pedoman pendidikan kebidanan ta. 2011/2012

78 downloads 102970 Views 2MB Size Report
Gizi, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Program Studi S1 Kebidanan, dan Program. Studi Farmasi. Beberapa esensi yang terdapat di dalam buku ini antara  ...
PEDOMAN PENDIDIKAN Program Studi S1 Kebidanan Tahun Akademik 2011/2012

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jalan Veteran, Malang ‐ 65145 Telp. (0341) 551611 Pes. 213, 214 : 569117, 567192 Fax. (62) (0341) 564755 Email : [email protected] http://fk.unibraw.ac.id

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

KATA PENGANTAR Buku Pedoman Akademik Tahun Akademik 2011‐2012 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan Dekan Nomor 046/SK/J10.1.17/AK/2009, tanggal 13 Agustus 2009 dengan tujuan untuk menyampaikan informasi proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Buku ini merupakan pedoman bagi seluruh Jurusan/Program Studi di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2011‐2012, yaitu: Jurusan Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter, Jurusan Ilmu Keperawatan, Jurusan/Program Studi Ilmu Gizi, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Program Studi S1 Kebidanan, dan Program Studi Farmasi. Beberapa esensi yang terdapat di dalam buku ini antara lain adalah Landasan Hukum Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Sistem Pendidikan, Pelaksanaaan Pembelajaran, Evaluasi Keberhasilan, serta Penunjang Keberhasilan Studi. Buku ini menjadi acuan bagi seluruh sivitas akademika yang meliputi staf pengajar, mahasiswa dan administrasi serta semua pihak yang terkait yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di Fakutas Kedokteran Universitas Brawijaya. Mengingat perkembangan pendidikan yang dinamik, maka pada Buku Pedoman ini dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi.

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Dekan, Ttd. Dr. Karyono Mintaroem, dr, SpPA NIP. 19501116 1980 02 1 001

Halaman iii

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA No. 046/SK/J10.1.17/AK/2009 tentang PEDOMAN PENDIDIKAN JURUSAN / PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2009/2010 DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Menimbang : 1. Bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pendidikan akademik diperlukan suatu pedoman sebagai acuan pelaksanaannya. 2. Bahwa sehubungan dengan butir (1) diatas, perlu diterbitkan keputusan Dekan tentang Pedoman Pendidikan jurusan/program studi S1 yang memberikan arah pelaksanaan pendidikan akademik di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010.

Mengingat : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor: 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 045/U/2002 tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi. 4. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. 5. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 080/O/2002 tentang Statuta Universitas Brawijaya. 6. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 028/SK/2007 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. 7. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 269A/SK/2009 tentang Pedoman Pendidikan Univeritas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010.

Halaman iv

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

MEMUTUSKAN Menetapkan

:

Pertama

: Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010 sebagai acuan Civitas Akademika di seluruh Jurusan/Program Studi S1 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Kedua

: Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010 diperuntukkan bagi mahasiswa S1 angkatan 2009/2010 sedangkan bagi mahasiswa angkatan sebelumnya mengacu pada pedoman pendidikan sesuai dengan Tahun Akademik ketika yang bersangkutan masuk/terdaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Ketiga

: Hal – hal yang belum diatur dalam Pedoman Pendidikan ini diatur dalam peraturan tersendiri.

Keempat

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diadakan perbaikan seperlunya apabila ada kekeliruan dalam penetapannya.

Ditetapkan di : Malang Pada tanggal : 13 Agustus 2009 Dekan,

Dr. Samsul Islam, dr, SpMK, MKes NIP. 19480724 198003 1 002 Tembusan : 1. Rektor Universitas Brawijaya 2. Segenap Dekan di Lingkungan Universitas Brawijaya 3. Direktur RSU dr. Saiful Anwar Malang 4. Segenap Anggota Senat di Lingkungan FKUB 5. Segenap Ketua Jurusan FKUB 6. Segenap KPS S1 di Lingkungan FKUB 7. Ketua Gugus Jaminan Mutu FKUB 8. Segenap Ketua Unit Jaminan Mutu di Lingkungan FKUB 9. Segenap Ka.Lab. FKUB 10. Ketua BEM FK Unibraw

Halaman v

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ..........................................................................................................

iii

SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA ......

iv

DAFTAR ISI ......................................................................................................................

vi

PIMPINAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA ..................................

ix

KONTRIBUTOR ................................................................................................................

x

VISI DAN MISI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ......................................................................

xi

VISI, MISI DAN NILAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA .................

xii

VISI DAN MISI PROGRAM STUDI ....................................................................................

xiii

KALENDER AKADEMIK ....................................................................................................

xiv

BAB I

LANDASAN HUKUM DAN DASAR PENYELENGGARAAN .................................

1

BAB II

SISTEM PENDIDIKAN A. Pengertian Dasar 1. Kompetensi 1.1 Batasan dan Elemen Kompetensi ...................................................

4

1.2 Standar Kompetensi ........................................................................

5

1.3 Standar Kompetensi Bidan ..............................................................

5

1.4 Keterampilan Klinis .........................................................................

7

2. Kurikulum 2.1 Kurikulum Berbasis Kompetensi S1 Kebidanan ........................

8

2.2 Model Kurikulum ............................................................................

9

2.3 Area/Domain/Bidang Kompetensi ..................................................

10

2.4 Elaborasi Area Kompetensi dalam Kurikulum ................................

10

2.5 Durasi dan Struktur Kurikulum .......................................................

10

2.6 Struktur dalam 1 (satu) Semester ...................................................

12

2.7 Struktur dalam 1 (satu) Blok ...........................................................

12

2.8 Kerangka Pembelajaran Kompetensi ..............................................

13

2.9 Isi Kurikulum ....................................................................................

13

2.10 Mata Kuliah Penunjang ...................................................................

16

2.11 Monitoring dan Evaluasi .................................................................

16

2.12 Kuliah Kerja Nyata ...........................................................................

17

2.13 Tugas AKhir .....................................................................................

17

2.14 Resume Kurikulum Berbasis Kompetensi Program S1 Kebidanan FKUB ......................................................

21 Halaman vi

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

2.15 Kompetensi Lulusan ........................................................................

22

2.16 Alur Pendidikan, Penjenjangan, Gelar dan Sebutan .......................

43

2.17 Kebijakan Pengembangan ................................................................

45

B. Administrasi Pendidikan .............................................................................

46

C. Pelanggaran Akademik ................................................................................

46

D. Batas Masa Studi Pendidikan Sarjana Kebidanan ......................................

46

BAB III PERAN, FUNGSI, KOORDINASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Peran dan fungsi dalam Penyelenggaraan Pembelajaran 1. Pimpinan Fakultas .................................................................................

47

2. Gugus Jaminan Mutu Fakultas (GJM) Fakultas .....................................

48

3. Unit Jaminan Mutu Jurusan (UJM) Jurusan ...........................................

48

4. Tim Kurikulum ........................................................................................

48

5. Jurusan/Program Studi (PS) ..................................................................

49

6. Laboratorium .........................................................................................

52

7. UPT Skill dan Laboratorium Sentral Biomedik .....................................

53

8. Unit Administrasi Akademik Jurusan ....................................................

53

9. Penanggung Jawab Matakuliah ............................................................

54

10. Kelompok Pengajar ................................................................................

54

11. Mahasiswa .............................................................................................

55

B. Prosedur dan koordinasi proses pembelajaran .........................................

56

BAB IV PENYELENGGARAAAN PEMBELAJARAN A. Silabus Pembelajaran ..................................................................................

59

B. Waktu dan Tempat Pembelajaran ..............................................................

59

C. Strategi Pembelajaran .................................................................................

59

D. Proses Pembelajaran 1. Karakteristik Pembelajaran ....................................................................

60

2. Pembelajaran Mahasiswa Aktif .............................................................

61

3. Pembelajaran Terintegrasi .....................................................................

61

4. Modul ......................................................................................................

61

5. Metoda Pembelajaran 5.1 Pembelajaran Matakuliah Kompetensi (MKK) ................................

62

5.2 Pembelajaran Matakuliah Disiplin Ilmu (MKDI) ..............................

64

5.3 Pembelajaran Keterampilan Klinis dan Metodologi .......................

65

5.4 Pembelajaran Cara Belajar (Pendekatan PBL) ................................

65

Halaman vii

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB V

2011 / 2012

EVALUASI KEBERHASILAN ................................................................................

66

A. Nilai Lulus dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi ....................................

67

B. Pembobotan Penilaian ................................................................................

67

C. Tahap Evaluasi .............................................................................................

68

D. Evaluasi Program Profesi .............................................................................

68

E. Predikat Kelulusan .......................................................................................

69

F. Metoda Assessment Hasil Belajar 1. Assessment Matakuliah Kompetensi .....................................................

70

2. Assessment Matakuliah Disiplin Ilmu ....................................................

71

3. Assessment Keterampilan Klinis dan Metodologi .................................

71

4. Assessment dalam Problem Based Learning .........................................

72

5. Uji Kompetensi ........................................................................................

72

G. Evaluasi Hasil Belajar ...................................................................................

73

BAB VI PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI A. Ujian Perbaikan ...........................................................................................

76

B. Semester Pendek .........................................................................................

76

C. Ujian Khusus ................................................................................................

77

D. Semester Khusus .........................................................................................

77

E. Kepenasehatan Akademik ...........................................................................

78

F. Bimbingan dan Konseling ............................................................................

79

BAB VII Penutup ............................................................................................................

80

Halaman viii

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

Pimpinan dan Staf Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Dekan

: Dr. Karyono Mintaroem, dr, SpPA

Pembantu Dekan I

: Dr. Sri Andarini, dr, M.Kes

Pembantu Dekan II : Prof. Dr. M Rasjad Indra, dr, MS Pembantu Dekan III : M. Hanafi, dr, MPH.

Jurusan / Program Studi: 1. Jurusan Kedokteran ; Program Studi Pendidikan Dokter Ketua

: Dr. Sri Winarsih, dra, Apt, MSi.

Sekretaris

:-

2. Jurusan Ilmu Keperawatan Ketua

: Subandi, dr, MKes, DAHK, PA(K).

Sekretaris

: Kuswantoro Rusca Putra, SKp, MKes.

3. Jurusan Ilmu Gizi Ketua

: Dr. Endang Sriwahyuni, dr, MS.

Sekretaris

: Bambang Prijadi, dr, MS.

4. Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Ketua

: R. Setyohadi, drg, MS.

Sekretaris

:-

5. Program Studi S1 Kebidanan Ketua

: M. Nooryanto, dr, SpOG.

Sekretaris

: Rita Rosita, dr, MKes.

6. Program Studi Farmasi Ketua

: Bambang Sidharta, drs, Apt, MS.

Sekretaris

: Dr. Atikah, Apt, MSi.

Halaman ix

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

Kontributor Buku Pedoman Akademik TA 2009/2010 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Dekan Pembantu Dekan I Pembantu Dekan II Pembantu Dekan III

: : : :

Dr. Samsul Islam, dr, SpMK, MKes Prof. Dr. Edi widjajanto, dr, MS, SpPK(K) Dr. Setyawati Soeharto, dr, MKes M. Hanafi, dr, MPH

Jurusan Pendidikan Dokter Ketua Jurusan : Dr. Karyono Mintaroem, dr, SpPA Sekretaris Jurusan : Dr. Sri Winarsih, dra, Apt, MSi Anggota : Andi Ansharullah, dr, DAAK Nurtjahjo Budi Santoso, dr, SpA(K) dr. Harijanto, MSPH dr. Roekistiningsih, MS, SpMK Jurusan Keperawatan Ketua Jurusan Sekretaris Jurusan Anggota

Jurusan Gizi Kesehatan Ketua Jurusan Sekretaris Jurusan Anggota

: dr. Subandi, MKes, DAHK, PA(K) : Ahsan, SKp, MKes : Asti Melani Astari, SKp, MKep, SpMat Dian Susmarini, Ns, SKep, MN Tina Handayani, Ns, SKep Dina Dewi Sartika Lestari, Ns, MKep. Dewi Kartikawati, Ns, SKep

: Dr. Endang Sriwahyuni, dr, MS : Bambang Prijadi, dr, MS : Nia Novita Wirawan, STP, MSc Nurul Muslihah, SP, MKes Sri Wahyuni, SAB

PS. Pendidikan Dokter Gigi Ketua Program Studi : M. Chair Effendi, SU, drg, SpKGA Sekretaris Program Studi : R. Setyohadi, drg, MS Anggota : Dr. Nur Permatasari, drg, MS Yuli Nugraeni, drg, SpKG Nita Margaretha, drg, SpPM PS. Kebidanan Ketua Program Studi Anggota

PS. Farmasi Ketua Program Studi Sekretaris Program Studi

: M.Nooryanto, dr, SpOG : Subandi, MKes, dr, DAHK, PA(K) Dr. med. Tommy Alfandy Nazwar, dr Dr. Siti Chandra W, dr, SpOG Widjajanto Ngartjono, dr, SpOG

: Bambang Sidharta, drs, Apt, MS : Dr. Atikah, dra, Apt, MSi Dr. Soebiantoro, drs, Apt, MSc

Halaman x

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

Visi dan Misi Universitas Brawijaya

VISI Menjadi Universitas Unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

MISI • Membangkitkan kekuatan moral dan kesadaran tentang keberadaan dan penciptaan alam oleh Tuhan YME dan sadar bahwa setiap kehidupan mempunyai hak untuk dihargai. • Menyelenggarakan proses pendidikan agar peserta didik menjadi manusia yang berkemampuan akademik dan/atau professional yang berkualitas serta berkepribadian • Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan teknologi, humaniora dan seni, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Halaman xi

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

Visi, Misi dan Nilai Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

VISI Menjadi Institusi pendidikan kedokteran dan ilmu kesehatan yang terkemuka dan bertaraf internasional

MISI Merintis pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang kedokteran dan ilmu kesehatan terkini serta bermutu

NILAI •

Responsif



Efektif dan Efisien



Suportif



Inovatif



Komitmen

Halaman xii

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

Visi dan Misi Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

VISI menjadi institusi S1 Kebidanan yang terkemuka bertaraf nasional dan internasional

MISI    

Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang kebidanan terkini yang bermutu Membangkitkan kekuatan moral dan kesadaran tentang keberadaan penciptaan alam oleh Tuhan YME dan sadar bahwa setiap kehidupan mempunyai hak untuk dihargai Menyelenggarakan pendidikan yang memiliki kemampuan akademik dan profesional berbasis metode pembelajaran modern berdasarkan moral dan etik. Mengembangkan jejaring lintas program dan sektoral untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang pelayanan kebidanan di tingkat nasional dan internasional.

Halaman xiii

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 I 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 III 1 2

SEMESTER GANJIL Daftar Ulang Mahasiswa Baru : a. Daftar Ulang SNMPTN Undangan - Pembayaran - Daftar Ulang b. Daftar Ulang SNMPTN Ujian Tulis c. Daftar Ulang SPKD dan SPKIns d. Daftar Ulang SPMK, SAP dan Vokasi e. Daftar Ulang Program Magister dan Doktor Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru: Sarjana dan Vokasi Pengenalan Kehidupan Kampus bagi mahasiswa baru (PKK-MABA) Daftar Ulang Administrasi (pembayaran SPP on-line) bagi Mahasiswa Lama Daftar Ulang Akademik (Pengisian KRS) bagi Mahasiswa Lama KULIAH SEMESTER GANJIL Batas Akhir Batal Tambah Mata Kuliah dan Pembatalan Mata Kuliah Ujian Tengah Semester (UTS) Batas Akhir Pengumuman Jadwal Ujian Akhir Semester Ganjil Pekan Sunyi Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Ganjil Batas Akhir Pengumuman Nilai Ujian dan Pengisian KHS Batas Akhir Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa Batas Akhir Semester Ganjil SEMESTER GENAP Daftar Ulang Administrasi (Pembayaran SPP On-line) Daftar Ulang Akademik (Pengisian KRS) KULIAH SEMESTER GENAP Batas Akhir Batal Tambah Mata Kuliah dan Pembatalan Mata Kuliah Ujian Tengah Semester (UTS) Batas Akhir Pengumuman Jadwal Ujian Akhir Semester Genap Pekan Sunyi Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap Pelaksanaan Semester Pendek Batas Akhir Pengumuman Nilai Ujian dan Pengisian KHS Batas Akhir Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa Batas Akhir Semester Genap KEGIATAN UNIVERSITAS Upacara Dies Natalis UB ke 49 (Pidato Ilmiah) Wisuda Pascasarjana, Sarjana dan Diploma

TANGGAL

26-31 Mei 2011 31 Mei / 1 Juni 2011 11-15 Juli 2011 25-28 Juli 2011 25-28 Juli 2011 11 Juli s/d 19 Agustus 2011 15 - 16 Agustus 2011 17 s/d 20 Agustus 2011 19 Juli - 19 Agustus 2011 15 Agustus s/d 26 Agustus 2011 12 September - 30 Desember 2011 Diserahkan kebijakan masing2 Fakultas 31 Oktober - 11 Nopember 2011 02 Desember 2011 2-6 Januari 2012 9-20 Januari 2012 27 Januari 2012 3 Pebruari 2012 10 Pebruari 2012 TANGGAL 30 Januari s/d 10 Pebruari 2012 30 Januari s/d 10 Pebruari 2012 20 Pebruari - 8 Juni 2012 Diserahkan kebijakan masing2 Fakultas 9-20 April 2012 27 April 2012 11 s/d 15 Juni 2012 18-29 Juni 2012 2 Juli s/d 3 Agustus 2012 6 Juli 2012 3 Agustus 2012 10 Agustus 2012 TANGGAL 5 Januari 2012 Tanggal akan ditentukan jika peserta mencapai 1.000

Rektor, Ttd Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito NIP. 130 704 136 Halaman xvii

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

Halaman xiv

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

Halaman xv

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

BAB I Landasan Hukum dan Dasar Penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya A. Landasan Hukum Kurikulum Berbasis Kompetensi Penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Tahun Akademik 2009‐2010 di Program Studi S1 Kebidanan (PSPB) FKUB, berlandaskan: 1. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI. No. 045/U/2002, tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi; 2. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No. 20/KKI/KEP/IX/2006, tentang Pengesahan Standar Pendidikan Profesi Dokter, tanggal 28 September 2006; 3. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No. 21A/KKI/KEP/IX/2006, tentang Pengesahan Standar Kompetensi Dokter, tanggal 28 September 2006; 4. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya No. 263/SK/2007, tentang Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2007/2008, tanggal 10 Juli 2007;

Dengan landasan tersebut di atas, Pedoman Akademik disusun berdasarkan: 1. Pedoman Penyelenggaraan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (Keputusan Dekan No. 080/SK/J10.1.17/KP/2007 tanggal 28 Desember 2007) 2. Kebijakan Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (KA.GJM‐FK‐UB.01 tanggal 27 Nopember 2007 Bab II.2.2. ttg. Pendidikan) 3. Peraturan Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (PA.GJM‐FK‐UB‐01 tanggal 27 Nopember 2007 Bab II, IV s/d VI) 4. Standar Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (SA.GJM‐FK‐UB.01 tgl 27 Nopember 2007 Bab I 1.3. ttg. Tujuan Pendidikan dan Bab II ttg Butir‐2 Standar Akademik) 5. Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (MM.GJM‐FK‐ UB.01 tgl 27 Nopember 2007 Bab I ttg. Kebijakan Mutu Akademik, Bab III ttg Struktur Penjaminan Mutu Akademik) 6. Manual Prosedur Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (MP.GJM‐FK‐ UB.01 tgl 27 Nopember 2007)

