pengembangan dan penerapan logic model pada program ...

32 downloads 5324 Views 172KB Size Report
Jurnal MEDTEK, Volume 2, Nomor 1, April 2010 keras dan berani ... pelatihan penguatan vocational life skills pada ... dan model evaluasi, bahan pelatihan, visi ,.
Jokebet Saludung, Pengembangan dan Penerapan Logic Model

PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN LOGIC MODEL PADA PROGRAM PEMBELAJARAN PENGUATAN VOCATIONAL LIFE SKILLS BERBASIS WIRAUSAHA Jokebet Saludung Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan logic model di dalam perencanaan/perancangan, pengembangan/pelaksanaan, dan evaluasi program yang akan digunakan dalam desain pembelajaran penguatan vocational life skills berbasis wirausaha bagi mahasiswa PKK. Penelitian tahun kedua ini dilakukan sebagai tindak lanjut hasil penelitian tahun pertama. Pada penelitian tahun kedua ini dilakukan pelatihan pembelajaran penguatan vocational life skills berbasis wirausaha kepada 20 orang mahasiswa PKK. Hasil yang diharapkan pada penelitian tahun kedua adalah semua mahasiswa PKK yang dilatih memiliki kompetensi kewirausahaan yang riil sesuai latar belakang bidang keahlian dan minatnya masingmasing, yang dapat diaplikasikan sehingga betul-betul kompeten dan mampu berwirausaha untuk menciptakan pekerjaan bagi dirinya maupun orang lain di sekitarnya, baik secara mandiri maupun secara kelompok. Hasilnya adalah wirausaha baru yang kompeten dan berbasis keahlian kejuruan PKK. Hasilnya akan memberi umpan balik terhadap pengayaan kurikulum dan akan direkomendasikan bagi desician maker. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang direncanakan dilaksanakan selama tiga tahun. Di dalam tahapan pengembangan dan penerapan digunakan komponen Logic Model yang dikembangan melalui penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Anitah (2006) Kata kunci: Pengembangan dan penerapan Logic Model, Vocational Life Skills, Wirausaha

Hasil penelitian tahun pertama (2009) menunjukkan bahwa dari hasil analisis situasi dan permasalahan ternyata lulusan setiap tahun semakin bertambah tetapi semakin banyak yang tidak terserap dunia kerja dan akhirnya menganggur. Mereka memiliki latar belakang pengetahuan dan ketrampilan life skills berbasis wirausaha, namun demikian mereka ternyata menganggur. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal karena pola pikir mereka selalu ingin menjadi pegawai negeri dan tidak termotivasi menjadi wirausaha. Berdasarkan hasil analisis situasi dan permasalahan serta tanya jawab tentang

minat dan motivasi mahasiswa untuk berwirausaha, umumnya menyatakan tidak mampu dan tidak tahu bagaimana cara memulai berwirausaha karena masih mengalami berbagai kendala baik lokasi strategis, modal usaha, bahan dan alat, maupun pengetahuan dan ketrampilan bisnis dan pemasaran. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa mahasiswa berminat dan termotivasi untuk berwirausaha tetapi ada berbagai kendala dan kebutuhan utama yang harus terpenuhi. Mereka membutuhkan pengetahuan dan keterampilan praktek wirausaha, semangat dan jiwa wirausaha yang pantang menyerah, kemauan yang

