PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI PENDAPATAN ...

49 downloads 325 Views 576KB Size Report
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas X – 1 SMA. Negeri 12 Surabaya pada materi Pendapatan Nasional, sebagai ...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI PENDAPATAN NASIONAL MELALUI MPL DENGAN MEDIA ANIMASI DI SMAN 12 SURABAYA Kirwani & Nuri Yuliana Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang

ABSTRACT This research have done as an effort to develop student’s study result at X class – 1 12th State Senior High School Surabaya in National Income materials.As an effort to develop study result, then it will be applied instructional media based on Data animation that get from this research comes from feasibility study media by the expert of media, material, economic teacher, while the result of study can be known by pretest an posttest in every cycle.Result of the research show that instructional media animation based valid and feasible to be applied as instructional media with fesiable score by media expert in amount of 100%, feasibility score by material expert 88,8%, feasibility score by economic teacher 96,6% that these scores are already pass interpretation value > 61%. When it have applied in X class – 1 12 th State Senior High School Surabaya, the study result of students increased in 1st cycle in the amount of 74,59, 2nd cycle in the amount of 79,39% and 3rd cycle in the amount of 81,89%, then it can be concluded that the result of student’s study already increasing. Keywords : instruction straight models, animation, Penelitian ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas X – 1 SMA Negeri 12 Surabaya pada materi Pendapatan Nasional, sebagai upaya peningkatan hasil belajar maka diterapkan media pembelajaran berbasis animasi data yang didapat dalam penelitian ini berasal dari studi kelayakan media oleh ahli media, ahli materi dan guru ekonomi, sedanagkan hasil belajar dapat diketahui dengan pre test dan pos test pada setiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis animasi valid dan layak untuk diterapkan sebagai media pembelajaran dengan skor kelayakan oleh ahli media sebesar 100%, skor kelayakan oleh ahli materi 88,8%, skor kelayakan oleh guru ekonomi 96,6% akor tersebut telah melewati nilai interpretasinya yaitu ≥ 61%. Setelah diterapkan di kelas X – 1 SMA Negeri 12 Surabaya hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus 1 sebesar 74,59 %, siklus 2 sebesar 79,39%, siklus 3 sebesar 81,89%, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Kata kunci : Model pembelajaran langsung, animasi, hasil belajar

Pendidikan

memiliki

penting

ekonomi, maka siswa membutuhkan media

kehidupan bermasyarakat. Tingkat kemajuan

yang menarik dan menyenangkan sehingga

pendidikan sering dikaitkan dengan tingkat

pemahaman tentang materi ekonomi lebih

kesejahteraan masyarakat.Salah satu upaya

mudah.Media

untuk meningkatkan kualitas pendidikan

sebagai alternative media pembelajaran

adalah dengan menciptakan inovasi dalam

berbasis computer selain power point karena

pembelajaran.Inovasi

berupa

sumber tidak hanya terbatas pada buku –

metode maupun media pembelajaran yang

buku. Dengan media animasi peserta didik

dapat mempermudah siswa dalam belajar.

dapat belajar secara individual, media

Saat ini perkembangan teknologi telah

animasi bukan hanya sekedar alat tambahan

membuat

media

tetapi sesuatu yang dapat digunakan siswa

pembelajaran antara lain media cetak, media

dalam proses belajar. Siswa tidak hanya

audio visual, media grafis, media 3 dimensi,

membaca teks, tetapi juga melihat animasi,

dan Computer Assited Instruction (CIA).

sehingga mempermudah pemahaman.

Setiap

Alasan mengapa dipilihnya media manimasi

banyak

media

peran

ini

dapat

pilihan

mempunyai

jenis

keefektifan

animasi

dapat

digunakan

masing – masing, tujuan menggunakannnya

sebagai

tetap sama yaitu meningkatkan keefektifan

diterapkan adalah 1)gambar – gambar

dan keefisienan proses pembelajaran yang

animasi dapat mempermudah menjelaskan

pada akhirnya dapat meningkatkan hasil

materi, 2)belum

belajar siswa.

menerapkan media pembelajaran animasi,

Secara umum, pelaksanaan pembelajaran

3)warna

ekonomi di SMAN 12 Surabaya cenderung

mempermudah siswa untuk memahami dan

berorientasi pada ke monotonan

materi.

