PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DIVIDEND PER ... - UNSIL

8 downloads 134 Views 440KB Size Report
perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, serta pengaruh. Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS) terhadap Harga Saham.
PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DIVIDEND PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM (Kasus Pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

AMELIA DWI WULANDARI 083403126 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS) dan Harga Saham pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, serta pengaruh Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS) terhadap Harga Saham pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa efek Indonesia periode Agustus 2010 s/d Januari 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode korelasional. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang memuat data historis keuangan perusahaan. Data bersumber dari Pojok BEI- FE UNSIL. Data dan informasi ini dianalisis dengan menggunakan analisis Regresi Berganda. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan EPS dan DPS secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan sisanya dipengaruhi faktor lain diluar yang diteliti. Secara parsial EPS berpengaruh secara tidak signifikan dan DPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Dari hasil tersebut maka investor dapat memperhatikan EPS dan DPS sebagai pertimbangan untuk menentukan keputusan investasi.

Kata Kunci : earning per share, dividend per share dan harga saham

1

atau Jakarta Stock Exchange (JSX) dan Bursa Efek Surabaya. BEI termasuk salah satu bursa efek yang perkembangannya lumayan pesat dan menjadi alternatif yang disukai perusahaan go public untuk mencari dana. Harga saham yang diperdagangkan terus mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai kegairahan atau kelesuan aktivitas pasar modal serta pemodal dalam melakukan transaksi jual beli saham. Harga yang terbentuk di pasar modal ditentukan oleh faktor-faktor seperti laba per lembar saham, rasio laba terhadap harga saham, tingkat bunga bebas resiko yang diukur dari tingkat bunga deposito pemerintah, penggunaan hutang dan faktor eksternal lainnya (Sartono, 1995). Pada dasarnya motivasi perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia antara lain untuk mendapatkan tambahan modal kerja, memperbaiki posisi keuangan dan meningkatkan kredibilitas. Salah satu cara untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan yaitu melalui tergabungnya didalam perusahaan yang memiliki indeks LQ45. Indeks LQ45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki kapitalisasi yang besar, hal itu merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ45 menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap 6 bulan (awal bulan Februari dan Agustus)

PENDAHULUAN Perkembangan berbagai sektor terus-menerus mengalami perubahan, tak terkecuali di sektor perekonomian. Untuk membangun kekuatan perekonomian suatu negara diperlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Perlu adanya usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari dalam negeri misal tabungan masyarakat, tabungan pemerintah dan devisa negara. Di negara yang sedang berkembang usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari dalam negeri masih rendah sehingga dana untuk investasi menjadi tidak mencukupi. Pergerakan dana investasi pada sektor-sektor produktif bisa mengatasi kelangkaan dana. Lembaga keuangan perbankan maupun lembaga lainnya perlu bekerja keras dalam penarikan dana dari masyarakat. Perusahaan yang terdaftar di pasar modal ialah perusahaan yang go public,dimana perusahaan tersebut menawarkan saham kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya. Masyarakat dapat memilih alternatif investasi melalui pasar modal yaitu dengan membeli sejumlah saham perusahaan yang go public, dan dari pemilihan tersebut diharapkan ada keuntungan dari selisih harga beli dengan harga jualnya di kemudian hari. Di indonesia saat ini terdapat satu tempat jual beli saham yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI merupakan gabungan dari bursa Bursa Efek Jakarta (BEJ)

2

dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah. Dengan demikian perusahaan yang selalu masuk didalam indeks LQ45 maka bisa dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki kredibilitas yang tinggi. Sedangkan investor yang membeli saham memiliki motivasi untuk mendapatkan capital gain yaitu selisih harga saham pada saat menjual dan memebeli saham dan juga mendapatkan dividen yaitu laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan fundamental untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) tehadap harga saham. Dengan menganalisis laporan keuangan para investor dapat melihat hubungan antara risiko dan return yang diharapkan dari modal yang ditanamkan. Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang selalu mengalami perubahan harga. Dengan meningkatnya Earning Per Share dan Dividen Per Share, diharapkan akan meningkatnya minat para investor, sehingga permintaan terhadap saham meningkat. Naiknya permintaan akan saham menjadikan harga saham meningkat. Bertitik tolak dari fenomena tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) pengaruhnya terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ45.