Halaman 1

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

B. Dasar Penyelenggaraan Memasuki Milenium 2000, tuntutan kuantitas dan kualitas tenaga pelayanan kesehatan termasuk Bidan akan menjadi sangat tinggi. Di Indonesia, menurut Indonesian Demographic and Health Survey 2002‐2003, angka kematian ibu masih cukup tinggi (307/100.000 kelahiran hidup) sementara Millenium Goals‐Targets 2015 dari WHO memproyeksikan target penekanan angka kematian ibu 102/100.000 kelahiran hidup dan proyeksi Angka kematian Bayi 15/1000 Kelahiran Hidup. Ini adalah suatu kesenjangan yang sangat besar yang hampir tidak mungkin diatasi dalam jangka pendek tanpa suatu tindakan khusus. Salah satu tindakan khusus yang perlu dilakukan adalah pengadaan tenaga medis termasuk bidan

dengan jumlah yang

cukup. Program

Indonesia Sehat

2010

memproyeksikan 80% penduduk miskin menjadi Peserta Penjaminan Pelayanan Kesehatan, 90% persalinan dengan pelayanan kesehatan terlatih dan 70% pasangan usia subur menjadi akseptor KB. Dokter umum, perawat dan bidan merupakan tenaga kesehatan yang menjadi ujung tombak untuk memberikan perbaikan parameter‐parameter ini. Oleh karena itu jumlah dokter diproyeksikan menjadi 40 orang per 100.000 penduduk dan 1 bidan per 1000 penduduk. Data Survey Kesehatan Nasional (SUSENAS) Departemen Kesehatan tahun 2006, menunjukkan rasio bidan 2854/ 100.000 penduduk (1:35). Dengan rasio tersebut jumlah bidan di Indonesia diperkirakan sebanyak 83.000 orang, dan hanya

68.672 (82%)

diantaranya tercatat sebagai anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Dengan rasio bidan/penduduk sebesar 1/1000, jumlah bidan yang diperlukan akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan akan mencapai >230.000 dan >245.000 masing‐masing pada tahun 2009 dan 2014 (Gambar 1.1). Proyeksi pemerintah untuk mencapai Indonesia Sehat Tahun 2010 adalah 75/100.000 untuk rasio bidan/penduduk. Selanjutnya, pada The Millennium Summit pada September 2000, negara‐negara anggota PBB berkomitmen untuk bekerja keras menciptakan dunia baru yang berkembang berkelanjutan (sustainable development) dengan pengentasan kemiskinan menjadi prioritas utama. Dari 10 Millennium Development Goals (WHO, 2001), diantaranya terkait langsung dengan pelayanan kesehatan, perawatan, dan terutama kebidanan : a. Monitoring poverty, by documenting the prevalence of underweight children; b. Promoting gender equality, by educating girls and women about health; Halaman 2

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

c. Reducing child and maternal mortality, by delivering maternal and child

health

services; d. Combating HIV/AIDS, malaria and other diseases, by lowering their prevalence through activities directed towards prevention and treatment.

400

500 Penduduk

Penduduk (juta)

350 400 300

350 300

250

Jumlah bidan (x1000)

450

Bidan

250 200 2000

200 2010

2020

2030

2040

2050

Tahun

Gambar 1.1. Proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan jumlah bidan di Indonesia

Dari uraian diatas, pembukaan Program Studi (PS) S1 Kebidanan dianggap sangat penting dan relevan dengan program pembangunan Indonesia khususnya dalam bidang kesehatan. Saat ini, secara de facto terdapat satu Program Studi S1 Kebidanan yang berdiri, satu PS S‐2 Pendidikan Bidan, hampir sekitar 600 program studi Diploma III (D‐III) S1 Kebidanan serta 30 program studi Diploma IV (D‐IV) Pendidikan Bidan. Dari sekian banyak pendidikan tinggi pendidikan bidan tersebut sebagian besar merupakan pendidikan vokasional yang menurut UU Sisdiknas merupakan jenjang pendidikan untuk penyediaan tenaga terdidik dan tenaga terampil. Sementara untuk tenaga ahli, saat ini hanya ada satu PSPB yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga, dan PS S‐2 Pendidikan Bidan oleh Universitas Padjajaran. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) merupakan salah satu Fakultas Kedokteran Negeri yang berkomitmen tinggi terhadap perbaikan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya dengan menyiapkan tenaga kesehatan yang berkualitas. Salah satu wujud komitmen tersebut adalah aktifnya FKUB dalam lokakarya penyusunan standar kompetensi bidan pada yang diselenggarakan oleh IBI pada beberapa kali pertemuan sejak tahun 2007. Halaman 3

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

BAB II SISTEM PENDIDIKAN A. Pengertian Dasar 1. Kompetensi 1.1 Batasan dan Elemen Kompetensi a. Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002, Kompetensi adalah “Seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat dalam melaksanakan tugas‐tugas di bidang pekerjaan tertentu” b. Elemen‐elemen kompetensi terdiri dari: (1) Landasan kepribadian (2) Penguasaan Ilmu dan Keterampilan (3) Kemampuan Berkarya (4) Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai (5) Pemahaman kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan keahlian dalam berkarya. c. Epstein and Hundert (2002) memberikan definisi sebagai berikut: “Professional competence is the habitual and judicious use of communication, knowledge, technical skills, clinical reasoning, emotions,values, and reflection in daily practice to improve the health of the individual patient and community”. d. Carraccio, et.al. (2002) menyimpulkan bahwa: “Competency is a complex set of behavior built on the components of knowledge, skills, attitude and competence as personal ability”. e. Dari beberapa pengertian di atas, tampak bahwa pengertian kompetensi bidan lebih luas dari tujuan instruksional yang dibagi menjadi tiga ranah pendidikan: pengetahuan, psikomotor dan afektif. f. Dengan dikuasainya standar kompetensi oleh seorang profesi bidan, maka yang bersangkutan akan mampu: mengerjakan tugas atau pekerjaan profesinya, mengorganisasikan tugasnya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan, segera tanggap dan tahu apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula, menggunakan kemampuan yang dimiliki

Halaman 4

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

untuk memecahkan masalah di bidang profesinya, serta melaksanakan tugas dengan kondisi berbeda. 1.2 Standar Kompetensi Standar Kompetensi adalah kualifikasi yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP 19/2005). 1.3 Standar Kompetensi Bidan Standar Kompetensi Bidan merupakan standar nasional yang harus dicapai lulusan pendidikan bidan di seluruh Indonesia termasuk lulusan S1 Kebidanan FKUB. Standar Kompetensi Bidan meliputi sejumlah area kompetensi dan masing‐masing area kompetensi memiliki komponen‐komponen kompetensi, sebagai berikut: a. Kompetensi Utama (1) Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam paktek kebidanan • Menerapkan pengetahuan, kerangka etik dan legal dalam sistem kesehatan yang berhubungan dengan kebidanan • Membuat keputusan etik (2) Mampu melaksanakan asuhan kebidanan professional • Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai sumber‐sumber etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik • Menjamin kualitas asuhan holistik secara berkesinambungan dan konsisten • Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif • Menggunakan proses kebidanan dalam menyelesaikan masalah klien • Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya • Menggunakan

prinsip‐prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan

dalam praktik • Mendemonstrasikan keterampilan teknis kebidanan yang sesuai dengan standart operasional prosedur (SOP) • Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien Halaman 5

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

(3) Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen kebidanan • Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi menjamin kualitas dan manajemen resiko • Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan • Mengkolaborasikan pelayanan kebidanan • Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan kebidanan yang diberikan • Menggunakan

prinsip‐prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan

dalam praktik • Mewujudkan lingkungan bekerja yang aman (4) Mampu menjalin hubungan interpersonal • Menggunakan komunikasi yang efektif dalam memberi asuhan • Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim dan pemberian asuhan kebidanan dengan mempertahankan hubungan kolaboratif (5) Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus • Mengembangkan potensi diri untuk mempertahankan kompetensi

b. Kompentensi Pendukung (1) Mampu menguasai sistem informasi dan teknologi dalam bidang kebidanan (2) Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada penyakit‐penyakit infeksi dan global atau local trend diseases (TB, HIV/AID, Kusta, DHF, Flu Burung, Antrax, Busung lapar dll) pada semua tingkat pencegahan (3) Mampu melakukan penanganan disaster dan emergensi

c. Kompetensi Tambahan (1) Memiliki kemampuan enterpreunership dalam pelayanan kesehatan (2) Mampu berkomunikasi menggunakan bahasa internasional dalam praktik kebidanan

Halaman 6

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

1.4 Keterampilan Klinis a. Keterampilan Klinis dibelajarkan pada blok Pembelajaran Keterampilan dan Metodologi, seiring dengan pembelajaran MK KBK yang relevan dengan keterampilan klinis tersebut. b. Pembelajaran Keterampilan klinis dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi paripurna berupa integrasi keterampilan berfikir (tingkat kompetensi diatas), keterampilan bertindak, dan keterampilan bersikap/berperilaku sebagai tuntutan profesionalisme bidan. c. Tingkat Keterampilan Klinis (Piramida Miller), diukur melalui scored‐observation: (1) Tingkat Keterampilan 1 (Knows) • Mampu mengetahui secara teoretik tentang konsep, teori, prinsip, prosedur melakukan tindakan klinis. (2) Tingkat Keterampilan 2 (Knows Why/Seen) • Mampu menjelaskan secara teoretik tentang konsep, teori, prinsip, prosedur melakukan tindakan klinis , dan mampu menjelaskan alasan dibalik suatu tindakan klinis yang dilakukan • Pernah melihat atau pernah didemonstrasikan selama pendidikannya. (3) Tingkat Keterampilan 3 (Knows How) • Pernah melakukan/pernah menerapkan dibawah supervisi (4) Tingkat Keterampilan 4 (Does) • Pernah melakukan atau pernah menerapkan dibawah supervisi dan dengan pengalaman itu dapat menggunakan dan menerapkannya dalam konteks praktik bidan secara mandiri. d. Tingkat Kemampuan dan Tingkat Keterampilan Semester I‐III: (1) Mengingat pembelajaran pada semester I sampai dengan III merupakan pembelajaran kedokteran dasar meskipun melalui integrasi vertikal dan horizontal, tingkat kompetensi yang dicapai adalah Tingkat Kemampuan 1 dan Tingkat Keterampilan 1 sampai dengan 2 (2) Tingkat Kemampuan dan Tingkat Keterampilan pada semester ini merupakan tingkat pencapaian subkompetensi yang akan terkait dengan subkompetensi berikutnya.

Halaman 7

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

e. Tingkat

Kemampuan

dan

Keterampilan

2011 / 2012

semester‐semester

berikutnya

merupakan penguasaan subkompetensi yang akhirnya membentuk kompetensi dan tingkat keterampilan tertinggi bagi seorang bidan.

2. Kurikulum 2.1 Kurikulum Berbasis Kompetensi S1 Kebidanan Batasan Kurikulum menurut Burrel, at.all. (1988) merupakan definisi Kurikulum yang dirumuskan 20 tahun lalu. Rumusan ini masih menjadi acuan dalam rancangan kurikulum kebidanan modern seperti tampak dalam dokumen‐dokumen Kurikulum Pendidikan Kebidan di sejumlah Perguruan Tinggi di Eropa dan Amerika dan bahkan oleh WHO sekalipun. Batasannya dalah sebagai berikut: “A curriculum is the whole set of influences and events, both planned and unforeseen, which impinge upon students during their period of education and which will, sooner or later, affect their ability to understand and achieve the aims of the course (programme) and, indeed, of the wider arena for which they are being educated“. Untuk kepentingan praktis, Kelompok Kerja menggunakan definisi yang lebih praktis, yaitu: “Curriculum is an organized set of formal teaching and learning intentions“ (David Pratt, 1998). Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan kurikulum yang dirancang dan diimplementasi‐kan berbasis pada capaian berupa Kompetensi. Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah dokumen formal dan terorganisasi terkait dengan penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar yang bertujuan menyiapkan kompetensi yang dibutuhkan lulusan untuk mampu melaksanakan tugas profesi yang dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Hampir seluruh pendidikan kebidanan di dunia tidak lagi menggunakan “Subject‐based Curriculum” mengingat Matakuliah (Subject) yang dibelajarkan tidak khas hanya untuk pendidikan Kebidanan akan tetapi berlaku bagi seluruh pendidikan professional kesehatan dan pendidikan disiplin ilmu terkait dengan kesehatan. Beberapa alasan mengapa KBK cocok untuk digunakan dalam pendidikan Kebidanan, antara lain karena Pernyataan Kompetensi, mampu:

Halaman 8

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

a. Menjadi framework untuk implementasi dan asesmen pendidikan kebidanan; b. Memperjelas kepada masyarakat tentang apa yang mereka harapkan dari profesi ini; c. Memperjelas perannya, vis‐à‐vis satu dengan lainnya dan juga vis‐à‐vis dengan professional kesehatan lainnya seperti dokter dan fisioterapis; d. Berisikan dasar penetapan standar; dan e. Membantu profesi dalam memonitor kinerja anggotanya, dan sekaligus menjadi proses penjaminan proteksi masyarakat. S1 Kebidanan modern dan berskala internasional perlu menitikberatkan model social dari Kesehatan dengan mempertimbangkan manusia, ilmu pengetahuan, dan implementasinya dari berbagai aspek hingga menghasilkan lulusan yang respek, menghargai setiap perbedaan.

2.2 Model Kurikulum Kurikulum Berbasis Kompetensi dirancang dengan pendekatan terintegrasi baik horizontal maupun vertikal, serta berorientasi pada masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat dalam konteks pelayanan kesehatan primer. Overall Curriculum Design sebagaimana disarankan oleh WHO European Strategy for Nursing and Midwifery Education (2001). Rancangan menyeluruh suatu Kurikulum S1 Kebidanan diharapakan merupakan pengintegrasian dalam: a. Struktur, agar tersusun dalam urutan logis, menjamin integrasi yang proporsional antara teori dalam pembelajaran dalam kelas dan praktek terpimpin di rumah sakit dan pelayanan komunitas; b. Proses Belajar Mengajar beorientasi pada pendekatan Student Active Learning dan pengintegrasian teori dan praktek sebagaimana rumusan suatu Kompetensi yang memungkinkan mahasiswa mampu mengintegrasikan pembelajaran dalam kelas dan laboratorium dengan praktek belajar lapangan. Pengintegrasian ini akan elbih memungkinkan penumbuhan tanggungjawab; dan c. Outcome, menghasilkan lulusan bidan yang berkompeten bekerja baik dalam layanan kesehatan primer, sekunder maupun tersier.

Halaman 9

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

2.3 Area/Domain/Bidang Kompetensi a. Komunikasi Efektif b. Etika Legal dan Keselamatan pasien c. Asuhan Kebidanan: 1 ‐ 10 d. Manajemen Kewirausahaan dan Kepemimpinan e. Promosi Kesehatan f. Pengembangan Diri dan Profesionalisme g. Penelitian

2.4 Elaborasi Area Kompetensi dalam Kurikulum

2.5 Durasi dan Struktur Kurikulum a. Tahap pendidikan akademik ditempuh dalam 7 semester dengan beban studi sekurang‐kurangnya 144 sks

dan setelah

menyelesaikan tahapan ini

memperoleh gelar Sarjana Kebidanan (SKeb.) namun tidak dapat digunakan untuk melaksanakan praktek bidan. Dilanjutkan pada tahap pendidikan profesi ditempuh dalam 2 semester dengan beban studi 25 – 31 sks dan setelah menyelesaikan tahapan ini memperoleh sebutan Bidan (Bd), serta memiliki kewenangan untuk melaksanakan praktek bidan.

Halaman 10

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

b.

c.

Halaman 11

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

2.6 Struktur dalam 1 (satu) Semester

2.7 Struktur dalam 1 (satu) Blok

Halaman 12

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

2.8 Kerangka Pembelajaran Kompetensi

2.9 Isi Kurikulum a. Semester I (1) Blok 1 • Kuliah

: (a) Humaniora 1: Agama 2: Kewarganegaraan 3 : Bahasa Inggris

• Praktikum

: ‐‐

• Tutorial

: ‐‐

• Pelatihan Skill

: ‐‐

(2) Blok 2 • Kuliah

: (a) Hu man i ora 4: B a ha sa Ind o ne si a (b )Pra kti k D a sa r Ke b id a na n (c)Pe n ga n ta r Keb id a na n

• Praktikum

: ‐‐

• Tutorial

: Modul 1: Dasar Komunikasi

• Pelatihan Skill

: Modul 1: Dasar Komunkasi

(3) Metodologi 1

: Konsep Dasar Pengukuran

Halaman 13

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

b. Semester II (1) Blok 3 • Kuliah

:-

• Praktikum

: ‐‐

• Tutorial

: Modul 2: Askeb 1

• Pelatihan Skill

: Modul 2: Askeb 1

(2) Blok 4 • Kuliah

:-

• Praktikum

: ‐‐

• Tutorial

: Modul 3: Askeb 2

• Pelatihan Skill

: Modul 3: Askeb 2

(3) Metodologi 2

: Konsep Dasar Disain Penelitian/ Study Design

c. Semester III (1) Blok 5 • Kuliah

: (a) Promosi Kesehatan 1

• Praktikum

: ‐‐

• Tutorial

: Modul 4: Askeb 3

• Pelatihan Skill

: Modul 4: Askeb 3

(2) Blok 6 • Kuliah

: ‐‐

• Praktikum

: ‐‐

• Tutorial

: Modul 5: Askeb 4

• Pelatihan Skill

: Modul 5: Askeb 4

(3) Metodologi 3

: Konsep Dasar Uji Hipotesis dan Inferensi Statistik

d. Semester IV (1) Blok 7 • Kuliah

: (a) Manajemen, Kewirausahawan, Kepemimpinan

• Praktikum

: ‐‐

• Tutorial

: Modul 6: Askeb 5

• Pelatihan Skill

: Modul 6: Askeb 5 Halaman 14

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

(2) Blok 8 • Kuliah

: ‐‐

• Praktikum

: ‐‐

• Tutorial

: Modul 7: Askeb 6

• Pelatihan Skill

: Modul 7: Askeb 6

(3) Metodologi 4

: Penyusunan Proposal Tugas Akhir

e. Semester V (1) Blok 9 • Kuliah

: (a) Promosi Kesehatan 2

• Praktikum

: ‐‐

• Tutorial

: Modul 8: Askeb 7

• Pelatihan Skill

: Modul 8: Askeb 7

(2) Blok 10 • Kuliah

: ‐‐

• Praktikum

: ‐‐

• Tutorial

: Modul 9: Askeb 8

• Pelatihan Skill

: Modul 9: Askeb 8

(3) Metodologi 5

: Penyusunan Tugas Akhir

f. Semester VI (1) Blok 11 • Kuliah

: (a) Pengembangan Diri dan Profesionalisme

• Praktikum

: ‐‐

• Tutorial

: Modul 10: Askeb 9

• Pelatihan Skill

: Modul 10: Askeb 9

(2) Blok 12 • Kuliah

: ‐‐

• Praktikum

: ‐‐

• Tutorial

: Modul 11: Askeb 10

• Pelatihan Skill

: Modul 11: Askeb 10

(3) Metodologi 5 g. Semester VII – VIII

: Penyusunan Tugas Akhir : Magang Halaman 15

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

Halaman 16

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

2.10 Mata Kuliah Penunjang a. Anatomi –Histologi b. Fisiologi

k. Sosiologi

c. Biokimia, Biologi seluler/molekuler

l. Ilmu Hukum dan Forensik

d. Biologi reproduksi

m. Ilmu Jiwa

e. Mikrobiologi / Parasitologi

n. Psikologi

f. Farmakologi

o. Endokrin Reproduksi

g. Patologi

p. Epidemiology

Kebidanan

dan

Penyakit Kandungan

h. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan

q. Konsep Kebidanan

i. Ilmu Kesehatan Anak j. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Pencegahan

