METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF: DARI ... - irgsc

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF: DARI PENGALAMAN STUDI EMPIRIS DI ROTE voor Weekly Seminar IRGSC Kamis, 18 April 2013

Wilson M.A. Therik Peneliti IRGSC

by. Wilson Therik (IRGSC)

1

Observasi ●

Mengamati atau Diamati

●

Memperkenalkan diri sebagai Peneliti

●

Meposisikan diri sebagai Peneliti

●

Dalam observasi: peneliti boleh terlibat atau tidak boleh terlibat? (pendekatan kualitatif)


2


3

4

DUSUN PAPELA

TANJUNG PASIR

FOTO GOOGLE EARTH TAHUN 2005


5

TANJUNG PASIRPAPELA, ROTE TIMUR FOTO GOOGLE EARTH TAHUN by. Wilson Therik (IRGSC) 2005

6

Penyesuaian/Adaptasi KAMAR MANDI

DAPUR/TEMPAT CUCI


WC

7

Menentukan Informan Kunci ●

● ●

●

Diskusi dengan berbagai pihak yang memahami wilayah penelitian. Teknik Snawball (bola salju) Orang yang dianggap ahli/pakar tentang masalah yang hendak dikaji/diteliti. Tokoh penting: Manek, Maneleo, Tamukung, Kepala Desa/Lurah, Camat, dll


8

In-depth Interview


9

F G D


10

Penelusuran Literatur Rote ●

●

● ●

Literatur tentang Rote kebanyakan tersimpan rapi di Belanda Literatur tentang Rote (skripsi, tesis, disertasi, buku teks, dll) di Indonesia/NTT sangat terbatas jumlahnya dan itu pun tersimpan rapi di Perpustakaan serta Kantor Badan Arsip NTT Publikasi Rote di toko buku sangat terbatas

Surfing di internet. Dengan harapan bisa di download. by. Wilson Therik (IRGSC)

11

Sopi Rote:

Oral History & Etika Penelitian di Rote ●

Sopi bagi orang Rote adalah “air kata-kata”

●

Tanpa Sopi berarti tidak ada kata-kata

●

Tanpa Sopi berarti tidak ada sejarah lisan Rote

●

Tanpa Sopi berarti “TIDAK ADA DATA”


12

Analisis Data/Validitas Data ●

●

Triangulasi dari berbagai data (Aditjondro, 2006; Taylor dan Bogdan, 2004) Hasil penelitian dapat didiskusikan dengan sumber data (Suwondo, 2009)


13

Karakteristik Penelitian Kualitatif ●

Alamiah (apa adanya, butuh waktu lama)

●

Peneliti sebagai instrumen penelitian

●

Analisa Data secara Induktif (berdasarkan data lapangan)

●

Teori dijadikan Tools (pintu masuk) ke lapangan (Grounded Theory).

●

●

Mementingkan proses daripada hasil (penggambaran rinci bukan angka/tetapi tidak anti angka, foto, proses, catatan lapangan, hasil wawancara mendalam, dokumen) Adanya batas yang ditentukan oleh Fokus Penelitian (Fokus jadi lebih detail/mendalam)

●

Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data (validitas internal)

●

Design Proposal (bersifat sementara)


14

Pentahapan Penelitian Kualitatif (Willem dan Rausch, 1969) ●

Penelitian kualitatif selalu merupakan suatu taraf penelitian

●

Taraf tersebut tergantung dari si peneliti

●

●

●

●

Si peneliti secara alamiah akan mengamati gejala alamiah yang ada sesuai dengan kondisi kawasan yang ada Peneliti secara bebas dapat menentukan bentuk dan batasan pengamatan Peneliti tidak wajib membuat konsep atau teori teori yang sedang diteliti. Dia hanya mengamati dan kemudian membuat intepretasi yang apabila ditemukan generalisanya justru dapat memunculkan teori. Peneliti tidak boleh memodifikasi gejala yang diamati namun boleh memodifikasi metodenya (bahkan tujuan penelitian dapat diubah pada saat peneliti ada di lapangan). by. Wilson Therik (IRGSC)

15

Desa Seru Beba, Kecamatan Rote Timur, 2006


16