memahami pentingnya kompetensi profesional guru melalui mata ...

11 downloads 7629 Views 77KB Size Report
10 Jan 2014 ... http://bdkmedan.kemenag.go.id ... kurikulum 2013. ... silabus dan menyusun RPP karena melalui mata diklat ini, guru ... Fikih, Akidah-Akhlak, SKI bahkan Bahasa Arab. ... tingkat madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Aliyah.
http://bdkmedan.kemenag.go.id 10/01/2014

MEMAHAMI PENTINGNYA KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MELALUI MATA DIKLAT ANALISIS SKL, KI DAN KD

Oleh : Marinasari Fithry Hasibuan,S.Ag,M.Pd Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan ABSTRAK Salah satu kompetensi profesional yang wajib dikuasai oleh guru berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru adalah menguasai materi struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Empat faktor yang menyebabkan rendahnya penguasaan guru terhadap materi pembelajaran yang di ajarkan yaitu 1. Guru hanya memadakan buku-buku paket sebagai sumber bacaan, 2. Ketidak sesuaian antara latar belakang pendidikan dengan materi pelajaran yang disampaikan, 3. Budaya membaca yang masih rendah,4. Kemampuan mengakses sumber-sumber belajar melalui multi media. Analisis SKL, KI dan KD merupakan salah satu mata diklat yang memberikan pemahaman kepada peserta diklat tentang pentingnya seorang guru memiliki kompetensi profesional khususnya dalam kemampuan menguasai materi yang diajarkan sebab dengan menguasai materi yang diajarkan maka seorang guru akan mudah untuk mengaplikasikan rencana pembelajaran yang telah disusun dan dapat dapat mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan tingkat kebutuhan anak. Kata Kunci : Kompetensi Profesional Guru, Analisis SKL, KI, KD I. PENDAHULUAN Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sebagai tujuan pendidikan nasional, kemampuan siswa mengembangkan diri jika dikaji secara sederhana sebenarnya dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan aspek kemampuan guru mengembangkan pembelajaran. Aspek keterlibatan siswa dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru sedangkan aspek kemampuan guru mengembangkan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh tingkat penguasaan guru terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan. Aspek

1

http://bdkmedan.kemenag.go.id 10/01/2014 kedua inilah sebenarnya hakikat dari kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh seorang guru. Semakin luas penguasaan guru terhadap sebuah materi pembelajaran tentu semakin mudah pula baginya untuk mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kematangan fisik dan intelegensi siswa yang ia hadapi. Sebaliknya semakin rendah penguasaan guru terhadap materi yang akan di ajarkan maka guru akan semakin sulit untuk mengembangkan pembelajaran sebab bisa saja terjadi di dalam kegiatan pembelajaran materi yang disampaikan oleh guru terlalu rendah sehingga membosankan siswa atau sebaliknya materi yang disampaikan terlalu tinggi atau

kurang mengarah kepada tujuan pembelajaran sehingga siswa tidak dapat

merespon materi pembelajaran yang disampaikan. Inilah yang terjadi jika materi pembelajaran yang disampaikan tidak sesuai dengan tingkat kematangan fisik dan intelektual siswa. Dari hasil wawancara lisan yang sering penulis lakukan dengan peserta diklat penulis dapat menemukan empat faktor yang menyebabkan rendahnya penguasaan guru terhadap materi pembelajaran yang di ajarkan diantaranya adalah : 1. Di dalam mengajarkan materi pembelajaran, banyak guru yang hanya memadakan buku-buku paket sebagai sumber bacaan. 2. Ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan dengan materi pelajaran yang disampaikan. Misalnya sarjana PAI mengajarkan mata pelajaran bahasa Arab. 3. Budaya membaca yang masih rendah 4. Kemampuan mengakses sumber-sumber belajar melalui multi media. Keempat faktor yang telah penulis kemukakan di atas sebenarnya hanyalah pengantar dari tulisan yang akan penulis paparkan nanti dan oleh sebab itu maka ke empat faktor di atas tidak akan penulis jabarkan secara detail. Adapun yang menjadi pembahasan penulis pada tulisan ini adalah manfaat dari mempelajari mata diklat konsep pembelajaran dan pemetaan dalam meningkatkan wawasan peserta diklat terhadap kompetensi profesional.