2.11 Monitoring dan Evaluasi Sebagai suatu proyek prengembangan, Program Studi S1 Kebidanan yang dibuka harus mampu menjadi pilot project yang menjadi acuan bagi pembukaan program studi yang sama di kemudian hari. Oleh karena itu program studi yang dibuka harus benar‐benar terselenggara, dimonitor, dan dievaluasi sedemikian rupa agar tercapai program studi berkualitas. Kualitas program studi diukur dengan parameter: a. Leadership Struktur organisasi Program Studi dan Prosedur Operational terbukti terlaksana dengan sistim manajerial yang baik. Tiap unsur

pimpinan mampu

menggerakkan bawahan menuju tujuan yang sama‐sama ditetapkan; b. Relevansi Pendidikan Kurikulum yang disusun dan diselenggarakan merupakan kurikulum yang dinamis sesuai dengan kebutuhan stakeholders. Terdapat Unit Pengelola Pengembangan Pendidikan yang mandiri dalam mengembangkan kurikulum yang dimaksud; c. Atmosfir Akademik yang kondusif Proses Belajar Mengajar berlangsung dalam iklim akademik yang kondusif baik dalam

konteks

dosen,

mahasiswa,

maupun

sarana/prasarana,

serta

Halaman 17

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

lingkungannya. Keterlibatan mahasiswa dalam diskusi dan penelitian yang dilakukan dosen. d. Internal Management yang efektif Terdapat Unit Penjaminan Mutu Akademik dan Mutu Insitusi yang mampu bekerja memonitor dan mengevaluasi kinerja institusi dengan baik. e. Sustainabilitas program Program yang dibuka harus tetap berlanjut karena dukungan dana dan sumberdaya yang memungkinkan keberlanjutan program. Program‐Program harus dapat diper‐tanggungjawabkan kepada stakeholders dan masyarakat. f. Efisiensi dan Produktivitas Program Studi Proses Belajar Mengajar berlangsung dengan lancar dengan mengefisiensikan pemanfaatan sarana/prasarana, dan sumberdaya

2.12 Kuliah Kerja Nyata a. Kuliah Kerja Nyata merupakan kelompok MK muatan Universitas b. Kuliah Kerja Nyata di UB bersifat intrakurikuler wajib untuk Program Sarjana c. Bobot Kuliah Kerja Nyata: 3 sks d. Mahasiswa telah menempuh minimal 110 sks e. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di FKUB dapat berbentuk: (1) Kuliah Kerja Nyata Tematik: merupakan program kerja sama antara UB dengan Pemerintah Daerah. (2) Program Karya Nyata Mahasiswa (PKNM): merupakan bentuk alternatif program Kuliah Kerja Nyata di FKUB. Petunjuk pelaksanaan PKNM dituangkan dalam Buku Pedoman PKNM Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

2.13 Tugas Akhir Mahasiswa wajib menyelesaikan Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan sebagai Sarjana a. Pengertian Tugas Akhir merupakan karya ilmiah dalam bidang / cabang ilmu tertentu ditulis berdasarkan hasil penelitian, studi kepustakaan, praktek kerja, atau tugas lain yang telah ditentukan oleh Fakultas. Halaman 18

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

b. Sifat dan Tujuan (1) Ujian Tugas Akhir program sarjana adalah ujian terakhir yang wajib ditempuh mahasiswa sebagai syarat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan. (2) Ujian Tugas Akhir program sarjana bersifat komprehensif. (3) Ujian Tugas Akhir dilaksanakan secara lisan dan bertujuan untuk mengevalasi mahasiswa dalam penguasaan ilmu dan penerapan teknologi sesuai dengan bidang yang dikaji. c. Syarat‐syarat membuat Tugas Akhir (1) Secara umum untuk mahasiswa KBK: • Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan. • Mengumpulkan beban kredit sekurang‐kurangnya 96 sks. • IP Kumulatif sekurang‐kurangnya 2,00 • Nilai D/D+ tidak melebihi 10% dari beban kredit total. • Telah lulus MK Metodologi Riset dengan nilai sekurang‐kurangnya D. d. Waktu penyelesaian Tugas Akhir (1) Tugas Akhir sudah harus diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan sejak Tugas Akhir diprogramkan dalam KRS. (2) Perpanjangan waktu harus mendapatkan persetujuan Dekan/ Ketua Jurusan dengan tata cara yang ditentukan oleh Fakultas. e. Nilai kredit Tugas Akhir Nilai kredit Tugas Akhir adalah 6 (enam) sks, dengan rincian proposal 2 sks dan pelaksanaan 4 sks. f. Proses pembuatan Tugas Akhir (1) Mahasiswa mengajukan judul penelitian kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing Tugas Akhir. (2) Setelah mendapatkan persetujuan mahasiswa diperkenankan membuat proposal. (3) Proposal akan diuji oleh kedua dosen pembimbing yang bersangkutan. (4) Sebelum pelaksanaan Tugas Akhir, mahasiswa harus mendapatkan pernyataan layak etik dari Tim Ethical Clearance apabila penelitian Tugas Akhir menyangkut manusia dan hewan coba.

Halaman 19

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

(5) Setelah lulus ujian proposal, mahasiswa melaksanakan penelitian kemudian hasilnya akan diuji oleh tim penguji yang ditetapkan dengan Surat Tugas dari Dekan. g. Bimbingan Tugas Akhir (1) Jumlah Pembimbing Seorang mahasiswa yang membuat Tugas Akhir, dibimbing oleh dua orang yang terdiri dari seorang Pembimbing Utama dan seorang Pembimbing Pendamping. Penyimpangan persyaratan di atas ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi. (2) Penentuan Pembimbing Dekan menentukan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping atas usul Ketua Jurusan atau Ketua Program Studi. Dosen Pembimbing dapat berasal dari luar fakultas selama diperlukan. Dosen luar biasa atau dosen tamu dapat diusulkan menjadi Pembimbing Utama atau Pembimbing Pendamping. (3) Tugas dan Kewajiban Pembimbing. Tugas dan kewajiban Pembimbing Utama adalah: • Membantu mahasiswa dalam mencari permasalahan yang dijadikan dasar pembuatan Tugas Akhir. • Membimbing mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir. • Membimbing mahasiswa dalam penulisan tugas akhir. Tugas dan kewajiban

Pembimbing Pendamping adalah membantu

Pembimbing Utama dalam melaksanakan bimbingan tugas akhir mahasiswa. h. Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir (1) Majelis Penguji ditetapkan oleh Ketua Jurusan atas usul Tim Pengelola Tugas Akhir. (2) Susunan Majelis Penguji terdiri dari seorang penguji netral yang merangkap sebagai ketua, dan 2 orang anggota. (3) Anggota Majelis adalah dosen pembimbing serta dosen lain yang ditunjuk dengan pangkat serendah‐rendahnya Lektor Kepala bagi pemegang ijazah S1 (Sarjana), Lektor bagi pemegang ijazah minimal S2 (Magister) atau Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S3 (Doktor). (4) Anggota penguji terdiri dari pembimbing. Halaman 20

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

(5) Penguji bukan pembimbing dapat diangkat dari instansi lain yang sesuai bidang ilmunya, ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Tim Tugas Akhir. (6) Tugas Majelis Penguji : • Ketua Penguji bertugas memimpin dan mengatur kelancaran pelaksanaan ujian. • Majelis Penguji bertugas menguji dan memberikan penilaian pada calon Sarjana Kedokteran. • Menentukan kelulusan calon Sarjana dan menyampaikan hal‐hal yang terkait dengan penyelesaian pelaksanaan Tugas Akhir. • Menentukan tugas‐tugas / ketentuan lain yang harus dipenuhi oleh calon Sarjana yang dinyatakan tidak lulus. i. Waktu Ujian Tugas Akhir Waktu yang disediakan untuk ujian Tugas Akhir Sarjana paling lama 1 (satu) jam. j. Penilaian (1) Yang dinilai dalam ujian Tugas Akhir meliputi : • Penilaian Proses Penulisan Tugas Akhir

dan Penilaian Selama Ujian

dengan bobot masing‐masing 50% • Penilaian Proses Penulisan meliputi Sikap (40%), Pengetahuan Ilmu (40%), Kreativitas Keilmuan (20%). • Penilaian Selama Ujian meliputi Naskah (40%), Penyajian (40%), Pengetahuan Ilmu (20%). (2) Penentuan Nilai Akhir Nilai akhir ujian Tugas Akhir diputuskan melalui musyawarah Majelis Penguji. Nilai akhir ujian dinyatakan dengan huruf A, B+, B, C+, C, D+, D atau E; dan atas kesepakatan Majelis Penguji diberitahukan kepada mahasiswa. (3) Untuk dapat dinyatakan lulus ujian seorang mahasiswa sekurang‐kurangnya harus mencapai nilai C. Dalam hal revisi dianggap cukup banyak, Ketua Penguji boleh mengumumkan dengan kata “lulus” saja. (4) Mahasiswa yang dinyatakan belum lulus ujian harus melaksanakan keputusan Majelis Penguji.

Halaman 21

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

2.14 Resume Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi S1 Kebidanan FKUB PROFIL LULUSAN S1 KEBIDANAN Care Providers, Decision-makers, Communicators, Community Leaders, Managers. Legal Practicioner Professional Midwife Practice Primary Health Care Provider Reflective & Ethical Practice

DOMAIN / AREA KOMPETENSI KEBIDANAN Komunikasi Efektif Etika Legal dan Keselamatan pasien 9 Asuhan Kebidanan Manajemen Kewirausahaan dan Kepemimpinan Promosi Kesehatan Pengembangan Diri dan Profesionalisme Peneliti

AREA KOMPETENSI

Elemen Kognitif

Elemen Skill& Afektif

BLOK

MATAKULIAH PENDUKUNG (MKP)

1. Pengantar Kebidanan 2. Humaniora 1,2,3,4 3. Dasar-dasar Komunikasi 4. Etika Legal dan Keselamatan pasien 5. Askeb 1 : Masa Remaja & Pranikah 6. Askeb 2 : Masa Prakonsepsi 7. Askeb 3 : Masa Kehamilan ( Antenatal ) Normal 8. Askeb 4 : Masa Kehamilan Patologis 9. Askeb 5: Masa Persalinan

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.

Askeb 6 : Masa Nifas dan Menyusui Askeb 7 : Bayi Lahir (Neonataus) Askeb 8 : Bayi dan Balita Askeb 9 : Kebidanan Komunitas Askeb 10 : Wanita dan Gangguan Reproduksi Manajemjen,Kewirausahaan dan Kepemimpinan Promosi Kesehatan Pengembangan Diri dan Profesionalisme Metodologi Riset

• Distribusi dalam MKK • Distribusi dalam Semester • Distribusi dalam Beban Studi

• Model Pembelajaran • Model Asesmen Proses dan Hasil Belajar

Halaman 22

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

2.15 Kompetensi Lulusan a. Area Kompetensi Komunikasi Efektif Kompetensi: Memahami dan mampu melakukan komunikasi efektif kepada perempuan dan keluarganya, teman sejawat, profesi lain serta masyarakat. Komponen Kompetensi: (1) Elemen Kognitif Memahami: • Pendekatan dalam melakukan interview • Cara interview secara sekuensial • Cara mengembangkan “therapeutic relationship (Menjelaskan rencana tindakan)“ • Aspek sosial‐budaya dan agama dalam interview • Interview dalam kondisi khusus (2) Elemen Psikomotor & Afektif • Mampu melakukan: • Interview dalam berbagai level dengan berbagai teknik Cambridge‐ Calgary. • Peragaan sikap penuh perhatian dan memahami penderitaan pasiennya • Penciptaaan kondisi yang kondusif yang membuat pasien lebih percaya diri untuk menyampaikan keluhannya. Mata kuliah Pendukung: (1) Psikologi,

(3) Sosiologi Kesehatan,

(2) Antropologi Budaya,

(4) Humaniora

b. Area Kompetensi Etika Legal dan Keselamatan Pasien Kompetensi: Memahami unsur‐unsur legal dalam praktek kebidanan, dan mengutamakan pelayanan yang aman dan nyaman kepada pasien.

Halaman 23

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

Komponen Kompetensi: (1) Elemen Kognitif: Memahami kode etik, standar profesional, norma‐norma, dan peraturan perundang‐undangan terkait dengan praktik kebidanan. (2) Elemen Psikomotorik dan Afektif: Mampu melakukan: • Praktik kebidanan dengan menjunjung tinggi kode etik kebidanan, standar profesional kebidanan, dan peraturan serta keterikatan lainnya terhadap perundang‐undangan yang terkait. • Pengenalan (orientasi), mengidentifikasi dan merefleksikan dampak dari agama, budaya, nilai yang dianutnya sepanjang tidak merugikan pasien maupun menjaga pelayanan yang aman dan nyaman bagi pasien

dan

komunitas. Matakuliah Pendukung: (1) Ilmu Hukum, (2) Forensik.

c. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 1 Masa Remaja dan Pranikah Kompetensi: Memberikan asuhan kebidanan bagi remaja dan usia pranikah maupun kepada orangtua atau walinya menyangkut karakteristik pertumbuhan fisik,alat kelamin sekunder, dan kejiwaan pemuda seusianya. Komponen Kompetensi: (1) Elemen Kognitif Memahami: • Perkembangan karakteristik fisik sekunder remaja pria dan wanita • Perkembangan karakteristik fisiologis remaja pria dan wanita • Memahami

kebutuhan

emosional

dan

psikososial

penunjang

perkembangan reproduksi sehat. • Pendekatan asuhan pada pertumbuhan dan perkembangan remaja

Halaman 24

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

(2) Elemen Psikomotor dan Afektif Mampu melakukan: • Diskusi efektif kepada para remaja • Wawancara dan berdialog dengan orangtua, wali, komunitas terkait. • Pemeriksaan fisik dan skrining tumbuh kembang remaja. • Imunisasi remaja • Bimbingan remaja dan pranikah • Pendidikan tumbuh kembang remaja pada teman sebaya Matakuliah Pendukung: (1) Psikologi (perkembangan remaja), (2) Gizi Ibu dan Anak, (3) Fisiologi, (4) IKA

d. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 2: Masa Prakonsepsi Kompetensi: Memahami prinsip‐prinsip struktur, fungsi, mekanisme alat reproduksi pada masa prakonsepsi dan melakukan pemeriksaan , konseling, dan tindakan‐ tindakan yang tepat(Keluarga Berencana) pada masa prakonsepsi. Komponen Kompetensi: (1) Elemen Kognitif Mamahami: • Anatomi dan fisiologi alat reproduksi • Pengaturan fungsi neurohormonal sistim reproduksi • Fisiologi menstruasi • Gametogenesis • Tujuan pemeriksaan labotorium pra konsepsi • Jenis, indikasi , cara pemakaian, cara kerja dan efek samping berbagai kontrasepsi. (2) Elemen Psikomotor & Afektif Mampu melakukan

Halaman 25

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

• Pemeriksaan fisik dan laboratorium pra

2011 / 2012

konsepsi untuk mengetahui

potensi kehamilan yang sehat • Kolaborasi pemeriksaan laboratorium: pemeriksaan darah lengkap, golongan darah, rubella, toxoplasmosis hepatitis B, TB, HIV/AIDS dan screening cervix • Konseling bagi wanita yang akan menggunakan kontrasepsi termasuk didalamnya masalah IMS, HIV/AIDS • Edukasi dan atau pemasangan dan pencabutan berbagai metode kontrasepsi . Matakuliah Pendukung: (1) Anatomi,

(4) Keluarga Berencana,

(2) Fisiologi,

(5) Mikrobiolobi,

(3) Biologi Reproduksi,

(6) Parasitologi.

e. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 3: Masa Kehamilan (Antenatal) Normal Kompetensi: Memberikan

asuhan antenatal guna mengoptimalkan

kesehatan selama

kehamilan yang meliputi: diagnosa dan penanganan (diagnosa dini, penanganan awal dan rujukan dari komplikasi kehamilan . Komponen Kompetensi: (1) Elemen Kognitif Memahami: • Anatomi dan fisiologi terkait kehamilan (proses konsepsi sampai dengan tumbuh kembang janin) • Faktor‐faktor yang mempengaruhinya tumbuh kembang janin • Cara menentukan mendiagnosa kehamilan yang meliputi: → Komponen riwayat kesehatan → Perubahan psikologis yang normal dalam kehamilan dan dampak kehamilan terhadap keluarga → Komponen pemeriksaan fisik yang terfokus selama antenatal (tanda‐ tanda dan gejala kehamilan)

Halaman 26

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

→ Cara

menentukan umur

kehamilan

2011 / 2012 dari riwayat

menstruasi,

pembesaran atau tinggi fundus uteri → Mengenal tanda dan gejala anemia , kehamilan ektopik, abortus, molahydatidosa, hyperemesis gravidarum, pre eklamsia,

kehamilan

ganda, dan kelainan letak → Nilai normal dari pemeriksaan laboratorium seperti Haemaglobin dalam darah, test gula, protein, acetone dan bakteri dalam urine. • Cara menuliskan diagnosa dan masalah • Cara melakukan penalaksanaan pada kehamilan meliputi: → Mengurangi ketidaknyamanan selama masa kehamilan meliputi penggunaan obat‐obat atau ramuan tradisional yang teruji aman. → Penatalaksanaan gizi bagi wanita hamil (termasuk penghitungan kebutuhan). → Melakukan immunisasi pada wanita hamil. → Penyuluhan dalam kehamilan meliputi: i.

perubahan fisik.

ii. perawatan buah dada. iii. Ketidaknyamanan. iv. kebersihan. v. Seksualitas. vi. Nutrisi. vii. pekerjaan . viii. aktifitas (senam hamil). ix. akibat dari penyakit akut dan kronis yang disebut diatas bagi kehamilan dan janinnya. x. persiapan persalinan, kelahiran, dan menjadi orang tua. xi. persiapan keadaan rumah/keluarga untuk menyambut kelahiran bayi,tanda‐tanda dimulainya persalinan,promosi dan dukungan pada ibu menyusui, teknik relaksasi dan strategi meringankan nyeri pada persiapan persalinan dan kelahiran.