Jurnal MEDTEK, Volume 2, Nomor 1, April 2010

keras dan berani menanggung resiko, pola pikir wirausaha, komunikasi dan relasi bisnis, iklan dan pemasaran, ketahanan emosi dan daya saing, cara memiliki lokasi bisnis dan konsumen yang tepat, cara bermitra, bahan dan alat usaha, modal usaha/ cara mendapatkan modal usaha. Berdasarkan analisis kurikulum, kontrak perkuliahan, dan proses pembelajaran, ada sejumlah mata kuliah berbasis vocational life skills yang mendukung kewirausahaan. Hasil observasi di kelas dan wawancara dengan mahasiswa, ternyata proses pembelajaran belum seluruhnya terlaksana optimal sesuai kontrak perkuliahan. Mahasiswa menyatakan belum cukup tuntas untuk membentuk wirausaha dan mereka masih memerlukan pengetahuan serta ketrampilan praktek kewirausahaan, proses pembelajaran praktek untuk penguatan vocational life skills berbasis wirausaha. Temuan inilah yang dijadikan dasar untuk membuat rancangan persiapan pelatihan penguatan vocational life skills pada penelitian tahun kedua. Masalah utama adalah ”Bagaimana membekali mahasiswa PKK agar luarannya tidak menganggur dan mampu berwirausaha untuk mempekerjakan dirinya sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa menjadi beban orang lain dan tidak menimbulkan permasalahan baru.” Masalah inilah yang menjadi fokus penelitian tahun kedua sebagai pemikiran mendesak untuk segera dipecahkan sehingga perlu dirancang, dikembangkan dan diterapkan logic model dalam pembelajaran penguatan vocational life skills berbasis wirausaha pada mahasiswa PKK agar tidak menjadi alumni yang menganggur. Penelitian tahun kedua (2010), berbentuk penelitian by project karena dirancang sesuai kebutuhan untuk memperoleh hasil yang lebih baik yaitu membentuk wirausaha baru. Output yang diharapkan adalah wirausaha baru berlatar keahlian kejuruan PKK. Penelitian Tahun Kedua (2010) Pengembangan produk: (pengembangan dan penerapan logic model

dalam proses pembelajaran penguatan vocational life skills). Hasil penelitian pendahuluan berupa analisis situasi, permasalahan dan kebutuhan dijadikan dasar pengembangan model pembelajaran dan model evaluasi, bahan pelatihan, visi, misi, nilai, target, tugas, sumberdaya, tenaga lokal, kolaborasi, persiapan materi pelatihan, bahan, alat, strategi, nara sumber, biaya, teknologi, pasangan, tempat, waktu pelatihan. Hasil rancangan produk kemudian divalidasi dan diuji coba terbatas baru direvisi. Ternyata hasilnya valid, baik, dan bermanfaat untuk digunakan pada pelatihan penguatan vocational life skills berbasis wirausaha. Oleh karena itu siap untuk digunakan pada penelitian tahun kedua sebagai input (masukan) untuk melaksanakan aktivitas (kegiatan) yang akan menghasilkan produk (output), yang akan dievaluasi. Inputs (masukan) berupa modal, staff, valunters, waktu, hasil penelitian awal, sumberdaya, memberi kontribusi dan investasi ke dalam program. Activities (kegiatan) meliputi aktivitas dan prioritas yang akan dilakukan berupa workshop dan pertemuan, pelayanan, pengembanganproduk/kurikulum/ sumber daya, pelatihan, bimbingan, penilaian, memberikan kemudahkan dan pasangan, menggunakan media, dengan target/daerah jangkuan, partisipan, klain, sasaran antara, pembuat keputusan, pemakai, untuk memperoleh kepuasan. Outputs (hasil) yang dihasilkan dari aktivitas program, layanan, iven dan produk yang dicapai seseorang sebagai partisipan yang menjadi target jangkauan. Fokus penelitian tahun kedua (2010) adalah pelatihan penguatan vocational life skills berbasis wirausaha. Outputnya diharapkan menjadi calon wirausaha baru. Tujuan Khusus Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan logic model di dalam perencanaan, pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi program pelatihan pembelajaran penguatan vocational life skills berbasis wirausaha bagi mahasiswa PKK agar tidak menganggur jika belum mendapatkan pekerjaan. Penelitian tahun

