Matematika I - Fungsi dan Grafik - WordPress.com

28 downloads 473 Views 470KB Size Report
23 Jul 2013 ... 2. Pembatasan. Pembahasan Fungsi dan Grafik dibatasi hanya padafungsi dengan peubah bebas tunggal yang berupa bilangan nyata. 3. 4 ...
7/23/2013

Sudaryatno Sudirham

Pokok Bahasan mencakup 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Fungsi dan Grafik

Pengertian Tentang Fungsi Fungsi Linier Gabungan Fungsi Linier Mononom dan Polinom Bangun Geometris Fungsi Trigonometri Gabungan Fungsi Sinus Fungsi Logaritma Natural Fungsi Eksponensial Fungsi Hiperbolik Fungsi dalam Koordinat Polar

1

2

3

4

Pembatasan Pembahasan Fungsi dan Grafik dibatasi hanya padafungsi dengan peubah bebas tunggal yang berupa bilangan nyata

1

7/23/2013

Contoh:

Fungsi

panjang sebatang batang logam (= y) merupakan fungsi temperatur (= x)

Apabila suatu besaran y

Secara umum pernyataan bahwa y merupakan fungsi x dituliskan

memiliki nilai yang tergantung dari nilai besaran lain x

y = f (x)

maka dikatakan bahwa y merupakan fungsi x

y disebut peubah tak bebas

x disebut peubah bebas

nilainya tergantung x

bisa bernilai sembarang

Walaupun nilai x bisa berubah secara bebas, namun nilai x tetap harus ditentukan sebatas mana ia boleh bervariasi Dalam pelajaran ini kita hanya akan melihat x yang berupa bilangan nyata. Selain bilangan nyata kita mengenal bilangan kompleks yang dibahas dalam pelajaran mengenai bilangan kompleks. 5

6

Sistem koordinat x-y atau koordinat sudut-siku (koordinat Cartesian, dikemukakan oleh des Cartes)

Domain Domain ialah rentang nilai (interval nilai) di mana peubah-bebas x bervariasi.

Bidang dibatasi oleh dua sumbu, yaitu sumbu mendatar yang kita sebut sumbu-x dan sumbu tegak yang kita sebut sumbu-y.

Ada tiga macam rentang nilai yaitu: rentang terbuka a 0 jika k < 0 → y < 0

100

3x2

y1 = 10x2

9 8

y

Pergeseran ke arah sumbu-y positif

50

y2 = 10(x−2)2

7 6

0

5

-5

y = x2

4

-1

-2

-1 0 -20

2

-60

1

-80

y -100

0 -2

-3

1

2

3

4x 5 -5

-40

3

-3

-4

0

0

1

2

y memiliki nilai minimum

x

-3

-1

1

3

x

5

Pergeseran ke arah sumbu-x positif

y = −2x 2 y = −10x 2

3

y memiliki nilai maksimum 43

44

11

7/23/2013

Mononom Pangkat Genap pada umumnya Contoh:

y y1 = 2x2

3

Jika kurva-kurva ini memiliki nilai k yang sama maka mereka berpotongan di titik P[1,k]

1 0 -1

Pangkat ganjil terendah: linier y

2

y2 = 2x4 y3 = 2x6 -1.5

Mononom Pangkat Ganjil

Pada mononom berpangkat genap, makin besar pangkat makin melandai kurva di sekitar titik puncak

0

-0.5

0.5

1

x

2

y = x6 -1.5

-1

2

8

Kurva : y = 6 x

6

6 x 2 = 3x 4 → x 2 = 2

4

→ x = 2 dan y = 3 2

2

Kurva : y = x 6 dan y = 3x 4

0

x 6 = 3x 4 → x 2 = 3

-0.5

0

0.5

1

x

1.5

dan y = 3x

→ x = 3 dan y =

Mononom Pangkat Tiga

y

-1

-0.5

-1 0

0.5

1

1.5

x

-2

4

-3

Makin tinggi pangkat mononom, makin landai kurva di sekitar titik [0,0] yaitu titik yang merupakan titik belok Jika kurva-kurva ini memiliki nilai k yang sama maka mereka berpotongan di titik P[1,k]