Halaman 27

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

xii. akibat yang ditimbulkan dari merokok, penggunaan alkohol, dan obat terlarang bagi wanita hamil dan janin. xiii. akibat yang ditimbulkan/ditularkan oleh binatang tertentu terhadap kehamilan, misalnya toxoplasmasmosis. xiv. kesejahteraan janin termasuk DJJ dan pola aktivitas janin, tanda, gejala dan indikasi rujukan pada komplikasi tertentu dalam kehamilan, seperti asma, infeksi HIV, infeksi menular seksual (IMS), diabetes, kelainan jantung, postmatur atau serotinus. • Cara Resusitasi kardiopulmonary wanita hamil dengan kegawat‐daruratan • Mendokumentasikan asuhan yang diberikan. (2) Elemen Psikomotor & Afektif Mampu melakukan: • Pegumpulan data riwayat kesehatan dan kehamilan termasuk data kondisi psikologi ibu serta menganalisanya pada setiap kunjungan dan pemeriksaan ibu hamil. • Cara mengkaji kenaikan berat badan ibu dan tekanan darah hubungannya dengan komplikasi kehamilan. • Cara mengkaji status nutrisi ibu hamil dan hubungannya dengan pertumbuhan janin. • Pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap termasuk pengukuran tinggi fundus uteri, presentasi dan penurunan janin. • Penilaian pelvik, termasuk ukuran dan struktur tulang panggul. • Penilaian keadaan janin selama kehamilan termasuk detak jantung janin dan gerakan janin meliputi: palpasi uterus, fetoscope /funandoskope (Pinard) , dopler dan USG. • Cara penilaian usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinan. • Pemberian/penggunaan obat‐obat atau ramuan tradisional yang teruji aman • Pemberian

pengobatan

dan

atau

kolaborasi

terhadap

adanya

penyimpangan dari keadaan normal sesuai standar kewenangan.

Halaman 28

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

• Penatalaksanaan kehamilan pada anemia ringan, hyperemesis gravidarum tingkat I, abortus iminens dan pre eklamsia ringan. • Memberikan immunisasi pada ibu hamil. • Identifikasi, penatalaksanaan penyimpangan kehamilan normal termasuk merujuk ke fasilitas pelayanan tepat dari: → Kekurangan gizi. → Pertumbuhan janin yang tidak adekuat: SGA & LGA. → Pre eklamsia berat dan hipertensi. → Perdarahan per‐vaginam. → Kehamilan ganda pada janin kehamilan aterm. → Kelainan letak pada janin kehamilan aterm. → Kematian janin. → Adanya adema yang signifikan, sakit kepala yang hebat, gangguan pandangan, nyeri epigastrium yang disebabkan tekanan darah tinggi. → Ketuban pecah sebelum waktu (KPD=Ketuban Pecah Dini). → Persangkaan polyhydramnion. → Kehamilan dengan diabetes melitus. → Kelainan congenital pada janin. → Hasil laboratorium yang tidak normal. → Persangkaan kelainan janin. → Infeksi pada ibu hamil seperti: IMS, vaginitis, infeksi saluran perkemihan. • Melaksanakan asuhan pasca keguguran. • Penyuluhan tentang: → Tanda dan gejala penyimpangan kehamilan normal dan cara menghubungi bidan → Cara

mengurangi ketidaknyamanan

yang lazim terjadi dalam

kehamilan. → Memberikan bimbingan dan persiapan untuk persalinan, kelahiran dan menjadi orang tua.

Halaman 29

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

→ Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai perilaku sehat selama hamil seperti nutrisi, latihan (senam), kebersihan, keamanan dan berhenti merokok

Mata kuliah pendukung: (1) Anatomi,

(4) Obstetri Fisiologi,

(2) Biologi Reproduksi,

(5) Farmakologi,

(3) Konsep Kebidanan,

(6) Mikrobiologi.

f. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 4: Masa Kehamilan Patologis Kompetensi: Memberikan asuhan kehamilan pathologis Komponen Kompetensi (1) Elemen Kognitif Memahami: • Konsep Dasar Kehamilan Patologis Trimester I → Perdarahan Hamil Muda → Hiperemesis gravidarum → Respons psikologis hamil muda → Askeb Komplikasi Kehamian Trimester I • Konsep Dasar Kehamilan Patologis Trimester II → Hipertensi dalam kehamilan → Perdarahan antepartum dan anemia → Penyakit yang menyertai kehamilan kehamilan → Askeb komplikasi kehamilan trimester II • Konsep Dasar Kehamilan Patologis Trimester III → Pre‐Eklampsia, Eklampsia → Kelainan masa gestasi, letak, ganda, bayi besar, Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW), CPD → Askeb Komplikasi Kehamian Trimester III (2) Elemen Psikomotor & Afektif Halaman 30

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

Mampu melakukan: • Anamnesis • Pemeriksaan Fisik • Pemeriksaan Penunjang • Bimbingan Konseling • Tindakan Kebidanan Matakuliah Pendukung: (1) Anatomi,

(4) Obstetri Fisiologi,

(2) Biologi Reproduksi,

(5) Ilmu Jiwa,

(3) Konsep Kebidanan,

(6) Farmakologi.

g. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 5: Masa Persalinan Kompetensi: Bidan memberikan asuhan selama persalinan yang bersih dan aman, serta menangani situasi kegawat daruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir. Komponen Kompetensi: (3) Elemen Kognitif Memahami: • Fisiologi persalinan. • Anatomi tulang tengkorak janin, diameter yang penting dan bagian kepala sebagai petunjuk. • Aspek psikologis dan cultural pada persalinan dan kelahiran. • Indikator tanda‐tanda mulai persalinan. • Kemajuan persalinan normal dengan menggunakan partograf. • Penilaian kesejahteraan janin dalam masa persalinan. • Penilaian kesejahteraan ibu dalam masa persalinan. • Proses penurunan janin melalui pelvik selama persalinan dan kelahiran. • Pengelolaan dan penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan normal.

Halaman 31

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

• Cara memberikan kenyamanan dalam persalinan, seperti: kehadiran keluarga sebagai pendamping, pengaturan posisi, hidrasi, dukungan moril, pengurangan nyeri. • Prinsip manajemen fisiologis kala III terutama managemen aktif kala III • Transisi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus. • Pemenuhan kebutuhan fisik bayi baru lahir meliputi: pernapasan, kehangatan dan memberikan ASI eksklusif 6 bulan dan atau PASI • Pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional bayi baru lahir, jika memungkinkan antara lain kontak kulit langsung, dan kontak mata antara bayi dan ibunya • Indikasi tindakan kedaruratan kebidanan seperti: distosia bahu, asfiksia neonatal, retensio plasenta, perdarahan karena atonia uteri dan mengatasi renjatan. • Indikasi tindakan operatif pada persalinan misalnya gawat janin, CPD. • Indikator komplikasi persalinan: perdarahan, partus macet, kelainan presentasi, eklamsia, kelelahan ibu( partus lama, gawat janin, infeksi, ketuban pecah dini tanpa infeksi, distosia karena inersia uteri primer, post term dan pre term serta tali pusat menumbung. (4) Elemen Psikomotor & Afektif Mampu melakukan: • Pegumpulkan data yang terfokus pada riwayat kebidanan dan tanda‐ tanda vital ibu pada persalinan sekarang. • Pemeriksaan fisik yang terfokus. • Pemeriksaan abdomen secara lengkap untuk Presentasi, posisi dan penurunan janin. • Pencatatat waktu dan mengkaji kontraksi uterus (lama, kekuatan dan frekuensi). • Pemeriksaan panggul (pemeriksaan dalam) secara lengkap dan akurat meliputi pembukaan,penipisan, ketuban, presentasi, posisi, penurunan bagian terendah, dan proporsi panggul dengan bayi. • Pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan partograph. Halaman 32

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

• Pemberian dukungan psikologis bagi wanita dan keluarganya. • Pemberian cairan, nutrisi dan kenyamanan yang adekuat selama persalinan. • Identifikasi secara dini kemungkinan persalinan abnormal dan kegawat daruratan dengan intervensi yang sesuai dan atau melakukan rujukan dengan tepat waktu. • Akselerasi dan induksi persalinan. • Melakukan amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm sesuai dengan indikasi. • Menolong kelahiran bayi dengan lilitan tali pusat. • Melakukan episiotomi, anestesi lokal dan penjahitan serta memberikan antibiotik profilaksis. • Melaksanakan manajemen aktif fisiologi

kala III terutama managemen

aktif kala III. • Memberikan suntikan intra muskuler meliputi uterotonika. • Memasang infus, mengambil darah untuk pemeriksaan hemoglobin (HB) dan hematokrit (HT). • Mengidentifikasi dan penatalaksanaan malpresentasi, distosia bahu, gawat janin, tali pusat menumbung dan kematian janin dalam kandungan (IUFD) dengan tepat. • Penatalaksanaan persalinan abnormal

dalam keadaan darurat: letak

sungsang (presentasi bokong), partus macet kepala di dasar panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, post term dan pre term. Serta penatalaksanaan persalinan dengan malpresentasi dalam situasi darurat. • Melakukan ekstraksi forcep rendah dan vacum jika diperlukan sesuai kewenangan • Pemeriksaan kelengkapan plasenta dan selaputnya. • Pengeluaran, plasenta secara manual. • Pengukuran jumlah darah yang keluar pada persalinan normal. • Pemeriksaan dan penatalaksanaan robekan servik, vagina dan perineum. • Pengelolaan perdarahan post partum. Halaman 33

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

• Pemindahan ibu untuk tindakan tambahan atau kegawat daruratan dengan tepat waktu sesuai indikasi. • Meningkatkan hubungan atau ikatan tali kasih ibu dan bayi baru lahir. • Fasilitasi ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan mendukung ASI eksklusif. • Pembuatan resep dan atau pemberian obat‐obatan untuk mengurangi nyeri jika diperlukan sesuai kewenangan. • Mendokumentasikan temuan‐temuan yang penting dan intervensi yang dilakukan. Matakuliah Pendukung: (1) Anatomi,

(5) Obstetri Fisiologi,

(2) Fisiologi,

(6) Ilmu Jiwa,

(3) Biologi Reproduksi,

(7) Farmakologi.

(4) Konsep Kebidanan,

h. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 6: Masa Nifas dan Menyusui Kompetensi: Memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui. Komponen Kompetensi: (1) Elemen Kognitif Memahami: • Fisiologis nifas. • Adaptasi psikologis ibu sesudah bersalin dan abortus. • “Bonding‐Atacchment” orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptakan hubungan positif. • Proses involusi dan penyembuhan sesudah persalinan atau abortus. • Indikator subinvolusi: misalnya perdarahan yang terus‐menerus, infeksi. • Proses laktasi atau menyusui dan teknik menyusui yang benar serta penyimpangan yang lazim terjadi termasuk pembengkakan payudara, abses, masitis, puting susu lecet, puting susu masuk.

Halaman 34

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

• Indikator masalah‐masalah laktasi. • Gizi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktifitas dan kebutuhan fisiologis lainnya seperti pengosongan kandung kemih. • Kebutuhan gizi bayi baru lahir. • Kebutuhan asuhan dan konseling selama dan sesudah pasca persalinan atau pasca abortus. • Tanda dan gejala yang mengancam kehidupan misalnya perdarahan pervaginam aktif, sisa plasenta, renjatan (syok) dan pre‐eklamsia pasca peralinan (post partum). • Indikator komplikasi tertentu dalam periode post partum, seperti anemia kronis, hematoma vulva, retensi urine dan incontinetia alvi. (2) Elemen Psikomotor & Elemen Afektif Mampu melakukan: • Pengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang terfokus, termasuk keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran. • Pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu nifas (laktasi, involusi serta proses penyembuhan jalan lahir). • Diagnosa masa nifas. • Penalaksanaan pada masa nifas: • Dukungan pemberian ASI eksklusif. • Pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan diri sendiri, istirahat, gizi, seksualitas dan asuhan bayi baru lahir. • Melakukan konseling pada ibu tentang KB pasca persalinan. • Mengidentifikasi hematoma vulva dan melaksanakan rujukan bilamana perlu. • Identifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai kewenangan atau merujuk untuk tindakan yang sesuai. • Penatalaksanaan ibu post partum abnormal: sisa plasenta, renjatan dan infeksi ringan. • Kolaborasi atau rujukan pada komplikasi tertentu.

Halaman 35

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

• Mencatat dan mendokumentasikan temuan‐temuan dan intervensi yang dilakukan. Mata kuliah pendukung: (1) Anatomi,

(5) Ilmu Jiwa,

(2) Biologi Reproduksi,

(6) Farmakologi,

(3) Konsep Kebidanan,

(7) IKA.

(4) Obstetri Fisiologi,

i. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 7: Bayi Lahir ( Neonatus) Kompetensi: Memberikan asuhan pada bayi baru lahir sehat sampai dengan usia1 bulan. Komponen Kompetensi: (1) Elemen Kognitif Memahami: • Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus. • Indikator pengkajian bayi baru lahir, misalnya dari Apgar score, Dubowitz Score. • Kebutuhan dasar bayi baru lahir: kebersihan jalan napas, perawatan tali pusat, kehangatan, nutrisi, “bonding‐attachment”. • Penampilan dan perilaku bayi baru lahir. • Tumbuh kembang yang normal pada bayi baru lahir selama 1 bulan. • Masalah yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti: caput, moulding, mongolian spot, hemangioma. • Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti: hypoglikemia, hypotermi, dehidrasi, diare, infeksi, dan ikterus. • Imunisasi pada bayi. • Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada bayi baru lahir sampai usia 1 bulan. • Pertumbuhan dan perkembangan bayi premature. • Komplikasi tertentu pada bayi baru lahir, seperti trauma intra‐cranial, fraktur clavicula, kematian mendadak, hematoma.

Halaman 36

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

(2) Elemen Psikomotor & Afektif Mampu melakukan: • Pembersihan jalan nafas dan memelihara kelancaran pernafasan. • Penilaian segera bayi baru lahir seperti nilai APGAR score, Dubowitz score. • Pengeringan badan bayi, mengganti dengan kain hangat, merawat tali pusat, meletakkan di atas perut ibu untuk inisiasi menyusu dini selama 1 jam. • Pemeriksaan fisik yang terfokus pada bayi baru lahir dan screening untuk menemukan adanya tanda kelainan‐kelainan pada bayi baru lahir yang tidak memungkinkan untuk hidup. • Pemberian immunisasi pada bayi. • Penddikan pada orang tua tentang tanda‐tanda bahaya dan kapan harus membawa bayi untuk minta pertolongan medik. • Tindakan pertolongan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, seperti: kesulitan bernafas atau asphyksia, hypotermia, hypoglycemi. • Pemindahan secara aman bayi baru lahir ke fasilitas kegawatdaruratan apabila dimungkinkan. • Pengajaran pada orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi yang normal dan asuhannya. • Pemberian bantuan terhadap orang tua dan keluarga untuk memperoleh sumber daya yang tersedia di masyarakat. • Dukungan kepada orang tua selama masa berduka cita sebagai akibat bayi dengan cacat bawaan, keguguran, atau kematian bayi. • Dukungan kepada orang tua selama bayinya dalam perjalanan rujukan ke fasilitas perawatan kegawatdaruratan. • Mendokumentasikan temuan‐temuan dan intervensi yang dilakukan. Matakuliah Pendukung: (1) IKA

Halaman 37

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

j. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 8: Bayi dan Balita Kompetensi: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan – 5 tahun). Komponen Kompetensi: (1) Elemen Kognitif Memahami: • Keadaan kesehatan bayi dan balita di Indonesia, meliputi: angka kesakitan, angka kematian, penyebab kesakitan dan kematian. • Peran dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan balita. • Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita normal serta faktor‐ faktor yang mempengaruhinya. • Kebutuhan fisik dan psikososial anak. • Prinsip dan standar nutrisi pada bayi dan Balita. Prinsip‐prinsip komunikasi pada bayi dan balita. • Prinsip keselamatan untuk bayi dan anak. • Upaya pencegahan penyakit pada bayi dan balita misalnya pemberian immunisasi. • Masalah‐masalah yang lazim terjadi pada bayi normal seperti: gumoh atau regurgitasi, diaper rash dll serta penatalaksanaannya. • Penyakit‐penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak. • Penyimpangan

tumbuh

kembang

bayi

dan

balita

serta

penatalaksanaannya. • Bahaya‐bahaya yang sering terjadi pada bayi dan balita di dalam dan luar rumah serta upaya pencegahannya. • Kegawat daruratan pada bayi dan balita serta penatalaksanaannya. (2) Elemen Psikomotor & Afektif Mampu melakukan: • Penatalaksanaan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan balita antara lain dengan menggunakan alat DDST atau KPSP.

Halaman 38

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

• Penyuluhan pada orang tua tentang pencegahan bahaya‐bahaya pada bayi dan anak sesuai dengan usia. • Pemberian immunisasi pada bayi dan anak. • Pengumpulan data tentang riwayat kesehatan pada bayi dan anak yang terfokus pada gejala. • Pemeriksaan fisik yang berfokus. • Identifikasi penyakit berdasarkan data dan pemeriksaan fisik. • Pengobatan sesuai kewenangan, kolaborasi atau merujuk dengan cepat dan tepat sesuai dengan keadaan bayi dan anak. • Penjelasan kepada orang tua tentang tindakan yang dilakukan. • Pemeriksaan secara berkala pada bayi dan anak sesuai dengan standar yang berlaku. • Penyuluhan pada orang tua tentang pemeliharaan bayi. • Tepat sesuai keadaan bayi dan anak yang mengalami cidera dari kecelakaan. • Pendokumentasian temuan‐temuan dan intervensi yang dilakukan. Matakuliah Pendukung: (1) IKA

k. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 9: Kebidanan Komunitas Kompetensi: Bidan memberikan asuhan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat. Komponen Kompetensi: (1) Elemen Kognitif Memahami: • Konsep dan sasaran kebidanan komunitas. • Masalah kebidanan komunitas. • Pendekatan asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok dan masyarakat. • Strategi pelayanan kebidanan komunitas. • Ruang lingkup pelayanan kebidanan komunitas. Halaman 39

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

• Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dan masyarakat. • Faktor‐faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak. • Sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak. • Kepemimpinan. • Pemasaran sosial. • Audit maternal perinatal. • Perilaku kesehatan masyarakat. • Program‐program pemerintah yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak. (2) Elemen Psikomotor & Afektif Mampu melakukan: • Pengelolaan pelayanan ibu hamil, nifas, laktasi, bayi balita dan KB di masyarakat dengan menggunakan pendekatan analisa sosial. • Identifikasi status kesehatan ibu dan anak. • Pertolongan persalinan di rumah dan polindes. • Pengelolaan pondok bersalin desa (polindes). • Kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas dan laktasi bayi dan balita. • Penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat untuk mendukung upaya‐upaya kesehatan ibu dan anak. • Penyuluhan dan konseling kesehatan. • Pencatatan dan pelaporan. • Pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA. • Pembinaan dukun bayi. • Pengelolaan dan pemberian obat‐obatan sesuai dengan kewenangannya. • Pemberdayaan desa siaga melalui P4K Matakuliah Pendukung: (1) Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Pencegahan dan (2) Sosiologi.

Halaman 40

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

l. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 10: Wanita dengan gangguan reproduksi Kompetensi: Memberikan asuhan kebidanan pada wanita atau ibu dengan gangguan sistem reproduksi. Komponen Kompetensi: (1) Elemen Kognitif Memahami: • Penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual (PMS), HIV/AIDS. • Tanda dan gejala infeksi saluran kemih serta penyakit seksual yang lazim terjadi. • Tanda, gejala, dan penatalaksanaan pada kelainan ginekologi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid. (2) Elemen Psikomotor & Afektif Mampu melakukan: • Identifikasi gangguan masalah dan kelainan‐kelainan sistem reproduksi. • Penanganan atau pengobatan pada perdarahan abnormal. • Kolaborasi dan atau rujukan secara tepat ada wanita atau ibu dengan gangguan system reproduksi. • Pelayanan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan pada gangguan system reproduksi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid. • Melakukan pemeriksaan mikroskop dan pengggunaanya antara lain pada pemeriksaan hapusan vagina. • Teknik pengambilan dan pengiriman sediaan pap smear.

m. Area Kompetensi Manajemen , Kewirausahaan, dan Kepemimpinan Kompetensi: Mampu mengintegrasikan keterampilan manajemen, kewirausahaan dan Kepemimpinan dalam praktik dan layanan kesehatan maternitas dan kesehatan primer.

