisasi kampus dan fasilitas, peningkatan jaringan ICT, penataan kelembagaan, penataan SDM, pengembangan usaha, peningkatan kesejahteraan, pengokohan kehidupan beragama, serta peningkatan citra UPI. Renstra ini juga menjadi faktor pengintegrasi program unit-unit dalam organisasi UPI, sehingga sinergi program-program terjadi dalam melaksanakan misi kelembagaan UPI. Agar terjadi koherensi dan keterpaduan program-program kerja unit-unit di UPI, Rektor menetapkan instrumen kebijakan berupa Sistem Anggaran Terpadu (SAT) yang mengintegrasikan program unit-unit di bawah payung kebijakan program-program prioritas, serta Monitoring Implementasi RKAT yang menjamin keterlaksanaan dan ketercapaian target program.

C. Capaian Kinerja UPI Tahun 2008 1. Tata Pamong UPI Tata pamong (Governance) yang diterapkan UPI merujuk pada Anggaran Dasar UPI (Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2004), Anggaran Rumah Tangga UPI (Ketetapan MWA Nomor 15/TAP/MWA UPI/2006), dan Ketetapan MWA Nomor 21/MWA UPI/2007 tentang Struktur Organisasi UPI. Sesuai dengan AD dan Tap-tap MWA tersebut, organ-organ utama UPI adalah (1) Majelis Wali Amanat (MWA); (2) Dewan Audit (DA); (3) Senat Akademik; (4) Pimpinan Universitas; (5) Dewan Guru Besar (DGB); (6) Satuan Penjaminan Mutu (SPM); (7) Satuan Audit Internal (SAI); (8) Fakultas, (9) Lembaga (10) Kampus Daerah, (11) Jurusan/Program Studi (12) Direktorat, (13) Biro, (14) Sekretariat Universitas, (15) Perpustakaan, dan (16) Unsur Penunjang. Sesuai tugas pokok dan fungsinya, MWA menetapkan kebijakan-kebijakan dalam konteks pengelolaan aspek nonakademik universitas, antara lain menetapkan kebijakan umum universitas, melaksanakan pengawasan dan

v|Laporan

Tahunan UPI BHMN 2008

pengendalian umum atas pengelolaan universitas, melakukan penilaian atas kinerja Pimpinan, dan mengesahkan Renstra dan Rencana Kerja Tahunan. Dewan Audit sebagai organ universitas berwenang melaksanakan evaluasi hasil audit internal dan eksternal atas penyelenggaraan universitas secara independen untuk dan atas nama MWA. Senat Akademik sebagai badan normatif tertinggi di bidang akademik, berwenang antara lain menyusun kebijakan akademik universitas, pengesahan pedoman penilaian prestasi akademik, kecakapan, dan kepribadian masyarakat akademik, merumuskan kode etik dosen, tenaga administrasi dan tenaga penunjang akademik, pedoman penjaminan mutu akademik, dan pengembangan jurusan. Sesuai bidang tugas yang diatur dalam AD dan ART, Pimpinan Universitas (Rektor dan Pembantu Rektor) bertugas antara lain menyusun Renstra, RKAT Universitas, menyelenggarakan fungsi universitas dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, mengelola seluruh kekayaan universitas, mengembangkan tenaga akademik dan nonakademik, menyelenggarakan pembukuan universitas, serta menyusun dan menyampaikan laporan tahunan bersama MWA kepada Menteri Pendidikan Nasional. DGB sebagai lembaga konsultatif dan pertimbangan akademik Universitas, memberikan pertimbangan atas permintaan Rektor dalam melakukan pembinaan akademik, integritas moral, dan etika dalam lingkungan sivitas akademika Universitas. SPM sebagai unit yang langsung berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor, bertugas melaksanakan perencanaan, pemeliharaan, dan peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan, dengan merujuk pada Pernyataan Kebijakan Mutu UPI. SAI yang juga sebagai unit yang langsung berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor, bertugas menyelenggarakan audit berdasarkan kebijakan audit yang dikeluarkan DA yang disahkan oleh MWA, antara lain: (1) audit komprehensif terhadap seluruh unit kerja di UPI, dan (2) audit khusus atas kegiatan pengadaan barang/jasa. Selain organ-organ di atas, UPI mempunyai unsur pelaksana akademik, unsur pelaksana administrasi, dan unsur penunjang. Pelaksanaan akademik dikoordinasikan oleh fakultas, kampus daerah, dan Sekolah Pascasarjana (SPs) yang pengembangan cabang ilmunya dilakukan oleh jurusan dan pengembangan bidang profesi dan vokasinya oleh program studi. Kondisi sampai dengan pertengahan tahun 2007 (bahkan berlangsung hingga menjelang akhir tahun 2008 untuk jumlah fakultas), UPI mempunyai enam fakultas, satu SPs, lima kampus daerah, 32 jurusan dan 108 program studi. Kegiatan penelitian dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dikoordinasikan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat. Untuk mendukung kelancaran kegiatan pelaksanaan akademik, penelitian, dan pengabdian, UPI mempunyai tiga biro, 15 bagian, 53 subbagian, dan 17 Unit Pelaksana Teknis (UPT), dan satu Direktorat Kerja sama dan Pengembangan Usaha. Kondisi ini berubah seiring dengan dibentuknya satu Sekretariat Universitas dan Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi pada pertengahan tahun 2007. Perubahan ini kemudian berlanjut pada pertengahan-akhir tahun 2008 dengan pembentukan lima Direktorat dan satu Biro, seksi kerumahtanggaan, serta satu fakultas baru, yakni Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB).

vi | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Pembentukan FPEB tidak terlepas dari upaya Universitas dalam merespon tuntutan dan perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik di UPI. Hasil kajian panjang yang dilakukan oleh Tim Pengembang Fakultas yang hasilnya dikajiulang oleh Senat Akademik sesuai dengan kewenangannya menunjukkan bahwa pembentukan FPEB direkomendasikan untuk direalisasikan. Ketanggapan Universitas yang ditunjukkan oleh Pimpinan Universitas dan Senat Akademik ini menunjukkan adanya daya respon yang tinggi dari Universitas terhadap perkembangan yang terjadi, di samping juga untuk merespon aspirasi dosen di tingkat universitas. Sampai sejauh tertentu, hal ini juga menunjukkan kapasitas membangun dan berkembang yang tinggi dari UPI. Hal yang paling menonjol dilakukan oleh Pimpinan Universitas pada tahun 2008 terkait dengan penataan tata pamong adalah: a. dikeluarkannya Surat Keputusan Rektor nomor 2766/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008 tentang Penataan bidang Tugas Pokok dan Fungsi dan Kewenangan Pembantu Rektor UPI, b. dikeluarkannya Surat Keputusan Rektor nomor 2767 s.d 1772/H40/KL/2008 tentang pembentukan Direktorat-direktorat dan Biro di lingkungan UPI, dan c. dikeluarkannya Surat Keputusan Rektor nomor 6067/H40/KL/2008 tanggal 20 Oktober 2008 tentang Penetapan Pembukaan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Universitas Pendidikan Indonesia. Dikeluarkannya SK-SK tersebut tidak terlepas dari upaya yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas dalam rangka: a. pemenuhan ketentuan yang digariskan dalam AD UPI dan TAP yang digariskan oleh Majelis Wali Amanat, dan b. pemenuhan tugas-tugas Pimpinan Universitas dalam merealisasikan amanat Renstra. Terkait dengan refungsionalisasi tugas dan reposisi para Pembantu Rektor dan Pembentukan Direktorat-direktorat dan Biro, tujuan utamanya adalah untuk diperolehnya sinergi antara Pimpinan Universitas dengan unit-unit pelaksana di bawahnya. Dalam penataan ini diperoleh sosok yang lebih baik dalam kaitannya dengan koordinasi, monitoring, evaluasi, dan supervisi program-program yang telah dirancang. Dalam konteks reorganisasi ini, maka prioritas utama diberikan kepada reposisi tugas dan fungsi para Pembantu Rektor agar disesuaikan dengan struktur organisasi UPI yang dirancang dalam rangka pembentukan Direktorat dan Biro yang akan menunjang efektivitas dan efisiensi manajemen UPI secara keseluruhan. Setiap Pembantu Rektor dapat melakukan tugas-tugas yang berada dalam wilayah kewenangannya dengan lebih fokus. Dengan demikian, penyelenggaraan tugas-tugas di unit-unit yang ada di bawah koordinasi para Pembantu Rektor menjadi lebih terkoordinasi.

vii | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

2. Manajemen Keuangan dan Akuntabilitas Pengembangan sistem manajemen keuangan yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) pada tahun 2008 berada pada tahap lanjutan untuk pengembangan sistemnya. Kegiatan pengembangan sistem manajemen keuangan ini diarahkan pada penguatan implementasi sistem akuntansi double entry, penyusunan anggaran secara terpadu dengan pendekatan performance budget, evaluasi kinerja berbasis kegiatan, dan persiapan audit keuangan eksternal. Di samping itu, sepanjang tahun 2008 ini juga dilaksanakan pengembangan sistem manajemen keuangan berbasis teknologi informasi (SIKU) dengan target penyelesaian tanggal 31 Desember 2009. Pendanaannya didukung oleh program I-MHERE SubKomponen 2.2.b, yang telah didahului dengan melakukan survei terhadap sistem berjalan, analisis kebutuhan sistem, dan persiapan penyusunan prosedur operasi baku (POB). Laporan Keuangan UPI Tahun 2006 merupakan laporan keuangan yang untuk pertama kalinya bagi UPI diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yaitu oleh KAP HER Suhardjadinata dengan meraih opini “Wajar Dengan Pengecualian (Qualified opinion)”. Audit laporan keuangan tahun 2007 telah dilakukan pula, walaupun oleh KAP yang berbeda yaitu oleh KAP Doli, Bambang, Sudarmadji dan Dadang (DBSD) dari Jakarta sebagai pemenang tender audit 2007 dengan meraih opini yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu “Qualified opinion”. Untuk tahun buku 2008, berkat kerja keras Direktorat Keuangan yang didukung oleh unit kerja terkait, komitmen pimpinan universitas yang sangat tinggi dalam menerapkan good university governance dan atas ridlo Allah SWT, UPI mampu meningkatkan prestasinya yaitu berhasil meraih opini terbaik, meraih opini “Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified opinion)”. Cerminan atau tanda-tanda UPI memiliki prestasi dalam menerapkan good university governance sudah mulai nampak saat-saat awal menerapkan transparansi dan akuntabilitas ini, yaitu opini audit yang pertama dan kedua atas laporan keuangan UPI tidak mengalami “Disclaimer opinion/no opinion (Tanpa pendapat) atau Adverse opinion (Pendapat tidak wajar)”, melainkan hanya “Qualified opinion”, dan baru pada tahun ketiga Alhamdulillah UPI berhasil meraih opini terbaik “Unqualified opinion”. 3. Manajemen Kinerja Staf Kebijakan penataan SDM UPI (Renstra UPI 2006-2010) difokuskan pada peningkatan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan SDM, rekrutmen pegawai universitas (terutama tenaga akademik) secara lebih selektif sesuai dengan kebutuhan nyata universitas, tersusunnya pedoman pengalihan dan pengembangan pegawai universitas, dan penataan SDM sesuai dengan struktur organisasi UPI menurut PP Nomor 6 Tahun 2004 dan ART Tahun 2006. Sesuai dengan tuntutan lingkungan internal dan terutama eksternal perguruan tinggi yang terkait dengan pemberlakuan perundang-undangan yang terkait dengan PT BHMN, UPI mengembangkan sistem kepegawaian dan legal infrastructure-nya yang telah (dan sedang) berjalan sejak tahun

viii | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

2005. Akan tetapi, ke depan, hal ini akan berubah dan disesuaikan lebih lanjut seiring dengan telah diberlakukannya Undang-Undang nomor 9 tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan. Program kerja manajemen SDM tahun 2008, meliputi penuntasan sistem informasi SDM, pengadaan dan/atau rekrutmen SDM, pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan SDM, penyelenggaraan promosi/rotasi/mutasi/reposisi SDM sesuai dengan struktur organisasi UPI yang baru, dan pengukuran kinerja SDM. Sejak tahun 2007 telah dilakukan revitalisasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISUDAMA) UPI yang terintegrasi dengan sistem informasi lainnya. Ini sesuai dengan amanat Renstra UPI tentang pengembangan sistem informasi manajemen universitas yang dapat memberikan layanan data dan informasi secara lengkap, akurat dan mutakhir. Pada tahun 2008 telah diselesaikan pengembangan sistem manajemen SDM dan SKPL-nya (spesifikasi kebutuhan perangkat lunak), dan pada saat Laporan ini dibuat sedang dalam proses bidding pembuatan software. Revitalisasi Sistem Informasi SDM (SISUDAMA) dan sistem informasi lainnya ini ditargetkan selesai pada tahun 2009. Untuk mendukung SISUDAMA akan digunakan juga finger scan sebagai alat pemantauan kehadiran pegawai. Dalam struktur organisasi UPI yang baru (sesuai dengan Surat Keputusan Majelis Wali Amanat UPI Nomor 21/TAP/MWA UPI/2007 tentang Struktur Organisasi UPI), secara fungsional, pengelolaan SDM diorganisasikan oleh Direktorat SDM yang dipimpin oleh seorang Direktur SDM yang mengkoordinasikan dua divisi dan satu seksi, yaitu Divisi Rekrutmen dan Pengembangan SDM, Divisi Remunerasi dan Kesejahteraan SDM, dan Seksi Kerumahtanggaan. Dalam menyelenggarakan fungsi pengembangan SDM, UPI merancang dan mengembangkan strategi guna memenuhi kebutuhan SDM, baik jumlah maupun mutunya. Hal ini didasarkan pada hasil analisis situasi SDM saat ini dan analisis kebutuhan SDM akan datang, dan diselenggarakan secara efisien, transparan, dan akuntabel. Analisis sistuasi SDM saat ini melibatkan variabel jumlah dan mutu SDM, pendidikan, pengalaman, masa kerja, dan lainnya. Sementara itu, analisis kebutuhan SDM melibatkan variabel yang relevan antara lain rencana strategis dan struktur organisasi, serta sejumlah faktor strategik internal dan eksternal. Jenis dan bentuk kegiatan pengembangan SDM (pendidikan prajabatan dan dalam jabatan baik degree maupun non-degree) dipilih dan/atau dilaksanakan sesuai dengan tujuan pengembangan SDM. Tenaga edukatif UPI pada 2008 tercatat berjumlah 1.254 orang dan tersebar di tujuh fakultas dan lima kampus daerah. Pada tahun 2008, jumlah tenaga edukatif berdasarkan kualifikasi akademik, terdiri atas S1 = 309 orang (seluruhnya lulusan PT dalam negeri), S2 = 194 orang (lulusan PT dalam negeri 689 orang dan PT luar negeri 45 orang), dan S3 = 211 orang (lulusan PT dalam negeri 174 orang dan PT luar negeri 37 orang). Untuk meningkatkan kualifikasi akademik tenaga edukatif, UPI memberikan

ix | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

kesempatan belajar di dalam dan luar negeri sesuai dengan kebutuhan program studi dan kepakaran dosen. Data tenaga akademik berdasarkan jabatan fungsional, pada tahun 2008, yaitu Tenaga Pengajar 62 orang, Asisten Ahli 175 orang, Lektor 423 orang, Lektor Kepala 528 orang, dan Guru Besar 66 orang. Sebanyak 23 orang dosen sedang dalam proses pengusulan ke Guru Besar, dengan status dalam proses di Depdiknas 9 orang, menunggu persetujuan Senat Akademik 2 orang, masih di Peer Group 9 orang, dan sudah disetujui Tim PAK UPI 3 orang. Tenaga administrasi UPI pada tahun 2008 berjumlah 720 orang, sedangkan pada 2007 berjumlah 739 orang. Terjadi penurunan jumlah tenaga administrasi dari tahun 2007 ke 2008, karena beberapa orang memasuki masa pensiun. Di sisi lain, UPI tidak dapat menambah tenaga baru akibat adanya kebijakan zero growth. Peningkatan kualifikasi akademik tenaga administrasi, pustakawan, laboran, dan teknisi dilakukan melalui pemberian izin studi lanjut, baik berupa pendidikan persamaan (SLTP dan SLTA) maupun pendidikan lanjutan pada jenjang S1, S2, dan S3. Hasil yang telah dicapai dalam program manajemen SDM pada tahun 2008, yaitu (1) Rekruitmen SDM/CPNS sebanyak 33 orang dengan kualifikasi Pendidikan S2 (saat ini sedang proses di BKN dan Depdiknas); (2) Mengirimkan diklat prajabatan sebanyak 37 orang ke pusdiklat pegawai Depdiknas; (3) Pengangkatan CPNS menjadi PNS sebanyak 102 orang; (4) Pemrosesan izin studi lanjut, data studi lanjut, laporan kelulusan studi lanjut; (5) Pengangkatan Sumpah/janji PNS sebanyak 72 orang; (6) Perekrutan SDM/CPNS sebanyak 1 orang dengan kualifikasi D3 Akuntansi (saat ini dalam proses SK di BKN dan Depdiknas; (7) Diklat/Pelatihan Komputer diikuti oleh Tenaga Akademik sebanyak 26 orang; (8) Diklat Pengadaan Barang dan Jasa 2 orang Tenaga Administrasi di Pusdiklat Keuangan; (8) Pelatihan Kesekretariatan/Legal Drafting dikuti oleh Tenaga Administrasi sebanyak 30 orang; (9) Promosi/Rotasi/Mutasi/Reposisi, sebanyak 89 orang; (10) Tenaga dilantik dalam jabatan, 21 orang Kadiv/Kabag dan 68 orang Kasubag/Kasi; (11) Usul KP Tenaga Administratif periode April 2009. Mulai tahun 2007, secara bertahap, telah dan/atau sedang dikembangkan pendekatan pengukuran kinerja/produktivitas dosen yang difokuskan pada kinerja akademik (Indeks Kinerja Akademik Dosen atau IKAD) dan kinerja dosen berdasarkan kepuasan mahasiswa. Pada sejumlah unit kerja, pendekatan IKAD ini telah diterapkan dan dijadikan dasar dalam perhitungan atau pemberian tunjangan prestasi bagi dosen. Pada tahun 2008, UPI melalui Satuan Penjaminan Mutu (SPM), melakukan pengukuran kinerja dosen berdasarkan kepuasan mahasiswa. Hasil pengukuran yang dilakukan pada tahun 2008 menunjukkan bahwa kinerja dosen UPI relatif tinggi atau mencapai skor rata-rata 2.48 dari skor ideal 4. Skor kinerja dosen yang mengajar di SPs dan FPIPS berada di atas skor rata-rata kinerja dosen UPI, sedangkan skor kinerja dosen FIP, FPBS, FPMIPA, FPTK, dan FPOK berada di bawah skor rata-rata. Sejumlah isu strategik dalam manajemen SDM UPI ke depan terkait dengan pengembangan dan implementasi sistem yang telah/sedang dikembangkan

x|Laporan

Tahunan UPI BHMN 2008

yang dihadapkan pada tuntutan penyesuaian seiring dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Badan Hukum Pendidikan. Secara mutatis mutandis, status dan sistem manajemen SDM UPI, akan mengalami perubahan/penyesuaian seiring dengan disahkannya UndangUndang tersebut. Substansi materi perubahan/penyesuaian berkaitan dengan status pegawai, pengadaan, terminasi, renumerasi/kompensasi, dan pengembangannya. Isu strategik lain berkaitan dengan upaya menumbuhkan mindset baru bagi seluruh pegawai yang difokuskan pada etos dan budaya kerja ke arah yang lebih produktif, fokus pada costumer, dan perbaikan mutu berkelanjutan. Sinergi antara implementasi sistem manajemen SDM berbasis kompetensi dan penumbuhan mindset baru tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja SDM UPI. 4. Manajemen Akademik Dengan mengacu pada visi, misi, dan tujuan institusi, UPI melaksanakan sistem perkuliahan sebagai bagian integral dari sistem pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Kebijakan UPI dalam bidang pendidikan, meliputi (1) upaya meningkatkan daya tampung, (2) pemberdayaan program studi, (3) peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan dan tenaga profesional lainnya, (4) mengembangkan sistem belajar jarak jauh, (5) mengevaluasi dan memperbaharui kurikulum, (6) menetapkan standar mutu, (7) peningkatan mutu, program dan proses pembelajaran, (8) peningkatan berbagai kegiatan akademik, penulisan buku dan bahan ajar, (9) mengembangkan kerjasama kelembagaan, (10) merintis kelas-kelas internasional, dan (11) menyempurnakan sistem informasi manajemen akademik. Upaya yang telah dilakukan UPI pada bidang pendidikan, dan telah menunjukan keberhasilan meliputi (1) peningkatan layanan sistem informasi akademik (registrasi, komputerisasi PMDK dan UM, silabus online dan elearning (2) peningkatan akses untuk penyediaan dan peningkatan kualitas guru melalui berbagai kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah, (3) peningkatan mutu program latihan profesi untuk mahasiswa, (4) penyelenggaraan program belajar jarak jauh dan dual modes untuk memperluas akses layanan pendidikan bermutu untuk tenaga profesional di lapangan, (5) penyusunan buku teks perkuliahan dan modul bahan ajar, (6) perintisan kelas-kelas berstandar internasional di sejumlah program studi, yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam perkuliahan. Untuk merespon kebutuhan tenaga pendidikan yang memiliki kompetensi mengajar dalam bahasa Inggris dan untuk meningkatkan kualitas program pendidikan di UPI, beberapa program studi telah merintis kelas internasional. Program seperti ini akan terus didorong dan dikembangkan, misalnya melalui berbagai program hibah seperti I-MHERE sub komponen B.2.c atau PHKI. Dalam rangka mendukung kualitas pengelolaan proses pembelajaran, pada tahun 2008 beberapa Prosedur Operasional Baku (POB) telah dikembangkan dan diimplementasikan. Ada sejumlah hal yang perlu memperoleh perhatian untuk masa yang akan datang dan memang perlu ditingkatkan. Kualitas calon mahasiswa ini perlu ditingkatkan, misalnya

xi | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

melalui pengendalian terhadap proses seleksi mahasiswa baru. Selain itu perlu juga pengembangan inovasi-inovasi pembelajaran di kelas, laboratorium dan studio, serta kemudahan dosen untuk diakses mahasiswa dalam pembimbingan tugas akhir mahasiswa, penyediaan sumber belajar yang relevan baik secara konvensional maupun digital. Berkaitan dengan pemanfaatan ICT dalam proses pembelajaran di UPI, peningkatan kesadaran dan kemampuan dosen dalam penyediaan konten pembelajaran e-learning perlu menjadi prioritas. Dari aspek ketersediaan infrastruktur teknologi informasi, UPI telah sejajar dengan perguruan tinggi maju lainnya. Namun, kualitas pembelajaran dengan fasilitas e-learning sangat tergantung kepada kualitas dan kemutakhiran konten. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah mendorong penggunaan web blog untuk dosen UPI, pemanfaatan hasil penelitian dosen dan mahasiswa yang berbasis ICT dengan cara menyediakannya pada homepage UPI. Upayaupaya ini selain dapat meningkatkan kualitas pembelajaran juga akan mampu meningkatkan jumlah pengunjung halaman internet UPI. Pada gilirannya peringkat webometrics UPI akan meningkat. Peningkatan sarana pembelajaran juga dilakukan melalui kerjasama dengan institusi. Pada tahun 2008, UPI memperoleh fasilitas akses gratis ke perpustakaan Macquirie University melalui Macquirienet Online yang diberikan oleh pihak Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Pemberian fasilitas ini adalah dalam rangka perluasan akses untuk mahasiswa dan dosen UPI dalam penyediaan bahan-bahan belajar-mengajar yang seringkali sulit diperoleh di dalam negeri. Ini adalah sebagai tindak lanjut dari ditandatanganinya kesepakatan antara UPI dengan pihak Kedutaaan Besar Australia dalam pengembangan Pusat Kajian Australia di UPI. Adapun koordinasi pengembangan Pusat ini dikoordinasikan antara Sekolah Pascasarjana UPI dengan The National Centre for Australian Studies (NCAS) yang berada di Monash University Australia. Untuk mencapai seluruh target renstra bidang pendidikan, berbagai langkah strategis perlu dilakukan UPI secara serius. Pencapaian target akreditasi program-program studi perlu secara sistematik diupayakan dengan mengakreditasi seluruh prodi sehingga mencapai hasil yang memuaskan. Terdapat kecenderungan stagnasi dalam upaya jangka panjang terkait dengan upaya peningkatan rata-rata IPK lulusan dan penurunan lama masa studi (length of study). Hal ini tentu bertemali dengan berbagai aspek, antara lain kualitas input, kualitas layanan pendidikan yang dilakukan dosen, ketersediaan media pembelajaran, dan sumber belajar yang dapat diakses mahasiswa, serta layanan bimbingan tugas akhir oleh dosen. Berkaitan dengan upaya internasionalisasi yang dilakukan program studi, kemampuan dosen dalam berbahasa Inggris perlu dikembangkan secara intensif. Kecenderungan yang ada menunjukkan bahwa kemampuan bahasa Ingris dosen masih sangat rendah. Beberapa peluang studi lanjut dan pendanaan hibah banyak terkendala oleh faktor ini. Oleh karenanya, universitas akan berupaya secara serius untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dosen dalam berbahasa Inggris ini.

xii | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

5. Manajemen Pengelolaan Penelitian Kebijakan penelitian dan pengembangan difokuskan untuk mendorong tumbuhnya penelitian yang bermutu dan dikelola secara baik, sehingga melahirkan karya penelitian dan inovasi yang unggul, mutakhir, terdiseminasi secara luas, serta memperoleh pengakuan secara nasional atau internasioal. Untuk mendorong jumlah penelitian bermutu, sejak 2007 UPI telah meluncurkan program penelitian yang disebut Penelitian Hibah Kompetitif Internal UPI 2007. Program ini terus dilanjutkan pada tahun 2008 setelah dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan program ini di tingkat fakultas, jurusan dan Program Studi. Program ini diharapkan dapat mendukung meningkatnya budaya dan mutu penelitian di lingkungan UPI yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing universitas untuk merebut dan menciptakan peluang penelitian, baik di dalam maupun di luar negeri. Kegiatan penelitian yang bermutu bukan hanya akan meningkatkan mutu serta profesionalisme pelayanan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, melainkan juga akan merupakan salah satu income-generating activities bagi UPI. Dalam upaya meningkatkan mutu penelitian, implementasi perencanaan program penelitian sejak 2007 dan dilanjutkan 2008 dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut (1) pelatihan manajemen dan metodologi penelitian untuk dosen UPI; (2) memfasilitasi pengembangan payung penelitian dalam berbagai disiplin ilmu dan bidang interdisiplin; (3) penyusunan Panduan Penelitian Dana Internal UPI; (4) mengembangkan sistem informasi penelitian dengan kegiatan Penyusunan Data Dasar Penelitian; (5) memfasilitasi pengembangan proposal penelitian yang bermutu dan berdaya saing tinggi; (6) bazar hasil-hasil penelitian; (7) mengembangkan jejaring penelitian dengan berbagai lembaga dan perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri dengan kegiatan membangun kerjasama dengan pihak instansi pemerintah/swasta dan antarlembaga penelitian; dan (8) menerbitkan jurnal penelitian ilmiah terakreditasi tingkat Nasional atau Internasional, dengan kegiatan mempublikasikan hasil-hasil penelitian dan penyusunan abstrak penelitian. Di samping itu, sejumlah Jurusan/Program Studi melakukan upaya peningkatan manajemen penelitian ini melalui pelatihan pengelolaan jurnal ilmiah untuk menerbitkan hasil-hasil penelitian yang telah mereka lakukan. Pelatihan ini dilakukan di lembaga universitas yang sudah memiliki pengalaman panjang dalam kegiatan ini di luar UPI. Biaya untuk kegiatan ini diambil dari dana pengembangan lembaga (DPL) yang sudah menjadi alokasi masing-masing Jurusan/Prodi. Peningkatan kuantitas dapat dilihat dari jumlah proposal yang diajukan untuk berbagai jenis penelitian, sedangkan peningkatan kualitas penelitian dapat dilihat dari proporsi proposal yang diterima dengan proposal yang diajukan. Pada tahun 2007 terdapat peningkatan jumlah proposal penelitian sebesar 5.83% dari tahun 2006, yaitu dari sebanyak 380 pada tahun 2006 menjadi 427 pada tahun 2007, dan 579 proposal pada tahun 2008. Persentase jumlah proposal yang diterima yaitu sekitar 70.25% (2007) dan 49.91% (2008). Penelitian hibah bersaing pada tahun 2007 dari 48 proposal

xiii | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

yang diajukan, disetujui sebanyak 42 judul penelitian, ditambah 9 judul Hibah Bersaing yang disetujui pada tahun 2006. Jumlah proposal Hibah Bersaing tahun 2008 disetujui 25 judul dan lanjutan 8 judul. Dengan demikian, sampai tahun ketiga Renstra sudah memperoleh 84 penelitian Hibah Bersaing, sedangkan Target Renstra UPI pada tahun 2006–2010 sebesar 50 judul penelitian. Artinya sampai pada tahun kedua renstra target sudah terpenuhi. Dari data yang ada, hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen-dosen UPI tersebut telah didiseminasikan melalui berbagai kegiatan seminar dan konferensi di dalam dan di luar negeri, di samping dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah terakreditasi (dalam negeri) dan terujuk (refereed). 6. Manajemen Pengelolaan Keterlibatan dengan Masyarakat Kebijakan dasar program keterlibatan dengan masyarakat memfokuskan untuk mendorong terwujudnya pengabdian yang bermutu dan sinergis pada masyarakat pendidikan khususnya dan masyarakat luas umumnya, sehingga melahirkan kegiatan dan hasil pengabdian yang terkait pada pendidikan dan penelitian. Disamping itu kebijakan ini diarahkan untuk memberdayakan masyarakat, memperkuat kemitraan dengan pemerintah pusat dan daerah serta sektor swasta dan menyediakan layanan pendidikan di sekolah dan luar sekolah kepada masyarakat luas. Program yang telah dijalankan pada tahun 2008 antara lain bersifat internal: Penyusunan data base, Peningkatan Sistem Informasi, Peningkatan Koordinasi Internal UPI. Program yang bersifat eksternal diantaranya; merintis dan mengembangkan MoU dengan Pemkab/Pemkot, Pemprov, dan masyarakat, yaitu dengan Pemkab Sukabumi, Pemkot Bandung, Pemkab Bandung Barat, Pemprov Jabar, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kab. Sukabumi, Dinas Pendidikan Kab. Subang, dan Yayasan Damandiri, serta melaksanakan program kerjasama dengan beberapa stakeholders. Jenis kerjasama keterlibatan dengan masyarakat tersebut di antaranya seperti: pelatihan, semlok, rakor, sosialisasi, kuliah kerja nyata, pendidikan entrepreneurship bagi mahasiswa melalui program Co-op, dan tes fisik atlet. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan KKN tematik serta Program Co-op di UKM yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai fakultas. Pencapaian programnya mengalami peningkatan kuantitas kerjasama dan kemitraan dengan stakeholders dan dilakukannya inovasi program baik segi kuantitas maupun kualitasnya seperti (1) pengembangan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi KKN Tematik, yaitu KKN Wajardikdas, KKN Pemberantasan Buta Aksara (PBA), KKU, dan KKN Anak Jalanan, (2) Pengembangan pendidikan entrepreneurship mahasiswa melalui Co-op di UKM, (3) pengembangan kemitraan antara UPI, Pemda dan DUDI melalui Forum Komunikasi dan Konsultasi (FKK), dan (4) action research desa pendidikan. Pada tahun 2008 berbagai permasalalahan dalam bidang pengabdian kepada masyarakat antaralain lemahnya koordinasi antara unit pengelola pengabdian kepada masyarakat tingkat universitas, jurusan dan prodi, sebagian besar dosen belum memiliki wawasan dan komitmen yang kuat terhadap dharma pengabdian kepada masyarakat dibandingkan terhadap dharma bidang pendidikan dan penelitian, Hasil-hasil penelitian

xiv | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

masih sedikit yang ditindaklanjuti menjadi program keterlibatan dengan masyarakat, masih sedikit hasil pengabdian kepada masyarakat yang ditindaklanjuti dengan penelitian dan pendidikan. Nilai angka kredit bidang keterlibatan dengan masyarakat untuk kenaikan jabatan fungsional dosen dihargai sangat rendah. Belum idealnya jumlah dana pengabdian yang tersedia, jika dibandingkan dengan jumlah dosen dan tuntutan masyarakat. Isu strategis menyangkut peningkatan jumlah dana untuk program Pengabdian Pada Masyarakat yang diberikan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, memperbanyak keterlibatan dosen UPI dengan masyarakat dengan sumber dana dari Dikti, meningkatan jumlah judul pengabdian yang lolos, dan meningkatkan jumlah dosen yang terlibat dalam kegiatan pengabdian dengan dana Dikti. 7. Manajemen Penjaminan Mutu Kegiatan penjaminan mutu di UPI dilaksanakan berdasarkan Ketetapan MWA No.15/MWA UPI/2006 tentang Anggaran Rumah Tangga Pasal 99 Bagian X mengenai Auditor Internal, Auditor Eksternal, dan Penjaminan Mutu. Pimpinan Universitas memiliki komitmen yang sangat kuat dalam penjaminan mutu yang diwujudkan dalam kebijakan mutu dan sistem penjaminan mutu. Penjaminan mutu UPI secara internal berada di bawah koordinasi Satuan Penjaminan Mutu (SPM) dan secara eksternal melibatkan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT) dan/atau lembaga lain yang kompeten. Penjaminan mutu internal UPI, baik strategi maupun proses, mengacu pada pedoman penjaminan mutu yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Kegiatan penjaminan mutu yang dilakukan selama tahun 2008, yaitu melakukan fasilitasi penjaminan mutu, melakukan monitoring dan evaluasi internal, penyusunan panduan evaluasi diri, pelatihan penyusunan POB, mengukur kepuasan stakeholders, mereviu buku panduan penjaminan mutu, menyelenggarakan seminar nasional penjaminan mutu, menyusun buletin penjaminan mutu, dan melakukan persiapan sertifikasi ISO untuk sejumlah unit dasar. Seluruh program dan atau kegiatan penjaminan yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja 100%. Sejumlah isu strategis yang menjadi fokus perhatian pada tahun yang akan datang, yaitu pemahaman sivitas akademika akan pentingnya mutu, keterlibatan stakeholders internal dalam penjaminan mutu, kapasitas tim penjamin mutu unit dasar dalam melaksanakan proses penjaminan mutu, penjaminan mutu eksternal tidak hanya BAN PT tetapi juga lembaga akreditasi lain seperti ISO, penjaminan mutu berbasis penelitian, dan networking dengan perguruan tinggi internasional. 8. Manajemen Aset dan Fasilitas Titik berat kegiatan bidang manajemen aset dan fasilitas pada tahun 2008 berada pada dua aspek utama, yaitu: (1) menumbuhkan kesiapan berbagai komponen universitas baik pengguna maupun pengelola dalam penggunaan fasilitas gedung IDB secara penuh, (2) melengkapi berbagai

xv | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

infrastruktur dan sarana pendukung penggunaan fasilitas gedung IDB tersebut. Kesiapan pengelola asset dan fasilitas dikembangkan melalui kegiatan training pengelola asset dan fasilitas UPI. Sementara itu, kepada pengguna aset dilakukan sosialisasi manual dan tata tertib pengguna gedung dan fasilitas lainnya melalui berbagai media informasi kampus. Penerapan sistem manajemen aset dan fasilitas dengan prinsip sentralisasi pengelolaan dan desentralisasi pemanfaatan yang memungkinkan dilakukannya upaya resource sharing fasilitas universitas oleh unit-unit kerja lain terus disosialisasikan oleh pimpinan universitas pada berbagai kesempatan. Kompleksitas penggunaan dan pengelolaan aset dan fasilitas UPI juga diantisipasi dengan menambah jumlah dan meningkatkan keterampilan tenaga pengamanan kampus. Kelengkapan infrastruktur dan sarana pendukung seperti overlay jalan dan trotoar kampus telah dilakukan pada tahun 2008. Fasilitas kampus lain yang tidak mendapat pendanaan IDB seperti gedung PKM, gymnasium, penyelesaian kolam renang, dan sarana lainnya diselesaikan dengan menggunakan sumber dana DIPA dan/atau Usaha dan Tabungan Universitas (UTU). Aktivitas pengadaan pada tahun 2008 dilakukan untuk memenuhi kelengkapan infrastruktur dan sarana pendukung bagi penggunaan gedung baru. Mekanisme dan prosedur pengadaan barang dan jasa pada tahun 2008 dilaksanakan dengan mengacu pada ketetapan dan peraturan pemerintah yang berlaku, yaitu Kepres Nomor 80 Tahun 2003. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), dibentuk panitia pengadaan barang dan jasa yang terdiri atas personel yang telah memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa yang dikeluarkan oleh BAPPENAS, dan anggota panitia pengadaan selalu diperbaharui setiap tahunnya. Untuk menilai kesesuaian antara rencana, proses, dan pelaksanaan pengadaan dilakukan audit oleh Satuan Audit Internal (SAI). Proses pengadaan tahun 2008 dapat dilaksanakan tanpa ada keberatan dari pihak yang terlibat. Penataan dalam pencatatan aset dilakukan dengan mengembangkan sistem inventory aset dan fasilitas yang mengadaptasi Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN). Sebagai langkah awal, pada akhir tahun 2007 seluruh aset universitas telah dicatat dalam pangkalan data dengan format baru yang dikembangkan. Menghadapi otonomi pengelolaan aset, secara kontinyu dilakukan upaya pemisahan aset universitas dari kekayaan negara. Sampai akhir 2008, upaya pemisahan aset telah sampai pada tahap analisis dan proses di Kantor Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Anggaran, Departmen Keuangan. 9. Manajemen Sistem Informasi Pengembangan manajemen sistem informasi UPI berada di bawah koordinasi Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Direktorat ini didirikan pada tanggal 6 Juli 2007 dengan SK Rektor No.3792/H40/KL/ 2007 dan merupakan penggabungan berbagai lembaga pengelola TIK di UPI yang terdiri atas Bagian Sistem Informasi di BAPSI dan empat Unit

xvi | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Pelaksana Teknis (UPT) yaitu UPInet, Puskom, P3MP dan Pendilkom. Penggabungan ini bertujuan untuk menciptakan kinerja pengelola TIK menjadi lebih efektif, efisien dan terintegrasi sehingga TIK menjadi tulang punggung dalam kegiatan manajemen dan akademik UPI. Pada tahun 2008, telah dilakukan penambahan bandwidth dari 11,5 Mbps menjadi 24 Mbps untuk jaringan internet, penambahan server jaringan, penambahan hotspot, koneksi ke jardiknas untuk teleconference, jaringan fiber optik untuk koneksi internet ke 8 gedung baru. Peningkatan fasilitas ini telah berdampak terhadap kemudahan dan kecepatan akses internet untuk mendukung kegiatan manajemen universitas dan pembelajaran. Sebagian penyebaran informasi sudah dilakukan melalui web dan e-mail. Dosen dan mahasiswa sudah mulai memanfaatkan internet untuk mencari referensi kuliah dan riset. Implementasi program e-learning oleh beberapa unit/prodi diharapkan jadi model pengembangan e-learning yang dapat diikuti oleh unit-unit lainnya. Peningkatan kualitas pengelolaan internet telah membawa UPI pada peringkat webometrics yang baik yaitu pada posisi ke 4 di Indonesia dan 2035 di dunia pada bulan Juni 2008. Pengembangan konten pembelajaran elektronik dan multimedia interaktif melalui program P3AI dan hasil riset dosen dan mahasiswa telah memperkaya referensi yang dapat dimanfaatkan untuk konten perkuliahan elektronik. Sementara itu, melalui program I-MHERE, pada tahun 2008 telah dikembangkan Standar Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) untuk empat sistem informasi terintegrasi yang meliputi Sistem Informasi Akademik dan Kemahasiswaan (SIAK), Sistem Informasi Keuangan (SIKU), Sistem Informasi Aset dan Fasilitas (SIASEF), dan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISUDAMA). Pengembangan software-nya direncanakan selesai pada tahun 2009. Keempat sistem tersebut diharapkan menjadi alat untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen universitas. 10. Revenue Generating Activities Revenue Generating Activities (RGA) merupakan usaha universitas untuk mendapatkan dana selain dana dari Pemerintah Pusat (DIPA) dan dana masyarakat (SPP). Bedasarkan ART UPI ada tiga jenis RGA yang bisa diupayakan, yaitu Usaha Akademik, Usaha Penunjang/Nonakademik, dan Usaha Komersial (Ketetapan MWA No. 15/MWA UPI/2006 Bab XIII, Pasal 111 dan 112). Dengan pengelolaan yang tepat dan terpadu, dari sektor usaha Universitas UPI memiliki potensi menghasilkan dana untuk menunjang pengamalan Tridharma Perguruan Tinggi. Untuk mengembangkan potensi tersebut diperlukan suatu aturan baku. Kebutuhan akan adanya suatu aturan baku yang dapat dijadikan landasan berinvestasi di lingkungan UPI sudah sangat mendesak. Dokumen rancangan tentang hal tersebut yang sudah dibuat oleh DKPU harus segera ditindaklanjuti agar menjadi landasan operasional yang dipegang bersama. Diperlukan upaya maksimal dan kerjasama dari berbagai pihak internal UPI, MWA, Rektor, dan berbagai komponen lainnya agar segala potensi sektor usaha Universitas bisa tergali dengan optimal. Namun demikian, sebelum aturan baku tersebut ditetapkan oleh SK Rektor, saat ini UPI menggunakan Buku

xvii | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Pedoman Implementasi RKAT 2008 (SK Rektor No. 044/H40/PR/2008). Implementasi Revenue Generating Activities (RGA) bidang akademik dalam bentuk kerjasama dan block grant selama tahun 2008 yang terekam oleh Direktorat Keuangan ada 132 kegiatan. 11. Manajemen Hubungan Eksternal Kebijakan kerja sama dan hubungan eksternal berlandaskan prinsip saling menguntungkan. Kerja sama bisa dilakukan semua unit kerja dengan persetujuan Rektor. Pada 2007 telah dijalin aliansi strategis sebanyak 28 perjanjian kerja sama dan tahun 2008 sebanyak 18 buah kerja sama baru dengan lembaga di dalam dan luar negeri. Kemitraan strategis pada tataran internasional diarahkan pada pertukaran budaya (sharing of culture), terutama pertukaran budaya akademik melalui pengiriman dosen dan mahasiswa, kerja sama dalam penyelenggaraan kongres dan seminar, termasuk perintisan perolehan double degree untuk mengantisipasi implementasi kesetaraan kualitas lulusan dan gelar. Untuk kawasan Eropa, kerja sama terjalin dengan University of Bremen (Jerman) dan Universitat de Autonoma, Spanyol untuk pengembangan Technology and Vocational Education, peningkatan kapasitas pascasarjana dengan University of Dresden dan DAAD Jerman. Untuk kawasan Asia Pacific dengan Tsukuba University (program Research Fellows), Nihon University (pengiriman mahasiswa untuk bahasa Jepang) dan dengan beberapa universitas di Australia, seperti Curtin University, Monash University, University of Sydney, Macquirie University, dan lain-lain. Khusus kawasan ASEAN di antaranya dengan beberapa universitas di Malaysia, seperti Universiti Pendidikan Sultan Idris, Universiti Sabah Malaysia (USM), dan beberapa lembaga pendidikan di Thailand dan Vietnam. Kemitraan strategis dengan Pemda diarahkan pada peningkatan capacity building daerah, termasuk peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan kualifikasi tenaga guru SD, melalui pendidikan S1 reguler, dual modes dan latihan profesi lainnya seperti dengan Kabupaten Kaimana, Kabupaten Sorong, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Landak. Peningkatan hubungan eksternal, yang sekaligus untuk membangun citra UPI secara meluas terkelola dengan baik melalui peningkatan kapasitas manajerial public relation. Transformasi UPI BHMN menuntut pengelolaan public relation secara lebih profesional guna mengokohkan positioning UPI di tengah persaingan global yang kian masif. 12. Manajemen Kemahasiswaan Kebijakan dalam bidang kemahasiswaan, berorientasi pada peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan kemahasiswaan dalam rangka mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Kebijakan tersebut terfokus pada penguatan kelembagaan, pengembangan minat dan bakat, pengembangan kepribadian, peningkatan penalaran dan keilmuan, ketaqwaan, etika dan estetika, dan peningkatan kesejahteraan mahasiswa. Berbagai program yang telah dijalankan pada tahun 2008 di bidang kemahasiswaan ini yang mengalami peningkatan baik dari segi kualitas

xviii | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

maupun kuantitasnya adalah optimalisasi penyaluran dana kemahasiswaan bagi organisasi kemahasiswaan, peningkatan layanan kemahasiswaan, beasiswa bagi mahasiswa, pelayanan santunan mahasiswa, pelayanan asrama, pelayanan poliklinik dan layanan bimbingan konseling atau karir bagi mahasiswa. Pencapaian program bidang kemahasiswaan mengalami peningkatan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Berbagai peningkatan tersebut terlihat dengan semakin masif mahasiswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan dan tercapainya berbagai prestasi yang diraih oleh mahasiswa UPI pada berbagai lomba pada tingkat nasional maupun internasional. Permasalahan yang muncul dari bidang kemahasiswaan antara lain masih kurangnya fasilitas kemahasiswaan, lemahnya komunikasi dan koordinasi antara pembina kemahasiswaan dan tidak adanya standar monitoring dan evaluasi pembinaan kemahasiswaan. Isu strategis kemahasiswaan menyangkut perbaikan dan penambahan fasilitas kemahasiswaan, menambahan anggaran kemahasiawaan dalam menunjang kegiatan organisasi kemahasiswaan dan perlunya sumber daya yang kompeten dan responsif dalam mengelola dan melayani kemahasiswaan. 13. Peningkatan Kesejahteraan Program peningkatan kesejahteraan difokuskan pada pengembangan sistem kesejahteraan yang dapat meningkatkan kinerja SDM, mencakup: (1) pengembangan sistem insentif; (2) penerapan sistem evaluasi berbasis kinerja; (3) penataan sistem pengembangan karir; dan (4) pembekalan keterampilan SDM yang akan memasuki masa purna bakti. Hasil yang diperoleh, antara lain: (1) meningkatnya kesejahteraan pegawai; (2) tersedianya hasil evaluasi kinerja SDM sebagai dasar keputusan pembinaan SDM; (3) tersedianya sistem pengembangan karir berbasis kinerja; dan (4) terlaksananya pelatihan keterampilan wirausaha bagi SDM yang memasuki masa purna bhakti. Apabila dibandingkan dengan target yang ditetapkan maka hasil kegiatan peningkatan kesejahteraan di atas melebihi target. Dampak hasil pelaksanaan program peningkatan kesejahteraan antara lain tumbuhnya iklim kerja yang sehat serta meningkatnya motivasi dan kinerja SDM. Pada tahun 2007 dan 2008 terjadi peningkatan jumlah dosen dan tenaga administrasi yang memanfaatkan dana bantuan penyelesaian studi pada jenjang S2 dan S3. Upaya yang dilakukan oleh Universitas dalam kaitan ini, sesungguhnya bukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraan para dosen dan tenaga administrasi, tetapi juga untuk lebih kuat mendorong mereka agar dapat menunjukkan kinerja lebih baik setelah mereka tuntas pendidikannya. Dengan demikian, pihak Universitas juga memiliki balikan yang baik dari upayanya ini. Pola rekrutmen, pengembangan, dan pembinaan SDM di lingkungan UPI, mulai pertengahan tahun 2008, dilakukan di bawah koordinasi Direktorat Sumber Daya Manusia.

xix | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

14. Manajemen Pengokohan Kehidupan Beragama Pengokohan kehidupan beragama merupakan pendidikan mental keagamaan yang diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan/tutorial, pengkajian ilmu keagamaan, dan penyelenggaraan kegiatan hari-hari besar keagamaan. Pengokohan Kehidupan Beragama telah menjadi komitmen UPI yang secara sistematis dan terprogram tertuang dalam dokumen Renstra 2006-2010. Ketercapaian pengokohan kehidupan beragama pada tahun 2008 ditunjukkan oleh indikator (1) terselenggaranya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; (2) meningkatnya mutu kehidupan beragama di kalangan sivitas universitas; dan (3) meningkatnya kualitas kegiatan tutorial pendidikan agama Islam di mesjid Al Furqan. Al Furqan adalah mesjid kampus yang khas dengan kepengurusan DKMnya ditetapkan oleh Rektor. Implementasi jabaran program pengokohan kehidupan beragama secara de facto kegiatannya dikelola oleh DKM Al Furqan. Dalam pengembangannya DKM Al Furqan telah menyusun program kegiatan yang sangat visioner menjelang penyerahan gedung Islamic Tutorial Center (ITC) dari Islamic Development Bank ke UPI. Program tersebut yaitu pembentukan Pusat Studi Islam, yang ditujukan untuk melakukan kajian-kajian kritis terhadap berbagai isu keislaman pada tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, ITC juga akan menjadi laboratorium kegiatan mahasiswa jurusan IPAI (Ilmu Pendidikan Agama Islam) khususnya dan mahasiswa lain pada umumnya, serta sebagai sarana pembinaan mahasiswa khususnya yang tinggal di asrama.

xx | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

DAFTAR ISI Halaman PRAKATA ............................................................................................... RINGKASAN EKSEKUTIF ..................................................................... DAFTAR ISI ........................................................................................... DAFTAR TABEL .................................................................................... DAFTAR GAMBAR.................................................................................

i iii xxi xxv xxix

I. PENDAHULUAN ............................................................................. A. Sejarah Perkembangan UPI ......................................................... B. Transformasi Kelembagaan UPI .................................................... C. Tujuan Penulisan Laporan ............................................................ D. Sistematika Laporan .....................................................................

1 2 2 4 5

II. LAPORAN MANAJEMEN .................................................................. A. Garis Besar Renstra UPI 2006-2010 ............................................. 1. Visi ........................................................................................... 2. Misi ........................................................................................... 3. Tujuan ...................................................................................... 4. Prioritas Pengembangan dalam Lima Tahun Pertama Renstra 2006-2010 ................................................................... 5. Kebijakan dan Program ............................................................ 6. Implementasi Renstra .............................................................. B. Garis Besar RKA yang Dilaporkan ................................................ C. Tata Pamong (Governance) ......................................................... 1. Majelis Wali Amanat (MWA) ..................................................... 2. Dewan Audit ............................................................................. 3. Senat Akademik ....................................................................... 4. Pimpinan Universitas ............................................................... 5. Satuan Penjaminan Mutu (SPM) .............................................. 6. Satuan Audit Internal (SAI) ....................................................... 7. Sekretariat Universitas ............................................................. 8. Unsur Pelaksana Akademik ..................................................... 9. Unsur Pelaksana Administrasi ................................................. 10. Unsur Penunjang ................................................................... 11. Restrukturisasi Tata Pamong ................................................. D. Manajemen Perencanaan Program dan Anggaran ....................... 1. Kebijakan Dasar RKAT ............................................................ 2. Arah Kebijakan Umum Pelaksanaan RKAT 2008 .................... 3. Struktur Program dan Struktur Biaya ....................................... 4. Tanggung Jawab Perencanaan Program ................................. E. Manajemen Keuangan dan Akuntabilitas ...................................... 1. Dasar Kebutuhan Sistem Akuntansi .........................................

6 7 7 7 7

xxi | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

8 8 16 18 20 21 25 26 29 30 31 34 35 36 36 37 39 40 41 42 46 51 52

2. Tujuan Penyusunan Sistem Akuntansi ..................................... 3. Kebijakan Umum Akuntansi ..................................................... 4. Siklus Akuntansi ....................................................................... 5. Penyajian dan Pengungkapan ................................................. F. Manajemen Kinerja Staf Akademik ............................................... 1. Sistem dan Organisasi Pengelolaan SDM ............................... 2. Strategi dan Rencana Pengembangan SDM ........................... 3. Kebijakan dan atau Pengukuran Kinerja Dosen ....................... G. Manajemen Proses Pembelajaran ................................................ 1. Kerangka Peraturan dan Sistem Manajemen Akademik ........... 2. Pengembangan Manajemen Pembelajaran ............................. 3. Pengembangan Mutu, Pengembangan Sistem, dan Pedoman Pembelajaran serta POB .......................................................... H. Manajemen Pengelolaan Penelitian ............................................. 1. Sistem Organisasi Pengelolaan Penelitian ............................... 2. Payung Penelitian .................................................................... 3. Strategi Pengembangan Kegiatan Penelitian ........................... I. Manajemen Pengelolaan Keterlibatan dengan Masyarakat ........... 1. Landasan Kebijakan Program Keterlibatan dengan Masyarakat ............................................................................... 2. Prosedur Operasional Baku (POB) LPM .................................. 3. Sistem dan Organisasi Pengelolaan Keterlibatan dengan Masyarakat ............................................................................... 4. Strategi dan Rencana Pengembangan Kegiatan Keterlibatan Masyarakat Universitas dan Fakultas ...................................... 5. Rencana Tindakan ................................................................... 6. Keterlaksanaan Program/Rencana Tindakan ........................... 7. Self-assessment ....................................................................... J. Manajemen Mutu/Penjaminan Mutu .............................................. 1. Kebijakan Mutu ........................................................................ 2 Strategi Penjaminan Mutu ........................................................ 3. Implementasi Penjaminan Mutu Tahun 2008 ........................... 4. Identifikasi Masalah Mutu ......................................................... 5. Capaian Kinerja Tahun 2008..................................................... K. Manajemen Aset dan Fasilitas ...................................................... 1. Kebijakan dan Strategi Bidang Aset dan Fasilitas .................... 2. Keadaan Aset UPI pada tahun 2008 ........................................ 3. Implementasi Kebijakan Manajemen Aset dan Fasilitas .......... 4. Capaian Kinerja antara sampai tahun 2008 ............................. L. Manajemen Sistem Informasi ........................................................ 1. Kebijakan Program Manajemen Sistem Informasi ................... 2. Strategi Pengembangan Sistem Informasi UPI ........................ 3. Implementasi Program Sistem Informasi ..................................

xxii | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

54 54 58 58 71 71 74 78 81 81 82 88 98 98 99 99 101 101 102 103 106 109 111 112 114 114 115 116 130 132 134 134 134 135 143 145 145 146 146

M. Manajemen Revenue Generating Activities (RGA) ...................... 1. Kebijakan ................................................................................. 2. Strategi Pengembangan RGA .................................................. 3. Implementasi RGA .................................................................... 4. Evaluasi dan Tindak Lanjut ...................................................... N. Manajemen Kerjasama dan External Relations ............................ 1. Arah dan Kebijakan External Relations ..................................... 2. Strategi dan Organisasi Pelaksana .......................................... 3. Capaian Kinerja ........................................................................ O. Manajemen Kemahasiswaan ....................................................... 1. Kebijakan ................................................................................. 2. Strategi ..................................................................................... 3. Bidang Pembinaan Kemahasiswaan ......................................... 4. Pembinaan Bidang Bakat, Minat, dan Kesejahteraan .............. 5. Bidang Kegiatan Lainnya ......................................................... P. Pengokohan Kehidupan Beragama ..............................................

161 161 162 162 169 170 170 171 172 175 175 180 181 182 183 184

III.LAPORAN KEUANGAN ..................................................................... Laporan Keuangan ............................................................................ Ratio of Finance 2008 and 2007 ....................................................... Salinan Opini Auditor Independen 2008 ............................................

186 187 188 189

IV. LAPORAN AKADEMIK ..................................................................... A. Kondisi dan Kinerja Pendidikan ..................................................... 1. Manajemen Akademik ............................................................... 2. Profil kapasitas Pembelajaran (Fakultas/Jurusan) dan Program Studi yang diselenggarakan ...................................................... 3. Efisiensi Internal dan Produktivitas Pembelajaran ..................... 4. Jumlah Data Wisuda tahun 2008 .............................................. 5. Akreditasi Program Studi .......................................................... 6. Bantuan Penyelesaian Studi Bagi Mahasiswa dan Dosen ........ 7. Kuliah Dari Dosen Tamu ........................................................... 8. Capaian Kinerja Program .......................................................... B. Kondisi dan Kinerja Penelitian ...................................................... 1. Pelatihan Manajemen dan Metodologi Penelitian ..................... 2. Sistem Informasi Penelitian ...................................................... 3. Upaya Pengembangan Proposal Penelitian yang bermutu ...... 4. Profil kapasitas akademik penelitian yang dimiliki .................... 5. Jumlah dan Nilai Penelitian Tahun 2008 .................................. 6. Capaian Kinerja dan Dampak Program .................................... C. Kondisi dan Kinerja Pengabdian Kepada Masyarakat ................... 1. Jenis, Jumlah dan Nilai Kegiatan Keterlibatan dengan Masyarakat yang diperoleh atau dilaksanakan .......................... 2. Capaian Kinerja Pelaksanaan Program LPM RKAT Tahun 2008 ....................................................................

191 192 192

xxiii | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

194 199 199 199 201 201 202 205 205 205 205 205 205 206 208 208 216

3. Program Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Mahasiswa ........................................................ 4. Dampak Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ................. D. Hibah Kompetisi Program Unggulan (HKPU) ............................... 1. Kebijakan HKPU ....................................................................... 2. Implementasi HKPU .................................................................

217 218 220 220 220

V. LAPORAN KETENAGAKERJAAN .................................................... A. Ketenagakerjaan ........................................................................... 1. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Edukatif .................... 2. Pengembangan Tenaga Administratif ........................................ 3. Kinerja Program ........................................................................ B. Peningkatan Kesejahteraan .......................................................... 1. Kebijakan Arah dan Program .................................................... 2. Capaian Kinerja Program ..........................................................

224 225 225 227 229 230 230 231

VI. LAPORAN KEMAHASISWAAN ....................................................... A. Daya Tampung dan Persaingan .................................................... B. Pengembangan Minat dan Bakat .................................................. C. Peningkatan Prestasi Mahasiswa dalam Bidang Keilmuan, Budaya, dan Olahraga ................................................................... D. Peningkatan Kualitas Layanan Asrama ........................................ E. Pemberian Beasiswa .................................................................... F. Kesejahteraan Mahasiswa ............................................................ G. Permasalahan dan Solusi Pemecahan dalam Program Kemahasiswaan ............................................................................. H. Kegiatan Universitas untuk Memfasilitasi Alumni .......................... I. Pelayanan Bimbingan dan Konseling bagi Mahasiswa ................. J. Capaian Kinerja Program Kemahasiswaan ...................................

233 234 235

VII. ISU-ISU STRATEGIK DAN IMPLIKASINYA ................................... 1. Penuntasan Penataan Organisasi ............................................ 2. Akselerasi Implementasi Manajemen Mutu ............................... 3. Penyelenggaraan Good Governance ........................................ 4. Penguatan Manajemen SDM .................................................... 5. Pemantapan Sistem Manajemen Aset dan Fasilitas ................. 6. Penguatan Proses Pendidikan .................................................. 7. Penguatan Penelitian ................................................................ 8. Penguatan Keterlibatan dengan Masyarakat ............................ 9. Pengembangan Keunggulan dan Kepeloporan ........................ 10. Pengembangan Usaha Universitas ......................................... 11. Internasionalisasi .........................................................................

253 253 254 255 255 256 257 258 258 259 259 260

LAMPIRAN ............................................................................................

261

xxiv | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

236 244 245 246 246 248 249 250

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 1:

Rekapitulasi RKAT Tahun 2008 berdasarkan Kebijakan, Program, dan Kegiatan .......................................................

Tabel 2:

18

Rekapitulasi Anggaran RKAT berdasarkan Kebijakan Tahun 2007-2008 ...............................................................

19

Tabel 3:

Ketetapan dan Keputusan MWA tahun 2008 .....................

22

Tabel 4:

Risalah Sidang dan Rapat Satgas tahun 2008 ...................

23

Tabel 5:

Pergantian Antar Waktu Anggota SA tahun 2008 ...............

27

Tabel 6:

SK tentang Restrukturisasi Tata Pamong tahun 2008 ........

38

Tabel 7:

Anggaran Terpadu UPI Tahun 2007 ...................................

42

Tabel 8:

Anggaran Terpadu UPI Tahun 2008 ...................................

44

Tabel 9:

Jumlah dan Sumber Penerimaan Dana UPI Tahun 2007 ...

45

Tabel 10:

Jumlah dan Sumber Penerimaan Dana UPI Tahun 2008 ...

45

Tabel 11:

Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat SDM, serta Divisi dan Seksi di lingkungan Direktorat SDM ...................................

Tabel 12:

72

Rencana Pengembangan Kualifikasi/Jenjang Pendidikan Dosen .................................................................................

76

Tabel 13:

Rencana Pengembangan Jabatan Fungsional Dosen .......

76

Tabel 14:

Dosen Yang Sedang Studi Lanjut Tahun 2008 ..................

77

Tabel 15:

Pegawai Nondosen Yang Sedang Studi Lanjut Tahun 2008 ........................................................................

Tabel 16:

Pegawai Nondosen Yang Mengikuti Pendidikan Non-degree .........................................................................

Tabel 17:

77 77

Jumlah peserta, sekolah, dosen, dan prodi yang dilibatkan dalam kegiatan PLP ...........................................................

84

Tabel 18:

Konversi Nilai ......................................................................

86

Tabel 19:

Peran dan Fungsi Lembaga dalam Pengembangan

Tabel 20:

Sistem Pembelajaran .........................................................

89

Koleksi Perpustakaan UPI Tahun 2007 – 2008 ..................

92

xxv | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Tabel 21:

Rata-rata Jumlah Pengunjung, Peminjam dan Buku yang Dipinjam Setiap Bulannya dari Perpustakaan UPI ..............

Tabel 22:

92

Peran Serta Lembaga dalam Penelitian dan Pengembangan Sistem Pembelajaran ...............................

94

Tabel 23:

Kegiatan Penjaminan Mutu ................................................

118

Tabel 24:

Peserta Pelantikan GKM ....................................................

122

Tabel 25:

Tahap Persiapan Sertifikasi ISO 9001:2008 .......................

129

Tabel 26:

Kegiatan SPM .....................................................................

131

Tabel 27:

Program Kerja SPM ............................................................

133

Tabel 28:

Keadaan Aset Utama UPI Tahun 2008 ..............................

134

Tabel 29:

Jenis dan Luas Gedung yang Dibangun Melalui Dana Bantuan IDB .......................................................................

135

Tabel 30:

Daftar fasilitas fisik yang dibiaya dana DIPA dan UTU .......

136

Tabel 31:

Satuan Organisasi Pengelola Aset di UPI ..........................

138

Tabel 32:

Daftar Pengadaan Barang dan Jasa ..................................

140

Tabel 33:

Daftar Barang Milik Negara yang Dihapuskan Tahun 2008

142

Tabel 34:

Capaian Kinerja Manajemen Aset ......................................

143

Tabel 35:

Daftar Konektifitas Intrernet dan Intranet UPI Sampai Tahun 2008 ........................................................................

150

Tabel 36:

Sarana Hardware dan Software .........................................

151

Tabel 37:

Data Account Internet Sampai Dengan Agustus 2008 .......

153

Tabel 38:

Capaian Program pengembangan TIK dan Sistem Informasi .............................................................................

158

Tabel 39:

Usaha Akademik 2008 .......................................................

163

Tabel 40:

Kerja sama UPI dengan Instansi Lain Pada 2008 ..............

172

Tabel 41:

Organisasi Kemahasiswaan ...............................................

176

Tabel 42:

Program Kegiatan Rutin DKM Al Furqan ............................

184

Tabel 43:

Program Kegiatan Insidental DKM Al Furqan .....................

185

Tabel 44:

Program Kegiatan Sosial DKM Al Furqan ..........................

185

Tabel 45:

Jumlah Program Studi Tahun 2008 ....................................

194

Tabel 46:

Rekapitulasi Penyusunan Silabus Mata Kuliah ...................

195

Tabel 47:

Rekapitulasi Penyusunan dan Penerbitan Bahan Ajar .......

196

xxvi | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Tabel 48:

Indeks Prestasi Kumulatif Lulusan dan Lama Studi Mahasiswa UPI Tahun 2007 dan Tahun 2008 ...................

196

Tabel 49:

JMT, Lulusan, AEE, dan IPK Tahun 2008 ..........................

197

Tabel 50:

Artikel Karya Dosen tahun 2008 .........................................

198

Tabel 51:

Jumlah Perbandingan Skripsi, Tesis dan Disertasi antara Tahun 2006 s.d. 2008 .........................................................

198

Tabel 52:

Jumlah Wisudawan (Lulusan) UPI Tahun 2007 dan 2008 ..

199

Tabel 53:

Rangkuman Status dan Peringkat Akreditasi Program Studi di UPI .........................................................................

199

Tabel 54:

Peringkat Akreditasi Program Studi S1 ..............................

200

Tabel 55:

Daftar Beberapa Dosen Tamu Asing di UPI .......................

202

Tabel 56:

Capaian Kinerja Program Kebijakan Pendidikan ................

202

Tabel 57:

Jumlah Penelitian yang Didanai Dikti (2008) ......................

206

Tabel 58:

Pengabdian kepada Masyarakat yang Dilakukan oleh Dosen UPI dengan Sumber Dana dari UPI melalui LPM pada Tahun 2008 ...............................................................

Tabel 59:

208

Pengabdian kepada Masyarakat yang Dilakukan oleh Dosen UPI dengan Sumber Dana dari UPI melalui Program Studi/RKAT pada Tahun 2008 .............................

Tabel 60:

211

Realisasi Kegiatan Pengabdian Masyarakat Sumber Dana UPI Tahun 2008 ........................................................

212

Tabel 61:

Capaian Kinerja Program LPM pada Tahun 2008 ..............

216

Tabel 62:

Dampak Kegiatan Pengabdian Masyarakat .......................

219

Tabel 63:

Rekapitulasi HKPU Tingkat Jurusan/Prodi Tahun 2007 dan 2008 ............................................................................

Tabel 64:

222

Daftar HKPU Tingkat Fakultas/Kampus Daerah Tahun 2007 dan 2008 ........................................................

222

Tabel 65:

Jumlah dan Sebaran Tenaga Edukatif ...............................

225

Tabel 66:

Kualifikasi Tenaga Edukatif ................................................

225

Tabel 67:

Kualifikasi Tenaga Edukatif Berdasarkan Jabatan

Tabel 68:

Fungsional ..........................................................................

226

Tenaga Edukatif yang Melanjutkan Studi ...........................

226

xxvii | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Tabel 69:

Rekapitulasi Tenaga Administrasi, Pustakawan, Laboran, dan Teknisi Berdasarkan Unit Kerja ...................................

Tabel 70:

Kualifikai Tenaga Administrasi, Pustakawan, Laboran, dan Teknisi Berdasarkan Jenjang Pendidikan ...................

Tabel 71:

227 227

Jumlah Tenaga Administrasi Berdasarkan Golongan/Pangkat ..............................................................

228

Tabel 72:

Pegawai Nondosen yang Sedang Studi Lanjut Tahun 2008

228

Tabel 73:

Pegawai Nondosen yang Mengikuti Pendidikan Non-Degree ........................................................................

228

Tabel 74:

Hasil Yang Dicapai, Kendala, dan Solusi Program SDM ....

229

Tabel 75:

Capaian Kinerja Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan ....

231

Tabel 76:

Jumlah Mahasiswa UPI Tahun 2008 ..................................

234

Tabel 77:

Jumlah Peminat dan Mahasiswa Diterima Tahun 2007 dan 2008 ............................................................................

Tabel 78:

Keketatan Persaingan Mahasiswa Baru Jalur Penerimaan SPMB 2008/2009 ...............................................................

Tabel 79:

235 235

Kegiatan Kemahasiswaan dan Jumlah Mahasiswa yang terlibat ........................................................................

236

Tabel 80:

Prestasi Kemahasiswaan Tahun 2008 ...............................

237

Tabel 81:

Rekapitulasi Mahasiswa Penerima Beasiswa dari

Tabel 82:

Berbagai Jenis ....................................................................

245

Capaian Kinerja Program Kebijakan Kemahasiswaan .......

250

xxviii | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1:

Diagram Alur Penyusunan RKAT .....................................

Gambar 2:

Diagram Pie Komposisi Sumber Penerimaan Dana UPI Tahun 2007 ......................................................................

Gambar 3:

39 45

Diagram Pie Komposisi Sumber Penerimaan Dana UPI Tahun 2008 ......................................................................

45

Gambar 4:

Siklus Akuntansi UPI ........................................................

59

Gambar 5:

Hasil Pengukuran Kinerja Dosen UPI Tahun 2008 ...........

80

Gambar 6:

Laporan Hasil Pengukuran Kinerja Dosen UPI Tahun 2008 .......................................................................

Gambar 7:

Program Strategis Sebagai Target Operasional Perpustakaan UPI 2007 – 2011 .......................................

Gambar 8:

91

Sistem Pengelolaan Keterlibatan dengan Masyarakat Internal Universitas ...........................................................

Gambar 9:

80

104

Sistem Pengelolaan Keterlibatan dengan Masyarakat Tingkat UPI dengan Melibatkan Stakeholders .................

105

Gambar 10: Tahapan Koordinasi Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Program Studi di bawah Koordinasi Fakultas ..........................................................

105

Gambar 11: Urutan Kegiatan untuk Pencapaian Sasaran Pengabdian kepada Masyarakat ..........................................................

106

Gambar 12: Laporan Hasil Pengukuran Kinerja Dosen UPI Tahun 2008 .......................................................................

125

Gambar 13: Kinerja Dosen UPI Tahun 2008 Ditinjau dari per Item Penilaian ...........................................................................

125

Gambar 14: Sistem Manajemen Aset dan Fasilitas Serta Keterkaitannya dengan Sistem Universitas Lainnya ........

137

Gambar 15: Organisasi manajemen aset dan fasilitas UPI ..................

139

Gambar 16: Konektifitas Jaringan UPI yang meliputi LAN, WAN, Intranet dan Internet ......................................................... xxix | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

149

Gambar 17: Grafik Rata-rata Pengguna Internet perhari pada Setiap Bulan Tahun 2008 ............................................................

152

Gambar 18: Aliran Data pada Sistem Informasi UPI ............................

153

Gambar 19: Alur Kerja dan Peranan ICT dalam Pengolahan Data PMDK ...............................................................................

154

Gambar 20: Rata-rata Kunjungan ke www.upi.edu Tahun 2008 ..........

156

Gambar 21: Jumlah Usulan Judul Proposal Keterlibatan Dengan Masyarakat pada Tahun 2008 ..........................................

209

Gambar 22: Jumlah Usulan Judul Proposal Keterlibatan Dengan Masyarakat yang Direalisasikan pada Tahun 2008 ..........

209

Gambar 23: Jumlah Dosen yang Terlibat dalam Pengabdian Kepada Masyarakat pada Tahun 2008 ..........................................

210

Gambar 24: Jumlah Dana yang Diusulkan untuk Pengabdian Kepada Masyarakat pada Tahun 2008 ..........................................

210

Gambar 25: Jumlah Dana yang Direalisasikan untuk Pengabdian Kepada Masyarakat pada Tahun 2008 .............................

211

Gambar 26: Perkembangan Jumlah Dana Pengabdian Dikti yang Terserap oleh Dosen UPI pada tahun 2005-2008 ............

213

Gambar 27: Perkembangan Jumlah Judul Pengabdian Dosen UPI dari Dana Dikti pada tahun 2005-2008 ....................................

214

Gambar 28: Perkembangan Jumlah Dosen yang Terlibat Kegiatan Pengabdian dari Dana Dikti pada tahun 2005-2008 .........

xxx | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

214

I. PENDAHULUAN

A. Sejarah Perkembangan UPI Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berkembang dari Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang didirikan Pemerintah pada tahun 1954 dengan misi utama sebagai lembaga pendidikan tinggi penghasil guru. Selanjutnya pada tahun 1957 PTPG menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Padjadjaran, sebagai universitas negeri baru yang didirikan Pemerintah. Dalam perkembangan berikutnya pada tahun 1963, Pemerintah mengintegrasikan lembaga-lembaga pendidikan guru tingkat perguruan tinggi ke dalam sejumlah Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP), dan salah satunya adalah IKIP Bandung. Pada tahun 1999 IKIP Bandung berubah status menjadi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 124 tahun 1999 tanggal 7 Oktober 1999. Perubahan mendasar dari IKIP Bandung menjadi UPI dilandasi oleh kesadaran akan pentingnya menumbuhkan proses penyerbukan silang (cross-fertilization) dalam kepakaran melalui interaksi antarilmu pendidikan dengan berbagai disiplin ilmu dan pemanfaatan sumber daya bersama (resource sharing), untuk memperkuat fungsi dan peran lembaga. Kendatipun demikian, UPI tetap mempertahankan komitmennya pada pendidikan tenaga kependidikan serta pengembangan disiplin ilmu pendidikan, pendidikan disiplin ilmu, serta disiplin ilmu lain yang terkait, sebagai salah satu unsur jatidiri UPI. Pada tahun 2004 UPI berubah status dari PTN menjadi PT BHMN sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2004. Perubahan status ini didorong oleh kebutuhan UPI untuk mengelola kelembagaannya secara otonom, agar dapat lebih fleksibel dalam pengelolaan, serta cepat dalam merespon tantangan yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia. Dengan statusnya sebagai PT BHMN, selama lima tahun sejak keluarnya PP Nomor 6 tahun 2004 UPI melakukan transformasi kelembagaan menjadi perguruan tinggi yang siap menjalankan otonominya.

B. Transformasi Kelembagaan UPI Langkah pertama yang dilakukan UPI pada fase awal transformasi kelembagaan adalah melakukan perubahan tata pamong (governance) dan perubahan organisasi sesuai dengan tata pamong dan struktur organisasi yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2004 (Anggaran Dasar UPI), khususnya pembentukan organ-organ utama berikut: 1. Senat Akademik, sebagai badan normatif tertinggi di bidang akademik. Untuk pertama kalinya keanggotaan Senat Akademik UPI, ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor UPI Nomor 3058/J33/KL.01.02/2004 tanggal 23 Juni 2004. 2. Majelis Wali Amanat (MWA), sebagai organ universitas yang berfungsi untuk mewakili kepentingan pemerintah dan masyarakat. Untuk pertama

2|Laporan

Tahunan UPI BHMN 2008

kalinya MWA diangkat dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 06/MPN.A4/KP/2005, tanggal 17 Januari 2005. 3. Dewan Audit (DA), sebagai organ universitas yang secara independen melaksanakan penilaian terhadap hasil audit internal dan eksternal atas penyelenggaraan universitas untuk dan atas nama MWA. Dewan Audit UPI ditetapkan dengan Ketetapan MWA Nomor 11/MWA UPI/2005 tanggal 9 September 2005. 4. Pimpinan, yakni Rektor UPI untuk masa bakti 2005-2010 yang diangkat berdasarkan Ketetapan MWA Nomor 07/MWA UPI/2005, tanggal 20 Juni 2005. Rektor dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh empat Pembantu Rektor yang ditetapkan berdasarkan Ketetapan MWA Nomor 09/MWA UPI/2005, tanggal 14 Juli 2005, tentang Pengangkatan Pembantu Rektor UPI masa bakti 2005-2010. Langkah selanjutnya adalah penetapan Rencana Strategis (Renstra) UPI 2006-2010 oleh MWA UPI melalui Ketetapan MWA Nomor 12/MWA UPI/2005 tanggal 30 Desember 2005. Sebagai cetak biru program UPI pada kurun waktu tersebut, Renstra UPI memuat antara lain reorganisasi dan restrukturisasi sebagai bagian integral dari proses transformasi kelembagaan UPI. Langkah penting selanjutnya dalam konteks transformasi kelembagaan adalah pengesahan Anggaran Rumah Tangga (ART) UPI yang ditetapkan dalam Ketetapan MWA UPI Nomor 15/MWA UPI/2006 tanggal 31 Mei 2006. Sebagai kesinambungan dari program penataan kelembagaan yang diperkuat oleh Tap MWA Nomor 21/MWA UPI/2007 tentang Struktur Organisasi UPI, Rektor UPI telah menerbitkan Keputusan Rektor tentang Pembentukan Sekretariat Universitas dan Direktorat teknologi Informasi dan Komunikasi pada bulan Juli 2007. Sebagai kelanjutan dari program tersebut, pada tahun 2008 dikeluarkan Surat Keputusan Rektor sebagai berikut: a. Pembetukan Direktorat Akademik melalui SK Rektor No. 2767/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008; b. Pembetukan Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan melalui SK Rektor No. 2768/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008; c. Pembetukan Direktorat Keuangan melalui SK Rektor No. 2769/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008; d. Pembetukan Direktorat Sumber Daya Manusia melalui SK Rektor No. 2770/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008; e. Pembetukan Biro Aset dan Fasilitas melalui SK Rektor No. 2771/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008; f. Pembetukan Direktorat Perencanaan dan Pengembangan melalui SK Rektor No. 2772/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008; g. Pembentukan Seksi Kerumahtanggaan pada Lembaga, Sekretariat Universitas, Perpustakaan, Direktorat, dan Biro melalui SK Rektor No. 6300/H40/KL/2008 tanggal 5 November 2008; h. Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Antar Waktu Sekretaris Universitas melalui SK Rektor No. 7501/H40/KP/2008 tanggal 31 Desember 2008.