mengingat isi materi, 4)siswa dapat lebih

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru

tertarik kembali dengan pelajaran ekonomi

kelas X, peran guru yang masih terlalu

karena visual yang lebih menarik.

dominan

dalam

pembelajaran

Observasi yang dilakukan oleh peneliti pada

membuat

siswa

kurang memperhatikan

bulan Februari 2013, nilai ekonomi siswa di

proses

pembelajaran

pada

12

ekonomi

yang

banyak sekolah yang

gambar

Surabaya

animasi

cukup

lebih

guru, kondisi tersebut akan berakibat buruk

SMAN

rendah

pada hasil belajar siswa.

ditunjukkan dengan data empiric yang ada

Untuk menyelesaikan kesulitan siswa dalam

dilapangan yaitu nilai rata – rata ulangan

memahami dan mencerna pembelajaran

harian siswa kelas X – 1 mendapat nilai 70,

selain itu peneliti menggunakan angket pra

prosedural

penelitian

keterampilan

di

SMAN

12

Surabaya,

dapat

meningkatkan

dasar

dan

keterampilan

didapatkan bahwa 65% siswa tertarik jika

akademik siswa.

pelajaran ekonomi dikemas dalam bentuk

Karakteristik

animasi, hal ini dikarenakan siswa belum

Langsung

pernah

Ciri – ciri pengajaran langsung menurut

mendapatkan

penerapan

materi

Model

Pembelajaran

pembelajaran dengan menggunakan animasi.

Kardi dan Nur ( 2005 : 3) ;

Pengertian Pembelajaran Langsung

a. Adanya

Pembelajaran langsung merupakan salah

pengaruh model pada hasil belajar siswa

satu

termasuk prosedur penilaian hasil belajar

model

pengajaran

yang

khusus

dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah (Kardi dan Nur, 2005 : 5). Melalui proses pembelajaran dengan model pengajaran langsung ini diharapkan pemahaman pengetahuan deklaratif dan

tujuan

pembelajaran

b. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran Dalam

model

pembelajaran

langsung

terdapat 5 fase atau langkah penting dalam pelakasanaan pengajaran seperti yang tertera dalam sintaks model pengajaran langsung. Tabel 2.1

Sintaks Model Pengajaran Langsung Fase 1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa

2. Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan

3. Membimbing pelatihan 4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

dan

Peran Guru Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar. Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal Mencek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik

5. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan

Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari – hari

Sumber : ( Kardi dan Nur, 2005 : 8) Kelebihan dan Kekurangan Pengajaran

yang digunakan untuk menyalurkan pesan

Langsung

serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga

Kelebihan : 1.

Siswa benar – benar dapat menguasai

pengetahuannya. 2.

Semua siswa aktif / terlibat dalam

pembelajarannya.

Memerlukan

waktu

lama

sehingga

siswa yang tampil tidak begitu lama. 2.

yang disengaja, bertujuan, dan terkendali. Manfaat Media Pembelajaran Didalam menggunakan media pembelajaran guru perlu memiliki pemahaman tentang

Kekurangan : 1.

dapat mendorong terjadinya proses belajar

Untuk mata pelajaran tertentu. ( Kiranawati, 2007)

media pembelajaran antara lain jenis dan manfaat dari media pembelajaran dan menggunakan media sebagai alat bantu untuk mengajar. Adanya media dalam proses pengajaran tidak untuk membuat

Pengertian Media Pembelajaran

guru kesulitan, bahkan sebaliknya agar dapat mempermudah kinerja guru.

Kata media berasal dari bahasa latin dan

Jenis – jenis Media Pembelajaran

merupakan bentuk jamak dari kata medium

Jenis media yang digunakan dala proses

yang secara harafiah berarti perantara atau

belajar mengajar sangat beragam, mulai dari

pengantar. Menurut Yusufhadi (2004:458)

media yang sederhana sampai dengan media

media pembelajaran adalah segala sesuatu

yang cukup rumit dan canggih.

Tabel 2.2 Klasifikasi Jenis Media KLASIFIKASI

JENIS MEDIA

Media yang tidak diproyeksikan (non projected media) Media yang diproyeksikan (projected media) Media Audio (Audio)

Realita, model, bahan grafis (graphical material), display OHT, Slide, Opaque

Media Video (Video) Media berbasis computer (computer based media) Multimedia kit Sumber : Heinich dkk

Audio kaset, audio vision, active audio vision Video Computer Assited Instruction (CIA) Computer Managed Instruction (CMI) Perangkat praktikum

Pengertian Animasi

perubahan warna sekalipun dapat dikatakan

Kata animasi berasal dari penyesuaian kata

sebuah animasi.