( )4 = 12 Kurva mononom pangkat ganjil simetris terhadap titik [0,0]

( 3 )6 = 81

Kurva mononom pangkat genap simetris terhadap sumbu-y

y = −3x 3

y = 2x5 y = 2x3

0 -1.5

y

y = 3x4

y = 2x

1

1.5

Koordinat titik potong antara kurva y = 6x2

3

46

45

Pergeseran ke arah sumbu-y positif y = 10(x−2)3 + 100

500 600

400

y = 2x 3

300

y

y = 10x3

400

Polinom

200 200

100 0 -5 -4 -3 -2 -100 -1 0

0 1

2

3

4

-200 -300 -400 -500

Mononom pangkat tiga Simetris terhadap [0,0]

x

5

-5

-3

-1

1

3

x

5

-200 -400 -600

y = 10(x−2)3 Pergeseran mononom pangkat tiga ke arah sumbu-x positif 47

48

12

7/23/2013

Polinom Pangkat Dua

150

y1=2x2

150

y2=15x

0

-10

x = −15/2 -150

0

x

10

-10

0

-150

y2=15x -150

y = 2 x + 15 x + 13

0 10

x

10

-150

2 Sumbu simetri dari y = 2 x + 15 x

Penjumlahan mononom pertama dan ke-dua: y = 2 x 2 + 15 x

2

x

0

0

10

Kurva masing-masing komponen (mononom) dari polinom:

y4 = 2x2+15x

−15/2

0

x

y5 = 2x2+15x+13

sumbu simetri

y4 = 2x2+15x

-10

0

150

150

y4 = 2x2+15x

y3=13 -10

sumbu simetri −15/4

y

y y1=2x2

y

y

y = ax 2 + bx + c

memotong sumbu-x di: x = −

15 4

Penambahan komponen y3 = 13 memberikan: y = 2 x 2 + 15 x + 13

Koordinat titik puncak:

Perpotongan dengan sumbu-x

x = −15 / 4 = 3,75

15 0 = 2 x 2 + 15x ⇒ x = − 2

 − 15   − 15  y = 2  + 15  + 13 = −15,125  4   4 

2

49

50

Polinom Pangkat Tiga: mononom pangkat tiga + polinom pangkat dua

Polinom Pangkat Dua secara umum y = ax2 +bx +c

y = ax3 + bx 2 + cx + d

2

x1

y=

x2 0 0

 b − 4ac   −  4a   

x

ax2

y3 = 4 x 3 + 19 x 2 − 80 x − 200

y 2 = 19 x 2 − 80 x − 200 y

b   y = a x 2 + x  + c a  

y

y

2000

b  b2  = a x + +c  − 2 a 4a  

2000

y2

2

b  b 2 − 4ac  = a x +  − 2a  4a 

0 -10

0

x

10

0 -10

0

x

10

2

Sumbu simetri:

x=−

b 2a

Pergeseran ke arah kiri sumbu-x

y1 =

y1

4x3 -2000

Pergeseran ke arah negatif sumbu-y

51

Mononom pangkat tiga (y1) Dan Polinom pangkat dua (y2)

-2000

Penjumlahan: y3 = y1 + y2 y3 memotong sumbu-x di 3 titik Hal ini tidak selalu terjadi Tergantung dari nilai koefisien y1