3|Laporan

Tahunan UPI BHMN 2008

Khusus untuk Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, pembentukannya ditunda mengingat ketentuan Anggaran Dasar yang mencantumkan keberadaan Lembaga. Mengingat sepanjang tahun 2008 tengah dilakukan pengkajian ulang terhadap Anggaran Rumah Tangga UPI, maka pembentukan Direktorat penelitain dan pengabdian Masyarakat pun ditangguhkan sampai pengesahan MWA terhadap perubahan ART tersebut. Selain dari penataan organisasi, sebagaimana tertuang dalam Renstra UPI 2006-2010, transformasi kelembagaan UPI mencakup juga penataan sistem manajemen. Penataan tersebut meliputi sistem manajemen keuangan, sistem manajemen SDM, sistem manajemen aset dan fasilitas, dan manajemen sistem informasi. Tujuan penataan sistem manajemen adalah agar organisasi UPI secara keseluruhan lebih efisien, transparan, dan akuntabel. Dengan kinerja manajemen kelembagaan seperti itu UPI mampu mengelola dirinya secara otonom, sebagaimana yang diharapkan dari transformasi kelembagaan PT BHMN dalam lima tahun pertama. Tahun 2008 merupakan tahun ke-3 implementasi Renstra UPI 2006-2010 serta tahun ke-5 transformasi kelembagaan UPI BHMN. Oleh karenanya implementasi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2008 memainkan peranan penting dalam keseluruhan proses transformasi kelembagaan UPI. Dengan demikian laporan atas Kinerja UPI Tahun 2008 menjadi sangat penting kedudukannya, baik secara internal untuk perencanaan dan implementasi RKA Tahun 2009, maupun untuk Pemerintah sebagai stakeholder eksternal utama UPI.

C. Tujuan Penulisan Laporan Laporan Tahunan UPI tahun 2008 disusun untuk dua tujuan, yakni: 1. Memenuhi ketentuan UPI sebagai Perguruan Tinggi BHMN sebagaimana diatur dalam PP No. 61 Tahun 1999 serta Anggaran Dasar UPI (PP No. 6 Tahun 2004). Ketentuan tersebut adalah Pimpinan Universitas dan Majelis Wali Amanat dalam waktu 5 (lima) bulan setelah tutup buku, berkewajiban menyampaikan Laporan Tahunan kepada Menteri Pendidikan Nasional mengenai: - Laporan Keuangan Tahunan yang meliputi neraca, laporan arus kas, dan laporan perubahan aktiva bersih. - Laporan akademik, yang meliputi keadaan, kinerja, serta hasil-hasil yang telah dicapai universitas. - Laporan ketenagakerjaan meliputi keadaan kinerja, dan kemajuan yang dicapai. 2. Memperoleh gambaran yang komprehensif sebagai hasil dari evaluasidiri tentang kinerja implementasi RKA Tahun 2008, isu dan permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya hasil evaluasi diri tersebut merupakan masukan bagi pihak-pihak internal untuk mengantisipasi permasalahan serupa yang akan dihadapi pada implementasi RKA tahun berikutnya, serta menindaklanjuti hasil-hasil yang telah dicapai, sehubungan keseluruhan target Renstra 2006-2010 dapat dicapai secara optimal.

4|Laporan

Tahunan UPI BHMN 2008

D. Sistematika Laporan Sistematika dan substansi Laporan Tahunan UPI Tahun 2008 ini disusun masih dengan merujuk pada Surat Dirjen Dikti No. 545/D/T/2007 tanggal 20 Maret 2007 kepada Rektor PT-BHMN tentang isi Laporan Tahunan PTBHMN, serta Lampiran surat tersebut yang memuat Pedoman dan Key Performance Indicators (KPI) penyusunan laporan Tahunan PT-BHMN. Dengan merujuk pada rambu-rambu penyusunan Laporan Tahunan tersebut, Laporan Tahunan UPI Tahun 2008 terdiri atas tujuh bagian, yakni: Bagian I

: Pendahuluan, yang memuat sejarah perkembangan UPI dan transformasi kelembagaan UPI, kedudukan implementasi Program Tahun 2008 dalam keseluruhan transformasi kelembagaan UPI, tujuan serta sistematika Laporan.

Bagian II

: Laporan Manajemen, yang memuat paparan tentang kebijakan, strategi, implementasi dan hasil bidang-bidang: Manajemen Perencanaan Program, Keuangan, dan Akuntabilitas; Manajemen Kinerja Staf Akademik, Manajemen Proses Pembelajaran; Manajemen Pengelolaan Penelitian; Manajemen Pengelolaan Keterlibatan dengan Masyarakat, Manajemen Penjaminan Mutu; Manajemen Aset dan Fasilitas; Manajemen Sistem Informasi; Manajemen External Relations; Manajemen Kemahasiswaan; dan Manajemen Pengokohan Kehidupan Beragama.

Bagian III : Laporan Keuangan, yang meliputi Neraca, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, Catatan Atas Laporan Posisi Keuangan, dan Penjelasan Atas Pos-pos Laporan Keuangan; Bagian IV : Laporan Akademik, yang terdiri atas kondisi dan kinerja dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat. Bagian V

: Laporan Ketenagakerjaan, yang meliputi statistik dosen dan tenaga administrasi; proyeksi-proyeksi kebutuhan staf; Program-program pengembangan staf; Desain Sistem Kepegawaian yang dirancang, dan upaya peningkatan kesejahteraan.

Bagian VI : Laporan Kemahasiswaan, yang meliputi statistik mahasiswa; pengembangan minat, bakat, prestasi dan kesejahteraan mahasiswa. Bagian VII : Isu Strategik dan Implikasi, yang meliputi aspek program strategik yang krusial dan implikasinya pada program yang akan datang.

5|Laporan

Tahunan UPI BHMN 2008

II. LAPORAN MANAJEMEN

A. Garis Besar Renstra UPI 2006-2010 Renstra UPI 2006-2010 (Ketetapan Majelis Wali Amanat No. 12/TAP/MWA UPI/2005) memuat visi, misi dan tujuan kelembagaan UPI, strategi pengembangan, kebijakan, program-program prioritas, target capaian, dan indikator program dalam periode tersebut. Secara garis besar komponenkomponen Renstra tersebut dipaparkan berikut ini.

1. Visi UPI menetapkan visi sebagai Universitas Pelopor dan Unggul (a leading and outstanding university) dalam disiplin ilmu pendidikan dan pendidikan disiplin ilmu di Indonesia pada 2010, dan menjadi salah satu universitas pelopor dan unggul di Asia pada 2025. Makna dari visi di atas adalah bahwa kepeloporan dan keunggulan terletak pada unsur akademik dan kemahasiswaan dengan menempatkan sumber daya manusia sebagai pelaku utama untuk meraih dan mewujudkan kepeloporan dan keunggulan tersebut. Daya pikir dan kreativitas dosen maupun mahasiswa diposisikan sebagai kunci utama yang menghasilkan kepeloporan dan keunggulan, dengan didukung oleh modernisasi dan kelengkapan fasilitas pendidikan berstandar internasional.

2. Misi Dalam rangka mewujudkan visi di atas, UPI menetapkan misi sebagai berikut: a. Menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan tenaga pendidik profesional dan tenaga profesional lainnya yang berdaya saing global; b. Mengembangkan teori-teori pendidikan dan keilmuan lain yang inovatif, berikut penerapannya, untuk menjadi landasan dalam penetapan kebijakan pendidikan nasional; c. Menyelenggarakan layanan pengabdian kepada masyarakat secara profesional sebagai upaya untuk turut serta memecahkan masalah nasional baik dalam bidang pendidikan, politik, ekonomi, sosial, maupun budaya; d. Menyelenggarakan internasionalisasi pendidikan melalui pengembangan dan pengokohan jejaring dan kemitraan pada tingkat regional, nasional, dan internasional.

3. Tujuan Secara umum tujuan pendidikan UPI bermuara pada upaya pengembangan manusia yang beriman, bertaqwa, bermoral, berakhlak mulia, berilmu, profesional, religius, dan memiliki integritas serta kecintaan terhadap bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. Tujuan yang lebih rinci adalah sebagai berikut: a. Membina dan mengembangkan mahasiswa untuk menjadi ilmuwan, pendidik, tenaga kependidikan, dan tenaga profesional lainnya yang beriman, bertaqwa, profesional, berkompetensi tinggi dan berwawasan kebangsaan;

7|Laporan

Tahunan UPI BHMN 2008

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, dan seni; c. Mendukung pengembangan kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan, di mana UPI berperan sebagai kekuatan moral yang mandiri; d. Mendukung pembangunan masyarakat yang religius, demokratis, cinta damai, cinta ilmu, dan bermartabat.

4. Prioritas Pengembangan dalam Lima Tahun Pertama Renstra 2006-2010 Untuk mencapai tujuan pada butir 3 di atas, UPI menetapkan prioritas pengembangan lima tahun pertama Renstra 2006-2010 sebagai berikut: a. Peningkatan mutu Tridharma Perguruan Tinggi dan kemahasiswaan; b. Modernisasi kampus dan fasilitas serta pengembangan jaringan ICT; c. Penataan kelembagaan dan sistem manajemen dalam masa transisi UPI; d. Pengembangan usaha; e. Pengokohan kehidupan beragama; f. Peningkatan kesejahteraan; dan g. Peningkatan citra UPI. Implementasi prioritas pengembangan di atas didukung oleh strategi dasar berikut: a. Kepemimpinan yang transparan, konsisten, dan mengutamakan kebersamaan; b. Pengelolaan kelembagaan yang sinergis, efisien, dan produktif; c. Profesionalisme dalam manajemen; d. Partisipasi aktif, menyeluruh, dan terbuka melalui penguatan peran unitunit dasar; dan e. Jejaring dan kemitraan pada tingkat regional, nasional, dan internasional.

5. Kebijakan dan Program a. Pendidikan Kebijakan bidang pendidikan diwujudkan dalam sejumlah program: 1) Peningkatan daya tampung beberapa program studi dengan mempertimbangkan ketersediaan SDM dan fasilitas. Target capaian yang ditetapkan dari program ini adalah peningkatan jumlah mahasiswa sebanyak 25% yang ditandai dengan semakin besarnya jumlah mahasiswa program pascasarjana. 2) Pemberdayaan program studi, jurusan, dan fakultas yang sudah ada serta pengembangan yang baru yang berdaya saing kuat dan sesuai dengan Platform UPI. Target capaian yang ditetapkan dari program ini adalah terbentuknya 5 sampai 10 program studi baru S1/S2/S3 dan diupayakan satu fakultas baru yang berdaya saing kuat di tingkat nasional. 3) Pengembangan program peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan dan tenaga profesional lainnya dalam rangka sertifikasi.

8|Laporan

Tahunan UPI BHMN 2008

Target capaian yang ditetapkan dari program ini adalah terselenggaranya program sertifikasi untuk semua program studi, terselenggaranya program pengalaman profesi secara optimal, serta meningkatnya persentase lulusan yang mampu bersaing di pasar kerja dan menciptakan lapangan pekerjaan. 4) Pengembangan sistem belajar jarak jauh, sehingga UPI menjadi universitas yang melaksanakan dual system yang bermutu dalam pelaksanaan pembelajaran. Target capaian yang ditetapkan dari program ini adalah terlaksananya sistem belajar jarak jauh untuk menunjang pelaksanaan dual system dalam pembelajaran. 5) Evaluasi dan pembaharuan kurikulum, silabus, dan kalender akademik, sesuai tuntutan perundangan dan laju perkembangan di lapangan secara berkelanjutan, serta pembinaan dan pengawasan terhadap implementasinya. Target capaian yang ditetapkan dari program ini adalah tersusunannya kurikulum baru untuk setiap program studi yang adaptif terhadap tuntutan perundangan, perkembangan IPTEKS dan tuntutan masyarakat, tersusunnya deskripsi dan silabus mata kuliah dan evaluasi tahunan kurikulum. 6) Penetapan standar mutu akademik dan pemantauan ketercapaian standar. Target capaian yang ditetapkan dari program ini adalah tersusunnya standar mutu akademik dan terlaksananya pemantauan tahunan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan standar tersebut. 7) Peningkatan mutu program, proses, dan hasil pembelajaran. Peningkatan kegiatan seminar dan lokakarya akademik, penulisan buku ajar, dan penulisan modul bahan ajar. Target capaian yang ditetapkan dari program ini adalah: (1) Rata-rata IPK sebesar 3,15 (Diploma), 3,25 (S1), 3,35 (S2), dan 3,55 (S3); (2) Rata-rata lama penyelesaian studi 5 semester (D2, selama masih ada), 7 semester (D3), 9 semester (S1), 5 semester (S2), dan 7 semester (S3); dan (3) terakreditasinya seluruh program studi dengan predikat minimal B untuk program studi baru, 40% dengan predikat A (S1) dan seluruhnya A untuk program S2 dan S3. 8) Pengembangan kerjasama kelembagaan untuk meningkatkan mutu SDM pada tingkat lokal, nasional dan internasional. Target capaian dari program ini adalah terlaksananya MoU yang sudah ditandatangani dan terselenggaranya 20 kerjasama baru dengan lembaga lokal, nasional, dan internasional. 9) Perintisan kelas-kelas internasional, dengan target capaian terselenggaranya tiga program studi bertaraf internasional. 10) Penyempurnaan sistem informasi manajemen akademik termasuk peningkatan pelayanan prima dalam bidang akademik. Target capaian dari program ini adalah terlaksananya sistem student link secara akurat dan terbangunnya sistem layanan akademik untuk mahasiswa yang berprestasi dalam bidang-bidang khusus. b. Penelitian dan Pengembangan Kebijakan dalam bidang penelitian dan pengembangan diwujudkan dalam program: 1) Penyelenggaraan pelatihan manajemen dan metodologi penelitian. Target capaian dari program ini adalah paling sedikit 50 dosen terlatih

9|Laporan

Tahunan UPI BHMN 2008

2)

3)

4)

5)

6)

7)

8)

9)

dalam manajemen dan metodologi penelitian yang dapat memenangkan penelitian kompetitif. Pengembangan payung penelitian dan kelompok-kelompok penelitian dalam berbagai disiplin ilmu dan antardisiplin. Target capaian dari program ini adalah adanya payung-payung penelitian pada tingkat universitas, fakultas, jurusan, dan program studi. Pengembangan sistem informasi penelitian. Target capaian dari program ini adalah terdokumentasikannya hasil penelitian secara on line. Pengembangan proposal penelitian yang bermutu dan berdaya saing tinggi. Target capaian dari program ini adalah 100 proposal berkualitas dan kompetitif serta pengajuan dua buah hasil penelitian untuk memperoleh HAKI (Paten). Pengembangan jejaring penelitian dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri. Target capaian dari program ini adalah lima proyek kerjasama penelitian dengan perguruan tinggi atau lembaga luar negeri, serta 10 proyek kerjasama penelitian dengan lembaga pemerintah pusat dan daerah atau swasta. Penerapan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu pembelajaran, dengan target capaian 60 inovasi pembelajaran yang berbasis riset dalam perkuliahan dan persekolahan. Penelitian terhadap persoalan-persoalan profesionalisme dan kepribadian guru/pendidik, dengan target capaian satu proyek penelitian tentang profesionalisme guru/pendidik, kepribadian guru/pendidik, yang sesuai dengan moralitas bangsa. Penerbitan jurnal penelitian terakreditasi tingkat nasional atau internasional. Target capaian dari program ini adalah 10 nomor jurnal nasional/internasional terbitan UPI dan 30 artikel karya penelitian dosen diterbitkan dalam jurnal nasional/internasional. Rintisan pengembangan pusat pengkajian dan penelitian yang bertaraf nasional dan internasional, dengan target capaian terwujudnya satu Pusat Studi Pendidikan Inklusi dan Pusat Kajian Islam. serta International Council on Health, Physical Education, Recreation, Sport and Dance Asia.

c. Pengabdian kepada Masyarakat Kebijakan pengabdian kepada masyarakat diwujudkan dalam program: 1) Pengembangan payung program pengabdian kepada masyarakat dan pelaksanaannya, termasuk yang berbasis hasil penelitian. Target capaian dari program ini adalah terwujudnya lima payung program prioritas pengabdian kepada masyarakat berbasis kemitraan dengan pemerintah dan sektor swasta. 2) Pelatihan perencanaan program pengabdian kepada masyarakat. Target capaian dari program ini adalah terlaksananya 10 jenis pelatihan perencanaan program pengabdian kepada masyarakat pendidikan maupun umum. 3) Pengembangan jejaring kemitraan pengabdian kepada masyarakat. Target capaian dari program ini adalah terlaksananya 20 program pengabdian kepada masyarakat berbasis kemitraan dengan pemerintah dan sektor swasta.

10 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

4) Publikasi program dan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Target capaian dari program ini adalah 10 publikasi tengah tahunan kegiatan unggulan pengabdian kepada masyarakat. 5) Pelayanan pendidikan masyarakat untuk menambah pendapatan universitas. Target capaian dari program ini adalah terlaksananya 10 program layanan pendidikan masyarakat untuk menambah pendapatan universitas. 6) Penghargaan kepada dosen yang berhasil dalam pengembangan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan dan sinergis. Target capaian dari program ini adalah enam dosen/tim dosen dalam setahun yang mendapat penghargaan. 7) Rintisan layanan pendidikan di sekolah dan luar sekolah. Target capaian dari program ini adalah terlaksananya empat rintisan layanan pendidikan di sekolah dan luar sekolah. d. Kemahasiswaan Kebijakan bidang kemahasiswaan dan hubungan alumni diwujudkan dalam program: 1) Pengembangan dan penataan kelembagaan dan lingkungan ormawa serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Target capaian dari program ini adalah revitalisasi ormawa dan UKM sesuai PP No. 6 Tahun 2004 dan ART UPI, tertatanya kelembagaan ormawa serta UKM, serta terbentuknya kepengurusan ormawa yang sesuai PP No. 6 Tahun 2004 dan ART UPI. 2) Pengembangan model-model pembinaan kepemimpinan ormawa. Target capaian dari program ini adalah tersusunnya model-model pembinaan ormawa pada program studi, jurusan, fakultas, dan universitas. 3) Pengembangan sistem penelusuran minat, bakat dan kreativitas mahasiswa, serta model-model pembinaan mahasiswa. Target capaian dari program ini adalah tersusunnya sistem penelusuran minat, bakat dan kreativitas mahasiswa serta model-model pembinaan kegiatan ormawa. 4) Peningkatan prestasi mahasiswa dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan tingkat regional dan nasional. Target capaian dari program ini adalah berprestasinya mahasiswa di tingkat wilayah dan nasional dalam berbagai event kejuaraan. 5) Pengembangan sistem pembinaan kepribadian, seni budaya dan olahraga. Target capaian dari program ini adalah juara lomba karya seni budaya dan juara pekan olahraga mahasiswa tingkat wilayah dan nasional. 6) Pertunjukan dan perlombaan seni budaya dan berbagai cabang olahraga berskala regional, nasional maupun internasional. Target capaian dari program ini adalah meningkatnya prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan internasional dalam berbagai bentuk seni budaya dan berbagai cabang olahraga. 7) Pengembangan model-model pembinaan untuk memperkuat ketahanan fisik maupun mental mahasiswa, guna menangkal erosi norma, obat terlarang, dan psikotropika. Target capaian dari program ini adalah menguatnya kepribadian pendidik/pakar yang berbudaya Indonesia,

11 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

serta menurunnya peluang kasus mahasiswa terkena HIV dan narkoba hingga seminimal mungkin. 8) Pengembangan sistem pengelolaan asrama dan pemondokan mahasiswa. Target capaian dari program ini adalah meningkatnya daya tampung dan kualitas layanan pada mahasiswa pengguna jasa asrama dan pemondokan yang bersih, sehat, aman dan nyaman. 9) Peningkatan pelayanan kesehatan dan santunan kecelakaan/kematian. Target capaian dari program ini adalah pemberian santunan kesehatan, kecelakaan/kematian minimal 3%, serta menurunnya angka sakit, kecelakaan/kematian, hingga di bawah 1%. 10) Pemantapan jaringan kerjasama untuk memperbanyak peluang beasiswa bagi peningkatan kesejahteraan mahasiswa. Target capaian dari program ini adalah terbentuknya jaringan kerjasama dengan pemberi basiswa dalam dan luar negeri, serta bertambahnya jumlah mahasiswa penerima beasiswa hingga mencapai 15%. 11) Peningkatkan partisipasi alumni dalam pengembangan UPI. Target capaian dari program ini adalah revitalisasi IKA dalam mendukung pengembangan UPI, serta meningkatnya partisipasi jumlah alumni dalam kegiatan-kegiatan pengembangan UPI mencapai 20%. 12) Pemantapan program bimbingan dan konseling karir mahasiswa. Terselenggaranya bimbingan dan konseling karir mahasiswa minimal dua kali setahun. 13) Pemberdayaan POMA dalam pengembangan kemahasiswaan. Target capaian dari program ini adalah revitalisasi POMA tingkat universitas, fakultas, dan jurusan/program studi, meningkatnya peran POMA untuk pengembangan kegiatan mahasiswa dan membantu pengembangan UPI. e. Modernisasi Kampus dan Fasilitas Kebijakan modernisasi kampus dan fasilitas diwujudkan dalam program: a) Pembangunan fisik dan fasilitas kampus berstandar internasional atas biaya IDB. Target capaian dari program ini adalah terselesaikannya 13 unit gedung baru serta kelengkapannya sesuai dengan rencana. b) Pemantapan sistem manajemen fasilitas berdasarkan penjaminan mutu secara sistemik dan komprehensif yang meliputi pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengamanan. Target capaian dari program ini adalah sempurnanya pedoman sistem manajemen fasilitas, pemeliharaan, pemanfaatan, dan pengamanan. c) Pemberdayaan berbagai bantuan dari dalam dan luar negeri untuk pengembangan fasilitas. Target capaian dari program ini adalah diperoleh dan diberdayakannya dana hibah dan bantuan teknis dari tiga negara donor. d) Peningkatan sistem sekuriti dan manajemen kampus. Target capaian dari program ini adalah terlatihnya 200 orang tenaga keamanan kampus, rendahnya gangguan keamanan kampus, serta tertibnya manajemen perparkiran kendaraan dalam kampus. e) Perluasan, pengembangan, dan pemberdayaan sistem pengelolaan tata ruang kampus. Target capaian dari program ini adalah tersusunnya sistem pengelolaan tata ruang kampus, serta terbelinya tanah seluas kurang lebih 1.000 m2.

12 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

f. Peningkatan Jaringan ICT Kebijakan peningkatan Jaringan ICT diwujudkan dalam program: 1) Perluasan dan peningkatan pembangunan infrastruktur ICT. Target capaian dari program ini adalah terpasangnya infrastruktur ICT yang menghubungkan seluruh unit kampus induk dan kampus daerah dengan tingkat keamanan tinggi. 2) Penyempurnaan sistem informasi manajemen universitas yang lengkap, akurat, dan mutakhir. Target capaian dari program ini adalah meningkatnya bandwith menjadi 5 Mbps. 3) Peningkatan kapasitas dan fungsi UPI-Net. Target capaian dari program ini adalah sebanyak 25% sivitas akademika dan tenaga administrasi universitas dapat memanfaatkan layanan internet. 4) Pengembangan e-learning. Target capaian dari program ini adalah sebanyak 10 program studi memanfaatkan jaringan ICT untuk menyelenggarakan perkuliahan dengan sistem e-learning. 5) Pengembangan e-management baik dalam bidang akademik maupun nonakademik. Target capaian dari program ini adalah sistem informasi manajemen universitas yang dapat memberikan 75% layanan data dan informasi secara lengkap, akurat dan mutakhir. 6) Pengembangan perpustakaan berbasis ICT (virtual library). Target capaian dari program ini adalah layanan virtual library untuk 25% mahasiswa dan dosen. g. Penataan Kelembagaan dan Sistem Manajemen Kebijakan penataan kelembagaan dan sistem manajemen universitas diwujudkan dalam program: 1) Restrukturisasi organisasi dan penataan sistem manajemen sesuai dengan AD/ART. Target capaian dari program ini adalah terwujudnya sistem organisasi dan manajemen sesuai dengan kebutuhan universitas berdasarkan PP No. 6 Tahun 2004 dan ART UPI. 2) Penyusunan prosedur dan tata kerja baru sesuai dengan pembaruan yang telah ditetapkan. Target capaian dari program ini adalah terlaksanannya prosedur dan tata kerja sesuai dengan mekanisme untuk meningkatkan kinerja manajemen. 3) Penyiapan perangkat aturan untuk memfungsikan keseluruhan komponen manajemen kelembagaan sesuai dengan sistem yang baru. Target capaian dari program ini adalah berfungsinya seluruh komponen manajemen kelembagaan sesuai dengan tuntutan PP No. 6 dan ART UPI. 4) Pengembangan sistem manajemen keuangan. Target capaian dari program ini adalah terwujudnya sistem manajemen keuangan yang memenuhi standar akuntansi instansi. 5) Pengembangan sistem akuntabilitas kinerja dan penjaminan mutu. Target capaian dari program ini adalah tersusunnya standar mutu manajemen dan akademik serta tersusunnya laporan akuntabilitas kinerja dan keuangan setiap tahun, terselesaikannya lima kali audit internal terhadap seluruh unit yang ada di UPI, serta terselesaikannya laporan audit oleh Dewan Audit.

13 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

6) Pengembangan sistem manajemen perguruan tinggi modern berstandar internasional. Target capaian dari program ini adalah terwujudnya sistem manajemen perguruan tinggi modern sesuai ketentuan yang berlaku. 7) Peningkatan kinerja manajemen kampus daerah. Target capaian dari program ini adalah meningkatnya kinerja manajemen kampus daerah sesuai dengan tuntutan kebutuhan. 8) Peningkatan kinerja manajemen sekolah laboratorium-percontohan. Target capaian dari program ini adalah terselenggaranya sekolah laboratorium-percontohan sebanyak empat SD dan satu SMP di kampus UPI yang mampu memberikan layanan pendidikan bermutu berbasis hasil penelitian. 9) Penataan dan pemberdayaan unit bisnis pendukung dan unit-unit pendukung lainnya, sesuai dengan ketentuan AD/ART. Target capaian dari program ini adalah meningkatnya peran dan fungsi unit-unit bisnis pendukung untuk menjalankan sistem manajemen kampus. 10) Pengembangan sistem manajemen penghematan energi. Target capaian dari program ini adalah meningkatnya efisiensi dan efektifitas penggunaan energi. h. Penataan SDM Kebijakan penataan SDM diwujudkan dalam program: 1) Pengembangan kode etik tenaga edukatif dan peneliti serta pedoman dan pelaksanaan penataan pegawai UPI sesuai dengan kebutuhan organisasi UPI berdasarkan PP Nomor 6 Tahun 2004 dan ART UPI. Target capaian dari program ini adalah tersusunnya pedoman dan pelaksanaan penataan pegawai UPI (administrasi dan akademik) sesuai dengan kebutuhan organisasi UPI berdasarkan PP No. 6 Tahun 2004 dan ART UPI. 2) Pengembangan pedoman dan pelaksanaan rekrutmen pegawai universitas, terutama tenaga akademik, sesuai dengan kebutuhan universitas. Target capaian dari program ini adalah sempurnanya pedoman rekrutmen pegawai universitas yang memiliki keahlian sesuai dengan kebutuhan universitas, serta pengangkatan tenaga dosen diutamakan terhadap yang berkualifikasi S2 dan tenaga teknisi/adminsitrasi berdasarkan prioritas kebutuhan. 3) Pengembangan pedoman dan pelaksanaan pembinaan SDM universitas sesuai dengan tuntutan UPI BHMN. Target capaian dari program ini adalah sempurnanya pedoman pembinaan dan kode etik SDM universitas, serta terlaksananya pembinaan kepada seluruh dosen dan tenaga administrasi. 4) Peningkatan kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi pedagogis, kompetensi profesional, dan budaya kerja dalam kaitannya dengan kapasitas membangun universitas. Target capaian dari program ini adalah meningkatnya kemampuan ilmiah, kepribadian, profesi dan sosial tenaga akademik dan tenaga administrasi, terwujudnya budaya kerja korporat di kalangan tenaga akademik dan tenaga administrasi, serta meningkatnya kehadiran seluruh tenaga akademik dan tenaga administrasi sesuai dengan jam kerja sampai 100%.

14 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

5) Peningkatan kualifikasi, mutu, dan jumlah SDM. Target capaian dari program ini adalah meningkatnya kualifikasi pendidikan tenaga akademik menjadi 70% S2 dan 20% S3, serta jumlah guru besar menjadi 100 orang. i. Pengembangan Usaha Kebijakan pengembangan usaha diwujudkan dalam program: 1) Pengembangan Business Plan universitas, dengan target capaian sempurnanya Bussiness Plan universitas. 2) Pengembangan dan pelaksanaan usaha universitas berbasis akademik (academic venture). Target capaian dari program ini adalah beroperasinya lima unit pendukung usaha akademik. 3) Pengembangan model inkubator usaha universitas. Target capaian dari program ini adalah berdirinya lima unit inkubator usaha bisnis universitas. 4) Pembangunan pusat layanan jasa konsultansi, kepakaran, dan kelembagaan. Target capaian dari program ini adalah beroperasinya lima pusat layanan jasa konsultasi, kepakaran dan kelembagaan. 5) Pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan SDM. Target capaian dari program ini adalah terselenggaranya pusat layanan jasa pendidikan dan pelatihan pengembangan SDM. j. Peningkatan Kesejahteraan Kebijakan peningkatan kesejahteraan diwujudkan dalam program: 1) Pengembangan sistem insentif untuk meningkatkan kinerja SDM. Target capaian dari program ini adalah terlaksananya sistem insentif pegawai berbasis prestasi kerja, yang secara bertahap terus meningkat. 2) Penerapan sistem evaluasi berbasis kinerja bagi tenaga dosen dan administrasi, sehingga berdampak terhadap perbaikan kesejahteraannya. Target capaian dari program ini adalah terselenggaranya evaluasi kinerja dosen dan tenaga adminsitrasi secara periodik, serta diberlakukannya rotasi dan mutasi sesuai dengan hasil penilaian kinerja. 3) Penataan sistem pengembangan karir. Target capaian dari program ini adalah terlaksananya sistem pengembangan karir berbasis kinerja. 4) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga akademik dan administrasi yang akan memasuki masa purna bakti. Target capaian dari program ini adalah terselenggaranya pelatihan keterampilan wirausaha untuk sekurang-kurangnya 60% pegawai yang memasuki masa purna bakti. k. Pengokohan Kehidupan Beragama Kebijakan pengokohan kehidupan beragama diwujudkan dalam program: 1) Penyelenggaraan pendidikan agama. Target capaian dari program ini adalah terselenggaranya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan perundangan. 2) Pengembangan pusat studi Islam. Target capaian dari program ini adalah terbentuknya Pusat Studi Islam bertaraf internasional.

15 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

3) Peningkatan mutu kehidupan beragama. Target capaian dari program ini adalah meningkatnya mutu kehidupan beragama di kalangan sivitas akademika. 4) Penyelenggaraan tutorial pendidikan agama Islam dengan mengoptimalkan fungsi masjid Al Furqan. Target capaian dari program ini adalah meningkatnya kualitas kegiatan tutorial pendidikan agama Islam di masjid Al Furqan. l. Peningkatan Citra Kebijakan peningkatan citra UPI diwujudkan dalam program: 1) Penguatan fungsi kehumasan. Target capaian dari program ini adalah meningkatnya peran Lembaga/Unit Humas UPI. 2) Rintisan pengembangan UPI Press. Target capaian dari program ini adalah operasionalisasi UPI Press. 3) Penerbitan koran kampus UPI Chronicle. Target capaian dari program ini adalah penerbitan koran kampus UPI Chronicle triwulanan secara berkelanjutan. 4) Pengembangan kerjasama dengan media masa untuk mempromosikan UPI. Target capaian dari program ini adalah publikasi profil UPI dalam sejumlah media masa cetak dan elektronik setiap enam bulan. 5) Penyelenggaraan seminar/konferensi nasional dan internasional. Target capaian dari program ini adalah terselenggaranya seminar/konferensi nasional dan internasional tahunan.

6. Implementasi Renstra Pada awal berlakunya Renstra UPI 2006-2010 yang ditetapkan MWA, sosialisasi dilakukan secara intensif oleh Tim Sosialisasi Renstra yang dibentuk Rektor, dengan melibatkan seluruh unsur pimpinan pada semua jenjang dan dosen. Sosialisasi Renstra dilakukan ke seluruh anggota komunitas UPI melalui berbagai saluran secara berjenjang, khususnya pada awal pemberlakuannya tahun 2006, seperti distribusi dokumen Renstra ke setiap dosen dan tenaga administrasi serta teknisi, pertemuan tatap muka terjadwal secara berjenjang dari tingkat Universitas sampai tingkat unit dasar secara estafet, serta publikasi penjelasan-penjelasan Renstra dalam koran kampus Chronicle. Untuk memelihara pemahaman komunitas terhadap Renstra, secara berkala tahunan, komponen penting Renstra pada tahun 2008 disosialisasikan kembali melalui rapat-rapat penyusunan RKAT. Selain itu, Renstra UPI juga dicetak dan disebarluaskan kepada masyarakat luas serta instansi pemerintah dan swasta yang dipandang memiliki keterkaitan dengan UPI dan dimuat dalam website UPI. Kebijakan, prioritas program, dan target capaian selama lima tahun yang tertera dalam Renstra UPI 2006-2010 lebih lanjut dioperasionalkan ke dalam program dan target capaian kerja tahunan dalam dokumen “Rambu Rambu Penjabaraan Renstra UPI Tahun 2006-2010” (Lampiran 1). Renstra 2006-2010 dan penjabarannya menjadi cetak biru program kerja semua unit di UPI sejak tahun 2006. Renstra menjadi faktor pengintegrasi program unit-unit kerja sehingga terjadi sinergi yang lebih jelas dan terarah.

16 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Posisi program kerja tahun 2008 adalah tahun ketiga implementasi Renstra UPI 2006-2010. Oleh karenanya program tahun 2008 dalam banyak hal memuat: (1) Lanjutan dari program pengembangan tahun pertama untuk komponen program yang sifatnya pengembangan berkelanjutan; serta (2) Awal implementasi sistem-sistem baru yang dikembangkan/dipersiapkan rancangannya pada tahun pertama implementasi Renstra UPI 2006-2010. Sejumlah program kerja UPI tahun 2008 merupakan komponen program yang secara khusus membangun kapasitas UPI menjalankan otonomi penuh sebagai sebuah BHMN, yang dikemas dalam program transformasi kelembagaan. Komponen program yang secara khusus membawa muatan transformasi kelembagaan adalah restrukturisasi organisasi dan penataan sistem manajemen. Restrukturisasi organisasi lebih lanjut dipaparkan pada Bab Tata Pamong. Sementara itu penataan sistem manajemen yang dikerjakan pada tahun 2008 mencakup pengembangan sistem manajemen SDM, sistem manajemen aset dan fasilitas, sistem manajemen keuangan, dan income generating activities, dengan ICT sebagai tulang punggungnya. Pengembangan keempat sistem manajemen tersebut difasilitasi oleh Ditjen Dikti melalui Program Indonesia–Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Komponen B-2b. Pada tahun 2007 desain sistem manajemen dan perangkat operasional implementasinya (Manual dan POB) telah dihasilkan. Hasil pengembangan sistem pada tahun 2007 tersebut ditindaklanjuti dengan penyusunan standar kebutuhan perangkat lunak dan penyiapan infrastruktur teknologi informasi yang diperlukan. Kegiatan ini dirancang selesai pada pertengahan tahun 2009. Dengan cara itu pula sistem informasi terintegrasi tersebut akan menjadi decision support system bagi pengambilan keputusan diberbagai lapis manajemen dalam organisasi UPI. Evaluasi menyeluruh terhadap capaian kinerja UPI tahun 2008 mengindikasikan terimplementasikannya semua rencana program sesuai target untuk tahun tersebut dalam Jabaran Renstra UPI Tahun 2006-2010. Bahkan, sejumlah program menunjukkan hasil yang melebihi target yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan dua faktor utama, yakni: (1) Penerapan sistem anggaran terpadu UPI yang merujuk secara ketat pada program dan target tahunan yang ditetapkan dalam Jabaran Renstra UPI 2006-2010; serta (2) Berjalannya mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi RKAT terhadap semua unit dalam organisasi UPI.

17 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

B. Garis Besar RKA yang Dilaporkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) UPI tahun 2008 disusun dengan merujuk kepada Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, dan Pedoman Implementasi RKAT 2008 sebagaimana tertuang dalam SK Rektor No. 0044/H40/PR/2008, tanggal 7 Januari 2008. Pada tahun 2008, 12 kebijakan Rencana Strategis Universitas dijabarkan ke dalam 84 program dan 2.302 kegiatan, yang disajikan pada Tabel 1, dimana terdapat peningkatan kegiatan dari tahun 2007 sebesar 123 kegiatan. Tabel 1. Rekapitulasi RKAT Tahun 2008 berdasarkan Kebijakan, Program, dan Kegiatan NO

KEBIJAKAN

PROG.

KEGIATAN 2007

KEGIATAN 2008

RENCANA

RENCANA

REALISASI

SELISIH

1 Pendidikan

11

736

804

747

92,910

57

7,090

2 Penelitian dan Pengembangan

9

192

196

188

95,918

8

4,082

3 Pengabdian kepada Masyarakat

7

80

109

87

79,817

22

20,183

4 Kemahasiswaan

13

196

239

209

87,448

30

12,552

5 Modernisasi Kampus dan Fasilitas

5

242

188

180

95,745

8

4,255

6 Peningkatan Jaringan ICT

6

56

46

46

100,000

0

0,000

7 Penataan Kelembagaan dan Sistem Manajemen

10

190

197

183

92,893

14

7,107

8 Penataan SDM

5

102

119

119

100,000

0

0,000

9 Pengembangan Usaha

5

37

31

27

87,097

4

12,903

10 Peningkatan Kesejahteraan

4

221

221

221

100,000

0

0,000

11 Pengokohan Kehidupan Beragama

4

54

61

52

85,246

9

14,754

12 Peningkatan Citra UPI

5

73

91

77

84,615

14

15,385

84

2.179

2.302

2.136

91,807

166

8,193

TOTAL

Tabel 2 dibawah menunjukkan bahwa, alokasi anggaran kebijakan pendidikan, kemahasiswaan, modernisasi kampus dan fasilitas, penataan kelembagaan dan sistem manajemen, serta peningkatan kesejahteraan lebih besar daripada kebijakan lainnya. Hal ini karena ketiga kebijakan itu merupakan fokus utama pada anggaran 2008. Anggaran pendidikan digunakan untuk seleksi mahasiswa baru PMDK dan UM UPI, pengembangan fakultas/prodi baru, pengembangan dosen non guru besar, penyelenggaraan dies natalis dan pengukuhan guru besar, pelaksanaan akreditasi program studi dan kelembagaan, hibah kompetitif penulisan buku ajar untuk jurusan/prodi dan kampus daerah, dan pengembangan program pendidikan profesi prajabatan. Anggaran modernisasi kampus dan fasilitas digunakan sejalan dengan dana counterpart IDB, pemeliharaan fasilitas fisik, penyediaan fasilitas fisik pascasarjana di kampus-kampus daerah,

18 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

serta fasilitas penunjang kegiatan akademik lainnya, sedangkan dana peningkatan kesejahteraan dialokasikan untuk pembayaran gaji honorer, insentif (prestasi/bulanan, tunjangan tengah tahunan, tunjangan khusus munggah, tunjangan hari raya, dan tunjangan tahunan), bantuan studi lanjut, pelatihan pegawai, termasuk honorarium kepanitiaan (ad hoc). Tabel 2. Rekapitulasi Anggaran RKAT berdasarkan Kebijakan Tahun 2007-2008 2007 No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bidang Kebijakan

Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemahasiswaan Modernisasi Kampus dan Fasilitas Peningkatan Jaringan ICT Penataan Kelembagaan dan Sistem Manajemen Penataan SDM Pengembangan Usaha Peningkatan Kesejahteraan Pengokohan Kehidupan Beragama Peningkatan Citra UPI TOTAL

Dana Masyarakat

DIPA

2008 Jumlah

Dana Masyarakat

DIPA

Jumlah

53.363.939.575

9.185.199.000

62.549.138.575

84.473.269.269

10.609.434.000

95.082.703.269

2.050.799.000

340.000.000

2.390.799.000

5.831.305.379

410.000.000

6.241.305.379

310.063.500

885.179.293

90.000.000

975.179.293

310.063.500 2.054.391.750

2.694.800.000

4.749.191.750

2.450.894.275

7.098.000.000

9.548.894.275

32.949.089.905

170.509.213.000

203.458.302.905

40.979.873.887

69.116.192.000

110.096.065.887

4.348.374.000

1.027.694.809

4.324.800.000

5.352.494.809

6.731.804.250

19.190.099.400

4.803.043.000

23.993.142.400

2.013.043.500

2.013.043.500

6.293.905.609

-

6.293.905.609

2.681.616.000

2.681.616.000

339.000.000

-

339.000.000

114.804.257.000

22.836.587.170

84.097.900.000

106.934.487.170

500.000.000

738.755.030

-

738.755.030

4.348.374.000 6.323.174.250

20.499.735.000

408.630.000

94.304.522.000*)

500.000.000 2.300.000.000

350.000.000

2.650.000.000

7.306.761.891

-

7.306.761.891

129.394.226.480

277.792.364.000

407.186.590.480

192.353.326.012

180.549.369.000

372.902.695.013

Catatan: *) Gaji Pegawai

Berdasarkan Tabel 2, secara keseluruhan terjadi penurunan anggaran tahun 2008 dari tahun 2007 adalah 8,42 %. Namun anggaran yang berasal dari Dana Masyarakat mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2007, yaitu 53,86 %. Hal ini dapat diartikan sebagai meningkatnya kemampuan UPI dalam menggali sumber biaya pendidikan di luar alokasi anggaran dari DIPA.

19 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

C. Tata Pamong (Governance) Ada tiga isu penting yang dilakukan terkait dengan tata pamong ini, yakni tata kelola (management), tata laksana (administration), dan tata operasi atau pelaksanaan (procedures of operations). Penataan struktur organisasi kelembagaan berada pada tataran tata kelola (management). Dasar penataan kelembagaan dan tata pamong UPI adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2004 tentang Penetapan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Badan Hukum Milik Negara, Tap MWA Nomor 15/MWA UPI/2006 tentang Anggaran Rumah Tangga (ART) UPI, Tap MWA Nomor 21/MWA-UPI/2007 tentang Struktur Organisasi UPI. Organ-organ utama yang telah dibentuk sejak pemberlakukan PP dan ART tersebut adalah Majelis Wali Amanat (MWA), Dewan Audit (DA), Senat Akademik, Pimpinan Universitas, Satuan Penjaminan Mutu (SPM), dan Satuan Audit Internal (SAI) yang masing-masing disertai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi). Sebagai implementasi dari peraturan perundang-undangan tersebut, pada tahun 2007 dibentuk Sekretariat Universitas (SU) dan Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Sementara itu, pada tahun 2008 dibentuk beberapa Direktorat seperti yang tercantum dalam Tap MWA UPI nomor 21/MWAUPI/2007, yakni: a. Pembentukan Direktorat Akademik melalui SK Rektor No. 2767/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008; b. Pembentukan Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan melalui SK Rektor No. 2768/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008; c. Pembentukan Direktorat Keuangan melalui SK Rektor No. 2769/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008; d. Pembentukan Direktorat Sumber Daya Manusia melalui SK Rektor No. 2770/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008; e. Pembentukan Biro Aset dan Fasilitas melalui SK Rektor No. 2771/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008; f. Pembentukan Direktorat Perencanaan dan Pengembangan melalui SK Rektor No. 2772/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008; Pembentukan Direktorat-direktorat tersebut diikuti pula dengan pembentukan Seksi Kerumahtanggaan pada Lembaga, Sekretariat Universitas, Perpustakaan, Direktorat, dan Biro melalui SK Rektor No. 6300/H40/KL/2008 tanggal 5 November 2008. Penataan kelembagaan ini dilakukan secara hati-hati, cermat, sistemik, sistematis, bertahap, transparan, dan akuntabel dengan melibatkan seluruh unit kerja yang ada di lingkungan Universitas. Dengan demikian, diharapkan dapat berjalan lancar dan tercipta suasana kondusif. Berdasarkan tupoksi yang tercantum dalam PP, ART, dan Keputusankeputusan Rektor yang terkait, masing-masing organ tersebut melakukan tugasnya dalam koridor kewenangan yang dimilikinya. Berikut ini akan dijelaskan sejumlah hasil unjuk kerja (performance) dari masing-masing organ disertai dengan masalah-masalah yang dihadapinya.

20 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

1. Majelis Wali Amanat (MWA) Majelis Wali Amanat merupakan organ tertinggi Universitas yang berfungsi mewakili kepentingan Universitas, kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat, yang dalam PP. No. 6 Tahun 2004, Pasal 14 ayat (1) memiliki tugas sebagai berikut: a) menetapkan kebijakan umum Universitas dalam bidang non akademik; b) mengangkat dan memberhentikan Pimpinan Universitas; c) mengesahkan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran tahunan; d) melaksanakan pengawasan dan pengendalian umum atas pengelolaaan Universitas; e) melakukan penilaian atas kinerja Pimpinan Universitas; f) bersama Pimpinan Universitas menyusun dan menyampaikan laporan tahunan kepada Menteri; g) memberikan masukan dan pendapat kepada Menteri tentang pengelolaan Universitas. Dalam mengawal pencapaian visi dan misi UPI selama kurun waktu 20052008, MWA telah melaksanakan berbagai tugas pokok sesuai dengan tugas dan kewenangannya yang tertera dalam Anggaran Dasar. MWA telah mengadakan Rapat-rapat MWA, Rapat MWA dengan Pimpinan Universitas dan telah membentuk Satuan-satuan Tugas MWA untuk menghasilkan berbagai produk sebagai bahan MWA dalam mengambil kebijakan maupun menentukan ketetapan dan keputusan MWA. a. Agenda MWA Berikut ini adalah beberapa agenda kerja MWA UPI: 1) Mentransformasikan UPI menjadi perguruan tinggi yang unggul melalui reorganisasi, restrukturisasi, dan revitalisasi agar memiliki daya dukung yang kuat dan mampu bersaing dalam era kompetisi baik secara nasional maupun internasional; 2) Membuka peluang-peluang yang dapat meningkatkan income generating yang produktif. Dengan meningkatnya kapasitas finansial universitas, diharapkan terbangunnya sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas; 3) Memberikan arahan tata kelola universitas yang efisien dan efektif, agar memiliki kapasitas dan kapabilitas dengan memperhatikan mutu layanan yang prima, daya responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan dan perubahan masyarakat; 4) Mengembangkan sistem manajemen korporasi universitas, yang meliputi manajemen akademik, sumber daya manusia, keuangan, fasilitas aset, usaha universitas, teknologi informasi dan komunikasi dengan mengedepankan prinsip-prinsip: otonomi, keterbukaan, akuntabilitas, kredibilitas, kapabilitas, dan penjaminan mutu personal dan organisasi, untuk mempercepat proses transformasi UPI menjadi PT BHMN; 5) Memberikan arahan tentang manajemen fasilitas pendidikan dan penelitian secara optimum, termasuk infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efektivitas, relevansi program pendidikan, mutu proses dan pembelajaran, produktivitas akademik,

21 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

efisiensi manajemen akademik, serta mutu dan pemasaran produk, kapasitas dan daya dukung akses universitas lainnya; 6) Mengarahkan kualitas manajemen Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan memperkuat jejaring dengan lembaga lain secara nasional dan internasional sebagai wahana bagi peningkatan kemampuan, reputasi akademik universitas yang memiliki kemampuan daya saing global, serta kontribusinya pada daya saing bangsa melalui internasionalisasi program dan produk pendidikan; 7) Memberikan arahan sistem kepegawaian universitas yang efektif untuk menumbuhkan iklim dan budaya kerja, sistem rekrutmen, penempatan dan promosi, kinerja dan produktivitas, perbaikan remunerasi individual dan kelembagaan, peningkatan profesionalisme kualifikasi pendidikan, kompetensi kewirausahaan, loyalitas serta pengabdian pada universitas. b. Produk MWA Sejak masa pembentukannya sampai tahun 2008, MWA telah menghasilkan 40 ketetapan, 42 keputusan, 25 risalah sidang, 12 laporan satgas, dan 7 produk lainnya.

Tabel 3. Ketetapan dan Keputusan MWA tahun 2008 No

No. SK

Ketetapan MWA 1 001/TAP/MWA UPI/2008 Tanggal 22 Mei 2008 2 002/TAP/MWA UPI/2008 Tanggal 23 Desember 2008 3 003/TAP/MWA UPI/2008 Tanggal 23 Desember 2008 4 004/TAP/MWA UPI/2008 Tanggal 23 Desember 2008 Keputusan MWA 1 001/KEP/MWA UPI/2008 Tanggal 4 Februari 2008 2 002/KEP/MWA UPI/2008 Tanggal 4 Februari 2008 3 003/KEP/MWA UPI/2008 Tanggal 4 Februari 2008 4 004/KEP/MWA UPI/2008 Tanggal 24 Maret 2008 5 005/KEP/MWA UPI/2008 Tanggal 24 Maret 2008 6 006/KEP/MWA UPI/2008 Tanggal 4 Juni 2008 7 007/KEP/MWA UPI/2008 Tanggal 4 Juni 2008

22 | L a p o r a n

Tentang Penetapan Pemenang Auditor Eksternal (KAP) Tahun 2006 Pengesahan Site Plan Kampus UPI Pengesahan Revisi ke-1 RKAT UPI Tahun 2008 Pengesahan RKAT Tahun 2009

Pembentukan Satgas Pemantapan Silaturahim MWA – DA UPI Pembentukan Satgas Reviu dan Revisi ART UPI Pembentukan Satgas Evaluasi Kinerja Kelembagaan MWA 2005-2007 Pembentukan Satgas Laporan Tahunan UPI 2007 Pedoman Tatacara Perubahan ART UPI Pembentukan Satgas Refleksi terhadap Produk-produk MWA 2005-2007 Pembentukan Satgas Penyusunan Pengembangan Kriteria dan Instrumen Pengukuran Capaian Renstra UPI

Tahunan UPI BHMN 2008

8 9 10

11 12 13 14

008/KEP/MWA UPI/2008 Tanggal 4 Juni 2008 009/KEP/MWA UPI/2008 Tanggal 4 Juni 2008 010/KEP/MWA UPI/2008 Tanggal 4 Juni 2008 011/KEP/MWA UPI/2008 Tanggal 4 Juni 2008 012/KEP/MWA UPI/2008 Tanggal 4 Juni 2008 013/KEP/MWA UPI/2008 Tanggal 4 Juni 2008 014/KEP/MWA UPI/2008 Tanggal 1 November 2008

Pembentukan Satgas Penilaian atas Kinerja Pimpinan Universitas Tahun 2007 Pembentukan Satgas Pengembangan Pedoman Tatakerja DA UPI Pembentukan Satgas Penyiapan Masukan ke Mendiknas atas Pengelolaan Universitas Pembentukan Satgas Site Plan Kampus UPI Pembentukan Satgas Pengkajian Laporan Kinerja Dewan Audit Tahun 2007 Pembentukan Satgas Pengembangan Universitas Pembentukan Satgas Pengkajian RKAT Tahun 2009

Tabel 4. Risalah Sidang dan Rapat Satgas tahun 2008 No

Kegiatan

Tanggal

Risalah Rapat dan Sidang MWA 1 Rapat Pimpinan MWA dihadiri 4 Februari 2008 Pimpinan Universitas 2 Rapat Konsultasi 14 Februari 2008 3 Rapat Konsultasi 28 April 2008 4 Sidang Ke-23 MWA 22 Mei 2008 5 Sidang Ke-24 MWA 4 Juni 2008 6 Sidang Ke-25 MWA 19 Desember 2008 Rapat Satuan Tugas (Satgas) 1 Satgas RKAT 2009 1) 2 Desember 2008 2) 9 Desember 2008 3) 10 Desember 2008 4) 11 Desember 2008 5) 18 Desember 2008 6) 19 Desember 2008 (selesai) 2 Satgas Laporan Kinerja Dewan 1) 3 Juli 2008 Audit Tahun 2007 2) 15 Juli 2008 3) 25 Agustus 2008 4) 25 September 2008 (selesai) 3 Pengembangan Usaha Bisnis UPI belum ada kelanjutannya, tetapi produk Pedoman telah ada 4 Satgas Laporan Tahunan UPI 1) 18 Februari 2008 Tahun 2007 2) 28 Februari 2008 3) 19 April 2008 4) 30 April 2008 5) 5 Mei 2008 6) 14 Mei 2008 7) 15 Mei 2008 8) 16 Mei 2008 (selesai)

23 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

No

Kegiatan

5

Satgas Pedoman Tatakerja Dewan Audit UPI

6

Satgas Revisi/Perubahan ART UPI

7

Satgas Evaluasi Kelembagaan MWA Tahun 2005-2007

8

Satgas Refleksi Produk MWA

9

Satgas Pengembangan Kriteria dan Instrumen Pengukuran Capaian Renstra UPI Satgas Penilaian Kinerja Pimpinan Universitas Satgas Site Plan Kampus UPI

10 11

12 13

Satgas Penyiapan Masukan kepada Mendiknas Satgas Penetapan Silaturahim DAMWA

Tanggal 1) 2) 3) 4) 5)

2 Juli 2008 9 Juli 2008 14 Juli 2008 4 Oktober 2008 11 Nopember 2008 (masih perlu tindak lanjut) 1) 19 Februari 2008 2) 19 Maret 2008 3) 24 Maret 2008 4) 21 April 2008 5) 5 Mei 2008 6) 30 Mei 2008 7) 24 Juli 2008 8) 18 September 2008 9) 10 Nopember 2008 10) 28-30 Nopember 2008 11) 9 Desember 2008 (selesai) 1) 19 Februari 2008 2) 26 Februari 2008 3) 6 Maret 2008 4) 17 Maret 2008 5) 18 Maret 2008 6) 26 Maret 2008 (selesai) 1) 16 Juli 2008 2) 31 Juli 2008 3) 26 Agustus 2008 (selesai) 1) 15 Agustus 2008 2) 26 September 2008 (belum selesai) 1) 17 Juli 2008 2) 19 September 2008 3) 4 Juli 2008 4) 15 Juli 2008 5) 25 Agustus 2008 6) 23 September 2008 (selesai) Belum ada kelanjutannya Selesai

c. Kegiatan Konsultasi Pimpinan MWA dengan Universitas dan Pimpinan Lainnya Kegiatan konsultasi rutin ini dipandang perlu untuk membangun suasana kebersamaan di dalam pengelolaan Universitas yang nyaman dan saling membantu dalam koridor tugas pokok dan fungsi masing-masing organ universitas. Konsultasi ini juga memiliki manfaat untuk memudahkan mekanisme kerja antara MWA dan Pimpinan universitas maupun pimpinan lembaga lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan pula dalam menghadapi

24 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

kegiatan dan permasalahan yang bersifat mendesak dan memerlukan perhatian khusus. Beberapa kegiatan tersebut antara lain: 1) Rapat Pimpinan MWA yang dihadiri Pimpinan Universitas tanggal 4 Februari 2008 di Jakarta 2) Rapat konsultasi 14 Februari 2008 di Jakarta 3) Rapat konsultasi 28 April 2008 di Jakarta

2. Dewan Audit Dewan Audit adalah organ universitas di bawah MWA yang secara independen melaksanakan penilaian untuk dan atas nama MWA terhadap hasil evaluasi audit internal dan eksternal atas penyelenggaraan universitas. Pemilihan anggota Dewan Audit yang ada saat ini sepenuhnya ditetapkan berdasarkan pada Anggaran Dasar UPI dan Ketetapan MWA Nomor 10/MWA UPI/2005 tanggal 14 Juli 2005 tentang Tata Cara Pembentukan dan Penyelenggaraan Dewan Audit UPI. Susunan Keanggotaan Dewan Audit ditetapkan melalui Ketetapan MWA Nomor 11/MWA UPI/2005, tanggal 9 September 2005 tentang Penetapan Pimpinan dan Anggota Dewan Audit UPI Masa Bakti Tahun 2005-2010, dan telah terjadi pergantian Anggota Dewan Audit antar waktu melalui ketetapan MWA No. 22/TAP/MWA UPI/2007 tentang Pengangkatan Anggota Pengganti Antar Waktu dan Pemberhentian Anggota Dewan Audit UPI 2005-2010. Sejak pembentukan dari mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2008, Dewan Audit (DA) telah menerbitkan beberapa pedoman. Sesuai kesepakatan dan arahan dari Majelis Wali Amanat (MWA), pedoman tersebut dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang terdiri dari: Bagian 1 : Untuk Dewan Audit terdiri dari: 1) Pedoman Dewan Audit UPI BHMN, 2) Kode Etik Dewan Audit UPI BHMN, 3) Charter Dewan Audit UPI BHMN. Pengesahannya oleh MWA. Bagian 2 : Untuk Lembaga UPI BHMN terdiri dari: 1) Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan UPI BHMN (Buku I), 2) Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan UPI BHMN (Buku II), 3) Buku I Prinsip Pengendalian Intern dan Tata Cara Audit Keuangan UPI BHMN, 4) Buku II Penyusunan Program Pemeriksaan (Audit) dan Kertas Kerja Audit, 5) Buku III Laporan Aktivitas, 6) Petunjuk Teknis Pemilihan Kantor Akuntan Publik (KAP). Pengesahannya apabila sudah disampaikan, diharapkan ada respon dari Manajemen untuk legalitasnya diterbitkan SK karena hal ini untuk kepentingan lembaga. Bagian 3 : Untuk Satuan Audit Internal (SAI) terdari dari: 1) Standar Profesional Audit Internal (SPAI) untuk SAI UPI BHMN, 2) Pedoman Umum Reviu Operasional untuk SAI UPI BHMN,

25 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

3) Pedoman Pemeriksaan Konprehensif untuk SAI UPI BHMN. Pengesahannya cukup dari Dewan Audit, sesuai dengan Tugas Dewan Audit yang tercantum pada PP No. 6 Tahun 2004, Pasal 17 Ayat (1) butir a. serta pembinaan terhadap Satuan Audit Internal. Dari catatan di atas, jumlah buku pedoman yang telah dibuat oleh Dewan Audit sampai dengan Desember 2008 sebanyak 12 (dua belas) pedoman, dimana sudah diusulkan kepada MWA namun belum disahkan oleh MWA. Pada tahun 2008 kepengurusan serta personil Dewan Audit ada pergantian dan penambahan. Hal ini sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan Tupoksi agar Dewan Audit tetap berjalan lancar. Beberapa kegiatan lain yang telah dilaksanakan pada tahun 2008: a. Penyelenggaraan Audit sebagai Tupoksi DA dan Reviu atas Pelaksanaannya. b. Katalisator Penyusunan Laporan Keuangan Sebagai katalisator mendorong tersusunnya Laporan Keuangan yang akuntabel dan auditabel. c. Pembinaan Satuan Audit Internal (SAI) Pembinaan yang berkelanjutan kepada Satuan Audit Internal (SAI) secara terus menerus melalui komunikasi dan koordinasi di semua bidang (Keuangan, Akademik dan Sumber Daya). d. Evaluasi Hasil Audit Internal Evaluasi Audit Internal dalam Bidang Keuangan, Akademik, SDM, serta Perlengkapan dan Bangunan e. Evaluasi Hasil Audit Eksternal oleh Kantor Akuntan Publik f. Laporan oleh Itjen Depdiknas g. Investigasi h. Realisasi Program-program Dewan Audit sesuai dengan RKAT i. Evaluasi terhadap Pengadaan Jasa KAP

3. Senat Akademik Senat Akademik (SA) adalah badan normatif tertinggi di bidang akademik. Pembentukan SA UPI didasarkan pada PP Nomor 6 Tahun 2004 dan Ketetapan MWA Nomor 15/MWA UPI/2006 tentang Anggaran Rumah Tangga (ART) UPI. Keanggotaan Senat Akademik UPI ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor UPI Nomor 3058/J33/KL.01.02/2004, tanggal 23 Juni 2004 dan telah mengalami beberapa kali perubahan susunan keanggotaan. Jumlah anggota SA semestinya 40 orang, namun satu anggota SA unsur Guru Besar dari FPOK tidak terwakili, sehingga jumlah anggota SA sebanyak 39 orang. Mengingat adanya anggota SA yang pensiun, menjadi guru besar, dan menduduki jabatan ex-officio, pada tahun 2008 telah dilakukan penggantian anggota SA antarwaktu.

26 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Tabel 5. Pergantian Antar Waktu Anggota SA tahun 2008 No

Jabatan

1

anggota ex officio FIP Wakil Guru Besar FPTK anggota ex-officio Lembaga Penelitian Wakil dosen bukan guru besar FPBS Wakil Guru Besar FPBS

2 3 4 5

Anggota yang diganti Prof. Dr. H. Moh. Ali M.A., M.Pd. Prof. Dr. Hj. Melly Sri Sulastri Rifai, M.Pd. Prof. H. Furqon, Ph.D. Prof. Dr. H. Syihabuddin, M.Pd. Prof. Dr. H. Syamsuddin AR., MS

Anggota yang diangkat Prof. Dr. H. Nanang Fattah, M.Pd. Prof. Dr. H. Mukhidin, M.Pd. Prof. Dr. H. Ahman, M.Pd. Dr. H. Didi Suherdi, M.Ed. Prof. E. Aminudin Aziz, MA., Ph.D.

Pada tahun 2008 telah dilakukan pemilihan Pimpinan Senat Akademik UPI periode 2008-2009. Setelah melalui tahapan proses pemilihan, secara aklamasi terpilih Prof. Dr. H. Endang Sumantri, M.Ed. sebagai Ketua dan Dr. Asep Kadarohman, M.Si. sebagai Sekretaris. Pada tahap awal kegiatan tahun 2008, SA menyusun rencana kerja sesuai dengan yang tercantum pada Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Senat Akademik UPI Tahun 2008 dan konsolidasi manajemen SA sejalan dengan penataan Pimpinan dan Anggota SA pada akhir tahun 2007. Untuk memperlancar implementasi program dilakukan pembahasan pada Rapat Pimpinan SA, sehingga terjadi sinkronisasi program yang akan dilakukan oleh setiap komisi. Dengan demikian, sinergi kerja SA diharapkan akan lebih lancar dan produktif. Pola kerja yang dikembangkan oleh pimpinan SA lebih diarahkan untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman dalam berkarya sebesarbesarnya untuk kepentingan dan kebesaran universitas. Suasana yang diciptakan bernuansa interaksi kekeluargaan, sehingga satu sama lain anggota dapat saling mengingatkan apabila ditemukan hal-hal yang tidak semestinya terjadi. Model manajemen seperti ini, selain diterapkan pada lingkungan internal SA, juga diterapkan pada pola kerja dengan Pimpinan Universitas, unit-unit lain, dan dalam koordinasi dengan Pimpinan Majelis Wali Amanat, bahkan dengan elemen mahasiswa sekalipun. Pola kerja ini telah dapat menciptakan suasana harmonis baik hubungan internal antaranggota SA maupun hubungan eksternal dengan organ universitas yang lain, yang berdampak pula pada peningkatan produktivitas kinerja SA pada 2008. Sesuai dengan tupoksinya, selama kurun 2008, SA telah melakukan 115 kali rapat untuk mengkaji isu-isu yang terkait dengan tugas dan kewenangan SA. Rapat-rapat tersebut terdiri atas Rapat Pleno (10 kali), Rapat Komisi (31 kali), Rapat Pimpinan Komisi (10 kali), Rapat Pimpinan Antarlembaga, dan Rapat Pokja (64 kali). Partisipasi rata-rata anggota Senat Akademik pada Rapat Pleno sangat baik, yaitu sebesar 84,62% dari

27 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

jumlah anggota SA 39 orang. Masalah-masalah yang dibahas pada rapat tersebut meliputi: a. Peta kedudukan program studi, jurusan, dan fakultas; b. Naskah akademik dan ketentuan pokok pelaksanaan program profesi dan sertifikasi guru; c. Ketentuan pokok pembukaan kelas paralel suatu program studi di kampus daerah; d. Ketentuan pokok pelaksaaan sistem belajar jarak jauh di kampus daerah; e. Ketentuan Pokok Pelaksanaan Kelas Internasional; f. Kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian masyarakat akademik; g. Pedoman pengembangan sumber daya manusia; h. Kebijakan dan tolok ukur penilaian kinerja dosen UPI; i. Kebijakan dan tolok ukur penilaian kinerja tenaga administrasi dan penunjang UPI; j. Ketentuan pokok kenaikan jabatan dosen menjadi guru besar dan guru besar emeritus; k. Pedoman Pemberian Penghargaan dan Gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) UPI; l. Kode etik dosen; m. Kode etik tenaga administrasi dan tenaga penunjang; n. Pedoman kebijakan mutu akademik UPI; o. Pedoman otonomi keilmuan dan kebebasan akademik. Berkenaan dengan pembukaan dan pengubahan nama program studi, jurusan, dan fakultas, Senat Akademik telah menyetujui pembukaan 1 (satu) program pendidikan profesi, pembukaan 2 (dua) program studi S1, pembukaan 1 (satu) program studi D3, pembukaan 2 (dua) program magister, pembukaan 2 (dua) program doktor, dan pengubahan 1 (satu) nama jurusan, serta pengembangan 1 Fakultas baru. Pembukaan dan pengubahan nama program studi tersebut meliputi: a. Pembukaan Program Pendidikan Profesi Konselor; b. Pembukaan Program Studi S1 Perpustakaan dan Informasi; c. Pembukaan Program Studi D3 Survei Pemetaan dan Informasi Geografi; d. Pembukaan Program Magister Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda; e. Pembukaan Program Magister Penjaminan Mutu Pendidikan; f. Pembukaan Program Doktor Pendidikan Kewarganegaraan; g. Pembukaan Program Doktor Pendidikan Teknologi dan Kejuruan; h. Pengubahan nama Jurusan Pendidikan Moral Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan; i. Pembukaan Program Studi S1 Pendidikan Teknologi Agroindustri; dan j. Pembukaan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, melalui SK No. 6067/H40/KL/2008 tanggal 20 Oktober 2008. Berkenaan dengan pembahasan dan persetujuan kenaikan pangkat/jabatan, usulan menjadi Guru Besar dan Guru Besar Emeritus, Senat Akademik telah menyetujui kenaikan jabatan Dosen menjadi Guru Besar, kenaikan pangkat Guru Besar, perpanjangan usia pensiun Guru

28 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Besar, dan kenaikan pangkat/jabatan menjadi Lektor Kepala dengan jumlah keseluruhan sebanyak 104 dosen. Selain kegiatan utama di atas, Senat Akademik juga berpartisipasi aktif dalam menjalin kerja sama dan lesson learnt dengan Senat Akademik dari Perguruan Tinggi lain. Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2008 adalah: a. Berpartisipasi aktif pada pertemuan SA PT BHMN di ITB pada tanggal 27 Maret 2008; b. Berpartisipasi aktif pada pertemuan SA PT BHMN di UNAIR pada tanggal 26-27 November 2008. Pada pertemuan tersebut SA UPI menyampaikan makalah dengan judul “Strategi UPI Menuju World Class University dalam Bidang Pendidikan yang Berkebangsaan”; c. Melakukan pengkajian terhadap RUU BHP bersama DGB UPI dan MGB UGM pada tanggal 5 Juni 2008; dan d. Menerima kunjungan studi banding SA UNY, pada tanggal 2 Desember 2008. Untuk mempublikasikan berbagai dokumen yang dihasilkan, pada tahun 2008 Senat Akademik mencetak buku Kode Etik Dosen, Buku Kumpulan Risalah Rapat dan Keputusan Senat Akademik, serta website SA UPI dengan alamat sa.upi.edu. Website SA UPI diharapkan dapat menyebarluaskan informasi mengenai kegiatan dan produk SA, menjaring berbagai pemikiran dan masukan untuk meningkatkan kinerja dan mutu akademik, serta diharapkan dapat lebih meningkatkan kepekaan anggota Senat sebagai perwakilan sivitas akademika terhadap perkembangan bidang akademik. Dengan selesainya proses hand over bangunan yang didanai IDB pada Universitas, ruang sekretariat dan rapat SA yang semula terletak di Gedung Pascasarjana pindah ke 3 (tiga) ruangan di Gedung University Centre Lantai III yang terdiri atas ruang pimpinan, ruang sekretariat, dan ruang rapat. Untuk itu, dilakukan penataan serta kelengkapan sarana dan prasarana pada ruang-ruang Senat Akademik tersebut, di antaranya pemasangan vertical blind, karpet, infocus, serta screen motorized, serta ceilling projector-nya.

4. Pimpinan Universitas Sesuai dengan Pasal 21 PP Nomor 6 Tahun 2004, Pimpinan Universitas terdiri atas Rektor yang dibantu oleh para Pembantu Rektor. Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Majelis Wali Amanat untuk masa jabatan lima tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu masa jabatan. Rektor UPI masa bakti 2005-2010 diangkat berdasarkan Ketetapan MWA Nomor 07/MWA UPI/2005, sedangkan Pembantu Rektor ditetapkan berdasarkan Tap MWA Nomor 09/MWA UPI/2005. Pimpinan Universitas bekerja menurut tugas yang tertuang dalam Pasal 24 ayat (1) PP No. 6 Tahun 2004, yakni: a. Menyusun Rencana Strategis yang memuat sasaran, tujuan, dan program Universitas; b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Universitas;

29 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

c. Melaksanakan penyelenggaraan fungsi kelembagaan perguruan tinggi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; d. Mengelola seluruh kekayaan Universitas dan secara optimal memanfaatkannya untuk kepentingan Universitas; e. Membimbing dan mengembangkan tenaga akademik dan nonakademik yang ditetapkan oleh Universitas; f. Membina hubungan dengan alumni, lingkungan universitas, dan masyarakat secara luas; g. Menyelenggarakan pembukuan Universitas; h. Melaporkan kemajuan kinerja Universitas kepada Majelis Wali Amanat sekali dalam setahun; dan i. Menyusun dan menyampaikan laporan tahunan kepada Menteri bersama Majelis Wali Amanat. Dengan tugas-tugasnya seperti dinyatakan di atas, maka sesungguhnya seluruh penyelenggaraan kegiatan Universitas, khususnya dalam implementasi Renstra yang menjadi amanat dari MWA kepada Rektor, berada di bawah koordinasi dan kendali Pimpinan Universitas. Dengan demikian, realisasi kinerja Pimpinan Universitas terefleksikan dalam kinerja keseluruhan organ universitas. Paparan tentang kinerja Pimpinan Universitas pada upaya merealisasikan Renstra ini dapat dilihat pada bagian-bagian lain yang merupakan bagian tak terpisahkan dalam Laporan Tahunan ini. Dalam konteks reorganisasi UPI itu pula prioritas utama diberikan kepada reposisi tugas dan fungsi para Pembantu Rektor agar disesuaikan dengan struktur organisasi UPI yang dirancang dalam rangka pembentukan Direktorat dan Biro yang akan menunjang efektivitas dan efisiensi manajemen UPI secara keseluruhan. Berdasarkan SK Rektor Nomor 2766/H40/KL/2008, tanggal 5 Mei 2008, tentang penataan bidang tugas pokok dan fungsi dan kewenangan Pembantu Rektor UPI, maka dilakukan reposisi tugas para Pembantu Rektor (PR) yaitu: 1. Prof. Dr. A. Chaedar Alwasilah,MA sebagai PR Bidang Akademik dan Kemahasiswaan; 2. Prof. Dr. Ishak Abdulhak,M.Pd. sebagai PR Bidang Keuangan dan Sumber Daya; 3. Prof. Dr.Utari Sumarmo sebagai PR Bidang Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan; 4. Prof. Dr. Rusli Lutan sebagai PR Bidang TIK, Kerjasama dan Usaha.

5. Satuan Penjaminan Mutu Satuan Penjaminan Mutu (SPM) UPI dibentuk berdasarkan Keputusan Rektor Nomor 5100/J33/KP.02.18/2005 tanggal 3 Oktober 2005 dengan susunan keanggotaan. Berdasarkan Keputusan tersebut, SPM UPI, sebagai unit yang langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor, bertugas untuk melaksanakan perencanaan, pemeliharaan, dan

30 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

peningkatan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan sesuai dengan Rencana Strategis yang telah ditetapkan untuk mewujudkan visi UPI sebagai Universitas Pelopor dan Unggul. Penyelenggaraan penjaminan mutu di lingkungan UPI ditandai dengan penandatanganan Pernyataan Kebijakan Mutu UPI oleh Rektor pada awal tahun 2006. Terkait dengan tugasnya tersebut, maka SPM UPI memotivasi penjaminan mutu pada unit utama sampai unit dasar, melakukan dan menggunakan hasil evaluasi diri, mengembangkan dan menggunakan standar mutu kelembagaan, melakukan benchmarking, menyiapkan akreditasi institusi, serta memotivasi pengembangan staf. Untuk mengoptimalkan kinerjanya, SPM UPI melakukan konsolidasi dengan unit-unit utama dan unit dasar, yang kemudian berhasil membentuk Satuan Kendali Mutu (SKM) pada tingkat Fakultas, Jurusan, Lembaga, dan Biro serta Gugus Kendali Mutu (GKM) pada tingkat Program Studi. SKM dan GKM ini didorong dan difasilitasi untuk mengembangkan manual mutu yang memuat visi, misi, tupoksi, struktur organisasi, analisis SWOT, target mutu, dan prosedur operasional baku. Kegiatan yang telah dilakukan oleh Satuan Penjaminan Mutu (UPI) selama tahun 2008 adalah sebagai berikut: a) melakukan fasilitasi penjaminan mutu; b) menyusun laporan kegiatan fasilitasi; c) mereviu panduan monitoring dan evaluasi internal sistem penjaminan mutu UPI; d) menyusun laporan kegiatan monevin, penyusunan panduan evaluasi diri; e) pelatihan pengembangan POB dan strategi penyusunan POB; f) mengukur kepuasan stakeholders; g) mereviu buku panduan penjaminan mutu; h) menyelenggarakan seminar nasional penjaminan mutu; i) menyusun buletin penjaminan mutu. Hasil evaluasi terhadap penyelenggaraan penjaminan mutu pada unit-unit utama dan unit-unit dasar selama tahun 2008 menunjukkan bahwa cita-cita untuk segera mewujudkan penyelenggaraan universitas dengan standar mutu yang jelas dan tinggi belum dapat sepenuhnya terlaksana. Hal ini terjadi antara lain karena masih terdapat beberapa sivitas akademika dan karyawan UPI yang belum memahami perlunya bekerja dalam standar mutu. Oleh karena itu, target untuk tahun 2009 adalah mendorong realisasi etos bekerja di bawah mutu yang jelas dan tinggi.

