menerampilkan siswa kelas vii-g smp negeri 18 malang dalam ...

14 downloads 334510 Views 465KB Size Report
dengan bantuan media papan soal untuk menerampilkan siswa kelas VII-G di. SMPN 18 Malang dalam menyelesaikan soal cerita materi segiempat. Hasil.
MENERAMPILKAN SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI 18 MALANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SEGIEMPAT MELALUI CIRC DENGAN BANTUAN MEDIA PAPAN SOAL

Nur Ummah Widyanti*), Hery Susanto**) Universitas Negeri Malang Email: [email protected], [email protected]

Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan proses keterlaksanakan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe CIRC dengan bantuan media papan soal untuk menerampilkan siswa kelas VII-G di SMPN 18 Malang dalam menyelesaikan soal cerita materi segiempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, rata-rata banyaknya siswa yang tuntas belajar sebesar 78,74%. Pada siklus II rata-rata banyaknya siswa yang tuntas belajar sebesar 84,93%. Sedangkan tahapan-tahapan yang dapat menerampilkan siswa adalah teams, Student creative, team study, team score and team recognition, teaching group, facts test dan whole class units. Kata kunci: CIRC, menerampilkan. Abstract: This study was aimed to describe the process of implementation of cooperative learning model type CIRC by using board media to improve skill of seventh graders class G in SMPN 18 Malang in solving story based problem on rectangle material. The result of the study showed that in cycle I, the percentage of students obtaining the competence was 78.74%. whereas in cycle II, the percentage od students obtaining the competence was 84.93%. The stages that enabled students in improving their skill were teams, Student creative, team study, team score and team recognition, teaching group, facts test and whole class units. Keywords: CIRC, improving skill

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting. Tujuan pengajaran matematika antara lain agar siswa memahami konsep matematika secara luwes, akurat, efisien, dan tepat serta memiliki rasa ingin tahu atau kritis, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percayadiri dalam pemecahan masalah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII-E, beliau menyatakan bahwa siswa kurang memahami materi yang diajarkan guru dan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita matematika yaitu pada materi persamaan liniear satu variabel selain itu pembelajaran sering digunakan adalah metode ceramah. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya nilai ulangan harian di kelas VII-G, dimana yang mencapai ketuntasan hanya 12 siswa dari 43 siswa. Dari pernyataan tersebut, maka peneliti menemukan cara untuk menerampilkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada mata pelajaran matematika yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition atau CIRC. CIRC merupakan singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Composition termasuk salah satu tipe model pembelajaran Cooperative Learning. *) Nur Ummah Widyanti adalah mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA UM **) Hery Susanto adalah dosen Jurusn Matematika FMIPA UM

Pada awalnya model CIRC diterapkan dalam pembelajaran bahasa, pada kelompok kecil siswa diberi satu teks atau bacaan kemudian siswa latihan membaca atau saling membaca, memahami ide pokok, saling merevisi, dan menulis ikhtisar cerita atau memberikan tanggapan terhadap isi cerita, untuk mempersiapkan tugas tertentu dari guru. Namun sekarang tidak diterapkan dalam pembelajaran bahasa saja, pembelajaran matematika juga menggunakan model CIRC terutama dalam menyelesaikan soal cerita. Tahapan dalam CIRC adalah teams, student creative, team study, team sconer and team recognition, teaching group, facts test, dan whole class units. Pada hakikatnya pembelajaran merupakan proses komunikasi antar guru dan siswa. Menurut Indriana (2011) media pembelajaran adalah alat-alat fisik untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam bentuk buku, film, rekaman video dan lain sebagainya. Penelitian ini menggunakan media papan soal. Media papan soal yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan media pembelajaran atau perlengkapan dan termasuk media grafis yang di dalamnya berisi soal-soal dan tempat menyelesaikannya. Media ini untuk membantu guru mengajar yaitu dalam menyampaikan materi soal cerita selain itu agar siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti memilih materi Segiempat dalam melaksanakan penelitiannya. Segiempat merupakan salah satu materi yang diajarkan pada kelas VII SMP semester genap. Pembelajaran dengan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) diharapkan mampu menerampilkan dalam menyelesaikan soal cerita dengan bantuan media papan soal. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu diawali dengan perencanaan tindakan (planning), kemudian melakukan pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), selanjutnya refleksi (reflecting). Keempat tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-G SMPN 18 Malang tahun ajaran 2012/2013. Data yang akan diambil pada penelitian ini berupa: Hasil tes siswa, yaitu didapat dari kuis pada akhir pertemuan; Hasil lembar observasi, meliputi lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa; Catatan lapangan, memuat catatan dari para observer yang tidak terdapat dalam lembar observasi aktivitas guru maupun lembar observasi aktivitas siswa mengenai situasi saat kegiatan penelitian. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mempermudah peneliti mengetahui dan mengukur data yang telah diperoleh. Instrumen yang digunakan ada 2, yaitu instrumen perlakuan (perangkat pembelajaran) yang terdiri dari RPP dan Papan Soal dan instrumen pengukuran hasil yang terdiri dari kuis, Lembar observasi dan Catatan lapangan. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data menggunakan: Tes, berbentuk tes tertulis yang berupa tes uraian. Tes diberikan kepada siswa diakhir pertemuan; Observasi, terdiri dari observasi awal dan observasi selama penelitian; Catatan lapangan, digunakan untuk mencatat kegiatan atau situasi pembelajaran selama penelitian berlangsung; Wawancara, merupakan wawancara yang tidak terstruktur yang diadakan sebelum penelitian dilaksanakan. Wawancara ditujukan kepada guru dan siswa; serta Dokumentasi,

