pengembangan authoring tool animasi untuk pembuatan media ...

37 downloads 368 Views 553KB Size Report
UNTUK PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF ... 4 lainnya. Hal ini sangat mendukung percepatan pengembangan konten untuk dapat mengikuti.
PENGEMBANGAN AUTHORING TOOL ANIMASI UNTUK PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

DEVELOPMENT AUTHORING TOOL ANIMATION IN THE MAKING OF MEDIA INTERACTIVE LEARNING

Muh. Nadzirin Anshari Nur 1, Zahir Zainuddin 2, Wardi 2 1

2

Jurusan Sistem Komputer, STMIK Handayani Makassar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Makassar

Alamat Korespondensi : Muh. Nadzirin Anshari Nur Jurusan Sistem Komputer STMIK Handayani Makassar Jl. Adhiyaksa Baru No. 1 HP. 081342713802 Email: [email protected]

1

Abstrak Saat ini kebutuhan dan tuntutan guru akan sebuah bahan ajar yang berbasis multimedia begitu besar. Penelitian ini bertujuan membuat authoring tool animasi dengan memanfaatkan program adobe flash yang dapat membuat bahan ajar multimedia sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan baik digunakan sebagai presenstasi pembelajaran maupun sebagai bahan belajar mandiri untuk siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data dengan mengamati beberapa authoring tool dan e-learning yang sudah ada sebelumnya metode kedua adalah evaluasi penggunaan authoring tool serta melakukan pengujian authoring tool yang dibuat. Penelitian ini menghasilkan authoring tool animasi yang terdiri dari template serta library yang digunakan oleh guru untuk mengembangkan sendiri bahan ajar yang dinginkan. Dengan mengintegrasikan template, library serta materi teks maka akan dihasilkan sebuah media pembelajaran interaktif untuk diterapkan pada proses pembelajaran. Kesimpulan akhir yang diperoleh dari penelitian ini berdasarkan dari hasil pengujian yang dilakukan, tidak terdapatnya error pada saat debug action script serta validasi dari ahli multimedia, serta hasil kuesioner guru menunjukan authoring tool animasi ini dapat berjalan dengan baik.

Kata kunci: authoring tool, animasi, bahan ajar, multimedia, pembelajaran

Abstract Current needs and demands of teachers will be a multimedia-based teaching materials so great. The objectives of this study were to make the animation authoring tool by utilizing adobe flash program which can make multimedia teaching materials in accordance with the subjects that are taught both used as well as learning presenstasi self-learning materials for students. The method used in this research is a method of collecting data by observing some authoring tools and e-learning preexisting second method is the evaluation of the use of authoring tools and test authoring tool created. The study produced the animation authoring tool that consists of a template and a library used by teachers to develop their own teaching materials that cool. By integrating templates, libraries and text materials it will produce an interactive learning media to be applied to the learning process. Final conclusions derived from this study based on the results of tests performed, the absence of error at action script debugging and validation of multimedia experts, and the results show the teacher questionnaire animation authoring tool can be run well. Keyword: Authoring too, animation, teaching materials, multimedia, learning

2

PENDAHULUAN Kebutuhan dan tuntutan guru akan sebuah bahan ajar yang berbasis multimedia saat ini begitu besar misalnya dalam sistem kurikulum di Indonesia guru diharapkan menyiapakan bahan ajar baik untuk dipaparkan didalam kelas maupun diberikan kepada siswa untuk dipelajari secara mandiri. Bahkan dalam PP nomor 19 tahun 2005 pasal 20 diisyaratkan bahwa guru diharapkan mengembangkan materi pembelajaran yang kemudian dipertegas malalui peraturan menteri pendidikan nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses, yang antara lain diharapkan guru dapat mengembangkan bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar. Kurikulum terbaru yang akan diberlakukan tahun 2013. Semua mata pelajaran akan disarankan untuk membuat bahan ajar berbasis multimedia atau biasa juga disebut media pembelajaran interaktif yang dapat digunakan guru dikelas maupun sebagai pembelajaran mandiri buat siswa. Saat ini guru banyak menggunakan aplikasi power point untuk membuat bahan ajar maupun presentasi mengajar. Keterbatasan yang ada di power point yang belum sepenuhnya mendukung media pembelajaran interaktif menjadi kendala tersendiri. Dengan menggunakan flash sebagai program membuat bahan ajar guru dapat membuat media pembelajaran interaktif yang lebih interaktif dapat terintegrasi dengan LMS maupun web. Kerumitan program flash terletak pada action script yang digunakan. Tidak semua guru memahami bahasa program yang digunakan belum lagi tampilan interface yang belum familiar dengan guru. Olehnya itu solusi yang tepat adalah membuatkan tool yang dikolaborasi dengan program adobe flash yang mudah digunakan oleh guru yang dapat membuat bahan ajar animasi yang interaktif dan dapat diakses dengan mudah pada sebuah web atau LMS. Dengan memanfaatkan program flash. Dengan mendesain tool dan template yang tepat dan menarik serta dilengkapai dengan action script, tombol navigasi, serta komponen library pendukung lainnya guru dapat mendesain sebuah media pembelajaran interaktif sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan guru tersebut. (Basuki, 2006). Authoring Tool dalam dunia e-learning disebut juga learning Authoring Tool atau elearning authoring software. E-learning Authoring Tool memungkinkan guru untuk mengembangkan konten digital dari berbagai macam media untuk menghasilkan konten digital yang interaktif dan professional. Guru juga dapat menggunakan kembali elemenelemen digital yang sudah digunakan dari suatu mata pelajaran untuk membuat mata pelajaran