6. Satuan Audit Internal (SAI) Satuan Audit Internal (SAI) UPI dibentuk berdasarkan Keputusan Rektor Nomor 3147/J33/KP.02.18/2005 tanggal 15 Juni 2005 yang kemudian diperbaiki dengan Keputusan Rektor Nomor 5039/J33/KP.02.18/2005 tanggal 29 September 2005. Periode tahun 2008 pada bulan Juni s.d. Oktober susunan keanggotaan SAI terus berubah dikarenakan berbagai hal, dan ditetapkan kembali berdasarkan Keputusan Rektor Nomor 5671/H40/KP/2008 tanggal 6 Oktober 2008 tentang Penetapan

31 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Pemberhentian dan Pengangkatan Personalia Satuan Audit Internal Universitas Pendidikan Indonesia. Fungsi, tugas-tugas, dan wewenang SAI adalah: a. Fungsi dan Tugas-tugas pokok. 1) Fungsi: a) Membuat perencanaan audit, b) Melaksanakan audit, c) Membuat laporan hasil audit, d) Memantau tindak lanjut hasil audit secara periodik. 2) Tugas-tugas pokok: a) Audit atas kegiatan operasional apakah mengacu pada kebijakan dan prosedur yang berlaku. b) Pengendalian/pengawasan proses transaksi keuangan yang dilakukan. c) Penelitian kembali proses pemberian dan pengelolaan fasilitas. d) Audit mendadak pada masing-masing unit kerja. e) Audit khusus atas kasus yang terjadi. 3) Secara spesifik tugas SAI adalah melakukan: a) Pemantauan tindak lanjut hasil audit, b) Koordinator tindak lanjut penyelesaian/perbaikan hasil audit. b. Wewenang. Satuan Audit Internal mempunyai kewenangan memeriksa seluruh catatan/administrasi unit dan seluruh sumber daya yang dimiliki UPI. Hubungan SAI dengan manajemen diatur dalam struktur organisasi UPI dan kedudukan SAI di dalam organisasi adalah sebagai salah satu unit kerja yang melaksanakan fungsi pengawasan fungsional UPI. SAI memiliki sifat independen, Artinya, berdasarkan tupoksi yang dimilikinya, SAI UPI menyelenggarakan tugas audit berdasarkan pada kebijakan audit yang dikeluarkan oleh Dewan Audit dan bertanggung jawab kepada Rektor serta independen terhadap institusi dan unit-unit kerja yang berada di dalamnya. Dalam pelaksanaan tugasnya, SAI menyampaikan laporan hasil audit kepada Rektor serta menyiapkan laporan hasil audit khusus sesuai instruksi Rektor atas kasus yang terjadi pada unit organisasi. Kewajiban manajemen adalah menanggapi hasil audit SAI, dimana manajemen harus memberikan tanggapan dan segera mengambil langkah yang diperlukan atas dasar hasil audit SAI. Di antara tugas-tugas yang sudah dilaksanakan SAI sepanjang tahun 2008 adalah sebagai berikut: a. Rapat Koordinasi UPI tentang Evaluasi RKAT 2007 dan Rencana RKAT 2008; b. Cash Opname Tahun Buku 2007 Seluruh Unit Kerja; c. Pendampingan/Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan UPI Tahun 2007 dengan BPKP; d. Memberi masukan ke PR KSD atas Draf Tindak Lanjut Manajemen Terhadap Rekomendasi IRJEN DEPDIKNAS; e. Rapat Koordinasi dengan DA tentang Reviu Operasional yang berkelanjutan;

32 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

f. Peserta Rapat ISO oleh Delta Consultant dari Jakarta; g. Rapat Koordinasi dengan DA tentang KAP HERS, untuk Audit Laporan Keuangan UPI Tahun 2006; h. Studi Banding ke Universitas Indonesia (Best Practice); i. Sebagai Pengamat Beauty Contest KAP untuk Laporan Keuangan UPI Tahun 2006; j. Pendampingan Pimpinan Universitas pada acara kunjungan kerja ke unit kerja di lingkungan UPI (Implementasi RKAT 2008); k. Pelaksanaan kelanjutan Audit Pengadaan Barang dan Jasa (APBJ) 2007 belum selesai; l. Pendampingan/Asistensi dengan BPKP tentang Audit Pengadaan Barang dan Jasa (sumber dana GOI/IDB); m. Pendampingan/Asistensi dengan KAP HERS tentang Audit Laporan Keuangan Tahun 2006; n. Pengusulan Perubahan ART UPI; o. Penyempurnaan Tata Kerja dan Program Audit; p. Audit Khusus (Direktorat Akademik, Direktorat TIK, KD. Purwakarta, KD. Tasikmalaya); q. Monitoring Pelaksanaan Program dan Anggaran dalam rangka pendampingan penyusunan Lap.Keu. 2008, bersama Irjen Depdiknas; r. Rapat Koordinasi dengan DA, tentang TUPOKSI dan Program menjelang akhir tahun 2008; s. Diklat/Lokakarya/Seminar tentang ”Peran Auditor” oleh Fakultas Ekonomi UNPAD di UNPAD a.n. Asep Kurniawan, M.Pd. & M.Nursalman, MT; t. Audit Operasional Tahun 2008 pada 29 unit kerja UPI; u. Sebagai TIM Pengamat Beauty Contest KAP untuk Laporan Keuangan UPI Tahun 2007; v. Monitoring dan Pendampingan Irjen Depdiknas dalam rangka Pelaporan Keuangan UPI Tahun 2007; w. Diklat/Lokakarya/Seminar/Workshop/Training for Trainers ”The Corporate Sustainability Management Course” di Universitas Indonesia, a.n. Drs. Karli S,M.Si.Ak; x. Diklat/Lokakarya/Seminar/Workshop Audit Sistem Informasi "Information Technology Auditing Based On Cobit Framework" di UGM-Jogjakarta, a.n. Drs. Karli S,M.Si.Ak dan M. Nursalman, MT; y. Site Visit Pemetaan Perguruan Tinggi. Dalam penyelenggaraan tugas-tugas tersebut, SAI menemukan adanya beberapa hal yang perlu memperoleh perhatian untuk perbaikan kinerja pada 2009, di antaranya (a) terkait dengan pemahaman tentang pola, tata kerja, dan fungsi SAI dalam keseluruhan tatanan kelembagaan UPI BHMN, (b) implementasi kebijakan standar penyelenggaraan keuangan dan akuntansi pada unit-unit utama dan dasar di lingkungan UPI. Pola, tata kerja, dan fungsi SAI sebagai auditor internal memang masih belum sepenuhnya dipahami oleh seluruh pimpinan unit baik unit utama maupun unit dasar. Akibatnya, kehadiran SAI pada waktu melakukan monitoring dan supervisi penyelenggaraan keuangan pada unit-unit tersebut sering kali dipandang sebagai auditor yang akan mencari kelemahan dan kesalahan para pengguna keuangan. Dengan demikian, ada saja upaya dari pihak pimpinan unit pengguna anggaran yang merasa khawatir dengan kehadiran

33 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

SAI tersebut. Sementara itu, terkait dengan penyelenggaraan keuangan dan akuntansi, masih ada saja unit-unit yang belum sepenuhnya mengadopsi kebijakan keuangan yang telah ditetapkan. Hal ini tentu saja sangat menyulitkan bagi pihak yang terkait dengan pelaporan terhadap penyelenggaraan keuangan ini. Namun demikian, belum dilaksanakannya sistem keuangan ini bukan karena ketidakmauan pimpinan unit pengguna anggaran, melainkan masih belum dipahaminya model-model penyelenggaraan dimaksud. Untuk itu, sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya, SAI senantiasa melakukan pendampingan terhadap unit-unit seperti itu, sehingga setahap demi setahap, masalah seperti ini dapat teratasi.

7. Sekretariat Universitas Pembentukan Sekretariat Universitas didasarkan pada Surat Keputusan Rektor Nomor 3791/H40/KL/2007 tanggal 6 Juli 2007. Sekretariat Universitas merupakan unit yang berada di bawah Pimpinan Universitas yang bertugas untuk memberikan fasilitasi terhadap kepentingan pengembangan Universitas yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas. Sesuai dengan PP nomor 6 tahun 2004, Pimpinan Universitas terdiri dari Rektor dan para Pembantu. Dengan demikian, keberadaan Sekretariat Universitas adalah untuk mewadahi kepentingan implementasi kebijakan yang digariskan oleh Pimpinan Universitas untuk dikoordinasikan dengan unit-unit lain di lingkungan Universitas dalam bidang kesekretariatan kelembagaan Universitas. Di antara tugas pokok dan fungsi Sekretariat Universitas seperti disebutkan dalam Keputusan Rektor tersebut adalah: a. Menyusun rencana penyelenggaraan kegiatan administrasi kesekretariatan yang meliputi kegiatan sekretariat, hukum, public relations, kerja sama, keamanan, ketertiban, dan keindahan kampus, serta transformasi kelembagaan universitas. b. Menyelenggarakan kegiatan administrasi kesekretariatan. c. Menyelenggarakan kegiatan hukum. d. Menyelenggarakan kegiatan public relations yang meliputi hubungan masyarakat, promosi, dan protokol. e. Menyelenggarakan kegiatan kerja sama kelembagaan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional. f. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan keamanan dan ketertiban kampus. g. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan transformasi kelembagaan. h. Melaporkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam bidang administrasi kesekretariatan universitas kepada Rektor. Pembentukan Sekretariat Universitas (SU) ini merupakan salah satu realisasi dari rencana Universitas khususnya terkait dengan penataan kelembagaan yang mendapat persetujuan dari Majelis Wali Amanat (MWA) melalui Sidang Pleno ke-19 tanggal 14 Maret 2007. Struktur organisasi yang ada pada SU ini merupakan pengelompokan dari unit-unit yang masih

34 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

tersebar di sana sini, di samping membentuk unit baru (Satgas Transformasi Kelembagaan) yang memang sangat diperlukan untuk menjalankan proses transformasi kelembagaan yang sedang terjadi. Dengan demikian, duplikasi penyelenggaraan tupoksi kelembagaan yang selama ini dilakukan oleh bebarapa unit kerja, pascapembentukan SU, penyelenggaraan tupoksi tersebut dipusatkan di SU. Sesuai dengan gagasan awal pembentukan SU yakni sebagai unit yang ditugasi untuk merancang program akselerasi perubahan UPI menjadi BHMN sepenuhnya, maka dalam penyelenggaraan tugas-tugasnya, SU dilengkapi dengan Divisi Hukum, Divisi Public Relations, Divisi Keamanan dan Ketertiban Kampus, Satuan Tugas Transformasi Kelembagaan, serta Seksi Sekretariat. Sebagai unit yang baru dibentuk, Sekretariat Universitas, atas kewenangan delegatif yang diterima dari Pimpinan Universitas, telah melakukan koordinasi vertikal dan horizontal dengan unit-unit utama dan unit dasar yang ada di lingkungan UPI. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan SU di antaranya, penyiapan dokumen pendukung tata pamong UPI yang akan diusulkan kepada Mendiknas, melakukan koordinasi kegiatan kelembagaan yang strategik, mengkoordinasikan kehumasan dan protokoler, serta melakukan penataan kegiatan wisuda.

8. Unsur Pelaksana Akademik Unsur pelaksana akademik terdiri atas Fakultas, Sekolah Pascasarjana, Kampus Daerah, Lembaga, Jurusan, dan Program Studi. Fakultas adalah unsur Universitas yang mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan akademik dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan teknologi, seni dan budaya, baik dalam bidang pendidikan, yang mempersiapkan guru, dosen, dan tenaga kependidikan lainnya maupun bidang non pendidikan dalam berbagai profesi dan vokasi. Jurusan adalah unsur pelaksana akademik yang mengembangkan ilmu dalam satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya, ilmu pendidikan, ilmu sosial, ilmu kesehatan humaniora, olahraga dan agama. Program Studi dan Program Pengkhususan adalah unsur pelaksana pendidikan yang memiliki program penyelenggaraan untuk satu bidang profesi atau vokasi dari cabang keilmuan tertentu, pada program Diploma, Sarjana, Magister, Doktor, dan Sertifikasi. Sekolah Pascasarjana adalah institusi yang menyelenggarakan dan mengkoordinasikan program pendidikan setelah sarjana pada jenjang Magister dan atau Doktor, serta program setelah sarjana lainnya. Kampus Daerah adalah tempat penyelenggaraan pembelajaran sistem multi kampus Universitas Pendidikan Indonesia yang berada di Cibiru Kabupaten Bandung, Sumedang, Purwakarta, Tasikmalaya, dan Serang. UPI mempunyai 7 fakultas, terdiri atas Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial (FPIPS), Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS), Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) dan Fakultas Pendidikan

35 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Olahraga dan Kesehatan (FPOK), Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB); satu Sekolah Pascasarjana; 5 kampus daerah; 33 jurusan dan 84 program studi. Paparan kinerja dari masing-masing unsur pelaksana akademik di atas dapat dilihat pada paparan tentang isu-isu terkait dalam Tridhrama Perguruan Tinggi yang meliputi Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat di bagian-bagian yang relevan di dalam Laporan Tahunan ini.

9. Unsur Pelaksana Administrasi Unsur pelaksana administrasi bertugas melaksanakan pelayanan administrasi akademik dan nonakademik. Sampai dibentuknya lembaga Direktorat dan Biro pada akhir bulan Agustus 2008, pelaksanaan tugas administrasi dikoordinasilkan oleh tiga biro, yaitu Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK), Biro Adminitrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), dan Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) dengan 15 Bagian dan 53 subbagian. Sementara itu, sejak akhir Agustus 2008, tugas-tugas tersebut dilaksanakan oleh Direktorat Perencanaan dan Pengembangan, Direktorat Akademik, Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan, Direktorat Keuangan, Direktorat Sumber Daya Manusia, Direktorat Kerja sama dan Usaha, dan Biro Aset dan Fasilitas. Ini menyusul dibentuknya Sekretariat Universitas dan Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah dibentuk tahun 2007. Khusus untuk Direktorat kerja sama dan Usaha, unit ini merupakan restrukturisasi terhadap Direktorat kerja sama dan Pengembangan Usaha yang sebelumnya sudah dibentuk pada tahun 2005. Untuk memperlancar pelaksanaan administrasi UPI telah mengembangkan sistem informamasi manajemen, yang meliputi Sistem Informasi Akademik dan Kemahasiswaan (SIAK), Sistem Informasi Keuangan (SIKU), Sistem Informasi Aset dan Fasilitas (SIASEF) dan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISUDAMA). Sesuai dengan hakikatnya, unit-unit pelaksana administrasi ini memberikan layanan administrasi kepada seluruh sivitas akademika untuk menjamin keberlangsungan penyelenggaraan administrasi kelembagaan.

10. Unsur Penunjang Unsur Penunjang adalah unit yang menunjang penyelenggaraan kegiatan akademik dan nonakademik yang dikoordinasikan oleh fakultas, jurusan, atau direktorat, seperti laboratorium, workshop, studio, sekolah laboratorium (sekolah percontohan), pusat kajian dan unit lain yang dipandang perlu. UPI mempunyai 8 Unit Pelaksana Teknis (UPT), 2 Lab School dan beberapa unsur penunjang lainnya. Sejak tahun 2007 Departemen Kesehatan telah memberikan kewenangan pada UPT Layanan Kesehatan untuk melakukan tes kesehatan calon mahasiswa baru secara mandiri. UPT Balai bahasa dipercaya oleh Departemen Luar Negeri Republik Indonesia untuk mendidik mahasiswa yang berasal dari ASEAN untuk

36 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

belajar Bahasa dan Budaya Indonesia. UPT Kebudayaan telah diundang untuk melakukan lawatan misi kebudayaan ke beberapa negara Eropa.

11. Restrukturisasi Tata Pamong Dalam usaha memenuhi tuntutan Renstra 2006-2010 dan guna mewujudkan visinya untuk menjadi Universitas Pelopor dan Unggul (A Leading and Outstanding University), UPI dihadapkan pada tantangan kualitas, produktivitas, perubahan cepat, serta persaingan dalam dan luar negeri. Untuk menjawab tantangan tersebut, UPI perlu melakukan pengembangan dan pemanfaatan SDM, penggalian sumber dana (revenue generating activities), peningkatan kesejahteraan, pengelolaan fasilitas, serta optimalisasi teknologi informasi dan komunikasi untuk mencapai keunggulan akademik dan kemahasiswaan. Untuk mencapai visi tersebut, UPI perlu mengubah paradigma dari conventional state university kepada corporate university bercirikan entrepreneurship yang nirlaba. Di sisi lain, selesainya bangunan-bangunan gedung baru berfasilitas lengkap dengan tiap gedung terhubung intranet dan internet yang membutuhkan sistem pengamanan, pemeliharaan, serta pengelolaan yang memadai dan efisien merupakan masalah dan tantangan yang harus memperoleh perhatian khusus. Manajemen aset dan fasilitas harus dikembangkan ke arah manajemen korporat, karena, jika tidak, beban universitas akan sangat berat dan keberadaan bangunan dan fasilitas baru menjadi beban berlebihan dan bukannya anugerah. Hal tersebut di atas berimplikasi kepada perlunya disiapkan struktur organisasi UPI yang kokoh, ramping, lincah, fleksibel, sustainable, dan kaya fungsi yang didukung oleh SDM berwawasan luas, berkemampuan tinggi, berdedikasi, loyal, kreatif, dan inovatif. Restrukturisasi tata pamong ini juga diamanatkan pada ART Pasal 146 ayat (2) di mana Pimpinan Universitas selambat-lambatnya dalam masa tiga tahun terhitung sejak ditetapkannya ART harus melakukan penataan kelembagaan Universitas secara bertahap. Oleh karena itu mulai bulan September 2006 sampai dengan bulan Mei 2007, UPI telah melakukan kajian terhadap Struktur Organisasi. Dengan dilakukannya restrukturisasi tata pamong diharapkan 1) ada peningkatan kinerja seluruh unit kerja, 2) terjadinya pengelompokkan fungsi, tanggungjawab, koordinasi, monitoring, dan evaluasi unit yang lebih jelas, 3) menjadikan teknologi informasi sebagai tulang punggung penyelenggaraan fungsi, serta 4) terjadi right-sizing struktur dan pengayaan fungsi. Restrukturisasi tata pamong telah disetujui dan ditetapkan oleh MWA dengan Keputusan Nomor 21/MWA UPI/2007 tanggal 28 Mei 2007 tentang Struktur Organisasi Universitas Pendidikan Indonesia. Terkait dengan restrukturisasi sebagai implementasi dari Keputusan MWA tersebut, di atas maka Rektor mengeluarkan SK mengenai pembentukan Direktorat dan Biro sebagai berikut:

37 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Tabel 6. SK tentang Restrukturisasi Tata Pamong tahun 2008 No

No. SK

1

2766/H40/KL/2008

2

2767/H40/KL/2008 Tgl. 5 Mei 2008 2768/H40/KL/2008 Tgl. 5 Mei 2008

3

1 2 3 4

5

2769/H40/KL/2008 Tgl. 5 Mei 2008 2770/H40/KL/2008 Tgl. 5 Mei 2008 2771/H40/KL/2008 Tgl. 5 Mei 2008 2772/H40/KL/2008 Tgl. 5 Mei 2008 6067/H40/KL/2008 Tgl. 5 Agustus 2008

Tentang Penataan Bidang Tugas Pokok dan Fungsi dan Kewenangan Pembantu Rektor UPI Pembentukan Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia Pembentukan Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia Pembentukan Direktorat Keuangan Universitas Pendidikan Indonesia Pembentukan Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas Pendidikan Indonesia Pembentukan Biro Aset dan Fasilitas Universitas Pendidikan Indonesia Pembentukan Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Universitas Pendidikan Indonesia Penetapan Pembukaan Pembukaan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Tujuan pembentukan unit Direktorat dan Biro ini tidak terlepas dari keinginan agar UPI dapat segera tampil dalam sosoknya yang hakiki sebagai PTN BHMN. Pada saat yang sama, atas arahan dari sidang-sidang MWA, Pimpinan Universitas juga melakukan kaji ulang terhadap Anggaran Rumah Tangga UPI. Kegiatan ini dilakukan secara sinergi dengan Satuan Tugas yang dibentuk oleh Senat Akademik dan Satuan Tugas yang dibentuk oleh Majelis Wali Amanat. Dari hasil penelaahan terhadap ART ini, dihasilkan usulan perubahan terhadap ART UPI 2006. Naskah ini telah disampaikan kepada Pimpinan MWA pada akhir tahun 2008 untuk dilakukan pembahasan dan pengesahan.

38 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

D. Manajemen Perencanaan Program dan Anggaran Beberapa prinsip yang dikembangkan dalam proses manajemen perencanaan program dan anggaran ini, adalah 1. Rencana kerja dan anggaran disusun melalui mekanisme Rapat Dinas Kelembagaan (RDK) yang melibatkan seluruh pimpinan unit di lingkungan universitas. RDK merupakan forum resmi untuk menyampaikan laporan dan reviu program dan anggaran tahun lalu serta rencana program dan anggaran tahun yang akan datang. 2. Setiap unit kerja universitas mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan kepada pimpinan universitas, selambat-lambatnya 30 hari sebelum disusun rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan untuk tahun anggaran berikutnya. 3. Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Universitas diajukan kepada MWA selambat-lambatnya 60 hari sebelum tahun anggaran dimulai. 4. Dalam hal Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang diajukan belum disahkan oleh MWA, Rencana Kerja dan Anggaran universitas sebelumnya dapat dilaksanakan sambil menunggu pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran universitas yang telah diusulkan. Langkah-langkah pokok dalam penyusunan RKAT yang harus ditempuh setiap unit kerja terlihat dalam Gambar 1. PENGOLAHAN USULAN RKAT Usulan dan Review Usulan Review RKAT dan tahun lalu dari Usulan Review RAKT dan tahun lalu dari unit kerja RAKT tahun lalu unit kerja dari unit kerja

RAPAT DINAS KELEMBAGAAN

PERENCANAAN ANGGARAN

Penyesuaian RKAT Penyesuaian RKAT Unit Kerja Penyesuaian RKAT Unit Kerja Unit Kerja

PEMBAHASAN RKAT UNIT KERJA

FINALISASI RKAT

PERENCANAAN ALOKASI

PERSETUJUAN MWA TERHADAP RKAT UPI

PEMBAHASAN RKAT OLEH MWA

PENYERAHAN RKAT KE MWA

RKAT UNIVERSITAS

Gambar 1. Diagram Alur Penyusunan RKAT

39 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

1. Kebijakan Dasar RKAT Penyusunan RKAT 2008 merupakan elaborasi Renstra Universitas tahun kedua dari keutuhan Renstra Universitas 2006-2010. Universitas menetapkan pokok-pokok kebijakan dasar dalam penyusunan RKAT tahun 2008, sebagai berikut: a. RKAT 2008 diarahkan pada upaya strategis dalam rangka mewujudkan visi UPI sebagai Universitas Pelopor dan Unggul, yang diimplementasikan melalui program-program tertentu, misalnya program studi tertentu mendapat perlakuan khusus, dikembangkan secara sistematik dengan indikator tertentu, sehingga suatu saat dapat dinyatakan sebagai unggulan nasional, regional atau internasional. b. RKAT 2008 merupakan kelanjutan implementasi RKAT 2007. c. Program dan kegiatan dalam RKAT harus menggambarkan tahapan pencapaian target tahunan dengan memperhatikan prioritas dan target tahunan sebagaimana tercantum dalam Rambu-rambu Penjabaran Renstra UPI tahun 2006 – 2010. d. Memberikan otonomi luas kepada fakultas, sekolah pascasarjana, lembaga, kampus daerah, jurusan dan program studi untuk menggali sumber dana sendiri melalui kerjasama dengan perusahaan/instansi, misalnya membuka program paralel, pelatihan, dan sejenisnya. Kerjasama dimaksud tetap harus dilakukan oleh dan/atau atas nama universitas. Prosentase pembagian pendapatan dari program otonomi tersebut mengacu kepada SK Rektor No. 0044/H40/PR/2008 tentang Pedoman Implementasi Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) UPI yakni, universitas sebesar 10%, fakultas/sekolah pascasarjana/lembaga/kampus daerah sebesar 10%, dan program studi 80%. Alokasi program studi sebesar itu digunakan untuk pengembangan kelembagaan, pengelolaan program, kesejahteraan staf, dan pemeliharaan fasilitas penunjang. Program-program kerjasama tersebut harus dicantumkan dalam RKAT masing-masing. e. Pencairan dana alokasi anggaran harus disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan kegiatan di masing-masing unit kerja (terutama alokasi untuk Program Studi). Pedoman pengendalian pemanfaatan anggaran yang telah disusun agar dijadikan alat pengendalian. Proporsi alokasi anggaran program studi perlu ditingkatkan mengingat esensi pengembangan keunggulan akademik berada pada program studi (contractual-based), dan perlunya tersedia cash-on-hand di program studi. f. Anggaran bagi pengembangan kegiatan mahasiswa diarahkan kepada pengembangan program-program kemampuan student self-government dan program-program relevan lainnya untuk membangun citra UPI BHMN. Di samping itu perlu dilakukan evaluasi efektivitas penggunaan anggaran kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan berbagai kegiatan lainnya di bawah koordinasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

40 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

2. Arah Kebijakan Umum Pelaksanaan RKAT 2008 Sebagai kebijakan umum yang memayungi pelaksanaan dan pengelolaan anggaran serta dalam upaya mengimplementasikan RKAT 2008, ditetapkan hal-hal sebagai berikut: a. RKAT 2008 merupakan kelanjutan program 2007 yang berfokus pada 12 kebijakan, 84 program, dan 2.556 kegiatan sebagaimana dinyatakan dalam RENSTRA. b. Lingkup dan target RKAT 2008 ditetapkan berdasarkan pemetaan target tahunan sebagai penjabaran dari setiap butir program yang tertuang dalam RENSTRA. c. Sumber dana universitas berasal dari pemerintah, masyarakat, pihak luar yang tidak mengikat, dan Usaha dan Tabungan Universitas (PP No. 6 tahun 2004) d. Dana yang berasal dari APBN (DIPA) dialokasikan dan didistribusikan sesuai dengan ketetapan Departemen Keuangan. e. Penetapan alokasi anggaran yang bersumber dari hasil usaha dan tabungan universitas didasarkan pada kaidah berikut: 1) Skala prioritas program yang ditetapkan unit kerja masing-masing dengan melihat relevansi kegiatan terhadap Renstra dan asas keberlanjutan program. 2) Penetapan program dan alokasi dilakukan melalui pembahasan RKAT setiap unit kerja dengan Tim Khusus. 3) Menganut alokasi pasif, berdasarkan pagu yang ditetapkan. 4) Untuk kepentingan pengembangan didukung oleh alokasi dana yang penggunaannya berbasis proposal dan kontrak, dan bersifat “kompetitif”. 5) Pendapatan yang bersumber dari SPP, 100% didistribusikan ke seluruh unit kerja mulai dari universitas sampai unit-unit dasar, dengan menganut prinsip berimbang dan subsidi. 6) Pendapatan yang bersumber dari praktikum dialokasikan ke prodi/ fakultas/kampus daerah dengan ketentuan:  80% untuk program studi  10% untuk manajemen fakultas  10% sebagai dana bergulir yang akan didistribusikan kembali ke fakultas dan kampus daerah yang didasarkan atas proposal/program pengembangan, serta kegiatan MKDP dan MKU. 7) Pendapatan yang berasal dari kerjasama digunakan langsung sesuai dengan alokasi yang telah disepakati berdasarkan kontrak. 8) Selain bersumber dari SPP, program-program universitas didukung pula oleh dana yang berasal dari pendapatan lain seperti registrasi, peningkatan mutu akademik, dan SDPP. 9) Alokasi dana di luar SPP dan praktikum untuk fakultas dan prodi didasarkan pada realisasi pendapatan dan beban kerja riil. f. Sistem penganggaran menganut sistem terpadu, sumber yang satu mendukung sumber yang lain dan menghindari overlapping pendanaan yang tidak perlu. g. RKAT yang telah disahkan MWA, ditandatangani oleh Rektor dan Pimpinan Unit Kerja, bersifat mengikat yang harus dilaksanakan dan

41 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

dipatuhi oleh setiap pimpinan unit kerja, dilengkapi dengan jadwal pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1 tahun. h. Pengendalian implementasi program dan penggunaan dana dilakukan melalui monitoring dan evaluasi bulanan yang dilaksanakan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) dimana anggotanya terdiri dari perwakilan tiap unit kerja yang dikoordinasikan BAPSI, dan pengawasan internal dilakukan oleh Satuan Audit Internal. i. Reviu kinerja dilakukan paling sedikit 3 kali dalam setahun dengan menunjukkan hasil monev dan audit internal. j. Untuk meningkatkan kinerja Fakultas, Jurusan/Program Studi dan Kampus Daerah, pada RKAT 2008 telah dialokasikan dana pengembangan melalui Hibah Kompetisi Program Unggulan (HKPU) untuk Fakultas/UPI Kampus Daerah sebesar Rp. 50.000.000,- dan Jurusan/Program Studi sebesar Rp 20.000.000,- yang dalam pencairannya harus melalui seleksi proposal-based dan contractualbased. k. Untuk memotivasi intensitas dan kualitas kegiatan penelitian dosen, dialokasikan dana penelitian bagi program studi yang besarnya dari dana DIPA Rp 3.400.000,- per judul penelitan dan dari dana UTU sebesar Rp 15.000.000,- per Jurusan/Program studi yang dalam pelaksanaannya melalui mekanisme kompetisi yang dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian. l. Dalam implementasi RKAT 2008 semua unit kerja harus selalu berpedoman pada RKAT yang telah disetujui MWA dan dilaksanakan dengan taat asas dan taat program. Apabila ada perubahan pendapatan dan penggunaan, maka diusulkan dalam usulan revisi RKAT kepada MWA.

3. Struktur Program dan Struktur Biaya a. Pengeluaran Dana Tahun 2007 dan 2008 Tabel 7. Anggaran Terpadu UPI Tahun 2007 (Dalam Ribuan Rupiah) SUMBER ANGGARAN

KODE

RINCIAN KEGIATAN

1

2

PENYELPROG. PENY. KEGIATAN PIMPINAN DAN USAHA KENEGARAAN PENDIDIKAN DAN KEPEMERIN TINGGI TAHAN (EKS DIP) (EKS RUTIN) 3

Pembayaran Gaji, Lembur, Honorarium dan 0001 Vakasi 1165 Operasional Pelaksanaan Satker

4

5

74.304.522

71.693.748

196.200

38.721.336

Perawatan Gedung Kesehatan / 0207 Pendidikan 0002 Administrasi Kegiatan

18.979.142 272.790

0208 Perawatan Gedung Khusus Penyusunan Program dan Rencana 0051 Kerja/Teknis/Program

42 | L a p o r a n

DANA MASYARAKAT USAHA DAN TABUNGAN UNIVERSITAS (NON PNBP)

Tahunan UPI BHMN 2008

860.198

SUMBER ANGGARAN

KODE

RINCIAN KEGIATAN

1

2 a. Penyusunan Dokumen Rencana (Eks SP4 Perguruan Tinggi) b. Kerjasama UPI dengan Teknik JICA (FPMIPA)

0009 Pengadaan Buku-buku Perpustakaan 0165 Pembangunan Gedung Pendidikan IDB 0167 Pembangunan Prasarana dan Sarana Lingkungan Gedung 0273

Pengadaan Meubelair Pengadaan Alat Pendidikan

0274

IDB - PL IDB - PL Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda4/Roda 6/Roda 10

0079

Bantuan Beasiswa

0048

Penelitian Ilmu Pengetahuan Terapan

0018

Rintisan Pendidikan Gelar

PENYELPROG. PENY. KEGIATAN PIMPINAN DAN USAHA KENEGARAAN PENDIDIKAN DAN KEPEMERIN TINGGI TAHAN (EKS DIP) (EKS RUTIN) 3

350.000 300.000 983.770 138.116.028 3.600.000 23.870.000 1.200.000 6.409.247 55.240.177 550.000 2.694.800 340.000

a. Penyelenggaraan Pendidikan S2

2.423.512

b. Penyelenggaraan Pendidikan S3

6.761.687 2.640.000

Pendidikan/Pengajaran/Perkuliahan (Termasuk Penyelenggaraan Praktek) Poliklinik/Obat-obatan (Termasuk 0026 Honorarium Dokter dan Perawat) Pengadaan Toga/Pakaian 0034 Kerja/Sopir/Perawat/Dokter/SATPAM Pengadaan Perlengkapan Kantor (ATK, 0926 Barang Cetak, Alat, RT. Langganan Majalah) 0016

4.262.000 46.787 94.500 975.144

0256 Perbaikan Peralatan Kantor

0094 0050 0051 0017

97.250

Perawatan Kendatraan Bermotor Roda 4/6/10 Penyelenggaraan Perpustakaan/Kearsipan /Dokumentasi Pengumpulan /Pengolahan/Updating /Analisa Data dan Statistik Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Teknis/Program Perencanaan/Implementasi/Pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintah JUMLAH RUPIAH MURNI JUMLAH PLN

43 | L a p o r a n

5

135.840

Langganan Daya dan Jasa

1138

4

DANA MASYARAKAT USAHA DAN TABUNGAN UNIVERSITAS (NON PNBP)

296.000 24.800 4.225 17.400 14.400 43.482.399 199.765.452

Tahunan UPI BHMN 2008

83.833.426

129.394.226

Tabel 8. Anggaran Terpadu UPI Tahun 2008 (Dalam Ribuan Rupiah) SUMBER ANGGARAN

KODE

RINCIAN KEGIATAN

1

2

0001

Pembayaran Gaji, Lembur, Honorarium dan Vakasi

0034 0117

PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI (EKS DIP)

DANA MASYARAKAT USAHA DAN TABUNGAN UNIVERSITAS (NON PNBP)

3

4

84.097.900

Pengadaan toga/pakaian kerja sopir/ pesuruh/perawat/dokter/satpam/tenaga teknis lainnya Perencanaan/implementasi/pengelolaan system akuntansi pemerintah

39.600 14.413

0256

Perbaikan peralatan kantor

1165

Operasional pelaksanaan satker

2.332.698

2007

Langganan daya dan jasa

2.640.042

0002

Administrasi kegiatan

427.320

0051

Penyusunan program dan rencana kerja/teknis/program

594.378

0009

Pengadaan buku-buku perpustakaan

300.000

0165

Pembangunan gedung pendidikan (IDB)

0207

Perawatan gedung kesehatan/pendidikan

0273

Pengadaan meubelair

0274

Pengadaan alat pendidikan

2.899.161

4312

Peningkatan kapasitas ICT perguruan tinggi melalui peningkatan kapasitas bandwith internet

4.324.800

0079

Bantuan beasiswa

7.098.000

2310

Peningkatan penelitian dan pengabdian masyarakat

500.000

0048

Penelitian ilmu pengetahuan terapan

500.000

0018

Rintisan Pendidikan Gelar

294.520

40.979.874 251.200

3.343.750

b. Penyelenggaraan Pendidikan S3

7.729.244

2126

Pengembangan mutu kelembagaan

120.000

2165

Pemutakhiran data

0165

Pembangunan gedung pendidikan

3.000.000

0167

Pembangunan prasarana dan sarana lingkungan gedung

5.037.500

JUMLAH PL

44 | L a p o r a n

128.536.865

55.479.843

a. Penyelenggaraan Pendidikan S2

JUMLAH RUPIAH MURNI

22.836.587

25.000

128.095.273 52.454.096

Tahunan UPI BHMN 2008

192.353.326

b. Penerimaan Dana Tahun 2007 dan 2008 Tabel 9. Jumlah dan Sumber Penerimaan Dana UPI Tahun 2007 No 1. 2. 3.

Sumber Dana Anggaran Program Penyelengaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan Anggaran Program Pendidikan Tinggi Pinjaman Luar Negeri (PLN) Usaha dan Tabungan Universitas Jumlah

Jumlah (Rp) 83.833.426.000 43.482.399.000 199.765.452.000 129.394.226.480 456.475.503.480

Gambar 2. Diagram Pie Komposisi Sumber Penerimaan Dana UPI Tahun 2007 Tabel 10. Jumlah dan Sumber Penerimaan Dana UPI Tahun 2008 No

Sumber Dana

1. 2.

Anggaran Program Pendidikan Tinggi Pinjaman Luar Negeri (PLN)

3.

Usaha dan Tabungan Universitas Jumlah

Jumlah (Rp) 128.095.273.000 52.454.096.000 266.243.212.373 446.792.581.373

Gambar 3. Diagram Pie Komposisi Sumber Penerimaan Dana UPI Tahun 2008

45 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Dari Tabel 9 dan Tabel 10 nampak besaran pada tahun 2007 dan 2008 jumlah penerimaan nampak dari sumber DIPA menurun karena selesainya pembangunan Islamic Development Bank (IDB) yang berakhir pada tahun 2007, namun dari sumber dana Usaha dan Tabungan Universitas meningkat signifikan.

4. Tanggung Jawab Perencanaan Program Sejak dibentuknya Direktorat Perencanaan dan Pengembangan (Ditrenbang) dengan SK Rektor No. 2772/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008, tanggung jawab perencanaan program kegiatan di lingkungan UPI menjadi salah satu tugas pokok dan fungsi Ditrenbang. Adapun pelaksanaannya dilakukan di bawah koordinasi Pembantu Rektor Bidang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan. Ditrenbang memiliki dua Divisi, yakni Divisi Perencanaan, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan (DivRenMonEvPor), dan Divisi Pengembangan Organisasi dan Kampus (Div BangOrgKam), dan sebuah Seksi Kerumahtanggaan. Hal ini dapat dilihat pada jabaran Tupoksi Direktorat Perencanaan dan Pengembangan sebagai berikut: Tugas Pokok: Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan bidang perencanaan dan pengembangan Fungsi:  Menyusun rencana dan program kerja Direktorat Perencanaan dan Pengembangan.  Menghimpun dan menelaah berbagai peraturan yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan dan pengembangan serta menyusun rancangan aturan-aturan atau ketentuan implementasi dalam bidang perencanaan dan pengembangan Universitas.  Mengkoordinasikan pengumpulan, pengolahan, dan analisis data di bidang perencanaan.  Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengembangan program pada setiap unit kerja.  Mempersiapkan penyusunan rencana kerja dan pengembangan Universitas.  Menyusun instrumen monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan program.  Mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pada setiap unit kerja.  Melaksanakan penyusunan laporan Universitas.  Mengkoordinasikan pengadministrasian yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan dan pengembangan.  Menyusun laporan kegiatan Direktorat Perencanaan dan Pengembangan dan menyampaikannya kepada Pembantu Rektor Bidang Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan. Untuk merealisasikan tugas tersebut, mulai bulan September 2008, Ditrenbang mulai menginventarisasi dan menganalisis data yang tersedia untuk kepentingan pengembangan program kegiatan Universitas (RKAT) tahun 2009. Menjelang akhir tahun 2008, dokumen RKAT Universitas dan

46 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

seluruh Unit kerja di lingkungan UPI sudah dapat diselesaikan dan siap diserahkan kepada MWA untuk dikaji dan memperoleh pengesahan. Setelah melalui pembahasan yang seksama dari Satuan Tugas MWA yang diberi tugas khusus untuk ini, sidang pleno MWA pada tanggal 23 Desember 2008 mengesahkan RKAT UPI 2008. Fokus-fokus kebijakan umum pengembangan RKAT Tahun 2008, antara lain: 1. Kebijakan Pendidikan: a. Menyempurnakan sistem penerimaan mahasiswa baru terintegrasi; b. Memetakan daya saing fakultas/program studi; c. Mengembangkan sumber keunggulan fakultas/program studi baru; d. Menyusun pedoman program PLP pada SBI dan PLA pada Industri/lembaga; e. Memperluas networking dengan industri dan atau lembaga lain dalam rangka implementasi PLA; f. Membuat pedoman program pendidikan dan pelatihan profesi guru dan profesi lain; g. Memperkokoh e-learning system, beserta mengembangkan content e-learning system; h. Mengimplementasikan kebijakan peningkatan mutu akademik melalui pembatasan masa studi; i. Melaksanakan Akreditasi Prodi yang belum terakreditasi, dan reakreditasi Program Studi yang peringkat Akreditasinya C dan B; j. Memperkuat kerja sama dalam negeri melalui talent scouting untuk mahasiswa utusan Pemda; k. Mengembangkan program Sabbatical Leave untuk tenaga akademik; l. Mengembangkan internasionalisasi pendidikan; m. Mengembangkan kurikulum program kelas internasional; n. Mengembangkan program dual degree. 2. Kebijakan Penelitian dan Pengembangan a. Mengembangkan bank proposal penelitian bermutu; b. Menfasilitasi kegiatan penelitian dan atau kegiatan ilmiah lainnya yang berorientasi HKI; c. Melakukan akreditasi jurnal ilmiah nasional dan internasional; d. Memfasilitasi dan atau memotivasi penulisan penerbitan karya ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional dan internasional; e. Mendirikan dan memberdayakan pusat kajian; f. Penelitian dalam payung: (1) Kebijakan dan isu dalam implementasi sistem pendidikan nasional dan pendidikan tenaga pendidik; (2) Kajian pengembangan pembelajaran (teaching); (3) Pengembangan keilmuan pendidikan berbasis nilai-nilai kultural (ethnopedagogy); (4) Studi penelusuran penempatan lulusan dalam dunia kerja. g. Dokumentasi dan publikasi online (rintisan ke arah pengembangan intellectual capital); h. Penelitian berorientasi HAKI; i. Inovasi pembelajaran berbasis riset.

47 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

3. Kebijakan Pengabdian pada Masyarakat a. Menyusun proposal pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian; b. Menerapkan lesson study dalam pembelajaran di sekolah; c. Mengadakan pelatihan dan perencanaan pengabdian kepada masyarakat; d. Mengadakan lokakarya penyusunan proposal pengabdian kepada masyarakat berorientasi hibah bersaing; e. Melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat berbasis kemitraan; f. Menyusun program pengabdian kepada masyarakat yang mempunyai potensi untuk mendukung peningkatan income generating. 4. Kebijakan Kemahasiswaan a. Menata kelembagaan dan kesekretariatan ormawa; b. Melibatkan mahasiswa dalam berbagai event/kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kapasitas kepemimpinan; c. Mendorong kreativitas mahasiswa dalam bidang penalaran, seni budaya, olahraga, keagamaan, dan minat khusus yang menunjang pencitraan UPI sebagai pusat keunggulan ilmiah, edukatif, religius; d. Memfasilitasi dan atau memotivasi peningkatan prestasi mahasiswa dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan tingkat wilayah dan nasional; e. Mengimplementasikan sistem pengelolaan asrama dan pemondokan mahasiswa; f. Melakukan penelusuran sebaran alumni dan masa tunggu; g. Melaksanakan program retooling pada mahasiswa tingkat akhir; h. Melakukan revitalisasi program POMA pada setiap jurusan dan fakultas. 5. Kebijakan Modernisasi Kampus dan Fasilitas a. Menyempurnakan, dan sosialisasi POB kegiatan pengelolaan/ penggunaan aset dan fasilitas; b. Menyusun proposal yang memenuhi persyaratan untuk memperoleh hibah institusi/hibah kompetisi; c. Melakukan penataan kembali Isola Heritage; d. Menyusun pedoman sistem pengamanan lingkungan kampus; e. Mengimplementasikan zoning campus sesuai dengan site plan; f. Menata taman-taman kampus sebagai zona belajar di luar ruang g. Memberdayakan taman sebagai “laboratorium hijau" yang mendukung riset dalam bidang lingkungan hidup; h. Menata site plan, fasilitas dan sistem manajemen kampus daerah; i. Memperbaiki gedung FPMIPA; j. Implementasi manajemen fasilitas (merujuk hasil I-MHERE); k. Manajemen parkir, diikuti dengan penyedian on campus transport; l. Manajemen keamanan kampus; m. Pengembangan/penataan Isola Resort (Heritage Area) (termasuk kebun Botani); n. Penataan kebersihan dan keindahan kampus; j. Perintisan ke arah kampus inklusif; k. Penataan akses masuk.

48 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

6. Kebijakan Pengembangan TIK (ICT) a. Menyempurnakan sistem informasi manajemen terintegrasi; b. Membuat Aplikasi SDI dan DSS untuk keputusan dan tindakan manajemen; c. Mempertahankan peringkat webometrics dan INAICTA; d. Meningkatkan literasi ICT sivitas akademika dan karyawan; e. Membuat digitalisasi konten pembelajaran; f. Memperkuat teknologi informasi perpustakaan; g. Aplikasi sistem dalam keseluruhan manajemen. 7. Kebijakan Penataan Kelembagaan dan Sistem Manajemen a. Melakukan konsolidasi struktur organisasi baru; b. Menyempurnakan SOTK; c. Sertifikasi kegiatan layanan Akademik dan administrasi; d. Menerapkan sistem akuntansi berbasi IT; e. Melaksanakan fungsi kontrol terhadap budjet atau budgetary control. 8. Kebijakan Penataan SDM a. Menyusun proyeksi kebutuhan pegawai; b. Menyusun rencana rekrutmen pegawai; c. Membina kesadaran budaya korporat yang difokuskan pada mutu layanan stratejik dari manajemen dan front liner; d. Lokakarya penyusunan pedoman penyiapan master teacher untuk pendidikan profesi guru; e. Menyusun direktori dosen berdasarkan kepakaran; f. Meningkatkan kualifikasi akademik dosen dan tenaga administrasi sesuai dengan bidang keahliannya; g. Penguatan dan tindak lanjut penataan governance; h. Penerapan sistem akuntansi berbasis TIK (Hasil I-MHERE); i. Penerapan sistem manajemen aset dan fasilitas (hasil I-MHERE); j. Penerapan sistem manajemen SDM (hasil I-MHERE). 9. Kebijakan Pengembangan Usaha a. Finalisasi Business Plan Universitas; b. Mengidentifikasi potensi usaha akademik pada unit-unit kerja; c. Menetapkan unit kerja untuk dikembangkan sebagai unit usaha akademik; d. Mengembangkan unit usaha penunjang Univeristas; e. Mengembangkan unit usaha yang potensial dijadikan usaha komersial; f. Merancang program kegiatan Edupreneur sebagai pusat layanan jasa konsultansi, kepakaran dan kelembagaan; g. Pengembangan Legal Entities untuk memfasilitasi Intellectual Capitals dan usaha komersial, disesuaikan dengan penataan governance; h. Penataan manajemen income generating unit yang ada dilingkungan universitas.

49 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

10. Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan a. Penerapan merit sistem dalam perbaikan kesejahteraan dosen dan karyawan; b. Menyusun pedoman insentif berbasis kinerja; c. Pelatihan keterampilan wirausaha keterampilan tenaga akademik atau administrasi yang akan memasuki masa purna bakti; d. Menyusun pedoman pemberian tunjangan dan penghargaan kepada warga UPI yang berprestasi serta pemberian Tunjangan Khusus. 11. Kebijakan Pengokohan Kehidupan Beragama a. Pengembangan pusat kajian Islam; b. Penataan program dan kegiatan ITC; c. Perayaan hari-hari besar keagamaan; d. Standardisasi penyelenggaraan program tutorial; e. Standarisasi kompetensi ketenagaan program tutorial; f. Menata sistem pengendalian program tutorial; g. Mengkaji kelayakan pendirian Pusat Studi Islam. 12. Kebijakan Peningkatan Citra UPI a. Penyediaan cinderamata dengan ciri khas UPI; b. Penyiapan profil unit-unit akademik dan layanan (oleh masingmasing unit). c. Membangun ruang press conference yang terpadu; d. Memperkuat network dengan media massa, lembaga sosial dan universitas lain yang mendukung pencapaian visi kampus; e. Menyediakan layanan informasi UPI secara terpadu dan real time;

50 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

E. Manajemen Keuangan dan Akuntabilitas Berdasarkan SK Rektor Nomor: 2769/H40/KL/2008 tentang pembentukan Direktorat Keuangan UPI, secara organisatoris Direktorat Keuangan terdiri dari dua divisi yaitu: Divisi Anggaran dan Divisi Akuntansi, serta Bendahara/Pemegang Kas. Merujuk kepada Peraturan Menteri Keuangan Bendahara terdiri dari Bendahara Penerima dan Bendahara Pengeluaran, namun demikian dalam implementasinya karena menyangkut juga dana yang bersumber dari dana masyarakat yang cukup material maka dibentuklah Bendahara Pengguna. Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Pada dasarnya fungsi manajemen keuangan ada 2 (dua) yaitu : (a) Fungsi penggunaan dana (allocation of fund); (b) Fungsi mendapatkan dana (raising of fund). Fungsi penggunaan dana merupakan keputusan investasi (capital budgeting) yaitu berapa banyak universitas harus melakukan investasi dan pada aktiva apa saja investasi tersebut? Sedangkan fungsi mendapatkan dana adalah bagaimana cara memperoleh kas untuk membelanjai investasi tersebut? Kedua fungsi manajemen keuangan tersebut di atas merupakan kekuatan pendorong (driving forces) bagi universitas untuk dapat mengambil kedua keputusan itu secara efisien dan efektif dalam memaksimumkan nilai universitas. Implementasi manajemen keuangan Universitas Pendidikan Indonesia tercermin dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT UPI) dan dokumen DIPA. RKAT UPI 2009 yang disusun pada tahun 2008 menggunakan pendekatan performance budget (anggaran berbasis kinerja) dan didisain sedemikian rupa sehingga format RKAT 2009 dapat memberikan informasi rencana pendapatan dan pengeluaran yang dilengkapi dengan target capaian dan akun-akun Laporan Keuangan (chart of acoount) sebagai internal cek bagi pengendalian internal UPI. Format RKAT ini merupakan dokumen dasar untuk penyajian proyeksi Laporan Keuangan UPI, sehingga pada akhir tahun 2008 telah tersaji Proyeksi Laporan Keuangan UPI 2009. Proyeksi Laporan Keuangan 2009 merupakan cerminan komitmen Universitas Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Good University Governance khususnya aspek transparansi dan akuntabilitas. Universitas Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Good University Governance khususnya aspek transparansi dan akuntabilitas telah dan sedang melakukan langkah-langkah konkrit diantaranya adalah (1) melakukan stock taking dan sebagai tindak lanjutnya adalah melakukan penilaian atas barang-barang hasil stock taking oleh appraisal; (2) menyajikan neraca awal; (3) melakukan reorganisasi diantaranya membentuk Direktorat Keuangan (tanggal 24 Juli 2008) yang dilengkapi dengan Divisi Anggaran dan Divisi Akuntansi serta Bendaharawan, sehingga aspek pemisahan fungsi sebagai unsur pengendalian intern dapat terjaga; (4) sedang membangun software sistem informasi akuntansi melalui

51 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Project IMHERE (internal management of higher education relevance and efficiency) dengan target penyelesaian 31 Desember 2009; (5) menyajikan Laporan Keuangan dan selanjutnya dilakukan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Laporan Keuangan UPI Tahun 2006 merupakan laporan keuangan yang untuk pertama kalinya bagi UPI diaudit oleh KAP yaitu oleh KAP HER Suhardjadinata dengan meraih opini “Wajar Dengan Pengecualian (Qualified opinion)”. Audit laporan keuangan tahun 2007 telah dilakukan pula, walaupun oleh KAP yang berbeda yaitu oleh KAP Doli, Bambang, Sudarmadji dan Dadang (DBSD) dari Jakarta dengan meraih opini yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu “Qualified opinion”. Untuk tahun buku 2008, berkat kerja keras Direktorat Keuangan yang didukung oleh semua unit kerja terkait, komitmen pimpinan universitas yang sangat tinggi untuk menerapkan good university governance dan atas ridlo Allah SWT, UPI mampu meraih opini terbaik yaitu meraih opini “Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified opinion)”. Upaya-upaya lainnya yang telah dilakukan oleh UPI dalam mewujudkan Good University Governance baik pertimbangan, kebijakan maupun implementasinya akan diuraikan sebagai berikut:

1. Dasar Kebutuhan Sistem Akuntansi Sebelum ditetapkan sebagai Badan Hukum Milik Negara, pencatatan dan pelaporan keuangan UPI mengikuti tata cara yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, yaitu menggunakan sistem single entry. Seluruh penerimaan UPI disetorkan ke Kas Negara, sementara pengeluaran dilakukan melalui kucuran dana Pemerintah berupa DIK (Daftar Isian Kegiatan) dan DIKS (Daftar Isian Kegiatan Suplemen). Dengan sistem ini maka Laporan Keuangan yang disusun hanya berupa laporan penerimaan, pengeluaran, dan daftar inventaris. Sistem single entry tidak memungkinkan pencatatan yang berkelanjutan karena setiap akhir tahun anggaran, sisa anggaran harus disetorkan kembali ke Kas Negara. Kondisi demikian mustahil dapat menghasilkan Laporan Keuangan yang baik (sesuai Standar Akuntansi Keuangan dan/atau Standar Akuntansi Pemerintah) seperti yang dihasilkan oleh sistem double entry yaitu mampu menyajikan neraca, yang menginformasikan seluruh kekayaan dan kewajiban serta aktiva bersih UPI pada suatu saat tertentu. Ketidakmampuan sistem single entry tersebut sangat memicu perlunya penerapan sistem double entry. Pemerintah RI mulai menyadari ketidakmampuan sistem single entry tersebut sehingga sedikit demi sedikit mulai dilakukan reformasi dalam bidang keuangan negara yang diawali dengan perubahan tahun anggaran 1 April - 31 Maret menjadi 1 Januari - 31 Desember sejak tahun 2000 dan sistem balance budget berubah menjadi surplus/deficit budget.

52 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Perkembangan selanjutnya diterbitkan satu paket UU di bidang Keuangan Negara yaitu UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Negara yang dalam penjelasannya menyatakan bahwa agar informasi yang disampaikan dalam Laporan Keuangan pemerintah dapat memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas, perlu diselenggarakan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang terdiri atas Sistem Akuntansi Pusat (SAP) yang dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang dilaksanakan oleh kementerian negara/lembaga. Selain yang menyangkut bidang akuntansi, dalam bidang penganggaran telah diterbitkan PP No. 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan RKA-KL sebagai turunan dari UU No. 17 Tahun 2003 yang mengamanatkan bahwa anggaran tidak lagi menggunakan balance budget (anggaran berimbang), melainkan performance budget (anggaran berbasis kinerja). Perubahan-perubahan sebagaimana dikemukakan di atas merupakan salah satu pemicu terjadi perubahan pada lingkungan pengendalian perguruan tinggi khsususnya pada Universitas Pendidikan Indonesia. Lingkungan pengendalian mencakup : (1) integritas dan nilai etika; (2) komitmen terhadap kompetensi; (3) partisipasi Majelis Wali Amanat dan Dewan Audit; (4) filosofi dan gaya operasi manajemen; (5) struktur organisasi; (6) pemberian wewenang dan tanggung jawab; serta (7) kebijakan dan praktik sumberdaya manusia (SPAP SA Seksi 319 Par 25). Perubahan lingkungan pengendalian di Universitas Pendidikan Indonesia tercermin dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2004 tentang Penetapan UPI sebagai PT BHMN yang memberikan kemandirian, otonomi, dan tanggung jawab yang lebih besar kepada UPI dalam pengelolalan keuangan. Dengan kemandirian dan otonomi tersebut, pengelolaan penerimaan dan pengeluaran diatur sendiri oleh Universitas, sedangkan Laporan Keuangan disampaikan setiap periode satu tahun. Penetapan ini juga mengharuskan Universitas untuk secara periodik menyusun Laporan Keuangan dengan menggunakan sistem double entry. Laporan Keuangan Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2008 disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU). Penyajian Laporan Keuangan yang bersumber dari dana APBN (DIPA) menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), sedangkan untuk dana yang bersumber dari dana masyarakat menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45) versi SAK 1 September 2007. Adapun untuk penyajian Laporan Keuangan Universitas Pendidikan Indonesia secara terintegrasi (keseluruhan) sesuai kesepakatan 6 (enam) PTN BHMN (ITB, UI, UGM, UPI, IPB dan USU) pada tanggal 25-26 November 2005 di ITB adalah menggunakan PSAK 45. Dengan demikian, Laporan Keuangan yang disajikan Universitas Pendidikan Indonesia meliputi : (1) Laporan Posisi Keuangan (Neraca); (2) Laporan Aktivitas (Laporan Laba-Rugi); (3) Laporan Arus Kas; dan (4) Catatan atas Laporan Keuangan.

53 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

2. Tujuan Penyusunan Sistem Akuntansi Penyusunan sistem akuntansi bertujuan untuk menghasilkan informasi yang relevan dalam bentuk Laporan Keuangan dan data yang bisa digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam pembuatan keputusan. Pasal 3 PP Nomor 6 Tahun 2004 menyatakan bahwa UPI bersifat nirlaba. Dengan demikian, penyusunan Laporan Keuangan pun mengikuti standar yang ditetapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45, yaitu standar penyusunan Laporan Keuangan untuk organisasi nirlaba. Laporan Keuangan tersebut terdiri atas Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan Posisi Keuangan berisi informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih serta informasi mengenai hubungan di antara unsur tersebut pada waktu tertentu. Laporan ini digunakan untuk menilai kemampuan universitas dalam memberikan jasa secara berkelanjutan serta menilai likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal. Laporan Aktivitas berisi informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan aktiva bersih dan cara penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan, dalam wujud beban secara fungsional dan secara sifatnya. Laporan ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja dalam suatu periode, menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dalam memberikan jasa, serta menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer/pelaksana organisasi. Sementara itu, Laporan Arus Kas memuat informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Lebih jauh, penyusunan sistem akuntansi pada UPI ditujukan untuk: (1) meningkatkan kualitas informasi yang dapat disajikan sistem, menjamin ketepatan waktu dan struktur informasi; (2) meningkatkan pengendalian akuntabilitas dan pengecekan internal, sehingga dapat menghasilkan informasi akuntansi yang lengkap guna pengamanan kekayaan/aktiva universitas; dan (3) efisiensi biaya.

3. Kebijakan Umum Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia sebagai PTN yang telah beralih status menjadi PTN Badan Hukum Milik Negara (PTN BHMN) dalam menyajikan informasi akuntansi yang akurat, relevan, dan tepat waktu, baik sebagai alat pengambil keputusan manajemen, maupun sebagai pertanggungjawaban pada tanggal 15 Agustus 2008 telah berhasil menetapkan Kebijakan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia yang dituangkan dalam Surat Keputusan Rektor Nomor 4870/H40/KU/2008. Kebijakan Akuntansi UPI digunakan oleh seluruh entitas akuntansi di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai pedoman untuk penyelenggaraan akuntansi keuangan universitas. Laporan Keuangan Universitas dibuat dengan tujuan untuk menjamin adanya akuntabilitas, transparansi, dan keperluan manajerial. Akuntabel

54 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

dalam arti bahwa pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada Universitas dapat dipertanggungjawabkan kepada para stakeholders. Transparan berarti laporan itu terbuka bagi masyarakat yang ingin mengetahuinya. Sementara itu, pihak manajemen universitas memerlukan laporan keuangan dalam rangka perencanaan dan pengelolaan keuangan universitas serta memudahkan pengendalian yang efektif atas aktiva, utang dan ekuitas aktiva bersih. a. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai melalui penetapan kebijakan akuntansi ini adalah sebagai berikut: 1)

2) 3) 4)

Sebagai pemilihan dan penjabaran lebih lanjut dari standar-standar yang terdapat dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang dipandang paling tepat untuk diterapkan dalam penyelenggaraan akuntansi dan penyusunan Laporan Keuangan UPI. Sebagai acuan dalam penyusunan pedoman akuntansi (accounting manual) UPI . Sebagai salah satu acuan dalam penyusunan laporan manajemen UPI. Sebagai sumber rujukan/referensi dalam memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan kebijakan dan perlakuan akuntansi terhadap suatu transaksi, sehingga konsistensi dan keseragaman dapat dipelihara.

b. Asumsi Dasar Akuntansi Universitas Kebijakan akuntansi UPI didasari oleh pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : 1) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), serta prinsip-prinsip akuntansi yang lazim digunakan oleh organisasi nirlaba dalam melaksanakan kegiatan akuntansi termasuk penyusunan Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2) International Accounting Standards (IAS) atau International Financial Reporting Standards (IFRS). 3) United State Generally Accepted Accounting Principles (US-GAAP). 4) Peraturan Perundang-undangan yang relevan dengan pelaporan keuangan. 5) Praktik-praktik akuntansi yang berlaku umum, kesepakatan antarnegara, dan standar akuntansi negara lain. 6) Perubahan lingkungan internal universitas yang berdampak kepada terjadinya perubahan organisasi, budaya organisasi, dan manajemen pengelolaan universitas. 7) Terjadinya perubahan lingkungan perguruan tinggi di Indonesia dengan diterbitkannya PP No. 61 Tahun 1999 tentang pendidikan tinggi negeri sebagai badan hukum, menyebabkan terjadinya kompleksitas transaksi keuangan. 8) Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2004 tentang penetapan UPI sebagai BHMN.

55 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Sistem akuntansi UPI merupakan prosedur pencatatan dan pelaporan dengan mengelompokkan sumber dana untuk berbagai aktivitas/tujuan secara spesifik sesuai dengan penyumbangnya, menurut aturan serta pembatasan (restriksi) dari sumber-sumber di luar UPI atau sesuai dengan keputusan yang ditetapkan Pemerintah RI. Setiap dana merupakan suatu entitas akuntansi yang mandiri yaitu merupakan satu kumpulan akun debit kredit yang seimbang. Kumpulan akun tersebut digunakan untuk mencatat aktiva, kewajiban (utang), aktiva bersih dan perubahannya. Akun-akun yang berbeda akan memisahkan setiap dana sesuai dengan pembatasan dan keterbatasan sumber dana. Untuk kepentingan akuntansi dan pelaporan, masing-masing dana yang mempunyai karateristik sejenis dikelompokkan dalam satu grup dana. Konsekuensi logis dari pembedaan masing-masing dana menjadi sebuah entitas adalah jika terjadi transaksi antardana maka transaksi tersebut dibukukan dan diungkapkan sebagai transaksi sesuai dengan konsep entitas. Jika terjadi transaksi/pergerakan antargrup dana yang merupakan transaksi permanen maka ia akan dicatat sebagai transfer antar entitas dana. Akan tetapi jika transaksi antar dana bersifat sementara (temporary) maka ia akan diberlakukan sebagai utang-piutang antar dana. c. Ciri Dasar Akuntansi Keuangan Universitas Ciri dasar akuntansi keuangan dengan sistem akuntansi dana adalah adanya 2 (dua) golongan besar dana, yaitu Dana Lancar dan Dana Tidak Lancar. Dana lancar merupakan dana yang tersedia dan sepenuhnya dalam kendali Universitas, dan dapat digunakan untuk aktivitas utama Universitas. Sedangkan dana tidak lancar merupakan dana yang telah ditetapkan untuk penggunaan tertentu, terdiri atas: 1) Dana Bantuan (Loan Fund); 2) Dana Sumbangan dan sejenisnya (Endowment Fund); 3) Dana Pendapatan Tahunan dan Pendapatan Jangka Panjang (Annuity and Life Income Fund); 4) Dana untuk Aktiva Tetap (Plant Fund); 5) Dana untuk Badan (Agency Fund); dan 6) Dana untuk kegiatan lain (Fund lainnya). d. Entitas Akuntansi Universitas Entitas Akuntansi di lingkungan UPI adalah entitas pengelola dana di masing-masing unit pengelola keuangan yang disebut Satuan Akuntansi. Satuan ini menyusun Laporan Keuangan secara mandiri untuk dikompilasi menjadi Laporan Keuangan UPI. Satuan akuntansi membuat catatan dalam bentuk Jurnal Kas/Bank Masuk, Jurnal Kas/Bank Keluar, Jurnal Umum, Buku Besar serta menyusun Laporan Penerimaan dan Pengeluaran setiap periode (bulanan). Satuan Akuntansi mempunyai kelompok akun yang saling berimbang yaitu akun aktiva dengan akun kewajiban dan aktiva bersih. Untuk menjamin terlaksananya akuntansi diperlukan adanya SOP untuk setiap kegiatan disamping adanya fungsi verifikasi yang menjamin

56 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

keabsahan bukti/dokumen (absah formal, absah prosedur, dan absah material) e. Penyusunan Laporan Keuangan Penyusunan Laporan Keuangan Universitas Pendidikan Indonesia didasarkan kepada UU No. 17 Tahun 2003, PP Nomor 6 tahun 2004, SAP, SAK-PSAK No. 45 dan Pedoman Implementasi RKAT tahun 2008. Laporan Keuangan Universitas Pendidikan Indonesia terdiri atas: 1) Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan aktiva bersih serta informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada periode tertentu. Bersama dengan informasi dalam Laporan Keuangan lainnya, informasi dalam Laporan Posisi Keuangan dapat membantu para penyumbang, pemerintah, kreditur dan pihak-pihak lain untuk menilai: a) Kemampuan UPI dalam memberikan jasa secara berkelanjutan; dan b) Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dan kebutuhan pendanaan eksternal. Laporan Posisi Keuangan mencakup kekayaan UPI secara keseluruhan dan menyajikan total aktiva, kewajiban, serta aktiva bersih. 2) Laporan Aktivitas Laporan Aktivitas menyediakan informasi mengenai: a) Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih; b) Hubungan antar transaksi dan peristiwa lain; dan c) Penggunaan sumber ekonomis yang dimiliki, dikuasai dan dititipkan kepada UPI dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Laporan Aktivitas mengandung informasi yang bila digunakan bersama dengan informasi yang diungkapkan dalam Laporan Keuangan lainnya akan dapat membantu para penyumbang, segenap sivitas akademika, kreditur dan pihak lain untuk: a) Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode.; b) Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan Universitas dalam memberikan jasa; dan c) Menilai pelaksanaan tanggungjawab dan kinerja Pimpinan Universitas. 3) Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas menyediakan informasi yang terkait dengan jumlah penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelola oleh UPI dari awal periode sampai dengan akhir periode akuntansi normal (satu tahun). Penerimaan dan pengeluaran kas disajikan sesuai dengan urutan sebagai berikut: a) Aliran kas dari operasi; b) Aliran kas dari aktivitas investasi;

57 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

c) Aliran kas dari aktivitas pendanaan; dan d) Aliran kas dari aktivitas lain. 4) Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan menyediakan informasi mengenai: a) Informasi tentang dasar penyusunan Laporan Keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan; b) Informasi penting yang perlu diungkapkan tetapi tidak disajikan dalam Laporan Keuangan pokok; dan c) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam Laporan Keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar. Catatan atas laporan keuangan UPI disajikan dengan urutan sebagai berikut: a) Umum; b) Kebijakan Akuntansi; c) Penjelasan Laporan Posisi Keuangan; d) Penjelasan Laporan Aktivitas; e) Penjelasan Laporan Arus Kas; dan f) Peristiwa Kemudian Setelah Tanggal Neraca.

4. Siklus Akuntansi Siklus Akuntansi dilakukan mulai dari pencatatan suatu transaksi sampai tersusunnya Laporan Keuangan pada akhir periode akuntansi. Siklus akuntansi meliputi pencatatan ayat-ayat jurnal untuk mencatat transaksi atau peristiwa ekonomi, membukukan perkiraan tersebut (posting) dalam buku besar yang sesuai, menyusun neraca percobaan, membuat ayat jurnal penyesuaian serta menyusun Laporan Keuangan serta diakhiri dengan pencatatan jurnal penutup. Gambar 6 menggambarkan Siklus Akuntansi UPI BHMN.

5. Penyajian dan Pengungkapan Informasi likuiditas dalam Laporan Posisi Keuangan diberikan dengan cara sebagai berikut: a. Aktiva disajikan berdasarkan urutan likuiditas dan kewajiban berdasarkan jatuh tempo; dan b. Aktiva dikelompokkan ke dalam aktiva lancar dan tidak lancar, sedangkan kewajiban dikelompokkan menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh tempo kewajiban termasuk pembatasan aktiva diungkapkan dalam catatan atas Laporan Keuangan.

58 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

SIKLUS AKUNTANSI UPI

DOKUMEN TRANSAKSI

TRANSAKSI AKUNTANSI

TIDAK LENGKAP / AKURAT

ANALISIS DOKUMEN

TRANSAKSI PENGELUARAN KAS DAJ TRANSAKSI NON KAS

JENIS

SETARA KAS TUNAI

TRANSAKSI TRANSAKSI PENERIMAAN KAS DAN SETARA KAS TUNAI

JURNAL UMUM

JURNAL KAS MASUK

POSTING KE

BUKU BESAR DAN BUKU BESAR PEMBANTU

NERACA PERCOBAAN

JURNAL PENYESUAIAN DAN KOREKSI

NERACA PERCOBAAN SETELAH KOREKSI

LAPORAN KEUANGAN

JURNAL PENUTUP DAN PEMBALIK

Gambar 4. Siklus Akuntansi UPI

59 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

JURNAL KAS KELUAR

6. Elemen Utama Sistem Pengendalian Intern Uni versi t as Pengendalian Intern uni ver sit as terdiri dari lima elemen utama yang satu sama lain saling b e r k a i t a n , y a i t u P e n g a w a s a n o l e h M a n a j e m e n d a n K u l t u r P e n g e n d a l i a n (Management Oversight and Control Culture), Identifikasi dan Penilaian Risiko (Risk Recognition and Assessment), Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi (Control Activities and Segregation of Duties), Sistem Akuntansi, Informasi dan Komunikasi (Accountancy, Information and Communication), serta Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan/kelemahan (Monitoring Activities and Correcting Deficiencies). Pengendalian Intern sekurang-kurangnya mencakup lima elemen utama, yaitu : a.

Pengawasan oleh Manajemen dan Kultur Pengendalian

1) Majelis Wali Amanat Majelis Wali Amanat mempunyai tanggung jawab sebagai berikut: a) mengesahkan dan mengkaji ulang secara berkala terhadap kebijakan dan strategi usaha univer sit as secara keseluruhan ; b) memahami risiko utama yang dihadapi un i ver sit as , menetapkan tingkat risiko yang dapat ditolerir (risk tolerance), dan memastikan bahwa Pimpinan Universitas telah melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko tersebut ; c) mengesahkan struktur organisasi ; d) memastikan bahwa Pimpinan Universitas telah memantau efektivitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern. Dalam rangka memenuhi tanggung jawab tersebut, maka Majelis Wali Amanat: a) harus dapat bersikap obyektif serta rnemiliki pengetahuan dan kemampuan serta keingintahuan mengenai kegiatan usaha dan risiko univer sit a s ; b) harus ber per an secar a akt if untuk m emast ikan adanya perbaik an terhadap permasalahan univer s it as yang dapat mengurangi efektivitas Sistem Pengendalian Intern, seperti adanya hambatan dalam arus informasi dari bawahan kepada pimpinan dan kelemahan dalam pelaksanaan fungsi keuangan, hukum dan audit intern ; c) secara berkala mengadakan pertemuan dengan Pimpinan Universitas dan pejabat eksekutif univer sit as untuk membahas efektivitas Sistem Pengendalian Intern ; d) melakukan kaji ulang terhadap hasil evaluasi pelaksanaan pengendalian intern yang dibuat oleh Pimpinan Universitas, SAI dan auditor ekstern; e) secar a ber k ala m elak uk an upaya - upaya unt uk m em ast ik an bahwa Pimpinan Universitas telah menindaklanjuti dengan tepat atas temuan dan rekomendasi

60 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

f)

2)

yang disampaikan oleh otoritas pengawasan uni ver sit as , auditor intern dan auditor ekstern ; secara berkala melakukan kaji ulang terhadap validitas strategi univer sit as yang telah ditetapkan.

Pimpinan Universitas Pimpinan Universitas mempunyai tanggung jawab sebagai berikut : a) melaksanakan kebijakan dan strategi yang telah disetujui oleh Majelis Wali Amanat; b) mengembangkan prosedur untuk mengidentifikasi,m engukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang dihadapi uni ver sit as ; c) memelihara suatu struktur organisasi yang mencerminkan kewenangan, tanggung jawab dan hubungan pelaporan yang jelas ; d) memastikan bahwa pendelegasian wewenang berjalan secara efektif yang didukung oleh penerapan akuntabilitas yang konsisten ; e) menetapkan kebijakan dan strategi serta prosedur pengendalian intern ; dan f) memantau kecukupan dan efektivitas dan sistem pengendalian intern. D a l a m r a ng k a m e l a k s a n ak a n t a ng g un g j a wa b t e r s e b ut , Pimpinan Universitas h ar u s melakukan langkah-langkah, antara lain: a) menugaskan para manajer/pejabat dan staf yang bertanggungjawab dalam kegiatan atau fungsi tertentu untuk menyusun kebijakan dan. prosedur pengendalian intern terhadap kegiatan operasional serta kecukupan organisasi ; b) melakukan pengendalian yang efektif untuk memastikan bahwa para manajer/pejabat dan pegawai telah mengembangkan dan melaksanakan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan ; c) mendokumentasikan dan mensosialisasikan struktur organisasi yang secara jelas menggambarkan jalur kewenangan dan tanggung jawab pelaporan serta menyelenggarakan suatu sistem komunikasi yang efektif kepada seluruh jenjang organisasi univer s i t as ; d) mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa k e g i a t a n f u n g s i p e n g e n d a l i a n i n t e r n t e l a h d i l a k s a n a k a n o l e h m a n a j er / p ej a b at d an p e g a wa i ya n g m e m i l i k i p e ng a l a m an d a n kemampuan yang memadai ; e) melaksanakan secara efektif langkah perbaikan atau rekomendasi dari auditor intern dan atau auditor ekstern, antara lain dengan cara menugaskan pegawai yang bertanggungjawab untuk melaksanakannya.

3)

Budaya Pengendalian Majelis W ali Amanat dan Pimpinan Universitas bertanggungjawab dalam meningkatkan etika kerja dan integritas yang tinggi serta

61 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

menciptakan suatu kultur organisasi yang menekankan kepada seluruh pegawai universitas mengenai pentingnya pengendalian intern yang berlaku di universitas. Dalam rangka menciptakan budaya pengendalian tersebut, langkah-langkah yang harus diperhatkan dan dilakukan oleh universitas, antara lain : a) Majelis W ali Amanat dan Pimpinan Universitas harus menjadi role model bagi seluruh p e g a wa i a t a u m em i l i k i k om i t m e n pr i b a d i y a n g t i ng g i t er h a d ap pengembangan universitas yang sehat ; b) Majelis W ali Amanat dan Pimpinan Universitas harus mampu mengelola sumber daya manusia, termasuk dalam proses penempatan pegawai yang sesuai dengan ketrampilan, pengetahuan dan perilakunya ; c) meningkatkan kesadaran seluruh pegawai universitas mengenai pentingnya efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan selanjutnya pegawai mengkomunikasikan pada pihak manajemen yang terkait mengenai setiap permasalahan yang terjadi dalam kegiatan operasional universitas. Untuk mendukung budaya pengendalian tersebut maka seluruh kebijakan, standar dan prosedur operasional harus didokumentasikan secara tertulis dan tersedia bagi setiap pegawai yang terkait. Dalam rangka memperkuat nilai-nilai etika, universitas harus menghindari kebijakan dan praktek yang dapat mengakibatkan dorongan atau peluang untuk melakukan penyimpangan atau pelanggaran, seperti penekanan pada pencapaian target jangka pendek dengan mengabaikan dampak risiko yang bersifat jangka panjang, sistem kompensasi yang terlalu didasarkan kinerja jangka pendek, pemisahan fungsi yang tidak efektif dan pengenaan sanksi yang terlalu ringan atau terlalu berlebihan atas pelanggaran yang dilakukan. b.

Identifikasi dan Penilaian Risiko

1)

Penilaian risiko merupakan suatu serangkaian tindakan yang dilaksanakan oleh Pimpinan Universitas dalam rangka identifikasi, analisis dan menilai risiko yang dihadapi universitas untuk mencapai sasaran usaha yang ditetapkan. Risiko dapat timbul atau berubah sesuai dengan kondisi universitas, antara lain : a) perubahan kegiatan operasional universitas ; b) perubahan susunan personalia ; c) perubahan sistem informasi ; d) pertumbuhan yang cepat pada kegiatan usaha tertentu ; e) perkembangan teknologi ; f) pengembangan jasa, produk atau kegiatan baru ; g) terjadinya konsolidasi, akuisisi dan restrukturisasi universitas ; h) perubahan dalam sistem akuntansi ;

2)

62 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

3)

4)

5)

6)

c.

i) ekspansi usaha ; j) perubahan hukum dan peraturan ; dan k) perubahan perilaku serta ekspektasi pelanggan. Suatu Sistem Pengendalian Intern yang efektif mengharuskan universitas secara terus menerus mengidentifikasi dan menilai risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran. Penilaian risiko harus pula dilakukan oleh auditor intern sehingga cakupan audit yang dilakukan lebih luas dan menyeluruh. Penilaian ini harus dapat mengidentifikasi jenis risiko yang dihadapi universitas, penetapan limit risiko, dan teknik pengendalian risiko tersebut. Metodologi penilaian risiko harus menjadi tolak ukur untuk membuat profit risiko dalam bentuk dokumentasi data, yang bisa dikinikan secara periodik Penilaian risiko juga meliputi penilaian terhadap risiko yang dapat diukur (kuantitatif) dan tidak dapat diukur (kualitatif) maupun terhadap risiko yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan, dengan memperhatikan biaya dan manfaatnya. Selanjulnya universitas harus memutuskan untuk mengambil risiko tersebut atau tidak dengan cara mengurangi kegiatan usaha tertentu. Penilaian tersebut harus mencakup semua risiko yang dihadapi, baik oleh risiko individual maupun secara keseluruhan (aggregate), yang meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik, dan risiko kepatuhan. Pengendalian intern perlu dikaji ulang secara tepat dalam hal terdapat risiko yang belum dikendalikan, baik risiko yang sebelumnya sudah ada maupun risiko yang baru muncul. Pelaksanaan kaji ulang tersebut antara lain dengan melakukan evaluasi secara terus menerus mengenai pengaruh dari setiap perubahan lingkungan dan kondisi serta dampak dari pencapaian target atau efektivitas pengendalian intern dalam kegiatan operasi dan organisasi universitas. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi

Kegiatan pengendalian harus melibatkan seluruh pegawai universitas, termasuk Pimpinan Universitas. Oleh karena itu kegiatan pengendalian akan berjalan efektif apabila direncanakan dan diterapkan guna mengendalikan risiko yang telah diidentifikasi. Kegiatan pengendalian mencakup pula penetapan kebijakan dan prosedur pengendalian serta proses verifikasi lebih dini untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut secara konsisten dipatuhi, serta merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari setiap fungsi atau kegiatan universitas sehari-hari. 1)

Kegiatan Pengendalian Kegiatan pengendalian meliputi kebijakan, prosedur dan praktek yang memberikan keyakinan pejabat dan pegawai universitas bahwa arahan Majelis Wali Amanat dan Pimpinan Universitas telah dilaksanakan secara efektif. Kegiatan pengendalian tersebut akan dapat membantu Pimpinan Universitas termasuk Majelis Wali Amanat dalam mengelola dan mengendalikan risiko yang dapat mernpengaruhi kinerja atau mengakibatkan kerugian universitas.

63 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Kegiatan pengendalian diterapkan pada semua tingkatan fungsional sesuai struktur organisasi universitas, yang sekurang-kurangnya meliputi : a)

Kaji Ulang Manajemen (Top Level Reviews) Pimpinan Universitas secara berkala meminta penjelasan (informasi) dan laporan kinerja operasional dan pejabat dan staf sehingga memungkinkan untuk mengkaji ulang hasil kemajuan (realisasi) dibandingkan dengan target yang akan dicapai, seperti laporan keuangan dibandingkan dengan rencana anggaran yang ditetapkan. Berdasarkan kaji ulang tersebut, Pimpinan Universitas segera mendeteksi permasalahan seperti kelemahan pengendalian, kesalahan laporan keuangan atau penyimpangan lainnya (fraud).

b)

Kaji Ulang Kinerja Operasional (Functional Review) Kaji ulang ini dilaksanakan oleh SAI dengan frekuensi yang lebih tinggi, baik kaji ulang secara harian, mingguan, maupun bulanan.