TINJAUAN PUSTAKA Menurut Tjiptono dan Darmaji, (2006: 26) Earning Per Share (EPS) “merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (laba) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar sahamnya”. Menurut Eduardus Tandelilin (2010:374) EPS merupakan perbandingan antar laba bersih setelah bunga dan pajak dengan jumlah saham yang beredar. Earning Per Share atau laba per lembar saham dapat dihitung dengan rumus:

Menurut Robert Ang (1997: 6.21): “DPS adalah perbandingan antara jumlah seluruh dividen yang dibagikan pada satu tahun buku dengan total semua saham yang diterbitkan”. Rumus Dividend Per Share : DPS dapat dihitung dengan rumus: Perusahaan yang DPS-nya lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis akan lebih diminati oleh investor, karena investor akan memperoleh kepastian modal yang ditanamkan, yaitu hasil yang berupa dividen. Menurut Eduardus (2001: 183): “Harga Saham adalah nilai saham di pasar yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut dipasar”.

3

(n-K) dimana n jumlah observasi dan K adsalah variabel regresor.

METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan penelitian ini adalah Earning Per Share, Dividen Per Share dan Harga Saham indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2011 sampai dengan Januari 2012. Data yang akan di analisis diperoleh dari Pojok Bursa Efek Indonesia Cabang Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi.

3. (F 4.

hitung

hitung

Membandingkan dengan F tabel

nilai

F

Untuk menetukan apakah hipotesis nol diterima / tidak dibuat ketentuan sebagai berikut, bila (Gujarati:1995) F hit < F tab Berarti Ho diterima dan Hi ditolak

Teknik Analisis Data Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan melalui bantuan komputer dengan program SPSS (Stastistical Product And Service Solution) versi 20. Model analisis statistik yang digunakan adalah model regresi berganda. Model ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk meneliti pengaruh Earning Per Share dan Dividen Per Share terhadap variabel dependen (harga saham). Pengujian Hipotesis Pertama (Uji F)

Menghitung nilai F hit)

F hit > F tab Berarti Ho ditolak dan Hi diterima

Pengujian Hipotesis Statistik Kedua dan Ketiga (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh parsial variabel independen terhadap variabel dependen . Tahapan dalam uji t adalah sebagai berikut:

Statistik

1. Merumuskan Hipotesis

1. Merumuskan Hipotesis

Ho: i = 0

Ho: 1,2,3,…, m = 0

Berarti variabel independen Xi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Y.

Berarti variabel-variabel secara independen secara keseluruhan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Hi: i # 1

2. Menentukan Tingkat signifikansi

Berarti variabel independen Xi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Y.

Tingkat signifikansi yang diharapkan adalah  = 5% atau tingkat kepercayaan 95% dan dengan derajat kebebasan (K-1) dan

2. Menetukan Tingkat Signifikan

4

Koefisien Regresi i x 100%

Tingkat signifikan yang diharapkan adalah  = 5% atau tingkat kepercayaan 95% dan dengan derajat kebebasan (df) yaitu n-k-1 dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel independen atau variabel regresor.