3

lainnya. Hal ini sangat mendukung percepatan pengembangan konten untuk dapat mengikuti dinamika perubahan sistem belajar mengajar. (Arip, 2012). Authoring Tool dibutuhkan untuk dapat mengembangkan konten digital yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat mengikuti dinamika perubahan sistem pembelajaran (custom content). Dengan menggunakan Authoring Tool, konten digital dapat di hasilkan dalam berbagai macam variasi bentuk publikasi seperti CD, LMS, HTML, Zip, PodCast sehingga lebih meluas jangkauannya. Selain itu, Guru juga membutuhkan konten yang dapat dikembangkan secara cepat dan tingkat interactivity yang tinggi untuk memberikan simulasi sehingga mempercepat pemahaman siswa tehadap topic yang diinginkan. Guru juga menginginkan pengembangan sistem secara cepat untuk mengikuti dinamika perubahan system (Anonim, 2012) Animasi berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu animate yang artinya menghidupkan, memberi jiwa dan mengerakan benda mati. Animasi merupakan proses membuat objek yang asalnya suatu benda mati, kemudian secara berurutan disusun dalam posisi yang berbeda seolah menjadi hidup. Pada pembuatan bahan ajar multimedia dibutuhkan animasi untuk membuat materi lebih mudah dipahami (Hidayatullah dkk, 2011). Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Salah satu software yang digunakan untuk mendesain bahan ajar multimedia adalah adobe Flash ( Sungkono, 2009). Adobe Flash merupakan program untuk membuat animasi yang amat popular dikalangan pendidik dan merupakan program wajib pada salah satu kurikulum di SMK, karena banyak konten bahan ajar multimedia dibuat menggunkan program ini. Adobe Flash (dahulu bernama Macromedia Flash) adalah salah satu perangkat lunak komputer yang merupakan produk unggulan Adobe Systems. Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf ( Hasrul, 2011) Tujuan dari penelitian ini adalah pemanfaatan program adobe flash untuk mendesain authoring tool animasi. Dengan mendesain tool dan template yang tepat dan menarik serta dilengkapai dengan action script, tombol navigasi, serta komponen library pendukung lainnya guru dapat mendesain sebuah media pembelajaran interaktif sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan guru tersebut.

4

BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan Penelitian Lokasi penelitian ini rencananya akan dilaksanakan di Makassar dengan mengambil sampel 2 sekolah setingkat SMA dan SMK untuk dijadikan tempat pengujian penelitian. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode pengumpulan data serta evaluasi hasil penggunaan authoring tool melalui pelatihan dan kuesioner. Populasi dan Sampel Populasi adalah guru yang akan menggunakan learning authoring tool. Pada penelitian ini dipilih sampel dari 2 (dua) sekolah setingat sekolah menengah atas yaitu tikat SMA dan SMK yaiyu sebanyak 6 (enam) orang guru dari beberapa mata pelajaran. Metode pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara. Pertama, mengevaluasi authoring tool yang sudah ada sebelumnya melihat keunggulan dan kekurangannya. Kedua, mengamati model-model e-learning dan bahan ajar multimedia yang sudah ada sebelumnya kemudian membuat list tentang template dan library yang digunakan dan membuat kategori library sesuai dengn hasil pengumpulan data. Evaluasi hasil penggunaan authoring tool Pada tahapan evaluasi dilakukan pengujian script untuk melihat apakah terdapat error atau tidak. Selanjutnya membuatan kuesioner validasi yang akan di isi oleh ahli media dan instruktuonall desain serta kuesioner untuk guru yang nantinya akan diisi oleh guru sebagai pengguna. Hasilnya dipakai sebagai salah satu parameter keefektifan penerapan learning authoring tool animasi dalam pembuatan bahan ajar berbasis multimedia.