(1) melakukan kaji ulang terhadap penilaian risiko (laporan profit risiko) yang dihasilkan oleh satuan kerja manajemen risiko ; (2) menganalisis data operasional, baik data yang terkait dengan risiko maupun data keuangan, yaitu melakukan verifikasi rincian dan kegiatan transaksi dibandingkan dengan output (laporan) yang dihasilkan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi; dan (3) melakukan kaji ulang terhadap realisasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran, guna : mengidentifikasl penyebab penyimpangan yang signifikan menetapkan persyaratan untuk tindakan perbaikan (corrective actions). c)

Pengendalian Sistem Informasi

(1) Universitas melaksanakan verifikasi terhadap akurasi dan kelengkapan dan transaksi dan melaksanakan prosedur otorisasi, sesuai dengan ketentuan intern. (2) Kegiatan pengendalian sistem informasi dapat digolongkan dalam dua kriteria, yaitu pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum meliputi pengendalian t e r h a d a p operasional pusat data, sistem pengadaan dan pemeliharaan sof t w ar e, peng am anan ak ses, ser t a peng em bangan dan pemeliharaan sistem aplikasi yang ada. Pengendalian umum ini diterapkan terhadap mainframe, server, dan users workstation, serta jaringan internal - eksternal. Pengendalian aplikasi diterapkan terhadap program yang d i g u n a k a n u niversitas d a l a m m e n g o l a h

64 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

t r a n s a k s i d a n u n t u k memastikan bahwa semua transaksi adalah benar, akurat dan telah diotorisasi secara benar. Selain itu, pengendalian aplikasi harus dapat memastikan tersedianya proses audit yang efektif dan untuk mengecek kebenaran proses audit dimaksud. d)

Pengendalian Aset Fisik (Physical Controls)

(1) Pengendalian aset fisik dilaksanakan untuk menjamin terselenggarannya pengamanan fisik terhadap aset u niversitas. (2) Kegiatan ini melipufi pengamanan aset, catatan dan akses terbatas terhadap program komputer dan file data, serta membandingkan nilai aktiva dan pasiva u niversitas dengan nilai yang tercantum pada catatan pengendali, khususnya pengecekan nilai aktiva secara berkala. e)

Dokumentasi

(1) U niversitas

sekurang-kurangnya memformalkan dan mendokumentasikan kebijakan, prosedur, sistem dan standar akuntansi serta proses audit secara memadai. (2) D o k u m e n t e r s e b u t h a r u s d i p e r b a r u i s e c a r a b e r k a l a g u n a menggambarkan kegiatan operasional u niversitas secara aktual, dan harus diinformasikan kepada pejabat dan pegawai. (3) Atas suatu permintaan, dokumen harus senantiasa tersedia untuk kepentingan auditor intern, akuntan publik dan Irjen pengawasan Departemen Pendidikan Nasional. (4) Akurasi dan ketersediaan dokumen harus dinilai oleh auditor intern ketika melakukan audit ratio maupun non ratio. 2)

Pemisahan Fungsi a) Pemisahan fungsi dimaksudkan agar setiap orang dalam jabatannya tidak memiliki peluang untuk melakukan dan menyembunyikan kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaan tugasnya pada seluruh jenjang organisasi dan seluruh langkah kegiatan operasional. U niversitas harus mematuhi prinsip pemisahan fungsi ini, yang dikenal sebagai "Four-Eyes Principle". b) Apabila diperlukan, karena perubahan karakteristik kegiatan usaha dan transaksi serta organisasi u niversitas, Pimpinan u niversitas wajib menetapkan prosedur (kewenangan), termasuk penetapan daftar petugas yang dapat mengakses suatu transaksi atau kegiatan usaha yang berisiko tinggi. c) Sist em Peng enda lia n I nt er n yang ef ek t if m ensyar at k an adan ya pemisahan fungsi dan menghindari pemberian wewenang dan tanggung jawab yang dapat menimbulkan berbagai benturan kepentingan (conflict of interest). Seluruh aspek yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan tersebut harus diidentifikasi, diminimalisir, dan dipantau

65 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

d)

d.

secara hati-hati oleh pihak lain yang independen, seperti Akuntan Publik. Dalam pelaksanaan pemisahan fungsi tersebut, u niversitas harus melakukan langkah-langkah, antara lain : (1) menetapkan fungsi atau tugas tertentu pada u niversitas yang harus dipisahkan atau dialokasikan kepada beberapa orang dalam rangka mengurangi risiko terjadinya manipulasi data keuangan atau penyalahgunaan aset u niversitas: (2) pemisahan fungsi tersebut tidak terbatas pada kegiatan front dan back office, tetapi juga dalam rangka pengendalian terhadap : persetujuan atas pengeluaran dana dan realisasi pengeluaran ; rekening unit kerja dari rekening bendahara dan u niversitas ; transaksi dalam pembukuan u niversitas ; pemberian informasi kepada pelanggan u niversitas ; penilaian terhadap kecukupan dokumentasi pencairan RKAT ; kegiatan usaha lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan yang signifikan ; independensi fungsi manajemen risiko pada u niversitas.

Sistem Akuntansi, Informasi dan Komunikasi

Sistem akuntansi, informasi dan komunikasi yang memadai dimaksudkan agar dapat mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul dan digunakan sebagai sarana tukar menukar informasi dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing. 1)

Sistem Akuntansi a) Sistem Akuntansi meliputi metode dan catatan dalam rangka mengidentifikasi, mengelompokkan, menganalisis, mengklasifikasi, mencatat/membukukan dan melaporkan transaksi u niversitas. b) Untuk menjamin data akunting yang akurat dan konsisten dengan data yang tersedia berdasarkan hasil olahan sistem maka proses rekonsiliasi antara data akunting dan sistem informasi manajemen wajib dilaksanakan secara berkala atau sekurangkurangnya setiap bulan. Setiap penyimpangan yang terjadi wajib segera diinvestigasi dan diatasi permasalahannya. Proses rekonsiliasi juga wajib didokumentasiken sebagai bagian dari persyaratan proses jejak audit secara keseluruhan.

2)

Sistem Informasi a) Sistem Informasi hams dapat menghasilkan laporan mengenai kegiatan usaha, kondisi keuangan, penerapan manajemen risiko dan pemenuhan ketentuan yang mendukung pelaksanaan tugas Majelis Wali Amanat dan Pimpinan Universitas. b) Sistem pengendalian intern yang efektif sekurangkurangnya menyediakan data/informasi internal yang cukup dan

66 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

c)

d)

e)

f)

menyeluruh mengenai keuangan, kepatuhan u niversitas terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku, kondisl eksternal dan setiap kejadian serta kondisi yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sistem Pengendalian Intern sekurang-kurangnya menyediakan sistem informasi yang dapat dipercaya mengenai seluruh aktivitas fungsional u niversitas, terutama aktivitas fungsional yang signifikan dan memiliki potensi risiko tinggi. Sistem informasi tersebut, termasuk sistem penyimpanan dan penggunaan data elektronik, harus dijamin keamanannya, dipantau oleh pihak yang independen (auditor intern) dan didukung oleh program kontinjensi yang memadai. U niversitas sekurang-kurangnya mengorganisasikan suatu rencana pemulihan darurat (contingency recovery plan) dan sistem back-up untuk mencegah kegagalan usaha yang berisiko tinggi. Prosedur, proses, dan sistem back-up harus didokumentasikan dan dinilai kembali efektivitasnya secara berkala. Untuk memastikan bahwa seluruh rencana dan proses pemulihan darurat (contingency recovery plan) dan sistem back-up telah bekerja secara efektif maka pelaksanaan proses dan sistem tersebut har us didok um ent asik an dan diuj i secar a ber k ala. U niversitas har us mendokumentasikan pelaksanaan pengujian berkala tersebut dan Pimpinan Universitas memberikan perhatian yang penuh terhadap temuan kelemahan pada sistem yang didasarkan atas pengujian tersebut serta selanjutnya mengambil langkah perbaikan yang diperlukan. U niversitas sekurang-kurangnya memiliki dan memelihara sistem informasi manajemen yang diselenggarakan, baik dalam bentuk elektronik maupun bukan elektronik. Mengingat bahwa sistem informasi elektronik dan penggunaan teknologi informasi tersebut mempunyai dampak risiko maka U niversitas harus mengendalikannya secara efektif guna menghindari adanya gangguan usaha dan kemungkinan timbulnya kerugian U niversitas yang signifikan. Khususnya yang berkaitan pengendalian intern t e r h a d a p p e n ye l e n g g a m a n s i s t e m d a n t e k n o l o g i i n f o r m a s i , U niversitas h a r u s memperhatikan hal-hal sebagai berikut : (1) ketersediaan bukti dan dokumen yang memadai dalam rangka mendukung proses jejak audit (audit trail). Proses jejak audit tersebut harus dilaksanakan secara efektif dan didokumentasikan untuk memastikan bahwa proses otomasi telah bekerja secara efektif dan akurat. SAI wajib melakukan penilaian terhadap efektivitas dan akurasi proses jejak audit tersebut ketika melakukan evaluasi pelaksanaan pengendalian intern U niversitas ; (2) p e l ak sa na an pe ng e nd a l ia n t e r h ada p s i st em k om put er da n p engamanannya (general controls) maupun

67 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

pengendalian terhadap aplikasi software dan prosedur manual lainnya (application controls) ; (3) antisipasi terjadinya risiko gangguan atau kerugian yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berada di luar jangkauan pengendalian ratio U niversitas sehingga u niversitas harus menyelenggarakan sistem pemulihan (recovery) dan rencana kontinjensi serta pengecekan secara berkala atas kemungkinan terjadinya hal-hal yang sulit diprediksi sebelumnya (disaster and recovery plan). (4) Sistem informasi harus menyediakan data dan informasi yang relevan, akurat, tepat waktu, dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan dan disajikan dalam format yang konsisten. (5) sebagai bagian dari proses pencatatan atau pembukuan, sistem informasi harus didukung oleh sistem akuntansi yang baik termasuk penetapan prosedur dan jadwal retensi pencatatan transaksi. 3)

Sistem Komunikasi a) Sistem komunikasi harus mampu memberikan informasi kepada seluruh pihak, baik intern maupun ekstern, seperti Irjen Depdiknas, auditor ekstern, Majelis Wali Amanat dan stake holder. b) Sistem Pengendalian Intern u niversitas harus memastikan adanya saluran komunikasi yang efektif agar seluruh pejabat/pegawai u niversitas sepenuhnya memahami dan mematuhi kebijakan dan prosedur yang berlaku dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. c) Pimpinan Universitas harus menyelenggarakan saluran/jalur komunikasi yang efektif agar informasi yang diperlukan terjangkau oleh pihak yang berkepentingan. Persyaratan ini berlaku untuk setiap informasi, baik mengenai kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, eksposur risiko dan transaksi aktual maupun mengenai kinerja operasional u niversitas. d) Struktur organisasi u niversitas harus memungkinkan adanya arus informasi yang memadai, yaitu informasi ke atas, ke bawah dan lintas satuan kerja/unit: (1) informasi ke atas untuk memastikan bahwa Majelis Wali Amanat, Pimpinan Universitas dan pejabat struktural mengetahui risiko dan kinerja operasional Bank. Saluran informasi ini harus dapat merespon untuk pelaksanaan langkah-langkah perbaikan dan dapat diketahui oleh jajaran manajemen. (2) informasi ke bawah untuk memastikan bahwa tujuan, strategi dan ekspektasi u niversitas serta kebijakan dan prosedur yang berlaku telah dikomunikasikan kepada para manajer di tingkat bawah dan para pelaksana. (3) informasi lintas satuan kerja/unit untuk memastikan bahwa informasi yang diketahui oleh suatu satuan kerja tertentu dapat disampaikan kepada satuan kerja lain yang terkait, khususnya untuk mencegah benturan kepentingan dalam keputusan dan untuk menciptakan koordinasi yang memadai.

68 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

e.

Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan

1)

Kegiatan Pemantauan a) u niversitas harus melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian intern. Pemantauan terhadap risiko utama u niversitas harus diprioritaskan dan berfungsi sebagai bagian dari kegiatan u niversitas sehari-hari termasuk evaluasi secara berkala, baik oleh satuan-satuan kerja operasional maupun oleh Satuan Audit Internal (SAI). b) u niversitas harus memantau dan mengevaluasi kecukupan Sistem Pengendalian Intern secara terus menerus berkaitan dengan adanya perubahan kondisi intern dan ekstem serta harus meningkatkan kapasitas sistem pengendalian intern tersebut agar efektivitasnya dapat ditingkatkan. c) Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh u niversitas dalam rangka terselenggaranya kegiatan pemantauan yang efektif, sekurang-kurangnya adalah : (1) memastikan bahwa fungsi pemantauan telah ditetapkan secara jelas dan terstruktur dengan baik dalam organisasi u niversitas ; (2) menetapkan satuan kerja/pegawai yang ditugaskan untuk memantau efektivitas pengendalian intern ; (3) menetapkan frekuensi yang tepat untuk kegiatan pemantauan yang didasarkan pada risiko yang melekat pada universitas dan sifat/frekuensi perubahan yang terjadi dalam kegiatan operasional ; (4) mengintegrasikan Sistem Pengendalian Intern ke dalam kegiatan operasional dan menyediakan laporan rutin seperti jurnal pembukuan, management review dan laporan mengenai atas eksepsi/ penyimpangan dari kebijakan dan prosedur yang ditetapkan (Justifikasi atas irregularities) yang selanjutnya dilakukan kaji ulang ; (5) melakukan kaji ulang terhadap dokumentasi dan hasil evaluasi dari satuan kerja/pegawai yang ditugaskan untuk melakukan pemantauan ; (6) menetapkan informasi/feed back dalam suatu format dan frekuensi yang tepat.

2)

Fungsi SAI a) u niversitas harus menyelenggarakan audit intern yang efektif dan menyeluruh terhadap sistem pengendalian Intern. Pelaksanaan audit intern tersebut yang dilaksanakan oleh SAI harus didukung oleh tenaga auditor yang independen, kompeten, dan memiliki jumlah yang memadai. b) Sebagai bagian dari Sistem Pengendalian Intern, SAI harus melaporkan hasil temuannya secara langsung kepada Rektor dan/atau Dewan Audit (apabila ada). c) SAI harus melakukan penilaian yang independen mengenai kecukupan dari dan kepatuhan u niversitas terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. d) Dalam menetapkan kedudukan, wewenang, tanggung jawab, profesionalisme, organisasi dan ruang lingkup tugas SAI

69 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

maka u niversitas wajib berpedoman puta kepada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern (SPFAIB). 3)

Perbaikan Kelemahan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan a) Kelemahan dalam pengendalian intern, baik yang diidentifikasi oleh satuan kerja operasional (risk taking unit), SAI maupun pihak lainnya, harus segera dilaporkan kepada dan menjadi perhatian pejabat atau Pimpinan Universitas yang berwenang. Kelemahan pengendalian intern yang material harus juga dilaporkan kepada dewan audit. b) Langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan u niversitas dalam rangka memperbaiki kelemahan pengendalian intern, antara lain : (1) setiap laporan mengenai kelemahan dalam pengendalian intern atau tidak ef ektif nya pengendalian risiko u niversitas harus segera ditindaklanjuti dan Pimpinan Universitas dan pejabat struktural terkait ; (2) SAI harus melakukan kaji ulang atau langkah pemantauan lainnya yang memadai terhadap kelemahan yang terjadi dan segera melaporkan kepada Dewan Audit dan Rektor dalam hal masih terdapat kelemahan yang belum diperbaiki atau tindakan korektif belum ditindaklanjuti ; (3) untuk memastikan bahwa seluruh kelemahan segera ditindaklanjuti maka Pimpinan Universitas harus menciptakan suatu sistem yang dapat menelusuri kelemahan pada pengendalian intern dan mengambil langkah perbaikan; (4) Majelis Wali Amanat dan Pimpinan Universitas harus menerima laporan secara berkala berupa ikhtisar mengenai hasil identifikasi seluruh permasalahan dalam pengendalian intern.

70 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

F. Manajemen Kinerja Staf Akademik 1. Sistem dan Organisasi Pengelolaan SDM Status kepegawaian dosen, tenaga administrasi, pustakawan, laboran, dan teknisi di UPI sebagian besar merupakan pegawai negeri sipil (PNS). Beberapa dosen berstatus dosen tidak tetap dan sebagian pegawai berstatus tenaga honorer. Oleh karena itu, sistem kepegawaian yang digunakan mengacu pada Peraturan Pemerintah tentang Pegawai Negeri Sipil dan/atau Keputusan Rektor. Sesuai dengan tuntutan lingkungan perguruan tinggi, UPI mengembangkan sistem kepegawaian dan legal infrastructure-nya. Pengembangan sistem kepegawaian ini telah (dan sedang) berjalan sejak tahun 2005, serta akan disesuaikan lebih lanjut seiring dengan telah diberlakukannya UndangUndang nomor 9 tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan. Melalui program I-MHERE, UPI mengembangkan sistem manajemen SDM berbasis kompetensi yang memposisikan kompetensi sebagai landasan dalam pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan lainnya. Pengembangan perangkat peraturan serta perangkat implementasi sistem manajemen SDM dalam bentuk prosedur operasional baku (POB) mulai diterapkan pada tahun 2008 sebagai kontinuitas pengembangan sebelumnya. Seiring dengan tuntutan penyelenggaraan manajemen dan/atau penerapan sistem manajemen perguruan tinggi, UPI berupaya menumbuhkan mindset baru bagi seluruh pegawai yang difokuskan pada etos dan budaya kerja ke arah yang lebih produktif, fokus pada costumer, dan perbaikan mutu berkelanjutan. Sinergi antara implementasi sistem manajemen SDM berbasis kompetensi dan penumbuhan mindset baru tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja SDM UPI. Sejak tahun 2007 dilakukan revitalisasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISUDAMA) UPI yang terintegrasi dengan sistem informasi lainnya. Ini sesuai dengan amanat Renstra UPI tentang pengembangan sistem informasi manajemen universitas yang dapat memberikan layanan data dan informasi secara lengkap, akurat dan mutakhir. Pada tahun 2008 telah diselesaikan pengembangan sistem manajemen SDM dan SKPL-nya (spesifikasi kebutuhan perangkat lunak), serta dalam proses bidding pembuatan software. Revitalisasi Sistem Informasi SDM (SISUDAMA) ini dan sistem informasi lainnya ditargetkan selesai pada tahun 2009. Untuk mendukung SISUDAMA digunakan juga finger scan sebagai alat pemantauan kehadiran pegawai. Dalam struktur organisasi UPI yang baru (sesuai dengan Surat Keputusan Majelis Wali Amanat UPI Nomor 21/TAP/MWA UPI/2007 tentang Struktur Organisasi UPI), secara fungsional, pengelolaan SDM diorganisasikan oleh Direktorat SDM yang dipimpin oleh seorang Direktur SDM yang mengkoordinasikan dua divisi dan satu seksi, yaitu Divisi Rekrutmen dan

71 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Pengembangan SDM, Divisi Remunerasi dan Kesejahteraan SDM, dan Seksi Kerumahtanggaan. Tugas pokok dan fungsi Direktorat SDM serta divisi dan seksi yang dikoordinasikannya disajikan dalam Tabel 11. Tabel 11. Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat SDM, serta Divisi dan Seksi di lingkungan Direktorat SDM Direktorat/Divisi (1) Direktorat Sumber Daya Manusia

Tugas Pokok (2) Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengadaan dan pengembangan SDM, pemberdayaan dan pemeliharaan SDM, serta remunerasi dan kesejahteraan SDM.

Divisi Rekrutmen dan Pengembangan SDM

Melaksanakan kegiatan penarikan, penempatan, dan pengembangan SDM.

72 | L a p o r a n

Fungsi (3) 1. Menyelenggarakan penyusunan rencana kegiatan bidang SDM. 2. Menyelenggarakan kegiatan pengadaan dan pengembangan SDM, pemberdayaan dan pemeliharaan SDM, serta remunerasi dan kesejahteraan SDM. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengadaan dan pengembangan SDM, pemberdayaan dan pemeliharaan SDM, serta remunerasi dan kesejahteraan SDM. 4. Mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengadaan dan pengembangan SDM, pemberdayaan dan pemeliharaan SDM, serta remunerasi dan kesejahteraan SDM. 5. Menyelenggarakan administrasi SDM. 6. Melaporkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam bidang SDM kepada Rektor melalui Pembantu Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya. 1. Menganalisis kebutuhan sumber daya manusia, baik jumlah maupun mutunya. 2. Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan penarikan dan penempatan sumber daya manusia. 3. Menyusun dan melaksanakan program pelatihan dan pendidikan, baik pra jabatan maupun dalam jabatan, dalam rangka pengembangan SDM. 4. Mengorganisasikan pelaksanaan asesmen SDM. 5. Melaporkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan dan pengembangan SDM kepada Pembantu Rektor Bidang Keuangan

Tahunan UPI BHMN 2008

Direktorat/Divisi (1)

Tugas Pokok (2)

Divisi Remunerasi dan Kesejahteraan SDM

Melaksanakan kegiatan pengembangan dan pelaksanaan program remunerasi dan kesejahteraan SDM.

Seksi Kerumahtanggaa n SDM

Melaksanakan urusan kerumahtanggaan Direktorat SDM, sbb: 1. Perencanaan 2. Kesekretariatan 3. Logistik 4. Keuangan 5. Kepegawaian 6. Keamanan, Ketertiban dan Kebersihan/ Keindahan

73 | L a p o r a n

Fungsi (3) dan Sumber Daya melalui Direktur SDM. 1. Menganalisis dan menyusun program remunerasi yang adil dan layak. 2. Menganalisis dan menyusun program tunjangan yang layak. 3. Menganalisis dan menyusun program insentif yang efektif dalam peningkatan motivasi dan kinerja SDM. 4. Menyusun dan melaksanakan program kesejahteraan SDM yang difokuskan pada peningkatan jenis dan mutu layanan seperti layanan kesehatan, bantuan hukum, dan layanan kesehteraan lainnya. 5. Melaporkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam pelaksanaan program remunerasi dan kesejahteraan SDM kepada Pembantu Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya melalui Direktur SDM. 1. Menyusun Rencana kegiatan dan anggaran Kerumahtanggaan Tahunan 2. Menerima surat masuk 3. Memproses surat 4. Mengarsipkan surat 5. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana 6. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan 7. Mendistribusikan sarana dan prasarana 8. Menginventarisasi dan memelihara sarana dan parasarana 9. Mengusulkan penghapusan sarana dan prasarana 10. Menyusun rencana kebutuhan biaya sesuai anggaran kegiatan di RKAT 11. Melaksanakan distribusi anggaran 12. Mencatat dan melaporkan penggunaan keuangan 13. Memproses usulan Tunjangan Prestasi, Uang Makan, dll. 14. Mengidentifikasi data kepegawaian 15. Melaksanakan adm. kepegawaian 16. Memproses usulan kenaikan pangkat 17. Melakukan pembinaan

Tahunan UPI BHMN 2008

Direktorat/Divisi (1)

Tugas Pokok (2) 18. 19. 20.

21. 22. 23. 24.

Fungsi (3) kepegawaian Memproses perjalanan dinas Mengatur dan menata tata letak ruang kerja Mengidentifikasi dan menginventarisasi aset dan fasilitas Menjaga keamanan kantor dan fasilitasnya Menata keindahan dan kenyamanan kantor Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan pimpinan. Menyusun laporan kegiatan kerumahtanggaan.

2. Strategi Pengembangan SDM Sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) UPI 2006-2010, kebijakan penataan SDM difokuskan pada peningkatan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan SDM, rekrutmen pegawai universitas terutama tenaga akademik secara selektif sesuai dengan kebutuhan nyata universitas, tersusunnya pedoman pengalihan dan pengembangan pegawai universitas, dan penataan SDM sesuai dengan struktur organisasi UPI menurut PP Nomor 6 Tahun 2004 dan ART UPI Tahun 2006. Dalam menyelenggarakan fungsi pengembangan SDM, UPI merancang dan mengembangkan strategi guna memenuhi kebutuhan SDM, baik jumlah atau mutunya, didasarkan pada hasil analisis situasi SDM saat ini dan analisis kebutuhan SDM akan datang yang diselenggarakan secara efisien, transparan, dan akuntabel. Analisis sistuasi SDM saat ini melibatkan variabel jumlah dan mutu SDM, pendidikan, pengalaman, masa kerja, dan lainnya. Sedangkan analisis kebutuhan SDM melibatkan variabel yang relevan antara lain rencana strategis dan struktur organisasi, serta sejumlah faktor strategik internal dan eksternal. Jenis dan bentuk kegiatan pengembangan SDM (pendidikan prajabatan dan dalam jabatan baik degree maupun non-degree) dipilih dan/atau dilaksanakan sesuai dengan tujuan pengembangan SDM. Kebijakan penataan SDM di atas diwujudkan dalam sejumlah program. Program yang relevan dengan pengembangan SDM antara lain: a. mengembangkan pedoman dan pelaksanaan pembinaan SDM universitas sesuai dengan tuntutan UPI BHMN, b. meningkatkan kompetensi kepribadian, sosial, profesionalisme, budaya kerja, dan disiplin kerja yang tinggi dalam kaitannya dengan kapasitas membangun universitas, dan c. meningkatkan kualifikasi, mutu, dan jumlah SDM.

74 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Melalui program pengembangan SDM ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan ilmiah, kepribadian, profesi dan sosial tenaga akademik dan tenaga administrasi, terwujudnya budaya kerja korporat di kalangan tenaga akademik dan tenaga administrasi, serta meningkatkan kualifikasi pendidikan tenaga akademik dan jumlah guru besar. Secara umum, strategi pengembangan SDM melibatkan langkah-langkah berikut: a. Analisis situasi SDM saat ini; b. Analisis kebutuhan SDM yang difokuskan pada kebutuhan pengembangan SDM di masa yang akan datang; c. Identifikasi model atau pendekatan pengembangan SDM yang efisien, efektif, transparan, dan akuntabel; d. Identifikasi tujuan, materi, jenis dan bentuk serta tempat kegiatan pengembangan yang relevan dengan pendekatan dan kebutuhan pengembangan SDM; e. Identifikasi skenario dan jadual kegiatan pengembangan SDM. Melalui program I-MHERE telah berhasil diidentifikasi sejumlah model atau pendekatan pengembangan SDM, sebagai berikut: a. Pelatihan Induksi Merupakan orientasi pegawai baru atau pegawai setelah mendapat rotasi/mutasi dan promosi. Tujuannya agar pegawai lebih cepat untuk menyesuaikan diri ditempat kerja baru. b. Pelatihan Umum Pelatihan berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan, ketrampilan serta sikap. Meliputi tahapan identifikasi gap kompetensi individu dan kelompok jabatan, kebutuhan pelatihan, penyusunan program pelatihan, evaluasi pelatihan. Pelatihan berbasis kompetensi ini mencakup: a. Hard Competency: aplikasi komputer, administrasi perkantoran, bahasa Inggris, manajemen perpustakaan, manajemen SDM berbasis kompetensi, dan lainnya. b. Soft Competency: kepemimpinan, kerjasama, pelayanan prima, komunikasi, kemampuan analisa. c. Pendidikan Lanjutan Pendidikan lanjutan untuk pegawai didasarkan pada pertimbangan kebutuhan kualifikasi pendidikan dan bidang keahlian yang dibutuhkan oleh UPI. Pendidikan non-degree sebagian besar diikuti oleh pegawai nondosen berupa Diklatpim dan Diklat Teknis. Diklatpim diatur dalam PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS dan Diklat Teknis disesuaikan dengan kebutuhan lembaga atau permintaan Pusdiklat. Dalam tiga tahun terakhir data pegawai nondosen yang mengikuti pendidikan non-degree, baik Diklatpim maupun Diklat Teknis, dapat dilihat pada Tabel 9.

75 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Data dosen pada tahun 2008 berjumlah 1254 orang. Berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu: S1 = 309 orang, S2 = 734 orang, dan S3 = 211 orang. Pada kurun waktu 2009 – 2011, sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan SDM UPI, rencana pengembangan kualifikasi atau jenjang pendidikan dosen disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Rencana Pengembangan Kualifikasi/Jenjang Pendidikan Dosen Kualifikasi/Jenjang Pendidikan S1(Sarjana)

Tahun 2008 309

Tahun 2009-2011 31

S2(Magister)

734

462

S3 (Doktor)

211

761

Keterangan Studi lanjut S2 (90 % x 309) = 278, sisa = 309 – 278 = 31 Studi lanjut S3 (75 % x 734) = 550, sisa = (734 – 550) + 278 = 462 Dosen S3 = (211 + 550) = 761

Data dosen pada tahun 2008 berdasarkan jabatan fungsional, yaitu: Guru Besar = 66 orang, Lektor Kepala = 528 orang, Lektor = 423 orang, Asisten Ahli = 175 orang, dan Tenaga Pengajar = 62 orang. Pada kurun waktu 2009 – 2011, sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan SDM UPI, rencana pengembangan jabatan fungsional dosen disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Rencana Pengembangan Jabatan Fungsional Dosen Jabatan Fungsional

Tahun 2008 62

Tahun 2009-2011 3

Asisten Ahli

175

76

Lektor

423

221

Lektor Kepala

528

809

Guru Besar

66

145

Tenaga Pengajar

Keterangan Tenaga Pengajar : 62 x 95 % = 59, Sisa 3 orang Asisten Ahli : 175 x 90 % = 158, Sisa (175 – 158) + 59 = 76 orang Lektor : 423 x 85 % = 360, Sisa (423 – 360) + 158 = 221 orang Lektor Kepala : 528 x 15 % = 79, Sisa (528 – 79) + 360 = 809 orang Guru Besar : 66 + 79 = 145 orang

Data pegawai nondosen atau tenaga administrasi pada tahun 2008 berjumlah 754 orang. Berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu: SD = 73 orang, SMP = 75 orang, SMA = 344 orang, Diploma = 51 orang, S1 = 197 orang, dan S2 = 14 orang. Pada kurun waktu 2009 – 2011, sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan SDM UPI, rencana pengembangan kualifikasi atau jenjang pendidikan pegawai nondosen sebagai berikut: 1. Studi lanjut SMP/SMA (90 % x 148) = 133, Sisa 15 orang (SD/SMP). 2. Studi lanjut S1 : (25 % x 395) = 99, Sisa (395 – 99) + 133 = 429 (SMA/D2/D3). 3. Studi lanjut S2 : (5 % x 197) = 10, Sisa (197 – 10) + 99 = 286 (S1). 4. Studi lanjut S3 : (20 % x 14) = 3, Sisa (14 – 3) + 10 = 21 (S2). 5. Pegawai S3 = 3 orang.

76 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Data dosen yang sedang studi lanjut pada tahun 2008 berjumlah 503 orang (jenjang S2 dan atau S3), mencakup 490 orang di dalam negeri dan 13 orang di luar negeri. Sedangkan pendidikan degree yang diikuti oleh pegawai nondosen berjumlah 54 orang mencakup S1 = 42 orang, S2 = 8 orang, dan S3 = 4 orang. Pada tahun 2008, sebanyak 23 orang dosen sedang dalam proses promosi ke Guru Besar, sebagai berikut: 1. Telah di Depdiknas : 9 orang 2. Menunggu persetujuan Senat Akademik : 2 orang 3. Masih di Peer Group : 9 orang 4. Persetujuan Tim PAK UPI : 3 orang Tabel 14. Dosen Yang Sedang Studi Lanjut Tahun 2008 No 1 2 3 4 5 6 7

Fakultas FIP FPIPS FPBS FPMIPA FPTK FPOK Kampus Daerah JUMLAH

Studi Lanjut Dalam Negeri S2 S3 JML 32 65 97 26 52 78 51 53 104 19 38 57 25 41 66 33 20 53 25 211

10 279

35 490

Studi Lanjut Luar Negeri S2 S3 JML 1 1 1 1 2 3 5 1 1 2 2 1 1 1 3

1 10

2 13

Total 98 79 109 58 68 54 37 503

Tabel 15. Pegawai Nondosen Yang Sedang Studi Lanjut Tahun 2008 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13

Fakultas FIP FPIPS FPBS FPMIPA FPTK FPOK SPS LP LPM UPT Biro/Direktorat Kampus Daerah JUMLAH

S1 5 4 1 2 2 3 1 3 1 23 3 42

S2 1

S3

1

1 3 2 8

Jumlah 6 4 1 3 2 3 1 3 3 29 5 54

1 3 4

Tabel 16. Pegawai Nondosen Yang Mengikuti Pendidikan Non-degree No 1 2 3 4

Jenis Diklat Diklatpim II (Sespim) Diklatpim III (Sepadya) Diklatpim IV (Adum) Diklat Pengadaan Barang/Jasa

77 | L a p o r a n

2006

Tahun 2007

2008

1 15 42 24

4 23 48

5 16

Tahunan UPI BHMN 2008

Jenis Diklat

2006

Tahun 2007

2008

Diklat Teknis Kepegawaian Diklat Teknis Keuangan Diklat Teknis Kearsipan Diklat Teknis Keprotokolan Diklat Teknis Manajemen Barang Milik Negara Diklat Teknis Sistem Adm. Akademik Diklat Teknis Hemat Energi Diklat Teknis TOT Diklat Teknis Laboran LPTK Diklat Teknis Grafika Diklat Teknis Ketatausahaan Diklat Teknis Sekretaris Diklat Teknis Komputer Diklat Teknis Penanggulangan Bencana Diklat Teknis LAKIP Diklat Teknis Sistem Akuntansi Instansi Diklat Penyusunan SOP

14 1 2 13

9 6 4 7

1 2 2 2 2

1 2 2 3 2 3 14 1

2 1 3 2 1

1 1 40 -

2 -

6

-

-

-

3

JUMLAH

142

116

75

No 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

3. Kebijakan dan/atau Pengukuran Kinerja Dosen Mulai tahun 2007, secara bertahap, telah dikembangkan pendekatan pengukuran kinerja/produktivitas dosen yang difokuskan pada kinerja akademik (Indeks Kinerja Akademik Dosen atau IKAD) dan kinerja dosen berdasarkan kepuasan mahasiswa. Pada sejumlah unit kerja, pendekatan IKAD ini, telah diterapkan dan dijadikan dasar dalam perhitungan atau pemberian tunjangan prestasi bagi dosen. Pendekatan pengukuran kinerja/produktivitas dosen di atas didasarkan pada PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Ketetapan Majelis Wali Amanat Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 15/MWA UPI/2006 tentang Anggaran Rumah Tangga UPI, dan Renstra UPI 2006-2010. Ketentuan dan atau pedoman pengukuran IKAD ini berkaitan dengan hal berikut: a. Pemberian tunjangan prestatif didasarkan pada kinerja masing-masing dosen, bukan jatah cuma-cuma. b. Tunjangan diberikan setiap akhir semester berdasarkan nilai IKAD. c. IKAD dosen diukur berdasarkan tiga komponen utama, yaitu Kinerja Komitmen Mutu (KKM), Penilaian Atasan Langsung (PAL) dan Kinerja Mengajar (KM). d. Kinerja KKM terdiri atas dua komponen, yaitu Kinerja Administratif dan Kehadiran Mengajar atau Absensi.

78 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

e. Kinerja Administratif diukur berdasarkan keberadaan dokumen: 1) Silabus. 2) Satuan Acara Perkuliahan (SAP). 3) Soal UTS. 4) Nilai UTS. 5) Soal UAS. 6) Nilai UAS. 7) Nilai Tugas. 8) Penyerahan nilai tepat waktu. f. Kinerja Administratif diberi bobot 15%. g. Jika komponen kinerja administratif terisi semua, nilai dosen yang bersangkutan adalah 100, jika tidak menyerahkan SAP maka nilainya 87.5. h. Kehadiran mengajar diberi bobot 15%. i. Setiap kehadiran diberi nilai. j. Jika dalam satu semester ada 16 pertemuan dan dosen yang bersangkutan hadir 14 kali, nilai kehadirannya adalah 87,5. k. Penilaian Atasan Langsung diberi bobot 15%. l. Penilaian atasan langsung didasarkan pada: 1) Loyalitas. 2) Tanggung jawab. 3) Dedikasi. 4) Semangat mengajar dan meneliti. 5) Kontribusi atas penciptaan suasana akademis jurusan. 6) Aktivitas dalam kegiatan ilmiah di dalam dan luar kampus. 7) Penerbitan karya akademik dan lainnya. m. Kinerja Mengajar diberi bobot 55% yang diukur berdasarkan kuesioner. n. Pengolahan kuesioner dapat dilakukan secara terprogram menggunakan komputer. o. Kesebelas kriteria di atas diolah secara kuantitatif membentuk Indeks Kinerja Dosen (IKAD). p. IKAD diperoleh dengan rumus: IKAD: (1.5 x KA) + (1.5 x Abs) + (1.5 x PAL) + (5.5 x KM) 10 q. IKAD dibuat ke dalam skala empat seperti halnya IPK mahasiswa. r. Pengubahan Skala 100 ke skala 4 dapat dilakukan seperti yang selama ini dilakukan jurusan saat ujian akhir. s. IKAD setiap dosen diolah dan ditetapkan oleh pimpinan jurusan dan ditandatangani dosen yang bersangkutan seperti DP3 dan bersifat rahasia. Pada tahun 2008, UPI melalui Satuan Penjaminan Mutu (SPM), melakukan pengukuran kinerja dosen berdasarkan kepuasan mahasiswa. Instrumen yang digunakan mencakup sejumlah aspek dan atau indikator yang diukur yaitu: a. Kejelasan tujuan perkuliahan. b. Ketersediaan silabus, SAP dan bahan rujukan yang relevan. c. Kemampuan dosen menerangkan materi secara jelas.

79 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q.

r.

Kemampuan dosen menyajikan materi secara menarik, Kualitas materi perkuliahan yang diberikan. Keseluruhan pengasuhan perkuliahan. Sikap dosen terhadap mahasiswa. Sikap responsif dosen dalam menjawab pertanyaan mahasiswa. Efektivitas tugas, tutorial, asistensi dan tes sebagai upaya meningkatkan pembelajaran. Kualitas umpan balik dosen atas tugas mahasiswa yang dinilai (kecepatan, kegunaan). Kecepatan penyajian bahan perkuliahan. Kualitas suara dosen dalam menyajikan materi perkuliahan. Pemahaman mahasiswa atas materi yang disajikan. Kehadiran dosen di kelas, dosen memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu, dosen mendorong mahasiswa untuk aktif dalam KBM. Ketercapaian tujuan pembelajaran, efektivitas pembelajaran secara keseluruhan. Kualitas keseluruhan materi perkuliahan. Kualitas penggunaan infrastruktur pendukung (UPInet, Perpustakaan, Laboratorium, Bengkel Kerja, peralatan audiovisual, Balai Bahasa, Sarana Olah Raga, dan lainnya). Kesediaan dosen memberikan bimbingan di luar perkuliahan.

Hasil pengukuran yang dilakukan pada tahun 2008 menunjukkan bahwa kinerja dosen UPI relatif tinggi atau mencapai skor rata-rata 2,48 dari skor ideal 4. Skor kinerja dosen SPs dan FPIPS berada di atas skor rata-rata kinerja dosen UPI, sedangkan skor kinerja dosen FIP, FPBS, FPMIPA, FPTK, dan FPOK berada di bawah skor rata-rata. HASIL PENGUKURAN KINERJA DOSEN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN 2008

NILAI RATA-RATA

4 3.5 3 2.5 2

2.84

1.5 1

1

Gambar 5. Hasil Pengukuran Kinerja Dosen UPI Tahun 2008 LAPORAN HASIL PENGUKURAN KINERJA DOSEN UPI TAHUN 2008

7 6 5 4 3 2 1

FAKULTAS

1

1.5

2

2.5

FPIPS

FPTK FPOK SPs

3.5

4

2.86

FPBS FPMIPA

3

2.83

FIP

2.82 2.72 2.80 2.68 3.20

NILAI KEPUASAN MAHASISW A

Gambar 6. Laporan Hasil Pengukuran Kinerja Dosen UPI Tahun 2008

80 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

G. Manajemen Proses Pembelajaran 1. Kerangka Peraturan dan Sistem Manajemen Akademik Pengelolaan pembelajaran merupakan bagian integral dari sistem pengelolaan pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan mengacu pada visi, misi, dan tujuan UPI. Untuk mewujudkan sistem pengelolaan pembelajaran yang berkualitas, UPI telah merumuskan berbagai kebijakan yang menjadi dasar bagi penyelenggaraan dan pengembangannya. Dasar kebijakan sistem manajemen akademik adalah PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Ketetapan Majelis Wali Amanat Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 15/TAP/MWA UPI/2006 tentang Pengesahan Anggaran Rumah Tangga UPI; dan Nomor 12/TAP/MWA UPI/2006 tentang Renstra UPI 2006-2010. Kebijakan yang dijadikan landasan dalam rangka pengelolaan sistem pendidikan dan pembelajaran diwujudkan dalam sejumlah program meliputi: a. Peningkatan daya tampung beberapa program studi dengan mempertimbangkan ketersediaan SDM dan fasilitas; b. Pemberdayaan program studi, jurusan, dan fakultas yang sudah ada serta pengembangan yang baru yang berdaya saling kuat dan sesuai dengan platform UPI; c. Pengembangan program peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan dan tenaga profesional lainnya dalam rangka sertifikasi; d. Pengembangan sistem belajar jarak jauh, sehingga UPI menjadi universitas yang melaksanakan dual system yang bermutu dalam pelaksanaan pembelajaran; e. Evaluasi dan pembaharuan kurikulum, silabus, dan kalender akademik, sesuai tuntutan perundangan dan laju perkembangan di lapangan secara berkelanjutan, serta pembinaan dan pengawasan terhadap implementasinya; f. Penetapan standar mutu akademik dan pemantauan ketercapaian standar; g. Peningkatan mutu program, proses, dan hasil pembelajaran; h. Peningkatan kegiatan seminar dan lokakarya akademik, penulisan buku ajar, dan penulisan modul bahan ajar; i. Pengembangan kerja sama kelembagaan untuk meningkatkan mutu SDM pada tingkat lokal, nasional dan internasional; j. Perintisan kelas-kelas internasional; dan k. Penyempurnaan sistem informasi manajemen akademik termasuk peningkatan pelayanan prima dalam bidang akademik. Sebagai dasar pelaksanaan program-program pendidikan, pada tahun 2006, Senat akademik UPI menerbitkan Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 171/Senat Akd/UPI-TUN/V/2006 tanggal 5 Mei 2006, tentang Ketentuan Pokok Pengembangan Kurikulum UPI. Keputusan ini menjadi dasar penyusunan Kurikulum Kurikulum UPI (selanjutnya disebut Kurikulum UPI 2006). Kurikulum UPI tahun 2006 merupakan kurikulum hasil perubahan dan penyempurnaan dari kurikulum UPI tahun 2001. Perubahan

81 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

tersebut berkenaan dengan pemantapan kelembagaan UPI, penyesuaian terhadap kebutuhan dan tuntutan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta profesi. Sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) nomor 2767/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008, implementasi sistem manajemen akademik dilaksanakan oleh Direktorat Akademik yang merupakan unit pelaksana pembantu pimpinan yang memiliki tugas pokok menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengembangan dan layanan akademik, serta pendidikan profesi dan jasa keprofesian.

2. Pengembangan Manajemen Pembelajaran Berdasarkan Keputusan Senat Akademik UPI No. 171/Senat Akd./UPITU/V/2006 tentang Ketentuan Pokok Pengembangan Kurikulum UPI, kurikulum UPI dikembangkan berdasarkan visi, misi, tugas pokok, fungsi, dan tujuan UPI dengan menerapkan pendekatan semasa (concurent). Namun dalam rangka pemberian kesempatan kepada yang berminat mendalami bidang kependidikan, maka ditawarkan pula pendekatan bertahap (consecutive). UPI menyelenggarakan program studi pendidikan dan nonkependidikan baik untuk jenjang diploma, sarjana, maupun pascasarjana. Mulai tahun 2007/2008, UPI juga menyelenggarakan program sertifikasi guru pendidikan dasar, menengah, dan program profesi melalui jalur pendidikan untuk Guru SD dan Guru kesenian SMP. Kurikulum UPI berorientasi pada pengembangan ilmu, profesi kependidikan dan nonkependidikan, perkembangan IPTEKS, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pendekatan yang digunakan menggunakan kombinasi pendekatan disiplin ilmu dan pendekatan kompetensi serta pendekatan topik inti dari disiplin ilmu terkait. Selain itu, kurikulum UPI menganut asas dan sifat fleksibel baik horizontal maupun vertikal dengan memperhatikan kecenderungan nasional dan global, serta mengantisipasi mobilitas dan keragaman minat mahasiswa. Pembelajaran sebagai inti dari kegiatan akademik dikelola dengan merujuk pada tiga dokumen operasional, yaitu buku kurikulum, buku pedoman akademik, dan kalender akademik UPI. Ketiga dokumen tersebut didistrubusikan kepada para mahasiswa dan program studi sehingga dapat dijadikan pedoman bersama. Kalender akademik memuat jadwal kegiatan akademik dalam tahun yang bersangkutan dan disusun pada setiap awal tahun akademik, sedangkan jadwal kuliah disusun tiap semester oleh program studi berkoordinasi dengan Fakultas dan BAAK. Pada tingkat fakultas dan prodi, dikembangkan juga berbagai POB sebagai pengatur pelaksanaan. a. Sistem Pembelajaran Proses pembelajaran adalah interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar (Pasal 1, Butir 20, UU No. 20 Tahun 2003) pada suatu

82 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

lingkungan belajar. Pada sebuah universitas, interaksi itu terjadi antara dosen, mahasiswa, perpustakaan, dan layanan Internet. Dalam interaksi itu terjadi perubahan yang dialami mahasiswa dalam empat ranah, yaitu kognitif, afektif, psikomotorik, dan soft skills (emotion, motivation, cooperation, life skills, dll). Untuk berlangsungnya proses pembelajaran dengan baik telah disusun prosedur operasional baku (POB) materi dan proses pembelajaran, yang berlaku pada lingkup jurusan dan program studi. Dalam proses pelaksanaannya, pimpinan jurusan memantau ketercapaian standar minimal di lapangan. Selain itu, pencapaian standar yang ditetapkan juga dievaluasi oleh mahasiswa secara elektronis maupun manual melalui kuesioner yang disebar jurusan. POB ini mencakup (1) Tata cara penyiapan materi pembelajaran; dan (2) Tata cara pelaksanaan proses pembelajaran. Agar standar proses pembelajaran terpenuhi, ada beberapa aspek yang terkait standar proses pembelajaran, yaitu: (1) Perencanaan pembelajaran: (a) Materi; (b) Metode; (c) Proses pembelajaran; dan (d) Sarana pembelajaran dan pemanfatannya; (3) Pelaksanaan proses pembelajaran; (4) Interaksi dosen dan mahasiswa; (5) Administrasi pendukung pembelajaran; (6) Pengawasan dan pengendalian mutu pembelajaran; (7) Pengaksesan fasilitas pendukung pembelajaran; dan (8) Interaksi akademik mahasiswa dengan pihak lain di luar disiplin ilmunya. b. Proses Perkuliahan Prinsip-prinsip dasar program perkuliahan di UPI diatur dalam dokumen Pedoman Akdemik. Pedoman Akademik tahun 2008, merupakan hasil penyempuranaan dokumen serupa tahun-tahun sebelumnya. Pedoman akademik UPI memuat tentang administrasi akademik, struktur kurikulum, sistem kredit semester, perkuliahan, program latihan profesi (dahulu PPL), program latihan akademik dan kuliah kerja nyata, sistem penilaian, penelitian, pengabdian masyarakat, pengembangan kemahasiswaan, tata tertib mahasiswa, dan tugas serta tanggung jawab dosen. Pedoman akademik ini dituangkan dalam bentuk buku yang disebarluaskan ke seluruh sivitas akademika UPI untuk dijadikan pegangan bersama. Dengan demikian dapat digunakan untuk menjamin objektivitas, keadilan, dan akuntabilitas kegiatan akademik. Perkuliahan diselenggarakan dengan menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS). Setiap mahasiswa pada awal semester diberi kesempatan untuk merencanakan sendiri beban studi dengan bimbingan dosen Pembimbing Akademik (PA), sesuai dengan prestasi yang telah dicapainya. Perkuliahan diberikan oleh dosen atau tim dosen pengampu matakuliah yang tertera dalam jadwal perkuliahan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan. Jumlah pertemuan tatap muka tiap semester 16-20 minggu, termasuk UTS dan UAS. Jumlah minimum tatap muka 16 pertemuan. Jumlah minimum kehadiran mahasiswa untuk dapat mengikuti ujian adalah 80%. Bentuk perkuliahan terdiri atas empat jenis, yaitu: 1) Perkuliahan di dalam/di luar kelas atau pembelajaran jarak jauh melalui sistem e-learning;

83 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

2) Praktikum di laboraturium, workshop, studio dan atau di lapangan; 3) Kerja lapangan, Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Kuliah Kerja Nyata (KKN); 4) Praktek lapangan: Internship (magang), Program Latihan Profesi (PLP) untuk mahasiswa kependidikan, dan Program Latihan Akademik (PLA) untuk mahasiswa non-kependidikan. Jumlah maksimal mahasiswa setiap rombongan belajar didesain sebagai berikut: - S1 : 40 mahasiswa - S2 : 20 mahasiswa - S3 : 15 mahasiswa Tetapi, dalam pelaksanaanya jumlah rombongan belajar seringkali melebihi dari jumlah maksimal yang direncanakan karena harus mengakomodasi mahasiswa yang mengulang. Selama tahun 2008, diselenggarakan dua kali PLP, yakni PLP semester genap tahun akademik 2007/2008 yang berlangsung pada periode 1 Februari 2008 - 31 Mei 2008 dan PLP semester ganjil tahun akademik 2008/2009 yang berlangsung pada periode 1 September 2008–21 Desember 2008. Secara umum kegiatan PLP diawali oleh penjaringan calon peserta dari masing-masing Jurusan/Prodi untuk menentukan kebutuhan jumlah sekolah yang diperlukan, tenaga Dosen Luar Biasa sesuai dengan jumlah mahasiswa, dan jenis mata Pelajaran/Bidang Studi yang diperlukan serta Dosen tetap PLP dari Jurusan/Prodi yang bersangkutan. Jumlah peserta, sekolah, dosen, dan prodi yang dilibatkan dalam kegiatan PLP pada semester genap tahun akademik 2007/2008 dan semester ganjil tahun akademik 2008/2009 diperlihatkan pada Tabel 17. Tabel 17. Jumlah peserta, sekolah, dosen, dan prodi yang dilibatkan dalam kegiatan PLP Komponen yang Semester Semester dilibatkant Genap Ganjil 2007/2008 2008/2009 SMP 11 11 SMA 39 20 SMK 30 24 SLB SKB Dosen PLP Dosen Luar Biasa Mahasiswa Prodi

12 6 357 745

1.969 32

1 -

135 215 604 29

Selama mahasiswa melaksanakan PLP, aktivitas yang dilakukan mahasiswa terdiri atas kegiatan persiapan, pelaksanaan dan ujian. Kegiatan persiapan dilaksanakan di kampus, terdiri atas persiapan

84 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

akademik yang dilaksanakan baik di tingkat Jurusan/Prodi, maupun yang diselenggarakan oleh fakultas masing-masing. Sedangkan persiapan teknis dilaksanakan oleh Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian yang merupakan salah satu divisi dari Direktorat Akademik UPI. Kegiatan pelaksanaan di masing-masing sekolah diawali oleh kegiatan orientasi dan adaptasi yang dikoordinasikan oleh Kepala Sekolah/Koordinator Dosen Luar Biasa bersama Dosen Luar Biasa melaksanakan kegiatan pembelajaran terbimbing dan mandiri, kegiatankegiatan non-teaching dan ekstra kurikuler lainnya dan diakhiri oleh kegiatan ujian dan penyusunan laporan kegiatan, yang terdiri atas laporan individu dan laporan kelompok. Kegiatan PLA untuk mahasiswa program non kependidikan dilaksanakan di tempat-tempat yang relevan seperti lembaga penelitian dan pengembangan, industri, bank, kantor akuntan publik dsb. Berbeda dengan PLP yang dikelola secara tersentralisasi oleh direktorat akademik, pelaksanaan PLA masih dikelola secara parsial oleh prodi masing-masing. Untuk prodi non dik di FPMIPA, beberapa lembaga yang telah menjadi tempat PLA adalah LIPI, BATAN, B4T, PUSTEKMIRA, Balai Besar Keramik, Balai Besar Selulosa, Balitsa, dll. Untk mahasiswa program studi di FPEB c. Pelaksanaan Pembelajaran pada Laboratorium Di samping pembelajaran di dalam kelas (ruang belajar untuk kuliah), proses pembelajaran berlangsung juga di luar kelas seperti di laboratorium atau di labsite (laboratorium lapangan). Kegiatan pembelajaran di laboratorium dilakukan/dibimbing dosen-dosen yang mengampu mata kuliah dengan topik materi praktek di laboratorium maupun di bengkel kerja khusus untuk fakultas pendidikan teknik. Sebagian besar jurusan/prodi memiliki laboratorium baik labroom maupun labsite. Strategi pembelajaran di laboratorium berbeda dengan strategi pembelajaran dalam kelas-kelas biasa yang penekanannya lebih banyak pada praktek, dipandu dengan job sheet (modul) yang telah disiapkan bersama antara dosen dan mahasiswa. d. Bimbingan Studi Untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada mahasiswa diadakan program bimbingan studi, yaitu segala kegiatan yang berfungsi membantu mahasiswa dalam penyelesaian studinya, antara lain: 1) Perencanaan studi secara efektif dan efisien dari awal sampai selesai; 2) Bimbingan dalam pengambilan rencana studi semester (kontrak kredit) pada setiap awal semester; dan 3) Bimbingan dalam kegiatan-kegiatan lain yang dipandang perlu. Bimbingan studi diberikan dosen pembimbing akademik kepada mahasiswa yang terdaftar secara sah. Pengangkatan dosen Pembimbing Akademik ditetapkan melalui surat Keputusan Dekan/Direktur atas usul Ketua Jurusan/Program Studi.

85 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

e. Batas Waktu Studi Batas waktu studi ialah waktu maksimal seorang mahasiswa untuk menyelesaikan suatu program studi. Lama studi untuk D2 PGSD antara 2,5 sampai dengan 3,5 tahun, untuk D3 antara 3 sampai dengan 5 tahun, untuk S1 antara 4 sampai dengan 7 tahun, untuk S2 antara 2 sampai dengan 4 tahun, dan lama studi untuk S3 antara 2 sampai dengan 5 tahun. Mahasiswa yang telah melebihi batas maksimal masa studinya dinyatakan drop out (DO), yang surat keputusannya diterbitkan oleh Rektor atas usul Dekan. Mahasiswa yang berhenti atau tidak mendaftarkan diri selama satu semester atau lebih tanpa izin dinyatakan mengundurkan diri. Lama waktu berhenti sementara dengan izin resmi tidak diperhitungkan untuk penentuan batas waktu studi mahasiswa yang bersangkutan. f. Penilaian Keberhasilan Studi Penilaian terhadap keberhasilan studi mahasiswa untuk setiap mata kuliah didasarkan pada Penilaian Acuan Patokan (PAP), yaitu dengan cara menentukan batas kelulusan berdasarkan tingkat ketercapaian mahasiswa atas ujian mata kuliah yang diikutinya. Komponen penilaian meliputi tugas, ujian tengah semester, ujian akhir semester, serta komponen penilaian lainnya. Nilai akhir mata kuliah dinyatakan dengan nilai bobot A=4, B=3, C=2, D=1, dan E=0. Untuk mata kuliah tertentu yang dianggap sangat menentukan kompetensi profesional lulusan, nilai minimum kelulusan adalah C (untuk program S1). Untuk program S2 beberapa Mata Kuliah dan program S3 nilai minimum tiap mata kuliah adalah B. Dalam rangka meningkatkan pelayanan akademik kepada masyarakat dilakukan penilaian keberhasilan studi mahasiswa pada tiap akhir semester genap. Dosen PA akan menyarankan kepada mahasiswa untuk mengulang perkuliahan apabila mahasiswa memperoleh IP < 2,50 (untuk S1), IP ≤ 2,75 (untuk S2) dan ada nilai C,D, atau E untuk Mata Kuliah pada program S3. Nilai akhir tersebut diperoleh melalui suatu proses konversi yang diperoleh dari berbagai komponen penilaian. Skor (gabungan) tersebut diubah ke dalam skala nilai di atas melalui Tabel 18. Tabel 18. Konversi Nilai Rentang Skor

Nilai

Skala 0-4 3.50 – 4.00

Skala 0-100 90 – 100

A=4

2.75 – 3.49

80 -89

B=3

2.00 – 2.74

70 - 79

C=2

1.00 – 1.99

60 – 69

D=1

0.0 – 0.99

0 – 59

E=1

Mulai semester ganjil 2008/2009, khusus di SPs dikembangkan sistem penilaian baru yang lebih sensitif, yaitu dengan rentang: A, A-, B+, B, B- dst.

86 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Meskipun baru saja diterapkan, sistem penilaian yang baru ini telah mendapatkan respons positif dari beberapa pengajar/Guru Besar. g. Penulisan dan Bimbingan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Tata cara penulisan skripsi, tesis dan disertasi diatur dengan Surat Keputusan Rektor Nomor 2414/H40/KL/2007 yang tercantum dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Penulisan skripsi untuk mahasiwa S1 dan tesis untuk mahasiswa S2 dibimbing oleh dua orang dosen (ketua dan anggota), sedang untuk disertasi dibimbing oleh tiga orang dosen meliputi promotor, ko-promotor dan anggota. Penetapan pembimbing pada umumnya didasarkan pada topik/masalah yang dibahas dalam skripsi, tesis atau disertasi. Penetapan pembimbing skripsi ditetapkan melalui SK Dekan berdasar kepada permohonan ketua jurusan/prodi, sedangkan pembimbing tesis dan disertasi ditetapkan oleh Direktur atas permohonan ketua program studi. Dalam melakukan bimbingan, setiap mahasiswa dan dosen dimonitor melalui buku bimbingan skripsi, tesis dan disertasi. Jumlah dan lamanya bimbingan disesuaikan dengan kebutuhan penulisan dan pembahasan skripsi, tesis dan disertasi. Selama ini rata-rata bimbingan yang dilakukan mahasiswa sebanyak 9-12 kali. h. Semester Padat Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat menyelesaikan studinya tepat waktu atau lebih cepat, tiap prodi dapat menyelenggarakan semester padat dengan ketentuan: (1) diselenggarakan pada masa libur antara semester genap dan semester ganjil, (2) jenis mata kuliah tidak memuat komponen praktikum, (3) jumlah pertemuan tiap mata kuliah sebanyak 16 kali, (4) jumlah mata kuliah yang dapat dikontrak mahasiswa adalah antara dua sampai empat mata kuliah, (5) jumlah mata kuliah yang ditawarkan harus lebih banyak dari jumlah mata kuliah yang akan dikontrak oleh mahasiswa, agar mahasiswa dapat memilih, dan (6) jumlah sks yang dapat dikontrak mahasiswa maksimum delapan sks. Hasil evaluasi menunjukan bahwa, ada kebutuhan untuk mengubah jumlah sks maksimum pada semester padat menjadi sembilan sks. Hal ini terjadi karena banyak mata kuliah yang memiliki bobot tiga sks. i. Kuliah Kerja Nyata Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lingkungan UPI diselenggarakan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat. Secara rinci kegiatan ini dibahas dalam ”Manajemen Pengelolaan Keterlibatan dengan Masyarakat dalam dalam laporan ini” (Bagian II. I). j. Wisuda Wisuda merupakan akhir kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh mahasiswa. Dalam satu tahun dilaksanakan dua kali wisuda yaitu pada bulan April dan Oktober. Peningkatan jumlah mahasiswa yang diwisuda dan IPK lulusan menunjukkan produktivitas dan kualitas sebuah perguruan

87 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

tinggi. Data IPK dan jumlah lulusan dibahas dalam Kondisi dan Kinerja Pendidikan (Bagian IV. A).

3. Pengembangan Mutu, Pengembangan Sistem dan Pedoman Pembelajaran serta POB Beberapa kegiatan strategis UPI yang dilakukan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran, di antaranya adalah membentuk satuan penjaminan mutu, menyusun pedoman mutu akademik, menyusun POB, meningkatkan sarana prasarana pembelajaran, meningkatkan minat mahasiswa, mengembangkan dan evaluasi kurikulum, meningkatkan mutu dan kinerja dosen melalui kursus dan pelatihan, memfasilitasi studi lanjut dosen ke S2 dan S3 dalam dan luar negeri, visiting foreign research fellows, dll. Penjelasan rinci tentang kegiatan di atas terdapat dalam uraian berikut: a. Pengembangan Mutu Pembelajaran Dalam struktur organisasi UPI terdapat unit-unit yang bertugas mengkaji dan mengembangkan sistem dan mutu pembelajaran. Secara operasional, proses pembelajaran berada di bawah koordinasi Pembantu Rektor Bidang Akademik. Pengembangan kurikulum melibatkan seluruh unit terkait (fakultas, jurusan dan program studi) yang pelaksanaannya berada di bawah koordinasi Tim Pengembang Kurikulum (TPK). TPK merupakan tim task force yang ditetapkan oleh Rektor dan bekerja di bawah koordinasi Pembantu Rektor Bidang Akademik. Penjaminan mutu pembelajaran dilakukan di bawah koordinasi Satuan Penjamin Mutu (SPM), sebuah organ di tingkat universitas yang diangkat oleh Rektor. Di tingkat unit-unit, terdapat Satuan Kendali Mutu (SKM) yang bertanggungjawab dalam penjaminan mutu di unit masing-masing. SPM bertugas menetapkan standar-standar mutu, selanjutnya SPM yang berada di unit-unit mengembangkan prosedur operasional baku (POB) untuk setiap aktivitas dalam rangka mencapai standar mutu yang ditetapkan. Selain itu UPI juga memiliki Satuan Audit Internal (SAI) yang merupakan organ universitas yang bertugas untuk melaksanakan audit dalam bidang manajemen keuangan dan akademik secara intern kelembagaan. Anggota SAI diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Rektor. b. Unit-unit Pengkaji dan Pengembang Sistem dan Mutu Pembelajaran UPI sebagai lembaga pendidikan yang memiliki perhatian besar dalam pengembangan ilmu pendidikan memiliki beberapa unit yang tugas pokok dan fungsinya berkaitan erat dengan pengembangan sistem pembelajaran. Pembelajaran sebagai suatu sistem membutuhkan dukungan kelembagaan yang saling menunjang dan bekerja secara integral. Beberapa lembaga terkait pengembangan sistem pembelajaran diuraikan dalam Tabel 19.

88 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Tabel 19. Peran dan Fungsi Lembaga dalam Pengembangan Sistem Pembelajaran Ruang Lingkup dalam Sistem Kebijakan Pendidikan Perencanaan Pendidikan Pengembangan Sistem Pembelajaran

Nama Lembaga Senat Akademik Tim Pengembang Kurikulum P3AI Fakultas, Kampus Daerah, dan SPs

Sekolah Laboratorium

Direktorat TIK

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Fakultas, Kampus Daerah, dan SPs

Jurusan dan Program Studi

Direktorat Akademik

Evaluasi Pembelajaran

Fakultas, Kampus Daerah, dan SPs

Jurusan dan Program Studi

Direktorat Akademik dan Direktorat TIK SAI

SKM

89 | L a p o r a n

Tugas Pokok dan Fungsi Menentukan kebijakan pendidikan Melakukan pengembangan, supervisi dan evaluasi kurikulum UPI Mengembangkan model-model pembelajaran (instruksional) Melakukan pengembangan, diseminasi, pengawasan dan evaluasi sistem, model dan disain pembelajaran Laboratorium penelitian, pengembangan dan diseminasi sistem, model dan disain pembelajaran pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah Pengembangan disain instruktsional dalam upaya integrasi TIK dalam proses pembelajaran Memberikan layanan pemanfaatan TIK dan multimedia dalam proses pembelajaran Melaksanakan, mengkoordinasikan, melakukan monitoring, melakukan evaluasi dan peningkatan mutu pembelajaran Mengembangkan, melaksanakan pembelajaran, melakukan monitoring dan evaluasi, dan melaporkan hasilnya pada fakultas Melakukan dukungan kegiatan administratif dalam pengelolaan dan penyelenggaraan serta dukungan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran Melakukan monitoring dan menyediakan fasilitas dan mengkoordinasikan evaluasi pembelajaran Menyelenggarakan monitoring pembelajaran yang dilakukan dosen Melakukan evaluasi formatif dan sumatif Melakukan evaluasi program Melakukan aktivitas administratif dan perekaman data hasil evaluasi Melakukan audit terhadap pelaksanaan kegiatan akademik yang dilakukan oleh semua unit yang ada di UPI Melakukan kendali mutu bidang akademik dan pembelajaran

Tahunan UPI BHMN 2008

c. Peningkatan Sarana Prasarana Pembelajaran Manajemen aset dan fasilitas UPI dilakukan berdasarkan prinsip sentralisasi dalam hal pemanfaatannya oleh unit-unit. Dengan prinsip ini, dimungkinkan tejadinya resource sharing penggunaan fasilitas belajar di antara unit-unit kerja. Dengan telah selesainya pembangunan gedung-gedung baru dari dana IDB, fasilitas belajar UPI menjadi semakin lengkap, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana pembelajaran. Sarana ruangan belajar yang dimiliki UPI pada tahun 2008 meliputi: ruang kuliah, ruang seminar, ruang bimbingan, laboratorium, workshop, studio, laboratorium komputer, auditorium, kebun botani, micro teaching, ruang multimedia, dan lain-lain. Rata-rata luas tiap kelas 73 m2 untuk jumlah mahasiswa tiap kelas 50 orang. Dengan demikian rerata luas tiap mahasiswa sebesar 1,46 m2. Untuk mahasiswa S2 dan S3 jumlah mahasiswa tiap kelas berkisar antara 15-30 orang. Fasilitas yang terdapat di ruang kuliah di antaranya: OHP, infocus (LCD), white board, screen LCD (infocus), kursi mahasiswa, dan meja dosen. Hal yang sama terdapat pula di setiap laboratorium, workshop, dan studio. Perkembangan teknologi informasi (TI) telah dimanfaatkan UPI untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Beberapa layanan teknologi informasi yang tersedia di UPI untuk mendukung pembelajaran adalah: penyediaan jaringan internet dan intranet dengan bandwitdth sebesar 11 MB, fasilitas email, fasilitas untuk teleconferencing di tiap unit, Multimedia Learning Resource Centre (MLRC) dan e-learning. Fasilitas teleconferencing di Direktorat TIK dan Fakultas, menjadi lebih baik dengan terlaksananya program INHERENT dan Transfer Teknologi. Selain itu UPI juga berpartisipasi dalam program Nex Gen (Next Generation Teacher Project) yang digagas oleh UNESCO. d. Peningkatan layanan perpustakaan Perpustakaan UPI merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) yang mendukung kegiatan akademik UPI berupa layanan penyediaan bahan pustaka. Perpustakaan UPI memiliki moto: Answer at its best to any quests. Untuk periode 2007 sampai dengan 2011, Perpustakaan UPI menetapkan program strategis sebagai target operasional Perpustakaan UPI sebagaimana diperlihatkan pada Gamber 7. Melalui kegiatan Katalog Induk (2007), Sharing Metadata (2008), Koleksi Unggulan Local Content (2009), Desiderata 2 juta judul (2010), Perpustakaan UPI menetapkan A Solid Hybrid Library pada tahun 2011.

90 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

2009 Koleksi Koleksi Unggulan Unggulan

LOCAL LOCAL CONTENT CONTENT

2008 Sharing Sharing METADATA METADATA

2007

2010 Desiderata Desiderata 22 juta juta judul judul Pendidikan Pendidikan,,Pembelajaran Pembelajaran&& Pengembangan Pengembangankurikulum kurikulum

2011 A SOLID HYBRID

KATALOG KATALOGINDUK INDUK

LIBRARY

Jaringan JaringanPerpustakaan Perpustakaan Fakultas Fakultas&&Kampus KampusDaerah Daerah

TARGET OPERASIONAL PERPUSTAKAAN UPI Gambar 7. Program Strategis Sebagai Target Operasional Perpustakaan UPI 2007 – 2011

Perpustakaan UPI memiliki gedung dua lantai dengan luas total 3.672 m 2. Sistem pencahayaan ruangan cukup baik dan gedung dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran. Perpustakaan UPI juga dilengkapi dengan layanan alat pencari katalog secara manual dan otomasi (komputerisasi) dan fotocopy. Perpustakaan Pusat UPI terhubung dengan perpustakaan kampus daerah dan perpustakaan institusi/unit lain melalui jaringan internet. Perpustakaan UPI buka hari Senin-Kamis jam 08:00-15:30, Jumat jam 08:00-16:30 (istirahat 11:00-13:30) dan Sabtu 08:00-12:00. Dengan ratarata lama layanan tiap hari sebanyak 6,3 jam. Perpustakaan UPI memiliki 12 titik layanan yaitu: koleksi pascasarjana, UPI cyber (internet), referensi (rujukan), reserve (tandon), indonesiana antiquaria, pusdoki (UPIANA), PUSKUJAR, dokumentasi LAPEN, PUSYANDI, Journal (housed journal), koran dan majalah, dan CD Rom ERIC. Pada tahun 2008 UPT perpustakaan telah mengupayakan peningkatan layanan perpustakaan melalui tahapan automasi sebagai wujud inisiatif terbentuknya Digital Library yang disosialisasikan dengan tajuk Digital Library Initiative secara bertahap sesuai dengan kemampuan sarana, prasarana, penganggaran, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Layanan akademik kepada CA secara efisien dan inovatif telah mengarah kepada layanan berbasis TI. Pemeliharaan layanan terautomasi tahap IV dan optimalisasi fasilitas TI merupakan lanjutan dari tahapan sebelumnya. UPI Library Union Catalog (ULUC) sebagai komponen kerjasama jaringan antar Perpustakaan Universitas di Kampus Bumi Siliwangi dengan ke lima Kampus Daerah (KD) telah memasuki tahap awal operasional. Pengembangan dan pemutakhiran materi dan alat telusur elektronik Online Public Access Catalog (OPAC) yang diupayakan mengarah kepada WEB

91 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Perpustakaan UPI telah dilakukan secara berkesinambungan sehingga pemustaka berbagai kalangan dapat menelusur lebih jauh informasi yang tersedia tanpa harus hadir secara fisik ke perpustakaan. Pemelihaaraan operasionalisasi perpustakaan digital dan pelaksanaan layanan terautomasi dapat berjalan dengan baik karena pengarahan jajaran pimpinannya yang didukung staf paska pelatihan TI dan para teknisi relawan perpustakaan. Pada akhir tahun 2008, sistem layanan perpustakaan UPI sengang dalam proses sertifikasi ISO 9001-2008. Seluruh dokumen untuk kepentingan sertifikasi ISO akan diselesaikan sampai dengan bulan April tahun 2009. Koleksiperpustakaan UPI memiliki koleksi pustaka berupa buku, jurnal, CD ROM, film, disertasi, tesis, dan skripsi/tugas akhir, e-journal dan e-book. Data jumlah koleksi dan jumlah pengunjung perpustakaan setiap bulannya diperlihatkan pada Tabel 20 dan Tabel 21. Tabel 20. Koleksi Perpustakaan UPI Tahun 2007 - 2008 No. 1 2 3

Jenis

4 5 6 7 8 9 10

Buku Jurnal Ilmiah Nasional Jurnal Ilmiah Luar Negeri Jurnal Ilmiah Lokal CD Rom Film Disertasi Tesis Skripsi/Tugas Akhir e-journal

11

e-book

Jumlah Judul 31.449 209 206 3761 3.051 35 449 27.891 11.593

2007 Jumlah Exemplar 68.350 946 3.930 2.072 3.051 74 1.634 12.456 11.593

2008 Judul

Eksemplar

50.915 407 206

107.815 2.852 3.985

35 52

89 60

446 2.788

1.628 12.462

3 database

4.696

Tabel 21. Rata-rata Jumlah Pengunjung, Peminjam dan Buku yang Dipinjam Setiap Bulannya dari Perpustakaan UPI No

Bulan

Pengunjung

Peminjam

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

4.501 5.872 5.933 5.482 5.640 4.325 3.758 3.320 4.950 4.320 4.912 3.851

4.426 5.797 5.858 5.407 5.565 4.250 3.683 3.245 4.875 4.245 4.837 3.776

92 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Buku yang dipinjam 6.323 9.403 10.139 8.099 8.572 5.266 4.491 4.708 8.825 6.671 8.609 6.793

Untuk memenuhi kebutuhan jurnal, selain dalam bentuk hard copy UPI berlangganan berbagai journal yang dapat diakses melalui 3 sietem data base journal. Jumlah buku yang dimiliki perpustakaan UPI adalah sebanyak 107.815 eksemplar dengan 50.915 judul. Pada tahun 2008 (JanuariDesember) rata-rata pengunjung perpustakaan UPI sebanyak 4.638 orang tiap bulannya, atau 194 orang tiap hari. Dengan demikian rasio jumlah buku yang ada terhadap jumlah pengunjung adalah sekitar 262 judul buku untuk seorang mahasiswa. Rata-rata peminjam tiap hari pada tahun 2008 sebanyak 4.664 perbulan atau 194 orang perhari. Pertambahan jumlah buku pada tahun 2008 hampir berlipat dua kali dibandingkan dengan tahun 2007. Buku-buku tersebut sebagian besar terdapat di Perpustakaan Pusat UPI, sebagian lagi terdapat pada perpustakaan di kampus daerah. Selain itu ada juga buku yang dikoleksi oleh unit-unit dan belum tercatat pada basis data perpustakaan, misalnya yang berasal dari sumbangan wisudawan yang rutin dilakukan tiap tahun. UPT Perpustakaan UPI sedang mengembangakn SIBTI (Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi). Selain itu mulai bulan Desember 2008 berlangganan jurnal elektronik melalui e-Proquest. Perpustakaan UPI saat ini berlangganan Academic Research Library. Dimasa mendatang, Perpustakaan UPI akan lebih disiapkan untuk menjawab berbagai tantangan melalui layanan multimedia. Rencana resource sharing dengan perpustakan ITB melalui OCLC (on line computer library center) akan memperkaya koleksi termasuk jurnal ilmiah terkini. Informasi lengkap tentang koleksi perpustakaan UPI dapat diakses di http://perpustakaan.upi.edu. Web UPT Perpustakaan terhubung dengan web-web lain, misalnya Depdiknas, Dikti, ERIC, Education Index, Unesco, Pendidikan.net, SPs UPI dan tesis on line. Pada tahun 2008, UPI mendapatkan akses gratis ke perpustakaan online di Macquirie University, Australia untuk digunakan oleh dosen dan mahasiswa UPI dalam memperkaya wawasan keilmuannya. Fasilitas ini diperoleh atas jasa baik dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta yang juga telah siap membantu pengembangan Pusat Kajian Australia (PKA) yang didirikan di Sekolah Pascasarjana pada bulan Oktober 2008. Koordinasi pengembangan PKA ini dilakukan oleh SPs UPI dengan National Centre for Australian Studies (NCAS) yang berada di Monash University. Dengan adanya kerja sama ini, maka telah terjadi perluasan akses perpustakaan bagi sivitas akademika UPI, karena dapat mengakses koleksi yang ada di kedua universitas besar di Australia tersebut. Selain perpusatakaan pusat, di level Sekolah Pascasarjana, Fakultas, Jurusan, dan Program Studi tersedia juga perpustakaan dengan jumlah buku yang terbatas sesuai dengan kebutuhan mata kuliah dan kebutuhan referensi dosen dalam mengembangkan matakuliah yang diampunya. Pengelolaan perpustakaan yang tersedia pada unit-unit tersebut diorganisasikan secara langsung oleh unit-unit bersangkutan. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dan dosen dapat mengakses pustaka yang diperlukan dengan mudah dan cepat.

93 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

e. Pengembangan Sistem Pembelajaran Berbasis Penelitian dan Pengembangan Kajian tentang pembelajaran merupakan kajian yang meliputi jati diri UPI sebagai universitas yang memiliki komitmen pada dunia pendidikanPengembangan sistem pembelajaran merupakan bagian penting dalam penyelenggaraan penelitian di UPI sebagai perguruan tinggi yang memiliki tanggungjawab dalam pengembangan ilmu pendidikan. Kegiatan penelitian dan pengembangan sistem pembelajaran dilakukan di berbagai unit dalam berbagai bentuk kegiatan. Kegiatan unit-unit di lingkungan UPI berkenaan dengan penelitian dan pengembangan sistem pembelajaran, tersaji dalam Tabel 22. Tabel 22. Peran Serta Lembaga dalam Penelitian dan Pengembangan Sistem Pembelajaran No.

Nama Lembaga

1

Lembaga Penelitian

2

Sekolah Pascasarjana

3

Fakultas, Jurusan dan Program Studi

Aktivitas Penelitian Sistem Pembelajaran Dihasilkan 92 kegiatan penelitian berkaitan dengan pengembangan dan inovasi sistem pembelajaran selama tahun 2008 Tercatat sebanyak 514 tesis dan103desertasi judul penelitian berkaitan dengan sistem pembelajaran yang dihasilkan dalam penyelesaian tesis dan disertasi Tercatat sebanyak 5483 judul penelitian berkaitan dengan sistem pembelajaran yang dihasilkan dalam penyelesaian skripsi

f. Program Dual Modes dan PJJ PGSD Dewasa ini, guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dituntut untuk segera meningkatkan kualifikasinya agar mampu berkarya secara profesional. Hal tersebut sesuai dengan tuntutan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari jumlah guru SD/MI yang ada, baru sekitar 17 % guru SD/MI yang sudah memiliki kualifikasi S1 dan S2, sedangkan sisanya berlatarbelakang pendidikan SLTA dan diploma. Oleh karena itu, perlu prakarsa inovatif dan efisien untuk memberikan layanan pendidikan yang tidak mengganggu pelaksanaan tugas-tugas keseharian masing-masing guru. Untuk menjawab kebutuhan peningkatan kualifikasi guru SD, UPI telah mengembangkan Program Dual Modes dan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Program Dual Modes merupakan program dengan melakukan kombinasi antara sistem pembelajaran tatap muka biasa dengan sistem pembelajaran mandiri (self-instruction). Sistem pembelajaran mandiri tersebut dapat dilakukan dengan cara mempelajari bahan belajar mandiri tercetak (printed materials) dan/atau on line learning dengan memanfaatkan perangkat keras komputer (e-learning/web-based instruction dan CD interactive) atau dengan memanfaatkan media radio dan televisi.