“animation” yang berasal dari kata dasar “to

Jenis – jenis Animasi

animate” dalam kamus Inggris Indonesia

Menurut Zaharrudin (2006:10), pada saat ini

berarti

animasi

menghidupkan.

gambar bergerak

Animasi

adalah

yang berbentuk dari

berkembang

menjadi

beberapa

jenis, antara lain :

beberapa objek (gambar) yang dikumpulkan

a. Animasi 2D (2 dimensi)

lalu disusun secara berurutan mengikuti alur

b. Animasi 3D (3 dimensi)

pergerakkan yang sudah ditentukan pada

c. Animasi tanah liat (clay animation)

hitungan waktu yang terjadi.Gambar atau

d. Animasi jepang

objek yang dimaksud adalah berupa gambar

Animasi memiliki jenis – jenis yang

manusia, hewan, maupun tulisan. Animasi

berbeda, setiap jenis animasi memiliki

merupakan suatu teknik yang menampilkan

karakter, cirri khusus dan fungsi yang

gambar berurutan secara runtut sehingga

berbeda. Pada dasarnya fungsi dari animasi

orang yang melihat mearasakan adanya ilusi

sama

gerakan (motion) pada gambar. Ilusi garakan

membentuk suatu gerakan, seolah – olah

adalah perubahan yang didetekdi secara

menghidupkan, menggerakkan benda mati

visual oleh mata penonton sehingga tidak

yang diberi dorongan kekuatan, semangat

harus

dan emosi di dalamnya.

perubahan

posisi

akan

tetapi

yaitu

merangkai

gambar

yang

Media Animasi Untuk Pembelajaran

Hasil Belajar

Penggunaan

untuk

Hasil belajar adalah suatu perubahan yang

pembelajaran secara tepat dan bervariasi

dicapai oleh siswa baik itu menyangkut

dapat mengatasi sikap pasif siswa, animasi

pengetahuan,

sikap

diperlukan terutama untuk menjelaskan

berdasarkan

standart

pesan yang membutuhkan unsure gerak

sudah ditentukan. Menurut Kamus Besar

(movie), membuat tampilan lebih menarik

Bahasa Indonesia (2002), hasil adalah akibat

perhatian dan hisup.Hal ini sangat efektif

dari

untuk mengajarkan materi – materi yang

didefinisikan sebelumnya sebagai suatu

memiliki sifat aplikatif, berproses, sulit

proses usaha yang dilakukan seseorang

terjangkau,

untuk

media

dan

animasi

memiliki

tingkat

belajar.

maupun

kompetensi

Sedangkan

mendapatkan

Media animasi yang digunakan dalam

Faktor

pembelajaran

kegiatan belajar mengajar adalah :

dapat

dibuat

dengan

yang

menggunakan beberapa software antara lain

a. Peserta didik

3D Max, Flash dan Swish. Saat ini yang

b. Pengajar

sering digunakan untuk media pembelajaran

c. Sarana dan prasarana

adalah Flash.

d. Penilaian

Animasi

yang

digunakan

telah

pengetahuan

perubahan tingkah laku. faktor

yang

belajar

keakurasian tinggi.



perilaku

dan

mempengaruhi

sebagai

Jadi hasil belajar pada penelitian ini adalah

pembelajaran berbeda dengan animasi yang

nilai tes pretest dan postest. Penelitian hasil

digunakan

atau

belajar siswa didasarkan pada Kriteria

pembelajaran

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah



yang

ditentukan

berhubungan dengan edukasi, penjabaran

dinyatakan

materi

memperoleh nilai ≥ KKM.

sebagai

tontonan.Animasi

hiburan

sebagai

lebih mengutamakan hal

pelajaran

bergambar.

yang

hal

dibuat

secara

oleh tuntas

pihak

sekolah.Siswa

belajar

apabila

Kerangka Berfikir

1. PEMBELAJARAN BELUM MENERAPKAN MEDIA ANIMASI 2. NILAI SISWA RENDAH 3. RESPON SISWA RENDAH

KONDISI AWAL

PROSES TINDAKAN / PEMBELAJARAN MENERAPKAN MEDIA ANIMASI

TINDAKAN

DALAM PENERAPAN MEDIA ANIMASI:

KONDISI AKHIR

a. KEMAMPUAN SISWA MENINGKAT b. NILAI SISWA MENINGKAT c. SISWA ANTUSIAS d. SISWA MERESPON PEMBELAJARAN

Gambar 2.1 Bagan alur kerangka berfikir pemanfaatan

Penelitian Terdahulu Media animasi banyak digunakan dalam media pembelajaran dalam meningkatkan hasil

belajar.