HASIL Pada pembuatan Perangkat pengembangan pembelajaran animasi ini (Learning Authoring Tool Animation), secara garis besar adalah dengan membuat template dan library sebagai komponen utama dalam perangkat ini. Pembuatan perangkat ini berdasar pada hasil analisa dari beberapa perangkat authoring tool yang sudah ada sebelumnya. Perbandingan beberapa authoring tool yang ada sebelumnya di lihat dari aspek pembuatan bahan ajar multimedia sesuai pada Tabel 1. Pada Tabel 1, semua authoring tool sudah mendukung pembuatan bahan ajar multimedia dengan menyediakan tool dalam memasukkan materi berupa teks, audio, video maupun gambar. Tetapi tidak semua dapat membuat simulasi bahan ajar hanya adobe flash yang dapat digunakan untuk membuat simulasi. Dalam pembuatan simulasi dibutuhkan action 5

script dari hasil tabel di diatas diperlukan sebuah perangkat tambahan pada adobe flash untuk mendukung pembuatan bahan ajar multimedia yaitu dengan membuat berbagai template dan library sebagai komponen utama pembuatan bahan ajar multimedia. Pembuatan template berdasarkan hasil penelitian berbagai e-learning dan bahan ajar multimedia yang sudah ada sebelumnya. Terdapat beberapa kesimpulan yang bisa didapat dari analisis diatas antara lain: Model navigasi urutan materi dengan penempatan menu di bagian atas, model navigasi urutan materi dengan penempatan menu di bagian bawah, model navigasi urutan materi dengan penempatan menu di bagian kanan. Model navigasi urutan materi dengan penempatan menu di bagian kiri. Model navigasi tampil dengan model slide tampilan intro dibagian halaman depan.

Model navigasi tampil dibagian depan dengan

memilih menu pilihan yang ada. Komposisi warna dan desain tampilan sangat penting dalam pembuatan bahan ajar karena terkait keindahan tampilan sebuah bahan ajar. Desain media ajar harus user friendly sehingga pengguna akan mudah menggunkan media ajar tesebut. Dari beberapa kesimpulan diatas maka peneliti membuat beberapa desain template yang akan digunakan dalam perangkat pengembangan animasi untuk pembuatan bahan ajar berbasis multimedia. Pembuatan berbagai jenis template juga diperuntukan agar guru memiliki banyak pilihan yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan mata pelajaran yang diajarkan. Pada proses pembuatan library animasi, diperoleh beberapa bentuk gerakan dasar animasi berdasarkan dari hasil penelitian awal beberapa e-learning atau bahan ajar multimedia yang sudah ada sebelumnya. Gerakan-gerakan animasi dasar inilah yang kemudian dibuatkan Library yang nantinya bisa di tambahkan library gambar yang sudah dibuat sebelumnya dengan menggunakan metode swap pada adobe flash, Pada Gambar 1 skema pembuatan library animation.

PEMBAHASAN Penelitian Ini menunjukkan desain template dibuat dengan model A, B1, B2, B3, B4 dan model C, Pada model desain template A ini. Rancangan desain template dapat dilihat pada pada skema pembuatan template pada Gambar 2. Template dibuat dengan model slide dengan bagian intro di halaman depan / halaman judul. Pada pembuatan desain template B ini, tata letak menu navigasi dibuat dengan 4 tampilan desain berbeda yaitu : Template B1, Model navigasi menu di bagian atas, Template B2 : Model navigasi menu di bagian bawah,