Jokebet Saludung, Pengembangan dan Penerapan Logic Model

kedua ini dilakukan sebagai tindak lanjut penelitian tahun pertama yang sudah selesai dilaksanakan. Pada penelitian tahun kedua dilakukan pelatihan penguatan vocational life skills berbasis wirausaha kepada 20 orang mahasiswa PKK. Hasil yang diharapkan adalah semua mahasiswa PKK yang diberi pelatihan memiliki kompetensi kewirausahaan yang riil sesuai latar belakang keahlian dan minatnya masing-masing, sehingga betul-betul kompeten dan mampu berwirausaha baik secara mandiri maupun kelompok. Hasilnya adalah wirausaha baru yang kompeten berbasis keahlian kejuruan PKK. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang akan dilaksanakan selama tiga tahun, tahun I (2009), tahun II (2010), tahun III (2011). Dalam tahapan penelitian digunakan pengembangan dan penerapan komponen Logic Model yang telah dikembangan sejak penelitian tahun pertama. Fokus penelitian tahun kedua adalah pelaksanaan pembelajaran penguatan vocational life skills berbasis wirausaha. Hasil pengembangan kerangka bahan ajar yang telah divalidasi, diujicoba terbatas dan direvisi, selanjutnya digunakan sebagai input pada penelitian tahun kedua. Hasil produk dalam bentuk SAPP akan menjadi input (masukan) untuk melaksanakan aktivitas (kegiatan) pelatihan pembelajaran penguatan vocational life skills berbasis wirausaha, yang akan menghasilkan produk (output), yang selanjutnya dievaluasi keberhasilannya. Inputs (masukan) berupa modal, staff, valunters, waktu, hasil penelitian awal, sumberdaya, kontribusi, menjadi investasi ke dalam program. Activities (kegiatan) meliputi aktivitas dari prioritas yang akan dilakukan berupa pelatihan di workshop, pertemuan, pelayanan, penerapan hasil pengembangan produk/kurikulum/ sumberdaya pelatihan, bimbingan, penilaian, kemudahan, pasangan, media, target/daerah jangkuan, partisipan/klain, sasaran antara, pembuat keputusan, pemakai, dan kepuasan. Outputs (hasil) diperoleh dari aktivitas program, layanan, iven dan produk yang dicapai

seseorang sebagai partisipan yang menjadi target jangkauan. Pengembangan Logic Model dan Penerapannya Berdasarkan hasil analisis konten terhadap logic model yang dikemukakan oleh beberapa sumber (University of Wisconsin Extension Program Development, 2002, 2005 dan 2008; Sanders & Sullins (2006), Frechtling (2007), maka komponen logic model hasil pengembangan terdiri atas enam yaitu: situation, input, aktivities, outputs, outcomes, external factor, dapat digambarkan sebagai berikut: Situation

Inputs

Activities

Output

Outcomes

External Factors

Gambar 1. Komponen dan Indikator Logic Model Dari hasil pengembangan logic model yang terdiri atas enam komponen, maka dikembangkan indikator (Jokebet, dkk: 2008) sebagai berikut: a. Situations (situasi) meliputi: Analisis situasi, permasalahan, dan kebutuhan, dengan investasi dan stakeholder pasangan, perioritas, pertimbangan misi/visi/nilai, mandat/tugas/perintah, sumberdaya, dinamika tenaga lokal, kolaborator, kompetisi, dan dampak yang kuat. b. Inputs (masukan): Analisis dan evaluasi terhadap apa yang menjadi modal, antara lain staff, valunters, waktu, hasil penelitian, material, peralatan, teknologi, patner/pasangan, meliputi sumberdaya, kontribusi, investasi , untuk menjadi masukan ke dalam program.

Jurnal MEDTEK, Volume 2, Nomor 1, April 2010

Situation Analisis terhadap: -situasi -permasalahan -kebutuhan -investasi -stakeholder pasangan, perioritas, misi/ visi/nilai,mandat/tugas/perintah, umberdaya dinamika tenaga lokal,kolaborator, kompetisi dan dampak yang kuat

Inputs Analisis/evaluasi terhadap: modal, staff, valunters, waktu,hasil penelitian pendahuluan material, peralatan, teknologi, patner/pasangan, meliputi: sumberdaya, kontribusi, investasi,yang menjadi masukan kedalam program

Activities Aktivitas & prioritas: kegiatan: workshop/ meeting prioritas, pelatihan, pelayanan, pengembangan produk/kurikulum/ sumberdaya, bimbingan,kemudahan, pasangan,media, target/daerah jangkauan/partisipan, klain, agensi/perantara, pembuat keputusan, pemakai, penilaian, kepuasan.

Output Hasil yang diperleh dari aktivitas, layanan, iven, dan produk yang dicapai seseorang sebagai partisipan, atau yang menjadi target jangkauan

Outcomes Dampak & manfaat: Perubahan individual, . kelompok,masyarakat, organisasi,sistim,meliputi: Initial uotcomes: Pengetahuan,kesadaran, sikap,keterampilan, pendapat,aspirasi,& motivasi. Intermediate Outcomes: Tindakan, tingkahlaku, praktek, pengambilan kepu tusan, kebijakan, kegiatan masyarakat/aksi sosial. Ultimate outcomes: Kondisi sosial,ekonomi, kepentingan umum, sebagai warga negara.