digunakan sebagai bukti fisik kegiatan penelitian yang berupa foto-foto yang menggambarkan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Analisis data lembar validasi, penilaian dalam lembar validasi ini meliputi beberapa penilaian indikator, yaitu skala 1 s/d 4. Skala 4 sangat sesuai, skala 3 sesuai, skala 2 kurang sesuai, dan skala 1 tidak sesuai (Sholikhah, 2010:25). Perumusannya adalah: π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘π‘’π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› 𝑋= π΅π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘˜ π‘–π‘›π‘‘π‘–π‘˜π‘Žπ‘‘π‘œπ‘Ÿ Kriteria penilaiannya: ο‚· Kriteria penilaian I 3,25 ≀ 𝑋 ≀ 4 : Sangat valid 2,5 ≀ 𝑋 < 3,25 : Valid 1,75 ≀ 𝑋 < 2,5 : Kurang valid 1 ≀ 𝑋 < 1,75 : Tidak valid ο‚· Kriteria penilaian II Jika lebih dari 50% validator mengatakan valid, maka instrumen penelitian dikatakan valid. Analisis data hasil penelitian: Data kualitatif, terdiri dari mereduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan data verifikasi. Data kuantitatif, terdiri dari analisis data hasil observasi aktivitas guru, analisis data hasil observasi aktivitas siswa dan analisis data hasil belajar siswa. Untuk analisis data hasil observasi aktivitas guru dan siswa ini juga menggunakan penilaian skala 1 s/d 4 dan menggunakan analisis keberhasilan tindakan Arikunto (2006:231), yaitu: π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘…π‘Žπ‘‘π‘Ž βˆ’ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž 𝑃𝑁𝑅 = Γ— 100% π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘Žπ‘™ Taraf keberhasilan tindakan ditentukan sebagai berikut: 85% ≀ 𝑃𝑁𝑅 ≀ 100% = π‘†π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘‘ π‘π‘Žπ‘–π‘˜ 70% ≀ 𝑃𝑁𝑅 < 85% = π΅π‘Žπ‘–π‘˜ 55% ≀ 𝑃𝑁𝑅 < 70% = πΆπ‘’π‘˜π‘’π‘ π‘π‘Žπ‘–π‘˜ 0% ≀ 𝑃𝑁𝑅 < 55% = πΎπ‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” π‘π‘Žπ‘–π‘˜ Untuk analisis data hasil belajar siswa terdiri dari ketuntasan individual, hasil kuis siswa secara individu dihitung menggunakan rumus berikut: π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘—π‘Žπ‘€π‘Žπ‘π‘Žπ‘› π‘π‘’π‘›π‘Žπ‘Ÿ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– = Γ— 100 π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’π‘• π‘ π‘œπ‘Žπ‘™ Sedangkan untuk ketuntasan klasikal, yang dimaksud adalah jika mencapai 80% jumlah siswa dalam satu kelas yang mendapatkan nilai kuis minimal 65 dan dihitung dengan menggunakan rumus berikut (Sudijono:43): 𝑓 𝑃 = Γ— 100% 𝑁 Keterangan: f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Number Of Cases (jumlah frekuensi/ banyaknya individu/ jumlah anak) P = angka persentase