52

13

7/23/2013

y = ax3 + bx 2 + cx + d 2000

y = ax3 + bx 2 + cx + d

2000

y2

y2 = bx 2 + cx + d

2000

y2

2000

y2

y3 = y1 + y2 -10

10

-10

y3 = y1+y2

y1 -2000

y1 = ax 3 Kasus: a kurang positif Penurunan kurva y1 di daerah x negatif tidak terlalu tajam Kurva terlihat hanya memotong sumbu-x di 2 titik Titik potong ke-3 jauh di sumbu-x negatif

y3 = y1 + y2

15 0

y1

-10

0

15

0

-10 0

15

-2000

y1

y1 = ax 3

-2000

Kasus: a terlalu positif Penurunan y1 di daerah negatif sangat tajam Tak ada titik potong dengan sumbu di daerah x negatif Hanya ada satu titik potong di x positif

y1 = ax = −kx 3

3

-2000

y3 = y1 + y2

a 1, maka (1 - x2) < 0 Dalam hal demikian ini kita membatasi x hanya pada rentang

−1 ≤ x ≤ 1

xy = 1 Kurva fungsi ini tidak memotong sumbu-x maupun sumbu-y

Karena kurva ini simetris terhadap garis y = x, maka ia memiliki nilai juga terbatas pada rentang

−1 ≤ y ≤ 1 58

57

Asimptot

Jarak Antara Dua Titik

Suatu garis yang didekati oleh kurva namun tidak mungkin menyentuhnya, disebut asimptot Jika P[xp,yp) dan Q[xq,yq], maka Contoh:

y 2 ( x 2 − x) = x 2 + 10

y=±

PQ = ( x p − xq ) 2 + ( y p − yq )2

x 2 + 10 x( x − 1) Contoh:

4

y

tidak boleh < 0 agar x(x−1) > 0 haruslah x < 0 atau x > 1

0 -4

0

-4

4

[3,8]

8

y

PQ = (3 − 1) 2 + (8 − 4) 2 = 20

6 4

x

[1,4]

2

Tidak ada bagian kurva yang berada antara x = 0 dan x = 1. Garis vertikal x = 0 dan x = 1 adalah asimptot dari kurva 59

0 0

-1 -2

1

2

3

x

4

-4

60

15

7/23/2013

Parabola

y = kx 2

Bentuk kurva y

y=kx2 P[x,y]

x

= ( y − p) 2 + x 2 =

y=

Q disebut titik fokus parabola Garis y disebut direktrik Titik puncak parabola berada di tengah

PR = ( y + p)

y = 0,5 x 2

dapat kita tuliskan

ada suatu nilai k sedemikian rupa sehingga PQ = PR R[x,−p]

PQ = (PR − p) 2 + x 2

Parabola

P terletak pada kurva Q terletak di sumbu-y y = −p garis sejajar sumbu-x R terletak pada garis y

Q[0,p] [0,0]

Contoh:

disebut parabola

1 2 1 x = x2 2 4 × 0,5

Direktrik:

antara titik fokus dan direktriknya

y = − p = −0,5

Titik fokus:

Q[0,(0,5)]

y 2 − 2 py + p 2 + x 2

y 2 − 2 py + p 2 + x 2 = y + p

y=

x2 4p

y=

1 2 x 4p

k=

1 4p

p=

1 4k

61

62

Lingkaran Lingkaran merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap satu titik tertentu yang disebut titik pusat lingkaran

Contoh: y

( x − 0,5) 2 + ( y − 0,5) 2 = r 2

1

Jika titik pusat lingkaran adalah [0,0] dan jari-jari lingkaran adalah r 0,5

r = x2 + y2

x2 + y 2 = r 2

r -1

persamaan lingkaran berjari-jari r berpusat di [0.0] Pergeseran titikpusat lingkaran sejauh a kearah sumbu-x dan sejauh b ke arah sumbu-y

1

[0,0] 0,5

x

r=1

-1

( x − a ) 2 + ( y − b) 2 = r 2

x2 + y2 = 1

Persamaan umum lingkaran berjari-jari r berpusat di (a,b) 63

64

16

7/23/2013

Elips

Elips adalah tempat kedudukan titik yang jumlah jarak terhadap dua titik tertentu adalah konstan

x2 a

Dua titik tertentu tersebut merupakan dua titik fokus dari elips y XP = ( x + c) + y 2