94 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Program PJJ S-1 PGSD diselenggarakan berbasis pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) melalui jaringan INHERENT dan VSAT untuk 10 LPTK dan ICT Center (Jardiknas untuk akses mahasiswa). Proses pembelajaran, dimulai residensial, di mana mahasiswa berkumpul di kampus untuk orientasi belajar dan tutorial perkuliahan selama tiga minggu dengan tutor-tutor PJJ PGSD dari dosen-dosen PGSD. Selanjutnya, belajar mandiri dan e-learning, mahasiswa kembali ke tempatnya masing-masing dan terlibat dalam proses belajar mandiri dengan menggunakan beragam sumber belajar, yaitu bahan ajar cetak, bahan ajar audiovisual, termasuk juga bahan ajar berbasis web yang dapat diakses melalui ICT Center. Pada akhir semester, mahasiswa diundang lagi ke kampus untuk mengikuti ujian akhir semester (UAS). Untuk meningkatkan kualitas program ini, perbaikan terhadap bahan ajar mandiri tercetak program dual mode perlu dilakukan secara intensif dan terus menerus disertai dengan kontrol kualitas dari menajemen pelaksana. g. Program PGSD dan Basic Science Berasrama Dalam rangka meningkatkan kualitas guru pendidikan dasar dan menengah, di daerah terpencil, Pemerintah melalui Ditjen PMPTK telah meluncurkan program PGSD dan Basic Science Berasrama. Program PGSD dilaksanakan dengan sistem concurrent, sedangkan Pendidikan Guru Basic Science dengan sistem konsekutif. Mahasiswa program Pendidikan Guru Basic Science harus lulus sarjana dalam bidang studi terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pendidikan profesi guru. Program pendidikan guru berasrama merupakan suatu perangkat yang diharapkan dapat lebih meningkatkan pencapaian kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa. Asrama merupakan tempat pembinaan mahasiswa baik untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Asrama merupakan bagian tak terpisahkan dari pencapaian tujuan pendidikan guru profesional. Asrama hendaknya dapat difungsikan sebagai wahana pembinaan kepribadian, pembinaan keterampilan mengajar, latihan kepemimpinan, kecakapan hidup (life skill) dan sebagainya. Untuk itu, selama mengikuti pendidikan di UPI, mahasiswa selain dibimbing oleh pembimbing akademik, juga didampingi oleh dosen pengasuh untuk kegiatan nonakademik seperti kegiatan di asrama. h. Multimedia Learning Resources Center UPI-Multimedia Learning Resources Center (UPI-MLRC), adalah sebuah pusat penyimpanan sumber bahan ajar digital berbasis multimedia. UPIMLRC berbentuk sebuah portal dengan layanan utama sebagai tempat penyimpanan dan berbagi sumber bahan ajar bagi sivitas akademika UPI. Portal UPI-MLRC dapat diakses dari intranet dan internet, dengan otorisasi keanggotaan yang berbeda-beda sesuai dengan level yang ditentukan. Bagi dosen yang telah terdaftar sebagai anggota, dapat menyimpan berkasberkas bahan ajar digital dalam format: (1) Audio dan Video, (2) Dokumen, Gambar, dan Text, (3) Presentasi. Selain untuk kepentingan pembelajaran berbasis multimedia, MLRC juga dilengkapi dengan fasilitas video

95 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

teleconference yang menghubungkan masing-masing unit di UPI (fakultas dan kampus daerah) dengan ruangan pusat video conference di Direktorat TIK. i. Penyelenggaraan Program Studi Berstandar Internasional Dalam meningkatkan daya saing UPI di tingkat internasional, perintisan program-program internasional merupakan suatu keharusan. Realisasi program ini merupakan langkah strategis untuk menjadikan UPI salah satu universitas di Indonesia yang mampu memberikan layanan akademik kepada mahasiswa lokal dan internasional dengan kualitas internasional. Salah satu kegiatan yang telah dilakukan adalah Lokakarya Internasionalisasi Program Studi. Lokakarya tersebut telah menghasilkan rumusan kriteria tentang program internasional, yaitu (a) adanya mahasiswa internasional dalam jumlah yang signifikan, (b) tersedianya sumber dan fasilitas yang berkualitas internasional, dan (c) pemakaian bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya sebagai bahasa pengantar. Merujuk pada target capaian Renstra 2006-2010 (minimal tiga program studi berstandar internasional), pada 2008 target tersebut belum tercapai. Pada level S1, program studi berstandar internasional pada saat ini masih dalam tahap perintisan. Ditinjau dari kesiapan dan kualifikasi akademik dosen dan kelengkapan fasilitas, pada dasarnya beberapa program studi telah siap melaksanakan kelas internasional dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pada 2008, beberapa program studi yang telah siap merintis kelas internasional untuk mahasiswa terseleksi pada semester 7 dan 8. Program studi tersebut adalah (1) Pendidikan Kimia, (2) Pendidikan Matematika, (3) Pendidikan Fisika, (4) Pendidikan Luar Biasa, (5) Pendidikan Bahasa Inggris, dan (6) Pendidikan Bahasa Indonesia. Walau demikian, dalam proses rintisan yang dilakukan, beberapa mahasiswa telah melakukan PLPs di beberapa sekolah internasional RSBI. Beberapa sekolah internasional (bilingual) yang menjadi tempat PLP tersebut adalah Temasek International School, Bandung, Pribadi Bilingual School Bandung, SMA Berwawasan Internasional Madania Bogor. Upaya nyata tentang keseriusan UPI melaksanakan internasionalisasi adalah dengan dibukanya Australian Studies Centre pada bulan Oktober 2008. Peluncuran program ini bertepatan dengan Dies Natalis UPI ke-54 yang dihadiri oleh Michael Bliss (Perwakilan Australian Embassy Jakarta) dan Professor Rae Frances (Dean of Arts Monash University) (lihat juga catatan di atas tentang kerja sama dengan Monash ini). j. Media Pembelajaran: Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran Upaya UPI dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, salah satu di antaranya adalah melalui integrasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Integrasi TIK dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan

96 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

berbagai sumber belajar elektronik yang ada dalam jaringan intranet maupun internet. Tiga fokus dalam integrasi TIK dalam proses pembelajaran di UPI meliputi: (1) memperkenalkan TIK sebagai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki mahasiswa UPI, (2) mengembangkan, mendiseminasikan dan menyelenggarakan pembelajaran dengan memanfaatkan TIK (teaching with ICT), dan (3) memfasilitasi mahasiswa belajar dengan menggunakan fasilitas TIK (learning with ICT). Semenjak tahun 2006 UPI bersama dengan UNESCO mengembangkan sebuah kegiatan dalam kerangka ”Next Generation Teacher Projects (Nex Gen)”. Program Nex Gen bertujuan membantu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) untuk mempersiapkan guru-guru melalui preservice programs untuk kelas-kelas TIK yang diharapkan akan menciptakan suasana belajar yang memungkinkan penyerapan teknologi baru yang merupakan kebutuhan lingkungan masyarakat dan pasar kerja. Istilah “Information and Communication Technologies” (disingkat ICT), mengacu pada bentuk teknologi yang digunakan untuk menghantarkan, menyimpan, menciptakan, berbagi atau bertukar informasi. k. Peningkatan Minat Belajar Mahasiswa Kegiatan pengembangan minat dan bakat dilakukan melalui kegiatan pemilihan mahasiswa berprestasi, berbagai lomba (misalnya karya tulis, MTQ, dan lain-lain), dan pekan ilmiah. Mahasiswa berprestasi/teladan adalah mahasiswa yang bermoral luhur, mempunyai IPK tertinggi dalam bidang ilmu yang dituntutnya, dan/atau mahasiswa yang berhasil menunjukan karya ilmiah dengan derajat orisinalitas yang tinggi. Pemilihan mahasiswa berprestasi dilakukan setahun sekali pada dua tingkatan yaitu tingkat fakulas dan tingkat Universitas. Mahasiswa di dorong untuk berpartisipasi dalam berbagai lomba ilmiah untuk merangsang mahasiswa melakukan kegiatan inovatif dan konstruktif, antara lain melalui Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), dan MTQ. Pada tahun 2007 sejumlah mahasiswa berhasil memperoleh penghargaan dalam bebagai lomba di tingkat nasional dan Internasional. l. POB Sistem Manajemen Akademik POB merupakan bagian penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran/pendidikan, terutama dalam membangun UPI sebagai universitas pelopor dan unggul. Beberapa POB dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran adalah: (1) POB materi dan proses pembelajaran, (2) POB penerapan metode pembelajaran, (3) POB ujian akhir semester, (4) POB pembentukan mata kuliah baru, (5) POB penghapusan dan perubahan matakuliah baku, (6) POB evaluasi proses belajar mengajar, (7) POB administrasi kegiatan pendukung proses pembelajaran, dan (8) POB sistem perkuliahan S1.

97 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

H. Manajemen Pengelolaan Penelitian Uraian berikut akan berisi laporan tentang garis kebijakan UPI dalam bidang penelitian sebagaimana digariskan Renstra UPI 2006-2010 tentang Sistem Organisasi Pengelolaan Penelitian, Payung Penelitian, dan Strategi Pengembangan Kegiatan Penelitian.

1. Sistem Organisasi Pengelolaan Penelitian Kebijakan penelitian dan pengembangan yang tertuang dalam Renstra UPI 2006-2010 difokuskan untuk mendorong tumbuhnya penelitian yang bermutu dan dikelola secara baik, sehingga melahirkan karya penelitian dan inovasi yang unggul, mutakhir, terdiseminasi secara luas, serta memperoleh pengakuan secara nasional atau internasioal. Kebijakan di atas dikembangkan melalui program-program sebagai berikut: a. Menyelenggarakan pelatihan manajemen dan metodologi penelitian; b. Memfasilitasi pengembangan payung penelitian dan kelompokkelompok penelitian dalam berbagai disiplin ilmu dan antardisiplin; c. Mengembangkan sistem informasi penelitian; d. Menfasilitasi pengembangan proposal penelitian yang bermutu dan berdaya saing tinggi; e. Mengembangkan jejaring penelitian dengan berbagai lembaga dan perguruan tinggi; f. Menerapkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu pembelajaran; g. Melakukan penelitian berkenaan dengan persoalan-persoalan profesionalisme guru/pendidik, kepribadian guru/pendidik, yang sesuai dengan moralitas bangsa; h. Menerbitkan jurnal penelitian ilmiah terakreditasi tingkat nasional dan/atau internasional; dan i. Merintis pengembangan pusat pengkajian dan penelitian yang bertaraf nasional dan internasional. Penelitian dan pengembangan pada tingkat universitas dikelola oleh Lembaga Penelitian. Statuta UPI No.188/0/2000 menyebutkan bahwa “Lembaga Penelitian merupakan unsur pelaksana akademik dalam bidang penelitian. Dengan demikian, lembaga ini merupakan penggerak dan pusat keunggulan untuk mewujudkan upaya menjadikan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai sebuah universitas pelopor dan unggul dalam bidang penelitian.” Dalam struktur organisasi terdapat garis komando dari Pembantu Rektor Bidang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan kepada Lembaga Penelitian. Lembaga ini menjalankan fungsi koordinatif dalam penelitian dan pengembangan, IPTEKS serta pelaksanaan penelitian atau kerjasama penelitian dengan lembaga-lembaga lain. Sesuai dengan Susunan Organisasi Tata Kerja UPI No.281/0/1999 Pasal 34 dan STATUTA UPI No.188/0/2000 pasal 29, Lembaga Penelitian memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut.

98 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

a. Menfasilitasi pengajuan berbagai jenis penelitian yang ditawarkan oleh berbagai pihak seperti Dikti, LIPI, Menristek dan lembaga lainnya. b. Mengambil inisiatif mengajukan proposal penelitian ke berbagai pihak baik pemerintah atau swasta; dan c. Memonitor kegiatan penelitian yang didanai oleh UPI atau pun institusi lain dan melakukan evaluasi terhadap laporan penelitian yang dibuat para dosen UPI. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Lembaga Penelitian dipimpin oleh seorang Ketua, didampingi seorang Sekretaris dan dibantu oleh empat Kepala Pusat Penelitian dan satu Pusat Studi, yaitu: a. Pusat Penelitian Pengelolaan Pendidikan (P4) b. Pusat Penelitian Kurikulum dan Pengujian Pendidikan (P2KP2) c. Pusat Penelitian Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (P2KLH) d. Pusat Penelitian Tenaga Kependidikan (PPTK) e. Pusat Studi Peranan Wanita (PSPW)

2. Payung Penelitian Payung penelitian disusun oleh setiap jurusan/prodi mengacu pada ramburambu hasil lokakarya Penyusunan Payung Penelitian 2008-2012. Lokakarya tersebut telah dilaksanakan pada 23 Februari 2008.

3. Strategi Pengembangan Kegiatan Penelitian Salah satu kebijakan UPI dalam merealisasikan visi Universitas Pelopor dan Unggul adalah mendorong seluruh dosen dan mahasiswa untuk mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat). Seiring dengan peningkatan kegiatan penelitian baik jumlah maupun mutunya. pelayanan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat bukan hanya didasarkan atas hasil-hasil penelitian (ilmu sebagai produk) melainkan juga mengajarkan bagaimana ilmu itu dikembangkan (ilmu sebagai proses). Selain itu, kegiatan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat diharapkan menjadi wahana untuk mempertajam analisis permasalahan yang ditekuni masingmasing. Sejak 2007 UPI meluncurkan strategi atau skema baru penelitian yang didanai universitas yang disebut Penelitian Hibah Kompetitif Internal UPI. Program ini bertujuan meningkatkan daya saing universitas untuk merebut dan menciptakan peluang penelitian, baik di dalam maupun di luar negeri. Kegiatan penelitian yang bermutu bukan hanya akan meningkatkan mutu serta profesionalisme pelayanan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, melainkan juga akan merupakan salah satu income-generating activities bagi UPI. Guna meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian beserta diseminasi dan implementasi hasil-hasilnya, pada 2008 telah dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut.

99 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

a. Melakukan seleksi proposal penelitian yang diajukan dosen secara ketat berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. b. Melakukan monitoring kegiatan penelitian untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kegiatan penelitian. c. Menjalin kerja sama penelitian dengan berbagai lembaga. d. Penyusunan Data Dasar Penelitian untuk memudahkan mencari data hasil penelitian, yang disusun setiap tahun berdasarkan laporan hasil penelitian. e. Bazar hasil penelitian, penerbitan jurnal dan abstrak hasil penelitian. Untuk memudahkan pencarian informasi penelitian, Lembaga Penelitian membuat jurnal penelitian yang memuat artikel penelitian dan buku abstrak penelitian. Selain itu dikembangkan website penelitian yang dapat diakses setiap orang yang membutuhkan.

100 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

I. Manajemen Pengelolaan Keterlibatan dengan Masyarakat 1. Landasan Kebijakan Program Keterlibatan Dengan Masyarakat Program pengelolaan keterlibatan dengan masyarakat dipandang oleh UPI sebagai program pengabdian kepada masyarakat baik yang dilakukan oleh dosen maupun oleh mahasiswa dan sekaligus merupakan salah satu dharma yang tidak terpisahkan dari dharma perguruan tinggi lainnya, yaitu pendidikan dan penelitian. Dharma pengabdian kepada masyarakat sudah sejak lama dikembangkan UPI dengan membentuk suatu lembaga khusus, yaitu Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM). Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) merupakan lembaga yang bertanggung jawab terhadap kegiatan keterlibatan dengan masyarakat baik yang dilakukan oleh dosen maupun oleh mahasiswa dan sivitas akademika lainnya. Seperti dinyatakan dalam pasal 29 PP Nomor 6 tahun 2004 tentang Penetapan UPI sebagai BHMN yang menegaskan bahwa LPM adalah unsur pelaksana di lingkungan universitas yang mengkoordinasikan, memantau dan menilai pengembangan pengabdian kepada masyarakat. Program keterlibatan dengan masyarakat pada hakekatnya adalah upaya memberdayakan dan membelajarkan masyarakat. Program ini amat nyata dalam upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat dalam arti yang luas yang mencakup cerdas dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat Keterlibatan dengan masyarakat adalah aplikasi kepakaran SDM dan IPTEKS yang dimiliki UPI dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah pembangunan dengan efek ganda yaitu meningkatnya kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat, meningkatnya income generating UPI dan memberikan siklus feed back bagi peningkatan kualitas dan relevansi Tridharma UPI dengan kebutuhan masyarakat. Rencana Strategis (Renstra) UPI Tahun 2006 – 2010 telah menetapkan kebijakan dasar program keterlibatan dengan masyarakat dengan memfokuskan untuk: a. mendorong terwujudnya pengabdian yang bermutu dan sinergis pada masyarakat pendidikan khususnya dan masyarakat luas umumnya, sehingga melahirkan kegiatan dan hasil pengabdian yang terkait pada pendidikan dan penelitian; b. memberdayakan masyarakat; c. memperkuat kemitraan dengan pemerintah pusat dan daerah serta sektor swasta; dan d. menyediakan layanan pendidikan di sekolah dan luar sekolah kepada masyarakat luas. Selanjutnya kebijakan di atas diwujudkan ke dalam sejumlah program sebagai berikut:

101 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

a. Mengembangkan dan melaksanakan payung program keterlibatan dengan masyarakat, termasuk yang berbasis hasil penelitian; b. Mengadakan pelatihan perencanaan program keterlibatan dengan masyarakat; c. Mengembangkan jejaring kemitraan keterlibatan dengan masyarakat. d. Mempublikasikan program dan hasil kegiatan keterlibatan dengan masyarakat; e. Melaksanakan program layanan pendidikan masyarakat yang menambah pendapatan universitas; f. Memberikan penghargaan kepada dosen yang berhasil dalam mengembangkan program keterlibatan dengan masyarakat yang bermutu, relevan dan sinergis; dan g. Merintis layanan pendidikan di sekolah dan luar sekolah. Dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (Tap MWA Nomor 15/TAP/MWA UPI/2006) Bab VIII pasal 90 disebutkan hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan keterlibatan dengan masyarakat sebagai berikut: a. Keterlibatan dengan masyarakat wajib dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa; b. Keterlibatan dengan masyarakat diselenggarakan dengan prinsip kompetensi akademik, kewirausahaan dan professional; c. Keterlibatan dengan masyarakat merupakan kegiatan pemanfaatan hasil IPTEKS dalam upaya memenuhi permintaan dan atau memprakarsai modernisasi atau madanisasi kehidupan masyarakat; d. Hasil keterlibatan dengan masyarakat dapat berupa investasi dan dapat dimanfaatkan untuk pengayaan materi pembelajaran; dan e. Ketentuan tentang pelaksanaan keterlibatan dengan masyarakat diatur lebih lanjut dalam Keputusan Rektor sesuai dengan paraturan perundangan yang berlaku dengan persetujuan Senat Akademik (SA). Berdasarkan Renstra UPI dan AD/ART UPI seperti dijelaskan tersebut di atas menunjukkan bahwa program keterlibatan dengan masyarakat sebagai program pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu program UPI yang telah digariskan dasar-dasar kebijakannya secara jelas, tegas dan mendasar. Oleh karena itu perlu dikembangkan ke dalam sistem dan organisasi pengelolaan untuk dapat diimplementasikan oleh berbagai unit terkait, sehingga dapat meningkatkan keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat luas.

2. Prosedur Operasional Baku (POB) LPM Prosedur Operasional Baku merupakan upaya standarisasi seluruh aspek baik pada bidang manajemen maupun program pada LPM. POB penting untuk disusun, karena LPM mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai unsur pelaksana yang mengkoordinasikan, memantau, menilai pengembangan kegiatan keterlibatan dengan masyarakat secara melembaga dan profesional, memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan dan memperluas peran sosial UPI

102 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

dalam pembangunan masyarakat. Untuk itu perlu memperkuat LPM agar memiliki kemampuan komparatif dan kompetitif menjadi revenue dalam income generating program center untuk mendukung pengembangan UPI. Cakupan POB LPM meliputi: (1) koordinasi internal kelembagaan UPI, (2) koordinasi eksternal kelembagaan UPI, dan (3) implementasi program atas dasar kerjasama dengan stakeholders. Sedangkan Tujuan POB LPM adalah: (1) meningkatkan kompetensi, profesionalisme, dan kredibilitas LPM di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, dan internasional, dan (2) meningkatkan partisipasi UPI secara bermakna dan berguna dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa khususnya bidang pendidikan.

3. Sistem dan Organisasi Pengelolaan Keterlibatan dengan Masyarakat Dalam tiga tahun terakhir UPI telah mengembangkan program kompetitif keterlibatan dengan masyarakat bagi dosen. Setiap tahun payung programnya dikembangkan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan relevansi dengan program pemerintah atau pemerintah daerah. Payung program yang dikembangkan pada tahun 2008 adalah meningkatkan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA), Pembinaan Sekolah Dasar bertaraf Internasional dan Pengembangan Wilayah Terpadu. Sistem dan organisasi pengelolaan keterlibatan dengan masyarakat internal universitas terlihat seperti pada Gambar 8. Selain sistem dan organisasi pengelolaan kegiatan keterlibatan dengan masyarakat secara internal universitas, juga dikembangkan secara eksternal dengan melibatkan pihak luar UPI seperti dengan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya. Sistem dan organisasi pengelolaan keterlibatan dengan masyarakat eksternal tingkat universitas dengan melibatkan stakeholders dilakukan dengan mekanisme pada Gambar 9. Sistem pengelolaan keterlibatan dengan masyarakat juga dapat dilakukan oleh fakultas untuk memberdayakan program studi dan dosen yang ada di lingkungannya, di bawah koordinasi Fakultas dengan sistem pengelolaan seperti pada Gambar 10.

103 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

LPM

Pendanaan Dari Rektor

Program Payung Pengabdian LPM

Renstra UPI

Sosialisasi Program ke Prodi Pengabdian LPM 7 hari Usulan Proposal ke LPM 21 hari

14 hari Tim Seleksi LPM

Seleksi Proposal

Kontrak Pelaksanaan Prog

Pengumuman Proposal Terpilih

Pelaksanaan Program

Rapat Penetapan Proposal Terpilih

Monev oleh LPM

14 hari setelah pelaksanaan program

Dimuat Di Jurnal ABMAS

Pelaporan ke LPM

Angka Kredit

Gambar 8. Sistem Pengelolaan Keterlibatan dengan Masyarakat Internal Universitas

104 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Bupati/Walikota/ Gubernur/dll.

MoU

Rektor UPI

Dir.Kerjasama

LPM

PROGRAM

FAKULTAS

PRODI

DOSEN

Gambar 9. Sistem Pengelolaan Keterlibatan dengan Masyarakat Tingkat UPI dengan Melibatkan Stakeholders

Payung Program

RKAT UPI

Usulan Program

Mitra LPM

Pelaksanaan Program

Ketua Prodi

Pelaporan

Penilain

Fakultas

Jurnal

LPM

Angka Kredit

Gambar 10.Tahapan Koordinasi Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Program Studi di bawah Koordinasi Fakultas

105 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

URUTAN KEGIATAN UNTUK PENCAPAIAN SASARAN

“PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT” PENDANAAN ABMAS

SELEKSI USULAN PROPOSAL

1.1 1.8

JARINGAN KEMITRAAN

1.9

BANTUAN MITRA DAN KELEMBAGAAN

1.2

PROSES ADMINISTRASI SK/KONTRAK

1.3

PELAKSANAAN KEGIATAN ABMAS DILAPANGAN

1.4

MONITORING KEGIATAN

1.5

1.1.PROGRAM PROGRAM ABMAS ABMAS

1.10

1.11

PELAPORAN HASIL KEGIATAN ABMAS

PEININGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT

1.6

1.12

TINDAK LANJUT HASIL KEGIATAN ABMAS

PERLUASAN AKSES PT

HASIL KEGIATAN ABMAS

1.7

Gambar 11. Urutan Kegiatan untuk Pencapaian Sasaran Pengabdian kepada Masyarakat

4. Strategi dan Rencana Pengembangan Kegiatan Keterlibatan Masyarakat Universitas dan Fakultas a. Strategi dan Rencana Pengembangan Kegiatan Keterlibatan Masyarakat Tingkat Perguruan Tinggi Strategi operasional merupakan prosedur yang mengandung langkahlangkah strategik terstandar sebagai panduan dalam merancang dan melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat. Strategi operasional ini diharapkan dapat dipahami dan diacu oleh seluruh dosen dan mahasiswa, sehingga program yang dikembangkan tidak keluar dari arah kebijakan umum program keterlibatan dengan masyarakat. Strategi operasional yang dikembangkan meliputi tiga aspek dasar, yaitu (1) pembiayaan; (2) tahapan kebijakan program; dan (3) pengembangan payung program keterlibatan dengan masyarakat. Ketiga strategi ini dalam implementasinya merupakan satu rangkaian yang saling terkait dan saling menentukan, sehingga satu sama lain tidak bisa dipisahkan. 1) Strategi Operasional Pembiayaan Strategi pendanaan dari UPI untuk kegiatan keterlibatan dengan masyarakat yang dilakukan oleh dosen UPI ditentukan melalui dua mekanisme, yaitu (1) melalui LPM dengan cara kompetitif dan (2) melalui program studi yang diusulkan melalui Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT). Kegiatan yang dilakukan oleh program studi diarahkan untuk

106 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

mengembangkan payung-payung program keterlibatan dengan masyarakat dengan basis kepakaran. Dari program studi diharapkan muncul inovasi program pengabdian kepada masyarakat sebagai program yang diunggulkan, yaitu program-program yang dapat memecahkan masalahmasalah di masyarakat baik jangka pendek maupun jangka panjang serta memberikan feed back yang bermakna bagi universitas. Program keterlibatan dengan masyarakat melalui LPM merupakan program tingkat universitas, yang bertujuan mengimplementasikan visi dan misi universitas secara keseluruhan. Jenis program yang dikembangkan dapat secara lintas program studi, lintas sektoral atau kewilayahan, dan integratif.

2) Strategi Kebijakan Program a) Program Kompetitif Tingkat Universitas Program kompetitif tingkat universitas diperuntukkan bagi seluruh dosen UPI tanpa memandang senioritas kepangkatan, jabatan, maupun gelar. Tahapan dan persyaratan mulai dari jenis program dan teknis administrasi dikoordinasikan oleh Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) melalui sistem dan organisasi internal universitas. b) Program Berbasis Kepakaran Program Studi Program berbasis kepakaran program studi dikembangkan oleh masingmasing program studi sesuai dengan keahliannya atau kepakaran yang ada dalam program studi itu. Sumber pendanaannya berasal dari UPI melalui RKAT, dan tidak menutup kemungkinan program studi mendapat dana dari lembaga mitra. c) Program Kompetitif dengan Dana Dikti Program kompetitif dengan dana dari Dikti merupakan program keterlibatan dengan masyarakat yang ditawarkan tiap tahun kepada perguruan tinggi oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) Dikti Depdiknas dengan model kompetitif. Beberapa jenis program keterlibatan dengan masyarakat yang ditawarkan adalah: a. Penerapan IPTEKS b. Penerapan IPTEKS untuk Pengembangan UKM c. Program Vucer d. Program Vucer Multi Tahun e. Unit Usaha Jasa dan Industrri (UJI) f. Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat (SIBERMAS) g. Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan i. Kuliah Kewirausahaan (KWU) ii. Kegiatan Magang Kewirausahaan (MKU) iii. Kuliah Kerja Usaha (KKU) iv. Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja (KBPK) v. Inkubator Wirausaha Baru (INWUB) vi. Program Kreatifitas Mahasiswa.

107 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Untuk meningkatkan keterlibatan dosen UPI mengikuti program kompetitif di atas, LPM melakukan langkah-langkah teknis sebagai berikut: (1) Menyebarkan informasi melalui surat secepatnya kepada program studi, agar program studi memiliki waktu yang cukup untuk menginformasikan kembali kepada para dosen dan para dosen memiliki waktu yang cukup untuk menyusun proposal; (2) Melakukan kunjungan langsung ke fakultas-fakultas untuk kegiatan konsultasi menyusun proposal pengabdian kepada masyarakat; dan (3) Menyelenggarakan workshop penyusunan proposal dengan peserta dosen-dosen yang mewakili seluruh program studi. d) Program Kemitraan dengan Stakeholders Program kemitraan dengan stakeholders adalah pelaksanaan program keterlibatan dengan masyarakat berbasis kemitraan, yaitu kerjasama dengan dinas/instansi/lembaga/masyarakat dengan dana dari lembaga mitra. Program-program keterlibatan dengan masyarakat yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan stakeholders. Selama tahun 2008 telah terlaksana 7 program kemitraan dengan Departemen Pendidikan Nasional, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Dinas Pendidikan Kota Bandung dan Yayasan Damandiri. 3) Strategi Pengembangan Payung Program Program-program yang dikembangkan LPM UPI berdasarkan RKAT tahun 2008 meliputi program-program sebagai berikut: a) Pengembangan model pendidikan pelayanan kepada masyarakat b) Meningkatkan peran serta IIK dalam menunjang kegiatan LPM c) Tindak lanjut pendidikan keaksaraan fungsional berbasis masyarakat d) Pengembangan model action research dan pengembangan wilayah terpadu e) Pengelolaan dan pengembangan model-model Kuliah Kerja Nyata tematik berbasis kemitraan f) Pembinaan dan pemberdayaan pengelolaan UKM melalui peningkatan manajemen usaha. g) Workshop akselerasi pencapaian IPM bidang pendidikan di Kota Bandung berbasis kelembagaan mesjid. h) Peningkatan kinerja layanan akademik staf administrasi LPM UPI melalui pendekatan fungsional. i) Peningkatan kerjasama (penyusunan MoU) antara UPI dengan Pemkab/Pemkot/Pemprov). j) Pengembangan Forum Komunikasi dan Konsultasi (FKK) antara UPIPemda-UKM. k) Pengembangan model KKN terpadu perguruan tinggi dengan pondok pesantren. l) Perintisan pusat layanan pendidikan life skills. m) Penerbitan buletin tengah tahunan. n) Penerbitan jurnal pengabdian kepada masyarakat.

108 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

o) Evaluasi dan pelaporan hasil pengabdian kepada masyarakat. p) Pembinaan entrepreneurship mahasiswa melalui program Co-op di UKM. q) Memberikan penghargaan kepada dosen yang melaksanakan pengabdian kepada masyarakat terbaik satu sampai dengan tiga. r) Tindak lanjut optimalisasi sinergitas kelembagaan pendidikan di Jawa Barat. s) Pelatihan pembuatan media pembelajaran bagi guru-guru SD/SLTP di Kota dan Kab. Bandung. t) Tindak lanjut pengembangan laboratorium sosial pendidikan di Kabupaten Subang.

5. Rencana Tindakan Program dan strategi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan keterlibatan dengan masyarakat oleh dosen UPI ditempuh melalui perbaikan kinerja manajemen dan peningkatan kualitas program keterlibatan dengan masyarakat. Berdasarkan kepada hasil-hasil yang telah dicapai pada kurun sebelumnya dan permasalahan yang dihadapi, LPM telah mengembangkan programprogram dalam kerangka peningkatan kinerja manajemen sebagai berikut: a. Penyusunan Prosedur Operasional Baku (POB) LPM; b. Penyusunan data base potensi jurusan/lab/unit, kepakaran SDM dan IPTEKS yang dimiliki UPI; c. Peningkatan sistem informasi dan layanan informasi LPM; d. Peningkatan kerjasama kemitraan dengan fakultas/jurusan/prodi, lembaga dan unit lainnya di lingkungan UPI; e. Peningkatan kualitas dan kuantitas keterlibatan dosen UPI untuk bersaing dalam program pengabdian kepada masyarakat yang ditawarkan oleh P2M DIKTI; f. Peningkatan kualitas program pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan peningkatan jumlah dana baik dari UPI maupun dari pihak lain; g. Peningkatan program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa; h. Penguatan, pengembangan dan verifikasi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang sesuai dengan program pembangunan pemkot/pemkab/ pemprov dan kebutuhan masyarakat; i. Peningkatan pendidikan dan pelayanan masyarakat berbasis life skills; j. Pembinaan mahasiswa dan alumni UPI dari aspek soft skills dan hard skills untuk memperpendek masa tunggu ke dunia kerja PNS dan non PNS; k. Program desa pendidikan sebagai model pengembangan wilayah binaan UPI; l. Peningkatan kerjasama kemitraan yang sinergis dan saling menguntungkan dengan pemkot/pemkab/pemprov dan stakeholders lainnya; m. Program pengembangan unit bisnis berbasis di LPM;

109 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

n. Pengembangan program Co-op bagi mahasiswa secara mandiri untuk mendekatkan alumni UPI ke dunia kerja; o. Pengembangan dan peningkatan eksistensi Forum Komunikasi dan Konsultasi UPI-UKM dan Pemerintah Daerah secara mandiri; dan p. Pameran dan bursa kerja yang melibatkan UKM, DUDI, mahasiswa, alumni UPI dan lainnya. Upaya LPM UPI untuk meningkatkan kualitas program pengabdian dan kredibilitas serta pencitraan institusi, dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Meningkatkan profesionalisasi keterlibatan dengan masyarakat dengan core keunggulan bidang pendidikan secara lebih tajam dan lebih mampu dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan nasional; b. Meningkatkan kredibilitas keahlian UPI di luar bidang pendidikan sehingga ikut berkontribusi dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan nasional; c. Meningkatkan dan memperluas jaringan kemitraan secara sinergis dengan pemkot/pemkab/pemprov, pemerintah pusat dan stakeholders lainnya; d. Meningkatkan, mengembangkan, dan memfasilitasi mutu alumni UPI untuk memperpendek masa tunggu ke dunia kerja baik dunia kerja PNS maupun non PNS; e. Meningkatkan dan mengembangkan jiwa entrepreneurship bagi sivitas akademika UPI; dan f. Menjadikan LPM sebagai lembaga yang mampu mewujudkan income generating untuk menopang UPI BHMN. Selanjutnya untuk mendukung peningkatan kinerja manajemen dan kualitas program keterlibatan dengan masyarakat LPM UPI telah melakukan butirbutir berikut ini: a. Optimalisasi sarana dan prasaran yang dimiliki LPM; b. Penambahan sarana dan prasarana baru berupa internet, ruang pelatihan, ruang pameran, ruang pusat informasi bisnis dan tenaga kerja, laptop, infokus, handycam dan media informasi lainnya; c. Peningkatan iklim kerja yang kondusif untuk meningkatkan kinerja pengelola LPM; d. Pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM pengelola LPM; e. Perbaikan kesejahteraan pengelola LPM; f. Melakukan koordinasi yang intensif dengan fakultas/jurusan/prodi dan lembaga lain di lingkungan UPI; g. Sosialisasi program LPM baik secara internal maupun eksternal; h. Membentuk kelompok-kelompok kepakaran dan IPTEKS yang SDM-nya berasal dari berbagai fakultas/jurusan/prodi dan lembaga lainnya di lingkungan UPI dan maupun luar UPI; i. Kunjungan dan Penandatanganan MoU dengan pemkot/pemkab/ pemprov, UKM, DUDI dan stakeholders lainnya; j. Penataan manajemen LPM menjadi manajemen yang profesional.

110 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

k. Memelihara dan menguatkan kerjasama dengan stakeholders yang selama ini sedang berjalan; dan l. Meningkatkan presentasi program ke stakeholders.

6. Keterlaksanaan Program/Rencana Tindakan Keterlaksanaan atas rencana program/tindakan selama kurun waktu 2008 dikelompokkan sebagai berikut:

a. Program yang Bersifat Internal 1) Penyusunan Data Base Penyusunan data base diarahkan untuk menghimpun potensi jurusan/prodi/lab/unit dan ipteks yang dimiliki UPI. Selama kurun waktu tahun 2008 penyusunan data base baru tahap persiapan berupa penyusunan instrumen-instrumen. 2) Peningkatan Sistem Informasi Peningkatan sistem informasi yang sudah dilakukan baru berupa mengoptimalkan surat-menyurat, telp, dan brosur serta jurnal. Sedangkan pengembangan web site, internet, dan peragkat lainnya baru direncanakan tahun 2008, mengingat gedung LPM sampai bulan Mei 2008 masih menempati gedung sementara (direncanakan mulai bulan Juni 2008 akan menempati gedung baru). 3) Peningkatan Koordinasi Internal UPI Koordinasi secara internal terus dilakukan terutama dengan fakultas dan jurusan/prodi melalui kegiatan workshop dan sosialisasi. b. Program yang Bersifat Eksternal Program yang bersifat eksternal diarahkan untuk mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan stakeholders seperti merintis dan mengembangkan MoU dengan pemkab/pemkot, pemprov dan masyarakat. Selama tahun 2008 telah dirintis MoU dengan Pemkab Sukabumi, Pemkot Bandung, Pemkab Bandung Barat, Pemprov Jabar, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kab.Sukabumi, Dinas Pendidikan Kab.Subang dan Yayasan Damandiri serta melaksanakan program kerjasama dengan beberapa stakeholders. c. Inovasi Program Inovasi program yang telah dilakukan adalah: (1) pengembangan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi KKN Tematik, yaitu : KKN Wajardikdas, KKN Pemberantasan Buta Aksara (PBA), KKU, dan KKN Anak Jalanan, (2) Pengembangan pendidikan entrepreneuship mahasiswa melalui Co-op di UKM, (3) pengembangan kemitraan antara

111 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

UPI, Pemda dan DUDI melalui Forum Komunikasi dan Konsultasi (FKK), dan (4) action research desa pendidikan.

7. Self-assessment Untuk mengetahui sejauhmana efektivitas dan efisiensi serta memberikan umpan balik pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat, LPM melaksanakan Self-asesment berdasarkan hasil analisis SWOT terhadap program pengabdian kepada masyarakat dari berbagai sumber dana.

a. Kelemahan Beberapa kelemahan dalam pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat di antaranya adalah 1) Lemahnya koordinasi antara unit pengelola pengabdian kepada masyarakat tingkat universitas (LPM) dan prodi atau unit lain. 2) Belum adanya kesadaran dan komitmen dosen dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat. 3) Belum maksimalnya dukungan dana dalam pengembangan program pengabdian kepada masyarakat 4) Minimnya hasil penelitian yang ditindaklanjuti menjadi program dalam memecahkan permasalahan pembangunan 5) Masih rendahnya penghargaan dalam bentuk nilai angka kredit bidang keterlibatan dengan masyarakat untuk kenaikan jabatan fungsional dan pengumpulan angka kredit dosen yang berdampak pada minimnya keterlibatan dosen dalam program keterlibatan masyarakat 6) Belum idealnya antara dana yang tersedia dengan jumlah dosen yang terlibat pada program pengabdian pada masyarakat yang berdampak pada kelangsungan program tersebut 7) Lemahnya persepsi stakeholders dan masyarakat terhadap UPI dalam kompetensi diluar kepakaran pendidikan.

b. Kekuatan 1)

2)

3)

4)

Perubahan status UPI menjadi UPI BHMN dalam kerangka otonomi kelembagaan. Sehingga memungkinkan UPI dapat mengembangkan program-program keterlibatan dengan masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan stakeholders Kuatnya persepsi dan kepercayaan masyarakat terhadap UPI ditunjukan dengan meningkatkanya jumlah mahasiswa UPI setiap tahun sehingga menjadi kekuatan terhadap pengembangan program pengabdian kepada masyarakat. Jumlah dan kepakaran dosen UPI yang sangat memadai ditinjau segi kualifikasi pendidikan dan jenis kepakaran sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembangunan masyarakat. Modernisasi kampus bertaraf internasional yang mendukung terhadap pelaksanaan program-program dan inovasi program keterlibatan dengan masyarakat.

112 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

5)

Keberadaan LPM menjadi satu-satunya lembaga yang bertanggung jawab terhadap kualitas program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen UPI.

c. Tantangan 1) 2)

3)

4)

5)

Tersedianya sumber dana keterlibatan dengan masyarakat yang setiap tahun ditawarkan dari Direktorat PPM Dikti LPM UPI dituntut menyiapkan proposal pengabdian dalam bidang nonkependidikan sesuai dengan tuntutan dari PPM Dikti sehingga berupaya proposal tersebut dupayakan untuk lebih bermutu dan mampu bersaing dengan proposal dari PT lain. Menjadikan Program pengabdian yang dikembangkan sebagai income generating bagi universitas, sehingga berupaya melakukan inovasi program pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan jaringan kemitraan, sehingga akan mudah diterima oleh stakeholders. Adanya Keppres Nomor 80 Tahun 2005 tentang pengadaan barang dan jasa sangat membatasi gerak lembaga/universitas dalam mengakses program-program yang didanai dari institusi pemerintah dalam rangka meningkatkan income generating universitas. Pengembangan program-program pengabdian yang berkelanjutan baik yang sifatnya pendampingan maupun action research.

d. Peluang 1) 2) 3)

Otonomi daerah, otonomi pendidikan, dan meningkatnya anggaran pendidikan pemerintah daerah. Adanya penawaran kompetitif bagi perguruan tinggi yang sangat terbuka tentang program pengabdian dengan dana dari Dikti. Secara internal peluang untuk meningkatkan anggaran pengabdian kepada masyarakat dari UPI sangat terbuka sejalan dengan peningkatan income generating melalui berbagai program yang dikembangkan termasuk program pengabdian kepada masyarakat

.

113 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

J. Manajemen Mutu/Penjaminan Mutu 1. Kebijakan Mutu Kegiatan penjaminan mutu di UPI dilaksanakan berdasarkan Ketetapan MWA No.15/MWA UPI/2006 tentang Anggaran Rumah Tangga Pasal 99 Bagian X mengenai Auditor Internal, Auditor Eksternal, dan Penjaminan Mutu. Dalam ketetapan tersebut ditegaskan: a. Pimpinan Universitas melaksanakan penjaminan mutu untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan sebagai wujud akuntabilitas publik Universitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. b. Penjaminan mutu dilakukan secara berkelanjutan oleh seluruh unit unsur pelaksana dan penunjang Universitas dan atau dibantu lembaga lain. c. Mutu sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) dijamin dengan memperhatikan: 1) pelaksanaan visi, misi, dan tujuan Universitas secara nyata; 2) ketanggapan Universitas terhadap kebutuhan dan aspirasi pihakpihak yang berkepentingan; 3) kesesuaian penyelenggaraan Universitas dengan Standar Nasional Pendidikan; dan 4) kesesuaian penyelenggaraan Universitas dengan standar mutu internasional. d. Lembaga lain seperti yang dimaksud dalam ayat (2) dapat berupa Satuan Penjaminan Mutu (SPM) atau lembaga lainnya; Tatanan kelembagaan, tugas pokok, fungsi, dan kewenangannya diatur dalam keputusan Rektor dengan persetujuan Senat Akademik dan Dewan Audit. e. Keberhasilan penjaminan mutu dinilai dengan akreditasi yang menentukan kelayakan jurusan dan atau program studi. f. Akreditasi wajib bagi setiap jurusan dan program studi yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN PT) dan atau badan akreditasi lainnya yang ditentukan oleh peraturaturan perundangundangan. g. Ketentuan tentang program pelaksanaan penjaminan mutu diatur lebih lanjut dalam Keputusan Rektor dengan persetujuan Senat Akademik. Penjaminan mutu UPI secara internal dikoordinasikan/ difasilitasi oleh Satuan Penjaminan Mutu (SPM) dan secara eksternal penjaminan itu melibatkan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT) dan atau lembaga lain yang kompeten. Penjaminan mutu UPI bertujuan untuk merencanakan, mencapai, memelihara, dan meningkatkan standar atau sasaran mutu UPI secara berkelanjutan sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan, serta memuaskan stakeholders. Dalam jangka panjang, penjaminan mutu UPI dilakukan untuk mewujudkan visi UPI sebagai universitas pelopor dan unggul (a leading and outstanding university).

114 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Pimpinan Universitas memiliki komitmen yang sangat kuat dalam penjaminan mutu yang diwujudkan dalam kebijakan mutu dan sistem penjaminan mutu. Juga merancang dan melaksanakan strategi penjaminan mutu yang mengacu pada pedoman penjaminan mutu yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Penjaminan mutu UPI dikoordinasikan oleh Satuan Penjaminan Mutu (SPM) UPI yang dibentuk dan atau bertanggungjawab kepada Rektor. 2. Strategi Penjaminan Mutu Secara umum strategi penjaminan mutu UPI dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Mengembangkan sistem penjaminan mutu UPI dan perangkat implementasinya; b. Membangun dan atau meningkatkan komitmen pimpinan UPI dan seluruh unit kerja untuk melaksanakan penjaminan mutu setiap kegiatan yang diselenggarakannya sesuai dengan sistem penjaminan mutu UPI dan model implementasinya; c. Menetapkan sasaran atau standar mutu UPI dan unit kerja di lingkungan UPI untuk setiap periode mutu; d. Merancang organisasi dan mekanisme kerja penjaminan mutu UPI serta melaksanakannya secara konsisten; e. Mengidentifikasi satuan kegiatan untuk setiap butir mutu pada setiap tahap dalam proses bisnis UPI, serta menetapkan kegiatan yang mutunya dijaminkan. Universitas Pendidikan Indonesia menentukan dan merumuskan standar mutunya melalui analisis sistemik terhadap komponen-komponen sistem penyelenggaraan pendidikan tinggi yang mencakup masukan, proses, keluaran, dan dampak. Proses atau tahapan penjaminan mutu yang dilaksanakan UPI, sebagai berikut: a. Menyusun standar atau sasaran mutu yang dituangkan dalam rencana mutu UPI untuk setiap periode mutu. Penyusunan standar atau sasaran mutu ini didasarkan pada rencana strategis UPI; b. Setiap unit kerja menyusun standar mutu unit kerja yang bersangkutan dan standar atau sasaran mutu setiap kegiatan untuk setiap butir mutu pada setiap periode mutu; c. Setiap unit kerja menyusun mekanisme kegiatan untuk setiap satuan kegiatan yang dituangkan dalam prosedur operasional standar (standard operational procedure); d. Setiap unit kerja melaksanakan penjaminan mutu kegiatan yang diselenggarakannya dengan melaksanakan prosedur operasional standar (standard operational procedure) kegiatan itu; e. Setiap unit kerja melaksanakan pengendalian mutu kegiatan yang diselenggarakannya dengan melakukan evaluasi atau pengukuran hasil kegiatan dengan standar atau sasaran mutu yang telah ditetapkan. Hasil kegiatan evaluasi atau pengukuran ini kemudian ditindaklanjuti dengan

115 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

f.

tindakan perbaikan mutu secara berkelanjutan (continuous quality improvement); Melaksanakan evaluasi mutu untuk setiap periode mutu yang difokuskan pada audit implementasi sistem penjaminan mutu dan audit tingkat ketercapaian standar atau sasaran mutu UPI dan atau unit kerja di lingkungan UPI. Kegiatan audit mutu ini dilaksanakan oleh Satuan Audit Internal (SAI) UPI.

3. Implementasi Penjaminan Mutu Tahun 2008 Kegiatan yang telah dilakukan oleh Satuan Penjaminan Mutu (UPI) selama tahun 2008 sebagai berikut: a. melakukan fasilitasi penjaminan mutu, menyusun laporan kegiatan fasilitasi, b. mereviu panduan monitoring dan evaluasi internal sistem penjaminan mutu UPI, c. menyusun laporan kegiatan monevin, penyusunan panduan evaluasi diri, d. pelatihan pengembangan POB dan strategi penyusunan POB, e. mengukur kepuasan stakeholders, mereviu buku panduan penjaminan mutu, f. menyelenggarakan seminar nasional penjaminan mutu, g. menyusun buletin penjaminan mutu, dan h. melakukan persiapan sertifikasi ISO untuk sejumlah unit dasar. a. Fasilitasi Implementasi Penjaminan Mutu ke Unit Dasar Kegiatan implementasi penjaminan mutu ke setiap unit dasar di lingkungan UPI untuk memfasilitasi unit dasar dalam memecahkan masalah-masalah yang di hadapi dalam rangka mencapai target mutu yang telah ditetapkan. Kegiatan fasilitasi dalam mengimplementasikan penjaminan mutu pada setiap unit dasar memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1) Membangun dan membina kesadaran seluruh sivitas akademika UPI akan pentingnya mutu dalam segala aspek pengelolaan institusi UPI. 2) Memberikan pemahaman bahwa implementasi sistem penjaminan mutu merupakan tugas Tim Satuan Kendali Mutu (SKM) dan Gugus Kendali Mutu (GKM) pada setiap unit dasar, dan bahwa anggota SPM UPI bertugas mengembangkan sistem, memotivasi, dan memfasilitasi pelaksanaannya. 3) Membantu Tim Satuan Kendali Mutu dan Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam mereviu dokumen penjaminan mutu dan mengimplementasikannya pada setiap kegiatan yang diprioritaskan. 4) Membantu Tim Satuan Kendali Mutu dan Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam menganalisis kondisi lembaga (unit dasar), merumuskan visi dan misi, menentukan fungsi dan tanggung jawab jabatan, mereviu penugasan, dan mengendalikan mutu. 5) Mendorong agar sistem penjaminan mutu yang telah disusun dan direvisi perlu segera diimplementasikan pada seluruh unit dasar, yang dikendalikan oleh Tim Satuan Kendali Mutu.

116 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Sasaran yang ingin dicapai dalam implementasi penjaminan mutu ini, dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1) Dilihat dari sisi organisasi, sasaran kegiatan fasilitasi dalam mengimplementasikan penjaminan mutu pada setiap unit dasar ialah: a) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP); b) Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS); c) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS); d) Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA); e) Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan (FPTK); f) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK); g) Sekolah Pascasarjana (SPs); h) Lembaga Penelitian (LP); i) Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM); j) UPI Kampus Daerah Cibiru, Sumedang, Tasikmalaya, Purwakarta, dan Serang; k) Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI); l) Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK); m) Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK); n) Unit-unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di UPI. 2) Sedangkan hasil yang diperoleh dari kegiatan implementasi penjaminan mutu ini ialah: a) Tumbuhnya budaya mutu dan kesadaran akan pentingnya mutu di kalangan civitas akademika UPI dalam melakukan seluruh aspek pengelolaan institusi UPI. b) Dokumen penjaminan mutu yang telah direvisi dan diimplementasikan pada setiap unit dasar. c) Tercapainya target mutu yang telah ditetapkan oleh setiap unit dasar. d) Terbinanya hubungan kerja sama yang baik antara SPM dan SKM/GKM. Kegiatan fasilitasi dalam mengimplementasikan penjaminan mutu pada setiap unit kerja dan unit dasar dilakukan melalui mekanisme seperti berikut. Anggota Satuan Penjaminan Mutu UPI yang bertugas pada unit kerja dan unit dasar tertentu: 1) meminta SKM untuk membentuk GKM yang akan melaksanakan setiap kegiatan yang teridentifikasi. 2) mereviu seluruh dokumen penjaminan mutu dari unit tersebut. 3) mendiskusikan hasil reviu dengan Tim SKM (Satuan Kendali Mutu) dan GKM (Gugus Kendali Mutu) serta menentukan solusinya. 4) membahas lingkup rencana kegiatan, hasil kegiatan, bersama Tim SKM dan GKM yang bertugas melaksanakan kegiatan itu. 5) memantau dan memfasilitasi proses implementasi penjaminan mutu internal setiap unit kerja dan unit dasar yang dilakukan SKM dan GKM. 6) menyusun jadwal implementasi kegiatan untuk Tahun Akademik 2008.

117 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

7) mengevaluasi/mengendalikan implementasi penjaminan mutu pada setiap unit dasar dalam rangka peningkatan mutu secara berkelanjutan yang dilakukan dengan menggunakan Buku Panduan Evaluasi dan Monitoring Penjaminan Mutu. Ruang lingkup materi fasilitasi implementasi penjaminan mutu internal pada setiap unit kerja dan unit dasar meliputi kegiatan seperti yang dicantumkan dalam tabel 23. Tablel 23. Kegiatan Penjaminan Mutu No 1.

Lingkup Materi Pemetaan existing condition UK/UD

a. b.

c. d. e. f.

Rincian Kegiatan Reviu tugas pokok dan fungsi UK/UD Reviu kedudukan UK/UD dalam struktur organisasi UPI Reviu tugas setiap unsur organisasi UK/UD Reviu peraturan dan kebijakan tentang UK/UD Reviu kepegawaian Mengidentifikasi proses kerja UK/UD

2.

Reviu Dokumen Penjaminan Mutu Unit Dasar

3.

Pembentukan GKM dan jenis tugas

4.

Penyusunan jadwal implementasi kegiatan Penyusunan POB kegiatan dan borang pendukung

Menyusun jadwal implementasi kegiatan dan target mutu yang akan dicapai Workshop Menyusun POB dan borang pendukung oleh GKM

Implementasi POB

a. Memantau penerapan POB b. Menelaah kendala penerapan POB c. Memecahkan masalah d. Mendokumentasikan temuan masalah untuk bahan

5.

6.

118 | L a p o r a n

Mereviu kesesuaian dokumen UK/UD dengan hasil kajian existing condition, yang meliputi: visi, misi, kebijakan mutu, tujuan, target mutu, kompetensi lulusan atau kualitas layanan, hasil analisis SWOT, struktur organisasi, identifikasi proses, dan prioritas kegiatan dan POB-nya Membentuk Tim GKM UK/UD sesuai dengan jumlah program/ kegiatan yang diprioritaskan

Tahunan UPI BHMN 2008

Hasil Dokumen tentang berbagai masalah aktual pada unit dasar

Dokumen Penjaminan mutu unit dasar yang siap diimplementasikan

Daftar kegiatan dan kelompok orang yang bertugas mengatur atau melaksanakannya Jadwal kegiatan dan target mutu POB dan borang pendukung yang diujicobakan dan disosialisasikan Laporan penerapan POB untuk setiap kegiatan

No

Lingkup Materi

7.

Pengendalian mutu

8.

Pengukuran pencapaian target mutu

Rincian Kegiatan perbaikan a. Monitoring implementasi POB kegiatan b. Mengevaluasi penerapan POB Mengukur target mutu untuk setiap kegiatan yang dijabarkan dalam POB

Hasil

Laporan hasil pengendalian mutu

Laporan tentang tingkat ketercapaian target mutu untuk setiap kegiatan

b. Menyusun Laporan Implementasi Penjaminan Mutu Laporan fasilitasi implementasi penjaminan mutu dilakukan untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan penjaminan mutu di setiap unit dasar di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam laporan ini menjelaskan tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh unit dasar serta solusi untuk uang disampaikan oleh fasilitator dari SPM, masalah tersebut diantaranya: 1) Masalah Akademik Efisiensi waktu dan lama studi sulit dicapai jika matakuliah PLP tidak boleh dikontrak bersama mata kuliah lain kecuali skripsi, Pengukuran kepuasan mahasiswa atas layanan akademik yang diberikan prodi belum dilakukan secara berkesinambungan, Data setiap mahasiswa, masa studi, jumlah penelitian, dan pengabdian masyarakat belum terintegrasi secara online sehingga ketika data itu diperlukan, pemerolehan dan pengolahannya masih dilakukan secara manual sehingga menyita waktu dan tenaga, dan dampak tidak terintegrasinya data tersebut menyulitkan SPM/SKM dan GKM melakukan pengukuran pencapaian target mutu yang telah ditetapkan masing-masing unit dasar. 2) Sarana Pendukung Pengelolaan gedung baru belum jelas apakah tanggung jawab fakultas atau universitas. Salah satu kelemahan pengelolaan fasilitas diserahkan kepada universitas adalah jangkauan pengawasan yang luas. Hal-hal yang menyangkut kebersihan ruang kelas, toilet, dan koridor akan lebih efisien dilakukan oleh masing-masing fakultas yang sehari-hari menggunakan fasilitas tersebut, Bandwidth masih belum memadai sehingga koneksi Internet sangat lambat dan sering bermasalah, Keamanan kampus seperti pencurian komputer dan kelengkapan pembelajaran yang masih terjadi dikhawatirkan dapat mengganggu kinerja civitas akademika UPI. 3) Dana Masih adanya unit dasar yang tidak tercantumnya anggaran penjaminan mutu dalam RKAT dapat menjadi indikator bahwa proses penjaminan mutu belum dijadikan prioritas utama atau belum semua pimpinan unit dasar sadar akan mutu, Perlu ada aturan dari manajemen universitas tentang prosentase dana yang mesti dialokasikan setiap unit dasar untuk proses penjaminan mutu dan akreditasi. dan masih ada beberapa tim SKM dan

119 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

GKM yang beranggapan bahwa kegiatan penjaminan mutu baru akan terlaksana hanya bila didukung dana yang memadai. c. Mereviu Panduan Monevin dalam Sistem Penjaminan Mutu Kegiatan monitoring dan evaluasi internal (Monevin) dimaksudkan untuk memastikan upaya penjaminan mutu dapat dilaksanakan secara tepat dan berkesinambungan. Monitor menitik beratkan pada proses, sedangkan evaluasi merujuk kepada hasil. Untuk kepentingan monitoring dan evaluasi internal, SPM mengembangkan panduan monitoring dan evaluasi internal sebagai pedoman bagi SPM dan unit-unit dasar serta unit pendukung melaksanakan proses penjaminan mutu. Kegiatan reviu buku panduan monitoring dan evaluasi internal dalam sistem penjaminan mutu ini lebih menekankan kepada isi buku dan tata cara penulisannya serta cara pengisian format-format monevin. d. Monevin dalam Sistem Penjaminan Mutu ke Unit Dasar Monitoring dan evaluasi internal merupakan suatu kegiatan penting yang bersifat integral dalam penyelengaraan suatu program kegiatan. Monitoring dan evaluasi internal merupakan pengawal dan sekaligus pengendali dalam pelaksanaan kegiatan agar tetap berada dalam jalur yang benar dan terhindar dari dari ketidakpastian agar tujuan atau target program yang ditetapkan dapat dicapai secara efisien. Melalui monitoring dan evaluasi internal membuat semua atasan, supevisor dan stakeholders memperoleh informasi yang baik. Sistem penjaminan mutu merupakan suatu kegiatan oleh karenanya dalam pelaksanaannya dibutuhkan kegiatan monitoring dan evaluasi internal. Ada beberapa tugas pokok dan fungsi dari asesmen dalam kegiatan monitoring dan evaluasi internal. Pertama, untuk mendeteksi dini masalah, hambatan, penyimpangan terhadap proses yang sedang berlangsung. Kedua, mengirimkan pesan kepada pimpinan dan penanggungjawab kegiatan. Ketiga, rekaman bagus tidaknya spesifikasi produk, proses, dan rekomendasi, dijadikan bahan feed back jika dapat feedforward kepada yang berwenang, bersifat rutin atau sejalan dengan proses dan program kegiatan yang dilakukan. Tujuan yang di dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi internal dalam sistem penjaminan mutu ini memiliki beberapa tujuan yaitu: 1) Terlaksananya proses penjaminan mutu akademik internal secara efektif dan efisien 2) Terlaksananya peningkatan mutu yang terus menerus pada setiap unit dasar demi mewujudkan UPI sebagai universitas pelopor dan unggul. Sedangkan dalam hal tugas pokok pelaksanaan monitoring dan evaluasi internal dalam sistem penjaminan mutu ini memiliki beberapa tujuan yaitu:

120 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

1) Melakukan monitoring dan evaluasi implementasi upaya pencapaian rencana mutu yang telah ditetapkan.setiap unit dasar. 2) Memberikan dukungan dan motivasi terhadap setiap unit dasar mengenai pelaksanaan penjaminan mutu oleh Satuan dan Gugus Kendali Mutu. 3) Melaporkan kepada pimpinan universitas bila diperlukan tindakan koreksi atas pelaksanaan penjaminan muti unit dasar tertentu. Langkah-langkah atau mekanisme kerja pelaksanaan monitoring dan evaluasi internal dalam sistem penjaminan mutu yang harus dilakukan oleh anggota SPM, sebagi berikut: 1) Perencanaan monitoring dan evaluasi 2) Pembentukan tim monev 3) Monitoring dokumen (rencana mutu, SOP, instrumen evaluasi, dll) 4) Melakukan kunjungan lapangan 5) Evaluasi hasil evaluasi dokumen dan kunjungan lapangan 6) Menyarankan pelaksanaan tindakan perbaikan 7) Melaporkan hasil monev pada Ketua SPM Sasaran yang ingin dicapai dalamkegiatan pelaksanaan monitoring dan evaluasi internal dalam sistem penjaminan mutu ini, dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP); 2) Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS); 3) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS); 4) Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA); 5) Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan (FPTK); 6) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK); 7) Sekolah Pascasarjana (SPs); 8) Lembaga Penelitian (LP); 9) Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM); 10) UPI Kampus Daerah Cibiru, Sumedang, Tasikmalaya, Purwakarta, dan Serang; 11) Biro Aset dan Fasilitas; 12) Direktorat-direktorat dan sekolah Percontohan UPI; 13) Unit-unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di UPI. e. Pelatihan Penyusunan dan Pengembangan POB Kegiatan pelatihan Penyusunan dan Pengembangan POB pada Unit Dasar di lingkungan UPI dilakukan mengingat beberapa alasan berikut. 1) Diperkirakan bahwa belum seluruh sivitas akademika UPI memiliki kesadaran yang memadai akan pentingnya mutu, dan belum mengetahui upaya yang telah dilaksanakan UPI untuk melakukan penjaminan mutu internal, termasuk kehadiran Satuan Penjaminan Mutu beserta struktur organisasi dan perangkat panduan yang telah dikembangkan. 2) UPI berkehendak memacu seluruh sivitas akademika untuk memiliki kesadaran yang memadai tentang pentingnya mutu institusinya

121 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

dalam mewujudkan tugas dan fungsinya sebagai perguruan tinggi terkemuka dan unggul. 3) UPI berkehendak memacu sivitas akademika untuk memiliki pemahaman yang sama mengenai mutu perguruan tinggi, sehingga dapat mengerahkan kemampuan yang dimilikinya untuk menunjang upaya penjaminan mutu internal yang dilakukan melalui Satuan Penjaminan Mutu (SPM). Tujuan dari pelaksanaan pelatihan penyusunan dan pengembangan POB bagi unit dasar ini yaitu: 1) Membangun dan membina kesadaran seluruh sivitas akademika UPI akan pentingnya mutu dalam segala aspek pengelolaan institusi UPI. 2) Menginformasikan kebijakan UPI tentang mutu yang meliputi organisasi Satuan Penjaminan Mutu, Sistem Penjaminan Mutu, Standar Mutu, dan implementasi prioritas sasaran mutu yang meliputi sistem registrasi, sistem perkuliahan, dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat; 3) Memberikan motivasi kepada seluruh sivitas akademika untuk menunjang upaya peningkatan dan pembinaan mutu UPI yang dilakukan melalui SPM. 4) Memperoleh masukan dari semua unit utama, unit dasar dan unit penunjang tentang sistem penjaminan mutu internal UPI yang tertuang dalam dokumen dan perang-kat pedoman yang dikembangkan oleh SPM. 5) Memperoleh masukan mengenai potensi, kondisi, dan kendala yang mungkin dihadapi dalam implementasi sistem penjaminan mutu UPI. Tabel 24. Peserta Pelatihan GKM NO 1

2

3

4

5

6

7

8

UNIT DASAR SKM FIP Perwakilan GKM setiap Jurusan dan Prodi di FIP, masing-masing 1 Orang SKM FPIPS Perwakilan GKM setiap Jurusan dan Prodi di FPIPS, masing-masing 1 Orang SKM FPBS Perwakilan GKM setiap Jurusan dan Prodi di FPBS, masing-masing 1 Orang SKM FPMIPA Perwakilan GKM setiap Jurusan dan Prodi di FPMIPA, masing-masing 1 Orang SKM FPTK Perwakilan GKM setiap Jurusan dan Prodi di FPTK, masing-masing 1 Orang SKM FPOK Perwakilan GKM setiap Jurusan dan Prodi di FPOK, masing-masing 1 Orang SKM SPs Perwakilan GKM setiap Prodi di SPs, masing-masing 1 Orang SKM Lembaga Penelitian

122 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

JUMLAH PESERTA 2 Orang 8 Orang 2 Orang 14 Orang 2 Orang 12 Orang 2 Orang 10 Orang 2 Orang 10 Orang 2 Orang 4 Orang 2 Orang 19 Orang 3 Orang

NO 9 10 11 12 13

14

15

16

17

18

19 20 21 22 23

UNIT DASAR SKM Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat SKM BAAK SKM BAUK SKM BAPSI UPT – UPT a. UPT Perpustakaan b. UPT BKPAP c. UPT PPL d. UPT Balai Bahasa e. UPT Layanan Kesehatan f. Manajemen Sarana Olahraga g. UPT Bimbingan Konseling h. UPT Kebudayaan SKM UPI Kampus Daerah Cibiru GKM setiap Jurusan dan Prodi di UPI Kampus Cibiru, masing-masing 1 Orang SKM UPI Kampus Daerah Sumedang GKM setiap Prodi dan Jurusan di UPI Kampus Sumedang, masing-masing 1 Orang UPI Kampus Daerah Tasikmalaya Perwakilan GKM setiap Prodi dan Jurusan di UPI Kampus Tasikmalaya, masing-masing 1 Orang UPI Kampus Daerah Purwakarta Perwakilan GKM setiap Prodi dan Jurusan di UPI Kampus Purwakarta, masing-masing 1 Orang UPI Kampus Daerah Serang Perwakilan GKM setiap Prodi dan Jurusan di UPI Kampus Serang, masing-masing 1 Orang Direktorat TIK Direktorat Kerjasama Sekretariat Universitas ( Perwakilan divisi 1 Orang) Sekolah Percontohan UPI Sekolah Percontohan UPI Kampus Cibiru JUMLAH

JUMLAH PESERTA 3 Orang 3 Orang 3 Orang 2 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 2 Orang 2 Orang 2 Orang 3 Orang 2 Orang 2 Orang 2 Orang 2 Orang 2 Orang 2 Orang 2 Orang 2 Orang 4 Orang 2 Orang 2 Orang 146 Orang

Beberapa hasil yang diperoleh dari kegiatan ini pelatihan penyusunan dan pengembangan POB adalah: a. Tumbuhnya budaya mutu dan kesadaran akan pentingnya mutu di kalangan sivitas akademika UPI b. Diperolehnya masukan untuk digunakan dalam perbaikan dokumen yang telah dibuat oleh SKM dan GKM. c. Para peserta kegiatan dari setiap unit dasar memperoleh pemahaman yang relatif komprehensif dan utuh tentang Sistem Penjaminan Mutu Universitas; d. Dokumen Sistem Penjaminan Mutu pada setiap unit dasar; dan e. Standar Operasional Prosedur dasar yang telah diperhalus, dipertegas, dan dicermati konsistensinya agar benar-benar dapat dipahami oleh semua pihak dan diimplementasikan secara aktual.

123 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

f. Pengukuran Kepuasan Stakeholders Universitas Pendidikan Indonesia menempatkan layanan kepada mahasiswa sebagai perhatian utama. Segala daya dan upaya dalam pengelolaan universitas senantiasa diarahkan agar mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Upaya itu dilakukan dengan menjalankan aktivitas universitas berdasarkan Renstra yang telah digariskan dan disepakati bersama. Sebagai realisasi Renstra, UPI berupaya meningkatkan sarana dan prasarana perkuliahan melalui pembangunan prasarana kampus yang dibiaya IDB, meningkatkan akses IT melalui penambahan bandwidth dan jumlah komputer. UPI kini merupakan satu-satunya universitas yang mempunyai pusat pelayanan Internet secara terpusat untuk semua civitas akademika UPI. UPI juga berusaha memperbaiki layanan pada mahasiswa pada lini-lini lainnya. Namun demikian, untuk peningkatan yang berkelanjutan, manajemen UPI menyadari pentingnya input dari mahasiswa, alumni dan dosen serta staf administrasi. Untuk itu, SPM mengembangkan sebuah sistem pengukuran kepuasan stakeholders (pemangku kepentingan) yang akan terus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan dan hasilnya akan dipublikasikan sebagai masukan dan peringatan dini pada semua pemangku kepentingan. Sebagai tahap awal saat UPI menjalani transformasi kelembagaan dan kampus dalam kondisi pembangunan besar-besaran, SPM menyusun dan menyebarkan instrumen kepuasan mahasiswa. Instrumen disebarkan kepada responden secara acak melalui pimpinan fakultas, Sekolah Pascasarjana dan UPI Kampus Daerah. Alat ukur kepuasan mahasiswa mencakupi penggalian informasi mengenai kondisi peralatan yang digunakan, perpustakaan dan tata letaknya, buku-buku perpustakaan yang ada, ketersediaan buku-buku teks (textbooks), penggunaan ICT di perpustakaan, keramahan dan kemampuan petugas layanan perpustakaan, kemutakhiran perangkat alat/software yang digunakan di laboratorium, ruang akses internet, motivasi belajar selama PBM, ketepatan waktu pelaksanaan PBM di kelas, kesempatan berdiskusi selama PBM di kelas untuk mata kuliah, tujuan, target, pentingnya materi mata kuliah di kelas, pemahaman materi kuliah, pelayanan administrasi akademik, dan pelayanan registrasi mahasiswa lama. Hasil pengukuran kepuasan pemangku kepentingan menunjukkan bahwa masih banyak harapan pemangku kepentingan yang belum dapat dipenuhi oleh universitas. Lebih lanjut gambaran mengenai pengukuran kinerja dosen, seperti dalam gambar di bawah ini.

124 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

LAPORAN HASIL PENGUKURAN KINERJA DOSEN UPI TAHUN 2008

1

FIP

2

FPIPS

3

FPBS

4

FPMIPA

5

FPTK

6

FPOK

7

FAKULTAS

1

SPs

1.5

2

2.5

3

3.5

4

2.83 2.86 2.82 2.72 2.80 2.68 3.20

NILAI KEPUASAN MAHASISWA

Gambar 12. Laporan Hasil Pengukuran Kinerja Dosen UPI Tahun 2008

Gambar 13. Kinerja Dosen UPI Tahun 2008 Ditinjau dari per Item Penilaian

125 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

g. Reviu Buku Penjaminan Mutu UPI Kegiatan implementasi penjaminan mutu menghasilkan beberapa kesimpulan seperti yang disajikan di atas. Kesimpulan ini merupakan bahan yang dirujuk dalam kegiatan mereviu buku panduan penjaminan mutu yang hingga sekarang masih terus menerus berupaya mereviu disesuaikan dengan kebutuhan. h. Penyusunan Panduan Evaluasi Diri Program Studi Salah satu upaya pokok dalam rangka penjaminan mutu (quality assurance), serta pengembangan dan perbaikan mutu program dan lembaga pendidikan tinggi secara berkelanjutan adalah evaluasi-diri. Evaluasi-diri merupakan suatu kegiatan yang sangat penting sehingga disebut sebagai salah satu kegiatan utama dalam sektor pendidikan tinggi seperti dikemukakan dalam Undang-undang No. 25/2000 tentang Program Pembangunan Nasional. Penjaminan mutu perlu didasarkan atas data dan informasi yang benar serta analisis yang cermat, komprehensif, dan mutakhir. Untuk menyajikan informasi dan informasi seperti itu, perguruan tinggi dan satuan-satuan kerjanya harus selalu melakukan evaluasi mengenai kinerja, keadaan, dan perangkat kependidikannya secara internal, yang dilakukan oleh perguruan beserta semua satuan kerjanya sendiri. Proses evaluasi tersebut disebut evaluasi-diri. Hasil evaluasi-diri dapat digunakan untuk memutakhirkan pangkalan data perguruan tinggi dan satuan-satuan kerjanya, dalam bentuk profil yang komprehensif, perencanaan, strategi pengembangan dan perbaikan program dan lembaga perguruan tinggi secara berkelanjutan, penjaminan mutu internal perguruan tinggi, dan untuk mempersiapkan evaluasi eksternal dalam bentuk akreditasi, atau rancangan proposal program kompetetif tertentu. Beberapa tujuan dari evaluasi-diri program studi ini dimaksudkan untuk halhal berikut: a. Penyusunan profil lembaga yang komprehensif dengan data mutakhir. b. Perencanaan pengembangan dan perbaikan-diri secara berkelanjutan. c. Penjaminan mutu internal perguruan tinggi dan satuan-satuan kerjanya. d. Pemberian informasi mengenai perguruan tinggi dan satuan-satuan kerjanya kepada masyarakat dan pihak tertentu yang memerlukannya (stakeholders). e. Persiapan evaluasi eksternal, termasuk akreditasi dan pengajuan proposal program kompetitif tertentu. Sedangan dari segi manfaat evaluasi diri berupa hasil evaluasi-diri dapat digunakan oleh perguruan tinggi dan satuan-satuan kerjanya untuk hal-hal berikut. a. Membantu dalam identifikasi masalah, penilaian program dan pencapaian sasaran.

126 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

b. Memperkuat budaya evaluasi kelembagaan (institusional evaluation) dan analisis diri. c. Memperkenalkan staf baru kepada keseluruhan perguruan tinggi dan satuan-satuan kerjanya. d. Memperkuat jiwa korsa dalam lembaga, memperkecil kesenjangan antara tujuan pribadi dan tujuan lembaga dan mendorong keterbukaan. e. Menemukan kader baru bagi lembaga. f. Mendorong perguruan tinggi dan satuan-satuan kerjanya untuk meninjau kembali kebijakan yang telah usang. g. Memberi informasi tentang status perguruan tinggi dan satuan-satuan kerjanya dibandingkan dengan program studi/perguruan tinggi lain. Kegiatan evaluasi diri program studi di lingkungan UPI ini baru dalam tahap persiapan dokumen. SPM telah berhasil menyusun buku panduan evaluasi diri prodi. Buku panduan ini merupakan Pedoman Evaluasi-diri yang mencakup prinsip, proses dan pelaporannya ini disiapkan untuk membantu semua satuan kerja di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam mempersiapkan, melaksanakan, menyusun laporan, dan memanfaatkan hasil evaluasi-diri pada saruan kerja yang bersangkutan. Pengelolaan program dan lembaga pendidikan tinggi terarah kepada pengembangan dan perbaikan mutu program dan lembaga secara berkelanjutan. Untuk maksud tersebut, perguruan tinggi beserta satuan-satuan kerjanya perlu memiliki dan melaksanakan sistem penjaminan mutu (quality assurance system) yang mampu menyakinkan para pemangku kepentingan (stakeholders), baik internal maupun eksternal. i. Seminar Nasional ”Membangun Daya Saing Pendidikan Tinggi melalui Penjaminan Mutu” Saat ini dan yang akan datang pendidikan tinggi nasional atau sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dihadapkan pada permasalahan kesenjangan kapabilitas yang diakibatkan oleh pergeseran lingkungan dan kekuatan persaingan. Ketidakmampuan suatu perguruan tinggi dalam merespons peluang dan ancaman eksternal mengakibatkan menurunnya daya saing dan atau terhambatnya pencapaian kinerja, bahkan mengancam kelangsungan perguruan tinggi yang bersangkutan. Dalam situasi seperti di atas, perguruan tinggi nasional dituntut untuk merevitalisasi strateginya secara berkelanjutan guna menjamin kesesuaian tuntutan lingkungan dan persaingan dengan kekuatan internal yang dimilikinya, sekaligus meningkatkan daya saingnya baik di pasar nasional maupun internasional. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan secara berkelanjutan terhadap mutu sumber daya manusia, proses, dan fasilitas fisik melalui suatu sistem penjaminan mutu yang memadai. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memiliki perhatian dan atau tanggungjawab atas permasalahan ‘mutu, daya saing, dan keberlanjutan satuan pendidikan’ di atas. Untuk itu dirancanglah kegiatan seminar nasional yang memungkinkan para pakar, praktisi, pengamat/pemerhati, pengambil kebijakan, dan unsur masyarakat pendidikan lainnya untuk

127 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

berinteraksi secara akademik dan atau bertukar pengalaman praktis dalam mengkaji, mendiskusikan, dan atau memecahkan lahan itu. Seminar nasional ‘Membangun Daya Saing Pendidikan Tinggi melalui Penjaminan Mutu’ ini bertujuan: a. Membahas dan atau mendiskusikan secara kritis permasalahan ‘mutu, daya saing, dan keberlanjutan satuan pendidikan tinggi’ serta solusinya, baik pada tatanan kebijakan maupun implementasi; b. Mempelajari praktek baik (best practices) manajeman mutu atau penjaminan mutu satuan pendidikan tinggi atau perguruan tinggi; Materi pokok yang akan dibahas/didiskusikan/dipelajari dalam seminar nasional ini mengacu pada tujuan yang ditetapkan, sebagai berikut: a. Kebijakan nasional pengembangan mutu pendidikan tinggi: substansi, arah, dan skenario kebijakan serta implikasinya pada peningkatan daya saing pendidikan nasional; b. Praktek baik (best practices) manajemen mutu/penjaminan mutu perguruan tinggi: kebijaman manajemen, sistem, implementasi, dan capaian kinerja penjaminan mutu; c. Eksistensi lembaga penjaminan mutu eksternal (BAN-PT, ISO, dan lainnya): fungsi dan perannya dalam meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan tinggi; Nara sumber terdiri dari pembicara kunci dan pembicara/panelis yang ditetapkan/diundang, sebagai berikut: a. Prof. Dr. Edi Setiadi (Dikti/Kopertis); b. Dr. Adil Basuki Ahza (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) c. Dr. Satria Bijaksana (Satuan Penjaminan Mutu ITB) d. David Saktyawan, M.BA (Satuan Penjaminan Mutu Binus Unversity) Peserta seminar nasional Membangun Daya Saing Pendidikan Tinggi melalui Penjaminan Mutu ini terdiri dari : a. Pimpinan PTN/PTS se- Jawa barat b. Badan/Satuan Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi PTN/PTS se-Jawa Barat c. Dosen-dosen Perguruan Tinggi d. Mahasiswa Pascasarjana j. Penyusunan Buletin Penjaminan Mutu Buletin penjaminan mutu merupakan alat informasi bagi para stakeholders yang membutuhkan informasi tentang penjaminan mutu di Universitas Pendidikan Indonesia. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan citra UPI di masyarakat. Adapun hasil yang diharapkan dari penerbitan buletin penjaminan mutu ini yaitu: a. Memberikan informasi tentang perkembangan penjaminan mutu kepada para dosen, karyawan maupun mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia secara utuh dan komprehensif. b. Memperbaiki dan meningkatkan mutu UPI melalui media yang dapat diakses dosen, karyawan maupun mahasiswa.