Halaman 41

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

Komponen Kompetensi: (1) Elemen Kognitif Memahami: • Prinsip‐prinsip dasar manajemen, kewirausahaan, dan kepemimpinan (2) Elemen Psikomotor & Afektif Mampu melakukan: • Tindakan yang baik dan benar adegan role play atau studi kasus pada kasus kebidanan dengan temat sejawat. • Pemberian nasehat dan bimbingan dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan kepada sejawat dan bawahan lain dengan tepat melalui suatu role play atau studi kasus. Mata kuliah Pendukung: (1) Psikologi

n. Area Kompetensi Promosi Kesehatan Kompetensi: Mampu memajukan sistim pemeliharaan kesehatan ibu (Pra‐nikah, Hamil, Bersalin dan Nifas) dan anak yang aman dan nyaman melalui penerapan ilmu, keterampilan, dan sikap yang memungkinkan pelayanan terpusat pada wanita (woman centered care). Komponen Kompetensi: (1) Elemen Kognitif Memahami: • Pendekatan‐pendekatan yang menghargai wanita atau teman dalam satu tim dalam berbagai aspek kebutuhannya pemeliharaan KIA. • Penguasaaan “continuing education” tentang dan bagi wanita. • Usaha‐usaha pengelolaan pelayanan KIA. (2) Elemen Psikomotor & Afektif Mampu melakukan: • Partisipasi dengan cara saling menghargai terhadap wanita atau teman saat berkerja dalam satu tim.

Halaman 42

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

• Cara‐cara menghargai kebutuhan sosial, emosional, kultural, dan gaya hidup wanita. • Penyediaan atau dukungan kesehatan wanita secara berkelanjutan. • Penguasaan manajemen waktu dan penetapan skala prioritas dalam pekerjaan. • Penguasaan keterampilan dan pemanfaatan sumberdaya dengan efektif, efisien, dan produktif. Matakuliah Pendukung: (1) Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Pencegahan o. Area Kompetensi Pengembangan Diri dan Profesionalisme Kompetensi: Menyadari bahwa ilmu pengetahuan selalu berkembang dan memiliki keterampilan belajar cara belajar (learning how to learn) untuk dapat belajar sepanjang hayat. Komponen Kompetensi: (1) Elemen Kognitif Memahami belajar bagaimana cara belajar (learning how to learn) dengan prinsip belajar sepanjang hayat (Lifelong‐learning) (2) Elemen Psikomotor & Afektif Mampu melakukan: • Peran serta dalam acara lokakarya, seminar untuk mengembangkan penguasaan pengetahuan dan teknologi kebidanan terkini. • Pemeliharaan praktik kebidanan yang dilakukannya secara akuntabel bagi siapapun. p. Area Kompetensi Metodologi Riset Kompetensi: Memiliki kesadaran akan pentingnya Riset dan Evidence base bidang Kebidanan dan mampu melakukannya dalam praktik. Komponen Kompetensi: (1) Elemen Kognitif Memahami: • Pengembangkan ilmu kebidanan atas dasar riset. Halaman 43

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

• Konsep dasar pengukuran di bidang kebidanan. • Konsep dasar merancang penelitian di bidang kebidanan. • Konsep dasar uji hipotesis & inferensi statistikal. (2) Elemen Psikomotor dan Afektif Mampu melakukan: • Riset kebidanan. • Diskusi implikasi evidence base kepada sejawat dan pimpinan. • Partisipasi dalam review praktik dan kebijakan. • Pemberian dukungan terhadap riset di bidang KIA. Mata kuliah Pendukung: (1) Epidemiology Kebidanan dan Kandungan

2.16 Alur Pendidikan, Penjenjangan, Gelar dan Sebutan a. Mengacu pada Undang‐Undang Sistim Pendidikan Nasional, Program Studi Pendidikan Bidan merupakan pendidikan gelar berdurasi 140‐160 sks. Pendidikan diselenggarakan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi sesuai dengan SK. Menteri Pendidikan Nasional Bab 2 Tahun 2002. Mengingat keluaran pendidikan harus memiliki kompetensi untuk memasuki pasar kerja (market driven), maka pendidikan perlu dibagi menjadi 2 tahap yang tetap merupakan satu kesatuan pendidikan, masing‐masing Tahap Pendidikan Akademik selama 6 semester dan Tahap Pendidikan Magang selama 2 – 4 semester. b. Sesuai dengan hakikat Kompetensi, maka pendidikan terselenggara dengan rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan domain kognitif, psikomotor, dan afektif sekaligus dalam kerangka menghasilkan kompetensi yang holistik dan komprehensif sesuai dengan real setting. Pendidikan Tahap Akademik dan Pendidikan Tahap Magang sejatinya adalah Pendidikan yang mengintegrasikan penguasaan keilmuan dan penguasaan keterampilan bertindak (psikomotorik) dan bersikap (afektif) dalam profesi kebidanan yang dimaksud. Pendidikan Tahap Akademik memberikan porsi beban studi terbanyak pada penguasaan keilmuan kebidanan dan pelatihan keterampilan psikomotorik dan afektif, sementara Pendidikan Tahap Magang memberikan porsi khusus pada implementasi keilmuwan dalam praktik kebidanan dibawah supervisi.

Halaman 44

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

c. Pada pendidikan Tahap Akademik, setiap semester dari 6 semester dibagi menjadi 2 blok kompetensi sebagai elaborasi dari area kompetensi yang telah ditetapkan. Setiap blok merupakan end block yang menghasilkan penguasaan tiap area kompetensi itu. Pada pendidikan Tahap Magang tidak lagi diberikan pembelajaran, melainkan merupakan tahap magang di rumah sakit dan setting sesuai ruang lingkup kompetensi Bidan dibawah supervisi tenaga ahli dibidang masing‐masing. Pendidikan Tahap Magang ditetapkan sekurang‐kurangnya 2 semester dan sebanyak‐banyaknya 4 semester yang dimaksudkan untuk: a) memberikan peluang memperoleh seluruh kasus‐kasus kebidanan sesuai dengan standar kompetensi pendidikan bidan yang ditetapkan Menteri Kesehatan, dan atau b) memberikan peluang untuk focusing pada matakuliah elektif sesuai dengan model pendekatan SPICES (Harden, modified 1996 ). d. Pembelajaran diselenggarakan menggunakan Pendekatan Pembelajaran SPICES (Student Centered, Problem‐Based, Integrated, Community Oriented, Early Exposure to Clinic, dan Systematic). (1) Dengan pendekatan Student Centered, pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan ramu‐rambu satuan kredit semester (SKS) terbalik, yaitu mendahulukan kegiatan Mandiri menggunakan Modul, kemudian kegiatan terstruktur dalam bentuk Tutorial dalam Small Group Discussion, dan kegiatan tatap muka dalam bentuk kuliah pakar untuk mengklarifikasi, mensintesis, meresume, dan menyimpulkan hasil‐hasil belajar yang dipandang perlu sesuai dengan tujuan Pendidikan. (2) Melalui pendekatan Problem Based, mahasiswa akan mengenal real setting lebih awal dan karenanya akan lebih siap ketika memasuki lapangan kerja. (3) Dengan pendekatan Integrated, diharapkan kompetensi dapat dicapai dengan mengintegrasikan pengalaman belajar kognitif, psikomotor, dan afektif untuk diperolehnya pengalaman belajar yang holistik dan komprehensif. Dengan integrasi beberapa matakuliah pendukung akan dicapai efisiensi pembelajaran yang lebih tinggi. (4) Melalui pendekatan Community Oriented, pembelajaran kompetensi pelayanan kesehatan dalam berbagai setting komunitas akan menjadi lebih kontekstual. Halaman 45

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

(5) Pendekatan Early Exposure to Clinic, akan: a) meningkatkan motivasi belajar mahasiswa mencapai tujuannya memasuki pendidikan kebidanan, b) memungkikan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien karena terjadi integrasi vertikal antara basic science dan clinical practice, dan c) meningkatkan kemampuan clinical reasoning ‐ clinical judgment, antara teori yang dipelajari dengan sindroma, simptoma, serta penyakit/kondisi klinis pasien yang dihadapi. (6) Akhirnya, pendekatan Systematic mahasiswa memperoleh kompetensi pengembangan diri dengan memiliki kemampuan learning how to earn sebagai modal dalam belajar sepanjang hayat. e. Rancangan Pembelajaran disusun dari semester ke semester secara: a) sekuensial sesuai dengan pentahapan asuhan kebidanan, sejak dari pranikah, kehamilan, persalinan, nifas, dan menyusui; b) sekuensial dalam penguasaan metodologi riset, c) sekuensial dalam penguasaan aspek komuitas mulai dari aspek kesehatan perorang, keluarga, komunitas, dan bangsa, dan d) sekuensial dalam pencapain kompetensi praktik mulai dari berlajar melalui manekin, bersimulasi diantara mahasiswa, memperoleh pasien sebenarnya, untuk kemudian magang dalam praktik klinik dan komunitas. f. Dengan memperhatikan pendekatan pembelajaran diatas, maka Model pembelajaran dalam setiap blok kompetensi akan meliputi: a) Kuliah, b) Praktikum, c) Tutorial menggunakan Modul Terintegrasi, d) Pembelajaran dan Pelatihan Keterampilan dan Afektif, e) Pelatihan Problem‐Based Learning, dan pada tiap semester dibelajarkan Metodologi Riset dari konsepsi dasar sampai penyusunan Tugas Akhir secara bertahap.

2.17 Kebijakan Pengembangan Agar kualitas Program Studi S1 Kebidanan (PSKB) dapat dipertahankan, maka PSKB FKUB harus melakukan evaluasi diri, monitoring, dan evaluasi agar standar kualitas diatas dapat tercapai dan sekaligus menjadi percontohan bagi program studi sejenis yang akan dibuka kemudian. Selain itu sebagai Pilot Project diharapkan Program Studi Sarjana (S‐1) FKUB seharusnya ikut serta dalam upaya pengembangan S1 Kebidanan yang berkualitas secara Nasional. Halaman 46

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

B. Administrasi Pendidikan 1. Administrasi pendidikan mengikuti sepenuhnya dan menjadi bagian dari Administrasi Pendidikan Fakultas 2. Administrasi Akademik PSKB di lingkungan FKUB bertugas menyelenggarakan tugas adminsitratif secara khusus dalam menunjang proses belajar mengajar KBK. 3. Dengan Kodifikasi dan Pencirian Pembelajaran Kompetensi, Administrasi Akademik menyusun Kartu‐Kartu mahasiswa (Kartu Rencana Studi (KHS), Kartu Hasil Studi (KRS), dan kartu lain yang diperlukan) sesuai dengan jurusan masing‐masing. 4. Administrasi Akademik bertanggung jawab dan menyelenggarakan Sistem Informasi Akademik KBK dan kurikulum untuk program Seleksi Alih Program. 5. Biaya Studi dan Cuti Akademik mengacu pada Pedoman Pendidikan UB.

C. Pelanggaran Akademik 1. Jenis pelanggaran akademik mengacu pada Peraturan Akademik Universitas. 2. Sanksi terhadap Pelanggaran Akademik mengacu pada Peraturan Akademik Universitas. 3. Prosedur Penetapan sanksi mengacu pada Peraturan Akademik Universitas.

D. Batas Masa Studi Pendidikan Sarjana Kebidanan 1. Batas Masa Studi mahasiswa tidak boleh melampaui satu setengah kali Masa Studi terhitung saat terdaftar sebagai mahasiswa. 2. Bila melebihi masa studi tersebut mahasiswa dinyatakan tidak mampu melanjutkan studinya. 3. Masa studi pada butir 1, tidak termasuk cuti akademik/terminal dengan seijin Rektor. 4. Diperhitungkan termasuk Masa Studi pada butir 1, apabila mahasiswa tidak mendaftar ulang tanpa seijin Rektor.

Halaman 47

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

BAB III PERAN, FUNGSI, KOORDINASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Manajemen internal yang efektif, produktif, dan efisien merupakan salah satu indikator kualitas sebuah institusi pendidikan. Manifestasi dari manajemen internal yang seperti itu akan tercipta apabila terdapat deskripsi jelas peran, fungsi, dan tugas masing‐masing unsur penyelenggaraan pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi . Unsur yang dimaksud meliputi unsur‐unsur: Pimpinan Fakultas, Gugus Penjaminan Mutu (GJM), Unit Penjaminan Mutu (UJM), Medical Education Unit (MEU), Tim Manajemen internal yang efektif, produktif, dan efisien merupakan salah satu indikator kualitas sebuah institusi pendidikan. Manifestasi dari manajemen internal yang seperti itu akan tercipta apabila terdapat deskripsi jelas

peran, fungsi,

dan tugas

masing‐masing unsur

penyelenggaraan pembelajaran KBK. Kurikulum, Jurusan, Laboratorium, Penanggungjawab Matakuliah/Mata Ajar dan Kelompok Pengajar, Mahasiswa, Staf Administrasi akademik, Penasehat Akademik, Unit Bimbingan dan Konseling, jabatan struktural lainnya sesuai jurusan/PS.

A. Peran dan Fungsi dalam Penyelenggaraan Pembelajaran 1. Pimpinan Fakultas Pimpinan Fakultas terdiri dari Dekan, Pembantu Dekan I (PD‐1) Urusan Akademik, Pembantu Dekan II (PD‐2) Urusan Personalia dan Keuangan, Pembantu Dekan III (PD‐3) Urusan Kemahasiswaan FKUB. Pimpinan Fakultas dalam Pedoman Akademik ini berfungsi sebagai Pimpinan struktural fakultas dalam implementasi Kurikulum Pimpinan fakultas bertugas: a. Menyelenggarakan tugas dan fungsi fakultas dalam memelihara penyelenggaraan pendidikan oleh jurusan khususnya dalam impementasi Kurikulum b. Merumuskan jabaran produk normatif Senat Fakultas menyangkut penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi ke dalam program operasional. c. Merumuskan Kebijakan Operasional Fakultas terkait dengan penyelenggaraan dan pengembangan Kurikulum

Halaman 48

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

2. Gugus Jaminan Mutu (GJM) Fakultas a. Gugus Jaminan Mutu Fakultas (GJM) adalah Unit Penunjang Fakultas dibawah dan bertanggungjawab kepada Dekan dalam hal pengendalian standar dan penjaminan mutu institusi fakultas b. Gugus Jaminan Mutu bersifat ad hoc sesuai dengan kebutuhan fakultas c. Dalam melaksanakan tugasnya mengacu pada Pusat Penjaminan Mutu Universitas

3. Unit Jaminan Mutu (UJM) Jurusan a. Unit Penjaminan Mutu (UJM) Jurusan adalah Unit Penunjang Fakultas di bawah dan bertanggungjawab kepada Dekan dalam hal pengendalian standar dan penjaminan mutu jurusan. b. Unit Penjaminan Mutu (UJM) bertugas: (1) Menyusun Standar Penjaminan Mutu Jurusan dalam melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan KBK di PSPB. (2) Menyusun dan melaksanakan Standar Prosedur Operasional Monitoring dan Evaluasi terhadap jurusan dalam penyelenggaraan KBK PSPB (3) Bersama Tim Kurikulum melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kurikulum dan proses belajar mengajar oleh Jurusan.

4. Tim Kurikulum Tim Kurikulum berfungsi sebagai Unit Penunjang yang bertanggung jawab kepada Ketua PS S1 Kebidanan, tim ini bertugas untuk: a. Menyusun dan mengembangkan struktur kurikulum akademik dan profesi PS S1 Kebidanan b. Mengevaluasi kurikulum akademik dan profesi yang telah ditetapkan setiap lima tahun sekali c. Menyusun tujuan pembelajaran masing‐masing mata kuliah d. Menyusun isi masing‐masing mata kuliah e. Menyusun metode pembelajaran dan waktu yang dibutuhkan masing‐masing mata kuliah f. Melakukan koordinasi dengan koordinator akademik tentang penerapan kurikulum dalam perkuliahan di tiap semester Halaman 49

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

5. Jurusan/PS a. Jurusan/PS dalam Pedoman Akademik ini adalah Jurusan Keperawatan yang merupakan salah satu Jurusan yang berada di bawah FKUB yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Dekan FKUB atas nama Rektor Universitas Brawijaya (UB). b. Personalia Jurusan/PS terdiri dari seorang Ketua dan seorang sekretaris yang dipilih dan ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor UB No. 233/SK/2007 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua/Sekretaris Jurusan FKUB. c. Struktur dan Kedudukan Jurusan/PS sesuai dengan struktur Jurusan menurut Struktur dan Kedudukan Organisasi FKUB d. Jurusan/PS berfungsi sebagai unit struktural dalam organisasi FKUB yang bertanggung‐jawab kepada Dekan FKUB sebagai unit penyelenggara pendidikan. e. Jurusan dalam Pedoman Akademik ini membawahi PS Ilmu Keperawatan dan PS S1 Kebidanan serta Kelompok Pengajar terkait dengan PS tersebut. f. Dalam menyelenggarakan S1 Kebidanan, jurusan bertugas: (1) Mengoperasionalkan visi, misi, dan grand strategy Fakultas sesuai dengan fungsi dan kedudukannya dibidang akademik khususnya dalam penyelenggaraan KBK (2) Menetapkan silabus dan isi pengajaran (3) Menetapkan area, komponen, dan kompetensi bahan ajar tiap Matakuliah (MK) KBK (4) Menjaga agar seluruh area kompetensi tersebar secara proporsional dalam seluruh MK dan keterampilan yang dibelajarkan (5) Menetapkan laboratorium yang akan menjadi host sebagai tempat

utama

pembelajaran kompetensi terkait (6) Mengkoordinasikan Penanggung Jawab Matakuliah Kompetensi (MKK) (7) Mengkoordinasikian pelaksanaan pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar PSPB g. Dalam melaksanakan tugasnya, Jurusan dibantu oleh: (1) Tim Kurikulum (2) Tim Pendidikan Akademik (3) Tim Pendidikan Profesi

Halaman 50

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

h. Dalam penyelenggaraan S1 Kebidanan berdasarkan KBK, jurusan berkoordinasi dengan: (1) Pimpinan fakultas, dalam hal implementasi kebijakan akademik fakultas dan penyelenggaraan ketetapan fakultas terkait dengan tugas dan fungsi jurusan (2) Jurusan/PS lain di lingkungan fakultas dalam hal resource sharing penggunaan sumberdaya manusia,

sarana, prasarana,

dan

unit‐unit

penyelenggara

pendidikan serta administrasi akademik fakultas (3) Unit Jaminan Mutu (UJM) Fakultas dalam hal koordinasi pemantauan penjaminan mutu kurikulum dan pelaksanaan proses belajar mengajar (4) Tim Kurikulum berfungsi sebagai Unit Penunjang PS yang bertanggung jawab kepada ketua jurusan keperawatan, tim ini bertugas untuk: • Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Kurikulum dan Evaluasi Kurikulum, • Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Proses Belajar Mengajar dan Evaluasi Hasil Belajar ; • Perencanaan,