External Factors Faktor ekstenal bervariasi dan mempengaruhi kegiatan program: Modal, Lingkungan Keluarga, Lokasi Usaha, Minat, Motivasi dan Pola Pikir Mahasiswa, Pasar, Informasi

Gambar 2. Logic Model dengan Komponen dan Indikatornya c. Activities (kegiatan): Aktivitas dan prioritas meliputi: aktivitas apa yang akan dilakukan, kegiatan: workshop dan meeting apa yang menjadi prioritas, memberikan pelayanan, pengembangan produk/kurikulum/sumberdaya, melaksanakan pelatihan, memberikan bimbingan, menilai, memberi kemudahkan, menjadi pasangan, bekerja dengan media, siapa yang menjadi target/daerah jangkuan atau partisipan, klain, agensi (perantara), pembuat keputusan, pemakai, dan kepuasan yang diperoleh. d. Outputs (hasil): Hasil yang diperleh dari aktivitas, layanan, iven dan produk yang dicapai seseorang sebagai partisipan, atau yang menjadi target jangkauan. e. Outcomes (dampak dan manfaat): Perubahan individual, kelompok, masyarakat, organisasi, dan sistim, meliputi: initial uotcomes, intermediate outcomes, ultimate outcomes, yaitu:

- Outcomes jangka pendek yang meliputi: pengetahuan: kesadaran, sikap, - keterampilan, pendapat, aspirasi, dan motivasi. - Outcomes jangka menengah yang meliputi: tindakan, tingkahlaku, praktek, - pengambilan keputusan, kebijakan, kegiatan masyarakat/aksi sosial. - Outcomes jangka panjang yang meliputi: kondisi sosial, ekonomi, kepentingan - umum sebagai warga negara. f. External Factors: Faktor ekstenal bervariasi yang terkait dan yang mempengaruhi kegiatan program dimana program dilaksanakan. Arah Penerapan Logic Model Pengembangan dan penerapan logic model arahnya dapat dilihat oleh pertanyaan pada tiap-tiap komponen sebagai berikut:

Jokebet Saludung, Pengembangan dan Penerapan Logic Model

Ultimate outcomes/ What Preper

1. Analisis kebutuhan

Intermediate Outcomes/How well

Initial uotcomes/ What wellh Output/ What much

Tahun Pertama 2009

2. Pengembangan produk

Outco 3. Ujicoba produk dan revisi model

Tahun Kedua 2010

Activities/ What topic Inputs/ What resources

4. Implementasi dan diseminasi

External Factors

Situation What probiem& needs

Gambar 3. Pengembangan dan penerapan logic model

Tahun I

Tahun II

Tahun III

Gambar 5. Tahapan Pengembangan (R & D) Model Sri Anitah (2006), Adaptasi dari Borg & Gall (1983: 775) 2. Desain Penelitian dan Prosedur Penelitian Penelitian pengembangan ini didesain untuk tiga tahun, yaitu tahun pertama (2009), tahun kedua (2010), dan tahun ketiga (2011). Rancangan Penelitian

Tahun Pertama 2009

Pengembangan Logic Model

Situation

Inputs

Gambar 4. Penerapan Logic Model dalam Rancangan Penelitian (2009-2011)

Tahun ketiga 2011

Tahun Kedua 2010

Tahapan Pengembangan R&D

Analisis Kebutuhan

Pengembangan produk

Activities Ujicobaproduk &revisi model

METODE 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (R&D) model Gall and Borg (1983) yang disederhanakan oleh Sri Anitah (2006) menjadi empat tahapan. Model pengembangan Sri Anitah (2006) tersebut terdiri atas empat langkah pengembangan yaitu: (1) Analisis kebutuhan, (2) Pengembangan produk, (3) Uji coba produk dan revisi produk, (4) Implementasi dan diseminasi, tahapannya adalah :

Outputs Implementasi

Tahun Ketiga

Outcomes

dan diseminasi

External Factors

Gambar 6. Desain penelitian

Jurnal MEDTEK, Volume 2, Nomor 1, April 2010

Objek penelitian ini difokuskan pada analisis situasi, permasalahan dan kebutuhan bagi mahasiswa dan alumni PKK yang menganggur dan tidak bekerja, kegiatan pelatihan wirausaha dan hasil pelatihan, kemampuan berwirausaha dan kegiatan wirausaha sebagai dampak dari pelatihan yaitu pembelajaran penguatan vocational life skills berbasis wirausaha.