128 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

k. Persiapan Sertifikasi ISO Dalam rangka sertifikasi mutu berorientasi ISO, UPI melaksanakan persiapan sertifikasi ISO 9001:2008 bagi unit dasar dengan mekanisme dan rancangan sebagai berikut. a. Rektor UPI meminta prodi/unit kerja mengajukan proposal kesiapan sertifikasi ISO b. Rektor UPI membentuk tim seleksi proposal yang secara de facto merupakan anggota SPM c. SPM menyeleksi proposal ISO dan melaporkan hasilnya kepada Rektor UPI. d. Rektor UPI mengumumkan prodi/unit kerja yang akan disertifikasi ISO. e. SPM menetapkan lingkup kerja konsultan persiapan ISO f. Tim pengadaan UPI menyelenggarakan proses pengadaan jasa konsultasi. g. SPM konsultasi dengan konsultan dalam membantu prodi menyiapkan dokumen ISO. h. SPM dan konsultan membantu prodi/unit kerja menyiapkan dokumen ISO serta melakukan langkah lain yang diperlukan. i. Analisis kesiapan sertifikasi ISO. j. Sertifikasi ISO. k. Implementasi ISO. l. Audit pengawasan. m. Penetapan prodi/unit kerja lain untuk memperoleh sertifikasi ISO Sejalan dengan itu, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah mengumumkan Hasil penilaian proposal persiapan sertifikasi ISO dari unit dasar yang lolos seleksi tahap pertama untuk segera mempersiapkan diri dalam rangka persiapan sertifikasi ISO sesuai dengan jenis ISO di masingmasing unit tersebut, yaitu: 1) UPI Kampus Cibiru, 2) FPBS/Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, 3) Jurusan Pendidikan Kimia, dan 4) UPT Perpustakaan. Sehingga akhirnya memperoleh sertifikat ISO 9001:2008. Sasaran dari program ini diharapkan adanya kesiapan unit dasar yang telah lolos seleksi tahap ke dua siap diakreditasi melalui sistem standar versi ISO-9001. yaitu: Tabel 25. Tahap Persiapan Sertifikasi ISO 9001:2008 NO

UNIT KERJA

1.

UPI Kampus Cibiru

2.

FPBS/Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPT Perpustakaan

3. 4.

129 | L a p o r a n

JUDUL PROPOSAL Proposal Komitment Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) & Sertifikasi ISO 9001:2000 (Program S 1 PGSD Dual Modes Proposal Penyelenggaraan Program Penjaminan Mutu ISO 9001:2000 Program Sertifikasi Layanan Pendidikan Laboratorium Kimia Instrumen ISO-9001:2000 Perpustakaan bersertifikasi ISO 9001-2000

Tahunan UPI BHMN 2008

Sejak pelaksanaan persiapan sertifikasi ISO dicanangkan oleh Rektor UPI pada Tahun 2008, Satuan Penjaminan Mutu UPI telah melakukan langkahlangkah dalam memfasilitasi unit dasar di lingkungan UPI untuk memperoleh sertifikat ISO, mulai dari memberikan contoh proposal persiapan sertifikai, menyeleksi proposal dari unit dasar sampai memfasilitasi kegiatan konsultasi oleh konsultan ISO, terhadap 1). FPBS/Prodi Bahasa Inggris, 2) UPI Kampus Ciibiru, 3) Jurusan Pendidikan Kimia dan 4) UPT Perpustakaan, sehingga unit dasar tersebut yang telah melakukan persiapan sertifikasi ISO. Persiapan sertifikasi ISO untuk sejumlah unit dasar di atas melibatkan konsultan yang bekerja bekerja membantu tim persiapan sertifikasi ISO9001 dengan ruang lingkup sebagai berikut: a. Tinjauan sistem yang berjalan b. Executive Meeting c. Pelatihan awarreness, Kebijakan mutu, sasaran Mutu di unit kerja d. Pelatihan Manajemen Proses e. Desain Sistem dan Susun Dokumentasi Sistem f. Uji Coba Dokumen g. Pelatihan : penjelasan detail IS0, Penyusunan Manual Mutu h. Pelatihan pengendalian dokumen mutu, catatan mutu, distribusi dokumen, ketidak sesuaian , ganti rubah SOP i. Kaji Ulang/review dokumen j. Implementasi Sistem Manajemen Mutu k. Pelatihan Audit Mutu Internal l. Kegiatan Audit Internal dan Tindakan Perbaikan m. Pelatihan Pengukuran Pencapaian sasaran Mutu, kepuasan Customer, Evaluasi PBM, menanganu Komplain n. Kegiatan Audit oleh Konsultan ISO o. Rapat Tinjauan Manajemen p. Pelatihan : Tindak lanjut perbaikan & peningkatan Mutu q. Pelaksanaan persiapan sertifikasi pembuatan atribut mutu pre audit oleh Badan External r. Pre audit oleh Badan External s. Audit oleh Badan External Kegiatan konsultansi ini menghasilkan Dokumen Mutu Program Layanan Pendidikan di UPI Kampus Cibiru, FPBS/Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, laboratorium Kimia, dan UPT Perpustakaan yang diajukan untuk mendapatkan sertifikasi ISO-9001. 4. Identifikasi Masalah Mutu Sejak Satuan Penjaminan Mutu ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor, Ketua SPM bersama-sama dengan anggotanya secara sistematis dan berkesinambungan menyelenggarakan kegiatan identifikasi masalah mutu UPI.. Kegiatan identifikasi ini mencakup masalah (1) existing condition mutu UPI, (2) strategi kerja SPM, (3) masalah aktual tentang mutu UPI, (4) program kerja SPM, dan respon civitas akademika UPI terhadap lembaga SPM. Di antara kegiatan identifikasi dapat disajikan seperti berikut.

130 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Tabel 26. Kegiatan SPM No 1.

2.

3.

4.

5.

6

Masalah Identifikasi masalah mutu dan rencana kerja SPM Sistem penjaminan mutu PT

Pemateri/Penyaji Ketua dan Seluruh anggota SPM

Hasil Pokok-pokok masalah mutu

Ketua dan Seluruh Pengalaman anggota SPM implementasi penjaminan mutu di lembaga lain Grand Ketua dan Seluruh Masalah desain sistem sistem anggota SPM mutu

Menyusun Design penjaminan UPI Mereviu berbagai dokumen tentang sistem penjaminan mutu di perguruan tinggi lain dan Dikti Mereviu berbagai referensi tentang sistem penjaminan mutu Menyusun berbagai dokumen yang berkaitan dengan penjaminan mutu di UPI

Ketua dan Seluruh anggota SPM

Pemahaman tentang sistem penjaminan mutu

Ketua dan Seluruh Pemahaman tentang anggota SPM sistem penjaminan mutu Ketua dan Seluruh Buku-buku Panduan anggota SPM yang dapat dijadiakan acuan oleh SKM dan GKM dalam mengimplementasikan penjaminan mutu

a. Masalah Manajemen Sistem Penjaminan Mutu Pada tataran Universitas muncul suatu perdebatan dan diskusi intensif tentang sistem penjaminan mutu manakah yang akan dikembangkan di lembaga ini. Gagasan yang muncul pada saat itu dapat disajikan seperti berikut. 1) Masalah berkaitan dengan sumber daya manusia. Sejumlah tenaga administrasi mengeluhkan masalah pembinaan jenjang karier, studi lanjutan, diskriminasi antara dosen dan tenaga administrasi 2) Berkaitan dengan implementasi POB memiliki POB untuk menghindari praktik plagiarisme dalam proposal penelitian, meningkatan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, menghindari kebocoran soal ujian, meningkatkan kompetensi lulusan melalui TOEFL dan kompetensi lainnya, dan POB yang dapat menjamin singkatnya masa studi mahasiswa. b. Sarana Penunjang Kegiatan Akademis Sehubungan dengan sedang dilaksanakannya revitalisasi kampus melalui dana IDB, banyak fasilitas belajar terutama gedung baru yang mengalami

131 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

bocor. Hal ini perlu perawatan yang memadai sehingga dapat menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar dengan baik. c. Minimnya Alokasi Dana Khusus Kegiatan Penjaminan Mutu pada Unit Kerja Pada umumnya unit dasar mengeluhkan minimnya dana dan sarana untuk menunjang kegiatan penjaminan mutu. Mutu tidak dapat diraih dan dicapai tanpa pemberian insentif yang proporsional atas kinerja staf yang berprestasi dan penyediaan sarana yang memadai dan berkualitas. Namun, di sisi lain banyak pula sarana yang belum dimanfaatkan dan diberdayakan secara maksimal, terutama di UPI Kampus Daerah. d. Rendahnya Aktivitas Satuan Kendali Mutu pada Unit Dasar TIM SKM dan GKM yang mestinya menjadi motor penjaminan mutu pada unit-unit dasar ternyata kinerjanya belum menggembirakan. Ini terbukti dari belum dilengkapinya dokumen-dokumen primer yang perlu ada agar proses penjaminan mutu berlangsung seperti visi, misi, target mutu, analisis SWOT, analisis struktur organisasi, dan SOP. Beberapa dokumen penjaminan mutu seperti berita acara perkuliahan dan silabus memang sebagian besar telah tersedia, tetapi masih jalan di tempat. Hal lain seperti pendataan alumni, kuesioner kepuasan mahasiswa dan indeks kinerja dosen belum diterapkan. Perubahan UPI dari PTN konvensional ke PT BHMN tidak hanya menimbulkan perubahan dalam status hukum, pengelolaan, pembiayaan, tetapi juga dalam struktur organisasi. Saat ini sedang dilakukan persiapan transformasi dan reorganisasi kelembagaan. Salah satu dampak negatif dari proses transformasi itu di antaranya adalah SKM dan GKM yang telah dibentuk pada unit-unit penunjang menjadi ragu untuk bertindak karena status mereka nantinya ada dimana, tugasnya apa, belum jelas. Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah ada unit penunjang yang akan dilikuidasi, apakah ada yang bertambah, apakah ada yang dipromosikan atau apakah ada yang akan kehilangan posisinya saat ini selalu muncul baik pada pikiran pimpinan unit penunjah itu maupun pada pikiran para stafnya. Akibatnya, alih-alih melaksanakan proses penjaminan mutu, sebagian besar pimpinan unit penunjang masih wait and see. Sikap menunggu itu ternyata mempengaruhi kinerja SKM dan GKM yang ada di bawahnya.

5. Capaian Kinerja Tahun 2008 Pelaksanaan program kegiatan SPM seperti dijelaskan pada bagian 3 telah dijelaskan kegaiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Penjaminan Mutu UPI. Adapun program kerja yang berhasil dilaksanakan meliputi hal-hal seperti terlihat pada tabel berikut.

132 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Tabel 27. Program Kerja SPM NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

PROGRAM KERJA Melakukan Fasilitasi Penjaminan mutu ke UPI Kampus Daerah Fasilitasi Penjaminan mutu di Lingkungan UPI Menyusun laporan kegiatan fasilitasi Mereviu Panduan Monitoring dan Evaluasi Internal Sistem Penjaminan Mutu UPI Menggandakan buku panduan monevin Melakukan Monitoring dan Evaluasi capaian mutu ke UPI Kampus Daerah Melakukan Monitoring dan Evaluasi capaian mutu di lingkungan UPI Penyusunan dan Penggandaan Laporan Monevin Penyusunan Panduan Evaluasi Diri Penggandaan Panduan Evaluasi diri Pelatihan pengembangan POB dan strategi penyusunan POB Mengukur Kepuasan Stakeholders Mereviu dokumen sistem penjaminan mutu Menyusun laporan Capaian Kinerja SPM tahun 2007 Meningkatkan kinerja operasional kantor SPM Meningkatkan kinerja Ketua, Sekretaris dan Anggota SPM Menyelenggarakan seminar nasional Menyusun buletin penjaminan mutu

133 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

KETERANGAN Belum Terlaksana Terlaksana X X X X X X X X X X X X X X X X X X

K. Manajemen Aset dan Fasilitas 1. Kebijakan dan Strategi Bidang Aset dan Fasilitas Aset dan fasilitas, merupakan salah satu modal dasar yang dimiliki UPI dalam mencapai visi dan misinya. Kebijakan pokok pada aspek manajemen aset dan fasilitas, sebagaimana tertuang dalam Renstra UPI 2006-2010 adalah modernisasi kampus dan fasilitasnya. Kebijakan ini pada dasarnya diarahkan untuk (1) meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana kampus, dan (2) meningkatkan akses, efektivitas, dan efisiensi dalam pemanfaatannya. Kebijakan tersebut dituangkan dalam lima program yaitu: (a) pembangunan fisik dan fasilitas kampus bersifat modern berstandar internasional yang dibiayai IDB, (b) sistem manajemen fasilitas berdasarkan quality assurance yang meliputi pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan dan pengamanan secara sistemik dan komprehensif, (c) mengupayakan dan memberdayakan berbagai bantuan dari dalam dan luar negeri untuk pengembangan fasilitas, (d) peningkatan sistem sekuriti dan manajemen kampus, dan (e) perluasan, pengembangan dan pemberdayaan menggunakan sistem pengelolaan tata ruang kampus yang efisien. Berkaitan dengan sistem pengelolaan tata ruang kampus, pada tahun 2008 telah ditetapkan site plan kampus UPI melalui TAP MWA No.002/TAP/MWA UPI/2008.

2. Keadaan Aset UPI pada tahun 2008 Aset utama universitas meliputi tanah, gedung (ruang kuliah dan perkantoran), peralatan kantor dan laboratorium, rumah dinas dan kendaraan dinas. Pada bulan Agustus tahun 2008, 13 aset gedung yang dibangun melalui pembiayaan Islamic Development Bank (IDB) secara fisik sudah digunakan serahkan secara penuh baik untuk kegiatan perkuliahan maupun kegiatan administrasi kantor. Daftar aset dan fasilitas utama yang dimiliki UPI diperlihatkan pada Tabel 28. Perkembangan jumlah dan luas bangunan ini mendorong universitas untuk memperbaharui sistem manajemen aset dan fasilitasnya sehingga kompleksitas pengelolaan aset dan fasilitas dapat diantisipasi dengan baik. Tabel 28. Keadaan Aset Utama UPI Tahun 2008 No

Nama Aset

1

Tanah

2

Gedung (Ruang Kuliah dan Perkantoran)

3

Rumah Dinas

4

Kendaraan Dinas

5

Peralatan Kantor, Mesin dan laboratorium

134 | L a p o r a n

Jumlah

Keterangan 2

551.389 11 24 115.510 75 11 8.258 122 46

M Lokasi Sertifikat 2 M Unit Lokasi 2 M Unit Unit

136.088

Unit

Tahunan UPI BHMN 2008

4 Lokasi dlm proses Sertifikasi 13 unit sudah dimanfaatkan dan dlm proses penyelesaian akhir 5 unit dalam proses penghapusan 3 unit dalam proses penghapusan

Penambahan jumlah aset dan fasilitas UPI dibandingkan tahun sebelumnya dipastikan akan meningkatkan kompleksitas dalam pengelolaannya.

3. Implementasi Kebijakan Manajemen Aset dan Fasilitas a. Modernisasi Kampus dan Fasilitas Kebijakan modernisasi kampus dan fasilitas dilaksanakan melalui pembangunan 13 gedung baru dengan dana bantuan Islamic Development Bank (IDB) dan pembangunan dengan menggunakan dana UTU . Pada bulan Agustus tahun 2008 telah keseluruhan gedung tersebut telah digunakan secara penuh. Dengan selesainya pembangunan gedunggedung ini UPI akan memiliki 258 ruang kuliah baru, dan hampir keseluruhan kebutuhan ruang kantor dan ruang dosen sudah terpenuhi. Seluruh ruang Kebutuhan mebeulair untuk ruang kuliah sebagian besar telah dapat terpenuhi pada bulan September tahun 2007 menjelang pelaksanaan perkuliahan semester ganjil 2007/2008. Demikian pula dengan kebutuhan mebeulair untuk ruang–ruang kantor telah dipenuhi pada akhir tahun 2007 dan penataannya dilakukan setelah kebutuhan ruang kuliah selesai dilaksanakan. Tabel 29. Jenis dan Luas Gedung yang Dibangun Melalui Dana Bantuan IDB No.

Nama Gedung

2

Luas (m )

1.

Fakultas Ilmu Pendidikan (Dana UTU)

2.

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

12.184,00

3.

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

16.250,00

4.

Fakultas Pendidkan Teknologi dan Kejuruan

10.583,95

5.

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

7.206,80

6.

Gedung Olah Raga (Sport Hall)

2.555,10

7.

Sekolah Pascasarjana

8.447,00

8.

Gedung University Centre

4.574,00

9.

Islamic Tutorial Centre

6.911,64

10.

Gedung Pusat Penelitian

3.699,00

11.

Gedung Pusat Pelatihan

5.223,00

12.

Gedung Poliklinik

13.

Gedung Asrama Putra

3.212,50

14.

Gedung Asrama Putri

3.212,50

135 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

2.000,00

704,50

Selain melalui proyek IDB pendanaan pembangunan gedung juga dilakukan dengan menggunakan dana UTU dan DIPA sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 30. Modernisasi kampus UPI dilengkapi dengan dibangunnya drainasi, overlay jalan, serta trotoar. Pada tahun 2008, seluruh jalan dan trotoar di kampus UPI dalam kondisi baik sehingga menyempurnakan keberadaan gedung-gedung yang modern dan nyaman. Pada tahun 2008, Master Plan setiap kampus yang ada di daerah juga telah selesai dilaksanakan. Tabel 30. Daftar fasilitas fisik yang dibiaya dana DIPA dan UTU No 1. 2 3. 4. 5. 6.

Nama Fasilitas Tribun Kolam Renang UPI Gedung Gymnasium Gedung PKM (DIPA/UTU: Perencanaan dan Pengawasan) Lapangan Tenis Indoor Mesjid Al Furqon Kampus Purwakarta (UTU) Pembuatan dan pelapisan jalan

Biaya yang digunakan 4.992.837.000 834.409.000 4.210.318.000 1.927523.000 935.484.000 4.305.641.000

Keberadaan gedung baru ini telah memberikan dampak yang cukup positif kepada suasana kegiatan pembelajaran. Kegiatan perkuliahan pada gedung baru ini telah memberikan semangat dan kebanggaan, baik kepada staf akademik, karyawan, maupun mahasiswa. Ruang kerja dosen yang nyaman dan memadai, diharapkan dapat memacu tingkat kehadiran, kinerja, dan prestasi akademik staf dosen, karyawan dan mahasiswa UPI. Untuk mengimbangi kemajuan aset dan fasilitas dikampus Isola, pada tahun 2008 telah dibuat Master Plan untuk kampus-kampus daerah. Kesiapan mahasiswa, dosen, karyawan pengguna gedung baru dan fasilitasnya yang relatif berbeda dengan kondisi sebelumnya diantisipasi oleh pengelola aset dan fasilitas dengan menyusun satu manual penggunaan gedung dan fasilitasnya. Manual ini disusun oleh Biro Aset dan Fasilitas (dahulu Bagian UHTP) melalui program I-MHERE. Manual ini telah disosialisasikan kepada para pimpinan unit kerja di lingkungan universitas melalui kegiatan ”Pelatihan Pengelola Aset dan Fasilitas pada bulan Juli tahun 2008. Pada program ini, para pengelola aset baik tingkat universitas maupun unit kerja mendapat pembekalan tentang pemanfaatan dan pemeliharaan aset dan fasilitas terutama yang berkaitan dengan aset gedung. Tahun sebelumnya, pada tingkat yang lebih operasional, kesiapan pengguna fasilitas diantisipasi dengan dikeluarkan SK Rektor Nomor 5646/H40/PS/2007 Tahun 2007, tentang Tata Tertib Bagi Pengguna Gedung. b. Sistem Manajemen Aset dan Fasilitas 1) Sistem Manajemen Aset Untuk mengantisipasi kompleksitas pengelolaan dan pemanfaatan aset dan fasilitas, melalui proyek I-MHERE, UPI telah dilakukan pengembangan

136 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

sistem manajemen aset dan fasilitas. Sistem manajemen aset dan fasilitas yang dirancang diharapkan mampu memenuhi semua keperluan kegiatan akademik. Sistem penjadwalan yang dikelola oleh direktorat akademik, digunakan oleh direktorat aset dan fasilitas sebagai acuan agar fasilitas dan sarana pendukungnya dapat tersedia dan dengan mudah dapat diakses oleh para pengguna. Di samping itu pengelolaan aset dan fasilitas harus mampu menyediakan sistem informasi tentang prosedur penggunaan berbagai fasilitas yang ada. Keterkaitan sistem manajemen fasilitas yang dirancang dengan komponen sistem manajement universitas lainnya diperlihatkan pada Gambar 14. SISTEM PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN FASILITAS PENGADAAN INVENTORY SYSTEM Distribusi, Pendataan, Tracking, and Updating

SISTEM AKUNTANSi

SABMN Report

Kebutuhan SISTEM OPERASI & PEMELIHARAAN

Report

Fasilitas Gedung

Fasilitas Pendukung (Perl. Kantor, Kuliah, Lab., Kendaraan

SISTEM AKADEMIK

PENGHAPUSAN dan KONVERSI

Gambar 14. Sistem Manajemen Aset dan Fasilitas Serta Keterkaitannya dengan Sistem Universitas Lainnya

Pada sistem yang dikembangkan ini aset dan fasilitas dikelola secara terpusat tetapi pemanfaatannya secara optimal diperuntukan bagi unit kerja dengan tetap membuka peluang terlaksananya sistem resource sharing. Sistem ini telah dirintis untuk diimplementasikan pada tahun 2008. Berdasarkan sistem ini dan untuk mengantisipasi pemanfaatan gedunggedung baru telah pula dikembangkan dokumen Manual Penggunaan Gedung dan Fasilitasnya. Diharapkan bahwa pengelolaan aset dan fasilitas dapat dilakukan dengan prosedur yang baku di setiap unit pengguna dan pengelola aset. Di samping itu, kegiatan penataan sistem manajemen aset dan fasilitas telah menghasilkan luaran berupa (1) rancangan sistem manajemen aset dan fasilitas, (2) manual penggunaan gedung dan fasilitasnya, dan (3) drafdraf POB pengelolaan dan pemanfaatan aset dan fasiltas. Luaran lain adalah diterbitkannya SK Rektor tentang tata tertib pengguna gedung.

137 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Manual dan POB pengelolaan dan pemanfaatan aset tersebut, pada tahun 2008 telah disosialisasikan kepada pimpinan unit kerja beserta staf Umum dan Perlengkapan di unit kerja masing-masing. Tindak lanjut dari sosialisasi tersebut adalah manual penggunaan gedung dan fasilitasnya telah menjadi acuan pimpinan unit kerja untuk mengelola gedung. Karena pada proses perancangan sistem pengelolaan gedung dan fasilitas telah melibatkan staf UHTP dan sub bagian umum perlengkapan di setiap unit kerja, keberadaan manual ini telah berimplikasi pada kesadaran bahwa gedung dan fasilitasnya merupakan aset universitas yang harus dimanfaatkan secara optimal oleh setiap komponen universitas. Dengan sistem ini telah muncul kesadaran bahwa fasilitas universitas harus dapat diakses oleh semua komponen universitas dan tidak lagi dikuasai oleh satu unit kerja tertentu. 2) Satuan Organisasi Pengelola Aset Berdasarkan Surat Keputusan Rektor UPI No 2767/H40/KL/2008 tanggal 5 Mei 2008, pengelola an aset dan fasilitas UPI dikelola oleh Biro Aset dan Fasilitas, menggantikan Bagian UHTP yang bekerja berdasarkan SOTK UPI tahun 1999. Unit-unit tersebut diperlihatkan pada Tabel 31. Tabel 31. Satuan Organisasi Pengelola Aset di UPI No 1 2 3 4

Nama Unit Kerja Biro Aset dan FAsilitas Divisi Operasi, Inventarisasi dan Pemeliharaan Divisi Pengadaan dan Penghapusan Kasie Aset, Fasilitas dan TIK

Jumlah

Keterangan

1

UPI

1

UPI

1

UPI Fakultas, LPPM, Sekolah Pasca Sarjana, Biro, Direktorat

Sebagai antisipasi atas kompleksitas pengelolaan aset dan fasilitas setelah pembangunan gedung-gedung baru melalui proyek IDB, UPI telah mengembangkan rancangan organisasi pengelola aset dan fasilitas melalui program I-MHERE. Rancangan organisasi pengelola aset dan fasilitas ini diselaraskan pula dengan sistem manajemen yang telah dikembangkan. Berbeda dengan sistem yang berlaku sampai tahun 2007, pada sistem ini pengelola aset dan fasilitas di unit kerja akan bertanggung jawab secara fungsional untuk unit kerja masing-masing, tetapi secara struktural bertanggung jawab kepada Biro Aset dan Fasilitas tingkat universitas. Struktur organisasi pengelola aset dan fasilitas yang dikembangkan melalui Projek I-MHERE UPI ini diperlihatkan pada Gambar 15. Tugas pokok dan fungsi serta manual pemanfaatan aset dan fasilitas beserta POB-POB yang dikembangkan, memandu tata kerja antara pimpinan unit dengan Biro Aset dan Fasilitas. Berkaitan dengan upaya peningkatan keamana kampus, pada tahun 2008 telah diangkat 43 orang tenaga keamana honorer baru. Jumlah ini melengkapi 21 orang tenaga keamanan PNS dan 43 orang CPNS yang

138 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

telah ada. Jumlah ini telah melebihi target renstra 2010 yang mentargetkan diangkatnya 40 orang tenaga keamanan kampus. Dalam struktur kelembagaan UPI tenaga keamanan kampus berada dibawah Divisi K3 sebagai salah satu divisi di Sekreatriat Unieversitas. Kepala Biro

Kepala Bagian Pengadaan dan Penghapusan dan Konversi Kepala Sub Kepala Sub Bagian Pengadaan

KepalaSeksi Kerumahtangg aan

Bagian Penghapusan/ Konversi

STAF

STAF

STAF

Kepala Sub Bagian Gedung, Jalan dan Taman

STAF

Kepala Bagian Operasi, Inventarisasi, dan Pemeliharaan Kepala Sub Bagian Peralatan dan Kendaraa STAF n

Kasubbag Aset, Fasilitas, dan TIK pada Fak../Lembaga/ SPs/LKampus Daerah

STAF

Gambar 15. Organisasi manajemen aset dan fasilitas UPI

Organisasi pengelola aset dan fasilitas yang dirancang sudah dapat diimplementasikan pada akhir tahun 2008. Sejalan dengan itu, persiapan sistem pengelolaan aset dan fasilitas berdasarkan standar ISO 9001 akan menjadi prioritas pengembangan berikutnya. Sehingga pada gilirannya UPI akan memiliki kesiapan dalam mengelola aset dan fasilitas secara otonomi. Diharapkan pula bahwa model organisasi yang baru dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan aset dan fasilitas. Efisiensi dan efektivitas ini diharapkan terjadi karena perintah dari pengelola aset tingkat universitas dapat dilakukan secara langsung kepada pengelola aset di unit kerja sehingga koordinasi dapat dilakukan secara lebih baik. c. Pengadaan Barang dan Jasa 1) Prosedur Pengadaan Sampai tahun 2008 mekanisme dan prosedur pengadaan barang dan jasa dilaksanakan dengan tetap mengacu pada ketetapan dan peraturan pemerintah yang berlaku, yaitu Kepres No. 80 Tahun 2003. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), dibentuk panitia pengadaan barang dan jasa yang terdiri dari personel yang telah memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa yang dikeluarkan oleh BAPPENAS. Anggota panitia pengadaan selalu diperbaharui setiap tahunnya. Prosedur yang ditetapkan dalam Kepres No. 80 Tahun 2003 tersebut dilaksanakan sepenuhnya. Di samping melalui pengangkatan panitia pengadaan yang anggotanya setiap tahun berganti, upaya meningkatkan transparansi untuk proses pengadaan di masa yang akan datang, diantisipasi dengan mempersiapkan

139 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

sistem pengadaan yang berbasis web (e-procurement). Perbedaan pokok dari sistem baru yang dikembangkan dengan yang selama ini berlangsung adalah terhindarinya kontak antara panitia dengan perusahaan peserta pengadaan/lelang. Apabila sistem ini telah diterapkan diharapkan akan berdampak pada kelancaran dan transparansi proses pengadaan. Secara ringkas, jumlah paket pengadaan barang dilaksanakan pada 2008 diperlihatkan pada Tabel 32.

dan jasa yang

Tabel 32. Daftar Pengadaan Barang dan Jasa No

Jenis Pengadaan

Jumlah Paket

1

Pengadaan Barang Inventaris

29

2

Pengadaan Barang Habis Pakai

69

3

Pengadaan Jasa dan pemeliharaan

8

4 5

Pengadaan Jasa Konstruksi (Gedung Gym, Lap Tenis, PKM, dan P Jasa Konsultasi Persiapan Pengusulan Sertifikat ISO

6 1

Di samping untuk kebutuhan rutin (ATK, pemeliharan, dan sebagainya.), pengadaan barang inventaris banyak dilakukan terutama untuk memenuhi kebutuhan kantor seperti komputer dan kelengkapannya, LCD projector dan kelengkapanya. Pengadaan kebutuhan asrama dan sarana training center merupakan bagian dari proses pengadaan tahun 2008. Pengadaan jasa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan band width campus agreement (lisensi penggunaan software Windows Operating System dan Microsoft Office), layanan bandwidth,, KAP, dan konsultan program ISO. Di samping pengadaan yang dilakukan pada tingkat universitas, setiap fakultas melaksanakan juga proses pengadaan secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan barang inventaris dan habis pakai dengan nilai maksimal sebesar Rp 50.000.000. Sebagian besar pengadaan yang dilakukan oleh panitia di tingkat fakultas dan unit kerja dilakukan memenuhi kebutuhan pelaksanaan kegiatan praktikum dan aktivitas akademik yang dilaksanakan di fakultas, jurusan dan program studi. Untuk melaksanakan proses pengadaan ini, panitia di fakultas juga telah memiliki sertifikat panitia pengadaan dari BAPPENAS. Otonomi pengadaan untuk nilai di bawah Rp 50.000.000 yang dilaksanakan dan untuk kepentingan fakultas serta unit kerja, telah berdampak pada percepatan proses pengadaan dan ketidaksesuaian antara permintaan dengan barang yang diadakan menjadi diminimalisir. Dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pada tahun 2008, terdapat beberapa kendala yang sifatnya teknis, yaitu (1) lambatnya pengumpulan permohonan dari setiap unit kerja; (2) adanya perubahan edisi (spesifikasi) barang yang sangat cepat; (3) beragamnya spesifikasi barang yang diminta; dan (4) berfluktuasinya harga yang berlangsung dengan frekuensi tinggi.

140 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Upaya penanganan atas masalah yang dihadapi tersebut adalah (1) dilakukan sistem jemput bola ke setiap unit kerja; (2) rencana pengadaan dilakukan berdasarkan data-data paling up to date; (3) memilah dan mengelompokkan kebutuhan barang sesuai dengan spesifikasinya; dan (4) membuat harga perkiraan sendiri (HPS) untuk standarisasi harga. Secara umum, pelaksanaan pengadaan yang dilakukan melalui proses tender dapat berjalan sesuai dengan tahapan dan aturan yang berlaku. Pada umumnya hasil keputusan panitia pengadaan dapat diterima oleh rekanan peserta lelang pengadaan. Hal ini ditunjukkan oleh fakta bahwa, pada tahun 2008 tidak terdapat kasus keberatan dari peserta lelang. d. Pencatatan Barang dan Jasa Barang dan jasa hasil pengadaan diserahterimakan oleh Panitia Pengadaan Barang dan Jasa kepada Kepala Bagian Umum Hukum, Tatalaksana, dan Perlengkapan (UHTP), selanjutnya dicatat pada buku pembelian (buku catatan umum barang habis pakai dan barang inventaris). Dokumen dicatat dalam daftar Barang Habis Pakai (untuk barang habis pakai) dan daftar Barang Milik Negara (untuk barang inventaris). Sampai awal tahun 2008, pencatatan barang, pengkodean, pencatatan penggunaan, dan pengeluaran dilakukan dengan menggunakan software Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN). Rekap barang inventaris dengan SABMN dilakukan secara periodik yaitu setiap satu bulan. Laporan Semester dilakukan setiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Laporan semester ini diserahkan kepada Departemen Pendidikan Nasional, Ditjen Dikti, Itjen Depdiknas, Unit Akuntansi Wilayah (UAW) Jawa Barat, Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) UPI. Di samping laporan semester dibuat pula Laporan Tahunan yang disampaikan setiap tanggal 31 Desember. Pada awal tahun 2008 melalui program I-MHERE UPI, telah dikembangkan suatu rancangan sistem inventory aset universitas. Rancangan sistem ini dalam tahap persiapan untuk diintegrasikan ke dalam sistem informasi universitas dan diperkirakan selesai Agustus 2009. Sistem ini selain dapat memenuhi kebutuhan pelaporan SABMN, juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelaporan lainnya yang tidak terakomodasi pada SABMN seperti pelaporan berdasarkan PSAK 45. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, database inventaris barang yang sebelumnya tercatat secara manual dan dalam dokumen SABMN telah diperbaharui dan didokumentasikan sesuai dengan format yang baru. Pada akhir 2008, proporsi aset yang tercatat pada pangkalan data yang diperbaharui tersebut telah mencapai 100%. Dengan demikian, data-data barang inventaris memiliki format yang baku dan informasi yang lebih lengkap. Dampak yang diharapkan dari dibangunnya sistem database barang ini adalah ketersediaan data dan kemudahan untuk mengaksesnya. Keberadaan rancangan sistem inventory yang dimiliki baru berdampak pada kesadaran dan awareness staf aset dan fasilitas tentang pentingnya penataan database aset dan fasilitas yang lengkap, selalu termutakhirkan, dan mudah diakses. Di masa yang akan

141 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

datang diharapkan sistem ini dapat memberi kemudahan dalam penyediaan informasi tentang aset dan fasilitas. e. Penghapusan Barang Milik Negara Karena alasan nilai ekonomis dan kepentingan pembangunan gedung baru, pada tahun 2008 telah dilakukan penghapusan atas beberapa aset universitas. Aset yang dihapuskan pada tahun 2008 disajikan pada Tabel 33. Penghapusan dilakukan sesuai dengan SK Dirjen Anggaran dan SK Mendiknas tentang Penghapusan Barang Milik Negara. Penghapusan dilakukan karena funsi asset-aset tersebut telah berkurang, selain itu berdasarkan site plan UPI lahan tempat bangunan yang dihapuskan akan beralih fungsi. Misalnya, semula digunakan untuk ruang dinas akan beralih fungsi menjadi lahan terbuka hijau. Tabel 33. Daftar Barang Milik Negara yang Dihapuskan Tahun 2008 No

Nama Barang

Luas

Tahun Perolehan

1

Gedung Ex Asrama Mahasiswa

1.112,23 m2

1978

2

Rumah dinas Jl. Guruminda 10

175 m2

1960

3

Rumah dinas Jl Guruminda 11

175 m2

1960

4

Rumah dinas Jl. Dewi Asri 1

5

Rumah dinas Jl. Dewi Asri 2

6

Rumah dinas Jl. Dewi Asri 3

7

Rumah dinas Jl. Dewi Asri 4

8

Rumah dinas Jl. Dewi Asri 5

9

500 m2

1980

Rumah dinas Jl. Dewi Asri

40 m2

1992

10

Rumah dinas Jl. Dewi Asri

40 m2

1992

11

Rumah dinas Jl. Dewi Asri

40 m2

1992

Keterangan

Digunakan Asrama Mahasiswa baru dan ruang terbuka

f. Penatausahaan Pemisahan Kekayaan Negara Sesuai dengan konsep BHMN undang-undang BHP, bahwa pengelolaan aset dan fasilitas merupakan otonomi universitas. Sejak awal tahun 2007 telah dilaksanakan proses Pemisahan Kekayaan Negara dan Kekayaan Universitas. Pada akhir tahun 2007 telah dilakukan tahap penilaian yang dilakukan bersama Tim Nasional dan Tim UPI terhadap Kekayaan Negara yang ada di UPI. Hasil penilaian ini telah disampaikan kepada Kantor Perbendaharaan Depkeu (DJA) untuk dimintai persetujuannya. Sampai akhir tahun 2008, belum diperoleh persetujuan dari DJA.

142 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

4. Capaian Kinerja antara sampai tahun 2008 Tabel 34. Capaian Kinerja Manajemen Aset No

Progran

1

Melaksanakan pembangunan fisik dan fasilitas kampus berstandar internasional yang dibiayai IDB;

2

Memantapkan sistem manajemen fasilitas berdasarkan penjaminan mutu yang meliputi yang meliputi pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan dan pengamanan secara sistemik dan komprehensif Mengupayakan dan memberdayakan berbagai bantuan dari dalam dan luar negeri untuk pengembangan fasilitas.

3

4

Meningkatkan sistem sekuriti dan manajemen kampus

143 | L a p o r a n

2006 Terselesaikannya gedung baru serta kelengkapannya sesuai dengan rencana pembangunan dari IDB. Tersedianya pedoman sistem manajemen fasilitas, pemeliharaan, pemanfaatan dan pengamanan

Dimulainya pembangunan gedung IDB

a. Diperoleh dan diberdayakan dana hibah dan bantuan teknis ; b. Diperoleh dan diberdayakan bantuan dana dari lembaga pemerintah dan swasta

-

a. Terlatihnya tenaga keamanan kampus b. Meningkatnya keamanan kampus

Tahunan UPI BHMN 2008

2007

2008

Gedung IDB mulai dipergunakan secara parsial

Gedung IDB telah selesai dibangun dan digunakan secara penuh

Tersusunnya dokumen sistemmanajemen fasilita dan panduanpemanfaatan aset dan fasilitas UPI

Tesusunya dokumen standar kebutuha perangkat lunak untuk sistem informasi asset dan fasilitas

-

Belum ada pendanaan hibah dan bantuan teknis lain. Beberapa pembangunan dilakukan dengan memanfaatkan dana DIPA 43 orang tenaga keamanan baru telah diangkat, tetapi jumlah gangguan masih relatif tinggi.

Target Renstra 2008 dan Renstra 2006/20010

Renstra UPI mengamanatkan setiap tahun dari tahun 2006 - 2010 ditargetkan terlatihnya 40 orang tenaga

No

Progran

2006

2007

2008

Target Renstra 2008 dan Renstra 2006/20010 keamanan kampus. Jumlah gangguan keamanan pada tahun 2008

5

6

Memperluas, mengembangkan dan memberdayakan sistem pengelolaan tata ruang kampus. Pengembangan Fasilitas Kampus Utama dan Daerah

144 | L a p o r a n

a. Tersusunnya sistem pengelolaan tata ruang kampus b. Terbelinya tanah

Site plan UPI telah ditetapkan MWA

Tertata dan Tersedainya fasilitas kampus yang memenuhi standar

5 kampus daerah telah memiliki master plan

Tahunan UPI BHMN 2008

L. Manajemen Sistem Informasi Pengembangan manajemen sistem informasi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), merupakan sebuah konteks penggunaan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) dalam menumbuhkembangkan visi, misi, dan tujuan seperti yang tercantum dalam Rencana Strategik Universitas Pendidikan Indonesia 2005-2010. Kepeloporan dan keunggulan merupakani sebuah tantangan dan sekaligus dasar dalam pengembangan TIK khususnya dalam manajemen sistem informasi universitas dan juga mendukung proses belajar mengajar, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan aplikasi lain yang dapat menciptakan kemandirian universitas. Penggunaan TIK bagi UPI merupakan dasar bagi masa depan universitas dan memegang peranan yang sangat strategis dalam membantu pengambilan keputusan yang cepat dan akurat. Infrastruktur dan fasilitas TIK terus ditingkatkan dan sistem informasi manajemen, pembelajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat terus diperbaiki. Hal ini dilakukan agar UPI sebagai sebuah institusi pendidikan BHMN (Badan Hukum Milik Negara) memiliki daya saing yang kuat dengan dukungan manajemen yang efektif dan efisien. Dalam implementasinya, manajemen sistem informasi ini akan terus menerus dievaluasi dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi universitas karena kemajuan dan perkembangan universitas terus meningkat dan berubah. Manajemen sistem informasi UPI pada akhirnya menjadi sebuah model komunitas yang cerdas dalam mencapai tujuan serta menjadi pusat keunggulan (Center of Excellence).

1. Kebijakan Program Manajemen Sistem Informasi Salah satu prioritas program Rencana Strategis UPI 2006-2010 adalah modernisasi kampus dan fasilitas serta pengembangan jaringan TIK. Kebijakan peningkatan Jaringan TIK diwujudkan dalam program (a) memperluas pembangunan infrastruktur TIK; (b) menyempurnakan sistem informasi manajemen universitas yang lengkap, akurat dan mutakhir; (c) meningkatkan kapasitas dan fungsi UPInet (d) mengembangkan e-learning (e) mengembangkan e-management; dan (f) mengembangkan perpustakaan berbasis TIK (virtual library). Untuk mewujudkan program-program tersebut, UPI mendirikan Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada tanggal 6 Juli 2007 dengan SK Rektor No.3792/H40/KL/2007. Direktorat ini lahir dari penggabungan berbagai lembaga pengelola TIK di UPI yang terdiri dari Bagian Sistem Informasi di BAPSI dan empat unit pelaksana teknis (UPT) yaitu UPInet, Puskom, P3MP dan Pendilkom. Penggabungan ini bertujuan untuk menciptakan kinerja pengelola TIK menjadi lebih efektif, efisien dan terintegrasi sehingga TIK menjadi tulangpunggung dalam kegiatan manajemen dan akademik UPI. Selain itu, pengembangan TIK UPI didasarkan pada buku kebijakan TIK UPI dan cetak biru sistem informasi dan komunikasi UPI.

145 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Direktorat TIK memberikan beberapa bentuk layanan yang secara umum dikelompokan dalam tiga kelompok layanan. Pertama, layanan sistem informasi UPI yang meliputi Sistem Informasi Akademik dan Kemahasiswaan (SIAK), Sistem Informasi Keuangan (SIKU), Sistem Informasi Aset dan Fasilitas (SIASEF) dan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISUDAMA). Kedua, layanan pemanfaatan dan pengembangan TIK yang meliputi layanan akses internet, pengembangan disain instruksional dan multimedia untuk pembelajaran, layanan pembelajaran elektronik (e-learning) dan layanan pengembangan web. Bentuk layanan ketiga adalah layanan rekayasa TIK yang meliputi rekayasa informasi, software, infrastruktur serta pendidikan dan pelatihan (Diklat).

2. Strategi Pengembangan Sistem Informasi UPI Pendirian Direktorat TIK merupakan satu bentuk strategi supaya pengelolaan sistem informasi menjadi lebih efektif dan efisien dan terintegrasi. Pulau-pulau sistem informasi yang sebelumnya dikembangkan oleh unit-unit yang berbeda, sekarang menjadi terpusat di bawah koordinasi Direktorat TIK sehingga pengelolaan dan pengembangannya lebih mudah dilakukan. Pengembangan manajemen sistem informasi UPI dilakukan secara sistemik, terencana dengan melibatkan unit-unit kerja terkait di lingkungan UPI sendiri serta membangun jejaring dan kemitraaan dengan lembaga-lembaga lain di luar UPI seperti PT Telkom dan PT Microsoft, dan Kementrian Ristek. Dalam implementasinya, program-program pengembangan TIK dan sistem informasi diselaraskan dengan program lain yang relevan. Sebagai contoh, pengembangan tiga sistem informasi manajemen (SIKU, SISUDAMA, SIASEF) dilakukan melalui program I-MHERE Komponen B.2.b. Pengembangan konten pembelajaran elektronik dilakukan melalui pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan melalui program P3AI, implementasi e-learning/LMS, pelatihan internal di masing-masing unit dan riset dosen dan mahasiswa.

3. Implementasi Program Sistem Informasi Pengembangan sistem informasi UPI merupakan program yang berkesinambungan. Secara garis besar, kegiatan yang dilakukan pada tahun 2008 meliputi: a. Pembangunan infrastruktur TIK meliputi penyediaan berbagai server jaringan; penambahan kapasitas bandwidth dari 8 Mbps menjadi 18 Mbps untuk jaringan internet, dan dari 128 Kbps menjadi 256 Kbps untuk jaringan intranet dengan besar bandwidth keseluruhan mencapai 24 Mbps; pemasangan jaringan fiber optik ke 8 gedung baru dari IDB; penambahan pemasangan hotspot (wireless) ke unit-unit kerja di lingkungan UPI dan koneksi ke Jardiknas untuk teleconference b. Perancangan manajemen sistem informasi, meliputi pengembangan SKPL (Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak) tiga sistem informasi (SISUDAMA, SIKU, dan SIASEF), lanjutan revitalisasi dari SIAK serta perancangan sistem integrasinya.

146 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

c. Peningkatan layanan internet, meliputi optimalisasi layanan internet di Direktorat TIK. d. Pelatihan-pelatihan TIK, meliputi: pelatihan pengembangan elearning/LMS dan multimedia interaktif bagi para dosen melalui program Unit Transfer Teknologi dan pelatihan dasar komputer untuk dosen dan karyawan. e. Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, meliputi pengembangan software dan implementasi program belajar jarak jauh (BJJ) PGSD. Pengembangan aplikasi jaringan multimedia Learning Resource Center (MLRC) dan implementasi e-learning oleh beberapa unit kerja/prodi. f. Pengembangan e-Library. Selain program-program tersebut, terdapat program-program rutin pelayanan sistem informasi administrasi akademik, seperti penerimaan mahasiswa (UM dan PMDK) sudah komputerisasi, registrasi mahasiswa baru, pemasukan data nilai, wisuda, pemutahiran basis data pegawai dan lain-lain. Pada semester genap tahun 2007/2008 registrasi dan kontrak kredit sudah dilakukan secara desentralisasi di unit kerja masing-masing. a. Infrastruktur TIK 1) Local Area Networking (LAN) Sistem jaringan LAN UPI merupakan fasilitas jaringan antarkomputer yang tersedia hampir di seluruh prodi, jurusan, fakultas, biro, lembaga, direktorat dan kampus daerah. Masing-masing unit yang ada di UPI secara umum telah memiliki jaringan LAN dengan menggunakan teknologi berbasis kabel (wireline connection), teknologi koneksi nirkabel (wireless networking), dan serat optik. 2) Intranet Masing-masing jaringan LAN UPI terhubung satu dengan yang lainnya dalam intranet (sambungan jaringan antarkomputer di dalam kampus UPI). Beberapa aplikasi komputer dikembangkan pada lapisan jaringan terbatas intranet ini. Aplikasi yang dikembangkan terutama adalah aplikasi pemrograman berbasis web yang diperuntukkan khusus bagi sivitas akademika UPI saja dan hanya dapat digunakan di dalam lingkungan kampus. 3) Internet Semenjak satu dekade terakhir UPI telah memulai pemanfaatan koneksi pada jaringan internet untuk berbagai kebutuhan, terutama dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Dimulai dengan besar bandwidth 64 Kbps pada tahun 1999 melalui koneksi ke AI3 ITB, lalu berkembang berturut-turut menjadi 512 Kbps ke Jasatel tahun 2002, 1 Mbps ke Jasatel tahun 2003 dan 2004, 4 Mbps ke Telkom tahun 2005, 11,5 Mbps ke Telkom tahun 2007, 24 Mbps ke Telkom tahun 2008, dan direncanakan 34 Mbps pada tahun 2009. Besar bandwidth ini sudah jauh melampaui target pada Renstra UPI 2006-2010 yang hanya mentargetkan 5 Mbps.

147 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Sebagian besar bandwidth internet digunakan untuk keperluan mendukung pembelajaran, yaitu 5.664 Kbps untuk 520 PC yang terhubung dengan internet untuk mahasiswa. Dengan menggunakan perhitungan harmonic mean, rasionya adalah 10,89 Kbps/PC. Perhitungan ini menggunakan dasar perhitungan harmonic UPI (tidak termasuk hotspot mean) dengan asumsi tidak seluruh mahasiswa UPI online/akses internet secara bersamaan. Sementara itu, besar bandwidth per mahasiswa adalah 7168 Kbps/32000 mahasiswa = 0.22 kbps/mahasiswa. Perhitungan ini menggunakan dasar perhitungan kasar (asumsi seluruh mahasiswa UPI online/akses Internet secara bersamaan), dan sudah termasuk pemanfaatan hotspot. Angka ini relatif cukup memadai dalam pemanfaatan internet untuk pembelajaran. Diharapkan pada tahun 2009 perbandingan bandwidth per mahasiswa sebesar 1 Kbps/mahasiswa, sesai dengan kondisi syarat ideal untuk Asia. 4) Wide Area Network (WAN) Sejak pertengahan tahun 2005, UPI telah memiliki jaringan WAN VPN IP MPLS dari Telkom . Jaringan WAN pertama kali dikembangkan UPI untuk menghubungkan kampus pusat UPI di Jalan Dr.Setiabudhi 229 Bandung (backhoul) dengan bandwidth 256 Kbps ke beberapa kampus daerah yang tersebar di berbagai kota dengan bandwidth masing-masing 64 Kbps ke Kampus Daerah Serang, Purwakarta, Cibiru Sumedang dan Tasikmalaya. Pada tahun 2006, bandwidth backhoul ditingkatkan menjadi 1 Mbps sedangkan bandwidth di kampus daerah dinaikkan menjadi masing-masing 128 Kbps serta penambahan koneksi baru ke kampus FPOK di Jalan PPH Hasan Mustofa Bandung. Tahun 2007 bandwidth backhoul dinaikkan lagi menjadi 2 Mbps dan di masing-masing kampus daerah dan FPOK menjadi 256 Kbps. Pada tahun 2008 bandwidth di kampus daerah dinaikkan lagi menjadi 383 Kbps. Dengan demikiann saat ini sudah dapat dilakukan teleconference dari kampus pusat ke ke kampus-kampus daerah. Sejak pertengahan bulan Agustus 2007, UPI mulai terhubungkan dengan jaringan WAN Jardiknas, milik Depdiknas. Jardiknas merupakan jaringan pendidikan nasional yang menghubungkan kantor Depdiknas di Senayan Jakarta dengan lembaga-lembaga pendidikan di seluruh Indonesia. Terkoneksinya UPI pada Jardiknas memberikan peluang bagi UPI melalui Direktorat TIK untuk terus meningkatkan peran sertanya dalam pemanfaatan dan integrasi teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan di Indonesia. Beberapa aktivitas pengembangan dan pemanfaatan TIK pun menjadi lebih besar dengan dimungkinkannya pemanfaatan TIK dalam aktivitas Voice Over Internet Protocol (VOIP) education, Video Conference System, Data Center, Web Hosting dan Colocation Server, Akses Internet (up to 150 Mbps), Layanan Email (1 GB Mailbox –[email protected]), dan Call Center & Helpdesk Services untuk dunia pendidikan secara terpadu. Diagram skematik koneksi jaringan UPI ditunjukkan pada Gambar 16.

148 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Gambar 16. Konektifitas Jaringan UPI yang meliputi LAN, WAN, Intranet dan Internet 5) Penggunaan Kabel Serat Optik pada Jaringan Utama UPI (Fibre Optic Network Backbone) Pada bulan Agustus 2007, UPI mulai menggantikan infrastruktur pada jaringan backbone-nya dengan menggunakan kabel serat optik. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi semakin meningkatnya besaran dan tingginya kecepatan kebutuhan transaksi data yang akan mengalir pada jaringan antarkomputer dari berbagai sistem aplikasi komputer berbasis jaringan komputer yang terus berkembangan beberapa tahun terakhir. Dengan menggunakan kabel serat optik 8 core sepanjang 2.000 m, semua gedung baru Fakultas yang dikembangkan melalui kerjasama IDB terhubung dengan pusat jaringan di Direktorat TIK. Pemanfaatan teknologi kabel serat optik pada jaringan komputer utama UPI ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada peningkatan performa UPI pada waktu mendatang yang mudah, cepat, dan akurat. 6) Ketersediaan Jaringan Nirkabel (Wifi Availability) Bersamaan dengan perkembangan yang terjadi, keberadaan poin akses berbasis teknologi nirkabel menjadi keniscayaan yang tak mungkin dielakkan. Berdasarkan kenyataan tersebut, UPI melalui Direktorat TIK terus berupaya untuk menyediakan poin akses nirkabel di berbagai sudut kampus. Melalui pengadaan equipments yang dilakukan IDB, direktorat TIK telah menyediakan ketersediaan poin akses ini pada setiap gedung. Selain itu upaya kerjasama yang dilakukan dengan berbagai pihak, diharapkan dapat terus meningkatkan jumlah ketersediaan teknologi ini di seluruh kawasan kampus UPI.

149 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

7) VDSL, VPN IP MPLS dan Wireless LAN 2,4 Ghz Teknologi jaringan lain yang akan tetap digunakan dalam jaringan komputer di UPI adalah: (1) Very High Speed Digital Subscriber Line (VDSL), (2) Virtual Private Networks Internet Protocol Multiprotocol Label Switching (VPN IP MPLS) dan Teknologi Radio Link nirkabel untuk jaringan lokal dengan menggunakan frekuensi bebas 2,4 Ghz. Penggunaan teknologi VDSL digunakan untuk mengintegrasikan fasilitas line telepon yang tersedia pada jaringan Private Branch eXchange (PABX) dengan jaringan data yang ada di UPI. Diharapkan integrasi ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan aplikasi telepon antarjaringan internal maupun pada jaringan WAN UPI. Sedangkan penggunaan teknologi VPN IP MPLS digunakan untuk menghubungan UPI pada jaringan WAN. Jaringan tipe ini diakui hingga saat ini sebagai bentuk pemanfaatan teknologi koneksi jaringan jarak jauh yang memiliki komponen biaya paling murah tanpa mengabaikan aspek reliabilitas koneksi yang digunakannya. Terakhir, penggunaan Wireless LAN 2.4 Ghz digunakan untuk menutup blank spot area yang hingga saat ini belum dapat dilayani dengan menggunakan koneksi berbasis media kabel. Tabel 35 menunjukkan daftar konektifitas intranet di lingkungan UPI. Tabel 35. Daftar Konektifitas Internet dan Intranet UPI sampai tahun 2008 No

Jenis Koneksi

Unit Kerja Direktorat TIK, Perpustakaan, Bengkel Prototipe Percetakan , LBK, BAAK, BAUK Partere, Balai Bahasa, Lab. FIP,SPs , Gedung Garnadi, Gedung Pentagon, Puskom , FPTK, Lab FIP (2 titik), PKM, , BPU, ILKOM Direktorat TIK, FPMIPA, Lab School, FPTK atas, Puskom, FPBS, Kantor I-MHERE, BAAK/BAUK, UC (LT3) Dir TIK (2 titik), BLB (2 titik), FPMIPA (5 titik), Partere (5 titik), FPIPS (2 titik), FIP (2 titik), FPTK, (4 titik) , FPBS (4 titik), FPOK, SPs(5 titik), FPEB Gedung-gedung baru dari IDB (University Center, Training Center, Recearch Center, SPs, FPTK, FPBS, FPIPS, FPOK, FIP. Kampus FPOK Padasuka, Kampus-kampus daerah di Cibiru, Sumedang, Tasikmalaya, Purwakarta dan Serang.

1

UTP

2

VDSL

3

Wireless backbone

4

WIFI Hotspot

5

Fiber Optik

6

IP-VPN MPLS 256 kbps

7

Internet

Astinet, Fiber optik 8 Mbps, Jardiknas

8

EDSL

MIPA

8) Fasilitas Penggunaan Komputer (Computing Facilities) Direktorat TIK menyediakan fasilitas penggunaan komputer yang secara keseluruhan berjumlah sekitar 1.100 unit personal komputer. Komputerkomputer tersebut terdiri atas (1) 300 unit komputer dengan menggunakan prosesor Core 2 Duo dengan kapasitas memori 512 MB, (2) 70 unit

150 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

komputer menggunakan prosesor P4 3 Ghz bermonitor TFT (berlayar 17” flat slim monitor), (3) 40 unit komputer menggunakan prosesor P4 2,8 MHz, (4) 600 unit lainnya tersebar pada unit-unit dan kampus daerah dan memiliki spesifikasi Pentium (R) 4 CPU 2.40 GHz dan memori 120 MB yang semuanya terkoneksi pada jaringan LAN, WAN, intranet maupun internet. Sarana hardware dan software yang dimiliki Direktorat TIK seperti pada Tabel 36. Tabel 36. Sarana Hardware dan Software Kelompok Sarana Network Hardware

Network Software

Application

Video Conference Facilities

Workstation

Software application

151 | L a p o r a n

Nama komponen Server Switch Manageble switch Router PC Router Fiber Optic Backbone Wireless Backbone WIFI hotspot vdsl master VDSL client Acces Point outdoor Operating System Security System Database System Website Email Sistem Akademik Sistem Keuangan Sistem Sumberdaya Manusia Sistem Aset dan Fasilitas E-learning Multimedia Learning Center Sistem PMDK Video Conference Unit TV Audio System Additional Camera Multiplatform Conferencing Unit DLP/LCD Projector PC/Client Notebook Tablet PC Operating System Anti Virus Office Application Visio Cad Cam Data Analysis Graphics Editing Audio Editing Video Editing Multimedia Editing

Tahunan UPI BHMN 2008

Jumlah 20 134 4 8 16 9 5 29 1 14 2 3 1 5 40 3 14 1 1 1 8 1 1 8 26 6 4 1 80 1100 148 28 24 12 4 1 11 0 2 1 1 1

Kelompok Sarana Peripheral

Nama komponen Printer Laser jet Printer Deskjet Printer Dot Matrik

Jumlah 90 143 47

Direktorat TIK mampu melayani antara 2.500 s.d. 3.000 pengguna internet perhari dengan waktu kerja 16 jam dalam 1 hari kerja selama 6 hari tiap minggu. Sampai tahun 2008, telah terdaftar sebanyak 23190 akun internet. Yang meliputi 21853 akun mahasiswa, 975,akun dosen dan karyawan PNS, 121 dosen dan karyawan non PNS, 241 akun khusus. Data pengguna internet pada tahun 2008 dapat dilihat pada Gambar 17. Perbandingan dengan data tahun 2007 sulit dilakukan, karena sistem account internet baru diperkenalkan pada bulan September 2007, sehingga sampai dengan akhir tahun 2007 masih dalam proses registrasi user dan masa ujicoba sistem. Untuk mempermudah mahasiswa dalam mencetak dokumen Direktorat TIK menyediakan printer yang memiliki kecepatan cetak 60 lembar permenit. Akses internet ini sebagian besar merupakan akses dari pemilik akun dan sebagian kecil pengunjung universitas. Data pemilik akun internet UPI yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan karyawan dan akun khusus lainnya diperlihatkan pada Tabel 37.

Gambar 17. Grafik Rata-rata Pengguna Internet perhari pada Setiap Bulan Tahun 2008

152 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Tabel 37. Data Account Internet Sampai Dengan Agustus 2008 Data Jumlah Akun Mahasiswa Dosen & karyawan Dosen & Karyawan Non PNS Akun Khusus

21853 975 121 241

b. Pengembangan Sistem Informasi UPI Sebelum tahun 2007, sistem informasi UPI masih berupa pulau-pulau informasi yang tidak terintegrasi dan menjadi tanggungjawab unit-unit yang berbeda. Secara skematik, aliran data pada sistem informasi UPI ditunjukkan pada Gambar 18. Sebagai inti dari sistem informasi UPI adalah SIAK, sementara sistem lainnya seperti SIKU, SISUDAMA, SIASEF merupakan sistem-sistem pendukung SIAK. Hak akses terhadap sistem informasi dan komunikasi diatur dan ditentukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna.

Gambar 18. Aliran Data pada Sistem Informasi UPI Pada tahun 2007, melalui proyek I-MHERE, UPI mengembangkan manajemen sistem informasi yang terintegrasi yang meliputi SIAK, SIKU, SISUDAMA, dan SIASEF. Sistem-sistem ini akan menjadi alat kelengkapan manejemen universitas. Keempat sistem tersebut dikembangkan I-MHERE UPI bersama-sama dengan Divisi Layanan Sistem Informasi Direktorat TIK. Pada tahun 2007 sudah dihasilkan dokumen rancangan pengembangan SIKU, SISUDAMA, SIASEF dan revitalisasi SIAK. Berdasarkan rancangan tersebut, SIAK akan menjadi core utama dari keempat sistem tersebut.

153 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Pengembangan SKPL dilakukan pada tahun 2008 dan pembuatan softwarenya pada tahun 2009 Untuk mendorong proses pengambilan keputusan oleh manajemen universitas yang didasarkan pada data dan informasi. Pada tahun 2008 Divisi Sistem Informasi Direktorat TIK mengembangkan sistem aplikasi SDI (Sumber Data Informasi) dengan alamat www.sdi.upi.edu bidang akademik sebagai sub sistem dari SIAK yang siap mensuplai data dan informasi akademik UPI untuk setiap unit kerja yang membutuhkan. Sumber data informasi akademik seperti data kemahasiswaan, hasil studi untuk setiap prodi dan agregat-agregatnya, dapat diakses pada (www.sdi.upi.edu). Pada tahun 2008, telah selesai di rancang sistem data informasi untuk PMDK (sdi-pmdk.upi.edu). Dengan sistem ini, sistem penerimaan mahasiswa baru sudah terkomputerisasi dengan baik sehingga mengurangi seminimal mungkin faktor human dalam proses-proses yang dilakukan. Alur sistem yang diterapkan pada PMDK beserta keterlibatan sistem informasinya dapat dilihat pada Gambar 19. Work Flow Pengolahan Data PMDK [ UPI - 2009 ] Sekretariat/Dit. Akademik

1

Input Data Sekolah Pendaftar

Dokumen Pendaftar

Sekretariat/Dit. Akademik

Pmdk.upi.edu

Dokumen Pendaftar

Pemeriksaan Kelengkapan Berkas Formulir Pendaftar Dokumen Pendaftar Pasca Pemeriksaan

Operator pmdk.upi.edu

Sekretariat Pengolahan Data (Penerimaan Berkas Formulir)

2

Administrasi Penerimaan Berkas

pmdk.upi.edu (internet)

Aplikasi PMDK

Operator Data (Input Data)

upi.edu (internet)

sdipmb.int-upi.edu (intranet) SDI PMB UPI

Aplikasi PMDK

PMB UPI DB

3 Report Pendaftar Berdasarkan Sort List Criteria

Aplikasi PMDK

Hasil Uji Keterampilan

Aplikasi PMDK

Proses Eksekusi Data (Pola Sort List/Komputerisasi)

Operator Sistem (Proses Kelulusan)

Approvalisasi Universitas

Report Pendaftar Berdasarkan Sort List Criteria

Operator Sistem (Proses Pengolahan Data)

Prodi (Validasi Portofolio)

Pengolahan Data / Dit. TIK

Gambar 19. Alur Kerja dan Peranan ICT dalam Pengolahan Data PMDK

Pada tahun 2008, Direktorat TIK juga telah dilakukan perubahan sistem layanan registrasi dan kontrak kredit yang semula tersentralisasi menjadi terdesentralisasi layanan di fakultas. Dengan sistem ini mahasiswa akan dimudahkan untuk melakukan registrasi dalamwaktu yang relative lebih singkat. Berkaitan denga sistem informasi akademik Direktorat TIK bekerjasama dengan Telkom telah mengembangkan SMS nilai. Akhir tahun 2008, telah dilakukan perancangan weblog dosen dan mahasiswa (username.blog.upi.edu), dan sistem ini dirancang agar dosen dan mahasiswa dapat menyalurkan berbagai karya tulisan untuk diakses

154 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

secara bebas baik oleh para mahasiswa maupun pengguna internet lain. Tujuan lain dari pengembangan sistem ini adalah untuk meningkatkan peringkat webometrik. Pada Juni tahun 2008 , peringkat webomatrics UPI berada pada posisi ke 4 di Indonesia dan 2035 di dunia. Pada saat ini beberapa unit telah mengembangkan dan mengimplementasikan program e-learning, di antaranya FPMIPA (fpmipa.upi.edu/kuliah/) sudah mengembangkan sebanyak 192 (sekitar 35%) mata kuliah dengan rincian pend.biologi/biologi sebanyak 31 mata kuliah, pend.fisika/fisika sebanyak 38 mata kuliah, pend.ilmu komputer/ilmu komputer sebanyak 68 mata kuliah, pend.kimia/kimia sebanyak 33 mata kuliah dan pend.matematika/matematika sebanyak 22 mata kuliah. Adapun unit lain yang sudah menggunakan e-learning yaitu Prodi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (kurtek.upi.edu/), FPTK (fptk.upi.edu), Sekolah Pascasarjana (sps.upi.edu/e-learning/), Prodi Manajemen Perkantoran (manper.upi.edu/), Prodi Tata Niaga (tn.upi.edu/e-learning/), Kampus Daerah Sumedang (kd-sumedang.upi.edu/course), Kampus Daerah Cibiru (kd-cibiru.upi.edu), Kampus Daerah Purwakarta (kd-purwakarta.upi.edu) jurusan Bahasa Daerah, dan lain-lain. Pengembangan konten pembelajaran elektronik juga dilakukan secara rutin melalui pelatihan pengembangan konten e-learning dan multimedia interaktif melalui program P3AI. Pada tahun 2008, e-learning yang dikembangkan masing-masing unit mulai diintegrasikan dalam aplikasi learning management system (LMS) di tingkat universitas yang merupakan bagian integral dari SIAK. Jumlah mata kuliah yang sudah registrasi di LMS UPI sebanyak 81 mata kuliah dengan peruincian FPTK (18), FIP (41), FPBS (11) FPMIPA (9), SPs(2). Sebagian mata kuliah yang lainnya masih berada di LMS yang ada di unit-unit. Selain itu, melalui Unit Transfer Teknologi juga telah dilakukan pengembangan model pembelajaran berbasis teknologi informasi (Multimedia Interaktif), hasilnya disajikan di website UTT UPI (www.utt.upi.edu). Direktorat TIK juga telah berperan aktif dalam Implementasi beberapa video conference . Ujicoba telah dilakukan untuk kegiatan Dikti, trial ke Japan, dan China, kampus daerah dalam rangka PJJ PGSD/Dual Modes. Semakin banyaknya konten informasi di bawah domain upi.edu, menyebabkan semakin banyaknya kunjungan ke www.upi.edu. Gambar 20 menunjukkan rata-rata kunjungan per hari dalam setiap bulan pada tahun 2008. Rata-rata kunjungan perhari dari bulan Januari-Agustus 2008 sebanyak 945 kunjungan.

155 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Gambar 20. Rata-rata Kunjungan ke www.upi.edu Tahun 2008

1) Informasi Dosen Basis data Sistem Informasi Akademik (SIAK) sudah memuat data dasar tentang beban kerja dosen.. Akan tetapi belum disediakan program query untuk mengeksekusi sehingga menjadi informasi beban kerja dosen yang informatif. Di masa yang akan datang, informasi tentang beban kerja dosen akan menjadi bagian dari SIAK yang informasinya dapat diperoleh melalui SDI (Sumber Data Informasi). Pada tahun 2007 rata-rata beban mengajar dosen sebanyak 9,6 SKS/dosen, belum termasuk penelitian, pengabdian, pembimbingan akademik dan skripsi, tesis atau disertasi. 2) Informasi Mahasiswa Penerimaan mahasiswa UPI dilakukan melalui tiga jalur yaitu, jalur SPMB, Ujian Masuk (UM) dan PMDK. Pendaftaran dan mekanisme penerimaannya dilakukan secara terencana dan terjadwal berdasarkan edaran SK Rektor tentang pendaftaran mahasiswa. Informasi tentang pendaftaran mahasiswa juga dapat diperoleh pada web UPI (www.upi.edu). Satuan biaya mahasiswa ditetapkan berdasarkan SK Rektor. Data akurat tentang status pembayaran mahasiswa ada di BNI dan BPD Jabar. Saat ini sedang dikembangkan aplikasi yang dapat menghubungkan data UPI dengan data keuangan UPI di BNI sehingga bisa mengetahui status dan rincian biaya kuliah mahasiswa secara lebih detail. 3) Informasi Aset dan Fasilitas Sebagai PT BHMN, UPI diwajibkan untuk melaporkan keadaan asetnya secara rutin dalam bentuk laporan rutin SABMN ke Pemerintah dan laporan ke Satuan Audit Internal dan Dewan Audit UPI. Untuk memenuhi laporan tersebut, UPI melakukan updating data aset dan fasilitas secara periodik. Saat ini data informasi tentang aset dan fasilitas berada di subbag Perlengkapan Bagian UHTP BAUK. Merujuk rancangan restrukturisasi organisasi UPI, pengelolaan aset dan fasilitas UPI ke depan akan menjadi tanggung jawab Direktorat Aset dan Fasilitas. Melalui program I-MHERE dikembangkan struktur organisasi, sistem manajemen dan sistem inventory aset dan fasilitas. Melalui program I-MHERE juga telah dilakukan survey aset dan fasilitas UPI tahun 2007.

156 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Hasil survey ini akan dijadikan database sistem inventory aset dan fasilitas yang akan dibangun. 4) Penggunaan Sistem Informasi untuk Proses Pembelajaran Seiring dengan peningkatan infrastruktur TIK dan kapasitas bandwidth di UPI, pemanfaatan TIK untuk mendukung pembelajaran semakin terbuka. Dosen dan mahasiswa sudah difasilitasi akun internet dan e-mail address sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran. Semenjak diterapkan aturan registrasi akun untuk akses internet pada bulan Agustus 2008, jumlah mahasiswa yang sudah registrasi sebanyak 21853 orang (62,4%), sedangkan dosen dan karyawan sebanyak 1096 orang (52,2%). Jumlah ini masih akan terus ditingkatkan hingga seluruh komponen terdaftar dan menggunakan fasilitas TIK UPI Berdasarkan uraian di atas, capaian kegiatan-kegiatan pengembangan TIK dan sistem informasi dirangkum sebagai berikut:

157 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Tabel 38. Capaian Program pengembangan TIK dan Sistem Informasi Program

Indikator

1

Peningkatan infratsruktur TIK

Terpasangnya infrastruktur ICT yang menghubungkan seluruh unit di kampus induk dan kampus daerah dengan tingkat keamanan yang tinggi

2

Perancangan Sistem Informasi Manajemen

3

Peningkatan layanan internet

Sistem informasi manajemen universitas yang dapat memberikan layanan data dan informasi secara lengkap, akurat dan mutahir Meningkatnya bandwidth Ctt : Baseline tahun 2006 sebesar 5 Mbps

4

Pelatihan TIK untuk dosen dan karyawan

158 | L a p o r a n

2006 4 Mbps ke tahun 2005

Civitas akademika dan tenaga administrasi

Tahunan UPI BHMN 2008

2007 Telkom

2008

Penambahan bandwidth dari 4 Mbps menjadi 11,5 Mbps untuk jaringan internet, Penambahan dari 128 Kbps menjadi 256 Kbps untuk jaringan intranet, Penambahan server jaringan, penambahan hotspot, koneksi ke jardiknas untuk teleconference, terkoneksi jaringan fiber optik untuk internet ke 8 gedung baru. Draf sistemmanajemen: SIKU, SISUDAMA dan SIASEF

Penambahan bandwidth dari 11,5 Mbps menjadi 24 Mbps untuk jaringan internet, Penambahan server jaringan, penambahan hotspot, koneksi ke jardiknas untuk teleconference, terkoneksi jaringan fiber optik untuk internet ke 8 gedung baru.

Dimulainya sistem akun penggunaan akses internet UPI.

Instalasi 300 unit komputer baru (Pentium Core 2 Duo, memori 512 MB). Pengembangan sistem akun penggunaan akses internet UPI. Pelatihan pengembangan konten e-learning bagi

Pelatihan pengembangan konten e-learning bagi

Documen Standar Kebutuhan Perangkat lunak untuk SIKU, SISUDAMA dan SIASEF

Target Renstra 2008 dan 2006-2010 15 Mbps. (Terlampaui)

Program

Indikator universitas dapat memanfaatkan layanan internet;

5

Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran dan Implementasi elearning

Pemanfaatan jaringan ICT untuk menyelenggarakan perkuliahan dengan sistem e-learning

6

Pengembangan eLibrary.

Layanan Virtual Library untuk mahasiswa dan dosen

159 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

2006

2007

2008

para dosen melalui program P3AI. Pelatihan dasar komputer untuk karyawan. Pengembangan software dan implementasi program belajar jarak jauh (BJJ) PGSD.

para dosen melalui program P3AI. Pelatihan dasar komputer untuk karyawan. Pengembangan software dan implementasi program belajar jarak jauh (BJJ) PGSD. Pengembangan aplikasi jaringan Multimedia Learning Resource Center (MLRC), Sebanyak lima program studi melaksanakan elearning. Pengembangan SIBTI dan Digitalisasi tesis dan disertasi.

Target Renstra 2008 dan 2006-2010

Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa seluruh program pengembangan TIK dan sistem informasi tahun 2008 terlaksana. Walaupun demikian dalam pelaksanaanya ada beberapa catatan. Pertama, tingkat partisipasi dosen dalam mengembangkan konten dan mengelola program elearning masih perlu ditingkatkan sehingga tingkat partisipasi mahasiswa pun dapat ditingkatkan. Untuk itu diperlukan penguatan kebijakan akademik yang mendukung pemanfaatan TIK dalam pembelajaran. Kedua, pemasangan jaringan FO ke gedung-gedung baru belum sudah dilakukan, tetapi belum diujicoba. Hal ini dikarenakan belum diserahterimakannya gedung baru dari IDB ke pihak UPI. Ketiga, pengembangan sistem akun internet masih perlu dioptimasi kehandalannya di tahun 2008. Peningkatan kapasitas infrastruktur jaringan, server dan bandwidth telah berdampak terhadap kemudahan dan kecepatan akses internet untuk mendukung manajemen universitas dan pembelajaran. Sebagian penyebaran informasi dari pimpinan universitas sudah dilakukan melalui web dan e-mail sehingga mempercepat penyebaran dan mengurangi pemakaian kertas. Dosen dan mahasiswa sudah mulai memanfaatkan internet untuk mencari literatur perkuliahan dan riset. Sebagian dosen sudah memanfaatkan e-mail sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan mahasiswa dan pengumpulan tugas perkuliahan. Hal ini tidak terlepas dari peningkatan literasi TIK di kalangan sivitas akademika UPI sebagai hasil dari pelatihan TIK yang dilakukan berbagai unit. Inisiasi program e-learning oleh beberapa unit kerja/prodi diharapkan dapat diikuti oleh unit kerja lainnya sehingga pengembangan LMS tingkat universitas dapat lebih mudah direalisasikan. Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di UPI. Sementara itu, pengembangan konten pembelajaran elektronik dan multimedia interaktif melalui program P3AI dan riset dosen dan mahasiswa telah menambah referensi yang dapat dimanfaatkan untuk perkuliahan. Hasil-hasil karya intelektual tersebut perlu dikelola dengan baik dan ditransfer kepada masyarakat sehingga dapat menghasilkan income bagi universitas. Pengembangan konten digital terutama yang berhubungan dengan materi bahan ajar merupakan tantangan terbesar pada pengembangan e-learning. Revitalisasi SIAK dan perancangan SIKU, SISUDAMA, dan SIASEF diyakini dapat meningkatkan kinerja universitas. Melalui pengembangan dan integrasi keempat sistem tersebut, pengelolaan universitas menjadi lebih efektif, efisien, akuntabel dan informasi tentang UPI menjadi lebih akurat dan cepat diperoleh.

160 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

M. Manajemen Revenue Generating Activities (RGA) Revenue Generating Activities (RGA) adalah usaha universitas untuk mendapatkan dana selain dana dari Pemerintah Pusat (DIPA) dan dana masyarakat yang diterima melalui SPP.