Standart deviasi i

4. Membandingkan Nilai dengan t tabel

t

hitung

Untuk menetukan apakah hipotesis nol diterima / tidak dibuat ketentuan sebagai berikut, bila (Gujarati:1995)

3. Menghitung Nilai t hitung Nilai t hit dicari dengan rumus : (Gujarati: 1995)

t hit = t tab Berarti Ho diterima dan Hi ditolak t hit ≠ t tab Berarti Ho ditolak dan Hi diterima T hitung (1) =

HASIL DAN PEMBAHASAN

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Tabel 1.1 EPS, DPS dan Harga Saham pada Perusahaan yang terdaftar di LQ45 Periode Agustus 2010 s.d Januari 2011 Kode DPS HARGA NAMA PERUSAHAAN EPS Efek SAHAM AALI Astra Agro Lestari Tbk 1281,00 640,00 26.200,00 ADRO Adaro Energy 69,00 21,00 2.550,00 ASII Astra Internasional Tbk 3549,00 600,00 54.550,00 BBNI Bank Negara Indonesia TBk 220,00 66,00 3.875,00 Bank Rakyat Indonesia 70,00 10.500,00 BBRI 930,00 (Persero) Tbk Bank Tabungan Negara 31,00 1.640,00 BBTN 105,00 (Persero) Tbk BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 343,00 120,00 5.700,00 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 440,00 121,00 6.500,00 BUMI Bumi Resources Tbk 134.68 42,00 3.025,00 GGRM Gudang Garam Tbk 2155,00 880,00 40.000,00 International Nickel Indonesia 125,00 4.875,00 INCO 481,00 Tbk INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 336,00 133,00 4.875,00 INTP Indocement Tunggal Prakasa 876,00 263,00 15.950,00 5

14 15 16

ISAT ITMG LPKR

17

LSIP

18

MEDC

19 PGAS 20 SMCB 21 SMGR 22 TLKM 23 UNTR 24 UNVR Rata-rata

Tbk Indosat Tbk Indo Tambangraya Megah Tbk Lippo Karawaci Tbk PP London Sumatra Indonesia Tbk Medco Energi International Tbk Perusahaan Gas Negara Tbk Holcim Indonesia Tbk Semen Gresik (Persero) Telekomunikasi Indonesia Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia Tbk

Earning Per Share tertinggi selama periode Agustus 2010 s.d Januari 2011 diperoleh oleh perusahaan Astra International Tbk yaitu sebesar Rp3549/lembar. Sedangkan Earning Per Share terendah selama periode Agustus 2010 s.d Januari 2011 yaitu perusahaan Lippo Karawaci Tbk yaitu sebesar Rp 24/lembar. Dividend Per Share tertinggi selama periode Agustus 2010 s.d Januari 2011 diperoleh oleh perusahaan Gudang Garam Tbk yaitu sebesar Rp.880/lembar, Sedangkan Dividend Per Share terendah selama periode Agustu 2010 s.d Januari 2011 yaitu perusahaan Lippo Karawaci Tbk yaitu sebesar Rp 4,00/lembar. Harga saham tertinggi diperoleh oleh perusahaan Astra Internasional Tbk yaitu sebesar Rp 54.550 dan harga saham terendah diperoleh oleh perusahaan Lippo Karawaci Tbk sebesar Rp 680. Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share

119,00 1624,00 24,00 757,00 274,00 257,00 108,00 613,00 572,00 1164,00 444,00 727,87

60,00 407,00 4,00 61,00

5.400,00 50.750,00 680,00 12.850,00

64,14

3.375,00

144,00 23,00 248,00 296,00 430,00 344,00 216,38

4.425,00 2.250,00 9.450,00 7.950,00 23.800,00 16.500,00 13.236,25

(DPS) baik secara simultan maupun secara parsial terhadap harga saham pada perusahan LQ45 yang terdaftar di BEI. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share dan Dividen Per Share terhadap harga saham digunakan metode regresi liner berganda yang perhitungannya menggunakan SPSS versi 20. Analisis Statistik Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara Earning Per Share dan Dividen Per Share terhadap harga saham dilakukan uji statistik sebagai berikut: Regresi Linier Berganda Pengaruh Earning Per Share dan Dividen Per Share terhadap harga saham dapat diketahui dengan membentuk persamaaan liner regresi berganda melalui bantuan software SPSS versi 20.00 sebagai berikut: 6

Tabel 4.4 Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model (Constant )

Standardized Coefficients

Unstandardized Coefficients B

Std. Error

826,195

2581,824

t

Sig.