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Rancangan bahan ajar untuk pelatihan penguatan vocational life skills dalam bentuk SAPP sebagai produk. Hasil analisis faktor eksternal. Laporan penelitian tahun pertama (2009) Artikel hasil penelitian tahun pertama (2009) Sinopsis penelitan lanjutan (untuk tahun kedua, 2010) Laporan eksekutif hasil penelitian tahun pertama (2009)

HASIL DAN PEMBAHASAN Komponen logic model yaitu: situation, input, activitis, output, outcomes, external factors dan indikatornya dikembangkan dan diterapkan sesuai tahapan penelitian pengembangan dan desain penelitian, dengan bagan alir prosedur penelitian pengembangan (R&D seperti pada gambar di atas.

Situation

Analisis Situasi

Analisis permasalahan

Rancangan Pengembangan Bahan Ajar untuk Pelatihan Penguatan (SAPP)

Analisis kebutuhan

External Factors

Gambar 7. Komponen logic model Penelitian Tahun Pertama (2009) (sudah selesai dilaksanakan) Luaran dan Indikator Capaian Penelitian Tahun Pertama (2009) adalah: 1. Hasil analisis situasi 2. Hasil analisis permasalahan 3. Hasil analisis mata kuliah dan kontrak perkuliahan 4. Hasil analisis minat dan motivasi mahasiswa untuk berwirausaha 5. Hasil analisis data kuesioner 6. Hasil observasi proses pembelajaran di kelas 7. Hasil analisis diskusi kelompok terfokus 8. Hasil analisis kebutuhan

Penerapan Logic Model Khusus dalam Penelitian Tahap I (Tahun 2009) Indikator yang digunakan adalah indikator dari komponen logic model yang sudah dikembangkan dalam bentuk instrumen dan sudah divalidasi pada seminar awal. Penelitian Tahun Kedua (2010) Pengembangan produk (pengembangan dan penerapan logic model dalam proses pembelajaran penguatan vocational life skills). Hasil penelitian pendahuluan berupa analisis situasi, permasalahan dan kebutuhan dijadikan dasar pengembangan model pembelajaran dan model evaluasi, bahan pelatihan, visi, misi, nilai, target, tugas, sumberdaya, tenaga lokal, kolaborasi, persiapan materi pelatihan, bahan, alat, strategi, nara sumber, biaya, teknologi, pasangan, tempat, waktu pelatihan. Hasil rancangan produk kemudian divalidasi dan diuji coba terbatas baru direvisi. Ternyata hasilnya valid, baik, dan bermanfaat untuk digunakan pada pelatihan penguatan vocational life skills berbasis wirausaha. Oleh karena itu siap untuk digunakan pada penelitian tahun kedua sebagai input (masukan) untuk melaksanakan aktivitas (kegiatan) yang akan menghasilkan produk (output), yang akan dievaluasi. Inputs (masukan) berupa modal, staff, valunters, waktu, hasil penelitian awal, sumberdaya, memberi kontribusi dan investasi ke dalam program. Activities (kegiatan) meliputi aktivitas dan prioritas yang akan dilakukan berupa workshop dan pertemuan, pelayanan, pengembangan produk/ kurikulum/sumberdaya, pelatihan,

Jokebet Saludung, Pengembangan dan Penerapan Logic Model

bimbingan, penilaian, kemudahkan, pasangan, media, target/daerah jangkuan, partisipan, klain, sasaran antara, pembuat keputusan, pemakai, dan kepuasan. Outputs (hasil) yang diperoleh dari aktivitas program, layanan, iven dan produk yang dicapai seseorang sebagai partisipan yang menjadi target jangkauan. Fokus penelitian tahun kedua (2010) adalah pelatihan penguatan vocational life skills berbasis wirausaha. Output-nya telah siap menjadi calon wirausaha baru. Bagan Alir Penelitian dan Penerapan Logic Model pada Tahun Kedua (2010) Rancangan Penelitian