Rahmatullah

(2011)

melakukan penelitian tentang pengaruh

media

pembelajaran

film

animasi terhadap hasil belajar. Permasalahan dalam penelitian ini adalah perbedaan hasil belajar

siswa

menggunakan

antara dan

tidak

kelas

yang

menggunakan

media

pembelajaran

Sedangkan

hasil

film

yang

animasi.

diperoleh

dari

sebesar 84,27% termasuk dalam kategori baik (B).

penelitian tersebut pada hasil 1 adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil

METODE PENELITIAN

belajar

yang

Jenis penelitian. Jenis penelitian ini adalah

menggunakan

penelitian tindakan kelas (Classroom Action

siswa

menggunakan

antara dan

kelas

tidak

media pembelajaran film animasi sebelum

Research). Penelitian tindakan kelas

perlakuan

merupakan rangkaian penelitian yang

(pre

tes),

hasil

2

terdapat

perbedan hasil belajar siswa di kelas yang

dilakukan secara siklik dalam rangkan

tidak menggunakan media pembelajaran

memecahkan masalah sampai masalah itu

film animasi sebelum dan sesudah perlakuan

terpecahkan PTK bertujuan untuk

(pre tes – pos tes), hasil 3 terdapat

memperbaiki kinerja.

perbedaan hasil belajar siswa dikelas yang

Tempat dan Waktu Penelitian

menggunakan media pembelajaran film

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah

animasi sebelum dan sesudah perlakuan (pre

Menengah Atas Negeri 12 Surabaya, kelas

tes – pos tes).

X – 1 pada semester gasal tahun pelajaran

Aththiby dan Ishafit (2011) Perancang

2013/2014.

Media

ini

dilaksanakan

Fisika

Berbasis

secara bertahap sampai dengan selesai,

Untuk

Sekolah

menggunakan penelitian tindakan kelas dan

Menengah Atas Pokok Bahasan Hukum

menggunakan 3 siklus. Pada siklus 1

Newton Tentang Gerak. Permasalahan pada

menggunakan 2 kali pertemuan, siklus 2

penelitian ini adalah anak didik kurang

menggunakan 1 kali pertemuan, siklus 3

memahami konsep yang terkandung didalam

menggunakan 1 kali pertemuan.

pelajaran fisika terutama pokok bahasan

Subyek Penelitian

hukum newton tentang gerak. Hasilnya

Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas

sebagai berikut Media ini telah memenuhi

X – 1 SMAN 12 Surabaya tahun ajaran

syarat kelayakan dengan kriteria, kesesuaian

2013/2014. Pengambilan subyek penelitian

media bahan ajar fisika pokok bahasan

ini didasarkan pada permasalahan dikelas X

Hukum Newton Tentang Gerak SMA kelas

– 1 yang harus diselesaikan.

X sebesar 84,03% atau termasuk dalam

Rancangan Penelitian

Animasi

Pembelajaran

Penelitian

Komputer

kategori baik (B), dan kualitas teknisnya

Gambaran tentang penelitian yang terdiri

sebagai berikut :

dari tiga siklus, dapat dilihat pada bagan

Refleksi

SIKLUS I

Pelaksanaan

Pengamatan Perencanaan Refleksi

SIKLUS II

Pelaksanaan

Pengamatan

perencanaan Refleksi

SIKLUS III

Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas III Siklus

Prosedur penelitian yang akan dilakukan

pengumpulan data seperti tes yang akan

adalah sebagai berikut :

digunakan untuk mengeatahui kemampuan siswa di dalam materi pendapatan nasional.