Pengkajian,

dan

Pengembangan

Konsep

Keterampilan

Instruksional Dosen; dan Konsep Pengembangan Infrastruktur PS. (5) Tim Pendidikan Akademik • Menyiapkan penerimaan mahasiswa baru alih program • Melakukan koordinasi dengan koordinator kurikulum tentang penerapan kurikulum dalam perkuliahan di tiap semester • Merencanakan dan melaksanakan pendidikan akademik sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan • Bekerjasama dengan sekretaris jurusan untuk mempersiapkan kebutuhan administrasi dan sarana/ prasarana yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan akademik • Berkoordinasi dengan seluruh kepala departemen di lingkungan PSPB untuk menyusun jadwal, sarana dan prasarana pengunaan Skill Lab. • Berkoordinasi di lingkungan PSPB untuk menyusun jadwal perkuliahan. • Memonitor dan mengevaluasi kegiatan pendidikan akademik • Menyiapkan evaluasi tahunan mahasiswa

Halaman 51

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

• Menyiapkan yudisium sarjana kebidanan • Menyiapkan angkat janji sarjana kebidanan • Menentukan penasehat akademik mahasiswa • Bertanggung jawab dan melaporkan hasil kerjanya kepada ketua jurusan (6) Tim Pendidikan Profesi • Berkoordinasi tentang persiapan dan pelaksanaan profesi • Bekerja sama dengan sekretaris jurusan untuk mempersiapkan kebutuhan administrasi, dan saran/prasarana pelaksanaan kegiatan profesi • Mengkoordinasikan, memonitor dan menjaga kelancaran seluruh kegiatan profesi • Menyiapkan yudisium Bidan • Menyiapkan sumpah Bidan • Menyiapkan wisuda dan pelepasan mahasiswa • Bertanggung jawab dan melaporkan hasil kerjanya kepada ketua jurusan (7) Laboratorium antara lain dalam hal: • Penempatan dosen laboratorium dalam kelompok pengajar pengampu MK KBK • Penetapan bahan ajar matakuliah laboratorium dalam MK KBK • Pemanfaatan sarana dan prasarana akademik yang dimiliki laboratorium dalam pembelajaran terintegrasi KBK • Monitoring dan Evaluasi Proses dan Hasil pelaksanaan pembelajaran KBK (8) Penanggung jawab Matakuliah (PJMK) Kompetensi/Penanggung jawab Blok (PJB) adalah mengkooordinasikan penyusunan jadwal serta materi pembelajaran, dan pelaksanaan serta ujian serta penilaian MK Kompetensi. (9) Sub‐bagian Administrasi Akademik Fakultas dalam hal • Mengkoordinasikan unit administrasi khusus PS dalam jajaran tata usaha khususnya di bagian adminsitrasi akademik fakultas untuk tata laksana administrasi pengajaran dan pelaksanaan pembelajaran di PS • Mengusulkan kebutuhan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengembangan sarana dan prasarana tata usaha dan bagian administrasi akademik fakultas yang diperlukan bagi perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran

Halaman 52

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

(10) Dosen Penasehat Akademik, melalui otoritas PD‐1 dalam hal pembimbingan rencana studi, cara belajar, dan pemantauan proses dan hasil belajar mahasiswa (11) Unit Bimbingan Konseling, melalui otoritas PD‐3 dalam hal bimbingan non akademik yang diperlukan mahasiswa. (12) Mahasiswa melalui perwakilannya, dalam hal: perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi proses belajar mengajar.

6. Laboratorium a. Laboratorium adalah unit fakultas yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran, sumber belajar, dan dosen dalam disiplin ilmu terkait dengan pembelajaran KBK maupun pembelajaran Konvensional. b. Dalam Pedoman Akademik ini, laboratorium bertugas: (1) Memfasilitasi jurusan/PS dalam penggunaan sarana dan prasarana belajar baik sebagai host maupun sebagai wadah penunjang pembelajaran KBK maupun pembelajaran konvensional (2) Memfasilitasi jurusan/PS dengan menunjuk dosen laboratorium atas permintaan jurusan untuk menjadi PJMK dan atau anggota kelompok pengajar MK KBK (3) Memfasilitasi

jurusan/PS

dengan

menunjuk

dosen

laboratorium

untuk

pembelajaran konvensional (4) Memfasilitasi jurusan/PS dengan mengkontribusikan bahan ajar/course content MK yang relevan dengan kompetensi tertentu/tujuan pembelajaran c. Dalam hal memfasilitasi hal‐hal tersebut dalam butir (2), laboratorium seyogyanya: (1) Memperhatikan dan berkoordinasi dengan jurusan/PS untuk menjaga pemerataan pendistribusian dosen laboratorium dalam kegiatan jurusan agar seluruh dosen laboratoriumnya berfungsi maksimal dalam memenuhi standar EWMP masing‐ masing dosen (2) Memperhatikan dan berkoordinasi dengan jurusan/PS untuk menjaga agar program pengajaran laboratorium (kuliah dan praktikum) tersebar dalam program pengajaran jurusan secara proporsional agar tujuan Instruksional masing‐masing MK laboratorium tetap dapat dicapai secara maksimal.

Halaman 53

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

(3) Memperhatikan dan berkoordinasi dengan jurusan untuk menjaga agar isi MK (Course content) laboratorium dapat terdistribusikan secara proporsional kedalam silabus jurusan/PS (4) Memelihara dan mengembangkan mutu isi MK yang relevan dengan kompetensi yang akan dicapai lulusan (5) Tetap mengembangkan potensi akademik, keterampilan instruksional, penelitian dan pengembangan ilmu dosen dilingkungannya dalam menunjang pembelajaran KBK d. Laboratorium dipimpin oleh seorang Kepala laboratorium yang bertanggungjawab kepada Dekan dalam perancangan dan pelaksanaan tugas‐tugas laboratorium. e. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala laboratorium dibantu satu atau lebih Penanggung Jawab Pembelajaran (PJP) untuk mengkoordinasikan pembelajaran setiap jurusan/PS yang menggunakan laboratorium terkait dalam proses belajar mengajarnya.

7. UPT Labskill & Laboratorium Sentral Biomedik a. UPT Labskill dan Laboratorium Sentral Biomedik dalam Pedoman Akademik ini adalah Unit Penunjang Teknis Fakultas dibawah Dekan yang berfungsi menjadi tempat memfasilitasi pembelajaran Keterampilan Klinis,

Penelitian, dan Pembelajaran

Biomedik yang bisa digunakan semua Jurusan.

8. Urusan Administrasi Akademik Jurusan a. Urusan Administrasi Akademik Jurusan/PS dalam Pedoman Akademik ini, adalah staf tata usaha fakultas yang bertugas khusus menunjang administrasi pembelajaran KBK oleh Jurusan/PS b. Sebagai staf penunjang pembelajaran KBK oleh Jurusan/PS, staf ini bertugas membantu Jurusan/PS dengan memberikan daya dukung dalam operasionalisasi akademik serta melaksanakan registrasi akademik yang meliputi: (1) registrasi mahasiswa baru dan daftar ulang mahasiswa lama, (2) Registrasi keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan akademik khusus seperti semester pendek dan lain‐lain. (3) Presensi dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar; Halaman 54

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(4) Membantu

penjadwalan

kegiatan,

tempat,

dan

2011 / 2012 waktu

pembelajaran

berkoordinasi dengan PS lain (5) Administrasi KRS, Kartu Perubahan Rencana Studi, (KPRS), KHS

mahasiswa

peserta KBK (6) Melaksanakan penyusunan, penyimpanan, dan pemanfaatan database akademik dalam Sistim Informasi Akademik (SiAkadf) (7) Melaksanakan pengisian berkala dan berkesinambungan borang akreditasi akademik (8) Melaksanakan penyiapan sarana/prasarana rapat‐rapat akademik jurusan/PS

9. Penanggung Jawab Matakuliah (PJMK) / Penanggung Jawab Blok (PJB) a. Penanggung jawab Matakuliah (PJMK) ialah dosen yang ditetapkan Dekan untuk mengkoordinasikan sebuah Kelompok Pengajar dalam perancangan, pembelajaran dan evaluasi sebuah Matakuliah Kompetensi (MKK) tertentu. b. Dalam mengelola MKK dibawah koordinasinya, PJMK bertugas: (1) mengkoordinaskan jadwal , pembelajaran, dan ujian MKK (2) mengkoordinasikan tugas mengajar dosen dalam kelompok (3) menetapkan model pembelajaran yang digunakan (4) menyampaikan hasil belajar mahasiswa kepada jurusan/PS dan matakuliah disiplin ilmu (MKDI) terkait dengan MKK tertentu c. PJMK bertanggungjawab dan berada dibawah koordinasi Jurusan/PS.

10. Kelompok Pengajar a. Kelompok Pengajar dalam Pedoman Akademik ini adalah sekelompok dosen yang ditunjuk jurusan/PS dan mewakili departemen/laboratorium dalam mengampu MK KBK terkait disiplin ilmu masing‐masing b. Kelompok pengajar bertanggungjawab secara fungsional kepada Jurusan/PS dan secara struktural kepada laboratorium c. Kelompok Pengajar berfungsi sebagai pelaksana pembelajaran dan evaluasi hasil belajar MKK atas nama Jurusan/PS. d. Kelompok Pengajar merupakan kelompok dosen dari berbagai disiplin ilmu yang diintegrasikan baik secara vertikal maupun horizontal. Halaman 55

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

11. Mahasiswa a. Mahasiswa dalam Pedoman Akademik ini adalah mahasiswa yang berhak mengikuti pendidikan di FKUB apabila memenuhi kriteria berikut: (1) Masuk Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya melalui berbagai seleksi resmi penerimaan mahasiswa baru, alih jenjang, alih perguruan tinggi sesuai persyaratan Universitas/ Fakultas (2) Terdaftar pada tahun akademik bersangkutan (3) Memiliki Normor Induk Mahasiswa (NIM) (4) Memenuhi dan atau tidak melakukan pelanggaran terhadap persyaratan administratif yang ditentukan Universitas/Fakultas/Jurusan/PS untuk mengikuti pendidikan (5) Mengisi dan memiliki Kartu Rencana Studi (KRS) atau Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS) (6) Bersedia mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di Universitas/ Fakultas/ Jurusan/PS b. Mahasiswa berhak: (1) Memperoleh pendidikan yang sebaik‐baiknya (2) Memperoleh informasi dan sosialisasi yang memadai atas segala sesuatu terkait dengan program pembelajaran KBK yang diikutinya (3) Ikut dan menyampaikan pendapat dan aspirasinya dalam perencanaan, pemantauan dan evaluasi institusional program pendidikan yang diikuti (4) Memperoleh bantuan bimbingan, konseling dan kepenasehatan akademik c. Mahasiswa berkewajiban: (1) Mematuhi seluruh ketentuan dan peraturan akademik dan administratif fakultas, jurusan, program studi maupun laboratorium yang berlaku d. Proses penyampaian pendapat/aspirasi dilakukan secara santun dan beretika melalui PD‐3 Bidang Kemahasiswaan dan Jurusan/PS dalam segala permasalahan menyangkut kemahasiswaan, minat, bakat, kesejahteraan, serta pembinaan ekstrakurikuler, bimbingan dan konseling e. Proses penyampaian pendapat/aspirasi dilakukan secara santun dan beretika melalui PD‐1 Bidang Akademik dan Jurusan/PS dalam segala permasalahan menyangkut perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, serta kepenasehatan akademik Halaman 56

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

B. Prosedur dan Koordinasi Proses Pembelajaran Dekan PD I – PD II – PD III

Ketua & Sekretaris Jurusan Keperawatan

Tim Kurikulum UJM

Ketua & Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan

Tim Pendidikan Akademik

Ketua & Sekretaris Program Studi S1 Kebidanan

Tim Pendidikan Profesi

PJMK

Sub‐Bag Akademik Urusan Administrasi Akademik Jurusan/Program Studi

Kepala Laboratorium

PJP Ur JK Sarana/Prasarana Akademik

Ur JK Pengelolaan PBM

Ur JK Evaluasi Hasil Belajar

Gambar 1. Bagan Pembelajaran KBK PSKB ‐ FKUB

Keterangan: 1. Dekan, dalam Pedoman Akademik ini, memimpin dan mengkoordinasikan Jurusan, MEU, UJM, UPT Keterampilan, Lab Sentral Biomedik untuk keharmonisan. 2. Tim Kurikulum menyusun Rancangan Kurikulum, Silabus, Model Pembelajaran, Model Evaluasi, bersama‐sama Jurusan/PS. Draft Rancangan diserahkan kepada Dekan sebagai pertimbangan pelaksanaan Kurikulum setiap tahun ajar 3. Melalui Rapat Koordinasi dengan Jurusan, Tim Kurikulum, UJM, Dekan memutuskan menetapkan Kurikulum dan Pelaksanaannya untuk satu tahun ajar. 4. Senat Fakultas mengesahkan Penetapan Kurikulum satu tahun ajar.

Halaman 57

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

7. PSKB memiliki sebuah sekretariat dipimpin sekretaris PS dan mempunyai sekurang‐ kurangnya seorang staf sekretariat. 8. Dalam melaksanakan tugasnya, PSPB dibantu oleh: a. Tim Kurikulum b. Tim Pendidikan Akademik c. Tim Pendidikan Profesi 9. Sekretariat PS mengadministrasikan database PS, pengarsipan surat keluar masuk PS, dan berkoordinasi dengan Bagian Tata Usaha Fakultas terkait dengan tugas PS. 10. Dalam mengkoordinasikan pembelajaran, PS membawahi PJMK dari masing‐masing MKK dan Metodologi. 11. Dalam proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar, PJMK, melalui sekretaris PS berkoordinasi dengan staf Bagian Tata Usaha Subag Akademik Urusan

Administrasi

Akademik PS S1 Kebidanan terkait urusan yang diperlukannya. 12. Dalam melaksanakan dukungan penunjang pembelajaran PS, Urusan Administrasi PS S1 Kebidanan terdiri dari sekurang‐kurangnya seorang staf masing‐masing untuk: 1) Urusan Sarana/Prasarana Akademik PSPB, 2) Urusan Pelaksanaan Pembelajaran, dan 3) Urusan Evaluasi Hasil Belajar. 13. Staf Urusan Sarana/Prasarana Akademik ditunjuk diantara staf sub‐bagian Umum Tata Usaha berkoordinasi dengan Kepala Urusan Administrasi Akademik PS bertugas: 1) menyediakan ruangan dan sarana pembelajaran

serta fasilitas sumber belajar yang

diperlukan PS, dan 2) perawatan serta sustainabilitas prasarana termasuk listrik agar pembelajaran terlaksana tanpa gangguan. 14. Staf Urusan Pelaksanaan Pembelajaran bertugas: 1) mengadakan/ menggandakan modul, lembar‐lembar observasi dan perangkat lunak pembelajaran lainnya; 2) bersama Kasubag Akademik mengatur pelaksanaan adminsitrasi tempat dan waktu ujian. 15. Staf Urusan Evaluasi Hasil Belajar bertugas: 1) membuat form ujian MKK, Keterampilan dan perangkat lunak evaluasi lainnya, 2) pengolahan nilai bekerja sama dengan TIK Fakultas dan Sekretariat Jurusan, 3) administrasi KRS‐KHS, 4) mengolah dan menyimpan data nilai untuk academic transcript, competency transcript, dan sertifikat kompetensi. 16. Staf sekretariat Tim Kurikulum dan UJM dapat ditunjuk diantara Staf Urusan Akademik Jurusan Keperawatan. 17. Nama‐nama staf Urusan Akademik diatas diumumkan terutama kepada para PJMK. Halaman 58

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

18. PS membawahi dan mengkoordinasikan semua PJMK dalam menjadwal pembelajaran dan evaluasi MKK dengan menugaskan urusan administrasi akademik PSPB untuk secara langsung membantu kelancaran administrasi penyelenggaraan pembelajaran dan evaluasi. 19. Kepala Laboratorium berkoordinasi dengan PS dalam: 1) penunjukan dosen PJMK, 2) penunjukan dosen

anggota

kelompok pengajar

MKK

terkait,

3)

penggunaan

prasarana/sarana laboratorium untuk pembelajaran MKK dan Keterampilan, 4) penetapan bahan ajar kompetensi terkait matakuliah disiplin ilmunya, 5) pembuatan soal‐soal ujian. 20. Kepala laboratorium berkoordinasi dengan Jurusan/PS dilingkungan FKUB melalui Penanggung Jawab Pembelajaran Laboratoriumnya. 21. Jurusan bersama PJMK Keterampilan Klinis dan atau Metodologi terkait berkoordinasi dengan Kepala UPT Keterampilan Klinik dan kepala laboratorium Sentral Biomedis untuk pembelajaran Keterampilan, Metodologi, dan Penelitian/Pengembangan Pembelajaran Biomedis. 22. Jurusan, PS, Tim Kurikulum, Unit Jaminan Mutu Jurusan, Kepala UPT Labskill, Kepala Laboratorium Sentral Biomedis membuat laporan berkala kepada Dekan.

Halaman 59

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN A. Silabus Pembelajaran Silabus Pembelajaran merupakan rencana kegiatan proses belajar mengajar dalam 1 (satu) semester, yang memuat unsur‐unsur MK, kode MK, bahan ajar MK (course content) dan kode bahan ajar, serta beban studi masing‐masing MK. Silabus Pembelajaran disusun dengan memperhatikan: beban studi proporsional per‐semester dengan catatan jumlah beban studi keseluruhan minimal 144 sks untuk keseluruhan 7 semester pendidikan Sarjana Kebidanan; MK dalam 1 (satu) semester disusun dengan memperhatikan: 1. Hubungan MK prasyarat dengan MK semester diatas dan dibawahnya, agar proses pembelajaran berlangsung runtut dan sistimatis, 2. Hubungan antar MK dalam semester yang sama agar diperoleh pemahaman yang integratif, holistik, dan komprehensif lintas ilmu terkait dengan pembelajaran satu atau lebih kompetensi. Hubungan dengan pembelajaran keterampilan dan metodologi yang relevan dengan MK dalam semester yang sama.

B. Waktu dan Tempat Pembelajaran 1. Waktu dan tempat Pembelajaran disusun dan ditetapkan oleh Jurusan/PS dengan berkoordinasi dengan laboratorium 2. Waktu pembelajaran setiap sub‐kompetensi disesuaikan dengan beban studi masing‐ masing 3. Waktu untuk pembelajaran mandiri ditetapkan sendiri oleh mahasiswa 4. Mahasiswa dapat meminta pembelajaran semisal kuliah pakar bila dibutuhkan

C. Strategi Pembelajaran 1. Kurikulum dilaksanakan dengan pendekatan/strategi SPICES (Student‐centered, Problem‐ based, Integrated, Community‐based, Elective/Early Cinical Exposure, Systematic).