HASIL Menurut Slavin (2008:3-4) model CIRC memiliki beberapa komponen yaitu: teams, placement test, student creative, team study, team scorer and team recognition, teaching group, facts test dan whole class units. Hal tersebut sesuai dengan komponen dalam penelitian ini yaitu : 1) Teams Pada tahap pertama ini, peneliti membentuk kelompok-kelompok yang heterogen. Pembentukan kelompok secara heterogen artinya dalam satu kelompok terdiri dari siswa dengan berbagai tingkat kemampuan, dengan tujuan agar terbentuk kerjasama yang solid antar anggota kelompok, siswa yang berkemampuan tinggi dapat membantu siswa yang kurang berprestasi. 2) Student creative Pada tahap kedua ini, siswa mengerjakan tugas berkelompok,dengan bantuan media papan soal dan guru memberitahukan kepada siswa bahwa keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Guru juga memberitahukan kepada siswa bahwa penghargaan kelompok terhebat diberikan kepada kelompok yang nilai rata-rata papan soal dan nilai rata-rata kuisnya tertinggi. Jadi harus saling bekerjasama dan semua anggota kelompok harus sudah paham dengan materi tersebut. 3) Team Study Pada tahapan ini siswa mengerjakan tugas kelompok dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru dan guru memberikan bantuan kepada kelompok yang membutuhkannya. Guru berkeliling membantu kelompok yang memerlukan bantuan. 4) Team sconer and team recognition Pada tahap ini guru memberikan skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang aktiv dan kelompok yang nilainya tertinggi di kelas. Penghargaan kelompok yang nilainya tertinggi akan diberikan pada pertemuan berikutnya karena keterbatasan waktu dalam mengoreksi papan soal dan kuis. 5) Teaching group Pada tahap kelima guru memberikan materi secara singkat menjelang pemberian tugas kelompok. 6) Facts test Pada tahap keenam siswa mengerjakan kuis individu dan waktu maksimal mengerjakannya 5 menit. 7) Whole class units Pada tahap terakhir ini guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan strategi menyelesaikan soal cerita. Sholikah(2010) pernah melakukan penelitian dengan judul Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model CIRC untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Geografi Siswa Kelas VII D SMP Negeri 2 Balerejo Kabupaten Madiun. Hasil temuan penelitian menyebutkan bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan setelah tindakan yaitu pada Siklus I sebesar 63,07% dan pada Siklus II meningkat menjadi 87,91%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan persentase ketuntasan klasikal pada tahap pratindakan sebesar 50%

pada Siklus I meningkat menjadi 67,65% dan pada Siklus II meningkat sebesar 88,24%. amahalnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Sholikah pada penelitian ini juga mengalami peningkatan yang ditunjukkan dalam tabel-tabel dibawah ini. Hasil observasi aktivitas guru selama kegiatan berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah sebagai berikut: Tabel 1 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan ke-

Observer

1

I II III IV Rata-rata I II III IV

2 Rata-rata

Observasi Aktivitas Guru Siklus I Prosentase Nilai RataKategori rata 73,33% Baik 86,67% Sangat Baik 80,00% Baik 73,33% Baik 78,33% Baik 80,00% Baik 86,67% Sangat Baik 80,00% Baik 80,00% Baik 81,67% Baik

Hasil observasi aktivitas siswa selama kegiatan berlangsung dengan disertai penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah sebagai berikut: Tabel 2 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan keObserver Prosentase Nilai RataKategori rata I 88,33% Baik II 73,33% Baik 1 III 66,67% Cukup Baik IV 83,33% Baik Rata-rata 76,65% Baik I 88,33% Baik II 78,33% Baik 2 III 73,33% Baik IV 88,33% Baik Rata-rata 80,83% Baik

Hasil belajar siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 3 Hasil Belajar Siswa pada Pertemuan Pertama Siklus I Seluruh Siswa Ketuntasan Belajar Prosentase Ketuntasan Klasikal Siswa Tuntas Belajar 27 41 65,85% Tidak Tuntas Belajar 14 41 34,15%

Tabel 4 Hasil Belajar Siswa pada Pertemuan kedua Siklus I Seluruh Siswa Ketuntasan Belajar Prosentase Ketuntasan Klasikal Siswa Tuntas Belajar 31 40 77,50% Tidak Tuntas Belajar 9 40 22,50%