Deskripsi siklus I, II, III

a. Tahap pelaksanaan tindakan

a. Tahap perencanaan tindakan

Langkah – langkah pembelajaran yang akan

Tindakan yang akan dilakukan pada siklus

dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu :

pertama tersebut adalah merancang skenario

1.Kegiatan

pembelajaran,

pembelajaran dengan mengucapkan salam,

tujuannya

untuk

mengaktifkan siswa dan merancang alat

guru

awal

melakukan

:

pre

guru

test,

memulai

Guru

menginformasikan

tujuan

pembelajaran

dalam pembelajaran tentang kesulitan –

yang akan dipelajari pada hari itu.

kesulitan yang dihadapi oleh mereka.

2. Kegiatan inti : Guru menjelaskan materi

b. Tahap Refleksi

dengan sumber bahan buku materi, Guru

Menganalisa hasil dari pekerjaan sisa serta

menayangkan

tentang

hasil dari observasi yang dilakukan kepada

dasar

siswa yang berguna untuk menentukan

pendapatan

media nasional,

animasi kompetensi



menjelaskan konsep dasar Produk Domestik

langkah

Bruto (PDB), Produk Domestik Regional

kesimpulan

Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto

apakah peneliti tersebut berhasil atau tidak

(PNB), Pendapatam Nasional (PN), Guru

sehingga

menayangkan

selanjtunya.

pendapatan

media nasional,

menjelaskan pendapatan

animasi kompetensi

manfaat nasional,

membandingkan

dasar

perhitungan

kompetensi

PDB

tentang

dan

langkah tersebut

dapat

berikutnya.Hasil dapat

mengetahui

menentukan

langkah

Teknik dan Alat Pengumpulan Data Pada penelitian ini metode yang akan

dasar

digunakan adalah metode tes dan metode

pendapatan

non tes. Metode tes menggunakan pretes dan

perkapita Indonesia dengan Negara lain.

postes, sedangkan metode nontes adalah

3. Kegiatan akhir : Guru menyampaikan

metode observasi terstruktur. Teknik analis

materi

Guru

data dalam penelitian ini menggunakan

mempersilahkan pada siswa untuk bertanya

metode pengumpulan data, yaitu : (1)

tentang materi yang belum dipahami, Guru

Analisis kelayakan media pembelajaran

memberikan kesimpulan pembelajaran pada

ekonomi berbasis animasi berdasarkan ahli

hari itu, Guru melaksanakan pos test, Guru

media, ahli materi dan guru ekonomi untuk

menutup

penerapan di kelas X -1.Untuk menganalisis

secara

garis

besar,

pembelajaran

dengan

mengucapkan salam.

kelayakan media pembelajaran ekonomi

a. Tahap observasi tindakan

berbasis animasi adalah dengan menarik

Pada tahap observasi ini peneliti mulai

kesimpulan

mengamati,

dan

didasarkan

pada

presentase

mencatat semua kejadian yang terjadi ketika

menjawab

“Ya”

pada

siswa mengikuti proses belajar mengajar

penilaian

kelayakan

dengan menggunakan media animasi, serta

dinyatakan telah memberikan respon kuat

menanyakan pada siswa yang kurang aktif

terhadap

mendokumentasikan

(secara

media

deskriptif)

yang

responden

setiap

lembar

media.Responden

pembelajaran

ekonomi

berbasis animasi jika prsentase responden

Perhitungan yang dipakai menggunakan:

menjawab “Ya” mencapai ≥ dengan 61%.

Tabel 3.4 Kriteria Prosentase Lembar Penilaian Kelayakan Media Persentase

Kreteria

0 % - 20%

Sangat lemah

21% - 40%

Lemah

41% - 60%

Cukup

61% - 80%

Kuat

81% - 100%

Sangat kuat (Riduwan, 2005:15)

Media pembelajaran ekonomi berbasis

setelah siswa selesai mengerjakan soal tes

animasi yang dihasilkan dapat dikatakan

menggunakan tes pilihan ganda.Analisis

layak apabila rata – rata dari semua aspek

meliputi

dalam angket mendapatkan persentase lebih

dihitung dengan rumus :

dari 61% dengan kriteria kuat.