Halaman 60

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

2. Program pembelajaran harus diupayakan terpusat pada aktivitas mahasiswa semisal diskusi, belajar mandiri, self inquiry, seminar,dan cara belajar aktif lainnya sepanjang dimungkinkan. 3. Program Pembelajaran harus diupayakan menggunakan atau mengetengahkan “Masalah“ sebagai titik masuk penguasaan ilmu, keterampilan, dan perilaku, serta pemicu (trigger) pembelajaran aktif oleh mahasiswa. “Masalah“ merujuk pada Identifikasi yang ditetapkan Ikatan Bidan Indonesia dan berdasarkan Index Clinical Situation 4. Untuk mendapatkan penguasaan holistik dan komprehensif, pembelajaran dilakukan dengan mengintegrasikan MK terkait baik vertikal maupun horisontal 5. Pembelajaran klinik diberikan pada awal semester, selain untuk berintegrasi dengan MK Kedokteran Dasar, juga untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa 6. Pada Semester I‐III, Jurusan menetapkan 2 minggu diantara minggu efektif untuk pengenalan cara belajar sistematis (teaching how to learn) kepada mahasiswa melalui pendekatan Problem‐based Learning

D. Proses Pembelajaran Pendekatan dalam Pembelajaran KBK menggunakan Pendekatan SPICES (Haarden, 2000): Student Centered, Problem‐based, Integrated, Community Oriented, Early Exposure to Clinic, and Systematic. Elaborasi Pendekatan ini dalam Kurikulum Kurikulum Berbasis Kompetensi FKUB adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik Pembelajaran Proses Belajar Mengajar (PBM) KBK memiliki beberapa karakteristik: 1.1 Pembelajaran Mahasiswa Aktif (Student Active Learning) 1.2 Pembelajaran Terintegrasi 1.3 Menggunakan Modul 1.4 Pembelajaran Keterampilan (Skill) secara terintegrasi dalam Sistim Pengembangan Keterampilan dan Metodologi 1.5 Pencapaian Kompetensi melalui Penguasaan Materi Mata Kuliah Kompetensi dan Kompetensi Keterampilan.

Halaman 61

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

2. Pembelajaran Mahasiswa Aktif (Student Active Learning) Pembelajaran dilaksanakan terutama terpusat pada aktivitas mahasiswa (student‐ centered) mulai dari belajar mandiri mendahului pembelajaran dari dosen sampai dengan pencarian ilmu secara mandiri (self acquired) baik dengan mencari kepustakaan, mengunduh dari internet, berdiskusi dengan teman, mencari narasumber sehingga dosen bukan satu‐satunya sumber informasi. Dalam konteks pembelajaran Mahasiswa Aktif ini, peran dosen dititikberatkan pada fungsi fasilitasi dan tutorial.

3. Pembelajaran Terintegrasi Pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi baik vertikal antara Pembelajaran Klinik dengan Pembelajaran Ilmu‐Ilmu Kebidanan Dasar dan Dasar Kebidanan, maupun secara horisontal antara pembelajaran klinik satu dengan lainnya atau antara pembelajaran Ilmu‐Ilmu Kebidanan Dasar dan Dasar Kebidanan satu dengan lainnya. Pembelajaran terintegrasi dimaksudkan agar: 3.1 Mahasiswa memperoleh penguasan kompetensi bidan secara holistik dan komprehensif; 3.2 Sistim Pembelajaran memperoleh efisiensi setinggi mungkin dengan pengurangan tumpang‐tindih bahan ajar antar laboratorium; 3.3 MKDI Prasyarat dan yang mempersyarati dapat diintegrasikan; dan 3.4 Penggunaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran menjadi lebih efektif dalam perencanaan, pengadaan, maupun operasionalisasinya secara terencana.

4. Modul 4.1 Mulai tahun ajaran 2008‐2009, proses pembelajaran KBK sepenuhnya menggunakan Modul dalam setiap pembelajaran MKK. 4.2 Setiap Modul disusun oleh Kontributor Penyusun Modul yang diambil dari dosen‐ dosen FKUB dan laboratorium terkait sesuai dengan bidang peminatan. 4.3 Setiap Modul disusun dengan sekurang‐kurangnya berisikan: a. Rumusan Kompetensi, Komponen Kompetensi, dan Area Kompetensi sesuai Pedoman Ikatan Bidan Indonesia, yang ingin dicapai melalui pembelajaran sebuah modul. Halaman 62

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

b. Overview untuk memberikan gambaran umum proses dan isi pembelajaran modul agar mahasiswa memahami konteks dan prosedur pembelajaran modul. c. Tugas Modul (Modul Task) untuk dikerjakan secara mandiri oleh mahasiswa dan saling diklarifikasi dalam Diskusi Kelompok diantara mahasiswa. d. Referensi untuk mempermudah mahasiswa mencari rujukan utama dalam mempelajari modul khususnya dalam mengerjakan tugas modul. e. Reader dalam bentuk lembar kopi dari halaman‐halaman referensi yang sulit diperoleh mahasiswa karena ketersediaan Referensi yang terbatas. 4.4 Pembelajaran Modul tidak selalu oleh dosen kontributor modul, melainkan oleh dosen yang diusulkan Penanggung Jawab Matakuliah (PJMK) dan mendapat persetujuan Kepala Laboratorium dosen bersangkutan. 4.5 Banyaknya Isi Modul, Overview, dan Tugas Modul harus disesuaikan dengan beban studi dan model pembelajarannya masing‐masing agar supaya Modul layak digunakan dan tidak terlalu memberatkan mahasiswa. 4.6 Modul yang telah disusun oleh Kontributor Modul hendaknya dikonsultasikan kepada Laboratorium terkait untuk kemudian diserahkan kepada Medical Education Unit (MEU) untuk penggandaannya. 4.7 Penyerahan Modul kepada Medical Education Unit (MEU) disertai: a. Usulan nama PJMK nama untuk dibuatkan penetapannya oleh Dekan b. Usulan nama Pengampu MK dan Fasilitator/Tutor pembelajarannya untuk dibuatkan urat Tugasnya oleh Dekan c. Rancangan Pembelajarannya, untuk diserahkan kepada Jurusan guna penyusunan Jadual Pelaksanaan Pembelajarannya

5. Metoda Pembelajaran 5.1 Pembelajaran Matakuliah Kompetensi (MKK ) a. Pembelajaran MKK dipimpin dan dikoordinasikan oleh seorang Penanggungjawab Matakuliah (PJMK) yang bertanggungjawab kepada Jurusan. b. Pembelajaran menggunakan Modul terintegrasi yang telah diterima mahasiswa ± 1 minggu sebelum pembelajaran Modul dimulai. c. Rancangan Pembelajaran telah diserahkan kepada Jurusan untuk penjadwalan pelaksanaannya. Halaman 63

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

d. Pembelajaran Modul dilakukan secara en bloc dengan pengertian 1 modul dibelajarkan total sampai selesai baru dilanjutkan dengan pembelajaran, modul berikutnya. e. Mahasiswa diharapkan mengerjakan semua Tugas Modul dirumah secara mandiri. f. Durasi pembelajaran Modul disesuaikan dengan beban studi yang telah ditetapkan. g. Proses Pembelajaran Modul berturut‐turut: (1) Dimulai dengan Overview di setiap Kelas untuk menjelaskan kerangka isi dan rancangan pembelajaran dan evaluasi Modul bersangkutan. (2) Dilanjutkan dengan Belajar Mandiri dalam Kelompok Diskusi masing‐masing untuk mempersiapkan diri mengikuti proses pembelajaran selanjutnya. (3) Selanjutnya Diskusi Dalam Kelompok, dengan ketentuan: • Sebelum diskusi semua Modul dikumpulkan dan diserahkan pada Fasilitator Diskusi • Diskusi dimulai dengan presensi dan penetapan Ketua serta Sekretaris Kelompok Diskusi yang dipilih diantara peserta diskusi kelompok • Diskusi harus diikuti seluruh peserta. Peserta yang tidak aktif dalam diskusi tidak memperoleh Nilai • Materi diskusi meliputi Tugas Modul • Pada akhir diskusi hasil diskusi disampaikan kepada Fasilitator (4) Selama diskusi, fasilitator: • Mengadakan observasi pelaksanaan diskusi menggunakan Lembar Obervasi yang tersedia. Lembar Observasi meliputi observasi terhadap keterampilan belajar

(memimpin,

menyatakan

pendapat,

berbeda

pendapat,

berkolaborasi dan sebagainya), area kompetensi yang ingin dicapai, dan Observasi terhadap Materi yang didiskusikan. • Dapat mengadakan intervensi manakala terjadi penyimpangan materi terhadap tujuan belajar yang sebenarnya dengan cara memberikan clue yang diperlukan.

Halaman 64

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

• Dapat meminta peserta diskusi tertentu untuk menjawab atau menyatakan pendapat. Interupsi ini ditujukan kepada peserta yang tidak aktif agar tetap memperoleh nilai diskusi. Interupsi ini dapat pula dilakukan untuk crosscheck apakah jawaban/komentar/ pendapat

seorang mahasiswa

sesuai dengan jawabannya dalam Buku Modul. Dengan cara ini fasilitator dapat mengetahui apakah modul dikerjakan sendiri, mencontoh teman, atau tidak sempat dipelajari mahasiswa bersangkutan. • Mencatat hal‐hal yang perlu klarifikasi, koreksi, atau pendalaman agar tujuan belajar dapat dicapai. (5) Sesudah diskusi, kepada PJMK, fasilitator: • Menyerahkan Lembar Observasi yang telah dinilai. • Menyerahkan hal‐hal yang perlu klarifikasi, koreksi, atau pendalaman agar tujuan belajar dapat dicapai. (6) Penanggungjawab Matakuliah menyerahkan hal‐hal diatas kepada para Pengampu Kuliah Pakar (7) Modul ditutup dengan Kuliah Pakar yang isinya dapat berupa: • Klarifikasi materi yang dipandang perlu • Resume atau restrukturisasi materi untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif (8) Diakhiri dengan Ujian Modul.

5.2 Pembelajaran Matakuliah Disiplin Ilmu (MKDI) a. Pembelajaran MKDI dilakukan terintegrasi kedalam Pembelajaran MKK. b. Seluruh Bahan Ajar MKDI didistribusikan oleh Kepala Laboratorium (Ka.Lab.) terkait kedalam seluruh MKK dalam Struktur Kurikulum FKUB. c. Laboratorium dapat menentukan Model Pembelajaran: Kuliah, Praktikum, atau model pembelajaran lainnya. Oleh karena itu dalam pembelajaran MKK, selain kuliah, kegiatan praktikum dapat dilaksanakan oleh laboratorium terkait dalam jam efektif MKK terkait dan dilaksanakan di laboratorium masing‐masing dengan pengaturan internal oleh laboratorium masing‐masing.

akan

tetapi

nilai

Ujian

Praktikum

tidak

mempengaruhi Nilai Ujian MKK melainkan dikembalikan sebagai bagian Nilai Ujian MKDI. Halaman 65

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

5.3 Pembelajaran Keterampilan Klinis dan Metodologi a. Pembelajaran

Ketrampilan

dan

Metodologi

dilakukan

dalam

Sistim

Pengembangan Keterampilan dan Metodologi. b. Sistim Pengembangan Keterampilan dan Metodologi terdiri atas pembelajaran di kelas, di gedung Laboratorium Skil, di ruang‐ruang praktikum Laboratorium, dan di Laboratorium Sentral Biomedik. c. Pembelajaran

dikoordinasikan

oleh

Unit

Pembelajaran

Skill

dan Unit

Pembelajaran Metodologi yang masing‐masing dipimpin oleh seorang Kepala Unit berkedudukan setara dengan PJMK dan bertanggung jawab kepada Jurusan. d. Pembelajaran dilaksanakan oleh Kelompok Dosen masing‐masing Topik Skill sesuai denga beban studi masing‐masing

5.4 Pembelajaran Cara Belajar (Pendekatan PBL) a. Membelajarkan cara belajar yang sistimatis mengikuti pola akademik yang sederhana tetapi sistimatik dengan tujuan: (1) Membiasakan diri menghadapi problematika nyata yang akan dihadapi kelak dimasyarakat. (2) Mengidentifikasi masalah dibalik fenomena kesehatan yang dijumpai. (3) Menetapkan tujuan belajar sesuai dengan kekurangan dan kebutuhan masing‐ masing individu mahasiswa. b. Meningkatkan kemampuan belajar aktif dan mandiri melalui pengembangan kemampuan self‐inquiry dalam mengakses, menganalisis, mensintesis, dan menyimpulkan berbagai informasi. c. Melalui (1) dan (2) membelajarkan cara Belajar Sepanjang Hayat (Life‐Long Learning). d. Untuk hal‐hal diatas dilakukan pembelajaran Poblem Based Learning Approach disamping model pembelajaran‐pembelajaran tersebut diatas. e. Problem based Approach hanya merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam KBK dan oleh karena itu tidak identik dengan KBK dan tidak akan menggantikan model pembelajaran lain yang dipandang relevan.

Halaman 66

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

BAB V EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN Evaluasi dalam kurikulum berbasis kompetensi dengan metode PBL dan konvensional ini meliputi elemen hasil pembelajaran (pengetahuan yang diperoleh oleh mahasiswa), proses pembelajaran, dan sikap mahasiswa selama proses pembelajaran. Cara penilaian pengetahuan/hasil belajar mahasiswa: 1) Kegiatan penilaian pengetahuan/hasil belajar mahasiswa dilakukan melalui ujian. 2) Ujian dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan yang disusun oleh tim blok pada mata ajar

dengan metode PBL, maupun jadwal yang telah ditentukan akademik pada mata ajar dengan metode konvensional. 3) Penilaian keterampilan (skills) dilakukan dengan melakukan observasi dan penilaian selama

kegiatan skills lab berlangsung dan melalui OSCE (Objective Structured Clinical Examination) atau CEP (Cheklist Evaluation Of life Perfomance). OSCE atau CEP dilakukan setiap akhir blok dengan materi keterampilan yang telah dilatih selama blok tersebut. Dalam OSCE atau CEP mahasiswa diminta untuk memperagakan keterampilan yang diujikan sesuai dengan checklist yang telah disusun dan dilatih. 4) Penilaian

terhadap proses pembelajaran

dengan metode PBL

dilakukan

oleh

fasilitator/tutor diskusi, instruktur skills lab, maupun antar mahasiswa (peer assessment).

Halaman 67

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

A. Nilai Lulus dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Sistem penilaian berdasarkan acuan UB dalam nilai angka mutu, huruf mutu, bobot dan sebutan.

Kisaran Nilai

Huruf Mutu

Bobot

Kisaran Index

> 80,00

A

4

> 75,00 – 80,00

B+

3,5

3,25 – 3,74

> 69,00 – 75,00

B

3

2,75 – 3,24

> 60,00 – 69,00

C+

2,5

2,25 – 2,74

> 55,00 – 60,00

C

2

1,75 – 2,24

> 50,00 – 55,00

D+

1,5

1,25 – 1,74

> 44,00 – 50,00

D

1

0,75 – 1,24

< 44,00

E

0

< 0,75

≥ 3,75

B. Pembobotan Penilaian 1. Tutorial No

Penilaian

Jenis

1.

Pengetahuan

Ujian tulis

2.

Proses dan Sikap

Penilaian tugas/presentasi oleh fasilitator

3.

Skills lab

OSCE / CEP

Bobot

2. Skripsi / Karya Tulis Akhir No

Penilaian

1.

Bimbingan

2.

Ujian Terbuka

Bobot

Halaman 68

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

C. Tahap Evaluasi Evalusi keberhasilan studi mahasiswa PS S1 Kebidanan dinyatakan dengan indeks prestasi (IP) yang ditulis dalam angka. Evaluasi yang dilakukan dengan ujian tulis dalam bentuk ujian blok pada mata ajar dengan metode PBL, ujian tengah semester dan ujian akhir semester pada mata ajar dengan metode konvensional, ujian perbaikan nilai dan semester pendek

. Hasil evaluasi sebagai berikut: 1. Akhir tahun pertama

: lulus minimal dengan IPK ≥ 2,00

2. Akhir tahun kedua

: lulus minimal dengan IPK ≥ 2,00

3. Akhir tahun ketiga

: lulus minimal dengan IPK ≥ 2,00

4. Syarat lulus Sarjana Kebidanan (SKeb.): 4.1 Lulus semua mata ajar setara dengan 144 sks 4.2 Lulus skripsi (karya tulis ilmiah) 4.3 Lulus TOEFL minimal 450 4.4 Memperoleh minimal 10 SKK (Sistem Kredit Kegiatan) 4.5 Tidak memiliki nilai D (minimal C) dengan IPK ≥ 2,50

D. Evaluasi Program Profesi (ditetapkan kemudian)

Halaman 69

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

E. Predikat Kelulusan 1. Predikat Kelulusan Program Sarjana FKUB terdiri dari 3 tingkat yaitu memuaskan, sangat memuaskan dan dengan pujian yang dinyatakan pada transkrip akademik. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai dasar menentukan predikat kelulusan adalah: IPK

Predikat Kelulusan

3,51 – 4,00

Cumlaude

2,76 – 3,50

Sangat Memuaskan

2,00 – 2,75

Memuaskan

2. Predikat kelulusan Cumlaude (Dengan Pujian) ditentukan dengan memperhatikan: 2.1 Salah satu atau keduanya yaitu pada Tahap Akademik dan atau Tahap Profesi. 2.2 Harus memenuhi seluruh persyaratan yang meliputi Masa Studi, IPK, Nilai Minimal seperti di bawah ini:

TAHAP AKADEMIK Uraian

TAHAP PROFESI S1 Reguler

Alih Program

Masa Studi

≤ n + 1 = 5Th

n + 0,25 = 2Th

n + 0,25 = 2Th

IPK

3,51 – 4.00

3,51 – 4.00

3,51 – 4.00

Nilai Minimal

≥B

≥B

≥B

Keterangan: n = Lama Studi dalam Tahun 2.3 Untuk pendaftaran wisuda universitas dapat menggunakan salah satu predikat cumlaude pada tahap Sarjana atau Profesi 3. Evaluasi Hasil Belajar merupakan Assessment Process yang dilakukan berurutan: 3.1 Pengukuran (Scoring) 3.2 Penilaian (Grading) 3.3 Pengambilan Keputusan

Halaman 70

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

F. Metoda Assessment Hasil Belajar Assessment Hasil Belajar terdiri atas: 1. Assessment Matakuliah Kompetensi; 2. Assessment Matakuliah Disiplin Ilmu; 3. Assessment Keterampilan dan Metodologi; 4. Assessment Pengembangan Cara Belajar melalui Problem Based Learning; dan 5. Kombinasi diantaranya antara lain dengan OSCE (Objective Structured Clinical Examination).