Hasil observasi aktivitas guru selama kegiatan berlangsung dengan disertai penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah sebagai berikut: Tabel 5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan keObserver Prosentase Nilai RataKategori rata I 86,67% Sangat Baik II 80,00% Baik 1 III 93,33% Sangat Baik IV 80,00% Baik Rata-rata 85,00% Sangat Baik I 86,67% Sangat Baik II 86,67% Sangat Baik 2 III 93,33% Sangat Baik IV 86,67% Sangat Baik Rata-rata 88,34% Sangat Baik

Hasil observasi aktivitas siswa selama kegiatan berlangsung dengan disertai penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah sebagai berikut: Tabel 6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan keObserver Prosentase Nilai RataKategori rata I 88,33% Sangat Baik II 88,33% Sangat Baik 1 III 83,33% Baik IV 83,33% Baik Rata-rata 85,83% Sangat Baik I 88,33% Sangat Baik II 91,67% Sangat Baik 2 III 83,33% Baik IV 88,33% Sangat Baik Rata-rata 87,92% Sangat Baik

Hasil belajar siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 7 Hasil Belajar Siswa pada Pertemuan pertama Siklus II Ketuntasan Belajar Siswa Seluruh Siswa Prosentase Ketuntasan Klasikal Tuntas Belajar 32 39 82,05% Tidak Tuntas Belajar 7 39 17,95%

Tabel 8 Hasil Belajar Siswa pada Pertemuan kedua Siklus II Ketuntasan Belajar Siswa Seluruh Siswa Prosentase Ketuntasan Klasikal Tuntas Belajar 36 41 87,80% Tidak Tuntas Belajar 5 41 12,19%

PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 siklus dan dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Komponen dalam CIRC adalah sebagai berikut: (1) teams. Pada tahap ini, peneliti membentuk kelompok-kelompok yang heterogen dengan tujuan agar tterbentuk kerjasama yang solid antar anggota kelompok, siswa yang berkemampuan tinggi dapat membantu siswa yang kurang berprestasi. (2) student creative. Pada tahap kedua ini, siswa mengerjakan tugas berkelompok dengan bantuan media papan soal dan guru memberitahukan kepada siswa bahwa keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. (3) team study. Pada tahap ini siswa mengerjakan tugas kelompoj dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru dan guru memberikan bantuan kepada kelompok yang membutuhkannya. (4) team sconer and team recognition. Pada tahap ini guru memberikan skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan criteria penghargaan terhadap kelompok yang aktif. (5) teaching group. Pada tahap kelima ini guru memberikan materi secara singkat tentang menyelesaikan soal cerita bangun segiempat menjelang pemberian tugas. (6) facts test. Pada tahap ini siswa mengerjakan kuis individu dan waktu maksimal mengerjakan 5 menit. (7) whole class units. Pada tahap terakhir ini guru bersamasama dengan siswa menyimpulkan strategi menyelesaikan soal cerita. Dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), hasil rata-rata persentase ketuntasan belajar secara klasikal siswa Siklus I adalah 71,68%. Prosentase belajar secara klasikal tersebut belum dikatakan tuntas, karena belum mencapai 80%. Jadi, dilakukannya pembelajaran pada siklus II. Hasil rata-rata persentase ketuntasan belajar secara klasikal siswa Siklus II adalah 84,93%. Dari data yang telah didapatkan, menunjukkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) di kelas dapat menerampilkan siswa kelas VII-G SMP Negeri 18 Malang dalam menyelesaikan soal cerita pada materi segiempat. Aktivitas yang dilakukan peneliti di kelas (dalam hal ini bertindak sebagai guru) sesuai dengan tahapan dalam Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), yaitu teams sampai dengan whole class units. Selama mengajar guru menemukan berbagai masalah dalam pengelolaan kelas. Meskipun ditemukan dengan masalah tersebut, terkadang guru tidak menyadarinya, sehingga guru perlu melakukan refleksi agar masalah tersebut menjadi semakin jelas. Oleh karena itu, diperlukan teman sejawat untuk membantu guru menemukan masalah. Masalah yang muncul dapat terlihat dari lembar observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung dan catatan lapangan yang dituliskan oleh para observer. Gambaran masalah yang ditemukan antara lain: masih ada siswa yang ramai pada saat pembelajaran berlangsung, siswa kurang aktif bertanya dan masih malu-malu mengungkapkan pendapatnya. Hal-hal yang