Ketuntasan

Data yang didapat menggunakan rumus :

jumlah jawaban soal yang benar

ketuntasan

pretes

pretes

atau

jumlah soal seluruhnya

Respon tiap validator = jumlah validator yang menjawa b YA jumlah skor keseluruhan

dan

postes

postes x 100%

( usman, 1993:97) X100%

Penilaian acuan patokan :

(2) Analisis Hasil Belajar Siswa. Sumber data yang diperoleh yaitu nilai yang didapat Tabel 3.5 Penilaian Acuan Patokan Tingkat Penguasaan

Nilai Akhir

90% - 100%

A atau 4

80% - 89%

B atau 3

=

65% - 78%

C atau 2

55% - 64%

D atau 1

Kurang dari 55%

E atau 0

( Slameto, 2001:15) Hasil

Penilaian

Kelayakan

Media

PAP (Penilaian Acuan Patokan) tingkat

Pembelajaran Ekonomi Berbasis Animasi

penguasaan siswa terhadap materi yang

Untuk Penerapan di Kelas X – 1.

telah diberikan oleh guru. Siswa yang

Berdasarkan

tingkat penguasaanya 70% dinyatakan lulus

media untuk penerapan media pembelajaran

atau telah menguasai materi.

ekonomi berbasis animasi di kelas X – 1

Untuk mencari rerata kelas hasil tes

oleh ahli media, ahli materi dan guru

menggunakan rumus sebagai berikut :

diperoleh respon kelayakan dengan kriteria

X=

X

hasil penilaian kelayakan

sangat kuat yang menunjukkan bahwa

N

animasi tersebut layak digunakan sebagai

Keterangan :

media pembelajaran. Setelah mengetahui

X = rata – rata

hasil validasi oleh ahli media maka didapat

∑X = jumlah semua nilai siswa

skor

∑N = jumlah siswa

kelayakan

sebesar

100%

yang

menunjukkan kriteria sangat kuat, untuk

( Aqib 2009 :23)

hasil validasi oleh ahli materi maka didapat

(3)Analis Hasil Angket Respon. Dari data

skor kelayakan sebesar

angket respon siswa dianalisis dengan

validasi oleh guru ekonomi diperoleh skor

menggunakan ketentuan sebagai berikut : %

96,6% dan menunjukkan kriteria sangat

Respon tiap pertanyaan =

A B

X 100%

88,8% dan hasil

kuat. Menurut Riduwan (2007), media animasi yang layak digunakan apabila nilai

Keterangan : A = Jumlah siswa yang

interpretasinya ≥ 61%. Hasil validasi ini

memberikan respon setuju, B = jumlah

menunjukkan bahwa media animasi pada

siswa seluruhnya (Arikunto, 2006)

materi pendapatan nasional telah layak

Hasil Penelitian dan Pembahasan

digunakan.

Hasil Belajar Siswa Kelas X – 1 Dengan

kedua dan siklus ketiga tertera pada tabel

Menerapkan Media Animasi

berikut ini :

Dari data hasil belajar siswa berupa pre test dan pos test dari siklus pertama, siklus

Tabel 4.10 Data Hasil Pre tes dan Pos tes Siswa Dalam Pembelajaran Pendapatan Nasional URAIAN

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Pre Tes

Pos Tes

Pre Tes

Pos Tes

Pre Tes Pos Tes

Jumlah Siswa

37

37

37

37

37

37

Rata –

21,62

74,59

42,22

79,39

46,48

81,89

rata hasil belajar siswa selama 3 siklus Dengan penerapan media pembelajaran berbasis animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini : Grafik 4.1 Data Hasil Pre tes dan Pos tes Siswa

100 80 60 40

Pre Tes

20

Pos Tes

0 Siklus 1

Berdasarkan

grafik

Siklus 2

setelah

materi yang di ujikan, berbanding terbalik

melaksanakan penelitian di SMA Negeri 12

dengan hasil pos tes yang melampaui nilai

Surabaya maka penelitian memperoleh data

PAP

berupa nilai yang diperoleh siswa pada hasil

mengalami

pre tes dan pos tes, siswa di katakana tuntas

hasilnya rata – rata kelas menunjukkan

apabila memperoleh nilai lebih besar atau

ketuntasan, maka dapat disimpulkan bahwa

sampai

hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

dengan

diatas

70.