6

Template B3 : Model navigasi menu di bagian kanan, Template B4 : Model navigasi menu di bagian kiri. (Ginanjar, 2010). Pada penelitian sebelumnya membahas tentang Pengembangan E-Learning Berbasis CMS WordPress membutuhkan kuesioner untuk menguji sistem sudah berjalan baik atau tidak. Pada tahapan pengujian oleh ahli, dilakukan oleh ahli multimedia dan instruksional design, tujuan dari pengujian oleh ahli ini adalah untuk menilai kelayakan serta memvalidasi hasil dari penelitian berupa template serta library yang telah dibuat apakah sudah layak atau tidak (Harman, 2013). Sesuai dengan hasil penelitian awal sebelumnya, disimpulkan selain bentuk layout pada bagian A.1 dan A.2 desian layout template dibuat dengan model menu/navigasi tampil dibagian depan dengan memilih menu pilihan yang ada (Gambar 2). Pada pembuatan library di batasi pada pembuatan library animasi tetapi dalam pembuatan library

animasi diawali dengan pembuatan library

gambar yang nantinya

digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan animasi. Library animasi sendiri dibuat berdasaran hasil penelitian awal dengan meneliti beberapa e-learing atau bahan ajar multimedia yang sudah ada sebelumnya dapat dibuat library animasi dengan 3 bagian utama yaitu :Library image, library animasi tunggal, library animasi dengan simulasi Dari hasil pembuatan template dan library maka dilakukan pelatihan kepada guru guna menguji sistem authoring tool animasi yang digunakan apakah dapat berjalan dengan baik atau tidak. Dari proses pelatihan tersebut ditampilkan contoh hasil pembuatan bahan ajar multimedia (Gambar 3). Pada validasi dari ahli media, dalam hal ini dilakukan oleh Bapak Mustamin, S.Pd, MT, M.Pd, Pekerjaan Dosen Fakultas Teknik UNM dengan bidang keahlian multimedia dan web programming. Diperoleh hasil validasi dengan 3 Aspek validasi yaitu, aspek aplikasi, aspek tampilan dan fungsional. Dari ketiga aspek validasi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian learning authoring tool animasi untuk pembuatan bahan ajar multimedia layak untuk uji coba. Pada tahapan ini, pengujian dilakukan dengan melakukan pelatihan penggunaan authoring tool kepada guru, pelatihan dilakukan untuk menguji authoring tool apakah sudah sesuai dengan kebutuhan guru serta tingkat kemudahan sistem yang telah dibuat, pelatihan dilakukan dengan model memandu pembuatan bahan ajar di sertai buku panduan penggunaan authoring tool animasi, setelah guru membuat bahan ajar, guru mengisi kuesioner serta

7

melakukan pengamatan dari hasil pembuatan bahan ajar multimedia untuk melihat apakah sistem telah berjalan dengan baik atau tidak. Dari beberapa hasil percobaan yang dilakukan oleh guru pembuatan bahan ajar multimedia telah dapat dilakukan oleh guru sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. Indikator keberhasilan dapat dilihat pada instrumen observasi dimana penilaian guru telah dapat menggunakan atuthoring tool animasi dengan baik dengan waktu penyelesain bahan ajar yang bervariasi tergantung kemampuan serta banyaknya jumlah materi yang dibuat. Pada Tabel 2 dapat ditarik kesimpulan, bahwa dari 12 item pertanyaan yang di ajukan dalam koesioner hasil rata-rata dari seluruh pertanyaan berada dikisaran point 4.0 deangan rata-rata keseluruhan adalah 4.13. Berdasarkan kategori penilaian yang telah dibuat antara lain : 1 = Tidak baik, 2 = Kurang baik, 3 = Cukup baik, 4 = Baik, 5 = Sangat baik. Point penilaian 4.13 berada pada Kategori BAIK, itu berarti sistem authroing tool yang dibuat telah dapat dengan baik dipergunakan oleh guru sebagai salah satu media untuk membuat sebuah media pembelajaran interaktif.

KESIMPULAN DAN SARAN Dapat disimpulkan bahwa pembuatan learning authoring tool animasi sebagai perangkat pengembangan perangkat pembelajaran animasi untuk pembuatan media pembelajaran interaktif telah dapat dibuat dengan menghasilkan beberapa template dan library. Template yang dibuat dengan model navigasi yang berbeda-beda memberikan pilihan beragam kepada guru dalam membuat media pemebelajaran interaktif, serta ketersediaan library berupa gambar, animasi serta simulasi dapat digunakan oleh guru untuk mengembangkan sendiri bahan ajar sesuai dengan materi dan kurikulum yang dimiliki. Dari hasil pengujian dengan menggunakan pengujian debug action script, tidak terdapat error pada saat diuji.