Penerapan Komponen

Logic Model

Inputs Penelitia Tahun Kedua 2010

Activities

Tahapan Pengembangan R&D

Produk Hasil Pengembangan

Ujicoba produk & revisi model

Outputs

External Factors

Gambar 8. Bagan alur penelitian Strategi Pelaksanaan Penelitian 1. Tahun pertama (2009) dilaksanakan penelitian pendahuluan untuk analisis situasi dan analisis kebutuhan serta permasalahan yang dialami alumni PKK yang menganggur untuk menentukan pioritas kegiatan pelatihan. Penelitian dilakukan kepada 50 orang mahasiswa dan 10 orang alumni yang menganggur. Hasilya dianalisis. Berdasarkan itu kemudian dirancang model pembelajaran

dan kerangka bahan ajar yang sesuai. Merancang bahan dan alat yang sesuai, nara sumber, materi, alat evaluasi, strategi pelatihan, waktu, tempat, biaya pelatihan dan peserta pelatihan. 2. Tahun kedua (2010) model dan SAPP yang telah dikembangkan, divalidasi dan diuji coba terbatas, dan sudah direvisi, diperbaiki. Inilah yang menjadi input pelatihan. Selanjutnya dilaksanakan aktivitas kegiatan pelatihan kepada 20 orang mahasiswa yang betul-betul sudah siap berwirausaha. Pelatihan dilaksanakan selama 4 bulan dalam bentuk sanwisch system sampai betul-betul siap untuk berwirausaha. Mereka diberi tugas untuk mengadakan studi kelayakan usaha di daerahnya masingmasing, memilih dan menentukan jenis usaha yang akan mereka kembangkan. Selanjutnya mereka membuat rencana usaha sesuai minat dan kemampuan mereka. Mereka diberi bimbingan oleh nara sumber (dosen-osen PKK) yang betul-betul punya pengalaman wirausaha sampai siap menjadi wirausaha baru. 3. Pada tahun ketiga (2011), implementasi dan diseminasi akan dilaksanakan. Peserta diharapkan sudah memiliki kemampuan dan kompetensi wirausaha yang baik (Outcomes). Pada tahun ketiga alumni yang sudah dilatih, dibina dan dibimbing dalam usaha, diberi pendampingan sampai mereka betul-betul menjadi wirausaha yang sukses. Lokasi usaha dapat dilakukan di daerahnya masing-masing. Pendampingan dilakukan dengan mendatagi lokasi usaha mereka secara berkala. Kegiatan dilakukan secara berkala selama 8 bulan. Hasil yang ditargetkan > 80%, tetapi diharapkan dapat mencapai 100% peserta pelatihan menjadi wirausaha baru. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek penelitian: Tahun pertama: 50 orang mahasiswa dan 10 orang alumni PKK yang menganggur dan belum terserap dunia kerja. Tahun kedua: 20 orang mahasiswa yang memiliki motivasi berwirausaha diberi penguatan dalam bentuk pelatihan.

Jurnal MEDTEK, Volume 2, Nomor 1, April 2010

2. Lokasi penelitian : Fakultas Teknik UNM Makassar. 3. Tempat Pelatihan:Work Shop PKK Fakultas Teknik UNM Makassar 4. Rekrutmen Peserta Pelatihan Tahun Kedua (2010): a. Mahasiswa yang berjumlah 49 orang dari dua kelas, hanya dipilih 20 orang yang mengikuti penguatan pembelajaran vocational life skill dengan menggunakan angket, proposal usaha, studi kelayakan bisnis/usaha, analisis studi kelayakan b. bisnis/usaha, seminar, diskusi terfokus, dan wawancara mendalam. c. Mareka diberi penguatan selama 4 bulan (Juli – Oktober 2010). d. Menggunakan model pembelajaran life skills yang sudah dikembangkan. e. Menggunakan materi/SAPP yang sudah divalidasi dan diuji coba. f. Dosen yang dilibatkan sebagai pembimbing praktek mandiri 8 + 3 = 11 orang. g. Mahasiswa yang terlibat = 20 orang, tetapi mengundurkan diri satu orang sehingga yang berhasil hanya 19 orang (95%); 45% SB (Sangat Baik), 35 B (Baik), 15% HB (Hampir Baik). Mereka yang berhasil dengan kualifikasi SB (Sangat Baik), sudah mampu mandiri dan bekerja sendiri untuk berwirausaha. Mereka yang berhasil dengan kualifikasi B (Baik), sudah mampu untuk berwirausaha tetapi perlu pembinaan lanjutan. Mereka yang berhasil dengan kualifikasi HB (Hampir Baik), belum sepenuhnya mampu untuk berwirausaha SB tetapi perlu pembinaan lanjutan secara khusus. Namun demikian semuanya masih membutuhkan pendampingan wirausaha untuk menjadikan mereka wirausahawan yang sukses. Ke 20 orang mahasiswa yang sedang diberi pelatihan penguatan vocational life skills berbasis wirausaha dengan rencana usahanya masing-masing adalah sebagai berikut:

Tabel nama-nama sampel penelitian No.