Dan

dan

Siklu 3

suatu

kelas

(Penilaian

Acuan

peningkatan

Patokan) disetiap

dan siklus

dikatakan tuntas belajarnya apabila dalam

Hasil Respon Siswa Kelas X – 1Dalam

kelas tersebut terdapat lebih besar atau sama

Mengikuti

dengan 75% yang tuntas belajar.

angket yang disebar ke 37 siswa kelas X – 1

Grafik tersebut menunjukkan rata – rata

SMA Negeri 12 Surabaya yang mengikuti

kelas

pembelajaran

pada

hasil

pre

test

mengalami

Pembelajaran.

pada

materi

pendapatan

peningkatan dari siklus pertama menuju

nasional

siklus kedua dan mulai naik sedikit disiklus

pembelajaran berbasis animasi mendapatkan

tiga, akan tetapi nilai pre tes belum

prosentase

menunjukkan ketuntasan karena dibawah

tinggi

nilai PAP (Penilaian Acuan Patokan) hal ini

mendominasi dari pada jawaban setuju.

dikarenakan

Berdasarkan penyajian data pada tabel 4.5

siswa

belum

mendapatkan

dengan

Berdasarkan

menggunakan

media

respon sangat setuju cukup

bahkan

jawaban

sangat

setuju

pembahasan terhadap respon siswa dalam

menunjukkan bahwa siswa sangat setuju

mengikuti pembelajaran ekonomi materi

dengan diterapkannya media pembelajaran

pendapatan nasional dengan menggunakan

berbasis animasi maka dapat dilihat pada

media

grafik berikut ini.

pembelajaran

berbasis

animasi,

Grafik Hasil Respon Siswa Kelas X – 1 SMA Negeri 12 Surabaya sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju

100,00% 50,00% 0,00%

tidak setuju 1

2

3

4

5

6

sangat setuju 7

8

9

Hasil respon siswa diatas dapat disimpulkan

mengalami peningkatan dan melampaui

bahwa

PAP

mayoritas

responden

menjawab

setelah

menggunakan

media

sangat setuju apabila kegiatan pembelajaran

pembelajaran berbasis animasi.Respon siswa

menggunakan media pembelajaran dengan

terhadap

animasi.Diharapkan

animasi sangat setuju dan mendukung.

dengan

menerapkan

media pembelajaran berbasis animasi dapat meningkatkan stimulus respon belajar siswa pada saat materi diberikan langsung.

Uji

kelayakan

Agar

pembelajaran

dalam

berikutnya dengan

penerapan

berbasis

media

materi yang berbeda

dapat diperoleh hasil yang lebih baik, diharapkan lebih kreatif agar permasalahan

Kesimpulan dan Saran Simpulan.

Saran.

media

media

pembelajaran berbasis animasi oleh ahli media, ahli materi dan guru ekonomi menunjukkan respon sangat kuat maka media pembelajaran berbasis animasi layak diterapkan di SMA Negeri 12 Surabaya kelas X – 1.Hasil pre tes dan pos tes pada setiap siklus mengalami peningkatan, pos tes

siswa dalam menerima pelajaran dapat teratasi. Diharapkan dapat mengoptimalkan atau memanfaatkan sarana – sarana yang menunjang dalam proses pembelajaran, dan mengantisipasi siswa dalam penggunaan sarana pembelajaran ke arah yang negatif. DAFTAR RUJUKAN

Anderson, Ronald. 2004. Penilaian dan Pemanfaatan Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Asdi Mahasatya. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Asdi Mahastya.

pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Santrock, W John. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Slameto, Drs. 2010. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta :PT Raja Grafindo Persada.

Soeharto, Karti dkk. 2003. Teknologi Pembelajaran. Surabaya : Surabaya Intellectual Club

Aqib, Zainal dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV.Yrama Widya

Sudjiono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers

Darmawan, Deni. 2012. Teknologi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sudjino, Anas. 2009. Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers

Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Ashadi Mahastya Miarso, Yusufhadi.2004.Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.Jakarta : Prenada Media Purnomo,Gatot.2008.Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran.Jakarta Depdikbud

:

Rusijono,dan Mustaji.2008.Penelitian Teknologi Pembelajaran. Surabaya : Unesa University Press Sadiman, Arief, Pendidikan

dkk.

2006. Media Pengertian,

Tim Penyusunan. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi UNESA. Surabaya Wilman, Winarini, Ph.D. 2004. Akselerasi A – Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak Berbakat Intelektual. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Winkel, WS. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : Media Abadi Zuriah, Nurul, Dra.Msi. 2003. Penelitian Tindakan. Malang : Banyumedia Publishing