,320

,752

,575 6,909

,571 ,000

Beta

EPS ,387 ,674 ,069 DPS 55,099 7,975 ,828 a. Dependent Variable: H_SAHAM

Berdasarkan Tabel 4.4 apabila diaplikasikan kedalam persamaan regresi Yit = o + 1X1 + 2X2 + e, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 826,195 + 0,387X1 + 55,099 X2 Dimana: Yit = Rata-rata harga saham i pada periode pengamatan t X1 = EPS X2 = DPS Berdasarkan persamaan tersebut dapat diinterpretasikan bahwa nilai o = 826,195 menyatakan bahwa bila variabel EPS dan DPS tidak mempunyai nilai maka harga saham adalah Rp 826,195. Sedangkan koefisien regresi 1 = 0,387 menyatakan bahwa setiap penambahan satu rupiah earning per share dan jika DPS = 0, maka akan

mengakibatkan harga saham naik sebesar Rp 0,387. Koefisien regresi 2 = 55,099 menyatakan bahwa setiap penambahan satu rupiah DPS dan jika EPS = 0, maka akan mengakibatkan harga saham naik sebesar Rp 55,099. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa harga saham dipengaruhi oleh EPS dan DPS, artinya semakin tinggi EPS dan DPS maka harga saham pun semakin meningkat. Koefisien Detereminasi Keeratan hubungan dan besarnya pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap harga saham dapat diukur oleh koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi (R2). Kedua koefisien tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.5.

ii

Tabel 4.5 Koefisien Korelasi dan Determinasi Model Summary Mode R R Square Adjusted R Std. Error of l Square the Estimate a 1 ,837 ,700 ,671 8763,13354 a. Predictors: (Constant), DPS, EPS Besarnya kontribusi Earning Per Share dan Dividend Per Share diperlihatkan oleh besarnya koefisien determinasi. Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh nilai R2 sebesar 0,700, ini mengandung arti bahwa besarnya pengaruh EPS dan DPS terhadap harga saham sebesar 0,700 atau 70%. Sedangkan sisanya sebesar 30% dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya ROE dan ROA.

Pengujian Hipotesis a. Pengujian Hipotesis Simultan Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh EPS dan DPS terhadap harga saham maka perlu dilakukan pengujian hipotesis. Tinggi signifikansi yang diambil untuk penelitian ini adalah 5% atau 0,05 dengan pengujian dua pihak dan dapat dilihat dari nilai Sig pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Pengujian Hipotesis Secara Simultan ANOVAa Model

Sum of Squares

df

Regression 3762558516,072 2 Residual Total

1612642696,428 21 5375201212,500 23

Mean Square F Sig. 1881279258,03 24,498 ,000b 6 76792509,354

a. Dependent Variable: H_SAHAM b. Predictors: (Constant), DPS, EPS Berdasarkan Tabel 4.6 dengan tingkat kesalahan atau α sebesar 0,05, besarnya nilai F = 24,498 dan Sig sebesar 0,000 maka Pvalue < α atau 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya EPS dan DPS secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Inplikasi dari hasil pengujian tersebut bahwa EPS dan DPS secara bersama-sama

berpengaruh nyata terhadap harga saham dan dapat diartikan EPS dan DPS sangat menentukan besarnya harga saham. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu menurut Raymon (2007) dan Halim (2007) menyatakan bahwa Earning Per Share dan Dividend Per Share berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

8

harga saham dapat dilihat pada Tabel 4.7.

b. Pengujian Secara Parsial Secara parsial pengujian hipotesis pengaruh EPS dan DPS terhadap

Tabel 4.7 Pengujian Hipotesis Parsial Coefficientsa Model (Constant )