Nama Mahasiswa

Prodi

1.

Sardianty M. Sarjan

Tata Busana Tata Busana Tata Boga

2.

Nuhrahma

3.

Nila Adriani

4.

Ni Nyoman

5.

Hasriani Ridwan

6.

Hasriani K

7.

Sabriani

8.

Karmila

9.

Munawir

10.

Jumarti

11.

Nurfitriani S.

Tata Busana

12.

St. Aminah

13.

Sahrawati Saeni

14.

Lena Agustina

Tata Busana Tata Busana Tata Busana

15.

Dian Retno

16.

Muliatin

17.

Eka Yupriani

18.

St. Nur Isa

19.

Sri Hardianti

20.

Hikmah Mulyana D.

Tata Boga Tata Boga Tata Busana Tata Busana Tata Boga Tata Busana Tata Boga

Tata Busana Tata Busana Tata Busana Tata Busana Tata Busana Tata Busana

Rencana Usaha Butik Ceria Galeri Rumah Busana Ta’ Roti dan Aneka Kue Kacang Mete Sweet House Donat Diva Cafetaria Butik Butik Mode Fashion Diva Celluler and Solf Drink Konveksi Rumah Manis Aneka Kue Queen Butique and Bridal Ina Butik (gagal) Tylor Usaha Lenan Rumah Tangga Full Beauty Flowers Konveksi Daster Tyloring Tyloring Tyloring Bordiran

Dampak yang Diperoleh dari Penelitian Dampak yang diperoleh dari pelatihan dan penerapan hasil pelatihan yaitu membentuk wirausaha baru berbasis kejuruan dan keahlian PKK. Ada wirausaha baru. Pengangguran intelektual dapat ditekan, menciptakan lapangan kerja usaha, merobah pola pikir alumni PKK dari ingin

Jokebet Saludung, Pengembangan dan Penerapan Logic Model

menjadi pegawai negeri menjadi wirausaha minded, dan membuka lapangan kerja bagi orang lain atau masyarakat luas. Memanfaatkan potensi alumni. Ada perubahan yang lebih baik dalam tindakan, tingkahlaku, praktek, pengambilan keputusan, kebijakan, kegiatan masyarakat, aksi sosial, dan organisasi. Akhir dari segalanya akan menjadi umpan balik kepada Jurusan PKK untuk pengayaan kurikulum dan reform pelaksanaan mata kuliah kewirausahaan dan praktek industri atau lainnya sebagai persiapan dan bekal bagi alumni untuk bekerja agar tidak menganggur.

SIMPULAN Pertama, pengembangan logic model sudah dilakukan dan hasilnya telah diterapkan sejak penelitian tahun pertama (2009). Hasilnya menjadi input dan dasar perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan penelitian tahun kedua (2010). Kedua, penguatan pembelajaran vocational life skills berbasis wirausaha yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan kepada 20 orang mahasiswa sudah selesai dilaksanakan. Ke 20 mahasiswa yang diberi penguatan, hanya 19 orang (95%) yang berhasil karena satu diantaranya berhalangan. Hasil yang dicapai bervariasi, diantaranya 45% SB (Sangat Baik), 35% B (Baik), 15% HB (Hampir Baik). Umumnya masih memerlukan pendampingan untuk memotivasi mereka menjadi wirausaha yang sukses. Ketiga, selama penguatan pembelajaran vocational life skills berbasis wirausaha yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan, ada 8 orang dosen dilibatkan sebagai pembimbing praktek usaha dan 3 orang dosen sebagai pembimbing utama (tim peneliti). Keempat, semua kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal dan berhasil dengan baik karena telah menghasilkan calon wirausaha baru berlatar belakang keahlian kejuruan PKK bidang Tata busana dan Tata Boga.