II. PEMBAHASAN A. Kompetensi Profesional guru Adapun kompetensi professional yang wajib dikuasai oleh guru berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru adalah sebagai berikut :

2

http://bdkmedan.kemenag.go.id 10/01/2014 1. Menguasai materi struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu 2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran / bidang pengembangan yang diampu 3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara aktif 4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan tindakan reflektif 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan mengembangkan diri

B. Mata Diklat Analisis SKL, KI, KD 1. Pengertian Mata Diklat Analisisis SKL, KI, dan KD Mata Diklat Analisis SKL, KI, dan KD adalah salah satu mata diklat yang wajib diajarkan pada diklat substansi peningkatan kompetensi guru dalam implementasi kurikulum 2013. Mata diklat ini merupakan sebuah pondasi untuk memahami silabus dan menyusun RPP karena melalui mata diklat ini, guru dapat memahami keterkaitan antara standar kompetensi lulusan peserta didiknya dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang akan diajarkan.

2. Manfaat Analisis SKL, KI, KD : a. Guru dapat mengetahui materi yang esensial yang harus dikuasai oleh peserta didik maksudnya suatu materi pembelajaran ada sifatnya berkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya secara terus menerus mulai dari satu semester kesemester berikutnya

oleh karena itu guru harus memperhatikan hal yang

demikian guna memprogramkan dan merencakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan-tahapan yang diperlukan. b. Guru dapat memilih materi yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik

sekolah serta masyarakat. Artinya dengan pemetaan ini guru dapat

memilah dan memilih materi apa yang cocok dengan terhadap peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangannya tingkat kemampuannya dan tingkat kecerdasan emosionalnya

3

http://bdkmedan.kemenag.go.id 10/01/2014 c. Guru dapat menyaji materi secara sistematis, dari mudah ke sukar, dari yang konkrit keabtrak dan lain-lain. Artinya dalam kegiatan pembelajaran seorang guru menyampikana materi harus secara hirarki dari yang mudah kepada yang sulit , hal ini berguna untuk mudah dipahami dan dimengerti oleh anak didik. d. Guru dapat menentukan alokasi waktu yang tepat untuk setiap bahan sesuai dengan tingkat kesukarannya. Maksudnya alokasi waktu bisa dibagi sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan sering terjadi pada

guru bahwa dalam

penyampaiaan materi kurang memperhitungkaan waktu yang tersedia sehingga materi tidak terserap dengan baiaak oleh peserta didik. Artinya kehabisan waktu tidak sampai kepada tujuan pembelajaran e. Guru dapat menentukan alat penyajian, alat pengukuran kemampuan murid terhadap materi. Maksudnya media yang digunakan akan bisa diketahui kalau pemetaan dilaksanakan hal ini dapat kita ketahui dari aspek materinya yang dilihat dari KD suatu pembelajaran. f. Mengaktifkan semua spek belajar baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. g. Membangkitkan minat peserta didik artinya perencanan yang mataang pembelajaran dapat dikemas dengan melihat kepada semua aspeknya maka dalam penyajian akan menciptakan pembelajaran yang PAKEM yaitu pembelajaran yang aktif kreatif dan menyenangkan .dan hal ini sudah tercipta dengan sendirinya motivasi dan minat belajar peserta didik tumbuh.