Unstandardized Coefficients B Std. Error 826,195

Standardized Coefficients Beta

2581,824

EPS ,387 ,674 DPS 55,099 7,975 a. Dependent Variable: H_SAHAM Dari Tabel 4.7 untuk EPS diperoleh Pvalue = 0,571 dengan taraf kesalahan 0,05 sehingga Pvalue > α atau 0,571 > 0,05 maka Ho diterima dan Hi ditolak artinya bahwa EPS berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahan indeks LQ45. Sedangkan untuk DPS diperoleh Pvalue = 0,000, sehingga Pvalue < α atau 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima artinya bahwa DPS berpegaruh signifikan terhadap harga saham. Dari pengujian secara parsial ternyata variabel yang paling dominan mempengaruhi besarnya harga saham adalah DPS, hal ini mengindikasikan bahwa DPS sangat diperhatikan oleh para investor dalam meginvestasikan dananya. Antusias investor

,069 ,828

t

Sig.

,320

,752

,575 6,909

,571 ,000

menginvestasikan dananya terhadap saham, akan meningkatkan permintaan terhadap saham yang bersangkutan sehingga harga saham akan meningkat. Sementara EPS tidak selalu merupakan variabel yang dipertimbangkan oleh investor, karena EPS yang diperoleh perusahaan belum tentu diberikan kepada para investor. Pengujian Asumsi Klasik Untuk menguji kelayakan model yang sudah diperoleh perlu dilakukan pengujian dengan teknik pengujian sebagai berikut: a. Uji Multikolinieritas Untuk melihat ada tidak adanya multikolenearitas dapat dilihat pada Tabel 4.8

8

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model

Collinearity Statistics Tolerance

(Constant) 1 EPS ,994 DPS ,994 a. Dependent Variable: H_SAHAM Dari hasil uji multikolinieritas pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai Variance inflation Factor (VIF) masing-masing variabel adalah EPS = 1,006 dan DPS = 1,006. Berdasarkan kriteria pengujian multikolinieritas, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independent lolos dari masalah multikolenearitas atau tidak ada variabel independet yang terkena multikolinieritas.

VIF 1,006 1,006

b. Uji autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara residual (kesalahan penggangu) pada suatu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW) yaitu dengan melihat koefisien korelasi Durbin-Watson.

Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Mode R R Square Adjusted R Std. Error of l Square the Estimate a 1 ,837 ,700 ,671 8763,13354 a. Predictors: (Constant), DPS, EPS b. Dependent Variable: H_SAHAM Berdasarkan Tabel 4.9 dari hasil uji autokorelasi menggunakan SPSS versi 20 menghasilkan nilai Durbin-Watson sebesar 1,719. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi yang dihasilkan bebas dari gejala autokorelasi, karena nilai Durbin-Watson tidak melebihi 2.

DurbinWatson 1,719

c. Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas dipergunakan untuk mendeteksi semua gangguan yang mempunyai variasi sama. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan cara melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik. Jika ada pola tertentu maka telah terjadi 10

heteroskedasitas dan jika polanya menyebar bahkan ada yang dibawah angka nol, maka tidak terjadi heteroskedasitas. Dari Gambar 4.1 terlihat tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada sebaran data tersebut, hal ini dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas.

merupakan faktor utama yang dipertimbangkan oleh para pemegang saham dalam melakukan investasi pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45. c. Dari hasil penelitian terlihat bahwa harga saham emitenemiten yang termasuk kedalam LQ45 periode 2010 terlihat sangat bervariasi. Harga saham tertinggi diperoleh oleh perusahaan Astra Internasional Tbk dan harga saham terendah diperoleh oleh perusahaan Lippo Karawaci Tbk. 2. Dari perhitungan SPSS terlihat bahwa hasil EPS dan DPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Inplikasi dari hasil pengujian tersebut bahwa EPS dan DPS secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap harga saham dan dapat diartikan EPS dan DPS sangat menentukan besarnya harga saham. 3. Dari perhitungan SPSS terlihat bahwa hasil yang paling dominan mempengaruhi besarnya harga saham adalah DPS, hal ini mengindikasikan bahwa DPS sangat diperhatikan oleh para investor dalam meginvestasikan dananya. Sementara EPS tidak selalu merupakan variabel yang dipertimbangkan oleh investor, karena EPS yang diperoleh perusahaan belum tentu diberikan kepada para investor.