Kelima, telah diperoleh Logic Model hasil pengembangan yang sudah fit dengan komponen dan indikatornya sebagai produk akhir yang perlu didiseminasikan dan dapat digunakan pada kegiatan pengembangan pembelajaran dan atau evaluasi berikutya. Saran-Saran Pengembangan dan penerapan logic model sudah dilakukan dan hasilnya penerapannya telah diperoleh pada penelitian tahun kedua (2010), namun demikian masih perlu dikaji terus untuk memperoleh cara terbaik dalam pembelajaran kewirausahaan sehingga dapat menghasilkan lulusan yang wirausaha minded. Pelatihan penguatan pembelajaran vocational life skills berbasis wirausaha telah selesai dilaksanakan kepada 20 orang mahasiswa dan umumnya berhasil karena hanya satu orang yang gagal, tetapi mereka masih memerlukan pendampingan agar menjadi wirausaha yang sukses. Oleh karena itu penelitian tahun ketiga masih perlu dilanjutkan.Selama penguatan pembelajaran vocational life skills berbasis wirausaha dilaksanakan dalam bentuk pelatihan, telah melibatkan 8 orang dosen sebagai pembimbing praktek usaha dan 3 orang dosen sebagai pembimbing utama (tim peneliti). Makin banyak melibatkan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan seperti ini semakin baik. Semua kegiatan dilaksanakan berhasil dengan baik dan telah menghasilkan calon wirausaha baru berlatar belakang keahlian PKK bidang Tata Busana dan Tata Boga, karena itu dapat dijadikan input untuk pengayaan kurikulum PKK. Logic Model, komponen dan indikatornya sebagai produk akhir hasil pengembangan yang telah diperoleh perlu didiseminasikan penggunaannya pada kegiatan lain baik untuk pengembangan pembelajaran maupun untuk evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2009). Bahan ajar kewirausahaan. Diakses di internet tanggal 17-9-2009 Avin Fadilla Helmi& Rista Bintara Megasari. (2009). Kewirausahaan dan inovasi.

Jurnal MEDTEK, Volume 2, Nomor 1, April 2010

Diakses di internet tanggal 20-92009. Borg, W.r. & Gal, M.D. (1983). Educational Research. An Introduction. Fourth Edition. Longman Inc. Broadway New York Dany A.Kwary. (2009). Produk dan harga. Airlangga University. Diakses di internet, tanggal 20-9-2009. Depdiknas. (2002). Pedoman pelaksanaan program keterampilan hidup (life skills) oleh perguruan tinggi. Direktorat Pendidikan Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta Dikmenum. (2005). Pengembangan kecakapan hidup (Life Skill). text: dok.pmu.Juli 2005. Diambil tanggal 25 Agustus 2005 dari http://www. dikmenum. go.id Ditjen Dikti. 1999. Makalah penataran dan lokakarya (PENLOK) metodologi pengembangan budaya kewirausahaan di perguruan tinggi. Makalah A, C, E, M, O,P. Jakarta : Dikti Dwiyogo, W.D. 2001. Pelaksanaan penelitian pengembangan. Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang Ernie Trisnawati Sule, Asep Mulyana. (2009). Kewirausahaan. Diakses di internet tanggal 22-9-2009.

Frechtling, Joy. A. (2007). Logic modeling program evaluation. (1st ed). Jossey – Bass. United State of Amerika. John Wiley & Sons. Inc. Hisrich, R.D., dkk. (2005). Kewirausahaan (Entrepreneurship). Edisi keenam. New York: Mc.Graw Hill. Husain Syam. (2007). Kewirausahaan: Langkah praktis menuju sukses. Cetakan Pertama. Badan Penerbit UNM, Makassar. Ilmanoz. (2008). Strategi pemasaran dan pengendalian mutu produk. Diakses di internet, tanggal 20-9-2009 Jokebet Saludung, Deri Bangkona, Srikandi. (2002). Efektivitas pelaksanaan kursus menjahit untuk membentuk kemandirian dan kemampuan berwirausaha perempuan putus sekolah. Hasil Penelitian. Lembaga Penelitian UNM Nani. (2009). Periklanan. Diakses di internet tanggal 24-9-2009 Ramlan Ruvendi. (2009). Manajemen strategik. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Binaniaga. Diakses di internet tanggal 24-9-2009 Senja Nilasari. (2009). Studi kelayakan bisnis. Diakses di internet tanggal 26-9-2009