3. Penguasaan Guru Terhadap Materi Pelajaran yang diajarkan Analisis SKL, KI dan KD telah menjelaskan bahwa seorang guru baru dapat dikatakan profesional di dalam materi pelajaran yang diajarkannya jika guru tersebut memiliki pengetahuan yang luas terhadap materi

pelajaran

tersebut. Ada langkah yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk dapat menerapkan konsep pembelajaran sebagaimana yang telah dikemukakan di atas. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Seorang guru yang mengampu satu mata pelajaran harus memiliki pengetahuan terhadap mata pelajaran yang terkait dengan lingkup mata

4

http://bdkmedan.kemenag.go.id 10/01/2014 pelajaran tersebut. Misalnya guru mata pelajaran Al-Quran-Hadits hendaknya bukan hanya memperluas wawasan dan pengetahuannya dibidang mata pelajaran Al-Quran-Hadits saja tetapi harus menguasai materi –materi pelajaran yang berkaitan dengan lingkup Pendidikan Agama Islam seperti Fikih, Akidah-Akhlak, SKI bahkan Bahasa Arab. Hal ini diperlukan karena ketika seorang guru Al-Quran-Hadits mengajarkan sebuah materi misalnya tentang ayat-ayat yang berhubungan dengan azab Allah, maka untuk memberikan contoh orang-orang yang diazab oleh Allah tentunya guru harus memiliki pengetahuan tentang beberapa kisah yang berkaitan dengan pembahasan tersebut. Dalam permasalahan ini maka guru mau tidak mau harus memlilki pengetahuan tentang sejarah kebudayaan Islam. 2. Seorang guru mata pelajaran harus memiliki pengetahuan yang luas terhadap sub-sub materi pelajaran yang diajarkannya. Umpamanya seorang guru mata pelajaran Al-Quran-Hadits harus memiliki pengetahuan tentang ilmu tajwid, Ulumul Quran, Ilmu Hadits, Ilmu Tafsir dan Ilmu Qira’ah 3. Seorang guru yang mengajarkan mata pelajaran pada satu jenjang pendidikan tertentu misalnya seorang guru mata pelajaran Al-Quran-Hadits yang mengajarkan pelajaran Al-Quran-Hadits pada Tingkat Madrasah Tsanawiyah harus memiliki pengetahuan juga tentang materi pelajaran yang ada pada tingkat madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Aliyah. Hal ini disebabkan karena sifat sebuah materi pembelajaran itu sesuai dengan prinsip pengembangan Silabus dan RPP yaitu sistematis dan berkesinambungan.

III. PENUTUP Penguasaan guru dalam materi pembelajaran tidak cukup hanya diperoleh dari pendidikan formal saja. Untuk menjadi seorang yang lebih profesional dalam bekerja maka seorang guru dituntut untuk terus meningkatkan wawasan dan pengetahuannya di dalam materi pelajaran yang diajarkannya. Pengetahuan terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan dapat diperoleh melalui berbagai bentuk kegiatan seperti pendidikan dan latihan maupun seminar yang dilaksanakan oleh berbagai fihak. Balai Diklat sebagai salah satu lembaga pendidikan yang dikelola oleh pemerintah merupakan salah satu wadah bagi guru untuk meningkatkan wawasan

5

http://bdkmedan.kemenag.go.id 10/01/2014 dan pengetahuannya dalam bidang pendidikan dan dan pengajaran. Analisis SKL, KI dan KD merupakan salah satu mata diklat inti yang bertujuan agar peserta diklat dapat mengetahui seluas apa sebenarnya pengetahuan yang harus ia kuasai dalam materi pembelajaran yang akan disampaikannya sehingga materi pelajaran itu nantinya diharapkan dapat disampaikan secara sistematis dan berkesinambungan.

V. DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Standar Nasional Pendidikan, 2007. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.Jakarta 2. B. Suryosubroto, 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Penerbit : Rinneka Cipta, Jakarta. 3. Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 20055. 4. Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Dep. Agama .2006. Inovasi Pendidikan Agama dan Keagamaan RI 5. Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran. Penerbit : Kencana, Jakarta 6. Susanto, 2008, Penyusunan Silabus dan RPP berbasis Visi KTSP. Penerbit, Mata Pena, Surabaya 7. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003

6