X[x,y]

2

Q[c, 0]

2

2

kwadratkan

[0,b] y

X[x,y]

[a,0] sumbu pendek = 2b P[-c, 0]

c2

( x + c ) + y = 2a − ( x − c ) + y 2

2

a

2

2

2

2

sumbu panjang = 2a

2

Elips tergeser

2

kwadratkan

( x − p) 2 a2

+

( y − q) 2 b2

1

2

2

x2

2

a

2

di segitiga PXQ : XP + XQ = 2a > 2c → a 2 > c 2

+

y2 a −c 2

2

=1

x

2

a2

+

y

2

b2

=1

2b = 1 → b = 0,5

y

2a = 2 → a = 1

=1 q = 0,25

x = x − 2cx + c + y 2

x

Q[c, 0]

[0,−b] 2

c x = ( x − c) 2 + y 2 a

a − 2cx + 2

=1

x

( x + c ) + y = 4 a − 4 a ( x − c) + y + ( x − c) 2 + y 2 a−

b2

(kita misalkan ) 2

sederhanakan

y2

XQ = ( x − c )2 + y 2

2

⇒ ( x + c ) + y + ( x − c) + y = 2 a 2

+

[−a,0]

P[-c, 0]

XP + XQ = 2a

2

( x − 0,5) 2

0

-1

0

b2 = a2 − c2

-1

x

1

2

12

+

( y − 0,25) 2 0,52

=1

p = 0,5

65

66

Hiperbola Hiperbola merupakan tempat kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya antara dua titik tertentu adalah konstan

x2 a2



y2 b2

=1

b2 = c 2 − a2

y

XP = ( x + c) 2 + y 2

X(x,y)

+∞

y

XQ = ( x − c) 2 + y 2

X(x,y) Q[c,0]

P[-c,0]

x -c

c

x

XP − XQ = ( x + c ) 2 + y 2 = 2a + ( x − c ) 2 + y 2

( x + c ) 2 + y 2 − ( x − c ) 2 + y 2 = 2a

−∞

[-a,0] [a,0] (c / a ) x − a = ( x − c ) + y 2

kwadratkan

x2



2

=1

a c −a Dalam segitiga PXQ, selisih (XP−XQ) < PQ 2

2

kwadratkan dan sederhanakan

Kurva tidak memotong sumbu-y

y2 2

→ 2c < 2a → c2 − a2 = b2

x2 a

2



y2 b2

Tidak ada bagian kurva yang terletak antara x = −a dan x = a

=1

persamaan hiperbola

67

68

17

7/23/2013

Perputaran Sumbu Koordinat

Kurva Berderajat Dua Parabola, lingkaran, elips, dan hiperbola adalah bentuk-bentuk khusus kurva berderajat dua, atau kurva pangkat dua

Hiperbola dengan titik fokus tidak pada sumbu-x y

X[x,y]

( x + a ) 2 + ( y + a) 2 − ( x − a ) 2 + ( y − a) 2 = 2a

Bentuk umum persamaan berderajat dua adalah Q[a,a]

Ax 2 + Bxy + Cy 2 + Dx + Ey + F = 0

Persamaan parabola: Lingkaran:

( x + a) 2 + ( y + a ) 2 = 2a + ( x − a ) 2 + ( y − a ) 2

x

P[-a,-a]

x + y − a = ( x − a)2 + ( y − a)2

B = C = D = F = 0; A = 1; E = −4 p

B = D = E = 0;

A = 1; C = 1;

2 xy = a 2

F = −1

y

Mempetukarkan x dengan y tidak mengubah persamaan ini. Kurva persamaan ini simetris terhadap garis y = x,

Bentuk Ax2 dan Cy2 adalah bentuk-bentuk berderajat dua yang telah sering kita temui pada persamaan kurva yang telah kita bahas. Namun bentuk Bxy yang juga merupakan bentuk berderajat dua, belum kita temui dan akan kita lihat berikut ini

Kurva hiperbola ini memiliki sumbu simetri yang terputar 45o berlawanan dengan arah perputaran jarum jam, dibandingkan dengan sumbu simetri hiperbola sebelumnya, yaitu sumbu-x.