demikian dapat teratasi dengan baik karena kesalahan demi kesalahan ataupun kekurangan yang muncul, dapat diperbaiki pada proses pembelajaran selanjutnya. Selama pelaksanaan pembelajaran, tahapan-tahapan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat dilalui siswa dengan baik. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa kendala yang ditemukan peneliti pada pembelajaran di Siklus I maupun pembelajaran di Siklus II hambatan beserta solusi yang dimaksudkan adalah sebagai berikut: Tabel 9 Kendala dan Solusi Selama Pembelajaran Berlangsung No. Kendala Solusi 1. Masih ada beberapa siswa yang Guru menegaskan kepada seluruh siswa untuk mengobrol dengan temannya di tidak membicarakan hal lain selain materi yang luar materi pembelajaran. dibahas dan apabila ada yang melanggar akan berpengaruh pada nilai mereka. Guru akan mengurangi nilai mereka. 2.

Pada saat pengorganisasian kelompok ada beberapa siswa yang ramai menanyakan anggota kelompok.

Guru menuliskan anggota kelompok beserta denah tempat duduk yang kemudian ditampilkan pada layar LCD, sehingga siswa bisa langsung melihat anggota kelompoknya dan denah tempat duduk masing-masing kelompok.

3.

Siswa belum terbiasa untuk belajar secara berkelompok, dengan anggota kelompok ditentukan oleh guru.

4.

Siswa tidak terbiasa mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di depan kelas.

Pada kegiatan berkelompok guru menekankan bahwa keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompok. Jadi dalam berkelompok harus bekerjasama agar memperoleh nilai yang maksimal. Guru sesering mungkin meminta siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok agar siswa terbiasa mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan paparan data dan hasil pembahasan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada kelas VII-G SMPN 18 Malang, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Model pembelajan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dilakukan dengan tahapan-tahapan: a) teams, b) student creative, c) team study, d) team sconer and team recognition, e) teaching group, f) facts test, g) whole class units (2) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada mata pelajaran matematika kelas VII-G SMPN 18 Malang, menjadikan siswa terampil dalam menyelesaikan soal cerita. Hal ini terlihat dengan adanya 87,80% siswa memenuhi kreteria ketuntasan. Selain itu, peningkatan pada aktivitas kegiatan guru pada siklus I memperoleh nilai 78,33% di pertemuan pertama dengan kategori β€œBaik” dan 81,67% di pertemuan kedua

dengan kategori β€œBaik”. Pada siklus II memperoleh nilai 85,00% di pertemuan pertama dengan kategori β€œSangat Baik” dan 88,34% di pertemuan kedua dengan kategori β€œSangat Baik”. Kemudian pada aktivitas kegiatan siswa pada siklus I memperoleh nilai 76,65% di pertemuan pertama dengan kategori β€œBaik” dan 80,83% di pertemuan kedua dengan kategori β€œBaik”. Pada siklus II memperoleh nilai 85,83% di pertemuan pertama dengan kategori β€œSangat Baik” dan 87,92% di pertemuan kedua dengan kategori β€œSangat Baik”. Setelah dilakukannya penelitian, peneliti memberikan beberapa saran sebagai masukan, diantaranya: a) Guru mata pelajaran matematika SMPN 18 Malang dapat menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composation) pada soal cerita materi segiempat di kelas sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran sekolah, b) Model pembelajaran Cooperative Learning tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composation) disarankan untuk dapat diterapkan/dikembangkan pada materi lain, c) Penyajian masalah kepada siswa sebaiknya dibuat dengan materi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi yang diberikan dan d) Guru lebih sering mengunakan pembelajaran diskusi kelompok agar siswa-siswa lebih akrab satu sama lain. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Widyatun, D. 2009. Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition). UNES,(Online),(http://sgo.sagepub.com/content/3/1/2158244013482468.abs tract), diakses 15 Juni 2013. Indriana, D.2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran: Mengenal, Merancang dan Mempraktikannya. Jogjakarta: Diva Press. Slavin, R. 2008.Cooperative Learning, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Sudijono, A. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sholikhah, W. 2010. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model CIRC Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Geografi Siswa Kelas VII D SMP Negeri Balerejo Kabupaten Madiun Pada KD Mengidentifikasi Permasalahan Kependudukan dan Upaya Penanggulangannya. Skripsi tidak diterbitkan. Jurusan SI Pendidikan Geografi UM.