Validasi oleh ahli multimedia dengan memberikan

rekomendasi bahwa penelitian layak untuk di ujicoba. Dari hasil penelitian dihasilkan media pembelajaran interaktif, dengan terlebih dahulu melaksanakan pelatihan pengguanaan authoring tool oleh guru mata pelajaran, serta dari kuesioner pengamatan yang dilakukan oleh guru menunjukan bahwa authoring tool animasi yang dibuat dapat membantu, mempermudah serta mempercepat pembuatan media pembelajaran interaktif. Diperlukan pelatihan yang lebih panjang untuk melatih guru agar dapat menguasai penggunaan authoring tool animasi. Hal ini disebabkan karena kemampuan guru dalam penggunaan tool berbeda-beda sehingga waktu penyelesaian pembuatan bahan ajar juga bervariasi tergantung kemampuan serta banyaknya materi yang akan ditampilkan. 8

DAFTAR PUSTAKA Anonim .(2012). E-learning course creation tool. http://btkp-diy.or.id/?act=hal_isi&hal= more_artikel&id=15 diakses tanggal 9 desember 2012. Arip .(2012). Pengembangan Bahan Ajar Desain Grafis Berbasis Multimedia pada Pembelajaran Photoshop SMK, Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik UM. Ginanjar, Anton .(2010). Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif Mata Kuliah Pemindahan Tanah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Harman .(2013). Pengembangan E-Learning Berbasis CMS WordPress Pada Teknik Kendaraan Ringan Program Studi Keahlian Teknik Otomotif SMK Nasional Makassar, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Hasrul. (2011). Desain Media Pembelajaran Animasi Berbasis Adobe Flash CS 3 pada Mata Kuliah Instalasi Listrik 2 Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNM, Jurnal MEDTEK, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011. Hidayatullah, Priyanto, dkk .(2011). Animasi Pendidikan Menggunakan Flash, Penerbit Informatika Bandung. Luthfi .(2012). CD Tutorial Pengenalan Hardware Komputer Berbasis Multimedia Interaktif menggunakan Macromedia Director MX dan Adobe Photoshop, Jurusan Teknik Informatika Stmik Amikom Yogyakarta. Basuki, Kukuh (2006). Alat Pengembangan Bahan Ajar, Sistem Sekolah Cerdas Indonesia, Jakarta. Sungkono .(2009). Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Modul dalam Proses Pembelajaran, Majalah Ilmiah Pembelajaran No 1 Vo. 5 Tahun 2009.

9

Tabel 1. Perbandingan authoring tool Authoring Tool Lectora Authoring Tool Course Lab Lecture Maker Adobe Flash

Teks     

Audio     

Video     

Gambar     

Simuasi X X X X 

Script x X X X 

Tabel 2. Analisis Hasil Kuesioner Guru No.

Indikator G.1 5

1

Penilaian Oleh Guru G.2 G.3 G.4 G.5 4 5 5 4

Kemudahan dalam penggunaan Authoring Tool Animasi 2 Kemudahan dalam memilih template 5 4 3 Kemudahan dalam memasukkan sk/kd 5 4 4 Kemudahan dalam memasukan materi bahan 4 4 ajar 5 Kemudahan dalam memasukan simulasi 5 4 6 Kemudahan dalam memasukan evaluasi 5 4 7 Kemudahan dalam memilih dan 5 4 memasukkan library yang anda inginkan 8 Tersedianya Template 5 4 9 Tersedianya Library image, animasi dan 5 4 simulasi 10 Dapat menyelesaikan media pembelajaran 5 4 interaktif dengan cepat menggunakan authoring tool animasi 11 Link navigasi dapat berfungsi dengan baik 5 4 12 Secara keseluruhan Authoring Tool telah 5 4 dapat berjalan dengan baik sesuai kebutuhan guru KetKeterangan : G.1 - G.6 adalah responden guru yang melakukan ujicoba

Pembuatan template

G.6 4

Ratarara 4.50

4 4 4

4 5 5

4 4 4

5 4 4

4.33 4.33 4.17

5 4 5

4 4 4

4 4 4

4 4 4

4.33 4.17 4.33

4 3

5 4

4 5

3 3

4.17 4.00

4

5

5

3

4.33

4 4

5 4

5 5

4 5

4.50 4.50

Hasil

4.13

Pembuatan library

Gambar 1. Skema pembuatan template dan library

10

Template A

Template B1

Template B3

Template C

Template B2

Template B4

Gambar 2. Hasil pembuatan template

Gambar 3. Hasil pembuatan media pembelajaran interaktif 11