-5

5

0

0

x

-5

69

70

Untuk menjelaskan fungsi trigonometri, kita gambarkan lingkaran-satuan, r = 1 Fungsi Cosecan csc θ =

1 1 = sin θ PQ

y

1 = sin 2 θ + cos 2 θ 1

Fungsi sinus P

r=1

-1

O [0,0]

sin θ =

PQ = PQ r

θ -θ

Q

1 x

Fungsi Cosinus P’ -1

OQ cos θ = = OQ r

Fungsi Secan sec θ =

1 1 = cos θ OQ

Fungsi Tangent PQ sin θ = OQ cos θ P′Q − PQ tan(−θ) = = = − tan θ OQ OQ

tan θ =

Fungsi Cotangent OQ cos θ = PQ sin θ OQ OQ cot(− θ) = = = − cot θ P′Q − PQ cot θ =

72 71

18

7/23/2013

Relasi-Relasi

Relasi-Relasi cosα

y

y

sinα cosβ

cosα

sinα sinα sinβ

1

sinα cosβ sinα sinα sinβ

1

β α -1

[0,0]

β α

cosα sinβ

β 1x

-1

[0,0]

cosα cosβ

sin(α + β) = sin α cos β + cos α sin β cosα sinβ

β 1x

cos(α + β) = cos α cos β − sin α sin β

cosα cosβ

-1

-1

Karena sin( −β) = − sin β cos(−β) = cos β

sin(α − β) = sin α cos β − cos α sin β cos(α − β) = cos α cos β + sin α sin β

73

74

Contoh:

Contoh:

d).

a). sin(2α) = sin(α + α) = sin α cos α + cos α sin α = 2 sin α cos α

b). cos( 2α) = cos(α + α) = cos α cos α − sin α sin α = cos 2 α − sin 2 α

c).

sin(α + β) = sin α cos β + cos α sin β sin(α − β) = sin α cos β − cos α sin β sin(α + β) + sin(α − β) = 2 sin α cos β

cos(2α) = cos 2 α − sin 2 α

1 = cos 2 α + sin 2 α

e).

sin α cos β =

sin(α + β) + sin(α − β) 2

cos(α + β) = cos α cos β − sin α sin β

cos(α − β) = cos α cos β + sin α sin β

cos(2α) + 1 = 2 cos2 α

cos(α + β) + cos(α − β) = 2 cos α cos β

cos(2α) = 2 cos 2 α − 1

f).

cos(2α) − 1 = −2 sin 2 α

cos α cos β =

cos(α + β) + cos(α − β) 2

sin α sin β =

cos(α − β) − cos(α + β) 76 2

cos(α − β) = cos α cos β + sin α sin β cos(α + β) = cos α cos β − sin α sin β

cos(2α) = 1 − 2 sin 2 α

cos(α − β) − cos(α + β) = 2 sin α sin β 75

19

7/23/2013

Kurva Fungsi Trigonometri Dalam Koordinat x-y Fungsi Sinus y = sin( x)

y

Fungsi Cosinus y = cos(x) y

perioda

1

Fungsi Trigonometri Normal

−2π

−π

perioda

1

0 0

π



x

−π

0

π

0



x

-1

-1

y = sin( x) = cos( x − π / 2) pergeseran fungsi cosinus sejauh π/2 ke arah sumbu-x positif Contoh:

sin 56o = cos(56o − 90o ) = cos 34o 77

78

Fungsi Cotangent

Fungsi Tangent

sin θ

3

2 1 -3π/4 -π/2 -π/4

0 0 -1

π/4

-2 -3

sin θ cos θ

asimptot

cos θ

3

π/2

3π/4

sin θ 1 tan θ = = cos θ cot θ

2

cot θ =

1

Rentang: -π/4 < tanθ < π/4 π/4 < tanθ < 3π/4 dst. Lebar rentang: π/2

-3π/4 -π/2

-π/4

0 0 -1 -2

π/4

π/2

3π/4

cos θ 1 = sin θ tan θ

Rentang: 0 < tanθ < π/2 -π/2 < tanθ < 0 dst. Lebar rentang: π/2

-3

asimptot

79

80

20

7/23/2013

3

Fungsi Secan 1 cos( x )

