obesitas dan asma - Kalbe

14 downloads 313 Views 223KB Size Report
pEnDaHuluan. Obesitas dan asma merupakan penyakit kronik yang diderita oleh jutaan orang. Pre- valensi kedua penyakit ini cenderung me- ningkat dari ...
Tinjauan Pustaka

Obesitas dan Asma Gina Amanda

RS PMC Pekanbaru, Riau, Indonesia

ABSTRAK Obesitas dan asma merupakan penyakit kronik yang prevalensinya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan indeks massa tubuh (IMT) meningkatkan risiko terjadinya asma. Beberapa faktor menjelaskan hubungan antara obesitas dan asma. Obesitas menyebabkan penurunan sistem komplians paru, volume paru, dan diameter saluran napas perifer. Akibatnya, terjadi peningkatan hiperreaktivitas saluran napas, perubahan volume darah pulmoner, dan gangguan fungsi ventilasi perfusi. Peningkatan jaringan adiposit pada penderita obesitas menyebabkan bertambahnya produksi sel-sel dan mediator inflamasi yang turut berperan untuk terjadinya asma. Studi genomik membuktikan bahwa terdapat gen-gen yang menjadi penghubung antara obesitas dan asma. Selain itu, faktor hormonal dan diet merupakan faktor risiko terjadinya asma pada obesitas. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menemukan penyebab pasti hubungan obesitas dan asma. Kata kunci: obesitas, asma, indeks massa tubuh

PENDAHULUAN Obesitas dan asma merupakan penyakit kronik yang diderita oleh jutaan orang. Prevalensi kedua penyakit ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Seorang dewasa dikatakan menderita obesitas apabila memiliki indeks massa tubuh (IMT) ≥ 30 kg/mm2.1 Prevalensi obesitas pada dewasa di Amerika Serikat adalah sebesar 33,8% pada tahun 2008. Wanita (35,5%) lebih banyak menderita obesitas dibandingkan pria (32,2%).2 Asma adalah kelainan inflamasi kronik saluran napas dengan banyak sel dan elemen seluler yang berperan. Inflamasi kronik ini berhubungan dengan hiperreaktivitas saluran napas dan penyempitan lumen saluran napas, yang menyebabkan episode wheezing berulang, sesak napas, rasa tertekan di dada, dan batuk terutama pada malam dan dini hari. Episode ini bervariasi dan sering reversibel, baik spontan maupun dengan pengobatan. Prevalensi asma adalah 1%-18% dari seluruh populasi di berbagai negara.3 Selama periode 2001-2003, terdapat 20 juta orang menderita asma setiap tahunnya di Amerika Serikat; terdiri dari 6,2 juta anak-anak (usia