1. Assessment Matakuliah Kompetensi (MKK) 1.1 Assessment MKK dilakukan melalui: Ujian Modul, Ujian Perbaikan Modul 1 (UTS), Ujian Perbaikan Modul 2 (UAS), dan Semester Pendek. 1.2 Pada akhir setiap Modul dilakukan Ujian Modul. Hasil Ujian dinyatakan kedalam skor dengan rentang 0 – 100 tanpa perlu dikonversikan kedalam Nilai. 1.3 Hasil Ujian Modul harus segera diumumkan kepada mahasiswa selambat‐ lambatnya sebelum setiap Ujian Tengah Semester (UTS‐1 dan UTS‐2) untuk dapat dijadikan pertimbangan bagi mahasiswa untuk memperbaiki/tidak memperbaiki hasilnya. 1.4 Pada setiap Ujian Tengah Semester (UTS‐1 dan UTS‐2) dilakukan Ujian Perbaikan Modul I. 1.5 Mahasiswa tidak wajib mengikuti Ujian Perbaikan Modul 1. Bagi yang tidak memperbaiki, otomatis skor ujian modul adalah Skor Modul dalam Blok. 1.6 Skor akhir dipilih yang terbaik diantara Skor Ujian Modul dan Skor Ujian Perbaikan Modul 1 dan ditetapkan sebagai Skor Modul dalam Blok. 1.7 Pada Ujian Akhir Semester dilakukan ujian Perbaikan Modul 2. 1.8 Mahasiswa tidak wajib mengikuti Ujian Perbaikan Modul 2. Bagi yang tidak memperbaiki, otomatis Skor Modul dalam Blok adalah Skor Modul dalam Semester. 1.9 Skor akhir dipilih yang terbaik diantara Skor Modul dalam Blok dan Skor Ujian Perbaikan Modul 2 dan ditetapkan sebagai Skor Akhir Ujian Modul dalam semester. 1.10 Seluruh Skor Modul dalam Semester dikonversikan kedalam Nilai. 1.11 Konversi Nilai mengikuti Pedoman Akademik Universitas Brawijaya yang berlaku. 1.12 Sebagai kesimpulan, perhatikan algoritma Pengukuran dan Penilaian Berikut: Halaman 71

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

Tidak Memperbaiki Æ Konversi

Skor UM Tidak Memperbaiki Æ Konversi

Skor Blok Memperbaiki/ Diambil terbaik

UPM I (UTS 1/2)

Memperbaiki/Diambil terbaik

Skor Smt UPM II (UAS)

Nilai Akhir Ujian Modul

Konversi

2. Assessment Matakuliah Disiplin Ilmu (MKDI) 2.1 Ujian MKDI diintegrasikan kedalam Ujian MKK 2.2 Soal‐soal MKDI dalam Ujian MKK pada dasarnya selain menjadi bagian Soal MKK tetap merupakan Soal MKDI yang hasil ujiannya dikembalikan kepada MKDI terkait dan dilakukan skoring tersendiri oleh laboratorium terkait. 2.3 Ujian MKDI terdiri dari: a. Ujian MKDI yang ditarik kembali dari Ujian MKK b. Ujian Praktikum/format ujian lain jika ada 2.4 Hasil Akhir Ujian MKDI adalah Hasil Ujian a & b yang ditetapkan berdasarkan rumus dan pembobotan masing‐masing laboratorium pengampu MKDI. 2.5 Hasil Akhir setiap Ujian MKDI akan direkapitulasi pada akhir setiap semester. 2.6 Jika diperlukan perbaikan Nilai MKDI, Laboratorium dapat melakukannya secara internal dengan sepengetahuan Jurusan/PS. 2.7 Nilai Akhir MKDI pada akhir pendidikan direkapitulasi dari Nilai‐Nilai Semester MKDI untuk menjadi Lampiran Transkrip Akademik Lulusan.

3. Assessment Keterampilan Klinis dan Metodologi 3.1 Keterampilan Klinis dan Metodologi pada dasarnya adalah pembelajaran Keterampilan

(Skill)

baik

Keterampilan

Intelektual,

Keterampilan

Teknis,

Keterampilan Prosedural, maupun Keterampilan Berperilaku dalam melaksanakan profesi baik sebagai ilmuwan maupun sebagai profesional yang menjadi Profil Lulusan dan Kompetensi Hasil S1 Kebidanan FKUB.

Halaman 72

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

3.2 Pada setiap akhir setiap pembelajaran Keterampilan Klinis dan Metodologi diadakan ujian Keterampilan baik dengan Ujian Tulis maupun Ujian Keterampilan melalui Observasi. 3.3 Untuk dapat dinyatakan lulus ujian seorang mahasiswa sekurang-kurangnya harus mencapai nilai B. Mengingat Keterampilan hanya mengenal istilah terampil dan tidak terampil maka setiap segmen ujian Keterampilan diberikan Tanda Puas atau Tidak Puas. 3.4 Perbaikan bagi mahasiswa yang memperoleh tanda Tidak Puas harus dilakukan sampai Tanda Puas diperoleh. 3.5 Pada akhir S1 Kebidanan diberikan Sertifikat Kompetensi untuk menyatakan seluruh pembelajaran Keterampilan Klinis telah diselesaikan dengan memuaskan.

4. Assessment dalam Problem Based Learning (PBL) 4.1 PBL yang dilaksanakan pada semester I, II, dan III dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar tentang cara belajar yang sistematik dan oleh karena itu tidak diberikan atau digabungkan dengan Nilai Sumatif mahasiswa pesertanya. 4.2 PBL yang digunakan pada semester selanjutnya terintegrasi dalam Pembelajaran Modul dalam Blok. Mengingat PBL merupakan salah satu dalam pendekatan pembelajaran yang digunakan, maka Assessment PBL hanya dapat digabungkan dalam Nilai Sumatif Ujian MKK secara khusus bagi Modul yang berbasis PBL (menggunakan skenario). 4.3 Dalam Konteks itu digunakan Langkah‐langkah Belajar sesuai dengan The 7 Jumps (Schmidt,Henk ; Maastricht Universiteit). 4.4 Assessment PBL dilakukan dengan Assessment proses belajar menggunakan Lembar Observasi untuk menilai keterampilan belajar dan penguasaan ilmunya. 4.5 Apabila PBL dilaksanakan sebagai proses pembelajaran Modul maka Ujian Modul adalah Assessment pengukuran sumatifnya sekaligus.

5. Uji Kompetensi 5.1 Uji Kompetensi untuk menguji komponen‐komponen Kompetensi dapat dilakukan melalui Ujian terintegrasi Kognitif, Psikomotorik, dan Afektif melalui Uji Kompetensi Tertulis maupun Ujian dengan format OSCE (Objective Structured Clinical Halaman 73

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

Examination).

Halaman 74

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

5.2 Objective Structured Clinical Examinations (OSCE) merupakan salah satu bentuk proses penilaian keterampilan klinik yang dilakukan dalam Skill Lab. Proses penilaian ini meliputi: History Taking, Pemeriksaan Fisis, Prosedur Klinis dan Komunikasi.

G. Evaluasi Hasil Belajar 1. Evaluasi adalah proses pengukuran dan penilaian untuk menjadi dasar pengambilan keputusan. 2. Evaluasi terdiri dari Evaluasi Proses (formatif) dan Evaluasi Output (sumatif). 3. Evaluasi Proses dilakukan dengan: Obervasi melalui Diskusi Kelompok, Observasi dalam Kelas Pengembangan Keterampilan, dan Portofolio. 4. Evaluasi Proses dalam Diskusi Kelompok dibuat melalui Lembar Observasi dengan parameter‐parameter yang eksplisit. Pada dasarnya Ujian Modul sudah merupakan Ujian atas kemampuan mahasiswa dalam mengikuti seluruh proses pembelajaran modul termasuk diskusi kelompok. Oleh karena itu Nilai Diskusi tidak mutlak diukur tersendiri. Apabila ingin digabungkan dengan Nilai Ujian Modul memerlukan Pembobotan (weighting) sedemikian rupa tidak merugikan mahasiswa. 5. Evaluasi Proses dalam Pembelajaran Keterampilan, tidak terkait dengan hasil Ujian Modul karena berakhir pada pemberian Sertifikat Kompetensi. 6. Evaluasi Output: 6.1 Dilaksanakan dengan menggunakan Ujian Modul, Ujian Perbaikan Modul baik melalui UTS, UAS, maupun Semester Pendek, Ujian MKDI untuk memperoleh transkrip akademik, ataupun Ujian Khusus yang diadakan karena suatu hal yang khusus yang diatur dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Dekan. 6.2 Seseorang dinyatakan lulus Program Studi S1 Kebidanan apabila telah dinyatakan menguasai Kompetensi Lulusan sesuai tujuh area Kompetensi dan komponen‐komponennya sebagaimana dimaksud dalam Ketetapan Ikatan Bidan Indonesia tentang Standar Kompetensi Bidan. 6.3 Kompetensi yang dimaksud dalam butir (b) diatas pada dasarnya diperoleh dari serangkaian pembelajaran Mata Kuliah Kompetesi (MKK) yang merupakan integrasi dari beberapa Mata Kuliah Displin Ilmu (MKDI) yang relevan dan Pengembangan Keterampilan dan Metodologi pada semester yang relevan dengan Program Studi Halaman 75

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

S1 Kebidanan FKUB.

Halaman 76

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

6.4 Seorang dinyatakan telah menguasai Kompetensi yang dimaksud dalam butir (1) diatas, yakni apabila: a. Nilai D dan D + seluruh hasil ujian MKK, tidak melebihi 10 % dari beban kredit total, dinyatakan dalam Transkrip Kompetensi; b. Dinyatakan lulus MKDI oleh Laboratorium terkait, dinyatakan dalam Transkip Akademik; dan c. Memiliki seluruh sertifikat kompetensi Keterampilan Klinik dan Metodologi (KKM) 6.5 Ujian Kompetensi: a. Terdiri dari rangkaian Ujian Matakuliah Kompetensi (MKK) yang diadakan pada setiap semester dalam 7 semester S1 Kebidanan. b. Matakuliah Kompetensi (MKK) adalah Matakuliah terintergasi antara beberapa Matakuliah

Disiplin

Ilmu

(MKDI)

terkait

dalam

pembentukan

suatu

kompetensi/subkompetensi yang dibelajarkan pada setiap semester. c. Matakuliah Kompetensi diujikan melalui berbagai Metoda Assessment (Lihat.V.F.Metoda Assessment Hasil Belajar). d. Nilai Ujian Kompetensi Bidan merupakan akumulasi Nilai Lulus Ujian MKK dari setiap semester. e. Selain Ujian Perbaikan Modul pada UTS maupun UAS, Mahasiswa masih dapat memperbaiki nilai akhir ujian MKK‐nya melalui Semester Pendek pada akhir setiap tahun akademik (Lihat.VI.1.Semester Pendek). f. Apabila Nilai terbaik diantara Nilai Ujian MKK dan Nilai Ujian Semester Pendek belum memenuhi Nilai Ambang Batas Kelulusan sesuai Pedoman Akademik UB, mahasiswa bersangkutan dapat mengikuti Ujian Khusus yang diadakan Jurusan pada akhir Program Pendidikan Bidan sebelum memasuki tahap pendidikan profesi. 6.6 Ujian Matakuliah Disiplin Ilmu (MKDI): a. Ujian MKDI adalah Ujian MK yang tidak dilakukan tersendiri melainkan merupakan bagian Ujian MKK. b. MKDI adalah MK dari kelompok MK sebagaimana ditetapkan Ikatan Bidan Indonesia (Lihat.II.2.4.Isi Kurikulum) yang pembelajarannya dilaksanakan terintegrasi dengan MKDI lainnya dalam kelompok MKK tertentu. Halaman 77

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

c. Pada setiap Ujian MKK, Skor Ujian MKDI ditentukan tersendiri tetapi tidak perlu dikonversikan kedalam Nilai (Grade) karena baru merupakan skor sementara. d. Apabila skor ujian MKDI dalam sebuah UTS MKK belum mencapai ambang batas lulus MKDI terkait, mahasiswa dapat memperbaikinya pada UAS terkait untuk MKDI yang belum lulus tersebut. e. Apabila ambang batas lulus belum juga terpenuhi, mahasiswa dapat memperbaikinya pada ujian MKK pada semester pendek untuk MKDI yang belum lulus tersebut. f. Apabila ambang batas lulus belum juga terpenuhi, mahasiswa dapat memperbaikinya pada Ujian Khusus yang diselenggarakan masing‐masing laboratorium, pada akhir program tahap S1 Kebidanan. g. Skor Akhir MKDI adalah rata‐rata skor MKDI yang diperoleh sepanjang tahap pendidikan sarjana bidan. 6.7 Penghitungan Hasil Ujian (Skor Akhir), Pembobotan, dan Konversi kedalam Nilai (Grade) dilakukan mengacu pada ketentuan dalam Pedoman Akademik UB.

Halaman 78

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

BAB VI PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI A. Ujian Perbaikan 1. Ujian Perbaikan merupakan ujian dalam rangka memperbaiki nilai akhir pada semester tersebut. 2. Dilaksanakan pada rentang waktu sesudah Ujian Akhir Semester (UAS) yang terjadwal sampai sebelum KHS keluar. 3. Nilai yang diperbaiki maksimal B. 4. Hasil nilai yang dicapai maksimal B+ atau nilai yang terbaik. 5. Ada tidaknya penyelenggaraan Ujian Perbaikan diserahkan kepada kebijakan PJMK/PJB.

B. Semester Pendek 1. Semester Pendek (SP) diadakan pada tiap akhir semester yang dilaksanakan dalam 4 (empat) minggu. 2. Pada akhir SP dilakukan Ujian untuk menentukan Score dan selanjutnya dikonversikan kedalam Nilai Huruf (Grade). 3. Nilai Akhir Ujian SP mengikuti ketentuan dalam Pedoman Akademik UB, yaitu maksimal B+. 4. SP dilaksanakan dengan model pembelajaran diskusi aktif dengan bahan ajar review bahan ajar matakuliah kompetensi yang ingin diperbaiki. 5. SP menggunakan waktu belajar yang sama dengan Semester regular dengan bahan ajar yang dipadatkan. 6. Mahasiswa peserta SP harus memenuhi ketentuan: a. Mahasiswa peserta SP adalah mahasiswa yang pernah mengambil MK tersebut. b. Mahasiswa terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai peserta SP untuk MKK tertentu dengan mengisi Kartu Rencana Studi Semester Pendek (KRS‐SP). c. Membayar SPP SP sesuai dengan ketentuan 7. SP dapat diselenggarakan sekurang – kurangnya 5 (lima) Mahasiswa. 8. Mahasiswa peserta SP dianggap gugur apabila mengikuti SP apabila tidak mengikuti minimal 80% kegiatan akademik dan SPP SP yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan. Halaman 79

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

9. Mahasiswa dapat mengundurkan diri mengikuti SP selambat‐lambatnya 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan SP dan dapat menerima kembali sebagian SPP sesuai ketentuan. 10. Jumlah SKS yang diambil pada SP tidak dibatasi dengan syarat tidak bersamaan waktunya antara MK satu sama lain.

C. Ujian Khusus 1. Dalam hal setelah mengikuti ujian SP, mahasiswa belum juga mencapai Nilai Lulus baik untuk MKK maupun MKDI, Jurusan/Laboratorium mengadakan Ujian Khusus (UK) pada akhir Semester VII sebelum Yudisium Sarjana. 2. Syarat mengikuti UK apabila mahasiswa telah mengambil semua MK, KKN, dan Ujian Tugas Akhir. 3. Nilai Akhir UK mengikuti ketentuan dalam Pedoman Akademik Universitas Brawijaya, yaitu maksimal B. 4. Biaya untuk mengikuti UK disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.

D. Semester Khusus 1. Semester Khusus diadakan pada tiap akhir semester yang dilaksanakan dalam 4 (empat) minggu bersamaan dengan SP. 2. Semester Khusus diperuntukan bagi mahasiswa yang tidak dapat mengambil Matakuliah Reguler yang disebabkan oleh suatu hal yang dibenarkan oleh FKUB. 3. Mahasiswa peserta Semester Khusus harus memenuhi ketentuan: a. Mendaftar sebagai peserta Semester Khusus. b. Membayar SPP Semester Khusus sesuai dengan ketentuan 4. Mahasiswa peserta Semester Khusus dianggap gugur apabila tidak mengikuti minimal 80 % kegiatan akademik dan SPP SP yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan. 5. Mahasiswa dapat mengundurkan diri mengikuti Semester Khusus selambat‐lambatnya 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan Semester Khusus dan dapat menerima kembali sebagian SPP sesuai ketentuan. 6. Nilai perolehan maksimum B+.

Halaman 80

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

E. Kepenasehatan Akademik 1. Jurusan menetapkan sejumlah dosen sebagai penasehat akademik bagi mahasiswa. 2. Penasehat akademik (PA) bertugas: 2.1 Mengetahui jumlah kredit yang boleh dalam Kartu rencana studinya (KRS) berdasarkan hasil studi sebelumnya (KHS) 2.2 Memproses pengisian KRS serta bertanggung jawab atas kebenaran isinya 3. Penasehat akademik harus benar‐benar menguasai peraturan akademik, sistim pendidikan, sistim evaluasi hasil belajar agar mampu membantu mahasiswa secara maksimal dalam menentukan beban dan prioritas matakuliah yang perlu diambil untuk semester berikutnya agar efektif mengikuti pembelajaran pada setiap semester. 4. Administrasi kepenasehatan akademik diatur melalui sejumlah daftar dan kartu yang harus dipahami Penasehat Akademik, maing‐masing ; 4.1 Daftar: a. Daftar nama mahasiswa b.Daftar Hadir mahasiswa c. Daftar Nilai Ujian 4.2 Kartu: a. Kartu Rencana Studi (KRS), dikeluarkan oleh Jurusan/PS, mencatat semua matakuliah yang diprogramkan mahasiswa pada masing‐masing semester b.Kartu hasil Studi (KHS) dikeluarkan oleh Jurusan/PS, mencatat Nilai yang diperoleh mahasiswa bagi matakuliah yang di program dalam KRS 4.3 Jurusan/PS berhak mengesahkan KHS dan menetapkan KRS untuk semester berikutnya. 4.4 Mengingat bahwa KBK menggunakan sistim 2 blok dalam 1 semester, maka dalam mengisi KRS, mahasiswa dan Penasihat Akademiknya harus benar‐benar memperhatikan kemampuan (baca: IPK) mahasiswa karena dalam KRS tidak ada alternatif MKK melainkan seluruh MKK dalam blok 1 semester harus diikuti. 4.5 Mahasiswa dengan IPK rendah atau berisiko gagal terutama berisiko untuk dikeluarkan (Drop‐Out) dianjurkan tidak mengikuti semester berikutnya dan dianjurkan memperbaiki nilai dengan mengikuti kembali modul dengan nilai yang masih kurang atau disarankan pindah ke PS diluar FKUB.

Halaman 81

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

4.6 Keputusan Drop‐Out harus dibicarakan antara Penasehat Akademik dan Jurusan/PS untuk direkomendasikan kepada Dekan. Keputusan Drop‐out dikeluarkan Dekan dengan pengesahan dari Senat fakultas. 4.7 Keputusan Drop‐Out tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Akademik Universitas. 4.8 Kepenasehatan akademik dibawah koordinasi PD‐1 Bidang Akademik..

F. Bimbingan dan Konseling 1. Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan secara sistimatis dan intensif kepada mahasiswa dalam rangka pengembangan pribadi, sosial, studi, dan karir demi masa depannya. 2. Bimbingan Konseling diberikan oleh Konselor yang mempunyai keahlian dibidangnya dalam satu unit Bimbingan Konseling Fakultas. 3. Pembimbingan dan Konseling dibawah koordinasi PD‐3 Bidang Kemahasiswaan 4. Konselor ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dekan. 5. Usul Bimbingan dan Konseling dapat diajukan mahasiswa bersangkutan, penasehat akademik , ataupun oleh jurusan.

Halaman 82

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2011 / 2012

BAB VII PENUTUP 1. Pedoman Akademik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan. Pedoman Akademik ini akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya. 2. Hal‐Hal yang belum diatur dalam Pedoman Akademik ini akan ditetapkan kemudian dengan Keputusan tersendiri

Halaman 83