2

y = sec( x) =

1 0 -1,5π



-0,5π

0

π

0,5π

Rentang: -π/2 < tanθ < π/2 π/2 < tanθ < 3π/2 dst. Lebar rentang: π

1,5π

-1 -2 -3

Fungsi Trigonometri Inversi

asimptot

Fungsi Cosecan 1 y = csc( x ) = sin( x )

3 2 1 0 -1,5π



-0,5π

0

0,5π

π

Rentang: 0 < tanθ < π -π< tanθ < 0 dst. Lebar rentang: π

1,5π

-1 -2 -3

81

Sinus Inversi

y = arcsin x atau = sin

−1

82

Cosinus Inversi

Sudut y yang sinusnya = x

sin y = x

x

y

π

y 0,5π

1

0,25π

y

0

0

x = cos y

y



-1

y = cos −1 x

0

1

−π −2π

x

-1

-0,5

0

0,5

-0,25π -0,5π

Kurva nilai utama -π/2 < sin-1x 1 127

PF r = PD k + r cos θ

r=

r=

es k 1 − es cos θ

k 1 − cos θ

0,5 × k k = 1 − 0,5 cos θ 2 − cos θ

r=

2× k 1 − 2 cos θ

(misal es = 0,5)

(misal es = 2) 128

32

7/23/2013

Lemniskat dan Oval Cassini

Lemniskat

Kurva-kurva ini adalah kurva pada kondisi khusus, yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang hasil kali jaraknya terhadap dua titik tertentu bernilai konstan

r 2 = a 2 cos 2θ ± a 2 cos 2 2θ − (1 − k 4 )

Kondisi khusus: k = 1

Kondisi khusus: k > 1, misal k = 1,1

r 2 = 2a 2 cos 2θ

θ = π/2 P[r,θ]

Kurva dengan

r θ

θ=π

θ=0 F2[a,0]

F1[a,π]

= r + a + 2ar cos θ 2

Misalkan PF1 × PF2 = b 2

(

)(

b = r + a + 2ar cos θ × r + a − 2ar cos θ 2

1

0,6

0,5

= r 2 + a 2 − 2ar cos θ

2

4

θ = π/2

(PF2 )2 = (r sin θ)2 + (a − r cos θ)2

(PF1 )2 = (r sin θ)2 + (a + r cos θ)2

θ = π/2

a=1

2

2

2

0,2

θ=π

)

-1,5

-1

0 -0,5 0 -0,2

θ=0 0,5

1

θ=π -2

-1

4 4 2 2 = r 4 + a 4 + 2a 2 r 2 (1 − 2 cos 2 θ) = r + a − 2a r cos 2θ

Buat b dan a berrelasi b = ka

k 4 a 4 = r 4 + a 4 − 2 a 2 r 2 cos 2θ

Oval Cassini

0

1

2

-0,5

0 = r 4 − 2a 2 r 2 cos 2θ + a 4 (1 − k 4 )

r 2 = a 2 cos 2θ ± a 2 cos 2 2θ − (1 − k 4 )

θ=0

0

1,5

-0,6 -1

129

130

r 2 = a 2 cos 2θ ± a 2 cos 2 2θ − (1 − k 4 )

Kondisi khusus: k < 1, misalkan k = 0,8 θ = π/2

Fungsi dan Grafik

1,5 1 0,5

θ=π -2

Sudaryatno Sudirham

θ=0

0 -1

0

1

2

-0,5 -1 -1,5

131

132

33