1. Kebijakan Bedasarkan ART UPI ada tiga jenis RGA yang bisa diupayakan, yaitu Usaha Akademik, Usaha Penunjang/Nonakademik, dan Usaha Komersial (Ketetapan MWA No. 15/MWA UPI/2006 Bab XIII, Pasal 111 dan 112). Usaha Akademik berkaitan dengan penerapan bidang ilmu, teknologi, olah raga, dan seni yang diselenggarakan oleh Universitas yang pelaksanaannya dilakukan oleh unit akademik (Fakultas, Lembaga, Sekolah Pascasarjana, Laboratorium, Jurusan, Kampus Daerah) maupun perorangan (ART, Bab XIII: 111-3). Dalam pasal tersebut disebutkan ”penerapan bidang ilmu yang berarti mengacu pada upaya income generating bidang akademik non gelar seperti pelayanan jasa konsultasi dan pelatihan-pelatihan”. Usaha Penunjang berkaitan dengan penyediaan barang atau jasa nonakademik yang diselenggarakan oleh Universitas yang pelaksanaannya dilakukan oleh unit-unit kerja di Universitas, Fakultas, Lembaga, Sekolah Pascasarjana, Laboratorium, Jurusan, Kampus Daerah serta unit kerja lainnya. (ART, Bab XIII: 111-4). Usaha yang sesuai dengan ayat ini diantaranya meliputi pelayanan kantin, photocopy, toko buku, perparkiran dan jasa internet. Usaha Komersial berkaitan dengan penyelenggaraan badan usaha di luar Usaha Akademik dan Usaha Penunjang (ART, Bab XIII: 111-5). Berbeda dengan dua jenis usaha sebelumnya yang pengelolanya diangkat dan diberhentikan oleh Keputusan Rektor, Usaha Komersial ini selain dapat berbentuk Perseroan Terbatas atau jenis lembaga bisnis lainnya, pengelolanya diangkat dan diberhentikan oleh MWA dengan memperhatikan peraturan dan perundangan yang berlaku. Persamaan dari ketiga jenis usaha ini adalah masa jabatan kepengurusannya selama empat tahun. Ketetapan MWA No.15 Tahun 2006 tersebut, mengukuhkaan ketetapan Rektor yang telah membentuk Direktorat Kerjasama dan Pengembangan Usaha (DKPU) yang tertuang dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia No.4106/J33/KP.02.18/2005 tentang Pembentukan Direktorat Kerjasama dan Pengembangan Usaha (DKPU) serta Pengangkatan Direktur Senior, Direktur-direktur serta Sekretaris Eksekutif, dilingkungan Universitas Pendidikan Indonesia. Sebagaimana ditetapkan di dalam SK Rektor tersebut, tugas dan fungsi DKPU adalah: a. Menggali, mengembangkan dan memberdayakan potensi kepakaran dan sarana-prasarana yang dimiliki UPI dengan tetap mengutamakan

161 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

layanan akademik dan kemahasiswaan dan dalam koordinasi dengan unit-unit terkait. b. Membangun dan mengembangkan jaringan kerja sama yang saling menguntungkan dengan lembaga pemerintah, swasta, dunia usaha dan industri. c. Mengkoordinasikan pelaksanaan kerjasama, usaha akademik dan usaha penunjang untuk mendatangkan dana penunjang bagi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan peningkatan kesejahteraan civitas akademika.

2. Strategi Pengembangan RGA Program kegiatan DKPU tahun 2008 merupakan pengejawantahan dari Kebijakan Pengembangan Usaha sebagaimana ditetapkan di dalam Renstra UPI tahun 2006 – 2010 yang difokuskan pada pemanfaatan dan pengembangan aset universitas untuk menghasilkan pendapatan sebagai dana pendamping. Kebijakan di atas diwujudkan dalam sejumlah program sebagai berikut: a. Menyempurnakan Business Plan universitas. b. Mengembangkan dan melaksanakan usaha universitas berbasis akademik (academic venture) c. Mengembangkan model inkubator usaha universitas d. Membangun pusat layanan jasa konsultasi, kepakaran dan kelembagaan. e. Membangun pusat pendidikan dan pelatihan SDM. Sebagai perangkat organik baru universitas, program kerja DKPU sejak tahun 2006 hingga 2008 diarahkan pada konsolodiasi, sosialisasi dan inisiasi. Cakupan kegiatan meliputi: a. Pengembangan Sistem Organisasi dan Manajemen Kerjasama dan Pengembangan Usaha. b. Menggali potensi kepakaran, sarana dan prasarana UPI, serta potensi usaha yang ada di lingkungan UPI yang dapat mendatangkan dana bagi kepentingan institusi dengan tetap mengutamakan layanan akademik dan kemahasiswaa dan dalam koordinasi dengan unit-unit terkait. c. Membangun dan mengembangkan jaringan kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak terutama dengan Depdiknas dan Jajarannya, pemerintah daerah propinsi dan kabupaten/kota, khususnya dengan Pemda Jawa Barat, Pemda Kabupaten dan Kota di Jawa Barat, dunia usahan (perbankan) dan industri. d. Merancang usaha akademik dan usaha penunjang akademik yang potensial mendatangkan dana penunjang bagi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan peningkatan kesejahteraan civitas akademika.

3. Implementasi RGA Dalam upaya koordinasi dan legalisasi kegiatan usaha tahun 2008 di lingkungan UPI, sejak tahun 2007 Universitas Pendidikan Indonesia telah menerbitkan buku Pedoman Implementasi RKAT 2007 dan 2008. Pedoman Implementasi RKAT 2007 ditetapkan dengan SK Rektor No.

162 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

449/J.33/LK/01.01/2007 dan SK Rektor No. 044/H40/PR/2008 tentang Pedoman Implementasi RKAT. Pada tahun 2008 ada 12 (dua belas) agenda rencana kegiatan yang harus dilaksanakan oleh DKPU sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Kerja Tahunan yang telah disetujui MWA. Keduabelas kegiatan tersebut adalah: a. monitoring dan evaluasi kegiatan unit-unit usaha; b. menyusun sistem operasional dan prosedur kegiatan usaha; c. pelatihan calon pengelola unit-unit kegiatan usaha; d. menyiapkan badan pengelola usaha universitas; e. penataan organisasi dan manajemen layanan jasa kantin/cafetaria; f. penataan organisasi dan manajemen layanan jasa pusdiklat; g. penataan organisasi dan manajemen layanan jasa asrama; h. penataan organisasi dan manajemen layanan jasa perparkiran; i. penataan organisasi dan manajemen layanan jasa cleaning service; j. penataan organisasi dan manajemen layanan kesehatan; k. pembentukan usaha biro perjalanan UPI; l. memperluas jaringan kerjasama dengan lembaga lain Pada tahun 2008 terdapat beberapa kegiatan dalam rangka implementasi RGA baik dalam usaha akademik, usaha penunjang akademik dan usaha komersial yang dilakukan oleh DKPU. Kegiatan-kegiatan ini secara nyata beberapa diantaranya telah mampu menyumbang income generating bagi universitas. Kegiatan dan hasil yang dicapai antara lain: a. Usaha Akademik Kegiatan bidang akademik dalam bentuk kerjasama dan block grant yang terekam oleh Direktorat Keuangan selama tahun 2008 ada 132 kegiatan sebagaimana dapat terlihat dalam Tabel 39. Tabel 39. Usaha Akademik 2008 NO

1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

URAIAN KONTRAK KERJASAMA Penerimaan Hibah Kemitraan LPTK/FPBS Penerimaan Block Grant Bantuan Dikdas 9 Thn Sertifikasi jlr Pendidikan Penerimaan Basic Science Penerimaan Basic Science Penerimaan PGSD PJJ ICT Penerimaan PGSD PJJ ICT Penerimaan PGSD S1 Berasrama Penerimaan PGSD S1 Berasrama Penerimaan LPM/Direktorat P2M Penerimaan Penelitian Hibah Bersaing Penerimaan Hibah Kompetensi S1PGSD A

163 | L a p o r a n

NOMOR KONTRAK

TGL KONTRAK

093I/KETENAGAAN /2007

23/02/2007

1624.10/D4/2565/2007 053/D4.1.1 SPPK/BS/BM/2008 053/D4.1.1 SPPK/BS/BM/2008 066/D4.1.1/SPK/PJJ/BM/2008 141.2/D4.1/PPK/SPPK/PJJ/BM/2008 010/D4.1.1/SPK/S1 PGSD/2008 010/D4.1.1/SPK/S1 PGSD/2008 017/SP2H/PPM/DP2M/II/2008

05/12/2007

014/SP2H/PP/DP2M/III/2008 706.6/D4.1/SPK/PHK-A/2008

Tahunan UPI BHMN 2008

16/01/2008 26 MEI 2008 21/01/2008 21/01/2008

06/03/2008

NO

URAIAN

12 13 14 15

Penerimaan PHK A Penerimaan Block Grant LP Penerimaan Block Grant FPMIPA Pen. Set dana Islok Green FPOK

16

Penerimaan Set.Kab. Pasir Kaltim Pen. Kiriman uang masuk PTK PNF S1 Penerimaan Penyelenggaraan Insentif Penelitian LP PT BRI Penerimaan IMHERE Penerimaan Penyelenggaraan Insentif Penelitian LP PT BRI Penerimaan Hibah Kompetensi P2M (LP) Penerimaan PMPTK Kongres TVET Penerimaan bantuan TVET dari dinas Pend. Penerimaan Beasiswa S2/S3 Batch III Penerimaan Siak Riau Penerimaan Siak Riau Penerimaan Siak Riau Penerimaan Beasiswa S2/S3 Batch III Penerimaan Beasiswa S2/S3 Winti Dkk Penerimaan PLB FIP Pemda Jabar Penerimaan Penelitian Dana Menristek (LP) Penerimaan KS LP Penelitian Ristek Penerimaan Yayasan Putra Sampurna Penerimaan Sertifikasi Guru Depag Penerimaan Sertifikasi Dosen Penerimaan S1 Ke 2 Guru Madrasah Depag Penerimaan DIP BP JJ (Prog Bermutu Batch I) Kredit lain-lain BO I KPPN Bandung Penerimaan Lab PLS S2/S3 SPS UPI

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

Penerimaan Sertifikasi Guru Penerimaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Penerimaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan UNJ

164 | L a p o r a n

NOMOR KONTRAK

TGL KONTRAK

706.6/D4.1/SPK/PHK-A/2008 988F/F5/LL/2008 2725/F/SK/2008 2725/F/SK/2008 420/916/2007 DAN 5002/H40/KL/2007

03-Apr-08 02-Apr-08 02-Apr-08

263/F4.2/SPK/2008

04-Mar-08

41/RD/INSENTIF/PPK/II/2008 06/IMHERE/B.2B/2006

15/02/2008 06/12/2006

SP2D 011/HIKOM/DP2M/2008 5311/F1/KP/2008 dan 3972/H.40/KL/2008

25-Jun-08 03/07/2008

Penugasan Dinas Pendidikan 1668.31/D4.4/2008 3743/J.33/PPP.03.01/2005 3743/J.33/PPP.03.01/2005 3743/J.33/PPP.03.01/2005

1881.46/D4.4/2008 2866.48/D4.4/2008 422.5/5045/BPG/2008

09/06/2008

30/06/2008 13/10/2008 16/06/2008

41/RD/Insentif/PPK/II/2008

15/02/2008

41/RD/Insentif/PPK/II/2008 2288/PSF/06/08 DAN 3726/H40/PG/2008 KW.10.4/4/PP.01.1/4480/2008 dan 5161/H40/KL/2008 1382/D4.6/2386/2008

15/02/2008 19/06/2008

12/09/2008

DJ.I/DT.I/PP00/1036/2008 2771.4/D4.1/SPPK/DIPBJJ/2008 KW 10.5/PP.00.7/7258 & 5923/H40/KL/2008

22/09/2008

KEP 112/E3/DS/2008 2619/F.29/LL/2008 dan 6275/H40/KL/208 138/F.2A/LL/2008 TANPA NOMOR KONTRAK

Tahunan UPI BHMN 2008

04/01/2008

NO 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69

URAIAN Penerimaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Penerimaan Sertifikasi Guru Jalur Pendidikan Penerimaan Sertifikasi Yogyakarta Penerimaan Beaiswa Unggulan Depdiknas Prodi Agro Industri Penerimaan S1 Guru Wajar Dikdas Penerimaan Beasiswa S2/S3 An Agus Rusdiana Penerimaan Penyusunan Raperda Inisiatif DPRD Penerimaan Kerjasama Negara Berkembang Penerimaan Beasiswa Program Reguler Penerimaan Beasiswa Program Satu Siklus Penerimaan Akli Banten UPI Penerimaan KS AKLI Banten Penerimaan Beasiswa Unggulan Aktivis UPI Penerimaan BPD Papua/Kaimana Set. Dual Modes 62 orang Papua Kaimana Penerimaan Kerjasama S1 PGSD Kaimana Papua Penerimaan The Japan Found Grant Penerimaan Akli Jabar

74

Penerimaan Fee AKTA IV Polri Penerimaan DP2M Dikti LP Penerimaan Hibah Penelitian LP Penerimaan DP2M Ditjen Dikti /LP Penerimaan Jurnal Historia UPI Penerimaan Kerjasama LPM Penerimaan Kab Landak Kalbar 2 Penerimaan Kab Kalbar Penerimaan PGSD PJJ ICT Penerimaan Dharma Siswa 10 orang Penerimaan Dharma Siswa Reg & SC Penerimaan Sertifikasi Depag Penerimaan KKN Tematik Penrimaan Setoran Sertifikasi Guru B Jepang

75

Penerimaan PPLM FPOK

76

Penerimaan PPLM FPOK

70 71 72 73

165 | L a p o r a n

NOMOR KONTRAK 138/F.2A/LL/2008

TGL KONTRAK 04/01/2008

123/D4.6/2565/2008 6160/H40 KM/2008 DAN 60174/A2.5/LN/2008

08/10/2008

2999.6/D4.1/2008 2865.10/D4.4/2008 027/913-SETWAN 1740/D5.5/PIKPT/2008

13/10/2008 07/10/2008 21/08/2007

422.5/22152-DIKMENTI 422.5/22151-DIKMENTI TANPA NOMOR KONTRAK TANPA NOMOR KONTRAK

18/04/2007

/A2.5/LN/2007 3089/J33/LK.01.09/2006

31/10/2007 23/05/2006

05A/H40/I/DKPU/I/2009 71A/H40/I/P/DKPU/VII/2008 TANPA NOMOR KONTRAK 100/H40/1/P/DKPU/8/2008 B/800/IV/2008 DAN 1519/H.40/KL/2008 37/D4.3/K/2008 476/SP2H/PP/DP2M/X/2008 014/SP2H/PP/DP2M/III/2008 0145.0/023-04.0/-/2008 97a/13.11.05/PM/08

05/08/2008 10/04/2008 29/02/2008 20/10/2008 06/03/2008 31/12/2007 01/08/2008

58313/A2.5/PKLN/2008 58313/A2.5/PKLN/2008 2809a/C5.2/Kep/KU/2008 319/H26/3/KU/2007 DAN 1591/H40/TU/2008 PENERIMAAN REK.KS YG TIDAK DIIKAT OLEH SPK PENERIMAAN REK.KS YG TIDAK DIIKAT OLEH SPK

Tahunan UPI BHMN 2008

30/06/2008 14/12/2007

NO

1 2 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

URAIAN BELUM ADA KONTRAK KERJASAMA Penerimaan P3AI Hibah Kemitraan Penerimaan P3AI Hibah Kemitraan Penerimaan Lesson Studi FPMIPA KERJASAMA TIDAK TERIKAT KONTRAK Penerimaan KS LP Penulisan Buku Ajar Penerimaan Nani Saswita FKIP UNTAN Penerimaan Ainur Rafiq Penerimaan beasiswa 140 Orang Kredit lain-lain Ny. Neneng Penerimaan Beasiswa YBSS Mei Juni 2008 Kredit Lain Lain Set. Tunai pemby. Data PMDK UPI Set. Tunai pemby. Data PMDK UPI Kredit lain-lain bantuan beasiswa Penerimaan SNPTN Penerimaan Beasiswa YBSS Penerimaan Bantuan Perkemahan Penerimaan Beasiswa PTPN VIII Penerimaan Beasiswa Yayasan Beasiswa Santoso Penerimaan Bantuan Subsidi Pendampingan PT Bid Pend 13 Lembaga Penerimaan Bantuan Subsidi Pendampingan PT Bid Pend 9 Lembaga Penerimaan Beasiswa 40 Orang Penerimaan Pengembangan Model Pembelajaran berbasis TI Setor Transfer cf srt UPI no.6979/h40/km/2008 Setor Transfer cf srt UPI no.6979/h40/km/2008.Aan Penerimaan PPE Kelembagaan Penerimaan Beasiswa BMU Penerimaan Beasiswa PPE Penerimaan Beasiswa PPE Penerimaan Beasiswa BI Penerimaan Beasiswa TPSBP Penerimaan Beasiswa TPSBP Bantuan dana Keg.Perkemahan Racana UPI thn 2008 Penerimaan Gema Matematika Mhs Penerimaan Kreativitas Mahasiswa PKM Ilmiah Penerimaan Beasiswa Toyota Penerimaan KKN Wajar Dikdas 9 Tahun

166 | L a p o r a n

NOMOR KONTRAK

Kontrak dir Ditjen PMPTK

Tahunan UPI BHMN 2008

TGL KONTRAK

NO 1 2 3 4

5 6

7 8 9 10 11 12 13 14

URAIAN Penerimaan P4TK BMTI Pen. PTK PNF S2/S3 27 Beasiswa SDM Kesehatan An Fitri H BeasiswA sdm Kesehatan Penerimaan Direktorat Ketenagaan Block Grant Prog S2/S3 (BPPS) Bantuan Pendidikan SDM DEPKUMHAM Penerimaan Direktorat Ketenagaan Block Grant Prog S2/S3 (BPPS) Penerimaan Direktorat Madrasah Depag Ditjend Dikti Islam Depag RI 2007 Depag RI Beasiswa Biro PKLN Penerimaan P4TK BMTI Bandung Kredit lain-lain dari KPPN Pontianak Ditjend Dikti Islam Depag S3 Angkatan I Direktorat Pais Depag

NOMOR KONTRAK

0009.1/F11/PP/2008

TGL KONTRAK

02-Jan-08

262/F4.2/BA/2008 KS 01.02.4.1.376 KS 01.02.4.1.376

25/06/2007 25/06/2007

2556.13/D4.4/2008

02/09/2008

SDM.1.KM.03.04.08.580

3160.11/D4.4/2008

18/11/2008

DJ.I/DT.1/PP.00/1036/2008

27/08/2008

DJ.I/DT.1/PP.00/1036/2008

27/08/2008

004.1-023-01.0/X/I/2008

31/12/2008

0009.1/F11/PP/2008

02-Jan-08

/F36/KU/2008 DJ.I/DT.IV/173C/2008 DT.I.II/PP.00/519/2008

02/06/2008 10/09/2008

KERJASAMA BELUM ADA KONTRAKNYA

1 2

Better Education Asia Link FPTK

KEGIATAN YANG TIDAK TERIKAT KONTRAK

1 2 3 4

Penerimaan Etin Kuraesin Penelitian Ibu Emi STSI Bantuan Seminar PAUD Bantuan Pend PMPTK 20 Org

b. Usaha Penunjang Akademik Di bidang usaha, pada tahun 2008 semakin dimantapkan kegiatan usaha akademik yang dilaksanakan oleh sivitas akademika UPI. Kegiatan ini sebagian dilaksanakan oleh Edupreneur yang tadinya dilahirkan oleh Projek

167 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

I-MHERE. Saat ini Edupreneur telah berhasil memetakan kepakaran di lingkungan UPI dan telah menghasilkan draf-draf standar SOP yang relevan. Di samping itu telah juga melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain: 1) Pelatihan tindakan kelas bagi guru-guru SD, SMP dan SMA di Kota Bandung. Pelatihan dilaksanakan pada bulan April dan Mei 2008; 2) Pelatihan PEKERTI AA yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi pedagogik bagi calon dosen dilingkungan Yayasan Pendidikan Telkom, yaitu di Institut Teknologi TELKOM, Institut Manajemen TELKOM dan Politeknik TELKOM. Pelatihan dilaksanakan pada bulan Oktober 2008 3) Bimbingan Belajar bagi siswa SD-SMA yang dilaksanakan secara terjadwal oleh Tim SPEED Edupreneur. Usaha penunjang akademik, pada tahun 2008 difokuskan pada tataran penyusunan konsep dan pencarian peluang-peluang usaha akademik. Beberapa konsep yang siap untuk dilaksanakan pada tahun 2009, antara lain manajemen pengelolaan Training Centre, dan manajemen perparkiran. Pada tahun 2009 diproyeksikan agar UPT Balai Bahasa, UPI Bengkel Prototif Alat-Alat Pendidikan, serta UPI Press (Percetakan dan Penerbitan) masuk menjadi bagian dari usaha penunjang akademik di bawah koordinasi Direktorat Kerjasama dan Pengembangan Usaha, sehingga income yang diperoleh dapat memberikan konstribusi bagi universitas, terutama untuk pengembangan usaha. Pada tahun selanjutnya, deperlukan aturan baku usaha penunjang akademik, sebagai pedoman semua unsur terkait universitas dalam mendukung dan mengimplementasikannya. c. Usaha Komersial Usaha Komersial perlu diwadahi oleh suatu badan usaha. Berhubung sampai saat ini badan usaha itu baru sampai pada tataran konsep, yaitu berupa draf dokumen yang belum disahkan oleh MWA, maka sampai tahun 2008 potensi usaha Universitas dari sektor ini belum tergali. Tentang Usaha Komersial ini, dalam ART UPI Bab XIII Pasal 111 Ayat 5 ditegaskan bahwa Usaha Komersial adalah usaha di luar Usaha Akademik dan Usaha Penunjang, dan Usaha Komersial harus berbadan hukum. Sementara itu Tim Satgas MWA UPI telah berhasil membuat dokumen Pengembangan Badan Usaha Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam dokumen tersebut direncanakan UPI akan memiliki dua usaha bisnis, yaitu PT Bumi Siliwangi Mandiri dan PT Isola Internasional. Disebutkan dalam dokumen pengembangan usaha tersebut bahwa PT Bumi Siliwangi Mandiri akan bergerak dalam bidang usaha dengan sasaran pemberdayaan potensi dan peluang internal, sedangkan PT Isola Internasional akan menggarap bidang komersial dalam berbagai segmen pengembangan Usaha Komersial baik nasional maupun internasional, seperti SPBU, perhotelan dan biro perjalanan.

168 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

4. Evaluasi dan Tindak Lanjut Pengelolaan usaha universitas yang tepat dan terpadu merupakan potensi yang dapat menghasilkan dana untuk menunjang pengamalan Tridharma Perguruan Tinggi. Untuk itu sejalan dengan telah selesainya modernisasi kampus dan penataan kelembagaan, UPI akan: a. Menyusun dan menetapkan aturan legal yang memayungi pengelolaan sumber daya insani yang memungkinkan para dosen dan unit-unit kerja UPI aktif dan bangga berprestasi atas nama UPI. b. Menyusun dan menetapkan aturan dan tata kerja busines universitas yang sudah ada maupun yang akan didirikan dilingkungan universitas. c. Menetapkan organisasi dan memfungsikan Edupreneur sebagai unit pengelola usaha pendidikan dan pengembangan model inkubator usaha akademik. d. Menetapkan organisasi dan pengelolaan sejumlah sarana dan atau gedung UPI antara lain Asrama, Training Centre dan Poliklinik untuk dikelola secara profesional. e. Mewujudkan pendirian usaha komersial, yaitu PT Bumi Siliwangi Mandiri dan PT Isola Internasional. f. Merintis agar pengadaan barang dan jasa universitas dilakukan oleh satuan usaha milik universitas. Atas ketetapan MWA, UPI sebagai Perguruan Tinggi BHMN, sangat memungkinkan untuk melaksanakan hal tersebut.

169 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

N. Manajemen Kerja Sama dan External Relations Eksistensi dan kebermaknaan UPI sebagai lembaga sosial kependidikan bukan hanya ditentukan oleh keterlaksanaan tugas pokok dan fungsinya, tetapi juga ditentukan oleh positioning dan citra lembaga di tengah-tengah masyarakat. Sebaik apa pun kegiatan tidak akan banyak manfaatnya apabila tidak diketahui masyarakat. Untuk kepentingan ini, UPI menggariskan kebijakan menyangkut arah dan kebijakan external relations, kerja sama, dan organisasi pelaksananya.

1. Arah dan Kebijakan External Relations Sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan akuntabilitas publik, UPI senantiasa berusaha mencari peluang-peluang untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak. Meskipun UPI telah menetapkan visi sebagai Universitas Pelopor dan Unggul (A Leading and Outstanding University), kepoloran dan keunggulan itu tidak akan terwujud apabila UPI hanya bekerja sendiri tanpa belajar dari lembaga-lembaga lain yang juga berkepentingan dalam peningkatan kualitas sumber daya dan pendidikan. UPI menyadari bahwa strategi external relations harus dikembangkan untuk mewujudkan visi dan misi UPI yang dituangkan dalam kebijakan Peningkatan Citra UPI sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) 2006-2010. Sebagai wujud dari kesadaran tentang pentingnya hubungan kerjasama dan kemitraan dengan pihak lain, UPI menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan kerjasama dengan lembaga lain sebagaimana tercantum dalam Pasal 113 ayat 1-3 Anggaran Rumah Tangga UPI, bahwa: a. kerjasama dilakukan antara UPI dan instansi dan/atau institusi lain, baik di dalam maupun luar negeri yang dilaksanakan atas dasar saling menguntungkan, b. kerjasama dapat dilaksanakan oleh Fakultas, Lembaga, SPs, Jurusan, Program Studi, Pusat Kajian dan unit kerja lainnya dengan persetujuan Rektor, c. ketentuan tentang persyaratan, biaya pengelolaan, dan pengembangan kerja sama diatur lebih lanjut dengan Keputusan Rektor. Lebih lanjut kebijakan ini diuraikan ke dalam langkah langkah strategis yang dituangkan dalam program Peningkatan Citra dalam Renstra UPI 20062010. Langkah-langkah tersebut antara lain (1) mengembangkan kerja sama kelembagaan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia pada tingkat lokal, nasional, dan internasional; (2) mengembangkan jejaring penelitian dengan berbagai lembaga dan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri; (3) menyebarluaskan hasil inovasi pendidikan di sekolah dan luar sekolah secara nasional dan regional; (4) mengembangkan jejaring kemitraan dalam rangka meningkatkan pengabdian kepada masyarakat; dan (5) memantapkan jejaring kerja sama dengan lembaga-lembaga tertentu untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa. Berdasarkan

170 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

prioritas yang telah ditetapkan oleh UPI maka kerja sama yang harus dibangun UPI menyangkut peningkatan kualitas kelembagaan, Tridharma Perguruan Tinggi dan kemahasiswaan. Selain melalui berbagai kegiatan kerja sama, external relations diwujudkan dalam bentuk pengembangan kehumasan (public relations) yang ditujukan untuk menyebarluaskan informasi tentang UPI sebagai bagian dari layanan akuntabilitas publik. Secara lebih spesifik kebijakan kehumasan difokuskan pada pengembangan citra lembaga untuk meningkatkan pemahaman publik tentang visi, misi, dan program UPI serta menjalin komunikasi sosial dengan masyarakat profesi dan masyarakat umum. Sehubungan dengan itu, lembaga kehumasan UPI diberi tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan hal hal berikut ini: a. Menyusun rencana kegiatan dalam publilk relations yang meliputi hubungan masyarakat, promosi, dan protokol; b. Melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat; c. Melaksanakan kegiatan promosi; d. Melaksanakan kegiatan protokol; dan e. Melaporkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam bidang public relations kepada Rektor melalui Sekertaris Universitas.

2. Strategi dan Organisasi Pelaksana UPI senantiasa bersikap proaktif dalam menetapkan bentuk-bentuk kerjasama. Hal ini ditandai dengan berbagai peningkatan intensitas hubungan dalam berbagai kegiatan baik yang diselenggarakan instansi pemerintah maupun swasta. Setiap kerjasama yang dilaksanakan harus saling menguntungkan. UPI tidak hanya memilih lembaga dengan platform pendidikan sebagai mitra kerjasama, tetapi juga berusaha merangkul mitramitra lain agar memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang baik untuk pengembangan UPI sendiri. Dalam hal ini UPI selalu membuka diri kepada pihak lain yang ingin menjalin kerja sama. Namun demikian, UPI juga memiliki mekanisme tersendiri untuk menolak kerjasama dengan pihak lain yang mewakili kepentingan tertentu yang tidak sejalan dengan visi, misi, dan tujuan UPI. Sebagai prosedur baku kerjasama yang dijalin antara UPI dan lembagalembaga lain pada umumnya diawali dengan pembicaraan formal dan informal sesuai dengan keadaan atau kebutuhan. Setelah ada kejelasan mengenai arah dan tujuan kerjasama, biasanya kedua belah pihak menandatangani nota kesepahaman dan memorandum of understanding (MoU). Meskipun UPI telah memiliki Direktorat Kerjasama dan Pengembangan Usaha, berbagai program kerja sama juga diatur dan dikelola oleh unit-unit kerja lain seperti kantor Pembantu Rektor Bidang Akademik, kantor Pembantu Rektor Bidang Umum dan Sumber Daya, kantor Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, kantor Pembantu Rektor Bidang Penelitian dan Pengembangan, Sekolah Pascasarjana, Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat, dan Fakultas di lingkungan UPI. Penyerahan wewenang pelaksanaan kerja sama kepada unit-unit kerja ini dimaksudkan agar kerja sama dilaksanakan sesuai dengan

171 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

tugas dan fungsi masing-masing unit namun di bawah Rektor sebagai penanggung jawab utama. Berkaitan dengan bidang kehumasan pada tanggal 6 juli 2007 Rektor mengeluarkan Surat Keputusan No.3791/H40/KL/2007 tentang tugas pokok dan fungsi Sekretariat Universitas pada Universitas Pendidikan Indonesia. Surat keputusan ini menetapkan divisi public reiations yang berada dalam struktur organisasi Sekretariat Universitas. Lebih lanjut Divisi Public Relations ini dibagi ke dalam bidang kehumasan, bidang promosi, dan bidang protokoler. Webometrics telah mengeluarkan rangking universitas dunia untuk versi Juli 2008 (tanggal 24 Juli 2008) dan UPI termasuk dalam urutan 2035 dari 5000 universitas di dunia. Sebelumnya, UPI tidak termasuk dalam rangking ini. Untuk tingkat nasional, UPI menempati ranking ke-4. Prestasi ini mensejajarkan UPI dengan universitas terkemuka Indonesia seperti UI, ITB, serta UGM. Bagaimanapun, ranking dari webometrics ini menunjukkan adanya peningkatan citra lembaga yang menuju ke arah perbaikan. Penerbitan koran kampus Chronicles yang berkala merupakan cara lain yang ditempuh UPI dalam meningkatkan pencitraan melalui tugas kehumasan. Di samping itu, berbagai penerbitan jurnal yang beberapa di antaranya dikelola oleh Jurusan Program Studi di samping yang dikelola pada tingkat Universitas yakni Educationist merupakan bukti lain upaya mengembangkan program pencitraan untuk secara langsung atau tidak terkait dengan mkanajemen hubungan eksternal kelembagaan UPI.

3. Capaian Kinerja Kemitraan strategis dengan pemda diarahkan pada peningkatan building capacity daerah, termasuk peningkatan APK dan kualifikasi tenaga guru SD, melalui pendidikan S1 reguler, dual mode dan latihan profesi lainnya seperti dengan Kabupaten Kaimana, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Siak, Kabupaten Landak. Peningkatan hubungan eksternal, yang sekaligus untuk membangun citra UPI secara meluas terkelola dengan baik melalui peningkatan kapasitas manajerial public relation. Kerja sama dalam negeri yang dilakukan UPI pada 2008 digambarkan secara ringkas sebagai berikut. Tabel 40. Kerja sama UPI dengan Instansi Lain Pada 2008 No.

Instansi

1

Dikti

2

Diknas

172 | L a p o r a n

Jenis Kerja Sama Penyelenggaraan Program Pendidikan Kompetensi Ganda Bagi Guru Madrasah Program Bantuan Sosial (Blockgrant) Sertifikasi Guru dalam Jabatan Melalui Jalur Pendidikan dalam Rangka Menunjang Wajar Dikdas Sembilan Tahun (Tahun Anggaran 2008)

Tahunan UPI BHMN 2008

Tanggal MoU 27 Agustus 2008 31 Agustus 2008

Jenis Kerja Sama

Tanggal MoU

3

No.

Depdiknas

Instansi

Kerja sama antara Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional RI dengan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, FPTIK UPI

31 Desember 2008

4

Disdik Kabupaten Sorong

Penyelenggaraan Sarjana (Strata 1)

Program

28 Januari 2008

5

Pemkot Bandung

7 Oktober 2008

6

Pemkot Panjang

7

DPD Akli Jabar

8

Dirjen PMPTK

9

Diknas

10

Diknas

11

Kabupaten Siak

12

Diknas

13

Diknas

14

Diknas

15

Pemkab Landak

16

Pemkab Kaimana

Kajian Landasan Filosofis, Yuridis, Sosiologis, dan Politik dalam Rangka Evaluasi Terhadap Perda yang telah ditetapkan di Kota Bandung Penyusunan Rencana Bangunan Menengah Daerah Kota Padang Panjang Tahun 2009-2013 Tahun Anggaran 2008 antara Pemkot Padang Panjang dengan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat UPI. Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Anggota DPD Akli Jabar ke Jenjang D3 Teknik Elektro di UPI Kerja sama Penyelenggaraan Pendidikan Program Sarjana (Strata Satu) Program Bantuan Sosial (Blockgrant) Sertifikasi Guru dalam Jabatan Melalui Jalur Pendidikan dalam Rangka Menunjang Wajar Dikdas Sembilan Tahun (Tahun Anggaran 2007) Program Bantuan Sosial (Blockgrant) Beasiswa Peningkatan Kualifikasi Akademik S1 PGSD (Melalui Pendidikan Jarak Jauh ICT) Penetapan Penerimaan Mahasiswa Baru Melalui Jalur Khusus Asal Kabupaten Siak Provinsi Riau pada Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2008/2009 Program Bantuan Sosial (Blockgrant) Beasiswa Program Pendidikan S1 PGSD Berasrama Program Bantuan Sosial (Blockgrant) Hibah Kompetisi S1 PGSD A Program Bantuan Sosial (Blockgrant) Beasiswa Pendidikan S1 Basic Science Berasrama Penetapan Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Khusus Asal Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat Pada Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2008/2009 Penetapan Penerimaan Mahasiswa Baru S1 PGSD Dual Modes Asal Kabupaten Kaimana Provinsi Irian Jaya Barat Pada Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2008/2009

17

Pemkab Halmahera Tengah

Penetapan Penerimaan Mahasiswa Baru Program S1 PGSD Asal Kabupaten Halmahera Tengah Pada Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2008/2009

19 Agustus 2008

Padang

173 | L a p o r a n

Pendidikan

Tahunan UPI BHMN 2008

27 Juni 2008

1 Agustus 2008

29 Oktober 2008 5 Desember 2007

22 Januari 2008

24 Juni 2008

21 Januari 2008

13 Maret 2008 28 Januari 2008

25 Juli 2008

23 Mei 2008

No. 18

Instansi Dikti

Jenis Kerja Sama Beasiswa Pendidikan Program Magister/Doktor (S2/S3) Luar Negeri Bagi Tenaga Akademis Perguruan Tinggi Negeri Batch III Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Anggaran 2008

Tanggal MoU 30 Juni 2008

Kemitraan strategis pada tataran internasional diarahkan pada pertukaran budaya (sharing culture),terutama pertukaran budaya akademik melalui pengiriman dosen dan mahasiswa, kerja sama dalam penyelenggaraan kongres dan seminar, termasuk perintisan perolehan double degree untuk mengantisipasi implementasi kesetaraan kualitas lulusan dan gelar. Untuk kawasan Eropa, kerja sama terjalin dengan University of Breemen (Jerman) dan Universitat Autonoma, Spanyol untuk pengembangan Technology and Vocational Education. Peningkatan pasca sarjana dengan University of Dresden dan DAAD Jerman. Untuk kawasan Asia Pacifik kerja sama dijalin dengan Tsukuba University (program Research Fellows), Nihon University (pengiriman dosen dan mahasiswa) dan dengan beberapa universitas di Australia, seperti Curtin University, Monash University, University of Sydney, University of Macquiry, dan lain-lain. Khusus kawasan Asean di antaranya dengan beberapa universitas di Malaysia (misalnya, Universitas Sultan Idris), dan beberapa lembaga pendidikan di Thailand dan Vietnam.

174 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

O. Manajemen Kemahasiswaan 1. Kebijakan Kebijakan dalam bidang kemahasiswaan, berorientasi pada peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan kemahasiswaan. Hal tersebut diselenggarakan dalam rangka mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, guna memperoleh dan memperkaya kompetensi profesional dan kepribadian sosial yang mantap menuju keunggulan kompetitif. Kebijakan tersebut terfokus pada penguatan kelembagaan, pengembangan minat dan bakat, pengembangan kepribadian, peningkatan penalaran dan keilmuan, ketaqwaan, etika dan estetika, dan peningkatan kesejahteraan yang sejalan dengan peningkatan ketahanan terhadap ancaman erosi nilai moral luhur dan bahaya obat terlarang. Kegiatan kemahasiswaan dilakukan dengan berpedoman pada Pedoman Perilaku Mahasiswa dan Pedoman Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2008. Pengembangan kegiatan kemahasiswaan merujuk pada visi, misi, dan kebijakan Kemahasiswaan sebagaimana tertuang dalam Renstra UPI 20062010, yang dijabarkan dalam program dan kegiatan kemahasiswaan. Sesuai pasal 129 ayat 1 dan 2 Anggaran Rumah Tangga (ART) UPI, bahwa: a. Mahasiswa merupakan komponen sivitas akademik universitas yang bersama-sama dengan komponen lainnya bertanggungjawab melaksanakan visi dan misi universitas; b. Pedoman perilaku mahasiswa lebih lanjut dengan Keputusan Senat Akademik. Sesuai amanat ART tersebut Senat Akademik mengeluarkan Keputusan Senat Akademik UPI Nomor: 002/Senat Akd./UPI/SK/VIII/2007, tentang Pedoman Perilaku Mahasiswa UPI. a. Pengembangan Manajemen/Kepemimpinan Mahasiswa Selain melaksanakan kegiatan akademik, mahasiswa difasilitasi untuk melaksanakan berbagai kegiatan nonakademik dalam rangka menggali dan mengembangkan potensi untuk mendukung keberhasilan studi. Untuk mewadahi kegiatan tersebut, dibentuk unit organisasi kemahasiswaan (ORMAWA) yang difungsikan sebagai wadah dalam upaya meningkatkan kegiatan kemahasiswaan ke arah yang lebih kreatif, inovatif, dan produktif. Melalui ORMAWA, mahasiswa sebagai insan akademis, calon ilmuwan, intelektual, dan pemimpin masa depan difasilitasi untuk mengembangkan wawasan, dan penguasaan keterampilan berorganisasi, manajemen, dan kepemimpinan. Pada tahun 2008, telah terbentuk kepengurusan ORMAWA di tingkat Universitas, Fakultas, Jurusan dan Kampus Daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

175 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

1). Organisasi Mahasiswa Intra Perguruan Tinggi Tabel 41. Organisasi Kemahasiswaan Tingkatan Program studi Jurusan Fakultas Kampus Daerah Universitas

BEM BEM BEM BEM

Kelengkapan Organisasi DPM MPM UKM P DPM MPM UKM J UKM F DPM MPM UKM KD DPM MPM UKM

a) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) MPM adalah ormawa yang berfungsi sebagai badan legislatif untuk melaksanakan sidang umum/musyawarah mahasiswa yang di dalamnya terdapat laporan pertanggungjawaban Ketua BEM Program Studi, Ketua BEM Himpunan Jurusan, Ketua BEM UPI, laporan pengawasan Ketua DPM Program Studi, Ketua DPM Himpunan Jurusan, Ketua DPM UPI, merumuskan dan memutuskan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisai mahasiswa dan mengesahkan Ketua DPM Program Studi. Ketua DPM Himpunan Jurusan, Ketua DPM UPI, Ketua BEM Program Studi, Ketua BEM Himpunan Jurusan, dan Ketua BEM UPI. MPM ini diselenggarakan di tingkat Program Studi, Jurusan, Fakultas dan Universitas. Setiap tingkatan organisasi memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sendiri, begitu pula dengan nama sistem pemerintahan organisasi mahasiswa itu sendiri yang memiliki nama sesuai dengan karakteristik masing-masing. b) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) BEM adalah ormawa yang berfungsi sebagai badan eksekutif dalam menyalurkan/mengakomodasikan aspirasi, mengembangkan penalaran, pengembangan profesi akademik, pengembangan soft skills dan kreativitas mahasiswa. BEM ini diselenggarakan di tingkat Program Studi, Jurusan dan universitas. Setiap BEM yang dilselenggarakan di tingkatan organisasi tersebut memiliki nama sistem pemerintahan organisasi sendiri dengan karakteristik masing-masing c) Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) DPM adalah ormawa yang berfungsi sebagai badan legislatif untuk menyalurkan aspirasi dan melakukan pengawasan terhadap kinerja badan eksekutif mahasiswa. DPM ini diselenggarakan di tingkat Program Studi, Jurusan dan Universitas. Setiap DPM yang dilselenggarakan di tingkatan organisasi tersebut memiliki nama sistem pemerintahan organisasi sendiri dengan karakteristik masing-masing seperti SENAT MAHASIWA dan lain-lain.

176 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

d) Unit Kegaiatan Mahasiswa (UKM) UKM adalah ormawa yang mengkhususkan kegiatannya pada bidang bakat, minat dan penalaran mahasiswa pada tingkat universitas e) Unit Kegaiatan Mahasiswa Program Studi (UKM P) UKM P adalah ormawa yang mengkhususkan kegiatannya pada bidang bakat, minat dan penalaran mahasiswa pada tingkat Program Studi f) Unit Kegaiatan Mahasiswa Jurusan (UKM J) UKM J adalah ormawa yang mengkhususkan kegiatannya pada bidang bakat, minat dan penalaran mahasiswa pada tingkat Jurusan g) Unit Kegaiatan Mahasiswa Jurusan (UKM F) UKM J adalah ormawa yang mengkhususkan kegiatannya pada bidang bakat, minat dan penalaran mahasiswa pada tingkat Fakultas h) Unit Kegaiatan Mahasiswa Kampus Daerah-PGSD (UKM KD) UKM KD adalah ormawa yang mengkhususkan kegiatannya pada bidang bakat, minat dan penalaran mahasiswa pada tingkat Kampus Daerah (PGSD) 2) Ormawa Antarperguruan Tinggi IMAPI (Ikatan Mahasiswa Administrasi Pend Indonesia) IMAHAGI (Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia) IKAHIMKI (Ikatan Mahasiswa Kimia Indonesia) HIMABSI (Himp Mahasiswa Bahasa dan Satra Indonesia) IMAHAFI (Ikatan Himp Mahasiswa Fisika Indonesia) IMORI (Ikatan Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Indonesia) IMAPESI (Ikatan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Se-Indonesia ISMEI (Ikatan Senat Mahasiwa Fakultas Ekonomi Indonesia) IKAHIMSI (Ikatan Mahasiswa Himpunan Sejarah Indonesia) IMAKIPSI (Ikatan Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Indonesia) IMBI (Ikatan Mahasiswa Bahasa Inggris Indonesia) JMAI (Jaringan Mahasiswa Akuntansi Indonesia) IMMI (Ikatan Mahasiswa Manajemen Indonesia) 4) Penalaran dan Keilmuan Forum Akademik Simposium Kolokium Lokakarya Seminar Diskusi Ilmiah Diskusi Panel Stadium Generale (Kuliah Umum) Lomba Karya Ilmiah LKTM,LKIM,PKM dan Seleksi Mahasiswa Berprestasi PIMDA, PIMNAS, KARYA ALTERNATIF MAHASISWA (KAM)

177 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

5) Bidang Bakat, Minat Khusus dan Kemampuan Pramuka Gudep KB 01005-01006 Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Bumi Siliwangi UKM Resimen Mahasiswa Mahawarman (Menwa) Yon XI , Mahasiswa Pecinta Alam (MAHACITA), Unit Penerbitan Mahasiswa (UPM), Kajian Penalaran Seni dan Budaya (ESTETIKA) Korp Sukarela PMI (KSR-PMI). Unit Radio Mahasiswa (URM EsKa) Komunitas Mahasiswa Penggemar Otomasi dan Robotika (KOMPOR) UKM Fotografi Mahasiswa (FERFORMA) Unit Film mahasiswa (UFM) KPM (Korps Protokoler Mahasiswa) 6) Bidang Penalaran Lembaga Pengembangan dan Pengkajian Intelektual Mahasiswa (LEPPIM), Unit Kegiatan Studi Kemasyarakatan (UKSK) Sanggar Budaya Linguistik (SBL) Pengembangan Intelektual dan Kepemimpinan Mahasiswa (PIKM) HIPMI ( Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) UKM Studio 229 7) Bidang Keagamaan Unit Kegiatan Da’wah Mahasiswa (UKDM) Unit Pengembangan Tilawah Al Quran (UPTQ) UKM Kajian Islama Mahasiswa (Kalam) Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) Pembinaan Alif Qurani (PAQ) Baca Tulis Al-quran (BAQI) 8) Bidang Olah Raga UKM Atletik UKM Ku Shin Ryu M Karate Do Indonesia (KKI), UKM Judo UKM Perisai Diri UKM Pencak Silat Tenaga Dasar (PSTD), UKM Beladiri Tarung Derajat (BOXER), UKM Tae Kwon Do, UKM Gulat, UKM Tinju UKM Sepakbola UKM Bola Voli UKM Tenis Meja UKM Tenis Lapangan UKM Sepaktakraw UKM Softball/Baseball

178 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

UKM Catur UKM Bulu Tangkis UKM Panahan UKM Hockey UKM Bola Basket UKM Dayung UKM Anggar UKM Senam UKM Aquatik (Renang, Polo Air, Loncat Indah, Renang Indah) 9) Pendidikan Kaderisasasi Organasasi PMB (Regisrasi Penerimaan Mahasiswa Baru) MIMOSA (Media Indisiasi Motivasi & Kebersamaan. Orientasi Mahasiswa baru tingkat universitas) PAB (Pengukuhan Anggota Baru tingkat Himpunan) LDKM (Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa) LKMM (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa) LKM (Latihan Kepemimpinan Mahasiswa) 10) Bakti Sosial Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) 11) Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) Bakti Sosial 12) Bidang Kesenian dan Sastra UKM Keluarga Bumi Siliwangi (KABUMI) UKM Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UKM Tari Laras UKM ASAS UKM Lakon (Teater) UKM Forum Seni Estetika 13) Kesejahteraan Mahasiswa Sarana Peribadahan Perpustakaan Poliklinik Santunan Kesehatan Santunan Kecelakaan Santunan Kematian Asrama Mahasiswa Beasiswa Mahasiswa

179 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

b. Pengembangan Program Kemahasiswaan Langkah-langkah konkrit lainnya yang telah ditempuh oleh UPI dalam mengembangkan program kegiatan kemahasiswaan antara lain: 1) Mendata minat dan bakat mahasiswa dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler; 2) Membina dan mengarahkan bakat mahasiswa berprestasi pada kegiatan olahraga dan kesenian; 3) Melaksanakan berbagai program penalaran serta penyaluran minat, bakat, dan hobi; 4) Meningkatkan kesejahteraan mahasiswa melalui pemberian beasiswa dari berbagai sumber; 5) Memberikan bantuan biaya penelitian atau penulisan skripsi/tugas akhir; 6) Memberikan dispensasi angsuran pembayaran SPP kepada sejumlah mahasiswa yang memenuhi syarat; 7) Mendorong semangat kewirausahaan mahasiswa dengan menyediakan sarana dan fasilitas pendukungnya; 8) Menyelenggarakan berbagai kegiatan ilmiah mahasiswa antarperguruan tinggi; 9) Membina dan mengembangkan koperasi mahasiswa; dan 10) Menyediakan fasilitas bagi kegiatan pameran atau pertunjukan seni.

2. Strategi Strategi dasar pengembangan kemahasiswaan UPI berasas edukasi dan partisipasi. Arah pengembangan ditujukan untuk menciptakan keunggulan dan kemandirian mahasiswa dalam berorganisasi yang selanjutnya dapat mendorong keberhasilan studi. Adapun pendekatan yang digunakan dalam pembinaan adalah: a. Berdasarkan pada kebutuhan mahasiswa, dalam arti setiap kemampuan mahasiswa senantiasa dikembangkan dan dibangun berdasarkan berbagai kebutuhan yang ada dan bersumber dalam komunitas mahasiswa sendiri; b. Bertolak pada proses pendidikan dengan menggali potensi yang dimiliki dan apa yang dikembangkan oleh komunitas mahasiswa; c. Berdasarkan pada upaya menumbuhkembangkan sikap percaya diri, sehingga setiap mahasiswa percaya diri dan memiliki sikap mandiri dalam melakukan kegiatannya; d. Memperhatikan, mempetimbangkan dan mengutamakan aspek lingkungan sosial dan lingkungan fisik komunitas mahasiswa; e. Berdasarkan pada perubahan struktur dan sistem sosial, misalnya yang menyangkut hubungan sosial mahasiswa, kegiatan produktif akademikminat-bakat dan kesejahteraan mahasiswa, sistem manajemen dan partisipasi mahasiswa; f. Pemberian tanggung jawab (transfer of responsibility) kepada mahasiswa, pimpinan mahasiswa, dan sejak awal mereka dilibatkan dalam kegiatan perencanaan, penyusunan program sampai pada evaluasi program yang telah dilaksanakan;

180 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

g. Proses pengambilan keputusan untuk setiap kegiatan harus berdasarkan musyawarah (democratic dan non-hierarchical relationship); h. Kepemimpinan kemahasiswaan dipegang bersama-sama dalam arti semua kegiatan diatur secara kolektif sehingga semua pihak bertanggung jawab dalam setiap kegiatan. i. Pengkondisian mahasiswa angkatan baru selama satu tahun untuk pengembangan potensi-potensi mahasiswa.

3. Bidang Pembinaan Kemahasiswaan Bidang pembinaan kemahasiswaan meliputi penalaran dan keilmuan, bakat dan minat, kesejahteraan mahasiswa, bakti sosial, dan program penunjang. Pembinaan penalaran dan keilmuan bertujuan untuk merangsang, mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara ilmiah, mendorong mahasiswa agar mengembangkan wawasan dan sikap ilmiah secara profesional. Bidang penalaran dan keilmuan dikembangkan melalui berbagai kegiatan. Pertama, forum akademik. Yaitu pertemuan sekelompok warga sivitas akademika untuk membahas topik tertentu secara ilmiah dengan tujuan menumbuhkan dan memupuk kemampuan sikap ilmiah dan sikap profesional melalui pemikiran yang objektif. Kedua, simposium. Ini merupakan suatu pertemuan ilmiah yang membahas topik tertentu dari berbagai sudut pandang yang saling berkaitan. Ketiga, kolokium. Ini adalah hasil modifikasi dari metoda diskusi panel yang melibatkan nara sumber dan peserta. Keempat, lokakarya. Kegiatan ini merupakan temu karya yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta dengan menggunakan berbagai jenis metoda yang menghasilkan produk tertentu. Kelima, seminar. Kegiatan ini merupakan pertemuan ilmiah suatu kelompok intelektual yang dengan sistematis membahas suatu topik di bawah pimpinan seorang ahli yang berwenang dalam bidang tersebut untuk memecahkan suatu permasalahan. Keenam, diskusi ilmiah. Ini adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Ketujuh, diskusi panel. Yakni suatu pembicaraan atau pertukaran pikiran yang dilakukan oleh panelis tentang suatu topik tertentu oleh seorang yang berkualifikasi dengan maksud memberikan wawasan umum dan memperluas wawasan ilmiah serta mengembangkan sikap interdisipliner tentang suatu bidang ilmu kepada para ilmuwan atau calon ilmuwan dengan latar belakang disiplin ilmu yang beragam dan berbeda dengan penceramah.

181 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Kedelapan, lomba karya ilmiah. Ini adalah program/kegiatan yang dilakukan untuk dapat melatih dan meningkatkan kemampuan serta sikap ilmiah mahasiswa. Kesembilan, LKTM, LKIM, PKM dan seleksi mahasiswa berprestasi adalah kegiatan pengembangan penalaran mahasiswa melalui penulisan karyakarya ilmiah yang diorientasikan pada temuan dari penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa. Kegiatan ini ditujukan untuk mengembangkan kemampuan menemukan karya-karya ilmiah untuk kepentingan pengembangan ilmu, teknologi maupun seni. Kesepuluh, Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), Pekan Mahasiswa Daerah (PIMDA) dan Karya Alternatif Mahasiswa (KAM) adalah kegiatan kemahasiswaan yang mengembangkan dan mempersiapkan mahasiswa agar memiliki keterampilan tambahan sebagai alternatif untuk profesi yang digelutinya. Cakupan bidang penalaran dan keilmuan di UPI terwujudkan dalam bentuk kegiatan Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM), Lomba Karya Ilmiah Mahasiswa (LKIM), Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Seleksi Mahasiswa Berprestasi, Seminar dan Lokakarya, Lomba Cerdas Cermat, Pembekalan dan Pengkajian Islam, Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), berbagai perlombaan, Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar), temu sivitas akademika, Studi Pembinaan Islam Intensif, dan lain-lain. 4. Pembinaan Bidang Bakat, Minat, dan Kesejahteraan a. Bakat Minat dan Kemampuan Program dan kegiatan bakal, minat, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam menejemen praktis, berorganisasi, menumbuhkan apresiasi terhadap olahraga dan seni, kepramukaan, bela negara, pencinta alam, jurnalistik dan bakti sosial. Kegiatan ini dapat berbentuk Latihan Keterampilan Menejemen Mahasiswa (LKMM), pekan olahraga nasional (POMNAS), Pekan seni dan olahraga Mahasiswa, kepencinta Alam, Kenerbitan Kampus, Korps Sukarela Mahasiswa, Kewirausahaan dan kegiatan lain yang sejenis. b. Kesejahteraan Program dan kegiatan kesejahteraan mahasiswa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pisik, mental dan kerohanian mahasiswa. Kegiatan ini dapat berbentuk; Beasiswa, Asrama Mahasiswa, Kantin Mahasiswa, Koperasi Mahasiswa, Poliklinik, Musabaqoh Tilawatil Qurán Mahasiswa, Pesta Panduan Suara Grejawi dan kegiatan lainnya yang sejenis.

182 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

5. Bidang Kegiatan Lainnya a. Bakti Sosoial Program kepedulian sosial bertujuan untuk meningkatkan pengabdian pada masyarakat, menanamkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, menumbuhkan kecintaan pada tanah air dan lingkungan, kesadaran kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang bermartabat. Kegiatan ini dapat berbentuk; Pendidikan Pencegahan penyalahgunaan narkoba dan pencegahan penyebarluasan HIV/AIDS, Pengembangan Desa Binaan, Dialog Kebangsaan, Dialog Kemahasiswaan dan kegiatan lain yang sejenis. b. Kegiatan Penunjang Program kegiatan penunjang bertujuan untuk meningkatkan sikap dan kemampuan Dosen dalam keterlibatannya membimbing kegiatan kemahasiswaan. Kegiatan ini dapat berbentuk; Pelatihan pelatih Orientasi Pengembangan Pembimbing Kemahasiswaan (PPOPPEK), Pelatihan Pelatih Keterampilan Menajemen Mahasiswa (PPLKMM), Pelatihan Pembimbing Pendamping Penalaran Mahasiswa (PPPM), dan kegiatan lain yang sejenis. Program dan kegiatan penunjang bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan kemahasiswaan.

183 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

P. Pengokohan Kehidupan Beragama Kebijakan Pengokohan Kehidupan Beragama difokuskan kepada penyelenggaraan berbagai program kegiatan, baik yang diselenggarakan secara rutin maupun kegiatan insidental yang diikuti oleh seluruh sivitas akademika serta masyarakat di sekitar lingkungan kampus. Pada intinya kegiatan ini merupakan pendidikan dan pembinaan mental keagamaan yang diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan/tutorial serta pengkajian ilmu keagamaan, serta penyelenggaraan kegiatan hari-hari besar keagamaan. Kegiatan ini diharapkan dapat mewarnai sikap mental keagamaan seluruh sivitas akademika serta masyarakat di lingkungan kampus dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kegiatan Pengokohan Kehidupan Beragama telah menjadi komitmen Universitas untuk dilaksanakan secara sistematis dan terprogram sebagaimana tertuang di dalam dokumen Renstra 2006-2010, sebagai berikut: (1) menyelenggarakan pendidikan agama, (2) mengembangkan pusat studi Islam, (3) meningkatkan mutu kehidupan beragama, (4) mengoptimalkan fungsi masjid Al Furqan untuk penyelenggaraan tutorial pendidikan agama Islam. Ketercapaian realisasi program–program tersebut dapat dilihat melalui indikator-indikator: (1) terselenggaranya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; (2) terbentuknya pusat studi Islam bertaraf internasional, (3) meningkatnya mutu kehidupan beragama di kalangan sivitas akademika, (4) meningkatnya kualitas kegiatan tutorial pendidikan agama Islam di mesjid Al Furqan. Al Furqan adalah mesjid kampus yang memiliki kekhasan dalam fungsi dan pengelolaannya. Kepengurusan DKM Al Furqan ditetapkan oleh Rektor dan berfungsi sebagai pusat pembinaan keagamaan bagi sivitas akademika dan masyarakat sekitarnya. Dalam RKAT tahun 2008 UPI tercantum program peningkatan kehidupan beragama di kampus yang dijabarkan dalam beberapa kegiatan, dan secara de facto dikelola oleh DKM Al Furqan. Program dan kegiatan tersebut menurut jenisnya dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Kegiatan Rutin Tabel 42. Program Kegiatan Rutin DKM Al Furqan No

Kegiatan

Indikator

1

Turorial pendidikan agama Islam pada hari Sabtu dan Minggu

Diikuti oleh seluruh mahasiswa semester satu dan dua

2

Penyelenggaraan shalat berjamaah

Diikuti oleh sivitas akademika maupun masyarakat sekitar

3

Ceramah keagamaan ba’da subuh dan Isya

Diikuti oleh sivitas akademika dan masyarakat di lingkungan kampus

184 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

b. Kegiatan Insidental Tabel 43. Program Kegiatan Insidental DKM Al Furqan No

Kegiatan

1

Peringatan hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi

2

Halal bi halal (silaturahim)

3

Ceramah umum keagamaan

4

Penyelenggaraan manasik haji bagi siswa SMA Penyelenggaraan umrah dan haji yang dikelola DKM

5

Indikator Terselenggaranya kegiatan peringatan hari besar yang diikuti oleh sivitas academika dan masyarakat sekitar Terselenggaranya kegiatan halal bi halal diikuti oleh sivitas akademika Terselenggaranya kegiatan ceramah umum keagamaan Diikuti oleh siswa SMA Terselenggaranya umrah dan haji diikuti oleh sivitas akadmeika dan masyarakat umum

c. Kegiatan Sosial Tabel 44. Program Kegiatan Sosial DKM Al Furqan No

Kegiatan

1 2

Penyelenggaraan khitanan masal Penyelenggaraan kegiatan qurban dan pendistribusian kepada mustahik

3

Memberikan bantuan amal bagi dhuafa

Indikator Terselenggaranya khitanan masal Terselenggaranya kegiatan ibadah qurban dan pendistribusiannya kepada yang berhak Memberikan bantuan

Program dan kegiatan yang dilaksanakan melalui Kebijakan Pengokohan Kehidupan Beragama diharapkan dapat memberikan dampak terhadap meningkatnya jumlah jamaah Al Furqan dari dalam maupun luar kampus; serta semakin beragamnya kegiatan masjid Al Furqan. Dalam pengembangannya, DKM telah menyusun program kegiatan yang sangat visioner menjelang penyerahan gedung Islamic Tutorial Center (ITC) dari Islamic Development Bank ke UPI, sehingga di masa mendatang program dan kegiatan mesjid Al Furqan tertata semakin baik. ITC antara lain berencana mendirikan Pusat kajian Islam untuk melakukan kajian-kajian kritis terhadap berbagai isu keislaman pada tingkat nasional maupun internasional. ITC juga akan menjadi laboratorium kegiatan mahasiswa jurusan IPAI (Ilmu Pendidikan Agama Islam), dan sebagai sarana pembinaan mahasiswa khususnya yang tinggal di asrama. Kegiatan lain yang ada dalam koordinasi DKM Al Furqan adalah penyelenggaraan Umrah Edukatif bagi sivitas akademika, serta penyelenggaraan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Masjid Al Furqon, yang secara rutin tiap tahun memberangkatkan jamaah untuk menunaikan ibadah haji. Kendala yang dihadapi saat ini yang paling dirasakan adalah DKM belum memiliki otonomi penuh untuk mengelola ITC. Selain itu juga masih kurangnya tenaga SDM yang secara penuh (full time) dapat berkonsentrasi sebagai staf khusus DKM. Namund emikian, secara kuantitatif, capaian kinerja pengokohan kehidupan beragama tahun 2008 adalah sebesar 100%.

185 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

III. LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN Universitas Pendidikan Indonesia untuk pertama kalinya diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) HER Suhardjadinata atas Laporan Keuangan UPI Tahun 2006 dengan meraih opini “Wajar Dengan Pengecualian (Qualified opinion)”. Akun yang dikualifikasinya adalah akun piutang operasional yaitu piutang SPP dan kerjasama. Audit laporan keuangan UPI tahun 2007 telah dilakukan pula, tetapi oleh KAP yang berbeda yaitu oleh KAP Doli, Bambang, Sudarmadji dan Dadang (DBSD) dari Jakarta sebagai pemenang tender pengadaan jasa audit 2007. Opini yang diraih atas audit laporan keuangan UPI 2007 masih sama dengan opini tahun sebelumnya yaitu “Qualified opinion”, karena saat itu UPI masih belum berhasil mengidentifikasi pendapatan yang bersumber dari SPP dan kerjasama. Namun demikian, UPI bersyukur karena saat-saat awal menerapkan transparansi dan akuntabilitas ini, opini audit yang pertama dan kedua atas laporan keuangan UPI tidak mengalami “disclaimer opinion/no opinion atau adverse opinion”. Untuk tahun buku 2008, berkat kerja keras Direktorat Keuangan yang didukung oleh unit kerja terkait, komitmen pimpinan universitas yang sangat tinggi untuk menerapkan good university governance dan atas ridlo Allah SWT, UPI berhasil mengikis kualifikasi opini auditor independen yang selama dua tahun buku berturut-turut mendapat kualifikasi yang sama atas piutang operasional. Dengan perkataan lain, atas laporan keuangan 2008 UPI telah mampu meningkatkan prestasinya yang tercermin dari opini terbaik yang diperoleh oleh Kantor Akuntan Publik yaitu opini “Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified opinion)”, karena telah berhasil mengidentifikasi piutang operasional yaitu pendapatan yang bersumber dari SPP dan kerjasama. Laporan posisi keuangan (neraca) 2008, menunjukkan jumlah aktiva, kewajiban dan modal sebesar Rp 1.324.279.286.418,00 yang berarti mengalami kenaikan sebesar Rp 65.657.373.209 atau 5,00% bila dibanding dengan neraca tahun 2007. Kenaikan tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang operasional, aset tetap. Laporan aktivitas tahun 2008, menghasilkan kenaikan aktiva bersih sebesar Rp 11.712.257.245,00 yang lebih kecil dari tahun sebelumnya (tahun 2007), karena angka tahun 2007 sangat dipengaruhi oleh project IDB dan GOI. Dilihat dari sumber dan penggunaan dana, pada tahun 2008 universitas berhasil menghimpun dana sebesar Rp 333.974.350.511,00, sedangkan penggunaan atas dana tersebut sebesar Rp 322.262.093.266,00. Dengan demikian, modal kerja universitas tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar Rp 11.712.257.245,00, dimana kenaikan ini disebabkan antara lain oleh meningkatnya kenaikan aktiva bersih 2008.

187 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Secara umum, posisi keuangan yang terlihat dari rasio keuangan, menunjukkan bahwa kondisi keuangan universitas baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai posisi yang cukup baik dan sehat, sebagaimana terlihat dari ratio of finance.

Ratio of Finance 2008 and 2007

Universitas Pendidikan Indonesia Ratio of Finance 2008 and 2007

Ratios

2008

2007

A. LIQUIDITY RATIO Current Ratio Quick Ratio Cash Ratio

9.476% 9.463% 8.285%

4.612% 4.589% 4.195%

B. ACTIVITY RATIO Receivable Turn Over Average Collection Period

85,58 4,33

73,41 4,90

C. LEVERAGE RATIO Long Term Debt To Equity Total Debt To Assets

0,008% 0,105%

0,009% 0,179%

D. PROFITABILITY RATIO Gross Profit Ratio Operating Ratio Net Profit Ratio Rate of Return on Investment Rate of Return on Equity

1,00% 1,00% 3,51% 1,00% 1,00%

21,00% 22,00% 22,00% 4,00% 4,00%

188 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Salinan Opini Auditor Independen 2008 No : R.2.1/251/05/09 Laporan Auditor Independen Majelis Wali Amanat dan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Badan Hukum Milik Negara (UPI-BHMN) Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan Universitas Pendidikan Indonesia Badan Hukum Milik Negara (UPI-BHMN) tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, serta laporan aktivitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan UPI-BHMN terhadap peraturan perundangundangan dan pengendalian intern. Laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen UPI-BHMN. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlahjumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain itu audit juga mencakup pengujian atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta pengendalian intern. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan UPI-BHMN tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, aktivitas, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kami juga menerbitkan laporan auditor atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan No. R.2.1/252/05/09 tertanggal 25 Mei 2009 dan laporan auditor atas kepatuhan terhadap pengendalian intern No. R.2.1/254/05/09 tertanggal 25 Mei 2009.

189 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Sebagaimana diungkapkan dalam catatan 10 dan 18 atas laporan keuangan, bahwa di dalam menjalankan operasinya UPI-BHMN menggunakan tanah pemerintah yang belum diserahkan kepada UPI-BHMN pada saat pengalihan status UPI sebagai BHMN. Penggunaan tanah tersebut memberikan sumbangan langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan kas dan setara kas, sehingga UPI-BHMN mencatat nilai manfaat tersebut sebagai aset lain-lain sebesar penilaian oleh penilai independen.

DOLI, BAMBANG, SUDARMADJI & DADANG

ttd

Drs. Bambang Sulistiyanto, Ak., MBA. NIAP 98.1.0156 25 Mei 2009

190 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

IV. LAPORAN AKADEMIK

A. Kondisi dan Kinerja Pendidikan 1. Manajemen Akademik Manajemen akademik yang dikembangkan di UPI saat ini dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Akademik dan Kemahasiswaan (SIAK). Pelaksanaan SIAK dilakukan oleh Direktorat Akademik yang terdiri atas Divisi Pengembangan Layanan Akademik dan Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian merupakan unit pelaksana pembantu pimpinan yang memiliki peran strategis dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan Sistem Akademik UPI. Direktorat Akademik dituntut mampu menunjukkan profesionalismenya dalam menjalankan sistem akademik yang diterapkan di UPI. Rangkaian kegiatan akademik UPI secara garis besar terbagi atas tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan penerimaan mahasiswa,operasional pendidik, dan pelepasan mahasiswa. Pertama, penerimaan mahasiswa atau seleksi penerimaan calon mahasiswa baru UPI dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan jalur ujian masuk yang dilaksanakan secara mandiri (UMUPI). Jalur UM-UPI terbagi atas jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan(PMDK), UM-UPI, lanjutan, pindahan, kerjasama, dual modes, dan jalur penerimaan mahasiswa internasional. Secara sistematis, rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh calon mahasiswa dalam mengikuti kegiatan penerimaan akademik adalah mencari informasi tentang keberadaan jurusan/prodi di UPI, melakukan pendaftaran mahasiswa baru, mengikuti ujian saringan masuk, melihat pengumuman hasil seleksi penerimaan mahasiswa baru, dan melakukan registrasi administrasi dan akademik. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas penerimaan akademik tersebut, Direktorat Akademik berkoordinasi dan bersinergi dengan unit-unit kerja terkait, seperti Direktorat Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) , Direktorat Keuangan, Direktorat Sumber Daya manusia (SDM), Biro aset dan Fasilitas, Fakultas, Sekolah Pascasarjana (SPs), Kampus Daerah, Sekretariat Universitas, BNI 46, dan Bank Jabar. Pada tahun akademik 2008, UPI menerima 11.662 orang calon mahasiswa baru dari berbagai mode sistem seleksi, yakni melalui jalur SPMB 1.907 orang, PMDK 861 orang, UM - UPI 2.186 orang, lanjutan 1.038 orang, Dual Modes 4.049 orang, kerjasama 559 orang, dan jalur lain-lain 1.062 orang. Peminat mahasiswa UPI tahun 2008 melalui jalur PMDK berjumlah 9.103 orang, jalur UM-UPI 9.291 orang, jalur lanjutan 1.713, dan jalur SNMPTN 17.757 orang. Jumlah peminat keseluruhannya adalah 37.864 orang. Kedua, operasional akademik terdiri atas kegiatan mengisi Form Rencana Studi (FRS) dan perwalian, mengikuti proses perwalian, mencari informasi dan referensi, mencari informasi pembiayaan dan beasiswa, melihat hasil

192 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

studi, melakukan registrasi administrasi dan akademik, mengikuti kuliah Kerja Nyata (KKN), mengikuti seminar dan ujian sidang akhir program. Dalam melaksanakan tugas operasional pendidikan, Direktorat Akademik berkoordinasi dengan unit-unit kerja terkait, seperti Direktorat TIK, Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (Penmawa), Direktorat Keuangan, Direktorat Sumber Daya Manusia (Dit. SDM), Fakultas, SPs, dan Kampus Daerah, Sekretariat Universitas, Perpustakaan, Lembaga penelitian, dan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat. Output dari kegiatan ini adalah data mahasiswa yang melakukan registrasi administrasi dan akademik sesuai jadwal yang telah ditetapkan sehingga terdaftar secara sah dan berhak untuk mengikuti kegiatan akademik seperti mengikuti perkuliahan, Kuliah Kerja Nyata, Program Latihan Profesi (PLP), Ujian-uijian, dan Ujian Sidang Akhir Program. Ketiga, pelepasan mahasiswa terdiri atas kegiatan mengikuti wisuda, mencari lowongan kerja, melacak dan meng-update data alumni. Dalam melaksanakan tugas ini, Direktorat Akademik berkoordinasi dengan Direktorat TIK, Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan, Direktorat Keuangan, Direktorat SDM, Biro aset dan Fasilitas, Fakultas, SPs, Kampus Daerah, dan Sekretariat Universitas. Hasil kegiatan pelepasan mahasiswa merupakan mahasiswa yang telah menyelesaikan studi di UPI, mahasiswa yang diwisuda, dan data alumni. Tahun 2008 UPI berhasil meluluskan 9.060 orang lulusan. Pengesahan dan penyerahan tanda kelulusannya dilaksanakan dalam dua periode pelaksanaan wisuda, yaitu periode April 2008 sebanyak 3.815 orang dan periode Oktober 2008 sebanyak 5.242 orang. Untuk keberlangsungan dan peningkatan kualitas pelaksanaan Sistem Akademik, dilakukan pemeliharaan sistem informasi akademik. Kegiatannya adalah updating data nilai, updating data untuk sumber daya informasi, updating data untuk sistem alumni dan karier, pemeliharaan perangkat lunak SIAK, pemeliharaan infrastruktur jaringan pendukung SIAK, pemeliharaan perangkat lunak sistem, update profil wisudawan, pemeliharaan perangkat lunak sistem alumni dan karier, pemeliharaan perangkat lunak sistem sumber daya informasi, pemeliharaan perangkat lunak, sistem kios nilai, pemeliharaan perangkat lunak sistem penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN dan UM-UPI, dan pengolahan data akademik untuk laporan. UPI, melalui Direktorat Akademik, secara terus menerus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan penyempurnaan Sistem Administrasi Akademik. Salah satu upaya tersebut, saat ini dikembangkan sistem pelayanan registrasi yang semula terpusat (centralised) di Direktorat Akademik menjadi tersebar (decentralised) di fakultas-fakultas, SPs, dan Kampus Daerah, walaupun database tetap dibuat terpusat. Artinya, pelayanan registrasi mahasiswa lama saat ini mulai dilakukan di masingmasing Fakultas, Sekolah Pascasarjana, dan Kampus Daerah, namun database tetap terpusat di Direktorat TIK. Sedangkan registrasi mahasiswa

193 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

baru masih dilakukan secara terpusat di Direktorat Akademik melaui sistem one stop registration untuk memperoleh data lengkap mahasiswa pada awal masuk kuliah. Untuk melakukan tugas-tugas akademik, jaringan (network) yang menghubungkan Direktorat Akademik dengan Fakultas, Jurusan, dan Bank diperluas, sarana berupa alat-alat elektronik ditambah, dan sistem pengarsipan pun disempurnakan. Upaya-upaya untuk menyempurnakan Sistem Administrasi Akademik seperti ini dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Sehingga pada gilirannya Sistem Akademik yang diterapkan di UPI menjadi lebih efektif dan efisien.

2. Profil Kapasitas Pembelajaran (Fakultas/Jurusan) dan Program Studi yang Diselenggarakan Sampai tahun 2008 UPI memiliki 5 program studi S0, 64 program studi S1, 21 program studi S2, 13 program studi S3, dan 2 program sertifikasi. Untuk program S1 terdapat 49 program kependidikan dan 15 program non kependidikan. Pada tahun 2008, telah dibuka satu fakultas baru yaitu Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) yang merupakan pengembangan dari FPIPS. FPEB memiliki 5 program studi kependidikan dan 2 program studi nonkependidikan. Program-program studi di FPEB bukanlah program-program studi baru, tetapi merupakan program-program studi yang sebelumnya berada pada FPIPS. Keseluruhan program studi baik kependidikan maupun nonkependidikan pada tahun 2008 diperlihatkan pada Tabel 45. Tabel 45. Jumlah Program Studi Tahun 2008 Fakultas FIP FPIPS FPBS FPMIPA FPTK FPOK FPEB Kampus Daerah SPS

Prog Dik Nondik Dik Nondik Dik Nondik Dik Nondik Dik Nondik Dik Nondik Dik Nondik Dik Dik Nondik

Jumlah Jumlah

D3

1

4

5

Strata/Program S1 S2 S3 8 1 4 3 10 2 5 5 9 1 3 1 4 2 6 19 13 2 64 21 13 103

Sumber: Direktorat. Akademik 2008

194 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Sertifikasi 1

1

3. Efisiensi Internal dan Produktivitas Pembelajaran a. Produk Dosen 1) Deskripsi dan Silabus Mata Kuliah Pada tahun 2008 deskripsi dan silabus mata kuliah dalam Kurikulum 2006 telah tersedia. Pada saat ini Tim Pengembang Kurikulum (TPK) UPI masih terus melakukan reviu dan evaluasi terhadap deskripsi dan silabus mata kuliah. Deskripsi sudah dimuat secara online di alamat http://silabus.upi.edu sehingga mahasiswa dapat mempelajarinya setiap saat. Sementara itu, Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) didokumentasikan di Program Studi atau Jurusan masing-masing. Dengan demikian, sebagian besar target capaian Renstra 2006-2010 telah terpenuhi. Perkembangan jumlah silabus yang telah disusun untuk masing-masing Fakultas dan SPs antara tahun 2006, 2007, s.d tahun 2008 dapat dicermati pada Tabel 46. Tabel 46. Rekapitulasi Penyusunan Silabus Mata Kuliah No

Fakultas

2006

2007

2008 178

1. 2.

FIP FPIPS*)

160 MK 220 MK

175 MK 245 MK

3. 4.

FPBS FPMIPA

220 MK 232 MK

235 MK 245 MK

5. 6.

FPTK FPOK

135 MK 67 MK

176 MK 78 MK

7.

SPs

132 MK

142 MK

15 49

1.166 MK

1.296 MK

1.487 MK

TOTAL

133 343 301 397

Sumber: PR Bidang Litbang *) masih mencakup prodi-prodi yang menjadi bagian dari FPEB

2) Buku Ajar Untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam mendokumentasikan pengalaman dan penguasaan bidang keilmuannya, mulai tahun 2006 UPI memberi kesempatan kepada para dosen untuk menulis buku ajar dalam bidang studi atau mata kuliah yang diampunya. Kesempatan tersebut diberikan secara kompetitif melalui penilaian yang ketat oleh tim khusus. Merujuk kepada target capaian penulisan buku ajar sebanyak 100 buah dalam lima tahun atau 20 buku ajar per tahun, jumlah naskah buku ajar siap cetak telah memenuhi target. Hasil dari penulisan bahan ajar tersebut dapat dilihat pada Tabel 47.