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada Perusahaan LQ45 yang tersaftar di Bursa Efek Indonesia mengenai pokok pembahasan “Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share Terhadap harga Saham” maka diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Keadaan Earning Per Share, Dividend Per Share dan Harga Saham. a. Dari hasil penelitian terlihat sebanyak 16 perusahaan memperoleh EPS lebih besar dari rata-rata EPS. Hal ini megindikasikan bahwa mayoritas perusahaan yang tergabung dalam perusahaan LQ45 memberikan EPS kepada para pemegang saham di atas rata-rata yang diperoleh. b. Dari hasil penelitian terlihat sebanyak 9 perusahaan yang memberikan DPS kepada para pemegang saham diatas rata-rata, sedangkan mayoritas sebanyak 15 perusahaan memberikan dividen lebih kecil dari ratarata. Hal ini mencerminkan bahwa DPS bukan 11

___________ 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta:

DAFTAR PUSTAKA

Anaroga, Pandji. 2001. Pengantar Pasar Modal (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta

UPP AMP YKPN ___________ 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Media Staf Indonesia

UPP AMP YPKN

Brigham & Houston. 2006. Dasardasar Manajemen Keuangan, Buku 1, Edisi 10.Jakarta: Salemba Empat

Nachrowi, Nachrowi Djajal, dan Hardius Usman. 2006. Ekonometrik Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: LPFE UI.

Darmaji, Tjiptono. 2006. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Nazir, Moh. 2000. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia Nuliana, Novin P. 2003. “Pengaruh Dividend Per Saham dan Rentabilitas Modal Sendiri (RoE) Terhadap Harga Pasar Saham PT Telkom, Tbk.” Unisba.

Fabozzi, J. 1999. Manajemen Investasi Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat Gallagher, Timothy J. Dan Joseph D. Andrew, 2003. Financial Management: Theory and Practice, third edition, Prentice Hall, USA.

Nurmala, 2001. “Pengaruh Kebijakan Dividend Terhadap Harga Saham perusahaan otomotif di Bursa Efek Jakarta.” Mandiri, Volume 9, Nomor 1, STIE Bina Warga Palembang, Palembang.

Halim, Yuliana, 2007. Pengaruh ROE, NPM, EPS, dan DER Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ. Universitas Sumatera Utara, Medan. Skripsi Horne,

Prastowo, dkk. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

James C. Van dan Machowicz. 1998. Prinsipprinsip Manajemen Keuangan, Buku Dua Edisi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Raymond, Jon, 2007. “Pengaruh Dividend Per Share dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Periode 2002-2006”,

Husnan, Suad. 2000, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Yogyakarta: BPFE 12

(Skripsi Akuntansi), Unika Atma Jaya, Jakarta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio & Investasi Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius

Riyanto, Bambang. 1995. Dasardasar Pembelajaran Perusahaan, Edisi 4. Yogyakarta: BPFE

Tambunan, Roy August, 2007. “Pengaruh Kebijakan Dividen tehadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”, (Skrispsi Akuntasi), Universitas Katolik Snato Thomas, Medan.

Sartono, Agus. 1995. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi 4. Yogyakarta: BPFE Sundjaja, Ridwan S.dkk. 2003 Manajemen Keuangan 2, Edisi 4. Klaten: Latan Sejati Sukardi, David, dkk. 2009. Manajemen Keuangan Based on Empirical Research. Yogyakarta: Graha Ilmu

Zaki Baridwan. (2004). Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE

Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum Susan Irawati. (2006). Manajemen Keuangan. Cetakan Kesatu. Bandung: Pustaka

13