195 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Tabel 47. Rekapitulasi Penyusunan dan Penerbitan Bahan Ajar No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Fakultas FIP FPIPS *) FPBS FPMIPA FPTK FPOK SPs TOTAL

2006

2007

2008

10 3 7 2 2 18 32 Judul

4 6 7 6 8 2 24 57 Judul

39 7 15 3 4 68 Judul

Sumber: PR Bidang Litbang *) masih mencakup prodi-prodi yang menjadi bagian dari FPEB

3) Hasil Studi Hasil studi mahasiswa UPI sampai tahun ajaran 2008/2009 dapat dicermati dari Angka Efisiensi Edukasi (AEE), Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Lama Studi, dan Capaian Target Renstra. Tabel 48 menunjukkan hasil studi mahasiswa, berdasarkan IPK dan lama studi. Untuk program S0, dari tahun 2007 ke 2008 terjadi peningkatan IPK dan penurunan rata-rata lama studi. Kedua komponen ini ternyata sudah dapat melampai target renstra. Peningkatan rata-rata IPK sebesar 0,04 terjadi untuk program S1, walaupun ternyata rata-rata masa studinya lebih lama. Berdasarkan data rinci, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan berkontribusi besar pada ratarata lamanya studi mahasiswa tingkat universitas. Walaupun demikian, target renstra untuk rata-rata nilai IPK dan masa studi sudah tercapai. Rata-rata IPK untuk program S2 dan S3 pada tahun 2008 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2007. Demikian halnya dengan rata-rata masa studi terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Upaya ini tidak lepas dari dorongan yang terus-menerus dari seluruh unsur pimpinan dan dosen di lingkungan universitas. Beberapa upaya yang telah dilakukan di antaranya adalah Bimbingan Akademik/Kontrak Mata Kuliah dan bimbingan skripsi/tesis/disertasi yang lebih intensif terutama kepada mahasiswa yang dinilai/diperkirakan terlambat menyelesaikan studi. Tabel 48. Indeks Prestasi Kumulatif Lulusan dan Lama Studi Mahasiswa UPI Tahun 2007 dan Tahun 2008 Tahun 2007 Jenjang

Jumlah Lulusan

D2 D3

Tahun 2008

IPK

Lama Studi

Jumlah Lulusan

IPK

3.914 133

3,14 2,87

4,5 smt 8 smt

2.885

3,30

96

S1

2.562

3,22

9,14 smt

S2

283

3,34

S3

63

3,63

Jml

6.955

Target Renstra Lama studi

IPK

2,91

4,9 7,2

3,15 3,15

Lama Std 6 smt 8 smt

5.459

3,26

10

3.25

10 smt

8 smt

514

3,47

4,8

3,33

6 smt

10,5 smt

103

3,64

8,1

3,51

8 smt

9.057

Catatan: masih terdapat prodi dengan waktu penyelesaian s.d. 16 semester

196 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Perhitungan produktivitas akademik UPI digunakan untuk mengetahui tingkat kelulusan mahasiswa. Pada tahun 2008 Angka Efisiensi Edukasi (AEE) UPI dapat dilihat pada Tabel 49. Tabel 49. JMT, Lulusan, AEE, dan IPK Tahun 2008 APRIL NO

FAK

JNJ JMT

1

FIP

OKTOBER

JML

AEE

IPK

LULUS AN

(%)

RATA2

RATARATA LAMA STUDI

JMT

JML

AEE

IPK

LULUS AN

(%)

RATA2

RATARATA LAMA STUDI

D2

311

291

93,57

3,35

5,00

63

3

4,76

3,23

5,67

S1

4326

162

3,74

3,29

9,06

5031

686

13,64

3,27

5,49

4981

297

5,96

3,29

10,34

2556

148

5,79

3,27

9,83

2857

200

7,00

3,37

8,82

9,04

3,25

9,66

2

FPIPS

S1

3

FPEB*)

S1

4

FPBS

S1

5201

168

3,23

3,22

10,74

5633

509

5

FPMIPA

S1

4116

164

3,98

3,06

10,65

4212

355

8,43

3,18

8,85

6

FPTK

D3

606

14

2,31

2,91

7,93

591

82

13,87

2,9

6,43

S1

2495

162

6,49

3,12

12,7

2323

223

9,60

3,19

9,78

7

FPOK

S1

2249

107

4,76

3,27

11,27

2338

190

8,13

3,32

8,78

8

SPs

S2

1762

98

5,56

3,46

4,95

2451

416

16,97

3,47

4,72

S3

813

32

3,94

3,67

7,84

1098

71

6,47

3,61

8,41

D2

2693

2313

85,89

3,24

5,00

500

278

55,60

3,37

4,02

S1

8145

7

0,09

3,51

4,40

13199

2081

15,77

3,35

4,00

D2

3004

2604

86,68

3,29

5,00

563

281

49,91

3,30

4,84

D3

606

14

2,31

2,91

7,93

591

82

13,87

2,90

6,43

S1

31513

1067

3,39

3,25

9,88

38149

4392

11,51

3,27

8,15

S2

1762

98

5,56

3,46

4,95

2451

416

16,97

3,47

4,72

S3

813

32

3,94

3,67

7,84

1098

71

6,47

3,61

8,41

37698

3815

10,12

3,32

7,12

42852

5242

12,23

3,31

6,51

9

KD

RINCIAN

JUMLAH

Sumber: Direktorat TIK Ket : JMT = Jumlah Mahasiswa Terdaftar AEE = Angka Efisiensi Edukasi IPK = Indeks Prestasi Kumulatif

*) pada saat wisuda bulan April FPEB belum terbentuk

4) Artikel Karya Dosen Pada tahun 2008, artikel karya dosen, lebih banyak dipublikasikan dalam bentuk conference/seminar papers. Sedangkan karya dosen dalam bentuk jurnal masih perlu didorong keberadaannya. Selain pada tiga jurnal internasional yang diterbitkan UPI (Educationist, Compare dan IJE), sejumlah artikel dosen juga dimuat dalam jurnal internasional. Pada 2006 lebih dari 20 artikel dosen diterbitkan dalam berbagai jurnal internasional. Dengan demikian, capaian kinerja dosen telah

197 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

melampaui target Renstra 2006-2010, yaitu dimuatnya 30 artikel (dalam lima tahun) dalam jurnal internasional. Tabel 50. Artikel Karya Dosen tahun 2008 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Fakultas FIP FPIPS FPBS FPMIPA FPTK FPOK SPs

Makalah Seminar Nasional Internasional 24 16 90 22 21 18 42 17 39 3 15 6 109 40

TOTAL

340

122

Nasional 6 15 7 24 13 3 14 82

Jurnal Internasional 2 4 6 1 1 14

b. Produktivitas mahasiswa 1) Skripsi, tesis, dan disertasi Jumlah skripsi, tesis dan disertasi yang telah dihasilkan UPI sampai tahun 2008 dapat dicermati pada Tabel 51. Tabel 51. Jumlah Perbandingan Skripsi, Tesis dan Disertasi antara Tahun 2006 s.d. 2008 No

Fakultas

2006

2007

2008

1.

FIP

102

156

526

2.

FPIPS

205

355

384

3.

FPBS

224

397

673

4.

FPMIPA

133

287

519

5.

FPTK

117

184

385

6.

FPOK

88

155

291

7

8.

SPs

S2 (Tesis)

87

196

514

SPs

S3 (Disertasi)

14

49

103

159

2088

1.938

5483

Kampus Daerah TOTAL

970

Sumber: Direktorat Akademik *) masih mencakup prodi-prodi yang menjadi bagian dari FPEB

2) Karya Ilmiah lainnya Hasil karya ilmiah mahasiswa di luar tugas kuliah yang diberikan dosen, dalam dua tahun terakhir mulai menunjukkan variasi. Karya tulis ilmiah dalam rangka program-program kreativitas mahasiswa yang diselenggarakan DP2M Ditjen Dikti meliputi Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKMKT) atau Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMP). Khusus untuk PKMP, para mahasiswa yang lolos seleksi untuk

198 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

pendanaan kegiatan penelitian selanjutnya menyusun karya ilmiah berupa laporan penelitian. Rekapitulasi mahasiswa yang mengikuti program kreativitas mahasiswa diuraikan secara rinci pada laporan kemahasiswaan (Bagian VI). Pada jurusan tertentu, diselenggarakan seminar dengan materi seminar skripsi yang diubah menjadi bentuk makalah. Beberapa mahasiswa bahkan aktif menulis artikel pada surat kabar nasional.

4. Jumlah Data Wisuda Tahun 2008 Data wisuda mahasiswa pada tahun 2008 dapat dicermati dalam Tabel 52. Tabel 52. Jumlah Wisudawan (Lulusan) UPI Tahun 2007 dan 2008 No. 1 2 3 4 5 6 7 8

Fakultas FIP FPIPS*) FPBS FPMIPA FPTK FPOK SPs Kampus Daerah Jumlah

Jumlah Wisudawan 2007 572 560 621 420 434 243 346 3.759 6.955

Jumlah Wisudawan 2008 1.142 645 677 519 481 297 617 4.679 9.056

*) masih mencakup prodi-prodi yang menjadi bagian dari FPEB

Pada Tabel 52 dapat diamati bahwa terjadi kenaikan jumlah wisudawan tahun 2008 dibanding wisudawan tahun 2007. Kenaikan terbesar dimiliki oleh wisudawan dari FIP. Kenaikan ini disebabkan karena mulai selesainya mahasiswa program S1 PGSD.

5. Akreditasi Program Studi a. Data dan informasi mutakhir tentang peringkat serta masa berlaku akreditasi nasional program-program studi. Pemerolehan status terakreditasi program-program studi dengan nilai baik merupakan target program dalam Renstra UPI 2006-2010. Oleh karena itu setiap program studi difasilitasi untuk memproses penilaian akreditasi dari BAN PT. Rangkuman status dan peringkat akreditasi program studi di UPI pada saat ini diperlihatkan pada Tabel 53. Tabel 53. Rangkuman Status dan Peringkat Akreditasi Prodi di UPI Jumlah Prodi yang terakreditasi Total Belum dengan Kategori Peringkat Terakreditasi Terakreditasi A/U B C D3 5 5 a) S1 64 24 17 2 43 21 b) S2 21 9 3 1 13 8b) S3 13 8 1 9 4b) Total: 103 42 25 5 65 38 a) Belum ada pedoman dari BAN PT, dan satu program studi baru b) Sebagian Program studi baru dan program studi yang berubah dari jenjang D2 PGSD ke S1 PGSD (belum ada pedoman akreditasi dari BAN PT) atau dalam proses akreditasi Strata Prodi

Jumlah Prodi

199 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Dari Tabel 53 tampak bahwa 63 % program studi di UPI telah terakreditasi BAN-PT dan 41 % program studi di antaranya memperoleh peringkat A/U. Hal tersebut menjadi kekuatan UPI saat ini. Namun demikian, terdapat beberapa program studi baru yang belum saatnya diakreditasi, sebab belum menghasilkan lulusan. Menjadi tantangan bagi UPI ke depan untuk menjadikan semua program studi terakreditasi, sebagai wujud dari komitmen UPI menyediakan layanan pendidikan yang relevan dan bermutu. Pada dasarnya program-program studi baru yang belum terakreditasi merupakan hasil pengembangan dari program studi lama untuk merespons Peraturan Pemerintan tentang Standar Pendidikan Nasional, khususnya standar kualifikasi guru, dan juga permintaan pasar kerja sektor pendidikan. Sebagai contoh, program-program studi S1 PGSD yang dibuka dengan mandat khusus Ditjen Dikti, baik di kampus utama maupun di Kampuskampus Daerah pada tahun 2005. Program-program studi S1 PGSD ini merupakan hasil pengembangan dari program studi D2 PGSD yang dibuka sebagai penyesuaian dengan standar baru kualifikasi guru yang ditetapkan Pemerintah melalui Undang-Undang nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen. Beberapa program studi S1 baru lainnya adalah program S1 Nonkependidikan yang dibuka pada tahun 2005 dalam rangka perluasan mandat Universitas. Sebagai contoh program studi S1 Manajemen Industri Katering, S1 Manajemen Pemasaran Pariwisata, S1 Manajemen Resort dan Leisure, dan S1 Ilmu Komputer, Program Studi S1 Sastra Inggris, dan lainnya. Program-program Studi baru ini difasilitasi oleh Kantor PR Bidang Akademik dan Kemahsiswaan untuk mempersiapkan proses akreditasi, sehingga setelah menghasilkan lulusan, program-program studi ini akan segera mengajukan akreditasi ke BAN-PT. b. Program studi sarjana dengan peringkat A. Khusus program studi S1, kondisi status dan peringkat akreditasi bagi program-program studi (di luar program studi baru) diperlihatkan pada Tabel 54. Tabel 54. Peringkat Akreditasi Program Studi S1 Jumlah Prodi

Peringkat Akreditasi

Belum

S1

A

B

C

Terakreditasi

64

24 (56%)

17 (40%)

2 (4%)

21

Dari 64 program studi S1, 43 program studi telah diakreditasi sedangkan 21 program studi belum saatnya diakreditasi karena program studi baru dan/atau dalam proses pengusulan. Dari 43 program studi itu, 24 program studi (56%) telah terakreditasi dengan peringkat A. Kondisi ini telah melebihi target yang ditetapkan dalam Renstra UPI 2006-2010, yakni sebesar 40%. Namun demikian kondisi tingkat capaian seperti itu masih dapat menjadi kendala bagi UPI untuk memperoleh peluang-peluang yang sangat kompetitif. Selain itu, sebagai Universitas dengan visi Pelopor dan Unggul,

200 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

peringkat akreditasi program studi perlu ditingkatkan secara berkelanjutan. Dalam kaitan itu program-program studi yang masih mempunyai peringkat B, C, dan yang belum terakreditasi didorong oleh Kantor PR Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Direktorat Akademik, dan para Pimpinan Fakultas untuk melakukan peningkatan, baik dalam relevansi kurikulum, mutu layanan pembelajaran, fasilitas pendidikan, pengelolaan program studi, maupun kualifikasi SDM, serta pendokumentasiannya. Peningkatan peringkat hasil akreditasi yang diperolah pada tahun 2008 ini, terjadi karena dilakukan pembinaan yang lebih intensif terhadap prodi dalam menyusun proposal juga dillakukan pengkajian proposal, di kantor PR Bidang Akademik dan Kemahasiswaan bersama tim penelaah proposal akreditasi sebelum proposal dikirimkan ke BAN PT.

6. Bantuan Penyelesaian Studi Bagi Mahasiswa dan Dosen Salah satu tanggungjawab UPI sebagai Universitas BHMN ditunjukkan melalui pemberian bantuan kepada dosen UPI yang akan menyelesaikan studinya. Di samping itu, bantuan diberikan kepada mahasisiwa S1 yang dianggap kurang mampu, terutama bantuan untuk pembayaran uang kuliah (SPP). Bantuan pembayaran SPP bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi pada tahun anggaran 2008/2009 telah diberikan kepada 127 mahasiswa S1, dengan anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 63.500.000. Bantuan penyelesaian studi juga diberikan kepada dosen dan tenaga administrasi UPI yang sedang mengikuti kuliah jenjang S2 dan S3 baik di Sekolah Pascasarjana UPI atau di luar UPI. Bantuan itu diberikan menjelang yang bersangkutan ujian tahap akhir. Pada tahun 2008, jumlah bantuan tersebut mencapai Rp 338.545.000.

7. Kuliah dari Dosen Tamu Beberapa program studi yang menyelenggarakan kegiatan seminar internasional biasanya memanfaatkan pembicara pada seminar untuk memberikan kuliah tamu. Dosen tamu juga biasanya memberikan kuliah umum pada kegiatan Stadium Generale pada Sekolah Pascasarjana. Dosen tamu tersebut berasal dari perguruan tinggi lain di Indonesia atau berasal dari perguruan tinggi di luar negeri. Keberadaan dosen tamu dari luar UPI dan terutama luar negeri telah memberikan wawasan yang baik kepada mahasiswa dan dosen, serta memberikan nuansa program internasional di kampus UPI. Daftar dosen tamu asing yang memberikan kuliah umum/Stadium Generale di UPI pada tahun 2008 diperlihatkan pada Tabel 55.

201 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Tabel 55. Daftar Beberapa Dosen Tamu Asing di UPI No

Prodi Penyelenggara

Nama Dosen Tamu

Asal

1

Prodi S2 Bahasa Inggris

Dr. David Rose

Sydney University, Australia

Prof. Rae Frances

Fakultas Seni Monash University Rae Frances

Prof. Serafin A. Arviola Jr.

(PNU, Manila, Philippine

Prof. Dr. Otman Hasim

Direktur Pengkajian Social Science Universitas Sains Malaysia

Mr. Laurent Criquet

SCAC (Ambassade de France)

2 3

Prodi IPS

4

Prodi Bahasa Perancis

5

Sylvain Halbwachs.

Prodi S2 IPA

6

Prodi Pend. Umum

Prof. Dr. H.D. Barke

Wesfaelliche Wilhems Universitaet Me(unserGermany)

Prof. Dr. Bruce Waldrip

University of Southern Queensland- Australia

Dr. Art-Ong Jumsai NaAyudhya,B.A, M.A, D.I.C.

Director of Institute of Sathya Sai Education Thailand

7. Capaian Kinerja Program Target capaian tahunan dalam program kebijakan pendidikan sebagaimana tertuang di dalam Rambu-rambu Penjabaran Renstra 2006-2010 dan RKAT Tahun 2008 tercantum pada Tabel 56. Berdasarkan Tabel 56, dari 11 program yang direncanakan pada tahun 2008 semuanya terlaksana, 9 program kegiatan dari 11 kegiatan yang direncanakan telah melampaui target capaian, dan 2 program kegiatan lainnya mencapai 75% dari target. Secara keseluruhan target capaian bidang Pendidikan mencapai angka di atas 90%. Tabel 56. Capaian Kinerja Program Kebijakan Pendidikan No.

1.

Program

Indikator

Meningkatkan daya tampung beberapa program studi dengan mempertimbangkan ketersediaan ketenagaan dan fasilitas;

202 | L a p o r a n

Meningkatkan jumlah mahasiswa yang ditandai dengan semakin besarnya jumlah mahasiswa S1 maupun program pascasarjana sekitar 5 % Ctt : Baseline 25.000 mhs. (TS-1) =24,775

2007

2008

12 %

48%

Terlaksana melebihi target yang direncanakan

Terlaksana melebihi target yang direncanakan

Tahunan UPI BHMN 2008

No.

2.

3.

4.

5.

6.

Program

Indikator

Memberdayakan program studi, jurusan, dan fakultas yang ada dan mengembangkan yang baru yang berdaya saing kuat dan sesuai dengan platform UPI

a. Membentuk program studi baru S1/S2/S3 dan diupayakan yang berdaya saing kuat di tingkat nasional; b. Membentuk satu fakultas baru yang berdaya saing nasional

Mengembangkan program peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan dan tenaga profesional lainnya dalam rangka sertifikasi

a. Menyelenggarakan program sertifikasi guru di semua program studi;

Mengembangkan sistem belajar jarak jauh, sehingga UPI menjadi universitas yang melaksanakan dual system yang bermutu dalam pelaksanaan pembelajaran Mengevaluasi dan memperbaharui kurikulum, silabus, dan kalender akademik, sesuai tuntutan perundangan dan laju perkembangan di lapangan secara berkelanjutan serta melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap implementasinya

Menetapkan standar mutu akademik dan memantau ketercapaian standar

203 | L a p o r a n

2007

2008

1 jurusan, 1 prodi baru, dan 2 prodi pemekaran

Terbentuk 5 prodi baru

Persiapan, dan pembahasan di SA

Terbentuk fakultas (FPEB)

Dirintis di program

dua

Terlaksana di dua program

b. Melaksanakan program latihan profesi (PLP) secara optimal.

1 prog. PLP, dan 1 prog. PLA

2 prog. PLP, dan 1 prog. PLA

c. Meningkatkan persentase lulusan yang mampu bersaing dipasar kerja dan menciptakan lapangan pekerjaan

45 %

55%

(berdasarkan hasil penelusuran utk. Beberapa prodi)

(berdasarkan hasil penelusuran utk. Beberapa prodi)

Terlaksana 3 prog. (PJJ-PGSD, dual system PGSD dan dual system SPs)

Terlaksana 3 prog. (PJJ-PGSD, dual system PGSD dan dual system SPs)

a. Menyusun kurikulum baru untuk setiap program studi yang adaptif terhadap tuntutan perundangan, perkembangan ipteks dan tuntutan masyarakat

Terlaksananya kurikulum 2006, secara substansi dievaluasi

Terlaksananya kurikulum 2006, dan telah dilakukan evaluasi terhadap substansi kurikulum

b. Menyusun 1 paket deskripsi dan silabus untuk semua mata kuliah yang diperbaharui secara berkelanjutan

Terlaksana

Terlaksana

c. Melaksanakan evaluasi tahunan kurikulum

Terlaksana

Terlaksana

a. Menyusun standar mutu akademik

Terlaksana

Terlaksana

b. Melaksanakan pemantauan tahunan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat berdasarkan standar mutu yang berlaku

Terlaksana

Terlaksana

Melaksanakan sistem belajar jarak jauh untuk menunjang pelaksanaan dual system dalam pembelajaran

Tahunan UPI BHMN 2008

satu baru

No.

7.

Program

Indikator

Meningkatkan mutu program, proses, dan hasil pembelajaran

2007

2008

a. Rata-rata IPK lulusan minimal sebesar 3,15 (Diploma), dan 3,25 (S1), 3,35 (S2), 3,55 (S3)

Diploma 3,00; S1 3,22; S2 3,34; dan S3 3,63

Diploma 3,30d ut D2 dan 2.91 unt D3; S1 3,26; S2 3,47; dan S3 3,63

b. Rata-rata lama penyelesaian studi : D2 =5 smt, D3 =7 smt, S1 = 9 smt, S2= 5 smt, dan S3=7 smt.

D2=4,5 Smt; D3=8 Smt; S1= 9,14 Smt; S2=8 Smt; S3=10,5 Smt

D2= 4.84 smt; D3= 6.3 Smt; S1=8.15 Smt; S2=4.72 Smt; S3=8.41 Smt

D2 = 2 (C), 4 (B), 1 (A)

D2 = 2 (C), 4 (B), 1 (A)

S1 = 1 (C), 14 (B), 23 (A) S2 = 1 (C), 2 (B), 8 (A) S3 = 1(B), 8 (A)

S1 = 2 (C), 17 (B), 24 (A) S2 = 1 (C), 3 (B), 9 (A) S3 = 1 (B), 8 (A)

c.

Mengakreditasi seluruh program studi dengan predikat: • minimal predikat B (D2, PGSD, PGTK), • predikat A (S1), • predikat A atau U (Unggulan) untuk S2 dan S3

(62% terakreditasi) (63% terakreditasi) 8.

9.

10.

11.

Meningkatkan kegiatan seminar dan lokakarya akademik, penulisan buku ajar dan modul bahan ajar Mengembangkan kerjasama kelembagaan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia pada tingkat lokal, nasional dan internasional Merintis kelas-kelas internasional

Menyempurnakan sistem informasi manajemen akademik termasuk peningkatan pelayanan prima dalam bidang akademik

204 | L a p o r a n

Menyusun buku ajar dan modul bahan ajar

a.

Terlaksanakannya MoU yang sudah ditandatangani

b.

Menyelenggarakan kerjasama baru dengan lembaga lokal, nasional, dan internasional.

Terselenggaranya program studi berstandar internasional

37 naskah bahan ajar siap cetak, 47 bahan belajar mandiri, dan 10 buku ajar SPs

68 naskah bahan ajar siap cetak, dan 4 buku ajar SPs

Telah melaksanakan berbagai kerjasama 3 prodi

a. Melaksanakan sistem student link secara akurat b. Membangun sistem layanan akademik untuk mahasiswa yang berprestasi dalam bidang-bidang khusus

Tahunan UPI BHMN 2008

3 prodi

B. Kondisi dan Kinerja Penelitian 1. Pelatihan Manajemen dan Metodologi Penelitian Untuk meningkatkan jumlah dosen yang mampu menyusun proposal yang bermutu dan berdaya saing tinggi, dilakukan pelatihan manajemen dan metodologi penelitian. Dalam pelatihan ini ditampilkan sepuluh peneliti terpilih yang menyajikan berbagai jenis proposal. Kesepuluh peneliti mengungkapkan pengalaman terbaiknya (best practices) dalam menyusun proposal dan mengelola penelitian pembinaan, kompetitif, hibah bersaing, fundamental, hibah pasca, hibah pekerti, ristek, kajian wanita, kompetensi, dan hibah PIPS (Penelitian Inovasi Pembelajaran Sekolah).

2. Sistem Informasi Penelitian Informasi hasil penelitian dosen UPI disebarluaskan kepada masyarakat melalui berbagai jaringan. Selain melalui seminar hasil penelitian, jurnal hasil penelitian, dan/atau website UPI, Lembaga Penelitian juga telah mendokumentasikan sebagian hasil penelitian dan artikel bermutu secara online pada website UPI dengan alamat http://lp.upi.edu

3. Upaya Pengembangan Proposal Penelitian yang Bermutu Selain melalui pelatihan penyusunan proposal penelitian yang bermutu, upaya pengembangan proposal dilakukan pula melalui seleksi yang ketat terhadap proposal penelitian. Proposal penelitian yang didanai UPI diseleksi Lembaga Penelitian baik administratif maupun substansinya. Adapun proposal penelitian yang didanai Dikti seleksi administratif dilakukan Lembaga Penelitian, sedangkan seleksi terhadap substansi dilakukan oleh revieuwer Dikti.

4. Profil Kapasitas Akademik Penelitian yang Dimiliki UPI memiliki dosen dengan bidang kepakaran yang lengkap. Berdasarkan jumlah dosen yang terlibat dalam sejumlah penelitian, dosen peneliti pada 2008 berjumlah 653 (52,1%) dari total dosen yang mencapai 1.254 dosen. Selain secara kuantitatif, profil kapasitas akademik penelitian yang dimiliki UPI tercermin pula dari variasi jenis dan sumber dana penelitian.

5. Jumlah dan Nilai Penelitian Tahun 2008 Pada 2008 UPI meluncurkan program penelitian Hibah Bersaing Internal UPI yang terbagi ke dalam dua kategori sebagai berikut. Penelitian Pembinaan Proposal yang diajukan mencapai 119 judul. Dari jumlah tersebut 82 judul disetujui dengan dana Rp. 5.000.000,00 untuk setiap judul berdasarkan SK Rektor UPI No. 3974/H.40/HM/2008. Penelitian Hibah Pembinaan melibatkan 216 dosen dan menyerap dana Rp. 410.000.000,00

205 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Penelitian Hibah Kompetitif Jumlah proposal yang diajukan mencapai 123 judul dan disetujui 65 judul dengan anggaran mencapai Rp. 975.000.000,00, masing-masing Rp. 15.000.000,00 untuk setiap judul. Dalam program ini 239 dosen terlibat. Penelitian Hibah Kompetitif dilaksanakan berdasarkan SK Rektor UPI No. 3976/H.40/HM/2008. Selain melakukan penelitian Hibah Bersaing Internal UPI, sejumlah dosen UPI melakukan penelitian yang dibiayai Ditjen Dikti. Data tentang hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 57. Tabel 57 Jumlah Penelitian yang Didanai Dikti (2008) No 1 2 3 4 5 6 7 8

Jenis Penelitian

Jumlah

Hibah Bersaing Hibah Bersaing Lanjutan Hibah Pasca Hibah Pekerti Hibah Pekerti Lanjutan Penelitian Fundamental Penelitian Fundamental Lanjutan Kajian Wanita Jumlah

25 8 4 2 3 2 1 2 47

Besaran Dana (Rp) 1.065.000.000,00 360.000.000,00 253.500.000,00 133.700.000,00 164.300.000,00 78.000.000,00 40.000.000,00 20.000.000,00 2.114.500.000,00

Di luar sumber dana di atas, terdapat dosen UPI yang melakukan penelitian yang didanai Ditjen Ketenagaan Dikti dan Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Beberapa dosen melakukan penelitian inovasi pembelajaran sekolah berbasis penelitian melalui program PIPS, yang didanai oleh Ditjen Ketenagaan dengan alokasi dana Rp. 15.000.000,00 untuk setiap judul. Sedangkan dua judul penelitian didanai Kementerian Riset dan Teknologi dengan dana mencapai Rp. 425.000.000,00.

6. Capaian Kinerja dan Dampak Program Merujuk pada Rencana Strategis maka tampak bahwa capaian kinerja untuk bidang penelitian ini telah menunjukkan hasil yang sangat baik. Hal ini terlihat dari pencapaian target program yang telah digariskan untuk kebijakan ini. Jumlah proposal yang masuk pada tahun 2008 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2007. Peningkatan kuantitas dapat dilihat dari jumlah proposal yang diajukan untuk berbagai jenis penelitian, sedangkan peningkatan kualitas penelitian dapat dilihat dari proporsi proposal yang diterima dengan proposal yang diajukan. Pada tahun 2007 terdapat peningkatan jumlah proposal penelitian sebesar 5.83% dari tahun 2006, yaitu dari sebanyak 380 pada tahun 2006 menjadi 427 pada tahun 2007, dan 579 proposal pada tahun 2008. Persentase jumlah proposal yang diterima yaitu sekitar 70.25% (2007) dan 49.91% (2008). Penelitian hibah bersaing pada tahun 2007 dari 48 proposal yang diajukan, disetujui sebanyak 42 judul penelitian, ditambah 9 judul Hibah Bersaing yang

206 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

disetujui pada tahun 2006. Jumlah proposal Hibah Bersaing tahun 2008 disetujui 25 judul dan lanjutan 8 judul. Dengan demikian, sampai tahun ketiga Renstra sudah memperoleh 84 penelitian Hibah Bersaing, sedangkan Target Renstra UPI pada tahun 2006–2010 sebesar 50 judul penelitian. Artinya sampai pada tahun kedua renstra target sudah terpenuhi. Sejumlah penelitian telah ditindaklanjuti dan disetujui pembiayaannya oleh Dikti. Hal ini mengindikasikan bahwa pencapaian program yang telah digariskan mendatangkan dampak pengiring (nurturant effect) bagi peningkatan akademik, pembelajaran, dan kemampuan meneliti dengan kualitas yang lebih meningkat.

207 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

C. Kondisi dan Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat 1. Jenis, Jumlah, dan Nilai Kegiatan Keterlibatan Dengan Masyarakat yang diperoleh atau dilaksanakan a. Keterlibatan dengan masyarakat yang dilakukan oleh dosen UPI dengan sumber dana dari UPI melalui LPM pada tahun 2008 Pada tahun 2008, jumlah dana untuk program Pengabdian Pada Masyarakat yang diberikan oleh Universitas Pendidikan Indonesia mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp. 5.000.000,00 per judul, dari yang sebelumnya sebesar Rp. 3.000.000,00 per judul. Program ini mengacu kepada Renstra UPI, dengan tema atau payung yang ditetapkan oleh LPM setiap tahunnya. Tema pada tahun 2008 adalah Peningkatan Penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara di Jawa Barat. Dana program ini bersifat hibah kompetitif, di mana LPM memberikan kesempatan kepada seluruh dosen UPI untuk mengajukan proposal. Proposal tersebut kemudian diseleksi oleh sebuah tim seleksi yang dibentuk oleh LPM. Untuk tahun 2008 tim seleksi ditetapkan oleh Pembantu Rektor Bidang Penelitian dan Pengembangan, atas usulan dari LPM. Tabel 58. Pengabdian kepada Masyarakat yang Dilakukan oleh Dosen UPI dengan Sumber Dana dari UPI melalui LPM pada Tahun 2008 NO

FAK

1 2 3 4 5 6 7

FIP FPIPS FPBS FPMIPA FPTK FPOK KAMPUS DAERAH

JML

JUMLAH USULAN JUDUL 7 5 10 4 5 4 -

JUMLAH USULAN DANA 35.000.000 25.000.000 50.000.000 20.000.000 25.000.000 20.000.000 -

35

175.000.000

3 3 4 3 3 2 -

15.000.000 15.000.000 20.000.000 15.000.000 15.000.000 10.000.000 -

DOSEN YANG TERLIBAT 15 15 20 15 15 10 -

18

90.000.000

90

REALISASI JUDUL

REALISASI ANGGARAN

Sumber: Laporan LPM UPI Tahun 2008

Pada tahun 2008 tercatat ada 35 usulan proposal dari lima fakultas dan empat kampus daerah, dengan jumlah usulan yang terealisasi sebanyak 18 judul (lihat Gambar 21). Jumlah usulan proposal pada tahun 2008 ini memang menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berjumlah 89 buah, tetapi jumlah anggaran yang terealisasi mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Kenaikan anggaran ini sejalan dengan kebijakan UPI yang tertuang dalam Renstra UPI yang berupaya untuk meningkatkan program keterlibatan dengan masyarakat, sehingga ada keseimbangan, relevansi, dan saling keterkaitan antara dengan bidang pendidikan dan penelitian. Disadari bahwa adanya keterkaitan dan saling menguatkan antara bidang pendidikan, penelitian, dan keterlibatan dengan masyarakat akan meningkatkan mutu proses dan mutu out put UPI. Khusus untuk FPOK, yang pada tahun sebelumnya tidak

208 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

ikut berpartisipasi dalam mengusulkan program keterlibatan dengan masyarakat yang ditawarkan oleh LPM, maka pada tahun 2008 ini dosen FPOK dapat berpartisipasi dalam mengusulkan program pengabdian pada masyarakat. Jumlah usulan proposal yang disetujui untuk direalisasikan pada tahun 2008 yaitu sebanyak 18 judul. Jumlah ini relatif sama dengan tahun sebelumnya yang berkisar antara 19 sampai dengan 20 judul usulan proposal (lihat Gambar 22).

Gambar 21. Jumlah Usulan Judul Proposal Keterlibatan Dengan Masyarakat pada Tahun 2008

Gambar 22. Jumlah Usulan Judul Proposal Keterlibatan Dengan Masyarakat yang Direalisasikan pada Tahun 2008

209 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Jumlah dosen yang terlibat dalam kegiatan keterlibatan dengan masyarakat pada tahun 2008 meningkat menjadi 90 orang. Jumlah ini lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 77 orang (lihat Gambar 23). Sementara itu, jumlah dana yang diusulkan oleh dosen menjadi sebesar Rp 175.000.000,00. Jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 267.000.000,00 (lihat Gambar 24).

Gambar 23. Jumlah Dosen yang Terlibat dalam Pengabdian Kepada Masyarakat pada Tahun 2008

Gambar 24. Jumlah Dana yang Diusulkan untuk Pengabdian Kepada Masyarakat pada Tahun 2008

210 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Jumlah dana keterlibatan dengan masyarakat yang direalisasikan pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp 90.000.000 (lihat Gambar 25). Jumlah dana ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah dana pengabdian yang terus diupayakan agar meningkat dari tahun sebelumnya ternyata memberikan dampak terhadap peningkatan jumlah dosen yang terlibat dalam kegiatan keterlibatan dengan masyarakat.

Gambar 25. Jumlah Dana yang Direalisasikan untuk Pengabdian Kepada Masyarakat pada Tahun 2008

Jumlah kegiatan keterlibatan dengan masyarakat pada tahun 2008 yaitu sebanyak 18 judul, dengan melibatkan 90 orang dosen dan anggaran sebesar Rp. 90.000.000,00. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah judul tidak mengalami peningkatan, tetapi keterlibatan jumlah dosen dan jumlah dana cenderung mengalami peningkatan yang berarti. Tabel 59. Pengabdian kepada Masyarakat yang Dilakukan oleh Dosen UPI dengan Sumber Dana dari UPI melalui Program Studi/RKAT pada Tahun 2008 NO. 1.

FAKULTAS FIP

PRODI KURTEK PEDAGOGIK PLS Sub Jumlah

2.

FPIPS

SEJARAH MKDU Sub Jumlah

3.

FPBS

SENDRATASIK BHS. DAERAH Sub Jumlah

211 | L a p o r a n

JUMLAH JUDUL DANA 1 5.000.000 1 5.000.000 1 5.000.000

DOSEN YANG TERLIBAT 5 5 5

3

15.000.000

15

1 2

5.000.000 10.000.000

5 10

3

15.000.000

15

2 2

10.000.000 10.000.000

10 10

4

20.000.000

20

Tahunan UPI BHMN 2008

NO. 4.

FAKULTAS

JUMLAH JUDUL DANA 1 5.000.000 2 10.000.000

PRODI FISIKA KIMIA

FPMIPA

Sub Jumlah 5.

ELEKTRO PKK

FPTK

Sub Jumlah 6.

FPOK

KESREK Sub Jumlah

JUMLAH

12

DOSEN YANG TERLIBAT 5 10

3

15.000.000

15

1 2

5.000.000 10.000.000

5 10

3

15.000.000

15

2

10.000.000

10

2

10.000.000

10

18

90.000.000

90

Sumber: Laporan RKAT UPI Tahun 2008(data di olah)

Jenis keterlibatan dengan masyarakat yang dilakukan oleh dosen UPI dengan sumber dana dari UPI pada tahun 2008 meliputi: Pelatihan Tenaga Penyuluh, Konsultasi Psikologi, Pembelajaran IPTEK, Penerapan IPTEK untuk Industri, Penerapan IPTEK untuk Masyarakat atau Pemerintah, Pelatihan Pengusaha Kecil/Besar, Pembinaan Entrepreneurship, Peningkatan Mutu Pengabdian, dan Peningkatan Imtak (lihat Tabel 62). b.

Keterlibatan dengan masyarakat yang dilakukan oleh dosen UPI dengan sumber dana dari UPI melalui program studi pada tahun 2008

Kebijakan UPI untuk mengembangkan kegiatan keterlibatan dengan masyarakat diwujudkan dengan pelaksanaan program pendanaan melalui LPM, juga melalui program studi yang diusulkan dalam Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) setiap tahunnya. Dengan pendanaan seperti ini, setiap program studi dimungkinkan untuk mengembangkan program payung keterlibatan dengan masyarakat sesuai dengan ilmu yang dikembangkannya. Dana rutin Program Pengabdian kepada Masyarakat langsung dikelola oleh fakultas, jurusan, atau program studi melalui RKAT. Jenis program, nilai, dan jumlah pengabdian kepada masyarakat ditentukan oleh program studi masing-masing, dengan rambu-rambu yang diarahkan pada pengembangan pengabdian kepada masyarakat berbasis kepakaran program studi. Tabel 60. Realisasi Kegiatan Pengabdian Masyarakat Sumber Dana UPI Tahun 2008 NO.

FAKULTAS

1. 2. 3. 4. 5. 6.

FIP FPIPS FPBS FPMIPA FPTK FPOK JUMLAH

212 | L a p o r a n

PRODI 3 2 2 2 2 1

JUMLAH JUDUL 3 3 4 3 3 2

DANA 15.000.000 15.000.000 20.000.000 15.000.000 15.000.000 10.000.000

12

18

90.000.000

Tahunan UPI BHMN 2008

Kegiatan keterlibatan dengan masyarakat yang dibiayai melalui RKAT program studi meliputi: Pelatihan Tenaga Penyuluh, Konsultasi Psikologi, Pembelajaran IPTEK, Penerapan IPTEK untuk Industri, Penerapan IPTEK untuk Masyarakat atau Pemerintah, Pelatihan Pengusaha Kecil/Besar, Pembinaan Entrepreneurship, Peningkatan Mutu Pengabdian, dan Peningkatan Imtak. Selama tahun 2007, nilai dan dampak pelaksanaan kegiatan keterlibatan dengan masyarakat yang dilakukan oleh dosen melalui program studi belum bisa dilihat, karena belum ditentukan mekanisme koordinasinya dengan LPM. Oleh karena itu, mulai tahun 2008 telah disusun sistem mekanisme yang memungkinkan adanya koordinasi antara LPM dengan program studi, mulai dari tahap perencanaan penyusunan program, pelaksanaan program, sampai kepada monitoring dan evaluasinya. c. Keterlibatan dengan masyarakat yang dilakukan oleh dosen UPI dengan sumber dana dari Dikti pada Tahun 2008 Keterlibatan dosen UPI dalam kegiatan keterlibatan dengan masyarakat dengan sumber dana dari Dikti tergolong masih sedikit. Namun dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini telah menunjukkan trend yang meningkat. Pada tahun 2005, jumlah dana pengabdian Dikti yang terserap oleh dosen UPI sebesar Rp 39.000.000,00 dan meningkat cukup besar menjadi Rp. 236.250.000,00 pada tahun 2008 (lihat Gambar 26). Peningkatan jumlah dana tersebut sejalan dengan peningkatan jumlah judul pengabdian yang lolos, dari 4 judul pada tahun 2006 menjadi 6 judul pada tahun 2008 (Lihat Gambar 27). Jumlah dosen yang terlibat dalam kegiatan pengabdian dengan dana Dikti juga meningkat, dari 14 orang dosen pada tahun 2006 menjadi 18 orang dosen pada tahun 2008. (Lihat Gambar 28)

Gambar 26. Perkembangan Jumlah Dana Pengabdian Dikti yang Terserap oleh Dosen UPI pada tahun 2005-2008

213 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Gambar 27. Perkembangan Jumlah Judul Pengabdian Dosen UPI dari Dana Dikti pada tahun 2005-2008

Gambar 28. Perkembangan Jumlah Dosen yang Terlibat Kegiatan Pengabdian dari Dana Dikti pada tahun 2005-2008

d. Kerjasama keterlibatan masyarakat dengan lembaga pemerintah pada tahun 2008 Membangun kerjasama bidang keterlibatan masyarakat dengan stakeholders dilakukan secara melembaga melalui sosialisasi, promosi, dan audiensi ke berbagai dinas dan pemda, baik pada tingkat kabupaten atau kota sampai dengan tingkat nasional dan internasional. Pada tahun 2008 terjalin kerjasama keterlibatan masyarakat dengan pola kemitraan bersama stakeholders seperti Depdiknas, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Direktorat BPMD Propinsi Jawa Barat, dan Pemkab Padang Panjang. Pelaksanaannya dilakukan secara swakekola oleh lembaga mitra yang bersangkutan, karena terbentur dengan Keppres Nomor 80 Tahun 2005 tentang pengadaan barang dan jasa.

214 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Jenis kerjasama keterlibatan dengan masyarakat tersebut di antaranya seperti: pelatihan, semlok, rakor, sosialisasi, kuliah kerja nyata, pendidikan entrepreneurship bagi mahasiswa melalui program Co-op, dan tes fisik atlet. Dalam pelaksanaannya, LPM membentuk tim berdasarkan kepakaran dari berbagai bidang studi yang relevan. Namun demikian, atas dasar kepakaran, beberapa fakultas menyelenggarakan program keterlibatan dengan masyarakat berdasarkan kemitraan, seperti FPOK yang selama tahun 2007 telah melaksanakan beberapa kegiatan, yaitu: (1) lokakarya pengembangan model pendidikan jasmani (kerjasama dengan PMPTK), (2) penataran pelatih, (3) lokakarya pembinaan anak jalanan melalui olah raga (kerjasama dengan KONI Jabar dan Kemenegpora) dan (4) tes fisik atlet pelatda PON Jabar (kerjasama dengan KONI Jabar). e. Kerjasama teknis JICA-SISTTEMS (Strengthening In-Service Teacher Training of Mathematics and Science Education at Junior Secondary Level - SISTTEMS) Untuk meningkatkan profesionalisme guru di sekolah, UPI memiliki program in-service training sebagai hasil kerjasama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency) melalui program SISTTEMS di Kabupaten Sumedang dengan dukungan dari Direktorat Jendral PMPTK. Pelaksanaan program ini dilakukan di Kabupaten Sumedang yang diresmikan pada tanggal 11 April 2006 melalui penandatanganan naskah kerjasama oleh Resident Representative JICA, Bupati Kabupaten Sumedang, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat, dan Kepala Kanwil Depag Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu guru matematika dan IPA melalui model Lesson Study. Lesson study merupakan model pembinaan profesi pendidik dengan pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan melalui prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Sekolah sasaran program SISTTEMS di Kabupaten Sumedang adalah seluruh SMP negeri dan swasta serta MTs negeri dan swasta di Kabupaten Sumedang yang jumlahnya sebanyak 94 sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan di 8 kelompok kerja MGMP yang didasarkan pada kedekatan lokasi sekolah. Pelaksanaan program SISTTEMS di Kabupaten Sumedang pada tahun 2008 meliputi beberapa kegiatan yaitu: (1) implementasi Lesson Study Matematika dan IPA di delapan kelompok MGMP, (2) implementasi Lesson Study berbasis sekolah (LSBS), (3) workshop evaluasi, (4) pelatihan fasilitator MGMP bidang Matematika dan IPA, (5) pelatihan kepala sekolah, (6) forum MGMP, dan (7) kegiatan exchange experiences of lesson study. Selain melibatkan guru, kepala sekolah, pengawas, dan kepala dinas di Kabupaten Sumedang, pelaksanaan SISTTEMS juga melibatkan kabupaten lain seperti Subang dan Majalengka. Dari hasil monitoring dan evaluasi program ditemukan: (1) SISTTEMS dapat meningkatkan percaya diri, kreativitas dalam pengembangan teaching material sederhana dengan menggunakan material lokal, dan ketajaman refleksi para guru; (2) SISTTEMS dapat meningkatkan partisipasi guru, pengawas, maupun kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas

215 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

pembelajaran; dan (3) SISTTEMS dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah yang semakin berorientasi pada proses pembelajaran siswa, sehingga siswa aktif serta senang terlibat dalam pembelajaran.

2. Capaian Kinerja Pelaksanaan Program LPM RKAT Tahun 2008 Berdasarkan hasil RKAT Tahun 2008, LPM telah menetapkan sejumlah program, rencana, target, dan hasil atau indikator kinerja yang akan dicapai. Rinciannya dapat dilihat dalam Tabel 61. Tabel 61. Capaian Kinerja Program LPM pada Tahun 2008 No

Program

Rencana

Target

Hasil

%

1

Meningkatkan mutu program dan proses serta hasil pembelajaran

4 payung program

Mengadakan pelatihan perencanaan program keterlibatan dengan masyarakat; Mengembangkan jejaring kemitraan keterlibatan dengan masyarakat; mempublikasikan program dan hasil kegiatan keterlibatan dengan masyarakat Mempublikasikan program dan hasil kegiatan keterlibatan dengan masyarakat

Terlaksana, lahir 2 model inovatif pengembangan pendidikan bagi masyarakat Terlaksana, memperoleh 3 pelatihan

100

2

Melaksanakan program seminar dan lokakarya dalam rangka untuk meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran Melaksanakan perencanaan program abmas untuk pendidikan berbasis masyarakat melaksanakan program abmas berbasis kemitraan dengan Pemerintah, pemda, dan swasta

5 program

Terlaksana, 5 kegiatan kemitraan

100

Membuat program publikasi melalui jurnal tengah tahunan dan brosur untuk kegiatan unggulan keterlibatan dengan masyarakat Melaksanakan 4 program layanan pendidikan masyarakat secara profesional yang berimplikasi pada income generating UPI Memberikan penghargaan kepada dosen dan tim yang hasil karya pengabdiannya berimplikasi positif terhadap citra UPI di masyarakat Melaksanakan program rintisan dan lanjutan pelayanan pendidikan di sekolah dan luar sekolah Melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat oleh dosen

3 program publikasi

Terlaksana, 1 kali jurnal dan 1 kali buletin

100

1 program

Terlaksana, kegiatan

1

100

5 orang dosen

Terlaksana, 5 orang dosen mendapat penghargaan

100

4 program

Terlaksana, 2 kegiatan bermitra dan 2 kegiatan lanjutan Terlaksana 1 kegiatan

100

3

4

5

Melaksanakan program layanan pendidikan masyarakat yang menambah pendapatan universitas

6

Memberikan penghargaan kepada dosen yang berhasil dalam mengembangkan abmas yang bermutu, relevan, dan sinergis

7

Merintis layanan pendidikan di sekolah dan luar sekolah

8

Pengabdian kepada Masyarakat (Dana Dipa)

216 | L a p o r a n

3 pelatihan

1 program

Tahunan UPI BHMN 2008

100

100

Berdasarkan Tabel 61, dapat terlihat bahwa program LPM telah dikembangkan berdasarkan tujuh poin program yang tertuang dalam Renstra UPI 2006-2010. Setiap program kemudian disusun rencana dan target kegiatannya Dari pelaksanaan program selama tahun 2008, capaian kinerja LPM rata-rata mencapai 100 %. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2007 yang mencapai 76,78%, capaian kinerja LPM pada tahun 2008 menunjukkan kenaikan sebesar 23,22%. Selain itu, terdapat pencapaian program hingga mencapai 100%, yaitu program pelatihan berbasis masyarakat, program berbasis kemitraan, program layanan pendidikan masyarakat, program rintisan dan lanjutan di sekolah dan luar sekolah, pengembangan payung program berbasis penelitian, publikasi jurnal, dan program memberikan penghargaan kepada dosen yang melaksanakan program keterlibatan dengan masyarakat secara kreatif, inovatif, dan bernilai guna.

3. Program Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Mahasiswa a. Program Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa sebagai salah satu unsur sivitas akademika merupakan insan akademis yang juga memiliki tanggung jawab moral untuk melakukan dharma keterlibatan dengan masyarakat. Salah satu sarana untuk mewujudkan hal ini adalah melalui Kuliah Kerja Nyata mahasiswa (KKN). Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata diarahkan kepada: (1) pengembangan kemampuan mahasiswa dalam bekerja secara terpadu (interdispliner) yang mereka miliki, (2) penyiapan program dan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata yang dapat menghasilkan sarjana bermutu, berkualitas, mandiri, dan siap usaha sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan dinamika perkembangan zaman, (3) penempatan mahasiswa pada lembaga dan lokasi Kuliah Kerja Nyata yang memiliki masalah yang sesuai dengan bidang keahlian mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan profesi yang dimilikinya dan mengamalkannya kepada institusi dan masyarakat. Ada dua fungsi dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Pertama, fungsi pembelajaran, artinya KKN ini merupakan ajang atau kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar mendekatkan diri kepada masyarakat dan belajar mengidentifikasi permasalahan dengan mencari solusinya yang ditemukan selama kegiatan berlangsung di lapangan. Kedua, fungsi motivasi, artinya KKN pada dasarnya merupakan wujud aktivitas Tridarma Perguruan Tinggi yang pada prakteknya memotivasi masyarakat ke arah peningkatan berswadaya, gotong royong (self planning), self action, dan self evaluation, dalam upaya pembangunan masyarakat. Program KKN tahun 2008 yang dilaksanakan oleh UPI dikelompokkan ke dalam tujuh jenis dengan memperhatikan jatidiri UPI dan tuntutan stakeholders, yaitu (1) Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pendidikan Usia Dini, (2) Kuliah Kerja Nyata Berbasis Kewirausahaan, (3) Kuliah Kerja Nyata Berbasis Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah, (4) Kuliah Kerja Nyata Berbasis Sekolah, (5) Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan

217 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Keluarga, (6) Kuliah Kerja Nyata Berbasis Seni dan Budaya, dan (7) Kuliah Kerja Nyata Berbasis PKBM Kegiatan KKN tahun 2008 diikuti oleh 5592 mahasiswa dengan melibatkan 93 dosen pembimbing pada empat kabupaten (Bandung, Bandung Barat, Subang dan Garut), 26 kecamatan dan 215 desa. b. Program Co-op di UKM Program Co-op bertujuan untuk menumbuhkan, mendorong, dan menciptakan wirausaha baru di kalangan mahasiswa. Melalui program Coop di UKM, diharapkan dapat mengurangi masa tunggu lulusan dalam memasuki dunia kerja. Jumlah mahasiswa yang mengikuti program Co-op di UKM pada tahun 2008 yaitu sebanyak 18 orang dengan kualifikasi sesuai kebutuhan UKM, yang meliputi bidang-bidang: manajemen, akuntansi, tata boga, tata busana, bahasa Indonesia, seni rupa/kerajinan, teknik mesin/industri, dan tata niaga. 1) Manfaat Bagi Mahasiswa UPI: Memberikan pengalaman bekerja secara nyata di UKM, sehingga dapat meningkatkan soft skill dan hard skill-nya; Terlibat secara langsung dalam praktek dunia UKM, sehingga tumbuh jiwa entreupreneurship-nya; Melihat dan merasakan secara nyata relevansi antara teori-teori yang dipelajari di bangku kuliah dengan dunia UKM; Memperoleh penghasilan dan membuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan di tempat Co-op atau di tempat lain. 2) Manfaat bagi UPI: Dapat menyesuaikan dan mempertajam relevansi kurikulum dan pembelajarannya dengan perkembangan lapangan pekerjaan; Mendorong kemampuan para dosen dalam pemutakhiran metodologi perkuliahan yang relevan dengan lapangan pekerjaan; Membuka dan meningkatkan program kemitraan dengan UKM. 3) Manfaat bagi UKM: Dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja jangka pendek yang kompeten dan “terampil”; Dapat memilih atau menyeleksi tenaga kerja secara lebih efisien untuk mengisi kebutuhan SDM jangka pendek dan jangka panjang; Memperbaiki dan mengembangkan aspek-aspek usaha.

4. Dampak Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Hasil kegiatan keterlibatan dengan masyarakat telah memberikan dampak yang cukup baik terhadap peningkatan pemahaman, ketrampilan, jiwa kewirausahaan, serta perbaikan sistem dan manajemen produksi di kalangan pelaku IKM, termasuk mahasiswa dan masyarakat. Namun hasilhasil kegiatan itu masih belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan solusi terhadap permasalahan mendasar yang

218 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

terjadi dalam masyarakat seperti, permasalahan lingkungan, kesadaran masyarakat, pendidikan yang rendah, gizi buruk, dan daya beli masyarakat yang rendah. Tabel 62. Dampak Kegiatan Pengabdian Masyarakat Jenis Pengabdian kepada Masyarakat Pelatihan tenaga penyuluh

Dampaknya Kepada Masyarakat, Program Pemerintah, dan Dunia Usaha atau Industri

2

Konsultasi psikologi, pembel, dan IPTEK

Melahirkan sikap puas dari peserta, menambah kepercayaan terhadap UPI dan meningkatkan kemitraan dengan stakeholders

3

Penerapan industri

IPTEK

untuk

Terbantunya IKM dalam pengolahan bahan baku, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi

4

Penerapan Masyarakat

IPTEK

untuk

Meningkatnya kemampuan memanfaatkan masyarakat dan membuka peluang usaha

5

Pelatihan kecil/besar.

pengusaha

Meningkatnya manajemen usaha kecil dan meningkatkan kuantitas dan kualitas produk

6

Pembinaan entrepreneurship masyarakat

Munculnya jiwa kewirausahaan masyarakat dan peluang usaha

7

Pembinaan entrepreneurship mahasiswa

Munculnya jiwa kewirausahaan menigkatnya sofskills mahasiswa

8

Peningkatan mutu pengabdian

Munculnya inovasi-inovasi dalam pengabdian masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan stakeholders

9

Peningkatan imtak

Meningkatnya iklim religius di kalangan masyarakat sekitar kampus

No 1

219 | L a p o r a n

Meningkatnya pemahaman, komitmen, dan sikap profesionalisme peserta, sehingga mendorong kinerja

Tahunan UPI BHMN 2008

mahasiswa

ipteks

dan

D. Hibah Kompetisi Program Unggulan (HKPU) 1. Kebijakan HKPU Mulai tahun 2006, UPI meluncurkan Hibah Kompetisi Program unggulan (HKPU). Program ini merupakan program pengembangan unit kerja akademik yang bertujuan untuk: a. Meningkatkan mutu akademik baik melalui sistem pembelajaran maupun sistem layanan kepada mahasiswa b. Meningkatkan citra UPI di mata masyarakat (stakeholder) c. Mengembangkan budaya kerja yang berorientasi mutu dan kinerja (quality and performance oriented work culture) dalam pelaksanaan program di masing-masing unit kerja d. Memperbaiki dan meningkatkan layanan dan suasana akademik yang mendukung visi UPI sebagai universitas pelopor dan unggul e. Meningkatkan produktivitas, inovasi dan kreativitas unit kerja dalam mendukung pelaksanaan tugas-tugas rutin. Kegiatan yang diusulkan diharapkan bukan merupakan kegiatan rutin di setiap unit kerja, tetapi berupa program pengembangan yang dapat meningkatkan kinerja dan prestasi dari unit pengusul Dengan tujuan program sebagaimana diuraikan di atas, program HKPU memiliki karakteristik sebagai berikut a. Bersifat kompetitif. b. Bukan merupakan program rutin yang tercantum dalam RKAT 2009. c. Mendukung program akademik dan administratif yang direncanakan dan dilaksanakan oleh unit kerja. d. Mencerminkan keunggulan dalam produk, kualitas dan kinerja. e. Merupakan hasil karya yang kreatif dan inovatif. f. Pemberdayaan prodi, jurusan, fakultas dan kampus daerah yang mendukung visi UPI sebagai universitas pelopor dan unggul. g. Memberikan dampak dalam meningkatkan citra UPI. h. Memberikan manfaat kepada sivitas akademika dan stakeholder UPI. i. Memanfaatkan sumber daya yang ada (internal dan eksternal).

2. Implementasi HKPU Dengan tujuan dan karkteristik tersebut, UPI telah menetapkan ruang lingkup program HKPU sebagai berikut: a. Peningkatan Citra UPI Tema ini dimaksudkan untuk memfasilitasi unit-unit kerja mengembangkan kegiatan-kegiatan yang relevan dengan citra UPI sebagai PT-BHMN yang perlu terus ditingkatkan, baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. Indikator tema ini b. Peningkatan Atmosfir Akademik Tema ini ditujukan untuk mendorong unit-unit kerja menciptakan suasana dan budaya akademik berkualitas yang ditandai dengan penyelenggaraan program-program peningkatan kompetensi dan kinerja akademik sivitas akademika. Indikator tema ini adalah adanya sarana atau program yang memungkinkan sivitas akademik menampilkan karya-karya terbaik mereka.

220 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

c. Pemanfaatan ICT dalam Proses Pembelajaran Tema ini dikembangkan untuk mendorong unit-unit kerja memanfaatkan ICT secara kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan sumber daya internal dan eksternal dapat dilakukan dalam mengembangkan penggunaan sarana ICT yang telah ada. Indikator yang diharapkan adalah adanya program pembelajaran/akademik dengan memanfaatkan ICT secara berkesinambungan. d. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Peningkatan kualitas SDM masih merupakan tema penting dalam pelaksanaan program unggulan, tetapi upaya ini hanya dilakukan melalui program-program non-gelar yang hasilnya dapat diaplikasikan dan diukur dengan jelas. Indikator tema ini adalah adanya produkproduk kreatif dan inovatif yang dihasilkan dari program-program pemberdayaan dengan memanfaatkan sumber daya internal dan/atau eksternal. e. Peningkatan/Perluasan Jejaring dan Kemitraan Tema ini diusung agar unit-unit kerja berusaha menciptakan atau mengembangkan jejaring kemitraan yang produktif dan berkesinambungan dengan lembaga-lembaga lain. Indikatornya adalah terciptanya jalinan kerjasama dan kemitraan yang saling menguntungkan untuk kedua pihak dalam meningkatkan kinerja lembaga, penjaminan mutu layanan, prosedur kerja dan memungkinkan untuk income generating. Sedangkan dari sisi alokasi anggaran, HKPU dirancang untuk satu tahun anggaran dan dan tercantum dalam RKAT Alokasi Universitas Tahun 2008, dengan besaran dana sebagai berikut: a. Prodi/Jurusan : Rp. 20.000.000,b. Fakultas/Kampus Daerah : Rp. 50.000.000,Akan tetapi, apabila berdasarkan hasil penilaian Tim Penilai Independen proposal layak didanai lebih besar dari alokasi anggaran yang diusulkan, maka pengelola program unggulan akan menambah alokasi sesuai dengan rekomendasi dari Tim Penilai Independen. Implementasi HKPU dilaksanakan dimulai dengan seleksi proposal yang dilakukan oleh Tim Penilai Independen. Proposal dinilai menurut kriteriakriteria: keterukuran indikator tujuan, output/produk, outcome/dampak, pemanfaatan sumber daya, penggunaan anggaran, manajemen program, dan ciri-ciri keunggulan program. Kesungguhan dalam melaksanakan Program Unggulan tahun 2007 sebagaimana tercermin dalam penulisan Laporan 2007 akan dijadikan bahan pertimbangan. Kategori kelulusan terdiri atas: (a) diterima, (b) diterima dengan perbaikan, dan (c) ditolak. Proposal yang diterima dengan perbaikan harus diperbaiki sesuai dengan rekomendasi dari Tim Penilai Independen. Proposal yang diterima itetapkan dengan Surat Keputusan Rektor.

221 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Pada tahun 2007 dan 2008, telah dilaksanakan 60 program unggulan untuk tingkat prodi/jurusan dan 35 program unggulan untuk tingkat Fakultas. Sebaran judul dan besaran dana program ini ditunjukan pada Tabel 63. Tabel 63. Rekapitulasi HKPU Tingkat Jurusan/Prodi Tahun 2007 dan 2008 2007 No

Fakultas

1 FIP 2 FPIPS 3 FPBS 4 FPMIPA 5 FPTK 6 FPOK 7 Kampus Daerah Jumlah

Jumlah Program 8 12 12 10 10 3 5 60

Biaya (Rp) 210.000.000 290.000.000 290.000.000 250.000.000 250.000.000 110.000.000 250.000.000 1.650.000.000

2008 Jumlah Program 6 5 5 9 9 1 35

Biaya (Rp) 120.000.000 100.000.000 100.000.000 180.000.000 180.000.000 20.000.000 700.000.000

Beberapa program unggulan pada tingkat program studi, telah mencapai sasaran yang diinginkan universitas. Misalnya program rintisan kelas internasional di prodi pendidikan kimia, dan biologi telah mampu menginisiasi target universitas untuk memiliki program internasional, Program pendidikan bahasa inggris melaksanakan pengembangan pembelajaran bahasa inggris untuk RSBI untuk mahasiswa. Di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, program ini diarahkan untuk mengembangkan berbagai multimedia bagi mata-mata kuliah kelompok keahlian. Pada tingkat fakultas, program unggulan berdampak pada peningkatan kualitas manajemen seperti peningkatan efektivitas manajemen akademik, implementasi manajemen mutu,dan peningkatan kapasitas berbasis ICT. Daftar kegiatan program unggulan untuk tahun 2008 diperlihatkan di tingkat fakultas diperlihatkan pada Tabel 64. Biaya untuk masing-masing program unggulan fakultas adalah Rp. 50.000.000. Tabel 64. Daftar HKPU Tingkat Fakultas/Kampus Daerah Tahun 2007 dan 2008 No 1.

Fakultas/Unit FPMIPA

2.

FPOK

3.

UPI Kampus Cibiru

4.

UPI Kampus Serang

222 | L a p o r a n

Judul Program Unggulan Peningkatan Layanan Akademik Berbasis ICT Menuju Efektivitas dan Efisiensi Program Akademik di Lingkungan FPMIPA UPI Pembenahan Internal Menuju Fakultas Olahraga Unggul di Indonesia melalui Seminar dan Lokakarya Nasional Pendidikan Jasmani dan Olahraga UPI ke-I Komitmen Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan sertifikasi ISO 9001:2000 Program S1 PGSD Dual Modes UPI Kampus Cibiru Peningkatan Kemitraan dan Pengembangan Profesional Guru dan Dosen Melalui Kegiatan Pengembangan Laboratorium Media Audio-Visual Berbasis Teknologi dan Komunikasi

Tahunan UPI BHMN 2008

Program HKPU pada setiap program studi dan fakultas umumnya bukan merupakan program rutin tetapi merupakan program- program pengembangan yang mendukung pada peningkatak kualitas dan relevansi akademi yang pada gilirannya mengarah pada pencapaian Renstra UPI

223 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

V. LAPORAN KETENAGAKERJAAN

A. Ketenagakerjaan 1. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Edukatif Tenaga edukatif UPI pada 2008 tercatat berjumlah 1.254 orang dan tersebar di fakultas dan kampus daerah. Sebaran tenaga edukatif tersebut dapat dilihat pada Tabel 65. Tabel 65. Jumlah dan Sebaran Tenaga Edukatif No.

Unit Kerja

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

1.

FIP

225

222

213

2.

FPIPS

232

219

214

3.

FPBS

233

230

224

4.

FPMIPA

200

197

199

5.

FPTK

174

174

173

6.

FPOK

96

93

92

7.

KAMPUS DAERAH

134

133

139

JUMLAH

1.294

1.268

1.254

Pada tahun 2008, jumlah tenaga edukatif berdasarkan kualifikasi akademik, terdiri dari S1 = 309 orang (seluruhnya lulusan PT dalam negeri), S2 = 194 orang (lulusan PT dalam negeri 689 orang dan PT luar negeri 45 orang), dan S3 = 211 orang (lulusan PT dalam negeri 174 orang dan PT luar negeri 37 orang). Untuk meningkatkan kualifikasi akademik tenaga edukatif, UPI memberikan kesempatan belajar di dalam dan luar negeri sesuai dengan kebutuhan program studi dan kepakaran dosen. Tabel 66. Kualifikasi Tenaga Edukatif Tahun 2007 No

Jenjang Pendidikan

Tahun 2008

Dalam Negeri

Luar Negeri

Dalam Negeri

Luar Negeri

1

Strata 1

267

0

309

0

2

Strata 2

727

52

689

45

3

Strata 3

177

45

174

37

TOTAL

1.171

97

1.172

82

225 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Data tenaga akademik berdasarkan jabatan fungsional, pada tahun 2008, yaitu Tenaga Pengajar 62 orang, Asisten Ahli 175 orang, Lektor 423 orang, Lektor Kepala 528 orang, dan Guru Besar 66 orang. Sebanyak 23 orang dosen sedang dalam proses promosi ke Guru Besar, dengan rincian sebagai berikut: Sedang dalam proses di Depdiknas 9 orang, Sedang menunggu persetujuan Senat Akademik 2 orang, Masih di Peer Group 9 orang, dan Telah disetujui Tim PAK UPI 3 orang. Tabel 67. Kualifikasi Tenaga Edukatif Berdasarkan Jabatan Fungsional No

Uraian

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

1

GURU BESAR

62

70

66

2

LEKTOR KEPALA

483

519

528

3

LEKTOR

458

433

423

4

ASISTEN AHLI

202

195

175

5

TENAGA PENGAJAR

92

51

62

TOTAL

1.297

1.268

1.254

Tabel 68. Tenaga Edukatif yang Melanjutkan Studi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Unit Kerja FIP FPIPS FPBS FPMIPA FPTK FPOK SPs UPI Kampus Cibiru UPI Kampus Sumedang UPI Kampus Tasikmalaya UPI Kampus Purwakarta Upi Kampus Serang JUMLAH

226 | L a p o r a n

S2 32 12 53 19 25 33 14 1 7 8 4 5 213

Studi Lanjut Ke S3 Jumlah 66 98 35 47 56 109 39 58 43 68 21 54 18 32 6 7 1 8 2 10 1 5 1 6 289 502

Tahunan UPI BHMN 2008

2. Pengembangan Tenaga Administratif Tenaga administrasi UPI pada tahun 2008 berjumlah 720 orang, sedangkan pada 2007 berjumlah 739 orang. Terjadi penurunan jumlah tenaga administrasi dari tahun 2007 ke 2008, sebagai akibat dari sejumlah tenaga adminsitrasi memasuki masa pensiun, ditambah dengan adanya kebijakan zero growth. Tabel 69. Rekapitulasi Tenaga Administrasi, Pustakawan, Laboran, dan Teknisi Berdasarkan Unit Kerja No.

Unit Kerja

Tahun 2006 38

Tahun 2007 42

Tahun 2008 47

1

FIP

2

FPIPS

34

34

38

3

FPBS

43

45

40

4

FPMIPA

53

52

50

5

FPTK

56

54

50

6

FPOK

39

36

34

7

SPs

18

17

15

8

UPT

96

66

79

9

LEMBAGA

54

53

45

10

Biro/Direktorat

266

240

217

11

KAMPUS DAERAH

66

67

87

12

Sekretariat Universitas

-

33

28

763

739

720

JUMLAH

Tabel 70. Kualifikai Tenaga Administrasi, Pustakawan, Laboran, dan Teknisi Berdasarkan Jenjang Pendidikan No. 1 2 3 4 5 6 7 8

Jenjang Program SD SMP SMA D2 SARMUD/D3 S1 S2 S3 TOTAL

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

86 70 346 9 45 194 12 1 763

75 70 329 9 41 204 11 739

73 75 344 9 42 177 14 720

Peningkatan kualifikasi akademik tenaga administrasi, pustakawan, laboran, dan teknisi dilakukan melalui pemberian ijin studi lanjut, baik berupa persamaan (SLTP dan SLTA) maupun kuliah (S1 dan S2).

227 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

Tabel 71. Jumlah Tenaga Administrasi Berdasarkan Golongan/Pangkat NO.

GOL/PANGKAT

TAHUN 2006

TAHUN 2007

TAHUN 2008

1

GOL I

9

9

18

2

GOL II

317

277

283

3

GOL III

419

435

431

4

GOL IV

18

18

22

763

739

720

JUMLAH

Tabel 72. Pegawai Nondosen yang Sedang Studi Lanjut Tahun 2008 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Fakultas FIP FPIPS FPBS FPMIPA FPTK FPOK FPEB Lembaga Penelitian LPM Perpustakaan Dit. SDM Dit. Keuangan Biro Aset dan Fasilitas Dit. Akademi Dit. Pembinaan Kemahasiswaan Dit. Perencanaan & Pengembangan Dit. TIK Sekretaris Universitas UPI Kampus Cibiru UPI Kampus Sumedang JUMLAH

SMP

SMA 4

S1 5 3

3 2 2 3 1

3

S2 1

S3

1 1

1 3 3

1

1 2 7 5

1

1 1

1 1

2

1 1 5

2 17

1

1

6 1 1 1 44

2

Jumlah 10 3 4 3 5 3 1 1 3 5 3 2 9 5 2 2 8 3 1 6 81

1 2 11

4

Tabel 73. Pegawai Nondosen yang Mengikuti Pendidikan Non-Degree No

Jenis Diklat

2006

Tahun 2007

2008

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Diklatpim II (Sespim) Diklatpim III (Sepadya) Diklatpim IV (Adum) Diklat Pengadaan Barang/Jasa Diklat Teknis Kepegawaian Diklat Teknis Keuangan Diklat Teknis Kearsipan Diklat Teknis Keprotokolan Diklat Teknis Manajemen Barang Milik Negara

1 15 42 24 14 1 2 13

4 23 48 9 6 4 7

5 16 1 2 2 2 2

228 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

No

Jenis Diklat

2006

Tahun 2007

2008

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Diklat Teknis Sistem Adm. Akademik Diklat Teknis Hemat Energi Diklat Teknis TOT Diklat Teknis Laboran LPTK Diklat Teknis Grafika Diklat Teknis Ketatausahaan Diklat Teknis Sekretaris Diklat Teknis Komputer Diklat Teknis Penanggulangan Bencana Diklat Teknis LAKIP Diklat Teknis Sistem Akuntansi Instansi Diklat Penyusunan SOP JUMLAH

1 2 2 3 2 3 14 1 2 142

2 1 3 2 1 6 116

1 1 40 3 75

3. Kinerja Program Hasil yang dicapai dalam program manajemen SDM pada tahun 2008, serta kendala dan solusinya disajikan sebagai berikut: Tabel 74. Hasil Yang Dicapai, Kendala, dan Solusi Program SDM No

Hasil yang dicapai

Kendala

Solusi

CPNS usia diatas 35 tahun kesulitan menyerahkan SK pengabdian/pengala man kerja selama 11 tahun lebih

Menginformasikan kepada pimpinan unit kerja tersebut untuk membantu menerbitkan SK sebagai kelengkapan berkas usul CPNS

-

-

A. Tenaga Akademik 1.

Rekruitmen SDM/CPNS sebanyak 33 orang dengan kualifikasi Pend. S2, saat ini sedang proses di BKN dan Depdiknas

2.

Mengirimkan diklat prajabatan sebanyak 37 orang ke pusdiklat pegawai Depdiknas

3.

Pengangkatan menjadi PNS

CPNS

CPNS FPEB belum ada usulan Kajur dan Sekjur pembuatan DP3 karena belum Kaprodi

Menginformasikan kepada pimpinan Fakultas bahwa ada CPNS yang akan segera diusulkan untuk menjadi PNS

4.

Ijin studi lanjut, data studi lanjut, laporan kelulusan studi lanjut

Masih ada tenaga akademik yang belum melaporkan kelulusan hasil studinya

Membuat surat ke pimpinan Fakultas agar segera melaporkan tenaga akademik yang telah lulus studi lanjut

-

-

Masih kurang tenaga yang memenuhi kompetensi

Mengusulkan tambahan SDM yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan UPI

5.

Pengangkatan Sumpah/janji PNS sebanyak 72 orang B. Tenaga Administrasi/Teknisi 1.

Perekrutan SDM/CPNS sebanyak 1 orang dengan kualifikasi D3 Akuntansi, saat ini dalam proses SK di BKN dan Depdiknas

229 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

No

Hasil yang dicapai

Kendala

Solusi

Mengirimkan diklat prajabatan sebanyak 7 orang

-

-

Pengangkatan menjadi PNS 102 orang

-

-

Diklat/Pelatihan Komputer diikuti oleh Tenaga Akademik sebanyak 26 orang

-

-

Pengangkatan Sumpah/Janji PNS diikuti oleh Tenaga Akademik dan Tenaga Administratif sebanyak 72 orang

-

-

6

Ijin studi lanjut/data hasil studi/laporan kelulusan

-

-

7

Diklat Pengadaan Barang dan Jasa 2 orang Tenaga Administrasi di Pusdiklat Keuangan selama 2 minggu

-

-

Pelatihan Kesekretariatan/Legal Drafting. Dikuti oleh Tenaga Administrasi sebanyak 30 orang

-

-

-

-

-

-

2

3

4

5

8

9

10

CPNS sebanyak

Promosi/Rotasi/Mutasi/Re posisi, sebanyak 89 orang Tenaga dilantik dalam jabatan 21 orang Kadiv/Kabag 68 orang Kasubag/Kasi Usul KP Tenaga Administratif periode April 2009

B. Peningkatan Kesejahteraan 1. Kebijakan dan Arah Program Kebijakan dan arah program untuk bidang kesejahteraan difokuskan pada pengembangan sistem kesejahteraan yang dapat memotivasi peningkatan kinerja tenaga akademik maupun adminstrasi. Kebijakan di atas diwujudkan dalam empat program, yaitu (a) mengembangkan sistem insentif untuk meningkatkan kinerja SDM, (b) menerapkan sistem evaluasi berbasis kinerja bagi tenaga dosen dan administrasi, yang berdampak terhadap perbaikan kesejahteraannya; (c) menata sistem pengembangan karir, dan (d) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga akademik dan administrasi yang akan memasuki masa purna bakti. Pada tahun pertama, realisasi kebijakan diarahkan untuk menata dan mengembangkan sistem insentif berbasis kinerja bagi pegawai. Berikut

230 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

beberapa hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program kebijakan peningkatan kesejahteraan: a) Meningkatnya kesejahteraan pegawai lewat pemberian insentif prestasi kerja yang disesuaikan dengan kinerja pegawai yang bersangkutan, dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai; b) Tersedianya hasil evaluasi kinerja dosen dan tenaga administrasi secara periodik dan terpadu, serta pembinaan pegawai melalui rotasi dan mutasi sesuai dengan hasil penilaian kinerja; c) Tersedianya sistem pengembangan karir berbasis kinerja, untuk memotivasi peningkatan kinerja pegawai dan pengembangan sumber daya manusia; dan d) Terlaksananya pelatihan keterampilan wirausaha, untuk membekali pegawai yang memasuki masa purna bhakti.

2. Capaian Kinerja Program Capaian kinerja kebijakan peningkatan kesejahteraan berdasarkan Ramburambu Penjabaran Renstra dan RKAT tahun 2008 disajikan pada Tabel 75. Tabel 75. Capaian Kinerja Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan No.

Program

Rencana

Target

1.

Mengembangkan sistem insentif untuk meningkatkan kinerja SDM

Mengembangkan dan melaksanakan manual sistem insentif/tunjangan prestasi

Pengembangan sistem tunjangan prestasi

Manual dan pelaksanaan tunjangan prestasi

2.

Menerapkan sistem evaluasi berbasis kinerja bagi tenaga dosen dan administrasi, serta berdampak terhadap perbaikan kesejahteraannya

a. Melaksanakan sistem evaluasi kinerja secara periodik bagi dosen dan tenaga administrasi b. Menyelenggarakan dua paket penilaian secara terpadu oleh pimpinan unit dan mahasiswa pada setiap semester. c. Memberlakukan program rotasi dan mutasi sesuai dengan hasil penilaian kinerja Melaksanakan sistem pengembangan karir berbasis kinerja

Terlaksananya manual tunjangan prestasi

Manual tunjangan prestasi dapat dilaksanakan

Terlaksananya penilaian kinerja dosen yang melibatkan mahasiswa dan pimpinan unit. Terlaksananya mutasi pegawai

Manual IKAD dapat dilaksanakan

3.

Menata sistem pengembangan karir

4.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga akademik dan administrasi yang

231 | L a p o r a n

Menyelenggarakan satu paket pelatihan keterampilan wirausaha untuk pegawai yang

Perancangan sistem pengembangan karir Pelatihan keterampilan wirausaha untuk pegawai yang memasuki

Tahunan UPI BHMN 2008

Hasil

Mutasi pegawai berdasarkan kebutuhan dan kinerja dapat dilaksanakan Draft sistem pengembangan karir Pelatihan keterampilan wirausaha untuk pegawai yang memasuki

No.

5.

Program

Rencana

Target

Hasil

akan memasuki masa purna bakti

memasuki masa purna bakti

masa purna bakti

masa purna bakti dapat dilaksanakan

Pemberian tunjangan dan penghargaan kepada warga UPI yang berprestasi serta pemberian Tunjangan Khusus sesuai dengan peraturan

Mengembangkan pedoman pemberian penghargaan

Pembahasan draft pedoman pemberian penghargaan

Draft pedoman pemberian penghargaan

Hasil analisis capaian kinerja program peningkatan kesejahteraan di atas menunjukan tingkat ketercapaian melebihi target.

232 | L a p o r a n

Tahunan UPI BHMN 2008

VI. LAPORAN KEMAHASISWAAN

A. Daya Tampung dan Persaingan Dalam kurun waktu lima tahun (2006-2010) UPI menargetkan jumlah mahasiswa sebesar 25% dari keadaan pada akhir 2005 (baseline 2005 = 29.262 mahasiswa). Rata-rata peningkatan jumlah mahasiswa yang dikelola adalah 5% per tahun atau sekitar 1.500 mahasiswa per tahun. Sampai akhir tahun 2008, mahasiswa UPI berjumlah 37.696 orang, dan mahasiswa yang mengajukan cuti kuliah sejumlah 348 orang. Perkembangan jumlah mahasiswa dan keketatan persaingan calon mahasiswa di masing-masing program studi dapat dilihat pada Tabel 76, Tabel 77 dan Tabel 78. Tabel 76. Jumlah Mahasiswa UPI Tahun 2008 NO

FAKULTAS/SPS/KAMPUS DAERAH

TAHUN ANGKATAN